Anda di halaman 1dari 128

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi
4.

Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.

Kompetensi Dasar
4.2

Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil


reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.

Nilai

Indikator

Rasa ingin
tahu

Mencoba membuat indikator alami dari berbagai


sayuran, buah, atau bunga yang ada di lingkungan
siswa.

Pada bab ini akan dipelajari:


1. Konsep Asam-Basa
2. Sifat Larutan Asam dan Basa
3. Penentuan pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
4. Penentuan pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Larutan Asam-Basa

Menjelaskan konsep asambasa

Menjelaskan sifat larutan


asam dan basa

Menjelaskan pH larutan
asam kuat dan basa kuat

Menjelaskan pH larutan
asam lemah dan basa lemah

Menjelaskan konsep asambasa berdasarkan:


1. teori Arrhenius
2. teori Bronsted-Lowry
3. teori Lewis

1. Menyebutkan
sifat
larutan asam dan basa
2. Menjelaskan trayek pH
berbagai indikator
3. Mengidentifikasi larutan
yang termasuk asam
atau basa menggunakan indikator buatan,
kertas lakmus, dan
indikator alami

1. Menjelaskan cara menentukan pH, pOH, dan


pKw
2. Menentukan pH larutan
asam kuat dan basa
kuat

1. Menjelaskan cara menentukan:


a. derajat ionisasi;
b. tetapan kesetimbangan baik asam
(Ka) maupun basa
(Kb);
c. pH asam lemah
dan basa lemah
2. Menjelaskan konsep
pH dalam pencemaran

Menyebutkan sifat-sifat larutan asam-basa


dan menghitung pH-nya

Larutan Asam-basa

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Pada reaksi:
HCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s)
Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase
gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa
karena tidak membentuk ion H+ dan OH, padahal
kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa.
Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry
yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan
transfer proton (ion H+). Teori Bronsted-Lowry dapat
diterapkan dalam reaksi HCl dan NH3. Dalam fase
gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya
merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut
tergolong reaksi asam-basa.
2. Jawaban: a
Garam yang bersifat netral terbentuk antara asam
kuat dengan basa kuat. Contoh garam yang
terbentuk antara asam sulfat dengan kalium
hidroksida. Garam yang terbentuk antara asam
kuat dengan basa lemah akan bersifat asam.
Contoh garam yang terbentuk antara amonium
hidroksida dan asam klorida serta aluminium
hidroksida dan asam nitrat. Garam yang terbentuk
antara asam lemah dengan basa kuat akan bersifat
basa. Contoh garam yang terbentuk antara asam
sianida dan natrium hidroksida serta asam
karbonat dan barium hidroksida.
3. Jawaban: c
Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima
proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat
menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang
reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal
CH 3COOH dan H 2O. Pada reaksi reversible,
CH3COOH + H2O
H3O+ + CH3COO, reaksi ke
kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga
bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri,
CH 3COO bertindak sebagai basa. Dengan
demikian pada reaksi reversible juga berlangsung
transfer proton. Sementara itu, serah terima
elektron merupakan teori dari Lewis.
4. Jawaban: e
CH3COOH dapat melepas proton sehingga bersifat
asam dan dapat juga menyerap proton sehingga
bersifat basa. Oleh karena dapat bersifat asam
dan basa maka CH3COOH dikatakan bersifat
amfoter. H2SO4 hanya dapat melepas proton
sehingga bersifat asam. Na2SO4, NaBr, dan NaCl
merupakan garam netral.

5. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang melepaskan H+ dalam air, sedangkan basa adalah
spesi yang melepaskan OH dalam air. Ba(OH)2
dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH.
6. Jawaban: d
NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa NH3
karena NH3 mampu bertindak sebagai akseptor
proton, yaitu dengan menarik ion H+ dari molekul
air. OH merupakan basa konjugasi dari H2O
karena H2O mampu bertindak sebagai donor proton.
7. Jawaban: e
a. HClO4 + NH2
asam 1

basa 2

konjugasi

b.

HClO4 + NH3

asam 1

basa 2

konjugasi

c.

HClO4 + H2 O

asam 1

basa 2

konjugasi

d.

HClO4 + OH

asam 1

basa 2

konjugasi

e.

HClO4 + N2H5+

basa 2

ClO4 + NH3

basa 1 asam 2
konjugasi

ClO4 + NH4+

basa 1 asam 2

konjugasi

ClO4 + H3O+

basa 1 asam 2
konjugasi

ClO4 + H2O

basa 1 asam 2
konjugasi

H2ClO4 + N2H4

asam 1
asam 2
konjugasi
konjugasi

basa 1

Jadi, senyawa HClO4 yang bersifat basa ditunjukkan pada reaksi e.


8. Jawaban: e
F
H
F H
|
|
|
|
F B + : N H F B : N H
|
|
|
|
F
H
F H
Asam

Basa

Dalam kulit valensi atom N dalam molekul NH3


terdapat tiga pasang ikatan (N H) dan satu pasang
elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B
dalam molekul BF3 terdapat tiga pasang elektron
yang berikatan (B F). Sepasang elektron yang
tidak berikatan pada atom N dapat disumbangkan

Kimia Kelas XI

kepada atom pusat B yang kemudian digunakan


secara bersama-sama sehingga terjadi ikatan
kovalen koordinasi (B N). Atom B pada BF3
bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis
merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima
pasangan elektron. Basa Lewis merupakan spesi
yang bertindak sebagai pemberi pasangan
elektron.
9. Jawaban: c
NH4OH(g) + H2O(aq) NH4OH2+(aq) + OH(aq)
basa

asam

asam konjugasi

basa
konjugasi

NH4OH dan NH4OH2+ merupakan pasangan basaasam konjugasi. H 2 O dan OH merupakan


pasangan asam-basa konjugasi.
10. Jawaban: d
Partikel yang dapat bersifat amfiprotik adalah
partikel yang dapat bersifat asam dan basa dalam
reaksi yang berbeda. Partikel akan bersifat asam
jika bereaksi dengan basa, sedangkan partikel akan
bersifat basa jika bereaksi dengan asam. Ion HCO3
dapat bertindak sebagai donor proton ketika
ditambah basa membentuk CO32 (basa konjugasi).
Ion HCO 3 dapat bertindak sebagai akseptor
proton ketika ditambah asam membentuk H2CO3
(asam konjugasi).
B. Uraian
1. a. HCl(aq) H+(aq) + Cl(aq)
Jumlah ion H+ = 1 (asam monoprotik)
b. H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42(aq)
Jumlah ion H+ = 2 (asam poliprotik)
c. NaOH Na+(aq) + OH(aq)
Jumlah ion OH = 1 (basa monoprotik)
d. Ca(OH)2 Ca2+(aq) + 2OH(aq)
Jumlah ion OH = 2 (basa poliprotik)
2. a.
b.
c.
d.

Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan


oleh lingkungan atau pelarutnya.
Keasaman suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah melepaskan
proton (H+).
Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah
jika semakin mudah menerima proton (H+).
Zat dalam reaksi yang dapat bertindak sebagai
asam maupun basa disebut zat amfiprotik.
Contoh H2O.

3. Kekurangan teori asam-basa menurut Arrhenius


sebagai berikut.
a. Hanya dapat diaplikasikan pada reaksi yang
terjadi dalam air.

Larutan Asam-basa

b.

c.

Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa


yang mengandung hidrogen dengan bilangan
oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam
air untuk membentuk larutan asam, sedangkan
yang lain seperti CH4 tidak dapat.
Tidak menjelaskan alasan bahwa senyawa
yang tidak memiliki OH, seperti Na2CO3
memiliki karakteristik seperti basa.

4. Persamaan reaksi Lewis:


..
: Cl :
.. |
..
..
: Cl Sn Cl : + 2 : Cl
..
..
..
|
: Cl :
..
Asam
Lewis

Cl Cl
Cl Sn Cl

Cl Cl

Basa
Lewis

5. Tuliskan reaksi asam-basa berikut menurut


Bronsted Lowry dan tentukan pasangan asam-basa
konjugasinya!
a. HAc(aq) + H2O( )
b. HNO2(aq) + OH(aq)
c. HBr(aq) + H2O( )
d. NH3(aq) + HBO32(aq)
e. H2CO3(aq) + H2O( )
Jawaban:
a. HAc(aq) + H2O( )
H3O+(aq) + Ac(aq)
Asam

b.

Basa

HNO2(aq) + OH(aq)
Asam

Basa

Asam

Basa

konjugasi

konjugasi

H2O( ) + NO2(aq)
Asam

Basa

konjugasi

c.

HBr(aq) + H2O( )
Asam

d.

Basa

H2CO3(aq) + H2O( )
Asam

Basa

Br(aq) + H3O+(aq)

Basa
konjugasi

NH3(aq) + HBO32(aq)
Asam

e.

Basa

konjugasi

Asam
konjugasi

H2BO3(aq) + NH2(aq)

Asam
konjugasi

Basa
konjugasi

H3O+(aq) + HCO3(aq)

Asam
konjugasi

Basa
konjugasi

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi.
Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya,
seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat
dibuktikan dengan cara mencicipinya. Rasa
masam pada buah jeruk membuktikan salah satu
sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif
artinya merusak berbagai benda logam dan
nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asamasam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam
akan menghasilkan garam dengan gas H2. Asam
yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan
garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air
akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion
negatif sisa asam.
2. Jawaban: c
Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut.
1) Berasa pahit.
2) Bersifat kaustik.
3) Jika mengenai kulit terasa licin.
4) Mengubah warna kertas lakmus merah
menjadi biru.
5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion
negatif hidroksil.
6) Bereaksi dengan asam.
7) Bereaksi dengan garam.
3. Jawaban: e
Asam lambung merupakan asam klorida (HCl).
Pada saat terserang sakit mag, kandungan asam
lambung akan naik. Dengan adanya obat mag,
asam lambung akan dinetralkan oleh kandungan
basa dalam obat mag, seperti magnesium
hidroksida (Mg(OH)2) atau aluminium hidroksida
(Al(OH)3). Magnesium klorida (MgCl2) merupakan
garam yang dapat dielektrolisis menghasilkan
magnesium. Natrium hidroksida (NaOH)
merupakan basa kuat yang digunakan dalam
pembuatan sabun mandi. Natrium bikarbonat
(NaHCO3) terdapat dalam soda kue. Asam format
(HCOOH) terdapat dalam semut.
4. Jawaban: b
Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus
merupakan larutan garam yang bersifat netral.
Larutan yang bersifat netral mempunyai pH sekitar
7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai
rasa masam, mengandung ion H+, pH kurang dari
7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas
lakmus biru. Larutan yang bersifat basa

mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit,


mengandung ion OH, pH lebih dari 7, dan dapat
membirukan kertas lakmus merah.
5. Jawaban: a
Perubahan warna menjadi merah pada pengujian
suatu larutan dengan ekstrak bunga nusa indah
menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk
asam. Contoh larutan asam adalah H2S. NH4OH
dan NaOH merupakan basa, jika diuji dengan
ekstrak bunga nusa indah menghasilkan warna
kuning. CH3COONa dan K2S merupakan garam
bersifat basa sehingga jika diuji dengan ekstrak
bunga nusa indah juga akan menghasilkan warna
kuning.
6. Jawaban: a
Ion H+ mengakibatkan korosi karena adanya ion ini
menunjukkan tingkat keasaman. Semakin banyak
ion H+ berarti semakin tinggi keasaman. Keasaman
tinggi menunjukkan tingkat korosi yang tinggi.
7. Jawaban: c
Larutan basa apabila diuji dengan kunyit maka
warna indikator dalam larutan akan menjadi jingga,
jika diuji dengan daun pacar air, warna indikator
dalam larutan akan menjadi kuning, jika diuji dengan
kubis ungu, warna indikator dalam larutan akan
menjadi hijau kebiruan, jika diuji dengan umbi bit,
warna indikator dalam larutan menjadi merah, jika
diuji dengan bunga sepatu, warna indikator dalam
larutan menjadi kuning. Jadi, larutan yang diuji
tersebut kemungkinan berupa Ba(OH)2. HCl dan
H2SO4 merupakan asam, CaSO4 dan NaNO3
merupakan garam yang bersifat netral.
8. Jawaban: e
Vitamin C merupakan asam. Apabila ke dalam
larutan vitamin C dicelupkan kertas lakmus biru,
warna kertas lakmus akan berubah dari biru
menjadi merah.
9. Jawaban: a
Nama
Larutan
a.
b.
c.
d.
e.

Cuka
Amonia
Garam dapur
Air jeruk
Barium hidroksida

Warna Kertas Warna Kertas


Lakmus Merah Lakmus Biru
Sifat
Setelah
Setelah
Pencelupan
Pencelupan
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru

Merah
Biru
Biru
Merah
Biru

Kimia Kelas XI

Asam
Basa
Netral
Asam
Basa

10. Jawaban: b
1) Air limbah A
Fenolftalein, air limbah tidak berwarna
sehingga pH 8,3.
Lakmus, air limbah berwarna merah sehingga
pH 4,5.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning
sehingga pH 5,2.
Jadi, pH air limbah A adalah 4,5.
2) Air limbah B
Fenolftalein, air limbah berwarna merah
sehingga pH 10,0.
Lakmus, air limbah berwarna biru sehingga
pH 8,3.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu
sehingga pH 6,8.
Jadi, pH air limbah B adalah 10,0.
B. Uraian
1. Sifat basa pada suatu larutan dapat diketahui
dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu
indikator, misal kertas lakmus. Larutan basa saat
diuji dengan kertas lakmus akan memberikan
warna biru pada kertas lakmus.
2. Cuka atau asam asetat (CH 3 COOH) jika
direaksikan dengan logam seng (Zn) akan
menghasilkan seng asetat dan gas H2.
Zn(s) + 2CH3COOH(aq) (CH3COO)2Zn(aq) + H2(g)
Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi
tersebut adalah bereaksi dengan logam
menghasilkan garam dan gas H2. Gas H2 akan
tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas.
Cuka atau asam asetat (CH3COOH) jika direaksikan
dengan kalsium karbonat (CaCO 3 ) akan
menghasilkan kalsium asetat, gas CO2, dan air.

CaCO3 + 2CH3COOH (CH3COO)2Ca + CO2 + H2O

Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi


tersebut adalah bereaksi dengan karbonat
menghasilkan garam, air, dan gas CO2. Gas CO2
akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung
gas.

A. Pilhan Ganda
1. Jawaban: c
Air murni bersifat netral karena mempunyai tingkat
keasaman (pH) sebesar 7 yang diperoleh dari
ionisasi sebagian sesuai reaksi:
H2O
H+ + OH

Larutan Asam-basa

3. a.

b.

1) Bunga sepatu
2) Bunga bugenvil
3) bunga mawar merah
4) Kunyit
5) Umbi bit
6) Bunga nusa indah
7) Daun pacar air
8) Bunga kana
Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut
dapat memberikan warna yang berbeda dalam
larutan asam atau basa.
Tumbuhan

Warna Larutan
Asam

Kunyit
Umbi bit
Daun pacar air
Bunga kana
Bunga nusa indah
Bunga sepatu
Bunga bugenvil
Bunga mawar merah

Kuning
Biru
Merah
Merah
Merah
Merah
Ungu
Merah muda

Basa
Jingga
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau

4. Larutan asam jawa dan larutan teh bersifat asam


sehingga jika diuji dengan kertas lakmus merah,
kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji
dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus akan
berubah menjadi merah. Larutan kapur dan larutan
sampo bersifat basa sehingga jika diuji dengan
kertas lakmus biru, kertas lakmus tidak berubah
warna. Jika diuji dengan kertas lakmus merah,
kertas lakmus akan berubah menjadi biru.
5. Pengujian larutan menggunakan indikator metil
merah; larutan berwarna jingga maka pH larutan
4,4 pH 6,2. Pengujian larutan menggunakan
indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau
maka pH larutan 6,0 pH 7,6. Pengujian larutan
menggunakan indikator metil jingga, larutan
berwarna kuning maka pH larutan 4,4. Pengujian
larutan menggunakan indikator bromkresol hijau,
larutan berwarna biru maka pH larutan 5,4. Jadi,
pH untuk larutan Y berkisar antara 6,0 pH 6,2.

2. Jawaban: e
[H+] = [OH] = K w =

5,1 10 14 = 2,26 107

3. Jawaban: b
Reaksi ionisasi Mg(OH)2 sebagai berikut.
Mg(OH)2
Mg2+ + 2OH
Dengan demikian, magnesium hidroksida
(Mg(OH)2) mempunyai valensi basa (jumlah OH)
sebanyak 2.

4. Jawaban: d
[H+] air = 107
Jika [H+] larutan lebih besar daripada 107, berarti
larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan
NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen,
larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka
mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga
[H+] dalam air.
5. Jawaban: e
Larutan yang bersifat paling basa mempunyai harga
pH paling besar atau mendekati 14. Berdasarkan
tabel tersebut, EOH mempunyai harga pH paling
besar, yaitu 13,0 sehingga EOH bersifat paling
basa di antara larutan yang lain.
6. Jawaban: e
1) Asam bromida (HBr)
HBr
H+ + Br = asam monovalen
2) Asam sianida (HCN)
HCN H+ + CN = asam monovalen
3) Asam nitrit (HNO2)
HNO2 H+ + NO2 = asam monovalen
4) Asam nitrat (HNO3)
H+ + NO3 = asam monovalen
HNO3
5) Asam karbonat (H2CO3)
H+ + CO32 = asam bivalen
H2CO3
Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi
asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam
karbonat.

mol NaOH
volume NaOH

= 3 102 M

mol NaOH
2L

= 3 102 M

mol NaOH = 6 102 mol


9. Jawaban: b
1)

HCl 0,01 M
[H+] = [HCl] valensi
= 0,01 M 1
= 102 M
pH = log [H+] = log 102 = 2

2)

HNO3 0,02 M
[H+] = [HNO3] valensi
= 0,02 M 1
= 2 102 M
pH = log [H+]
= log 2 102
= 2 log 2

3)

H2SO4 0,001 M

[H+] = [H2SO4] valensi


= 0,001 M 2
= 2 103 M
pH = log [H+]
= log 2 103
= 3 log 2

4)

[OH]= [NaOH] valensi


= 0,01 1
= 102 M
pOH = log [OH] = log 102 = 2
pH = pKw pOH = 14 2 = 12

7. Jawaban: a
Mol H2SO4 =
=
=
=
[H2SO4] =

massa H2SO 4
Mr H2SO 4
massa H2SO 4
(2 Ar H) + (1 Ar S) + (4 Ar O)
1,96 gram
((2 1) + (1 32) + (4 16)) gram/mol

1,96 gram
98 gram / mol

mol H2SO 4
volume H2SO 4
+

= 0,02 mol
0,02 mol
0,2 L

= 0,1 M

SO42

2H +
H2SO4
+
[H ] = 2 0,1 M = 2 101 M
pH = log [H+] = log 2 101 = 1 log 2
8. Jawaban: d
pH NaOH = 12 + log 3
pOH = 14 pH = 14 (12 + log 3) = 2 log 3
pOH = log [OH]
2 log 3 = log [OH]
log 3 102 = log [OH]
[OH] = 3 102
[OH] = [NaOH] = 3 102 M

NaOH 0,01 M

5)

Ba(OH)2 0,002 M

[OH]= [Ba(OH)2] valensi


= 0,002 2
= 4 103 M
pOH = log [OH]
= log 4 103
= 3 log 4
pH = pKw pOH
= 14 (3 log 4)
= 11 + log 4

10. Jawaban: e
Semakin ungu warna pada indiaktor universal,
berarti larutan semakin bersifat basa (pH paling
besar).
1) KOH 0,5 M
KOH(aq)
K+(aq) + OH(aq)
KOH bervalensi 1
[OH] = 1 0,5 M = 0,5 M

Kimia Kelas XI

2)

3)

4)

pOH = log [OH]


= log 5 101
= 1 log 5
pH = pKw pOH
= 14 (1 log 5)
= 13 + log 5
= 13,7
NaOH 0,3 M
NaOH(aq)
Na+(aq) + OH(aq)
NaOH bervalensi 1
[OH] = 1 0,3 M = 0,3 M
pOH = log [OH]
= log 3 101
= 1 log 3
pH = pKw pOH
= 14 (1 log 3)
= 13 + log 3
= 13,5
Ba(OH)2 0,2 M
Ba2+(aq) + 2OH(aq)
Ba(OH)2(aq)
Ba(OH) bervalensi 2
[OH] = 2 0,2 M
= 0,4 M
pOH = log [OH]
= log 4 101
= 1 log 4
pH = pKw pOH
= 14 (1 log 4)
= 13 + log 4
= 13,6
Ca(OH)2 0,1 M
Ca(OH)2(aq)
Ca2+(aq) + 2OH(aq)
Ca(OH)2 basa bervalensi 2
[OH] = 2 0,1 M = 0,2 M
pOH = log [OH]
= log 2 101
= 1 log 2
pH = pKw pOH
= 14 (1 log 2)
= 13 + log 2
= 13,3

5)

Mg(OH)2 0,4 M
Mg(OH)2(aq)
Mg2+(aq) + 2OH(aq)
Mg(OH)2 bervalensi 2
[OH] = 2 0,4 M = 0,8 M
pOH = log [OH] = log 8 101 = 1 log 8
pH = pKw pOH
= 14 (1 log 8)
= 13 + log 8
= 13,9
Jadi, larutan yang memberikan warna paling ungu
adalah Mg(OH)2 karena memiliki pH terbesar (pOH
terkecil).

Larutan Asam-basa

B. Uraian
1. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen
dalam suatu larutan.
2. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan
kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri
sehingga konsentrasi ion OH berkurang,
sedangkan konsentrasi ion H+ meningkat. Dengan
demikian air berubah sifat menjadi asam.
3. Ionisasi NaOH : NaOH(aq)
Na+(aq) + OH(aq)
+

[Na ] = [OH ] = [NaOH] = 0,1 M = 101 M


Kw = [H+][OH]
1014 = [H+]101
[H+] =

1014
101

= 1013 M

Jadi, konsentrasi ion OH = 101 M, sedangkan


konsentrasi ion H+ = 1013 M.
4. H2SO4
2H+ + SO42
pOH = 11,7
pH = pKw pOH
= 14 11,7
= 2,3
2,3 = 3 0,7
= 3 log 5
= log 5 103
= log [H+]
+
[H ] = 5 103 M
[H+] = [H2SO4] valensi
5 103 = [H2SO4] 2
[H2SO4] = 2,5 103 M
5. a.

b.

HNO3 0,3 M
HNO3
H+(aq) + NO3
[H+] = [HNO3] valensi
= 0,3 1
= 0,3 M
= 3 101 M
pH = log [H+] = log 3 101 = 1 log 3
Ba(OH)2 0,01 M
Ba(OH)2
Ba2+ + 2OH

[OH ] = [Ba(OH)2] valensi


= 0,01 2
= 2 102 M
pOH = log [OH]
= log 2 102
= 2 log 2
pH = pKw pOH
= 14 pOH
= 14 (2 log 2)
= 12 + log 2

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa
asam yang melepaskan tiga ion H+, misal H3PO4.
HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa
satu), yaitu senyawa asam yang melepaskan
1 ion H+. H2CO3 dan H2C2O4 merupakan contoh
asam berbasa dua), yaitu senyawa asam yang
melepaskan dua ion H+.
2. Jawaban: c
Dalam air, NH3 akan terionisasi sebagai berikut.
NH4OH(aq)
NH4+(aq) + OH(aq)
[OH] =
=

Kb b

= 9 10
= 3 103
Jadi, konsentrasi OH adalah 3 103 M.
3. Jawaban: e
Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin
besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki
oleh asam asetat yaitu 1,8 105 dan Ka terkecil
dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 1010. Jadi,
urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang
paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) 2) 1).
4. Jawaban: d
a = 0,1 M
pH = 3
pH = log [H+]
3 = log [H+]
log 103 = log [H+]
[H+] = 103
[H+ ]
a

7. Jawaban: d
H2SO4 = asam kuat,
C6H5COOH = asam lemah
[H+] = [H2SO4] valensi
= 5 104 2

1,8 105 0,5


6

6. Jawaban: b
[OH] = b
= 10% 0,5
= 5 102 M
pOH = log [OH] = log 5 102
= 2 log 5
pH = 14 pOH
= 14 (2 log 5)
= 12 + log 5

103
101

= 102

Jadi, harga derajat ionisasi asam lemah adalah


0,01.
5. Jawaban: b
pH = log [H+] [H+] = a
pH = log a
4 = log 107 a
4 = 7 log a
log a = 3
a = 103 M
Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut 103 M.

= 103 M
[H+ ] H2SO4 = [H+ ] C6H5COOH

103 =

Ka a

3 2

(10 ) = Ka 0,025

Ka = 4 105
Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 105.
8. Jawaban: c
Reaksi ionisasi HCOOH sebagai berikut.
HCOOH(aq) H+(aq) + HCOO(aq)
[H+] =

Ka a

1,7 104 1
= 1,3 102 M
=

9. Jawaban: d
NH4OH
NH4+ + OH
2,5 gram NH4OH =

2,5 gram
Mr NH4OH

2,5

= 35

= 0,071 mol
0,071

Konsentrasi NH4OH = 0,4 = 0,1775 M


[OH] = [NH4OH]
= 0,1775 0,01
= 1,775 103 M
pOH = 3 log 1,775
= 3 0,2492
= 2,7508
pH = 14 2,7508
= 11,2492
Jadi, pH larutan sebesar 11,2492.

Kimia Kelas XI

10. Jawaban: c
= 1% = 0,01
Ka = a 2
Ka = 0,1 (0, 01)2 = 105
11. Jawaban: c
Larutan asam asetat mempunyai pH sama dengan
larutan HCl sehingga [H+] keduanya juga sama.
[H+] dalam CH3COOH = [H+] dalam HCl

15. Jawaban: d
pH = 5
log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105

K a CH3 COOH [CH3 COOH] = [HCl] valensi

1.

[H+] =

Ka a
K a 0,04

1,6 10 = Ka 0,04
Ka = 4 104

Ka a

104 =

1,8 105 a

pH = 5 [H+] = 105
105 =

1,8 105 a

a = 5,5 106 M
Pengenceran: V1 M1 = V2 M2
misal: V1 = 1 L
1 5,5 104 = V2 5,5 106

V2 = 100 L
Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan
pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali.
13. Jawaban: d
(M1 V1) + (M2 V2 ) + (M3 V3 )
Vtotal

4 10 4

2 = aa =
= 102 = 0,01
0,04
= 101 = 0,1
Jadi, harga Ka HCOOH = 4 104 dan HCOOH
= 0,1.

a = 5,5 104 M

2.

[OH] =

Kb b

5
3 103 = 1,8 10 b
9 106 = 1,8 105 b
b = 5 101 mol/L
mol = b Vair
= 5 101 mol/L 0,8 L = 0,4 mol
Volume NH3 = mol 22,4 L/mol
= 0,4 mol 22,4 L/mol
= 8,96 liter

3. pH = 3, berarti [H+] = 103 M

(0,5 300) + (0,25 500) + (0 200)


300 + 500 + 200

[H+] =

K a 0,02

1.000
600

150 + 125
1.000

103 =

K a 0,02

1.000
600

= 0,275 M
Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M.
14. Jawaban: c
pH = 4
[H+] = 104
pH = 2
[H+] = 102
pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik
100 kali.

10

K a 10 2

4 103 =

pH = 4 [H+] = 104

Mtotal =

105 =

B. Uraian

12. Jawaban: d
[H+] =

Ka a

1010 = Ka 102
Ka = 108
pKa = log Ka = log 108 = 8

3
2 105 [CH3 COOH] = 2 10 1

2 105 [CH3COOH] = 4 106


[CH3COOH] = 2 101 M
= 0,20 M
Jadi, konsentrasi asam asetat adalah 0,20 M.

[H+] =

Larutan Asam-basa

K a 3 102

106 = Ka 3 102
Ka = 3 105
Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam
lemah tersebut 3 105.
4. Mol KNH4OH =
[KNH4OH] =

0,74
74

0,01mol
100 ml
1.000 ml

= 0,01 mol
= 0,1 M

[OH] =

[KNH4OH] K b

(10 1)(1 10 5 )

= 1 10 6 = 1 103 M
pOH = log [OH]
= log 1 103
=3
pH = pKw pOH = 14 3 = 11
Jadi, pH larutan KNH4OH tersebut adalah 11.
[H+] =

5. a.

6 103 =

Ka [CH3COOH]

mol CH3COOH = [CH3COOH] volume


= 2 0,5
= 1 mol
Berat CH3COOH = mol Mr CH3COOH
= 1 60
= 60 g
b.

=
=

Ka
[CH3COOH]

1,8 105
6 103

= 0,0548

1,8 105 [CH3COOH]

[CH3COOH] = 2 M

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam
air dapat menghasilkan ion OH. Sementara itu,
asam menurut Arrhenius adalah larutan yang
dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+.
2. Jawaban: b
1) NH4+ + H2O
asam 1

NH3 + H3O+

basa 2

basa 1

asam 2

konjugasi
konjugasi

2)

CH3COOH + HNO2
basa 2

asam 1

CH3COOH2+ + NO2
asam 2

basa 1

konjugasi
konjugasi

3. Jawaban: e
Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan
serah terima pasangan elektron. Asam adalah
akseptor atau penerima pasangan elektron,
sedangkan basa adalah donor atau pemberi
pasangan elektron.
4. Jawaban: e
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena
dapat menghasilkan ion H+ dan OH yang sama
banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai
kelemahan karena kurang mencakup pengertian
yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan
harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut
universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol,
benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga
sering digunakan.

5. Jawaban: c
HClO4 + CH3COOH
ClO4 + CH3COOH2+
HClO4 = asam Bronsted-Lowry karena dapat
memberikan proton.
CH3COOH = basa Bronsted-Lowry karena dapat
menerima proton.
ClO4 = basa konjugasi dari HClO4.
CH3COOH2+ = asam konjugasi dari CH3COOH.
6. Jawaban: d
Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton
(H+). Asam ini terdapat pada reaksi:
1) NH4+ NH3, donor H+
2) HSO4 SO42, donor H+
3) CH3COOH CH3COO, donor H+
4) H2O OH, donor H+

Reaksi NaH + H2O H2 + Na+ + OH bukan donor


proton, tetapi donor ion OH (ion hidroksida).

7. Jawaban: c
Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat
(HPO42) adalah H2PO4.
Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu
H dari pasangan basanya.
8. Jawaban: d
H2O bersifat asam terdapat pada reaksi:
1) RNH2 + H2O
RNH3+ + OH
2) HS + H2O
H2S + OH
+
H2O melepaskan H menjadi OH.
H2O pada reaksi berikut bersifat basa.
H2PO4 + H2O
HPO42 + H3O+
+
H2O menerima H menjadi H3O+.

Kimia Kelas XI

11

9. Jawaban: c
Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan
yang dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi,
larutan asam tersebut harus mengandung atom H.
Di antara larutan H3PO4, H2O, HCl, CO32, dan
HCO3 yang tidak mempunyai atom H adalah ion
CO32. Jadi, ion ini bukan asam.
10. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, suatu larutan dikatakan
mempunyai sifat basa jika dapat menghasilkan ion
hidroksida (OH) jika dilarutkan dalam air. Natrium
hidroksida (NaOH) akan mengalami ionisasi
menjadi Na+ dan OH jika dilarutkan ke dalam air.
11. Jawaban: c
K1 =

H+ HS
H2S

K2 =

H+ S2
HS

Ktotal = K1 K2
=

H+ HS
H2S

H2 + S2
H2S

H+ S2
HS

12. Jawaban: c
Sifat basa ditentukan oleh ion OH. Oleh karena glikol
tidak melepaskan ion OH dalam air, glikol tidak
bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus OH.
13. Jawaban: a
Di dalam teh terdapat asam tanat. Sabun, sampo,
deodorant, dan antasida (obat mag) mengandung
senyawa basa.
14. Jawaban: b
Metil merah: jingga 4,4 pH 6,2
Bromtimol biru: kuning pH 6,0
Fenolftalein: tidak berwarna pH 8,2
Dengan demikian, pH larutan adalah 4,4 pH 6,0.
15. Jawaban: e
Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila
dapat memberi warna yang berbeda pada suasana
asam dan basa.
16. Jawaban: e
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari
ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada
di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi
bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit,
dan bunga kana.

12

Larutan Asam-basa

17. Jawaban: d
Suatu larutan dengan pH semakin kecil dari 7,
menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu
larutan dengan pH semakin besar dari 7
menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas
indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa
derajat kebasaan suatu larutan semakin besar.
18. Jawaban: d
Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat
asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang
paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam,
darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4),
2), 1), 3), dan 5).
19. Jawaban: c
[H+] berbanding besar dengan pOH. Semakin besar
pOH, [H+] semakin besar.
1) NaOH 0,1 M, pOH = 1
pH = pKw pOH = 14 1 = 13
log [H+] = 13
[H+] = 1013
2) CH3COOH 0,01 M, pOH = 9
pH = pKw pOH = 14 9 = 3
log [H+] = 3
[H+] = 103
3) HCl 0,01 M, pOH = 12
pH = pKw pOH = 14 12 = 2
log [H+] = 2
[H+] = 102
4) NH4OH 0,01 M, pOH = 5
pH = pKw pOH = 14 5 = 9
log [H+] = 9
[H+] = 109
5) H2O, pOH = 7
pH = pKw pOH = 14 7 = 7
log [H+] = log 107
[H+] = 107
Jadi, HCl 0,01 M mempunyai [H+] terbesar di antara
NaOH, CH3COOH, NH4OH, dan H2O.
20. Jawaban: c
Indikator fenolftalein mempunyai trayek pH 8,310,0
dengan trayek warna tidak berwarna hingga merah.
Air kapur dengan pH = 11 akan menghasilkan
warna merah karena pH 10,0 merupakan trayek
pH yang menghasilkan warna merah.
21. Jawaban: a
2H+ + SO42
H2SO4
[H+] = [H2SO4] valensi = 0,1 2 = 0,2 M
pH = log [H+] = log 2 101 = 1 log 2

22. Jawaban: a
Kekuatan asam dapat dilihat dari harga pH.
Semakin kecil pH, asam semakin kuat. Harga pH
asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H+ yang

25. Jawaban: d
1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan
mol KOH

MKOH = volume KOH =

dirumuskan dengan: [H+] = K a M


Pada soal di atas konsentrasi semua larutan
dianggap sama yaitu 1 M sehingga [H+] =
+

1)

[H ]HOCl =

2)

[H+]HCN =

3)

Ka .

= 1,6 10
2,8 10
4
pH = log 1,6 10 = 4 log 1,6
5
6,0 10 10 = 2,4 10
pH = log 2,4 105 = 5 log 2,4

mol KOH

= 4,2 10
1,8 10
pH = log 4,2 103 = 3 log 4,2

[H+]C H COOH = 6,5 10 5 = 8,1 103


6 5
pH = log 8,1 103 = 3 log 8,1
Jadi, urutan kekuatan asam dari yang paling lemah
ke yang paling kuat yaitu HCN, HOCl, CH3COOH,
dan C6H5COOH.
4)

23. Jawaban: a
VHNO = 100 ml = 0,1 L
3

Mol HNO3 =
=
=
=

3)

Mol NaOH =
=

MHNO =
3

= 10

0,4 gram

mol NaOH

MNaOH = volume NaOH =

0,01mol
1L

= 0,01 M

NaOH
Na+ + OH
[OH] = [NaOH] valensi
= 0,01 1
= 0,01 M
pOH = log [OH] = log 102 = 2
pH = pKw pOH = 14 2 = 12

HNO3
H+ + NO3
+
[H ] = [HNO3] valensi = 101 1 = 101
pH = log [H+] = log 101 = 1

[H+] = Ka a = 105 103 = 104


pH = 4
Perbandingan pH larutan KOH : pH larutan HCOOH
12 : 4 3 : 1

massa NaOH
(1 Ar Na) + (1 Ar O) + (1 Ar H)

= 40 gram / mol = 0,01 mol

24. Jawaban: d
1) KOH 0,01 M
[OH] = [KOH] valensi
= 0,01 1 = 0,01 = 102
pOH = 2
pH = pKw pOH = 14 2 = 12
2) HCOOH 0,001 M (Ka = 105)

massa NaOH
Mr NaOH

0,4 gram

= 0,01 mol
1

= 0,01 M

= ((1 23) + (1 16) + (1 1)) gram/mol

0,63 gram
((1 1) + (1 14) + (3 16)) gram/mol
0,63 gram
63 gram/mol
0,01mol
0,1L

0,01mol
1L

KOH
K+ + OH
[OH] = [KOH] valensi = 0,01 1 = 0,01 M
pOH = log [OH] = log 102 = 2
pH = pKw pOH
= 14 2
= 12
0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan

massa HNO 3
Mr HNO 3
massa HNO 3
(1 Ar H) + (1 Ar N) + (3 Ar O)

mol
volume

= 0,05 M

KOH
K+ + OH
[OH] = [KOH] valensi = 0,05 1 = 0,05 M
pOH = log [OH] = log 5 102 = 2 log 5
pH = pKw pOH
= 14 (2 log 5) = 12 + log 5
0,01 mol KOH dalam 1 liter larutan
MKOH = volume KOH =

[H ]CH COOH =

2)

0,1mol
2L

4)

0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan


MSr(OH) =
2

mol Sr(OH)2
volume Sr(OH)2

0,1mol
2L

= 0,05 M

Sr(OH)2
Sr2+ + 2OH

[OH ] = [Sr(OH)2] valensi


= 0,05 2
= 0,1 M
pOH = log [OH]
= log 101
=1
pH = pKw pOH
= 14 1
= 13

Kimia Kelas XI

13

5)

0,74 gram Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutan


mol Ca(OH)2
=

massa Ca(OH)2
Mr Ca(OH)2

massa Ca(OH)2
(1 Ar Ca) + (2 Ar O) + (2 Ar H)

0,74 gram
((1 40) + (2 16) + (2 1)) gram/mol

0,74 gram
(40 + 32 + 2) gram / mol

0,74 gram
74 gram / mol

yang dapat terionisasi sempurna dalam air. H2SO4


merupakan asam kuat yang dapat terionisasi
sempurna dalam air. CH3COOH merupakan asam
lemah yang mudah larut dalam air.

= 0,01 mol
MCa(OH) =
2

mol Ca(OH)2
volume Ca(OH)2

0,01mol
0,5 L

= 0,02 M

Ca(OH)2
Ca2+ + 2OH

[OH ] = [Ca(OH)2] valensi


= 0,02 2
= 0,04 M
pOH = log [OH] = log 4 102 = 2 log 4
pH = pKw pOH
= 14 (2 log 4) = 12 + log 4
Jadi, harga pH terbesar terdapat pada larutan
0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan.
26. Jawaban: c
pH air murni = 7
1 ml = 20 tetes
10 tetes =

10 tetes
20 tetes

1 ml = 0,5 ml = 5 10

V1 M1 = V2 M2

5 104 0,1 = 2 M2

M2 = 2,5 105

[H+] = [HCl] valensi = 2,5 105 1 = 2,5 105


pH = 5 log 2,5
Jadi, pH air murni berubah dari 7 menjadi
5 log 2,5.
27. Jawaban: e
M1 = 1 M
V1 = 20 ml
V2 = 50 ml
Pengenceran:
M1 V1 = M2 V2
1 20 = M2 50
20

M2 = 50 M = 0,4 M
28. Jawaban: c
NaOH merupakan basa kuat yang mudah larut
dalam air. NH4OH merupakan basa lemah yang
mudah larut dalam air. HCl merupakan asam kuat

14

Larutan Asam-basa

29. Sebanyak 10 ml larutan HCl mengandung 18,25%


berat HCl (massa jenis = 1,08 g/ml) diencerkan
dengan penambahan air hingga volumenya 500 ml.
Apabila Mr HCl = 36,5, pH setelah pengenceran
adalah . . . .
a. 2
d. 5
b. 3
e. 6
c. 4
Jawaban: a
mHCl = HCl VHCl
= 1,08 g/ml 10 ml
= 1,08 g
Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl
18,25

= 100 1,08 g = 0,197 g


Mol HCl =
MHCl =

massa HCl
Mr HCl

0,197 g

= 36,5 g/mol = 0,005 mol


1.000

mol HCl
VHCl

= 0,005 mol 500 L = 0,01 M


+
[H ] = valensi MHCl
= 1 0,01
= 102
pH = log [H+] = log 102 = 2
30. Massa kalsium hidroksida yang harus dilarutkan
dalam air hingga volume 500 ml agar diperoleh
larutan dengan pH = 12 + log 5 adalah . . . gram.
(Ar : Ca = 40, O = 16, H = 1)
a. 0,925
d. 46,25
b. 0,463
e. 92,5
c. 9,25
Jawaban: a
pH = 12 + log 5
pOH = pKw pH
= 14 (12 + log 5)
= 2 log 5
pOH = log [OH]
2 log 5 = log [OH]
log 5 102 = log [OH]
[OH] = 5 102
[OH] = valensi MCa(OH)
2
5 102 = 2 MCa(OH)
MCa(OH) = 2,5 102

Mol Ca(OH)2 = VCa(OH) MCa(OH)


2

500
1.000

L 2,5 102 M

= 1,25 102 mol

Massa Ca(OH)2 = mol Ca(OH)2 Mr Ca(OH)2


= mol Ca(OH)2 ((1 Ar Ca)
+ (2 Ar O) + (2 Ar H)) g/mol
= 1,25 102 mol ((1 40)
+ (2 16) + (2 1)) g/mol
= 1,25 102 mol 74 g/mol
= 0,925 gram

3,4 104 =

0,01 =

Kb
0,01

3,4 106 [N2H5OH]

104 =

33. Jawaban: c
Warna kedua larutan sama, berarti pH kedua
larutan sama besar.
HCOOH 0,1 M
HCl 0,002 M
pHHCOOH = pHHCl
[H+]HCOOH = [H+]HCl
Ka a = [HCl] valensi
Ka 0,1 = 2 103 1

Ka =

(2 103 )2
0,1

= 4 105

Jadi, tetapan ioniasi asam formiat sebesar 4 105.


34. Jawaban: d
pH = 4 [H+] = 104
+

[H ] =
4

10

a=

Ka a
4 104 a
(104 )2
4 104

= 2,5 105 M

pH = 5 [H+] = 105
[H+] =
105 =
a=

Kb
b

Kb [N2H5OH]

32. Jawaban: d
HCO3 + H2O H2CO3 + OH
HCO3 menerima H+ dari H2O sehingga menjadi
H2CO3. Jadi, HCO3 bertindak sebagai basa.

Kb
0,01

[N2H5OH] = 3,4 102 M


mol N2H5OH = 3,4 102 M 0,5 L
= 1,7 102 mol
Massa N2H5OH = mol Mr
= 1,7 102 50 = 0,85 gram
Jadi, berat N2H5OH sebesar 0,85 gram.

35. Jawaban: c

1% =

31. Jawaban: a
N2H5OH
N2H5+ + OH
[OH] =

2,5 105 0,005 = 2,5 107 V2


V2 = 0,5 liter = 500 ml
Jadi, volume larutan menjadi 500 ml.

Ka a

Kb
0,01

Kb = 106
Kb b

[OH] =

106 102

= 108
= 104
pOH = log [OH]
= log 104
=4
pH = pKw pOH = 14 4 = 10
36. Jawaban: c
MCH COOCl =
3

mol CH3COOCl2
volume CH3COOCl2

0,5 mol

= 10 liter = 0,05 M
[H+] =

Ka a

5 102 5 102

2
25 104 = 5 10
pH= log [H+] = log 5 102 = 2 log 5

37. Jawaban: c
[OH] =
=

Kb b

3,8 1010 0,1

38 1012 = 6,16 106


pOH = log [OH]
= log 6,16 106
= 6 log 6,16
= 6 0,79
= 5,21
=

4 104 a
(105 )2
4 104

= 2,5 107 M

M1 V1 = M2 V2
Kimia Kelas XI

15

log [OH] = 4 log 2


log [OH] = log 2 104
[OH] = 2 104

38. Jawaban: b
=
10% =
0,1 =

Kb
b

[OH] =

Kb
0,5

105 b
4 108 = 105 b
b = 4 103
[MOH] = 4 103 M
Mol MOH = [MOH] VMOH
2 104 =

Kb
0,5
Kb

102 = 0,5
Kb = 5 103
[OH] =
=

100

Kb b

5 103 0,5

4
= 25 10
= 5 102
pOH = log [OH]
= log 5 102
= 2 log 5

39. Jawaban: c
pH = 3
log [H+] = log 103
[H+] = 103
[H+] =

Ka a

103 =

Ka a

Ka =

106
a

Ka
a

0,01 =

Ka
a

1. a.

b.

H2PO4 dapat bersifat asam karena dapat


menerima proton membentuk H3PO4.
Reaksi: H2PO4 + H+ H3PO4
H2PO4 dapat bersifat basa karena dapat
melepaskan proton membentuk HPO42.
Reaksi: H2PO4 HPO42 + H+
Jadi, H2PO4 dapat bersifat asam juga basa
sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter.

= a 104

a2 = 102
a = 101 M = 0,1 M
Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut adalah 0,1 M.
40. Jawaban: a
pH = 10 + log 2
pOH = pKw pH = 14 (10 + log 2)
pOH = 4 log 2

Larutan Asam-basa

asam 1

asam 2

basa 1

konjugasi

. . . (1)

16

B. Uraian

basa 2

104 = aa
Ka = a 104 . . . (2)
Persamaan (1) dan (2):
10
a

Mol MOH = 4 103 M 1.000 L


Mol MOH = 4 104 mol
Massa MOH = mol MOH Mr MOH
= 4 104 mol 35 g/mol
= 1,4 102 gram
= 0,014 gram

2. HCO3(aq) + H2O( ) H2CO3(aq) + OH(aq)

106 = Ka a

Kb b

konjugasi

H2O melepaskan proton untuk membentuk OH


sehingga H2O bertindak sebagai asam dan OH
sebagai basa konjugasinya. HCO3 menerima
proton dan menghasilkan H2CO3 sehingga HCO3
bertindak sebagai basa dan H2CO3 sebagai asam
konjugasinya.
6,8

3. mol NH3 = 17 = 0,4 mol


[NH4OH] =
a.

0,4 mol
1L

[OH] =
=

= 0,4 M

Kb Mbasa

105 4 101

4 106
= 2 103
=

b.

Kb
M

105
4 101

mol NaOH = MNaOH VNaOH

= 5 103

500

Persentase NH3 terionisasi = 0,005%.


4. Air garam bersifat netral, air jeruk dan air soda
bersifat asam, sedangkan obat mag cair bersifat
basa. Dengan demikian, hasil uji larutan-larutan
tersebut dengan kertas lakmus merah dan biru
sebagai berikut.
Larutan
Air garam (natrium klorida)
Air jeruk (asam sitrat)
Obat mag cair (magnesium
hidroksida)
Air soda (asam karbonat)

Warna Kertas Lakmus


Merah

Biru

Merah
Merah
Biru

Biru
Merah
Biru

Merah

Merah

5. Berdasarkan data pada tabel, perubahan warna


pada indikator saat diujikan pada larutan dengan
pH = 6,5 sebagai berikut.
a. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak
berwarna.
b. Dengan indikator lakmus, indikator berwarna
merah.
c. Dengan indikator metil merah, larutan
berwarna kuning.
6. Asam sulfat dan asam klorida sama-sama
merupakan asam kuat. Meskipun mempunyai
konsentrasi sama, pH keduanya tetap berbeda.
Asam sulfat (H2SO4) mempunyai jumlah valensi
asam 2, sedangkan asam klorida (HCl)
mempunyai jumlah valensi asam hanya satu. Pada
perhitungan pH asam kuat atau basa kuat, jumlah
valensi berpengaruh.
7. pH = 12
pOH = 14 pH = 14 12 = 2
log [OH] = 2
log [OH] = log 102
[OH] = 102
[OH] = M valensi basa
102 = M 1
M = 102 M

= 102 M 1.000 L
= 5 103 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 5 103 mol 40 g/mol
= 0,2 g
8. HB
H+ + B
H2A
2H+ + A2
Misal diambil [H+] dalam asam A = 103 maka [H+]
dalam asam B = 105, sehingga:
pH asam A = log [H+] = log 103 = 3
pH asam B = log [H+] = log 105 = 5
Jadi, perbandingan pH asam A dan B adalah 3 : 5.
9. pH HCOOH = 3 log 2
[H+] = 2 103
[H+] =

Ka a
2 104 a

2 103 =

a=
M=

(2 103 )2
2 104
mol
volume

= 2 102

2 10

46

0,5

A = 0,46 gram
Jadi, massa HCOOH sebesar 0,46 gram.
10. pH = 11
pOH = pKw pH = 14 11 = 3
log [OH] = 3
log [OH] = log 103
[OH] = 103
[OH] =
103 =
6

10

Kb b
K b 0,1

= Kb 101

Kb = 105
Jadi, Kb obat sebesar 105.

Kimia Kelas XI

17

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.

Kompetensi Dasar
4.2 Menghitung banyaknya
pereaksi dan hasil
reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi
asam-basa.

Nilai
Kreatif

Indikator
Menerapkan ilmu yang dipelajari tentang titrasi asambasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bab ini akan dipelajari:


Titrasi Asam-Basa

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan konsep titrasi asam-basa

Menjelaskan tentang stoikiometri


larutan asam-basa

1. Mendeskripsikan grafik titrasi asambasa


2. Melakukan titrasi asam-basa untuk
menentukan konsentrasi dan kadar
suatu larutan beserta grafiknya

Melakukan percobaan titrasi asam-basa


untuk menentukan konsentrasi dan kadar
larutan yang dititrasi

18

Kunci Jawaban dan Pembahasan

A.
1.

Pilihan Ganda
Jawaban: e
Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu
larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein
berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sitrat
merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan
basa yang terjadi. Asam sitrat berfungsi sebagai
titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan
berada dalam erlenmeyer di bawah buret.

2.

Jawaban: a
Volume rata-rata NaOH =

Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen NaOH


(V1 N1)HCl = (V2 N2)NaOH
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
20 M1 1 = 15 0,1 1
20 M1 = 1,5
M1 = 0,075
Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,075 M.
7.

MC

(15 + 16 + 14) ml
3

6H5COOH

= 15 ml

MC

VH SO = 10 ml
2
4
VNaOH = 15 ml
MNaOH = 0,2 M

3.

4.

5.

6.

8.

Jawaban: d
Indikator menunjukkan warna yang berbeda
dalam asam dan dalam basa. Oleh karena itu,
indikator akan menunjukkan perubahan warna
saat titik akhir titrasi tercapai.

Jawaban: b
V1 =
V2 =

20 + 20 + 20
3
15 + 14 + 16
3

= 20 ml
= 15 ml

0,25 L

=1M

Jawaban: a
MMg(OH) =
2

MMg(OH) =
2

Massa

Mol

V
0,29 g

58 g / mol

0,1L

= 0,05 M

V1 (Mg(OH)2) = 100 ml = 0,1 L


M1(Mg(OH)2) = 0,05 M
n Mg(OH)2 = 2
N Mg(OH)2 = M n = 0,05 M 2 = 0,1
V2 (H2SO4) = 40 ml = 0,4 L
(V1 N1)Mg(OH) = (V2 N2)H SO

Jawaban: e
Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila
indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat
terlalu banyak, akan memengaruhi pH larutan. Hal
ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak
tepat. Oleh karena itu, penambahan indikator ke
dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak
mengubah pH larutan.
Jawaban: d
Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan
sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah
dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi
terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara 74.
Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada pH
antara 8,210,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik
ekuivalen tercapai.

V
30,5 g

122 g / mol

10

= 0,15 M

Jadi, konsentrasi H2SO4 sebesar 0,15 M.

Massa

Mr

V2 = 0,5 = 20 ml
Jadi, volume NaOH yang diperlukan sebanyak
20 ml.

10 M 2 = 15 0,2 1
15 0,2 1
20

6H5COOH

Mol ekuivalen C6H5COOH = mol ekuivalen NaOH


V1 M1 n1 = V2 M2 n2
10 1 1 = V2 0,5 1

V1 M1 n1 = V2 M2 n2
M=

Jawaban: c

0,1 0,1 = 0,04 N2


N2 = 0,25
Jadi, normalitas H2SO4 adalah 0,25 N.
9.

Jawaban: c
pH akhir = 12 + log 2
pOH = 14 pH
= 14 (12 + log 2) = 2 log 2
log [OH] = log 2 102
[OH] = 2 102
Mol HCl = 0,08 M 0,25 L = 0,02 mol
[basa] = [OH] = 2 102 M
Mol sisa basa = [OH] = 2 102 M
Mol sisa basa = M Vtot Vtot = VHCl
= 2 102 M 0,25 L
= 0,005 mol

Kimia Kelas XI

19

NH4OH +

HCl NH4Cl + H2O

m : x
0,02

r : 0,02
0,02
0,02
0,02

s : x 0,02

0,02
0,02

2.

a. (V1 N1)H

3PO4

V1 M1 n1 = V2 M2 n2
25 0,03 2 = V2 0,05 1
V2 = 30 ml (volume titran)

Mol sisa basa = x 0,02 = 0,005


x = 0,025 mol

Titik ekuivalen terjadi saat volume NaOH


sebanyak 30 ml dengan pH > 7.

Volume NH3 = 0,025 22,4 = 0,56 L

pH

10. Jawaban: b
pH = 3 log 6
log [H+] = log 6 103
[H+] = 6 103
Vtotal = VCa(OH) + VH SO
2

= (V2 N2)NaOH

pH titik
ekuvalen 8

8
7

= (30 + 20) ml
= 50 ml = 0,05 L
Mol Ca(OH)2 = 0,09 M 0,03 L = 2,7 103 mol
Mol H2SO4 = 0,02 L M = 0,02 M
[asam] = [H+] = 6 103 M
= 6 103 M 0,05 L

20 0,15 1 = V2 0,12 1
V2 = 25 ml (volume titran)

= 3 104 mol
Ca(OH)2 + H2SO4 CaSO4 + 2H2O

Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl


sebanyak 25 ml dengan pH di bawah 7.

m : 2,7 103
0,02 M

r : 2,7 103
2,7 103
2,7 103
2,7 103

s :
0,02 M
2,7 103
2,7 103
3
2,7 10

pH

(0,02 M) 2,7 103 = 3 104


0,02 M = 3 104 + 2,7 103
0,02 M = 3 103
M = 0,15
Vlarutan baku = 100 ml = 0,1 L

B.
1.

20

Uraian
Titik ekuivalen adalah titik yang terjadi saat asam
tepat habis bereaksi dengan basa. Pada titik
ekuivalen, mol ekuivalen asam tepat sama dengan
mol ekuivalen basa. Sementara itu, titik akhir titrasi
merupakan titik ketika titrasi dihentikan. Titik akhir
titrasi dapat berada sebelum atau sesudah titik
ekuivalen tercapai. Titik akhir titrasi biasanya dipilih
sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, yaitu saat
terjadi perubahan warna larutan.

Kunci Jawaban dan Pembahasan

ml

(V1 N1)NH OH = (V2 N2)HCl


4
V1 M1 n1 = V2 M2 n2

b.

Mol sisa asam = [H+] Vtotal

Massa H2SO4 dalam larutan baku


= mol Mr = M V
= (M V) Mr
= (0,15 0,1) 98
= 1,47
Jadi, massa H2SO4 yang terlarut dalam 100 ml
larutan baku sebanyak 1,47gram.

30

Volume Titran

7
pH titik ekuivalen < 7

25

Volume Titran

3.

ml

2H3PO4 + 3Ca(OH)2 Ca3(PO4)2 + 6H2O


3

Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 2 mol ekuivalen H3PO4


3

V1 M1 n = 2 (V2 M2 n)
3

50 M1 2 = 2 (30 0,05 3)
3

100 M1 = 2 (4,5)
100 M1 = 6,75
6,75

M1 = 100
M1 = 0,0675 M
MCa(OH) =
2

mol
V

mol = M V

Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan


konsentrasi dalam 250 ml.
Mol dalam 250 ml = V M = 250 ml 0,1 M
= 25 mmol

Mmol Ca(OH)2 = 0,0675 M 50 ml


Mmol Ca(OH)2 = 3,375 mmol
Massa Ca(OH)2 = mol Mr
= 3,375 mmol Mr
= 3,375 mmol 74 g/mol
= 249,75 mg
Jadi, massa Ca(OH)2 dalam larutan 249,75 mg.
4.

Massa dalam 250 ml = mmol Mr


= 25 mmol 122 g/mol
= 3.050 mg
= 3,05 gram

C6H5COOH + HCl C6H5COOCl + H2O


(V M n)C

6H5COOH

Kadar dalam cuplikan =

= (V M n)HCl

20 M 1 = 10 0,05 1
20 M = 0,5
M = 0,025 (dalam 20 ml)
Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi
dalam 100 ml.
Pengenceran:
V1 M1 = V2 M2
25 M1 = 100 0,025
M1 = 0,1 (dalam 25 ml)

A.

Pilihan Ganda

1.

Jawaban: e
Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam
dengan basa yang menghasilkan air dan garam.
HCOOH (asam format) merupakan asam lemah
yang dapat dinetralkan dengan basa kuat,
misalnya KOH, NaOH, dan Ba(OH)2. Larutan
akan menjadi netral jika mol ekuivalen asam sama
dengan mol ekuivalen basa. HNO3 dan HClO4
merupakan asam sehingga tidak dapat digunakan
untuk menetralkan HCOOH.
1) mol ekuivalen HCOOH = V M n
= 50 0,01 1
= 0,5
2) mol ekuivalen KOH = V M n
= 15 0,1 1
= 1,5
3) mol ekuivalen NaOH = V M n
= 10 0,2 1
=2
4) mol ekuivalen Ba(OH)2 = V M n
= 0,5 0,5 2
= 0,5
Jadi, larutan yang dapat menetralkan 30 ml
CH3COOH 0,1 M adalah 0,5 ml Ba(OH)2 0,5 M.

3,05 g
5g

100% = 61%

Kadar asam benzoat dalam cuplikan sebanyak


61%.
5.

Di dalam mulut terdapat bakteri yang menguraikan


sisa makanan yang menempel di gigi. Bakteribakteri ini menghasilkan senyawa asam di dalam
mulut yang dapat mengakibatkan kerusakan gigi.
Sementara itu, pasta gigi mengandung senyawa
basa seperti natrium bikarbonat dan kalsium
karbonat. Saat kita menggosok gigi menggunakan
pasta gigi, senyawa asam di dalam mulut akan
dinetralkan oleh senyawa basa dari pasta gigi.

2.

Jawaban: c
VCH

3COOH

= 15 ml

Valensi CH3COOH = 1
[CH3COOH] = ?
VNaOH = 30 ml
[NaOH] = 0,1 M
Valensi NaOH = 1
(V M valensi)CH COOH = (V M valensi)NaOH
3

(15 M 1) = (30 0,1 1)


30 0,1 1

M = 15 1 = 0,2 M
Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M.
3.

Jawaban: d
Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang
bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah
pH larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam
larutan terlalu banyak. Fenolftalein memberikan
warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa.
Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam
dan berwarna merah muda dalam larutan basa.
Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek
pH antara 8,210,2. Pada titrasi asam kuat dan
basa kuat titik ekuivalen terjadi pada pH 7 yang
berada pada trayek fenolftalein.

Kimia Kelas XI

21

4.

Jawaban: b
Campuran antara larutan asam dan larutan basa
akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam
sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol
ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut.
1) Mol ekuivalen HCl = 25 0,05 1 = 1,25
Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 0,1 2 = 5
2)

Mol ekuivalen HNO3 = 25 0,1 1 = 2,5


Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 25 0,05 2 = 2,5

3)

Mol ekuivalen H2SO4 = 25 0,1 2 = 5


Mol ekuivalen Ba(OH)2 = 25 0,05 2 = 2,5

4)

Mol ekuivalen HCOOH = 25 0,1 1 = 2,5


Mol ekuivalen KOH = 25 0,05 1 = 1,25

5)

Mol ekuivalen CH3COOH = 25 0,05 1 = 1,25


Mol ekuivalen NaOH = 25 0,1 1 = 2,5

7.

[H+] = 6 103
[H2SO4] =

6 103
2

= 3 103

VKOH = 75 ml
pH KOH = 11 + log 4
pOH = 14 (11 + log 4)
pOH = 3 log 4
log [OH] = log 4 103
[OH] = 4 103
[KOH] = [OH] = 4 103
Mol KOH = V M
= 75 ml 4 103 M
= 0,3 mmol

Jawaban: a
VKOH = 50 ml
pH KOH = 12 + log 5
pOH = 14 (12 + log 5)
= 2 log 5
log [OH] = log 5 102
[OH] = 5 102 M
[OH] = M KOH = 5 102
Mol KOH = V M
= 50 ml 5 102 M
= 2,5 mmol
Mol ekuivalen KOH = mmol n
= 2,5 1
= 2,5 mmol
Larutan KOH 2,5 mmol dapat tepat dinetralkan
oleh larutan asam dengan jumlah mol ekuivalen
yang sama.
1) 25 ml HCl 0,05 M
Mol ekuivalen HCl = 25 0,05 1
= 1,25 mmol

Kunci Jawaban dan Pembahasan

[H+ ]
2

Mol H2SO4 = V M
= 75 ml 3 103 M
= 0,225 mmol

Jadi, konsentrasi larutan asam HX sebesar


0,25 M.

22

log [H+] = log 6 103

25 0,1
10

25 ml HNO3 0,05 M
Mol ekuivalen HNO3 = 25 0,05 1
= 1,25 mmol

Jawaban: c
VH SO = 75 ml
2

M = 0,25

2)

50 ml HCN 0,1 M
Mol ekuivalen HCN = 50 0,1 1
= 0,5 mmol

pH H2SO4 = 3 log 6

10 M 1 = 25 0,1 1

6.

4)

50 ml H2S 0,1 M
Mol ekuivalen H2S = 50 0,1 2
= 10 mmol
Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50 ml
KOH dengan pH 12 + log 5 adalah 25 ml larutan
H2SO4 0,05 M.

Jawaban: a
(V M n)HX = (V M n)LOH
M=

25 ml H2SO4 0,05 M
Mol ekuivalen H2SO4 = 25 0,05 2
= 2,5 mmol

5)

Jadi, campuran larutan asam dan basa yang


menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran
25 ml HNO3 0,1 M + 25 ml Ca(OH)2 0,05 M.
5.

3)

H2SO4 + 2KOH K2SO4 + 2H2O


Mula-mula :
0,225
0,3

Reaksi
:
0,15
0,3
0,15
0,3

Setimbang :
0,075

0,15
0,3

Vtotal = VH

2SO4

+ VKOH

= (75 + 75) ml
= 150 ml
[H2SO4]sisa =

mol sisa
Vtotal

0,075 mmol
150 ml

= 5 104

[H+] = [H2SO4] valensi


[H+] = 5 104 2 = 1 103
pH = log [H+] = log (1 103) = 3
8.

Jawaban: c
Bromtimol biru adalah indikator yang mempunyai
trayek pada pH antara 3,04,6. Bromtimol biru
dalam larutan asam berwarna kuning dan

berubah warna menjadi biru dalam larutan basa.


Jadi, perubahan warna yang terjadi pada larutan
asam yang dititrasi dengan larutan basa adalah
kuning menjadi biru.
9. Jawaban: b
Massa KOH = 5,6 gram
Mol KOH =

Massa
Mr

5,6 g
56 g/mol

= 0,1 mol

0,1mol

(V M)KOH = (V M)HCl
25 0,4 = 40 MHCl
MHCl = 0,25
Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk
menetralkan 25 ml KOH sebesar 0,25 M.
10. Jawaban: c
VH SO = 50 ml
4

2SO4

= 0,01 M

Mol H2SO4 = M V
= 0,01 M 50 ml
= 0,5 mmol
VNaOH = 20 ml
MNaOH = 0,05 M
Mol NaOH = M V
= 0,05 M 20 ml
= 1 mmol
H2SO4

+ 2NaOH Na2SO4 + 2H2O

m : 0,5
1

r : 0,5
1
0,5
1

s :

0,5
1

Larutan tepat habis bereaksi membentuk larutan


netral. Larutan netral mempunyai pH = 7.
11. Jawaban: c
Ba(OH)2(aq) + H2SO4(aq) BaSO4(s) + 2H2O(A)
Massa BaSO4 = 1,165 gram
Mr BaSO4
= 233 g/mol
Mol BaSO4

1,165 g

2SO4

VBa(OH) : VH

Molaritas KOH = 0,25 L = 0,4 M


KOH + HCl KCl + H2O

VBa(OH) = 2VH
2

Volume KOH = 250 ml = 0,25 L

MH

0,1V1 : 0,2V2 = 1 : 1
V1 : 2V2 = 1 : 1
V1 = 2V2

= 233 g/mol = 0,005 mol


Perbandingan mol Ba(OH)2 : H2SO4 : BaSO4
=1:1:1
Mol Ba(OH)2 = mol H2SO4 = mol BaSO4 = 0,005 mol
Mol Ba(OH)2 : mol H2SO4 = 1 : 1
(V1 M1 n1) : (V2 M2 n2) = 1 : 1
(V1 0,05 2) : (V2 0,1 2) = 1 : 1

2SO4

= 2VH

2SO4

: VH SO
2
4

=2:1
Jadi, perbandingan volume Ba(OH) 2 dengan
H2SO4 adalah 2 : 1.
12. Jawaban: d
massa Na2CO3 = 1,59 gram
Mr Na2CO3 = 106 g/mol
Mol =

Massa Na 2CO 3
Mr Na 2CO 3

1,59 g

= 106 g/mol = 0,015 mol


Mol ekuivalen Na2CO3 = mol ekuivalen HCl
0,015 mol valensi = (V M valensi)HCl
0,015 mol 2 = V M 1
0,03 mol = 0,15 M 1
M = 0,2
Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan sebesar
0,2 M.
13. Jawaban: e
VHCl = 20 ml
pH HCl
log [H+]
[H+]
[H+]

= 2 log 2,5
= log 2,5 102
= 2,5 102
= M valensi

2,5 102 = M 1
M = 2,5 102
pH KOH = 12 + log 2
pOH = 14 (12 + log 2)
pOH = 2 log 2
log [OH] = log 2 102
[OH] = 2 102
[OH] = M valensi
2 102 = M 1
M = 2 102
HCl + KOH KCl + H2O
(V1 M1 n1)HCl = (V2 M2 n2)KOH
20 (2,5 102) 1= V2 (2 102) 1
V2 =

0,5
2 102

V2 = 25
Jadi, volume KOH yang diperlukan sebanyak
25 ml.

Kimia Kelas XI

23

14. Jawaban: d
Mol Ba(OH)2 = V M
= 30 ml M
= (30 M) mmol
Mol H2SO4 = V M
= 20 ml 0,015 M
= 0,3 mmol
Ba(OH)2 + H2SO4 BaSO4 + 2H2O

m :
30 M
0,3

r :
0,3
0,3
0,3
0,6

s : 30 M 0,3

0,3
0,6

Mol HCl = V M
= 30 ml 0,04 M
= 1,2 mmol
Ba(OH)2

2HCl BaCl2 + 2H2O

m : 30 M 0,3
1,2

r : 0,6
1,2
0,6
1,2

s : (30 M 0,3) 0,6

0,6
1,2

Sisa mol Ba(OH)2 = (30 M 0,3) 0,6 = 0


= 30 M 0,9 = 0
Konsentrasi Ba(OH)2:
30 M 0,9 = 0
30 M = 0,9
M = 0,03
Jadi, konsentrasi Ba(OH)2 sebesar 0,03 M.
15. Jawaban: e
VCa(OH) = 50 ml
2
MCa(OH) = 0,01 M
2

Mol Ca(OH)2 = V M = 50 0,01 = 0,5 mmol


VHCl = 50 ml
MHCl = 0,01 M
Mol HCl = V M = 50 0,01 = 0,5 mmol
Ca(OH)2 + 2HCl

CaCl2 + 2H2O

16. Jawaban: c
(V1 N1)NaOH = (V2 N2)H

2SO4

V1 M1 n1 = V2 M2 n2
mmol1 n1 = V2 M2 n2
mmol1 1 = 25 0,1 2
mmol1 = 5 mmol
Mol NaOH = 5 103 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 5 103 mol (23 + 16 + 1) g/mol
= 5 103 mol 40 g/mol
= 0,2 gram
Kadar NaOH dalam cuplikan
=
=

massa NaOH
100%
massa cuplikan
0,2
100% = 66,6%
0,3

Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak


66,6%
17. Jawaban: d
H2SO4 pH = 2 [H+] = 102 M
[H2SO4] =

[H+ ]
valensi

102
2

= 5 103 M

Mr C3H5(OH)3 = 92
(mol valensi)C

3H5(OH)3

= (mol valensi)H

2SO4

m:
0,5
0,5

r :
0,25
0,5
0,25
0,5

s :
0,25

0,25
0,5

Massa C3H5 (OH)3


Mr C3H5 (OH)3

1=MV2

Massa C3H5 (OH)3


92

= (5 103) 4 2

Vtotal = VCa(OH) + VHCl

Massa C3H5(OH)3 = 3,68 gram

= (50 + 50) ml
= 100 ml
MCa(OH) =
2

mol sisa Ca(OH)2


Vtotal

0,25 mmol
100 ml

103 M

= 2,5
[OH] = MCa(OH) valensi
2

= 2,5 103 2
= 5 103 M

24

pOH = log [OH]


= log (5 103)
= 3 log 5
pH = 14 pOH
= 14 (3 log 5)
= 11 + log 5
Jadi, pH larutan hasil campuran tersebut sebesar
11 + log 5.

Kunci Jawaban dan Pembahasan

18. Jawaban: b
Mol H2C2O42H2O =
=

Massa H2C2O 4 2H2O


Mr H2C2O 4 2H2O

0,63 g
126 g/mol

= 0,005 mol
mol

0,005 mol

M H2C2O42H2O = V = 0,1L
= 0,05 M
Oleh karena H2C2O42H2O dapat menetralkan
NaOH maka mol ekuivalen H2C2O42H2O = mol
ekuivalen NaOH.

Valensi H2C2O42H2O = 2
Valensi NaOH = 1
Mol ekuivalen H2C2O42H2O = mol ekuivalen
NaOH
(V1 M1 n1)H C O 2H O = (V2 M2 n2)NaOH
2 2 4

10 0,05 2 = 5 M2 1
1 = 5 M2
M2 = 0,2
Konsentrasi NaOH sebesar 0,2 M.
Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H3PO4
menjadi HPO42, berarti valensi H3PO4 = 2.
H3PO4 HPO42 + 2H+
Titik ekuivalen antara NaOH dengan H3PO4 saat
berubah menjadi ion HPO42:
V1 M1 n = V2 M2 n
15 0,2 1 = 20 M2 2
3 = 40 M2
M2 = 0,075 0,07
Jadi, konsentrasi larutan H3PO4 0,07 M.
19. Jawaban: c
pH NH4OH = 12 + log 4
pH = 14 pOH
12 + log 4 = 14 pOH
pOH = 14 (12 + log 4)
pOH = 2 log 4
log [OH] = log 4 102
[OH] = 4 102 = 0,04 M
Misal VNH OH = x ml mol NH4OH = (0,04 x) mmol
4

pH campuran = 11 + log 5
pH = 14 pOH
11 + log 5 = 14 pOH
pOH = 14 (11 + log 5)
pOH = 3 log 5
log [OH] = log 5 103
[OH] = 5 103 = 0,005 M
VHCl = 10 ml
MHCl = 0,1 M
mol HCl = 10 ml 0,1 M = 1 mmol
NH4OH + HCl

NH4Cl + H2O

m : 0,04 x
1

r :
1
1
1
1

s : (0,04 x 1)

1
1

mol sisa NH4OH = 0,04 x 1


Vtotal = VNH OH + VHCl
4

= (x + 10) ml

[OH] dalam campuran = [OH] dalam NH4OH sisa


[OH] sisa =

mol sisa basa


Vtotal

(0,04x 1)

0,005 = (x + 10)
0,005 x + 0,05 = 0,04x 1
0,05 + 1 = 0,04x 0,005x
1,05 = 0,035x
1,05

x = 0,035 = 30
Jadi, volume NH4OH yang ditambahkan sebanyak
30 ml.
20. Jawaban: a
Titik ekuivalen titrasi antara CH3COOH 0,1 M
(asam lemah) dengan KOH 0,1 M (basa kuat)
terjadi pada kisaran pH = 810. Indikator yang
tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah
fenolftalein karena mempunyai kisaran pH sama
dengan titik ekuivalen.
21. Jawaban: a
Massa HCOOH = 1,84 gram
Mr HCOOH= 46 g/mol
VHCOOH = 100 ml = 0,1 L
MHCOOH =

g
Mr

1,84 g
46 g/mol

= 0,1L = 0,4 M

Massa NaOH = 0,8 gram


Mr NaOH= 40 g/mol
VNaOH = 100 ml = 0,1 L
MNaOH =

g
Mr

0,8 g
40 g/mol

= 0,1L = 0,2 M
Misal volume HCOOH yang dibutuhkan untuk
membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan
volume NaOH adalah (75 x) ml.
Mol HCOOH= mol NaOH
(V M)HCOOH = (V M)NaOH
V

x 0,4 = (75 x) 0,2


0,4x = 15 0,2x
0,6x = 15
x = 25
VHCOOH = x = 25 ml
Volume NaOH = (75 x) = (75 25) ml = 50 ml
Jadi, volume HCOOH dan volume NaOH yang
dibutuhkan berturut-turut sebanyak 25 ml dan
50 ml.
22. Jawaban: c
Massa RCOOH = 0,11 g = 110 mg
VNaOH = 25 ml
MNaOH = 0,05 M
RCOOH + NaOH R COONa + H2O

Kimia Kelas XI

25

Mol RCOOH = mol NaOH


Mol RCOOH = 25 0,05
Mol RCOOH = 1,25 mmol
Mol RCOOH =
1,25 mmol =

25. Jawaban: a
pH

Massa
Mr
110 mg
Mr

Mr = 88 g/mol
Mr RCOOH = 88 g/mol
Mr R + (Ar C + (2 Ar O) + Ar H)
R + (12 + (12 16) + 1) = 88
R = 43
R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum
CnH2n + 1. Jika Ar C = 12 dan Ar H = 1, untuk Mr
sejumlah 43 maka R = C3H7.
Jadi, asam organik yang dimaksud adalah
C3H7COOH.
23. Jawaban: c
Asam dalam cuka merupakan asam lemah
berbasa satu, sedangkan NaOH merupakan basa
kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada
peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut.
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan,
tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa
kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat
basa (pH > 7). Indikator yang dapat digunakan
dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik
ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi
NaOH yang digunakan harus diketahui karena
digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat.
24. Jawaban: c
Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut.
H2SO4 + Ca(OH)2 CaSO4 + 2H2O
Mol ekuivalen H2SO4 = mol ekuivalen Ca(OH)2
(V M n)H SO = (V M n)Ca(OH)
2

50 0,02 2 = 100 M 2
2 = 200 M
MCa(OH) = 0,01
2
Pengenceran:
V1 M1 = V2 M2
20 M1 = 100 0,01
M1 = 0,05 M
Mol larutan awal = M V
= 0,05 M 100 ml
= 5 mmol
Massa Ca(OH)2 dalam 100 ml larutan awal:
5 mmol Mr = 5 mmol 74 g/mol
= 370 mg
= 0,37 gram

26

Kunci Jawaban dan Pembahasan

4
ml
Volume Titran

Grafik tersebut menggambarkan perubahan pH


pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. pH
berubah dari pH basa (> 7) ke pH asam (< 7).
Titik ekuivalen terjadi pada pH di bawah 7, yaitu
antara 74.
26. Jawaban: c
V KOH = 100 ml
pH KOH = 11
pOH = 14 11 = 3
log [OH] = log 103
[OH] = 103
[KOH] =

[OH ]
valensi

103
1

= 103 M

Larutan akhir mempunyai pH = 7, berarti terbentuk


larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
CO2(g) + 2KOH(aq) K2CO3(aq) + H2O(A)
1

mol CO2 yang bereaksi = 2 mol KOH yang bereaksi


1

= 2 100 ml 103 M
= 0,05 mmol
Volume CO2 (25C, 1 atm) = mol 22,4 L
= 0,05 mol 22,4 L
= 1,12 L
Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak
1,12 L.
27. Jawaban: d
Mol KOH = 24,5 ml 0,02 M
= 0,49 mmol
Mol C2H5COOH = 20 ml M
= 20 M mmol
C2H5COOH + KOH C2H5COOK + H2O
m : 20 M
0,49

r : 0,49
0,49
0,49
0,49

s :

0,49
0,49

Konsentrasi C2H5COOH = 20 M = 0,49


M=

0,49 mmol
20 ml

= 0,0245 M

Konsentrasi C2H5COOH dalam 250 ml larutan:


0,0245 M 250 ml = 6,125 mmol
Massa C2H5COOH dalam cuplikan:
n Mr = 6,125 mmol 74 g/mol
= 453,25 mg
= 0,453 gram

14,3

Jumlah mol Na2CO3 yang bereaksi = y 0,05 = 0


14,3
y

y=

100

28. Jawaban: b
ZnO(s) + 2HCl(aq) ZnCl2 + H2O
Mol ZnO : mol HCl = 1 : 2
1

Mol ZnO = 2 mol HCl


1

1
2

(500 0,1 1)

Uraian
Titrasi asam-basa merupakan reaksi netralisasi
asam-basa. Saat asam tepat habis bereaksi
dengan basa, mol ekuivalen asam sama dengan
mol ekuivalen basa. Oleh karena itu, titrasi asambasa dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi suatu asam atau basa. Asam yang
ingin diketahui konsentrasinya direaksikan dengan
basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau
sebaliknya hingga tercapai titik ekuivalen.

2.

a.

Mol CaCO3 = 2 mol HCl


1

b.

= 2 32 mmol
= 16 mmol
= 0,016 mol
Massa CaCO3= mol Mr
= 0,016 mol 100 g/mol
= 1,6 g

13 ml 0,2 M 1 = 20 ml M 2
2,6 = 40 M
M = 0,0065 M
Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH)2 0,065 M.

1,6 g

3.

30. Jawaban: b
Mol kristal natrium karbonat =

14,3 g
y g/mol

NaCO3xH2O(s) + H2O(A) Na2CO3(aq)


Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan
= V M = 0,5 L 0,2 M = 0,1 mol
Reaksi penetralan antara Na2CO3 dengan HCl.
Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2CO3(aq)
m :

14,3
y

0,1

Persamaan reaksi penetralan antara larutan


asam klorida dengan larutan barium
hidroksida sebagai berikut.
2HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) BaCl2(aq) + 2H2O
MHCl = 0,2 M
VHCl = 13 ml
VBa(OH) = 20 ml
Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen Ba(OH)2
(V M n)HCl = (V M n)Ba(OH)

Kadar CaCO3 dalam sampel = 2 g 100%


= 80%
massa
Mr

= 286

B.
1.

= 25 mmol = 0,025 mol


Massa ZnO = n Mr ZnO = 0,025 81 = 2,025 2
Jadi, massa ZnO sebanyak 2 gram.
29. Jawaban: c
CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(aq) + CO2(g)
V HCl = 160 ml
M HCl = 0,2 M
Mol HCl = 160 ml 0,2 M = 32 mmol

14,3
0,05

Mr Na2CO3 xH2O = 286


(2 Ar Na) + (1 Ar C) + (3 Ar O)
+ (2x Ar H) + (x Ar O) = 286
(2 23) + (1 12) + (3 16) + (2x 1)
+ (x 16) = 286
106 + (2x) + (16x) = 286
18x = 180
x = 10

Berat cuplikan = 84 0,453 = 0,54 gram

Mol ekuivalen ZnO = 2 (V M n)HCl

= 0,05

Larutan natrium hidroksida (NaOH) harus


distandardisasi terlebih dahulu sebelum
digunakan untuk menitrasi agar mengetahui
konsentrasi natrium hidroksida yang sebenarnya.
Larutan NaOH merupakan larutan yang bersifat
higroskopis dan bereaksi dengan karbon dioksida
di atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi
larutan berubah selama penyimpanan. Oleh
karena itu, larutan NaOH harus distandardisasi
dengan cara dititrasi menggunakan larutan asam
kuat, misal HCl.

r : 0,05
0,1
0,1
0,05

s :

0,1
0,05

Kimia Kelas XI

27

4.

VCH COOH = 30 ml
3
MCH COOH = 0,05 M

6.

a.

Mol CH3COOH = V M
= 30 ml 0,05 M = 1,5 mmol
MNaOH = 0,06 M
VNaOH berlebih = 30 ml
Saat titik ekuivalen tercapai,
Mol ekuivalen CH3COOH = mol ekuivalen NaOH
(M V n)CH COOH = (M V n)NaOH

pH
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

10

30 0,05 1 = 0,06 VNaOH 1


VNaOH = 25

b.

Jadi, volume NaOH yang diperlukan saat


mencapai titik ekuivalen adalah 25 ml.
pH campuran dihitung dari [OH] sisa basa.
mol NaOH pada volume berlebih = 30 ml 0,06 M
= 1,8 mmol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
m:
r :

1,5
1,5

1,8
1,5

1,5

1,5

s :

0,3

1,5

1,5

mol sisa NaOH dalam campuran = 0,3 mmol


Konsentrasi NaOH dalam campuran = [OH]
[OH] =

0,3 mmol
60 ml

[OH] = 0,005 M
pOH = log [OH] = log (0,005)
pOH = log 5 103
pOH = 3 log 5
pH = 14 pOH = 14 (3 log 5) = 11 + log 5
Jadi, pH akhir campuran adalah 11 + log 5.
5.

a.

b.

VHCN = 40 ml
VKOH = 30 ml
MKOH = 0,02 M
Titik ekuivalen tercapai jika mol ekuivalen
HCN = mol ekuivalen KOH.
(V1 M1 n1)HCN = (V2 M2 n2)KOH
40 M1 1 = 30 0,02 1
M1 = 0,015
Jadi, konsentrasi HCN sebesar 0,015 M.
Grafik titrasi asam-basa yang terjadi sebagai
berikut.
pH
Titik ekuivalen terjadi
pada pH > 7

30
Volume KOH

ml

Kunci Jawaban dan Pembahasan

30

40

Grafik titrasi menunjukkan bahwa titrasi


terjadi antara asam kuat dan basa kuat.
Jadi, HX merupakan asam kuat. Titik
ekuivalen terjadi pada pH = 7 dengan
volume KOH sebesar 30 ml.
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
20 M1 1 = 30 0,05 1
M1 = 0,075
Kemolaran larutan HX adalah 0,075 M.

7.

VNH

4OH

awal = 5 ml

VNH

4OH

= 20 ml

VHCl = 15 ml
MHCl = 0,1 M
Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut.
HCl(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O(A)
(V1 M1)NH

4OH

= (V2 M2)HCl

20 M1 = 15 0,1
M1 = 0,075
Konsentrasi NH4OH dalam 20 ml larutan sebesar
0,075 M.
Konsentrasi NH 4OH dalam botol ditentukan
dengan rumus pengenceran.
V1 M1 = V2 M2
5 M1 = 100 0,075
M1 = 1,5
Konsentrasi NH4OH awal 1,5 M:
NH3(g) + H2O(A) NH4OH(aq)
Mol NH3 = mol NH4OH
mol

MNH = Volume
3
mol

28

c.

20

1,5 = 1L mol = 1,5 mol


Volume gas = mol 22,4 = 1,5 mol 22,4 = 33,6 liter
Jadi, volume gas NH3 yang dialirkan dalam air
sebesar 33,6 L.

8.

Reaksi netralisasi:
(V M n)XOH = (V M n)HCl
25 M 1 = 20 0,5 1
M = 0,4
Jumlah mol basa dalam 200 ml larutan
= M V = 0,4 M 200 ml = 80 mmol = 0,08 mol
Mr XOH =

9.

Massa XOH
mol XOH

3,2
0,08

= 40 g/mol

10. Massa Na + massa Ca = 74,5 gram


Misal massa Ca = x gram
Massa Na = (74,5 x) gram
x

Mol Ca = 40
Mol Na =

(74,5 x)
23

Jadi, Mr senyawa basa tersebut adalah 40 g/mol.

Logam IA dan IIA jika dilarutkan dalam air akan


menjadi basa dan gas H2.

CuSO4xH2O(s) + H2O(A) CuSO4(aq)


Sebelum dilarutkan, mol mula-mula CuSO4xH2O

Na(s) + H2O(A) NaOH(aq) + 2 H2(g)

Massa CuSO 4 xH2O


Mr CuSO 4 xH2O

12,5
y

mol

Jumlah mol dalam 100 ml larutan CuSO4


Mol =

100 ml
500 ml

12,5
y

mol =

2,5
y

mol

r :

0,03
2

2,5
y

2,5
y

2,5
y

2,5
y

s :

(0, 03 y )

Penetralan antara NaOH dengan HCl


Mol ekuivalen NaOH = mol ekuivalen HCl
Mol n1 = V2 M2 n2
5

(0, 03 y ) 1 = 0,1 0,1 1


5

0,03 y = 0,01
5
y

x
40

x
40

mol
+

100
(74,5 x)

500
23
74,5 x
= 5 23 mol

100
500

Mr CuSO4xH2O = 250
(1 Ar Cu) + (1 Ar S) + (4 Ar O)
+ (2x Ar H) + (x Ar O) = 250
(1 63,5) + (1 32) + (4 16)
+ (2x) + (x 16) = 250
159,5 + (18x) = 250
18x = 90,5
x = 5,02 5
Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap
molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul
kristal tersebut CuSO45H2O.

mol

HCl NaCl + H2O

mol

(mol untuk 100 ml larutan)

74,5 x
5 23

mol

2HCl CaCl2 + 2H2O

40 mol
x

2x

= 5 40 mol
mol
5 40
Mol HCl = 140 ml 5 M = 700 mmol = 0,7 mol
74,5 x
5 23

74,5 x
115

2x

+ 5 40 = 0,7 mol
2x

+ 200 = 0,7 mol


x = 40 gram

a)

massa Ca = 40 gram
massa Na = 34,5 gram

b)

Na + H2O NaOH + 2 H2
1,5 mol
1,5 mol
0,75 mol
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
1 mol
1 mol
1 mol

= 0,02

y = 250

mol

Ca(s) + 2H2O(A) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Ca(OH)2

2,5
y

(74,5 x)
23

mol

(mol untuk 100 ml larutan)

CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)

m:

(74,5 x)
23

NaOH

Mol NaOH = 300 ml 0,1 M


= 30 mmol
= 0,03 mol
2,5
y
2,5
y

Mol H2 total = 0,75 mol + 1 mol


= 1,75 mol
VH (STP) = 1,75 22,4
2
= 39,2 liter
Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan
sebanyak 39,2 L.

Kimia Kelas XI

29

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Standar Kompetensi
4.

Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.

Kompetensi Dasar
4.3

Mendeskripsikan sifat
larutan penyangga
dan peranan larutan
penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.

Nilai
Kerja
keras

Indikator
Bekerja keras dalam mengerjakan soal-soal secara
mandiri.

Dalam bab ini akan dipelajari:


Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan sifat-sifat dan fungsi larutan


penyangga

Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga

Menjelaskan macam-macam larutan penyangga

Menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga

Mengamati sifat larutan penyangga dan bukan


penyangga dengan penambahan asam, basa, atau
akuades (pengenceran)
Menjelaskan penambahan asam atau basa serta
pengenceran terhadap pH larutan penyangga

Menentukan fungsi larutan penyangga

Menyebutkan sifat larutan penyangga dan peranan larutan


penyangga dalam tubuh makhluk hidup

30

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

A. Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Jawaban: b
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah
dengan basa konjugasinya (garam dari asam
lemahnya) atau dari basa lemah dengan asam
konjugasinya (garam dari basa lemahnya). Dari
soal yang memenuhi adalah HF dan NaF serta
NH3 dan NH4Cl.
2. Jawaban: e
1) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit
asam, maka pH akan turun sedikit dan
dianggap tetap.
2) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit
basa, pH akan naik sedikit dan dianggap tetap.
HCl merupakan asam sehingga jika pada larutan
penyangga ditambah HCl, pH akan turun sedikit.
3. Jawaban: b
pH = 4
log [H+] = 4
[H+] = 104
[H+] = Ka

5. Jawaban: d
HCOOH = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
NaOH = 50 ml 0,2 M = 10 mmol
HCOOH + NaOH HCOONa + H2O
Mula-mula : 20 mmol 10 mmol

Reaksi
: 10 mmol 10 mmol 10 mmol

Setimbang : 10 mmol

10 mmol





 

NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O


Mula-mula : 5 mmol 10 mmol

Reaksi
: 5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol

Setimbang :

5 mmol
5 mmol
5 mmol

pH = pKa + log 

104 = 105 


[HCOONa] = 5 103 M
Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per
liter larutan.
Mol HCOONa =

Mol NaOH = VNaOH MNaOH


= 50 ml 0,1 M
= 5 mmol
Mol CH3COOH = VCH COOH MCH COOH
3
3
= 50 ml 0,2 M
= 10 mmol




 


= 5 103 mol

Massa HCOONa = mol HCOONa Mr HCOONa


= 5 103 mol ((1 Ar H)
+ (1 A r C) + (2 A r O)
+ (1 Ar Na)) g/mol
= 5 103 mol ((1 1) + (1 12)
+ (2 16) + (1 23)) g/mol
= 5 103 mol 68 g/mol
= 0,34 gram
Jadi, massa HCOONa yang harus dicampurkan
ke dalam larutan HCOOH sebesar 0,34 gram.
4. Jawaban: d
Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri atas
garam dan asam atau basa lemahnya.
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga
berupa 50 ml NaOH 0,1 M dan 50 ml CH3COOH
0,2 M

= log (2 104) + log 


= 4 log 2 + 0
= 4 0,3
= 3,7
6. Jawaban: e
Mol NH4Cl =





L 0,05 M

= 0,0125 mol
pH = 8,5
pOH = 14 8,5 = 5,5
log [OH] = 5,5
[OH] = 105,5
[OH] = Kb

 
 
    
  
  

105,5 = 105
 

100,5 =   

Mol NH3 = 0,316 0,0125
= 0,00395 mol
Volume NH3 = mol NH3 22,4 L/mol
= 0,00395 mol 22,4 L/mol
= 0,0885 L
= 88,5 ml
7. Jawaban: a

mol CH3COOH =  L 0,8 M = 0,04 mol

Kimia Kelas XI

31

pH = 5 log 3
pH = log [H+] = 5 log 3
log [H+] = log 3 105
[H+] = 3 105

Sisa basa lemah dengan garam yang terbentuk


akan membentuk larutan penyangga basa.
%

[OH] = Kb 

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


Mula-mula : 0,04 mol
x mol

Reaksi
:
x mol
x mol
x mol
x mol

Setimbang : (0,04 x) mol

x mol
x mol

[H+] = Ka




[H+] = Ka

  
  

Volume total = (50 + 50) ml = 100 ml = 0,1 L


3 105 = 105

  ! 
 

= 105 
= 105
pOH = log 105 = 5
pH = 14 pOH
= 14 5
=9
10. Jawaban: b
Mol CH3COOH = 300 ml 0,1 M = 30 mmol
Mol NaOH = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Mula-mula : 30 mmol
20 mmol

Reaksi
: 20 mmol
20 mmol 20 mmol

Setimbang : 10 mmol

20 mmol

3x = 0,04 x
4x = 0,04
x = 0,01 mol
 

Sisa asam lemah dengan garam yang terbentuk


akan membentuk larutan penyangga asam.

  

M NaOH =    =


= 0,2 M
 
"



[H+] = Ka 

8. Jawaban: b


Mol NH4OH =  L 0,2 M = 0,04 mol


pH = 9
pOH = 14 pH
= 14 9 = 5
pOH = log [OH]
log [OH] = 5
[OH] = 105
[OH] = Kb
5

10

= 10




= 2 105 
= 1 105
pH = log 105
=5
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. [CH3COOH]= 0,5 M 100 ml = 50 mmol
[CH3COO] = 0,2 M 50 ml = 10 mmol
[H+] = Ka

    

= 1,8 105 


= 9 105 M
pH = log [OH]
= log 9 105
= 5 log 9

$$ #
 #
  #

Mr garam =   

= 53,5 gram/mol
9. Jawaban: d
pH HCl = 1 [HCl] = 0,1 M
Mol HCl = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
Mol NH4OH = 100 ml 09,2 M = 20 mmol
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
Mula-mula : 20 mmol
10 mmol

Reaksi
: 10 mmol
10 mmol 10 mmol

Setimbang : 10 mmol

10 mmol

32

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

 



 #   

Mol garam = 0,04 mol


Mr garam =



2.

pH = 5
log [H+] = 5
[H+] = 105
Mol asam propionat
= Masam propionat Vasam propionat
= 0,2 Vasam propionat
Mol natrium propionat
= Mnatrium propionat Vnatrium propionat
= 0,1 Vnatrium propionat

[H+] = Ka

 $ && '   

[OH] = Kb

 '  && '   

= 1,8 105 

 *'  && '

= 1,79 105

0,1 Vnatrium propionat = 0,4 Vasam propionat


*$ && '
*'  && '

pOH = log [OH]


= log 1,79 105
= 5 log 1,79
pH = 14 pH
= 14 (5 log 1,79)
= 9 + log 1,79

=   = 

Jadi, perbandingan antara volume asam propionat


dengan natrium propionat = 1 : 4.
 ;"

c.

3. mol NH3 =  " = 0,2 mol


[NH3] =

 
"

= 0,2 M

%

[OH] = Kb %+ 

 

= 1,8 105  


= 1,8 105
pOH= (log 1,8 105)
= 5 log 1,8
pH = 14 (5 log 1,8)
= 9 + log 1,8
4. a.

[OH] = Kb

    


     

    



= 1,8 105 <<


= 1,81 105
pOH = log [OH]
= log 1,81 105
= 5 log 1,81
pH = 14 pH
= 14 (5 log 1,81)
= 9 + log 1,81

     

 

b.

Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl


ditambahkan NaOH maka NaOH akan
bereaksi dengan NH4Cl sehingga NH4OH akan
bertambah dan NH4Cl berkurang.
mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
mol NaOH = M NaOH V NaOH
= 0,1 M 10 ml = 1 mmol
NH4Cl + NaOH NH4OH + NaCl
Mula-mula : 400
1
400

Reaksi
: 1
1
1
1

Setimbang : 399

401
1

Mol NH4OH = 2L 0,2 M = 0,4 mol


Mol NH4Cl = 2L 0,2 M = 0,4 mol
[OH] = Kb

     

<<

  *$ && '

105 = 2 105

    

= 1,8 105  
= 1,8 105
pOH = log [OH]
= log 1,8 105
= 5 log 1,8
pH = 14 pOH
= 14 (5 log 1,8)
= 9 + log 1,8
Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
ditambah HCl maka NH4OH akan bereaksi
dengan HCl membentuk NH4Cl
Mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
Mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
Mol HCl = M HCl V HCl
= 0,1 M 10 ml
= 1 mmol
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
Mula-mula : 400
1
400

Reaksi
: 1
1
1
1

Setimbang : 399

401
1

5.

CH3COOH + NaOH CH3COONa + 2H2O


Mula-mula : 10 mmol
2 mmol

Reaksi
: 2 mmol
2 mmol 2 mmol
2 mmol

Setimbang : 8 mmol

2 mmol
2 mmol

[H+] = Ka

 $ $$
 #

;

= 105 
= 4 105
pH = log [H+]
= log 4 105
= 5 log 4

Kimia Kelas XI

33

NH4Cl = 100 ml 0,1 M = 10 mmol = 0,01 mol


terbentuk larutan penyangga basa

A. Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Jawaban: b
Larutan yang mempunyai sifat penyangga jika
ditambah dengan sedikit basa, sedikit asam, atau
diencerkan tidak akan mengubah pH-nya secara
signifikan. Hal ini karena larutan penyangga mampu
mempertahankan pH. Berdasarkan data tersebut,
larutan Q dan R merupakan larutan penyangga.
Sementara itu, larutan P, S, dan T bukan
merupakan larutan penyangga karena pH berubah
cukup signifikan.



mol NH4OH =  L 0,2 M = 0,02 mol

mol H2SO4 =  L x M = 0,05x mol


pH = 9
pOH = 14 pH = 14 9 = 5
pOH = log [OH] = 5
log [OH] = log 105
[OH] = 105
H2SO4 (NH4)2SO4 +



[H+] = Ka 
2H2O

Mula-mula :
0,02 mol
0,05x mol

Reaksi
:
0,10x mol 0,05x mol 0,05x mol
0,10x mol

Setimbang : (0,02 0,10x) mol


0,05x mol
0,10x mol

[OH] = Kb


 ! > 

105 = 105

 

= 105  
= 2 104
pOH = log (2 104)
= 4 log 2
pH = 14 (4 log 2)
= 10 + log 2
5. Jawaban: a
Misal volume HCN = volume KCN = V ml
Konsentrasi HCN = (MHCN V) M
Konsentrasi KCN = (MKCN V) M
Mol HCN = (V ml MHCN) mmol
Mol KCN = (V ml MKCN) mmol
terbentuk larutan penyangga asam
pH = 5 [H+] = 1 105

2. Jawaban: a

2NH4OH

%

[OH] = Kb 

   !   


 
   

0,05x = 0,02 0,10x


0,15x = 0,02
x = 0,13 M 0,1 M
Jadi, konsentrasi asam sulfat adalah 0,1 M.
3. Jawaban: c
Mol NH3 = 200 ml 0,01 M = 2 mmol
Mol NH4Cl = 400 ml 0,005 M = 2 mmol
terbentuk larutan penyangga basa
pH = 9 pOH = 14 9 = 5 [OH] = 105
%

[OH] = Kb 


105 = Kb  Kb = 1 105
4. Jawaban: e

1 105 = 2 105

@

 *
@ *

 

MHCN : MKCN = 1 : 2
6. Jawaban: c
Mol NH4OH = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
Mol NH4Cl = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
terbentuk larutan penyangga basa
%



[OH] = Kb  = 105  = 2 105


pOH = log 2 105
= 5 log 2
pH = 14 (5 log 2)
= 9 + log 2
7. Jawaban: b


Mol CH3COOH =  L 0,1 M = 0,001 mol


pH = 5
pH = log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105
[H+] = Ka


#

 

NH3 = ? = 0,2 mol

34

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

105 = 105

      
 #   

mol garam = 0,001mol


Mr garam =
=

$$ #
 #
 ; #
  

= 82 gram /mol
Jadi, Mr garam tersebut 82.

$ E

104 = 104 G


=
Jadi, perbandingan [asam laktat] : [Na laktat] adalah
1 : 1.


Volume total = (100 + 100) ml


= 200 ml
= 0,2 L

12. Jawaban: b
Mol CH3COOH = 1 L 0,1 M = 0,1 mol
pH = 6
pH = log [H+]
6 = log [H+]
+
[H ] = 106
[H+] = Ka




 $

106 = 105  #

9. Jawaban: d
[OH] = Kb

 I
 
 I
 

= 6 105    
= 6 105
+
pH = log [H ] = log 6 105 = 5 log 6

[H+] = Ka  E

= Ka

I

I


   

8. Jawaban: a
pH = 4
log [H+] = 4
[H+] = 104


G

[H+] = Ka

 
 

= 1,8 105

 


 
<
 

= 2 106
pOH = log [OH]
= log 2 106
= 6 log 2
pH = 14 pOH
= 14 (6 log 2)
= 8 + log 2
10. Jawaban: e
Larutan penyangga bersifat dapat mempertahankan
pH larutan meskipun ditambah sedikit asa, sedikit
basa, atau air. Jadi, penambahan sedikit air tidak
mengubah pKa maupun pH secara signifikan.
11. Jawaban: b


Mol C6H5COOH =  L 0,2 M = 0,02 mol




Mol NaOH =  L 0,1 M = 0,01 mol


C6H5COOH + NaOH C6H5COONa + H2O
Mula-mula : 0,02 mol
0,01 mol

Reaksi
: 0,01 mol
0,01 mol 0,01 mol
0,01 mol

Setimbang : 0,01 mol

0,01 mol
0,01 mol

Volume total = (100 + 100) ml = 200 ml = 0,2 L

106 = 105  #


mol garam = 1 mol
Jadi, CH3COONa yang harus ditambahkan ke
dalam larutan CH3COOH sebanyak 1 mol.
13. Jawaban: e
Dicari Kbnya dari basa lemah NH4OH
pH = 10 + log 8
pOH = 4 log 8
[OH] = 8 104
=

@ U W   

4 2

(8 10 ) = Kb 0,04
Kb =

I  W  X?
 W  

= 1,6 105
Setelah pH diubah:
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
m : 0,08 mol 10x mol
r : 10x mol 10x mol 10x mol 10x mol

s : (0,08 10x) mol 10x mol 10x mol


pH = 9 + log 1,6
pOH = 5 log 1,6
[OH] = 1,6 105
[OH] = Kb


 

Kimia Kelas XI

35

1,6 105 = 1,6 105

HCN

 ;  


10x = 0,08 10x


20x = 0,08
x = 0,004 liter
= 4 ml = 4 ml 20 tetes= 80 tetes
14. Jawaban: c
pH = 5 log 2,5
log [H+]= log 2,5 105
[H+] = 2,5 105
M HX = 0,1 M
[H+] = Ka

d.

mol HCl =  L 0,2 M = 0,005 mol


Z 

15. Jawaban: a
a. 1) dan 2)

CH3COOH dan HCl sama-sama asam sehingga


jika dicampur tidak akan membentuk garam.
e.

4) dan 5)


mol NH4OH =  L 0,2 M = 0,005 mol




mol HCl =  L 0,2 M = 0,005 mol




mol NaOH =  L 0,1 M = 0,0025 mol




mol HCN =  L 0,2 M = 0,005 mol


HCN NaCN

H2O

Mula-mula : 0,0025 mol 0,005 mol

Reaksi
: 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol

Setimbang :

0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol

Pasangan senyawa tersebut dapat membentuk larutan penyangga karena tersisa


asam lemah dan garamnya.
b.

3) dan 5)
mol CH3COOH =  L 0,1 M = 0,0025 mol

[CaX2] = 0,1 M
Jadi, konsentrasi CaX2 yang terkandung dalam
larutan adalah 0,1 M.

NaOH

1) dan 3)

NH4OH

mol CH3COOH =  L 0,1 M = 0,0025 mol


+ CH3COOH CH3COONa +

H2O

Mula-mula : 0,0025 mol 0,0025 mol

Reaksi
: 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol

Setimbang :

0,0025 mol 0,0025 mol

Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk


larutan penyangga karena hanya tersisa
garam, sedangkan asam lemah tidak tersisa.
c.

2) dan 4)


mol HCN =  L 0,2 M = 0,005 mol




mol NH4OH =  L 0,2 M = 0,005 mol

36

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

HCl

NH4Cl +

H2O

Mula-mula : 0,005 mol


0,005 mol

Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol

Setimbang :

0,005 mol
0,005 mol

Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk


larutan penyangga karena hanya tersisa
garam, sedangkan basa lemah tidak tersisa.
16. Jawaban: b
pKa = 5
log Ka = 5
log Ka = log 105
Ka = 105

CH3COOH + NaOH NH4Cl + H2O

mol NaOH =  L 0,1 M = 0,0025 mol

NaOH

H2O

Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk


larutan penyangga karena hanya tersisa
garam, sedangkan asam lemah dan basa
lemah tidak tersisa.

Z
Z 

2,5 105 = 5 105

NH4OH NH4CN +

Mula-mula : 0,005 mol


0,005 mol

Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol

Setimbang :

0,005 mol
0,005 mol

Mula-mula : p
0,5p

Reaksi
: 0,5p
0,5p
0,5p
0,5p

Setimbang : 0,5p

0,5p
0,5p

[H+] = Ka





&

= 105 
&
= 105
pH = log [H+]
= log 105
=5
17. Jawaban: a
Air liur dapat mempertahankan pH dalam mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga
fosfat yang dapat menetralkan asam yang
dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa

makanan oleh bakteri. Dengan demikian, gigi tidak


mudah berlubang sehingga kuman tidak dapat
masuk ke bagian dalam gigi. Penyangga fosfat,
karbonat, dan hemoglobin juga terdapat di dalam
darah. Sementara itu, asam sitrat dan asam
benzoat merupakan larutan penyangga pH yang
berfungsi sebagai pengawet makanan/minuman.
18. Jawaban: b
Volume asam propionat = x ml
banyak mol asam propionat = x ml 0,2 M
= 0,2x mmol
Volume natrium propionat = y ml
banyak mol natrium propionat = y ml 0,1 M
= 0,1y mmol
pH = 5 [H+] = 105
[H+] = Ka


G



mol NH4OH = 0,2 M  L


= 0,04 mol
mol garam = x mol
 


[OH] = Kb #

105 = 105

   

$$#
 #

 #

=   = 53,5 g/mol

Mr tersebut dimiliki oleh garam NH4Cl


Mr K2SO4
= 172
Mr (NH4)2SO4 = 132
Mr CH3COONH4 = 109
Mr NH4I
= 145

 
 G

= 

19. Jawaban: e
Harga pH untuk campuran buffer asam lemah dan


garamnya adalah pH = pKa + log 


Jadi, harga pH akan sama dengan pK a, jika
konsentrasi asam = konsentrasi garam.
20. Jawaban: b
mol C6H5COOH = 0,9 L 0,02 M = 0,018 mol
pH = 5 log 5
log [H+] = log 5 105
[H+] = 5 105

22. Jawaban: e
1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer
karena terbentuk dari asam lemah dengan
garamnya.
2)

Mula-mula :0,018 mol


x mol

Reaksi
:
x mol
x mol
x mol
x mol

Setimbang :(0,018 x) mol


x mol
x mol

[H+] = Ka

I

I


[H+] = Ka

 I
  
 I
  

  ; ! <
 <

5x = 0,072 4x
9x = 0,072
x = 0,008 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 0,008 mol 40 g/mol
= 0,32 g
= 320 mg



pH = pKa + log 


 !

3)

C6H5COOH + NaOH C6H5COONa + H2O

5 105 = 4 105

    

x = 0,04 mol
Mr garam =

$&& '
' && '

105 = 2 105

21. Jawaban: b
pH = 9
pOH = 14 9 = 5
[OH] = 105

4)

4,85 = pKa + log  !


4,85 = pKa + log 1
4,85 = pKa + 0
pKa = 4,85 Ka = 1,4 105
Penambahan sedikit ion OH (basa) tidak
memengaruhi harga pH.
Penambahan sedikit ion H+ (asam) tidak
memengaruhi harga pH.

23. Jawaban: c
Larutan penyangga akan mempunyai harga pH =
pKa jika jumlah mol asam lemahnya = jumlah mol
garamnya.
1) 200 ml NH3 0,1 M + 100 ml NH4Cl 0,1 M
Mol NH3 = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
Mol NH4 = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
2) 100 ml NH3 0,1 M + 200 ml NH4Cl 0,1 M
Mol NH3 = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
Mol NH4Cl = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
3) 100 mol CH 3 COOH 0,2 M + 200 ml
CH3COONa 0,1 M
Mol CH3COOH = 100 ml 0,2 M = 20 mmol
Mol CH3COONa = 200 ml 0,1 M = 20 mmol

Kimia Kelas XI

37

4)

100 ml CH3COOH 0,1 M + 200 ml CH3COONa


0,1 M
Mol CH3COOH = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
Mol CH3COONa = 200 ml 0,1 M = 20 mmol
5) 100 ml HNO2 0,1 M + 100 ml KNO2 0,2 M
Mol HNO2 = 100 ml 0,1 M = 10 mmol
Mol KNO2 = 100 ml 0,2 M = 20 mmol
Jadi, campuran larutan yang merupakan larutan
penyangga adalah 100 ml CH3COOH 0,2 M +
200 ml CH3COONa 0,1 M.
24. Jawaban: c
Campuran antara CH3COOH dan CH3COONa
merupakan larutan penyangga sehingga meskipun
ditambah air lagi (diencerkan) pHnya tidak akan
berubah sehingga pH larutan tetap 5 dan [H+] =
105.
25. Jawaban: b
Mol HCOOH = 1 L 0,1 M = 0,1 mol
pH = 5
pH = log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105


[H+] = Ka #


105 = 106 #


[garam] = 102 M
mol garam = 102 M 1 L = 102 mol
Mr garam =
=

$$ #
 #

26. Jawaban: b


mol NH4OH =  L 0,1 M = 0,03 mol


pH = 9
pOH = 14 pH = 14 9 = 5
pOH = log [OH]
log [OH] = log 105
[OH] = 105
HCl + NH4OH NH4Cl + H2O
Mula-mula : x mol
0,03 mol

Reaksi
: x mol
x mol
x mol
x mol

Setimbang :
(0,03 x)
x mol
x mol

[]

[OH] = Kb  
[  ]
105 = 2 105

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

  !   


   

x = 0,06 2x
3x = 0,06
x = 0,02 mol
 

Volume HCl =  
=

 I; #
 

= 68 gram/mol
Mr HCOOK = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar K)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 39)
= 1 + 12 + 32 + 39
= 84 g/mol
Mr HCOONa = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar Na)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 23)
= 1 + 12 + 32 + 23
= 68 g/mol
Mr HCOOMg = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar Mg)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 24)
= 1 + 12 + 32 + 24
= 69 g/mol
Mr HCOOCa = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar Ca)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 40)
= 1 + 12 + 32 + 40
= 85 g/mol

38

Mr HCOONH4 = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
+ (1 Ar N) + (4 Ar H)
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 14)
+ (4 1)
= 1 + 12 + 32 + 14 + 4
= 63 g/mol
Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOONa.

  
 

= 0,2 L
= 200 ml
27. Jawaban: d



mol CH3COOH =

L 0,1 M = 0,1 mol

pH = 6
log [H+] = log 106
[H+] = 106
[H+] = Ka




106 = 105
106 = 105

    


    

 

mol CH3COONa = 1 mol


Massa CH3COONa
= mol CH3COONa Mr CH3COONa
= 1 mol 82 g/mol
= 82 gram

28. Jawaban: d
Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan
larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan
darah) mengandung gas CO2 yang membentuk
pasangan asam-basa konjugasi antara asam
karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran ini
membentuk larutan penyangga untuk mempertahankan pH larutan/cairan di luar sel darah. H2CO3
akan menyangga apabila basa (OH) masuk ke
dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
H2CO3(aq) + OH(aq) R HCO3(aq) + H2O(A)
Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H+)
masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HCO3(aq) + H+(aq) R H2CO3(aq)
29. Jawaban: c




dm 0,1 M = 0,0025 mol

 < #

= < #
= 0,01 mol


Mol HCN =  L 0,01 M = 0,001 mol

pH = log [H+]
= log 4 107
= 7 log 4
= 7 0,6 = 6,4
B. Kerjakan soal-soal berikut!

 
G!   
G   

y = 0,005 2y
3y = 0,005
y = 0,0017 mol
Volume NaOH
=

[H+] = Ka 

   




105 = 2 105

  ? 
 

30. Jawaban: b
pH = HCN
[H ] =

 < #

=  _  _ ! #

= 4 106     = 4 107

Mula-mula :
0,0025 mol
y mol

Reaksi
:
y mol
y mol
y mol
y mol

Setimbang : (0,0025 y) mol

y mol
y mol

 < #

=  ^ ! _ ^ ! _ ^ !! #

   

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

 
 

 < #
 ^  ! _ ^  ! _ ^  !! #

[H+] = Ka    

pH = 5
pH = log [H+]
log [H+] = log 105
[H+] = 105

$$ 
 



Mol CH3COOH =

[H+] = Ka

Mol NaCN =

@ 

=  I  
= 2 104
pH = log [H+]
= log 2 104
= 4 log 2
= 4 0,3
= 3,7

= 0,017 dm3 = 17 cm3



1. Mol NH4OH =  L 0,2 M = 0,04 M


pH = 9 + log 3,6
pOH = 14 (9 + log 3,6)
= 5 log 3,6
= log [OH]
= 5 log 3,6
log [OH] = log 3,6 105
[OH] = 3,6 105
[OH] = Kb


  ! > 

[OH] = Kb

  
   ! >  

3,6 105 = 1,8 105

 




   ! >




Mol (NH4)2SO4 = 0,01 mol


Massa (NH4)2SO4 = mol (NH4)2SO4 Mr (NH4)2SO4
= 0,01 132
= 1,32 gram

Kimia Kelas XI

39

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

$

2. [H+] = Ka U$E'`#$ 

Mula-mula :
0,015 mol
x mol

Reaksi
:
x mol
x mol
x mol
x mol

Setimbang : (0,015 x) mol

x mol
x mol

 

= 105  
= 2 105
pH = log 2 105
= 5 log 2
Jadi, pH campuran tersebut 5 log 2.
3.

[H+] = Ka

2 105 = 1,8 105

 




Volume NaOH = 

 ?

 *

4,5 105 = 1,8 105

=   "
= 0,35 L
Jadi, volume larutan NaOH = 0,35 L.

  
 *
  

0,09 VCH COONa = 0,054 VCH COOH


3

* 
* 

 <
 


Jadi, perbandingan volume laruan CH3COOH dan


CH3COONa adalah 5 : 3.

6.

pH = 9 + log 1,2
pOH = 14 pH
= 14 (9 + log 1,2)
= 5 log 1,2
log [OH] = log 1,2 105
[OH] = 1,2 105



4. Mol C2H5COOH =  L 0,04 M


= 0,04 mol




Mol HCl =  L 0,02 M


= 0,005 mol

Mol KOH =  L 0,02 M


= 0,003 mol
C2H5OOH + KOH C2H5COOK + H2O
Mula-mula : 0,004 mol
0,003 mol

Reaksi
: 0,003 mol
0,003 mol 0,003 mol
0,003 mol

Setimbang : 0,001 mol

0,003 mol
0,003 mol

Volume total = (100 + 150) ml = 250 ml


+

[H ] = Ka
= Ka




@
 
 
 
@ 

Volume total = (100 + 150) ml = 250 ml


= 1,2 105





 



 

= 4 106
pH = log [H+]
= log 4 106
= 6 log 4
Jadi, pH campuran adalah 6 log 4.
5. pH = 5 log 2
log [H+] = 5 log 2
[H+] = 2 105
mol CH3COOH = 0,15 L 0,1 M = 0,015 mol
40

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

 
!  
  

2x = 0,027 1,8x
3,8x = 0,027
x = 0,007 mol

pH = 5 log 4,5
log [H+] = log 4,5 105
[H+] = 4,5 105
[H+] = Ka




NH3

HCl

NH4Cl

Mula-mula : x mol
0,005 mol

Reaksi
: 0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol

Setimbang : (x 0,005) mol

0,005 mol

[OH] = Kb

 
 

1,2 105 = 1,5 105

  
!   
 
   

0,006 = 1,5x 0,0075


1,5x = 0,0135
x = 0,009 mol
M NH3 =

 
  



= 0,009 mol
 L
= 0,06 M
[OH] =

@U %



 I

< ?

= 3 103,5
pOH = log [OH]
= log 3 103,5
= 3,5 log 3

pH = 14 (3,5 log 3)
= 10,5 + log 3
Jadi, pH gas NH3 mula-mula adalah 10,5 + log 3.



7. mol asam sianida =

log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105


[H+] = Ka 

L 0,1 M = 0,01 mol

pH = 6
log [H+] = 6
log [H+] = log 106
[H+] = 106
[H+] = Ka

[H+] = Ka
105 = 105


Z

106 = 4 106

    


 Z   

Mol XCN = 4 0,01


Mol XCN = 0,04 mol
Massa XCN = mol XCN Mr XCN
1,96 = 0,04 ((1 Ar X) + (1 Ar C)
+ (1 Ar N))
1,96 = 0,04 (Ar X + (1 12) + (1 14))
1,96 = 0,04 (Ar X + 26)
49 = (Ar X + 26)
Ar X = (49 26) g/mol
= 23 g/mol
Unsur X mempunyai Ar = 23 g/mol sehingga unsur
X adalah Na.
8.

pKa = 3,2
log Ka = 3,2
log Ka = log 103,2
Ka = 103,2





[H+] = Ka 
3,5

10

= 10

3,2

    


    

103,5 = 103,2  


mol NaA =

  


= 100,7 = 0,2 mol


Jadi, harga x adalah 0,2 mol.
9.

HCN + NaOH NaCN + H2O


Mula-mula : 10 mol x mol

Reaksi
:
x mol
x mol
x mol x mol

Setimbang: (10 x) mol


x mol x mol
pH = 5

  !


x = 10 x
2x = 10
x = 5 mol
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
= 5 mol 40 g/mol
= 200 gram
Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram.
10. a.

pH larutan sebelum penambahan


[HA]= 0,1 M 1.000 ml = 100 mmol
[A] = 0,1 M 1.000 ml = 100 mmol
[H+] = Ka


 



b.

mol HA =  L 0,2 M = 0,1 mol


pH = 3,5
log [H+] = log 103,5
[H+] = 103,5

    


    

= 1,8 105 


= 1,8 105
pH = log 1,8 105
= 5 log 1,8
= 4,745
pH larutan setelah penambahan 10 ml HCl 0,1 M
Pada saat ke dalam larutan penyangga
ditambahkan 10 ml HCl 0,1 M, maka HCl akan
terionisasi menghasilkan ion H+. Kemudian,
ion H+ yang dihasilkan dinetralkan CH3COO
sehingga konsentrasi CH3COO akan berkurang dan konsentrasi CH3COOH akan bertambah. [H + ] yang dihasilkan dari
penambahan 10 ml HCl 0,1 M adalah 10 ml
0,1 M = 1 mmol
CH 3 COO

H+

CH 3 COOH

Mula-mula : 100 mmol


+1 mmol 100 mmol
Reaksi
: 1 mmol
1 mmol +1 mmol

Setimbang : 99 mmol

101 mmol

[H+] = Ka


 

 

= 1,8 105 


= 1,836 101
pH = log 1,836 103
= 5 log 1,836
= 4,736
Selisih pH sebelum penambahan dengan
setelah penambahan = 4,745 4,736 = 0,014
Selisih tersebut sangat kecil sehingga dapat
diabaikan.

Kimia Kelas XI

41

c.

pH larutan setelah penambahan 20 ml NaOH


0,05 M.
Ketika ke dalam larutan penyangga
ditambahkan 20 ml NaOH 0,05 M, NaOH akan
terionisasi menghasilkan ion OH, kemudian
ion OH segera dinetralkan oleh CH3COOH
sehingga konsentrasi CH 3 COOH akan
berkurang, sedangkan konsentrasi CH3COO
akan bertambah. [OH] yang dihasilkan dari
penambahan 20 ml NaOH 0,05 M adalah
= 20 ml 0,05 M = 1 mmol
CH3COOH + OH CH3COO + H2O

Mula-mula : 100 mmol


+1 mmol 100 mmol

Reaksi
: 1 mmol
1 mmol +1 mmol
+1 mmol

Setimbang : 99 mmol

101 mmol
1 mmol



[H+] = Ka  

= 1,8 105

 
<<

= 1,836 105
pH = log 1,836 105
= 5 log 1,836
= 4,736
Selisih pH sebelum penambahan dengan
setelah penambahan = 4,745 4,736 = 0,014.
Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.

42

Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

d.

Sebelum diencerkan, volume larutan = 2 L


Volume setelah diencerkan = 2 + 4 = 6 ml
[HA]=

"^ 
I"

= 0,017 M

[A] =

"^ 
I"

= 0,017 M

[H+] = Ka


 
  ?

= 1,8 105   ?


= 1,8 105
pH = log 1,8 105
= 5 log 1,8
= 4,745
Jadi, pH larutan sebelum dan setelah
penambahan air tidak berubah.

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Nilai

Indikator

4. Memahami sifat-sifat
larutan asam-basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.

4.4 Menentukan
jenis
garam yang mengalami hidrolisis dalam
air dan pH larutan
garam tersebut.
4.5 Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam-basa
untuk menjelaskan
larutan penyangga dan
hidrolisis.

Rasa ingin
tahu

Mengembangkan rasa ingin tahu mengenai cara


menentukan pH larutan garam.

Teliti

Bertindak teliti saat mengamati perubahan warna


kertas lakmus untuk mengetahui sifat larutan garam.

Dalam bab ini akan dipelajari:


Hidrolisis Garam

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan tentang hidrolisis garam

1. Mengidentifikasi ciri-ciri larutan garam.


2. Menjelaskan sifat dan cara menentukan pH larutan garam.
3. Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis melalui
praktikum.
4. Menjelaskan cara menganalisis kurva titrasi asam dan basa.

Menentukan jenis garam yang dapat terhidrolisis dan


menentukan pH larutan garam

Kimia Kelas XI

43

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Garam BaSO4 terdiri dari basa kuat Ba(OH)2 dan
asam kuat (H2SO4). Garam yang berasal dari basa
kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion
Ba2+ dari Ba(OH)2 tidak bereaksi dengan ion OH
dari air. Demikian juga dengan ion SO42 dari
H2SO4 tidak bereaksi dengan H+ dari air. Oleh
karena itu, BaSO4 tidak terhidrolisis. Sementara
itu, garam CH3COONH4 berasal dari asam lemah
dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. Garam
CH3COONa dan Na3PO4 berasal dari asam lemah
dan basa kuat sehingga terhidrolisis sebagian.
Garam NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam
kuat sehingga terhidrolisis sebagian.
2. Jawaban: a
Garam Al 2(SO 4) 3 berasal dari basa amfoter
Al(OH)3 dan asam kuat (H2SO4) sehingga bersifat
asam. Garam yang bersifat asam akan
memerahkan lakmus biru. Sementara itu, garam
Na3PO4 berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam
lemah (H3PO4) sehingga bersifat basa. Garam
bersifat basa tidak mengubah warna lakmus biru.
Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan
basa kuat (NaOH) sehingga bersifat netral. Garam
bersifat netral tidak mengubah warna kertas
lakmus baik merah maupun biru. Garam
CH3COOK berasal dari basa kuat (KOH) dan
asam lemah (CH3COOH) sehingga bersifat basa.
Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas
lakmus biru. Garam KNO3 berasal dari asam kuat
(HNO3) dan basa kuat (KOH) sehingga bersifat
netral. Garam bersifat netral tidak mengubah
warna kertas lakmus.
3. Jawaban: d
Besar [H+] dalam larutan garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah dirumuskan sebagai
berikut.
+

[H ] =




Jadi, besar [H+] berbanding terbalik dengan akar


kuadrat Kb-nya.
4. Jawaban: b
Na2S merupakan garam yang berasal dari basa
kuat (NaOH) dan asam lemah (H2S) sehingga
bersifat basa. Garam bersifat basa ini dapat
terhidrolisis sebagian (parsial). Persamaan
ionisasi dan hidrolisis Na2S sebagai berikut.

44

Hidrolisis

Na2S(aq) R 2Na+(aq) + S2(aq)


S2(aq) + 2H2O(A) H2S(aq) + 2OH(aq)
5. Jawaban: c
Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
berasal dari basa lemah (NH4OH) dengan asam
lemah (HNO2).
[H+] =
=

  


   
 

=  

= 3,1 107
pH = log [H+]
= log 3,1 107
= 7 log 3,1
= 6,5
Jadi, pH larutan NH4NO2 sebesar 6,5.
6. Jawaban: e
Garam NaX mempunyai pH 8 sehingga bersifat
basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam
lemah.
pH = 8
pOH = pKw pH
= 14 8
=6
pOH = log [OH]
6 = log [OH]
6
log 10 = log [OH]
[OH] = 106
[OH] =
106 =




 


 

1012 = 


102

1012 Ka = 1014 102


Ka =

 
 

= 104
7. Jawaban: d
Mol NaOH = 0,025 L 0,5 M
= 0,0125 mol
Mol CH3COOH = 0,025 L 0,5 M
= 0,0125 mol

NaOH + CH3COOH R CH3COONa + H2O


Mula-mula : 0,0125
Reaksi
: 0,0125

0,0125
0,0125

0,0125

0,0125

Setimbang :

0,0125

0,0125

Mol CH3COONa = 0,0125 mol


[CH3COONa]
= 0,0125 mol/0,05 L
= 0,25 M
CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat.
[OH] =
=




 

 

0,01 M

0,02 M

0,01 M

CH3COO + H2O R CH3COOH + OH


0,02

[OH] =




  


 

 
 



 
= 105
pOH = log [OH]
= log 105
= 5
pH = 14 pOH
= 14 5
= 9
Jadi, pH larutan campuran sebesar 9.

10. Jawaban: c


=  L 0,1 M

Mol HCl

= 0,005 mol


Mol NH4OH =  L 0,1 M


= 0,005 mol

0,02



8. Jawaban: a
Garam Ca(CH3COO)2 berasal dari asam lemah
CH3COOH dan basa kuat Ca(OH)2 sehingga
hanya asam lemahnya yang terhidrolisis.
Ca(CH3COO)2 R 2CH3COO + Ca2+

Garam CH3COONa berasal dari asam lemah dan


basa kuat.



CH3COONa + H2O

Mula-mula : 0,006 mol 0,006 mol

Reaksi
: 0,006 mol 0,006 mol
0,006 mol
0,006 mol

Setimbang :

0,006 mol
0,006 mol



=   = 1,58 105


pOH = log 1,58 105
= 5 log 1,58
pH = pKw pOH
= 14 (5 log 1,58)
= 9 + log 1,58
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
9 + log 1,58.

[OH] =

NaOH + CH3COOH



= 3,16 106
pOH = log 3,16 106
= 6 log 3,16
pH = pKw pOH
= 14 (6 log 3,16)
= 8,5
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 sebesar 8,5.
9. Jawaban: e

Mol NaOH =  L 0,30 M


= 0,006 mol

HCl +
NH4OH NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol

Reaksi
: 0,005 mol 0,005 mol
0,005 mol 0,005 mol

Setimbang :

0,005 mol 0,005 mol

Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang


berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
(HCl).
[H+] =




 
  

 



 
= 3,16 106
pH = log 3,16 106
= 6 log 3,16
= 5,51
Jadi, pH larutan campuran sebesar 5,5.

Mol CH3COOH =  L 0,15 M


= 0,006 mol

Kimia Kelas XI

45

B. Uraian
1. Reaksi ionisasi NH4Cl:
NH4Cl(aq) R NH4+(aq) + Cl(aq)
Reaksi ionisasi air:
H2O(A) R H+(aq) + OH(aq)
NH4Cl berasal dari basa lemah (NH4OH) sehingga
ion NH4+ dari garam NH4Cl dapat bereaksi dengan
ion OH dari air. Persamaan reaksinya sebagai
berikut.
NH4+(aq) + H2O(A) NH4OH(aq) + H+(aq)
Pada reaksi hidrolisis tersebut dibebaskan ion H+.
Adanya ion H+ dalam larutan inilah yang dapat
memerahkan kertas lakmus biru.
2. a.

b.

c.

d.

NaCN
NaCN(aq) R Na+(aq) + CN(aq)
CN(aq) + H2O(A) R HCN(aq) + OH(aq)
Garam NaCN bersifat basa karena
membebaskan ion OH.
Al2(SO4)3
Al2(SO4)3 R 2Al3+(aq) + 3SO42(aq)
Al3+(aq) + 3H2O(A) R Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
Garam Al 2 (SO 4 ) 3 bersifat asam karena
membebaskan ion H+.
Ca(CH3COO)2
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO
(aq)
CH3COO(aq) +H2O(A)RCH3COOH(aq)+OH(aq)
Garam Ca(CH3COO)2 bersifat basa karena
membebaskan OH.
Na3PO4
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43(aq)
PO43(aq) + 3H2O(A) R H3PO4(aq) + 3OH(aq)
Garam Na3PO4 bersifat basa karena membebaskan OH.

3. Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal


dari asam lemah dan basa kuat. Oleh karenanya
anionnya mengalami hidrolisis. Reaksi ionisasi
Ca(CH3COO)2 sebagai berikut.
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO(aq)
0,01 M

[OH] =

46




0,01 M





   

 
   

Hidrolisis

=  
= 4,5 106
pOH = log [OH]
= log 4,5 106
= 6 log 4,5
pH
= 14 pOH
= 14 (6 log 4,5)
= 8 + log 4,5
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 0,01 M sebesar
8 + log 4,5.
4. pH larutan NH4OH
[OH] =

 

  

[OH] = 103
pOH = log [OH]
= log 103
= 3
pH
= pKw pOH
= 14 3 = 11
pH larutan HCN
[H+]

 

  

 
= 102,5
pH
= log [H+]
= log 102,5
= 2,5
Persamaan reaksi:
NH4OH + HCN NH4CN + H2O
Larutan garam NH4CN terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam lemah (HCN).

[H+] =

 


   
 

 

0,02 M

= 106,5
pH = log [H+]
= log 106,5
= 6,5
Jadi, pH larutan campuran sebesar 6,5.

5. pH larutan basa lemah LOH = 11 + log 4


pOH = pKw pH
= 14 (11 + log 4)
= 3 log 4
log [OH] = log 4 103
[OH] = 4 103
[OH] =
4 103

 

LOH
+ HBr
LBr
+ H2O
Mula-mula : 2 103 mol 2 103 mol

2 103 mol 2 103 mol


Reaksi
: 2 103 mol 2 103 mol

Setimbang :

2 103 mol 2 103 mol

Larutan LBr berasal dari basa lemah (LOH) dan


asam kuat (HBr).
[H+] =



16 106 = Kb 0,02
Kb
= 8 104


Mol LOH

=  L 0,02 M = 2 103 mol

Mol HBr

=  L 0,01 M = 2 103 mol

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Larutan garam yang bersifat asam berasal dari
asam kuat dan basa lemah. Seng iodida (ZnI)
berasal dari basa lemah (Zn(OH)2) dan asam kuat
(HI) sehingga ZnI bersifat asam. Perak bromida
(AgBr) berasal dari basa lemah (AgOH) dan asam
kuat (HBr) sehingga AgBr bersifat asam. Amonium
klorida (NH4Cl) berasal dari basa lemah (NH4OH)
dan asam kuat (HCl) sehingga NH4Cl bersifat
asam. Barium asetat (Ba(CH3COO)2) berasal dari
asam lemah (CH 3 COOH) dan basa kuat
(Ba(OH)2) sehingga (Ba(CH3COO)2) bersifat basa.
Magnesium nitrat (Mg(NO3)2) berasal dari basa
kuat (Mg(OH)2) dan asam kuat (HNO3) sehingga
Mg(NO3)2 bersifat netral. Jadi, garam yang bersifat
asam adalah nomor 1), 2), dan 3).
2. Jawaban: e
Garam yang larutannya dapat membirukan kertas
lakmus merah adalah garam yang bersifat basa.
Garam bersifat basa berasal dari basa kuat dan
asam lemah. NH4NO3 berasal dari basa lemah
NH4OH dan asam kuat HNO3 sehingga bersifat
asam. Garam bersifat asam tidak membirukan
kertas lakmus merah. NH4Cl berasal dari basa
lemah NH 4OH dan asam kuat HCl sehingga
bersifat asam. K2SO4 berasal dari basa kuat KOH
dan asam kuat H2SO4 sehingga bersifat netral.
NaCl berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat
HCl sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral
tidak membirukan kertas lakmus merah. K2S







 



 
= 2,89 107
pH = log 2,89 107
= 7 log 2,89
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
7 log 2,89.
=

berasal dari basa kuat KOH dan asam lemah H2S


sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa akan
membirukan kertas lakmus merah karena saat
terhidrolisis membebaskan ion OH. Persamaan
reaksinya sebagai berikut.
K2S(aq) R 2K+(aq) + S2(aq)
S2(aq) + 2H2O(A) H2S(aq) + 2OH(aq)
3. Jawaban: d
Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa
dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah
dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama,
misal campuran antara KOH (basa kuat) dan HCN
(asam lemah). Sementara itu, campuran NH3 (basa
lemah) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam
bersifat asam. Campuran NH3 (basa lemah) dan
HCN (asam lemah) menghasilkan garam yang
mungkin bersifat asam atau basa tergantung dari
harga Ka atau Kb-nya. Campuran KOH (basa kuat)
dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat
netral. Campuran NaOH (basa kuat) dan H2SO4
(asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral.
4. Jawaban: b
Garam yang membirukan kertas lakmus merah
merupakan garam bersifat basa. Garam ini berasal
dari basa kuat seperti NaOH dan KOH serta asam
lemah seperti HCN dan CH3COOH. Sementara
itu, HCl dan H 2SO 4 merupakan asam kuat,
sedangkan NH4OH merupakan basa lemah. Jadi,
garam yang bersifat basa yaitu KCN dan
CH3COONa, terdapat pada nomor 1) dan 3).

Kimia Kelas XI

47

5. Jawaban: a
Larutan garam yang harga pH-nya tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi molarnya yaitu
larutan garam yang terbentuk dari asam lemah
dan basa lemah, misal NH4CN. NH4CN terbentuk
dan asam lemah (HCN) dan basa lemah (NH4OH).
Harga pH-nya tergantung harga K a dan K b.
Sementara itu, (NH4)2SO4 terbentuk dari asam
kuat (H2SO4) dan basa lemah (NH4OH). NaHCOO
terbentuk dari asam lemah (HCOOH) dan basa
kuat (NaOH). Mg(NO3)2 terbentuk dari asam kuat
(HNO3) dan basa kuat Mg(OH)2. CH3COONa
terbentuk dari asam lemah (CH3COOH) dan basa
kuat (NaOH). Oleh karena itu, (NH 4 ) 2 SO 4 ,
NaHCOO, Mg(NO3)2, dan CH3COONa harga pHnya tergantung pada konsentrasi molarnya.
6. Jawaban: d
Larutan Na3PO4 merupakan larutan garam yang
berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah
H3PO4 sehingga garam ini bersifat basa. Garam
Na3PO4 mampu terhidrolisis sebagian dengan
melepaskan ion OH saat ion PO43 dari asam
lemahnya bereaksi dengan ion H + dari air.
Persamaan reaksi hidrolisisnya sebagai berikut.
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43(aq)
Ion Na+ berasal dari basa kuat sehingga tidak
dapat bereaksi dengan ion OH dari air.
Na+(aq) + H2O(A)
PO43(aq) + 3H2O(A) H3PO4(aq) + 3OH(aq)
Adanya ion OH yang dilepaskan mengakibatkan
larutan mempunyai pH > 7, jumlah ion OH dalam
larutan bertambah, dapat membirukan kertas
lakmus, dan garamnya bersifat basa.
7. Jawaban: d
Larutan natrium asetat (CH3COONa) terbentuk
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat
(NaOH).
Kh =




[OH] =




 


= 105
pOH = log 105 = 5
pH
= 14 5 = 9
Jadi, pH larutan natrium asetat sebesar 9.

48

Hidrolisis

8. Jawaban: c
Mol (NH4)2SO4 =
=

  
   



!

= 0,02 mol
M(NH4)2SO4 =
=

!  
"!#$  

!
%

= 0,02 M
Garam (NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4
dan basa lemah NH4OH.
[H+] =
=




 

  

 

 
= 4,4 106
pH = log [H+]
= log 4,4 106
= 6 log 4,4
Jadi, pH larutan (NH4)2SO4 sebesar 6 log 4,4.
=

9. Jawaban: c
Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
berasal dari asam lemah HNO2 dan basa lemah
NH4OH.
[H+] =

 


   
 

=  
= 3 107
pH = log [H+]
= log 3 107
= 7 log 3
= 7 0,5 = 6,5
Jadi, pH garam NH4NO2 sebesar 6,5.
10. Jawaban: c
Mol HCl =




L 0,2 M

= 0,004 mol
Mol NH4OH =




L 0,2 M

= 0,004 mol
HCl(aq)

+ NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O(A)

Mula-mula : 0,004 mol 0,004 mol

Reaksi
: 0,004 mol 0,004 mol
0,004 mol
0,004 mol

Setimbang :

0,004 mol
0,004 mol

Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang


berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
(HCl).
[H+] =
=




!&






= 105
pH = log [H+]
= log 105
=5
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar 5.

11. Jawaban: a
pH = 8
pOH = 14 pH
= 14 8 = 6
pOH = log [OH]
6 = log [OH]
6
log 10 = log [OH]
[OH] = 106
Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH).
[OH] =
106 =
1012 =




 

 
 
 

M = 10

HCOOH(aq) + NaOH(aq) HCOONa(aq) + H2O(A)


Mula-mula :
0,030
0,030

Reaksi
:
0,030
0,030
0,030
0,030

Setimbang :

0,030
0,030

M
M

Mol CH3COONa = &


& '&
&
 &
&
 &
&

= 103 2

 &
&


= 2 103

Massa CH3COONa = 164 103 g


= 164 mg
Jadi, massa CH3COONa 164 mg.

M HCOONa = "!#$&
=

=  L 1,2 M
= 0,030 mol

0,030

= 0,4 M
Garam HCOONa berasal dari asam lemah
HCOOH dan basa kuat NaOH.



[OH] =

 

 

=   
= 6,3 106
pOH = log 6,3 106
= 6 log 6,3
pH = pKw pOH
= 14 (6 log 6,3)
= 8 + log 6,3
= 8 + 0,8 = 8,8
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,8.
13. Jawaban: b
Mol H2SO4 = 0,1 L 0,1 M
= 0,01 mol
Mol NH4OH = 0,1 0,2 M
= 0,02 mol
H2SO4 + 2NH4OH R (NH4)2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 0,01
0,02

Reaksi
: 0,01
0,02
0,01
0,02

Setimbang :

0,01
0,02

(NH4)2SO4 berasal dari basa lemah NH4OH dan


asam kuat H2SO4.
[(NH4)2SO4] =

!
%

= 5 102 M

12. Jawaban: a
Mol HCOOH = volume HCOOH [HCOOH]
=  L 0,60 M
= 0,030 mol
Mol NaOH = volume NaOH [NaOH]


*

[H+] =
=






 
 

 

=   
= 7,07 106

Kimia Kelas XI

49

pH = log [H+]
= log 7,07 106
= 6 log 7,07
= 6 0,85
= 5,15
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,15.
14. Jawaban: a
Mol asam asetat = 0,04 L 0,15 M
= 6 103 mol
Mol NaOH = 0,02 L 0,3 M
= 6 103 mol
CH3COOH + NaOH R CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,006
0,006

Reaksi
: 0,006
0,006
0,006
0,006

Setimbang :

0,006
0,006

mol CH3COONa = 0,006


[CH3COONa] =

!
%

= 0,1 M
pH = pKw pOH
pOH = log [OH]
[OH] =







 

15. Jawaban: a
KOH + CH3COOH R CH3COOK + H2O
CH3COOK R K+ + CH3COO
CH3COO + H2O CH3COOH + OH+
pH = 9
pOH = 14 9 = 5
[OH] = 105 M
CH3COOK berasal dari basa kuat KOH dengan
asam lemah CH3COOH.

105 =
10

10

50

Hidrolisis

16. Jawaban: b
Amonium nitrat = NH4NO3
NH4NO3(aq) R NH4+(aq) + NO3(aq)
[NH4+] = [NH4NO3]
pH larutan = 5,5
log [H+] = 5,5
[H+] = 105,5




[H+] =

;
<


!




  


!


[H+] =

 

105,5 =

 

 




1011 =

 
 

1011 =

   ?
 

g=

?

  
  

= 0,4 gram
Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan
sebesar 0,4 gram.
17. Jawaban: b
Mol NH4Cl =
=

 
 
 
 

= 101 M
[KOH] = 101 M
Mol KOH = [KOH] volume
= 101 M 1 L
= 101 mol
Massa KOH = mol Mr
= 0,1 56
= 5,6 gram
Jadi, massa KOH yang diperlukan sebesar
5,6 gram.

= 
= 105
pOH = log 105
=5
pH = pKw pOH
= 14 5
=9
Jadi, larutan yang terbentuk mempunyai pH 9.




 
 

M=

[NH4NO3] =

[OH] =

1010 = 109 M

 &!
 &!

 



= 0,3 mol
M NH4Cl

! &!
"!#$ !#@E

= 0,1 mol

Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH)


dan asam kuat (HCl).
[H+] =
=




 
 

 
= 105
pH = log [H+]
= log 105
=5
Jadi, larutan yang terjadi mempunyai pH = 5.

19. Jawaban: e


Mol NH4OH =  L 0,06 M = 0,006 mol




Mol C6H5COOH =  0,015 M = 0,006 mol


pH C6H5COOH = 3,5 log 3
log [H+] = 3,5 log 3
log [H+] = log 3 103,5
[H+] = 3 103,5
H+ =
3,5

3 10

Ka =

18. Jawaban: c
Mol KOH =

= 
= 0,005 mol
= volume HA [HA]
= 0,05 0,1
= 0,005 mol

KOH(aq) + HA(aq) KA(aq) + H2O(A)


Mula-mula : 0,005
0,005

Reaksi
: 0,005
0,005
0,005
0,005

Setimbang :

0,005
0,005

!
%

= 0,1 M
pH = 3,0
log [H+] = 3,0
log [H+] = log 103
[H+] = 103
[OH] =




  *


NH4OH(aq) + C6H5COOH(aq) C6H5COONH4(aq) + H2O(A)


Mula-mula : 0,006
0,006

Reaksi
: 0,006
0,006
0,006
0,006

Setimbang :

0,006
0,006

Garam C6H5COONH4 yang terbentuk berasal dari


asam lemah dan basa lemah.
pH = 7 log 2
pH = log [H+]
log [H+] = log 2 107
[H+] = 2 107
[H+] =

mol KA = 0,005 mol


[KA] =

 

= 6 105



Mol HA

 ;F<

2 107 =
4 1014 =

=  
= 105
pOH = log [OH]
= log 105
pOH = 5
pH = pKw pOH
= 14 5
=9
Jadi, pH larutan garam yang terjadi sebesar 9.



 


 

     


Kb = 1,5 105
pH larutan NH4OH mula-mula:
[OH] =
=


=   




 ;Q<

    

=   *
= 3 103,5 M
pOH = log 3 103,5
[OH] = 3,5 log 3
pH
= 14 (3,5 log 3)
= 10,5 + log 3
20. Jawaban: c
pH = 5
log [H+] = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105

Kimia Kelas XI

51

(NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4 dengan


basa lemah NH4OH.
[H+] =




105 =

 
 

Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH)


dan asam kuat (HCl).
M NH4Cl =

[H+]




 
  

*  

1010 = 109 M
M=

 
 

= 101 M
[(NH4)2SO4] = 101 M
Mol (NH4)2SO4 = [(NH4)SO4 volume
= 101 M 0,1 L
= 0,01 mol
Massa (NH4)2SO4 = mol Mr
Mr (NH4)2SO4 = 132
Massa = 0,01 132
= 1,32 gram
Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan
sebesar 1,32 gram.
21. Jawaban: e
NH4+ + H2O R NH4OH + H+
Mol NH4Cl =
[NH4Cl] =
[H+] =

 

 !

 !




 !
 !

= 0,4 mol

 
 

  

22. Jawaban: c
Mol NH4OH = 0,1 L 0,1 M = 0,01 mol
Mol HCl = 0,05 L 0,2 M
= 0,01 mol
NH4OH + HCl R NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,01
0,01

Reaksi
: 0,01
0,01
0,01
0,01

Setimbang:

0,01
0,01

Hidrolisis




= 6,7 102 M


 *

= 6,1 101
pH = log [H+]
= log 6,1 106
= 6 log 6,1
Jadi, pH larutan tersebut sebesar 6 log 6,1.
23. Jawaban: d
Mol CH3COOK =
=

 &
&
 &
&




= 0,2 mol
M CH3COOK =
=

= 0,5 M

= 1,58 105
pH = log 1,58 105
= 5 log 1,58
= 4,8
Jadi, pH garam tersebut sebesar 4,8.

52

!&!
"!#$&!

! &
&
"!#$ &
&




0,2

= 0,4 M
Garam CH3COOK terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (KOH).
[OH] =
=




 

 

  
= 2 105
pOH = log 2 105
= 5 log 2
pH = 14 pOH
= 14 (5 log 2)
= 9 + log 2
Jadi, pH larutan CH3COOK sebesar 9 + log 2.
=

24. Jawaban: b
Larutan yang terbentuk berupa garam yang
bersifat asam.
[H+] =
=




 
* 

  
= 8,3 106
pH = log [H+]
= log 8,3 106
= 6 log 8,3
= 5,1
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 5,1.
=

25. Jawaban: c


Mol HCOOH =  L 0,005 M


= 2 103 mol


Ba(OH)2(aq) + 2HCOOH(aq) (HCOO)2Ba(aq) + 2H2O(aq)


2 103 mol

Mula-mula
: 101x mol
Reaksi
: 103 mol
2 103 mol
103 mol
2 103 mol

Setimbang
:

103 mol
2 103 mol

101x mol = 103 mol


x
= 102 M
Garam (HCOO)2Ba terbentuk dari asam lemah
(HCOOH) dan basa kuat (Ba(OH)2).
pH = 7,5
pOH = 14 pH
= 14 7,5
= 6,5
log [OH] = log 106,5
[OH] = 106,5



106,5 =

 


10

6,5

1013 =




 *

 *


Ka = 2 104

[H+] =




106 =

 

 

1012 = 109 M
M
= 103 M
!    
'!#$   

= 103

          


'!#$   
      




= 103

= 103

massa (NH4)2SO4 = 0,066 gram


= 66 mg

Mol Ba(OH)2 =  L M Ba(OH)2


Misal M Ba(OH) 2 = x, maka mol Ba(OH) 2 =
101x mol. Oleh karena terhidrolisis maka tidak
bersisa.

[OH] =

26. Jawaban: b
pH = 6
log [H+] = log 106
[H+] = 106
Garam (NH4)2SO4 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4).

27. Jawaban: e
Mol NH4NO3 =

 

 

=   +  + 

= 
= 0,025 mol
Garam NH 4 NO 3 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (HNO3).
[H+] =










  
= 5 105,5
[OH] [H+] = Kw

[OH ] (5 105,5) = 1014


[OH] = 2 109,5
=

28. Jawaban: d
Garam bersifat asam di dalam air akan terhidrolisis
melepaskan ion H+. Sementara itu, garam bersifat
basa di dalam air akan terhidrolisis melepaskan
ion OH. Jadi, garam yang bersifat asam ditunjukkan oleh persamaan reaksi nomor 3) dan 4).

Kimia Kelas XI

53

29. Jawaban: c
Larutan garam yang mempunyai pH < 7 berasal
dari asam kuat dan basa lemah. CH3COONa
berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa
kuat NaOH sehingga bersifat basa. NH4Cl berasal
dari basa lemah NH4OH dan asam kuat HCl
sehingga bersifat asam. K2S berasal dari basa
kuat KOH dan asam lemah H2S sehingga bersifat
basa. NaBr berasal dari basa kuat NaOH dan
asam kuat HBr sehingga bersifat netral. (NH4)2SO4
berasal dari basa lemah NH4OH dan asam kuat
H2SO4 sehingga bersifa asam. Jadi, garam yang
mempunyai pH < 7 yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4
atau garam nomor 2) dan 5).
30. Jawaban: c
Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara
asam lemah dan basa kuat. pH larutan awal
berasal dari pH asam lemah. Pada penambahan
1049,9 ml titran, larutan bersifat sebagai buffer
karena mengandung asam lemah dan garamnya.
Titik ekuivalen terjadi pada pH > 7 karena larutan
hanya mengandung garam yang mengalami
hidrolisis parsial. Pada penambahan 50,160 ml
titran, larutan bersifat basa kuat karena
mengandung sisa basa.
B. Uraian
1. a.
b.
c.
d.

2. a.

AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3(aq)


Ag+(aq) + H2O(A) AgOH(aq) + H+(aq)
Na2CO3(aq) R 2Na+(aq) + CO32(aq)
CO32(aq) + 2H2O(A) H2CO3(aq) + 2OH(aq)
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43(aq)
PO43(aq) + 3H2O(A) H3PO4(aq) + 3OH(aq)
CH3COOK(aq) R K+(aq) + CH3COO(aq)
CH3COO(aq) + H2O(A) CH3COOH(aq) +
OH(aq)
+

KF(aq) R K (aq) + F (aq)


F(aq) + H2O(A) HF(aq) + OH(aq)

[H+][OH] = 1014
[H ] (1,2 106) = 1014
+

[H+] =

= 8,3 109
3. Larutan NH4NO2 terbentuk dari asam lemah HNO2
dan basa lemah NH4OH.



[H+] =

Kh =

;W<; <
;W <

c.

Kh =




d.

[OH] =
=
=




;W<

 
 
 
 

= 1,2 106

54

Hidrolisis

= 1,5 1011

 

=  

= 106,5
pH = log [H+] = log 106,5 = 6,5
4. Garam HX bersifat basa karena terhidrolisis
menghasilkan ion OH.
[OH] =

 ? 

  ? 

  = 105

pOH = log [OH] = log 105 = 5


pH = pKw pOH = 14 5 = 9
Jadi, pH larutan garam MX sebesar 9.
5. Garam CH3COONa berasal dari basa kuat NaOH
dan asam lemah CH3COOH sehingga bersifat
basa.
pH = 10
pOH = pKw pH = 14 10 = 4
[OH] = log pOH
= log 4
= 104



[OH] =

?

 
 

104 =

?

108 = 109 M
M=

 
 

? 

 
 

b.

 
 

 
 

= 10

Mol garam = volume [G] =




10 = 2 mol

Massa garam = 2 mol 82 = 164 gram


Jadi, massa CH 3 COONa yang dilarutkan
sebanyak 164 gram.
6. [NH4Cl] =

&!
 &!




= 
 
= 0,4 M

"!#$




[H+] =

5 106 =

?

 
  

  
  

 

25 1012 =    M
M = 3 102 M

? 

=  
= 2 105
pH = log [H+] = log 2 105 = 5 log 2
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar
5 log 2.


7.

pH = 8 + log 4
pH = pKw pOH
8 + log 4 = 14 pOH
pOH = (14) (8 + log 4)
= 6 log 4
pOH = log [OH]
[OH] = 4 106
;<

[OH] = Kb ;<
2NH4OH + H2SO4 R (NH4)2SO4 + 2H2O
mula-mula : 0,05
0,02
reaksi
: 0,04
0,02
0,02
0,04

setimbang : 0,01

0,02
0,04

!
 %

[NH4OH] =

!
 %

= 2,2 102 M

= 1,1 102 M

Tetapan ionisasi NH4OH diperoleh dari konsentrasi


ion OH.
[OH] =
4 106 =
6

4 10

 ;<
;<
 ?    
 

  


= 8 106

Jadi, harga tetapan ionisasi NH 4OH sebesar


8 106.
8. Larutan garam MCl terbentuk dari basa lemah
(MOH) dan asam kuat (HCl).
pH = 5 + log 2 = 6 log 5
log [H+] = log 5 106
[H+] = 5 106
[H+] =





 

 

=   

=

* *  

= 5,27 104,5
= 5,27 104,5 x 100%
= 5,27 102,5 %


= 16,67 10-3 % = %


Jadi, derajat hidrolisis larutan garam MCl %.


9. Mol asam asetat = 0,25 L 0,01 M
= 0,0025 mol
+
3
pH = 3, [H ] = 10 M
Mol NaOH =




=  = 0,0025 mol

0,0025
0,0025

0,0025
0,0025
0,0025

0,0025

Mol CH3COONa = 0,0025 mol


[CH3COONa] =

 !
%

= 0,01 M
pH larutan yang terjadi: pH = pKw pOH
pOH = log [OH]
[OH] =

= 0,5 Kb

Kb =

CH3COOH + NaOH R CH3COONa + H2O

Mol (NH4)2SO4 = 0,02 mol


[(NH4)2SO4] =

 

  





=    

=  
= 106
pOH = log 106
=6
pH = 14 pOH
= 14 6
=8
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8.

Kimia Kelas XI

55

10. Mol NaOH = 0,05 L 0,1 M


= 0,005 mol
Mol HCOOH = 0,05 L 0,1 M
= 0,005 mol
Ka HCOOH = 1,8 104
pH garam = log [H+]
NaOH + HCOOH R HCOONa + H2O
Mula-mula : 0,005
0,005

Reaksi
: 0,005
0,005
0,005
0,005

Setimbang :

0,005
0,005

Mol garam = 0,005 mol


[HCOONa] =

!
 !
 !

= 0,05 M

Larutan HCOONa terbentuk dari asam lemah


HCOOH dan basa kuat NaOH.

56

Hidrolisis

[OH] =
=






 
  

 

** 
= 1,67 106
pOH = log [OH]
= log 1,67 106
= 6 log 1,67
pH = 14 pOH
= 14 (6 log 1,67)
= 8 + log 1,67
Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar
8 + log 1,67.
=

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
HCl(aq)
H+(aq) + Cl(aq)
[HCl] = 0,02 M
[H+] = [HCl] valensi
= (2 102) 1
= 2 102 M
[OH] =
=

4. Jawaban: b
pH setelah penambahan H2SO4 = 3log 2
log [H+] = 3log 2
[H+] = 2 103
[H+] = [H2SO4] valensi
[H2SO4] =

+

 

[H2SO4] =

  




 + 

 

 

= 5,0 1013 M
2. Jawaban: e
pH A = 3
pOH = 14 pH
= 14 3
= 11
log [OH] = 11
[OH] = 1011

pH B = 5
pOH = 14 pH
= 14 5
=9
log [OH] = 9
[OH] = 109

Perbandingan [OH] dalam larutan A dengan


larutan B = 1011 : 109
= 0,01 : 1
= 1 : 100

6 103 =

V1 =

  


= 5 104 L
= 5 101 ml
Jadi, volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam
air sebanyak 0,5 ml.
5. Jawaban: a
pH = 12 + log 4 pOH = 2 log 4
[OH] = 4 102
[Ca(OH)2] =

3. Jawaban: b
[H+] =

= 1 103
Volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam air:
V1 M1 = V2 M2
V1 8 = 4 (1 103)

 

   
    

[CH3COOH] = 
  
=2M
mol CH3COOH = konsentrasi CH3COOH volume
CH3COOH
 

= 2 (   )
= 1 mol
massa CH3COOH = mol Mr
= 1 60
= 60
Jadi, massa CH3COOH dalam larutan 500 ml
seberat 60 g.

  


= 2 102 M

mol Ca(OH)2 = M V
= 2 102 800 103
= 0,016 mol
massa = mol Mr Ca(OH)2
= 0,016 74
= 1,184 gram
6. Jawaban: d
mol Ca(OH)2 =


 
 !"

= 0,01 mol

Ca2+ + 2OH

Ca(OH)2
mol OH =




mol Ca(OH)2




0,01 mol

= 0,02 mol

Kimia Kelas XI

57

[OH] pada Ca(OH)2 =


 "

 #

= 4 102 M
[OH]

pOH = log
= log 4 102 M
= 2 log 4
pH = 14 pOH
= 14 (2 log 4)
= 12 + log 4

 #

 #


 #
#

[NH3] =
[OH] =

= 0,3 mol

10. Jawaban: b
pH = 3 log 4
log [H+] = 3 log 4
[H+] = 4 103

= 0,1 M

$ % 


=   

= 1 103 M
pOH = log [OH]
= log 1 103
= 3 log 1
=3
pH = pKw pOH
= 14 3
= 11
Jadi, pH larutan NH 3 dalam 3 L air tersebut
sebesar 11.
8. Jawaban: e
Kb = 2 b
= x2 0,2
= 0,2x2
Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml.
V1 = 20 ml = 0,02 L
V2 = 200 ml = 0,2 L
V1 M1 = V2 M2
0,02 0,2 = 0,2 M2
M2 =






= 0,02
a=

$
$


& 



9. Jawaban: c
massa Al(OH)3 = 500 mg = 0,5 g

 

mol Al(OH)3 =  = 6,4 103 mol

Al(OH)3

58


   ;

4 103 =
a=


  

  

=5M
[HA] =

"
'"*

mol HA = 5 M 0,5 L
= 2,5 mol
massa HA = mol Mr HA
= 2,5 60
= 150 g
11. Jawaban: d
 +  + 
ml = 20 ml


 +  + 
ml = 13 ml
Volume Ba(OH)2 rata-rata =


Volume HCl rata-rata =

MBa(OH) = 0,1 M
2
VHCl MHCl nHCl = VBa(OH) MBa(OH) nBa(OH)
2

20 MHCl 1 = 13 0,1 2
MHCl = 0,13 M
Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M.

amonia

= x 

"
'"*

[H+] = 

12. Jawaban: a
Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa
membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada
persamaan reaksi:
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4

=  & 

[Al(OH)3] =

  
   

= /
   = 9,7 104
pOH = log [OH]
= log 9,7 104 = 4 log 9,7
pH = 14 (4 log 9,7)
= 10 + log 9,7 = 10,98
Jadi, pH larutan dalam obat mag yang
mengandung 500 mg Al(OH)3 sebesar 10,98.

7. Jawaban: e
mol NH3 =

 $  -  

[OH] =


  



Al3+ + 3OH

Ulangan Tengah Semester

= 3,2 102 M

asam sulfat

amonium sulfat

MgO merupakan senyawa oksida. ZnCO3, Na2SO4,


dan CaCO3 merupakan senyawa garam. Sementara
itu, reaksi pada 2HNO3 + Na2SO4 tidak terjadi karena
Na2SO4 merupakan garam yang mengandung basa
kuat dan asam kuat sehingga tidak dapat bereaksi
dengan HNO3 yang bersifat kuat.

13. Jawaban: b
Massa KOH = 14 gram
Mr KOH = 56 g/mol
Volume KOH = 750 ml = 0,75 L
M KOH =

" 
'"*

 
!"


 #

massa H2C2O4 2H2O = mol Mr


= 0,175 126 g/mol
= 22,05 gram
22 g

= 0,33

18. Jawaban: d
Pada penetralan natrium hidroksida dengan asam
klorida berlaku rumus berikut.
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
25,0 M1 1= 15,00 2,0 1
M1 = 1,2 mol dm3
Konsentrasi larutan NaOH dalam g dm3
= 1,2 mol dm3 Mr NaOH
= 1,2 mol dm3 ((1 Ar Na) + (1 Ar O) +
(1 Ar H)) g/mol
= 1,2 mol dm3 ((1 23) + (1 16) + (1 1)) g/mol
= 1,2 mol dm3 40 g/mol
= 48 g dm3

V1 M1 = V2 M2
150 0,33 = 200 M2
M2 = 0,25
14. Jawaban: d
mol NaOH = mol CH3COOH
mol NaOH = 0,2 mol
massa NaOH = mol Mr
= 0,2 mol 40 g/mol
= 8 gram
15. Jawaban: b
mol asam = mol KOH
= (M V) KOH
= 0,25 50 ml
= 12,5 mmol
massa asam = mol Mr
= 12,5 mmol 60 g/mol
= 750 mg
= 0,75 gram

19. Jawaban: d
mol HCl = mol NH3
mol HCl = V M n
= 200 0,01 1
= 2 mmol
massa HCl = 2 mmol Mr
= 2 mmol 35,5 g/mol
= 73 mg

16. Jawaban: a
mol H2SO4 = (3 104) M 0,5 L
= 1,5 104 mol
mol KOH = (2 104) M 0,5 mol
= 1 104 mol
H2SO4
Mula-mula:

2KOH

1,5 104 mol

2 104 mol

K2SO4 +

2H2O

Reaksi:
1 104 mol
2 104 mol
1 104 mol 2 104 mol

Setimbang: 5 105 mol

1 104 mol 2 104 mol

sisa mol H2SO4 = 5 105 mol


MH

SO

sisa =

   "
 #

= 5 105 M
[H+] dalam H2SO4 = MH

SO
4
105

20. Jawaban: c
(mol valensi)aspirin
mol 1
mol aspirin
massa aspirin

21. Jawaban: e
pH = 5 log 4
log [H+] = 5 log 4
log [H+] = log 4 105
[H+] = 4 105
[H+] = Ka

valensi

=5
2
4
= 10 M
[H+]

pH = log
= log [104] = 4
17. Jawaban: b
V1 M1 = V2 M2
100 0,098 = 56 M2
M2 = 0,175
mol dalam 1 L = 0,175 1 = 0,175 mol
H2C2O4 2H2O(s) + H2O( ) H2C2O4(aq)

= (mol valensi)KOH
= 0,15 15,75 103 1
= 2,36 103
= mol Mr aspirin
= 2,36 103 180
= 0,425 gram


% 

4 105 = 2 105
4 105 = 2 105

" ! '"* ?"? 


" % ! '"* ?"? 


" %

mol CH3COONa = 101 mol


mol CH3COONa = VCH COONa MCH COONa
3
3
0,1 = VCH COONa 0,1
3
VCH COONa = 1 L = 1.000 ml
3

Kimia Kelas XI

59

22. Jawaban: c
mmol CH3COOH = ((100 0,1) + (150 0,2)) mmol
= (10 + 30) mmol
= 40 mmol = 4 102 mol
mol NaOH =




=2

mol

CH3COOH + NaOH

= Ka

CH3COONa +

H2O

    !

    !


  
D@ 
  
 -@  E  -@  E  -@ 

 

( / E   E  ) !"



 
 !"

L1M

= 0,01 mol
pH HA = 2 log 2
log [H+] = 2 log 2
log [H+] = log 2 102
[H+] = 2 102

60

H2O

" -! '"* ?"? 


" -! '"* ?"? 

= 4 104
pH = log [H+]
= log 4 104
= 4 log 4

 -

  


  = 103

pH = log [H+]
= log 103 = 3


mol CH3COOH =  L 0,05 M


= 0,003 mol


mol NaOH =  L 0,05 M


= 0,002 mol
CH3COOH + NaOH

= 0,005 mol

[H+] =

[-]

[H+] =

24. Jawaban: c




KA

25. Jawaban: b
pH CH3COOH (mula-mula)

23. Jawaban: b
Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada
larutan ditambahkan sedikit asam, basa, atau air,
pH-nya cenderung tidak atau sedikit mengalami
perubahan. Berdasarkan data percobaan, larutan
Q dan R merupakan larutan penyangga karena
mengalami sedikit perubahan harga pH. Larutan
dikatakan bukan penyangga jika pada larutan
ditambah sedikit asam, basa, atau air, terjadi
perubahan pH yang cukup besar. Larutan yang
bukan penyangga yaitu larutan P, S, dan T.

mol HA =

[H+] = Ka [ ]
-

= 4 104


pH = log [H+]
= log 105
=5

HA

" !'"* ?"? 


" % !'"* ?"? 

= 105

Mula-mula: 0,005 mol


0,01 mol

Reaksi:
0,005 mol
0,005 mol
0,005 mol 0,005 mol

Setimbang:
0,005 mol
0,005 mol 0,005 mol

= Ka

= 105

Ka = 4 104


% 

volume total = (250 + 100 + 150) ml = 500 ml = 0,5 L

mol KOH =

= Ka 1

KOH

2 102

Mula-mula: 4 102
2 102
2 102
2 102
Reaksi:
2 102

Setimbang: 2 102

2 102
2 102

[H+] = Ka

104

L 0,08 M

102

 

2 102 =

 [- ]

Ulangan Tengah Semester

CH3COONa + H2O

Mula-mula: 0,003 mol


0,002 mol

Reaksi:
0,002 mol
0,002 mol
0,002 mol
0,002 mol

Setimbang: 0,001 mol

0,002 mol
0,002 mol

Reaksi bersisa asam lemah dan garamnya


(larutan penyangga).
Volume total = (40 + 60) ml = 100 ml
[- ]

[H+] = Ka [ ]
F
[H+] = 2 105

=2

105

= 1 105

"  !'"* ?"? 


"  @ !'"* ?"? 









pH = log [H+]
= log 1 105 = 5
Jadi, pH larutan sebelum dan sesudah
penambahan NaOH berturut-turut yaitu 3 dan 5.
26. Jawaban: e
pH = 8 + log 6
pOH = 14 pH
= 14 (8 + log 6)
= 6 log 6
log [OH] = 6 log 6
log [OH] = log 6 106
[OH] = 6 106
[OH] = Kb

%
%

[OH] = Kb

" %! '"* ?"? 


" %! '"* ?"? 

6 106 = 2 105
" %
" %

=
=

" %
" %

  
  


= 


Jadi, perbandingan mol NH4OH : mol NH4Cl = 3 :


10.
27. Jawaban: d
Larutan penyangga merupakan larutan yang nilai
pH-nya tidak mudah berubah dengan
penambahan sedikit asam, basa, atau air. Dengan
demikian, data yang menunjukkan sedikit atau
tidak ada perubahan ketika ditambah sedikit asam,
sedikit basa, atau sedikit air merupakan larutan
penyangga. Pada tabel tersebut, larutan
penyangga ditunjukkan oleh larutan IV. Sementara
itu, larutan I, II, III, dan V bukan larutan penyangga
karena pH mengalami perubahan yang besar.
28. Jawaban: d
Garam yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah
garam basa. Garam yang bersifat basa merupakan garam yang terbentuk dari asam lemah dengan
basa kuat atau dari asam lemah dengan basa
lemah dengan harga Kb lebih besar daripada Ka.
1) (NH 4 ) 2 SO 4 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4) sehingga
garam bersifat asam.
2) Na2CO3 terbentuk dari basa kuat (NaOH) dan
asam lemah (H 2 CO 3 ) sehingga garam
bersifat basa.
3)

4)

KCN terbentuk dari basa kuat (KOH) dan


asam lemah (HCN) sehingga garam bersifat
basa.
CH 3COONa terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga
garam bersifat basa.

5)

K2SO4 terbentuk dari basa kuat (KOH) dan


asam kuat (H2SO4) sehingga garam bersifat
netral.
Jadi, garam yang pH-nya lebih dari 7 adalah nomor
2), 3), dan 4).
29. Jawaban: d


mol NH3 =  L 0,03 M = 0,003 mol




mol HCl =  L 0,02 M = 0,001 mol


NH3

HCl

NH4Cl

Mula-mula: 0,003 mol


0,001 mol

Reaksi:
0,001 mol
0,001 mol
0,001 mol

Setimbang: 0,002 mol

0,001 mol

[OH] = Kb
= Kb

% 
%

" % ! '"* ?"? 


" %! '"* ?"? 

= 1,8 105






= 3,6 105
pOH = log [OH]
= log 3,6 106
= 6 log 3,6
pH = 14 pOH
= 14 (6 log 3,6)
= 8 + log 3,6
30. Jawaban: c
a. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 50 ml asam
klorida 0,1 M
Campuran antara asam lemah dan asam kuat
tidak menghasilkan larutan penyangga.
b. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 100 ml asam
klorida 0,1 M
Campuran antara asam lemah dan asam kuat
tidak menghasilkan larutan penyangga.
c. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 80 ml NaOH
0,1 M


mol CH3COOH =  L 0,1 M = 0,01 mol




mol NaOH =  L 0,1 M = 0,008 mol


CH3COOH+ NaOH

CH3COONa+ H2O

Mula-mula: 0,01 mol


0,008 mol Reaksi:
0,008 mol 0,008 mol 0,008 mol
0,008 mol

Setimbang: 0,002 mol 0,008 mol


0,008 mol

Reaksi tersebut menghasilkan sisa asam


lemah dan garamnya sehingga dapat
membentuk larutan penyangga.

Kimia Kelas XI

61

d.

100 ml CH3COOH 0,1 M dan 100 ml NaOH


0,1 M

[OH] =

mol CH3COOH =  L 0,1 M = 0,01 mol

CH3COOH+ NaOH

CH3COONa+ H2O

Mula-mula: 0,01 mol


0,01 mol

Reaksi:
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol

Setimbang:

0,01 mol
0,01 mol

Reaksi hanya tersisa garam (bukan larutan


penyangga)
e.

100 ml CH3COOH 0,1 M dan 120 ml NaOH


0,1 M

 


  


  

mol NaOH =

mol CH3COONa =
=

CH3COONa+ H2O

Mula-mula: 0,01 mol


0,012 mol

Reaksi:
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol

Setimbang:
0,002 mol 0,01 mol
0,01 mol

[CH3COONa]=

Reaksi menghasilkan sisa basa kuat dan


garam (bukan larutan penyangga).

31. Jawaban: b
Amonium sianida (NH4CN) terbentuk dari asam
lemah HCN dan basa lemah NH4OH.

 $

 
      

= 1 = 100

32. Jawaban: d
mol CH3COOH =

 
 

0,1 M

mol NaOH =

 
 

0,2 M

= 0,004 mol
HCOOH(aq) + NaOH(aq) HCOONa(aq) + H2O( )
Mula-mula: 0,004
0,004

Reaksi:
0,004
0,004
0,004
0,004

Setimbang:

0,004
0,004

" %

[HCOONa] = '"* ?"? 


=


 "

 #

= 0,0064
Garam HCOONa berasal dari basa kuat dan asam
lemah sehingga bersifat basa.

Ulangan Tengah Semester

  %
D@ %


 
 !"

= 0,05 mol
"
'"*

 "

 #

= 0,1 M
Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah
dan basa kuat sehingga bersifat basa.
[OH] =
=

= 0,004 mol

62

pOH = log [OH]


= log 1,9 106
= 6 log 1,9
pH = pKw pOH
= 14 (6 log 1,9)
= 8 + log 1,9

L 0,1 M = 0,012 mol

CH3COOH+ NaOH

Kh =

= 1,9 106

33. Jawaban: c

mol CH3COOH =  L 0,1 M = 0,01 mol





mol NaOH =  L 0,1 M = 0,01 mol


$


$

 

  

=   
= 1 105
pOH = log [OH]
= log (1 105)
= 5 log 1
pH = pKw pOH
= 14 (5 log 1)
= 9 + log 1
=9
Jadi, pH garam CH 3COONa yang terbentuk
sebesar 9.
34. Jawaban: a
Garam CH3COONa berasal dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga
garam bersifat basa.
pH = 8
pOH = 14 pH
= 14 8 = 6

pOH = log [OH]


log [OH] = log 106
[OH] = 106
[OH] =
106 =
1012 =

pOH = log [OH]


= log 1,05 105
= 5 log 1,05
pH = pKw pOH
= 14 (5 log 1,05)
= 9 + log 1,05
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 sebesar 9 + log 1,05.


D


 
D
 
 
D
 

M = 103 M
mol CH3COONa
= M CH3COONa volume larutan CH3COONa
= 103 2
= 2 103 mol
Massa CH3COONa
= mol CH3COONa Mr CH3COONa
= 2 103 82
= 164 103 gram
= 164 mg
35. Jawaban: b
Garam KX berasal dari asam lemah HX dan basa
kuat KOH sehingga bersifat basa.
pH = 9 log 1
pOH = pKw pH
= 14 (9 log 1)
= 5 + log 1 = 5
log [OH+] = 5
[OH+] = 105



[OH+] =

1010 =
Ka =

 



 
 

= 2,5 105
36. Jawaban: e
Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal
dari basa kuat dan asam lemah. Dengan demikian
anionnya mengalami hidrolisis.
Ca(CH3COO)2(aq) Ca2+(aq) + 2CH3COO(aq)
[OH] =
=


D

 


  


1014 =   D

108 =

 
 

108 = 107 M
M = 0,1 M
M=

"
'"*

0,1 =

  % W !D@ % W


'"* % W

0,1 =

  !
 !

38. Jawaban: d
Larutan CH3COOH
pH = 4
log [H+] = log 104
[H+] = 104

0,25

0,1 M


D
$

[H+] =

0,06 = massa/132
massa = 7,92 gram
Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan
sebesar 7,92 g.

 



105 =

37. Jawaban: d
pH = 4
log [H+] = 4
[H+] = 104
Garam (NH4)SO4 terbentuk dari asam lemah dan
basa kuat.

0,1 M

[H+] =

 -

104 =




108

= Ka 0,001
Ka = 105
Larutan Ca(CH3COO)2

0,2 M

[OH] =


D


 


 

= 2,8 105

= 
  
= 1,05 105
Kimia Kelas XI

63

pOH = log 2,8 105


= 5 log 2,8
pH = 14 (5 log 2,8)
= 9 + log 2,8
39. Jawaban: d
NaCN merupakan garam dari basa kuat (NaOH)
dan asam lemah HCN.
Molaritas NaCN setelah diencerkan
M1 V1 = M2 V2
0,20 M 50 ml = M2 100 ml
M2 = 0,1 M
[OH] =


D


 


 /

  = 103

pOH = log [OH]


= log 103
=3
pH = 14 pOH
= 14 3
= 11
40. mol NH4NO3 =
=

  %%
D@ %%




= 0,05 mol
[NH4NO3] =
=

"
'"*





= 0,25 M
Garam NH4NO3 terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah sehingga bersifat asam.

D
$

[H+] =

B. Uraian
1.

pH NH4OH = pH KOH
[OH] = [KOH] valensi
= 0,01 1
= 1 102
pOH = log [OH]
= log 1 102
=2
pH = pKw pOH
= 14 2
= 12
[OH] dalam KOH = [OH] dalam NH4OH
102 =

$ $

104

= Kb 0,1
Kb = 1 103
Jadi, Kb NH4OH sebesar 1 103.
2. mol NH3 = 0,40 mol
volume air = 800 ml = 0,8 L
= 1% = 0,01
[NH3] =
=

"
'"*

 "

 #

= 0,5 M
=
0,01 =
1 104 =

= 5 105 M
[OH]


E 

 
  

= 2 1010
Jadi, konsentrasi ion OH dalam larutan sebesar
2 1010 M.

64

Ulangan Tengah Semester

$


$



Kb = (1 104)(0,5)
= 5 105
Jadi, Kb amonia dalam larutan sebesar 5 105.
NH+4 + OH

3. NH4OH

mol NH4OH =


=  


$
D





= 0,1 mol
[NH4OH] =

"
'"*

=

= 0,25 M
[OH] = [NH4OH]
= 0,25 0,01
= 2,5 103 M
pOH = log [OH]
= log 2,5 103
= 3 log 2,5

pH = pKw pOH
= 14 (3 log 2,5)
= 11 + log 2,5
Jadi, pH larutan NH 4 OH tersebut sebesar
11 + log 2,5.


/ @ 

=  @ !"
= 0,015 mol

"
'"*

mol NH4OH =

 

 !"


 #

=1M
Campuran larutan membentuk larutan netral
(pH = 7) dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O( )
mmol ekuivalen NaOH = mmol ekuivalen H2SO4
VNaOH MNaOH = VH SO MH SO valensi
2

200 1 1 = 250 MH

2SO4

MH

2SO4

  % W
D@ % W

6. mol (NH4)2SO4 =

4. massa NaOH = 8 gram


Mr NaOH = 40 g/mol
volume NaOH = 200 ml = 0,2 L
Konsentrasi NaOH =

massa NaHCO3 = (1,372 0,713) gram


= 0,659 gram
Jadi, massa Na2CO3 = 0,713 gram dan massa
NaHCO3 = 0,659 gram.

= 0,4




= 0,05 mol
pH = 9 + log 3
pOH = 14 pH
= 14 (9 + log 3)
= 5 log 3
log [OH] = 5 log 3
log [OH] = log 3 105
[OH] = 3 105
%
 % W 

[OH] = Kb

" %! '"* ?"? 


 " % W ! '"* ?"? 

= Kb

Jadi, konsentrasi larutan H2SO4 adalah 0,4 M.


5. Persamaan reaksi pada penetralan tersebut
sebagai berikut.
Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2O + CO2
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2
Misal massa Na2CO3 = x gram
massa NaHCO3 = (1,372 x) gram
& mol
 

 &
NaHCO3 =


mol Na2CO3 =
mol

mol

Total mol HCl yang diperlukan untuk bereaksi


dengan Na2CO3 dan NaHCO3 sebagai berikut.
mol ekuivalen HCl = 0,029 L 0,7344 N
= 0,02130 mol
mol HCl = 0,02130 mol
Dari persamaan reaksi diketahui bahwa:
mol HCl = (2 mol Na2CO3) + (1 mol NaHCO3)
0,02130 = (2

&
 

) + (1 (


 &



 &


0,02130 =

&
 

0,02130 =

& + 
  &
/ 

))

189,6552
= 168x + 145,432 106x
62x = 44,2232
x = 0,713 gram

L 0,2 M

3 105 = Kb  

Kb = 1,8 105
Jadi, Kb NH4OH adalah 1,8 105.
7. Campuran antara 400 ml larutan C6H5COOH 0,8
M dengan 200 ml larutan KOH 0,6 M serta 150 ml
air murni mempunyai pH = 4. Tentukan konsentrasi
larutan C6H5COOH yang pH-nya 3 log 3!
Jawaban:
mol C6H5COOH =




L 0,8 M

= 0,32 mol
mol KOH =




L 0,6 M

= 0,12 mol
C6H5COOH + KOH

C6H5COOK + H2O

Mula-mula: 0,32 mol


0,12 mol

Reaksi:
0,12 mol
0,12 mol
0,1 mol
0,12 mol

Setimbang: 0,20 mol

0,12 mol
0,12 mol

pH = 4
log [H+] = 4
log [H+] = log 104
[H+] = 104

Kimia Kelas XI

65

[H+] = Ka
= Ka

/  
= 9,9 107
pOH = log 9,9 107
= 7 log 9,9
pH = 14 (7 log 9,9)
= 7 + log 9,9




[OH] =

" ! '"* ?"? 


" ! '"* ?"? 

104 = Ka





Ka = 6 105

10. Jawaban:
pH LOH = 9 + log 3
pOH = pKw pH
= 14 (9 + log 3)
= 5 log 3

pH = 3 log 3
log [H+] = 3 log 3
log [H+] = log 3 103
[H+] = 3 103
[H+] =
3 103 =

 -

log [OH] = log 3 105


[OH] = 3 105

   -

[OH] =

9 106 = 6 105 [A]


[A] = 0,15 M
Jadi, konsentrasi larutan C6H5COOH adalah 0,15
M.
8. mol HCN = 0,5 L 0,2 M = 0,1 mol
[H+] = Ka
= Ka

" %! '"* ?"? 


" % %! '"* ?"? 

[H+] = 104
pH = log [H+]
= log 104
=4
Larutan mengalami kenaikan pH 2 kali lipat.

= 0,01 mol


HF

KF

H2O

Mula-mula: 0,01 mol


0,01 mol

Reaksi:
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol
0,01 mol

Setimbang:

0,01 mol
0,01 mol

Garam KF berasal dari asam lemah (HF) dan basa


kuat (KOH)

66


D
$

105 =

 



  

1010 = 5,5 107 M


M = 1,8 104

= 0,01 mol

[OH] =

[H+] =

Mr LNO3 =

=  L 0,1 M

9 1010 = Kb 0,05
Kb = 1,8 108

mol LNO3 = [LNO3] volume LNO3


= (1,8 104) 0,75
= 1,35 104

9. mol KOH =  L 0,2 M

KOH


D


 





  

Ulangan Tengah Semester

$


Garam LNO3 terbentuk dari basa lemah LOH dan


asam kuat HNO3 sehingga bersifat asam.
pH = 5
log [H+] = log 105
[H+] = 105

%
% %

= 105


mol HF

3 105 =

$ $

  #%
" #%




  

= 148
Mr LNO3 = (1 Ar L) + (1 Ar N) + (3 Ar O)
148 = Ar L + 14 + 48
Ar L = 148 62
= 86
Jadi, massa atom relatif atom L adalah 86.

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

4. Memahami sifat-sifat
larutan asam basa,
metode pengukuran,
dan terapannya.

4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu


reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan.

Nilai
Teliti

Indikator
Bertindak teliti saat mengerjakan soal-soal Ksp.

Dalam bab ini akan dipelajari:


1. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp)

Menentukan harga kelarutan dan hasil kali kelarutan


melalui perhitungan

Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi


kelarutan dan perkiraan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp

1. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi


kelarutan.
2. Memperkirakan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp suatu larutan.
3. Menghitung nilai pH suatu larutan yang diketahui
harga Ksp-nya.
4. Mengamati pengaruh ion sejenis dalam suatu
larutan terhadap terjadinya endapan.

Memprediksikan terbentuknya endapan dari


suatu reaksi berdasarkan harga Ksp-nya

Kimia Kelas XI

67

= 4s3

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

s=

1. Jawaban: a
Ag2CO3(s)

2Ag+(aq) + CO32(aq)
2s

[Ag+]2

[CO32]

Ksp Ag2CO3 =
4x = (2s)2 s
4x = 4s3

[K+] = 2s
= 2 (104)
= 2 104

2. Jawaban: d
Ionisasi Ba3(PO4)2:
Ba3(PO4)2 3Ba2+ + 2PO43
3s

2s

[PO43]2
3
(3s) (2s)2

Ksp Ba3(PO4)2 =
=
= (27s3) (4s2)
= 108s5

Ksp CuCO3 =
= (s)
= s2
10
2
10 = s

= 
= 1 108
Ag2S 2Ag+ + S2
2s

s=
=

Ksp K2CrO4 =
[CrO42]
2
= (2s) (s)
= (4s2) (s)

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Ksp = [Ag+]2 [S2]


= (2s)2 (s)
= 4s2 (s)
= 4s3

(s)

[K+]2

68

2)

5. Jawaban: c
K2CrO4 2K+ + CrO42

s=

[CO23]

s =   = 105
Jadi, kelarutan CaCO 3 dengan K sp = 10 10
sebesar 1 105 M.

2s

 

Ksp = [Ag+] [I]


= (s)(s)
= s2

2s

7. Jawaban: e
1) AgI Ag+ + I

Cu2+(aq) + CO23(aq)

[Cu2+]

Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca2+]3 [PO43]2


= (3s)3 (2s)2
= 108s5
4
s = 2 10 mol/L
Ksp = 108 (2 104)5
= 3.456 1020
= 3,46 1017
4. Jawaban: b
CuCO3(aq)

= 1,67 107

3Ca2+ + 2PO43
3s

Ksp = [Pb2+] [CrO42]


= (s)(s)
= s2

[Ba2+]3

3. Jawaban: b
Ca3(PO4)2

= 104

6. Jawaban: d
PbCrO4 Pb2+ + CrO42

 

s=


 

3)


 

= 5 107
AgCl Ag+ + Cl
s

Ksp = [Ag+] [Cl]


= (s) (s)
= s2
s

= 
= 1 105

4)

2Ag+ + CrO42

Ag2CrO4

2s

[CrO42]

[2Ag+]2

10. Jawaban: a
1) PbCl2(aq)

Ksp =
= (2s)2 (s)
= 4s2 (s)
= 4s3
s=
=

s=



 

2)

[2Ag+]2

[CO32]
3)

= 2 104
Jadi, kelarutan garam paling kecil dimiliki oleh
garam dengan konsentrasi ion terkecil, yaitu AgI.
8. Jawaban: c
Pb(NO3)2(aq)

0,2

Pb2+(aq)

PbBr2(aq)
+
Ksp PbBr2 = [Pb2+] [Br]2
2 1011 = 0,2 [Br]2
 
 

s =  
= 3,16 107 mol/L
PbCrO4(aq) Pb2+(aq) + CrO42(aq)
s

0,4

s=
5)

= 2,9 105 mol/L


PbSO4(aq) Pb2+ + SO42
s

Ksp PbSO4 = s2
2 108 = s2



 
= 1 105
PbBr2(aq) Pb2+(aq) + 2Br(aq)
5 106

2s






s =  
= 1,4 107 mol/L
Pb(OH)2(aq) Pb2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Pb(OH)2 = (s) (2s)2
= 4s3
16
10 = 4s3

2Br(aq)

= 1 1010

5 106

4)

Pb2+(aq) + 2NO3(aq)

0,2

[Br]


  

= 1,6 102 mol/L


PbCO3(aq) Pb2+(aq) + CO32(aq)

Ksp PbCrO4 = s2
2 1014 = s2

[Br]2

  


Ksp PbCO3 = s2
1013 = s2

2Ag+ + CO32

2s

Ksp =
= (2s)2 (s)
= 4s2 (s)
= 4s3
s=

2s

(2s)2

104

5)

Ksp PbCl2 = (s)


= 4s3
5
1,7 10 = 4s3

=1
Ag2CO3

Pb2+(aq) + 2Cl(aq)

1 105

s =  
= 1,4 104 mol/L
Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat
dalam larutan jenuh PbCl2 dengan konsentrasi
sebesar 1,6 102 mol/L.

Jadi, konsentrasi PbBr2 sebesar 5 106 M.


B. Kerjakan soal-soal berikut!

9. Jawaban: e
Ag2SO4(aq)
Ksp Ag2SO4 =

2Ag+(aq)

[Ag+]2

SO42(aq)

[SO42]

3,2 106 = (2s)2 (s)


3,2 106 = 4s3
s=

  


= 9,2 103 mol


Jadi, kelarutan Ag2SO4 dalam 1 L air sebesar
9,2 103 mol.

1. Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH


Ksp = [Mg2+] [OH]2
= s (2s)2
= 4s3
s =3
Ksp = 4 (3)3
= 4 27
= 108

Kimia Kelas XI

69

2. Ag3PO4 3Ag+ + PO43


Ksp = [Ag+]3 [PO43]
= (3s)3(s)
= 27s4
s=
=

c.

Ksp =



 

s=

=
CaSO4

= 1,1 105 mol/L

 
 

d.

Ksp =

= 0,03 mol/L
Ca2+ + SO42
s

3s

b.

Pb2+(aq) + 2Br(aq)

Ksp = [Pb2+] [Br]2


= s
(2s)2
= 4s3


  


= 2,1 102 mol/L


Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

s
2,9 103

CsMnO4, s = 3,8 103 M


s

3s
3(2,9 103)

Cs+(aq) + MnO4(aq)
s

Ksp = [Cs+] [MnO4]


= (s)2
= (3,8 103)2
= 1,4 105 (mol/L)2

 


PbBr2, Ksp = 4,0 105

3Li+(aq) + PO43(aq)

CsMnO4(aq)

= 7,3 105 mol/L

s=

  


Ksp = [Li+]3 [PO43]


= (3s)3 (s)
= (3(2,9 103))3 (2,9 103)
= (6,58 107) (2,9 103)
= 1,9 109 (mol/L)4

(3s)3

s
2,9 103

[F]3

PbBr2(aq)



Li3PO4(aq)




5. a. Li3PO4, s = 2,9 103 M

Ce3+(aq) + 3F

CeF3(aq)

s=

= 4,5 105 mol/L

4. a. CeF3, Ksp = 8,0 1016

2s

[As3O43]2
(2s)2

Ksp = 108 s5

Ksp = [Ca2+] [SO42]


= s2
= (0,03)2
= 9 104
Jadi, hasil kali kelarutan CaSO4 adalah 9 104.

s=

3s

[Mg2+]3

= (3s)3

 


Ksp =
= s
= 27s4

Mg3(As3O4)2, Ksp = 2,1 1020


Mg3(As3O4)2(aq) 3Mg2+(aq) + 2As3O43(aq)




[Ce3+]

(s)

  

 

Kelarutan =

[CrO42]



= 
= 0,03 mol

70

[Ba2+]

= (s)
= s2

3. mol CaSO4 =

Ba2+(aq) + CrO42(aq)

BaCrO4(aq)

= 1,38 105

b.

BaCrO4, Ksp = 1,2 1010

2s

c.

Pb(ClO2)2, s = 2,8 103 M


Pb(ClO2)2(aq)
s
2,8 103

Pb2+(aq) + 2ClO2(aq)
s
2,8 103

2s
2(2,8 103)

Ksp = [Pb2+] [ClO2]2


= s
(2s)2
= (2,8 103) (2 (2,8 103))2
= (2,8 103) (3,1 105)
= 8,7 108 (mol/L)3

4. Jawaban: d
Mol AgNO3 = 100 ml 0,4 M = 40 mmol

A. Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Jawaban: d
Penambahan KCl pada larutan jenuh AgCl akan
mengendapkan AgCl sebagian karena adanya ion
sejenis dalam kesetimbangan AgCl. Adanya ion
sejenis mengakibatkan konsentrasi ion Cl
bertambah sehingga kesetimbangan bergeser ke
arah AgCl. Oleh karena AgCl bersifat sukar larut
maka sebagian AgCl akan mengendap.
2. Jawaban: b
Semakin kecil harga Ksp suatu garam, kelarutannya semakin kecil, berarti semakin sukar larut. Di
antara garam-garam tersebut yang mempunyai
Ksp paling kecil adalah CuS. Jadi, CuS paling
sukar larut.
3. Jawaban: c
1) BaCl2 0,01 M
BaCl2 Ba2+ + 2Cl
s

 


Na2SO4 0,01 M
Na2SO4 2Na+ + SO42
2s

 


Kelarutan SO42 =
3)

= 0,01 M
Al2(SO4)2 0,01 M
Al2(SO4)2 2Al3+ + 3SO42
2s

Kelarutan

Ksp =
s=

 


[I]

2)

= 0,02 M
Jadi, kelarutan terkecil terdapat pada larutan
Al2(SO4)2.

 

AgCl(aq)

Ag+(aq) + Cl(aq)
s

Ksp = [Ag+] [Cl]


= s2
s=

2s

 


= 9 109

= 0,01 M
Ba(NO3)2 0,01 M
Ba(NO3)2 Ba2+ + 2NO3
Kelarutan Ba2+ =

[Ag+]

= s2

Ag+(aq) + I(aq)
s

3s

2s

5)

5. Jawaban: a
1) AgI(aq)

= 0,003 M
(NH4)2SO4 0,01 M
(NH4)2SO4 2NH4+ + SO42
SO42

AgI(s) + KNO3(aq)

tersisa AgNO3 = 30 mmol = 0,03 mol


Massa endapan AgI = mol Mr
= (0,01) 235
= 2,35 g
Mol AgI = 10 mmol = 0,01 mol
Jadi, pernyataan yang benar adalah pada
pencampuran terjadi endapan AgI.

 


Kelarutan SO42 =
4)

AgI(aq) = Ag+(aq) + I(aq)


Ksp AgI = [Ag+] [I]
= (0,2) (0,05)
= 0,01
Ksp < [Ag|+ [I] terjadi endapan AgI
Pencampuran AgNO3 dengan KI:
AgNO3(aq) + KI(aq)

= 0,01 M
2)

 

[KI] =   = 0,05 M


[I] = [KI] = 0,05 M
Ksp AgI = 1016

Mula-mula : 40
10

Reaksi
: 10
10
10
10

Setimbang : 30

10
10

2s

Kelarutan Ba2+ =

 

[AgNO3] =   = 0,2 M


[Ag+] = [AgNO3] = 0,2 M
Mol KI = 100 ml 0,1 M = 10 mmol

3)

AgCN(aq)

  = 1,4 105


Ag+(aq) + CN(aq)
s

Ksp =

[Ag+]

[CN]

= s2
Kimia Kelas XI

71

   = 1 108

Ag3PO4(aq)

3Ag+(aq) + PO43(aq)

s=
4)

3s

Ksp =

[Ag+]3

= (3s)3
=
s=
5)

[PO43]
(s)

27s4


  


= 4,3 105
2Ag+(aq) + CO32(aq)

Ag2CO3(aq)

2s

Ksp =

[Ag+]2

= (2s)2
=
s=

[CO32]
(s)

4s3





= 1,2 104

Garam yang sukar larut dalam air adalah garam


yang mempunyai kelarutan paling kecil. Jadi,
garam yang sukar larut adalah AgI.
6. Jawaban: d
Endapan terbentuk apabila K sp < hasil kali
konsentrasi ion-ionnya.
1) Pada campuran 0,004 M BaCl2 dan 0,020 M NaF
[Ba2+] = 0,004 M, [F] = 0,020 M
Ksp BaF2 = 1,7 107
BaF2 Ba2+ + 2F
Hasil kali konsentrasi ion-ion
= [Ba2+] [F]2
= (0,004) (0,02)2
= 1,6 106
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
endapan BaF2.
2) Pada campuran 0,010 M BaCl2 dan 0,015 M NaF
[Ba2+] = 0,01 M, [F] = 0,015 M
Ksp BaF2 = 1,7 107
BaF2 Ba2+ + 2F
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F]2
= (0,01) (0,015)2
= 2,25 106
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
endapan BaF2.
3) Pada campuran 0,015 M BaCl2 dan 0,010 M NaF
[Ba2+] = 0,015 M, [F] = 0,01 M
Ksp BaF2 = 1,7 107
BaF2 Ba2+ + 2F
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F]2
= (0,015) (0,01)2
= 1,5 106
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
endapan BaF2.
72

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

4)

Pada campuran 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF


[Ba2+] = 0,02 M, [F] = 0,002 M
Ksp BaF2 = 1,7 107
BaF2 Ba2+ + 2F
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F]2
= (0,02) (0,002)2
= 8 108
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi
endapan.
5) Pada campuran 0,080 M BaCl2 dan 0,040 M NaF
[Ba2+] = 0,08 M, [F] = 0,040 M
Ksp BaF2 = 1,7 107
BaF2 Ba2+ + 2F
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F]2
= (0,08) (0,04)2
= 1,28 104
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
BaF2.
Jadi, campuran larutan yang tidak menghasilkan
endapan adalah 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF.
7. Jawaban: d
Endapan garam terbentuk jika hasil kali
konsentrasi ion-ionnya lebih besar dari Ksp-nya.
Mol Na2SO4 =


 

= 0,5 mmol
= 5 104 mol
[SO42] =

   


= 5 104 M
Konsentrasi ion-ion dalam campuran garam =
konsentrasi larutan garamnya = 0,01 M.
Penambahan Na2SO4 mengakibatkan terbentuknya garam CaSO4, SrSO4, dan BaSO4.
1)

CaSO4(aq)

Ca2+(aq) + SO42(aq)

Ksp CaSO4 = 2,4 105


Ksp = [Ca2+] [SO42]
= (0,01) (5 104)
= 5 106
Ksp > [Ca2+] [SO42] tidak terjadi endapan
2)

SrSO4(aq)

Sr2+(aq) + SO42(aq)

Ksp SrSO4 = 2,8 107


Ksp = [Sr2+] [SO42]
= (0,01) (5 104)
= 5 106
Ksp < [Sr2+] [SO42] terjadi endapan
3)

BaSO4(aq)

Ba2+(aq) + SO42(aq)

Ksp BaSO4 = 1,08 1010

Ksp = [Ba2+] [SO42]


= (0,01) (5 104) = 5 106
Ksp < [Ba2+] [SO42] terjadi endapan
Jadi, garam yang akan mengendap yaitu SrSO4
dan BaSO4.
8. Jawaban: e
pH = 10
pOH = 14 10
=4
log OH = 4
[OH] = 104 mol/L
A(OH)3 adalah basa bervalensi tiga sehingga
kelarutannya dihitung:
s=

! "


A(OH)3




= 3,3 105 mol/L

A3+ + 3OH
s

3s

9. Jawaban: c
Ion-ion yang terdapat dalam labu sebagai berikut.
[CrO42] = 0,1 M
[Cl] = 0,1 M
[I] = 0,1 M
Jika ion-ion tersebut diteteskan ke dalam larutan
AgNO3, akan terbentuk garam Ag2CrO4, AgCl,
dan AgI. Ada tidaknya endapan garam-garam
tersebut diketahui dari perbandingan hasil kali
konsentrasi ion-ionnya dengan Ksp-nya.
Konsentrasi ion Ag+ diperoleh dari ionisasi AgNO3.
0,2

Ag+(aq) + NO3(aq)
0,2

0,2

[Ag+]
1)

= 0,2 M
Ag2CrO4; Ksp = 3 1012
Ag2CrO4(aq)

2)

2Ag+(aq) + CrO42(aq)

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42]


= (0,2)2 (0,1) = 4 103
Ksp < 4 103 terjadi endapan
AgCl; Ksp = 1 1010
AgCl(aq)

AgI; Ksp = 1 1016


AgI(aq)

Ag+(aq) + I(aq)

Ksp AgI = [Ag+] [I]


= (0,2) (0,1) = 2 102
Ksp < 2 102 terjadi endapan
Urutan pengendapan dari yang mudah ke yang
sukar adalah dari selisih harga Ksp yang terkecil
yaitu AgI Ag2CrO4 AgCl
10. Jawaban: d
Volume larutan = 1.000 cm3 = 1 L
[KCl]
= 103 M [K+] [Cl] = 103 M
[K2CrO4] = 103 M [K+] [CrO42] = 103 M
[K2SO4]
= 103 M [K+] [SO42] = 103 M
[Pb(NO3)2] = 2 103 M [Pb2+] [NO32] = 2 103 M
Pb(NO3)2 Pb2+ + 2NO32


Ksp = [A+] [OH]3


= s (3s)3
= 27s4
= 27(3,3 105)4
= 3,2 1017

AgNO3(aq)

3)

Ag+(aq) + Cl(aq)

Ksp AgCl = [Ag+] [Cl]


= (0,2) (0,1) = 2 102
Ksp < 2 102 terjadi endapan

[Pb] = # (2 103)


= 1,8 104 mol dm2
Penambahan Pb(NO3)2 dalam larutan-larutan
garam tersebut mengakibatkan terbentuknya
elektrolit PbCl2, PbCrO4, dan PbSO4. Reaksi
ionisasi ketiga elektrolit tersebut sebagai berikut.
1) PbCl2 Pb2+ + 2Cl
Hasil kali [ion] = (1,8 104)(103)2
= 1,8 1010
Ksp PbCl2 = 1,7 105
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terbentuk
endapan PbCl2.
2) PbCrO4 Pb2+ + CrO42
Hasil kali [ion] = (1,8 104)(103)
= 1,8 1010
Ksp PbCrO4 = 2,0 1014
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
PbCrO4.
3) PbSO4 Pb2+ + SO42
Hasil kali [ion] = (1,8 104)(103)2
= 1,8 1010
Ksp PbSO4 = 2,0 108
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
PbSO4.
Jadi, pada campuran larutan-larutan tersebut
terjadi endapan PbCrO4 dan PbSO4.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Mg(OH)2

Mg2+ + 2OH
s

2s

[Mg2+][OH]2

Ksp Mg(OH)2 =
= (s) (2s)2

Kimia Kelas XI

73

6 1012 = 4s3
s=


 

= 1,14 104 mol/L


[OH] =

2s
= 2(1,14 104)
= 2,28 104
pOH = log OH
= log 2,28 104
= 4 log 2,28
pH = 14 pOH
= 14 (4 log 2,28)
= 10 + log 2,28
= 10,36
2. mol Na2SO4 =
[SO42] =

 





BaSO4(aq)

Ba2+(aq) + SO42(aq)

[SO42] dalam Na2SO4 0,4 M = [Na2SO4] = 0,4 M


[SO42] dalam Na2SO4 0,5 M = [Na2SO4] = 0,5 M
[SO42] dalam Na2SO4 0,6 M = [Na2SO4] = 0,6 M
[Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,2 M = [Ba(NO3)2] = 0,2 M
[Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,3 M = [Ba(NO3)2] = 0,3 M
Jadi, BaSO4 akan mudah larut dalam larutan
Na2SO4 0,6 M karena mengandung ion SO42
sebesar 0,6 M.

= 0,1 mmol = 1 104 mol

= 1 104 M

[Ca2+] = [Sr2+] = [Ba2+] = 4 102 M


Setelah penambahan Na 2 SO 4 ke dalam
campuran garam-garam CaCl2, SrCl2, dan BaCl2,
terjadi elektrolit CaSO 4, SrSO 4, dan BaSO 4.
Ionisasi elektrolit-elektrolit tersebut sebagai
berikut.
a. CaSO4
CaSO4 Ca2+ + SO42
Hasil kali [ion] = (4 102)(1 104)
= 4 106
Ksp CaSO4 = 2,4 105
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi
endapan CaSO4.
b. SrSO4
SrSO4 Sr2+ + SO42
Hasil kali [ion] = (4 102)(1 104)
= 4 106
Ksp SrSO4 = 2,8 107
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
SrSO4.
c. BaSO4
BaSO4 Ba2+ + SO42
Hasil kali [ion] = (4 102)(1 104)
= 4 106
Ksp BaSO4 = 1,08 1010
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
BaSO4.
Jadi, garam yang mengendap adalah SrSO4 dan
BaSO4.

74

3. Larutan garam paling mudah larut dalam larutan


yang mengandung ion sejenis dengan
konsentrasi paling besar. Ion-ion yang terdapat
dalam BaSO4 yaitu Ba2+ dan SO42. BaSO4 akan
mudah larut dalam larutan yang mengandung ion
Ba2+ dan SO42 dengan konsentrasi paling besar.
Ionisasi larutan Na 2SO 4 dan BaSO 4 sebagai
berikut.
Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO42(aq)

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

4.

[Cl] = 0,01 M
[CrO42] = 0,001 M
Penambahan ion Ag+ pada larutan tersebut akan
menghasilkan AgCl dan Ag2CrO4.
Ada tidaknya endapan diketahui dari
perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion
dengan Ksp-nya.
a. AgCl; Ksp = 1,8 1010
Ag+(aq) + Cl(aq)

AgCl(aq)

Ksp AgCl = [Ag+] [Cl]


1,8 1010 = [Ag+] (0,01)
[Ag+] =

 
 

= 1,8 108 M
b.

Ag2CrO4; Ksp = 2 1012


Ag2CrO4(aq)

2Ag+(aq) + CrO42(aq)

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42]


2 1012 = [Ag+]2 (0,001)
[Ag+]2 =

 
 

= 2 109
[Ag+] =

 

= 4,5 105 M
Konsentrasi ion Ag+ dalam Ag2CrO4 lebih besar
daripada konsentrasi ion Ag+ dalam AgCl. Jadi,
larutan yang akan mengendap terlebih dahulu
adalah Ag2CrO4.

5. Jika dalam volume yang sama larutan elektrolit


AgNO3 dicampurkan dengan larutan K2CrO4,
konsentrasi ion Ag+ dan ion CrO42 yang terdapat
dalam larutan menjadi setengah kali konsentrasi
awal, sebelum larutan dicampurkan.
[AgNO3] = [K2CrO4] = 0,01 M


[Ag+] = [CrO42] =  0,01 M = 0,005 M

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

Ksp CuI =
= (s) (s)

s = 
= 1 107 mol/L
SrF2 Sr2+ + 2F
2s


 

s =   = 1 106 mol/L


Mr CuCO3 = 123,5
s=

x=

2. Jawaban: d
Mr K2SO4 = 142
Kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air

 

[K+]

[SO42]
2
(2s) (s)

Ksp =
=
= 4s3
= 4(102)3
= 4 106 mol/L
= 4 106 M
Jadi, kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air yaitu
4 106 M.

Pb2+ + 2Cl
s

[Pb2+]

2s

[Cl]2

Ksp =
= s (2s)2
= 4s3

#

=  #
= 102 mol/L
K2SO4 2K+ + SO42

# 
#

4. Jawaban: e
1) PbCl2
PbCl2

#


2s

#

= 0,1235 g
= 123,5 mg

  
 

#


#

Kelarutan CuI # kelarutan SrF2.


Jadi, kelarutan CuI lebih kecil dari kelarutan SrF2.

106 = #
= 4,2 104

 $
 $

106 =   

Ksp SrF2 = [Sr2+][F]2


= (s) (2s)2
3 1010 = 4s3
s=

Ksp = [Cu2+] [CO32]


1 1012 = (s)2

[Cu+][I]

3. Jawaban: a
CuCO3 Cu2+ + CO32
s

1. Jawaban: d
CuI Cu+ + I
s

Campuran AgNO3 dengan K2CrO4 menghasilkan


elektrolit Ag2CrO4 dengan Ksp = 6,0 1012
Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42
Hasil kali [ion] = (2s)2 (s)
= 4s3
= 4(0,005)3
= 5 107
Ksp Ag2CrO4 = 6,0 1012
Ksp < hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan.

s=
2)

PbCO3
PbCO3


  

= 1,6 102 mol/L

Pb2+ + CO32
s

Ksp = [Pb2+] [CO32]


= s2
s=

= 
= 3,16 107 mol/L

Kimia Kelas XI

75

3)

PbSO4
PbSO4

Pb2+

[Pb2+]

Ksp =
= s2
s=

4)

Mol Ag+ =

SO42
s

[SO42]

'$*
?@Q&
WX
#
 

= 5 1020 mol
volume Ag+ = 4 tetes

= 
= 1,4 104 mol/L
PbCrO4
PbCrO4 Pb2+ + CrO42
s

=  1 ml
= 0,2 ml
= 2 102 L


Kelarutan Ag+ = %$&

Ksp = [Pb2+] [CrO42]


= s2
s=

5)

Ksp

= 
= 1,4 107 mol/L
Pb(OH)2
Pb(OH)2 Pb2+ + 2OH
s

2s

s=

s=


 

= 2,9 105 mol/L


Jadi, kelarutan ion Pb terkecil terdapat pada
larutan jenuh PbCrO4.
5. Jawaban: a
TlCl3 Tl3+ + 3Cl
s

[Tl3+]

s=
=

3s

s=
=



 

Ca2+ + CO32
s

2)

  

= 8,4 105 mol/L


CaSO4 Ca2+ + SO42
s



%$&

Massa TlCl3 = s Mr #

s=

= (1,38 102) 240 #


= 3,3 103 gram
6. Jawaban: e
2Ag+ + CO32
s

Ksp = [Ag+]2 [CO32]


= (2s)2 s
= 4s3

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Ksp = [Ca2+] [SO42]


= s2

= 1,38 102 mol/L

76

 

Ksp = [Ca2+] [CO32]


= s2

[Cl]3

2s

8. Jawaban: d
1) CaCO3

Ag2CO3

= 1,34 107 M
Jadi, konsentrasi ion Pb2+ sebesar 1,34 107 M.

Ksp =
= s (3s)3
= 27s4


Pb2+(aq) + CrO42(aq)

Ksp = (s)2

= 2,5 1018 mol/L


Ag2CO3 = 4s3
= 4(2,5 1018)3
= 62,5 1054
= 6,25 1053
= 6 1053

7. Jawaban: c
PbCrO4(aq)

Ksp = [Pb2+] [OH]2


= s (2s)2
= 4s3

 
 

=
3)

  

= 7 105 mol/L
BaCO3 Ba2+ + CO32
s

Ksp = [Ba2+] [CO32]


= s2

s=
=

  

= 5,09 105 mol/L


BaSO4 Ba2+ + SO42

4)

2)

Ksp = [Ba2+] [SO42]


= s2
s=
=

 

9. Jawaban: c
CaCl2 Ca2+ + 2Cl

3)

Ca2+(aq)

 
 


+ 2F (aq)
2s

4)

= 1 104,5

2s
0,1

Ksp AgCl = [Ag+] [Cl]


1 106 = [Ag+] 0,1
  
 

=1

Ksp = [Ag+] [l]


= s2



= 1 105
Ag2CO3, Ksp = 1011
Ag2CO3 2Ag+ + CO32

=
=

5)



 

= 1,4 104
Ag2CrO4, Ksp = 1012
Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42
2s

105

[Ag+]2

Jadi, kelarutan AgCl dalam CaCl2 0,05 M sebesar


1 105 mol/L.
11. Jawaban: d
1) AgI, Ksp = 1016
AgI Ag+ + l

2s

=4

s
0,05


 

Ksp = [Ag+]2 [CO32]


= (2s)2 s
= 4s3

109

10. Jawaban: a
CaCl2(aq) Ca2+ + 2Cl(aq)

[Ag+]

Ksp = [Ag+] [Cl]


= s2

Jadi, kelarutan CaF2 dalam CaCl 0,01 M sebesar


1 104,5.

s
0,05

= 5 107
AgCI, Ksp = 1010
AgCI Ag+ + Cl

Ksp = [Ca2+] [F]2


= (s) (2s)2
4 1011 = (0,01)(2s)2
 

s=

2s

=
=

= [CaCl2] = s = 0,01 M
[Cl] = 2s = 2(0,01) = 0,02 M
Ksp CaF2 = 4 1011

4s2



= 1 108
Ag2S, Ksp = 1014
Ag2S 2Ag+ + S2

[Ca2+]

CaF2(aq)

2s

Ksp = [Ag+]2 [S2]


= (2s)2 s
= 4s3

= 1 105 mol/L
Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut
dalam air dari yang paling besar CaCO3 CaSO4
BaCO3 BaSO4.

[CrO42]

Ksp =
= (2s)2 s
= 4s3
s

=
=


 

= 6,3 105
Garam yang paling mudah larut adalah Ag2CO3
karena mempunyai harga kelarutan paling besar.

Kimia Kelas XI

77

12. Jawaban: a
CaOH2 Ca2+ + 2OH
s

2s

pH = 11
pOH = 14 pH
= 14 11
=3
pOH = log OH
log OH = 3
= log 3
[OH] = 103 M
2s = 103

[Mg(OH)2] =

=  109
= 5 1010
Jadi, Ksp Ca(OH)2 sebesar 5 1010.
13. Jawaban: e
Ksp Mg(OH)2 = 6,0 1012
Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH]2
6,0 1012 = (0,01)(2x)2

2s
2(3 103)

2)

  

14. Jawaban: a
pH = 8
pOH = 14 8
=6
log OH = 6
[OH] = 106
[Mn] = [Mn(NO3)2] = 0,01 M
Mn(OH)2 Mn2+ + 2OH
2s

Hasil kali [ion] = [Mn2+][OH]2


= 0,01 (106)2
= 1 1014
Ksp Mn(OH)2 = 5 1014
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan
Mg(OH)2.

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

s =

Pb(N3)2(aq)

Pb2+(aq) + 2N3(aq)

[Pb2+]

Ksp =
= (s)
= 4s3
s =
3)

1010

Ag+(aq) + N3(aq)



= 1,2 105
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam 0,01 mol dm3
1,2 105.

78

s
3 103

Ksp = [Ag+] [N3]


= (s)(s)
= s2

4x2 = 6 1010

= 3 103 M

Mg2+(aq) + 2OH(aq)

16. Jawaban: d
1) AgN3(aq)

  
 

x=

   
 

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH]2


= (3 103) (6 103)2
= 1,08 107 M3
Jadi, Ksp Mg(OH)2 sebesar 1,08 107 M3.



= 1,5


%$&

= 3 104 mol

Keadaan tepat jenuh jika Ksp = [Mg2+][OH]2

 


    
 

s
3 103

= (  103)(103)2

x2 =

  Y!Z
 Y!Z

Mg(OH)2(aq)

s =  103
Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH]2

4x2 =

Mol Mg(OH)2 =
=

Ksp

15. Jawaban: e

2s

[N3]2
(2s)2

SrF2(aq)
s

[Sr2+]

Sr2+(aq) + 2F(aq)
s

2s

[F]2

Ksp =
= (s) (2s)2
= 4s3
s =

Berdasarkan perhitungan di atas, urutan kelarutan


ketiga larutan tersebut adalah
s AgN3 > s Pb(N3)2 = s SrF2.
17. Jawaban: d
Mol Ca2NO3 = 0,01 M 0,2 L = 0,002 mol
Mol Ca(OH)2 = 0,01 M 0,2 L = 0,002 mol
Volume total = (200 + 200) ml = 400 ml = 0,4 L
Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + 2NaOH(aq)
Mula-mula : 0,002
0,002

Reaksi
: 0,002
0,002
0,002
0,004

Setimbang :

0,002
0,004

Mol CaCO3 = 0,002 mol


[CaCO3] =

 

#

= 0,005 M

CaCO3(aq)

Ca2+(aq) + CO32(aq)

0,005

0,005

4)

0,005

Ksp = [Ag+] [Br ]


= (s) (s)
= (0,01)(0,01)
= 0,0001
= 1 104
5 1013 < 1 104 (mengendap)

Ksp CaCO3 dari data 4 109


Ksp < [Ca2+] [CO32] terjadi endapan
[Na+] dalam campuran = [NaOH]

0,004

0,004

18. Jawaban: c


[Ag+] =  0,02 M = 0,01 M




[S2] =  0,02 M = 0,01 M




[PO43] =  0,02 M = 0,01 M




[Br] =  0,02 M = 0,01 M




[SO42] =  0,02 M = 0,01 M


1)

Ksp Ag2S = 2
Ag2S(aq)

1049

2Ag+(aq)

S2(aq)

= (2s)2
(s)
= (2 0,01)2(0,01)
= 4 106
2 1049 < 4 106 (mengendap)
Ksp Ag3PO4 = 1 1020
Ag3PO4(aq)

3Ag+(aq) + PO43(aq)

Ksp = [Ag+]3 [PO43]


= (3s)3 (s)
= (3 0,01)3(0,01)
= 2,7 107
1 1020 < 2,7 107 (mengendap)
3)

Ksp Ag2CrO4 = 6 105


Ag2CrO4(aq)

Ksp Ag2SO4 = 3 105


Ag2SO4(aq)

2Ag+(aq) + CrO42(aq)

Ksp = [Ag+]2 [CrO42]


= (2s)2 (s)
= (2 0,01)2(0,01)
= 4 106
6 105 > 4 106 (belum mengendap/larut)

2Ag+(aq) + SO42(aq)

Ksp = [Ag+]2 [SO42]


= (2s)2 (s)
= (2 0,01)2(0,01)
= 4 106
3 105 > 4 106 (belum mengendap/larut)
Jadi, garam-garam yang larut yaitu garam yang
memiliki K sp lebih besar daripada hasil kali
konsentrasi ion-ionnya. Garam tersebut yaitu
garam Ag2CrO4 dan Ag2SO4.
19. Jawaban: b
Ksp Mg(OH)2 = 2 1011
[MgCl2] = 1 103 mol/dm3
Mg2+(aq) + 2Cl(aq)

MgCl2(aq)
1

103

[Mg2+]

Ksp = [Ag+]2 [S2]

2)

5)

0,004

[Na+] = 0,004 M
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan CaCO3 dan konsentrasi ion Na+ 0,004 M.

Ag+(aq) + Br (aq)

AgBr(aq)

Ksp = [Ca2+] [CO32]


= (0,005)2 = 2,5 105

[NaOH] = 2[CaCO3] = 2(0,002) = 0,004 M


NaOH(aq) Na+(aq) + OH(aq)

Ksp AgBr = 5 1013

1 103

103

2 103

mol/dm3

=1
= 1 103 M
Endapan mulai terbentuk jika Ksp Mg(OH)2 = hasil
kali kelarutan ion-ion Mg(OH)2.
Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH]2
2 1011 = (1 103) [OH]2
[OH]2 =

 
 

= 2 108
[OH] = 1,4 104 M
pOH = log [OH]
= log 1,4 104
= 4 log 1,4
= 3,85
pH = pKw pOH = 14 3,85 = 10,15
Jadi, endapan mulai terbentuk pada pH 10,15.
20. Jawaban: a
Kristal perak klorida (AgCl) akan sukar larut jika
berada dalam larutan HCl dengan konsentrasi
terkecil karena konsentrasi ion Cl juga kecil.
Perak klorida mengandung ion Ag + dan Cl
sehingga akan sukar larut dalam larutan yang

Kimia Kelas XI

79

mengandung ion Cl atau Ag+ dengan konsentrasi


kecil. Konsentrasi ion Cl dalam berbagai larutan
HCl tersebut sebagai berikut.
a. HCl 0,01 M
[Cl] = [HCl] = 0,01 M
b. HCl 0,10 M
[Cl] = [HCl] = 0,10 M
c. HCl 0,20 M
[Cl] = [HCl] = 0,20 M
d. HCl 1,00 M
[Cl] = [HCl] = 1,00 M
e. HCl 2,00 M
[Cl] = [HCl] = 2,00 M
Jadi, kristal AgCl paling sukar larut dalam larutan
HCl 0,01 M.

2)

Ksp CaCrO4 =

(2s)

= 2,66 102 mol/L


CaSO4(aq) Ca2+(aq) + SO42(aq)

3)

Ksp CaSO4 =

2,4 105 = s2

= 4,89 103 mol/L


CaCO3(aq) Ca2+(aq) + CO32(aq)

4)

(2s)

 


Kelarutan SO42 =

Ksp CaF2 = (s)


= 4s3
4 1011 = 4s3

= kelarutan BaSO4

= kelarutan BaSO4

Ba(NO3)2 0,01 M
Ba2+(aq) + 2NO3(aq)

(s)

Kelarutan Ba2+ =

(s)

(2s)

 


= kelarutan BaSO4

BaCl2 0,01 M
Ba2+(aq) + 2Cl(aq)

BaCl2(aq)
(s)

Kelarutan

(s)

Ba2+

(2s)

 


= kelarutan BaSO4

Jadi, kelarutan BaSO4 yang paling kecil terdapat


pada Al2(SO4)3 0,01 M.
22. Jawaban: b
1) Ca(OH)2(aq)

Ca2+(aq) + 2OH(aq)
s

2s

Ksp Ca(OH)2 = (s) (2s)2


= 4s3
8 106 = 4s3
s=

 

s=

(s)

 


Ba(NO3)2(aq)

= 1,26 102 mol/L


80

5)

(s)

(2s)

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

 

= 9,33 105 mol/L


CaF2(aq) Ca2+(aq) + 2F(aq)

2Na+(aq) + SO42(aq)

Kelarutan SO42 =

5)

8,7 109 = s2

Na2SO4 0,01 M
(s)

Ksp CaCO3 = s2

< kelarutan BaSO4

2NH4+(aq) + SO42(aq)

(s)

4)

  

s=

s=

(NH4)2SO4 0,01 M

Na2SO4(aq)

s2

(3s)

 


(NH4)2SO4(aq)

3)

  

s=

2Al3+(aq) + 3SO42(aq)

(s)

Kelarutan

Al2(SO4)3(aq)

2)

s2

7,1 104 = s2

21. Jawaban: a
1) Al2(SO4)3 0,01 M

SO42

Ca2+(aq) + CrO42(aq)

CaCrO4(aq)

2s

(2s)2

  



= 2,15 104 mol/L


Jadi, larutan yang mempunyai kelarutan ion Ca2+
paling tinggi adalah larutan CaCrO4.
23. Jawaban: d
Al(OH)3(aq)
s

Al3+(aq) + 3OH(aq)
s

3s

[Al3+]

[OH]3

Ksp Al(OH)3 =
= (s) (3s)3
= 27s4
s =

  



= 6,6 103

3
[OH ] = 3s
= 3(6,6 103)

[OH ] = 1,98 102


pOH = log [OH]
= log 1,98 102
= 2 log 1,98
pH = pKw pOH
= 14 (2 log 1,98)
= 12 + log 1,98
= 12,29
Jadi, pH basa Al(OH)3 sebesar 12,29.

24. Jawaban: d
Ksp HgS = 3 1053
Volume = 1 L
Mol ion sulfida = 0,001 mol
[S2] = 0,001 mol/1 L = 0,001 mol/L
Ksp HgS = [Hg2+] [S2]

b.

Ag2CrO4, Ksp = 2 1012


Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42]
2 1012 = [Ag+]2 (0,1)
[Ag+]2 =

Hg2+(aq) + S2(aq)

HgS(aq)

= 2 1011 M

Ksp = [Hg2+] [S2]


 
 

= 3 1050 mol/L

25. Jawaban: c
LSO4(aq) L2+(aq) + SO42(aq)
s

   = 5 103 mol/L


 
  

B. Kerjakan soal-soal berikut!


1. Kelarutan PbI =

 \^_
 \^_

 

Pb2+

0,01

Ba2+ + 2OH
0,01

0,02

#


#

=  #
= 0,5 0,5
= 0,25 mol/L
+ 2I

[OH]2 =

[OH] =  
= 2,2 103
pOH = log [OH]
= log 2,2 103
= 3 log 2,2
pH = 14 pOH
= 14 (3 log 2,2)
= 11 + log 2,2
Jadi, endapan Ba(OH)2 mulai terbentuk pada pH
11 + log 2,2.
 \^
 \^

4. Mol PbCl2 =

2s

Ksp = [Pb2+] [I]2


= s (2s)2
= 4s3
= 4(0,25)3
= 0,0625
Jadi, kelarutan PbI2 0,0625.
2. [Cl] = 0,01 mol/L = 0,01 M
[CrO42] = 0,1 mol/L = 0,1 M
Penambahan ion Ag+ pada campuran larutan
akan menghasilkan AgCl dan AgCrO4. Endapan
terjadi jika Ksp < hasil kali [ion]
a. AgCl, Ksp = 1,8 1010
AgCl Ag+ + Cl
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl]
1,8 1010 = [Ag+] (0,01)
[Ag+] =

 
 

= 5 106

#


Mr LSO4 = 136

PbI2

3. BaCl2

Ksp Ba(OH)2 =
[OH]2
5 108 = (0,01) [OH]2

2,5 105 = s2

5 103 =

[Ag+] dalam Ag2CrO4 lebih besar daripada [Ag+]


dalam AgCl. Jadi, larutan yang akan mengendap
lebih dahulu adalah Ag2CrO4.

[Ba2+]

Ksp LSO4 = s2
s =

  = 4,5 106

[Ag+] =

3 1053 = [Hg2+] (1 103)


[Hg2+] =

 
 

 
 

= 1,8 108 M

 

= 
= 0,001 mol
Kelarutan PbCl2 = s


 

s =  =   = 0,05 mol/L


PbCl2 Pb2+ + 2Cl
s

2s

Ksp PbCl2 = [Pb2+] [Cl]2


= s (2s)2
= 4s3
= 4(0,05)3
= 5 104
Jadi, Ksp PbCl 5 104.
5. pH = 10
pOH = 14 pH
= 14 10 = 4
log [OH] = 4
log [OH] = log 104
[OH] = 104 M

Kimia Kelas XI

81

Konsentrasi ion OH dalam 400 ml larutan:

Massa =



[OH] =  104 M


= 0,5 104 M

  


= 6,175 104 gram


= 0,62 mg
Jadi, massa CuCO3 yang larut dalam 500 ml air
sebesar 0,62 mg.



[Co2+] =  2 106 M


= 1 106 M
Konsentrasi setiap ion:

7.

Mr Mg(OH)2 = 58
Mol Mg(OH)2 =



[Fe2+] =  2 106 M


= 1 106 M



[La3+] =  2 106 M


= 1 106 M
a. Co(OH)2, Ksp = 2 1016
Co(OH)2 Co2+ + 2OH
s

b.

c.

2s

Hasil kali [ion] = (1 106)(0,5 104)2


= 2,5 1015
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi
endapan.
La(OH)3, Ksp = 1 1019
La(OH)3 La3+ + 3OH
s

3s

Hasil kali [ion] = (1 106)(0,5 104)3


= 1,25 1019
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan.
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah
Co(OH)2 dan La(OH)3.
6. CuCO3(aq)

Cu2+(aq) + CO32(aq)
s

Ksp = [Cu2+] [CO32]

   
 

= 3 103 M

[Mg2+] = [OH] = [Mg(OH)2] = 3 103 M


Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH(aq)
s

[Mg2+]

2s

[OH]2

Ksp Mg(OH)2 =
= (s) (2s)2
= 4s3
= 4 (3 103)3
= 1,08 107
Jadi, K sp Mg(OH) 2 agar tepat jenuh dalam
100 cm3 air sebesar 1,08 107.
8. AB(aq)

A+(aq) + B(aq)

Ksp AB = [A+] [B]


Volume total = (250 + 250) = 500 ml = 0,5 L
Mol A+ = 3 103 mol


[A+] = %$&
=

   
  



# 

 

 

105 =   2 L

82

[Mg(OH)2] =

[B] = %$&

= 105 mol/L
Mr CuCO3 = (63,5 + 12 + (3 16))
= 123,5
Kelarutan CuCO3 dalam 500 ml air:
  $ 
 $ 



[Mg(OH)2] = %$&
Volume Mg(OH)2 = 100 cm3
= 0,1 L

Mol B= 4 103 mol

 

s=

= 3 104 mol

= 6 103 M

= (s)2
s=

    
 

2s

Hasil kali [ion] = (1 106)(0,5 104)2


= 2,5 1015
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan.
Fe(OH)2, Ksp = 8 1015
Fe(OH)2 Fe2+ + 2OH

 


Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

   
  

= 8 103 M
[A+] [B] = (6 103) (8 103)
= 4,8 105
Ksp AB = 108
Ksp < [A+] [B] terjadi endapan
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan karena harga Ksp < hasil kali konsentrasi
ion-ionnya.

9. Mr Hg2SO4 = 497,2 g/mol


Mol Hg2SO4 =

  
  



= 3 103 mol

[Hg2SO4] = mol/volume
= 3 103/1.000 cm3
s = 3 103 M
Hg2SO4(aq)

2Hg+(aq) + SO42(aq)
2s

Ksp = [Hg+]2 [SO42]


= (2s)2 (s)
= 4s3
= 4(3 103)3
= 1,08 107
Jadi, hasil kali kelarutan Hg 2 SO 4 sebesar
1,08 107.
10.

pH = 8
pOH = 14 pH
= 14 8 = 6
log [OH] = log 106
[OH] = 106 M
Konsentrasi ion OH dalam 200 ml larutan:


[OH] =  106 M


= 5 107 M
Konsentrasi setiap ion:


[Co2+] =  (2 103 M)


= 103 M

[Fe2+] =  (2 103 M)


= 103 M


[La3+] =  (2 103 M)


= 103 M
a. Co(OH)2(aq) Co2+(aq) + 2OH(aq);
Ksp = 2 1016
Ksp Co(OH)2 = [Co2+] [OH]2
= (103)(5 107)2
= 2,5 1016
2 1016 < 2,5 10 16 sehingga terjadi
endapan.
b. Fe(OH)2(aq) Fe2+(aq) + 2OH(aq);
Ksp = 8 1015
Ksp Fe(OH)2 = [Fe2+] [OH]2
= (103) (5 107)2
= 2,5 1016
15
8 10 > 2,5 1016 sehingga tidak terjadi
endapan.
c. La(OH)3(aq) La3+(aq) + 3OH(aq);
Ksp = 1 1019
Ksp La(OH)3 = [La3+] [OH]3
= (103) (5 107)3
= 1,25 1022
19
1 10 > 1,25 1022 sehingga tidak terjadi
endapan.
Jadi, hidroksida yang mengendap yaitu Co(OH)2
karena harga Ksp < hasil kali konsentrasi ion-ionnya.

Kimia Kelas XI

83

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Standar Kompetensi
5. Menjelaskan sistem
dan sifat koloid serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar
5.2

Mengelompokkan
sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam
kehidupan seharihari.

Nilai

Indikator

Rasa ingin
tahu

Menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pengamatan


terhadap sistem koloid di lingkungan sekitar.

Pada bab ini akan dipelajari:


Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari.

Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Menjelaskan sistem koloid dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari

Menjelaskan sistem dispersi

Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada


dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid

Menyebutkan tipe-tipe sistem koloid

Menjelaskan penggunaan koloid dalam kehidupan


sehari-hari

Menentukan berbagai tipe sistem koloid dan


kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

84

Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Mentega dan asap merupakan sistem koloid,
karena mentega terdiri atas fase terdispersi cair
dalam medium pendispersi padat, sementara asap
terdiri atas fase terdispersi padat dalam medium
pendispersi gas. Air gula, air jeruk, dan air garam
merupakan larutan.
2. Jawaban: a
Susu merupakan emulsi, yaitu sistem koloid yang
fasa terdispersi dan medium pendispersinya
berupa zat cair.
3. Jawaban: d
Secara makroskopis, santan bersifat homogen,
satu fase, stabil, dan tidak dapat mengendap. Akan
tetapi, santan termasuk sistem koloid yang mempunyai ukuran partikel terdispersi 107105 cm.
Partikel-partikel koloid ini hanya dapat disaring
dengan kertas saring ultra, bukan dengan kertas
saring biasa.
4. Jawaban: e
Emulsi cair biasa disebut emulsi. Emulsi adalah
sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam
medium pendispersi cair. Mayones dan susu
merupakan contoh emulsi. Mayones adalah emulsi
minyak dalam air, sedangkan susu adalah emulsi
lemak dalam air. Sementara kanji dan sabun
termasuk jenis sol. Mentega merupakan contoh
emulsi padat, sedangkan kue termasuk busa padat.
5. Jawaban: a
Di antara zat-zat tersebut, hanya protoplasma yang
didispersikan ke dalam air dapat membentuk koloid.

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Paduan logam dan kaca berwarna merupakan sistem
koloid yang berupa sol padat dengan fase terdispersi
dan medium pendispersinya berupa zat padat.
2. Jawaban: b
Cat merupakan contoh sistem koloid yang berwujud
sol cair yaitu sistem koloid dengan fase terdispersi
padat dalam medium pendispersi cair. Fase
terdispersi padat dalam medium pendispersi padat
adalah sol padat, cair dalam padat adalah emulsi
padat, cair dalam gas adalah aerosol cair, dan gas
dalam cair adalah busa cair.
3. Jawaban: b
Sistem koloid tanah diatome dapat digunakan untuk
memutihkan warna gula tebu. Partikel koloid tanah

B. Uraian
1. Ciri-ciri suatu sistem koloid:
a. diameter partikel antara 107105 cm;
b. kenampakannya agak keruh;
c. merupakan campuran dua fase;
d. relatif stabil, fase terdispersi tidak terpisah jika
didiamkan;
e. fase terdispersi tidak dapat dipisahkan dengan
kertas saring biasa, kecuali dengan selaput
semipermeabel.
2. a. Aerosol cair
f. Emulsi
b. Emulsi
g. Sol
c. Emulsi padat
h. Sol padat
d. Aerosol padat
i. Buih
e. Buih padat
3. Aerosol adalah salah satu tipe koloid dengan fase
pendispersi berupa gas. Jika zat yang terdispersi
adalah zat padat disebut aerosol padat, contoh
asap. Jika zat yang terdispersi adalah zat cair
disebut aerosol cair, contoh kabut.
4. Obat antinyamuk semprot adalah koloid tipe aerosol cair. Aerosol cair terbentuk dari fase cair yang
terdispersi dalam medium pendispersi gas. Begitu
pula dengan obat antinyamuk semprot. Bahan aktif
antinyamuk yang berwujud cair didispersikan dalam
gas bertekanan tinggi.
5. Sistem koloid yang terdapat dalam darah termasuk
sol. Partikel padat yang terdispersi dalam darah
berupa zat makanan yaitu karbohidrat, protein, dan
lemak. Dalam darah juga terdapat hormon dan sisa
metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Partikel
padat tersebut terdispersi dalam cairan, yaitu
plasma darah.

diatome dapat menyerap zat warna dari gula tebu


sehingga gula menjadi putih. Emulsi susu distabilkan oleh kasein. Pengotor asap pabrik dapat diendapkan dengan alat pengendap elektrostatik.
Muatan koloid dalam air dapat dinetralkan dengan
Al(OH)3 dari tawas. Zat warna dalam cat distabilkan
oleh emulgator cat.
4. Jawaban: b
Susu merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersinya cair dalam medium pendispersinya
cair.
5. Jawaban: e
Busa merupakan sistem koloid yang mempunyai
fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat
cair atau zat padat. Medium pendispersi batu apung
berupa zat padat sehingga disebut busa padat.

Kimia Kelas XI

85

B. Uraian
1. Sistem koloid banyak digunakan dalam berbagai
bidang industri, khususnya industri kosmetik,
makanan, dan farmasi.
a. Dalam industri kosmetik sebagai bahan
pembuat semprot rambut (hairspray) dan
parfum.
b. Dalam industri makanan sebagai bahan pembuat biskuit, keju, mentega, dan mayonase.
c. Dalam industri farmasi sistem koloid digunakan dalam pembuatan berbagai jenis obat.
2. Karena sistem koloid merupakan satu-satunya cara
untuk membuat zat-zat atau bahan yang tidak
dapat larut satu sama lain menjadi campuran yang
stabil.
Contoh:
Tinta yang mempunyai fase terdispersi zat-zat
berwarna (pigmen) dan medium pendispersi air.
Sebenarnya zat-zat warna (pigmen) tidak larut
dalam air. Akan tetapi dengan sistem koloid dapat
dibuat tinta yang berupa campuran yang stabil.

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Suspensi yaitu campuran heterogen yang terdiri
atas partikel-partikel kecil padat dalam suatu cairan
yang bila dibiarkan akan mengendap ke bawah.
2. Jawaban: c
Ukuran partikel koloid antara 107 cm sampai
105 cm.
3. Jawaban: e
Asam klorida merupakan larutan sejati.
4. Jawaban: b
Air sadah merupakan air yang mengandung ion
Ca2+ dan ion Mg2+. Ion-ion tersebut terdispersi
homogen dalam air, stabil, dan tidak dapat disaring
dengan kertas saring biasa. Oleh karena itu, air
sadah termasuk larutan.
5. Jawaban: a
Salah satu ciri yang membedakan larutan dengan
koloid adalah kejernihannya. Larutan membentuk
sistem dispersi yang jernih, sedangkan koloid
terlihat keruh. Larutan dan koloid mempunyai
persamaan untuk ciri fisik yang lain, seperti terlihat
homogen, stabil, tidak mengendap, dan tidak dapat
disaring dengan kertas saring.
6. Jawaban: d
Sifat-sifat sistem koloid terdiri atas dua fase, tidak
jernih dan tampak homogen. Padahal sebenarnya
heterogen, umumnya stabil dan disaring dengan
kertas saring ultra.

86

3. Susu merupakan emulsi lemak dalam air. Emulsi


ini distabilkan oleh kasein. Saat susu menjadi basi,
kasein telah dirusak oleh bakteri. Kasein yang
rusak tidak dapat lagi menjaga kestabilan dispersi
lemak dalam air sehingga lemak terpisah dari air
dan menggumpal.
4. Getah karet adalah koloid tipe sol. Zat yang terdispersi
dalam getah karet adalah partikel-partikel karet. Karet
dapat diperoleh dengan memisahkan partikel-partikel
karet dari medium pendispersinya. Hal ini dilakukan
dengan mengkoagulasikan getah karet dengan asam
formiat atau asam asetat. Karet yang telah menggumpal selanjutnya digiling dan dicuci. Karet kemudian
diproses lebih lanjut menjadi lembaran (sheet).
5. Penerapan koloid dalam proses penjernihan air
dilakukan dengan menambahkan tawas pada air
yang keruh. Tawas mampu menggumpalkan lumpur
koloidal sehingga mudah disaring. Ion Al3+ dari
tawas akan membentuk partikel koloid Al(OH)3
yang bermuatan positif. Koloid Al(OH) 3 akan
mengadsorpsi koloid pencemar bermuatan negatif
dalam air, seperti zat warna dan detergen.

7. Jawaban: e
Minyak bumi termasuk sistem koloid jenis emulsi.
Minyak bumi merupakan emulsi air dalam minyak.
Alkohol, air laut, dan larutan cuka termasuk larutan.
Sementara air sungai termasuk suspensi.
8. Jawaban: d
1) Agar-agar merupakan contoh koloid dengan
medium pendispersi padat dan fasa terdispersi
cair.
2) Asap, fase terdispersinya padat, sedangkan
medium pendispersi gas.
3) Awan, fase terdispersinya cair, sedangkan
medium pendispersi gas.
4) Buih, fase terdispersinya gas, sedangkan
medium pendispersi cair.
5) Batu apung, fase terdispersinya gas, sedangkan medium pendispersi padat.
9. Jawaban: b
Susu merupakan contoh emulsi lemak dalam air.
Emulsi dalam susu distabilkan oleh kasein. Santan
dan mayones merupakan emulsi minyak dalam air.
Mayones dibuat dari minyak jagung yang didispersikan dalam air dengan bantuan emulgator
kuning telur. Sementara itu, keju dan mentega
merupakan contoh emulsi padat.
10. Jawaban: b
Aerosol adalah sistem koloid dengan medium
pendispersi gas. Kabut merupakan sistem koloid
dengan medium pendispersi gas dan termasuk
aerosol cair karena fase terdispersinya cair. Susu
termasuk emulsi, buih termasuk busa, jel termasuk
emulsi padat, dan tinta termasuk sol cair.

Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

11. Jawaban: b
Gas yang terdispersi dalam medium cair disebut
koloid tipe busa. Sol adalah sistem koloid dengan
fase terdispersi padat dalam medium cair,
sedangkan sol padat adalah fase padat terdispersi
dalam medium padat. Aerosol merupakan sistem
koloid fase padat atau cair terdispersi dalam
medium gas. Sementara emulsi padat merupakan
koloid dengan fase cair terdispersi dalam medium
padat.
12. Jawaban: e
Air sabun merupakan koloid tipe sol. Sol adalah
sistem dispersi padat dalam cair. Dalam koloid air
sabun, zat padat yang terdispersi berupa molekul
sabun terdispersi dalam air.
13. Jawaban: a
Zat yang dapat menstabilkan buih disebut zat
pembuih, contoh sabun. Sementara itu, kasein,
gelatin, dan lesitin merupakan contoh emulgator
yang berfungsi menstabilkan sistem emulsi.
Oksigen merupakan salah satu gas yang berperan
sebagai fase terdispersi dalam udara. Udara ini
dapat terdispersi dalam medium cair membentuk
koloid tipe buih.
14. Jawaban: b
Kue yang mengembang merupakan contoh busa
padat. Busa padat terbentuk dari gas yang terdispersi dalam padatan. Proses ini terjadi saat
adonan dikocok kemudian dikukus/dipanggang.
Oleh karena itu, kue termasuk busa padat.
15. Jawaban: c
Mutiara adalah fase cair yang terdispersi dalam
padat. Mutiara termasuk emulsi padat. Tinta
terbentuk dari fase padat yang terdispersi dalam
cair. Tinta termasuk koloid tipe sol.
16. Jawaban: a
Sol adalah sistem koloid dengan fase padat
terdispersi dalam fase cair. Fase cair yang
terdispersi dalam fase cair disebut emulsi. Fase
padat yang terdispersi dalam gas disebut aerosol
padat. Fase cair yang terdispersi dalam fase gas
disebut aerosol. Sementara fase gas yang
terdispersi dalam fase cair disebut busa.
17. Jawaban: a
Awan merupakan contoh aerosol. Sistem koloid
ini terbentuk dari zat cair yang terdispersi dalam
gas. Sistem koloid yang terbentuk dari gas
terdispersi dalam zat cair disebut busa, contoh
busa sabun. Sementara itu, gas yang terdispersi
dalam padat disebut koloid tipe busa padat, contoh
batu apung. Zat padat yang terdispersi dalam zat
cair disebut sol, contoh tinta. Zat cair yang
terdispersi dalam zat padat disebut emulsi padat,
contoh mentega.

18. Jawaban: b
Cat merupakan koloid tipe sol. Cat mempunyai fase
terdispersi berupa zat padat dalam medium
pendispersi cair. Zat padat yang terdispersi dalam
cat di antaranya zat warna, oksida logam, bahan
pengawet, zat pencemerlang, dan zat pereduksi.
Emulgator ditambahkan ke dalam cat agar sistem
koloid stabil.
19. Jawaban: d
Partikel karet alam dalam getah karet dapat
dikoagulasikan dengan penambahan asam formiat.
Partikel karet alam akan menggumpal sehingga
dapat diolah menjadi shett. Getah karet yang
ditambah amonia akan stabil dan tidak menggumpal biasa disebut lateks. Karbon aktif dapat
digunakan sebagai adsorben, misal norit.
Aluminium hidroksida (Al(OH3)) dihasilkan oleh ion
Al3+ yang terhidrolisis dari tawas. Koloid Al(OH)3
dapat menjernihkan air. Metanol biasa digunakan
sebagai pelarut senyawa organik.
20. Jawaban: d
Bahan pendorong yang digunakan dalam aerosol
obat antinyamuk semprot adalah senyawa
klorofluorokarbon. Sementara itu, asam formiat
dapat digunakan untuk menggumpalkan getah
karet. Amonia ditambahkan dalam getah karet
untuk mempertahankan keadaan sol lateks.
Formaldehid adalah nama lain formalin. Aluminium
hidroksida (Al(OH)3) adalah koloid yang dihasilkan
dari reaksi tawas dengan air.
21. Jawaban: c
Kuning telur berfungsi sebagai emulgator dalam
mayones. Kuning telur membantu mengemulsikan
minyak nabati dalam air.
22. Jawaban: b
Losion dibuat dalam bentuk emulsi. Bahan-bahan
aktif dalam losion berwujud cair dan didispersikan
dalam medium cair.
23. Jawaban: b
Kasein dalam susu berperan sebagai emulgator
yang menstabilkan emulsi susu sehingga lemak
dapat terdispersi merata dalam air. Sementara itu,
koagulator adalah zat yang dapat mengakibatkan
penggumpalan. Surfaktan adalah bahan aktif
permukaan yang dapat menurunkan tegangan
permukaan air dengan tegangan antarmuka air dan
zat terlarut. Fase terdispersi merupakan zat yang
terlarut dalam suatu pelarut. Medium pendispersi
adalah zat yang berperan sebagai pelarut dalam
suatu campuran.
24. Jawaban: b
Penggunaan koloid tipe sol terdapat pada zat kuku
dan masker wajah, lipstik termasuk sol padat.
Hairspray dan parfum semprot termasuk aerosol.
Pembersih muka termasuk emulsi. Sabun cukur
termasuk buih. Minyak rambut termasuk gel.

Kimia Kelas XI

87

25. Jawaban: d
Koloid yang terbentuk dari reaksi antara tawas
dengan air adalah Al(OH)3. Koloid ini mampu
mengadsorpsi zat pencemar, seperti zat warna,
26. Jawaban: d
Cat merupakan koloid tipe sol, yaitu campuran
antara fase padat dalam medium cair. Partikel
padat berupa zat warna, oksida logam, bahan
penstabil, dan pengawet didispersikan ke dalam
medium cair. Fase cair dalam medium cair membentuk koloid tipe emulsi, contoh susu. Fase cair
dalam medium padat membentuk koloid tipe emulsi
padat, contoh mentega. Fase gas dalam medium
padat membentuk koloid tipe busa padat, contoh
batu apung. Sementara itu, fase padat dalam medium padat membentuk koloid tipe sol padat,
contoh kaca berwarna.
27. Jawaban: e
Pembersih muka merupakan emulsi. Bahan
berwujud cair didispersikan dalam medium cair.
Lipstik adalah sol padat, maskara dan cat kuku
adalah sol. Gel rambut merupakan koloid tipe gel.
28. Jawaban: d
Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan
asam formiat (HCOOH) atau asam asetat
(CH3COOH).
29. Jawaban: c
Susu adalah koloid tipe emulsi lemak dalam air.
Emulsi ini distabilkan oleh kasein yang berfungsi
sebagai emulgator.
30. Jawaban: e
Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut,
karena norit dapat membentuk koloid yang mampu
mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pencernaan.
B. Uraian
1. Fase terdispersi adalah zat yang tersebar merata.
Fase pendispersi adalah medium tempat partikelpartikel yang merupakan fase terdispersi tersebar.
Seperti halnya larutan yang tersusun dari zat
terlarut dan pelarut, dalam koloid tersusun dari dua
komponen. Komponen yang menyusun koloid
adalah fase terdispersi dan medium pendispersi.
2. Campuran gas dalam medium gas membentuk
sistem dispersi halus atau larutan sejati. Partikelpartikel molekul gas berukuran kurang dari
107 cm dan jarak antarpartikel sangat renggang
sehingga partikel gas bercampur secara homogen
dalam segala perbandingan. Oleh karena itu, gas
dalam medium gas membentuk larutan.
3. Asbut merupakan polusi udara yang terdiri atas
asap (smoke) dan kabut (fog). Asbut termasuk

88

koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair. Asbut


berdampak negatif terhadap kesehatan.Apabila
kadar asbut di udara melebihi ambang batas, dapat
mengganggu pernapasan dan mengakibatkan
penyakit ISPA.
4. Tanah merupakan sistem koloid karena tanah
terdiri atas berbagai padatan seperti humus, pasir,
dan mineral-mineral yang bercampur menjadi satu.
Tanah digolongkan dalam sol padat.
5. Pemutihan gula dengan sistem koloid dilakukan
dengan melarutkan gula ke dalam air dan
mengalirkannya melalui sistem koloid tanah
diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
mengadsorbsi zat warna dari gula tebu sehingga
gula menjadi berwarna putih.
6. Gel merupakan sistem koloid tipe sol cair, yaitu
sistem koloid dengan fase padat yang terdispersi
dalam fase cair atau padat. Namun, fase terdispersi
dalam gel mampu mengadsorpsi medium pendispersinya sehingga membentuk koloid yang
agak padat.
7. Bagaimana cara membuat gel agar-agar? Jelaskan!
Jawaban:
Agar-agar dibuat dengan cara memasukkan serbuk
agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sehingga
berbentuk sol (cair). Kemudian didinginkan kembali
sehingga akan berubah menjadi gel (agak padat
setengah kaku).
8. Kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid
karena bentuk koloid mempunyai beberapa
kelebihan. Kelebihan bentuk koloid dalam kosmetik
sebagai berikut.
a. Mudah dibersihkan.
b. Tidak merusak kulit dan rambut.
c. Mudah menyerap berbagai bahan yang
berfungsi sebagai pewangi, pelembut, dan
pewarna.
d. Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling
melarutkan.
9. Sistem koloid yang terdapat pada cat termasuk
sol. Partikel-partikel padat yang berupa zat warna,
oksidasi logam, bahan penstabil, bahan pengawet,
zat pencemerlang, dan zat pereduksi dihaluskan
hingga berukuran partikel koloid. Partikel-partikel
tersebut kemudian didispersikan dalam cairan
pelarut cat.
10. Deodoran mengandung seng peroksida, minyak
esensial parfum, serta zat antiseptik untuk menghentikan kegiatan bakteri. Seng peroksida dapat
menghilangkan senyawa yang berbau dengan cara
mengoksidasinya, sedangkan minyak esensial dan
parfum menyerap atau menghilangkan bau badan.

Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter


Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Nilai

Indikator

5. Menjelaskan sistem
dan sifat koloid serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

5.1 Membuat berbagai


koloid dengan bahanbahan yang ada di
sekitar.
5.2 Mengelompokkan sifatsifat koloid dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Unjuk
Kreativitas

Mengembangkan daya kreativitasnya dengan


menguji berbagai larutan yang ada di sekitar siswa
agar mengetahui jenisnya, larutan, koloid, atau
suspensi.

Bekerja
sama

Bekerja sama dalam melakukan praktikum untuk


memperoleh hasil pengamatan yang sesuai dengan
tujuan praktikum.

Dalam bab ini akan dipelajari:


1. Sifat-Sifat Koloid
2. Pembuatan Koloid

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan sifat-sifat koloid

Menjelaskan cara pembuatan koloid

Menerangkan efek Tyndall

Menyebutkan pembuatan koloid


secara kondensasi

Menjelaskan gerak Brown


Membuat koloid dengan cara
kondensasi
Menerangkan elektroforesis

Menjelaskan adsorpsi

Menjelaskan pembuatan koloid


secara dispersi

Menjelaskan dialisis

Membuat koloid dengan cara dispersi

Menjelaskan koloid pelindung

Menentukan koloid liofil dan koloid


liofob
Mengamati beberapa sifat koloid

Menentukan sifat-sifat koloid dan


membuat koloid

Kimia Kelas XI

89

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
dari partikel-partikel koloid dalam medium
pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan
partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub
yang muatannya berlawanan. Koagulasi adalah
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid
sehingga terpisah dari medium pendispersinya.
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu
melindungi koloid lain agar tidak terjadi penggumpalan/koagulasi.
2. Jawaban: d
Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air
merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikelpartikel koloid yang terdispersi dengan molekulmolekul medium pendispersinya. Semakin kecil
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat.
3. Jawaban: a
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikelpartikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah
dari medium pendispersinya. Contoh peristiwa
koagulasi di antaranya pembentukan delta di muara
sungai dan penjernihan air dengan tawas. Penyembuhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula
merupakan contoh peristiwa adsorbsi. Cuci darah
pada penderita ginjal merupakan contoh peristiwa
dialisis.
4. Jawaban: e
Gerak Brown terjadi akibat banyaknya tumbukan
antarmolekul partikel-partikel koloid pada sisi yang
tidak sama dalam medium pendispersinya. Perbedaan muatan partikel koloid mengakibatkan
terjadinya elektroforesis.
5. Jawaban: a
Sifat dialisis dimanfaatkan dalam hemodialisis
pada penderita gagal ginjal, proses pemisahan
mineral logam dari bijihnya pada industri logam,
dan proses penjernihan air tebu, pembuatan gula
pasir menggunakan tanah diatome merupakan
pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses penetralan
albuminoid dalam darah sehingga terjadi
penggumpalan yang dapat menutup luka dan
penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap
Cottrell merupakan pemanfaatan sifat koagulasi.

90

Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid

6. Jawaban: e
Elektrodialisis adalah proses dialisis menggunakan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa
penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi
koloid.
7. Jawaban: d
Sol liofob fase terdispersinya mempunyai afinitas
kecil terhadap medium terdispersinya sehingga
mudah diendapkan meskipun dengan penambahan sedikit elektrolit. Sedikit menunjukkan gerak
Brown saat diamati menggunakan mikroskop ultra,
mampu mengadsorpsi medium pendispersinya,
partikel-partikelnya kurang mampu menghamburkan cahaya, medium yang diadsorpsi berupa
molekul merupakan sol liofob.
8. Jawaban: b
Partikel koloid dapat bermuatan karena permukaannya mampu menyerap ion-ion, misal
Al(OH)3. Partikel-partikel yang telah bermuatan
sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari
penggumpalan. Kemampuan ini menunjukkan sifat
partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat
tersebut, Al(OH)3 digunakan sebagai adsorben
pada penjernihan air.
9. Jawaban: b
Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat
melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak
terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan
cara membentuk pembungkus berupa lapisan di
sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan
tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
mediumnya.
10. Jawaban: b
Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada
cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat
dengan oksida-oksida logam. Kasein merupakan
koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi
lemak agar tetap menyatu dengan medium
pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid
liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung
sehingga koloid terhindar dari agregasi. Penggunaan kantong semipermeabel untuk mengurangi
ion-ion pengganggu pada proses hemodialisis
merupakan dialisis.

B. Uraian
1. Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya terlihat
dengan jelas. Contoh efek Tyndall adalah sorot
lampu mobil terlihat lebih jelas jika udara berkabut.
2. Gerak Brown terjadi karena partikel-partikel koloid
saling bertumbukan tidak seimbang sehingga
partikel-partikel koloid bergerak acak dalam molekulmolekul medium pendispersinya. Semakin kecil
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat.
3. Asam amino akan bermuatan positif, negatif, dan
netral jika larutan asam amino diatur pada pH
tertentu. Pemisahan asam amino dapat dilakukan
dengan elektroforesis. Asam amino tersebut
ditempatkan dalam tabung U dan dialiri arus listrik
melalui dua elektrode yang diletakkan di kedua
mulut tabung. Dengan demikian, akan terjadi medan
listrik yang mengakibatkan asam amino terpisah.
Asam amino yang bermuatan positif akan menuju
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan
menuju anode, dan asam amino netral tidak akan
terpengaruh oleh kedua elektrode.

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Melalui reaksi pengendapan, koloid dibuat dengan
cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit
hingga menghasilkan endapan berukuran koloid,
misal pada pembuatan AgCl. Pembuatan koloid
secara reaksi hidrolisis dilakukan dengan
mereaksikan garam tertentu dengan air. Pembuatan
koloid secara reaksi pemindahan dilakukan dengan
cara mereaksikan asam dengan suatu zat, misal
pada pembuatan sol As2S3. Pembuatan koloid
secara reaksi redoks dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan disertai perubahan bilangan
oksidasi. Pembuatan koloid dengan cara penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah
pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam
suatu pelarut tertentu.
2. Jawaban: c
Pembuatan koloid secara hidrolisis terdapat pada
pembuatan sol Fe(OH)3 dengan reaksi:
FeCl3(aq) + 3H2O() Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
Reaksi AgNO 3( aq ) + NaCl( aq ) AgCl( s ) +
NaNO3(aq) merupakan reaksi pengendapan.
Reaksi As2O3(aq) + 3H2S(g) As2S3(s) + 3H2O()
merupakan reaksi pemindahan.

4. Karena fase terdispersi pada sol hidrofil dapat


dipisahkan dengan cara pemanasan. Zat padat
yang terpisah ini dapat kembali menjadi sol apabila
dicampurkan dengan air. Contoh sifat reversibel
ini dapat ditemui pada sol agar-agar. Agar-agar
dalam air panas berupa sol, setelah didinginkan
berubah menjadi gel. Gel akan menjadi sol kembali
setelah dipanaskan.
5. Tujuan penggunaan alat pengendap Cottrel di
pabrik dan industri yaitu mencegah polusi udara
oleh buangan beracun dan memperoleh kembali
debu yang berharga (misal debu logam). Cara kerja
alat tersebut dengan mengalirkan asap dari pabrik
melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 hingga
75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan
mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion
tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap yang
kemudian menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel
asap bermuatan tersebut akan ditarik dan diikat
pada elektrode yang bermuatan berlawanan.

Reaksi 2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O()


2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq) dan H2S(g) +
H2O2(aq) S(s) + 2H2O() merupakan reaksi
redoks.
3. Jawaban: e
Pembuatan koloid melalui reaksi substitusi
merupakan pembuatan koloid secara kondensasi.
Pembuatan koloid secara busur Bredig,
homogenisasi, peptisasi, dan mekanik merupakan
pembuatan koloid secara dispersi.
4. Jawaban: b
Pembuatan koloid dengan cara membuat partikelpartikel fase terdispersi menggunakan loncatan
bunga api listrik merupakan pembuatan koloid
dengan cara busur Bredig. Pembuatan koloid
dengan cara pendinginan dilakukan dengan cara
menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi
koloid. Pembuatan koloid dengan cara pengembunan uap dilakukan dengan mengalirkan uap melalui
air dingin hingga mengembun sehingga diperoleh
partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara
penggantian pelarut dilakukan dengan mengganti
pelarut yang digunakan dengan pelarut tertentu
yang mampu melarutkan fase terdispersi dengan
baik. Pembuatan koloid dengan cara homogenisasi
digunakan untuk membuat suatu zat menjadi
homogen dan berukuran partikel koloid.
Kimia Kelas XI

91

5. Jawaban: c
Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan
AgNO3 dengan larutan KI berlebih. Campuran ini
menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI
kemudian dicuci agar mengalami peptisasi, yaitu
terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini dikenal
dengan cara peptisasi.
6. Jawaban: a
Busur Bredig merupakan salah satu metode
pembuatan koloid, khususnya sol logam seperti
emas dan platina. Logam yang akan didispersikan
dipasang sebagai elektrode-elektrode yang
dicelupkan ke dalam air dan dihubungkan dengan
sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga
api listrik yang muncul di antara kedua elektrode
ketika dialiri arus listrik akan menguapkan
sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di
dalam medium pendispersi akan menyublim dan
membentuk partikel halus. Koloid tipe emulsi dibuat
dengan cara homogenisasi, sol raksa dibuat
dengan pengembunan uap, sol perak iodida dibuang
dengan cara peptisasi, sol belerang dibuat dengan
cara reaksi redoks.
7. Jawaban: a
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara
kondensasi fisika melalui penggantian pelarut.
Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida
atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjutnya, larutan tersebut diteteskan sedikit demi sedikit
ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
8. Jawaban: b
Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam medium
pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara
peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli
adalah pektin atau asam pektinat. Pektin
mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin
bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan
membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara
mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat
padat lalu didispersikan ke dalam medium
pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur
Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik.
Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambahkan atau mengalirkan suatu zat ke dalam larutan
untuk membentuk koloid. Pengembunan uap
dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu
mengalirkannya melalui air dingin sehingga
terbentuk cairan (mengembun). Keempat cara
tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol.
9. Jawaban: a
1) 2H2S + SO2 2H2O + 3S
2

+4
oksidasi
reduksi

92

Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid

Reaksi tersebut merupakan reaksi koproporsionasi (redoks).


2)

3)

4)
5)

As2O3 + 3H2S As2S3 + 3H2O


Reaksi tersebut merupakan reaksi pemindahan.
AgNO3 + HCl AgCl + HNO3
Reaksi tersebut merupakan reaksi pengendapan.
FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3HCl
Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis.
2H3AsO3 + 3H2S 6H2O + As2S3
Reaksi tersebut merupakan reaksi dekomposisi rangkap.

10. Jawaban: b
Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan
terbentuk suspensi. Setelah dipanaskan dan
dididihkan, suspensi agar-agar tersebut akan
berubah membentuk gel.

B. Uraian
1. Sol Fe(OH)3 dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu
mereaksikan garam FeCl3 dengan air mendidih.
Pada proses ini FeCl3 akan terionisasi dan Fe3+
akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi partikel
koloid Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
FeCl3(aq) + 3H2O() Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
2. Pembuatan sol belerang melalui reaksi redoks
dilakukan dengan cara mengalirkan gas H2S ke
dalam larutan SO2. Pada reaksi ini akan terbentuk
larutan jenuh belerang. Reaksi yang terjadi sebagai
berikut.
2H2S(aq) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O()
3. Partikel lemak yang berukuran suspensi dapat
diubah menjadi berukuran koloid dengan cara
homogenisasi. Cara dengan melewatkan partikelpartikel lemak melalui lubang berpori bertekanan
tinggi. Jika partikel koloid telah terbentuk partikelpartikel tersebut selanjutnya didispersikan ke
dalam medium pendispersi.
4. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal dari
suspensi. Caranya dengan menghaluskan partikelpartikel suspensi hingga berukuran partikel koloid
dan mendispersikannya ke dalam medium
pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi,
mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid
dengan cara kondensasi berasal dari partikelpartikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang
berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan
menggabungkan partikel-partikel dalam larutan
sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid.

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi meliputi


reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi
pemindahan, reaksi redoks, pengembunan uap,
pendinginan, dan penggantian pelarut.
5. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid
dengan jalan memecah partikel zat yang mengendap dalam medium pendispersi air menjadi
berukuran partikel koloid. Contohnya sebagai
berikut.

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Adanya gerak Brown mengakibatkan susu bersifat
stabil, tidak mengendap meskipun didiamkan lama.
Terjadinya delta di muara sungai akibat peristiwa
koagulasi. Terjadinya warna jingga di langit pada
sore hari akibat peristiwa efek Tyndall. Penyembuhan sakit perut akibat bakteri patogen dengan
serbuk norit merupakan peristiwa adsorpsi.
Adanya muatan listrik pada permukaan koloid
terjadi akibat adsorpsi ion-ion.
2. Jawaban: d
Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan
jenis muatan listrik pada koloid. Melalui elektroforesis, partikel-partikel koloid akan bergerak ke
salah satu elektrode sesuai dengan lawan muatannya setelah alat elektroforesis dihubungkan dengan
sumber arus selama beberapa waktu.
3. Jawaban: a
Sifat adsorpsi diterapkan pada penyaringan asap
pabrik dengan alat Cottrell dan pemutihan gula
dengan karbon aktif. Penjernihan air dengan tawas
merupakan penerapan sifat koagulasi. Sorot lampu
pada malam hari berkabut merupakan penerapan
sifat efek Tyndall. Cuci darah pada penderita gagal
ginjal merupakan penerapan sifat dialisis.
4. Jawaban: c
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikelpartikel koloid akibat penambahan zat elektrolit.
Dialisis adalah peristiwa keluarnya ion-ion pengganggu dalam koloid melalui selaput semipermeabel. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan
ion-ion yang terdapat dalam medium pendispersi
ke dalam permukaan partikel koloid. Efek Tyndall
adalah peristiwa hamburan berkas cahaya oleh
partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
partikel koloid akibat tumbukan yang tidak
seimbang.

a.
b.

c.
d.

Pembuatan sol agar-agar (koloid agar-agar)


dari tepung agar-agar yang ditambah air.
Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan
air ke dalam gelatin sehingga gelatin dipeptisasi oleh molekul air.
Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambahkan H2O ke dalam larutan AlCl3.
Pembuatan sol belerang dari endapan NiS
dengan penambahan gas H2S.

5. Jawaban: b
Koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Muatan ini terjadi
karena koloid Al(OH)3 mengadsorpsi ion positif Al3+
dari medium pendispersinya. Adsorpsi merupakan
kemampuan partikel koloid menyerap suatu
partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul
pada permukaan zat lain. Jadi, kemampuan partikel
koloid Al(OH)3 dalam menyerap kotoran halus yang
melayang-layang di perairan sehingga menempel
pada permukaannya disebut adsorpsi.
6. Jawaban: e
Pengendapan atau koagulasi koloid terjadi karena
penambahan elektrolit. Fe(OH)3 mempunyai ion
Fe3+ dan OH. Oleh karena bermuatan positif,
berarti mampu menarik ion negatif. HCl mempunyai
ion H+ dan Cl. NaCl mempunyai ion Na+ dan Cl.
Na2SO4 mempunyai ion Na + dan SO42. Al2(SO4)3
mempunyai ion Al 3+ dan SO 42 . (NH 4 ) 3 PO 4
mempunyai ion NH4+ dan PO43. Dengan demikian,
ion yang paling efektif mengendapan Fe(OH)3
adalah ion yang mempunyai muatan negatif paling tinggi, yaitu PO43 (elektrolit (NH4)3PO4) paling
kuat tertarik ke Fe(OH)3 dibanding elektrolit yang
lain. Oleh karena muatan ion sol Fe(OH)3 semakin
besar maka akan terjadi penggumpalan.
7. Jawaban: d
Liofil adalah koloid yang fase terdispersinya
mempunyai afinitas besar dalam menarik medium
pendispersinya. Zat yang termasuk liofil adalah
agar-agar, mentega, awan, sabun, minyak tanah,
lem karet, lem kanji, dan busa sabun. Sementara
itu, sol emas, sol perak klorida, susu, belerang,
batu apung, asap, dan debu merupakan liofob.
Liofob adalah koloid yang fase terdispersinya
mempunyai afinitas kecil terhadap medium
pendispersi.

Kimia Kelas XI

93

8. Jawaban: d
Koloid yang bermuatan negatif seperti As2S3
paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang
mengandung ion dengan muatan positif terbesar.
Muatan positif 1 kalium fosfat, muatan positif 2
besi(II) sulfat, magnesium sulfat, dan barium nitrat,
dan muatan positif 3 besi(III) sulfat. Jadi elektrolit
yang paling efektif untuk mengkoagulasikan As2S3
yaitu besi(III) sulfat.
9. Jawaban: c
Muatan listrik pada partikel koloid terjadi karena
permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi
atau menyerap ion-ion yang ada dalam medium
pendispersi.
10. Jawaban: a
Dialisis digunakan untuk menghilangkan ion-ion
pengganggu dari kelebihan elektrolit dalam dispersi
koloid. Caranya dengan menempatkan koloid
dalam kantong semipermeabel, kemudian
menaruhnya dalam wadah berisi air mengalir.
Dengan mengalirkan air terus-menerus, ion-ion
yang berada di dalam kantong akan menembus
keluar. Dekantasi digunakan untuk menyaring
padatan dari larutannya. Elektrolisis digunakan
untuk memisahkan unsur-unsur pembentuk suatu
senyawa, misal memisahkan H2 dan C2 dari air,
atau dapat juga digunakan untuk proses
penyepuhan. Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya
air dari atmosfer ke permukaan bumi. Elektroforesis
adalah peristiwa pergerakan partikel koloid karena
pengaruh medan listrik.
11. Jawaban: e
Pernyataan yang tepat mengenai sol liofil dan sol
liofob sebagai berikut.
1) Partikel terdispersi sol liofob mengadsorpsi
ion.
2) Sol liofob kurang stabil jika dibandingkan sol
liofil.
3) Sol liofil memberikan efek Tyndall yang kurang
jelas.
4) Sol liofil kurang jelas menunjukkan gerak
Brown.
5) Sol liofob mudah diendapkan (dikoagulasikan)
dengan penambahan elektrolit.
12. Jawaban: d
Cuci darah bagi penderita gagal ginjal menerapkan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangkan bau
badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi.
Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid
berupa koagulasi. Sorot lampu pada malam hari
menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gelatin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa
koloid pelindung.

94

Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid

13. Jawaban: e
Proses penetralan albuminoid dalam darah
sehingga mengakibatkan penggumpalan yang
dapat menutup luka merupakan peristiwa koagulasi.
Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
industri logam, penyerapan racun-racun berwujud
gas dengan arang halus pada penggunaan masker
gas, penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3) pada
proses pengolahan air minum, penyembuhan sakit
perut karena bakteri patogen menggunakan norit
merupakan proses adsorpsi.
14. Jawaban: c
Saat dipanaskan, putih telur akan mengalami
penggumpalan. Peristiwa koagulasi juga terjadi pada
kegiatan mendinginkan agar-agar panas.
Sementara itu, kegiatan pencelupan serat wol,
pemurnian gula pasir, dan penyembuhan sakit perut
dengan norit menunjukkan sifat koloid berupa
adsorpsi. Pengurangan zat pencemar udara yang
dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
menunjukkan sifat koloid berupa elektroforesis.
15. Jawaban: c
Prinsip dialisis diterapkan dalam proses cuci darah
pada penderita gagal ginjal. Penjernihan air tebu
pada pembuatan gula pasir dan pencelupan serta
wol pada zat warna menerapkan prinsip adsorpsi.
Penambahan minyak silikon pada pembuatan cat
menerapkan koloid pelindung.
16. Jawaban: b
Penggunaan asam format pada proses pengolahan
karet dari lateks bertujuan untuk menggumpalkan
lateks. Jadi, proses ini menerapkan prinsip
koagulasi. Penerapan prinsip koloid pelindung
diterapkan pada penambahan gelatin untuk mencegah terbentuknya gula atau kristal es pada es
krim, penggunaan kasein pada proses pembuatan
susu, penambahan lesitin untuk menstabilkan
butiran-butiran air dalam proses pembuatan
margarin, dan penggunaan larutan gom untuk
melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta.
17. Jawaban: b
Santan merupakan koloid sehingga santan dapat
memberikan efek Tyndall. Sirop, air jeruk, dan air
teh merupakan larutan, sedangkan air kopi
merupakan suspensi. Larutan dan suspensi tidak
dapat memberikan efek Tyndall.
18. Jawaban: c
Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant merupakan penerapan sifat adsorpsi.
Memanaskan putih telur merupakan penerapan
sifat koagulasi. Sifat dialisis diterapkan dalam
proses hemodialisis. Efek Tyndall terjadi pada
peristiwa warna orange pada langit pada senja hari.

Koloid pelindung diterapkan pada pembuatan


margarin dengan penambahan lesitin.
19. Jawaban: d
Pembuatan koloid cara dispersi dilakukan dengan
menggunakan partikel-partikel besar (suspensi),
diubah menjadi partikel-partikel koloid. Pembuatan
koloid yang termasuk cara dispersi yaitu busur
Bredig, peptisasi, dan mekanik. Reaksi redoks dan
hidrolisis merupakan pembuatan koloid cara
kondensasi.
20. Jawaban: a
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi di
antaranya:
1) pembuatan As2S3 dengan mengalirkan gas
H2S ke dalam larutan As2O3
2) pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara mereaksikan FeCl3 dengan air panas
3) pembuatan sol belerang dengan cara reaksi
redoks
Pembuatan sol emas dengan melompatkan bunga
api listrik dari elektrode Au dalam air merupakan
cara busur Bredig. Pembuatan sol belerang dengan
mencampurkan serbuk belerang dengan gula,
kemudian dimasukkan dalam air merupakan cara
mekanik. Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3
merupakan cara peptisasi. Pembuatan sol agaragar dengan cara memasukkan serbuk agar-agar
ke dalam air panas merupakan cara mekanik.
21. Jawaban: e
Sol damar bersifat larut dalam alkohol, tetapi sukar
larut dalam air. Pada pembuatan sol damar, mulamula damar dilarutkan dalam alkohol hingga diperoleh larutan jenuhnya. Larutan jenuh selanjutnya
ditambah air hingga diperoleh sol damar. Pembuatan koloid tersebut menggunakan cara penggantian
pelarut. Pembuatan koloid dengan reaksi redoks
selalu disertai dengan perubahan bilangan
oksidasi. Pembuatan koloid dengan reaksi hidrolisis
dilakukan dengan mereaksikan garam tertentu
dengan air. Pembuatan koloid dengan reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan
dua macam larutan elektrolit hingga menghasilkan
endapan yang berukuran koloid. Pembuatan koloid
dengan pengembunan uap dilakukan dengan cara
menguapkan zat lalu mengembunkan uapnya yang
dilakukan melalui pengaliran lewat air dingin.
22. Jawaban: d
Sol sulfida yang terbentuk dari endapan CdS dapat
dibuat dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam
endapan CdS hingga diperoleh sulfida yang
terdispersi. Cara ini dinamakan peptisasi, yaitu
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa
partikel-partikel koloid.

23. Jawaban: b
Kalsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi
mudah larut dalam air. Agar kalsium asetat dapat
larut dalam alkohol, kalsium asetat dilarutkan
terlebih dahulu ke dalam air hingga terbentuk larutan
jenuh kalsium asetat, kemudian ditambahkan
pelarut alkohol sedikit demi sedikit. Penambahan
ini mengakibatkan terjadinya pergantian pelarut dari
air ke alkohol sehingga terjadi koloid gel kalsium
asetat.
24. Jawaban: d
Sol belerang dapat dibuat dengan tiga cara berikut.
a. Mengalirkan gas H2S ke dalam SO2 dengan
persamaan reaksi:
2H2S + SO2 2H2O + 3S
b. Melarutkan serbuk belerang ke dalam air
panas kemudian mendinginkannya.
c. Menambahkan asam klorida ke dalam larutan
natrium tiosulfat.
Menggiling serbuk belerang dan hasilnya dicampurkan ke dalam asam klorida merupakan pembuatan
sol belerang secara mekanik (dispersi).
25. Jawaban: a
Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan
dengan cara mengubah partikel suspensi/kasar
menjadi partikel koloid. Pengubahan ini dilakukan
dengan cara berikut.
1) Cara mekanik
Zat yang didispersikan dan medium pendispersi digiling bersama-sama sampai
membentuk partikel koloid.
2) Cara busur Bredig
Mencelupkan dua kawat ke dalam air dan
memberikan arus listrik pada keduanya
sehingga kawat bertindak sebagai elektrode.
Panas yang ditimbulkan mula-mula menguapkan logam kemudian uap logam tersebut
mengalami kondensasi dan membentuk
partikel koloid.
26. Jawaban: d
1) Sol AgCl dibuat dengan cara dekomposisi
rangkap (cara kondensasi), yaitu dengan
mencampurkan larutan perak nitrat encer
dengan larutan HCl encer.
2) Sol emas dapat dibuat dengan reaksi reduksi
(cara kondensasi) dengan cara mereaksikan
larutan encer Au3+ dengan larutan ion Sn2+
atau ion Fe2+
3) Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan reaksi
hidrolisis (cara kondensasi), yaitu dengan
menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air
mendidih. Ion Fe3+ akan mengalami reaksi
hidrolisis menjadi Fe(OH)3.

Kimia Kelas XI

95

4)

5)

Sol belerang dapat dibuat dengan cara reaksi


redoks (cara kondensasi), antara H2S dengan
SO2.
Sol amilum dibuat dengan cara dispersi.

27. Jawaban: c
Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara
hidrolisis yaitu mereaksikan FeCl3 dengan air
panas. Persamaan reaksinya FeCl3(aq) + 3H2O()
Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
Cara mekanik digunakan untuk membuat sol
belerang. Cara peptisasi digunakan untuk membuat
sol Al(OH)3. Cara reaksi redoks digunakan untuk
membuat sol emas dan sol belerang. Cara
homogenisasi digunakan untuk membuat koloid
tipe emulsi.
28. Jawaban: a
Sol Al(OH)3 dapat dibuat dengan cara menambahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3 dalam
air. Cara ini dinamakan peptisasi. Peptisasi adalah
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa
partikel-partikel koloid. Kondensasi merupakan
cara membuat koloid dengan mengubah partikelpartikel endapan elektrolit yang berupa partikelpartikel larutan sejati menjadi partikel berukuran
koloid. Busur Bredig merupakan cara membuat
partikel-partikel koloid dengan menggunakan
loncatan bunga api listrik. Pengembunan uap
merupakan cara pembuatan koloid dengan
penguapan lalu pengembunan. Reaksi hidrolisis
merupakan cara pembuatan koloid dengan
mereaksikan garam tertentu dengan air.
29. Jawaban: c
1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS
merupakan pembuatan koloid dengan cara
peptisasi (dispersi).
2) Sol logam dibuat dengan cara busur Bredig
merupakan pembuatan koloid dengan cara
dispersi.
3) Larutan AgNO3 diteteskan ke dalam larutan
HCl merupakan pembuatan koloid dengan cara
reaksi pengendapan (kondensasi).
4) Larutan FeCl 3 diteteskan ke dalam air
mendidih merupakan pembuatan koloid dengan
cara reaksi hidrolisis (kondensasi).
5) Agar-agar dipeptisasi dalam air merupakan
pembuatan koloid dengan cara peptisasi
(dispersi).
Jadi, contoh pembuatan koloid dengan cara
kondensasi adalah 3) dan 4).
30. Jawaban: b
Reaksi hidrolisis termasuk cara pembuatan koloid
secara kondensasi, yaitu dengan mereaksikan
garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3

96

Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid

yang dibuat dengan cara menambahkan larutan


FeCl3 ke dalam air mendidih. Reaksi pada pilhan
jawaban a dan e merupakan reaksi redoks. Reaksi
pada pilihan jawaban d merupakan reaksi
pemindahan. Reaksi pada pilihan jawaban c
merupakan reaksi pengendapan.
B. Uraian
1. Koloid dapat menghamburkan cahaya karena
partikel-partikel koloid yang berupa molekul atau
ion berukuran cukup besar sehingga mampu menghamburkan cahaya yang diterimanya ke segala
arah meskipun partikel koloidnya tidak tampak.
Larutan tidak dapat menghamburkan cahaya
karena ukuran partikel larutan sangat kecil, lebih
kecil dari ukuran partikel koloid sehingga tidak
mampu menghamburkan cahaya.
2. Muatan pada partikel koloid terjadi karena permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion-ion
dalam medium pendispersi. Adsorpsi ion negatif
menyebabkan koloid bermuatan negatif dan adsorpsi
ion positif menyebabkan koloid bermuatan positif.
3. a. Sorot lampu kendaraan saat udara berkabut
tampak lebih jelas.
b. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop
tampak lebih jelas saat ada asap rokok
sehingga gambar film di layar menjadi kabur.
c. Terjadinya warna merah dan jingga di langit
pada pagi dan sore hari dan terjadinya warna
biru di langit pada siang hari.
4. Dalam dispersi koloid, koloid pelindung berfungsi
sebagai pelindung muatan koloid agar partikelpartikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
medium pendispersi.
5. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara
mekanik adalah memperkecil ukuran partikel suatu
zat dengan cara menggiling atau menggerus hingga
menjadi berukuran partikel koloid. Jadi, dengan
cara mekanik partikel zat terdispersi diperkecil
hingga berukuran koloid.
6. Sol AgCl dibuat melalui reaksi pengendapan dengan
cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan
larutan HCl atau NaCl encer. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut.
AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
7. Hemodialisis (cuci darah) merupakan terapi medis
yang digunakan oleh penderita penurunan fungsi
ginjal. Hemodialisis berfungsi membuang zat-zat
sisa metabolisme dalam darah menggunakan
mesin dialisator. Darah dipompa keluar dari tubuh
kemudian masuk ke dalam mesin dialisator. Di
dalam dialisator, darah dibersihkan dari zat-zat

racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh


cairan khusus untuk dialisis. Setelah bersih, darah
dialirkan kembali ke dalam tubuh.
8. Emulgator atau koloid pelindung berfungsi untuk
menstabilkan koloid yang partikel fase terdispersinya tidak menyukai (memiliki afinitas kecil)
terhadap medium pendispersinya.
9. Kegiatan industri yang memanfaatkan sifat adsorpsi
sebagai berikut.
a. Industri gula, yaitu pada kegiatan pemutihan
gula.
b. Industri tekstil, yaitu pada proses pewarnaan
tekstil.
c. Industri air minum, yaitu pada kegiatan menjernihkan dan memurnikan air.

d.
e.

Industri logam, yaitu pada kegiatan memisahkan mineral logam dari bijihnya.
Industri zat warna, yaitu pada kegiatan memisahkan komponen zat warna.

10. Peptisasi merupakan peristiwa pemecahan molekul


besar menjadi molekul kecil (berukuran koloid)
dengan penambahan zat kimia. Suatu presipitat
(zat padat) didispersikan ke dalam suatu medium
dispersi dengan jalan penambahan zat ketiga.
Sementara itu, koagulasi merupakan peristiwa
penggumpalan partikel-partikel koloid sehingga
fase terdispersi terpisah dari medium
perdispersinya. Jadi, secara skema dapat dituliskan sebagai berikut.
koagulasi

koloid
presipitat
peptisasi

Kimia Kelas XI

97

4. Jawaban: d
Ba(OH)2 R Ba2+ + 2OH

A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
[basa] =
=
=
=

0,002

 
 

 
 



= 0,03 M





 

= 1,8 102

Jadi, derajat ionisasi NH4OH sebesar 0,018.


2. Jawaban: d
pH = 5 pH = log [H+]
[H+] = 105
[H+] =
10

10

   

= 105 [CH3COOH]

[CH3COOH] = 105 M
V1 M1 = V2 M2
10 105 = 100 M2
M2 = 1 106 M
[H+] =
=

   

 

= 
= 3,16 106
pH = log [H+]
= log 3,16 106
= 6 log 3,16
= 5,5
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,5.
3. Jawaban: b
Air limbah yang tercemar asam mempunyai
pH < 7. Dengan demikian, air limbah tersebut
adalah Q dengan pH 5,5 dan T dengan pH 4,7.
Sementara itu, air limbah P, R, dan S bersifat basa
karena pH > 7.

98

Ulangan Akhir Semester

0,002

0,004

[OH] = 0,004 M
pOH = log [OH]
= log 4 103
= 3 log 4
Kw = 2 1014
pKw = log Kw = 14 log 2
pH = pKw pOH
= (14 log 2) (3 log 4)
= 13,7 2,4
= 11,3
Jadi, pH larutan Ba(OH)2 = 11,3.
5. Jawaban: c
Warna larutan HCOOH = HCl maka pH
HCOOH = pH HCl
[H+] = [HCl] valensi
= 0,003 1
= 3 103 M
pH = log [H+]
= log 3 103
= 3 log 3
Karena pH HCl = pH HCOOH maka [H+] dari
HCl = [H+] dari HCOOH
[H+] =
3 103 =

  
  

(3 103)2 = Ka 0,2
9 106 = Ka 0,2
Ka =

 
 

= 4,5 105
Jadi, tetapan ionisasi HCOOH sebesar 4,5 105.
6. Jawaban: b
Pengenceran HCl:
M1 V1 = M2 V2
0,1 103 = M2 1
M2 = 0,0001 = 104

mol HCl = M V
= 104 1
= 104 mol
HCl H+ + Cl

a.



[H+] = Ka 
   

= 105 *   
= 2 105
pH = 5 log 2 pH = 5 (bukan)

104 mol ~ 104 mol

[H+] =

 


= 104 M
pH = 4
agar pH stabil:
misal: massa NaOH = x

b.

NaOH + CH3COOH
Mula-mula :

!


mol

CH3COONa + H2O


 

= 105   = 105


pH = 5 (benar)

Reaksi
:  mol  mol
mol
mol



Setimbang :

(0,022

[H+] = Ka

) mol

!


mol

!


mol




104 = 105
!

10(  ) = 0,022
 !


!


!


c.

" !#
!
!


+  = 0,022

d.

11x = 0,88
x = 0,08 gram = 80 mg
Jadi, massa NaOH yang diperlukan sebanyak
80 mg.
$
L 0,2 M = 0,16 mol
%

L 0,2 M = 0,04 mol
%

mol Ba(OH)2 =

2CH3COOH + Ba(OH)2 (CH3COO)2Ba + 2H2O


Mula-mula : 0,16 mol
0,04 mol

Reaksi
: 0,08 mol
0,04 mol
0,04 mol
0,08 mol

Setimbang : 0,08 mol

0,04 mol
0,08 mol

[H+] = Ka
= Ka


"# &

 
 ' '
 "# &
 ' '
$

= 2 105 
= 4 105
pH = log [H+] = log 4 105 = 5 log 4
8. Jawaban: b
pH = 5
[H+] = 105

[H + ] yang dihitung menggunakan cara


hidrolisis karena asam lemah tidak bersisa.
basa lemah dengan garamnya

 
 
* *
105 * *

= 105

pOH = 5
pH = 9 pH = 5 (bukan)
e.

mol CH3COOH =

HCOOH + NaOH HCOONa + H2O


Mula-mula : 1 mmol
1 mmol

Reaksi
: 1 mmol
1 mmol

Setimbang :

1 mmol

[OH] = Kb

= 0,022

7. Jawaban: a

HCOOH + NaOH
HCOONa + H2O
Mula-mula : 1 mmol
0,5 mmol

Reaksi
: 0,5 mmol 0,5 mmol
0,5 mmol
0,5 mmol

Setimbang : 0,5 mmol


0,5 mmol
0,5 mmol

[H+] = Ka 

0,022 mol

asam lemah dengan garamnya

NH3

HCl

NH4Cl

Mula-mula : 1 mmol
0,5 mmol

Reaksi
: 0,5 mmol 0,5 mmol
0,5 mmol

Setimbang : 0,5 mmol


0,5 mmol

[OH] = Kb

 
 

*  *

= 105 *  *


= 105
pOH = 5
pH = 9 pH = 5 (bukan)

9. Jawaban: c
Misal MNH3 = 1 M
MHCl = 1 M
volume NH3 = x L
volume HCl = y L
mol NH3 = x L 1 M = x mol
mol HCl = y L 1 M = y mol
NH3
+
HCl NH4Cl
Mula-mula : x mol
y mol

Reaksi
: y mol
y mol
y mol

Setimbang : (x y) mol
y mol

Kimia Kelas XI

99

pH = 9
pOH = 14 pH
= 14 9 = 5
log [OH] = 5
log [OH] = log 105
[OH] = 105
[OH] = Kb

[Na2S] =
=

= 0,05 M
[OH] =

 
 

  
 ' '
  
 ' '
!/
105
/

= Kb
105 =

y=xy
2y = x
!
/

= 

Jadi, perbandingan volume NH3 : HCl = 2 : 1.


10. Jawaban: A
50

mol NH3 = 1.000 L 0,2 M = 0,01 mol


50

mol HCl = 1.000 L 0,2 M = 0,01 mol


NH3 +
HCl NH4Cl
Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol

Reaksi
: 0,01 mol 0,01 mol
0,01 mol

Setimbang:

0,01 mol
Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah dan
asam kuat.
Volume total = volume NH3 + volume HCl
= (50 + 50) ml = 100 ml
[H+] =
=

Kw
Kb

[G]

1014
105

0,01mol


*
 *

1.000
L
100

5
10 10 = 10
pH = log [H+] = log 105 = 5 atau 5 + log 1

11. Jawaban: d
mol NaOH = 0,05 L 0,2 M
= 0,010 mol
mol H2S = 0,05 L 0,1 M
= 0,005 mol
2NaOH + H2S


=  

  

= 2,2 106
pOH = log [OH]
= log 2,2 106
= 6 log 2,2
= 5,7
pH = pKw pOH
= 14 5,7
= 8,3
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,3.
12. Jawaban: e
Na 2 SO 4 merupakan garam netral sehingga
larutannya bersifat netral (pH = 7).
NaBr merupakan garam netral sehingga
larutannya bersifat netral (pH = 7).
NH 4 Br merupakan garam asam sehingga
larutannya bersifat asam (pH < 7).
NH 4 Cl merupakan garam asam sehingga
larutannya bersifat asam (pH < 7).
CH3COONa merupakan garam basa sehingga
larutannya bersifat basa (pH > 7).
Jadi, pH paling besar dimiliki oleh larutan
CH3COONa.
13. Jawaban: e
mol CH2COOH = 0,1 L 0,2 M
= 0,02 mol
mol NaOH = 0,1 L 0,2 M
= 0,02 mol
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

R Na2S + 2H2O

Mula-mula : 0,010
0,005

Reaksi
: 0,010
0,005
0,005 0,010

Setimbang :

0,005

volume total = (50 + 50) ml


= 100 ml
= 0,1 L

;
?


Mula-mula : 0,02
0,02

Reaksi
: 0,02
0,02
0,02
0,02

Setimbang :

0,02
0,02

volume total = (100 + 100) ml


= 200 ml
= 0,2 L
[CH3COONa] =
=


*
*

= 0,1 M

100

Ulangan Akhir Semester

[OH] =

pH = log [H+]
= log 2 105
= 5 log 2
= 4,7
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 4,7.

;
?




=  

 
= 1 105
pOH = log [OH]
= log 1 105
=5
pH = pKw pOH
= 14 5
=9
Jadi, pH larutan setelah dicampur sebesar 9.
=

14. Jawaban: a
pH = log [H+]
H+ =


? ;


16. Jawaban: e
Reaksi yang terjadi:
KOH + CH3COOH R CH3COOK + H2O
CH3COOK R CH3COO + K+
CH3COO + H2O R CH3COOH + OH


mol KOH = % L 1 M = 0,2 mol




mol CH3COOH = % L 1 M = 0,2 mol


mol CH3COOK = mol KOH
= mol CH3COOH
= 0,2 mol
[CH3COOK] =

 

%

=  ?  


 

= 3,16 107
pH = log 3,16 107
= 7 log 3,16
= 6,5
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 6.5.
15. Jawaban: b
mol NH4OH = 0,1 L 1,6 M
= 0,16 mol
mol H2SO4 = 0,1 L 0,8 M
= 0,08 mol
2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 0,16
0,08

Reaksi
: 0,16
0,08
0,08
0,16

Setimbang :

0,08
0,16

volume total = (100 + 100) ml


= 200 ml
= 0,2 L
[(NH4)2SO4] =
[H+] =
=



;
?


 




  
= 2 105
=

$*
*

= 0,4 M

= 0,5 mol/L

CH3COOK adalah garam yang terbentuk dari


asam lemah dan basa kuat sehingga:
pH = 10
pOH = pKw pH
= 14 10 = 4

[OH ] = 104 M
[OH] =

;


?

104 =

 


108 =

  


Ka =

  
$

?  

= 5 107
Jadi, Ka CH3COOH sebesar 5 107.
17. Jawaban: c
CH 3 COONa terbentuk dari asam lemah
CH3COOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat
basa.
volume = 500 ml = 0,5 L
pH = 8
pOH = pKw pH
= 14 8
=6

[OH ] = 106

Kimia Kelas XI

101

12

10

?

18. Jawaban: e
Ag2CrO4(aq) R 2Ag+(aq) + CrO42(aq)
s

2s

+2

[CrO42]

Ksp Ag2CrO4 = [Ag ]

Ksp CaCO3 = [Ca

= 6,1 105
Jadi, urutan kelarutan garam-garam tersebut dari
yang kecil yaitu MnCO3, CdCO3, CaCO3, dan
NiCO3 atau 2), 3), 4), dan 1).
20. Jawaban: c
Suatu garam akan larut jika harga Ksp > hasil kali
kelarutan ion-ionnya.
Ionisasi AgNO3 sebagai berikut.
AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3(aq)

1)

Ag2S(aq) R 2Ag+(aq) + S2(aq)


s

2s

2 1049 = (2s)2(s)
2 1049 = 4s3
s=

1,4 107 = s2

2)

 

 


Ag3PO4(aq) R 3Ag+(aq) + PO43(aq)


s

3s
+3

Ksp Ag3PO4 = [Ag ]

= 3,7 104
MnCO3(aq) R Mn2+(aq) + CO32(aq)
s

Ksp MnCO3 = [Mn

= 1,7 1016
Ksp Ag2S = 2 1049
Ksp Ag2S = [Ag+]2[S2]
= (2 0,02)2(1,7 1016)
= (1,6 104)(1,7 1016)
= 2,72 1019
+ 2 2
Ksp < [Ag ] [s ] terjadi endapan

][CO32]

2+

][CO32]

s4 =

s =

 

= 4,6 107
102

Ulangan Akhir Semester

[PO42]

1 1020 = (3s)3(s)
1 1020 = 27s4

2,2 1013 = s2
s=

Ksp Ag2S = [Ag ] [S ]

19. Jawaban: c
1) NiCO3(aq) R Ni2+(aq) + CO32(aq)

+2

sebesar 1,09 105.

s=

0,02

[Ag ] = 0,02 M

= 1,09 105 mol/L


Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam K2CrO4 0,01 M

2)

0,02

  

Ksp NiCO3 = [Ni

$ 

s=

$  


2+

][CO32]

3,8 109 = s2

4s = 4,8 10

2+

10

$  


CaCO3(aq) R Ca2+(aq) + CO32(aq)

4)

0,02

4,8 1012 = (2s)2 0,01

s=

  

= 2,5 106

1 1017 = 1014 M
M = 1 103
[CH3COONa] = 0,001 M
mol CH3COONa = M V
= 0,001 0,5
= 5 104 mol
massa CH3COONa = mol Mr
= (5 104) 82
= 0,041 g
Jadi, massa garam yang harus dilarutkan
sebanyak 0,041 g.

4s =

6,2 1012 = s2
s=

 


Ksp CdCO3 = [Cd2+][CO32]

 


106 =

CdCO3(aq) R Cd2+(aq) + CO32(aq)

3)

;


[OH] =

 



 


= 4,4 106

Ksp Ag3PO4 = 1 1020


Ksp Ag3PO4 = [Ag+]3[PO43]
= (3 0,02)3(4,4 106)
= (2,16 104)(4,4 106)
= 9,5 1010
Ksp < [Ag+]3[PO43] terjadi endapan
3)

Ag2CrO4(aq) R 2Ag (aq) +


s

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42]


6 10

Ksp BaCrO4 = [Ba

 


= 1,4 105
PbSO4(aq) R Pb2+(aq) + SO42(aq)

2)

Ksp PbSO4 = [Pb

][SO42]

1,8 108 = s2

$ $

s=

= 1,3 104
CaCO3(aq) R Ca2+(aq) + CO32(aq)

3)

s
2+

Ksp CaCO3 = [Ca

][CO32]

2,8 109 = s2

$ 

s=

AgBr(aq) R Ag+(aq) + Br(aq)

= 5,2 105

AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)

4)

5 1013 = s2

s
+

s =    = 7 107
Ksp AgBr = 5 1013
Ksp AgBr = [Ag+][Br]
= (2 0,02)(7 107) = 2,8 108
Ksp < [Ag+][Br] terjadi endapan
Ag2SO4(aq) R 2Ag+(aq) + SO42(aq)
s

2s

+2

Ksp Ag2SO4 = [Ag ]

[SO42]

3 105 = (2s)2(s)

 


Ksp AgCl = [Ag ][Cl ]


1,0 1010 = s2
s =   
= 1 105
Jadi, urutan kelarutan garam dari yang paling kecil
ke yang paling besar yaitu AgCl, BaCrO4, CaCO3,
dan PbSO4 atau 4), 1), 3), dan 2).
22. Jawaban: a
BaSO4(aq) R Ba2+(aq) + SO42(aq)
x

[CrO42] berasal dari


K2CrO4 = 0,01 M

3 105 = 4s3
s=

s
2+

Ksp AgBr = [Ag+][Br]

5)

  

s=

= 2,4 102
Ksp Ag2CrO4 = 6 105
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42]
= (2 0,02)2(2,4 102)
= 3,8 105
Ksp > [Ag+]2[CrO42] larut
s

][CrO42]

2,0 1010 = s2

= (2s) (s)
= 4s3


s
2+

s=

4)

CrO42(aq)

2s

21. Jawaban: d
1) BaCrO4(aq) R Ba2+(aq) + CrO42(aq)

= 1,9 102

Ksp = 3 105
Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO42]
= (2 0,02)2(1,9 102)
= 3 105
Ksp = [Ag+]2[SO42] belum terjadi endapan
Jadi, garam yang larut yaitu Ag2CrO4 dan Ag2SO4.

Ksp BaSO4 = x
Vair = 1.000 ml = 1 L
massa BaSO4 = 2,33 mg
 

mol BaSO4 =  


= 0,01 mmol
= 1 102 mmol
= 1 105 mol
[BaSO4] =

*E* 
*

= 1 105 M

[BaSO4] = [Ba2+] = [SO42]


Ksp BaSO4 = (1 105)2
= 1 1010

Kimia Kelas XI

103

23. Jawaban: c
Hidroksida yang mengendap adalah hidroksida
dengan [ion+][OH] > Ksp

Harga hasil kali [ion-ion] > Ksp AgCl sehingga


terjadi endapan (terbukti).]
mol NaCl = VNaCl MNaCl

Apabila pH = 8 maka pOH = 6 = log[OH ]


[OH] = 106
X(OH)2(aq) R X2+(aq) + 2OH(aq)



= % L 0,2 M
= 0,02 mol
mol AgNO3 = VAgNO MAgNO
3

Ksp X(OH)2 = (101)(106)2

= 1013
1013 < 2,8 1010 tidak mengendap
Y(OH)2(aq) R Y2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Y(OH)2 = (101)(106)2
= 1013
1013 < Ksp Y(OH)2
1013 < 4,5 1011 tidak mengendap
Z(OH)2(aq) R Z2+(aq) + 2OH(aq)
Ksp Z(OH)2 = (101)(106)2
= 1013
1013 > Ksp Z(OH)2
1013 > 1,6 1014 mengendap
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Z(OH)2
karena hasil kali konsentrasi ion-ionnya > Ksp-nya.
24. Jawaban: b
NaCl(aq) R Na+(aq) + Cl(aq)
F

Mula-mula :

U+

U+

F' '


  
%


+

%
%

 
 

= 0,1 M
AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)
Ksp = [Ag+][Cl] = 0,1 0,1 = 0,01 = 102

Ulangan Akhir Semester

25. Jawaban: c
Endapan tidak terjadi apabila hasil kali konsentrasi
ion-ion < Ksp.
1)

Ca(NO3)2 = 103 M, Ksp Ca(OH)2 = 5 106,


KOH = 103 M (perubahan volume karena
penambahan KOH diabaikan)
[Ca2+][OH]2 = (103)(103)2
= 10 9 < K sp Ca(OH) 2 (tidak
mengendap

2)

Ba(NO3)2 = 103 M, Ksp Ba(OH)2 = 4 103,


KOH = 103 M
[Ba2+][OH]2 = (103)(103)2
= 109 < Ksp Ba(OH)2
(tidak mengendap)

3)

Mg(NO3)2 = 103 M, Ksp Mg(OH)2 = 3 1012,


KOH = 103 M
[Mg2+][OH]2 = (103)(103)2
= 109 > Ksp Mg(OH)2
(mengendap)

4)

Fe(NO3)2 = 103 M, Ksp Fe(OH)2 = 5 1016,


KOH = 103 M
[Fe2+][OH]2 = (103)(103)2
= 109 > Ksp Fe(OH)2
(mengendap)

 
 

0,02 mol

mol AgCl = 0,02 mol


massa AgCl = mol AgCl Mr AgCl
= mol AgCl ((1 Ar Ag) + (1 Ar
Cl))
= 0,02 mol ((1 108) + (1 35,5))
g/mol
= 0,02 mol 143,5 g/mol
= 2,87 gram


  
%


+

%
%

0,02 mol

Reaksi
:
0,02 mol
0,02 mol
0,02 mol
0,02 mol

Setimbang :

0,02 mol
0,02 mol

= 0,1 M
AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3(aq)

104

L 0,2 M

NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

F' '

[Ag+] dalam AgCl =

= 0,02 mol

1013 < Ksp X(OH)2

[Cl] dalam AgCl =


%

5)

Pb(NO3)2 = 103 M, Ksp Pb(OH)2 = 3 1016,


KOH = 103 M
[Pb2+][OH]2 = (103)(103)2
= 109 > Ksp Pb(OH)2
(mengendap)

26. Jawaban: b
Susu dan air akan membentuk sistem koloid tipe
emulsi. Urea dan air akan membentuk larutan,
sama seperti air dan gula. Air dan pasir
membentuk suspensi, sama seperti terigu dan air.
27. Jawaban: d
Fase padat yang terdispersi dalam fase padat
disebut sol padat. Sol terbentuk dari fase padat
yang terdispersi dalam fase cair. Aerosol terbentuk
dari fase cair yang terdispersi dalam gas. Aerosol
padat terbentuk dari fase padat yang terdispersi
dalam medium gas.
28. Jawaban: e
Kue merupakan contoh busa padat. Contoh busa
(buih) adalah busa sabun.
29. Jawaban: a
Sistem koloid dengan fase cair terdispersi dalam
gas disebut aerosol, contoh kabut. Asap adalah
aerosol padat. Batu apung dan styrofoam adalah
busa padat. Busa sabun termasuk busa (buih).
30. Jawaban: c
Sol merupakan sistem koloid dengan fase padat
terdispersi dalam fase cair. Contoh cat, darah, cat
kuku, dan getah karet. Mentega termasuk koloid
tipe emulsi padat (cair dalam padat).
31. Jawaban: c
Susu merupakan koloid alam yang sangat stabil
karena adanya kasein yang berperan sebagai
emulgator antara lemak dan air.
32. Jawaban: b
Larutan amonia yang ditambahkan ke dalam getah
karet berfungsi menstabilkan bentuk sol getah
karet.
33. Jawaban: d
Partikel-partikel koloid di dalam air kotor
mengandung muatan negatif. Tawas mengandung
ion-ion positif yang dapat membentuk koloid
bermuatan positif. Dengan demikian, tawas akan
menetralkan muatan partikel koloid di dalam air
kotor. Akibat gaya gravitasi, partikel-partikel koloid
yang telah netral akan mengendap bersama
dengan tawas.

34. Jawaban: d
Debu merupakan partikel koloid. Jadi, ketika sinar
matahari yang masuk rumah melewati celah
rumah yang berdebu, jalannya sinar akan
kelihatan jelas. Peristiwa tersebut menunjukkan
sifat koloid berupa efek Tyndall. Peptisasi
merupakan cara mengubah endapan menjadi
partikel koloid dengan penambahan zat elektrolit
(ion sejenis). Adsorpsi merupakan peristiwa
penyerapan ion-ion oleh partikel koloid sehingga
partikel koloid menjadi bermuatan. Koagulasi
merupakan penggumpalan partikel koloid. Gerak
Brown merupakan gerakan partikel-partikel koloid
dalam arah zig-zag.
35. Jawaban: a
Kemampuan koloid untuk memisahkan ion-ion
pengganggu kestabilan dalam suatu proses
ditunjukkan oleh sifat koloid berupa dialisis.
Dispersi merupakan cara mengubah partikelpartikel kasar menjadi partikel koloid. Kondensasi
merupakan pengubahan partikel larutan dengan
cara penggumpalan sehingga menjadi partikel
berukuran koloid. Peptisasi adalah memecah
partikel-partikel besar menjadi partikel koloid
dengan penambahan suatu zat elektrolit. Busur
Bredig merupakan cara membuat partikel-partikel
fase terdispersi berukuran partikel koloid menggunakan loncatan bunga api listrik.
36. Jawaban: d
Sifat adsorpsi diterapkan pada proses cara kerja
obat norit dan penjernihan air menggunakan
tawas. Sorot lampu mobil saat cuaca berkabut
merupakan contoh peristiwa efek Tyndall. Proses
pencucian darah menerapkan sifat dialisis.
Pembentukan delta dimuara sungai merupakan
contoh peristiwa koagulasi.
37. Jawaban: a
Sol AgI yang bermuatan negatif akan mudah
dikoagulasikan dengan elektrolit yang bermuatan
positif dengan jumlah muatan paling besar.
Muatan positif dari: AlCl3 = 3, BaCl2 = 2, NaCl = 1,
Na2SO4 = 1, dan Na3PO4 = 1.
Jadi, elektrolit yang paling baik untuk mengkoagulasikan AgI yaitu AlCl3.
38. Jawaban: b
Penerapan efek Tyndall adalah cahaya matahari
di sela-sela pohon yang berkabut dan sinar lampu
kendaraan pada cuaca berkabut, proses pencucian darah pada pasien gagal ginjal merupakan
penerapan sifat dialisis, pembentukan delta di
muara sungai merupakan penerapan sifat
koagulasi, dan pengobatan diare dengan pil norit
merupakan penerapan sifat adsorpsi.

Kimia Kelas XI

105

39. Jawaban: d
1) reaksi hidrolisis
2) reaksi redoks
3) reaksi redoks
4) reaksi pemindahan
5) reaksi pengendapan

Volume rata-rata H2SO4


=
d.

40. Jawaban: e
Koloid yang dibuat dengan cara mekanik dilakukan
dengan menggerus partikel-partikel kasar menjadi
partikel halus. Setelah itu, didispersikan ke dalam
medium pendispersi. Pada pembuatan koloid
secara mekanik ini ditambahkan zat penstabil
(stabilizer) yang berupa koloid pelindung. Zat
penstabil berfungsi untuk mencegah terjadinya
penggumpalan kembali.
B. Uraian
1. [OH] = 102
pOH = log [OH]
pOH = log 102
pOH = 2
pH = 14 pOH
pH = 14 2 = 12
pH larutan setelah ditambah NaOH padat =
12 + log 5
pOH = 14 (12 + log 5) = 2 log 5
log (OH) = log 5 102
[OH] = 5 102 M
valensi NaOH = 1
[OH] = [NaOH]
mol NaOH = M V
= (5 102) 2
= 101 mol
massa NaOH = mol Mr
= 101 40
=4g
Jadi, massa NaOH padat yang ditambahkan ke
dalam larutan NaOH sebesar 4 gram.
2. a.

b.

c.

106

Persamaan reaksi netralisasi sebagai berikut.


2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) +
2H2O(A)
Perubahan warna indikator fenolftalein pada
titik ekuivalen yaitu dari merah menjadi tidak
berwarna.
Percobaan

II

III

Pembacaan akhir buret (ml)


Pembacaan awal buret (ml)
Volume H2SO4 (ml)

19,95
0,00
19,95

39,95
19,95
20,00

45,05
25,00
20,05

Ulangan Akhir Semester

e.

 +  + 




ml

= 20,00 ml
Pada penetralan asam sulfat dan natrium
hidroksida berlaku rumus berikut.
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
25 2 1 = 20 M2 2
M2 = 1,25 M
Jadi, konsentrasi larutan asam sulfat adalah
1,25 M.
Jumlah mol NaOH yang digunakan
= VNaoH MNaOH


= % L 2 M
= 0,05 mol
Jumlah mol Na2SO4 yang dihasilkan

=  mol NaOH

=  0,05 mol
= 0,025 mol
Massa Na2SO4
= mol Na2SO4 Mr Na2SO4
= 0,025 mol ((2 A r Na) + (1 A r S) +
(4 Ar O)) g/mol
= 0,025 mol ((2 23) + (1 32) + (4 16))
g/mol
= 0,025 mol (46 + 32 + 64) g/mol
= 0,025 mol 142 g/mol
= 3,55 g
Jadi, massa maksimum garam Na2SO4 yang
terbentuk dalam reaksi adalah 3,55 g.
3. CH3COONa tegolong elektrolit kuat karena berupa
garam. Oleh karena itu, CH 3 COONa akan
terionisasi sempurna dalam air membentuk ion
Na+ dan ion CH3COO. CH3COOH adalah asam
lemah yang hanya terionisasi sebagian dalam air
dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
CH3COOH(aq) R CH3COO(aq) + H+(aq)
Ion CH3COO yang ada dalam kesetimbangan
berasal dari CH 3 COOH dan CH 3 COONa.
Penambahan ion H+ ke dalam larutan penyangga
tersebut akan mengakibatkan ion CH 3COO
bereaksi dengan H+. Oleh karena konsentrasi H+
tidak berubah banyak maka perubahan pH larutan
relatif kecil.

NaCl(aq) R Na+(aq) + Cl(aq)

4. Derajat hidrolisis garam dihitung dengan rumus


sebagai berikut.
Kh =
=

0,1

 
 

 
 

mol garam =

s=
= 0,2 mol

c.

`
q

  


5. Garam yang dapat memerahkan lakmus biru


adalah garam yang bersifat asam. Garam bersifat
asam berasal dari asam kuat dan basa lemah.
a. CH3COONa, berasal dari basa kuat NaOH
dan asam lemah CH3COOH sehingga bersifat basa.
b. NH4Cl, berasal dari basa lemah NH4OH dan
asam kuat HCl sehingga bersifat asam.
c. K2S, berasal dari basa kuat KOH dan asam
lemah H2S sehingga bersifat basa.
d. NaBr, berasal dari basa kuat NaOH dan asam
kuat HBr sehingga bersifat netral.
e. (NH4)2SO4, berasal dari basa lemah NH4OH
dan asam kuat H2SO4 sehingga bersifat asam.
Jadi, garam yang dapat memerahkan lakmus biru
yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4.
dalam air suling
AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)
[Ag+] = [Cl] = [AgCl]
Ksp AgCl = [Ag+][Cl]
[Ag ] =

|

= *E*  
= 1,4 105 M
Jadi, kelarutan AgCl dalam air suling =
1,4 105 M.
b.

AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)


s

s
+

AgNO3(aq) R Ag (aq) + NO32(aq)

= 3,5 10
% = 3,5 105 100%
= 0,0035%
= 3,5 103%
Jadi, garam terhidrolisis sebesar 3,5 103%.

AgCl dalam AgNO3 0,1 M


AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)
s

6. a.

*E*  
*E* 

= 2 109 M
Jadi, kelarutannya AgCl dalam NaCl 0,1 M
sebesar 2 109 M.

[garam] = 0,2/500/1.000
= 0,4 M

0,1

2 1010 = (s) (0,1)

= 5 1010
[garam] = mol/volume

0,1

Dalam larutan terdapat Ag+ = s M


Cl = s + 0,1 0,1 M
Ksp AgCl = [Ag+][Cl]

;


0,1

0,1

0,1

Dalam larutan terdapat [Cl ] = s M


[Ag+] = s + 0,1 M 0,1 M
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl]
2 1010 = (0,1) (s)
s=

*E*  
*E* 

= 2 109 M
Jadi, kelarutannya AgCl dalam AgNO 3
0,1 M sebesar 2 109 M.
7. a.

AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl(aq)


Ksp = [Ag+][Cl]
1,8 1010 = s2
s = 1,3 105 M
mol garam = 1,3 105 M 1 L
= 1,3 105 mol
massa garam = mol Mr
= 1,3 105 mol 143,5 gr/mol
= 1,87 103 gram
Jadi, massa garam AgCl dalam setiap liter
larutan = 1,87 103 gram.

b.

BaSO4(aq) R Ba2+(aq) + SO42(aq)


Ksp = [Ba2+][SO42]
1 1010 = s2
s =

*E*  

= 1 105 M
mol garam = 1 105 M/1 L
= 1 105 mol

Kimia Kelas XI

107

massa garam = mol Mr


= 1 105 mol 233
= 233 105 gram
= 2,33 103 gram
Jadi, massa garam BaSO4 dalam setiap liter
larutan = 2,33 103 gram.
8. Ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan
dengan ukuran partikel larutan sejati. Dengan
demikian, partikel koloid lebih sulit berdifusi
daripada partikel larutan sejati. Partikel koloid juga
tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi
harus menggunakan penyaring ultra.

108

Ulangan Akhir Semester

9. a.

b.

Sol As2S3 dalam air dapat mengadsorpsi ion


negatif sehingga sol tersebut bermuatan
negatif.
Sol Fe(OH)3 dalam mediumnya dapat mengadsorpsi ion positif sehingga sol tersebut
bermuatan positif.

10. Koloid juga dapat dibuat menggunakan cara


dispersi dalam gas. Cara tersebut dilakukan
dengan menyemprotkan cairan melalui atomizer.
Selain itu, dapat juga dilakukan menggunakan
sprayer pada pembuatan koloid tipe aerosol. Misal
obat asma semprot, hairspray, dan parfum.

Kimia Kelas XI

235

: ....
: XI/2
: Kimia

Materi Pokok/
Pembelajaran

Konsep
Asam-Basa

Kompetensi
Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori


asam-basa
dengan menentukan sifat
larutan dan
menghitung pH
larutan
Pendidikan
karakter
(*) Rasa ingin
tahu
Ekonomi
kreatif
() Kreatif

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Mampu menjelaskan pengertian asam


dan basa menurut
Bronsted-Lowry.

2. Mengkaji literatur
tentang pengertian
asam dan basa menurut Bronsted-Lowry.
3. Menentukan pasangan
a s a m - b a s a
konjugasi BronstedLowry.

Mampu menuliskan
persamaan reaksi
asam dan basa
menurut BronstedLowry dan menunjukkan pasangan
asam dan basa
konjugasinya.

Mampu menjelaskan
pengertian
asam dan basa
menurut Arrhenius.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

1. Mengkaji literatur
tentang pengertian
asam dan basa
menurut Arrhenius.

Kegiatan
Pembelajaran

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Teknik

Uraian

Uraian

Pilihan
ganda

Bentuk
Instrumen

Tuliskan reaksi asambasa berikut menurut


Bronsted-Lowry dan tentukan pasangan asambasa konjugasinya!
a. HAc(aq) + H2O(A)
b. HNO2(aq) + OH(aq)
c. HBr(aq) + H2O(A)
d. NH3(aq) + HBO32(aq)
e. H2CO3(aq) + H2O(A)

Sebutkan beberapa ketentuan pada konsep


asam-basa BronstedLowry!

Diketahui persamaan
reaksi:
HCl(g) + NH 3 (g)
NH 4Cl(s)
Menurut Arrhenius, reaksi tersebut tidak dapat
digolongkan reaksi asambasa karena . . . .
a. zat yang dihasilkan
bersifat netral
b. tidak membentuk ion
H+ dan OH
c. tidak melibatkan transfer proton
d. reaksi
mengalami
ionisasi
e. hasil reaksi berfase
padat

Contoh Instrumen

Penilaian

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran

Silabus

12 45 1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semenit
mester 2, Intan
Pariwara, halaman 138
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 124
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan identifikasi
asam-basa

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

236

Silabus

Kompetensi
Dasar

Sifat Larutan
Asam dan
Basa

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Mampu mengidenti- Tes


fikasi sifat larutan unjuk
asam dan basa kerja
dengan berbagai
indikator.

Mampu memper- Tes


kirakan pH suatu tertulis
larutan elektrolit
yang tidak dikenal
berdasarkan hasil
pengamatan trayek
pH dan perubahan
warna
berbagai
indikator asam dan
basa.

5. Melakukan percoba-
an untuk menentukan
sifat larutan asam
dan basa dengan
berbagai indikator.
()(*)

6. Menentukan harga
pH suatu larutan
berdasarkan trayek
pH dan perubahan
warna berbagai indikator asam-basa

Teknik

Mampu menjelas- Tes


kan pengertian asam tertulis
dan basa menurut
Lewis.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

4. Mengkaji literatur
tentang asam dan
basa menurut Lewis.

Kegiatan
Pembelajaran

Pilihan
ganda

Uji
petik
kerja
prosedur

Uraian

Bentuk
Instrumen

A
Tidak
berwarna

Merah

Kuning

Air Limbah
Fenolftalein
Trayek: 8,3
10,00
Warna: Tidak
BerwarnaMerah
Lakmus
Trayek: 4,5
8,3
Warna:
Merah-Biru
Bromkresol
Ungu
Trayek: 5,2
6,8
Warna:
Kuning-Ungu

Ungu

Biru

Merah

Data dari dua jenis air


limbah ditunjukkan oleh
tabel berikut.

Lakukan percobaan untuk


mengidentifikasikan
cuka, minuman bersoda,
air abu, air sabun cuci,
dan air suling termasuk
asam, basa, atau netral
menggunakan indikator
metil merah, bromtimol
biru, dan kertas lakmus
merah! Identifikasi pula air
cuka dan air sabun cuci
termasuk asam atau
basa menggunakan
indikator alami berupa
kulit manggis, kunyit,
bunga sepatu, dan kubis
ungu! Amati perubahan
warna yang terjadi!

Tuliskan
persamaan
reaksi Lewis untuk reaksi:
SnCl 4 ( A ) + 2Cl (aq)
SnCl62(aq)!
Tentukan asam dan basa
Lewis pada reaksi tersebut!

Contoh Instrumen

Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

Kimia Kelas XI

237

Kompetensi
Dasar

8. Menentukan kekuat-
an asam (pH) atau
kekuatan basa (pOH)
berdasarkan derajat
pengionan () dan
tetapan asam (K a )
atau tetapan basa
(Kb).

Mampu menghitungkekuatan asam atau


basa berdasarkan
harga derajat pengionan () dan tetapan
asam (K a ) atau
tetapan basa (Kb).

Mampu menjelaskan pengertian kekuatan asam dan


menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari
beberapa larutan
asam dan basa
yang konsentrasinya sama.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Penentuan
pH Larutan
Asam Lemah
dan Basa
Lemah

Kegiatan
Pembelajaran

7. Mengkaji literatur
tentang kekuatan
asam (pH).

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Penentuan
pH Larutan
Asam Kuat
dan Basa
Kuat

Materi Pokok/
Pembelajaran

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Teknik

Pilihan
ganda

Uraian

Bentuk
Instrumen

Ka
1,8 105
6,7 106
7,2 1010

Konsentrasi
0,1 M
0,1 M
0,1 M

Nama
Asam
Asam
asetat
Asam
benzoat
Asam
fluorida

Berdasarkan data di
atas, urutan kekuatan
asam dari yang lemah ke
yang paling kuat ditunjukkan oleh nomor
....
a. 1) 2) 3)
b. 1) 3) 2)
c. 2) 1) 3)
d. 3) 1) 2)
e. 3) 2) 1)

3)

2)

1)

No.

Di bawah ini harga K a


untuk tiga jenis asam
lemah bervalensi satu.

Jelaskan yang dimaksud


dengan pH!

Harga pH air limbah A


dan B berturut-turut
adalah . . . .
a. 4,5 dan 5,2
b. 4,5 dan 10,0
c. 5,2 dan 6,8
d. 5,2 dan 8,3
e. 6,8 dan 10,0

Contoh Instrumen

Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

238

Silabus

4.2 M e n g h i t u n g
banyaknya
pereaksi dan
hasil reaksi
dalam larutan
elektrolit dari
hasil
titrasi
asam-basa.

Kompetensi
Dasar

Titrasi AsamBasa

Materi Pokok/
Pembelajaran

Pendidikan
karakter
(*) Kreatif
Ekonomi
kreatif
() Disiplin

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Mampu menentukan konsentrasi


asam atau basa
dengan titrasi melalui percobaan.

Mampu menjelaskan hubungan konsep pH dengan


pencemaran lingkungan.

10. Mengkaji literatur


tentang konsep pH
dalam pencemaran
lingkungan.

1. Melakukan percoba-
an titrasi asam lemah
dengan basa kuat
untuk menentukan
konsentrasi asam
atau basa. ()

Mampu menghitung
pH larutan asam
atau basa yang
diketahui konsentrasinya.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

9. Menentukan
pH
larutan asam atau
basa berdasarkan
konsentrasinya.

Kegiatan
Pembelajaran

Tes
unjuk
kerja

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Teknik

Uji petik
kerja
prosedur

Pilihan
ganda

Pilihan
ganda

Bentuk
Instrumen

Lakukan percobaan untuk


menentukan konsentrasi
dan kadar cuka makan
d e n g a n c a r a menitrasi
25 ml larutan cuka makan
yang telah diencerkan
dengan larutan NaOH
yang telah distandardisasi!
Gunakan indikator fenolttalein dan ukur pH titrat
setiap penambahan 1 ml
NaOH menggunakan
kertas indikator universal!
Lakukan percobaan hingga
terjadi perubahan warna!

Suatu sampel air sungai


diuji dengan pH-meter
menunjukkan angka 4.
Setelah beberapa bulan,
sampel air dari sungai
yang sama diuji kembali
dengan pH-meter, ternyata angka pada layar
pH-meter tertera 2.
Berdasarkan percobaan
tersebut dapat dikatakan
bahwa keasaman air
sungai . . . .
a. naik 0,01 kali
b. naik 2 kali
c. naik 100 kali
d. turun 2 kali
e. turun 100 kali

Suatu basa lemah


NH4OH mempunyai konsentrasi 0,5 M dan
terionisasi sebanyak
10%. Harga pOH dan pH
secara berturut-turut
adalah . . . .
a. 1 log 2 dan 13 + log 2
b. 2 log 5 dan 12 + log 5
c. 3 log 4 dan 11 + log 4
d. 4 log 6 dan 10 + log 6
e. 5 log 3 dan 9 + log 3

Contoh Instrumen

Penilaian

6 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 3962
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 2536

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

Kimia Kelas XI

239

Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
Mampu menentukan kadar zat
melalui titrasi.

Mampu menentukan indikator yang


tepat digunakan
untuk titrasi asam
dan basa.

Mampu menentukan kadar zat dari


data hasil percobaan.

3. Menyebutkan indikator yang tepat


digunakan untuk
titrasi asam dan basa
tertentu.

4. Menghitung kadar
zat dari data yang
telah diketahui.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

2. Menghitung kadar
zat melalui titrasi. (*)

Kegiatan
Pembelajaran

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Teknik

Uraian

Pilihan
ganda

Pilihan
ganda

Bentuk
Instrumen

Sebanyak 5 gram cuplikan


yang mengandung asam
benzoat dilarutkan ke
dalam 250 ml air. Larutan
tersebut diambil 25 ml
dan diencerkan hingga
100 ml. Sebanyak 20 ml
larutan ini dititrasi dengan
asam klorida 0,05 M. Titik
ekuivalen tercapai saat
volume asam klorida yang
ditambahkan sebanyak
10 ml. Hitung kadar asam
benzoat dalam cuplikan!

Titik ekuivalen titrasi antara


CH3COOH 0,1 M dengan
KOH 0,1 M dapat ditunjukkan dengan bantuan
indikator . . . .
a. fenolftalein
(pH = 810)
b. metil merah
(pH = 46)
c. kresol merah
(pH = 12)
d. alizarin kuning
(pH = 1012)
e. bromtimol biru
(pH = 68)

Sebanyak 0,3 gram


cuplikan NaOH dilarutkan
ke dalam air dan
memerlukan 25 ml larutan
H 2 SO 4 0,1 M untuk
menetralkannya. Kadar
NaOH dalam cuplikan
tersebut adalah . . . %.
(Ar: H = 1, O = 16, Na = 23)
a. 16,7
d. 76,6
b. 33,3
e. 83,3
c. 66,6

Contoh Instrumen

Penilaian

3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan
titrasi
asam lemah
dengan basa
kuat

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

240

Silabus

4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga


dan peranan
larutan
pen y a n g g a
dalam tubuh
m a k h l u k
hidup.

Kompetensi
Dasar

Sifat-Sifat dan
Fungsi
Larutan
Penyangga

Materi Pokok/
Pembelajaran

Pendidikan
karakter
(*) K e r j a
keras
Ekonomi
kreatif
() Kreatif

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

2. Menghitung pH atau
pOH larutan penyangga. (*)

3. Menghitung pH larutan
penyangga dengan
penambahan sedikit
asam atau sedikit
basa atau dengan
pengenceran.

Mampu menghitung
pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam
atau sedikit basa
atau dengan pengenceran.

Mampu menghitung
pH atau pOH larutan penyangga.

Mampu menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui


percobaan.

Mampu membuat
grafik titrasi dari
data hasil percobaan.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

1. Merancang dan melakukan percobaan


untuk mengamati
sifat larutan penyangga dan bukan
penyangga dengan
penambahan asam,
basa, atau pengenceran.

5. Menggambar grafik
titrasi asam-basa dari
data yang ada.

Kegiatan
Pembelajaran

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
unjuk
kerja

Tes
tertulis

Teknik

Uraian

Uraian

Uji petik
kerja
prosedur

Uraian

Bentuk
Instrumen

Diketahui
campuran
1.000 ml larutan CH3COOH
0,1 M dan 1.000 ml larutan CH 3 COONa 0,1 M
(Ka = 1,8 105). Tentukan pH larutan:
a. sebelum penambahan;

Tentukan pH campuran
100 ml larutan CH3COOH
0,5 M dengan 50 ml
larutan CH3COONa 0,2 M!
(Ka = 1,8 105)

Lakukan percobaan untuk


menentukan larutan yang
bersifat penyangga dan
bukan penyangga dengan
mengukur pH mula-mula,
pH setelah ditambah HCl,
pH setelah ditambah
NaOH, dan pH setelah
diencerkan untuk larutan
NaCl, campuran larutan
CH 3C O O H d e n g a n
CH3COONa, serta campuran larutan NH3 dengan
NH4Cl!

Sebanyak 40 ml larutan
HCN dititrasi dengan
larutan KOH 0,02 M. Titik
ekuivalen terjadi saat
volume KOH yang ditambahkan sebanyak
30 ml.
a. Tentukan konsentrasi
larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi
asam-basa
dari
larutan-larutan
tersebut!

Contoh Instrumen

Penilaian

4 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 6390
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 3750
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan larutan penyangga dan
bukan
penyangga

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

Kimia Kelas XI

241

4.4 M e n e n t u k a n
jenis garam
yang mengalami hidrolisis
dalam air dan
pH larutan garam tersebut.

Kompetensi
Dasar

Hidrolisis
Garam

Materi Pokok/
Pembelajaran

Pendidikan
karakter
(*) Teliti
(**) R a s a
ingin tahu
Ekonomi
kreatif
Bekerja
sama

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

2. Mengkaji literatur
tentang sifat garam
yang terhidrolisis dari
persamaan reaksi
ionisasi.
3. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis. (**)()

Mampu menghitung
pH larutan garam
yang terhidrolisis.

Mampu menentukan sifat garam


yang terhidrolisis
dari persamaan
reaksi ionisasi.

Mampu menentukan sifat beberapa


jenis garam yang
dapat terhidrolisis
dalam air melalui
percobaan.

Mampu menjelaskan fungsi larutan


penyangga dalam
tubuh
makhluk
hidup.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

1. Merancang dan melakukan percobaan


untuk menentukan
sifat larutan garam
yang dapat terhidrolisis. (*)

4. Menyebutkan fungsi
larutan penyangga
dalam tubuh makhluk
hidup dan dalam
kehidupan seharihari. ()

Kegiatan
Pembelajaran
Bentuk
Instrumen

Pilihan
ganda

Uraian

Uraian

Pilihan
ganda

Teknik

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

setelah penambahan
10 ml HCl 0,1 M;
setelah penambahan
20 ml NaOH 0,05 M;
setelah penambahan
4 L air.

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

Dua jenis larutan yaitu


25 ml NaOH 0,5 M dan
25 ml CH3COOH 0,5 M
dicampur menjadi satu.
Jika Ka CH3COOH = 105,
pH larutan campuran
adalah . . . .
a. 8 log 1,58
b. 8 + log 1,58
c. 9 log 1,58
d. 9 + log 1,58
e. 10 + log 1,58

Isilah tiap-tiap pelat tetes 12 45 1. Buku PG Kimia


dengan larutan KCl, NH4Cl, menit
Kelas XI SeAl 2 (SO 4 ) 3, CH 3COONa,
mester 2, Intan
Na 2CO 3, CH 3COONH 4 ,
Pariwara, hadan Na 3PO4, kemudian
laman 9196
ujilah setiap larutan
2. Buku PR Kimia
dengan kertas lakmus
Kelas XI Semerah dan biru! Tentukan
mester 2, Intan
sifat larutan termasuk
Pariwara, haasam, basa, atau netral!
laman 5156
3. Seperangkat
Mengapa garam NH 4Cl
alat dan bahan
dapat memerahkan kertas
untuk percolakmus biru? Jelaskan
baan hidrolisis
dengan reaksi kimianya!
larutan garam

Air liur merupakan larutan


penyangga karena mengandung senyawa . . . .
a. fosfat
b. karbonat
c. hemoglobin
d. asam sitrat
e. asam benzoat

d.

c.

b.

Contoh Instrumen

Penilaian

242

Silabus

1. Menentukan sukar
tidaknya
garam
untuk larut.

Pendidikan
karakter
(*) Teliti

Kegiatan
Pembelajaran

4.6 Memprediksi
terbentuknya
endapan dari
suatu reaksi
berdasarkan
prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan.

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
4. Menganalisis grafik
atau kurva titrasi
asam kuat dan basa
kuat, asam kuat dan
basa lemah, asam
lemah dan basa
kuat, untuk menjelaskan larutan penyangga
dan hidrolisis.

Kelarutan dan
Hasil Kali
Kelarutan
(K sp)

Materi Pokok/
Pembelajaran

4.5 Menggunakan
kurva perubahan harga pH
pada titrasi
asam-basa
untuk menjelaskan larutan
penyangga
dan hidrolisis.

Kompetensi
Dasar
Mampu menjelaskan grafik hasil
titrasi asam kuat
dan basa kuat, asam
kuat dan basa lemah,
asam lemah dan
basa kuat untuk
menjelaskan larutan
penyangga dan
hidrolisis.

Mampu menjelaskan kesetimbangan dalam larutan


jenuh atau larutan
garam yang sukar
larut.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Teknik

Pilihan
ganda

Pilihan
ganda

Bentuk
Instrumen

20

30

40

50

60

asam kuat dan basa


kuat
asam kuat dan basa
lemah
asam lemah dan basa
kuat
asam lemah dan
asam kuat
asam lemah dan basa
lemah

10

Trayek pH fenolftalein
pH pada titik ekuivalen
Trayek pH metil merah

14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 96116
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 5664

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

Diketahui tetapan hasil 12 45 1. Buku PG Kimia


kali kelarutan beberapa menit
Kelas XI Sesenyawa sebagai berikut.
mester 2, Intan
CaCO3, Ksp = 7,1 109
Pariwara, haCaSO4, Ksp = 4,9 109
laman 143160
BaCO3, Ksp = 2,6 109
2. Buku PR Kimia
BaSO4, Ksp = 1,1 1010
Kelas XI SeUrutan senyawa-senyawa
mester 2, Intan
tersebut berdasarkan
Pariwara, hakelarutannya dalam air
laman 6982
dari yang terbesar yaitu
3. Seperangkat
....
alat dan bahan
a. B a S O 4 B a C O 3
percobaan unCaSO4CaCO3
tuk menentub. C a S O 4 C a C O 3
kan nilai hasil
BaCO3BaSO4
kali kelarutan
c. B a C O 3 C a C O 3
suatu garam
CaSO4BaSO4
d. C a C O 3 C a S O 4
BaCO3BaSO4
e. B a C O 3 B a S O 4
CaSO4CaCO 3

e.

d.

c.

b.

a.

14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

Kurva titrasi berikut


memperlihatkan titrasi
....

Contoh Instrumen

Penilaian

Kimia Kelas XI

243

Kompetensi
Dasar

Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Kelarutan dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan
Harga
Ksp.

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

3. Menuliskan persamaan K sp berbagai


elektrolit yang sukar
larut dalam air.

4. Menentukan kelarutan suatu elektrolit


yang sukar larut
dalam air berdasarkan harga Ksp-nya.

5. Menjelaskan pengaruh penambahan ion


senama dalam larutan
berdasarkan hukum
Kesetimbangan dari
Le-Chatelier.

6. Melakukan perhitungan untuk menentukan pH suatu larutan


dari harga Ksp-nya. (*)

Mampu menentukan pH larutan dari


harga Ksp-nya.

Mampu menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan.

Mampu menghitung
kelarutan suatu elektrolit yang sukar
larut berdasarkan
data harga Ksp atau
sebaliknya.

Mampu menuliskan
ungkapan berbagai
Ksp elektrolit yang
sukar larut dalam
air.

Mampu menghitung
harga tetapan hasil
kali kelarutan berdasarkan harga
kelarutannya.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

2. Menentukan harga
Ksp berdasarkan harga
kelarutannya.

Kegiatan
Pembelajaran

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Teknik

Uraian

Uraian

Pilihan
ganda

Pilihan
ganda

Uraian

Bentuk
Instrumen

Jika diketahui Ksp Mg(OH)2


= 6 1012, berapakah pH
larutan jenuh Mg(OH) 2
pada suhu 25C?

Suatu zat yang sukar


larut dalam air AB mempunyai K sp = 108. Jika
250 ml larutan yang
mengandung 4 103 mol
B ditambahkan ke dalam
250 ml larutan yang
mengandung 4 103 mol
A + , akankah terbentuk
endapan pada larutan
tersebut? Jelaskan!

Jika harga hasil kali kelarutan Ag2SO4 = 3,2 106,


harga kelarutan Ag2SO4
dalam 1 L air adalah . . .
mol.
a. 1,6 106
b. 3,2 106
c. 8,0 105
d. 1,6 103
e. 9,2 103

Rumus
hasil
kali
kelarutan dari senyawa
Ba3(PO4)2 adalah . . . .
d. 108s5
a. s 2
b. 4s 3
e. 225s6
c. 27s4

Pada suhu tertentu kelarutan Mg(OH)2 dalam air


sebesar 3 mol/L. Tentukan hasil kali kelarutan
garam tersebut!

Contoh Instrumen

Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

244

Silabus

Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan
7. Melakukan percobaan untuk mengamati
terbentuknya endapan berdasarkan harga
Ksp suatu larutan.

Kegiatan
Pembelajaran

Mampu memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga


Ksp-nya.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Tes
unjuk
kerja

Teknik
Uji
petik
kerja
prosedur

Bentuk
Instrumen
Masukkan larutan Pb(NO3)2
ke dalam buret 1 dan larutan KCl ke dalam buret 2!
Isi empat buah tabung
reaksi, masing-masing
dengan 10 ml larutan
Pb(NO 3 ) 2 ,
kemudian
tambahkan larutan KCl ke
dalam setiap tabung reaksi
masing-masing sebanyak
1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 ml!
Kocok setiap tabung
reaksi, diamkan sebentar
dan amati perubahan
yang terjadi! Tabung
reaksi manakah yang
menghasilkan endapan?
Panaskan tabung reaksi
yang
menghasilkan
endapan dan amati
perubahan yang terjadi!
Mengapa endapan larut
kembali? Tentukan harga
Ksp campuran larutan yang
membentuk endapan dan
tuliskan persamaan reaksi
yang terjadi!

Contoh Instrumen

Penilaian
Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

Kimia Kelas XI

245

Silabus

Pendidikan
karakter
(*) R a s a
ingin tahu
Ekonomi
kreatif
() Kreatif

Pendidikan
karakter
(*) Kreatif

Sistem Koloid

Sifat-Sifat
Koloid

5.2 M e n g e l o m pokkan sifatsifat koloid dan


penerapannya
dalam kehidupan seharihari.

5.2 M e n g e l o m pokkan sifatsifat koloid dan


penerapannya
dalam kehidupan seharihari.

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Mampu mengelompokkan jenis koloid


berdasarkan fase
terdispersi dan fase
pendispersi.

Mampu menyebutkan peranan koloid


di industri kosmetik,
makanan, dan farmasi.

Mampu menjelaskan sifat-sifat


koloid (efek Tyndall,
gerak Brown, koagulasi, elektroforesis).
Mampu mengamati
sifat-sifat koloid melalui percobaan.

2. Mengkaji literatur
untuk mengetahui
klasifikasi koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase medium pendispersinya.

3. M e n g i d e n t i f i k a s i
peranan koloid di
industri kosmetik,
makanan, dan farmasi,
melalui berbagai
referensi. (*)()

1. Mengkaji literatur
untuk mengetahui
berbagai sifat koloid.

2. Melakukan percobaan untuk mengamati


beberapa sifat koloid.
(*)

Mampu mengklasifikasikan suspensi


kasar, larutan sejati,
dan koloid berdasarkan data hasil
pengamatan (kekeruhan, homogen/
heterogen, dan penyaringan).

Indikator Pencapaian
Kompetensi

1. Melakukan percobaan untuk mengamati


perbedaan antara
dispersi kasar, dispersi halus, dan
dispersi koloid.

Kegiatan
Pembelajaran

Tes
unjuk
kerja

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
tertulis

Tes
unjuk
kerja

Teknik

Uji petik
kerja
prosedur

Uraian

Pilihan
ganda

Pilihan
ganda

Uji petik
kerja
prosedur

Bentuk
Instrumen

Lakukan
percobaan
untuk mengamati beberapa sifat koloid berupa
sifat efek Tyndall menggunakan karton, larutan
garam, susu cair, sirop,
dan campuran air dan

Jelaskan
terjadinya
gerak Brown pada
partikel koloid!

Salah satu produk kosmetik yang dibuat dalam


bentuk emulsi adalah . . . .
a. lipstik
b. maskara
c. cat kuku
d. gel rambut
e. pembersih muka

Batu apung dalam sistem


dispersi termasuk jenis
koloid . . . .
a. emulsi
b. aerosol
c. sol padat
d. busa cair
e. busa padat

Masukkan gula, tanah,


dan detergen ke dalam
tiga buah gelas beker A,
B, dan C yang telah berisi
air! Diamkan setiap campuran selama 15 menit.
Amati perubahan yang
terjadi! Saring dan amati
lagi perubahan yang
terjadi!

Contoh Instrumen

Penilaian

....
XI/2
Kimia
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Materi Pokok/
Pembelajaran

:
:
:
:

Kompetensi
Dasar

Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi

8 45
menit

6 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 191203
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 93102

1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 173190
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 8392
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan perbedaan
antara dispersi
kasar, dispersi
halus, dan dispersi koloid

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

246

Silabus

5.1 Membuat berbagai sistem


koloid dengan
bahan-bahan
yang ada di
sekitarnya.

Kompetensi
Dasar

Pembuatan
Koloid

Materi Pokok/
Pembelajaran

Pendidikan
karakter
(**) B e k e r j a
sama
Ekonomi
kreatif
() Kreatif

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Melakukan percobaan untuk membuat


sol Fe(OH) 3 secara
kondensasi.

Melakukan percobaan untuk membuat


koloid secara dispersi.
(**)()

Mampu menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.

Mampu menjelaskan koloid liofob dan


liofil.

Indikator Pencapaian
Kompetensi

3. Menyebutkan perbedaan koloid liofob


dan liofil.

Kegiatan
Pembelajaran

Uji petik
kerja
prosedur

Uji petik
kerja
prosedur

Tes
unjuk
kerja

Pilihan
ganda

Bentuk
Instrumen

Tes
unjuk
kerja

Tes
tertulis

Teknik

Lakukan percobaan
untuk membuat koloid
secara dispersi dan membandingkan hasilnya
menggunakan amilum
yang digerus dan tidak
digerus dengan penambahan akuades dan
larutan iodin!

Lakukan percobaan untuk


membuat sol Fe(OH) 3
dengan cara menambahkan larutan FeCl3 ke
dalam air mendidih
hingga terbentuk sol!

Pernyataan yang tepat


mengenai sol liofil dan
sol liofob adalah . . . .
a. sol liofob lebih stabil
daripada sol liofil
b. sol liofil memberikan
efek Tyndall yang
sangat jelas
c. sol liofil menunjukkan gerak Brown
dengan sangat jelas
d. partikel terdispersi
sol liofil mampu
mengadsopsi molekul
e. sol liofob mudah
dikoagulasikan
dengan penambahan elektrolit

tepung, sifat koloid pelindung dengan mencampur minyak goreng, air,


lalu ditambah cairan
pencuci piring, serta sifat
koagulasi dengan mencampur susu cair dan air
perasan jeruk!

Contoh Instrumen

Penilaian

1. Buku PG Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 204258
2. Buku PR Kimia
Kelas XI Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 103110
3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan pembuatan
sol Fe(OH)3
4. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan pembuatan
koloid secara
dispersi

3. S e p e r a n g k a t
alat dan bahan
untuk percobaan sifat-sifat
koloid

Alokasi Alat dan Sumber


Belajar
Waktu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Bab II Titrasi Asam-Basa
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

..........
XI/2
Kimia
6 45 menit (3 pertemuan)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.
Indikator Pencapaian Kompetensi

Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi melalui percobaan.

Menentukan kadar zat melalui titrasi.

Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.

Menentukan kadar zat dari data hasil percobaan.

Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.


Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. melakukan percobaan titrasi asam lemah dengan basa kuat untuk menentukan konsentrasi asam atau basa;
2. menghitung kadar zat melalui titrasi;
3. menyebutkan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa tertentu;
4. menghitung kadar zat berdasarkan data yang telah diketahui;
5. menggambarkan grafik titrasi asam-basa dari data yang ada.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan Karakter : Kreatif
2. Ekonomi Kreatif
: Disiplin
Materi Pembelajaran
Titrasi Asam-Basa
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1.

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menanyakan berbagai benda di lingkungan yang bersifat asam dan basa.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menyebutkan perbedaan antara asam dengan basa beserta ciri-cirinya.

Kimia Kelas XI

247

2.

3.

Kegiatan Inti (75 menit)


a. Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang stoikiometri larutan asam-basa. Guru memberi saran kepada siswa untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai reaksi penetralan asam-basa dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya menghitung kadar vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk sehingga
siswa dapat memperkirakan jumlah buah jeruk maksimal yang dapat dikonsumsi dalam sehari.
Tujuannya agar vitamin C yang ada di dalam tubuh tidak terbuang percuma. (*)

Guru menjelaskan cara menggambarkan grafik titrasi asam-basa.

Guru menjelaskan cara tepat melakukan titrasi.


(*) Pendidikan karakter (Kreatif)
b.

Elaborasi

Siswa melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu
larutan beserta grafiknya. Guru membimbing siswa untuk mengembangkan sikap kerja sama dengan
siswa lain saat praktikum. Guru mengarahkan siswa untuk membagi tugas dalam kelompok dan
saling membantu satu sama lain. Dengan bekerja sama, pekerjaan akan lebih mudah dilakukan
sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, guru perlu
menanamkan sikap disiplin dalam diri siswa dengan melakukan praktikum sesuai prosedur kerja.
Guru mengingatkan siswa untuk melakukan titrasi secara perlahan dan tidak terburu-buru. Guru
mengingatkan kepada siswa untuk memenuhi tata tertib di laboratorium, di antaranya dengan
membuang sisa zat kimia di tempat yang disediakan. Dengan demikian, siswa akan terbiasa
melakukan segala sesuatu sesuai aturan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan. ()

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hasil percobaan.


() Ekonomi kreatif (disiplin)

c.

Konfirmasi
Guru meminta siswa membuat laporan sementara hasil percobaan dan menugasi untuk membuat laporan
hasil praktikum yang telah dilakukan.

Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru meminta siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama teman kelompoknya.
Pertemuan Kedua

1.

Kegiatan Pendahuluan (5 menit)


a. Motivasi
Guru menanyakan cara menitrasi larutan asam-basa.
b.

Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara melakukan titrasi larutan asam-basa.

2.

Kegiatan Inti (30 menit)


a. Eksplorasi
Guru menjelaskan kembali prinsip percobaan titrasi larutan asam-basa.
b. Elaborasi
Siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama teman kelompoknya.
c. Konfirmasi

Guru meminta siswa yang mewakili kelompoknya untuk membacakan pembahasan hasil percobaan.

Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil percobaan.

3.

Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru meminta siswa mempelajari kembali seluruh materi titrasi asam-basa.

248

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pertemuan Ketiga
1.

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a. Motivasi
Guru menanyakan contoh reaksi penetralan yang ada di lingkungan.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui cara menghitung konsentrasi dan kadar larutan melalui titrasi asam-basa.

2.

Kegiatan Inti (75 menit)


a. Eksplorasi

Guru menjelaskan kembali cara perhitungan titrasi asam-basa.

Guru memberikan contoh soal perhitungan titrasi asam-basa.


b. Elaborasi
Siswa mengerjakan soal-soal uji kompetensi.
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.

3.

Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal ulangan harian pada bab ini.

Alat dan Sumber Belajar


1. Buku PG Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
2. Buku PR Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
3. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan titrasi basa lemah dengan asam kuat
4. Buku BSE Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI, Ari Harnanto dan Ruminten, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas,
2009
Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
1) Tes Tertulis
2) Tes Unjuk Kerja
b.

2.

Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
3) Uji petik kerja prosedur

Contoh Instrumen
a.

Pilihan Ganda
Sebanyak 20 ml larutan asam klorida yang mempunyai pH = 2 log 2,5 dinetralkan dengan larutan
kalium hidroksida yang mempunyai pH = 12 + log 2. Volume basa yang diperlukan sebanyak . . . ml.
a. 5
d. 20
b. 10
e. 25
c. 15

b.

Uraian
Sebanyak 40 ml larutan HCN dititrasi dengan larutan KOH 0,02 M. Titik ekuivalen terjadi saat volume
KOH yang ditambahkan sebanyak 30 ml.
a. Tentukan konsentrasi larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi asam-basa dari larutan-larutan tersebut!

Kimia Kelas XI

249

c.

Uji Petik Kerja Prosedur


Lakukan percobaan untuk menentukan konsentrasi dan kadar cuka makan dengan cara menitrasi
25 ml larutan cuka makan yang telah diencerkan dengan larutan NaOH yang telah distandarisasi! Gunakan
indikator fenolftalein dan ukurlah pH titrat pada setiap penambahan 1 ml NaOH menggunakan kertas
indikator universal! Lakukan percobaan hingga terjadi perubahan warna!
Rubrik:
Skor Maksimum

Skor Perolehan Siswa

Kesesuaian kegiatan dengan prosedur


Perolehan data
Pembahasan pertanyaan
Kesimpulan

20
10
15
5

...
...
...
...

Total

50

Aspek

No.
1.
2.
3.
4.

Nilai akhir =

jumlah skor perolehan siswa


100
jumlah skor maksimum

________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________

Guru Mata Pelajaran

........................
____________________________

.........................
_____________________________

NIP _______________________

NIP _________________________

250

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Bab III Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

..........
XI/2
Kimia
4 45 menit (2 pertemuan)

Standar Kompetensi : 4.
Kompetensi Dasar

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

: 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.

Menghitung pH dan pOH larutan penyangga.

Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran.

Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.


Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. merancang dan melakukan percobaan untuk mengamati sifat larutan penyangga dan bukan penyangga dengan
penambahan asam, basa, atau pengenceran;
2. menghitung pH dan pOH larutan penyangga;
3. menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran;
4. menyebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan Karakter : Kerja keras
2. Ekonomi Kreatif
: Kreatif
Materi Pembelajaran
Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga
Metode Pembelajaran
1.

Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)

2.

Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen

Kimia Kelas XI

251

Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1.

2.

3.

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a.

Motivasi
Guru memberi gambaran tentang pentingnya larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.

b.

Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menghitung pH suatu larutan.

Kegiatan Inti (75 menit)


a.

Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang larutan penyangga.

Guru menjelaskan dengan rinci cara kerja larutan penyangga sehingga larutan tersebut
mempertahankan pH.

b.

Elaborasi

Siswa melakukan percobaan membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga.

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hasil percobaan.

c.

Konfirmasi
Guru meminta siswa membuat kesimpulan sementara dari hasil pengamatan.

Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru meminta siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama anggota kelompoknya.
Pertemuan Kedua

1.

2.

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


a.

Motivasi
Guru menanyakan kembali hasil pengamatan percobaan pada pertemuan pertama.

b.

Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara menghitung pH larutan penyangga.

Kegiatan Inti (75 menit)


a.

252

Eksplorasi

Guru menjelaskan kembali cara menghitung pH larutan penyangga.

Guru menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap pH larutan
penyangga.

Guru menjelaskan fungsi larutan penyangga. Setelah mengetahui fungsi larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari, guru membimbing siswa untuk berpikir kreatif memahami salah satu kegunaan
larutan penyangga melalui pengamatan. Siswa dapat mempraktikkan kegunaan larutan penyangga
tersebut untuk berkreasi menghasilkan produk yang berguna, misal membuat media tanaman sayur
hidroponik. Dengan demikian, siswa dapat mengambil manfaat seperti dapat berhemat dengan
mengambil sayuran dari kebun hidroponik. ()
() Ekonomi Kreatif (kreatif)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3.

b.

Elaborasi
Siswa mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi. Setelah selesai mempelajari bab ini, siswa diarahkan
untuk bekerja keras menyelesaikan perhitungan setiap soal di dalam bab ini secara mandiri. Dengan
demikian, siswa akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga saat
ulangan. (*)
(*) Pendidikan Karakter (kerja keras)

c.

Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.

Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru menugasi siswa mencari kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari beserta penjelasannya
secara berkelompok untuk dibuat kliping.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PG Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
2. Buku PR Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
3. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan larutan penyangga dan bukan penyangga
Penilaian Hasil Belajar
1.

2.

Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen


a.

Teknik Penilaian
1) Tes tertulis
2) Tes unjuk kerja

b.

Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
3) Uji petik kerja prosedur

Contoh Instrumen
a.

Pilihan Ganda
100 ml larutan HCl yang pH-nya 1 dicampur dengan 100 ml larutan NH4OH 0,2 M. Jika diketahui
Kb NH4OH = 105 maka pH larutan tersebut adalah . . . .
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10

b.

Uraian
Sebanyak 10 mol asam sianida direaksikan dengan natrium hidroksida sehingga membentuk larutan
penyangga dengan pH = 5. Tentukan massa natrium hidroksida yang direaksikan jika Ka = 105 dan
Mr NaOH = 40!

c.

Uji Petik Kerja Prosedur


Lakukan percobaan untuk menentukan larutan yang bersifat penyangga dan bukan penyangga dengan
mengukur pH mula-mula, pH setelah ditambah HCl, pH setelah ditambah NaOH, dan pH setelah diencerkan
untuk larutan NaCl, campuran larutan CH3COOH dengan CH3COONa, serta campuran larutan NH3 dengan
NH4Cl!

Kimia Kelas XI

253

Rubrik:
No.
1.
2.
3.
4.

Aspek

Skor Maksimum

Skor Perolehan Siswa

Kesesuaian kegiatan dengan prosedur


Peroleh data
Pembahasan pertanyaan
Kesimpulan

20
10
15
5

...
...
...
...

Total

50

Nilai akhir =

jumlah skor perolehan siswa


jumlah skor maksimum

100

________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________

Guru Mata Pelajaran

........................
_____________________________
NIP _______________________

.........................
_____________________________
NIP ________________________

254

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Anda mungkin juga menyukai