Anda di halaman 1dari 18

BANTUAN UNTUK KELUARGA | PERKAWINAN

Bagaimana Agar Bisa Memaafkan


TANTANGANNYA
Ketika Anda dan pasangan Anda bertengkar, Anda sering mengungkit-ungkit masa lalu,
mengorek sederetan luka lama yang seharusnya sudah dikubur dari dulu. Apa
masalahnya? Mungkin Anda atau kalian berdua tidak tahu bagaimana caranya agar
bisa memaafkan.

Kalian bisa belajar untuk melakukannya. Pertama-tama, coba perhatikan mengapa


pasangan suami istri mungkin sulit untuk saling memaafkan.

MENGAPA ITU TERJADI


Kendali. Beberapa orang menahan diri untuk memaafkan kesalahan suami atau istrinya
agar tetap bisa mengendalikan teman hidupnya itu. Dengan begitu, kejadian yang
sudah berlalu itu bisa terus digunakan sebagai senjata untuk memenangkan
pertengkaran.
Kekesalan. Luka lama bisa sulit untuk disembuhkan. Seorang suami atau istri
mungkin bilang ya, aku sudah memaafkanmu, tapi dia masih memendam kekesalan,
dan mungkin bertekad membalasnya di kemudian hari.
Kekecewaan. Ada orang yang memasuki bahtera perkawinan sambil membayangkan
yang indah-indahnya saja. Jadi, saat timbul pertengkaran, mereka berkeras pada
pendapat mereka dan tidak terima kalau pasangan idaman mereka punya pendapat
yang berbeda. Harapan yang muluk-muluk bisa membuat orang cenderung fokus pada
kesalahan dan sulit memaafkan.
Kesalahpahaman. Banyak suami istri menutup pintu maaf karena mereka memiliki
persepsi yang salah. Misalnya:
Kalau aku maafkan dia, nanti dia tidak merasa sudah bikin salah.
Kalau aku maafkan dia, berarti aku harus menganggap itu tidak pernah terjadi.
Kalau aku maafkan dia, nanti dia akan begitu lagi.
Sebenarnya, memaafkan sama sekali tidak memaksudkan ketiga hal di atas. Meski
begitu, memaafkan bukanlah hal yang mudah, terutama dalam perkawinan.

YANG BISA ANDA LAKUKAN


Pahami dulu apa maksudnya memaafkan. Kadang, kata maaf dalam Alkitab berarti
membiarkan berlalu. Jadi, memaafkan bukan berarti harus lupa akan apa yang sudah
terjadi atau menganggap orang itu tidak bersalah. Adakalanya itu sekadar berarti
membiarkan masalahnya berlalu demi kesejahteraan Anda dan perkawinan Anda.
Pahami apa saja akibatnya jika Anda tidak mau memaafkan. Para ahli mengatakan
bahwa orang yang memendam kekesalan akan lebih berisiko mengalami berbagai
gangguan kesehatan fisik dan emosi, antara lain depresi dan tekanan darah tinggi. Itu
juga bisa mengakibatkan rusaknya rumah tangga. Maka, Alkitab mengatakan,
Hendaklah kamu baik hati seorang kepada yang lain, memiliki keibaan hati yang
lembut, dengan lapang hati mengampuni satu sama lain.Efesus 4:32.
Pahami apa saja manfaatnya memaafkan. Jika Anda dan pasangan hidup Anda suka
memaafkan, kalian akan sama-sama yakin bahwa pasangan kalian tidak berniat buruk
ketika ia melakukan kesalahan. Kalian tidak akan saling mencatat kesalahan.
Hasilnya, kekesalan tidak akan terus merongrong rumah tangga, dan kalian pun akan
semakin mencintai satu sama lain.Prinsip Alkitab: Kolose 3:13.
Bersikaplah realistis. Anda akan lebih mudah memaafkan jika Anda bisa menerima
suami atau istri Anda apa adanya. Buku Fighting for Your Marriage mengatakan bahwa
jika Anda hanya berfokus pada kekurangan teman hidup, Anda akan cenderung lupa
pada kelebihan-kelebihannya. Sekarang, yang mana yang ingin terus Anda pikirkan?
lanjut buku itu. Ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda sendiri.
Prinsip Alkitab: Yakobus 3:2.
Cobalah untuk tidak menanggapi dengan berlebihan.Kali berikutnya Anda dibuat
kesal oleh kata-kata maupun tindakan teman hidup Anda, cobalah pikirkan ini, Apakah
kesalahannya memang separah itu? Apa dia memang harus minta maaf, atau apa bisa
kuabaikan saja?Prinsip Alkitab:1 Petrus 4:8.
Jika memang perlu, bahaslah itu dengannya. Dengan tenang, jelaskan padanya apa
yang membuat Anda kesal dan mengapa itu membuat Anda kesal. Jangan langsung
hakimi dia atau menuduhnya yang bukan-bukan, karena itu akan membuat dia merasa
terpojok dan membela diri. Sebaliknya, Anda cukup sekadar mengungkapkan perasaan
Anda.

AYAT-AYAT KUNCI

Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain
dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan
dengan orang lain.Kolose 3:13.
Kita semua sering kali tersandung.Yakobus 3:2.
Kasih menutup banyak sekali dosa.1 Petrus 4:8.

KETIKA ANDA PERLU MEMINTA MAAF


Jika suatu ketika Anda menyakiti teman hidup Anda, minta maaflah dengan tulus.
Sekalipun Anda mungkin tidak setuju dengan pendapatnya, Anda bisa tetap meminta
maaf atas tindakan Anda yang membuatnya sakit hati. Dan, jika Anda benar-benar
berupaya untuk tidak mengulanginya lagi, dia akan yakin bahwa permintaan maaf Anda
itu memang tulus.

Cara Menyelesaikan Masalah


Kasihilah satu sama lain dengan sungguh-sungguh, karena kasih menutup
banyak sekali dosa.1 Petrus 4:8
Sewaktu kalian mulai hidup bersama sebagai suami istri, berbagai masalah akan
muncul. Ini terjadi karena cara berpikir, perasaan, dan cara kalian dibesarkan berbeda.
Masalah juga bisa muncul dari pihak luar dan karena hal-hal yang tak terduga.
Kita mungkin tergoda untuk lari dari kenyataan, tapi Alkitab menasihati kita untuk
menghadapi masalah kita. (Matius 5:23, 24) Anda akan merasakan bahwa cara terbaik
untuk menyelesaikan masalah adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab.

1 BICARAKAN MASALAHNYA

APA KATA ALKITAB: Ada . . . waktu untuk berbicara. (Pengkhotbah 3:1, 7) Anda
harus meluangkan waktu untuk membahas masalahnya. Ungkapkan perasaan dan
pendapat Anda tentang masalah itu dengan jujur. Selalu katakan kebenaran kepada
teman hidup Anda. (Efesus 4:25) Jika perasaan negatif muncul, tolaklah dorongan
untuk bertengkar. Jawaban yang tenang dapat mencegah pembicaraan yang
sebenarnya sepele menjadi pertengkaran.Amsal 15:4; 26:20.
Sekalipun Anda tidak sepakat, tetaplah bersikap menyenangkan dengan terus
menyayangi dan menghormati teman hidup Anda. (Kolose 4:6) Selesaikan masalahnya
sesegera mungkin, dan jangan mogok bicara.Efesus 4:26.

YANG BISA ANDA LAKUKAN:


Pilihlah waktu yang tepat untuk membicarakan masalahnya
Jika giliran Anda yang mendengarkan, lawanlah keinginan untuk menyela. Akan
ada gilirannya Anda yang berbicara

2 DENGARKAN DAN COBALAH MENGERTI

APA KATA ALKITAB: Milikilah kasih sayang yang lembut seorang terhadap yang lain.
Dalam hal memperlihatkan hormat, hendaklah saling mendahului. (Roma 12:10) Cara
Anda mendengarkan sangat penting. Cobalah pahami sudut pandang teman hidup
Anda dengan sikap seperasaan . . . dan rendah hati. (1 Petrus 3:8; Yakobus 1:19)
Jangan hanya berpura-pura mendengarkan. Jika mungkin, hentikan apa yang sedang
Anda kerjakan dan berikan perhatian penuh kepada teman hidup Anda. Atau, mintalah
untuk membicarakannya nanti. Jika Anda memandang teman hidup Anda sebagai
rekan satu tim dan bukan lawan, Anda tidak akan cepat tersinggung.Pengkhotbah
7:9.
YANG BISA ANDA LAKUKAN:
Terus dengarkan dengan pikiran terbuka, sekalipun apa yang Anda dengar tidak
Anda sukai
Cobalah pahami maksud di balik kata-katanya. Perhatikan bahasa tubuh dan
nada bicara teman hidup Anda

3 LAKSANAKAN KEPUTUSANNYA

APA KATA ALKITAB: Dengan segala macam jerih lelah ada keuntungan, tetapi
sekadar kata-kata di bibir mendatangkan kekurangan. (Amsal 14:23) Sekadar
menyetujui jalan keluarnya tidaklah cukup. Kalian perlu melaksanakan apa yang kalian
berdua putuskan. Ini pasti butuh banyak kerja keras dan upaya, tapi ini tidak akan siasia. (Amsal 10:4) Jika kalian bekerja sama sebagai satu tim, hasil kerja keras kalian
akan lebih baik.Pengkhotbah 4:9.
YANG BISA ANDA LAKUKAN:
Putuskan apa saja yang akan kalian masing-masing lakukan untuk
menyelesaikan masalahnya
Secara berkala, periksalah apa yang sudah kalian capai

ATASI MASALAH BERSAMA-SAMA


Dengan bekerja sama, perkawinan kalian tidak akan melemah dan menyedihkan, tapi
pasti semakin kuat dan bahagia. (Amsal 24:3) Lihatlah ke depan, dan jangan
mengungkit-ungkit masalah yang sudah berlalu. (Amsal 17:9) Kalau kalian saling
bekerja sama dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab, kalian pasti akan berhasil dalam
menangani masalah apa pun.

RENUNGKANLAH . . .
Masalah paling penting apa yang ingin saya bicarakan dengan teman hidup

saya?

Apa yang bisa saya lakukan untuk memahami perasaan teman hidup saya
tentang masalah itu?

Caranya Menjadi Pendengar yang Baik


TANTANGANNYA

Kamu enggak pernah dengerin aku! kata teman hidup Anda. Lho? Akudengerin kok,
pikir Anda. Rupanya, apa yang ingin dia sampaikan berbeda dengan maksud yang
Anda tangkap. Akibatnya, kalian pun bertengkar.
Kalian bisa menghindari masalah semacam ini. Pertama-tama, coba perhatikan apa
saja yang bisa membuat Anda tidak menangkap maksud kata-kata teman hidup Anda,
padahal Anda merasa sudah mendengarkan.

MENGAPA ITU TERJADI


Anda tidak konsentrasi atau sedang capek. Mungkin, anak-anak Anda sedang
berteriak-teriak, suara TV terlalu kencang, dan Anda sedang pusing memikirkan
masalah di kantor. Lalu teman hidup Anda memberi tahu bahwa nanti malam akan ada
tamu yang datang. Anda mungkin langsung berkata Oke. Tapi dalam situasi seperti
itu, apakah Anda benar-benar memperhatikan apa yang dia katakan? Kemungkinan
tidak.
Anda salah paham. Anda kira ada maksud terselubung di balik kata-kata teman hidup
Anda, padahal dia sama sekali tidak bermaksud begitu. Contohnya, dia mungkin
mengatakan, Minggu ini kamu sering lembur, ya. Karena Anda pikir dia mau menyindir,
Anda pun kesal, Memangnya kamu pikir kenapa aku lembur? Karena kamu belanjanya
boros! Dia pun membalas, Eh, maksudku bukan itu! Kenapa kamu malah marah?
Padahal awalnya dia hanya mau mengajak Anda bersantai bersama di akhir pekan.
Anda ingin cepat-cepat memperbaiki masalahnya.Kadang saya hanya mau curhat,
kata Lina, * tapi Doni itu selalu mau kasih jalan keluar. Bukan itu yang saya mau. Saya
cuma mau dia mengerti perasaan saya. Apa akar masalahnya? Doni sibuk memikirkan
jalan keluar untuk Lina. Akibatnya, dia bisa jadi tidak benar-benar mendengarkan
istrinya.
5

Ya, penyebabnya memang bisa macam-macam. Sekarang, bagaimana caranya agar


Anda bisa menjadi pendengar yang baik?

YANG BISA ANDA LAKUKAN


Dengarkan sungguh-sungguh. Saat teman hidup Anda ingin menyampaikan suatu hal
penting, apakah Anda bisaberkonsentrasi mendengarkan dia? Jika tidak, misalnya
karena Anda sedang sibuk dengan hal lain, jangan pura-puramendengarkan. Jika
mungkin, tinggalkan dulu kegiatan lain agar Anda bisa benar-benar mendengarkan dia,
atau mungkin Anda bisa meminta dia menundanya sampai Anda siap.Prinsip
Alkitab: Yakobus 1:19.
Beri dia kesempatan untuk bicara. Saat dia sedang bicara, upayakanlah untuk tidak
menyela atau membantah. Kalau dia sudah selesai, barulah giliran Anda yang bicara.
Sekarang, dengarkan saja dulu.Prinsip Alkitab: Amsal 18:13.
Ajukan pertanyaan. Dengan bertanya, Anda akan lebih paham apa maksud teman
hidup Anda. Lina, yang disebutkan di atas, mengatakan, Saya senang kalau Doni mau
bertanya, karena itu berarti dia berminat sama cerita saya.
Berupayalah memahami makna di balik kata-katanya.Perhatikan cara dia bercerita,
sorot matanya, dan nada suaranya. Meski dia berkata Ya sudah, itu tidak selalu berarti
dia setuju. Itu sangat bergantung pada cara dia mengatakannya. Dia mungkin bertanya,
Kenapa sih kamu enggak pernah bantu aku? Mungkin maksud sebenarnya adalah,
Aku merasa kamu kurang perhatian sama aku. Cobalah pahami makna kata-katanya,
walaupun bukan itu yang dia katakan. Dengan begitu, Anda akan bisa
menangkapmaksudnya, dan bukannya mempermasalahkan kata-katanya.
Dengarkan sampai selesai. Meski Anda tidak suka pada apa yang dia katakan, jangan
bersikap masa bodoh atau langsung pergi. Misalnya, bagaimana kalau dia sedang
mengeluh tentang Anda? Gregory, yang telah menikah selama lebih dari 60 tahun,
memberikan saran ini, Dengarkan saja. Tunjukkan bahwa Anda mau mendengarkan
pendapatnya. Memang tidak gampang, tapi itu ada manfaatnya.Prinsip
Alkitab: Amsal 18:15.
Tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli.Mendengarkan sungguh-sungguh bukan
hanya soal keahlian, tapi itu bukti bahwa Anda menyayanginya. Jika Anda benar-benar
peduli padanya, mendengarkan akan jadi lebih mudah. Itu berarti Anda mengikuti
anjuran dalam Kitab Suci, Perhatikanlah kepentingan orang lain; jangan hanya
kepentingan diri sendiri.Filipi 2:4, Bahasa Indonesia Masa Kini.

AYAT-AYAT KUNCI

Setiap orang harus cepat mendengar, lambat berbicara.Yakobus 1:19.


Apabila seseorang menjawab suatu perkara sebelum mendengar, itu adalah
kebodohan di pihaknya dan kehinaan.Amsal 18:13.
Telinga orang-orang berhikmat berupaya mencari pengetahuan.Amsal 18:15.

KALAU ANDA INGIN BICARA


Kalau Anda berupaya bicara saat teman hidup Anda ada di ruangan sebelah atau
sedang melakukan hal lain, ia mungkin tidak akan benar-benar mendengarkan. Lebih
baik tunggu sampai dia bisa konsentrasi mendengarkan atau cari kesempatan lain.
1 Petrus 3:8.

Perhatikan contoh Alkitab ini: Sewaktu Yesus ingin mengajarkan hal yang penting
kepada murid-muridnya, dia tidak asal bicara. Dia menunggu sampai situasinya cocok,
baru kemudian ia memanggil murid-muridnya dan bicara pada mereka.Markus 9:3335; 12:41-44.

Perkuat Perkawinan Saudara Melalui


Komunikasi yang Baik
Bagaikan apel emas dalam pahatan perak, begitulah perkataan yang
diucapkan pada waktu yang tepat.AMS. 25:11.

APA JAWABAN SAUDARA?

Bagaimana komunikasi dalam perkawinan bisa menjadi lebih baik jika kita
menunjukkan pemahaman?

Mengapa suami istri perlu saling memperlihatkan respek?

Apa hasilnya jika kita memupuk kerendahan hati dalam perkawinan?


1. Bagaimana komunikasi yang baik bisa memperkuat perkawinan?

SAYA lebih senang menghabiskan waktu bersama istri ketimbang dengan orang lain,
kata seorang saudara di Kanada. Ia menambahkan, Bersama dia, saat-saat bahagia
jadi lebih menyenangkan dan saat-saat susah jadi lebih ringan. Seorang suami di
Australia menulis, Selama 11 tahun menikah, tidak pernah satu hari pun saya tidak
berbicara dengan istri. Saya dan dia tidak pernah ragu atau khawatir akan kekuatan
perkawinan kami. Ini bisa terwujud karena kami sering berbicara dari hati ke hati.
Seorang saudari di Kosta Rika menyatakan, Komunikasi yang baik membuat
perkawinan kami lebih bahagia. Itu juga membuat kami semakin dekat dengan Yehuwa,
melindungi kami dari godaan, mempersatukan kami, dan membuat kasih kami semakin
besar.
2. Apa saja yang bisa menghalangi komunikasi yang baik?
2
Apakah Saudara menikmati percakapan yang menyenangkan dengan teman hidup

Saudara, atau apakah kalian sulit berbicara dari hati ke hati? Memang, hal itu mungkin
tidak mudah karena perkawinan menyatukan dua orang yang tidak sempurna dengan
kepribadian yang berbeda, termasuk sifat-sifat yang terbentuk oleh budaya dan cara
dibesarkan. (Rm. 3:23) Selain itu, cara suami istri menyatakan diri mungkin berbeda.
Itulah sebabnya dua peneliti perkawinan, John M. Gottman dan Nan Silver, mengatakan
bahwa perkawinan adalah ikatan yang menuntut keberanian, tekad, dan ketangguhan.
3. Apa yang membantu banyak pasangan memperkuat perkawinan mereka?
3
Ya, perkawinan yang berhasil adalah buah dari kerja keras. Namun, hasilnya adalah
kebahagiaan yang tak terkira. Suami istri yang saling mengasihi dapat benar-benar
menikmati kebersamaan mereka. (Pkh. 9:9) Perhatikan perkawinan bahagia Ishak dan
Ribka. (Kej. 24:67) Sekalipun mereka telah lama menikah, kasih sayang mereka
terhadap satu sama lain tidak berkurang sedikit pun. Dewasa ini, hal serupa juga
dinikmati oleh banyak pasangan. Apa rahasianya? Mereka belajar menyatakan pikiran
dan perasaan mereka dengan terus terang namun lembut. Mereka memupuk dan
7

menunjukkan pemahaman, kasih, respek yang dalam, dan kerendahan hati. Seperti
yang akan kita bahas, kalau sifat-sifat penting ini nyata dalam perkawinan, komunikasi
akan selalu lancar.

TUNJUKKAN PEMAHAMAN
4, 5. Bagaimana pemahaman membantu suami istri mengetahui apa yang teman hidup
mereka inginkan? Berikan contoh.
4
Ia yang memperlihatkan pemahaman dalam suatu perkara akan mendapatkan yang

baik, kata Amsal 16:20. Betapa benarnya hal itu dalam kehidupan perkawinan dan
keluarga.(Baca Amsal 24:3.) Sumber terbaik untuk mendapatkan pemahaman dan
hikmat adalah Firman Allah. MenurutKejadian 2:18, Allah menciptakan wanita sebagai
pelengkap bagi pria, bukan duplikatnya. Maka, cara wanita berkomunikasi berbeda dari
pria. Memang, setiap orang berbeda-beda, tetapi umumnya wanita suka berbicara
tentang perasaannya, tentang orang lain, dan hubungan antarmanusia. Mereka
menyukai percakapan yang akrab dari hati ke hati. Percakapan seperti itu membuat
mereka merasa dikasihi. Di sisi lain, pria tidak terlalu suka berbicara tentang
perasaannya. Mereka lebih sering membicarakan kegiatan, problem, dan solusi. Dan,
pria ingin direspek.
5
Suami saya maunya cepat-cepat menyelesaikan problem ketimbang mendengarkan
saya, komentar seorang saudari di Inggris. Ia menjelaskan bahwa hal itu membuatnya
kesal karena ia sebenarnya ingin didengarkan dan dipahami. Seorang suami menulis,
Sewaktu kami baru menikah, saya cenderung langsung mencarikan solusi untuk
semua problem istri saya. Tetapi, saya kemudian sadar bahwa yang ia inginkan adalah
didengarkan. (Ams. 18:13; Yak. 1:19) Suami yang berpemahaman akan memerhatikan
perasaan istrinya dan berupaya menyesuaikan cara ia menanggapi. Dan, ia juga perlu
meyakinkan istrinya bahwa ia peduli akan pendapat dan perasaan istrinya. (1 Ptr. 3:7)
Sebaliknya, istri perlu berupaya memahami sudut pandang suaminya. Jika suami
maupun istri memahami, menghargai, dan menjalankan peran mereka masing-masing
sesuai dengan nasihat Alkitab, perkawinan mereka pun menjadi indah. Selain itu,
mereka akan sanggup bekerja sama dalam membuat dan menjalankan keputusan yang
bijak dan seimbang.
6, 7. (a) Bagaimana prinsip di Pengkhotbah 3:7 bisa membantu suami istri menunjukkan
pemahaman? (b) Bagaimana istri bisa menunjukkan daya pengamatan? Upaya apa yang
hendaknya dikerahkan suami?
6
Suami istri yang memiliki pemahaman juga mengetahui bahwa ada waktu untuk
berdiam diri dan waktu untuk berbicara. (Pkh. 3:1, 7) Sekarang saya tahu bahwa
kadang-kadang waktunya tidak tepat untuk membicarakan suatu masalah, kata
seorang saudari yang telah menikah selama sepuluh tahun. Kalau suami saya sedang
kewalahan dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya, saya menunggu sampai waktunya
cocok untuk membicarakan masalah tertentu. Hasilnya, pembicaraan kami lebih lancar.
Istri yang berdaya pengamatan juga akan berbicara dengan lembut, karena ia tahu
bahwa kata-kata yang dipilih dengan baik dan diucapkan pada waktu yang tepat akan
lebih menggugah dan mudah diterima.Baca Amsal 25:11.

Hal-hal kecil bisa berpengaruh besar dalam perkawinan

Seorang suami Kristen hendaknya tidak hanya mendengarkan tetapi juga menyatakan
perasaannya dengan terus terang. Seorang penatua yang telah menikah selama
27 tahun mengatakan, Saya harus belajar caranya menyatakan perasaan saya yang
terdalam kepada istri saya. Seorang saudara yang telah menikah selama 24 tahun
mengatakan, Saya bisa saja memendam problem dan berpikir, Kalau saya tidak
membicarakannya, itu juga akan hilang sendiri. Tetapi, saya akhirnya sadar bahwa
menyatakan perasaan itu bukan suatu kelemahan. Sewaktu saya sulit
mengungkapkannya, saya berdoa agar tahu apa yang harus saya katakan dan
bagaimana mengatakannya. Lalu, saya tarik napas dalam-dalam dan mulai berbicara.
Faktor yang juga penting adalah memilih waktu yang tepat, misalnya sewaktu mereka
sedang berdua saja sehabis membahas ayat harian atau membaca Alkitab bersama.
8. Hal lain apa yang memotivasi pasangan Kristen untuk menyukseskan perkawinan
mereka?
8
Baik suami maupun istri perlu berdoa dan bertekad untuk meningkatkan keterampilan
berkomunikasi. Tentu saja, mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Namun,
mereka akan termotivasi untuk melakukannya jika mereka mengasihi Yehuwa, meminta
roh-Nya, dan memandang perkawinan mereka sebagai ikatan yang suci. Seorang
saudari yang telah menikah selama 26 tahun menulis, Saya dan suami menganggap
serius cara Yehuwa memandang perkawinan, jadi tidak pernah terpikir oleh kami untuk
berpisah. Kami pun berupaya lebih keras untuk menyelesaikan problem dengan
membahasnya bersama-sama. Kesetiaan dan pengabdian yang saleh seperti itu
membuat Allah senang dan akan menghasilkan berkat-Nya yang limpah.Mz. 127:1.
7

TUMBUHKAN KASIH
9, 10. Dengan cara apa saja suami istri bisa memperkuat ikatan kasih mereka?
9
Kasih, ikatan pemersatu yang sempurna, merupakan sifat yang paling penting dalam

perkawinan. (Kol. 3:14) Kasih sejati bertumbuh seraya suami istri melewati saat susah
dan senang dalam perkawinan. Suami istri akan menjadi sahabat yang semakin akrab
dan menikmati kebersamaan mereka. Perkawinan seperti itu diperkuat, bukan oleh
beberapa tindakan besar seperti dalam film-film, melainkan oleh tak terhitung
banyaknya tindakan kecil. Itu bisa berupa pelukan, komentar positif, kebaikan hati,
senyuman, dan ungkapan tulus untuk menanyakan bagaimana kamu hari ini? Hal9

halkecil ini bisa berpengaruh besar dalam perkawinan. Sepasang suami istri, yang telah
menikmati perkawinan yang bahagia selama 19 tahun, mengatakan bahwa mereka
saling menelepon dan mengirim SMS sekadar untuk menanyakan kabar.
10
Kasih juga mendorong suami istri untuk terus belajar tentang satu sama lain. (Flp. 2:4)
Semakin banyak yang mereka ketahui tentang satu sama lain, semakin besar kasih
mereka terhadap satu sama lain meskipun mereka tidak sempurna. Perkawinan yang
berhasil akan bertumbuh menjadi semakin bahagia dan kuat seiring dengan berlalunya
waktu. Jika Saudara sudah menikah, pikirkanlah, Seberapa baik saya mengenal teman
hidup saya? Apakah saya memahami perasaan dan pikirannya? Seberapa sering saya
memikirkan dia, mungkin memikirkan sifat-sifatnya yang dulu membuat saya jatuh cinta
kepadanya?

PUPUKLAH RESPEK

11. Mengapa respek sangat penting agar perkawinan berhasil? Berikan contoh dari Alkitab.

Perkawinan yang paling bahagia sekalipun bukanlah perkawinan yang sempurna.


Dan, meski suami istri saling mengasihi, mereka tidak selalu sependapat. Abraham dan
Sara juga kadang berbeda pendapat. (Kej. 21:9-11) Akan tetapi, perbedaan itu tidak
merenggangkan hubungan mereka. Mengapa? Mereka memperlakukan satu sama lain
dengan cara yang bermartabat dan penuh respek. Misalnya, Abraham menggunakan
kata tolong sewaktu berbicara kepada Sara. (Kej. 12:11, 13) Sara pun menaati
Abraham dan menganggap dia sebagai tuannya. (Kej. 18:12) Jika suami istri tidak
saling merespek, hal ini akan nyata dari cara mereka berbicara dan nada suara mereka.
(Ams. 12:18) Jika mereka tidak mengoreksi problem yang mendasar ini, perkawinan
mereka akan terancam bahaya.Baca Yakobus 3:7-10,17, 18.
12. Mengapa pasangan yang baru menikah khususnya perlu mengupayakan komunikasi
yang penuh respek?
12
Pasangan yang baru menikah khususnya perlu berupaya keras untuk berbicara
dengan lembut dan penuh respek kepada satu sama lain. Dengan demikian, mereka
akan menciptakan suasana yang cocok untuk komunikasi yang terbuka dan terus
terang. Meskipun tahun pertama perkawinan sangat membahagiakan, itu juga bisa
membuat frustrasi, kenang seorang suami. Ketika kita berupaya memahami perasaan,
kebiasaan, dan kebutuhan istridemikian pula sebaliknyaprosesnya tidak selalu
mulus! Namun, ada hal-hal yang bisa membantu, yaitu sikap masuk akal, selera humor,
dan sifat-sifat yang bermanfaat seperti kerendahan hati, kesabaran, dan kepercayaan
kepada Yehuwa. Betapa benarnya kata-kata itu!
11

PERLIHATKAN KERENDAHAN HATI YANG TULUS


13. Mengapa kerendahan hati sangat penting agar perkawinan bahagia?
13
Komunikasi yang baik dalam perkawinan bisa disamakan dengan anak sungai yang

mengalir perlahan melintasi sebuah kebun. Sikap rendah hati sangat penting agar
aliran itu tidak terhenti. (1 Ptr. 3:8) Seorang saudara yang telah menikah selama
11 tahun mengatakan, Kerendahan hati adalah cara tercepat untuk mengatasi
perselisihan, karena kita akan mau mengatakan, Maaf, ya. Seorang penatua yang
telah menikmati perkawinan yang bahagia selama 20 tahun berkomentar, Kadangkadang mengatakan Maaf, ya lebih penting daripada Aku sayang kamu. Ia
menambahkan, Cara termudah untuk bisa rendah hati adalah dengan berdoa. Sewaktu
saya dan istri berbicara kepada Yehuwa bersama-sama, kami teringat akan
ketidaksempurnaan kami dan kebaikan hati Allah. Pengingat itu membantu kami
memiliki sudut pandang yang benar.
10

Terus upayakan komunikasi yang baik dalam perkawinan Saudara


14. Apa dampak sikap tinggi hati atas perkawinan?

Sebaliknya, sikap tinggi hati sama sekali tidak menyelesaikan problem. Sikap itu
menghambat komunikasi karena akan membuat orang tidak mau dan tidak berani
meminta maaf. Ketimbang dengan rendah hati mengatakan, Maafkan saya, orang
yang tinggi hati akan berdalih. Sebaliknya dari mengakui kelemahannya dengan terus
terang, ia akan mencari-cari kesalahan orang lain. Sewaktu disakiti, ia tidak akan
mengupayakan perdamaian tetapi malah menjadi tersinggung, dan mungkin membalas
dengan kata-kata yang kasar atau melakukan aksi tutup mulut. (Pkh. 7:9) Ya, sikap
tinggi hati bisa berakibat fatal atas perkawinan. Kita perlu mengingat bahwa Allah
menentang orang yang angkuh, tetapi kepada orang yang rendah hati ia memberikan
kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh.Yak. 4:6.
15. Jelaskan bagaimana prinsip di Efesus 4:26, 27 bisa membantu suami istri mengatasi
perselisihan mereka.
15
Tentu saja, tidaklah masuk akal untuk berpikir bahwa problem akibat sikap tinggi hati
tidak akan pernah muncul. Namun, kalau itu muncul, kita perlu segera
menyelesaikannya. Paulus mengatakan kepada rekan-rekan Kristennya, Jangan
sampai matahari terbenam sewaktu kamu masih dalam keadaan terpancing untuk
marah, juga jangan memberikan tempat bagi Iblis. (Ef. 4:26, 27) Kalau kita tidak
mengindahkan nasihat Firman Allah, kita akan sangat tertekan. Kadang, saya dan
suami tidak menerapkan Efesus 4:26, 27, keluh seorang saudari. Akibatnya, saya
sama sekali tidak bisa tidur nyenyak! Tidakkah lebih baik segera membahas
masalahnya dengan tujuan untuk berdamai? Tentu saja, suami dan istri perlu
memberikan waktu kepada teman hidupnya untuk menenangkan diri. Mereka juga perlu
berdoa meminta bantuan Yehuwa agar memiliki cara berpikir yang benar. Hal itu
mencakup kerendahan hati, yang akan membantu mereka berfokus pada masalahnya
dan bukan pada diri sendiri sehingga situasinya tidak semakin buruk.Baca Kolose
3:12, 13.
16. Bagaimana kerendahan hati bisa membantu pasangan suami istri menghargai
kelebihan satu sama lain?
16
Kerendahan hati dan kesahajaan akan membantu suami atau istri menghargai
kelebihan teman hidupnya. Sebagai contoh: Seorang istri mungkin memiliki bakat
istimewa yang ia gunakan demi kepentingan keluarga. Jika suaminya rendah hati dan
bersahaja, ia tidak akan merasa tersaingi tetapi akan menganjurkan dia untuk
14

11

memanfaatkan bakatnya itu. Dengan demikian, sang suami menunjukkan bahwa ia


menghargai dan menyayangi istrinya. (Ams. 31:10, 28; Ef. 5:28, 29) Di sisi lain, istri
yang rendah hati dan bersahaja tidak akan menyombongkan kesanggupannya atau
meremehkan suaminya. Lagi pula, mereka berdua adalah satu daging. Kalau yang
satu disakiti, yang lain juga merasakannya.Mat. 19:4, 5.
17. Dewasa ini, apa yang dapat menghasilkan perkawinan yang bahagia dan yang
memuliakan Yehuwa?
17
Kalian tentu ingin perkawinan kalian seperti perkawinan Abraham dan Sara atau Ishak
dan Ribka. Perkawinan mereka benar-benar bahagia, langgeng, dan membuat Yehuwa
dimuliakan. Jika itu yang kalian inginkan, pandanglah perkawinan seperti Yehuwa
memandangnya. Dapatkan pemahaman dan hikmat dari Firman-Nya. Pupuklah kasih
sejati, yang bagaikan nyala api Yah, dengan menghargai teman hidup kalian. (Kid. 8:6)
Kerahkanlah upaya untuk memupuk kerendahan hati. Perlakukan teman hidup Saudara
dengan penuh respek. Jika ini semua dilakukan, perkawinan kalian akan membuat
kalian dan Bapak surgawi kalian bahagia. (Ams. 27:11) Ya, kalian akan turut merasakan
apa yang diungkapkan oleh seorang saudara yang telah menikah selama 27 tahun. Ia
menulis, Entah bagaimana jadinya hidup saya tanpa istri saya. Perkawinan kami
semakin hari semakin kuat. Ini adalah hasil dari kasih kami kepada Yehuwa dan
komunikasi yang rutin.

Bagaimana Agar Kata-Kata yang


Menyakitkan Tidak Sampai Terlontar
TANTANGANNYA
Tiap kali ada konflik, Anda dan teman hidup Anda saling menumpahkan kritik. Kata-kata
yang menyakitkan sudah biasa dalam perkawinan kalian sehingga itu sekarang menjadi
gaya komunikasi yang normal.

Jika ini yang terjadi dalam perkawinan Anda, Anda bisamenghentikan pola itu. Namun,
pertama-tama, Anda perlu memikirkan penyebabnya dan mengapa bermanfaat bagi
Anda untuk membuat perubahan.

MENGAPA ITU TERJADI

12

Latar belakang keluarga.Banyak suami dan istri dibesarkan dalam keluarga yang
sering melontarkan kata-kata yang menyakitkan. Salah satu teman hidup atau
keduanya mungkin mengulangi pola perkataan yang mereka dengar dari orang tua
mereka.
Pengaruh hiburan. Film dan komedi televisi membuat kata-kata yang kasar menjadi
bahan lelucon, sehingga penonton merasa bahwa itu tidak berbahayaatau bahkan
lucu.
Kebudayaan. Beberapa kalangan masyarakat mengajarkan bahwa pria sejati itu
mendominasi atau bahwa wanita perlu bersikap agresif agar tidak kelihatan lemah.
Sewaktu ada konflik, suami istri yang berpandangan seperti itu mungkin menganggap
teman hidupnya sebagai lawan bukan kawan, dan menggunakan kata-kata yang
menyakitkan bukan menyembuhkan.
Apa pun penyebabnya, kata-kata yang menyakitkan bisa berujung pada perceraian
serta menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Ada yang bahkan mengatakan bahwa
kata-kata bisa memukul lebih keras daripada tinju. Misalnya, seorang istri yang dianiaya
secara verbal dan fisik oleh suaminya mengatakan, Bagi saya, hinaannya lebih sulit
ditanggung daripada pukulannya. Mendingan saya dipukul daripada dihina.
Apa yang bisa Anda lakukan apabila Anda dan teman hidup telah membiarkan katakata yang menyakitkan mengikis hubungan kalian?

YANG BISA ANDA LAKUKAN


Tunjukkan empati. Tempatkan diri Anda pada posisi teman hidup Anda, dan cobalah
pahami pengaruh kata-kata Anda terhadap perasaannya. Jika mungkin, pikirkan situasi
tertentu ketika pasangan Anda merasa bahwa kata-kata Anda menyakitkan. Jangan
tersimpangkan oleh apa yang sebenarnya Anda katakan; masalahnya adalah
bagaimanaperasaan teman hidup Anda soal apa yang Anda ucapkan. Bisakah Anda
memikirkan cara-cara untuk menggantikan kata-kata yang menyakitkan dengan katakata yang baik hati? Alkitab berkata, Jawaban yang lemah lembut menjauhkan
kemurkaan, tetapi perkataan yang memedihkan hati menimbulkan kemarahan.Amsal
15:1.

13

Amati suami istri yang saling merespek. Jika cara Anda berkomunikasi dipengaruhi
oleh contoh yang negatif, carilah contoh yang baik. Dengarkan suami istri yang pola
perkataannya patut ditiru.Prinsip Alkitab: Filipi 3:17.
Kobarkan kembali perasaan kalian. Kata-kata yang menyakitkan sering kali terlontar
karena masalah di hati, bukan di mulut. Jadi, berupayalah memupuk pikiran dan
perasaan positif tentang teman hidup Anda. Kenang kembali hal-hal yang dulu kalian
lakukan bersama. Lihat foto-foto lama. Apa yang membuat kalian tertawa? Sifat apa
saja yang dulu membuat kalian saling tertarik?Prinsip Alkitab: Lukas 6:45.
Gunakan pernyataan aku. Daripada menyerang teman hidup Anda secara verbal,
ungkapkan keprihatinan Anda dari sudut pandang perasaan Anda sendiri. Misalnya,
Aku merasa diabaikan kalau kamu buat rencana tanpa berunding dulu sama aku lebih
besar kemungkinannya untuk mendapat respons positif ketimbang Kamu selalu begitu
bikin rencana tanpa berunding dulu!Prinsip Alkitab: Kolose 4:6.
Tahu saatnya berhenti. Jika emosi mulai memuncak dan kata-kata mulai tidak
terkendali, mungkin yang terbaik adalah menunda pembicaraan. Biasanya, tidak ada
salahnya pergi menjauh dari perdebatan yang mulai memanas sampai pembicaraannya
bisa dilakukan dengan lebih tenang.Prinsip Alkitab: Amsal 17:14.

Kata-kata yang menyakitkan sering kali terlontar karena


masalah di hati, bukan di mulut

AYAT-AYAT KUNCI

Suami-suami harus mengasihi istri mereka seperti tubuh mereka sendiri.


Efesus 5:28.
Istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya.Efesus 5:33.
Biarlah semua . . . teriakan serta cacian disingkirkan darimu.Efesus 4:31.

APA CACIAN ITU?


Alkitab berkata, Biarlah semua . . . teriakan serta cacian disingkirkan darimu. (Efesus
4:31) Mengapa Paulus membedakan teriakan dan cacian? Kata dalam bahasa asli
untuk teriakan (Yunani, krauge) memaksudkan meninggikan suara. Sebaliknya,
cacian (Yunani, blasphemia) menggambarkan isi pesannya. Apa artinya? Cacian
tidak selalu mencakup teriakan. Sebenarnya, kata-kata apa pun yang penuh kebencian,
merendahkan, atau menghina adalah caciansekalipun disampaikan dengan suara
rendah.

Mintalah
Bahagia

Petunjuk

Allah

Agar

00:00
06:55

Dia yang menciptakan mereka sejak semula menjadikan mereka laki-laki


dan perempuan.Matius 19:4
Allah Yehuwa * adalah penyelenggara pernikahan yang pertama. Dalam Alkitab
disebutkan bahwa Ia menciptakan wanita yang pertama dan membawanya kepada
manusia itu. Adam sangat bahagia dan mengatakan, Inilah akhirnya tulang dari

14

tulangku dan daging dari dagingku. (Kejadian 2:22, 23) Sekarang pun, Yehuwa ingin
agar orang yang menikah berbahagia.
Ketika Anda menikah, Anda mungkin membayangkan bahwa semuanya akan
sempurna. Tapi kenyataannya, suami istri yang sangat mencintai satu sama lain pun
akan menghadapi masalah. (1 Korintus 7:28) Dalam bacaan ini, Anda akan
menemukan prinsip-prinsip Alkitab yang bisa membuat perkawinan dan keluarga Anda
bahagia, jika Anda menerapkannya.Mazmur 19:8-11.

1 TERIMALAH
BERIKAN

PERANAN

YANG

YEHUWA

APA KATA ALKITAB: Suami adalah kepala keluarga.Efesus 5:23.


Jika Anda seorang suami, Yehuwa ingin agar Anda berlaku lembut terhadap istri Anda.
(1 Petrus 3:7) Ia menetapkan istri sebagai pelengkap Anda, dan Ia ingin agar Anda
memperlakukannya dengan terhormat dan menyayanginya. (Kejadian 2:18) Anda harus
sangat mengasihi dia sehingga Anda rela mendahulukan kepentingannya di atas
kepentingan Anda sendiri.Efesus 5:25-29.
Jika Anda seorang istri, Yehuwa ingin agar Anda menghormati suami Anda dan
membantunya menjalankan peranannya sebagai suami. (1 Korintus 11:3; Efesus 5:33)
Dukunglah keputusannya dan bekerjasamalah dengan sepenuh hati. (Kolose 3:18) Jika
Anda melakukan ini, Anda akan benar-benar cantik di mata suami dan Yehuwa.
1 Petrus 3:1-6.

YANG BISA ANDA LAKUKAN:


Bertanyalah kepada teman hidup Anda bagaimana Anda bisa menjadi suami
atau istri yang lebih baik. Dengarkan baik-baik dan berupayalah dengan sungguhsungguh untuk berubah.
Bersabarlah. Butuh waktu bagi kalian berdua untuk belajar caranya
membahagiakan satu sama lain.

2 PERHATIKAN PERASAAN TEMAN HIDUP


ANDA

APA KATA ALKITAB: Anda perlu memperhatikan kepentingan teman hidup Anda.
(Filipi 2:3, 4) Bertimbangrasalah kepadanya karena dia adalah orang yang paling
berharga bagi Anda. Ingatlah selalu bahwa Yehuwa meminta supaya hamba-hambaNya berlaku lembut terhadap semua orang. (2 Timotius 2:24) Ada orang yang
berbicara tanpa dipikir bagaikan dengan tikaman-tikaman pedang, tetapi lidah orangorang berhikmat adalah penyembuhan. Jadi, pilihlah kata-kata Anda dengan hati-hati.
(Amsal 12:18) Roh Yehuwa akan membantu Anda untuk berbicara dengan sopan dan
penuh kasih sayang.Galatia 5:22, 23; Kolose 4:6.
YANG BISA ANDA LAKUKAN:
Berdoalah meminta bantuan supaya Anda bisa tenang dan berpikiran terbuka
sebelum membahas masalah yang serius dengan teman hidup
Pikirkan dulu baik-baik apa yang akan Anda katakan dan cara menyampaikannya

3 BERPIKIRLAH SEBAGAI SATU TIM


15

APA KATA ALKITAB: Ketika menikah, Anda dan teman hidup Anda telah menjadi satu
daging. (Matius 19:5) Tapi, kalian tetap dua pribadi yang berbeda dan mungkin punya
pendapat yang berbeda. Jadi, kalian perlu belajar untuk menjadi sepikiran dan
seperasaan. (Filipi 2:2) Hal ini penting saat membuat keputusan. Alkitab mengatakan,
Dengan nasihat, rencana-rencana akan berhasil. (Amsal 20:18) Jadikanprinsip Alkitab
sebagai pembimbing sewaktu mengambil keputusan penting bersama-sama.Amsal
8:32, 33.

YANG BISA ANDA LAKUKAN:


Selain saling bertukar cerita atau pendapat, ungkapkan juga perasaan kalian
Sebelum membuat komitmen apa pun, diskusikan dulu dengan teman hidup

BERSIKAPLAH MASUK AKAL DAN OPTIMIS


Janganlah mengharapkan kesempurnaan dari diri sendiri ataupun dari teman hidup
Anda. (Mazmur 103:14;Yakobus 3:2) Berfokuslah pada hal-hal baik dalam diri teman
hidup Anda. Yakinlah bahwa prinsip-prinsip Alkitab pasti jitu, dan bersabarlah.
(2 Timotius 3:16) Yehuwa akan memberkati upaya kalian untuk mengikuti nasihat-Nya.
Seiring berlalunya waktu, ikatan perkawinan kalian akan semakin kuat.Galatia 6:9.

RENUNGKANLAH . . .

Bisakah teman hidup saya merasakan bahwa saya lebih mengutamakan dia
daripada saya sendiri?

Apa yang telah saya lakukan hari ini untuk menunjukkan bahwa saya
menyayangi dan menghormati teman hidup saya?

Bagaimana Mengakhiri Aksi Mogok


Bicara
TANTANGANNYA

16

Bagaimana dua orang yang telah berikrar untuk saling mencintai bisa sampai tidak mau
berbicara selama berjam-jamatau bahkan berhari-hari? Paling tidak kami berhenti
bertengkar, pikir mereka. Namun, persoalannya belum diselesaikan, dan mereka
berdua merasa tidak nyaman.

MENGAPA ITU TERJADI


Pembalasan. Ada teman hidup yang mogok bicara untuk membalas dendam. Misalnya,
katakanlah suami membuat rencana akhir pekan tanpa berembuk dengan istri. Sewaktu
tahu, istri marah dan menuding suami berbuat sesukanya. Suami menanggapi dengan
menyebut istri terlalu sensitif. Istri pergi dengan marah dan mogok bicara. Ia seolah
berkata, Kamu bikin aku sakit hati, jadi aku akan bikin kamu sakit hati juga.
Manipulasi. Ada yang menggunakan aksi mogok bicara sebagai sarana untuk
mendapatkan keinginan mereka. Misalnya, bayangkan suami dan istri sedang
merencanakan jalan-jalan, dan istri ingin mengajak orang tuanya. Suami keberatan.
Kamu nikah sama aku, bukan sama orang tuamu, katanya. Suami lalu melancarkan
aksi mogok bicara, tidak mengacuhkan istri dengan harapan istri akan menyerah dan
mengikuti keinginannya.
Tentu, berdiam diri untuk sementara bisa memberi suami istri kesempatan
mendinginkan emosi ketika pertengkaran mulai tidak terkendali. Berdiam diri
seperti itu bisa bermanfaat. Alkitab mengatakan bahwa ada waktu untuk berdiam diri.
(Pengkhotbah 3:7) Tetapi, bila digunakan sebagai sarana untuk membalas atau
memanipulasi, aksi mogok bicara tidak hanya memperpanjang konflik tetapi juga
mengikis respek suami istri kepada satu sama lain. Bagaimana supaya itu tidak sampai
terjadi pada kalian?

YANG BISA ANDA LAKUKAN

Langkah pertama untuk mengakhiri aksi mogok bicara adalah dengan menyadari apa
itu sebenarnyataktik yang, paling-paling, berhasil untuk sementara waktu. Memang,
dengan tutup mulut, Anda bisa memuaskan hasrat untuk membalas atau memaksa
teman hidup menyerah pada kemauan Anda. Tetapi, apakah memang begitu caranya
Anda ingin memperlakukan seseorang yang kepadanya Anda sudah berikrar untuk
mencintai? Ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan konflik.

17

Miliki pengertian. Alkitab mengatakan bahwa kasih tidak terpancing menjadi marah.
(1 Korintus 13:4, 5) Jadi, jangan bereaksi berlebihan terhadap pernyataan emosional
seperti Kamu enggak pernah dengar aku atau Kamu selalu telat. Sebaliknya,
cobalah pahami maksud di balik kata-kata itu. Misalnya, Kamu enggak pernah dengar
aku mungkin sebenarnya berarti Aku merasa kamu enggak anggap serius
pendapatku.Prinsip Alkitab: Amsal 14:29.

Pandang teman hidup Anda sebagai kawan bukan lawan


Rendahkan suara Anda. Pertengkaran cenderung semakin menjadi-jadi kalau itu
berlanjut. Di pihak lain, Anda bisamengubah arah pembicaraan yang memanas.
Caranya? BukuFighting for Your Marriage berkata, Melembutkan nada suara Anda dan
menerima pendapat teman hidup adalah cara ampuh yang bisa Anda gunakan untuk
meredakan ketegangan dan mengakhiri pertengkaran yang memanas. Sering kali, itu
saja sudah cukup.Prinsip Alkitab: Amsal 26:20.
Pikirkan kita bukan aku. Alkitab berkata, Biarlah masing-masing tidak mencari
keuntungan bagi diri sendiri, melainkan bagi orang lain. (1 Korintus 10:24) Jika Anda
memandang teman hidup sebagai kawan bukan lawan, Anda tidak akan gampang
tersinggung, bertengkar, lalu menolak untuk berbicara dengan dia.Prinsip
Alkitab: Pengkhotbah 7:9.
Aksi mogok bicara berlawanan dengan pengingat dari Alkitab, Hendaklah kamu
masing-masing secara perorangan mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri; sebaliknya,
istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya. (Efesus 5:33) Bagaimana
kalau Anda dan teman hidup membuat kesepakatan bahwa aksi mogok bicara tidak
boleh ada dalam perkawinan kalian?

AYAT-AYAT KUNCI

Ia yang lambat marah berlimpah daya pengamatannya.Amsal 14:29.


Apabila tidak ada kayu padamlah api.Amsal 26:20.
Janganlah rohmu cepat tersinggung.Pengkhotbah 7:9.

LEMPARKAN BOLANYA DENGAN LEMBUT


Alkitab menyatakan, Hendaklah ucapanmu selalu menyenangkan, dibumbui dengan
garam, sehingga kamu mengetahui bagaimana seharusnya memberikan jawaban
kepada setiap orang. (Kolose 4:6) Ayat ini pastilah berlaku dalam perkawinan! Sebagai
ilustrasi: Dalam permainan menangkap bola, Anda melemparkan bola sehingga dapat
mudah ditangkap. Tentu saja, Anda tidak melemparkan bola itu sekuat-kuatnya
sehingga mencederai teman main Anda. Terapkan prinsip yang sama sewaktu
berbicara dengan pasangan Anda. Melontarkan kata-kata yang pedas hanya akan
mendatangkan kerugian. Sebaliknya, berbicaralah dengan lembutmenyenangkan
sehingga teman hidup Anda dapat menangkap maksud Anda.Dari Sedarlah!8 Januari
2001

18

Anda mungkin juga menyukai