Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas
dalam Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan
karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006. Rumusannya berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda
dengan kurikulum berbasis materi, sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan
persepsi

tentang

bagaimana

kurikulum

seharusnya

dirancang.

Perbedaan

ini

menyebabkan munculnya berbagai kritik dari yang terbiasa menggunakan kurikulum


berbasis materi. Untuk itu ada baiknya memahami lebih dahulu terhadap konstruksi
kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan UU Sisdiknas,
sebelum mengkritik.

B.
1.
2.
3.

Rumusan Masalah
Mengapa perlu pembaharuan dan apa urgensi pengembangan kurikulum 2013.
Bagaimana Imlementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran IPS.
Apa yang menjadi kesulitan bagi guru IPS dalam pengimplementasian Kurikulum
2013 di Sekolah.

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui mengapa perlu pembaharuan dan apa urgensi pengembangan


kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahun bagaimana Imlementasi kurikulum 2013 dalam mata
pelajaran IPS.
3. Untuk mengkaji apa yang menjadi kesulitan bagi guru IPS

dalam

pengimplementasian Kurikulum 2013 di Sekolah.


D. Metode Penulisan
Dimulai dengan pengumpulan data dari beberapa sumber yang relevan dengan
masalah yang disajikan dalam makalah ini seperti di download dari internet dengan
beberapa sumber situs. Kemudian dikaji dan hasil pemikirannya disusun menjadi
makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2

Implementasi dari kurikulum 2013 masih banyak menjadi salah satu sumber
kebingungan yang harus dihadapi oleh para guru saat ini. Kebingungan tersebut
dikarenakan belum jelasnya bagaimana penerapan dan pengaplikasian kurikulum 2013
tersebut di lapangan. Selain bingung tentang penerapan kurikulum 2013, saat ini para
guru pengampu mata pelajaran (mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga masih belum
sepenuhnya bisa melaksanakan sesuai dengan apa yang dimandatkan dari kurikulum
mapel IPS. Hal ini dikarenakan di lapangan saat ini banyak para pengampu IPS, bukan
dari lulusan sarjana Pendidikan IPS. Padahal pada saat ini sudah ada beberapa
Universitas seperti Universitas Pendidikan Indonesia atau juga Universitas Negeri
Yogyakarta uang telah menegeluarkan lulusan sarjana IPS. Namun, pemerintah sendiri
sepertinya belum mengetahui hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya lowongan
untuk guru IPS tetapi bukan dari lulusan Pendidikan IPS.
Mahasiswa Pendidikan IPS terutama pasti akan menganggap hal tersebut
tentunya akan menjadikan usaha mereka belajar sekian lama untuk menjadi Sarjana IPS
menjadi sia-sia, karena Sarjana apapun bias menjadi pengajar IPS. Tentunya hal ini juga
akan menjadikan apa yang disampaikan kepada siswa dikelas nantinya oleh guru-guru
IPS dengan latar belakang yang beragam itu diragukan akan sesuai atau tidak dengan
harapan-harapan yang akan didapatkan dari siswa-siswi yang belajar IPS langsung dari
guru IPS yang kompeten dibidang tersebut.
Menteri Pendidikan saat ini , Muh Nuh yang mengatakan bahwa Kurikulum
Indonesia belum pernah berubah. Artinya ending nya tetap rapot dan Nem. Hal ini berarti
bahwa perilaku guru dari mulai adanya kurikulum tahun 1947 hingga kurikulum 2006
sama. Itulah yang menjadi salah satu alasan adanya pengembangan kurikulum. Selai itu
adanya persepsi masyarakat bahwa kurikulum pendidikan saat ini terlalu menitikberatkan
pada aspek kognitif, selain itu beban siswa untuk mata pelajaran terlalu berat namun
3

kurang bermuatan karakter. Inovasi yang ada di kurikulum 2013 adalah adanya mata
pelajaran peminatan dan wajib. Misal, mapel wajib yang ditempuh adalah Sejarah
Indonesia, dan mapel ilmu sejarah adalah mapel minat bagi siswa yang merasa berminat
mendalami tentang ilmu sejarah. Sardiman menyampaikan tentang tema pengembangan
kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insane Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan dan
pengetahuan yang terintegrasi. Dalam kurikulum 2013 posisi guru tidak hanya sebagai
pengajar dan pendidik seperti yang telah kita kenal bersama, namun di kurikulum ini
posisi guru juga sebagai fasilitator, leader, motivator dan sebagai pelayan dan diver-nya
peserta didik. Pengembangan kurikulum ini didasari oleh Instruksi Presiden Nomor 1
Tahun 2012, yang berisi tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional, yaitu penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan
nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Selain
berdasarkan Instruksi Presiden, pengembangan kurikulum ini juga didasari oleh RJPM
2012-2014 sektor pendidikan, yakni perubahan metodologi pembelajaran dan penataan
kurikulum.
Kedudukan pendidikan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri sejajar
dengan mata pelajaran lain, adalah untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi
peserta didik mempelajari riancian yang diperlukan. Sedangkan untuk mapel IPS di SMP
menggunakan pendekatan integrative dalam organisasi Kompetensi Dasar (KD) dan
pembelajaran. Kompetensi Dasar tersebut diintegrasikan dengan menggunakan konsep
geografi sebagai platform. Integrasi dalam KD dilakukan antara konten geografi, sejarah,
ekonomi, sosiologi dan antropologi. Yang nantinya bisa kita sebut sebagai Pembelajaran
IPS Terpadu. Tujuan Pendidikan IPS adalah, untuk menghasilkan warganegara yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat dan bangsanya, religius,
4

jujur, demokratis, kreatif, analitis, senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap
pengembangan kehidupan sosial budaya, serta berkomunikasi secara produktif.
Konten pendidikan IPS dalam kurikulum 2013, menurut Hamid meliputi :
1. Pengetahuan : tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa dan umat
manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya.
2. Ketrampilan: berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills, inqury),
memecahkan masalah, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat-berbangsa,
3. Nilai-nilai kejujuran, kerja keras. Sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai dan
kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut. Dan
yang terakhir,
4. Sikap: Rasa ingin tahu, manidri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan
inovatif serta bertanggung jawab. Tutur Hamid di depan kurang lebih 200 orang
peserta.

BAB II
PENUTUP
5

A. Kesimpulan
Kebingungan guru yang terjadi dalam implementasi kurikulum 2013 saat ini
dikarenakan belum jelasnya bagaimana penerapan dan pengaplikasian kurikulum 2013
tersebut di lapangan. Selain bingung tentang penerapan kurikulum 2013, saat ini para
guru pengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosialjuga masih belum sepenuhnya
bisa melaksanakan sesuai dengan apa yang dimandatkan dari kurikulum mapel IPS. Hal
ini dikarenakan di lapangan saat ini banyak para pengampu IPS, bukan dari lulusan
sarjana Pendidikan IPS. Mahasiswa Pendidikan IPS terutama pasti akan menganggap hal
tersebut tentunya akan menjadikan usaha mereka belajar sekian lama untuk menjadi
Sarjana IPS menjadi sia-sia, karena Sarjana apapun bias menjadi pengajar IPS.
B. Saran
Disini yang dapat saya sarankan kepada pemerintah terutama adalah harus mulai
diadakannya ketegasan untuk tenaga pengajar atau guru untuk mata pelajaran IPS
dengan latar belakang yang jelas dan sesuai yaitu Sarjana IPS. Hal ini ditujukan agar
dunia pendidikan kita menjadi lebih baik, dan tidak ada lagi ketimpangan-ketimpangan
yang seperti saat ini terjadi, dan kualitas belajar murid pun mudah-mudahan menjadi
lebih baik karena guru mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi IPS yang
selama ini dianggap membosankan.

DAFTAR PUSTAKA
http://fis.uny.ac.id/berita/nasib-pendidikan-ips-di-kurikulum-2013.html

https://www.google.com/search?
q=kurikulum+2013&ie=bagaimana+implementasi+kurikulum+2013&rls=org.mozilla:en
-US%3Aofficial
http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/08/08205286
http://fpmipa.upi.edu/berita/Penyamaan-Persepsi-Kurikulum-2013-dalam-PLPGMIPA/0000038.html
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013

Anda mungkin juga menyukai