Komunikasi
Komunikasi
4. Komunikasi
Organisasional
4.1. Saluran komunikasi
formal
1.
5. Berkomunikasi di
Lingkungan kerja baru
5.1. Komunikasi terbuka
5.2. Dialog
5.3. Umpan balik dan
pembelajaran
6. Hambatan-hambatan
komunikasi
6.1. Hambatan individu
6.2. Hambatan organisasional
7. Mengatasi hambatan
komunikasi
7.1. Ketrampilan individu
7.2. Tindakan organisasional
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Komunikasi yang efektif adalah sangat diperlukan dalam sebuah
organisasi. Komunikasi merupakan proses untuk mencapai fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat
dijalankan dengan efektif.
Manajer dalam menjalankan fungsi manajemen akan menghabiskan
sebagian besar waktu mereka untuk komunikasi yang efektif. Proses
komunikasi ini memungkinkan manajer untuk menjalankan
tugasnya dengan baik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari modul ini adalah :
a. Menjelaskan mengapa komunikasi penting bagi manajemen efektif
MODUL
13
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION
DEVELOPMENT (SPEED)
3.Berkomunikasi diantara
orang
3.1. Saluran komunikasi
3.2. Bujukan dan pengaruh
3.3. Komunikasi non ferbal
3.4. Mendengarkan
2.
2.1.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi (communication) adalah proses dimana informasi ditukar dan
dipahami oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud memotivasi
atau mempengaruhi perilaku.
Komunikasi juga berarti proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan atau informasi madri seseorang ke orang lain.
Komunikasi sebagai suatu proses dimana orang-orang bermaksud
memberikan pengertian-pengertian melalui pengiriman berita secara
simbolis, dapat menghubungkan para anggota berbagai berbagai satuan
organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula sehingga sering
disbut rantai pertukaran informasi.
Konsep komunikasi secara umum yaitu suatu kegiatan untuk membuat
seseorang mengerti, suatu sarana pengaliran informasi, dan suatu sistem
bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
2.2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi mebutuhkan minimal dua elemen yaitu :
a. Pengirim : orang yang ingin menyampaikan ide atau konsep kepada orang
lain mencari informasi, atau mengungkapkan pemikiran atau emosi
b. Penerima : orang kepada siapa pesan tersebut dikirimkan
Pengirim memberikan encode yaitu ide dengan memilih simbol-simbol yang
digunakan sebagai pesan
Pesan adalah perumusan nyata dari ide yang dikirimkan untuk penerima
Sedangkan decode adalah menerjemahkan simbol-simbol untuk
menginterpretasikan arti pesan tersebut.
Umpan balik merupakan respons oleh penerima terhadap komunkasi dari
pengirim.
Secara umum proses komunikasi dapat dilihat dari gambar berikut :
Page 2 of 9
Pengirim
Encode
Pesan
PENERIMA
SALURAN
DEKODE
PESAN
3.
4.
Komunikasi Organisasional
Page 4 of 9
d. Keluhan dan perselisihan yaitu pesan yang berisi keluhan dan konflik
karyawan yang menaiki hirarki untuk didengarkan dana mendapat
pemecahan yang mungkin.
e. Informasi finansial dan akuntansi, yaitu pesan yang menyinggung biaya,
jumlah uang ya g diterima, banyak nya penjualan, keuntungan yang
diharapkan, hasil investasi, dan persoalan lain yang menarik bagi
manajer senior.
Komunikasi ke atas biasanya lewat mekanisme kotak saran, survey
karyawan kebijaksanaan pintu terbuka, laporan sistem informasi
manajemen, dan percakapan dengan berhadapan secara langsung anata
pekerja dan para eksekutif, hingga kotak kepemimpinan online.
Hambatan komunikasi ke atas ini biasanya berasal dari para manajer yang
mungkin tidak mendengarkan masalah karyawan atau para karyawan
mungkin tidak sepenuhnya mempercayai manajer untuk mendorong
informasi ke atas.
Bentuk komunikasi formal yang ketiga yaitu komunikasi Horizontal yaitu
pertukaran pesan-pesan secra lateral diagonal diantar teman-teman sekerja
atau sesama pekerja.
Bentuk komunikasi ini ersifat koordinatif dan merupakan hasil dari konsep
spesialisasi
organisasi.
Komunikasi
lateral
selain
membantu
koordinasikegiatan lateral juga menghindarkan pemecahan masalah yang
lambat.
5.
Lingkungan kerja baru berfokus pada komunikasi terbuka, dialog, serta umpan
balik dan pembelajaran.
5.1. Komunikasi Terbuka
Komunikasi terbuka berari berbagi semua tipe informasi di seluruh perusahaan ,
lintas tingkat fungsional, dan hiearkis.
Komunikasi terbuka berjalan berlawanan denganaliran tradisional informasi
selektif ke bawah dari para supervisor ke para bawahan. Dengan meniadakan
hierarkis dan departemenntal konvensioal dapat memberikan ide dari para
karyawan.
5.2. Dialog
Dialog adalah proses komunikasi kelompok yang dimaksudkan untuk
menciptaka satu budaya yang berdasarkan pada kolaborasi, fluidiitas,
kepercayaan, dan komitmen menuju tujuan-tujuan yang sama.
Cara
yang
berguana
untuk
mendeskripsika
dialog
yaitu
dengan
mebandingkannya dnega diskusi. Fokus dialog adalah menampakkan perasaan
dan membangun dasar yang sama. Hasil dialog diberi ciri dengan kesatuan
kelompok, arti yang sama, dan pola pikir yang berubah.
5.3. Umpan Balik Dan Pembelajaran
Umpan balik menggunakan komunikasi dan evaluasi untuk mebantu organisasi
belajar dan berkembang.
Umpan balik memungkinkan para manajer untuk menentukan apakah mereka
berhasil atau tidak berhasil dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Umpan balik yang difokuskan oleh manajer dapat mebantu mengembangkan
kapasitas para bawahan dan mengajari organisasi cara yang lebih baik agar
dapat meraih tujuan-tujuannya.
6.
Hambatan-Hambatan Komunikasi
7.
REFERENSI
Richard L. Daft. 2003. Management, Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta
Hani Handoko, 2003. Manajemen Edisi ke 2. BPFE Yogyakarta.
PROPAGASI
A.
B.
Page 8 of 9
C.
D.
Page 9 of 9