Anda di halaman 1dari 8

CHAPTER 7

PROFIT VARIANCE ANALYSIS

Profit variance analisis adalah proses yang lebih ringkas dalam


menghitung keuntungan dalam satu periode untuk menyoroti
permasalahan manajerial. Jadi variance analisis inilah untuk menentukan
corrective actions dalam semua masalah-masalah manajemen.
Awal mulanya variance analisis ini adalah methodology yang sederhana
dan merupakan hasil nyata bila dikomparasi dengan anggaran, ini biasa
disebut dengan tahap 1 proses pemikiran. Kemudian dari beberapa
pendekatan, Shank dan Churcill mempersatukan dan membuatnya lebih
komplek pada tahun 1977, dan ini disebut tahap 2 pemikiran. Hingga
pada akhirnya pendekatan baru lagi yang lebih ekplisit dalam
memecahkan isu-isu strategis dalam membuat framework, dan ini disebut
tahap terakhir yaitu tahap 3 proses pemikiran.
The case of United Instruments, Inc.
Pada tahun 1987, United Instruments, Inc. melebihi profit budget (lihat
exhibit 7-1). Hasil financial terakhir menunjukkan bahwa United
Instruments, Inc. melebihi target profit yaitu $622,000. Meskipun keliatan
senang dengan hasil yang sudah dicapai, pihak manajemen tetap merasa
kurang puas/baik relative contribution dari R&D, manufaktur dan
marketing. Kita bisa lihat lagi di exhibit 7-2 untuk lebih detil lagi untuk
hasil analisisnya.

Sehingga kita bisa simpulkan bahwa performance United Instruments,


Inc :
Good sales performance (sligty above plan)
Good manufacturing cost control (margins as per plan)
Good control over marketing and R&D costs (costs down as a percent of
sales)
Administration overspent a bit (slightly up as a percent of sales)
Overall evaluation: tidak ada permasalahan utama yang signifikan dalam
profit performance atas perencanaan perusahaan tersebut.
Phase II Thinking: a management-oriented approach to variance analysis.
Analisis kerangaka kerja yang dibuat Shank dan Churcill, yaitu:
1. Mengidentifikasi faktor penyebab utama yang mempengaruhi profit.
2. Membuat keseluruhan profit variance dari faktor penyebab
utamanya.
3. Selalu focus terhadap profit impact variasi dari faktor penyebabnya.
4. Menghitung lagi denganlebih detil, memisahkan dampak dari faktor
penyebab yang bervariasi sehingga hanya ada satu faktor yang
berperan, dan lainnya konstan.
5. Menambahkan kompleksitas secara berurutan, one layer at the
time, beginning at a very basic common-sense level.
6. Stop the process ketika menmbahkan kompleksitas baru karena hal
ini tdak dibenarkan dalam useful insights ke dalam faktor-faktor
penyebab yang mendasari varian laba keseluruhan.
Seperti contoh di exhibit 7-4 dan 7-5 yang berisi penjelasan
favorable profit variance keseluruhan yaitu $622,000 dengan
menggunakan pendekatan diatas.

Dan exhibit 7-6 menunjukkan performance evaluation summary dari 4


funtional areas

Phase III thinking: variance analysis using a strategic framework

Anda mungkin juga menyukai