AYAT-AYAT KUNCI
Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain
dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan
dengan orang lain.Kolose 3:13.
Kita semua sering kali tersandung.Yakobus 3:2.
Kasih menutup banyak sekali dosa.1 Petrus 4:8.
1 BICARAKAN MASALAHNYA
APA KATA ALKITAB: Ada . . . waktu untuk berbicara. (Pengkhotbah 3:1, 7) Anda
harus meluangkan waktu untuk membahas masalahnya. Ungkapkan perasaan dan
pendapat Anda tentang masalah itu dengan jujur. Selalu katakan kebenaran kepada
teman hidup Anda. (Efesus 4:25) Jika perasaan negatif muncul, tolaklah dorongan
untuk bertengkar. Jawaban yang tenang dapat mencegah pembicaraan yang
sebenarnya sepele menjadi pertengkaran.Amsal 15:4; 26:20.
Sekalipun Anda tidak sepakat, tetaplah bersikap menyenangkan dengan terus
menyayangi dan menghormati teman hidup Anda. (Kolose 4:6) Selesaikan masalahnya
sesegera mungkin, dan jangan mogok bicara.Efesus 4:26.
APA KATA ALKITAB: Milikilah kasih sayang yang lembut seorang terhadap yang lain.
Dalam hal memperlihatkan hormat, hendaklah saling mendahului. (Roma 12:10) Cara
Anda mendengarkan sangat penting. Cobalah pahami sudut pandang teman hidup
Anda dengan sikap seperasaan . . . dan rendah hati. (1 Petrus 3:8; Yakobus 1:19)
Jangan hanya berpura-pura mendengarkan. Jika mungkin, hentikan apa yang sedang
Anda kerjakan dan berikan perhatian penuh kepada teman hidup Anda. Atau, mintalah
untuk membicarakannya nanti. Jika Anda memandang teman hidup Anda sebagai
rekan satu tim dan bukan lawan, Anda tidak akan cepat tersinggung.Pengkhotbah
7:9.
YANG BISA ANDA LAKUKAN:
Terus dengarkan dengan pikiran terbuka, sekalipun apa yang Anda dengar tidak
Anda sukai
Cobalah pahami maksud di balik kata-katanya. Perhatikan bahasa tubuh dan
nada bicara teman hidup Anda
3 LAKSANAKAN KEPUTUSANNYA
APA KATA ALKITAB: Dengan segala macam jerih lelah ada keuntungan, tetapi
sekadar kata-kata di bibir mendatangkan kekurangan. (Amsal 14:23) Sekadar
menyetujui jalan keluarnya tidaklah cukup. Kalian perlu melaksanakan apa yang kalian
berdua putuskan. Ini pasti butuh banyak kerja keras dan upaya, tapi ini tidak akan siasia. (Amsal 10:4) Jika kalian bekerja sama sebagai satu tim, hasil kerja keras kalian
akan lebih baik.Pengkhotbah 4:9.
YANG BISA ANDA LAKUKAN:
Putuskan apa saja yang akan kalian masing-masing lakukan untuk
menyelesaikan masalahnya
Secara berkala, periksalah apa yang sudah kalian capai
RENUNGKANLAH . . .
Masalah paling penting apa yang ingin saya bicarakan dengan teman hidup
saya?
Apa yang bisa saya lakukan untuk memahami perasaan teman hidup saya
tentang masalah itu?
Kamu enggak pernah dengerin aku! kata teman hidup Anda. Lho? Akudengerin kok,
pikir Anda. Rupanya, apa yang ingin dia sampaikan berbeda dengan maksud yang
Anda tangkap. Akibatnya, kalian pun bertengkar.
Kalian bisa menghindari masalah semacam ini. Pertama-tama, coba perhatikan apa
saja yang bisa membuat Anda tidak menangkap maksud kata-kata teman hidup Anda,
padahal Anda merasa sudah mendengarkan.
AYAT-AYAT KUNCI
Perhatikan contoh Alkitab ini: Sewaktu Yesus ingin mengajarkan hal yang penting
kepada murid-muridnya, dia tidak asal bicara. Dia menunggu sampai situasinya cocok,
baru kemudian ia memanggil murid-muridnya dan bicara pada mereka.Markus 9:3335; 12:41-44.
Bagaimana komunikasi dalam perkawinan bisa menjadi lebih baik jika kita
menunjukkan pemahaman?
SAYA lebih senang menghabiskan waktu bersama istri ketimbang dengan orang lain,
kata seorang saudara di Kanada. Ia menambahkan, Bersama dia, saat-saat bahagia
jadi lebih menyenangkan dan saat-saat susah jadi lebih ringan. Seorang suami di
Australia menulis, Selama 11 tahun menikah, tidak pernah satu hari pun saya tidak
berbicara dengan istri. Saya dan dia tidak pernah ragu atau khawatir akan kekuatan
perkawinan kami. Ini bisa terwujud karena kami sering berbicara dari hati ke hati.
Seorang saudari di Kosta Rika menyatakan, Komunikasi yang baik membuat
perkawinan kami lebih bahagia. Itu juga membuat kami semakin dekat dengan Yehuwa,
melindungi kami dari godaan, mempersatukan kami, dan membuat kasih kami semakin
besar.
2. Apa saja yang bisa menghalangi komunikasi yang baik?
2
Apakah Saudara menikmati percakapan yang menyenangkan dengan teman hidup
Saudara, atau apakah kalian sulit berbicara dari hati ke hati? Memang, hal itu mungkin
tidak mudah karena perkawinan menyatukan dua orang yang tidak sempurna dengan
kepribadian yang berbeda, termasuk sifat-sifat yang terbentuk oleh budaya dan cara
dibesarkan. (Rm. 3:23) Selain itu, cara suami istri menyatakan diri mungkin berbeda.
Itulah sebabnya dua peneliti perkawinan, John M. Gottman dan Nan Silver, mengatakan
bahwa perkawinan adalah ikatan yang menuntut keberanian, tekad, dan ketangguhan.
3. Apa yang membantu banyak pasangan memperkuat perkawinan mereka?
3
Ya, perkawinan yang berhasil adalah buah dari kerja keras. Namun, hasilnya adalah
kebahagiaan yang tak terkira. Suami istri yang saling mengasihi dapat benar-benar
menikmati kebersamaan mereka. (Pkh. 9:9) Perhatikan perkawinan bahagia Ishak dan
Ribka. (Kej. 24:67) Sekalipun mereka telah lama menikah, kasih sayang mereka
terhadap satu sama lain tidak berkurang sedikit pun. Dewasa ini, hal serupa juga
dinikmati oleh banyak pasangan. Apa rahasianya? Mereka belajar menyatakan pikiran
dan perasaan mereka dengan terus terang namun lembut. Mereka memupuk dan
7
menunjukkan pemahaman, kasih, respek yang dalam, dan kerendahan hati. Seperti
yang akan kita bahas, kalau sifat-sifat penting ini nyata dalam perkawinan, komunikasi
akan selalu lancar.
TUNJUKKAN PEMAHAMAN
4, 5. Bagaimana pemahaman membantu suami istri mengetahui apa yang teman hidup
mereka inginkan? Berikan contoh.
4
Ia yang memperlihatkan pemahaman dalam suatu perkara akan mendapatkan yang
baik, kata Amsal 16:20. Betapa benarnya hal itu dalam kehidupan perkawinan dan
keluarga.(Baca Amsal 24:3.) Sumber terbaik untuk mendapatkan pemahaman dan
hikmat adalah Firman Allah. MenurutKejadian 2:18, Allah menciptakan wanita sebagai
pelengkap bagi pria, bukan duplikatnya. Maka, cara wanita berkomunikasi berbeda dari
pria. Memang, setiap orang berbeda-beda, tetapi umumnya wanita suka berbicara
tentang perasaannya, tentang orang lain, dan hubungan antarmanusia. Mereka
menyukai percakapan yang akrab dari hati ke hati. Percakapan seperti itu membuat
mereka merasa dikasihi. Di sisi lain, pria tidak terlalu suka berbicara tentang
perasaannya. Mereka lebih sering membicarakan kegiatan, problem, dan solusi. Dan,
pria ingin direspek.
5
Suami saya maunya cepat-cepat menyelesaikan problem ketimbang mendengarkan
saya, komentar seorang saudari di Inggris. Ia menjelaskan bahwa hal itu membuatnya
kesal karena ia sebenarnya ingin didengarkan dan dipahami. Seorang suami menulis,
Sewaktu kami baru menikah, saya cenderung langsung mencarikan solusi untuk
semua problem istri saya. Tetapi, saya kemudian sadar bahwa yang ia inginkan adalah
didengarkan. (Ams. 18:13; Yak. 1:19) Suami yang berpemahaman akan memerhatikan
perasaan istrinya dan berupaya menyesuaikan cara ia menanggapi. Dan, ia juga perlu
meyakinkan istrinya bahwa ia peduli akan pendapat dan perasaan istrinya. (1 Ptr. 3:7)
Sebaliknya, istri perlu berupaya memahami sudut pandang suaminya. Jika suami
maupun istri memahami, menghargai, dan menjalankan peran mereka masing-masing
sesuai dengan nasihat Alkitab, perkawinan mereka pun menjadi indah. Selain itu,
mereka akan sanggup bekerja sama dalam membuat dan menjalankan keputusan yang
bijak dan seimbang.
6, 7. (a) Bagaimana prinsip di Pengkhotbah 3:7 bisa membantu suami istri menunjukkan
pemahaman? (b) Bagaimana istri bisa menunjukkan daya pengamatan? Upaya apa yang
hendaknya dikerahkan suami?
6
Suami istri yang memiliki pemahaman juga mengetahui bahwa ada waktu untuk
berdiam diri dan waktu untuk berbicara. (Pkh. 3:1, 7) Sekarang saya tahu bahwa
kadang-kadang waktunya tidak tepat untuk membicarakan suatu masalah, kata
seorang saudari yang telah menikah selama sepuluh tahun. Kalau suami saya sedang
kewalahan dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya, saya menunggu sampai waktunya
cocok untuk membicarakan masalah tertentu. Hasilnya, pembicaraan kami lebih lancar.
Istri yang berdaya pengamatan juga akan berbicara dengan lembut, karena ia tahu
bahwa kata-kata yang dipilih dengan baik dan diucapkan pada waktu yang tepat akan
lebih menggugah dan mudah diterima.Baca Amsal 25:11.
Seorang suami Kristen hendaknya tidak hanya mendengarkan tetapi juga menyatakan
perasaannya dengan terus terang. Seorang penatua yang telah menikah selama
27 tahun mengatakan, Saya harus belajar caranya menyatakan perasaan saya yang
terdalam kepada istri saya. Seorang saudara yang telah menikah selama 24 tahun
mengatakan, Saya bisa saja memendam problem dan berpikir, Kalau saya tidak
membicarakannya, itu juga akan hilang sendiri. Tetapi, saya akhirnya sadar bahwa
menyatakan perasaan itu bukan suatu kelemahan. Sewaktu saya sulit
mengungkapkannya, saya berdoa agar tahu apa yang harus saya katakan dan
bagaimana mengatakannya. Lalu, saya tarik napas dalam-dalam dan mulai berbicara.
Faktor yang juga penting adalah memilih waktu yang tepat, misalnya sewaktu mereka
sedang berdua saja sehabis membahas ayat harian atau membaca Alkitab bersama.
8. Hal lain apa yang memotivasi pasangan Kristen untuk menyukseskan perkawinan
mereka?
8
Baik suami maupun istri perlu berdoa dan bertekad untuk meningkatkan keterampilan
berkomunikasi. Tentu saja, mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Namun,
mereka akan termotivasi untuk melakukannya jika mereka mengasihi Yehuwa, meminta
roh-Nya, dan memandang perkawinan mereka sebagai ikatan yang suci. Seorang
saudari yang telah menikah selama 26 tahun menulis, Saya dan suami menganggap
serius cara Yehuwa memandang perkawinan, jadi tidak pernah terpikir oleh kami untuk
berpisah. Kami pun berupaya lebih keras untuk menyelesaikan problem dengan
membahasnya bersama-sama. Kesetiaan dan pengabdian yang saleh seperti itu
membuat Allah senang dan akan menghasilkan berkat-Nya yang limpah.Mz. 127:1.
7
TUMBUHKAN KASIH
9, 10. Dengan cara apa saja suami istri bisa memperkuat ikatan kasih mereka?
9
Kasih, ikatan pemersatu yang sempurna, merupakan sifat yang paling penting dalam
perkawinan. (Kol. 3:14) Kasih sejati bertumbuh seraya suami istri melewati saat susah
dan senang dalam perkawinan. Suami istri akan menjadi sahabat yang semakin akrab
dan menikmati kebersamaan mereka. Perkawinan seperti itu diperkuat, bukan oleh
beberapa tindakan besar seperti dalam film-film, melainkan oleh tak terhitung
banyaknya tindakan kecil. Itu bisa berupa pelukan, komentar positif, kebaikan hati,
senyuman, dan ungkapan tulus untuk menanyakan bagaimana kamu hari ini? Hal9
halkecil ini bisa berpengaruh besar dalam perkawinan. Sepasang suami istri, yang telah
menikmati perkawinan yang bahagia selama 19 tahun, mengatakan bahwa mereka
saling menelepon dan mengirim SMS sekadar untuk menanyakan kabar.
10
Kasih juga mendorong suami istri untuk terus belajar tentang satu sama lain. (Flp. 2:4)
Semakin banyak yang mereka ketahui tentang satu sama lain, semakin besar kasih
mereka terhadap satu sama lain meskipun mereka tidak sempurna. Perkawinan yang
berhasil akan bertumbuh menjadi semakin bahagia dan kuat seiring dengan berlalunya
waktu. Jika Saudara sudah menikah, pikirkanlah, Seberapa baik saya mengenal teman
hidup saya? Apakah saya memahami perasaan dan pikirannya? Seberapa sering saya
memikirkan dia, mungkin memikirkan sifat-sifatnya yang dulu membuat saya jatuh cinta
kepadanya?
PUPUKLAH RESPEK
11. Mengapa respek sangat penting agar perkawinan berhasil? Berikan contoh dari Alkitab.
mengalir perlahan melintasi sebuah kebun. Sikap rendah hati sangat penting agar
aliran itu tidak terhenti. (1 Ptr. 3:8) Seorang saudara yang telah menikah selama
11 tahun mengatakan, Kerendahan hati adalah cara tercepat untuk mengatasi
perselisihan, karena kita akan mau mengatakan, Maaf, ya. Seorang penatua yang
telah menikmati perkawinan yang bahagia selama 20 tahun berkomentar, Kadangkadang mengatakan Maaf, ya lebih penting daripada Aku sayang kamu. Ia
menambahkan, Cara termudah untuk bisa rendah hati adalah dengan berdoa. Sewaktu
saya dan istri berbicara kepada Yehuwa bersama-sama, kami teringat akan
ketidaksempurnaan kami dan kebaikan hati Allah. Pengingat itu membantu kami
memiliki sudut pandang yang benar.
10
Sebaliknya, sikap tinggi hati sama sekali tidak menyelesaikan problem. Sikap itu
menghambat komunikasi karena akan membuat orang tidak mau dan tidak berani
meminta maaf. Ketimbang dengan rendah hati mengatakan, Maafkan saya, orang
yang tinggi hati akan berdalih. Sebaliknya dari mengakui kelemahannya dengan terus
terang, ia akan mencari-cari kesalahan orang lain. Sewaktu disakiti, ia tidak akan
mengupayakan perdamaian tetapi malah menjadi tersinggung, dan mungkin membalas
dengan kata-kata yang kasar atau melakukan aksi tutup mulut. (Pkh. 7:9) Ya, sikap
tinggi hati bisa berakibat fatal atas perkawinan. Kita perlu mengingat bahwa Allah
menentang orang yang angkuh, tetapi kepada orang yang rendah hati ia memberikan
kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh.Yak. 4:6.
15. Jelaskan bagaimana prinsip di Efesus 4:26, 27 bisa membantu suami istri mengatasi
perselisihan mereka.
15
Tentu saja, tidaklah masuk akal untuk berpikir bahwa problem akibat sikap tinggi hati
tidak akan pernah muncul. Namun, kalau itu muncul, kita perlu segera
menyelesaikannya. Paulus mengatakan kepada rekan-rekan Kristennya, Jangan
sampai matahari terbenam sewaktu kamu masih dalam keadaan terpancing untuk
marah, juga jangan memberikan tempat bagi Iblis. (Ef. 4:26, 27) Kalau kita tidak
mengindahkan nasihat Firman Allah, kita akan sangat tertekan. Kadang, saya dan
suami tidak menerapkan Efesus 4:26, 27, keluh seorang saudari. Akibatnya, saya
sama sekali tidak bisa tidur nyenyak! Tidakkah lebih baik segera membahas
masalahnya dengan tujuan untuk berdamai? Tentu saja, suami dan istri perlu
memberikan waktu kepada teman hidupnya untuk menenangkan diri. Mereka juga perlu
berdoa meminta bantuan Yehuwa agar memiliki cara berpikir yang benar. Hal itu
mencakup kerendahan hati, yang akan membantu mereka berfokus pada masalahnya
dan bukan pada diri sendiri sehingga situasinya tidak semakin buruk.Baca Kolose
3:12, 13.
16. Bagaimana kerendahan hati bisa membantu pasangan suami istri menghargai
kelebihan satu sama lain?
16
Kerendahan hati dan kesahajaan akan membantu suami atau istri menghargai
kelebihan teman hidupnya. Sebagai contoh: Seorang istri mungkin memiliki bakat
istimewa yang ia gunakan demi kepentingan keluarga. Jika suaminya rendah hati dan
bersahaja, ia tidak akan merasa tersaingi tetapi akan menganjurkan dia untuk
14
11
Jika ini yang terjadi dalam perkawinan Anda, Anda bisamenghentikan pola itu. Namun,
pertama-tama, Anda perlu memikirkan penyebabnya dan mengapa bermanfaat bagi
Anda untuk membuat perubahan.
12
Latar belakang keluarga.Banyak suami dan istri dibesarkan dalam keluarga yang
sering melontarkan kata-kata yang menyakitkan. Salah satu teman hidup atau
keduanya mungkin mengulangi pola perkataan yang mereka dengar dari orang tua
mereka.
Pengaruh hiburan. Film dan komedi televisi membuat kata-kata yang kasar menjadi
bahan lelucon, sehingga penonton merasa bahwa itu tidak berbahayaatau bahkan
lucu.
Kebudayaan. Beberapa kalangan masyarakat mengajarkan bahwa pria sejati itu
mendominasi atau bahwa wanita perlu bersikap agresif agar tidak kelihatan lemah.
Sewaktu ada konflik, suami istri yang berpandangan seperti itu mungkin menganggap
teman hidupnya sebagai lawan bukan kawan, dan menggunakan kata-kata yang
menyakitkan bukan menyembuhkan.
Apa pun penyebabnya, kata-kata yang menyakitkan bisa berujung pada perceraian
serta menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Ada yang bahkan mengatakan bahwa
kata-kata bisa memukul lebih keras daripada tinju. Misalnya, seorang istri yang dianiaya
secara verbal dan fisik oleh suaminya mengatakan, Bagi saya, hinaannya lebih sulit
ditanggung daripada pukulannya. Mendingan saya dipukul daripada dihina.
Apa yang bisa Anda lakukan apabila Anda dan teman hidup telah membiarkan katakata yang menyakitkan mengikis hubungan kalian?
13
Amati suami istri yang saling merespek. Jika cara Anda berkomunikasi dipengaruhi
oleh contoh yang negatif, carilah contoh yang baik. Dengarkan suami istri yang pola
perkataannya patut ditiru.Prinsip Alkitab: Filipi 3:17.
Kobarkan kembali perasaan kalian. Kata-kata yang menyakitkan sering kali terlontar
karena masalah di hati, bukan di mulut. Jadi, berupayalah memupuk pikiran dan
perasaan positif tentang teman hidup Anda. Kenang kembali hal-hal yang dulu kalian
lakukan bersama. Lihat foto-foto lama. Apa yang membuat kalian tertawa? Sifat apa
saja yang dulu membuat kalian saling tertarik?Prinsip Alkitab: Lukas 6:45.
Gunakan pernyataan aku. Daripada menyerang teman hidup Anda secara verbal,
ungkapkan keprihatinan Anda dari sudut pandang perasaan Anda sendiri. Misalnya,
Aku merasa diabaikan kalau kamu buat rencana tanpa berunding dulu sama aku lebih
besar kemungkinannya untuk mendapat respons positif ketimbang Kamu selalu begitu
bikin rencana tanpa berunding dulu!Prinsip Alkitab: Kolose 4:6.
Tahu saatnya berhenti. Jika emosi mulai memuncak dan kata-kata mulai tidak
terkendali, mungkin yang terbaik adalah menunda pembicaraan. Biasanya, tidak ada
salahnya pergi menjauh dari perdebatan yang mulai memanas sampai pembicaraannya
bisa dilakukan dengan lebih tenang.Prinsip Alkitab: Amsal 17:14.
AYAT-AYAT KUNCI
Mintalah
Bahagia
Petunjuk
Allah
Agar
00:00
06:55
14
tulangku dan daging dari dagingku. (Kejadian 2:22, 23) Sekarang pun, Yehuwa ingin
agar orang yang menikah berbahagia.
Ketika Anda menikah, Anda mungkin membayangkan bahwa semuanya akan
sempurna. Tapi kenyataannya, suami istri yang sangat mencintai satu sama lain pun
akan menghadapi masalah. (1 Korintus 7:28) Dalam bacaan ini, Anda akan
menemukan prinsip-prinsip Alkitab yang bisa membuat perkawinan dan keluarga Anda
bahagia, jika Anda menerapkannya.Mazmur 19:8-11.
1 TERIMALAH
BERIKAN
PERANAN
YANG
YEHUWA
APA KATA ALKITAB: Anda perlu memperhatikan kepentingan teman hidup Anda.
(Filipi 2:3, 4) Bertimbangrasalah kepadanya karena dia adalah orang yang paling
berharga bagi Anda. Ingatlah selalu bahwa Yehuwa meminta supaya hamba-hambaNya berlaku lembut terhadap semua orang. (2 Timotius 2:24) Ada orang yang
berbicara tanpa dipikir bagaikan dengan tikaman-tikaman pedang, tetapi lidah orangorang berhikmat adalah penyembuhan. Jadi, pilihlah kata-kata Anda dengan hati-hati.
(Amsal 12:18) Roh Yehuwa akan membantu Anda untuk berbicara dengan sopan dan
penuh kasih sayang.Galatia 5:22, 23; Kolose 4:6.
YANG BISA ANDA LAKUKAN:
Berdoalah meminta bantuan supaya Anda bisa tenang dan berpikiran terbuka
sebelum membahas masalah yang serius dengan teman hidup
Pikirkan dulu baik-baik apa yang akan Anda katakan dan cara menyampaikannya
APA KATA ALKITAB: Ketika menikah, Anda dan teman hidup Anda telah menjadi satu
daging. (Matius 19:5) Tapi, kalian tetap dua pribadi yang berbeda dan mungkin punya
pendapat yang berbeda. Jadi, kalian perlu belajar untuk menjadi sepikiran dan
seperasaan. (Filipi 2:2) Hal ini penting saat membuat keputusan. Alkitab mengatakan,
Dengan nasihat, rencana-rencana akan berhasil. (Amsal 20:18) Jadikanprinsip Alkitab
sebagai pembimbing sewaktu mengambil keputusan penting bersama-sama.Amsal
8:32, 33.
RENUNGKANLAH . . .
Bisakah teman hidup saya merasakan bahwa saya lebih mengutamakan dia
daripada saya sendiri?
Apa yang telah saya lakukan hari ini untuk menunjukkan bahwa saya
menyayangi dan menghormati teman hidup saya?
16
Bagaimana dua orang yang telah berikrar untuk saling mencintai bisa sampai tidak mau
berbicara selama berjam-jamatau bahkan berhari-hari? Paling tidak kami berhenti
bertengkar, pikir mereka. Namun, persoalannya belum diselesaikan, dan mereka
berdua merasa tidak nyaman.
Langkah pertama untuk mengakhiri aksi mogok bicara adalah dengan menyadari apa
itu sebenarnyataktik yang, paling-paling, berhasil untuk sementara waktu. Memang,
dengan tutup mulut, Anda bisa memuaskan hasrat untuk membalas atau memaksa
teman hidup menyerah pada kemauan Anda. Tetapi, apakah memang begitu caranya
Anda ingin memperlakukan seseorang yang kepadanya Anda sudah berikrar untuk
mencintai? Ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan konflik.
17
Miliki pengertian. Alkitab mengatakan bahwa kasih tidak terpancing menjadi marah.
(1 Korintus 13:4, 5) Jadi, jangan bereaksi berlebihan terhadap pernyataan emosional
seperti Kamu enggak pernah dengar aku atau Kamu selalu telat. Sebaliknya,
cobalah pahami maksud di balik kata-kata itu. Misalnya, Kamu enggak pernah dengar
aku mungkin sebenarnya berarti Aku merasa kamu enggak anggap serius
pendapatku.Prinsip Alkitab: Amsal 14:29.
AYAT-AYAT KUNCI
18