Mukhammad Rojib Saiful A - 2012-123 - SI - Kelash
Mukhammad Rojib Saiful A - 2012-123 - SI - Kelash
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
1. LATAR BELAKANG
Kota Batu adalah salah satu Kota di Indonesia yang terletak di Propinsi
Jawa Timur dan merupakan Kota yang terluas kedua wilayahnya setelah
Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Timur. Hal ini
didukung dengan luas wilayahnya 3.534,86 km atau sama dengan 353.486 ha dan
jumlah penduduknya 2.446.218 jiwa (tahun 2010). Kabupaten Malang juga
dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi diantaranya dari pertanian,
perkebunan, tanaman obat keluarga dan lain sebagainya. Disamping itu juga
dikenal dengan obyek-obyek wisatanya.
Pendataan Penduduk atau cacah jiwa pada dasarnya merupakan kegiatan
penghitungan jumlah penduduk di seluruh atau sebagian teritorial suatu negara
dan mengumpulkan karakteristik pokok semua penduduk, rumah tangga, dan
bangunan tempat tinggal. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16
Tahun 1997 tentang statistik, penyelenggara pendataan penduduk adalah Badan
Pusat Statistik (BPS). BPS merupakan suatu Lembaga Pemerintahan Non
Departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden. Salah satu tugas BPS adalah melakukan kegiatan pengumpulan
data melalui sensus. Sehingga akan diketahui kondisi masyarakat yang ada,
apakah penduduk tersebut termasuk golongan keluarga miskin atau tidak.
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. SIG
dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengolahan sejumlah
data, yaitu data geografis dan data yang berkaitan dengan posisi obyek di
permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data
berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan visualisasi
yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis
melalui gambar-gambar petanya. SIG dapat disajikan dalam bentuk aplikasi dan
juga dapat memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan
kejadian, dan perencanaan strategis lainnya serta dapat membantu menganalisis
permasalahan umum seperti masalah ekonomi, penduduk, sosial pemerintahan,
pertahanan serta bidang Pendidikan.
Pendataan penduduk memerlukan waktu yang cukup lama karena di
lakukan survey langsung ke lokasi lalu surveyor akan melakukan pendataan
dengan cara menulis data kemudian data yang di dapat akan di serahakan ke
bagian EDP (Entry Data Point) sehingga memerlukan keteletian dalam membaca
tulisan tangan agar tidak terjadi kesalahan entri dan prosesnya memerlukan waktu
dua kali proses yaitu survey dan entri data sehingga dianggap tidak efektif selain
itu data yang di input hanya dapat di lihat dalam bentuk daftar hasil survey.
Dari latar belakang tersebut diatas maka diciptakanlah suatu sistem
informasi yang mampu menangani akurasi entri data, efektifitas entri data dan
data dapat disajikan dalam bentuk demografi, oleh karena itu penulis memiliki ide
judul RANCANG BANGUN APLIKASI SURVEY PENDUDUK MISKIN
DAN DEMOGRAFI PENDUDUK MISKIN KOTA BATU BERBASIS
ANDROID.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diuraikan rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana membangun aplikasi
4. BATASAN MASALAH
Terdapat beberapa batasan masalah yang diangkat sebagai
pengerjaan tugas akhir ini diantaranya adalah sebagai berikut :
parameter
daftar
penduduk
miskin
menggunakan
klasifikasi
standar
pemerintah.
c. Aplikasi yang dibangun berbasis android sebagai media pendataan dan
identifikasi penduduk miskin.
d. Sistem yang di bangun hanya terfokus pada proses pendataan penduduk
miskin.
5. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah mengunakan
SDLC. Yaitu Sebuah Kerangka Kerja yang menggambarkan aktivitas yang
dilakukan di masing masing tahapan proyek pengembangan software. Jenis
yang digunakan adalah jenis SDLC waterfall karena merupakan model yang
paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan
pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu
menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance.
Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu
selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Roger S. Pressman memecah
model ini menjadi 6 tahapan, yaitu :
1. System / Information Engineering and Modeling.
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem
yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting,
mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain
seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project
Definition. Kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan Rancang Bangun
Aplikasi Survey Penduduk Miskin dan Demografi Penduduk Miskin Kota Batu
Berbasis Android yaitu :
Kebutuhan Hardware yaitu:
a. Laptop
b. Smartphone
c. E-KTP
Kebutuhan Software :
a. Sistem Operasi Windows
b. Database Mysql
c. Software Emulator android
2. Software Requirements Analysis.
demografi
input data penduduk
<<include>>
<<include>>
<<extend>> klasifikasi penduduk miskin
surveyor
pengunjung web
input kriteria penduduk miskin
view data penduduk
Pengujung web memiliki aktifitas view data, view data dalam bentuk
demografi, view data dalam bentuk list (daftar) dan view data detail
penduduk.
Berikut adalah Diagram Block Arsiterktur Sistem serta penjelasannya,
yang akan di rancang sesuai dengan alur dan prosedur pendataan:
lalu di Server akan diKlasifikasi mana penduduk yang tergolong miskin atau
tidak.
Berikut merupakan penjelasan lebih rinci dari beberapa istilah yang ada dalam
diagramblok:
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.
500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan
sebagai rumah tangga miskin.
4. Implementasi
Desain yang telah dibuat kemudian diubah bentuknya menjadi bentuk
yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui
proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara
teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
5. Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan
software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas
dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah
didefinisikan sebelumnya.
6. JADWAL KEGIATAN
Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa periode yang sudah
ditentukan yang ditunjukkan pada table di bawah ini :
Kegiatan
Identifikasi
I
dan
Requirement
Analysis
Design
Implementasi
Testing dan Maintenance
II
III
IV
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Ahmad Zaky Fuadi , 2011 , Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Kemiskinan Kota dan Kabupaten Malang Berbasis Web.
[2]. Taufik Kurniawan, 2009, Pemanfaatan Aplikasi ARCVIEW 3.3
dalam perancangan peta Kemiskinan Sistem Informasi Geografis, Jurnal
Teknik Universitas Sultan Fatah Demak.
[3]. Niken Ernawati, Umi Listyaningsih, S.Si, M.Si, 2011, pemetaan
potensi penduduk miskin kabupaten bantul, Yogyakarta.
[4]. Rudy Setiawan, 2010, Sistem pendukung keputusan pengalokasian
daerah gerakan terpadu pengentasan kemiskinan (GERDU TASKIN) di
beberapa Kecamatan di Kabupaten Bondowoso, Skripsi, STIKOM
Surabaya.
[5]. R Kibal Aji Seno,2009, Sistem Informasi Demografi Penduduk Kota
Semarang Berbasis Framework Code Igniter.