Styrofoam
Styrofoam
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir setiap makanan yang kita tita beli selalu dalam keadaan
dikemas. Makanan yang kita beli dari restoran siap saji atau
warungpun akan dikemas bila kita ingin mengkonsumsinya di luar
restoran atau warung tersebut. Makanan perlu dikemas agar terlindung
dari kotoran dan tercemar mikroba. Fungsi lain pengemasan makanan
adalah rnelindungi produk pangan dari lingkungan luar. Uap air dan
oksigen dari lingkungan luar yang kontak dengan produk pangan dapat
menyebabkan kerusakan produk, terutama produk kering dan produk
berminyak yang peka terhadap reaksi oksidasi. Kemasan juga dapat
melindungi produk dari cahaya yang dapat mempercepat terjadinya
reaksi oksidasi. Produk-produk makanan yang penjualannya beredar
luas di masyarakat pada umumnya memang dikemas dalam bungkus
berbahan plastik. Para produsen memilih bahan plastik karena
memang sudah tidak diragukan lagi plastik sangat murah dan mudah
didapat, selain itu plastik juga ketahanannya baik dan awet. Sekarang
ini perkembangan dalam hal pengemasan semakin inovatif dan praktis
bagi para konsumen, sebagai contoh dalam produk makanan mie
instan kini telah terdapat dalam bentuk kemasan berbahan styrofoam
atau biasanya disebut mie instan cup. Hal ini tentunya semakin
meningkatkan
minat
masyarakat
untuk
mengkonsumsi
makanan
Beberapa
studi
penelitian
telah
dilakukan
untuk
meneliti
kandungan senyawa kimia apa yang ada dalam styrofoam dan dapat
menjadi penyebab berbagai penyakit ini. Senyawa-senyawa kimia
tersebut diantaranya styren yang merupakan komponen utama dalam
pembuatan
campuran
plastik
dalam
styrofoam
serta
memprosesnya.
benzena
yang
Senyawa-senyawa
merupakan
ini
bersifat
murid
SD
menjadi
korban
keracunan
massal
akibat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
styrene,
yang
diproses
dengan
menggunakan
benzena.
sistem
syaraf
sehingga
menyebabkan
kelelahan,
hilang
kesadaran
dan
kematian.
Saat
benzena
buruk
terhadap
siklus
menstruasi
dan
mengancam
styrofoam
atau
botol
plastik
(polystyrene)
konsentrasi
digunakan
sebagai
wadah
kemasan
terutama
untuk
material
(FCM),
menyebutkan
bahwa
FCM
merupakan
BAB III
PEMBAHASAN
penelitian-penelitian
terkini,
styrofoam
yang
dapat
Sudah
banyak
kasus
keracunan
terjadi
akibat
styrofoam
mengkontaminasi
makanan
atau
minuman
styrene
di
tubuh
dalam
jangka
panjang
dapat
Bahkan
styrofoam
dapat
menyebabkan
kemandulan
atau
suatu
larutan
kimia
yang
sulit
dilumat
oleh
sistem
dengan
tidak
mengkonsumsi
produk
dengan
wadah
di
pasaran,
meskipun
memiliki
keuntungan
lebih
karena
BAB IV
PENUTUP
sistem
syaraf
sehingga
menyebabkan
kelelahan,
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Maqbool dan Ahmad, S.B. 2007. Leaching of styrene and other
aromatic compounds in drinking water from PS bottles. Journal of
Environmental Sciences. 19: 421426.
Bossuyt, Melissa Van., et al. 2016. Printed paper and board food
contact materials as a potential source of food contamination.
Journal of Regulatory Toxicology and Pharmacology. 81: 10-19.
Nama
: M. Fahmi Syarifudin
NIM
: 145100300111019
Kelas
:N