Standar Kompetensi
4.
Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.2
Nilai
Indikator
Rasa ingin
tahu
Larutan Asam-Basa
Menjelaskan pH larutan
asam kuat dan basa kuat
Menjelaskan pH larutan
asam lemah dan basa lemah
1. Menyebutkan
sifat
larutan asam dan basa
2. Menjelaskan trayek pH
berbagai indikator
3. Mengidentifikasi larutan
yang termasuk asam
atau basa menggunakan indikator buatan,
kertas lakmus, dan
indikator alami
Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Pada reaksi:
HCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s)
Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase
gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa
karena tidak membentuk ion H+ dan OH, padahal
kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa.
Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry
yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan
transfer proton (ion H+). Teori Bronsted-Lowry dapat
diterapkan dalam reaksi HCl dan NH3. Dalam fase
gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya
merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut
tergolong reaksi asam-basa.
2. Jawaban: a
Garam yang bersifat netral terbentuk antara asam
kuat dengan basa kuat. Contoh garam yang
terbentuk antara asam sulfat dengan kalium
hidroksida. Garam yang terbentuk antara asam
kuat dengan basa lemah akan bersifat asam.
Contoh garam yang terbentuk antara amonium
hidroksida dan asam klorida serta aluminium
hidroksida dan asam nitrat. Garam yang terbentuk
antara asam lemah dengan basa kuat akan bersifat
basa. Contoh garam yang terbentuk antara asam
sianida dan natrium hidroksida serta asam
karbonat dan barium hidroksida.
3. Jawaban: c
Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima
proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat
menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang
reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal
CH 3COOH dan H 2O. Pada reaksi reversible,
CH3COOH + H2O
H3O+ + CH3COO, reaksi ke
kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga
bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri,
CH 3COO bertindak sebagai basa. Dengan
demikian pada reaksi reversible juga berlangsung
transfer proton. Sementara itu, serah terima
elektron merupakan teori dari Lewis.
4. Jawaban: e
CH3COOH dapat melepas proton sehingga bersifat
asam dan dapat juga menyerap proton sehingga
bersifat basa. Oleh karena dapat bersifat asam
dan basa maka CH3COOH dikatakan bersifat
amfoter. H2SO4 hanya dapat melepas proton
sehingga bersifat asam. Na2SO4, NaBr, dan NaCl
merupakan garam netral.
5. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang melepaskan H+ dalam air, sedangkan basa adalah
spesi yang melepaskan OH dalam air. Ba(OH)2
dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH.
6. Jawaban: d
NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa NH3
karena NH3 mampu bertindak sebagai akseptor
proton, yaitu dengan menarik ion H+ dari molekul
air. OH merupakan basa konjugasi dari H2O
karena H2O mampu bertindak sebagai donor proton.
7. Jawaban: e
a. HClO4 + NH2
asam 1
basa 2
konjugasi
b.
HClO4 + NH3
asam 1
basa 2
konjugasi
c.
HClO4 + H2 O
asam 1
basa 2
konjugasi
d.
HClO4 + OH
asam 1
basa 2
konjugasi
e.
HClO4 + N2H5+
basa 2
ClO4 + NH3
basa 1 asam 2
konjugasi
ClO4 + NH4+
basa 1 asam 2
konjugasi
ClO4 + H3O+
basa 1 asam 2
konjugasi
ClO4 + H2O
basa 1 asam 2
konjugasi
H2ClO4 + N2H4
asam 1
asam 2
konjugasi
konjugasi
basa 1
Basa
Kimia Kelas XI
asam
asam konjugasi
basa
konjugasi
Larutan Asam-basa
b.
c.
Cl Cl
Cl Sn Cl
Cl Cl
Basa
Lewis
b.
Basa
HNO2(aq) + OH(aq)
Asam
Basa
Asam
Basa
konjugasi
konjugasi
H2O( ) + NO2(aq)
Asam
Basa
konjugasi
c.
HBr(aq) + H2O( )
Asam
d.
Basa
H2CO3(aq) + H2O( )
Asam
Basa
Br(aq) + H3O+(aq)
Basa
konjugasi
NH3(aq) + HBO32(aq)
Asam
e.
Basa
konjugasi
Asam
konjugasi
H2BO3(aq) + NH2(aq)
Asam
konjugasi
Basa
konjugasi
H3O+(aq) + HCO3(aq)
Asam
konjugasi
Basa
konjugasi
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi.
Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya,
seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat
dibuktikan dengan cara mencicipinya. Rasa
masam pada buah jeruk membuktikan salah satu
sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif
artinya merusak berbagai benda logam dan
nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asamasam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam
akan menghasilkan garam dengan gas H2. Asam
yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan
garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air
akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion
negatif sisa asam.
2. Jawaban: c
Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut.
1) Berasa pahit.
2) Bersifat kaustik.
3) Jika mengenai kulit terasa licin.
4) Mengubah warna kertas lakmus merah
menjadi biru.
5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion
negatif hidroksil.
6) Bereaksi dengan asam.
7) Bereaksi dengan garam.
3. Jawaban: e
Asam lambung merupakan asam klorida (HCl).
Pada saat terserang sakit mag, kandungan asam
lambung akan naik. Dengan adanya obat mag,
asam lambung akan dinetralkan oleh kandungan
basa dalam obat mag, seperti magnesium
hidroksida (Mg(OH)2) atau aluminium hidroksida
(Al(OH)3). Magnesium klorida (MgCl2) merupakan
garam yang dapat dielektrolisis menghasilkan
magnesium. Natrium hidroksida (NaOH)
merupakan basa kuat yang digunakan dalam
pembuatan sabun mandi. Natrium bikarbonat
(NaHCO3) terdapat dalam soda kue. Asam format
(HCOOH) terdapat dalam semut.
4. Jawaban: b
Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus
merupakan larutan garam yang bersifat netral.
Larutan yang bersifat netral mempunyai pH sekitar
7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai
rasa masam, mengandung ion H+, pH kurang dari
7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas
lakmus biru. Larutan yang bersifat basa
Cuka
Amonia
Garam dapur
Air jeruk
Barium hidroksida
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
Kimia Kelas XI
Asam
Basa
Netral
Asam
Basa
10. Jawaban: b
1) Air limbah A
Fenolftalein, air limbah tidak berwarna
sehingga pH 8,3.
Lakmus, air limbah berwarna merah sehingga
pH 4,5.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning
sehingga pH 5,2.
Jadi, pH air limbah A adalah 4,5.
2) Air limbah B
Fenolftalein, air limbah berwarna merah
sehingga pH 10,0.
Lakmus, air limbah berwarna biru sehingga
pH 8,3.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu
sehingga pH 6,8.
Jadi, pH air limbah B adalah 10,0.
B. Uraian
1. Sifat basa pada suatu larutan dapat diketahui
dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu
indikator, misal kertas lakmus. Larutan basa saat
diuji dengan kertas lakmus akan memberikan
warna biru pada kertas lakmus.
2. Cuka atau asam asetat (CH 3 COOH) jika
direaksikan dengan logam seng (Zn) akan
menghasilkan seng asetat dan gas H2.
Zn(s) + 2CH3COOH(aq) (CH3COO)2Zn(aq) + H2(g)
Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi
tersebut adalah bereaksi dengan logam
menghasilkan garam dan gas H2. Gas H2 akan
tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas.
Cuka atau asam asetat (CH3COOH) jika direaksikan
dengan kalsium karbonat (CaCO 3 ) akan
menghasilkan kalsium asetat, gas CO2, dan air.
A. Pilhan Ganda
1. Jawaban: c
Air murni bersifat netral karena mempunyai tingkat
keasaman (pH) sebesar 7 yang diperoleh dari
ionisasi sebagian sesuai reaksi:
H2O
H+ + OH
Larutan Asam-basa
3. a.
b.
1) Bunga sepatu
2) Bunga bugenvil
3) bunga mawar merah
4) Kunyit
5) Umbi bit
6) Bunga nusa indah
7) Daun pacar air
8) Bunga kana
Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut
dapat memberikan warna yang berbeda dalam
larutan asam atau basa.
Tumbuhan
Warna Larutan
Asam
Kunyit
Umbi bit
Daun pacar air
Bunga kana
Bunga nusa indah
Bunga sepatu
Bunga bugenvil
Bunga mawar merah
Kuning
Biru
Merah
Merah
Merah
Merah
Ungu
Merah muda
Basa
Jingga
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
2. Jawaban: e
[H+] = [OH] = K w =
3. Jawaban: b
Reaksi ionisasi Mg(OH)2 sebagai berikut.
Mg(OH)2
Mg2+ + 2OH
Dengan demikian, magnesium hidroksida
(Mg(OH)2) mempunyai valensi basa (jumlah OH)
sebanyak 2.
4. Jawaban: d
[H+] air = 107
Jika [H+] larutan lebih besar daripada 107, berarti
larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan
NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen,
larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka
mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga
[H+] dalam air.
5. Jawaban: e
Larutan yang bersifat paling basa mempunyai harga
pH paling besar atau mendekati 14. Berdasarkan
tabel tersebut, EOH mempunyai harga pH paling
besar, yaitu 13,0 sehingga EOH bersifat paling
basa di antara larutan yang lain.
6. Jawaban: e
1) Asam bromida (HBr)
HBr
H+ + Br = asam monovalen
2) Asam sianida (HCN)
HCN H+ + CN = asam monovalen
3) Asam nitrit (HNO2)
HNO2 H+ + NO2 = asam monovalen
4) Asam nitrat (HNO3)
H+ + NO3 = asam monovalen
HNO3
5) Asam karbonat (H2CO3)
H+ + CO32 = asam bivalen
H2CO3
Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi
asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam
karbonat.
mol NaOH
volume NaOH
= 3 102 M
mol NaOH
2L
= 3 102 M
HCl 0,01 M
[H+] = [HCl] valensi
= 0,01 M 1
= 102 M
pH = log [H+] = log 102 = 2
2)
HNO3 0,02 M
[H+] = [HNO3] valensi
= 0,02 M 1
= 2 102 M
pH = log [H+]
= log 2 102
= 2 log 2
3)
H2SO4 0,001 M
4)
7. Jawaban: a
Mol H2SO4 =
=
=
=
[H2SO4] =
massa H2SO 4
Mr H2SO 4
massa H2SO 4
(2 Ar H) + (1 Ar S) + (4 Ar O)
1,96 gram
((2 1) + (1 32) + (4 16)) gram/mol
1,96 gram
98 gram / mol
mol H2SO 4
volume H2SO 4
+
= 0,02 mol
0,02 mol
0,2 L
= 0,1 M
SO42
2H +
H2SO4
+
[H ] = 2 0,1 M = 2 101 M
pH = log [H+] = log 2 101 = 1 log 2
8. Jawaban: d
pH NaOH = 12 + log 3
pOH = 14 pH = 14 (12 + log 3) = 2 log 3
pOH = log [OH]
2 log 3 = log [OH]
log 3 102 = log [OH]
[OH] = 3 102
[OH] = [NaOH] = 3 102 M
NaOH 0,01 M
5)
Ba(OH)2 0,002 M
10. Jawaban: e
Semakin ungu warna pada indiaktor universal,
berarti larutan semakin bersifat basa (pH paling
besar).
1) KOH 0,5 M
KOH(aq)
K+(aq) + OH(aq)
KOH bervalensi 1
[OH] = 1 0,5 M = 0,5 M
Kimia Kelas XI
2)
3)
4)
5)
Mg(OH)2 0,4 M
Mg(OH)2(aq)
Mg2+(aq) + 2OH(aq)
Mg(OH)2 bervalensi 2
[OH] = 2 0,4 M = 0,8 M
pOH = log [OH] = log 8 101 = 1 log 8
pH = pKw pOH
= 14 (1 log 8)
= 13 + log 8
= 13,9
Jadi, larutan yang memberikan warna paling ungu
adalah Mg(OH)2 karena memiliki pH terbesar (pOH
terkecil).
Larutan Asam-basa
B. Uraian
1. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen
dalam suatu larutan.
2. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan
kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri
sehingga konsentrasi ion OH berkurang,
sedangkan konsentrasi ion H+ meningkat. Dengan
demikian air berubah sifat menjadi asam.
3. Ionisasi NaOH : NaOH(aq)
Na+(aq) + OH(aq)
+
1014
101
= 1013 M
b.
HNO3 0,3 M
HNO3
H+(aq) + NO3
[H+] = [HNO3] valensi
= 0,3 1
= 0,3 M
= 3 101 M
pH = log [H+] = log 3 101 = 1 log 3
Ba(OH)2 0,01 M
Ba(OH)2
Ba2+ + 2OH
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa
asam yang melepaskan tiga ion H+, misal H3PO4.
HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa
satu), yaitu senyawa asam yang melepaskan
1 ion H+. H2CO3 dan H2C2O4 merupakan contoh
asam berbasa dua), yaitu senyawa asam yang
melepaskan dua ion H+.
2. Jawaban: c
Dalam air, NH3 akan terionisasi sebagai berikut.
NH4OH(aq)
NH4+(aq) + OH(aq)
[OH] =
=
Kb b
= 9 10
= 3 103
Jadi, konsentrasi OH adalah 3 103 M.
3. Jawaban: e
Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin
besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki
oleh asam asetat yaitu 1,8 105 dan Ka terkecil
dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 1010. Jadi,
urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang
paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) 2) 1).
4. Jawaban: d
a = 0,1 M
pH = 3
pH = log [H+]
3 = log [H+]
log 103 = log [H+]
[H+] = 103
[H+ ]
a
7. Jawaban: d
H2SO4 = asam kuat,
C6H5COOH = asam lemah
[H+] = [H2SO4] valensi
= 5 104 2
6. Jawaban: b
[OH] = b
= 10% 0,5
= 5 102 M
pOH = log [OH] = log 5 102
= 2 log 5
pH = 14 pOH
= 14 (2 log 5)
= 12 + log 5
103
101
= 102
= 103 M
[H+ ] H2SO4 = [H+ ] C6H5COOH
103 =
Ka a
3 2
(10 ) = Ka 0,025
Ka = 4 105
Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 105.
8. Jawaban: c
Reaksi ionisasi HCOOH sebagai berikut.
HCOOH(aq) H+(aq) + HCOO(aq)
[H+] =
Ka a
1,7 104 1
= 1,3 102 M
=
9. Jawaban: d
NH4OH
NH4+ + OH
2,5 gram NH4OH =
2,5 gram
Mr NH4OH
2,5
= 35
= 0,071 mol
0,071
Kimia Kelas XI
10. Jawaban: c
= 1% = 0,01
Ka = a 2
Ka = 0,1 (0, 01)2 = 105
11. Jawaban: c
Larutan asam asetat mempunyai pH sama dengan
larutan HCl sehingga [H+] keduanya juga sama.
[H+] dalam CH3COOH = [H+] dalam HCl
15. Jawaban: d
pH = 5
log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105
1.
[H+] =
Ka a
K a 0,04
1,6 10 = Ka 0,04
Ka = 4 104
Ka a
104 =
1,8 105 a
pH = 5 [H+] = 105
105 =
1,8 105 a
a = 5,5 106 M
Pengenceran: V1 M1 = V2 M2
misal: V1 = 1 L
1 5,5 104 = V2 5,5 106
V2 = 100 L
Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan
pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali.
13. Jawaban: d
(M1 V1) + (M2 V2 ) + (M3 V3 )
Vtotal
4 10 4
2 = aa =
= 102 = 0,01
0,04
= 101 = 0,1
Jadi, harga Ka HCOOH = 4 104 dan HCOOH
= 0,1.
a = 5,5 104 M
2.
[OH] =
Kb b
5
3 103 = 1,8 10 b
9 106 = 1,8 105 b
b = 5 101 mol/L
mol = b Vair
= 5 101 mol/L 0,8 L = 0,4 mol
Volume NH3 = mol 22,4 L/mol
= 0,4 mol 22,4 L/mol
= 8,96 liter
[H+] =
K a 0,02
1.000
600
150 + 125
1.000
103 =
K a 0,02
1.000
600
= 0,275 M
Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M.
14. Jawaban: c
pH = 4
[H+] = 104
pH = 2
[H+] = 102
pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik
100 kali.
10
K a 10 2
4 103 =
pH = 4 [H+] = 104
Mtotal =
105 =
B. Uraian
12. Jawaban: d
[H+] =
Ka a
1010 = Ka 102
Ka = 108
pKa = log Ka = log 108 = 8
3
2 105 [CH3 COOH] = 2 10 1
[H+] =
Larutan Asam-basa
K a 3 102
106 = Ka 3 102
Ka = 3 105
Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam
lemah tersebut 3 105.
4. Mol KNH4OH =
[KNH4OH] =
0,74
74
0,01mol
100 ml
1.000 ml
= 0,01 mol
= 0,1 M
[OH] =
[KNH4OH] K b
(10 1)(1 10 5 )
= 1 10 6 = 1 103 M
pOH = log [OH]
= log 1 103
=3
pH = pKw pOH = 14 3 = 11
Jadi, pH larutan KNH4OH tersebut adalah 11.
[H+] =
5. a.
6 103 =
Ka [CH3COOH]
=
=
Ka
[CH3COOH]
1,8 105
6 103
= 0,0548
[CH3COOH] = 2 M
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam
air dapat menghasilkan ion OH. Sementara itu,
asam menurut Arrhenius adalah larutan yang
dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+.
2. Jawaban: b
1) NH4+ + H2O
asam 1
NH3 + H3O+
basa 2
basa 1
asam 2
konjugasi
konjugasi
2)
CH3COOH + HNO2
basa 2
asam 1
CH3COOH2+ + NO2
asam 2
basa 1
konjugasi
konjugasi
3. Jawaban: e
Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan
serah terima pasangan elektron. Asam adalah
akseptor atau penerima pasangan elektron,
sedangkan basa adalah donor atau pemberi
pasangan elektron.
4. Jawaban: e
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena
dapat menghasilkan ion H+ dan OH yang sama
banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai
kelemahan karena kurang mencakup pengertian
yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan
harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut
universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol,
benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga
sering digunakan.
5. Jawaban: c
HClO4 + CH3COOH
ClO4 + CH3COOH2+
HClO4 = asam Bronsted-Lowry karena dapat
memberikan proton.
CH3COOH = basa Bronsted-Lowry karena dapat
menerima proton.
ClO4 = basa konjugasi dari HClO4.
CH3COOH2+ = asam konjugasi dari CH3COOH.
6. Jawaban: d
Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton
(H+). Asam ini terdapat pada reaksi:
1) NH4+ NH3, donor H+
2) HSO4 SO42, donor H+
3) CH3COOH CH3COO, donor H+
4) H2O OH, donor H+
7. Jawaban: c
Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat
(HPO42) adalah H2PO4.
Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu
H dari pasangan basanya.
8. Jawaban: d
H2O bersifat asam terdapat pada reaksi:
1) RNH2 + H2O
RNH3+ + OH
2) HS + H2O
H2S + OH
+
H2O melepaskan H menjadi OH.
H2O pada reaksi berikut bersifat basa.
H2PO4 + H2O
HPO42 + H3O+
+
H2O menerima H menjadi H3O+.
Kimia Kelas XI
11
9. Jawaban: c
Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan
yang dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi,
larutan asam tersebut harus mengandung atom H.
Di antara larutan H3PO4, H2O, HCl, CO32, dan
HCO3 yang tidak mempunyai atom H adalah ion
CO32. Jadi, ion ini bukan asam.
10. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, suatu larutan dikatakan
mempunyai sifat basa jika dapat menghasilkan ion
hidroksida (OH) jika dilarutkan dalam air. Natrium
hidroksida (NaOH) akan mengalami ionisasi
menjadi Na+ dan OH jika dilarutkan ke dalam air.
11. Jawaban: c
K1 =
H+ HS
H2S
K2 =
H+ S2
HS
Ktotal = K1 K2
=
H+ HS
H2S
H2 + S2
H2S
H+ S2
HS
12. Jawaban: c
Sifat basa ditentukan oleh ion OH. Oleh karena glikol
tidak melepaskan ion OH dalam air, glikol tidak
bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus OH.
13. Jawaban: a
Di dalam teh terdapat asam tanat. Sabun, sampo,
deodorant, dan antasida (obat mag) mengandung
senyawa basa.
14. Jawaban: b
Metil merah: jingga 4,4 pH 6,2
Bromtimol biru: kuning pH 6,0
Fenolftalein: tidak berwarna pH 8,2
Dengan demikian, pH larutan adalah 4,4 pH 6,0.
15. Jawaban: e
Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila
dapat memberi warna yang berbeda pada suasana
asam dan basa.
16. Jawaban: e
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari
ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada
di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi
bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit,
dan bunga kana.
12
Larutan Asam-basa
17. Jawaban: d
Suatu larutan dengan pH semakin kecil dari 7,
menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu
larutan dengan pH semakin besar dari 7
menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas
indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa
derajat kebasaan suatu larutan semakin besar.
18. Jawaban: d
Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat
asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang
paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam,
darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4),
2), 1), 3), dan 5).
19. Jawaban: c
[H+] berbanding besar dengan pOH. Semakin besar
pOH, [H+] semakin besar.
1) NaOH 0,1 M, pOH = 1
pH = pKw pOH = 14 1 = 13
log [H+] = 13
[H+] = 1013
2) CH3COOH 0,01 M, pOH = 9
pH = pKw pOH = 14 9 = 3
log [H+] = 3
[H+] = 103
3) HCl 0,01 M, pOH = 12
pH = pKw pOH = 14 12 = 2
log [H+] = 2
[H+] = 102
4) NH4OH 0,01 M, pOH = 5
pH = pKw pOH = 14 5 = 9
log [H+] = 9
[H+] = 109
5) H2O, pOH = 7
pH = pKw pOH = 14 7 = 7
log [H+] = log 107
[H+] = 107
Jadi, HCl 0,01 M mempunyai [H+] terbesar di antara
NaOH, CH3COOH, NH4OH, dan H2O.
20. Jawaban: c
Indikator fenolftalein mempunyai trayek pH 8,310,0
dengan trayek warna tidak berwarna hingga merah.
Air kapur dengan pH = 11 akan menghasilkan
warna merah karena pH 10,0 merupakan trayek
pH yang menghasilkan warna merah.
21. Jawaban: a
2H+ + SO42
H2SO4
[H+] = [H2SO4] valensi = 0,1 2 = 0,2 M
pH = log [H+] = log 2 101 = 1 log 2
22. Jawaban: a
Kekuatan asam dapat dilihat dari harga pH.
Semakin kecil pH, asam semakin kuat. Harga pH
asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H+ yang
25. Jawaban: d
1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan
mol KOH
1)
[H ]HOCl =
2)
[H+]HCN =
3)
Ka .
= 1,6 10
2,8 10
4
pH = log 1,6 10 = 4 log 1,6
5
6,0 10 10 = 2,4 10
pH = log 2,4 105 = 5 log 2,4
mol KOH
= 4,2 10
1,8 10
pH = log 4,2 103 = 3 log 4,2
23. Jawaban: a
VHNO = 100 ml = 0,1 L
3
Mol HNO3 =
=
=
=
3)
Mol NaOH =
=
MHNO =
3
= 10
0,4 gram
mol NaOH
0,01mol
1L
= 0,01 M
NaOH
Na+ + OH
[OH] = [NaOH] valensi
= 0,01 1
= 0,01 M
pOH = log [OH] = log 102 = 2
pH = pKw pOH = 14 2 = 12
HNO3
H+ + NO3
+
[H ] = [HNO3] valensi = 101 1 = 101
pH = log [H+] = log 101 = 1
massa NaOH
(1 Ar Na) + (1 Ar O) + (1 Ar H)
24. Jawaban: d
1) KOH 0,01 M
[OH] = [KOH] valensi
= 0,01 1 = 0,01 = 102
pOH = 2
pH = pKw pOH = 14 2 = 12
2) HCOOH 0,001 M (Ka = 105)
massa NaOH
Mr NaOH
0,4 gram
= 0,01 mol
1
= 0,01 M
0,63 gram
((1 1) + (1 14) + (3 16)) gram/mol
0,63 gram
63 gram/mol
0,01mol
0,1L
0,01mol
1L
KOH
K+ + OH
[OH] = [KOH] valensi = 0,01 1 = 0,01 M
pOH = log [OH] = log 102 = 2
pH = pKw pOH
= 14 2
= 12
0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan
massa HNO 3
Mr HNO 3
massa HNO 3
(1 Ar H) + (1 Ar N) + (3 Ar O)
mol
volume
= 0,05 M
KOH
K+ + OH
[OH] = [KOH] valensi = 0,05 1 = 0,05 M
pOH = log [OH] = log 5 102 = 2 log 5
pH = pKw pOH
= 14 (2 log 5) = 12 + log 5
0,01 mol KOH dalam 1 liter larutan
MKOH = volume KOH =
[H ]CH COOH =
2)
0,1mol
2L
4)
mol Sr(OH)2
volume Sr(OH)2
0,1mol
2L
= 0,05 M
Sr(OH)2
Sr2+ + 2OH
Kimia Kelas XI
13
5)
massa Ca(OH)2
Mr Ca(OH)2
massa Ca(OH)2
(1 Ar Ca) + (2 Ar O) + (2 Ar H)
0,74 gram
((1 40) + (2 16) + (2 1)) gram/mol
0,74 gram
(40 + 32 + 2) gram / mol
0,74 gram
74 gram / mol
= 0,01 mol
MCa(OH) =
2
mol Ca(OH)2
volume Ca(OH)2
0,01mol
0,5 L
= 0,02 M
Ca(OH)2
Ca2+ + 2OH
10 tetes
20 tetes
1 ml = 0,5 ml = 5 10
V1 M1 = V2 M2
5 104 0,1 = 2 M2
M2 = 2,5 105
M2 = 50 M = 0,4 M
28. Jawaban: c
NaOH merupakan basa kuat yang mudah larut
dalam air. NH4OH merupakan basa lemah yang
mudah larut dalam air. HCl merupakan asam kuat
14
Larutan Asam-basa
massa HCl
Mr HCl
0,197 g
mol HCl
VHCl
500
1.000
L 2,5 102 M
3,4 104 =
0,01 =
Kb
0,01
104 =
33. Jawaban: c
Warna kedua larutan sama, berarti pH kedua
larutan sama besar.
HCOOH 0,1 M
HCl 0,002 M
pHHCOOH = pHHCl
[H+]HCOOH = [H+]HCl
Ka a = [HCl] valensi
Ka 0,1 = 2 103 1
Ka =
(2 103 )2
0,1
= 4 105
[H ] =
4
10
a=
Ka a
4 104 a
(104 )2
4 104
= 2,5 105 M
pH = 5 [H+] = 105
[H+] =
105 =
a=
Kb
b
Kb [N2H5OH]
32. Jawaban: d
HCO3 + H2O H2CO3 + OH
HCO3 menerima H+ dari H2O sehingga menjadi
H2CO3. Jadi, HCO3 bertindak sebagai basa.
Kb
0,01
35. Jawaban: c
1% =
31. Jawaban: a
N2H5OH
N2H5+ + OH
[OH] =
Ka a
Kb
0,01
Kb = 106
Kb b
[OH] =
106 102
= 108
= 104
pOH = log [OH]
= log 104
=4
pH = pKw pOH = 14 4 = 10
36. Jawaban: c
MCH COOCl =
3
mol CH3COOCl2
volume CH3COOCl2
0,5 mol
= 10 liter = 0,05 M
[H+] =
Ka a
5 102 5 102
2
25 104 = 5 10
pH= log [H+] = log 5 102 = 2 log 5
37. Jawaban: c
[OH] =
=
Kb b
4 104 a
(105 )2
4 104
= 2,5 107 M
M1 V1 = M2 V2
Kimia Kelas XI
15
38. Jawaban: b
=
10% =
0,1 =
Kb
b
[OH] =
Kb
0,5
105 b
4 108 = 105 b
b = 4 103
[MOH] = 4 103 M
Mol MOH = [MOH] VMOH
2 104 =
Kb
0,5
Kb
102 = 0,5
Kb = 5 103
[OH] =
=
100
Kb b
5 103 0,5
4
= 25 10
= 5 102
pOH = log [OH]
= log 5 102
= 2 log 5
39. Jawaban: c
pH = 3
log [H+] = log 103
[H+] = 103
[H+] =
Ka a
103 =
Ka a
Ka =
106
a
Ka
a
0,01 =
Ka
a
1. a.
b.
= a 104
a2 = 102
a = 101 M = 0,1 M
Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut adalah 0,1 M.
40. Jawaban: a
pH = 10 + log 2
pOH = pKw pH = 14 (10 + log 2)
pOH = 4 log 2
Larutan Asam-basa
asam 1
asam 2
basa 1
konjugasi
. . . (1)
16
B. Uraian
basa 2
104 = aa
Ka = a 104 . . . (2)
Persamaan (1) dan (2):
10
a
106 = Ka a
Kb b
konjugasi
0,4 mol
1L
[OH] =
=
= 0,4 M
Kb Mbasa
105 4 101
4 106
= 2 103
=
b.
Kb
M
105
4 101
= 5 103
500
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
Merah
Merah
= 102 M 1.000 L
= 5 103 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 5 103 mol 40 g/mol
= 0,2 g
8. HB
H+ + B
H2A
2H+ + A2
Misal diambil [H+] dalam asam A = 103 maka [H+]
dalam asam B = 105, sehingga:
pH asam A = log [H+] = log 103 = 3
pH asam B = log [H+] = log 105 = 5
Jadi, perbandingan pH asam A dan B adalah 3 : 5.
9. pH HCOOH = 3 log 2
[H+] = 2 103
[H+] =
Ka a
2 104 a
2 103 =
a=
M=
(2 103 )2
2 104
mol
volume
= 2 102
2 10
46
0,5
A = 0,46 gram
Jadi, massa HCOOH sebesar 0,46 gram.
10. pH = 11
pOH = pKw pH = 14 11 = 3
log [OH] = 3
log [OH] = log 103
[OH] = 103
[OH] =
103 =
6
10
Kb b
K b 0,1
= Kb 101
Kb = 105
Jadi, Kb obat sebesar 105.
Kimia Kelas XI
17
Kompetensi Dasar
4.2 Menghitung banyaknya
pereaksi dan hasil
reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi
asam-basa.
Nilai
Kreatif
Indikator
Menerapkan ilmu yang dipelajari tentang titrasi asambasa dalam kehidupan sehari-hari.
18
A.
1.
Pilihan Ganda
Jawaban: e
Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu
larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein
berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sitrat
merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan
basa yang terjadi. Asam sitrat berfungsi sebagai
titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan
berada dalam erlenmeyer di bawah buret.
2.
Jawaban: a
Volume rata-rata NaOH =
MC
(15 + 16 + 14) ml
3
6H5COOH
= 15 ml
MC
VH SO = 10 ml
2
4
VNaOH = 15 ml
MNaOH = 0,2 M
3.
4.
5.
6.
8.
Jawaban: d
Indikator menunjukkan warna yang berbeda
dalam asam dan dalam basa. Oleh karena itu,
indikator akan menunjukkan perubahan warna
saat titik akhir titrasi tercapai.
Jawaban: b
V1 =
V2 =
20 + 20 + 20
3
15 + 14 + 16
3
= 20 ml
= 15 ml
0,25 L
=1M
Jawaban: a
MMg(OH) =
2
MMg(OH) =
2
Massa
Mol
V
0,29 g
58 g / mol
0,1L
= 0,05 M
Jawaban: e
Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila
indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat
terlalu banyak, akan memengaruhi pH larutan. Hal
ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak
tepat. Oleh karena itu, penambahan indikator ke
dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak
mengubah pH larutan.
Jawaban: d
Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan
sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah
dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi
terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara 74.
Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada pH
antara 8,210,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik
ekuivalen tercapai.
V
30,5 g
122 g / mol
10
= 0,15 M
Massa
Mr
V2 = 0,5 = 20 ml
Jadi, volume NaOH yang diperlukan sebanyak
20 ml.
10 M 2 = 15 0,2 1
15 0,2 1
20
6H5COOH
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
M=
Jawaban: c
Jawaban: c
pH akhir = 12 + log 2
pOH = 14 pH
= 14 (12 + log 2) = 2 log 2
log [OH] = log 2 102
[OH] = 2 102
Mol HCl = 0,08 M 0,25 L = 0,02 mol
[basa] = [OH] = 2 102 M
Mol sisa basa = [OH] = 2 102 M
Mol sisa basa = M Vtot Vtot = VHCl
= 2 102 M 0,25 L
= 0,005 mol
Kimia Kelas XI
19
NH4OH +
m : x
0,02
r : 0,02
0,02
0,02
0,02
s : x 0,02
0,02
0,02
2.
a. (V1 N1)H
3PO4
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
25 0,03 2 = V2 0,05 1
V2 = 30 ml (volume titran)
pH
10. Jawaban: b
pH = 3 log 6
log [H+] = log 6 103
[H+] = 6 103
Vtotal = VCa(OH) + VH SO
2
= (V2 N2)NaOH
pH titik
ekuvalen 8
8
7
= (30 + 20) ml
= 50 ml = 0,05 L
Mol Ca(OH)2 = 0,09 M 0,03 L = 2,7 103 mol
Mol H2SO4 = 0,02 L M = 0,02 M
[asam] = [H+] = 6 103 M
= 6 103 M 0,05 L
20 0,15 1 = V2 0,12 1
V2 = 25 ml (volume titran)
= 3 104 mol
Ca(OH)2 + H2SO4 CaSO4 + 2H2O
m : 2,7 103
0,02 M
r : 2,7 103
2,7 103
2,7 103
2,7 103
s :
0,02 M
2,7 103
2,7 103
3
2,7 10
pH
B.
1.
20
Uraian
Titik ekuivalen adalah titik yang terjadi saat asam
tepat habis bereaksi dengan basa. Pada titik
ekuivalen, mol ekuivalen asam tepat sama dengan
mol ekuivalen basa. Sementara itu, titik akhir titrasi
merupakan titik ketika titrasi dihentikan. Titik akhir
titrasi dapat berada sebelum atau sesudah titik
ekuivalen tercapai. Titik akhir titrasi biasanya dipilih
sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, yaitu saat
terjadi perubahan warna larutan.
ml
b.
30
Volume Titran
7
pH titik ekuivalen < 7
25
Volume Titran
3.
ml
V1 M1 n = 2 (V2 M2 n)
3
50 M1 2 = 2 (30 0,05 3)
3
100 M1 = 2 (4,5)
100 M1 = 6,75
6,75
M1 = 100
M1 = 0,0675 M
MCa(OH) =
2
mol
V
mol = M V
6H5COOH
= (V M n)HCl
20 M 1 = 10 0,05 1
20 M = 0,5
M = 0,025 (dalam 20 ml)
Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi
dalam 100 ml.
Pengenceran:
V1 M1 = V2 M2
25 M1 = 100 0,025
M1 = 0,1 (dalam 25 ml)
A.
Pilihan Ganda
1.
Jawaban: e
Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam
dengan basa yang menghasilkan air dan garam.
HCOOH (asam format) merupakan asam lemah
yang dapat dinetralkan dengan basa kuat,
misalnya KOH, NaOH, dan Ba(OH)2. Larutan
akan menjadi netral jika mol ekuivalen asam sama
dengan mol ekuivalen basa. HNO3 dan HClO4
merupakan asam sehingga tidak dapat digunakan
untuk menetralkan HCOOH.
1) mol ekuivalen HCOOH = V M n
= 50 0,01 1
= 0,5
2) mol ekuivalen KOH = V M n
= 15 0,1 1
= 1,5
3) mol ekuivalen NaOH = V M n
= 10 0,2 1
=2
4) mol ekuivalen Ba(OH)2 = V M n
= 0,5 0,5 2
= 0,5
Jadi, larutan yang dapat menetralkan 30 ml
CH3COOH 0,1 M adalah 0,5 ml Ba(OH)2 0,5 M.
3,05 g
5g
100% = 61%
2.
Jawaban: c
VCH
3COOH
= 15 ml
Valensi CH3COOH = 1
[CH3COOH] = ?
VNaOH = 30 ml
[NaOH] = 0,1 M
Valensi NaOH = 1
(V M valensi)CH COOH = (V M valensi)NaOH
3
M = 15 1 = 0,2 M
Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M.
3.
Jawaban: d
Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang
bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah
pH larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam
larutan terlalu banyak. Fenolftalein memberikan
warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa.
Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam
dan berwarna merah muda dalam larutan basa.
Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek
pH antara 8,210,2. Pada titrasi asam kuat dan
basa kuat titik ekuivalen terjadi pada pH 7 yang
berada pada trayek fenolftalein.
Kimia Kelas XI
21
4.
Jawaban: b
Campuran antara larutan asam dan larutan basa
akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam
sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol
ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut.
1) Mol ekuivalen HCl = 25 0,05 1 = 1,25
Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 0,1 2 = 5
2)
3)
4)
5)
7.
[H+] = 6 103
[H2SO4] =
6 103
2
= 3 103
VKOH = 75 ml
pH KOH = 11 + log 4
pOH = 14 (11 + log 4)
pOH = 3 log 4
log [OH] = log 4 103
[OH] = 4 103
[KOH] = [OH] = 4 103
Mol KOH = V M
= 75 ml 4 103 M
= 0,3 mmol
Jawaban: a
VKOH = 50 ml
pH KOH = 12 + log 5
pOH = 14 (12 + log 5)
= 2 log 5
log [OH] = log 5 102
[OH] = 5 102 M
[OH] = M KOH = 5 102
Mol KOH = V M
= 50 ml 5 102 M
= 2,5 mmol
Mol ekuivalen KOH = mmol n
= 2,5 1
= 2,5 mmol
Larutan KOH 2,5 mmol dapat tepat dinetralkan
oleh larutan asam dengan jumlah mol ekuivalen
yang sama.
1) 25 ml HCl 0,05 M
Mol ekuivalen HCl = 25 0,05 1
= 1,25 mmol
[H+ ]
2
Mol H2SO4 = V M
= 75 ml 3 103 M
= 0,225 mmol
22
25 0,1
10
25 ml HNO3 0,05 M
Mol ekuivalen HNO3 = 25 0,05 1
= 1,25 mmol
Jawaban: c
VH SO = 75 ml
2
M = 0,25
2)
50 ml HCN 0,1 M
Mol ekuivalen HCN = 50 0,1 1
= 0,5 mmol
pH H2SO4 = 3 log 6
10 M 1 = 25 0,1 1
6.
4)
50 ml H2S 0,1 M
Mol ekuivalen H2S = 50 0,1 2
= 10 mmol
Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50 ml
KOH dengan pH 12 + log 5 adalah 25 ml larutan
H2SO4 0,05 M.
Jawaban: a
(V M n)HX = (V M n)LOH
M=
25 ml H2SO4 0,05 M
Mol ekuivalen H2SO4 = 25 0,05 2
= 2,5 mmol
5)
3)
Reaksi
:
0,15
0,3
0,15
0,3
Setimbang :
0,075
0,15
0,3
Vtotal = VH
2SO4
+ VKOH
= (75 + 75) ml
= 150 ml
[H2SO4]sisa =
mol sisa
Vtotal
0,075 mmol
150 ml
= 5 104
Jawaban: c
Bromtimol biru adalah indikator yang mempunyai
trayek pada pH antara 3,04,6. Bromtimol biru
dalam larutan asam berwarna kuning dan
Massa
Mr
5,6 g
56 g/mol
= 0,1 mol
0,1mol
(V M)KOH = (V M)HCl
25 0,4 = 40 MHCl
MHCl = 0,25
Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk
menetralkan 25 ml KOH sebesar 0,25 M.
10. Jawaban: c
VH SO = 50 ml
4
2SO4
= 0,01 M
Mol H2SO4 = M V
= 0,01 M 50 ml
= 0,5 mmol
VNaOH = 20 ml
MNaOH = 0,05 M
Mol NaOH = M V
= 0,05 M 20 ml
= 1 mmol
H2SO4
m : 0,5
1
r : 0,5
1
0,5
1
s :
0,5
1
1,165 g
2SO4
VBa(OH) : VH
VBa(OH) = 2VH
2
MH
0,1V1 : 0,2V2 = 1 : 1
V1 : 2V2 = 1 : 1
V1 = 2V2
2SO4
= 2VH
2SO4
: VH SO
2
4
=2:1
Jadi, perbandingan volume Ba(OH) 2 dengan
H2SO4 adalah 2 : 1.
12. Jawaban: d
massa Na2CO3 = 1,59 gram
Mr Na2CO3 = 106 g/mol
Mol =
Massa Na 2CO 3
Mr Na 2CO 3
1,59 g
= 2 log 2,5
= log 2,5 102
= 2,5 102
= M valensi
2,5 102 = M 1
M = 2,5 102
pH KOH = 12 + log 2
pOH = 14 (12 + log 2)
pOH = 2 log 2
log [OH] = log 2 102
[OH] = 2 102
[OH] = M valensi
2 102 = M 1
M = 2 102
HCl + KOH KCl + H2O
(V1 M1 n1)HCl = (V2 M2 n2)KOH
20 (2,5 102) 1= V2 (2 102) 1
V2 =
0,5
2 102
V2 = 25
Jadi, volume KOH yang diperlukan sebanyak
25 ml.
Kimia Kelas XI
23
14. Jawaban: d
Mol Ba(OH)2 = V M
= 30 ml M
= (30 M) mmol
Mol H2SO4 = V M
= 20 ml 0,015 M
= 0,3 mmol
Ba(OH)2 + H2SO4 BaSO4 + 2H2O
m :
30 M
0,3
r :
0,3
0,3
0,3
0,6
s : 30 M 0,3
0,3
0,6
Mol HCl = V M
= 30 ml 0,04 M
= 1,2 mmol
Ba(OH)2
m : 30 M 0,3
1,2
r : 0,6
1,2
0,6
1,2
0,6
1,2
CaCl2 + 2H2O
16. Jawaban: c
(V1 N1)NaOH = (V2 N2)H
2SO4
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
mmol1 n1 = V2 M2 n2
mmol1 1 = 25 0,1 2
mmol1 = 5 mmol
Mol NaOH = 5 103 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 5 103 mol (23 + 16 + 1) g/mol
= 5 103 mol 40 g/mol
= 0,2 gram
Kadar NaOH dalam cuplikan
=
=
massa NaOH
100%
massa cuplikan
0,2
100% = 66,6%
0,3
[H+ ]
valensi
102
2
= 5 103 M
Mr C3H5(OH)3 = 92
(mol valensi)C
3H5(OH)3
= (mol valensi)H
2SO4
m:
0,5
0,5
r :
0,25
0,5
0,25
0,5
s :
0,25
0,25
0,5
1=MV2
= (5 103) 4 2
= (50 + 50) ml
= 100 ml
MCa(OH) =
2
0,25 mmol
100 ml
103 M
= 2,5
[OH] = MCa(OH) valensi
2
= 2,5 103 2
= 5 103 M
24
18. Jawaban: b
Mol H2C2O42H2O =
=
0,63 g
126 g/mol
= 0,005 mol
mol
0,005 mol
M H2C2O42H2O = V = 0,1L
= 0,05 M
Oleh karena H2C2O42H2O dapat menetralkan
NaOH maka mol ekuivalen H2C2O42H2O = mol
ekuivalen NaOH.
Valensi H2C2O42H2O = 2
Valensi NaOH = 1
Mol ekuivalen H2C2O42H2O = mol ekuivalen
NaOH
(V1 M1 n1)H C O 2H O = (V2 M2 n2)NaOH
2 2 4
10 0,05 2 = 5 M2 1
1 = 5 M2
M2 = 0,2
Konsentrasi NaOH sebesar 0,2 M.
Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H3PO4
menjadi HPO42, berarti valensi H3PO4 = 2.
H3PO4 HPO42 + 2H+
Titik ekuivalen antara NaOH dengan H3PO4 saat
berubah menjadi ion HPO42:
V1 M1 n = V2 M2 n
15 0,2 1 = 20 M2 2
3 = 40 M2
M2 = 0,075 0,07
Jadi, konsentrasi larutan H3PO4 0,07 M.
19. Jawaban: c
pH NH4OH = 12 + log 4
pH = 14 pOH
12 + log 4 = 14 pOH
pOH = 14 (12 + log 4)
pOH = 2 log 4
log [OH] = log 4 102
[OH] = 4 102 = 0,04 M
Misal VNH OH = x ml mol NH4OH = (0,04 x) mmol
4
pH campuran = 11 + log 5
pH = 14 pOH
11 + log 5 = 14 pOH
pOH = 14 (11 + log 5)
pOH = 3 log 5
log [OH] = log 5 103
[OH] = 5 103 = 0,005 M
VHCl = 10 ml
MHCl = 0,1 M
mol HCl = 10 ml 0,1 M = 1 mmol
NH4OH + HCl
NH4Cl + H2O
m : 0,04 x
1
r :
1
1
1
1
s : (0,04 x 1)
1
1
= (x + 10) ml
(0,04x 1)
0,005 = (x + 10)
0,005 x + 0,05 = 0,04x 1
0,05 + 1 = 0,04x 0,005x
1,05 = 0,035x
1,05
x = 0,035 = 30
Jadi, volume NH4OH yang ditambahkan sebanyak
30 ml.
20. Jawaban: a
Titik ekuivalen titrasi antara CH3COOH 0,1 M
(asam lemah) dengan KOH 0,1 M (basa kuat)
terjadi pada kisaran pH = 810. Indikator yang
tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah
fenolftalein karena mempunyai kisaran pH sama
dengan titik ekuivalen.
21. Jawaban: a
Massa HCOOH = 1,84 gram
Mr HCOOH= 46 g/mol
VHCOOH = 100 ml = 0,1 L
MHCOOH =
g
Mr
1,84 g
46 g/mol
= 0,1L = 0,4 M
g
Mr
0,8 g
40 g/mol
= 0,1L = 0,2 M
Misal volume HCOOH yang dibutuhkan untuk
membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan
volume NaOH adalah (75 x) ml.
Mol HCOOH= mol NaOH
(V M)HCOOH = (V M)NaOH
V
Kimia Kelas XI
25
25. Jawaban: a
pH
Massa
Mr
110 mg
Mr
Mr = 88 g/mol
Mr RCOOH = 88 g/mol
Mr R + (Ar C + (2 Ar O) + Ar H)
R + (12 + (12 16) + 1) = 88
R = 43
R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum
CnH2n + 1. Jika Ar C = 12 dan Ar H = 1, untuk Mr
sejumlah 43 maka R = C3H7.
Jadi, asam organik yang dimaksud adalah
C3H7COOH.
23. Jawaban: c
Asam dalam cuka merupakan asam lemah
berbasa satu, sedangkan NaOH merupakan basa
kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada
peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut.
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan,
tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa
kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat
basa (pH > 7). Indikator yang dapat digunakan
dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik
ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi
NaOH yang digunakan harus diketahui karena
digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat.
24. Jawaban: c
Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut.
H2SO4 + Ca(OH)2 CaSO4 + 2H2O
Mol ekuivalen H2SO4 = mol ekuivalen Ca(OH)2
(V M n)H SO = (V M n)Ca(OH)
2
50 0,02 2 = 100 M 2
2 = 200 M
MCa(OH) = 0,01
2
Pengenceran:
V1 M1 = V2 M2
20 M1 = 100 0,01
M1 = 0,05 M
Mol larutan awal = M V
= 0,05 M 100 ml
= 5 mmol
Massa Ca(OH)2 dalam 100 ml larutan awal:
5 mmol Mr = 5 mmol 74 g/mol
= 370 mg
= 0,37 gram
26
4
ml
Volume Titran
[OH ]
valensi
103
1
= 103 M
= 2 100 ml 103 M
= 0,05 mmol
Volume CO2 (25C, 1 atm) = mol 22,4 L
= 0,05 mol 22,4 L
= 1,12 L
Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak
1,12 L.
27. Jawaban: d
Mol KOH = 24,5 ml 0,02 M
= 0,49 mmol
Mol C2H5COOH = 20 ml M
= 20 M mmol
C2H5COOH + KOH C2H5COOK + H2O
m : 20 M
0,49
r : 0,49
0,49
0,49
0,49
s :
0,49
0,49
0,49 mmol
20 ml
= 0,0245 M
14,3
y=
100
28. Jawaban: b
ZnO(s) + 2HCl(aq) ZnCl2 + H2O
Mol ZnO : mol HCl = 1 : 2
1
1
2
(500 0,1 1)
Uraian
Titrasi asam-basa merupakan reaksi netralisasi
asam-basa. Saat asam tepat habis bereaksi
dengan basa, mol ekuivalen asam sama dengan
mol ekuivalen basa. Oleh karena itu, titrasi asambasa dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi suatu asam atau basa. Asam yang
ingin diketahui konsentrasinya direaksikan dengan
basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau
sebaliknya hingga tercapai titik ekuivalen.
2.
a.
b.
= 2 32 mmol
= 16 mmol
= 0,016 mol
Massa CaCO3= mol Mr
= 0,016 mol 100 g/mol
= 1,6 g
13 ml 0,2 M 1 = 20 ml M 2
2,6 = 40 M
M = 0,0065 M
Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH)2 0,065 M.
1,6 g
3.
30. Jawaban: b
Mol kristal natrium karbonat =
14,3 g
y g/mol
14,3
y
0,1
= 286
B.
1.
14,3
0,05
= 0,05
r : 0,05
0,1
0,1
0,05
s :
0,1
0,05
Kimia Kelas XI
27
4.
VCH COOH = 30 ml
3
MCH COOH = 0,05 M
6.
a.
Mol CH3COOH = V M
= 30 ml 0,05 M = 1,5 mmol
MNaOH = 0,06 M
VNaOH berlebih = 30 ml
Saat titik ekuivalen tercapai,
Mol ekuivalen CH3COOH = mol ekuivalen NaOH
(M V n)CH COOH = (M V n)NaOH
pH
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
10
b.
1,5
1,5
1,8
1,5
1,5
1,5
s :
0,3
1,5
1,5
0,3 mmol
60 ml
[OH] = 0,005 M
pOH = log [OH] = log (0,005)
pOH = log 5 103
pOH = 3 log 5
pH = 14 pOH = 14 (3 log 5) = 11 + log 5
Jadi, pH akhir campuran adalah 11 + log 5.
5.
a.
b.
VHCN = 40 ml
VKOH = 30 ml
MKOH = 0,02 M
Titik ekuivalen tercapai jika mol ekuivalen
HCN = mol ekuivalen KOH.
(V1 M1 n1)HCN = (V2 M2 n2)KOH
40 M1 1 = 30 0,02 1
M1 = 0,015
Jadi, konsentrasi HCN sebesar 0,015 M.
Grafik titrasi asam-basa yang terjadi sebagai
berikut.
pH
Titik ekuivalen terjadi
pada pH > 7
30
Volume KOH
ml
30
40
7.
VNH
4OH
awal = 5 ml
VNH
4OH
= 20 ml
VHCl = 15 ml
MHCl = 0,1 M
Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut.
HCl(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O(A)
(V1 M1)NH
4OH
= (V2 M2)HCl
20 M1 = 15 0,1
M1 = 0,075
Konsentrasi NH4OH dalam 20 ml larutan sebesar
0,075 M.
Konsentrasi NH 4OH dalam botol ditentukan
dengan rumus pengenceran.
V1 M1 = V2 M2
5 M1 = 100 0,075
M1 = 1,5
Konsentrasi NH4OH awal 1,5 M:
NH3(g) + H2O(A) NH4OH(aq)
Mol NH3 = mol NH4OH
mol
MNH = Volume
3
mol
28
c.
20
8.
Reaksi netralisasi:
(V M n)XOH = (V M n)HCl
25 M 1 = 20 0,5 1
M = 0,4
Jumlah mol basa dalam 200 ml larutan
= M V = 0,4 M 200 ml = 80 mmol = 0,08 mol
Mr XOH =
9.
Massa XOH
mol XOH
3,2
0,08
= 40 g/mol
Mol Ca = 40
Mol Na =
(74,5 x)
23
12,5
y
mol
100 ml
500 ml
12,5
y
mol =
2,5
y
mol
r :
0,03
2
2,5
y
2,5
y
2,5
y
2,5
y
s :
(0, 03 y )
0,03 y = 0,01
5
y
x
40
x
40
mol
+
100
(74,5 x)
500
23
74,5 x
= 5 23 mol
100
500
Mr CuSO4xH2O = 250
(1 Ar Cu) + (1 Ar S) + (4 Ar O)
+ (2x Ar H) + (x Ar O) = 250
(1 63,5) + (1 32) + (4 16)
+ (2x) + (x 16) = 250
159,5 + (18x) = 250
18x = 90,5
x = 5,02 5
Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap
molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul
kristal tersebut CuSO45H2O.
mol
mol
74,5 x
5 23
mol
40 mol
x
2x
= 5 40 mol
mol
5 40
Mol HCl = 140 ml 5 M = 700 mmol = 0,7 mol
74,5 x
5 23
74,5 x
115
2x
+ 5 40 = 0,7 mol
2x
a)
massa Ca = 40 gram
massa Na = 34,5 gram
b)
Na + H2O NaOH + 2 H2
1,5 mol
1,5 mol
0,75 mol
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
1 mol
1 mol
1 mol
= 0,02
y = 250
mol
Ca(OH)2
2,5
y
(74,5 x)
23
mol
m:
(74,5 x)
23
NaOH
Kimia Kelas XI
29
Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.3
Mendeskripsikan sifat
larutan penyangga
dan peranan larutan
penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.
Nilai
Kerja
keras
Indikator
Bekerja keras dalam mengerjakan soal-soal secara
mandiri.
30
5. Jawaban: d
HCOOH = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
NaOH = 50 ml 0,2 M = 10 mmol
HCOOH + NaOH HCOONa + H2O
Mula-mula : 20 mmol 10 mmol
Reaksi
: 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Setimbang : 10 mmol
10 mmol
Reaksi
: 5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
Setimbang :
5 mmol
5 mmol
5 mmol
= 5 103 mol
L 0,05 M
= 0,0125 mol
pH = 8,5
pOH = 14 8,5 = 5,5
log [OH] = 5,5
[OH] = 105,5
[OH] = Kb
105,5 = 105
100,5 =
Mol NH3 = 0,316 0,0125
= 0,00395 mol
Volume NH3 = mol NH3 22,4 L/mol
= 0,00395 mol 22,4 L/mol
= 0,0885 L
= 88,5 ml
7. Jawaban: a
Kimia Kelas XI
31
pH = 5 log 3
pH = log [H+] = 5 log 3
log [H+] = log 3 105
[H+] = 3 105
[OH] = Kb
Reaksi
:
x mol
x mol
x mol
x mol
x mol
x mol
[H+] = Ka
[H+] = Ka
!
= 105
= 105
pOH = log 105 = 5
pH = 14 pOH
= 14 5
=9
10. Jawaban: b
Mol CH3COOH = 300 ml 0,1 M = 30 mmol
Mol NaOH = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Mula-mula : 30 mmol
20 mmol
Reaksi
: 20 mmol
20 mmol 20 mmol
Setimbang : 10 mmol
20 mmol
3x = 0,04 x
4x = 0,04
x = 0,01 mol
[H+] = Ka
8. Jawaban: b
10
= 10
= 2 105
= 1 105
pH = log 105
=5
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. [CH3COOH]= 0,5 M 100 ml = 50 mmol
[CH3COO] = 0,2 M 50 ml = 10 mmol
[H+] = Ka
$$ #
#
#
Mr garam =
= 53,5 gram/mol
9. Jawaban: d
pH HCl = 1 [HCl] = 0,1 M
Mol HCl = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
Mol NH4OH = 100 ml 09,2 M = 20 mmol
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
Mula-mula : 20 mmol
10 mmol
Reaksi
: 10 mmol
10 mmol 10 mmol
Setimbang : 10 mmol
10 mmol
32
2.
pH = 5
log [H+] = 5
[H+] = 105
Mol asam propionat
= Masam propionat Vasam propionat
= 0,2 Vasam propionat
Mol natrium propionat
= Mnatrium propionat Vnatrium propionat
= 0,1 Vnatrium propionat
[H+] = Ka
[OH] = Kb
= 1,8 105
= 1,79 105
= =
c.
"
= 0,2 M
%
[OH] = Kb %+
[OH] = Kb
b.
Reaksi
: 1
1
1
1
Setimbang : 399
401
1
<<
105 = 2 105
= 1,8 105
= 1,8 105
pOH = log [OH]
= log 1,8 105
= 5 log 1,8
pH = 14 pOH
= 14 (5 log 1,8)
= 9 + log 1,8
Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
ditambah HCl maka NH4OH akan bereaksi
dengan HCl membentuk NH4Cl
Mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
Mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
Mol HCl = M HCl V HCl
= 0,1 M 10 ml
= 1 mmol
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
Mula-mula : 400
1
400
Reaksi
: 1
1
1
1
Setimbang : 399
401
1
5.
Reaksi
: 2 mmol
2 mmol 2 mmol
2 mmol
Setimbang : 8 mmol
2 mmol
2 mmol
[H+] = Ka
$
$$
#
;
= 105
= 4 105
pH = log [H+]
= log 4 105
= 5 log 4
Kimia Kelas XI
33
[H+] = Ka
2H2O
Mula-mula :
0,02 mol
0,05x mol
Reaksi
:
0,10x mol 0,05x mol 0,05x mol
0,10x mol
[OH] = Kb
! >
105 = 105
= 105
= 2 104
pOH = log (2 104)
= 4 log 2
pH = 14 (4 log 2)
= 10 + log 2
5. Jawaban: a
Misal volume HCN = volume KCN = V ml
Konsentrasi HCN = (MHCN V) M
Konsentrasi KCN = (MKCN V) M
Mol HCN = (V ml MHCN) mmol
Mol KCN = (V ml MKCN) mmol
terbentuk larutan penyangga asam
pH = 5 [H+] = 1 105
2. Jawaban: a
2NH4OH
%
[OH] = Kb
[OH] = Kb
105 = Kb Kb = 1 105
4. Jawaban: e
1 105 = 2 105
@
*
@ *
MHCN : MKCN = 1 : 2
6. Jawaban: c
Mol NH4OH = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
Mol NH4Cl = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
terbentuk larutan penyangga basa
%
#
34
105 = 105
#
$$ #
#
; #
= 82 gram /mol
Jadi, Mr garam tersebut 82.
$E
104 = 104 G
=
Jadi, perbandingan [asam laktat] : [Na laktat] adalah
1 : 1.
12. Jawaban: b
Mol CH3COOH = 1 L 0,1 M = 0,1 mol
pH = 6
pH = log [H+]
6 = log [H+]
+
[H ] = 106
[H+] = Ka
$
9. Jawaban: d
[OH] = Kb
I
I
= 6 105
= 6 105
+
pH = log [H ] = log 6 105 = 5 log 6
= Ka
I
I
8. Jawaban: a
pH = 4
log [H+] = 4
[H+] = 104
G
[H+] = Ka
= 1,8 105
<
= 2 106
pOH = log [OH]
= log 2 106
= 6 log 2
pH = 14 pOH
= 14 (6 log 2)
= 8 + log 2
10. Jawaban: e
Larutan penyangga bersifat dapat mempertahankan
pH larutan meskipun ditambah sedikit asa, sedikit
basa, atau air. Jadi, penambahan sedikit air tidak
mengubah pKa maupun pH secara signifikan.
11. Jawaban: b
Reaksi
: 0,01 mol
0,01 mol 0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
@ U W
4 2
(8 10 ) = Kb 0,04
Kb =
I W X?
W
= 1,6 105
Setelah pH diubah:
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
m : 0,08 mol 10x mol
r : 10x mol 10x mol 10x mol 10x mol
Kimia Kelas XI
35
HCN
;
d.
Z
15. Jawaban: a
a. 1) dan 2)
4) dan 5)
H2O
Reaksi
: 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
Setimbang :
3) dan 5)
mol CH3COOH = L 0,1 M = 0,0025 mol
[CaX2] = 0,1 M
Jadi, konsentrasi CaX2 yang terkandung dalam
larutan adalah 0,1 M.
NaOH
1) dan 3)
NH4OH
H2O
Reaksi
: 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
Setimbang :
2) dan 4)
36
HCl
NH4Cl +
H2O
Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
Setimbang :
0,005 mol
0,005 mol
NaOH
H2O
Z
Z
NH4OH NH4CN +
Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
Setimbang :
0,005 mol
0,005 mol
Mula-mula : p
0,5p
Reaksi
: 0,5p
0,5p
0,5p
0,5p
Setimbang : 0,5p
0,5p
0,5p
[H+] = Ka
&
= 105
&
= 105
pH = log [H+]
= log 105
=5
17. Jawaban: a
Air liur dapat mempertahankan pH dalam mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga
fosfat yang dapat menetralkan asam yang
dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa
G
[OH] = Kb #
105 = 105
$$#
#
#
G
=
19. Jawaban: e
Harga pH untuk campuran buffer asam lemah dan
22. Jawaban: e
1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer
karena terbentuk dari asam lemah dengan
garamnya.
2)
Reaksi
:
x mol
x mol
x mol
x mol
[H+] = Ka
I
I
[H+] = Ka
I
I
; ! <
<
5x = 0,072 4x
9x = 0,072
x = 0,008 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 0,008 mol 40 g/mol
= 0,32 g
= 320 mg
3)
5 105 = 4 105
x = 0,04 mol
Mr garam =
$&&
'
'
&&
'
105 = 2 105
21. Jawaban: b
pH = 9
pOH = 14 9 = 5
[OH] = 105
4)
23. Jawaban: c
Larutan penyangga akan mempunyai harga pH =
pKa jika jumlah mol asam lemahnya = jumlah mol
garamnya.
1) 200 ml NH3 0,1 M + 100 ml NH4Cl 0,1 M
Mol NH3 = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
Mol NH4 = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
2) 100 ml NH3 0,1 M + 200 ml NH4Cl 0,1 M
Mol NH3 = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
Mol NH4Cl = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
3) 100 mol CH 3 COOH 0,2 M + 200 ml
CH3COONa 0,1 M
Mol CH3COOH = 100 ml 0,2 M = 20 mmol
Mol CH3COONa = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
Kimia Kelas XI
37
4)
[H+] = Ka #
$$ #
#
26. Jawaban: b
Reaksi
: x mol
x mol
x mol
x mol
Setimbang :
(0,03 x)
x mol
x mol
[]
[OH] = Kb
[ ]
105 = 2 105
x = 0,06 2x
3x = 0,06
x = 0,02 mol
Volume HCl =
=
I; #
= 68 gram/mol
Mr HCOOK = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar K)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 39)
= 1 + 12 + 32 + 39
= 84 g/mol
Mr HCOONa = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar Na)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 23)
= 1 + 12 + 32 + 23
= 68 g/mol
Mr HCOOMg = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar Mg)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 24)
= 1 + 12 + 32 + 24
= 69 g/mol
Mr HCOOCa = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar Ca)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 40)
= 1 + 12 + 32 + 40
= 85 g/mol
38
Mr HCOONH4 = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar N) + (4 Ar H)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 14)
+ (4 1)
= 1 + 12 + 32 + 14 + 4
= 63 g/mol
Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOONa.
= 0,2 L
= 200 ml
27. Jawaban: d
mol CH3COOH =
pH = 6
log [H+] = log 106
[H+] = 106
[H+] = Ka
106 = 105
106 = 105
28. Jawaban: d
Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan
larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan
darah) mengandung gas CO2 yang membentuk
pasangan asam-basa konjugasi antara asam
karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran ini
membentuk larutan penyangga untuk mempertahankan pH larutan/cairan di luar sel darah. H2CO3
akan menyangga apabila basa (OH) masuk ke
dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
H2CO3(aq) + OH(aq) R HCO3(aq) + H2O(A)
Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H+)
masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HCO3(aq) + H+(aq) R H2CO3(aq)
29. Jawaban: c
< #
= < #
= 0,01 mol
pH = log [H+]
= log 4 107
= 7 log 4
= 7 0,6 = 6,4
B. Kerjakan soal-soal berikut!
G!
G
y = 0,005 2y
3y = 0,005
y = 0,0017 mol
Volume NaOH
=
[H+] = Ka
105 = 2 105
?
30. Jawaban: b
pH = HCN
[H ] =
< #
= _ _ ! #
= 4 106 = 4 107
Mula-mula :
0,0025 mol
y mol
Reaksi
:
y mol
y mol
y mol
y mol
y mol
y mol
< #
< #
^ ! _^ ! _^ !! #
pH = 5
pH = log [H+]
log [H+] = log 105
[H+] = 105
$$
Mol CH3COOH =
[H+] = Ka
Mol NaCN =
@
= I
= 2 104
pH = log [H+]
= log 2 104
= 4 log 2
= 4 0,3
= 3,7
! >
[OH] = Kb
! >
! >
Kimia Kelas XI
39
$
2. [H+] = Ka U$E'`#$
Mula-mula :
0,015 mol
x mol
Reaksi
:
x mol
x mol
x mol
x mol
x mol
x mol
= 105
= 2 105
pH = log 2 105
= 5 log 2
Jadi, pH campuran tersebut 5 log 2.
3.
[H+] = Ka
?
*
= "
= 0,35 L
Jadi, volume larutan NaOH = 0,35 L.
*
*
*
<
6.
pH = 9 + log 1,2
pOH = 14 pH
= 14 (9 + log 1,2)
= 5 log 1,2
log [OH] = log 1,2 105
[OH] = 1,2 105
Reaksi
: 0,003 mol
0,003 mol 0,003 mol
0,003 mol
0,003 mol
0,003 mol
[H ] = Ka
= Ka
@
@
= 4 106
pH = log [H+]
= log 4 106
= 6 log 4
Jadi, pH campuran adalah 6 log 4.
5. pH = 5 log 2
log [H+] = 5 log 2
[H+] = 2 105
mol CH3COOH = 0,15 L 0,1 M = 0,015 mol
40
!
2x = 0,027 1,8x
3,8x = 0,027
x = 0,007 mol
pH = 5 log 4,5
log [H+] = log 4,5 105
[H+] = 4,5 105
[H+] = Ka
NH3
HCl
NH4Cl
Mula-mula : x mol
0,005 mol
Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
[OH] = Kb
!
= 0,009 mol
L
= 0,06 M
[OH] =
@U %
I
< ?
= 3 103,5
pOH = log [OH]
= log 3 103,5
= 3,5 log 3
pH = 14 (3,5 log 3)
= 10,5 + log 3
Jadi, pH gas NH3 mula-mula adalah 10,5 + log 3.
log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105
[H+] = Ka
pH = 6
log [H+] = 6
log [H+] = log 106
[H+] = 106
[H+] = Ka
[H+] = Ka
105 = 105
Z
106 = 4 106
pKa = 3,2
log Ka = 3,2
log Ka = log 103,2
Ka = 103,2
[H+] = Ka
3,5
10
= 10
3,2
Reaksi
:
x mol
x mol
x mol x mol
!
x = 10 x
2x = 10
x = 5 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 5 mol 40 g/mol
= 200 gram
Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram.
10. a.
b.
H+
CH 3 COOH
Setimbang : 99 mmol
101 mmol
[H+] = Ka
Kimia Kelas XI
41
c.
Reaksi
: 1 mmol
1 mmol +1 mmol
+1 mmol
Setimbang : 99 mmol
101 mmol
1 mmol
[H+] = Ka
= 1,8 105
<<
= 1,836 105
pH = log 1,836 105
= 5 log 1,836
= 4,736
Selisih pH sebelum penambahan dengan
setelah penambahan = 4,745 4,736 = 0,014.
Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.
42
d.
"^
I"
= 0,017 M
[A] =
"^
I"
= 0,017 M
[H+] = Ka
?
Kompetensi Dasar
Nilai
Indikator
4. Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.
4.4 Menentukan
jenis
garam yang mengalami hidrolisis dalam
air dan pH larutan
garam tersebut.
4.5 Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam-basa
untuk menjelaskan
larutan penyangga dan
hidrolisis.
Rasa ingin
tahu
Teliti
Kimia Kelas XI
43
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Garam BaSO4 terdiri dari basa kuat Ba(OH)2 dan
asam kuat (H2SO4). Garam yang berasal dari basa
kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion
Ba2+ dari Ba(OH)2 tidak bereaksi dengan ion OH
dari air. Demikian juga dengan ion SO42 dari
H2SO4 tidak bereaksi dengan H+ dari air. Oleh
karena itu, BaSO4 tidak terhidrolisis. Sementara
itu, garam CH3COONH4 berasal dari asam lemah
dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. Garam
CH3COONa dan Na3PO4 berasal dari asam lemah
dan basa kuat sehingga terhidrolisis sebagian.
Garam NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam
kuat sehingga terhidrolisis sebagian.
2. Jawaban: a
Garam Al 2(SO 4) 3 berasal dari basa amfoter
Al(OH)3 dan asam kuat (H2SO4) sehingga bersifat
asam. Garam yang bersifat asam akan
memerahkan lakmus biru. Sementara itu, garam
Na3PO4 berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam
lemah (H3PO4) sehingga bersifat basa. Garam
bersifat basa tidak mengubah warna lakmus biru.
Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan
basa kuat (NaOH) sehingga bersifat netral. Garam
bersifat netral tidak mengubah warna kertas
lakmus baik merah maupun biru. Garam
CH3COOK berasal dari basa kuat (KOH) dan
asam lemah (CH3COOH) sehingga bersifat basa.
Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas
lakmus biru. Garam KNO3 berasal dari asam kuat
(HNO3) dan basa kuat (KOH) sehingga bersifat
netral. Garam bersifat netral tidak mengubah
warna kertas lakmus.
3. Jawaban: d
Besar [H+] dalam larutan garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah dirumuskan sebagai
berikut.
+
[H ] =
44
Hidrolisis
=
= 3,1 107
pH = log [H+]
= log 3,1 107
= 7 log 3,1
= 6,5
Jadi, pH larutan NH4NO2 sebesar 6,5.
6. Jawaban: e
Garam NaX mempunyai pH 8 sehingga bersifat
basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam
lemah.
pH = 8
pOH = pKw pH
= 14 8
=6
pOH = log [OH]
6 = log [OH]
6
log 10 = log [OH]
[OH] = 106
[OH] =
106 =
1012 =
102
= 104
7. Jawaban: d
Mol NaOH = 0,025 L 0,5 M
= 0,0125 mol
Mol CH3COOH = 0,025 L 0,5 M
= 0,0125 mol
0,0125
0,0125
0,0125
0,0125
Setimbang :
0,0125
0,0125
0,01 M
0,02 M
0,01 M
[OH] =
= 105
pOH = log [OH]
= log 105
= 5
pH = 14 pOH
= 14 5
= 9
Jadi, pH larutan campuran sebesar 9.
10. Jawaban: c
= L 0,1 M
Mol HCl
= 0,005 mol
0,02
8. Jawaban: a
Garam Ca(CH3COO)2 berasal dari asam lemah
CH3COOH dan basa kuat Ca(OH)2 sehingga
hanya asam lemahnya yang terhidrolisis.
Ca(CH3COO)2 R 2CH3COO + Ca2+
CH3COONa + H2O
Reaksi
: 0,006 mol 0,006 mol
0,006 mol
0,006 mol
Setimbang :
0,006 mol
0,006 mol
[OH] =
NaOH + CH3COOH
= 3,16 106
pOH = log 3,16 106
= 6 log 3,16
pH = pKw pOH
= 14 (6 log 3,16)
= 8,5
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 sebesar 8,5.
9. Jawaban: e
HCl +
NH4OH NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol
Reaksi
: 0,005 mol 0,005 mol
0,005 mol 0,005 mol
Setimbang :
= 3,16 106
pH = log 3,16 106
= 6 log 3,16
= 5,51
Jadi, pH larutan campuran sebesar 5,5.
Kimia Kelas XI
45
B. Uraian
1. Reaksi ionisasi NH4Cl:
NH4Cl(aq) R NH4+(aq) + Cl(aq)
Reaksi ionisasi air:
H2O(A) R H+(aq) + OH(aq)
NH4Cl berasal dari basa lemah (NH4OH) sehingga
ion NH4+ dari garam NH4Cl dapat bereaksi dengan
ion OH dari air. Persamaan reaksinya sebagai
berikut.
NH4+(aq) + H2O(A) NH4OH(aq) + H+(aq)
Pada reaksi hidrolisis tersebut dibebaskan ion H+.
Adanya ion H+ dalam larutan inilah yang dapat
memerahkan kertas lakmus biru.
2. a.
b.
c.
d.
NaCN
NaCN(aq) R Na+(aq) + CN(aq)
CN(aq) + H2O(A) R HCN(aq) + OH(aq)
Garam NaCN bersifat basa karena
membebaskan ion OH.
Al2(SO4)3
Al2(SO4)3 R 2Al3+(aq) + 3SO42(aq)
Al3+(aq) + 3H2O(A) R Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
Garam Al 2 (SO 4 ) 3 bersifat asam karena
membebaskan ion H+.
Ca(CH3COO)2
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO
(aq)
CH3COO(aq) +H2O(A)RCH3COOH(aq)+OH(aq)
Garam Ca(CH3COO)2 bersifat basa karena
membebaskan OH.
Na3PO4
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43(aq)
PO43(aq) + 3H2O(A) R H3PO4(aq) + 3OH(aq)
Garam Na3PO4 bersifat basa karena membebaskan OH.
[OH] =
46
0,01 M
Hidrolisis
=
= 4,5 106
pOH = log [OH]
= log 4,5 106
= 6 log 4,5
pH
= 14 pOH
= 14 (6 log 4,5)
= 8 + log 4,5
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 0,01 M sebesar
8 + log 4,5.
4. pH larutan NH4OH
[OH] =
[OH] = 103
pOH = log [OH]
= log 103
= 3
pH
= pKw pOH
= 14 3 = 11
pH larutan HCN
[H+]
= 102,5
pH
= log [H+]
= log 102,5
= 2,5
Persamaan reaksi:
NH4OH + HCN NH4CN + H2O
Larutan garam NH4CN terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam lemah (HCN).
[H+] =
0,02 M
= 106,5
pH = log [H+]
= log 106,5
= 6,5
Jadi, pH larutan campuran sebesar 6,5.
LOH
+ HBr
LBr
+ H2O
Mula-mula : 2 103 mol 2 103 mol
Setimbang :
16 106 = Kb 0,02
Kb
= 8 104
Mol LOH
Mol HBr
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Larutan garam yang bersifat asam berasal dari
asam kuat dan basa lemah. Seng iodida (ZnI)
berasal dari basa lemah (Zn(OH)2) dan asam kuat
(HI) sehingga ZnI bersifat asam. Perak bromida
(AgBr) berasal dari basa lemah (AgOH) dan asam
kuat (HBr) sehingga AgBr bersifat asam. Amonium
klorida (NH4Cl) berasal dari basa lemah (NH4OH)
dan asam kuat (HCl) sehingga NH4Cl bersifat
asam. Barium asetat (Ba(CH3COO)2) berasal dari
asam lemah (CH 3 COOH) dan basa kuat
(Ba(OH)2) sehingga (Ba(CH3COO)2) bersifat basa.
Magnesium nitrat (Mg(NO3)2) berasal dari basa
kuat (Mg(OH)2) dan asam kuat (HNO3) sehingga
Mg(NO3)2 bersifat netral. Jadi, garam yang bersifat
asam adalah nomor 1), 2), dan 3).
2. Jawaban: e
Garam yang larutannya dapat membirukan kertas
lakmus merah adalah garam yang bersifat basa.
Garam bersifat basa berasal dari basa kuat dan
asam lemah. NH4NO3 berasal dari basa lemah
NH4OH dan asam kuat HNO3 sehingga bersifat
asam. Garam bersifat asam tidak membirukan
kertas lakmus merah. NH4Cl berasal dari basa
lemah NH 4OH dan asam kuat HCl sehingga
bersifat asam. K2SO4 berasal dari basa kuat KOH
dan asam kuat H2SO4 sehingga bersifat netral.
NaCl berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat
HCl sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral
tidak membirukan kertas lakmus merah. K2S
= 2,89 107
pH = log 2,89 107
= 7 log 2,89
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
7 log 2,89.
=
Kimia Kelas XI
47
5. Jawaban: a
Larutan garam yang harga pH-nya tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi molarnya yaitu
larutan garam yang terbentuk dari asam lemah
dan basa lemah, misal NH4CN. NH4CN terbentuk
dan asam lemah (HCN) dan basa lemah (NH4OH).
Harga pH-nya tergantung harga K a dan K b.
Sementara itu, (NH4)2SO4 terbentuk dari asam
kuat (H2SO4) dan basa lemah (NH4OH). NaHCOO
terbentuk dari asam lemah (HCOOH) dan basa
kuat (NaOH). Mg(NO3)2 terbentuk dari asam kuat
(HNO3) dan basa kuat Mg(OH)2. CH3COONa
terbentuk dari asam lemah (CH3COOH) dan basa
kuat (NaOH). Oleh karena itu, (NH 4 ) 2 SO 4 ,
NaHCOO, Mg(NO3)2, dan CH3COONa harga pHnya tergantung pada konsentrasi molarnya.
6. Jawaban: d
Larutan Na3PO4 merupakan larutan garam yang
berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah
H3PO4 sehingga garam ini bersifat basa. Garam
Na3PO4 mampu terhidrolisis sebagian dengan
melepaskan ion OH saat ion PO43 dari asam
lemahnya bereaksi dengan ion H + dari air.
Persamaan reaksi hidrolisisnya sebagai berikut.
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43(aq)
Ion Na+ berasal dari basa kuat sehingga tidak
dapat bereaksi dengan ion OH dari air.
Na+(aq) + H2O(A)
PO43(aq) + 3H2O(A) H3PO4(aq) + 3OH(aq)
Adanya ion OH yang dilepaskan mengakibatkan
larutan mempunyai pH > 7, jumlah ion OH dalam
larutan bertambah, dapat membirukan kertas
lakmus, dan garamnya bersifat basa.
7. Jawaban: d
Larutan natrium asetat (CH3COONa) terbentuk
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat
(NaOH).
Kh =
[OH] =
= 105
pOH = log 105 = 5
pH
= 14 5 = 9
Jadi, pH larutan natrium asetat sebesar 9.
48
Hidrolisis
8. Jawaban: c
Mol (NH4)2SO4 =
=
!
= 0,02 mol
M(NH4)2SO4 =
=
!
"!#$
!
%
= 0,02 M
Garam (NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4
dan basa lemah NH4OH.
[H+] =
=
= 4,4 106
pH = log [H+]
= log 4,4 106
= 6 log 4,4
Jadi, pH larutan (NH4)2SO4 sebesar 6 log 4,4.
=
9. Jawaban: c
Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
berasal dari asam lemah HNO2 dan basa lemah
NH4OH.
[H+] =
=
= 3 107
pH = log [H+]
= log 3 107
= 7 log 3
= 7 0,5 = 6,5
Jadi, pH garam NH4NO2 sebesar 6,5.
10. Jawaban: c
Mol HCl =
L 0,2 M
= 0,004 mol
Mol NH4OH =
L 0,2 M
= 0,004 mol
HCl(aq)
Reaksi
: 0,004 mol 0,004 mol
0,004 mol
0,004 mol
Setimbang :
0,004 mol
0,004 mol
!&
= 105
pH = log [H+]
= log 105
=5
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar 5.
11. Jawaban: a
pH = 8
pOH = 14 pH
= 14 8 = 6
pOH = log [OH]
6 = log [OH]
6
log 10 = log [OH]
[OH] = 106
Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH).
[OH] =
106 =
1012 =
M = 10
Reaksi
:
0,030
0,030
0,030
0,030
Setimbang :
0,030
0,030
M
M
= 103 2
&
&
= 2 103
M HCOONa = "!#$&
=
= L 1,2 M
= 0,030 mol
0,030
= 0,4 M
Garam HCOONa berasal dari asam lemah
HCOOH dan basa kuat NaOH.
[OH] =
=
= 6,3 106
pOH = log 6,3 106
= 6 log 6,3
pH = pKw pOH
= 14 (6 log 6,3)
= 8 + log 6,3
= 8 + 0,8 = 8,8
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,8.
13. Jawaban: b
Mol H2SO4 = 0,1 L 0,1 M
= 0,01 mol
Mol NH4OH = 0,1 0,2 M
= 0,02 mol
H2SO4 + 2NH4OH R (NH4)2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 0,01
0,02
Reaksi
: 0,01
0,02
0,01
0,02
Setimbang :
0,01
0,02
!
%
= 5 102 M
12. Jawaban: a
Mol HCOOH = volume HCOOH [HCOOH]
= L 0,60 M
= 0,030 mol
Mol NaOH = volume NaOH [NaOH]
*
[H+] =
=
=
= 7,07 106
Kimia Kelas XI
49
pH = log [H+]
= log 7,07 106
= 6 log 7,07
= 6 0,85
= 5,15
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,15.
14. Jawaban: a
Mol asam asetat = 0,04 L 0,15 M
= 6 103 mol
Mol NaOH = 0,02 L 0,3 M
= 6 103 mol
CH3COOH + NaOH R CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,006
0,006
Reaksi
: 0,006
0,006
0,006
0,006
Setimbang :
0,006
0,006
!
%
= 0,1 M
pH = pKw pOH
pOH = log [OH]
[OH] =
15. Jawaban: a
KOH + CH3COOH R CH3COOK + H2O
CH3COOK R K+ + CH3COO
CH3COO + H2O CH3COOH + OH+
pH = 9
pOH = 14 9 = 5
[OH] = 105 M
CH3COOK berasal dari basa kuat KOH dengan
asam lemah CH3COOH.
105 =
10
10
50
Hidrolisis
16. Jawaban: b
Amonium nitrat = NH4NO3
NH4NO3(aq) R NH4+(aq) + NO3(aq)
[NH4+] = [NH4NO3]
pH larutan = 5,5
log [H+] = 5,5
[H+] = 105,5
[H+] =
;
<
!
!
[H+] =
105,5 =
1011 =
1011 =
?
g=
?
= 0,4 gram
Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan
sebesar 0,4 gram.
17. Jawaban: b
Mol NH4Cl =
=
= 101 M
[KOH] = 101 M
Mol KOH = [KOH] volume
= 101 M 1 L
= 101 mol
Massa KOH = mol Mr
= 0,1 56
= 5,6 gram
Jadi, massa KOH yang diperlukan sebesar
5,6 gram.
=
= 105
pOH = log 105
=5
pH = pKw pOH
= 14 5
=9
Jadi, larutan yang terbentuk mempunyai pH 9.
M=
[NH4NO3] =
[OH] =
1010 = 109 M
&!
&!
= 0,3 mol
M NH4Cl
! &!
"!#$ !#@E
= 0,1 mol
= 105
pH = log [H+]
= log 105
=5
Jadi, larutan yang terjadi mempunyai pH = 5.
19. Jawaban: e
3 10
Ka =
18. Jawaban: c
Mol KOH =
=
= 0,005 mol
= volume HA [HA]
= 0,05 0,1
= 0,005 mol
Reaksi
: 0,005
0,005
0,005
0,005
Setimbang :
0,005
0,005
!
%
= 0,1 M
pH = 3,0
log [H+] = 3,0
log [H+] = log 103
[H+] = 103
[OH] =
*
Reaksi
: 0,006
0,006
0,006
0,006
Setimbang :
0,006
0,006
= 6 105
Mol HA
;F<
2 107 =
4 1014 =
=
= 105
pOH = log [OH]
= log 105
pOH = 5
pH = pKw pOH
= 14 5
=9
Jadi, pH larutan garam yang terjadi sebesar 9.
Kb = 1,5 105
pH larutan NH4OH mula-mula:
[OH] =
=
=
;Q<
= *
= 3 103,5 M
pOH = log 3 103,5
[OH] = 3,5 log 3
pH
= 14 (3,5 log 3)
= 10,5 + log 3
20. Jawaban: c
pH = 5
log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105
Kimia Kelas XI
51
105 =
[H+]
*
1010 = 109 M
M=
= 101 M
[(NH4)2SO4] = 101 M
Mol (NH4)2SO4 = [(NH4)SO4 volume
= 101 M 0,1 L
= 0,01 mol
Massa (NH4)2SO4 = mol Mr
Mr (NH4)2SO4 = 132
Massa = 0,01 132
= 1,32 gram
Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan
sebesar 1,32 gram.
21. Jawaban: e
NH4+ + H2O R NH4OH + H+
Mol NH4Cl =
[NH4Cl] =
[H+] =
!
!
!
!
= 0,4 mol
22. Jawaban: c
Mol NH4OH = 0,1 L 0,1 M = 0,01 mol
Mol HCl = 0,05 L 0,2 M
= 0,01 mol
NH4OH + HCl R NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,01
0,01
Reaksi
: 0,01
0,01
0,01
0,01
Setimbang:
0,01
0,01
Hidrolisis
= 6,7 102 M
*
= 6,1 101
pH = log [H+]
= log 6,1 106
= 6 log 6,1
Jadi, pH larutan tersebut sebesar 6 log 6,1.
23. Jawaban: d
Mol CH3COOK =
=
&
&
&
&
= 0,2 mol
M CH3COOK =
=
= 0,5 M
= 1,58 105
pH = log 1,58 105
= 5 log 1,58
= 4,8
Jadi, pH garam tersebut sebesar 4,8.
52
!&!
"!#$&!
! &
&
"!#$ &
&
0,2
= 0,4 M
Garam CH3COOK terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (KOH).
[OH] =
=
= 2 105
pOH = log 2 105
= 5 log 2
pH = 14 pOH
= 14 (5 log 2)
= 9 + log 2
Jadi, pH larutan CH3COOK sebesar 9 + log 2.
=
24. Jawaban: b
Larutan yang terbentuk berupa garam yang
bersifat asam.
[H+] =
=
*
= 8,3 106
pH = log [H+]
= log 8,3 106
= 6 log 8,3
= 5,1
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 5,1.
=
25. Jawaban: c
Mula-mula
: 101x mol
Reaksi
: 103 mol
2 103 mol
103 mol
2 103 mol
Setimbang
:
103 mol
2 103 mol
106,5 =
10
6,5
1013 =
*
*
Ka = 2 104
[H+] =
106 =
1012 = 109 M
M
= 103 M
!
'!#$
= 103
= 103
= 103
[OH] =
26. Jawaban: b
pH = 6
log [H+] = log 106
[H+] = 106
Garam (NH4)2SO4 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4).
27. Jawaban: e
Mol NH4NO3 =
=
+ +
=
= 0,025 mol
Garam NH 4 NO 3 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (HNO3).
[H+] =
= 5 105,5
[OH] [H+] = Kw
28. Jawaban: d
Garam bersifat asam di dalam air akan terhidrolisis
melepaskan ion H+. Sementara itu, garam bersifat
basa di dalam air akan terhidrolisis melepaskan
ion OH. Jadi, garam yang bersifat asam ditunjukkan oleh persamaan reaksi nomor 3) dan 4).
Kimia Kelas XI
53
29. Jawaban: c
Larutan garam yang mempunyai pH < 7 berasal
dari asam kuat dan basa lemah. CH3COONa
berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa
kuat NaOH sehingga bersifat basa. NH4Cl berasal
dari basa lemah NH4OH dan asam kuat HCl
sehingga bersifat asam. K2S berasal dari basa
kuat KOH dan asam lemah H2S sehingga bersifat
basa. NaBr berasal dari basa kuat NaOH dan
asam kuat HBr sehingga bersifat netral. (NH4)2SO4
berasal dari basa lemah NH4OH dan asam kuat
H2SO4 sehingga bersifa asam. Jadi, garam yang
mempunyai pH < 7 yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4
atau garam nomor 2) dan 5).
30. Jawaban: c
Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara
asam lemah dan basa kuat. pH larutan awal
berasal dari pH asam lemah. Pada penambahan
1049,9 ml titran, larutan bersifat sebagai buffer
karena mengandung asam lemah dan garamnya.
Titik ekuivalen terjadi pada pH > 7 karena larutan
hanya mengandung garam yang mengalami
hidrolisis parsial. Pada penambahan 50,160 ml
titran, larutan bersifat basa kuat karena
mengandung sisa basa.
B. Uraian
1. a.
b.
c.
d.
2. a.
[H+][OH] = 1014
[H ] (1,2 106) = 1014
+
[H+] =
= 8,3 109
3. Larutan NH4NO2 terbentuk dari asam lemah HNO2
dan basa lemah NH4OH.
[H+] =
Kh =
;W<; <
;W <
c.
Kh =
d.
[OH] =
=
=
;W<
= 1,2 106
54
Hidrolisis
= 1,5 1011
=
= 106,5
pH = log [H+] = log 106,5 = 6,5
4. Garam HX bersifat basa karena terhidrolisis
menghasilkan ion OH.
[OH] =
?
?
= 105
[OH] =
?
104 =
?
108 = 109 M
M=
?
b.
= 10
10 = 2 mol
&!
&!
=
= 0,4 M
"!#$
[H+] =
5 106 =
?
25 1012 =
M
M = 3 102 M
?
=
= 2 105
pH = log [H+] = log 2 105 = 5 log 2
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar
5 log 2.
7.
pH = 8 + log 4
pH = pKw pOH
8 + log 4 = 14 pOH
pOH = (14) (8 + log 4)
= 6 log 4
pOH = log [OH]
[OH] = 4 106
;<
[OH] = Kb ;<
2NH4OH + H2SO4 R (NH4)2SO4 + 2H2O
mula-mula : 0,05
0,02
reaksi
: 0,04
0,02
0,02
0,04
setimbang : 0,01
0,02
0,04
!
%
[NH4OH] =
!
%
= 2,2 102 M
= 1,1 102 M
4 10
;<
;<
?
= 8 106
=
=
**
= 5,27 104,5
= 5,27 104,5 x 100%
= 5,27 102,5 %
= 16,67 10-3 % = %
= = 0,0025 mol
0,0025
0,0025
0,0025
0,0025
0,0025
0,0025
!
%
= 0,01 M
pH larutan yang terjadi: pH = pKw pOH
pOH = log [OH]
[OH] =
= 0,5 Kb
Kb =
=
=
= 106
pOH = log 106
=6
pH = 14 pOH
= 14 6
=8
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8.
Kimia Kelas XI
55
Reaksi
: 0,005
0,005
0,005
0,005
Setimbang :
0,005
0,005
!
!
!
= 0,05 M
56
Hidrolisis
[OH] =
=
**
= 1,67 106
pOH = log [OH]
= log 1,67 106
= 6 log 1,67
pH = 14 pOH
= 14 (6 log 1,67)
= 8 + log 1,67
Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar
8 + log 1,67.
=
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
HCl(aq)
H+(aq) + Cl(aq)
[HCl] = 0,02 M
[H+] = [HCl] valensi
= (2 102) 1
= 2 102 M
[OH] =
=
4. Jawaban: b
pH setelah penambahan H2SO4 = 3log 2
log [H+] = 3log 2
[H+] = 2 103
[H+] = [H2SO4] valensi
[H2SO4] =
+
[H2SO4] =
+
= 5,0 1013 M
2. Jawaban: e
pH A = 3
pOH = 14 pH
= 14 3
= 11
log [OH] = 11
[OH] = 1011
pH B = 5
pOH = 14 pH
= 14 5
=9
log [OH] = 9
[OH] = 109
6 103 =
V1 =
= 5 104 L
= 5 101 ml
Jadi, volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam
air sebanyak 0,5 ml.
5. Jawaban: a
pH = 12 + log 4 pOH = 2 log 4
[OH] = 4 102
[Ca(OH)2] =
3. Jawaban: b
[H+] =
= 1 103
Volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam air:
V1 M1 = V2 M2
V1 8 = 4 (1 103)
[CH3COOH] =
=2M
mol CH3COOH = konsentrasi CH3COOH volume
CH3COOH
= 2 ( )
= 1 mol
massa CH3COOH = mol Mr
= 1 60
= 60
Jadi, massa CH3COOH dalam larutan 500 ml
seberat 60 g.
= 2 102 M
mol Ca(OH)2 = M V
= 2 102 800 103
= 0,016 mol
massa = mol Mr Ca(OH)2
= 0,016 74
= 1,184 gram
6. Jawaban: d
mol Ca(OH)2 =
!"
= 0,01 mol
Ca2+ + 2OH
Ca(OH)2
mol OH =
mol Ca(OH)2
0,01 mol
= 0,02 mol
Kimia Kelas XI
57
"
#
= 4 102 M
[OH]
pOH = log
= log 4 102 M
= 2 log 4
pH = 14 pOH
= 14 (2 log 4)
= 12 + log 4
#
#
#
#
[NH3] =
[OH] =
= 0,3 mol
10. Jawaban: b
pH = 3 log 4
log [H+] = 3 log 4
[H+] = 4 103
= 0,1 M
$ %
=
= 1 103 M
pOH = log [OH]
= log 1 103
= 3 log 1
=3
pH = pKw pOH
= 14 3
= 11
Jadi, pH larutan NH 3 dalam 3 L air tersebut
sebesar 11.
8. Jawaban: e
Kb = 2 b
= x2 0,2
= 0,2x2
Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml.
V1 = 20 ml = 0,02 L
V2 = 200 ml = 0,2 L
V1 M1 = V2 M2
0,02 0,2 = 0,2 M2
M2 =
= 0,02
a=
$
$
&
9. Jawaban: c
massa Al(OH)3 = 500 mg = 0,5 g
Al(OH)3
58
;
4 103 =
a=
=5M
[HA] =
"
'"*
mol HA = 5 M 0,5 L
= 2,5 mol
massa HA = mol Mr HA
= 2,5 60
= 150 g
11. Jawaban: d
+ +
ml = 20 ml
+ +
ml = 13 ml
Volume Ba(OH)2 rata-rata =
MBa(OH) = 0,1 M
2
VHCl MHCl nHCl = VBa(OH) MBa(OH) nBa(OH)
2
20 MHCl 1 = 13 0,1 2
MHCl = 0,13 M
Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M.
amonia
= x
"
'"*
[H+] =
12. Jawaban: a
Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa
membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada
persamaan reaksi:
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
= &
[Al(OH)3] =
= /
= 9,7 104
pOH = log [OH]
= log 9,7 104 = 4 log 9,7
pH = 14 (4 log 9,7)
= 10 + log 9,7 = 10,98
Jadi, pH larutan dalam obat mag yang
mengandung 500 mg Al(OH)3 sebesar 10,98.
7. Jawaban: e
mol NH3 =
$ -
[OH] =
Al3+ + 3OH
= 3,2 102 M
asam sulfat
amonium sulfat
13. Jawaban: b
Massa KOH = 14 gram
Mr KOH = 56 g/mol
Volume KOH = 750 ml = 0,75 L
M KOH =
"
'"*
!"
#
= 0,33
18. Jawaban: d
Pada penetralan natrium hidroksida dengan asam
klorida berlaku rumus berikut.
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
25,0 M1 1= 15,00 2,0 1
M1 = 1,2 mol dm3
Konsentrasi larutan NaOH dalam g dm3
= 1,2 mol dm3 Mr NaOH
= 1,2 mol dm3 ((1 Ar Na) + (1 Ar O) +
(1 Ar H)) g/mol
= 1,2 mol dm3 ((1 23) + (1 16) + (1 1)) g/mol
= 1,2 mol dm3 40 g/mol
= 48 g dm3
V1 M1 = V2 M2
150 0,33 = 200 M2
M2 = 0,25
14. Jawaban: d
mol NaOH = mol CH3COOH
mol NaOH = 0,2 mol
massa NaOH = mol Mr
= 0,2 mol 40 g/mol
= 8 gram
15. Jawaban: b
mol asam = mol KOH
= (M V) KOH
= 0,25 50 ml
= 12,5 mmol
massa asam = mol Mr
= 12,5 mmol 60 g/mol
= 750 mg
= 0,75 gram
19. Jawaban: d
mol HCl = mol NH3
mol HCl = V M n
= 200 0,01 1
= 2 mmol
massa HCl = 2 mmol Mr
= 2 mmol 35,5 g/mol
= 73 mg
16. Jawaban: a
mol H2SO4 = (3 104) M 0,5 L
= 1,5 104 mol
mol KOH = (2 104) M 0,5 mol
= 1 104 mol
H2SO4
Mula-mula:
2KOH
2 104 mol
K2SO4 +
2H2O
Reaksi:
1 104 mol
2 104 mol
1 104 mol 2 104 mol
SO
sisa =
"
#
= 5 105 M
[H+] dalam H2SO4 = MH
SO
4
105
20. Jawaban: c
(mol valensi)aspirin
mol 1
mol aspirin
massa aspirin
21. Jawaban: e
pH = 5 log 4
log [H+] = 5 log 4
log [H+] = log 4 105
[H+] = 4 105
[H+] = Ka
valensi
=5
2
4
= 10 M
[H+]
pH = log
= log [104] = 4
17. Jawaban: b
V1 M1 = V2 M2
100 0,098 = 56 M2
M2 = 0,175
mol dalam 1 L = 0,175 1 = 0,175 mol
H2C2O4 2H2O(s) + H2O( ) H2C2O4(aq)
= (mol valensi)KOH
= 0,15 15,75 103 1
= 2,36 103
= mol Mr aspirin
= 2,36 103 180
= 0,425 gram
%
4 105 = 2 105
4 105 = 2 105
Kimia Kelas XI
59
22. Jawaban: c
mmol CH3COOH = ((100 0,1) + (150 0,2)) mmol
= (10 + 30) mmol
= 40 mmol = 4 102 mol
mol NaOH =
=2
mol
CH3COOH + NaOH
= Ka
CH3COONa +
H2O
!
!
D@
-@ E-@ E-@
L1M
= 0,01 mol
pH HA = 2 log 2
log [H+] = 2 log 2
log [H+] = log 2 102
[H+] = 2 102
60
H2O
= 4 104
pH = log [H+]
= log 4 104
= 4 log 4
-
= 103
pH = log [H+]
= log 103 = 3
= 0,005 mol
[H+] =
[-]
[H+] =
24. Jawaban: c
KA
25. Jawaban: b
pH CH3COOH (mula-mula)
23. Jawaban: b
Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada
larutan ditambahkan sedikit asam, basa, atau air,
pH-nya cenderung tidak atau sedikit mengalami
perubahan. Berdasarkan data percobaan, larutan
Q dan R merupakan larutan penyangga karena
mengalami sedikit perubahan harga pH. Larutan
dikatakan bukan penyangga jika pada larutan
ditambah sedikit asam, basa, atau air, terjadi
perubahan pH yang cukup besar. Larutan yang
bukan penyangga yaitu larutan P, S, dan T.
mol HA =
[H+] = Ka [ ]
-
= 4 104
pH = log [H+]
= log 105
=5
HA
= 105
Reaksi:
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol 0,005 mol
Setimbang:
0,005 mol
0,005 mol 0,005 mol
= Ka
= 105
Ka = 4 104
%
mol KOH =
= Ka 1
KOH
2 102
Mula-mula: 4 102
2 102
2 102
2 102
Reaksi:
2 102
Setimbang: 2 102
2 102
2 102
[H+] = Ka
104
L 0,08 M
102
2 102 =
[- ]
CH3COONa + H2O
Reaksi:
0,002 mol
0,002 mol
0,002 mol
0,002 mol
0,002 mol
0,002 mol
[H+] = Ka [ ]
F
[H+] = 2 105
=2
105
= 1 105
pH = log [H+]
= log 1 105 = 5
Jadi, pH larutan sebelum dan sesudah
penambahan NaOH berturut-turut yaitu 3 dan 5.
26. Jawaban: e
pH = 8 + log 6
pOH = 14 pH
= 14 (8 + log 6)
= 6 log 6
log [OH] = 6 log 6
log [OH] = log 6 106
[OH] = 6 106
[OH] = Kb
%
%
[OH] = Kb
6 106 = 2 105
"%
"%
=
=
"%
"%
=
4)
5)
HCl
NH4Cl
Reaksi:
0,001 mol
0,001 mol
0,001 mol
0,001 mol
[OH] = Kb
= Kb
%
%
= 1,8 105
= 3,6 105
pOH = log [OH]
= log 3,6 106
= 6 log 3,6
pH = 14 pOH
= 14 (6 log 3,6)
= 8 + log 3,6
30. Jawaban: c
a. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 50 ml asam
klorida 0,1 M
Campuran antara asam lemah dan asam kuat
tidak menghasilkan larutan penyangga.
b. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 100 ml asam
klorida 0,1 M
Campuran antara asam lemah dan asam kuat
tidak menghasilkan larutan penyangga.
c. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 80 ml NaOH
0,1 M
CH3COONa+ H2O
Kimia Kelas XI
61
d.
[OH] =
CH3COOH+ NaOH
CH3COONa+ H2O
Reaksi:
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
Setimbang:
0,01 mol
0,01 mol
mol NaOH =
mol CH3COONa =
=
CH3COONa+ H2O
Reaksi:
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
Setimbang:
0,002 mol 0,01 mol
0,01 mol
[CH3COONa]=
31. Jawaban: b
Amonium sianida (NH4CN) terbentuk dari asam
lemah HCN dan basa lemah NH4OH.
$
= 1 = 100
32. Jawaban: d
mol CH3COOH =
0,1 M
mol NaOH =
0,2 M
= 0,004 mol
HCOOH(aq) + NaOH(aq) HCOONa(aq) + H2O( )
Mula-mula: 0,004
0,004
Reaksi:
0,004
0,004
0,004
0,004
Setimbang:
0,004
0,004
"%
"
#
= 0,0064
Garam HCOONa berasal dari basa kuat dan asam
lemah sehingga bersifat basa.
%
D@ %
!"
= 0,05 mol
"
'"*
"
#
= 0,1 M
Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah
dan basa kuat sehingga bersifat basa.
[OH] =
=
= 0,004 mol
62
CH3COOH+ NaOH
Kh =
= 1,9 106
33. Jawaban: c
$
$
=
= 1 105
pOH = log [OH]
= log (1 105)
= 5 log 1
pH = pKw pOH
= 14 (5 log 1)
= 9 + log 1
=9
Jadi, pH garam CH 3COONa yang terbentuk
sebesar 9.
34. Jawaban: a
Garam CH3COONa berasal dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga
garam bersifat basa.
pH = 8
pOH = 14 pH
= 14 8 = 6
D
D
D
M = 103 M
mol CH3COONa
= M CH3COONa volume larutan CH3COONa
= 103 2
= 2 103 mol
Massa CH3COONa
= mol CH3COONa Mr CH3COONa
= 2 103 82
= 164 103 gram
= 164 mg
35. Jawaban: b
Garam KX berasal dari asam lemah HX dan basa
kuat KOH sehingga bersifat basa.
pH = 9 log 1
pOH = pKw pH
= 14 (9 log 1)
= 5 + log 1 = 5
log [OH+] = 5
[OH+] = 105
[OH+] =
1010 =
Ka =
= 2,5 105
36. Jawaban: e
Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal
dari basa kuat dan asam lemah. Dengan demikian
anionnya mengalami hidrolisis.
Ca(CH3COO)2(aq) Ca2+(aq) + 2CH3COO(aq)
[OH] =
=
D
1014 = D
108 =
108 = 107 M
M = 0,1 M
M=
"
'"*
0,1 =
0,1 =
!
!
38. Jawaban: d
Larutan CH3COOH
pH = 4
log [H+] = log 104
[H+] = 104
0,25
0,1 M
D
$
[H+] =
0,06 = massa/132
massa = 7,92 gram
Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan
sebesar 7,92 g.
105 =
37. Jawaban: d
pH = 4
log [H+] = 4
[H+] = 104
Garam (NH4)SO4 terbentuk dari asam lemah dan
basa kuat.
0,1 M
[H+] =
-
104 =
108
= Ka 0,001
Ka = 105
Larutan Ca(CH3COO)2
0,2 M
[OH] =
D
= 2,8 105
=
= 1,05 105
Kimia Kelas XI
63
D
/
= 103
%%
D@ %%
= 0,05 mol
[NH4NO3] =
=
"
'"*
= 0,25 M
Garam NH4NO3 terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah sehingga bersifat asam.
D
$
[H+] =
B. Uraian
1.
pH NH4OH = pH KOH
[OH] = [KOH] valensi
= 0,01 1
= 1 102
pOH = log [OH]
= log 1 102
=2
pH = pKw pOH
= 14 2
= 12
[OH] dalam KOH = [OH] dalam NH4OH
102 =
$ $
104
= Kb 0,1
Kb = 1 103
Jadi, Kb NH4OH sebesar 1 103.
2. mol NH3 = 0,40 mol
volume air = 800 ml = 0,8 L
= 1% = 0,01
[NH3] =
=
"
'"*
"
#
= 0,5 M
=
0,01 =
1 104 =
= 5 105 M
[OH]
E
= 2 1010
Jadi, konsentrasi ion OH dalam larutan sebesar
2 1010 M.
64
$
$
Kb = (1 104)(0,5)
= 5 105
Jadi, Kb amonia dalam larutan sebesar 5 105.
NH+4 + OH
3. NH4OH
mol NH4OH =
=
$
D
= 0,1 mol
[NH4OH] =
"
'"*
=
= 0,25 M
[OH] = [NH4OH]
= 0,25 0,01
= 2,5 103 M
pOH = log [OH]
= log 2,5 103
= 3 log 2,5
pH = pKw pOH
= 14 (3 log 2,5)
= 11 + log 2,5
Jadi, pH larutan NH 4 OH tersebut sebesar
11 + log 2,5.
/@
= @
!"
= 0,015 mol
"
'"*
mol NH4OH =
!"
#
=1M
Campuran larutan membentuk larutan netral
(pH = 7) dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O( )
mmol ekuivalen NaOH = mmol ekuivalen H2SO4
VNaOH MNaOH = VH SO MH SO valensi
2
200 1 1 = 250 MH
2SO4
MH
2SO4
% W
D@ % W
6. mol (NH4)2SO4 =
= 0,4
= 0,05 mol
pH = 9 + log 3
pOH = 14 pH
= 14 (9 + log 3)
= 5 log 3
log [OH] = 5 log 3
log [OH] = log 3 105
[OH] = 3 105
%
% W
[OH] = Kb
= Kb
mol Na2CO3 =
mol
mol
&
) + (1 (
&
&
0,02130 =
&
0,02130 =
& +
&
/
))
189,6552
= 168x + 145,432 106x
62x = 44,2232
x = 0,713 gram
L 0,2 M
3 105 = Kb
Kb = 1,8 105
Jadi, Kb NH4OH adalah 1,8 105.
7. Campuran antara 400 ml larutan C6H5COOH 0,8
M dengan 200 ml larutan KOH 0,6 M serta 150 ml
air murni mempunyai pH = 4. Tentukan konsentrasi
larutan C6H5COOH yang pH-nya 3 log 3!
Jawaban:
mol C6H5COOH =
L 0,8 M
= 0,32 mol
mol KOH =
L 0,6 M
= 0,12 mol
C6H5COOH + KOH
C6H5COOK + H2O
Reaksi:
0,12 mol
0,12 mol
0,1 mol
0,12 mol
0,12 mol
0,12 mol
pH = 4
log [H+] = 4
log [H+] = log 104
[H+] = 104
Kimia Kelas XI
65
[H+] = Ka
= Ka
/
= 9,9 107
pOH = log 9,9 107
= 7 log 9,9
pH = 14 (7 log 9,9)
= 7 + log 9,9
[OH] =
104 = Ka
Ka = 6 105
10. Jawaban:
pH LOH = 9 + log 3
pOH = pKw pH
= 14 (9 + log 3)
= 5 log 3
pH = 3 log 3
log [H+] = 3 log 3
log [H+] = log 3 103
[H+] = 3 103
[H+] =
3 103 =
-
-
[OH] =
[H+] = 104
pH = log [H+]
= log 104
=4
Larutan mengalami kenaikan pH 2 kali lipat.
= 0,01 mol
HF
KF
H2O
Reaksi:
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
Setimbang:
0,01 mol
0,01 mol
66
D
$
105 =
= 0,01 mol
[OH] =
[H+] =
Mr LNO3 =
= L 0,1 M
9 1010 = Kb 0,05
Kb = 1,8 108
KOH
D
$
%
%
%
= 105
mol HF
3 105 =
$ $
#%
"#%
= 148
Mr LNO3 = (1 Ar L) + (1 Ar N) + (3 Ar O)
148 = Ar L + 14 + 48
Ar L = 148 62
= 86
Jadi, massa atom relatif atom L adalah 86.
Kompetensi Dasar
4. Memahami sifat-sifat
larutan asam basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.
Nilai
Teliti
Indikator
Bertindak teliti saat mengerjakan soal-soal Ksp.
Kimia Kelas XI
67
= 4s3
s=
1. Jawaban: a
Ag2CO3(s)
2Ag+(aq) + CO32(aq)
2s
[Ag+]2
[CO32]
Ksp Ag2CO3 =
4x = (2s)2 s
4x = 4s3
[K+] = 2s
= 2 (104)
= 2 104
2. Jawaban: d
Ionisasi Ba3(PO4)2:
Ba3(PO4)2 3Ba2+ + 2PO43
3s
2s
[PO43]2
3
(3s) (2s)2
Ksp Ba3(PO4)2 =
=
= (27s3) (4s2)
= 108s5
Ksp CuCO3 =
= (s)
= s2
10
2
10 = s
=
= 1 108
Ag2S 2Ag+ + S2
2s
s=
=
Ksp K2CrO4 =
[CrO42]
2
= (2s) (s)
= (4s2) (s)
(s)
[K+]2
68
2)
5. Jawaban: c
K2CrO4 2K+ + CrO42
s=
[CO23]
s = = 105
Jadi, kelarutan CaCO 3 dengan K sp = 10 10
sebesar 1 105 M.
2s
2s
7. Jawaban: e
1) AgI Ag+ + I
Cu2+(aq) + CO23(aq)
[Cu2+]
= 1,67 107
3Ca2+ + 2PO43
3s
[Ba2+]3
3. Jawaban: b
Ca3(PO4)2
= 104
6. Jawaban: d
PbCrO4 Pb2+ + CrO42
s=
3)
= 5 107
AgCl Ag+ + Cl
s
=
= 1 105
4)
2Ag+ + CrO42
Ag2CrO4
2s
[CrO42]
[2Ag+]2
10. Jawaban: a
1) PbCl2(aq)
Ksp =
= (2s)2 (s)
= 4s2 (s)
= 4s3
s=
=
s=
2)
[2Ag+]2
[CO32]
3)
= 2 104
Jadi, kelarutan garam paling kecil dimiliki oleh
garam dengan konsentrasi ion terkecil, yaitu AgI.
8. Jawaban: c
Pb(NO3)2(aq)
0,2
Pb2+(aq)
PbBr2(aq)
+
Ksp PbBr2 = [Pb2+] [Br]2
2 1011 = 0,2 [Br]2
s =
= 3,16 107 mol/L
PbCrO4(aq) Pb2+(aq) + CrO42(aq)
s
0,4
s=
5)
Ksp PbSO4 = s2
2 108 = s2
= 1 105
PbBr2(aq) Pb2+(aq) + 2Br(aq)
5 106
2s
s =
= 1,4 107 mol/L
Pb(OH)2(aq) Pb2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Pb(OH)2 = (s) (2s)2
= 4s3
16
10 = 4s3
2Br(aq)
= 1 1010
5 106
4)
Pb2+(aq) + 2NO3(aq)
0,2
[Br]
Ksp PbCrO4 = s2
2 1014 = s2
[Br]2
Ksp PbCO3 = s2
1013 = s2
2Ag+ + CO32
2s
Ksp =
= (2s)2 (s)
= 4s2 (s)
= 4s3
s=
2s
(2s)2
104
5)
=1
Ag2CO3
Pb2+(aq) + 2Cl(aq)
1 105
s =
= 1,4 104 mol/L
Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat
dalam larutan jenuh PbCl2 dengan konsentrasi
sebesar 1,6 102 mol/L.
9. Jawaban: e
Ag2SO4(aq)
Ksp Ag2SO4 =
2Ag+(aq)
[Ag+]2
SO42(aq)
[SO42]
Kimia Kelas XI
69
c.
Ksp =
s=
=
CaSO4
d.
Ksp =
= 0,03 mol/L
Ca2+ + SO42
s
3s
b.
Pb2+(aq) + 2Br(aq)
s
2,9 103
3s
3(2,9 103)
Cs+(aq) + MnO4(aq)
s
3Li+(aq) + PO43(aq)
CsMnO4(aq)
s=
(3s)3
s
2,9 103
[F]3
PbBr2(aq)
Li3PO4(aq)
Ce3+(aq) + 3F
CeF3(aq)
s=
2s
[As3O43]2
(2s)2
Ksp = 108 s5
s=
3s
[Mg2+]3
= (3s)3
Ksp =
= s
= 27s4
[Ce3+]
(s)
Kelarutan =
[CrO42]
=
= 0,03 mol
70
[Ba2+]
= (s)
= s2
3. mol CaSO4 =
Ba2+(aq) + CrO42(aq)
BaCrO4(aq)
= 1,38 105
b.
2s
c.
Pb2+(aq) + 2ClO2(aq)
s
2,8 103
2s
2(2,8 103)
4. Jawaban: d
Mol AgNO3 = 100 ml 0,4 M = 40 mmol
Na2SO4 0,01 M
Na2SO4 2Na+ + SO42
2s
Kelarutan SO42 =
3)
= 0,01 M
Al2(SO4)2 0,01 M
Al2(SO4)2 2Al3+ + 3SO42
2s
Kelarutan
Ksp =
s=
[I]
2)
= 0,02 M
Jadi, kelarutan terkecil terdapat pada larutan
Al2(SO4)2.
AgCl(aq)
Ag+(aq) + Cl(aq)
s
2s
= 9 109
= 0,01 M
Ba(NO3)2 0,01 M
Ba(NO3)2 Ba2+ + 2NO3
Kelarutan Ba2+ =
[Ag+]
= s2
Ag+(aq) + I(aq)
s
3s
2s
5)
5. Jawaban: a
1) AgI(aq)
= 0,003 M
(NH4)2SO4 0,01 M
(NH4)2SO4 2NH4+ + SO42
SO42
AgI(s) + KNO3(aq)
Kelarutan SO42 =
4)
= 0,01 M
2)
Mula-mula : 40
10
Reaksi
: 10
10
10
10
Setimbang : 30
10
10
2s
Kelarutan Ba2+ =
3)
AgCN(aq)
Ksp =
[Ag+]
[CN]
= s2
Kimia Kelas XI
71
= 1 108
Ag3PO4(aq)
3Ag+(aq) + PO43(aq)
s=
4)
3s
Ksp =
[Ag+]3
= (3s)3
=
s=
5)
[PO43]
(s)
27s4
= 4,3 105
2Ag+(aq) + CO32(aq)
Ag2CO3(aq)
2s
Ksp =
[Ag+]2
= (2s)2
=
s=
[CO32]
(s)
4s3
= 1,2 104
4)
= 0,5 mmol
= 5 104 mol
[SO42] =
= 5 104 M
Konsentrasi ion-ion dalam campuran garam =
konsentrasi larutan garamnya = 0,01 M.
Penambahan Na2SO4 mengakibatkan terbentuknya garam CaSO4, SrSO4, dan BaSO4.
1)
CaSO4(aq)
Ca2+(aq) + SO42(aq)
SrSO4(aq)
Sr2+(aq) + SO42(aq)
BaSO4(aq)
Ba2+(aq) + SO42(aq)
! "
A(OH)3
A3+ + 3OH
s
3s
9. Jawaban: c
Ion-ion yang terdapat dalam labu sebagai berikut.
[CrO42] = 0,1 M
[Cl] = 0,1 M
[I] = 0,1 M
Jika ion-ion tersebut diteteskan ke dalam larutan
AgNO3, akan terbentuk garam Ag2CrO4, AgCl,
dan AgI. Ada tidaknya endapan garam-garam
tersebut diketahui dari perbandingan hasil kali
konsentrasi ion-ionnya dengan Ksp-nya.
Konsentrasi ion Ag+ diperoleh dari ionisasi AgNO3.
0,2
Ag+(aq) + NO3(aq)
0,2
0,2
[Ag+]
1)
= 0,2 M
Ag2CrO4; Ksp = 3 1012
Ag2CrO4(aq)
2)
2Ag+(aq) + CrO42(aq)
Ag+(aq) + I(aq)
AgNO3(aq)
3)
Ag+(aq) + Cl(aq)
Mg2+ + 2OH
s
2s
[Mg2+][OH]2
Ksp Mg(OH)2 =
= (s) (2s)2
Kimia Kelas XI
73
6 1012 = 4s3
s=
2s
= 2(1,14 104)
= 2,28 104
pOH = log OH
= log 2,28 104
= 4 log 2,28
pH = 14 pOH
= 14 (4 log 2,28)
= 10 + log 2,28
= 10,36
2. mol Na2SO4 =
[SO42] =
BaSO4(aq)
Ba2+(aq) + SO42(aq)
= 1 104 M
74
4.
[Cl] = 0,01 M
[CrO42] = 0,001 M
Penambahan ion Ag+ pada larutan tersebut akan
menghasilkan AgCl dan Ag2CrO4.
Ada tidaknya endapan diketahui dari
perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion
dengan Ksp-nya.
a. AgCl; Ksp = 1,8 1010
Ag+(aq) + Cl(aq)
AgCl(aq)
= 1,8 108 M
b.
2Ag+(aq) + CrO42(aq)
= 2 109
[Ag+] =
= 4,5 105 M
Konsentrasi ion Ag+ dalam Ag2CrO4 lebih besar
daripada konsentrasi ion Ag+ dalam AgCl. Jadi,
larutan yang akan mengendap terlebih dahulu
adalah Ag2CrO4.
Ksp CuI =
= (s) (s)
s =
= 1 107 mol/L
SrF2 Sr2+ + 2F
2s
x=
2. Jawaban: d
Mr K2SO4 = 142
Kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air
[K+]
[SO42]
2
(2s) (s)
Ksp =
=
= 4s3
= 4(102)3
= 4 106 mol/L
= 4 106 M
Jadi, kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air yaitu
4 106 M.
Pb2+ + 2Cl
s
[Pb2+]
2s
[Cl]2
Ksp =
= s (2s)2
= 4s3
#
= #
= 102 mol/L
K2SO4 2K+ + SO42
#
#
4. Jawaban: e
1) PbCl2
PbCl2
#
2s
#
= 0,1235 g
= 123,5 mg
#
#
106 = #
= 4,2 104
$
$
[Cu+][I]
3. Jawaban: a
CuCO3 Cu2+ + CO32
s
1. Jawaban: d
CuI Cu+ + I
s
s=
2)
PbCO3
PbCO3
Pb2+ + CO32
s
=
= 3,16 107 mol/L
Kimia Kelas XI
75
3)
PbSO4
PbSO4
Pb2+
[Pb2+]
Ksp =
= s2
s=
4)
Mol Ag+ =
SO42
s
[SO42]
'$*
?@Q&
WX
#
= 5 1020 mol
volume Ag+ = 4 tetes
=
= 1,4 104 mol/L
PbCrO4
PbCrO4 Pb2+ + CrO42
s
= 1 ml
= 0,2 ml
= 2 102 L
5)
Ksp
=
= 1,4 107 mol/L
Pb(OH)2
Pb(OH)2 Pb2+ + 2OH
s
2s
s=
s=
[Tl3+]
s=
=
3s
s=
=
Ca2+ + CO32
s
2)
%$&
s=
76
[Cl]3
2s
8. Jawaban: d
1) CaCO3
Ag2CO3
= 1,34 107 M
Jadi, konsentrasi ion Pb2+ sebesar 1,34 107 M.
Ksp =
= s (3s)3
= 27s4
Pb2+(aq) + CrO42(aq)
Ksp = (s)2
7. Jawaban: c
PbCrO4(aq)
=
3)
= 7 105 mol/L
BaCO3 Ba2+ + CO32
s
s=
=
4)
2)
9. Jawaban: c
CaCl2 Ca2+ + 2Cl
3)
Ca2+(aq)
+ 2F (aq)
2s
4)
= 1 104,5
2s
0,1
=1
= 1 105
Ag2CO3, Ksp = 1011
Ag2CO3 2Ag+ + CO32
=
=
5)
= 1,4 104
Ag2CrO4, Ksp = 1012
Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42
2s
105
[Ag+]2
2s
=4
s
0,05
109
10. Jawaban: a
CaCl2(aq) Ca2+ + 2Cl(aq)
[Ag+]
s
0,05
= 5 107
AgCI, Ksp = 1010
AgCI Ag+ + Cl
s=
2s
=
=
= [CaCl2] = s = 0,01 M
[Cl] = 2s = 2(0,01) = 0,02 M
Ksp CaF2 = 4 1011
4s2
= 1 108
Ag2S, Ksp = 1014
Ag2S 2Ag+ + S2
[Ca2+]
CaF2(aq)
2s
= 1 105 mol/L
Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut
dalam air dari yang paling besar CaCO3 CaSO4
BaCO3 BaSO4.
[CrO42]
Ksp =
= (2s)2 s
= 4s3
s
=
=
= 6,3 105
Garam yang paling mudah larut adalah Ag2CO3
karena mempunyai harga kelarutan paling besar.
Kimia Kelas XI
77
12. Jawaban: a
CaOH2 Ca2+ + 2OH
s
2s
pH = 11
pOH = 14 pH
= 14 11
=3
pOH = log OH
log OH = 3
= log 3
[OH] = 103 M
2s = 103
[Mg(OH)2] =
= 109
= 5 1010
Jadi, Ksp Ca(OH)2 sebesar 5 1010.
13. Jawaban: e
Ksp Mg(OH)2 = 6,0 1012
Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH]2
6,0 1012 = (0,01)(2x)2
2s
2(3 103)
2)
14. Jawaban: a
pH = 8
pOH = 14 8
=6
log OH = 6
[OH] = 106
[Mn] = [Mn(NO3)2] = 0,01 M
Mn(OH)2 Mn2+ + 2OH
2s
s =
Pb(N3)2(aq)
Pb2+(aq) + 2N3(aq)
[Pb2+]
Ksp =
= (s)
= 4s3
s =
3)
1010
Ag+(aq) + N3(aq)
= 1,2 105
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam 0,01 mol dm3
1,2 105.
78
s
3 103
4x2 = 6 1010
= 3 103 M
Mg2+(aq) + 2OH(aq)
16. Jawaban: d
1) AgN3(aq)
x=
= 1,5
%$&
= 3 104 mol
s
3 103
= ( 103)(103)2
x2 =
Y!Z
Y!Z
Mg(OH)2(aq)
s = 103
Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH]2
4x2 =
Mol Mg(OH)2 =
=
Ksp
15. Jawaban: e
2s
[N3]2
(2s)2
SrF2(aq)
s
[Sr2+]
Sr2+(aq) + 2F(aq)
s
2s
[F]2
Ksp =
= (s) (2s)2
= 4s3
s =
Reaksi
: 0,002
0,002
0,002
0,004
Setimbang :
0,002
0,004
#
= 0,005 M
CaCO3(aq)
Ca2+(aq) + CO32(aq)
0,005
0,005
4)
0,005
0,004
0,004
18. Jawaban: c
Ksp Ag2S = 2
Ag2S(aq)
1049
2Ag+(aq)
S2(aq)
= (2s)2
(s)
= (2 0,01)2(0,01)
= 4 106
2 1049 < 4 106 (mengendap)
Ksp Ag3PO4 = 1 1020
Ag3PO4(aq)
3Ag+(aq) + PO43(aq)
2Ag+(aq) + CrO42(aq)
2Ag+(aq) + SO42(aq)
MgCl2(aq)
1
103
[Mg2+]
2)
5)
0,004
[Na+] = 0,004 M
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan CaCO3 dan konsentrasi ion Na+ 0,004 M.
Ag+(aq) + Br (aq)
AgBr(aq)
1 103
103
2 103
mol/dm3
=1
= 1 103 M
Endapan mulai terbentuk jika Ksp Mg(OH)2 = hasil
kali kelarutan ion-ion Mg(OH)2.
Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH]2
2 1011 = (1 103) [OH]2
[OH]2 =
= 2 108
[OH] = 1,4 104 M
pOH = log [OH]
= log 1,4 104
= 4 log 1,4
= 3,85
pH = pKw pOH = 14 3,85 = 10,15
Jadi, endapan mulai terbentuk pada pH 10,15.
20. Jawaban: a
Kristal perak klorida (AgCl) akan sukar larut jika
berada dalam larutan HCl dengan konsentrasi
terkecil karena konsentrasi ion Cl juga kecil.
Perak klorida mengandung ion Ag + dan Cl
sehingga akan sukar larut dalam larutan yang
Kimia Kelas XI
79
2)
Ksp CaCrO4 =
(2s)
3)
Ksp CaSO4 =
2,4 105 = s2
4)
(2s)
Kelarutan SO42 =
= kelarutan BaSO4
= kelarutan BaSO4
Ba(NO3)2 0,01 M
Ba2+(aq) + 2NO3(aq)
(s)
Kelarutan Ba2+ =
(s)
(2s)
= kelarutan BaSO4
BaCl2 0,01 M
Ba2+(aq) + 2Cl(aq)
BaCl2(aq)
(s)
Kelarutan
(s)
Ba2+
(2s)
= kelarutan BaSO4
Ca2+(aq) + 2OH(aq)
s
2s
s=
(s)
Ba(NO3)2(aq)
5)
(s)
(2s)
2Na+(aq) + SO42(aq)
Kelarutan SO42 =
5)
8,7 109 = s2
Na2SO4 0,01 M
(s)
Ksp CaCO3 = s2
2NH4+(aq) + SO42(aq)
(s)
4)
s=
s=
(NH4)2SO4 0,01 M
Na2SO4(aq)
s2
(3s)
(NH4)2SO4(aq)
3)
s=
2Al3+(aq) + 3SO42(aq)
(s)
Kelarutan
Al2(SO4)3(aq)
2)
s2
7,1 104 = s2
21. Jawaban: a
1) Al2(SO4)3 0,01 M
SO42
Ca2+(aq) + CrO42(aq)
CaCrO4(aq)
2s
(2s)2
Al3+(aq) + 3OH(aq)
s
3s
[Al3+]
[OH]3
Ksp Al(OH)3 =
= (s) (3s)3
= 27s4
s =
= 6,6 103
3
[OH ] = 3s
= 3(6,6 103)
24. Jawaban: d
Ksp HgS = 3 1053
Volume = 1 L
Mol ion sulfida = 0,001 mol
[S2] = 0,001 mol/1 L = 0,001 mol/L
Ksp HgS = [Hg2+] [S2]
b.
Hg2+(aq) + S2(aq)
HgS(aq)
= 2 1011 M
= 3 1050 mol/L
25. Jawaban: c
LSO4(aq) L2+(aq) + SO42(aq)
s
\^_
\^_
Pb2+
0,01
Ba2+ + 2OH
0,01
0,02
#
#
= #
= 0,5 0,5
= 0,25 mol/L
+ 2I
[OH]2 =
[OH] =
= 2,2 103
pOH = log [OH]
= log 2,2 103
= 3 log 2,2
pH = 14 pOH
= 14 (3 log 2,2)
= 11 + log 2,2
Jadi, endapan Ba(OH)2 mulai terbentuk pada pH
11 + log 2,2.
\^
\^
4. Mol PbCl2 =
2s
= 5 106
#
Mr LSO4 = 136
PbI2
3. BaCl2
Ksp Ba(OH)2 =
[OH]2
5 108 = (0,01) [OH]2
2,5 105 = s2
5 103 =
[Ba2+]
Ksp LSO4 = s2
s =
[Ag+] =
= 1,8 108 M
=
= 0,001 mol
Kelarutan PbCl2 = s
2s
Kimia Kelas XI
81
Massa =
7.
Mr Mg(OH)2 = 58
Mol Mg(OH)2 =
b.
c.
2s
3s
Cu2+(aq) + CO32(aq)
s
= 3 103 M
[Mg2+]
2s
[OH]2
Ksp Mg(OH)2 =
= (s) (2s)2
= 4s3
= 4 (3 103)3
= 1,08 107
Jadi, K sp Mg(OH) 2 agar tepat jenuh dalam
100 cm3 air sebesar 1,08 107.
8. AB(aq)
A+(aq) + B(aq)
[A+] = %$&
=
#
105 = 2 L
82
[Mg(OH)2] =
[B] = %$&
= 105 mol/L
Mr CuCO3 = (63,5 + 12 + (3 16))
= 123,5
Kelarutan CuCO3 dalam 500 ml air:
$
$
[Mg(OH)2] = %$&
Volume Mg(OH)2 = 100 cm3
= 0,1 L
s=
= 3 104 mol
= 6 103 M
= (s)2
s=
2s
= 8 103 M
[A+] [B] = (6 103) (8 103)
= 4,8 105
Ksp AB = 108
Ksp < [A+] [B] terjadi endapan
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan karena harga Ksp < hasil kali konsentrasi
ion-ionnya.
= 3 103 mol
[Hg2SO4] = mol/volume
= 3 103/1.000 cm3
s = 3 103 M
Hg2SO4(aq)
2Hg+(aq) + SO42(aq)
2s
pH = 8
pOH = 14 pH
= 14 8 = 6
log [OH] = log 106
[OH] = 106 M
Konsentrasi ion OH dalam 200 ml larutan:
Kimia Kelas XI
83
Kompetensi Dasar
5.2
Mengelompokkan
sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam
kehidupan seharihari.
Nilai
Indikator
Rasa ingin
tahu
84
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Mentega dan asap merupakan sistem koloid,
karena mentega terdiri atas fase terdispersi cair
dalam medium pendispersi padat, sementara asap
terdiri atas fase terdispersi padat dalam medium
pendispersi gas. Air gula, air jeruk, dan air garam
merupakan larutan.
2. Jawaban: a
Susu merupakan emulsi, yaitu sistem koloid yang
fasa terdispersi dan medium pendispersinya
berupa zat cair.
3. Jawaban: d
Secara makroskopis, santan bersifat homogen,
satu fase, stabil, dan tidak dapat mengendap. Akan
tetapi, santan termasuk sistem koloid yang mempunyai ukuran partikel terdispersi 107105 cm.
Partikel-partikel koloid ini hanya dapat disaring
dengan kertas saring ultra, bukan dengan kertas
saring biasa.
4. Jawaban: e
Emulsi cair biasa disebut emulsi. Emulsi adalah
sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam
medium pendispersi cair. Mayones dan susu
merupakan contoh emulsi. Mayones adalah emulsi
minyak dalam air, sedangkan susu adalah emulsi
lemak dalam air. Sementara kanji dan sabun
termasuk jenis sol. Mentega merupakan contoh
emulsi padat, sedangkan kue termasuk busa padat.
5. Jawaban: a
Di antara zat-zat tersebut, hanya protoplasma yang
didispersikan ke dalam air dapat membentuk koloid.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Paduan logam dan kaca berwarna merupakan sistem
koloid yang berupa sol padat dengan fase terdispersi
dan medium pendispersinya berupa zat padat.
2. Jawaban: b
Cat merupakan contoh sistem koloid yang berwujud
sol cair yaitu sistem koloid dengan fase terdispersi
padat dalam medium pendispersi cair. Fase
terdispersi padat dalam medium pendispersi padat
adalah sol padat, cair dalam padat adalah emulsi
padat, cair dalam gas adalah aerosol cair, dan gas
dalam cair adalah busa cair.
3. Jawaban: b
Sistem koloid tanah diatome dapat digunakan untuk
memutihkan warna gula tebu. Partikel koloid tanah
B. Uraian
1. Ciri-ciri suatu sistem koloid:
a. diameter partikel antara 107105 cm;
b. kenampakannya agak keruh;
c. merupakan campuran dua fase;
d. relatif stabil, fase terdispersi tidak terpisah jika
didiamkan;
e. fase terdispersi tidak dapat dipisahkan dengan
kertas saring biasa, kecuali dengan selaput
semipermeabel.
2. a. Aerosol cair
f. Emulsi
b. Emulsi
g. Sol
c. Emulsi padat
h. Sol padat
d. Aerosol padat
i. Buih
e. Buih padat
3. Aerosol adalah salah satu tipe koloid dengan fase
pendispersi berupa gas. Jika zat yang terdispersi
adalah zat padat disebut aerosol padat, contoh
asap. Jika zat yang terdispersi adalah zat cair
disebut aerosol cair, contoh kabut.
4. Obat antinyamuk semprot adalah koloid tipe aerosol cair. Aerosol cair terbentuk dari fase cair yang
terdispersi dalam medium pendispersi gas. Begitu
pula dengan obat antinyamuk semprot. Bahan aktif
antinyamuk yang berwujud cair didispersikan dalam
gas bertekanan tinggi.
5. Sistem koloid yang terdapat dalam darah termasuk
sol. Partikel padat yang terdispersi dalam darah
berupa zat makanan yaitu karbohidrat, protein, dan
lemak. Dalam darah juga terdapat hormon dan sisa
metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Partikel
padat tersebut terdispersi dalam cairan, yaitu
plasma darah.
Kimia Kelas XI
85
B. Uraian
1. Sistem koloid banyak digunakan dalam berbagai
bidang industri, khususnya industri kosmetik,
makanan, dan farmasi.
a. Dalam industri kosmetik sebagai bahan
pembuat semprot rambut (hairspray) dan
parfum.
b. Dalam industri makanan sebagai bahan pembuat biskuit, keju, mentega, dan mayonase.
c. Dalam industri farmasi sistem koloid digunakan dalam pembuatan berbagai jenis obat.
2. Karena sistem koloid merupakan satu-satunya cara
untuk membuat zat-zat atau bahan yang tidak
dapat larut satu sama lain menjadi campuran yang
stabil.
Contoh:
Tinta yang mempunyai fase terdispersi zat-zat
berwarna (pigmen) dan medium pendispersi air.
Sebenarnya zat-zat warna (pigmen) tidak larut
dalam air. Akan tetapi dengan sistem koloid dapat
dibuat tinta yang berupa campuran yang stabil.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Suspensi yaitu campuran heterogen yang terdiri
atas partikel-partikel kecil padat dalam suatu cairan
yang bila dibiarkan akan mengendap ke bawah.
2. Jawaban: c
Ukuran partikel koloid antara 107 cm sampai
105 cm.
3. Jawaban: e
Asam klorida merupakan larutan sejati.
4. Jawaban: b
Air sadah merupakan air yang mengandung ion
Ca2+ dan ion Mg2+. Ion-ion tersebut terdispersi
homogen dalam air, stabil, dan tidak dapat disaring
dengan kertas saring biasa. Oleh karena itu, air
sadah termasuk larutan.
5. Jawaban: a
Salah satu ciri yang membedakan larutan dengan
koloid adalah kejernihannya. Larutan membentuk
sistem dispersi yang jernih, sedangkan koloid
terlihat keruh. Larutan dan koloid mempunyai
persamaan untuk ciri fisik yang lain, seperti terlihat
homogen, stabil, tidak mengendap, dan tidak dapat
disaring dengan kertas saring.
6. Jawaban: d
Sifat-sifat sistem koloid terdiri atas dua fase, tidak
jernih dan tampak homogen. Padahal sebenarnya
heterogen, umumnya stabil dan disaring dengan
kertas saring ultra.
86
7. Jawaban: e
Minyak bumi termasuk sistem koloid jenis emulsi.
Minyak bumi merupakan emulsi air dalam minyak.
Alkohol, air laut, dan larutan cuka termasuk larutan.
Sementara air sungai termasuk suspensi.
8. Jawaban: d
1) Agar-agar merupakan contoh koloid dengan
medium pendispersi padat dan fasa terdispersi
cair.
2) Asap, fase terdispersinya padat, sedangkan
medium pendispersi gas.
3) Awan, fase terdispersinya cair, sedangkan
medium pendispersi gas.
4) Buih, fase terdispersinya gas, sedangkan
medium pendispersi cair.
5) Batu apung, fase terdispersinya gas, sedangkan medium pendispersi padat.
9. Jawaban: b
Susu merupakan contoh emulsi lemak dalam air.
Emulsi dalam susu distabilkan oleh kasein. Santan
dan mayones merupakan emulsi minyak dalam air.
Mayones dibuat dari minyak jagung yang didispersikan dalam air dengan bantuan emulgator
kuning telur. Sementara itu, keju dan mentega
merupakan contoh emulsi padat.
10. Jawaban: b
Aerosol adalah sistem koloid dengan medium
pendispersi gas. Kabut merupakan sistem koloid
dengan medium pendispersi gas dan termasuk
aerosol cair karena fase terdispersinya cair. Susu
termasuk emulsi, buih termasuk busa, jel termasuk
emulsi padat, dan tinta termasuk sol cair.
11. Jawaban: b
Gas yang terdispersi dalam medium cair disebut
koloid tipe busa. Sol adalah sistem koloid dengan
fase terdispersi padat dalam medium cair,
sedangkan sol padat adalah fase padat terdispersi
dalam medium padat. Aerosol merupakan sistem
koloid fase padat atau cair terdispersi dalam
medium gas. Sementara emulsi padat merupakan
koloid dengan fase cair terdispersi dalam medium
padat.
12. Jawaban: e
Air sabun merupakan koloid tipe sol. Sol adalah
sistem dispersi padat dalam cair. Dalam koloid air
sabun, zat padat yang terdispersi berupa molekul
sabun terdispersi dalam air.
13. Jawaban: a
Zat yang dapat menstabilkan buih disebut zat
pembuih, contoh sabun. Sementara itu, kasein,
gelatin, dan lesitin merupakan contoh emulgator
yang berfungsi menstabilkan sistem emulsi.
Oksigen merupakan salah satu gas yang berperan
sebagai fase terdispersi dalam udara. Udara ini
dapat terdispersi dalam medium cair membentuk
koloid tipe buih.
14. Jawaban: b
Kue yang mengembang merupakan contoh busa
padat. Busa padat terbentuk dari gas yang terdispersi dalam padatan. Proses ini terjadi saat
adonan dikocok kemudian dikukus/dipanggang.
Oleh karena itu, kue termasuk busa padat.
15. Jawaban: c
Mutiara adalah fase cair yang terdispersi dalam
padat. Mutiara termasuk emulsi padat. Tinta
terbentuk dari fase padat yang terdispersi dalam
cair. Tinta termasuk koloid tipe sol.
16. Jawaban: a
Sol adalah sistem koloid dengan fase padat
terdispersi dalam fase cair. Fase cair yang
terdispersi dalam fase cair disebut emulsi. Fase
padat yang terdispersi dalam gas disebut aerosol
padat. Fase cair yang terdispersi dalam fase gas
disebut aerosol. Sementara fase gas yang
terdispersi dalam fase cair disebut busa.
17. Jawaban: a
Awan merupakan contoh aerosol. Sistem koloid
ini terbentuk dari zat cair yang terdispersi dalam
gas. Sistem koloid yang terbentuk dari gas
terdispersi dalam zat cair disebut busa, contoh
busa sabun. Sementara itu, gas yang terdispersi
dalam padat disebut koloid tipe busa padat, contoh
batu apung. Zat padat yang terdispersi dalam zat
cair disebut sol, contoh tinta. Zat cair yang
terdispersi dalam zat padat disebut emulsi padat,
contoh mentega.
18. Jawaban: b
Cat merupakan koloid tipe sol. Cat mempunyai fase
terdispersi berupa zat padat dalam medium
pendispersi cair. Zat padat yang terdispersi dalam
cat di antaranya zat warna, oksida logam, bahan
pengawet, zat pencemerlang, dan zat pereduksi.
Emulgator ditambahkan ke dalam cat agar sistem
koloid stabil.
19. Jawaban: d
Partikel karet alam dalam getah karet dapat
dikoagulasikan dengan penambahan asam formiat.
Partikel karet alam akan menggumpal sehingga
dapat diolah menjadi shett. Getah karet yang
ditambah amonia akan stabil dan tidak menggumpal biasa disebut lateks. Karbon aktif dapat
digunakan sebagai adsorben, misal norit.
Aluminium hidroksida (Al(OH3)) dihasilkan oleh ion
Al3+ yang terhidrolisis dari tawas. Koloid Al(OH)3
dapat menjernihkan air. Metanol biasa digunakan
sebagai pelarut senyawa organik.
20. Jawaban: d
Bahan pendorong yang digunakan dalam aerosol
obat antinyamuk semprot adalah senyawa
klorofluorokarbon. Sementara itu, asam formiat
dapat digunakan untuk menggumpalkan getah
karet. Amonia ditambahkan dalam getah karet
untuk mempertahankan keadaan sol lateks.
Formaldehid adalah nama lain formalin. Aluminium
hidroksida (Al(OH)3) adalah koloid yang dihasilkan
dari reaksi tawas dengan air.
21. Jawaban: c
Kuning telur berfungsi sebagai emulgator dalam
mayones. Kuning telur membantu mengemulsikan
minyak nabati dalam air.
22. Jawaban: b
Losion dibuat dalam bentuk emulsi. Bahan-bahan
aktif dalam losion berwujud cair dan didispersikan
dalam medium cair.
23. Jawaban: b
Kasein dalam susu berperan sebagai emulgator
yang menstabilkan emulsi susu sehingga lemak
dapat terdispersi merata dalam air. Sementara itu,
koagulator adalah zat yang dapat mengakibatkan
penggumpalan. Surfaktan adalah bahan aktif
permukaan yang dapat menurunkan tegangan
permukaan air dengan tegangan antarmuka air dan
zat terlarut. Fase terdispersi merupakan zat yang
terlarut dalam suatu pelarut. Medium pendispersi
adalah zat yang berperan sebagai pelarut dalam
suatu campuran.
24. Jawaban: b
Penggunaan koloid tipe sol terdapat pada zat kuku
dan masker wajah, lipstik termasuk sol padat.
Hairspray dan parfum semprot termasuk aerosol.
Pembersih muka termasuk emulsi. Sabun cukur
termasuk buih. Minyak rambut termasuk gel.
Kimia Kelas XI
87
25. Jawaban: d
Koloid yang terbentuk dari reaksi antara tawas
dengan air adalah Al(OH)3. Koloid ini mampu
mengadsorpsi zat pencemar, seperti zat warna,
26. Jawaban: d
Cat merupakan koloid tipe sol, yaitu campuran
antara fase padat dalam medium cair. Partikel
padat berupa zat warna, oksida logam, bahan
penstabil, dan pengawet didispersikan ke dalam
medium cair. Fase cair dalam medium cair membentuk koloid tipe emulsi, contoh susu. Fase cair
dalam medium padat membentuk koloid tipe emulsi
padat, contoh mentega. Fase gas dalam medium
padat membentuk koloid tipe busa padat, contoh
batu apung. Sementara itu, fase padat dalam medium padat membentuk koloid tipe sol padat,
contoh kaca berwarna.
27. Jawaban: e
Pembersih muka merupakan emulsi. Bahan
berwujud cair didispersikan dalam medium cair.
Lipstik adalah sol padat, maskara dan cat kuku
adalah sol. Gel rambut merupakan koloid tipe gel.
28. Jawaban: d
Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan
asam formiat (HCOOH) atau asam asetat
(CH3COOH).
29. Jawaban: c
Susu adalah koloid tipe emulsi lemak dalam air.
Emulsi ini distabilkan oleh kasein yang berfungsi
sebagai emulgator.
30. Jawaban: e
Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut,
karena norit dapat membentuk koloid yang mampu
mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pencernaan.
B. Uraian
1. Fase terdispersi adalah zat yang tersebar merata.
Fase pendispersi adalah medium tempat partikelpartikel yang merupakan fase terdispersi tersebar.
Seperti halnya larutan yang tersusun dari zat
terlarut dan pelarut, dalam koloid tersusun dari dua
komponen. Komponen yang menyusun koloid
adalah fase terdispersi dan medium pendispersi.
2. Campuran gas dalam medium gas membentuk
sistem dispersi halus atau larutan sejati. Partikelpartikel molekul gas berukuran kurang dari
107 cm dan jarak antarpartikel sangat renggang
sehingga partikel gas bercampur secara homogen
dalam segala perbandingan. Oleh karena itu, gas
dalam medium gas membentuk larutan.
3. Asbut merupakan polusi udara yang terdiri atas
asap (smoke) dan kabut (fog). Asbut termasuk
88
Kompetensi Dasar
Nilai
Indikator
5. Menjelaskan sistem
dan sifat koloid serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Unjuk
Kreativitas
Bekerja
sama
Menjelaskan adsorpsi
Menjelaskan dialisis
Kimia Kelas XI
89
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
dari partikel-partikel koloid dalam medium
pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan
partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub
yang muatannya berlawanan. Koagulasi adalah
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid
sehingga terpisah dari medium pendispersinya.
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu
melindungi koloid lain agar tidak terjadi penggumpalan/koagulasi.
2. Jawaban: d
Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air
merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikelpartikel koloid yang terdispersi dengan molekulmolekul medium pendispersinya. Semakin kecil
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat.
3. Jawaban: a
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikelpartikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah
dari medium pendispersinya. Contoh peristiwa
koagulasi di antaranya pembentukan delta di muara
sungai dan penjernihan air dengan tawas. Penyembuhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula
merupakan contoh peristiwa adsorbsi. Cuci darah
pada penderita ginjal merupakan contoh peristiwa
dialisis.
4. Jawaban: e
Gerak Brown terjadi akibat banyaknya tumbukan
antarmolekul partikel-partikel koloid pada sisi yang
tidak sama dalam medium pendispersinya. Perbedaan muatan partikel koloid mengakibatkan
terjadinya elektroforesis.
5. Jawaban: a
Sifat dialisis dimanfaatkan dalam hemodialisis
pada penderita gagal ginjal, proses pemisahan
mineral logam dari bijihnya pada industri logam,
dan proses penjernihan air tebu, pembuatan gula
pasir menggunakan tanah diatome merupakan
pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses penetralan
albuminoid dalam darah sehingga terjadi
penggumpalan yang dapat menutup luka dan
penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap
Cottrell merupakan pemanfaatan sifat koagulasi.
90
6. Jawaban: e
Elektrodialisis adalah proses dialisis menggunakan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa
penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi
koloid.
7. Jawaban: d
Sol liofob fase terdispersinya mempunyai afinitas
kecil terhadap medium terdispersinya sehingga
mudah diendapkan meskipun dengan penambahan sedikit elektrolit. Sedikit menunjukkan gerak
Brown saat diamati menggunakan mikroskop ultra,
mampu mengadsorpsi medium pendispersinya,
partikel-partikelnya kurang mampu menghamburkan cahaya, medium yang diadsorpsi berupa
molekul merupakan sol liofob.
8. Jawaban: b
Partikel koloid dapat bermuatan karena permukaannya mampu menyerap ion-ion, misal
Al(OH)3. Partikel-partikel yang telah bermuatan
sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari
penggumpalan. Kemampuan ini menunjukkan sifat
partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat
tersebut, Al(OH)3 digunakan sebagai adsorben
pada penjernihan air.
9. Jawaban: b
Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat
melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak
terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan
cara membentuk pembungkus berupa lapisan di
sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan
tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
mediumnya.
10. Jawaban: b
Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada
cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat
dengan oksida-oksida logam. Kasein merupakan
koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi
lemak agar tetap menyatu dengan medium
pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid
liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung
sehingga koloid terhindar dari agregasi. Penggunaan kantong semipermeabel untuk mengurangi
ion-ion pengganggu pada proses hemodialisis
merupakan dialisis.
B. Uraian
1. Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya terlihat
dengan jelas. Contoh efek Tyndall adalah sorot
lampu mobil terlihat lebih jelas jika udara berkabut.
2. Gerak Brown terjadi karena partikel-partikel koloid
saling bertumbukan tidak seimbang sehingga
partikel-partikel koloid bergerak acak dalam molekulmolekul medium pendispersinya. Semakin kecil
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat.
3. Asam amino akan bermuatan positif, negatif, dan
netral jika larutan asam amino diatur pada pH
tertentu. Pemisahan asam amino dapat dilakukan
dengan elektroforesis. Asam amino tersebut
ditempatkan dalam tabung U dan dialiri arus listrik
melalui dua elektrode yang diletakkan di kedua
mulut tabung. Dengan demikian, akan terjadi medan
listrik yang mengakibatkan asam amino terpisah.
Asam amino yang bermuatan positif akan menuju
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan
menuju anode, dan asam amino netral tidak akan
terpengaruh oleh kedua elektrode.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Melalui reaksi pengendapan, koloid dibuat dengan
cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit
hingga menghasilkan endapan berukuran koloid,
misal pada pembuatan AgCl. Pembuatan koloid
secara reaksi hidrolisis dilakukan dengan
mereaksikan garam tertentu dengan air. Pembuatan
koloid secara reaksi pemindahan dilakukan dengan
cara mereaksikan asam dengan suatu zat, misal
pada pembuatan sol As2S3. Pembuatan koloid
secara reaksi redoks dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan disertai perubahan bilangan
oksidasi. Pembuatan koloid dengan cara penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah
pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam
suatu pelarut tertentu.
2. Jawaban: c
Pembuatan koloid secara hidrolisis terdapat pada
pembuatan sol Fe(OH)3 dengan reaksi:
FeCl3(aq) + 3H2O() Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
Reaksi AgNO 3( aq ) + NaCl( aq ) AgCl( s ) +
NaNO3(aq) merupakan reaksi pengendapan.
Reaksi As2O3(aq) + 3H2S(g) As2S3(s) + 3H2O()
merupakan reaksi pemindahan.
91
5. Jawaban: c
Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan
AgNO3 dengan larutan KI berlebih. Campuran ini
menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI
kemudian dicuci agar mengalami peptisasi, yaitu
terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini dikenal
dengan cara peptisasi.
6. Jawaban: a
Busur Bredig merupakan salah satu metode
pembuatan koloid, khususnya sol logam seperti
emas dan platina. Logam yang akan didispersikan
dipasang sebagai elektrode-elektrode yang
dicelupkan ke dalam air dan dihubungkan dengan
sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga
api listrik yang muncul di antara kedua elektrode
ketika dialiri arus listrik akan menguapkan
sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di
dalam medium pendispersi akan menyublim dan
membentuk partikel halus. Koloid tipe emulsi dibuat
dengan cara homogenisasi, sol raksa dibuat
dengan pengembunan uap, sol perak iodida dibuang
dengan cara peptisasi, sol belerang dibuat dengan
cara reaksi redoks.
7. Jawaban: a
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara
kondensasi fisika melalui penggantian pelarut.
Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida
atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjutnya, larutan tersebut diteteskan sedikit demi sedikit
ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
8. Jawaban: b
Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam medium
pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara
peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli
adalah pektin atau asam pektinat. Pektin
mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin
bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan
membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara
mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat
padat lalu didispersikan ke dalam medium
pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur
Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik.
Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambahkan atau mengalirkan suatu zat ke dalam larutan
untuk membentuk koloid. Pengembunan uap
dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu
mengalirkannya melalui air dingin sehingga
terbentuk cairan (mengembun). Keempat cara
tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol.
9. Jawaban: a
1) 2H2S + SO2 2H2O + 3S
2
+4
oksidasi
reduksi
92
3)
4)
5)
10. Jawaban: b
Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan
terbentuk suspensi. Setelah dipanaskan dan
dididihkan, suspensi agar-agar tersebut akan
berubah membentuk gel.
B. Uraian
1. Sol Fe(OH)3 dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu
mereaksikan garam FeCl3 dengan air mendidih.
Pada proses ini FeCl3 akan terionisasi dan Fe3+
akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi partikel
koloid Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
FeCl3(aq) + 3H2O() Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
2. Pembuatan sol belerang melalui reaksi redoks
dilakukan dengan cara mengalirkan gas H2S ke
dalam larutan SO2. Pada reaksi ini akan terbentuk
larutan jenuh belerang. Reaksi yang terjadi sebagai
berikut.
2H2S(aq) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O()
3. Partikel lemak yang berukuran suspensi dapat
diubah menjadi berukuran koloid dengan cara
homogenisasi. Cara dengan melewatkan partikelpartikel lemak melalui lubang berpori bertekanan
tinggi. Jika partikel koloid telah terbentuk partikelpartikel tersebut selanjutnya didispersikan ke
dalam medium pendispersi.
4. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal dari
suspensi. Caranya dengan menghaluskan partikelpartikel suspensi hingga berukuran partikel koloid
dan mendispersikannya ke dalam medium
pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi,
mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid
dengan cara kondensasi berasal dari partikelpartikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang
berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan
menggabungkan partikel-partikel dalam larutan
sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Adanya gerak Brown mengakibatkan susu bersifat
stabil, tidak mengendap meskipun didiamkan lama.
Terjadinya delta di muara sungai akibat peristiwa
koagulasi. Terjadinya warna jingga di langit pada
sore hari akibat peristiwa efek Tyndall. Penyembuhan sakit perut akibat bakteri patogen dengan
serbuk norit merupakan peristiwa adsorpsi.
Adanya muatan listrik pada permukaan koloid
terjadi akibat adsorpsi ion-ion.
2. Jawaban: d
Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan
jenis muatan listrik pada koloid. Melalui elektroforesis, partikel-partikel koloid akan bergerak ke
salah satu elektrode sesuai dengan lawan muatannya setelah alat elektroforesis dihubungkan dengan
sumber arus selama beberapa waktu.
3. Jawaban: a
Sifat adsorpsi diterapkan pada penyaringan asap
pabrik dengan alat Cottrell dan pemutihan gula
dengan karbon aktif. Penjernihan air dengan tawas
merupakan penerapan sifat koagulasi. Sorot lampu
pada malam hari berkabut merupakan penerapan
sifat efek Tyndall. Cuci darah pada penderita gagal
ginjal merupakan penerapan sifat dialisis.
4. Jawaban: c
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikelpartikel koloid akibat penambahan zat elektrolit.
Dialisis adalah peristiwa keluarnya ion-ion pengganggu dalam koloid melalui selaput semipermeabel. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan
ion-ion yang terdapat dalam medium pendispersi
ke dalam permukaan partikel koloid. Efek Tyndall
adalah peristiwa hamburan berkas cahaya oleh
partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
partikel koloid akibat tumbukan yang tidak
seimbang.
a.
b.
c.
d.
5. Jawaban: b
Koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Muatan ini terjadi
karena koloid Al(OH)3 mengadsorpsi ion positif Al3+
dari medium pendispersinya. Adsorpsi merupakan
kemampuan partikel koloid menyerap suatu
partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul
pada permukaan zat lain. Jadi, kemampuan partikel
koloid Al(OH)3 dalam menyerap kotoran halus yang
melayang-layang di perairan sehingga menempel
pada permukaannya disebut adsorpsi.
6. Jawaban: e
Pengendapan atau koagulasi koloid terjadi karena
penambahan elektrolit. Fe(OH)3 mempunyai ion
Fe3+ dan OH. Oleh karena bermuatan positif,
berarti mampu menarik ion negatif. HCl mempunyai
ion H+ dan Cl. NaCl mempunyai ion Na+ dan Cl.
Na2SO4 mempunyai ion Na + dan SO42. Al2(SO4)3
mempunyai ion Al 3+ dan SO 42 . (NH 4 ) 3 PO 4
mempunyai ion NH4+ dan PO43. Dengan demikian,
ion yang paling efektif mengendapan Fe(OH)3
adalah ion yang mempunyai muatan negatif paling tinggi, yaitu PO43 (elektrolit (NH4)3PO4) paling
kuat tertarik ke Fe(OH)3 dibanding elektrolit yang
lain. Oleh karena muatan ion sol Fe(OH)3 semakin
besar maka akan terjadi penggumpalan.
7. Jawaban: d
Liofil adalah koloid yang fase terdispersinya
mempunyai afinitas besar dalam menarik medium
pendispersinya. Zat yang termasuk liofil adalah
agar-agar, mentega, awan, sabun, minyak tanah,
lem karet, lem kanji, dan busa sabun. Sementara
itu, sol emas, sol perak klorida, susu, belerang,
batu apung, asap, dan debu merupakan liofob.
Liofob adalah koloid yang fase terdispersinya
mempunyai afinitas kecil terhadap medium
pendispersi.
Kimia Kelas XI
93
8. Jawaban: d
Koloid yang bermuatan negatif seperti As2S3
paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang
mengandung ion dengan muatan positif terbesar.
Muatan positif 1 kalium fosfat, muatan positif 2
besi(II) sulfat, magnesium sulfat, dan barium nitrat,
dan muatan positif 3 besi(III) sulfat. Jadi elektrolit
yang paling efektif untuk mengkoagulasikan As2S3
yaitu besi(III) sulfat.
9. Jawaban: c
Muatan listrik pada partikel koloid terjadi karena
permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi
atau menyerap ion-ion yang ada dalam medium
pendispersi.
10. Jawaban: a
Dialisis digunakan untuk menghilangkan ion-ion
pengganggu dari kelebihan elektrolit dalam dispersi
koloid. Caranya dengan menempatkan koloid
dalam kantong semipermeabel, kemudian
menaruhnya dalam wadah berisi air mengalir.
Dengan mengalirkan air terus-menerus, ion-ion
yang berada di dalam kantong akan menembus
keluar. Dekantasi digunakan untuk menyaring
padatan dari larutannya. Elektrolisis digunakan
untuk memisahkan unsur-unsur pembentuk suatu
senyawa, misal memisahkan H2 dan C2 dari air,
atau dapat juga digunakan untuk proses
penyepuhan. Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya
air dari atmosfer ke permukaan bumi. Elektroforesis
adalah peristiwa pergerakan partikel koloid karena
pengaruh medan listrik.
11. Jawaban: e
Pernyataan yang tepat mengenai sol liofil dan sol
liofob sebagai berikut.
1) Partikel terdispersi sol liofob mengadsorpsi
ion.
2) Sol liofob kurang stabil jika dibandingkan sol
liofil.
3) Sol liofil memberikan efek Tyndall yang kurang
jelas.
4) Sol liofil kurang jelas menunjukkan gerak
Brown.
5) Sol liofob mudah diendapkan (dikoagulasikan)
dengan penambahan elektrolit.
12. Jawaban: d
Cuci darah bagi penderita gagal ginjal menerapkan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangkan bau
badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi.
Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid
berupa koagulasi. Sorot lampu pada malam hari
menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gelatin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa
koloid pelindung.
94
13. Jawaban: e
Proses penetralan albuminoid dalam darah
sehingga mengakibatkan penggumpalan yang
dapat menutup luka merupakan peristiwa koagulasi.
Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
industri logam, penyerapan racun-racun berwujud
gas dengan arang halus pada penggunaan masker
gas, penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3) pada
proses pengolahan air minum, penyembuhan sakit
perut karena bakteri patogen menggunakan norit
merupakan proses adsorpsi.
14. Jawaban: c
Saat dipanaskan, putih telur akan mengalami
penggumpalan. Peristiwa koagulasi juga terjadi pada
kegiatan mendinginkan agar-agar panas.
Sementara itu, kegiatan pencelupan serat wol,
pemurnian gula pasir, dan penyembuhan sakit perut
dengan norit menunjukkan sifat koloid berupa
adsorpsi. Pengurangan zat pencemar udara yang
dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
menunjukkan sifat koloid berupa elektroforesis.
15. Jawaban: c
Prinsip dialisis diterapkan dalam proses cuci darah
pada penderita gagal ginjal. Penjernihan air tebu
pada pembuatan gula pasir dan pencelupan serta
wol pada zat warna menerapkan prinsip adsorpsi.
Penambahan minyak silikon pada pembuatan cat
menerapkan koloid pelindung.
16. Jawaban: b
Penggunaan asam format pada proses pengolahan
karet dari lateks bertujuan untuk menggumpalkan
lateks. Jadi, proses ini menerapkan prinsip
koagulasi. Penerapan prinsip koloid pelindung
diterapkan pada penambahan gelatin untuk mencegah terbentuknya gula atau kristal es pada es
krim, penggunaan kasein pada proses pembuatan
susu, penambahan lesitin untuk menstabilkan
butiran-butiran air dalam proses pembuatan
margarin, dan penggunaan larutan gom untuk
melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta.
17. Jawaban: b
Santan merupakan koloid sehingga santan dapat
memberikan efek Tyndall. Sirop, air jeruk, dan air
teh merupakan larutan, sedangkan air kopi
merupakan suspensi. Larutan dan suspensi tidak
dapat memberikan efek Tyndall.
18. Jawaban: c
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant merupakan penerapan sifat adsorpsi.
Memanaskan putih telur merupakan penerapan
sifat koagulasi. Sifat dialisis diterapkan dalam
proses hemodialisis. Efek Tyndall terjadi pada
peristiwa warna orange pada langit pada senja hari.
23. Jawaban: b
Kalsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi
mudah larut dalam air. Agar kalsium asetat dapat
larut dalam alkohol, kalsium asetat dilarutkan
terlebih dahulu ke dalam air hingga terbentuk larutan
jenuh kalsium asetat, kemudian ditambahkan
pelarut alkohol sedikit demi sedikit. Penambahan
ini mengakibatkan terjadinya pergantian pelarut dari
air ke alkohol sehingga terjadi koloid gel kalsium
asetat.
24. Jawaban: d
Sol belerang dapat dibuat dengan tiga cara berikut.
a. Mengalirkan gas H2S ke dalam SO2 dengan
persamaan reaksi:
2H2S + SO2 2H2O + 3S
b. Melarutkan serbuk belerang ke dalam air
panas kemudian mendinginkannya.
c. Menambahkan asam klorida ke dalam larutan
natrium tiosulfat.
Menggiling serbuk belerang dan hasilnya dicampurkan ke dalam asam klorida merupakan pembuatan
sol belerang secara mekanik (dispersi).
25. Jawaban: a
Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan
dengan cara mengubah partikel suspensi/kasar
menjadi partikel koloid. Pengubahan ini dilakukan
dengan cara berikut.
1) Cara mekanik
Zat yang didispersikan dan medium pendispersi digiling bersama-sama sampai
membentuk partikel koloid.
2) Cara busur Bredig
Mencelupkan dua kawat ke dalam air dan
memberikan arus listrik pada keduanya
sehingga kawat bertindak sebagai elektrode.
Panas yang ditimbulkan mula-mula menguapkan logam kemudian uap logam tersebut
mengalami kondensasi dan membentuk
partikel koloid.
26. Jawaban: d
1) Sol AgCl dibuat dengan cara dekomposisi
rangkap (cara kondensasi), yaitu dengan
mencampurkan larutan perak nitrat encer
dengan larutan HCl encer.
2) Sol emas dapat dibuat dengan reaksi reduksi
(cara kondensasi) dengan cara mereaksikan
larutan encer Au3+ dengan larutan ion Sn2+
atau ion Fe2+
3) Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan reaksi
hidrolisis (cara kondensasi), yaitu dengan
menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air
mendidih. Ion Fe3+ akan mengalami reaksi
hidrolisis menjadi Fe(OH)3.
Kimia Kelas XI
95
4)
5)
27. Jawaban: c
Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara
hidrolisis yaitu mereaksikan FeCl3 dengan air
panas. Persamaan reaksinya FeCl3(aq) + 3H2O()
Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
Cara mekanik digunakan untuk membuat sol
belerang. Cara peptisasi digunakan untuk membuat
sol Al(OH)3. Cara reaksi redoks digunakan untuk
membuat sol emas dan sol belerang. Cara
homogenisasi digunakan untuk membuat koloid
tipe emulsi.
28. Jawaban: a
Sol Al(OH)3 dapat dibuat dengan cara menambahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3 dalam
air. Cara ini dinamakan peptisasi. Peptisasi adalah
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa
partikel-partikel koloid. Kondensasi merupakan
cara membuat koloid dengan mengubah partikelpartikel endapan elektrolit yang berupa partikelpartikel larutan sejati menjadi partikel berukuran
koloid. Busur Bredig merupakan cara membuat
partikel-partikel koloid dengan menggunakan
loncatan bunga api listrik. Pengembunan uap
merupakan cara pembuatan koloid dengan
penguapan lalu pengembunan. Reaksi hidrolisis
merupakan cara pembuatan koloid dengan
mereaksikan garam tertentu dengan air.
29. Jawaban: c
1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS
merupakan pembuatan koloid dengan cara
peptisasi (dispersi).
2) Sol logam dibuat dengan cara busur Bredig
merupakan pembuatan koloid dengan cara
dispersi.
3) Larutan AgNO3 diteteskan ke dalam larutan
HCl merupakan pembuatan koloid dengan cara
reaksi pengendapan (kondensasi).
4) Larutan FeCl 3 diteteskan ke dalam air
mendidih merupakan pembuatan koloid dengan
cara reaksi hidrolisis (kondensasi).
5) Agar-agar dipeptisasi dalam air merupakan
pembuatan koloid dengan cara peptisasi
(dispersi).
Jadi, contoh pembuatan koloid dengan cara
kondensasi adalah 3) dan 4).
30. Jawaban: b
Reaksi hidrolisis termasuk cara pembuatan koloid
secara kondensasi, yaitu dengan mereaksikan
garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3
96
d.
e.
Industri logam, yaitu pada kegiatan memisahkan mineral logam dari bijihnya.
Industri zat warna, yaitu pada kegiatan memisahkan komponen zat warna.
koloid
presipitat
peptisasi
Kimia Kelas XI
97
4. Jawaban: d
Ba(OH)2 R Ba2+ + 2OH
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
[basa] =
=
=
=
0,002
= 0,03 M
= 1,8 102
10
= 105 [CH3COOH]
[CH3COOH] = 105 M
V1 M1 = V2 M2
10 105 = 100 M2
M2 = 1 106 M
[H+] =
=
=
= 3,16 106
pH = log [H+]
= log 3,16 106
= 6 log 3,16
= 5,5
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,5.
3. Jawaban: b
Air limbah yang tercemar asam mempunyai
pH < 7. Dengan demikian, air limbah tersebut
adalah Q dengan pH 5,5 dan T dengan pH 4,7.
Sementara itu, air limbah P, R, dan S bersifat basa
karena pH > 7.
98
0,002
0,004
[OH] = 0,004 M
pOH = log [OH]
= log 4 103
= 3 log 4
Kw = 2 1014
pKw = log Kw = 14 log 2
pH = pKw pOH
= (14 log 2) (3 log 4)
= 13,7 2,4
= 11,3
Jadi, pH larutan Ba(OH)2 = 11,3.
5. Jawaban: c
Warna larutan HCOOH = HCl maka pH
HCOOH = pH HCl
[H+] = [HCl] valensi
= 0,003 1
= 3 103 M
pH = log [H+]
= log 3 103
= 3 log 3
Karena pH HCl = pH HCOOH maka [H+] dari
HCl = [H+] dari HCOOH
[H+] =
3 103 =
(3 103)2 = Ka 0,2
9 106 = Ka 0,2
Ka =
= 4,5 105
Jadi, tetapan ionisasi HCOOH sebesar 4,5 105.
6. Jawaban: b
Pengenceran HCl:
M1 V1 = M2 V2
0,1 103 = M2 1
M2 = 0,0001 = 104
mol HCl = M V
= 104 1
= 104 mol
HCl H+ + Cl
a.
[H+] = Ka
= 105 *
= 2 105
pH = 5 log 2 pH = 5 (bukan)
[H+] =
= 104 M
pH = 4
agar pH stabil:
misal: massa NaOH = x
b.
NaOH + CH3COOH
Mula-mula :
!
mol
CH3COONa + H2O
Reaksi
: mol mol
mol
mol
Setimbang :
(0,022
[H+] = Ka
) mol
!
mol
!
mol
104 = 105
!
10( ) = 0,022
!
!
!
c.
" !#
!
!
+ = 0,022
d.
11x = 0,88
x = 0,08 gram = 80 mg
Jadi, massa NaOH yang diperlukan sebanyak
80 mg.
$
L 0,2 M = 0,16 mol
%
L 0,2 M = 0,04 mol
%
mol Ba(OH)2 =
Reaksi
: 0,08 mol
0,04 mol
0,04 mol
0,08 mol
0,04 mol
0,08 mol
[H+] = Ka
= Ka
"# &
''
"# &
''
$
= 2 105
= 4 105
pH = log [H+] = log 4 105 = 5 log 4
8. Jawaban: b
pH = 5
[H+] = 105
**
105 **
= 105
pOH = 5
pH = 9 pH = 5 (bukan)
e.
mol CH3COOH =
Reaksi
: 1 mmol
1 mmol
Setimbang :
1 mmol
[OH] = Kb
= 0,022
7. Jawaban: a
HCOOH + NaOH
HCOONa + H2O
Mula-mula : 1 mmol
0,5 mmol
Reaksi
: 0,5 mmol 0,5 mmol
0,5 mmol
0,5 mmol
[H+] = Ka
0,022 mol
NH3
HCl
NH4Cl
Mula-mula : 1 mmol
0,5 mmol
Reaksi
: 0,5 mmol 0,5 mmol
0,5 mmol
[OH] = Kb
* *
9. Jawaban: c
Misal MNH3 = 1 M
MHCl = 1 M
volume NH3 = x L
volume HCl = y L
mol NH3 = x L 1 M = x mol
mol HCl = y L 1 M = y mol
NH3
+
HCl NH4Cl
Mula-mula : x mol
y mol
Reaksi
: y mol
y mol
y mol
Setimbang : (x y) mol
y mol
Kimia Kelas XI
99
pH = 9
pOH = 14 pH
= 14 9 = 5
log [OH] = 5
log [OH] = log 105
[OH] = 105
[OH] = Kb
[Na2S] =
=
= 0,05 M
[OH] =
''
''
!/
105
/
= Kb
105 =
y=xy
2y = x
!
/
=
Reaksi
: 0,01 mol 0,01 mol
0,01 mol
Setimbang:
0,01 mol
Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah dan
asam kuat.
Volume total = volume NH3 + volume HCl
= (50 + 50) ml = 100 ml
[H+] =
=
Kw
Kb
[G]
1014
105
0,01mol
*
*
1.000
L
100
5
10 10 = 10
pH = log [H+] = log 105 = 5 atau 5 + log 1
11. Jawaban: d
mol NaOH = 0,05 L 0,2 M
= 0,010 mol
mol H2S = 0,05 L 0,1 M
= 0,005 mol
2NaOH + H2S
=
= 2,2 106
pOH = log [OH]
= log 2,2 106
= 6 log 2,2
= 5,7
pH = pKw pOH
= 14 5,7
= 8,3
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,3.
12. Jawaban: e
Na 2 SO 4 merupakan garam netral sehingga
larutannya bersifat netral (pH = 7).
NaBr merupakan garam netral sehingga
larutannya bersifat netral (pH = 7).
NH 4 Br merupakan garam asam sehingga
larutannya bersifat asam (pH < 7).
NH 4 Cl merupakan garam asam sehingga
larutannya bersifat asam (pH < 7).
CH3COONa merupakan garam basa sehingga
larutannya bersifat basa (pH > 7).
Jadi, pH paling besar dimiliki oleh larutan
CH3COONa.
13. Jawaban: e
mol CH2COOH = 0,1 L 0,2 M
= 0,02 mol
mol NaOH = 0,1 L 0,2 M
= 0,02 mol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
R Na2S + 2H2O
Mula-mula : 0,010
0,005
Reaksi
: 0,010
0,005
0,005 0,010
Setimbang :
0,005
;
?
Mula-mula : 0,02
0,02
Reaksi
: 0,02
0,02
0,02
0,02
Setimbang :
0,02
0,02
*
*
= 0,1 M
100
[OH] =
pH = log [H+]
= log 2 105
= 5 log 2
= 4,7
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 4,7.
;
?
=
= 1 105
pOH = log [OH]
= log 1 105
=5
pH = pKw pOH
= 14 5
=9
Jadi, pH larutan setelah dicampur sebesar 9.
=
14. Jawaban: a
pH = log [H+]
H+ =
? ;
16. Jawaban: e
Reaksi yang terjadi:
KOH + CH3COOH R CH3COOK + H2O
CH3COOK R CH3COO + K+
CH3COO + H2O R CH3COOH + OH
%
= ?
= 3,16 107
pH = log 3,16 107
= 7 log 3,16
= 6,5
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 6.5.
15. Jawaban: b
mol NH4OH = 0,1 L 1,6 M
= 0,16 mol
mol H2SO4 = 0,1 L 0,8 M
= 0,08 mol
2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 0,16
0,08
Reaksi
: 0,16
0,08
0,08
0,16
Setimbang :
0,08
0,16
;
?
= 2 105
=
$*
*
= 0,4 M
= 0,5 mol/L
[OH ] = 104 M
[OH] =
;
?
104 =
108 =
Ka =
$
?
= 5 107
Jadi, Ka CH3COOH sebesar 5 107.
17. Jawaban: c
CH 3 COONa terbentuk dari asam lemah
CH3COOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat
basa.
volume = 500 ml = 0,5 L
pH = 8
pOH = pKw pH
= 14 8
=6
[OH ] = 106
Kimia Kelas XI
101
12
10
?
18. Jawaban: e
Ag2CrO4(aq) R 2Ag+(aq) + CrO42(aq)
s
2s
+2
[CrO42]
= 6,1 105
Jadi, urutan kelarutan garam-garam tersebut dari
yang kecil yaitu MnCO3, CdCO3, CaCO3, dan
NiCO3 atau 2), 3), 4), dan 1).
20. Jawaban: c
Suatu garam akan larut jika harga Ksp > hasil kali
kelarutan ion-ionnya.
Ionisasi AgNO3 sebagai berikut.
AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3(aq)
1)
2s
2 1049 = (2s)2(s)
2 1049 = 4s3
s=
1,4 107 = s2
2)
3s
+3
= 3,7 104
MnCO3(aq) R Mn2+(aq) + CO32(aq)
s
= 1,7 1016
Ksp Ag2S = 2 1049
Ksp Ag2S = [Ag+]2[S2]
= (2 0,02)2(1,7 1016)
= (1,6 104)(1,7 1016)
= 2,72 1019
+ 2 2
Ksp < [Ag ] [s ] terjadi endapan
][CO32]
2+
][CO32]
s4 =
s =
= 4,6 107
102
[PO42]
1 1020 = (3s)3(s)
1 1020 = 27s4
2,2 1013 = s2
s=
19. Jawaban: c
1) NiCO3(aq) R Ni2+(aq) + CO32(aq)
+2
s=
0,02
[Ag ] = 0,02 M
2)
0,02
$
s=
$
2+
][CO32]
3,8 109 = s2
4s = 4,8 10
2+
10
$
4)
0,02
s=
= 2,5 106
1 1017 = 1014 M
M = 1 103
[CH3COONa] = 0,001 M
mol CH3COONa = M V
= 0,001 0,5
= 5 104 mol
massa CH3COONa = mol Mr
= (5 104) 82
= 0,041 g
Jadi, massa garam yang harus dilarutkan
sebanyak 0,041 g.
4s =
6,2 1012 = s2
s=
106 =
3)
;
[OH] =
= 4,4 106
= 1,4 105
PbSO4(aq) R Pb2+(aq) + SO42(aq)
2)
][SO42]
1,8 108 = s2
$ $
s=
= 1,3 104
CaCO3(aq) R Ca2+(aq) + CO32(aq)
3)
s
2+
][CO32]
2,8 109 = s2
$
s=
= 5,2 105
4)
5 1013 = s2
s
+
s = = 7 107
Ksp AgBr = 5 1013
Ksp AgBr = [Ag+][Br]
= (2 0,02)(7 107) = 2,8 108
Ksp < [Ag+][Br] terjadi endapan
Ag2SO4(aq) R 2Ag+(aq) + SO42(aq)
s
2s
+2
[SO42]
3 105 = (2s)2(s)
3 105 = 4s3
s=
s
2+
5)
s=
= 2,4 102
Ksp Ag2CrO4 = 6 105
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42]
= (2 0,02)2(2,4 102)
= 3,8 105
Ksp > [Ag+]2[CrO42] larut
s
][CrO42]
2,0 1010 = s2
= (2s) (s)
= 4s3
s
2+
s=
4)
CrO42(aq)
2s
21. Jawaban: d
1) BaCrO4(aq) R Ba2+(aq) + CrO42(aq)
= 1,9 102
Ksp = 3 105
Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO42]
= (2 0,02)2(1,9 102)
= 3 105
Ksp = [Ag+]2[SO42] belum terjadi endapan
Jadi, garam yang larut yaitu Ag2CrO4 dan Ag2SO4.
Ksp BaSO4 = x
Vair = 1.000 ml = 1 L
massa BaSO4 = 2,33 mg
*E*
*
= 1 105 M
Kimia Kelas XI
103
23. Jawaban: c
Hidroksida yang mengendap adalah hidroksida
dengan [ion+][OH] > Ksp
= % L 0,2 M
= 0,02 mol
mol AgNO3 = VAgNO MAgNO
3
= 1013
1013 < 2,8 1010 tidak mengendap
Y(OH)2(aq) R Y2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Y(OH)2 = (101)(106)2
= 1013
1013 < Ksp Y(OH)2
1013 < 4,5 1011 tidak mengendap
Z(OH)2(aq) R Z2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Z(OH)2 = (101)(106)2
= 1013
1013 > Ksp Z(OH)2
1013 > 1,6 1014 mengendap
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Z(OH)2
karena hasil kali konsentrasi ion-ionnya > Ksp-nya.
24. Jawaban: b
NaCl(aq) R Na+(aq) + Cl(aq)
F
Mula-mula :
U+
U+
F''
%
+
%
%
= 0,1 M
AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)
Ksp = [Ag+][Cl] = 0,1 0,1 = 0,01 = 102
25. Jawaban: c
Endapan tidak terjadi apabila hasil kali konsentrasi
ion-ion < Ksp.
1)
2)
3)
4)
0,02 mol
%
+
%
%
0,02 mol
Reaksi
:
0,02 mol
0,02 mol
0,02 mol
0,02 mol
Setimbang :
0,02 mol
0,02 mol
= 0,1 M
AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3(aq)
104
L 0,2 M
F''
= 0,02 mol
%
5)
26. Jawaban: b
Susu dan air akan membentuk sistem koloid tipe
emulsi. Urea dan air akan membentuk larutan,
sama seperti air dan gula. Air dan pasir
membentuk suspensi, sama seperti terigu dan air.
27. Jawaban: d
Fase padat yang terdispersi dalam fase padat
disebut sol padat. Sol terbentuk dari fase padat
yang terdispersi dalam fase cair. Aerosol terbentuk
dari fase cair yang terdispersi dalam gas. Aerosol
padat terbentuk dari fase padat yang terdispersi
dalam medium gas.
28. Jawaban: e
Kue merupakan contoh busa padat. Contoh busa
(buih) adalah busa sabun.
29. Jawaban: a
Sistem koloid dengan fase cair terdispersi dalam
gas disebut aerosol, contoh kabut. Asap adalah
aerosol padat. Batu apung dan styrofoam adalah
busa padat. Busa sabun termasuk busa (buih).
30. Jawaban: c
Sol merupakan sistem koloid dengan fase padat
terdispersi dalam fase cair. Contoh cat, darah, cat
kuku, dan getah karet. Mentega termasuk koloid
tipe emulsi padat (cair dalam padat).
31. Jawaban: c
Susu merupakan koloid alam yang sangat stabil
karena adanya kasein yang berperan sebagai
emulgator antara lemak dan air.
32. Jawaban: b
Larutan amonia yang ditambahkan ke dalam getah
karet berfungsi menstabilkan bentuk sol getah
karet.
33. Jawaban: d
Partikel-partikel koloid di dalam air kotor
mengandung muatan negatif. Tawas mengandung
ion-ion positif yang dapat membentuk koloid
bermuatan positif. Dengan demikian, tawas akan
menetralkan muatan partikel koloid di dalam air
kotor. Akibat gaya gravitasi, partikel-partikel koloid
yang telah netral akan mengendap bersama
dengan tawas.
34. Jawaban: d
Debu merupakan partikel koloid. Jadi, ketika sinar
matahari yang masuk rumah melewati celah
rumah yang berdebu, jalannya sinar akan
kelihatan jelas. Peristiwa tersebut menunjukkan
sifat koloid berupa efek Tyndall. Peptisasi
merupakan cara mengubah endapan menjadi
partikel koloid dengan penambahan zat elektrolit
(ion sejenis). Adsorpsi merupakan peristiwa
penyerapan ion-ion oleh partikel koloid sehingga
partikel koloid menjadi bermuatan. Koagulasi
merupakan penggumpalan partikel koloid. Gerak
Brown merupakan gerakan partikel-partikel koloid
dalam arah zig-zag.
35. Jawaban: a
Kemampuan koloid untuk memisahkan ion-ion
pengganggu kestabilan dalam suatu proses
ditunjukkan oleh sifat koloid berupa dialisis.
Dispersi merupakan cara mengubah partikelpartikel kasar menjadi partikel koloid. Kondensasi
merupakan pengubahan partikel larutan dengan
cara penggumpalan sehingga menjadi partikel
berukuran koloid. Peptisasi adalah memecah
partikel-partikel besar menjadi partikel koloid
dengan penambahan suatu zat elektrolit. Busur
Bredig merupakan cara membuat partikel-partikel
fase terdispersi berukuran partikel koloid menggunakan loncatan bunga api listrik.
36. Jawaban: d
Sifat adsorpsi diterapkan pada proses cara kerja
obat norit dan penjernihan air menggunakan
tawas. Sorot lampu mobil saat cuaca berkabut
merupakan contoh peristiwa efek Tyndall. Proses
pencucian darah menerapkan sifat dialisis.
Pembentukan delta dimuara sungai merupakan
contoh peristiwa koagulasi.
37. Jawaban: a
Sol AgI yang bermuatan negatif akan mudah
dikoagulasikan dengan elektrolit yang bermuatan
positif dengan jumlah muatan paling besar.
Muatan positif dari: AlCl3 = 3, BaCl2 = 2, NaCl = 1,
Na2SO4 = 1, dan Na3PO4 = 1.
Jadi, elektrolit yang paling baik untuk mengkoagulasikan AgI yaitu AlCl3.
38. Jawaban: b
Penerapan efek Tyndall adalah cahaya matahari
di sela-sela pohon yang berkabut dan sinar lampu
kendaraan pada cuaca berkabut, proses pencucian darah pada pasien gagal ginjal merupakan
penerapan sifat dialisis, pembentukan delta di
muara sungai merupakan penerapan sifat
koagulasi, dan pengobatan diare dengan pil norit
merupakan penerapan sifat adsorpsi.
Kimia Kelas XI
105
39. Jawaban: d
1) reaksi hidrolisis
2) reaksi redoks
3) reaksi redoks
4) reaksi pemindahan
5) reaksi pengendapan
40. Jawaban: e
Koloid yang dibuat dengan cara mekanik dilakukan
dengan menggerus partikel-partikel kasar menjadi
partikel halus. Setelah itu, didispersikan ke dalam
medium pendispersi. Pada pembuatan koloid
secara mekanik ini ditambahkan zat penstabil
(stabilizer) yang berupa koloid pelindung. Zat
penstabil berfungsi untuk mencegah terjadinya
penggumpalan kembali.
B. Uraian
1. [OH] = 102
pOH = log [OH]
pOH = log 102
pOH = 2
pH = 14 pOH
pH = 14 2 = 12
pH larutan setelah ditambah NaOH padat =
12 + log 5
pOH = 14 (12 + log 5) = 2 log 5
log (OH) = log 5 102
[OH] = 5 102 M
valensi NaOH = 1
[OH] = [NaOH]
mol NaOH = M V
= (5 102) 2
= 101 mol
massa NaOH = mol Mr
= 101 40
=4g
Jadi, massa NaOH padat yang ditambahkan ke
dalam larutan NaOH sebesar 4 gram.
2. a.
b.
c.
106
II
III
19,95
0,00
19,95
39,95
19,95
20,00
45,05
25,00
20,05
e.
ml
= 20,00 ml
Pada penetralan asam sulfat dan natrium
hidroksida berlaku rumus berikut.
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
25 2 1 = 20 M2 2
M2 = 1,25 M
Jadi, konsentrasi larutan asam sulfat adalah
1,25 M.
Jumlah mol NaOH yang digunakan
= VNaoH MNaOH
= % L 2 M
= 0,05 mol
Jumlah mol Na2SO4 yang dihasilkan
= mol NaOH
= 0,05 mol
= 0,025 mol
Massa Na2SO4
= mol Na2SO4 Mr Na2SO4
= 0,025 mol ((2 A r Na) + (1 A r S) +
(4 Ar O)) g/mol
= 0,025 mol ((2 23) + (1 32) + (4 16))
g/mol
= 0,025 mol (46 + 32 + 64) g/mol
= 0,025 mol 142 g/mol
= 3,55 g
Jadi, massa maksimum garam Na2SO4 yang
terbentuk dalam reaksi adalah 3,55 g.
3. CH3COONa tegolong elektrolit kuat karena berupa
garam. Oleh karena itu, CH 3 COONa akan
terionisasi sempurna dalam air membentuk ion
Na+ dan ion CH3COO. CH3COOH adalah asam
lemah yang hanya terionisasi sebagian dalam air
dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
CH3COOH(aq) R CH3COO(aq) + H+(aq)
Ion CH3COO yang ada dalam kesetimbangan
berasal dari CH 3 COOH dan CH 3 COONa.
Penambahan ion H+ ke dalam larutan penyangga
tersebut akan mengakibatkan ion CH 3COO
bereaksi dengan H+. Oleh karena konsentrasi H+
tidak berubah banyak maka perubahan pH larutan
relatif kecil.
0,1
mol garam =
s=
= 0,2 mol
c.
`
q
|
= *E*
= 1,4 105 M
Jadi, kelarutan AgCl dalam air suling =
1,4 105 M.
b.
s
+
= 3,5 10
% = 3,5 105 100%
= 0,0035%
= 3,5 103%
Jadi, garam terhidrolisis sebesar 3,5 103%.
6. a.
*E*
*E*
= 2 109 M
Jadi, kelarutannya AgCl dalam NaCl 0,1 M
sebesar 2 109 M.
[garam] = 0,2/500/1.000
= 0,4 M
0,1
= 5 1010
[garam] = mol/volume
0,1
;
0,1
0,1
0,1
*E*
*E*
= 2 109 M
Jadi, kelarutannya AgCl dalam AgNO 3
0,1 M sebesar 2 109 M.
7. a.
b.
*E*
= 1 105 M
mol garam = 1 105 M/1 L
= 1 105 mol
Kimia Kelas XI
107
108
9. a.
b.
Kimia Kelas XI
235
: ....
: XI/2
: Kimia
Materi Pokok/
Pembelajaran
Konsep
Asam-Basa
Kompetensi
Dasar
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
2. Mengkaji literatur
tentang pengertian
asam dan basa menurut Bronsted-Lowry.
3. Menentukan pasangan
a s a m - b a s a
konjugasi BronstedLowry.
Mampu menuliskan
persamaan reaksi
asam dan basa
menurut BronstedLowry dan menunjukkan pasangan
asam dan basa
konjugasinya.
Mampu menjelaskan
pengertian
asam dan basa
menurut Arrhenius.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Mengkaji literatur
tentang pengertian
asam dan basa
menurut Arrhenius.
Kegiatan
Pembelajaran
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Teknik
Uraian
Uraian
Pilihan
ganda
Bentuk
Instrumen
Diketahui persamaan
reaksi:
HCl(g) + NH 3 (g)
NH 4Cl(s)
Menurut Arrhenius, reaksi tersebut tidak dapat
digolongkan reaksi asambasa karena . . . .
a. zat yang dihasilkan
bersifat netral
b. tidak membentuk ion
H+ dan OH
c. tidak melibatkan transfer proton
d. reaksi
mengalami
ionisasi
e. hasil reaksi berfase
padat
Contoh Instrumen
Penilaian
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Silabus
12 45 1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semenit
mester 2, Intan
Pariwara, halaman 138
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 124
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan identifikasi
asam-basa
236
Silabus
Kompetensi
Dasar
Sifat Larutan
Asam dan
Basa
Materi Pokok/
Pembelajaran
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
5. Melakukan percoba-
an untuk menentukan
sifat larutan asam
dan basa dengan
berbagai indikator.
()(*)
6. Menentukan harga
pH suatu larutan
berdasarkan trayek
pH dan perubahan
warna berbagai indikator asam-basa
Teknik
Indikator Pencapaian
Kompetensi
4. Mengkaji literatur
tentang asam dan
basa menurut Lewis.
Kegiatan
Pembelajaran
Pilihan
ganda
Uji
petik
kerja
prosedur
Uraian
Bentuk
Instrumen
A
Tidak
berwarna
Merah
Kuning
Air Limbah
Fenolftalein
Trayek: 8,3
10,00
Warna: Tidak
BerwarnaMerah
Lakmus
Trayek: 4,5
8,3
Warna:
Merah-Biru
Bromkresol
Ungu
Trayek: 5,2
6,8
Warna:
Kuning-Ungu
Ungu
Biru
Merah
Tuliskan
persamaan
reaksi Lewis untuk reaksi:
SnCl 4 ( A ) + 2Cl (aq)
SnCl62(aq)!
Tentukan asam dan basa
Lewis pada reaksi tersebut!
Contoh Instrumen
Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
Kimia Kelas XI
237
Kompetensi
Dasar
8. Menentukan kekuat-
an asam (pH) atau
kekuatan basa (pOH)
berdasarkan derajat
pengionan () dan
tetapan asam (K a )
atau tetapan basa
(Kb).
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penentuan
pH Larutan
Asam Lemah
dan Basa
Lemah
Kegiatan
Pembelajaran
7. Mengkaji literatur
tentang kekuatan
asam (pH).
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
Penentuan
pH Larutan
Asam Kuat
dan Basa
Kuat
Materi Pokok/
Pembelajaran
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Teknik
Pilihan
ganda
Uraian
Bentuk
Instrumen
Ka
1,8 105
6,7 106
7,2 1010
Konsentrasi
0,1 M
0,1 M
0,1 M
Nama
Asam
Asam
asetat
Asam
benzoat
Asam
fluorida
Berdasarkan data di
atas, urutan kekuatan
asam dari yang lemah ke
yang paling kuat ditunjukkan oleh nomor
....
a. 1) 2) 3)
b. 1) 3) 2)
c. 2) 1) 3)
d. 3) 1) 2)
e. 3) 2) 1)
3)
2)
1)
No.
Contoh Instrumen
Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
238
Silabus
4.2 M e n g h i t u n g
banyaknya
pereaksi dan
hasil reaksi
dalam larutan
elektrolit dari
hasil
titrasi
asam-basa.
Kompetensi
Dasar
Titrasi AsamBasa
Materi Pokok/
Pembelajaran
Pendidikan
karakter
(*) Kreatif
Ekonomi
kreatif
() Disiplin
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
1. Melakukan percoba-
an titrasi asam lemah
dengan basa kuat
untuk menentukan
konsentrasi asam
atau basa. ()
Mampu menghitung
pH larutan asam
atau basa yang
diketahui konsentrasinya.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
9. Menentukan
pH
larutan asam atau
basa berdasarkan
konsentrasinya.
Kegiatan
Pembelajaran
Tes
unjuk
kerja
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Teknik
Uji petik
kerja
prosedur
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Penilaian
6 45
menit
1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 3962
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 2536
Kimia Kelas XI
239
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
Mampu menentukan kadar zat
melalui titrasi.
4. Menghitung kadar
zat dari data yang
telah diketahui.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
2. Menghitung kadar
zat melalui titrasi. (*)
Kegiatan
Pembelajaran
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Teknik
Uraian
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Penilaian
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan
titrasi
asam lemah
dengan basa
kuat
240
Silabus
Kompetensi
Dasar
Sifat-Sifat dan
Fungsi
Larutan
Penyangga
Materi Pokok/
Pembelajaran
Pendidikan
karakter
(*) K e r j a
keras
Ekonomi
kreatif
() Kreatif
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
2. Menghitung pH atau
pOH larutan penyangga. (*)
3. Menghitung pH larutan
penyangga dengan
penambahan sedikit
asam atau sedikit
basa atau dengan
pengenceran.
Mampu menghitung
pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam
atau sedikit basa
atau dengan pengenceran.
Mampu menghitung
pH atau pOH larutan penyangga.
Mampu membuat
grafik titrasi dari
data hasil percobaan.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
5. Menggambar grafik
titrasi asam-basa dari
data yang ada.
Kegiatan
Pembelajaran
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
unjuk
kerja
Tes
tertulis
Teknik
Uraian
Uraian
Uji petik
kerja
prosedur
Uraian
Bentuk
Instrumen
Diketahui
campuran
1.000 ml larutan CH3COOH
0,1 M dan 1.000 ml larutan CH 3 COONa 0,1 M
(Ka = 1,8 105). Tentukan pH larutan:
a. sebelum penambahan;
Tentukan pH campuran
100 ml larutan CH3COOH
0,5 M dengan 50 ml
larutan CH3COONa 0,2 M!
(Ka = 1,8 105)
Sebanyak 40 ml larutan
HCN dititrasi dengan
larutan KOH 0,02 M. Titik
ekuivalen terjadi saat
volume KOH yang ditambahkan sebanyak
30 ml.
a. Tentukan konsentrasi
larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi
asam-basa
dari
larutan-larutan
tersebut!
Contoh Instrumen
Penilaian
4 45
menit
1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 6390
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 3750
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan larutan penyangga dan
bukan
penyangga
Kimia Kelas XI
241
4.4 M e n e n t u k a n
jenis garam
yang mengalami hidrolisis
dalam air dan
pH larutan garam tersebut.
Kompetensi
Dasar
Hidrolisis
Garam
Materi Pokok/
Pembelajaran
Pendidikan
karakter
(*) Teliti
(**) R a s a
ingin tahu
Ekonomi
kreatif
Bekerja
sama
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
2. Mengkaji literatur
tentang sifat garam
yang terhidrolisis dari
persamaan reaksi
ionisasi.
3. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis. (**)()
Mampu menghitung
pH larutan garam
yang terhidrolisis.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
4. Menyebutkan fungsi
larutan penyangga
dalam tubuh makhluk
hidup dan dalam
kehidupan seharihari. ()
Kegiatan
Pembelajaran
Bentuk
Instrumen
Pilihan
ganda
Uraian
Uraian
Pilihan
ganda
Teknik
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
setelah penambahan
10 ml HCl 0,1 M;
setelah penambahan
20 ml NaOH 0,05 M;
setelah penambahan
4 L air.
d.
c.
b.
Contoh Instrumen
Penilaian
242
Silabus
1. Menentukan sukar
tidaknya
garam
untuk larut.
Pendidikan
karakter
(*) Teliti
Kegiatan
Pembelajaran
4.6 Memprediksi
terbentuknya
endapan dari
suatu reaksi
berdasarkan
prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
4. Menganalisis grafik
atau kurva titrasi
asam kuat dan basa
kuat, asam kuat dan
basa lemah, asam
lemah dan basa
kuat, untuk menjelaskan larutan penyangga
dan hidrolisis.
Kelarutan dan
Hasil Kali
Kelarutan
(K sp)
Materi Pokok/
Pembelajaran
4.5 Menggunakan
kurva perubahan harga pH
pada titrasi
asam-basa
untuk menjelaskan larutan
penyangga
dan hidrolisis.
Kompetensi
Dasar
Mampu menjelaskan grafik hasil
titrasi asam kuat
dan basa kuat, asam
kuat dan basa lemah,
asam lemah dan
basa kuat untuk
menjelaskan larutan
penyangga dan
hidrolisis.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Teknik
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Bentuk
Instrumen
20
30
40
50
60
10
Trayek pH fenolftalein
pH pada titik ekuivalen
Trayek pH metil merah
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 96116
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 5664
e.
d.
c.
b.
a.
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Contoh Instrumen
Penilaian
Kimia Kelas XI
243
Kompetensi
Dasar
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Kelarutan dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan
Harga
Ksp.
Materi Pokok/
Pembelajaran
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
Mampu menghitung
kelarutan suatu elektrolit yang sukar
larut berdasarkan
data harga Ksp atau
sebaliknya.
Mampu menuliskan
ungkapan berbagai
Ksp elektrolit yang
sukar larut dalam
air.
Mampu menghitung
harga tetapan hasil
kali kelarutan berdasarkan harga
kelarutannya.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
2. Menentukan harga
Ksp berdasarkan harga
kelarutannya.
Kegiatan
Pembelajaran
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Teknik
Uraian
Uraian
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Uraian
Bentuk
Instrumen
Rumus
hasil
kali
kelarutan dari senyawa
Ba3(PO4)2 adalah . . . .
d. 108s5
a. s 2
b. 4s 3
e. 225s6
c. 27s4
Contoh Instrumen
Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
244
Silabus
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
7. Melakukan percobaan untuk mengamati
terbentuknya endapan berdasarkan harga
Ksp suatu larutan.
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tes
unjuk
kerja
Teknik
Uji
petik
kerja
prosedur
Bentuk
Instrumen
Masukkan larutan Pb(NO3)2
ke dalam buret 1 dan larutan KCl ke dalam buret 2!
Isi empat buah tabung
reaksi, masing-masing
dengan 10 ml larutan
Pb(NO 3 ) 2 ,
kemudian
tambahkan larutan KCl ke
dalam setiap tabung reaksi
masing-masing sebanyak
1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 ml!
Kocok setiap tabung
reaksi, diamkan sebentar
dan amati perubahan
yang terjadi! Tabung
reaksi manakah yang
menghasilkan endapan?
Panaskan tabung reaksi
yang
menghasilkan
endapan dan amati
perubahan yang terjadi!
Mengapa endapan larut
kembali? Tentukan harga
Ksp campuran larutan yang
membentuk endapan dan
tuliskan persamaan reaksi
yang terjadi!
Contoh Instrumen
Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
Kimia Kelas XI
245
Silabus
Pendidikan
karakter
(*) R a s a
ingin tahu
Ekonomi
kreatif
() Kreatif
Pendidikan
karakter
(*) Kreatif
Sistem Koloid
Sifat-Sifat
Koloid
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
2. Mengkaji literatur
untuk mengetahui
klasifikasi koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase medium pendispersinya.
3. M e n g i d e n t i f i k a s i
peranan koloid di
industri kosmetik,
makanan, dan farmasi,
melalui berbagai
referensi. (*)()
1. Mengkaji literatur
untuk mengetahui
berbagai sifat koloid.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan
Pembelajaran
Tes
unjuk
kerja
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Tes
unjuk
kerja
Teknik
Uji petik
kerja
prosedur
Uraian
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Uji petik
kerja
prosedur
Bentuk
Instrumen
Lakukan
percobaan
untuk mengamati beberapa sifat koloid berupa
sifat efek Tyndall menggunakan karton, larutan
garam, susu cair, sirop,
dan campuran air dan
Jelaskan
terjadinya
gerak Brown pada
partikel koloid!
Contoh Instrumen
Penilaian
....
XI/2
Kimia
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Materi Pokok/
Pembelajaran
:
:
:
:
Kompetensi
Dasar
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
8 45
menit
6 45
menit
1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 191203
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 93102
1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 173190
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 8392
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan perbedaan
antara dispersi
kasar, dispersi
halus, dan dispersi koloid
246
Silabus
Kompetensi
Dasar
Pembuatan
Koloid
Materi Pokok/
Pembelajaran
Pendidikan
karakter
(**) B e k e r j a
sama
Ekonomi
kreatif
() Kreatif
Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan
Pembelajaran
Uji petik
kerja
prosedur
Uji petik
kerja
prosedur
Tes
unjuk
kerja
Pilihan
ganda
Bentuk
Instrumen
Tes
unjuk
kerja
Tes
tertulis
Teknik
Lakukan percobaan
untuk membuat koloid
secara dispersi dan membandingkan hasilnya
menggunakan amilum
yang digerus dan tidak
digerus dengan penambahan akuades dan
larutan iodin!
Contoh Instrumen
Penilaian
1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 204258
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 103110
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan pembuatan
sol Fe(OH)3
4. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan pembuatan
koloid secara
dispersi
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan sifat-sifat
koloid
:
:
:
:
..........
XI/2
Kimia
6 45 menit (3 pertemuan)
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
Kimia Kelas XI
247
2.
3.
Guru menjelaskan tentang stoikiometri larutan asam-basa. Guru memberi saran kepada siswa untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai reaksi penetralan asam-basa dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya menghitung kadar vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk sehingga
siswa dapat memperkirakan jumlah buah jeruk maksimal yang dapat dikonsumsi dalam sehari.
Tujuannya agar vitamin C yang ada di dalam tubuh tidak terbuang percuma. (*)
Elaborasi
Siswa melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu
larutan beserta grafiknya. Guru membimbing siswa untuk mengembangkan sikap kerja sama dengan
siswa lain saat praktikum. Guru mengarahkan siswa untuk membagi tugas dalam kelompok dan
saling membantu satu sama lain. Dengan bekerja sama, pekerjaan akan lebih mudah dilakukan
sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, guru perlu
menanamkan sikap disiplin dalam diri siswa dengan melakukan praktikum sesuai prosedur kerja.
Guru mengingatkan siswa untuk melakukan titrasi secara perlahan dan tidak terburu-buru. Guru
mengingatkan kepada siswa untuk memenuhi tata tertib di laboratorium, di antaranya dengan
membuang sisa zat kimia di tempat yang disediakan. Dengan demikian, siswa akan terbiasa
melakukan segala sesuatu sesuai aturan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan. ()
c.
Konfirmasi
Guru meminta siswa membuat laporan sementara hasil percobaan dan menugasi untuk membuat laporan
hasil praktikum yang telah dilakukan.
1.
Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara melakukan titrasi larutan asam-basa.
2.
Guru meminta siswa yang mewakili kelompoknya untuk membacakan pembahasan hasil percobaan.
3.
248
Pertemuan Ketiga
1.
2.
3.
2.
Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
3) Uji petik kerja prosedur
Contoh Instrumen
a.
Pilihan Ganda
Sebanyak 20 ml larutan asam klorida yang mempunyai pH = 2 log 2,5 dinetralkan dengan larutan
kalium hidroksida yang mempunyai pH = 12 + log 2. Volume basa yang diperlukan sebanyak . . . ml.
a. 5
d. 20
b. 10
e. 25
c. 15
b.
Uraian
Sebanyak 40 ml larutan HCN dititrasi dengan larutan KOH 0,02 M. Titik ekuivalen terjadi saat volume
KOH yang ditambahkan sebanyak 30 ml.
a. Tentukan konsentrasi larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi asam-basa dari larutan-larutan tersebut!
Kimia Kelas XI
249
c.
20
10
15
5
...
...
...
...
Total
50
Aspek
No.
1.
2.
3.
4.
Nilai akhir =
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________
........................
____________________________
.........................
_____________________________
NIP _______________________
NIP _________________________
250
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
:
:
:
:
..........
XI/2
Kimia
4 45 menit (2 pertemuan)
Standar Kompetensi : 4.
Kompetensi Dasar
: 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.
Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran.
Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2.
Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen
Kimia Kelas XI
251
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1.
2.
3.
Motivasi
Guru memberi gambaran tentang pentingnya larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menghitung pH suatu larutan.
Eksplorasi
Guru menjelaskan dengan rinci cara kerja larutan penyangga sehingga larutan tersebut
mempertahankan pH.
b.
Elaborasi
c.
Konfirmasi
Guru meminta siswa membuat kesimpulan sementara dari hasil pengamatan.
1.
2.
Motivasi
Guru menanyakan kembali hasil pengamatan percobaan pada pertemuan pertama.
b.
Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara menghitung pH larutan penyangga.
252
Eksplorasi
Guru menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap pH larutan
penyangga.
Guru menjelaskan fungsi larutan penyangga. Setelah mengetahui fungsi larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari, guru membimbing siswa untuk berpikir kreatif memahami salah satu kegunaan
larutan penyangga melalui pengamatan. Siswa dapat mempraktikkan kegunaan larutan penyangga
tersebut untuk berkreasi menghasilkan produk yang berguna, misal membuat media tanaman sayur
hidroponik. Dengan demikian, siswa dapat mengambil manfaat seperti dapat berhemat dengan
mengambil sayuran dari kebun hidroponik. ()
() Ekonomi Kreatif (kreatif)
3.
b.
Elaborasi
Siswa mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi. Setelah selesai mempelajari bab ini, siswa diarahkan
untuk bekerja keras menyelesaikan perhitungan setiap soal di dalam bab ini secara mandiri. Dengan
demikian, siswa akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga saat
ulangan. (*)
(*) Pendidikan Karakter (kerja keras)
c.
Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.
2.
Teknik Penilaian
1) Tes tertulis
2) Tes unjuk kerja
b.
Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
3) Uji petik kerja prosedur
Contoh Instrumen
a.
Pilihan Ganda
100 ml larutan HCl yang pH-nya 1 dicampur dengan 100 ml larutan NH4OH 0,2 M. Jika diketahui
Kb NH4OH = 105 maka pH larutan tersebut adalah . . . .
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
b.
Uraian
Sebanyak 10 mol asam sianida direaksikan dengan natrium hidroksida sehingga membentuk larutan
penyangga dengan pH = 5. Tentukan massa natrium hidroksida yang direaksikan jika Ka = 105 dan
Mr NaOH = 40!
c.
Kimia Kelas XI
253
Rubrik:
No.
1.
2.
3.
4.
Aspek
Skor Maksimum
20
10
15
5
...
...
...
...
Total
50
Nilai akhir =
100
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________
........................
_____________________________
NIP _______________________
.........................
_____________________________
NIP ________________________
254