Proses bernafas dipengaruhi oleh kendali neural: volunteer (koteks serebrum), dan
otomatis (pons dan medulla oblongata melalui jalur lateral dan ventral kortikospinal. Pernafasan
spontan dipengaruhi oleh perubahan dari PO2, PCO2, Konsentrasi H+ arteri, dan pengaturan kimia
pernafasan yang ditunjang sejumah faktor non-kimia.
Proses pertukaran gas pada tubuh, yang disebut respirasi, memiliki tiga dasar:
1. Pulmonary ventilation, atau pernafasan, adalah inhalasi (inflow) dan ekshalasi (outflow)
udara antara atmosfir dan alveoli paru-paru.
2. External (pulmonary) respiration, adalah pertukaran gas-gas antara alveoli paru-paru dan
darah di kapiler pulmoner melalui respiratory membrane. Pada proses ini, kapiler darah
pulmoner mandapat oksigen dan mengelurakan karbon dioksida.
3. Internal (tissue) respiration adalah pertukaran gas antara darah di kapiler sistemik dengan selsel jaringan. Darah kehilangan oksigen dan mendapatkan karbon dioksida. Di dalam sel,
reaksi metabolik yang menggunakan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida selama
produksi ATP disebut respirasi seluler.
Udara masuk ke paru-paru saat tekanan udara di dalam paru lebih rendah daripada tekanan
udara di atmosfir.
Udara keluar paru saat tekanan udara di dalam paru lebih tinggi daripada tekanan udara
atmosfir.
INHALASI
Sesaat sebelum inhalasi, tekanan udara di dalam paru-paru sama dengan tekanan udara
atmosfir, yang di atas permukaan laut sekitar 760 mmHg, atau 1 atm.
Supaya udara bisa masuk ke paru-paru, tekana dalam alveoli harus lebih rendah daripada
atmosfir, dengan meningkatkan volume paru-paru.
mengangkat costae
Tekanan antara 2 pleural layers di pleural cavity (intrapleural or intrathoracic pressure) selalu
subatmospheric.
Sesaat sebelum inhalasi, intraplueral pressure 4 mmHg lebih rendah daripada tekana
atmosfir (760 mmHg).
Seiring dengan diafragma dan external intercostal berkontraksi, dan ukuran thoracic cavity
meningkat, volume pleural cavity juga meningkat sehingga intrapleural pressure menurun
menjadi 754 mmHg.
Sementara itu, tekanan dalam paru-paru (alveolar or intrapulmonic pressure) juga turun dari
760 menjadi 758 mmHg)
Tekanan atmosfir menjadi lebih besar dari tekanan alveoli (udara bergerak dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah
Inhalasi
-
Saat inhalasi dalam dan dengan paksaan, otot- inspirasi aksesoris juga berpartisipasi, yaitu:
1. Sternocleidomastoid mengangkat sternum
2. Scalene mengangkat dua costae pertama
3. Pectoralis minor mengangkat sepertiga costae ke-lima
1. Mekanisme Inspirasi
Neural impulse
Thorax expand
tekanan transpulmonal
Lung expand
2. Mekanisme Ekspirasi
Diafragma dan otot interkosalis eksternal berhenti kontraksi
Saat bernafas, saluran trakea dan bronkus dapat terbuka dan tidak kolaps karena bantuan
dari strukturnya yang terdiri dari kartilago dan otot-otot polos.
Otot-otot tambahan pada pernafasan
1. Sternocleidomastoid : mengangkat sternum
2. Serratus anterior : mengangkat sebagian besar costa
3. Skalenus : mengangkat costa 1 dan 2
4. Rectus abdominalis : retraksi pada abdominal
Tekanan Pernafasan
1. Tekanan intra-alveolus
tekanan yang bersifat negative dalam ruang sempit Antara pleura paru dengan pleura
dinding thorax.
4. Kelaianan bentuk rangka dada, seperti kifosis, skoliosis yang berat dan keadaan
lain seperti pleuritis fibrosa atau kelumpuhan dan fibrotik otot.