Anda di halaman 1dari 4

Kerajaan Allah

Ayat Hafalan: Yohanes 3: 5 dan Roma 14:17


Defenisi
Ayat-ayatKunci:
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yoh 3:3
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk kedalam Kerajaan Allah. Yoh 3: 5
Kerajaan (Greek: basileia) yang artinya : properly royalty, that is, (abstractly) rule,
or (concretely) a realm (literally or figuratively): - kingdom, + reign.
"Bertobatlah, seba bKerajaan Sorga sudah dekat!" Matius 3:3
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Roma 14 :17
eggizo
From; to make near, that is, (reflexively) approach: - approach, be at hand, come
(draw) near, be (come, draw) nigh.
Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga pada prinsipnya sama.
Kerajaan Allah berbicara focus kepada Allah dengan pemerintahannya, sedangkan
Kerajaan Sorga berbicara tantang nilai dan budaya serta realm dari Kerajaan Allah
itu sendiri.

I. Pertobatan Sebagai Keharusan dan Syarat Untuk:


a. Kita dapat melihat erajaan Allah. Artinya kita dapat melihat pekerjaan Allah
yang luarbiasa dalam hidup kita lewat kasih dan kuasa-Nya.
b. Kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Artinya kita dapat menikmati dan
mengalami persekutuan dengan Allah dan hadirat Allah

c. Kerajaan Allah dekat pada kita. Kasih dan kuasa Allah dan hadirat Allah
tersedia selalu setiap saat bagi kita dan dimana pun kita berada.
II. Kerajaan Allah Berarti:
a. Kerajaan Allah mempunyai arti Allah yang memerintah.
b. Kerajaan Allah mempunyai arti kemuliaan Allah menyertainya.
c. Kerajaan Allah mempunyai arti segala tentaranya menyertainya.
d. Kerajaan Allah mempunyai arti kedaulatannya dinyatakan.
e. Kerajaan Allah mempunyai arti segala hadiah, warisan dan hadiah yang
sudah disediakan dalam kerajaan.

III.Kehendak Allah:
1. Kerajaan Allah ada di atas bumi.
2. Kerajaan Allah dimanifestsikan di bumi.
IV.Kerajaan Allah bersifat Kekal
a. Sudah dari kekal sebelum dunia dijadikan:
-

Efeus 1:4; Roma 8: 29-30 : Identitas orang percaya seperti rohnya yang
baru dan panggilannya.

Efesus 1:3 ; 1:9 ; 2:10 ; 3:9-11 : Segala hadiah dan segala rahasia
kehendaknya, segala pekerjaan baik dan

Roma 8:17 ; Ef 3:6: segala warisan yang disediakan.

b. Sekarang
-

Mat 3:2 ; Mat 4:17 ; Ef 1:18-21 : Pemerintahan (kuasa) Allah, kedaulatan


Allah.

Mat 12:28 ; Lukas 15:10 : Aktifitas kerajaan Allah dengan segala


tentaranya.

Mat 6: 33 ; Yoh 3:3&5 : Mengetahui panggilan dan cara hidup dalam


panggilan dan mengalami karunia-karunia sorgawi.

Mark 10:14-15 : sikap kita untuk kerajaan Allah dimanifestasikan.

c. Masa yang akan datang


-

Mat 7:21 ; 8:11 ; Luk 13: 28-29 ; Lukas 22: 16-18 ; 2 Petrus 1:11 : Tempat
dimana Allah dan orang-orang yang menang memerintah selamanya.

Upah kekal

V. Mentalitas, Nilai-nilai dan Budaya Yang Harus Dibangun Agar Kerajaan Allah Nyata:
a. Memilki prinsip kebahagian seperti Matius 5: 1-12
b. Memiliki tujuan hidup menjadi terang dan garam dunia Matius 5:13-16.
c. Memiliki mentalitas di atas standard hidup keagamiwian di Matius 5: 17-48.
d. Memiliki standard ibadah di atas standard keagamiwian di Matius 6
e. Memiliki prioritas hidup Kerajaan Allah dan kebenarannya di Matius 6:33
f.

Memiliki nilai-nilai dalam pikiran, perkataan dan tindakan untuk membangun


hubungan kepada Allah dan firman-Nya dan juga sesama di Matius 7.

VI.

Proses Untuk Memiliki Nilai-nilai dan Budaya Kerajaan Allah:


Untuk sampai kepada tujuan selalu ada prosesnya dan tidak instant. Tuhan
tidak menjadikan kita seperti robot tetapi pribadi yang memiliki kehendak
bebas, karena itu kehendak bebas kita harus dilatih. Latihan ibadah harus
melewati proses.
Bagaimana prosesnya agar kita dapat menjadi raja-raja?
Kejadian 1: 26-28:
1. Membangun hubungan pribadi/bersekutu dengan Allah Tritunggal (segambar
dan serupa dengan Allah)
2. Menerima Perintah atau Firman Tuhan (Kejadian 2: 16-17)
Melatih kehendak bebas, memilih pohon kehidupan, yaitu Kristus sendiri
sebagai Firman yang hidup dankekal.
3. Menyatu dengan Allah dengan memakan buah pohon kehidupan
4. Menerima tanggungjawab untuk bekerja dari Tuhan.
5. Mengembangkan bahasa-bahasa yang baru.
6. Bernubuat (memberi nama binatang dan memberi nama istrinya)
7. Menyatu dengan komunitas orang percaya.
Hubungkan dengan I Yohanes 1: 1-3

VII.

Janji Keselamatan

Allah tidak pernah berjanji tentang masuk sorga mengenai keselamatan orang
percaya melainkan masuk ke dalam kerajaanSorga. Apa beda sorga dan
kerajaan Sorga/Allah.
1. Sorga, berbicara tempat kediaman Allah, sedangkan Kerajaan Sorga
berbicara tentang Allah yang memerintah di tempat kediaman-Nya dengan
segala yang ada dalam tempat kediaman-Nya baik dahulu, sekarang dan
selamanya.
2. Keselamatan orang percaya mempunyai arti tidak binasa, tidak masuk
neraka, tetapi tidak serta merta masuk ke dalam Kerajaan Sorga karena
kerajaan diberikan bagi mereka yang melakukan kehendak Allah sedangkan
yang tidak melakukan kehendak Allah tidak turut memerintah ada di luar
kerajaan tetapi bukan neraka.
3. Di masa kekekalan, sorga berbicara langit baru dan bumi yang baru,
sedangkan Kerajaan Allah atau Sorga berbicara pemerintahan Allah bersama
orang-orang kudusnya di atas bumi.
VIII.

Kesimpulan
Tujuan Tuhan tentang keselamatan kita untuk memerintah bersama dengan
Dia di Kerajaan Allah bukan untuk masuk sorga to. Karena itu kita tidak boleh
hidup tidak sesuai dengan sikap, budaya dan perundang-undangan Kerajaan
Sorga.

VIII. GayaHidup Yang HarusDibangun


1. Menjaga hati untuk tetap haus dan lapar untuk mengalami kasih dan kuasa
Tuhan dalam hidup kita dan untuk dipakai Tuhan dalam pekerjaanpekerjaannya.
2. Menjadi prioritas dalam hidup untuk tinggal dalam persekutuan dengan Allah
dan hadirat-Nya
3.Mengejar standard hidup dan nilai-nilai Kerajaan di atas standard dunia.

Anda mungkin juga menyukai