Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN

Gagal jantung (GJ) adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan gejala)
yang ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat beraktivitas) yang
disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. The New York Heart
Association (NYHA) membuat gradasi keparahan gagal jantung dalam 4 kelas
fungsional berdasarkan jumlah aktivitas fisik yang diperlukan untuk menimbulkan
gejala-gejalanya.
Gagal jantung paling sering disebabkan oleh gagal kontraktilitas miokard
seperti yang terjadi pada infark miokard, hipertensi lama, atau kardiomiopati.
Namun, pada kondisi tertentu, bahkan miokard dengan kontraktilitas yang baik
tidak dapat memenuhi kebutuhan darah sistemik keseluruh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh. Kondisi ini disebabkan misalnya masalah mekanik
seperti regurgitasi katup berat dan, lebih jarang, fistula arteriovena, defisiensi
tiamin (beri-beri), dan anemia berat. Gambaran klinis dipengaruhi tiga faktor
yakni: 1.Kerusakan jantung, 2. Kelebihan beban hemodinamik, 3.Mekanisme
kompensasi skunder yang timbul saat gagal jantung terjadi.
Gagal jantung ditangani dengan tindakan umum untuk mengurangi beban
kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap ketiga penentu utama fungsi
miokardium, baik secara sendiri sendiri ataupun gabungan dari: (1) beban awal,
(2) kontraktilitas, dan (3) beban akhir. Penanganan biasanya dimulai bila timbul
gejala saat beraktifitas biasa (NYHA kelas fungsional II). Regimen penanganan
secara progresif ditingkatkan sampai mencapai respon klinis yang diinginkan.
Eksaserbasi akut dari gagal jantung atau perkembangan menuju gagal jantung
berat dapat menjadi alasan untuk perawatan dirumah sakit dan penanganan yang
lebih agresif.

58

Anda mungkin juga menyukai