Eksmet Teori
Eksmet Teori
-ellectrometalurgi : menggunakan energi listrik (electrothermik (peleburan dgn energi listrik), electrolisa
dlm larutan air ( electro refining, electro winning, electro plating), fused salt electrolisis (electrolisa garam
lebut)).
3. Pemurnian
Perubahan fase
-gas liquid/liquid gas (kondensasi)
- gas Solid / solid gas (retorting)
-liquid solid/solid liquid (smelting)
Peralatan tanur :
-fixed bed (sintering), Fluidized bed (roasting), shaft furnace ( Fe, Pb blast furnace, lime), rotary kiln
( drying, kalsinasi), retort ( retorting), reverberatory furnace (matte smelting), electric furnace (electric
matte smelting), cell utk electrolisa garam lebur
Urutan Ekstraksi :
Bijih - Preparasi PBG - Konsentrat - Preparasi Ekstraksi - Metalurgi ekstraksi - Logam
Preparasi Ekstraksi
Tujuan :
-pengeringan ( T : 110 C)
-mengubah senyawa logam
-mengubah ukuran/ sifat fisik bijih / konsentrat agar sesuai dgn persyaratan proses selanjutnya
Klasifikasi:
1. Kimia
a. Kalsinasi
b. Pemanggangan (roasting)
- oksidasi
- reduksi
- khloridasi
- khusus
2. Fisik
Aglomerasi :
a. Pembriketan (briquetiting)
b. Nodulasi (nodulizing)
c. Sinterisasi (sintering)
d. Peletisasi (peletizing)
KALSINASI
Pemanasan pd T
Tujuan :
- Penguraian karbonat
MCO3(p) MO(p) + CO2 (g)
M : Zn, Fe, Ag, Pb, Cd, Mn, Mg, Ca
GT = GT + RT In PCO2
PEMANGGANGAN
Pemanasan pada T 500-1000 C, senyawa yg dirubah logam utama / pengotor
1. Pemanggangan Oksidasi
bijih yg diolah sulfida : Zn, Pb, Ni, Cu, Hg.
Jenis :
a. Pemanggangan menghasilkan oksida
-pemanggangan oksida sempurna
utk menghasilkan seluruh kandungan belerang (dead roasting). Dilakukan pd bijih oksida bila :
-bijih / konsentrat kaya sulfida logam berharga. Kemudian diekstrak dgn reduksi misal : PbS dan ZnS
-Oksida logam berharga bersifat mudah menguap. Misal Sb2O3 dan As2O3, tetapi jangan teroksidasi
mencapai Sb2O4 dan Sb2O5 atau As2O4 dan As2O5 krn berbtk padatan, hingga perlu penambahan karbon
/ gas CO
-pemanggangan oksida partial
Cu2S.n FeS + 3/2 n O2 = Cu2S. (n-n) FeS + n FeO + n SO2
Syarat : logam pengotor lebih mudah dioksidasi dr pd logam berharganya
Logam pengotor tdk seluruhnya dioksidasi sebab:
-kemungkinan logam berharga ikut teroksidasi mjd terak (slag)
-Pembakaran belerang menghasilkan kalor (penghematan kalor)
b. pemanggangan menghasilkan sulfat (sulfatisasi)
Maksud : untuk membentuk sulfat yg larut air, preparasi hydrometallurgi
syarat : T1000 C
c. pemanggangan menghasilkan metal (metalisasi)
pd umumnya seluruh sulfida logam bila dipanaskan di atas TL dpt teroksidasi mjd logam, tetapi belum
tentu menguntungkan sebab logam pengotor ikut lebur.
Syarat agar untung:
-pd T relatif rendah, logam lebih stabil dr oksida maupun sulfat
-logam mudah menguap (tekanan uap tinggi)
HgS(p) + O2 = Hg(u) + SO2 (g)
2. Pemanggangan Reduksi
reduktor :
padat : C (batubara, kokas)
gas : CO, H2, Gas2 Hidrokarbon ( CH4, gas alam)
Tujuan:
a. menurunkan derajad oksidasi
AGLOMERASI
Tujuan :
Mengubah ukuran butiran bijih/ konsentrat mjd gumpalan yg relatif besar agar tdk menyumbat lubang2
pd tanur yg digunakan utk lewat gas2.
Jenis :
1. Pembriketan (briqueting)
cetak-tekan dgn bhn perekat ( kapur, semen, lempung, minyak residu, tar), maupun tanpa perekat,
dilakukan pd temperatur kamar/ pemanasan. Pemakaian terbatas, biaya mahal.
2. Nodulasi (nodulizing)
seperti pd pembuatan klinker semen dgn cara pemanasan di dlm tanur putar, shg terbtk gumpalan2.
3. Sinterisasi (sintering)
banyak digunakan utk preparasi peleburan pd tanur tiup (blast furnace). Dilakukan dgn mesin khusus
DLSM (dwight- lloyd sintering machine)
Proses :
-bijih besi dicampur 5% kokas dan 5-10% air serta kapur sbg bhn imbuh
-panaskan pd DLSM. Kokas akan terbakar temperatur naik 1200-1300 C
-aglomerasi tjd krn silikat dlm bijih meleleh / tjd pertumbuhan kristal dan rekristalisasi.
Utk bijih2/ kosentrat sulfida ( PbS) dilakukan roast sintering
4. Peletisasi (peletizing)
umumnya dilakukan pd bijih / konsentrat yg sangat halus shg sulit disinter.
Proses:
-bijih/ konsentrat ditambah air dan bhn perekat (kapur, lempung, bhn2 organik) pd temp kamar dibentuk
mjd bulatan pelet (gumpalan ukuran 1-3 cm) di dlm drum atau piringan berputar
-pembakarana pelet pd temp 1200-1300 C dlm tanur tegak atau dgn DLSM
TERMODINAMIKA
Ilmu yg membahas tentang hubungan panas dan kerja
Tahap pembangunan pabrik ekstraksi :
-thermodinamika : berhub dgn kemungkinan kelangsungan proses kimia serta keadaan akhir yg akan
dicapai
-kinetika : mempelajari laju/ kec reaksi dan pengendaliannya.
-transport fenomena : mempelajari ttg perpindahan massa dan kalor dr reaksi
-perekayasaan : hub dgn perencanaan dan perancangan pembangunan peralatan/ reaktor dan sarana
pendukung yg diperlukan utk merealisasikan proses yg direncanakan.
Peranan Thermodinamika:
1. Tahap Preparasi : termodinamika diterapkan pd diagram kellogg diagram kesetimbangan logam-sulfur
- oksigen
2. Tahap Ekstraksi : termodinamika dipakai utk memperkirakan berlangsungnya proses redoks logam baik
menggunakan reduktor C, H2, logam lainnya ( metallothermik) berdasar data kesetimbangan
pembentukan oksida berbagai logam dpt dibentuk diagram ellingham 4M/x + O2 = 2/x M2Ox
3. Tahap pemurnian :
-pd tahap ekstraksi reduksi mrpkn reaksi kimia yg sangat penting pd salah satumetode pemurnian scr
pirometalurgi justru sebaliknya yaitu reaksi oksidasi.
-pd metode ini unsur pengotor diubah mjd oksida yg secara fisik dpt dipisahkan dr logam utamanya baik
sbg oksida leleh, padatan maupun dlm btk gas
-diagram ellingham juga dpt utk menentukan penghilangan unsur tertentu dgn cara oksidasi selektif
-proses pemurnian dilakukan utk menurunkan kandungan unsur2 pengotor
-pemurnian dpt dilakukan dgn elektrolitic
Dasar - DasarThermodinamika
1.Hukum Avogadro
pd 0 C dan 760 mmHg (STP), vol 1 mol gas = 22,415 Lt
2. Boyle-gay lussac
PV=nRT
R: bilangan reynold = 0,082 Lt atm/ mol K = 8,3144 Nm/mol K= 8,3144 Joule/ mol K = 1,987 kalori/ mol
K
3. Dalton
Tekanan total gas yg tdk saling bereaksi mrpkn jml masing2 tekanan parsialnya.
P = P1+P2+Pn
4. Divusi Graham
V= 1/d = 1/M
V :difusi, d : kerapatan, M: berat molekul
HK Termodinamika I
Dalam suatu sistem dgn massa tetap energi tdk dpt diciptakan maupun dihancurkan tetapi dpt berubah ke
btk lain.
U=qw
Vkonstan = U = d
W = PV + w
Pkonstan U=q-PV
Hk Termodinamika 2
Adalah tdk mungkin membuat suatu mesin yg dpt merubah energi panas mjd kerja kecuali sebagian
energi itu berpindah dr T tinggi ke T rendah.
Hk Termodinamika 3:
Bahwa pertambahan entropi utk reaksi yg reversibel yg melibatkan kristal pdt sempurna pd 0 K adalah 0
(nernst 1906)
Entropi semua kristal padat sempurna pd 0 K = 0 (planck)
ENTROPI
Suatu fungsi keadaan yg mrpkn uk/keteraturan/ ketidakteratruran struktur atom suatu system.
Entropi naik bila system mengalami proses menurunnya keteraturan struktur atomnya.
Pelelehan, penguapan mrpkn proses yg disertai knaikan entropy.
Scr kuantitatif kenaikan entropy besarnya = jml kalor yg diserap scr isotermik dan reversible dibagi oleh
T absolut system pd waktu proses berlangsung. Suatu proses berlangsung scr reversible apabila pd setiap
saat selama berlangsung, system pd keadaan hanya sedikit menyimpang dr keadaan setimbang.
Mis : peleburan pd ttk leburnya.
Diagram Ellingham : diagram yg menggambarkan harga G (energi bebas) pembentukan oksida
berbagai unsur/ logam sebagai fungsi temperatur.
Informasi yg terdpt didlmnya:
-bila harga G<0 mk reaksi berlangsung spontan, suatu oksida akan stabil
-bila grafik perubahan energi bebas berada di bwh grs G = 0 mk oksida logam akan stabil.
PIROMETALURGI
Suatu proses yg dilakukan pd T tinggi .500 C
Tahapan :
-preparasi (fisik, kimia) yg berlangsung dibwh ttk lelehnya.
-ekstraksi logam berlangsung pd temp tinggi disertai peleburan, penguapan utk menghasilkan logam
Peleburan Reduksi
Dilakukan pd bijih/ konsentrat oksida utk menghasilkan logam digunakan reduktor ( karbon hidrogen)
Reaksi :
MO + CO M + CO2
Reaksi dgn C pdt
MO+ C = M + CO
CO yg terbtk dpt mjd reduktor. Unsur pengotor ada kemungkinan ikut tereduksi
XO + CO X + CO2
Peleburan Besi
Dilakukan dlm tanur tiup (blast furnace) utk mendptkan besi wantah
Peleburan Timbal
Ekstraksi timbal dilakukan hasil dr pemanggangan sempurna (kalsin) secara oksidasi dari konsentrat
galena.
PbS + 3/2 O2 - PbO + SO2
Peleburan dilakukan pd tanur tegak penampang segiempat, menggunakan reduktor kokas dan flux
mengatur komposisi teraks (slag) agar pemisahan antara logam dan pengotornya dpt baik. Pengarah
pengotor Fe tdk sulit utk diatasi sebab FeO lebih stabil dr PbO
PbO + CO - Pb + CO2
Fe2O3 + CO 2Fe + CO2
FeO + CO - Fe + CO2
Peleburan Timah
Peleburan dilakukan dlm tanur pantul Reverbaroty Furnace. Peleburan berbeda dg Pb sebab Fe
bermasalah yaitu K Fe = K Sn. Harga kelarutan Fe dlm Sn cukup besar dpt membentuk senyawa antar
logam.
-bila ingin diperoleh logam Sn tinggi ( yg berarti SnO di dlm terak kecil) mk Fe dlm Sn akan tinggi
( berarti pengotor dlm Sn tinggi)
-Bila diinginkan timah dg kemurnian tinggi mk Sn sbg SnO dlm terak akan tinggi.
Maka peleburan timah dilakukan bertahap (slag dilebur lagi dgn ditambah scrap iron agar terbtk hard
head alloy/ seny Sn-Fe yg dilebur kembali dlm reverberatory I
SnO2 + CO = SnO +CO2
SnO + C) = Sn +CO2
-Blast Furnance
-Rever Beratory
-Tungku listrik
-Converter
TEMPERATUR PROSES
Cooper smelting = 1000-1100
Zink retort = 1400-1600
Ressemer = 1600
Tuyere = 1900
Electric arc = 3600
PEMILIHAN REFRACTORY
- Harga
- komposisi kimia
- Titik lebur - Kelenturan
- Strenght
- Thermal conductivity
- Electrical -Pemurnian
METALOTERMIK
- Proses peleburan reduksi suatu oksida logam dgn menggunakan logam lain sbg reduktor.
- Metode ini dilakukan bila logam yg direduksi sangat stabil, shg tdk dpt direduksi oleh karbon, kecuali
pd temp yg sangat tinggi/ oleh hydrogen, demikian juga logam membtyk karbida tdk mungkin dihasilkan
dgn reduktor karbon.
Keuntungan : sifat reaksi dr pembentukan oksida2 Al2O3 dan SiO2 eksotermik, shg keb kalor utk
peleburan sebag besar tercukupi dari reaksinya
Kerugian :
Reduktor sangat mahal shg penggunaan terbatas pd logam2 yg bernilai tinggi.
Cth :
Cr2O3 +2Al2Cr + Al2O3
2MgO + Si 2Mg +SiO2
Proses Oksidasi
Tujuan :
Mengubah senyawa sulfida (matte) logam pengotor mjd oksida msk ke terak
Sebagai oksidator digunakan udara
Cth : Pada proses converting
Peleburan Sulfidasi
Peleburan utk mendptkan matte ttp umpannya senyawa oksida. Pd bijih nikel min garnierite
NiO+CaS = NiS(matte) + CaO
XCaO + ySiO2 = (CaO)x(SiO2)y (terak)
Matte dilakukan converting hslnya bukan logam ttp tetap matte, dgn kandungan nikel tinggi
Peleburan Presipitasi
Proses ekstraksi berdasarkan reaksi pendesakan yaitu reaksi antara logam sulfida dgn logam lain
MS + M = M +MS
PbS+Fe(scrap) = Pb+FeS (peleburan timbal)
Sb2S3+3Fe=2Sb+3FeS (peleburan antimon)
Peleburan semprot
Proses scr simultan, dr pemanggangan oksidasi partial-peleburan matte yg dilakukan dlm 1 reaktor
Konsntrat tembaga nikel berbutir hls disemprotkan bersama udara yg diperkaya oksigen.
Dlm reactor mula2 tjd proses pemanggangan
(msh pdt). Kalsin (hsl pemanggangan) akan melebur
matte
Keuntungan:
Penggunaan kalor lebih effisien.
HYDROMETALLURGI
PENDAHULUAN
Hydrometallurgi mrpkn proses ekstraksi logam maupun logam radioaktif yg mendsrkan atas reaksi kimia
di dlm air dgn menambahkan zat pelarut.
TAHAP HYDROMETALLURGI
1.Tahap Pelindian/ LEACHING
Tahap pelar utan logam (senyawa logam) scr selektif dr min2 yg ada dlm bijih/ dr produk-produk lain shg
dpt dipisahkan dr unsur/logam pengotor yg tdk larut.
2.Tahap Perolehan kembali/ RECOVERY logam2/ sengawa logam berharga dr larutan kaya hasil
pelindian.
Material yg mungkin diproses dgn hydrometallurgy :
a.Bijih kadar rendah (emas, uranium oksida, tembaga oksoda, vanadium)
b.Material lain, dpt berupa : konsentrat (zinc sulfida), kalsin (hasil pemanggangan), matte speiss, alloy
(pelinian thd perpaduan/parting).
Bio-Hydro-Metallurgi : proses pelarutan/ pelindian yg dibantu oleh bakteri yg terdiri dr proses kimia dan
bakteri.
RAW MATERIAL
a. Low grade ore (Bijih kadar rendah)
Proses pelarutan hrs dilakukan scr besar2an shg dibutuhkan pelarut yg banyak dan pelarut hrs
disirkulasikan kembali spy menguntungkan.
b.Konsentrat, kalsin, matte, speiss, alloys
Dubutuhkan pelarut yg sedikit.
PELARUT
Syarat :
a.Hrs cukup cepat melarutkan bijih konsentrat yg akan dilarutkan dan selektif (gangue min tdk
terlarutkan).
Selektifitas min tergantung :
-Konsentrat pelarut. Semakin tinggi konsentrat pelarut mk makin banyak logam yg akan larut. Namun
mempertinggi konsentrasi tdk selamanya menguntungkan krn kemungkinan ada logam lain yg ikut
terlarut.
-Temperatur. Bila Temp dinaikan akan mempercepat reaksi, namun yg perlu diperhatikan adl naiknya
Temp memungkinkan pengotor ikut terlarut, disamping itu akan menambah biaya utk mempertinggi
Temp.
-Waktu Kontak. Semakin lama waktu kontaknya mk metal terlarut akan semakin banyak dan metal
pengotor ikut terlarut.
b. Harganya relatif murah dan mudah didapatkan dlm jml banyak.
c. Sifat korositas reagen dan akibatnya thd konstruksi diharapkan sekecil mungkin.
d. Kemungkinan utk didaur ulang agar lebih ekonomis.
MACAM PELARUT
a.Air (Water)
Dpt utk melarutkan bbrp material yg senyawa sulfat spt CuSO4 dan ZnSO4 maupun khlorida. Dgn
adanya udara / O2 bertekanan dan ber temperatur 150 C akan dpt melarutkan sulfida logam.
NiS + 2O2 = NiSO4
b. Asam (Acid)
Asam sulfat encer utk melarutkan tembaga oksida maupun zinc oksida.
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O
ZnO + H2SO4 ZnSO4 + H2O
CuCO3.Cu(OH)2 + H2SO4 2CuSO4+CO2 +3H2O
Asam sulfat pekat utk pemisahan gold silver alloy. Asam khlorida utk melarutkan logam Zn, asam nitrat
utk melarutkan logam emas dan perak. Banyak digunakan krn sangat murah, tdk terlalu korosif dan
sangat efektif utk melarutkan oksida termasuk hidroksida/karbonat.
c. Basa (Bases)
Amonium hidroksida maupun ammonium karbonat cck utk melarutkan native copper maupun copper
carbonat.
Sodium hidroksida (NaOH) utk proses Bayer dlm pemurnian bauksit.
Sodium karbonat utk melarutkan bijih uranium oksida.
NaOH +Al(OH)3 Na (Al(OH)4)
CuCO3.Cu(OH)2+(NH4)2CO3+6NH4OH 3Cu(NH3)4+12H2O
d. Garam
1.Natrium Sianida (NaCN) / Kalium Sianida (KCN) dpt melarutkan emas / perak asal di+ udara
4Au+8NaCN+02+2H20 - 4NaAu(CN)2+4Na0H
4Ag+8NaCN+02+H20 - 4NaAg(CN)2+4Na0H
2.Garam Ferric (FeCl3, Fe2(SO4)3) dpt melarutkan tembaga
CuS+Fe2(SO4)3
CuSO4+2FeSO4+S
CuS+FeCl3
CuCl+FeCl2+S
3.Na2CO3 utk pelindian uranium
UO2+3Na2CO3+H2O+0,5O2
Na4(UO2(CO3)3)+2NaOH
4.NaCl utk pelindian PbSO4
PbSO4+2NaCl - Na2SO4+PbCl2
PbCl2+2NaCl
Na2(PbCl4)
5.Na2S utk pelindian min sulfida membtk poly sulfida
Sb2S3+3NaS - 2Na3(SbS3)
6.Na2S2O3 (Sodium thio sulfat) utk melarutkan perak
2AgCl+Na2S2O3
Ag2S2O3+2NaCl
Ag2S2O3+2Na2S2O3
Na4(Ag2(S2O3)3)
e. Air Khlor utk melarutkan min sulfida
ZnS+Cl2 = ZnCl2 +S
PH PELARUT
Pelarutan akan tjd pd kondisi pH ttu oleh krn itu pulp hrs diatur pHnya agar tjd proses pelarutan. Reagen
pengatur pH dpt berupa basa n garam kuat seperti lime (CaO, Ca(OH) 2, NaOH dan Na2CO3). Bila
diinginkan suasana basa mk digunakan lime (CaO) krnselain murah juga:
- Untuk menetralkan senyawa asam
- Untuk mencegah zat pelarut yg hilang krn proses hidrolisa
- Dapat mencegah hilangnya zat pelarut krn CO2 udara
- Sebagai alat penggumpal
% SOLID PULP
Semakin kental pulp berarti sejml larutan pelarut yg sama hrs melarutkan logam yg lebih banyak,
disamping itu kesempatan kontak antara partikel dgn pelarut akan semakin kecil. Pulp yg kental akan
menimbulkan beban yg semakin berat dlm proses pengadukan, shg dpt mematahkan rake (pengaduk),
anmun utk pulp yg encer akan mempercepat proses pengendapan shg memungkinkan kerja pengaduk juga
semakin berat
LAMANYA PROSES PELARUTAN
Lamanya proses pelarutan sama dgn waktu agitasi yg tergantung pada kecepatan reaksi dr proses
pelarutan
AGITASI & AERASI
Agitasi/pengadukan diperlukan utk mencegah pengendapan partikel- partikel selama proses pelarutan dan
juga diharapkan dgn adanya agitasi semua partikel akan memperoleh kesempatan mengadakan kontak
langsung serta bereaksi dgn zat pelarut.
Aerasi berfungsi pula sbg agitasi. Air lift mrpkn alat utk memasukan udara ke dlm pulp agar proses
pelarutan lebih mudah, namun krn alatnya dirancang sedemikian rupa shg udara yg dimasukan tadi dpt
memindahkan pulp dr dasar ke atas, shg penggunaan air lift dlm aerasi lebih baik drpd pemasukan sumber
oksigen lainnya seperti oksidator oksigen murni maupun ozon.
PENGARUH PE+AN BHN KIMIA
Min sulfida biasanya sulit dilarutkan dgn adanya penambahan kimia lainnya diharapkan sulfida dpt
berubah mjd oksida yg mudah dilarutjan
PENGARUH TEMPERATUR
Bila T naik mk aktivitas pelarutan semakin besar. Tetapi dgn adanya kenaikan T oksigen akan berkurang
disamping itu biaya pemanasan juga mahal.
FAKTOR METODA TEKNIK PELINDIAN
a. Kadar bijih, biaya penambangan, biaya transpor
Dasarnya pelarutan kimiawi scr selektif thd logam berharga dr min bijih.
a. Pelindian Logam
Logam berharga yg berbtk logam di alam hanya dikenal utk bbrp logam mulia spt emas (Au), perak (Ag)
dan platinum (Pt).
2Au+4NaCN+O2+H2O ===== 2NaAu(CN)2 + NaOH+H2O21
2Ag+4NaCN+O2+H2O ====== 2NaAg(CN)2+NaOH+H2O2.2
b. Pelindian Oksida
-Oksida Tembaga
Tenorit : CuO+H2SO4=CuSO4+H2O.3
Cuprit: CuSO4+2H2SO4+0,5O2 = 2CuSO4 + 2H2O.4
Pd reaksi 4 diperlukan oksigen sbg oksidator
-Oksida Uranium
c. Pelindian Sulfida
-Sulfida tembaga
-sulfida seng
PURIFIKASI LARUTAN
a. Purifikasi thd Gas
Dlm proses sianidasi Au n Ag dlm tahapan pelindian scr sengaja dilarutkan O2 utk membantu
berlangsungnya proses, ttp dlm proses recovery scr sementari dgn serbuk seng, O2 yg terlerut ini tdk
diinginkan, mk perlu dihilangkan dr larutan. Cara yg digunakan adl proses deaerasi dlm suatu tangki
bertekananrendah dimana lar dipercikkan mjd tetesan shg mpy permukaan cair gas yg> shg gas dpt
dipisahkan dr cairan.
b. Purifikasi thd ion pengganggu.
Penghilangan ion tembaga dr lar ZnSO4 yg akan diambil sengnya dgn elektrolisa ion Cu2+ dihilangkan
dgn sementasi oleh serbuk seng
Cu2+ +Zn Cu +Zn2+
c. Purifikasi thd partikel padatan
Purifikasi thd partikel padatan yg msh ada dlm larutan biasanya dilakukan dgn cara filtrasi dan dibantu
dgn floculasi utk mempercepat dan memperbaiki proses filtrasi.
PENGAMBILAN LOGAM DR LARUTAN
a. Cara Kristalisasi
Digunakan bila logam berharga dlm larutan dpt diendapkan sbg kristal senyawa logam tsb dgn pengaturan
T shg dpt dimanfaatkan sifat kelarutan ttu.
b. Cara Presipitasi ionic
Memanfaatkan sifat kelarutan suatu senyawa dr logam berharga yg akan diambil. Senyawa tsb dibentuk
dlm larutan dgn me+ ion2 ttu.
2LiCl+Na2CO3Li2CO3+2NaCl
PtCl4+2NH4Cl(NH4)2+(PtCl)
MgCl2+Ca(OH)2Mg(OH)2+CaCl2
2(UO2)SO4+3MgOMgU2O7+2MgSO4
c.Cara Adsorbsi
Memanfaatkan kemampuan arang kayu (charcoal) yg dpt mengadsorbsi garam ttu dr larutannya.
d.Cara Presipitasi oleh Gas
Gas ttu dpt mendesak logam ttu dr senyawanya dlm larutan dgn pengaturan tek gas, T, pH larutan dan
konsentrasi ion logam dlm larutan. Gas yg digunakan H2S, SO2, CO, H2
e.Cara Flotasi ion dan Flotasi Presipitat
F. Sebka 1959. Dgn cara ini dpt direcovery ion logam dr lar dgn menggunakan agent pengatif permukaan
baik cationic maupun anionic.
f. Cara Ion Excange
-Sorption : lar yg mengandung logam berharga dilewatkan melalui tumpukan resin shg ion logam
berharga tsb terikat dlm fasa resin
-Elution: pd fasa resin dilewatkan sejml kecil vol lar ttu yg sanggup mengambil kembali ion logam
berharga dr fasa resin.
g. Cara Solvent Extraction
Mendasarkan atas kemampuan senyawa organic ttu yg dpt mengekstraksi senyawa ion logam berharga
tertentu.
Tahapnya:
Tahap Ekstraksi : dimana lar ion logam berharganya yg ada dlm fasa aquaeous dikontakan dgn solvent
organic ttu yg sesuai sedemikian rupa shg ion logam berharganya terlarutkan dlm fasa organic
Tahap Stripping: dimana ion logam berharga yg ada dlm fasa organic kembali dikontakan dgn pelarut
aquaeous ttu yg sesuai dgn vol yg relatif kecil.
Solvent yg digunakan:
Ethers : di ethyl ether utk berbagai ion
Alcohol: 1-Octanol utk memisahkan Co-Ni
Aldehydes : Furfural utk pemurnian myk pelumas
Ketenes : Hexone
Organic Acid
Phenols : Pokol utk boron
Esters : D2EHPA, DDPA, TBP
Syarat Extractant yg baik :
- Selectivitas tinggi
- Kapasitas ekstraksi besar
- Mudah distripped
- Mudah dipisahkan dr air krn : beda BJ yg nyata, viscositas rendah, teg perm besar
- Aman dlm penanganannya : tdk beracun, tdk mudah terbakar, tdk mudah menguap/terbang
h. Cara electrolisa
Menggunakan energi listrik. Suatu arus searah dgn teg ttu yg dihub pd anoda dan katoda yg tercelup
didlm suatu lar ion logam berharga. Logam berharga akan mengendap pd katoda krn mengalami proses
reduksi.
Katoda : Cu2+ + 2eCu
Anoda: H2O 0,5O2 + 2H+ +2e
KINETIKA PROSES PELINDIKAN
Faktor yg mempengaruhi:
a. Partikel lebih halus, mk kec pelindian juga naik
b. Agitasi/ pengadukan semakin baik mk kec reaksi juga naik
c. T naik mk kec reaksi naik
d. Konsentrasi pelarut naik, kec juga naik
H+ + e 0,5 H2
c. Penyerapan gas
yaitu proses tereduksi gas hydrogen mjd ion hidroksida
O2 + H2O +2e 2OHd. Bila ada ion2 lain
missal ion ferri mk ion tsb akan direduksi ke valensi yg rendah
Fe3+ + e Fe2+
Reaksi Oksidasi pd Anoda:
a.Pembentukan gas oksigen dan chlor
H2O O2 + 2H+ +2e
Cl- 1/2Cl2 + e
b. Penyerapan gas
yaitu proses oksidasi gas hydrogen mjd ion hydrogen
H22H+ +2e
Bila ada ion lain, missal ion ferri mk ion tsb akan dioksidasi ke Valencia yg lebih tinggi
2. ELECTRO REFINING
Mrpkn tahapan lanjut dr pemurnian logam yg dimaksudkan utk menghasilkan logam berkadar
electrolotik. Logam akan dimurnikan dibentuk sbg anoda. Proses yg tjd mrpkn perpindahan logam utama
dr anoda ke katoda.
Anoda : Crude metal (logam ygdimurnikan)
Katoda : Logam yg sejenis logam utama yg akan diekstrak.
Reaksi yg mungkin tjd pd katoda:
Pb++ +2e Pb
Pb++ + 2OH- PbO + H2O
PbO + 2H2O +2e Pn + 2OHReaksi pd Anoda
-Pd anode akan terbtk slime warna coklat kehitaman : Pb++ + 2H2O PbO2 + 4H+ +2e
-Reaksi lain :
4OH- O2 +2H2O +2e
2H2OO2+4H+ +4e
3. ELECTRO PLATTING (PENYEPUHAN)
Suatu pengendapan dgn cara elektrolisa yg dimaksud utk melindungi dr korosi maupun digunakan utk
memberikan warna yg lebih menarik drpd metal yg dilapisi. Metal yg dipakai:
Cr,Ni,Au,Ag,Cu,Zn,Co,Sn,Dt
Tahapan : pencucian, penyepuhan (metal yg dilapisi sbg katoda), pelumasan, perataan
4.FUSED SALT ELEKTROLYSIS
Ada beberapa metal yg tdk dpt terbentuk sbg water solution tapi hanya terbtk sbg molten salt. Cth :
Al,Mg,Na,Ca,Ba,Li,Ti,Be,Ce. Metal tsb mpy afinitas yg besar thd oksigen shg tdk bias dilakukan
pengendapan dlm aqua (perlu T tinggi).
Reaksi: Al+2H2O Al(OH) +3H
Arus Listrik berfungsi sbg:
-Elektrolisa
-Sumber panas dr elektrolit spy bath tetap cair dan biasanya tdk perlu panas dr luar.
- Temperatur
-Aktivitas Ion2
Penentuan E
1. Elektroda Calomale (air raksa) : SCE
Hg2Cl2 + 2E 2Hg + 2Cl2. Dgn standar elektroda hydrogen (SHE)
2H+ + 2e- H2
Tek H2 : 1 atm, T : 298 K
EMAS
Mineral :
-Pyrite (FeS2) : 46,6% Fe , 53,4 %S
-Galena (PbS) : 86,6% Pb , 13,4% S
-Sphalerite (Zinc Blende)/ ZnS : 67,1%Zn, 32,9%
-Chalcopyrite (CuFeS2) :34,57%Cu, 30,54Fe, 34,9%S
-Covellite (CuS) : 66,5%Cu, 33,5% S
-Magnetite (FeO.Fe2O3) : 72,4% Fe
-Arsenopyrite (FeAs.S): 34,3% Fe, 46%As, 19,7S
-Cuprite (tembaga ruby) Cu2O : 88,8%
-Electrum (Au, Ag): 87,1% Ag, 12,9% Au
-Kuarsa (SiO2)
TEORI AMALGAMASI
Proses pembasahan/ penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au-Hg).
Hanya utk bjh kadar tinggi, uk kasar, dan dlm btk emas murni yg bebas.
Faktor yg mempengaruhi Amalgamasi :
1. Uk Partikel Emas
Uk kasar 74-589 mikrometer sangat ideal krn sudah terliberasi sempurna & akan tenggelam ke dsr alat
amalgasi, hingga mudah kontak dgn Hg.
Uk halus<50 umumnya akan terapung & sulit kontak. Uk diatas 589 jarang terdapat di dlm bjh emas
primer.
2. Keadaan Permukaan Partikel Emas dan Hg
Kemampuan membtk amalgam ditentukan oleh keadaan permukaan partikel emas. Semakin bersih,
semakin mudah dibasahi air raksa. Lap pengotor menghalangi pembasahan dan penyelaputan.
3. Jml Hg yg digunakan
Semakin besar jml Hg, kontak mkn mudah, Recovery makin tinggi, kehilangan Hg makin besar. Jml Hg
yg digunakan tergantung pd kadar emas dlm bijih, sifat bjh, jenis uk peralatan amalgamasi yg digunakan.
4.Waktu amalgamasi
Makin lama makin baik (recovery tinggi), sebab waktu kontak semakin lama. Waktu amalgasi tergantung
uk partikel emas, makin halus waktu makin lama karena part hls semakin sulit dibasahi oleh Hg.
5.% Solid
%S antara 30%-50%. Bila terlalu tinggi >50% menyulitkan pergerakan butir. %S rendah, proses baik
kapasitas bijih yg diolah juga rendah.
CYANIDASI
Keunggulan Cyanidasi :
1. Dpt utk mengekstraksi bjh emas yg kompleks dan berkadar rendah.
2. Perolehan lebih tinggi dr proses lain.
Reagen yg digunakan:
-NaCN (Sodium Cyanida) sering digunakan krn kekuatan pelarutan emas >
-KCN(Potasium Cyanida)
-Ca(CN)2 (Calcium Cyanida)
-Camp ketiganya
Tahap:
1. Tahap Pelarutan
Spiral Triplex
Jig Sekunder
Spiral Duplex
Limbah
Konsentrat
Di Pongkor
ROM
Lime
Lead Nitrate
Crushing Grinding
NaCN
Sianidasi
Karbon Aktif
Floc Culant
Fe2(SO4)3
CIL
AARL NaOH
NCL
Thickener Electrowinning
Tailing Pulp
Dam
Smelting
H2O2
Cyanide Black fill
CuSO4
Destruction Mine
Flocculant
Plant
Coagulant
Sungai
Floc
bullion
Proses Amalgamasi
ROM
Primer
Aluvial
Preparasi Ukuran
Konsentrasi
Konsentrat
Tailing(dibuang)
Almagator
Diproses menghslkan
min berat
Air Raksa Amalgam Tailing
Diproses menghslkan
min brt
Filtrasi
Air Raksa residu
Retorting
Air Raksa Dorf Bullion
Eluvial
Sianidasi
Bijih Dr Tambang
CaO Crushing Grinding(10%Solid)
Thickening
Overflow
Underflow(50%S)
NaCN
O2
PbO
Agitator
Thickening
UnderFlow
Overflow
Flotasi
(rich Solution)
De Aerasi
Peleburan Timah
Konsentrat
70%Sn
Batu bara
Batugamping
Reverberatory Furnace I
Slag
Scrab ion
Impure metal
Reverb II
Liquation
Hardhead Alloy
Slag Dross
Metal
To dross
Boiling
Dross Pure metal
Pengolahan Timah
JIG
Electrostatic Separation
Konduktor
Non Konduktor
Magnetic Separation
Magnetic Separation
-Bismuth dan nikel yg msk ke electroline menganggu jalannya electrolisa mk electrolyte hrs sering
diganti, kalau tdk tembaga akan ikut mengendap dlm electrolyte.
PENGOLAHAN ZINC
Mineral :
Sphalerite (ZnS), Franklinite (ZnO, MnO, Fe2O3). Kadar Zn pd ZnS sekitar 3%
PBG : Differential Flotation
Preparasi Kimia :
Roasting dilakukan pd flash roster, multiple hearth roaster mengubah sulfida menjadi oksida. Diharapkan
sulfida dpt direduksi dr 50% mjd 8% saja.
ZnS +3/2O2 - ZnO + SO2
Preparasi Fisik:
Dialkukan sintering (digumpalkan) juga akan mereduksi S dr 8% menjadi 1% saja.
Retorting:
Ada 2 macam : vertical & horizontal
Zinc akan melebur pd 419 C, mendidih 906 C sedang mereduksi dibutuhkan Temp 910-930 C
Reaksi :
ZnO + C Zn + CO..1
ZnO + CO Zn+CO2...2
CO2 + C 2CO3
Hal - hal yg perlu diperhatikan:
-Zinc mudah bereaksi dgn CO
-Pd T 1000 C, CO jmlnya sedikit
BLAST FURNACE
Prinsipnya = retorting, membuat zinc uap, dikodensasikan shg terbtk zinc cair (89% Zinc uap). Slag
masih mengandung 2-3% Zn, 0,5% Pb
Hal yg perlu diperhatikan
- Untuk mencegah tjd reoksidasi di dlm system mk temp charge di dlm furnace hrs dijaga di atas temp
reoksidasi zinc > 1000C
- Untuk mencegah tjd reoksidasi setelah produk keluar dr furnace ke kondensor gas, mk temp hrs dibwh
temp reoksidasi 450 C
- Untuk mencegah tjd reoksidasi didlm kondenser, mk hrs cepat2 didinginkan.
PEMURNIAN
1. Refluxing
Metal yg lebih volatile (Zn, Cd) dpt dipisahkan dr Fe, Pb dgn tekanan uap ttu. Dengan cara yg sama dapat
dipisahkan antara Cd, Zn
2. Elektrolisa
Dilakukan bila biaya listrik murah dan timbal sangat korosif thd refractory.
Prinsip:
-Bijih di roasting, temp 600-700 C, temp jangan terlalu tinggi, dpt terbtk ferrite (ZnOFe2O3)
-Dilarutkan dlm asam sulfur agar didpt zinc sulfat, ZnO+SC2+O ZnSO4
-Dilakukan electrowinning