Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lnjut tentang penyakit hemofilia
yang sudah cukup terkenal di dalam materi pembelajaran biologi. Dimana dalam
makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang terkait dengannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Jombang,
Maret 2014
BAB I
.PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kita hidup hidup didunia ini pasti tidak terlapas dari apa yang bernama penyakit atau
sesuatu yang membuat diri kita tidak nyaman dan ingin menghilangkannya secapat mungkin.
Penyakit di dunia ini banyak jenis dan penyebabnya. Ada yang disebabkan oleh bakteri, virus,
dan yang lainnya Ada penyakit yang kurang berbahaya,menengah, sampai mengancam jiwa
kita. Ada yang dapat disembuhkan maupun sulit disembuhkan dan memerlukan waktu singkat
maupun sangat panjang. Tetapi yan jelas semua jenis penyakit itu ada yang menyebabkan dan
ada obatnya.
Penyakit yang kurang berbahaya seperti: batuk, pilek, pusing, dan lain lain. Penyakit
yang menengah seperti: patah tulang, ambeyen, demam, terkilir, dan lain lain. Sedangkam
penyakit yang dapat mengancam jiwa antara lain: kanker, kegagal fungsi dari berbagai organ
vital dalam tubuh individu, HIV, Antrag, dan lain lain.
Dalam hal ini kami akan mengususkan pada salah satu penyakit yang cukup terkenal
tetapi diderita oleh orang orang kusus saja yaitu penyakit hemofilia atau sukar membekunya
sel darah merah karena kekurangan sejumlah factor pembekuan darah tertentu. Secara umum
jenis penyakit hemofilia merupakan penyakit keturunan. Karena penyakit ini termasuk jenis
penyakit yang terkanal dan cukup unik kami ingin mengetahui lebih lanjut tentang penyakit yang
satu ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hemofilia adalah suatu jenis penyakit dimana trombosit kehilangan salah satu faktor pembentuk
benang benang penutup luka.Sehingga luka tidah dapat dengan cepat menutup dan
pendarahan terhenti.Hemofilia termasuk penyakit yang diturunkan misalnya pada ibu yang
memiliki carrier atau pembawa gen penyakit Hemofilia.
Gejala gejala penderi hemofilia adalah sebagai berikut:
Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi) adalah karakteristik dari hemophilia. Lutut
dan pergelangan kaki merupakan organ yang paling sering terkena. Perdarahan
menyebabkan penggelembungan pada ruang sendi, nyeri yang signifikan dan terus
menerus. Seiring waktu, kerusakan sendi terjadi, dan operasi penggantian sendi dapat
menjadi diperlukan untuk mengatasinya.
Perdarahan ke dalam otot dapat
terjadi
ditandai
dengan
pembentukan
hematoma(compartment syndrome).
Pendarahan dari mulut atau mimisan mungkin terjadi. Perdarahan setelah prosedur
dental adalah umum, dan mengeluarkan darah dari gusi dapat terjadi pada anak-anak
ketika gigi baru tumbuh.
Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan darah dalam tinja.
Perdarahan dalam saluran kemih dapat mengakibatkan darah dalam urin(hematuria).
Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau tengkorak) dapat menyebabkan
gejala seperti mual, muntah, dan / atau kelesuan.
Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma adalah karakteristik dari
hemophilia.
Hemofilia dibagi menjadi dua jenis yaitu hemofilia A dan B. Hemofilia dapat ditangani
dengan penambahan faktor yang tidak dimiliki darah, terapi, atau dengan trombosit yang
dibutuhkan dan telah dibekukan.
Pengobatan hemofilia dapat dilakukan dengan menggunakan Kriopresipitat, yang dibuat
melalui proses pengendapan dari plasma beku, Desmopressin (DDAVP) (untuk hemofilia A
ringan), dan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).Dari berbagai jenis pengobatan, timbul
berbagai komplikasi seperti: Inhibitor, kerusakan sendi, dan penyakit yang ditularkan oleh
transfusi darah seperti: hepatitis A,B,dan C, HIV.
Perawatan kesehatan penderita hemofilia secara umum meliputi:
1. Mengkonsumsi makanan atau minuman yang sehat dan menjaga berate badan agar
tidak berlebihan.
2. Melakukan kegiatan olahraga tetapi tetap harus memperhatikan resiko yang timbul.
3. Rajin merawat gigi dan gusi serta melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi
secara berkala.
4. Mengikuti program imunisasi.
5. Menghindari penggunaan aspirin.
6. Memberi informasi kepada pihak tertentu mengenai kondisi hemofilia yang diderita.
7. Memberi lingkungan hidup yang mendukung bagi tumbuhnya kepribadian yang sehat
agar dapat optimis dan berprestasi bersama hemofilia.
Sedangkan perawatan kesehaatan secara kusus adalah dengan menggunakan hemogoblin
yang mengandung faktor yang tidak dimiliki oleh penderita.Adapun pertolongan pertama yang
dapata kita berikan adalah sebagai berikut:
1. Istirahatkan
Sendi yang mengalami perdarahan diistirahatkan. Letakkan lengan ataupun kaki yang
mengalami perdarahan ke atas bantal. Jangan menggerakkan persendian yang terluka atau
mencoba berjalan dengan kondisi seperti ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hemofilia.or.id/
http://www.igcomputer.com/mengenal-penyakit-hemofilia-darah-sukar-
membeku.html
http://id.scribd.com/doc/69128234/PENGERTIAN-HEMOFILIA
MAKALAH
HEMOFILIA
BY: KELOMPOK 5
1. Rizky Aditya
2. Rorike Agustina
3. Tesa Isnawati
4. Vina Dewi W.
5. Vivi Nur Azizah
6. Wahyu Juli I.
7. Yoga Pratama
8. Yuli Aditiyah
9. Zaza Zunita
10. Zuhrina Municca
(130801088)
(130801089)
(130801090)
(130801091)
(130801092)
(130801093)
(130801095)
(130801096)
(130801097)
(130801098)
BSB II
PEMBAHASAN
a.
Definisi Hemofilia
Kedokteran EGC)
Hemofili berasal dari bahasa Yunani kuno yang terdiri dari dua kata
yaituhaima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih
yang teretak pada kromosom X bersifat resesif, maka penyakit ini dibawa
oleh perempuan (Karier , XXh) dan bermanifestasi klinis pada laki-laki
(pasien XhY), dapat bermanifestasi klinis pada perempuan bila kedua
kromosom X pada perempuan terdapat kelainan (XhXh).
Hemofilia adalah kelompok gangguan perdarahan yang diturunksn dengan
Etiologi
E.
pihak Ibu. Gen factor VIII dan factor IX terletak pada kromosom X dan
bersifat resesif., maka penyakit ini dibawa oleh perempuan (karier, XX h) dan
diperlukan untuk koagulasi darah akibat kekurangna faktor VIII atau XI,
terjadi hambatan pembentukan trombin yang sangat penting untuk
pembentukan normal bekuan fibrin fungsional yang normal dan pemadatan
sumbat trombosit yang telah terbentuk pada daerah jejas vaskular.
Hemofilia A disebabkan oleh defisiensi faktor VIII, sedangkan hemofilia B
disebabkan karena defisiensi faktor IX.
1. c.
Faktor Risiko
Klasifikasi
Kadar Faktor VIII dan
Klasifika
Faktor IX di dalam
si
darah
Keterangan
Berat
jumlah normal
yang jelas.
Sedang
1% 5% dari jumlah
normalnya
6 % 50 % dari jumlah
normalnya
Sumber : Betz, Cecily Lynn. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri Ed 5. Jakarta:
EGC
Hemofilia A: atau hemofilia klasik adalah hemofilia akibat defisiensi faktor VIII
recessive yaitu:
Hemofilia A (hemofilia klasik), akibat dfisiensi atau disfungsi faktor pembekuan VIII
(F VIII)
Hemofilia B (Christmas disease), akibat defisiensi atau disfungsi F IX (faktor
christmas)
Sedangkan hemofilia C merupakan penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor
XI yang diturunkan secara autosomal resesif pada kromosom 4q32q35.
Hematuria masif sering ditemukan dan dapat menyebabkan kolok ginjal
(kerusakan ginjal)
Usia awitan pada hemofilia :
Manifestasi Klinis
-perdarahan berlebihan dari tali pusat atau setelah sirkumsisi pada bayi hemophilia
baru lahir
-hemofilia ringan, perdarahan lama hanya ketika luka
-hemofilia sedang, perdarahan lama jika terjadi trauma/pembedahan
-hemofilia berat, perdarahan lama terjadi secara spontan tanpa cedera
-manifestasi umum: kulit memar, perdarahan memanjang akibat luka, hematuria
spontan
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (2006)
pada otot betis, otot-otot region iliopsoas (sering pada panggul) dan lengan
bawah. Hematoma ini sering menyebabkan kehilangan darah yang nayata.
Pendarahan intracranial bisaterjadi secara spontan atau trauma yang
menyebabkan kematian.
Pemeriksaan Diagnostik
kultur
Uji fungsi hati, untuk mendeteksi adanya penyakit hati, dengan SGPT
(serum glutamic-pyruvic transaminase) dan SGOT (serum glutamic
oxaloasetic transaminase)
terhadap inhibitor
yang bersirkulasi.
Uji Assay yaitu uji fungsional terhadap faktor VIII dan Faktor IX yang
memastikan diagnosa
Pemeriksaan penunjang :
(Sudoyo, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2, Edisi 4.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Jakarta :
Universitas Indonesia)
identifikasi mutasi
secara langsung
Diagnosis antenatal sebenarnya dapat dilakukan pada ibu hamil dengan
risiko. Pemeriksaan aktivitas F VIII dan kadar antigen F VIII dalam darah
janin pada trimester kedua membantu menentukan status janin terhadap
kerentanan hemofilia A. Tes antinatal juga bisa dilakukan terhadap sel
dari vilus / cairan amniotik. Hasil kariotipe 48-72 jam melalui biakan limfosit
menggunakan teknik aspirasi berpadu ultrasonografi telah digunakan untuk
mengambil sampel jaringan janin selain darah
Amniosentesis akan mendiagnosis hemophilia pada waktu prenatal.
Uji laboratorium (uji skrining untuk koagulasi darah)
1. Jumlah trombosit
2. Masa protrombin
3. Masa tromboplastin parsial
4. Masa perdarahan
5. Masa pembekuan thrombin
6. Assays fungsional faktor VII dan IX
h.
Penatalaksanaan
Terapi suportif
sampai sedang. DDAVP meningkatkan pelepasan faktor VIII dan tidak lagi
digunakan pada hemophilia B.
Bila terjadi pendarahan/ luka pada penderita Hemofilia pengobatan definitif
yang bisa dilakukan adalah dengan metode RICE, singkatan dari Rest, Ice,
Compression, dan Elevation. Rest. Penderita harus senantiasa beristirahat,
jangan banyak melakukan kegiatan yang sifatnya kontak fisik. Ice. Jika
terjadi luka segera perdarahan itu dibekukan dengan mengkompresnya
dengan es. Compression. Dalam hal ini, luka itu juga harus dibebat atau
dibalut dengan perban. Elevation. Berbaring dan meninggikan luka
tersebut lebih tinggi dari posisi jantung.
Pemberian kortikosteroid sangat membantu dalam untuk menghilangkan
Kriopresipitate AHF. Salah satu komponen darah non selular yang merupakan
konsentrat plasma tertentu yang mengandung Faktor VIII, fibrinogen, dan factor
von Willebrand. Efek sampinya adalah alergi dan
demam.
Hemofilia (Hemophilia) adalah suatu penyakit keturunan, yang artinya ia dapat diturunkan dari
ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Hemofilia atau Hemophilia dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya, tergantung
pada tipe mutasi (kerusakan genetik) yang terjadi. Derajat gejala tergantung pada kadar faktor
pembekuan yang terkena. Penyakit hemophilia berat didefinisikan sebagai aktivitas faktor <1%,
1% sampai 5% aktivitas faktor dikatagorikan sebagai penyakit yang sedang, dan lebih besar
dari 5% merupakan aktivitas faktor penyakit ringan. Luas perdarahan juga tergantung pada
keparahan (jumlah aktivitas faktor) dan adalah serupa pada kedua jenis hemofilia, A dan B.
Pada hemofilia berat (A atau B), perdarahan dimulai pada usia dini dan mungkin terjadi
secara spontan. Orang dengan hemofilia ringan mungkin hanya akan mengalami perdarahan
berlebihan ketika mengalami cedera atau trauma.
Wanita carrier hemofilia dapat juga memiliki derajat variabel aktivitas faktor, beberapa
mungkin memiliki tingkat aktivitas factor yang mendekati normal dan tidak menunjukkan
kecenderungan perdarahan, sementara beberapa yang lain mungkin memiliki kurang dari 50%
sehingga mungkin mengalami perdarahan lebih sering daripada perempuan yang bukan
carrier.
Pada hemofilia berat, episode perdarahan biasanya dimulai dalam 2 tahun pertama
kehidupan. Perdarahan hebat setelah sunat pada laki-laki kadang-kadang merupakan tanda
pertama dari penyakit hemofilia. Gejala bisa terjadi kemudian pada pasien dengan kondisi
penyakit sedang atau ringan. Perdarahan akibat hemophilia dapat terjadi di bagian manapun di
tubuh. Lokasi umum untuk mengalami perdarahan adalah sendi, otot, dan saluran pencernaan.
Situs yang spesifik dan jenis perdarahannya didiskusikan dibawah ini.
Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi) adalah karakteristik dari hemophilia. Lutut
dan pergelangan kaki merupakan organ yang paling sering terkena. Perdarahan
menyebabkan penggelembungan pada ruang sendi, nyeri yang signifikan dan terus
menerus. Seiring waktu, kerusakan sendi terjadi, dan operasi penggantian sendi dapat
menjadi diperlukan untuk mengatasinya.
Perdarahan
ke
dalam
otot
dapat
hematoma(compartment syndrome).
terjadi
ditandai
dengan
pembentukan
Pendarahan dari mulut atau mimisan mungkin terjadi. Perdarahan setelah prosedur
dental adalah umum, dan mengeluarkan darah dari gusi dapat terjadi pada anak-anak
ketika gigi baru tumbuh.
Jika anda mengalami tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan, serta keluarga anda
mempunyai riwayat keturunan Hemofilia (hemophilia), segera konsultasikan dengan dokter
anda
aspirin (ASA) dan obat lain yang mengandung aspirin (Alka-Seltzer, Anacin,
Obat yang mengandung acetaminophen dapat dipakai untuk demam, sakit kepala dan
nyeri.