PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi dan globalisasi mengakibatkan makin
mendunianya perdagangan
barang dan
yang
1
Universitas Sumatera Utara
besarnya
dampak
negatif
yang
ditimbulkannya
terhadap
langsung
maupun
tidak
langsung
dapat
mempengaruhi
sistem
manajer
dapat
mempengaruhi
atau
merusak
stabilitas
perekonomian
6
7
B. Perumusan Masalah
Pencucian Uang atau Money Laundering selalu menjadi suatu topik yang
layak untuk diperbincangkan dan dibahas. Banyaknya masalah yang akan timbul
dalam perekonomian dan maraknya perkembangan pencucian uang yang
merupakan kejahatan transnasional ini menarik perhatian dunia internasional.
Bahkan dunia Internasional telah membentuk sebuah lembaga The Financial
Action Task Force on Money Laundering ( FATF ) yaitu sebuah lembaga yang
tergabung dalam G-7 Summit di Paris pada tahun 1989 dengan mengeluarkan 40
rekomendasi. FATF berjuang keras mendorong pemberlakuan ketentuan
mengenai pencucian uang di berbagai negara dan mendorong adanya kerjasama
Internasional untuk bersama- sama melakukan penanggulangan terhadap
kejahatan yang berkarakteristik Internasional tersebut.
Pencucian uang atau Money Laundering yang berusaha untuk dicegah dan
diberantas melalui penerapan Prinsip Mengenal Nasabah atau Know Your
Customer pada awalnya diterapkan pada Bank yang dilakukan berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia No. 3/10/ PBI/ 2001 tentang Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah( Know Your Customer) yang telah diubah menjadi Peraturan
Bank Indonesia No. 5/21/ PBI/ 2003 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Bank Indonesia No. 3/10/ PBI/ 2001. Seiring dengan kebutuhan untuk selalu
menjaga dan melindungi Pasar Modal dari transaksi pencucian uang maka
Bapepam mengeluarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor
Kep- 313/ BL/ 2007 yang telah diperbaharui oleh Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal Nomor Kep- 476/ BL/ 2009 yang mewajibkan seluruh
Penyedia Jasa Keuangan di Pasar Modal untuk menerapkan Prinsip Mengenal
Nasabah atau Know Your Customer dimana penerapan prinsip mengenal nasabah
merupakan sarana paling efektif untuk mencegah dan memberantas pencucian
uang dan melalui penerapan prinsip mengenal nasabah diharapkan akan
memperbaiki reputasi Indonesia di dunia Internasional dan juga diharapkan dapat
mengantisipasi sanksi yang mungkin akan ditimbulkan praktik pencucian uang
tersebut.
Oleh karena itu, permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengapa Prinsip Mengenal Nasabah perlu diterapkan di Pasar Modal
Indonesia?
2. Bagaimanakah tindak pidana pencucian uang dapat terjadi di pasar modal?
Prinsip
Mengenal
Nasabah
Prinsip
Mengenal
Nasabah
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Secara Teoritis, penulisan skripsi ini dapat memberikan sumbangsih atau
masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Pencucian uang
di Pasar Modal sekaligus memperkaya serta menambah wawasan ilmiah
baik dalam tulisan ini maupun dalam bidang lainnya.
bahan
D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini, berjudul Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang di
Pasar Modal melalui Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer
Principles) berdasarkan
ini.
Dengan
demikian
keaslian
penulisan
skripsi
ini
dapat
F. Tinjauan Kepustakaan
Dewasa ini, Tindak Pidana Pencucian Uang telah meresahkan dunia
Internasional. Berbagai cara dilakukan negara-negara di dunia untuk mencegah
dan memberantas fenomenal ini.
Bukan hanya pada lembaga perbankan, pasar modal juga bisa menjadi lahan
yang bagus untuk melakukan praktik pencucian uang. Untuk mengatasi hal ini,
Bapepam yang bertugas melakukan pembinaan, pengaturan, pengawasan sehari-
hari demi mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien, serta
melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat 11, mengeluarkan Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep- 313/ BL/ 2007 yang telah
diperbaharui oleh Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep476/ BL/ 2009 yang mewajibkan seluruh Penyedia Jasa Keuangan di Pasar Modal
untuk menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah atau Know Your Customer .
13
(high risk customers) dalam prinsip ini adalah adalah Nasabah yang berdasarkan
11
15
tentang
Pasal 4 :
Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber,
lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas
14
Peraturan V.D.10 angka 1d Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor
Kep- 476/ BL/ 2009.
15
Peraturan V.D.10 angka 1j Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor
Kep- 476/ BL/ 2009
Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana
Pasal 5 :
Setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan,
pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta
Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana.
Dengan kata lain pencucian uang adalah perbuatan menempatkan,
mentransfer,mengalihkan,
membelanjakan,membayarkan,
menghibahkan,
dunia
ketiga,
masingmasing
mempunyai
defenisi
sendirisendiri
berdasarkan prioritas dan perspektif yang berbeda. Namun para ahli hukum di
Indonesia telah sepakat mengartikan money laundering
dengan pencucian
uang. 16
Pengertian pencucian uang, telah banyak dikemukakan oleh para ahli
hukum. Menurut Welling, money laundering adalah Money laundering is the
process by wich one counceals the existence, illegal source, or illegal application
16
Adrian Sutedi. Hukum Perbankan, (Jakarta: Sinar Grafika 2008), hal. 19.
Ibid, hal.19
M. Paulus Situmorang, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2008),
hal 3.
18
21
19
Ibid
Pasal 1 angka 13 UU no 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
21
Asril Sitompul, Pasar Modal ( Penawaran Umum dan Permasalahannya ), (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hal 6-7.
22
Soedjono Didrjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2000), hal. 36-37
20
Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum pasar modal sebagai hukum
yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar modal..Hukum
Pasar Modal memberikan pengertian dan pengenalan tentang teori dan praktik
dasar, modal sebagai alternatif investasi bagi pemodal dan alternatif sumber
pembiayaan bagi pengembangan dunia usaha, selain itu juga diberikan
pemahaman tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
yaitu Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 23
Karena kegiatan pasar modal begitu marak dan rumit, maka sangat dibutuhkan
suatu perangkat hukum yang mengaturnya (Capital Market Law, Securities Law).
Pada prinsipnya hukum pasar modal mengatur segala segi yang berkenaan dengan
pasar modal. Jadi ruang lingkupnya relatif luas.
23
G. Metode Penulisan
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan pendekatan
yuridis normatif yaitu dengan melakukan analisis terhadap permasalahan melalui
pendekatan terhadap asasasas hukum serta mengacu pada normanorma hukum
yang terdapat dalam peraturan perundangundangan.
2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang dimaksud penulis adalah sebagai berikut: 25
a. Bahan hukum primer, antara lain:
1) Norma atau kaedah dasar
2) Peraturan dasar
3) Peraturan perundangundangan yang terkait
24
b. Bahan hukum sekunder berupa buku yang berkaitan dengan judul skripsi,
artikel, hasilhasil penelitian, laporanlaporan dan sebagainya.
c. Bahan hukum tersier yang mencakup bahan yang memberi petunjuk
petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder, seperti: kamus umum, kamus hukum, majalah, jurnal ilmiah
serta bahanbahan diluar bidang hukum yang relevan dan dapat
dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan
skripsi ini.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini metode yang penulis gunakan dalam
mengumpulkan data adalah metode penelitian kepusatakaan (library research),
yakni melakukan penelitian dengan menggunakan data dari berbagai sumber
bacaan seperti perundangundangan, bukubuku, majalah dan internet yang
dinilai relevan dengan permasalahan yang akan dibahas penulis dalam skripsi ini.
4. Analisis Data
Analisis data yakni dengan analisis secara kualitatif. Data sekunder yang
diperoleh dianalisis secara kualitatif untuk menjawab permasalahan dalam skripsi
ini. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan
yang diteliti.
b. Memilih kaidah-kaidah hukum yang sesuai dengan penelitian
c. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep pasal yang ada
d. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif kualitatif.
5. Sistematika Penulisan