Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR DAN PROSES

ACARA 1
PETA GEOLOGI

Dosen Pengampu

: Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si.

Oleh:
Nama
NIM
Angkatan/ OFF
Hari/Tanggal Praktikum
Asisten Praktikum

: Andhy Kusuma
: 150722602858
: 2015/H
: 10 Februari 2016
: Hendra Agus Prasetyo
Ahmad Adi Sucipto

Universitas Negeri Malang


Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan Geografi
Program Studi S1 Geografi
2016
ACARA 1
PETA GEOLOGI

A. TUJUAN
-

Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis batuan dasar dengan menggunakan peta


geologi.
Mahasiswa dapat mengidentifikasi serta memahami symbol-simbol yang terdapat
pada peta geologi.

B. ALAT DAN BAHAN

Alat
-

Spidol ohp
Pensil warna
Penggaris
Selotip
Gunting

Bahan
-

Peta Geologi
Plastik Transparan
Kertas kalkir

C. DASAR TEORI

Peta Geologi merupakan peta yang memperlihatkan distribusi dari berbagai tipe
batuan dasar di suatu daerah. Peta Geologi umumnya mengandung Peta Topografi
(sebuah peta yang memberikan informasi mengenai bentuk permukaan bumi), serta
informasi jenis batuan yang terkandung di bawah permukaannya, jenis-jenis batuan,
ketebalan, kedudukan satuan batuan (jurus dan kemiringan), susunan (urutan) satuan
batuan, struktur sesar, perlipatan dan kekar serta proses-proses yang pernah terjadi di
daerah ini.
Kegunaan Peta Geologi lebih banyak pada kebutuhan mengindikasi kondisi alamiah
di lapisan dasar bumi. Hal ini sangat penting misalnya bagi insinyur sipil untuk
memutuskan eskavasi dan melakukan pemotongan lereng sebagai pondasi jembatan, bagi
geographer untuk mengkaji kegunaan lahan, bagi perusahaan untuk mengeksploitasi
mineral. Bagi ahli geologi yang sudah sangat berpengalaman, Peta Geologi akan
memberikan informasi lebih, misalnya untuk mengobservasi kenampakan penting yang
berkaitan dengan sejarah geologi. Lebih jauh lagi warna dalam Peta Geologi memberikan
informasi lapisan permukaan batuan baik dalam luas serta kemiringan hingga ke kerak
bumi.

Peta geologi terdapat 4 jenis yaitu peta geologi Rekonaisan (reconnaissance maps),
peta geologi Regional (Regional geology Maps), Peta geologi skala besar dengan area
terbatas (large scale maps of limited areas), dan peta geologi khusus (maps made for
special purposes) (Barnes & Lisle, 2004). Peta geologi rekonaisan (reconnaissance maps)
dibuat untuk mendapatkan kemungkinan yang lebih banyak mengenai kondisi geologi
secepat mungkin. Skala yang digunakan biasanya 1:250.000 atau lebih kecil lagi.
Beberapa peta dibuat dengan menggunakan fotogeologi dengan cara interpretasi foto
udara dengan minimum pekerjaan lapangan untuk identifikasi jenis batuan dan beberapa
kenampakan struktural.
Peta geologi regional ( Regional geological Maps) adalah peta yang memberikan
informasi lebih detail daripada peta rekonaisan. Peta regional memiliki skala 1:50.000
atau 1:25.000, namun pada umumnya publikasi pada peta 1:100.000. Peta regional dapat
diplot pada basis yang dapat diandalkan, akan tetapi beberapa negara memiliki cakupan
daerah dan topografi tertentu dengan kepentingan ekonomi, survey harus dilakukan
secara khusus.
Peta geologi skala besar dengan area terbatas (large-scale maps of limited areas), pada
umumnya peta ini menggunakan skala 1:10.000 atau bahkan lebih besar lagi. Beberapa
peta dibuat untuk menginvestigasi masalah tertentu yang ditemukan pada pemetaan skala
yang lebih kecil, untuk eksplorasi mineral, atau untuk investigasi awal dari proyek
keteknikan (misal pembangunan bendungan).
Peta geologi khusus (maps made for specia purposes). Peta geologi khusus dapat
beraneka ragam, dari yang mempunyai skala besar yang mempunyai cakupan kecil untuk
merekam kenampakan geologi tertentu secara detail. Sebagian menggunakannya untuk
kepentingan penelitian, atau tujuan ekonomi misalnya rencana penggalian pernambangan
taerbuka yang memiliki skala 1:1.000 1:2.500, rencana penambangan gelogi bawah
permukaan tanah/underground mining pada skala 1:500 atau lebih besar, dan investigasi
lokasi keteknikan pada skala sejenisnya

D. LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.

Ambilah peta geologi


Tentukan lokasi yang akan di deliniasi
Tempelkan plastik transparansi pada lokasi yang di tentukan
Deliniasi jenis batuan, garis kontur, dan sungai yang ada dengan spidol ohp
Deliniasi jenis batuan pada kertas kalkir lalu beri warna dengan pensil warna

E. HASIL PRAKTIKUM
(Terlampir)

F. PEMBAHASAN

Peta Geologi Yogyakarta memilik skala 1;100.000 dan termasuk peta regional. Peta
regional memiliki kajian yang lebih detail. Daerah Yogyakarta yang praktikan deleniasi
pada plastik transparan memiliki formasi batuan TMPS, TMOK, TEON, TMJ, Qa, QSM,
QSMO, QC, QOC, da, a.
Formasi batuan TMPS yang berupa limestone dan batu pasir napalan yang merupakan
batuan sedimen. Formasi batuan TMOK berupa breksi, andesit, tuf, tuf lapili, aglomerat
dan sisipan aliran lava andesit. Formasi TEON adalah jenis batuan yang terbentuk kala
eosin hingga awal oligosen , TEON mengandung jenis batuan batu pasir dengan sisipan
lignit, napal pasiran , batu lempng dengan kongkresi lignit , batu gamping berlapis dan
batu koral. Teon ini berada di endapan permukaan. Formasi batuan TMJ adalah jenis
batuan yang berupa konglomerat, napal , bufan , batu pasir , gampingan dengan sisipan
lignit batu gamping berlapis dan batu gamping lignit.
Formasi QA mengandung jenis batuan kerakal , pasir , lanau dan lempung sepanjang
sungai yang besar di dataran pantai. Formasi Qa dan QC adalah endapan permukaan.
Sedangkan QSM, QSMO dan QOC adalah batuan Vulkanik.
Jenis batuan Da menerobos pada andesit , dan jenis batuan andesit berkomposisi
antara andesit hipersten sampai andesit augithorenblenda dan trakiandesit. Da dan A atau
desit dan andesit terbentuk pada zaman tersier dan di kala miosen jenis batuan ini
merupakan batuan terosobosan yang terdapat di daerah gunung berapi. Di daerah
Yogyakarta terdapat berbagai sesar dan setiap sesar yang terbentuk membentuk aliran
sungai yang mengalir menuju sungai besar , sesar ini terbentuk di daerah endapan
permukaan , begitu pula jurus dan kemiringan lapisan, tetapi jurus dan kemirangan
lapisan ini terbentuk di endapan permukan TMPS. Di endapan TMPS pula terdapan
sinklin dan antiklin. Lokai bahan galian mineral yang terdapat di Yogyakarta iyalah Fe
dan Ba , daerah galian mineral Fe terdapat di dekat sungai sedangkan galian mineral Ba
terdapat di daerah pegunungan.
Pada peta yang praktikan deliniasi terdapat sesar, antiklin, jurus dan kemiringan
lapisan. Antiklin terjadi antara formasi TMOK dengan TMPS. Sesar terjadi antara formasi
a dengan TMOK. Sedangkan jurus dan kemiringan lereng terjadi antara TMPS dan
TMOK. Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran, sedangkan
antiklin adalah lipatan yang cembung ke atas. Hal ini terjadi karena pengaruh pergerakan
lempeng indo-australia dan pengaruh dari aktivitas Gunung Merapi yang ada di
Yogyakarta.
G. KESIMPULAN

-Peta Geologi yang berskala 1:100.000 merupakan peta geologi regional.


- Sesar , Sinklinal , Antiklinal dan jurus dan kemiringan banyak di temukan di daerah
endapan permukaan.

H. DAFTAR PUSTAKA
Masitoh , Ferryati. 2016. Panduan Praktikum Geologi Struktur dan Proses. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Noor , Alvina. 2013. IDENTIFIKASI PETA GEOLOGI SEBAGAI DASAR
PEMBUATAN PETA BENTUKLAHAN. UGM. Yogyakarta
https://theotherofmyself.wordpress.com/2012/05/04/struktur-geologi-lipatan-folds.
Diakses pada tanggal: 4 September 2016. Pukul 21:28 WIB.
I. LAMPIRAN
Nama Peta
Skala
Penelaah Peta
Penerbit dan Tahun Terbit

Peta Geologi Lembar Jogjakarta , Jawa


1 :100.000
Wartono Rahardjo , Sukandarrumuidi , HMD
ROSIDI.
Direktorat Geologi , Departemen Pertambangan
Republik Indonesia, 1995

Anda mungkin juga menyukai