KELAS B
KELOMPOK KAYU
ANGGOTA :
21020114120059
21020115130090
21020115130091
21020115130092
21020115130093
Rayhan Azka
21020115130094
Ratna Rachmadhana
21020115130095
21020115130096
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Presentasi Bahan
Bangunan Kayu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tommy selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing dan memberi arahan dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini berisi tentang bahan bangunan kayu beserta informasiinformasi nya yaitu jenis-jenis kayu, definisi beserta karakteristik kayu, kekuatan,
keawetan, dan sebagainya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kayu.......................................................................................... 2
2.2 Karakteristik Kayu...................................................................................2
2.3 Kelebihan Kayu....................................................................................... 2
2.4 Kekurangan Kayu.................................................................................... 3
2.5 Pengawetan Kayu.....................................................................................3
2.6 Kelas Kekuatan & Keawetan Kayu..........................................................4
2.7 Daftar Kelas Kekuatan Kayu....................................................................5
2.8 Daftar Kelas Keawetan Kayu...................................................................6
2.9 Jenis-Jenis Kayu.......................................................................................7
2.10 Cacat
Pada
Kayu......................................................................................19
2.11 Sambungan Kayu....................................................................................
20
BAB III. PENUTUP
3.1Kesimpulan................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
yang
sederhana
dalam
proses
pengerjaannya.
Kendala
sebagai
sumber
utama
kayu,
tidak
dilakukan
secara
berbagai
jenis
kayu,
cirinya,
dan
contoh
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Definisi Kayu
Secara umum, kayu adalah jaringan, struktural serat keras yang ditemukan di
batang pohon pada tanaman berkayu. Kayu memiliki banyak fungsi yang salah
4
satu fungsi utamanya adalah sebagai material bahan bangunan yang sering
digunakan dalam konstruksi.
2.2Karakteristik Kayu
Memiliki arah serat yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya.
Homogen
Mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang hampir sama
Memiliki kekuatan yang tinggi dibanding berat jenisnya
Memiliki ketahanan terhadap sifat kimia lingkungan
Isolator listrik
2.3Kelebihan kayu
1. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3. Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
4. Perubahan bentuk akibat suhu dapat diabaikan.
5. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik rendah, sehingga
baik untuk partisi.
6. Memiliki sisi keindahan yang khas
6. Mudah terbakar
Metode Pengawetan
A. Metode Rendaman
Kayu direndam di dalam bak larutan bahan pengawet yng telah ditentukan
konsentrasi bahan pengawet dan pelarutnya, selama beberapa jam atau
beberapa hari. Saat perendaman, kayu harus terendam seluruhnya, jangan
sampai ada yang terapung. Oleh karena itu, kayu harus diberi beban
pemberat.
B. Metode Pencelupan
Kayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutan bahan pengawet dengan
konsentrasi yang telah di tentukan, dalam waktu yang hanya beberapa
menit bahkan beberapa detik. Kelemahan cara ini adalah hanya melapisi
permukaan kayu sangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebih baik jika
kayu yang diawetkan dalam keadaan kering dan bahan pengawetnya
dipanaskan terlebih dahulu.
C. Metode Pemulasan
Pengawetan ini dipakai untuk pengawetan sementara di daerah eksploitasi
hutan atau kayu- kayu gergjian untuk mencegah serangan jamur atau
bubuk kayu basah, untuk membunuh serangga atau perusak kayu yang
belum banyak dan merusak kayu,dan untuk pengawetan kayu yang sudah
terpasang.
D. Metode Pembalutan
Cara pengawetan ini khusus digunakan untuk mengawetkan tiang-tiang
dengan menggunakan bahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkan
6
Tujuan Penggunaan
Untuk konstruksi bangunan berat yang selalu berhubungan
dengan tanah lembab, angin atau iklim.
III
IV
Balai
Penyelidikan
Kehutanan
di
Bogor,
kayu-kayu
di
Adapun pembagiannya;
Kelas
Kekuatan
Putus (kg/cm2)
Pecah (kg/cm2)
1100
650
0,90
II
1100 725
650 425
0,90 0,60
III
725 500
425 300
0,60 0,40
IV
500 360
300 215
0,40 0,30
360 -
215 -
0,30 -
Kelas
Di
Tidak
Di
Terlindung
Terhadap
Terhadap
Keawe
tanah
terlindung
tempat
&
rayap
kumbang
tan
lembab
8 Tahun 20 Tahun
terpelihara
& bubuk
ung
Tak
Tak terbatas
8
Tak
Tak
II
5 Tahun 15 Tahun
terbatas
Tak
III
3 Tahun 10 Tahun
terbatas
Lama
IV
Tak terbatas
termakan
Tak
termakan
Tak
Tak terbatas
termakan
Agak
termakan
Tak
cepat
termakan
termakan
20 Cepat
Singkat
Beberapa
10 atau Min.
sekali
tahun
20
tahun
sekali
Singkat
tahun
singkat
Mak.
20 Cepat
tahun
sekali
Singkat
sekali
Tak
berbahaya
Cepat sekali
2.9Jenis-Jenis Kayu
1. Kayu Bengkirai
Asal
Warna
Tekstur
Sifat
: Kalimantan
: coklat kuning kemerahan
: Agak kasar, tidak merata
: Kayu padat dan kuat.
Kuat terkena panas dan hujan.
Kelas kuat`
: I-II
Kelas keawetan : I
Kegunaan
: Kusen, konstruksi atap, penutup atap/gording,reng, usuk,
Harga
pintu, plafon
: Rp 6.400.000 Rp 7.000.000/m3
2. Kayu Keruing
Asal
10
3. Kayu Kamper
Asal
Warna
: Sumatera
: Kuning atau
kuning kemerah-merahan
Tekstur
: Agak kasar dan rata
Sifat
: Tidak tahan rayap
Kelas kuat
: I/II
Kelas keawetan : III
Kegunaan
: Rangka atap, balok loteng, papan loteng, daun pintu,
Harga
jendela
: Rp5.500.000-Rp6.000.000/m3
Harga
cetakan
beton, pintu, jendela
: Rp3.000.000-Rp3.500.000/m3
11
12
5. Kayu Waru
Asal
Tersebar
di
seluruh
Indonesia.
Di pantai yang tidak
berawa
yang tanahnya datar
Warna
: Putih
Tekstur
Sifat
Kelas kuat
: IV
Kelas keawetan : IV
Kegunaan : Usuk dan reng, partisi
Harga
: Rp 900.000 Rp 1.000.000/m3
6. Kayu Glugu
13
Asal
Warna
Tekstur
Sifat
Kelas kuat
Kelas keawetan
Kegunaan
: Sulawesi, Jawa
: Coklat
: Serat lurus
: Kuat
:I
: IV V
: struktur atap
(kuda-kuda,
pintu-jendela,dan
gazebo
Harga
7. Kayu Jati
Asal
Warna
: Rp 1.650.000 Rp 1.850.000/m3
: Jawa, Sumatra
: Coklat muda
14
Tekstur
Sifat
Kelas kuat
:I
Kelas keawetan : I
Kegunaan
Harga
: Rp 4.000.000 - Rp 20.000.000/m3
Kelebihan
1. Harganya lebih murah dari kayu
jati perhutani
2. Cukup awet
15
Kayu jati emas adalah jenis kayu jati yang pohonnya memiliki masa
pertumbuhan lebih cepat dari pada masa pertumbuhan pohon jati pada
umumnya. Hanya dalam kurun waktu 7 hingga 15 tahun, pohon ini sudah
tumbuh besar dan siap untuk ditebang. Hal ini merupakan kelebihan dari
pohon jati mas. Sedangkan kelebihan lainnya adalah pohon jati mas
kebanyakan berbatang lurus tanpa ada bengkokan atau kalaupun ada hanya
sebagian kecil saja sehingga kayu yang dihasilkan juga lurus. Kondisi kayu
yang seperti ini sangat disukai oleh para pekerja mebel ketika mereka
mengerjakan desain furniture yang berbidang lebar seperti meja dan lemari.
Tetapi ada juga kekurangan kayu jati mas ini, yaitu terlalu banyak gubal
kayunya baca Pengertian Gubal Kayu selain itu, pori-pori pada kayu jati
mas tergolong lebih besar-besar atau dengan kata lain kurang padat.
1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan
Banyak gubal
Kadar air tinggi
Warna kayu pucat
Kayunya keras
Mudah pecah (karena
Kelebihan
1. Harganya lebih murah dari kayu
jati perhutani
2. Kayunya lurus
Kekurangan
Kelebihan
16
1. Harga mahal
8. Kayu Mahoni
Asal
Warna
Tekstur
Sifat
Kelas kuat
: Pulau Jawa
:Coklat
: Agak halus
: Tidak tahan rayap
: II-III
17
Kelas keawetan : II
Kegunaan
: Tiang-tiang konstruksi bangunan, pintu, kusen, lantai,
plafon
Harga
: Rp 2.000.000 Rp
2.500.00/m3
9. Kayu Pinus
Asal
Warna
Tekstur
Sifat
Kelas kuat
Kelas keawetan
Kegunaan
Harga
: Sumatera, Jawa
: Kuning
: Cukup halus
: Keras, padat, lurus, hampir menyerupai bengkirai
: II
: II
: Dinding, lantai
: Rp 3.000.000 Rp 3.500.000/m3
18
Sifat
Kelas kuat
Kelas keawetan : IV
Kegunaan
: Tiang bangunan rumah, pagar
Harga
: Rp 1.800.000 Rp 2.000.000/m3
20
4. Cacat Lapuk
Terjadi apabila kayu ditebang pada
saat
masih
muda,
kemudian
21
22
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada
dasarnya
terdapat
(dua)
sifat
kayu,
utama
kayu
yaitu sifat
yang
fisik (disebut
juga sifatkasar atau sifat makroskopis) dan sifat struktur (disebut juga
sifatmikroskopis).
secara
bersama-sama,
karena
sangat
rencanapenggunaannya,
atauperdagangan
penting
serta
untuk
dalam
pengenalan/penentuan/identifikasi
jenis
fisik
kayu,
rangka
kepentingan
kayu.Secara
sifat
mudah
secara
menentukan
transaksi
teoritis,
jeniskayu
akan
jual-beli
metoda
dipelajari
sebagai
suatu pengetahuan.
Namun demikian,keterampilan teknis pengenalan/penentuan/identifikasi
jenis kayu hanyaakan diperoleh melalui proses latihan yang rutin, berulangulang dan terusmenerus. Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu
proses pening-katan kemampuan dan ketrampilan dalam pengenalan jenis
kayu.
DAFTAR PUSTAKA
24
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22864/5/Chapter%20I.pdf
(Diakses pada 29 Maret 2016)
Berita Acara
25
Pertanyaan
1. Kayu apa yang paling bagus untuk dijadikan kusen, pintu dan jendela? (M.
Denton Alif G)
2. Apakah bahan pengawetan pada kayu selalu sama di tiap metode
pengawetannya? Sebutkan! (Ivan Danilo)
3. Mengapa kayu yang tertimbun lebih cepat lapuk? Dan apakah kayu yang
sudah lapuk bisa dipergunakan? (Tiara Tjandra D)
4. Pada metode pengawetan kayu dengan cara vakum dan tekan, berapa suhu
maksimal yang digunakan? (Farelio A)
5. Jika kayu mudah terbakar apakah ada teknologi terbaru yang membuat
kayu jadi tidak mudah terbakar? (Arif Rizqy)
6. Bagaimana cara mengatasi keluarnya getah pada kayu keruing? (Rahayu
Dewi L)
7. Salah satu kelebihan pada kayu yaitu perubahan bentuk akibat suhu yang
dapat diabaikan. Namun kekurangan kayu salah satunya adalah kurang
tahan terhadap cuaca. Jadi bagaimana penjelasannya? (Reicha Mita)
Jawaban
1. Kayu Jati. Kayu jati adalah kayu asli Indonesia yang paling bagus. Bisa
dilihat dari keawetan dan kekuatannya bahwa kayu jati memiliki kelas
kekuatan I dan kelas keawetan I. (Ratna Rachmadhana)
2. Terdapat perbedaan penggunaan bahan pengawet pada metode pengawetan
kayu. Yaitu pada metode pengawetan kayu melalui metode rendaman
bahan pengawet yang dipakai adalah bahan pengawet yang mengandung
Arsen, Tembaga, Seng, garam canalith dan diffusol CB. Sedangkan pada
metode pencelupan, digunakan bahan untuk finishing. (Titisari Shiva A)
3. Karena kayu yang tetimbun memiliki kelembapan yang cukup tinggi,
kelembapan bisa disebabkan karena kandungan air dalam tanah ataupun
juga karena kayu itu sendiri mengeluarkan panas. Apabila kayu tertimbun
maka panas tersebut tidak dapat keluar dan masih berada di dalam daging
kayu, hal ini menyebabkan daging kayu menjadi lembab. Kayu yang
26
tersebut dikarenakan faktor kekuatan kayu pada setiap jenisnya berbedabeda, maka dapat dikatakan perubahan bentuk akibat suhu dapat
diabaikan. Namun kekurangan kayu yaitu kurang tahan terhadap cuaca
bisa dikatakan demikian, tetapi bukan terhadap perubahan bentuk kayu
tersebut, kekurangannya bisa pada hal lain seperti adanya pelapukan,
pengeroposan, dan lain-lain. (Mikael Christian L)
27