Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan
Tutorial Skenario B Blok 20 sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat beriring
salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan,
2. dr. Ali Solahudin, Sp.M (K) selaku tutor kelompok 5,
3. teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Unsri,
4. semua pihak yang telah membantu kami.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin.
Palembang, 26 September 2016

Kelompok A7

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 1

DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................
Daftar isi...............................................................................................................
Skenario...............................................................................................................
Klarifikasi istilah...................................................................................................
Identifikasi masalah..............................................................................................
Analisis masalah...................................................................................................
Learning issue......................................................................................................
Kerangka konsep.................................................................................................
Kesimpulan.........................................................................................................
Daftar pustaka.....................................................................................................

1
2
4
4

KEGIATAN TUTORIAL
Tutor

: dr. Ali Solahudin, Sp.M (K)

Moderator

: Ida Ayu Made Dewi Mawarni

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 2

Sekretaris 1

: Triantami Wijayenti

Sekretaris 2

: Vinka Refiyana Detty

Hari/Tanggal Pelaksanaan

: 26 dan 28 setember 2016

Waktu Pelaksanaan

: 10.00 12.00 WIB

Peraturan selama tutorial

Diperbolehkan untuk minum


Alat komunikasi mode silent

Pada

saat

ingin

berbicara

terlebih

dahulu

mengacungkan tangan, lalu setelah diberi izin


moderator baru bicara

Saling menghargai dan tidak saling menggurui

Skenario B

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 3

Seorang laki-laki, 48 tahun datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan bercak merah
menebal disertai mati rasa di wajah, lengan dan badan disertai demam sejak 2 pekan
lalu. Kisaran 2 bulan lalu timbul 2 buah bercak merah menebal pada wajah ukuran biji
jagung disertai mati rasa. Kisaran 1 bulan lalu timbul beberapa bercak merah baru pada
kedua lengan dan badan ukuran biji jagung samapai uang logam. Kisaran 2 pekan lalu
bercak merah bertambah banyak pada wajah, badan dan kedua lengan, sebagian bercak
bertambah merah dan demam. Pasien mengeluhkan jari-jari tangan kanan sulit
menggenggam gelas. Istri pasien memiliki riwayat keluhan bercak putih disertai mati
rasa dan telah menyelesaikan pengobatan rutin (12 bulan) kisaran 1 tahun lalu.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : sadar dan kooperatif
Vital sign :
Nadi : 84x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 38,0o C
BB 50 kg, TB 158 cm
Keadaan spesifik : dalam batas normal
Pemeriksaan saraf tepi :
Palpasi : teraba penebalan saraf pada nervus ulnaris dan medianus dextra
Tes fungsi saraf :
-

Ada gangguan fungsi sensorik rasa raba, nyeri dan suhu pada palmar manus dextra
et sinistra

Tes otonom tidak dilakukan

Ada gangguan motorik pada otot yang dipersyarafi nervus ulnaris dan medianus
dextra

Status dermatologikus :
Region facialis, truncus, extermitas superior dextra et sinistra :
Plak eritem : multiple, numular-plakat, non homogen, sebagian bagian sentral lebih
pucat, diskret sebagain konfluen.

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 4

A. KLARIFIKASI ISTILAH
No.
1.
2.
3.

ISTILAH
Mati rasa (anesthesia)

ARTI
Hilangnya sensasi biasaya akibat cedera saraf

Nervus ulnaris

atau reseptor.
Saraf yang berjalan medial arteri brachialis

Nervus medianus

dibagian lengan atas.


Sraf yang distribusinya di siku, pergelangan
tangan, sendi intercarpal, otot-otot anterior
antebrachium, otot-otot jari tangan, kulit telapak

4.
5.

Palmar manus
Test otonom

tangan, eminentia thenaris, dan jari-jari tangan.


Telapak tangan.
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi saraf

6.

Plak eritem

otonom.
Lesi kulit yang superfisial, padat dan menonjol

7.
8.

Numular
Plakat/Plak

Kelaian kulit seperti papula dengan permukaan

9.

Diskret sebagian konfluen

datar dan diameter lebih dari 0,5 cm.


Lesi yang terpisah-pisah namun

yang berwarna kemerahan.

sebagian

bergabung.

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 5

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 6

No.
1.

MASALAH
Seorang laki-laki, 48 tahun dengan keluhan

CONCERN
VVV

bercak merah bertambah banyak, menebal,


dengan sebagian bertambah merah dan mati
rasa di wajah, lengan dan badan disertai demam
sejak 2 pekan lalu. Pasien juga mengeluhkan
jari-jari tangan kanan sulit menggenggam
2.

gelas.
Kisaran 2 bulan lalu timbul 2 buah bercak

VV

merah menebal pada wajah ukuran biji jagung


disertai mati rasa. Kisaran 1 bulan lalu timbul
beberapa bercak merah baru pada kedua lengan
dan badan ukuran biji jagung samapai uang
3.

logam.
Istri pasien memiliki riwayat keluhan bercak
putih

disertai

mati

rasa

dan

telah

menyelesaikan pengobatan rutin (12 bulan)


4.

kisaran 1 tahun lalu.


Pemeriksaan Fisik:

Keadaan umum : sadar dan kooperatif


Vital sign :
Nadi : 84x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 38,0o
C
BB 50 kg, TB 158 cm
5.

Keadaan spesifik : dalam batas normal


Pemeriksaan saraf tepi :

Palpasi : teraba penebalan saraf pada nervus


ulnaris dan medianus dextra
Tes fungsi saraf :
-

Ada gangguan fungsi sensorik rasa raba,


nyeri dan suhu pada palmar manus dextra
et sinistra

Tes otonom tidak dilakukan

Ada gangguan motorik pada otot yang


dipersyarafi nervus ulnaris dan medianus

dextra
Status dermatologikus :
Region facialis, truncus, extermitas superior
dextra et
sinistra :B Blok 19 Kelompok A5
Laporan Tutorial
Skenario
6.

Plak eritem : multiple, numular-plakat, non


homogen, sebagian bagian sentral lebih pucat,
diskret sebagain konfluen.

Halaman 7

C. ANALISIS MASALAH
1. Seorang laki-laki, 48 tahun dengan keluhan bercak merah bertambah
banyak, menebal, dengan sebagian bertambah merah dan mati rasa di
wajah, lengan dan badan disertai demam sejak 2 pekan lalu. Pasien
juga mengeluhkan jari-jari tangan kanan sulit menggenggam gelas.
1.1. Apa hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan keluhan pada
kasus? 1 2
1.2. Bagamimana histofisologi dari kulit tebal dan tipis? 11 3
1.3. Apa penyebab dan mekanisme bercak merah menebal dan bertambah
banyak? 10 4
1.4. Apa penyebab dan mekanisme mati rasa? 9 5
1.5. Apa penyebab dan mekanisme jari-jari

tangan

kanan

sulit

menggenggam gelas? 8 6
1.6. Apa hubungan bercak merah, mati rasa dan jari-jari tangan kanan sulit
menggenggam gelas pada kasus? 7 8
1.7. Mengapa bercak merah dan mati rasa hanya tejadi di wajah, lengan
dan badan? 6 7
1.8. Apa makna dari keluhan tersebut timbul sejak 2 pekan yang lalu? 5 9
2.

Kisaran 2 bulan lalu timbul 2 buah bercak merah menebal pada wajah
ukuran biji jagung disertai mati rasa. Kisaran 1 bulan lalu timbul
beberapa bercak merah baru pada kedua lengan dan badan ukuran
biji jagung samapai uang logam.
2.1. Bagaimana perkembangan lesi dari penyakit pada kasus? 4 10
2.2. Apa makna lesi timbul 2 bulan yang lalu? 3 11

3.

Istri pasien memiliki riwayat keluhan bercak putih disertai mati rasa
dan telah menyelesaikan pengobatan rutin (12 bulan) kisaran 1 tahun
lalu.
3.1. Apa hubungan riwayat penyakit istri pasien dengan keluhan yang
dialaminya? 2 1
3.2. Apa makna dari keluhan muncul 2 bulan sebelumnya padahal istrinya
sudah menyelesaikan pengobatan rutin 1 tahun lalu? 1 2

4.

Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : sadar dan kooperatif
Vital sign :

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 8

Nadi : 84x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 38,0o C


BB 50 kg, TB 158 cm
Keadaan spesifik : dalam batas normal
4.1. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik pada kasus? 11 3
4.2. Bagaimana penyebab dan mekanisme dari demam pada kasus? 10 4
5.

Pemeriksaan saraf tepi :


Palpasi : teraba penebalan saraf pada nervus ulnaris dan medianus
dextra
Tes fungsi saraf :
- Ada gangguan fungsi sensorik rasa raba, nyeri dan suhu pada
palmar manus dextra et sinistra
-

Tes otonom tidak dilakukan

- Ada gangguan motorik pada otot yang dipersyarafi nervus ulnaris


dan medianus dextra
5.1. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pemeriksaan
saraf tepi dari :
a. teraba penebalan saraf pada nervus ulnaris dan medianus dextra 9
b.

5
gangguan fungsi sensorik rasa araba, nyeri dan suhu pada palmar

c.

manus dextra et sinistra 8 6


gangguan motorik pada otot yang dipersyarafi nervus ulnaris dan
medianus dextra 7 8

5.2. Mengapa gangguan motorik hanya terganggu di sebalah kanan? 6 7


6.

Status dermatologikus :
Region facialis, truncus, extermitas superior dextra et sinistra :
Plak eritem : multiple, numular-plakat, non homogen, sebagian bagian
sentral lebih pucat, diskret sebagain konfluen.
6.1. Bagaimana efloresensi dari multiple, numular-plakat, non homogen,
sebagian bagian sentral lebih pucat, diskret sebagain konfluen?
(gambar dan ciri-ciri) 5 9

7.

Hipotesis: seorang laki-laki usia 48 tahun diduga menderita lepra.


7.1. Apa saja diagnosis banding dari penyakit pada kasus? 4 10

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 9

7.2. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada kasus? 3 11


7.3. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk mendiagnosis
7.4.
7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10.
7.11.
7.12.
7.13.
7.14.
7.15.

penyakit pada kasus? 2 1


Apa diagnosis pada kasus? 1 2
Bagaimana epidemiologi dari penyakit pada kasus? 11 3
Bagaimana etiologi dari penyakit pada kasus? 10 4
Bagaimana klasifikasi dari penyakit pada kasus? 9 5
Bagaimana faktor resiko dari penyakit pada kasus? 8 6
Bagaimana patofisiologi dari penyakit pada kasus? 7 8
Bagaimana gejala klinis dari penyakit pada kasus? 6 7
Bagaimana histopatologis dari penyakit pada kasus? 5 9
Bagaimana tatalaksana dari penyakit pada kasus? 4 10
Bagaimana pencegahan dan edukasi dari penyakit pada kasus? 3 11
Bagaimana prognosis dari penyakit pada kasus? 2 1
Bagaimana SKDI dari penyakit pada kasus? 1 2

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 10

D. LEARNING ISSUE
1. Lepra
2. Tatlaksana lepra
1. fitri
2. linda
3. arin
4. icha
5. vicra
6. sikam
7. farham
8. ida
9. Karin
10. Tt
11. Vinka
E. KERANGKA KONSEP

F. KESIMPULAN
Tuan R 65 tahun pensiunan seorang guru mengalami pendengaran berkurang sejak 2
tahun ini yang dikarenakan presbikusis
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/31222/3/Bab_2.pdf
Muyassaroh.

Faktor

Risiko

Presbikusis.

Tersdia

di:

http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/1223/11
87. Diakses pada 22 agustus 2016
Kusumawardhani,

Dina.

Keluar

Cairn

dari

Telinga.

Tersedia

di:

https://www.klikdokter.com/tanyadokter/tht/26828-keluar-cairan-dari-telinga.
Diakses pada 22 Agustus 2016.

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 11

Kartikawati.

Tes

Pendengaran.

Tersedia

di:

https://hennykartika.wordpress.com/2007/12/29/tes-pendengaran/.

Diakses

pada 22 Agustus 2016.


Amaiappan,

Sarvinder.

Presbikusis.

Tersedia

di:

https://www.academia.edu/9720626/PREBISKUSIS?auto=download. Diakses
pada 22 Agustus 2016.
Efiaty, Arsyad Soepardi, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala, dan Leher Edisi Keenam FK UI. Jakarta: Gaya Baru.
Fitzakerley,

Janet.

2015.

Weber

Test.

Tersedia

di

http://www.d.umn.edu/~jfitzake/Lectures/DMED/InnerEar/CochlearPhysiology
/WeberTest.html. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2008.
Muyassaroh.

2012.

Faktor

Risiko

Presbikusis.

Tersedia

di

http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/1223/11
87. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2016.
Roland,

Peter

S.,

dkk.

Presbycusis

Follow-up.

Tersedia

http://reference.medscape.com/article/855989-followup#e4.

Diakses

di
pada

tanggal 23 Agustus 2016.


Turner, John S. 1990. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory
Examinations,

3rd

Edition.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK231/.

Tersedia
Diakses

pada

di
tanggal

23

Agustus 2016.

Laporan Tutorial Skenario B Blok 19 Kelompok A5


Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai