Anda di halaman 1dari 8

CARA MENGATASI BALITA

YANG SULIT MAKAN

AA

DISUSUN OLEH
NAMA
NIM
KELAS

: NANI ISNAINI
: 105012202
: II E

YAYASAN PENDIDIKAN CENDRAWASIH


AKADEMI KEBIDANAN PALU
T.A 2013 / 2014
MATERI PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG
Asupan gizi yang baik sering tidak bias di penuhi oleh seorang anak
karena faktor dari luar dan dalam. Faktor luar lantaran keterbatasan ekonomi
keluarga. Sedangkan factor internal
ada dalan diri anak yang secara
psikologis muncul sebagai problema makan anak. Problema makan ini

misalnya di jumpai dalam bentuk anak enggan makan. Perilaku enggan


makan bukan lah persoalan sepele. Tidak ada obat mujarab yang bisa segera
memulihkan nafsu makan anak. Anak yang malas makan selalu berusaha
mencari-cari alasan untuk tidak makan. Misalnya dengan ngemut
makanan,mempermainkan,atau memuntahkan makanan. Picky eater (pilihpilih makanan) sering di jumpai pada anak yang membuat orang tua
bingung. Anak yang cenderungt berperilaku picky eater akan mengalami
kesulitan dalam meramu variasi makanan untuk memenuhi kecukupan
gizinya. Makanan yang di konsumsi sehari-hari cenderung seraam, padahal
keanekaragaman makanan merupakan cara terbaik untuk memenuhi
kebutuhan gizi. Anak-anak inipun bisa saja setelah besar tidak mau
menkonsumsi makanan yang keras. Bahkan nasi pun harus diganti bubur.
Mengapa problema makanan ini muncul pada anak-anak ? secara psikologis
dapat di terangkan,perilaku makan timbul karena anak meniru atas apa ya
ng di lakukan oleh angota keluarga lainnya. Anak yang tumbuh dalam
lingkungan
yang
enggan
makan,lataran
diet
misalnya,
akan
mengembangkan perilaku enggan makan pula
Perilaku sulit makan juga dapat timbul karena orang tua tidak dapat
mengakui ego anak. Orang tua selalu memaksakan anak harus makan ini-itu
dengan porsi yang sudah di tentukan. Misalnya dengan mengharuskan
menghabiskan makanan di piring. Maksud orang tua mungkin benar mereka
menginginkan anaknya tumbuh sehat dengan gizi cukup. Tetapi mereka
kurang menyadari kalau makan bukan melulu persoalan gizi tetapi terdapat
unsur psikologis.

PENGERTIAN

Masa balita adalah periode perkembangna fisik dan mental yang pesat.
Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti
belajar berjalan dan berbicara lebih lancer.

BEDA MENU BALITA DENGAN ORANG DEWASA

Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa.


Mereka butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat. Cermati perbedaan
ini saat ibu merencanakan menu makan balita :

Gula dan garam-lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi.
Kalaupun ia sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi
garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa
sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita ibu karena makanan
orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan ibu terlalu
banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau
perwarna makanan.
Porsi makan-porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa
mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam
jumlah lebih kecil namun sering.
Kebutuhan energy dan nutrisi bahan makanan sumber energy seperti
karbohidrat,protein,lemak serta vitamin,mineral dan serat wajib di konsumsi
anak setiapa hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu
sehari.

SUSU PERTUMBUHAN

Susu sebagai salah satu sumber kalsium,juga penting di konsumsi


balita. Sedikitnya baluita butuh 350 ml/12 oz perhari. Susu pertumbuhan
nutricia merupan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu buah hati
ibu.

Jadi apakah menu seimbang itu ?


Menu seimbang adalah gabungan dari :
1. Karbohidrat
Seperti nasi,roti,sereal,kentang dan gandum. Kenalkan beragam
karbohidrat secara bergantian. Selain itu bagian menu utama,
karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah
seperti pudding roti atau doant kentang yang lezat
2. Buha dan sayur
Sepert pisang, papaya, jeruk, tomat dan wortel jenis sayuran beragam
mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk
segar atau diolah dalam bentuk jus
Susu dan produk olahan susu

1. Susu pertumbuhan
Produk olahan susu seperti keju dan yogurt pastikan balita ibu
mendapat asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya
2. Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan.. tunda
pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain.
Untuk vegetarian, gabungkan konsusmsi susu dengan minuman
berkadar vitamin c tinggi untuk membantu penyerapan zat besi
3. Lemak dan gula
Seperti yang terdapat pada minyak, santan dan mentega, roti dan kue
juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk pertkembangan
otak. Pastikan tubuh mendapat kadar lemak esensial dan gula yang
cukup bagi pertumbuhannya . namun perlu diperhatikan bahwa lemak
dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya
(seperti karbohidrat)

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI


Beberapa makanan perlu diperhatikan untuk dihindari diantaranya :
1. Makanan yang terlalu berminyak, junkfood, dan makanan berpengawet
sebaiknya dihindari gunakan makanan yang segar untuk menu makan
keluargaterutama untuk balita
2. Penggunaan garam, bila memang diperlukan sebaiknya diguanakan
dalam jumlah sedikit. Dan pilih garam yang beryodium yang baik untuk
kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga
kandungan garamnya.
3. Aneka jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan
kandunagn gizinya. Ibu bisa membuat sendiri.

BEBERAPA HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN OLEH IBU AGAR NUTRISI


BALITA TETAP TERPENUHI ANTARA LAIN :
1. Variasi makanan
Berikan makanan balita anda dengan menu yang bervariasi. Balita
gampang merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Dengan
menambah variasi makanan akan membuat balita anda penasaran
bagaimana rasa makanan tersebut. Tenta saja makana yang diberikan
adalah makanan yang memang cocok untuk balita
2. Pemberian suplemen penambah nafsu makan
Cara ini sebenarnya tidak menjamin bertambahnya nafsu makan,
tetapi paling tidak melalui pemberian suplemen ini (biasanya dalam

bentuk curcuma atau ekstra temulawak) akan membuat balita cepat


merasa lapar
3. Kurangi susu
Salah satu penyebab balita tidak mau makan adalah karena dia sudah
cukup kenyang dengan minum susu usahakan untuk mengurangi jatah
minum susunya secara bertahap, jadi balita akan masih merasa lapar
dan mulai mau makan makanan sebagai pengganti jatah susu yang
dikurangi.

4. Buat makan sebagai kegiatan yang menyenangkan


Buatlah kegiatan makan sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Ajaklah balita anda berjalan-jalan ketaman sambil makan, sehingga
balita tidak merasakan makan manjadi suatu beban
5. Sabar
Hal terakhir yang dapat dilakukan ibu adalah sabar. Jangan terlalu
memaksakan balita untuk makan. Kalau dipaksa bukan tidak mungkin
balita anda malah semakin menganggap makan sebagai kegiatan yang
tidak menyenangkan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Topik

: Penyuluhan kesehatan balita

Sub topik

: Cara mengatasi balita yang sulit makan

Hari/tanggal

: Sabtu, 12 april 2014

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Akbid cendrawasih

Penyuluh

: Nani Isnaini

Sasaran

: Ibu nifas

Jumlah

: 42 orang

Tujuan umum

Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu memahami yang


salah tentang gizi yang baik untuk balita.
Tujuan khusus :
Peserta mampu menjelaskan saat usia berapa balita sering mengalami
sulit makan. Peserta mengerti apa saja penyebab balita sulit makan. Peserta
mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengatasi balita yang sulit
makan.
Metode
Media

: Ceramah dan Tanya jawab


: Leaflet dan poster

Kegiatan
No
1

Materi
Pembukaan (3 menit)

Kegiatan
1. Membuka pertemuan dengan
salam
2. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus

3. Menyampaikan
akan

waktu

digunakan

mendiskusikannya

yang
dan
dengan

peserta pada pertemuan kali


ini.
4. Memberikan sedikit gambaran
mengenai informasi yang akan
di sampaikan.
2

Proses (15 menit)

Isi materi penyuluhan :


1. Menjelaskan

tentang

pengertian gizi seimbang pada


balita
2. Menjelaskan makanan apa saja
yang cocok untuk balita
3. Menjelaskan mengapa
sulit makan
4. Menjelaskan
3

Evaluasi (10 menit)

cara

balita

mengatasi

balita sulit makan.


1. Memberikan soal secara lisan
kepada

peserta

secara

bergantian.
2. Peserta
mengerti

seluruh

materi penyuluhan yang telah


4

Penutup (2 menit)

di sampaikan.
1. Penyuluh
terimah

kasih

mengucapkan
atas

segala

perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup

DAFTAR PUSTAKA

Alimil, Aziz H. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
Pusdiknakes. 2003.Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Pusdiknakes
Satya, Budhi. 2000. Cara Merawat Bayi dan Anak. Bandung: Pionir
Jaya.
www.ayahbunda.co.id

Anda mungkin juga menyukai