Anda di halaman 1dari 12

Penggajian dan Manajemen

OLEH :
HAFIZAH TRISNO
1402140003
SEKAR MELATI SUCI
SYAHRI NUR RAMADANI S.
TIAZ ZWAZTIANA A.
QHINTARI
NI PUTU DESY CRISTIANA Y.

1402140147
1402140141
1402140081
1402140099
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS | AKUNTANSI C

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Siklus produksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa aktivitas-aktivitas
produksi dalam memproduksi suatu barang seperti Perancangan Produk,Perencanaan dan
Penjadwalan,Operasi Produksi,dan Akuntansi Biaya.Dalam siklus produksi, informasi biaya
adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.
Dalam siklus produksi ini ada tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi serta transaksi dan
peristiwa yang terkain dalam proses produksi. Siklus Produksi ini juga merupakan rangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan
pembuatan produk.
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
Bauran produk
Penetapan harga produk
Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
Manajemen Biaya
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
Perancangan Produk
Perencanaan dan Penjadwalan
Operasi Produksi
Akuntansi Biaya
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan Bauran produk ,Penetapan harga produk ,Alokasi dan perencanaan sumber daya
(contoh apakah membuat atau membeli),Manajemen Biaya
Siklus produksi termasuk didalamnya aktiva tetap dimana aktiva tetap itu merupakan
kekayaan perusahaan yang berwujud,memiliki manfaat ekonomi yang lebih dari satu tahun, dan
diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaandan bukan untuk dijual
kembali.

BAB II
ISI

SIKLUS PRODUKSI
Diagram Conteks Siklus Produksi

Penjelasan :

Siklus pendapatan, yang memberikan informasi tentang produk apa yang dipesan
dan ramalan penjualan (kuantitas), yang akan digunakan oleh bagian produksi
untuk menyusun rencana produksi dan jumlah persediaan. Sebaliknya siklus
produksi memberikan informasi kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja
yang telah selesai dibuat dan jumlah produk yang tersedia untuk dijual.
Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus pembelian dalam bentuk surat
permintaan pembelian , sebaliknya siklus pembelian juga memberikan informasi
tentang bahan baku yang dibeli dan pengeluaran lain yang terhasuk dalam
overhead pabrik.
Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja dikirimkan ke system manajemen
sumber daya manusia/penggajian yang nantinya akan memberikan data tentang
tersedianya tenaga kerja dan biayanya.Informasi tentang harga pokok produksi
dikirimkan ke siklus buku besar dan pelaporan

Pengertian Siklus Produksi


Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan
system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan system informasi
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk

dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa yang
dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan
alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana
merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas
yang dihasikan.

Kegiatan Siklus produksi


Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada
siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling
berkoordinasi dengan siklus lain.

Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:

Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan


perkiraan penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan
persediaan.

Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah


dan mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.

Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan


ketersediaannya,

Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran adalah

Siklus

pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi yang tersedia untuk dijual.

Siklus pengeluaran menerima informasi tentang kebutuhan akan bahan mentah.

Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya tenaga kerja.

Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi tentang harga pokok produksi.

Peran SIA dalam Siklus Produksi

Bauran produk Produk apa yang ingin diproduksi


Penetapan harga produk. Berapa HPP sampai produk selesai dibuat
Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli).
Apakah jita akan membeli produk lalu dijual / membuat / memproduksi sendiri lalu dijual
Manajemen Biaya = Merencanakan / mengalokasikan biaya - biaya yang timbul.

PROSEDUR SIKLUS PRODUKSI


Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengambilan keputusan. Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para
pemakai internal dan eksternal. Kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain
untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

PENGENDALIAN SIKLUS PRODUKSI


Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian
yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

Aktivitas Siklus Produksi


Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu :
1. Desain Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah desain produk, tujuan aktivitas ini
adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas,
ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.Aktivitas desain
produk menciptakan dua dokumen utama, yaitu pertama, daftar bahan baku yang menyebutkan
nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang
digunakan dalam satu unit produk jadi. Kedua, daftar operasi yang menyebutkan kebutuhan
tenaga kerja dan mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Peran akuntan
harus terlibat dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen biaya produk ditentukan pada
tahap proses produksi ini. Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan
bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi suatu lini produk-produk yang
berkaitan dengan meningkatkan jumlah komponen bersama yang digunakan dalam masingmasing produk. Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait
dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.

2. Perencanaan dan Penjadwalan


Langkah kedua dalam siklus produksi adalahperencanaan dan penjadwalan, tujuan dari
langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi
pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.Terdapat dua metode perencanaan produksi yang umum
digunakan adalah Perencanaan sumber daya produksi (manufacturing resource planning
= MRP-II) dan Sistem produksi Just-in-time (JIT). MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan
sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan
kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Sistem MRP-II sering
disebut sebagai push manufacturing, karena barang diproduksi sebagai ekspetasi atas
permintaan pelanggan. Sedangkan Just-in-time (JIT)memperluas prinsip sistem pengendalian
persediaan untuk seluruh proses produksi. Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau
meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. JIT sering kali
disebut sebagai pull manufacturing, karena barang diproduksi sebagai tanggapan atas
permintaan pelanggan. Jadi hanya berproduksi sebagai tanggapan atas pesanan pelanggan.
Jadwal Induk Produksi (master production schedule - MPS) menspesifikasikan seberapa
banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut
harus dilakukan. Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang
dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan. Dokumen ini berisi
nomor perintah produksi, tanggal pembuatan, dan berdasarkan pada daftar bahan baku, nomor
baarang serta jumlah semua bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya dari bahan
baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan, yang
mengidentifikasikan bagian bagian yang di pindahkan, lokasi perpindahannya serta waktu
perpindahan.Peran akuntan dalam aktivitas ini memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan
melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Para
akuntan juga membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk melihat manakah
yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
3. Operasi Produksi
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara
aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut berdasarkan
jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.
Penggunaan berbagai bentuk Teknologi Informasi dalam proses produksi, seperti mesin yang
dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-intergrated manufacturing (CIM) untuk
mengurangi biaya produksi.Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli dalam setiap segi
CIM, tetapi mereka harus memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah satu
pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi massal ke produksi sesuai pesanan.
Walau sifat proses produksi dan keluasan CIM dapat berbeda diberbagai perusahaan,
namun setiap perusahaan membutuhkan data mengenai empat segi berikut yaitu bahan baku
yang digunakan, jam tenaga kerja yang digunakan, operasi mesin yang dilakukan serta biaya
overhead produksi lainnya yang terjadi.
4. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Terdapat tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya yaitu :

Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari


operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data real-time mengenai kinerja aktivitas
produksi agar pihak manajemen dapat membuat keputusan tepat waktu.
Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk. SIA mengumpulkan biaya berdasarkan
berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya tersebut ke produk & unit organisasi
tertentu .
Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan
proses untuk membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya
ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau jasa yang
dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat di identifikasikan secara terpisah.
Sebaliknya, Perhitungan biaya prosesmembebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian
menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi. Digunakan ketika produk atau
jasa yang hampir sama diproduksi dalam jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan
mudah diidentifikasi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya
mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk,
bukan pada metode pengumpulan data. Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi
dan mengenai empat jenis biaya :
a.
Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang
dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
b.
Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk mengumpulkan
data mengenai aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang
pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini dengan
menggunakan terminal online di setiap bengkel kerja pabrik.
c.
Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses produksi,
proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin dan peralatan yang
digunakan untuk membuat produk tersebut.
d.
Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara
langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.
Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik,
dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk
memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap. Informasi
minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya yaitu Nomor identifikasi, Nomor
seri, Lokasi,Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai
sisa
yang
diharapkan,Metode
penyusutan, Beban
penyusutan
ke
tanggal,Perbaikan dan Kinerja service pemeliharaan.

Tujuan Siklus Produksi


Adapun tujuan siklus produksi :
v Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
v Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
v Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

v Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.


v Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
v Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dilakukan dalam


setiap aktivitas produksi
Proses / Aktifitas

Ancaman

Desain Produk

Desain produk yang kurang


baik

Perencanaan dan
penjadwalan

Kelebihan produksi atau


kekurangan produksi
Investasi yang tidak optimal
dalam aktiva tetap

Operasi produksi

Pencurian dan perusakkan


persediaan dan aktiva tetap

Akuntansi Biaya

Kesalahan pencatatan dan


memasukkan data
mengakibatkan data biaya
yang tidak akurat.

Ancaman umum

Hilangnya data,
Kinerja yang kurang baik

Prosedur Yang Dapat di


Terapkan Dalam
Perbaiki informasi tentang
pengaruh desain produk atas
biaya.
Data terinci mengenai biaya
jaminan dan produk.

Sistem perencanaan produksi


yang lebih baik
Tinjau dan setujui perolehan
aktiva tetap; pengendalian
anggaran
Batasi akses fisik ke
persediaan dan aktiva tetap
Dokumentasikan semua
perpindahan persediaan
sepanjang proses produksi
Identifikasi semua aktiva tetap
Dokumentasi yang memadai
dan tinjau semua transaksi
yang melibatkan pembuangan
aktiva tetap
Pengendalian edit entri data;
penggunaan pemindai kode
garis jika memungkinkan;
rekonsiliasi jumlah yang
tercatat dengan perhitungan
fisik secara periodik
Buat cadangan dan
perencanaan pemulihan dari
bencana; batasi akses ke data
biaya.
Pelaporan yang lebih baik dan
tepat waktu.

Keterkaitan siklus produksi dengan siklus lainnya dalam


proses bisnis(dengan siklus pendapatan,pengeluaran,siklus
SDM,dan sistem buku besar dan pelaporan)
Sistem informasi siklus pendapatan memberikaninformasi(pesanan pelanggan dan
prediksi penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi serta tingkat persediaan.
Sebaliknya sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan
mengenai barang jadi yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual.informasi mengenai
kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam bentuk formulir
permintaan pembelian. Sebagai gantinya sistem informasi siklus pengeluaran
memberikan informasi mengenai perolehan bahan baku dan informasi pengeluaran lain yang
dimasukan kedalam overhead pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan
dikirim ke siklus sumber daya manusia,yang selanjutnya akan memberikan data mengenai
biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Terakhir mengenai informasi mengenai harga pokok
penjualan akan dikirim ke sistem informasi buku besar dan pelaporan.

Contoh Kasus
PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan September 2004 perusahaan
mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 2400 lembar dari PT Restu
dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2000 per lembar ,- . Pada bulan yang sama
perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 100 spandoek dari PT Insani dengan harga Rp.
200.000 per buah. Pesanan dari PT Restu diberi nomor KU-01 dan pesanan dari PT Insani
diberi nomor SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1.
Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni
sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan
Kain putih 600 meter

Rp. 1.350.000
Rp. 4.125.000

Bahan penolong
Bahan penolong X1
Bahan penolong X2

Rp. 300.000
Rp. 170.000

2.
Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk mem proses pesanan KU-01 dan SP02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses pesanan no KU-01,
sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk memproses pesanan no SP02

3.
Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb;
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000 dan upah langsung untuk pesanan
SP-02 menghabiskan sebanyak 1000 jam a. Rp.5000,-. Se- dangkan untuk upah tidak
langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji karyawan
administrasi dan umum Rp. 4.000.000,4.
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP
sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah
sebagai berikut
Biaya pemeliharaan gedung
Biaya depresiasi gedung pabrik
Biaya depresiasi mesin
Biaya pemeliharaan mesin
Biaya asuransi gedung pabrik dan msn

Rp.

500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 700.000

5.
Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no KU-01
telah selesai dikerja kan
6.
Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa
untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7.
Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan kepada
pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.
Ancaman yang kemungkinan akan timbul pada kasus diatas yaitu kemungkinan adanya
kesalahan dalam pencatatan dan masukan data yang kemungkinan tidak akurat. Prosedur
pengendalian terbaik adalah dengan mengotomasikan pengumpulan data dengan
menggunakan pemindai kode garis,pembaca kartu dan alat lainnya. Ketika semua hal itu tidak
memungkinkan untuk dilakukan,terminal on line haras digunakan untuk entri data. Passwor dan
ID pemakai harus digunakan untuk akses hanya ke pegawai yang berhak saja.

BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://tkristyana.mhs.uksw.edu/2013/07/penjelasan-siklus-produksi.html
http://joejoe.blogdetik.com/2011/12/23/siklus-produksi/
http://cnuraini.mhs.uksw.edu/2013/06/tugas-6-ppb.html

Anda mungkin juga menyukai