Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat
makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul Hak Asasi Manusia.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga,
dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara
individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik


kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

Apa pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Penjelasan Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global

Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Apa saja contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam
pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Ruang lingkup HAM meliputi:
a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;
b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
3

dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

2.2 SIFAT HAK ASASI MANUSIA


Hak asasi manusia bersifat mendasar dan umum [universal] artinya : bahwa hak ini dimiliki
tanpa membedakan atas dasar bangsa, ras, suku, agama, warna kulit, gender dan
sebagainya.

2.3 BERBAGAI HAK ASASI MANUSIA DALAM KEHIDUPAN


Dari berbagai macam hak asasi manusia, dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Hak asasi pribadi [Personal rights ], yang meliputi :

Kebebasan menyatakan pendapat.


Kebebasan memeluk agama.
Kebebasan bergerak dan berdiam di dalam lingkungan batas-batas wilayah Negara.
2. Hak asasi ekonomi [Property rights]

Hak untuk memeliki sesuatu, membeli dan menjualnya serta memanfaatkannya.


Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam Hukum dan
pemerintahan.
Hak asasi politik, yakni hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih
(memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), mendirikan partai politik.
Hak asasi sosial dan kebudayaan, misalnya hak untuk memilih pendidikan,
mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan.
3. Hak-hak Sipil dan Politik
Hak atas hidup [right to life]
5

Hak atas kebebasan dan keamanan diri [right to liberty and security of person]
Hak atas kesamaan di muka peradilan [right to equality before courts and tribunals]
Hak atas kebebasan berpikir, berkesadaran dan beragama [right to freedom of
thought, conscience and religion]
Hak untuuk berpendapat tanpa mengalami gangguan [right to hold opinion without
interference]
Hak atas kebebasan berkumpul secara damai [right to peaceful assembly]
Hak untuk berserikat [right to freedom association]

4. Hak-hak ekonomi dan budaya


Hak atas pekerjaan [right to work]
Hak untuk membentuk serikat kerja [right to form trade union]
Hak atas pensiun [right tosocial security]
Hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya serta keluarganya, termasuk
makanan, pakaian dan perumahan yang layak [right to adequate standard of living
for himself and his family, including adequate food, clothing and housing]
Hak atas pendidikan [right education]

2.4 HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945


I.

Pasal 27
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dapam upaya pembelaan negara.

II.

Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya

III.

Pasal 28 B
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

IV.

Pasal 28 C
6

Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,


berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan umat manusia.
Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
V.

Pasal 28 D
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
Setiap orang berhak untuk bekerjasama serta mendapat imbalan dan pengakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam pemerintahan
Setiap orang berhak atas status kewargaannegaraan

VI.

Pasal 28 E
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut ajaran agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali.
Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaannya menyatakan
pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.

VII.

Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan meperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh,memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran tersedia.

VIII.

Pasal 28 G

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
IX.

Pasal 28 H
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan
Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan
Setiap orang berhak atas jaminan social yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun

X.

Pasal 28 I
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dihadapan hokum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun.
Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu
Identitass budaya dann hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggumng jawab negara terutama pemerintah

Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hokum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan pertundang-undangan
XI.

Pasal 28 J
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis

XII.

Pasal 29
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.

XIII.

Pasal 30
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara

XIV.

Pasal 31
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya

2.5 Hak Asasi Manusia (HAM) Berdasarkan Pancasila


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrat melekat pada
setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat ( bersifat ) mutlak ( pengertian dari John Locke ).
Sedangkan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia juga
sebagai ideologi bangsa. Nilai yang terdapat pada pancasila ada 3 yaitu :

Nilai dasar adalah asas - asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak.

Nilai instrumental adalah arahan, kebijakan dan sasaran, serta lembaga pelaksanaanya.

Nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan.

1) Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 1

Sila 1 berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", di dalam sila ini kita sebagai manusia meyakini
bahwa kita adalah makhluk ciptaan tuhan. Dalam sila ke 1 ini negara menjamin kebebasan
memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai agama nya masing - masing.
Negara juga berkewajiban untuk menjamin hak dan kebebasan orang lain dalam urusan agama,
selain itu mengenai ketentuan perundang - undangan harus selalu mengacu pada nilai ketuhanan
dan bersifat universal.
Dalam hal ini, sila pertama dapat dijelaskan oleh pasal - pasal berikut :

Pasal 29 Ayat 1

Pasal 29 Ayat 2

Pasal 28E Ayat 1

Pasal 28E Ayat 2

Pasal 22 Ayat 1

Pasal 22 Ayat 2

2) Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 2


Sila 2 berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab", maksud dari sila ke dua ini memiliki
makna yaitu adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam hubungan dengan norma norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama manusia, maupun terhadap
alam dan sang pencipta.
Selain itu dalam sila ke 2 ini memiliki prisip, agar setiap individu memiliki kebebasan mendasar
yang dijamin negara, juga harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Setiap individu juga
berhak mendapatkan kehidupan yang layak, nyaman dan aman, juga harus mendapat
perlindungan yang sama.
Dalam hal ini, sila kedua dapat dijelaskan oleh pasal - pasal berikut :

Pasal 28A

Pasal 28B Ayat 1

Pasal 28B Ayat 2

Pasal 28C Ayat 1

Pasal 9 Ayat 1, 2 dan 3

Pasal 10 Ayat 1 dan 2

Pasal 11

Pasal 12

Pasal 13

Pasal 14 Ayat 1 dan 2

Pasal 15

Pasal 16

Pasal 17

Pasal 18 Ayat 1,2,3,4 dan 5


10

Pasal 19 Ayat 2

Pasal 20 Ayat 1 dan 2

Pasl 21

3) Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 3


Sila 3 berbunyi "Persatuan Indonesia", sila ke tiga ini memiliki makna bahwa kita harus
menghormati setiap perbedaan yang ada, menghormati hukum dan masyarakat adat dan juga
harus memilki keharmonisan dan keseimbangan dalam bermasyarakat. Sila ini mengandung ide
dasar bahwa rakyat Indonesia meletakan kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan
dan keselamatan pribadi.
Dalam hal ini, sila ketiga dapat dijelaskan oleh pasal - pasal berikut :

Pasal 1 ayat 1

Pasal 28C Ayat 2

4) Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 4


Sila 4 berbunyi "Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/ Perwakilan", mengandung makna bahwa kita dibebaskan untuk mengeluarkan pendapat baik
lisan maupun tulisan, berkumpul dan mengadakan rapat, memilki hak ikut serta dalam
pemerintahan juga berhak menduduki jabatan.
Dalam sila ini juga menunjukan bahwa kekuasaan yang mengatur negara diberikan oleh rakyat
kepada rakyat. Setiap warga juga memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam
pemerintahan.
Dalam hal ini, sila keempat dapat dijelaskan oleh pasal - pasal berikut :

Pasal 1 Ayat 2

Pasal 28E Ayat 2 dan 3

Pasal 28E Ayat 3

Pasal 28F

Pasal 23 Ayat 1 dan 2

Pasal 24 Ayat 1 dan 2

Pasal 25

Pasal 26 Ayat 1 dan 2

Pasal 27 Ayat 1 dan 2

5) Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 5


Sila ke 5 berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia", sila ke 5 ini mengandung
makna bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dan seimbang dalam hukum,
11

politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Pemerintah juga harus memberi perlindungan atas hak hak rakyat agar dapat berlaku adil.
Dalam hal ini, sila kelima dapat dijelaskan oleh pasal - pasal berikut :

Pasal 28G Ayat 1 dan 2

Pasal 28H Ayat 1, 2, 3 dan 4

Pasal 28I Ayat 1, 2, 3 dan 4

Pasal 28J Ayat 1 dan 2

2.6 Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global


Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM
,yaitu:
A. Ham menurut konsep Negara-negara Barat
12

1) Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.


2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.
3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
B. HAM menurut konsep sosialis;
1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat
2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.
3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
C. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:
1) .Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.
2) .Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap
kepala keluarga
3) .Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban
sebagai anggota masyarakat.

D. HAM menurut konsep PBB;


Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human Rights.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:

13

Hak untuk hidup


Kemerdekaan dan keamanan badan
Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
Hak untuk mendapat hak milik atas benda
Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
Hak untuk bebas memeluk agama
Hak untuk mendapat pekerjaan
Hak untuk berdagang
Hak untuk mendapatkan pendidikan
Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

2.7 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia


Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan
perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan,
14

baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1
(3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan
melalui sutu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negaraserta hukum internasional yang
berlaku.
Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan
hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.

15

7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2.8 Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM


1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan
sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

16

5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang
artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang
6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika
masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum
nya sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan
misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama
7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat
penganiayaan dari majikannya
8. Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin
diluar nikah

BAB III
17

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam UndangUndang pengadilan HAM.
3.2 Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.

18

Anda mungkin juga menyukai