Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(11213507)
(11213717)
(15213283)
(18213305)
(18213393)
(19213621)
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI MANAGEMENT
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang karena atas segala
karunia dan nikmat yang diberikan, penulis dapat menyusun tugas Etika Bisnis ini sampai selesai.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pengalaman tentang
Etika Bisnis di Pasar dan Persaingan yang berkembang di masa saat ini dan sampai ada kaitannya
dengan perkembangan ekonomi indonesia sekarang ini.
Penulis menyadari sepenuhnya,bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh ari sempurna,segala hal yang penulis tuangkan ini adalah hasil terbaik dari pemikiran
penulis kepada pembaca.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini,penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih
kepada beberapa pihak berikut ini :
1. Allah S.W.T yang telah memberikan sehat,akal dan pikiran sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
2. Ibu Tantyo Setyowati, selaku dosen pembimbing Etika Bisnis.
3. Seluruh anggota kelompok yang telah bekerja sama dan saling suport untuk segera
menyelesaikan karya tulis ini.
Bekasi 27, September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI
DAN OLIGOPOLI.....3
2.1.1
2.1.2
Pasar Monopoli............................................................................................ 3
2.1.3
Pasar Oligopoli............................................................................................ 3
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 8
3.2 Saran................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara
leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang
produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa.
Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak
memerlukan keahlian istimewa (pertukangan,kerajinan ).
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya jumlah
penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh satu penjual atau
pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga yang terbentuk didalam
pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah.
Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan
jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual
menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari
penjual lainnya.
Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai
kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat
modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam
mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam
kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI
DAN OLIGOPOLI
2.1.1
didagangkan adalah barang homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki
kebebasan dalam menentukan harga. perusahaan, pasar persaingan sempurna memiliki
perusahaan atau produsen yang sangat banyak. contoh: Kegiatan pertanian.
2.1.2
Pasar Monopoli
suatu pasar yang hanya memiliki satu penjual saja sehingga pembeli tidak punya
pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar dalam perubahan harga. pasar monopoli tidak
memerlukan promosi iklan. contoh: perusahaan berlian, emas, minyak bumi.
2.1.3
Pasar Oligopoli
pasar yang hanya terdapat beberapa produsen di dalamnya yang saling
mempengaruhi dan bersaing dalam kualitas barang. pasar oligopoli menghasilkan barang
standar atau berbeda corak. pasar Oligopoli ditempati oleh perusahaan-perusahaan
komersial negara terkemuka. Perusahaan-perusahaan ini membutuhkan perencanaan
strategis untuk mempertimbangkan reaksi dari pesaing lain yang ada di pasar. Contoh
Perusahaan baja, perusahaan mobil, perusahaan alat alat listrik.
kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang
kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak
sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi
masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.
Ketimpangan ekonomi akibat praktek monopoli juga berkaitan dengan tidak samanya
peluang yang terbuka bagi semua pelaku ekonomi oleh adanya praktek ekonomi itu. Dari masalah
ketiga yang ditimbulkan oleh praktek monopoli artifisial adalah terlarangnya kebebasan
kebebasan baik pada konsumen maupun pada pengusaha.
Ada dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar selalu dalam kondisi ideal
dan fairness, yaitu:
1. Adanya optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai
pertemuan antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual. Bertemunya
dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat, dan
menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.
2. Pasar harus dalam kondisi ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai titik
pertemuan antara demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan
persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak pembeli untuk
mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari
barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini, kewajiban-kewajiban masing-masing pihak
harus terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang
berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang yang sepantasnya
sebagai pengganti harga barang yang dibelinya.
Etika-etika bisnis harus dipegang dan diaplikasikan secara nyata oleh pelaku pasar. Selain
itu, setiap negara telah mempersiapkan SDM yang berkualitas yang siap berkompetisi. Mereka
bisa menjalin kemitraan guna meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi satu sama lain
sehingga konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi Indonesia memiliki daya atau kemampuan saing untuk berkompetisi dalam pasar global.
Belum lagi faktor-faktor lain yang tidak diuraikan dalam. Jika ingin mendorong perusahaan7
perusahaan di Indonesia untuk mengekspansi sayap-sayapnya pada skala ASEAN pada MEA dan
AFTA 2015 (untuk jangka pendek), maupun pada skala global (untuk jangka panjang), beberapa
hal yang tertinggal terlebih dahulu harus dikejar dan dibenahi secara makro. Pertama, membentuk
SDM yang kuat dan profesional. Kedua, dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi,
teknologi-teknologi sebagai alat produksi perlu dimutakhirkan, dengan harapan bisa menurunkan
biaya produksi. Jadi Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau
segelintir perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti
yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidan
industri.
3.2 Saran
Dari penulisan di atas, penulis menyarankan untuk para pengusaha dalam bersaing harus tetap
pada UU etika bisnis yang berlaku agar berjalan baik-baik saja dan bisa berdampak baik untuk
seluruh masyrakat sekitar dan menguntungkan bagi apra pengusaha, investor dan negara tersebut,
karenan dengan ada nya persaingan di pasar dan mengikuti etika bisnis semuanya pasti akan
berjalan lancar dan tidak ada konflik antar perusahaan dan bisa menjalin kerja sama yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber: http://lenterakreasi.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-pasar-persaingansempurna.html
2. http://auiaelda.blogspot.co.id/2015/11/monopoli-dan-dimensi-etika-bisnis.html
8
3. http://indradesmanto93.blogspot.co.id/2015/11/etika-dalam-pasar-kompetitif.html
4. http://rizki-diana-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-119458-Prinsip%20Ilmu
%20Ekonomi-KOMPETISI%20PASAR%20EKONOMI.html