Anda di halaman 1dari 21

UJI KUANTITATIF PADA KUALITAS PERMUKAAN PRODUK

HASIL PROSES FREIS


Haris Ilman Mulyadi
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40012
Email : harisilmanmulyadi@yahoo.com

ABSTRAK
Bentuk dan kekasaran permukaan dari sebuah produk yang dihasilkan oleh mesin perkakas
seperti mesin freis (milling) memegang peranan yang penting. Hal ini disebabkan oleh bentuk dan
kekasaran permukaan produk tersebut berkaitan dengan gesekan, keausan, sistem pelumasan dan lainlainnya. Proses permesinan akan menentukkan kekasaran permukaan pada level tertentu dimana
kekasaran permukaan tersebut dapat dijadikan acuan untuk evaluasi produk pemesinan. Pada tugas akhir
ini, dilakukan penelitian atau eksperimen untuk mengetahui seberapa baik kualitas kekasaran yang
dihasilkan oleh proses freis dengan menggunakan material baja karbon rendah sebagai sampel penelitian.
Alat yang digunakan untuk mengukur kekasaran yang dihasilkan yaitu Surface Roughness Tester
(Mitutoyo SJ-410). Pada penelitian ini juga menggunakan pisau potong HSS end mill cutter, dengan
mesin freis yang digunakan yaitu CNC MORI SEIKI NMV5000 DCG. Dalam penelitian ini, digunakan
beberapa parameter proses freis sebagai variasi agar dapat dilihat perbandingan hasil kekasarannya,
sehingga didapat hasil kekasaran yang baik sesuai proses yang benar.
Parameter yang digunakan yaitu, putaran spindel (n), kedalaman pemotongan (a), dan kecepatan
pemakanan (Vf). Kemudian dari 3 parameter tersebut akan dibagi kembali menjadi 2 arah pemotongan
yang berbeda yaitu, arah longitudinal (X axis) dan transversal (Y axis). Data yang dihasilkan akan diolah
dengan menggunakan metode ANOVA yang kemudian akan didapatkan kesimpulan dari proses penelitian
tersebut.
Kata Kunci : Kekasaran permukaan, kualitas kekasaran, ANOVA, end mill

PENDAHULUAN
Mesin perkakas yaitu mesin yang

dari pisau endmill yang berputar menyayat


benda

kerja.

Secara

umum

mesin

freis

digunakan untuk melakukan proses pemesinan

digunakan untuk memotong benda kerja dengan

suatu bahan dasar untuk menjadi produk yang

bidang permukaan yang datar. Mesin freis

diinginkan dimana salah satu contoh mesinnya

dibagi menjadi dua macam yaitu mesin freis

adalah mesin freis (milling). Mesin freis

konvensional dan mesin freis otomatis seperti

digunakan untuk memotong benda yang yang

CNC Freis.
Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

dicekam pada ragum dengan proses pemotongan

Setiap proses permesinan pasti

menghasilkan

menghasilkan

(bidang

akan

kualitas

yang

bentukan

datar

ini

bidang

terbentuk

datar
karena

menentukan seberapa baik produk yang

pergerakan dari meja mesin) dimana

dihasilkan oleh proses tersebut, termasuk

proses pengurangan material benda kerja

kualitas

yang

terjadi karena adanya kontak antara alat

dihasilkan. Pada proses freis, juga akan

potong yang berputar pada spindle dengan

dihasilkan

benda kerja yang tercekam pada meja

kekasaran
suatu

permukaan
kualitas

kekasaran

permukaan yang akan menentukan seberapa

mesin.

baik kualitas dari produk tersebut. Kualitas


kekasaran permukaan sangat berpengaruh
terhadap

fungsi

dihasilkan.
memiliki

Setiap
standart

dari

produk

yang

proses

permesinan

kualitas

permukaan

masing masing, termasuk proses freis.


Standart hasil kekasaran permukaan dari

Secara umum mesin freis dapat


digunakan untuk pekerjaan pekerjaan
seperti : borring, slotting, circular milling
dividing, drilling, tap, reamer, rack gear,
dan roda gigi.
b.

Kekasaran Permukaan
Kekasaran

proses freis secara umum yaitu berkisar

permukaan

adalah

salah satu penyimpangan yang disebabkan

antara 0,8 m 12,5 m.


Kekasaran permukaan pada proses

oleh kondisi pemotongan dari proses

freis dapat dihasilkan dari beberapa variabel

pemesinan. Sedangkan permukaan itu

proses freis, seperti putaran spindel (n),

sendiri ialah batas yang memisahkan benda

kedalaman

kecepatan

padat dengan sekelilingnya. Karakter suatu

potong material benda kerja (Vc), dan

permukaan memegang peranan penting

kecepatan pemakanan (Vf). Sehingga, setiap

dalam

variabel proses freis yang digunakan, akan

mesin/peralatan.

mempengaruhi

permukaan

pemotongan

seberapa

(a),

baik

kualitas

kekasaran yang dihasilkan dari proses freis

perancangan
Dimana

dinyatakan

komponen
karakterisktik
dengan

jelas

misalnya dalam kaitannya dengan gesekan,

tersebut. Setiap variabel akan menghasilkan


kualitas

kekasaran

permukaan

yang

berbeda.
Oleh karena itu, untuk mengetahui
pengaruh dari setiap variabel proses freis
terhadap kualitas permuakaan suatu produk,
dilakukanlah pengujian secara kuantitatif
dengan alat ukur kekasaran permukaan.
LANDASAN TEORI
a.

Proses Milling
Proses Milling adalah

suatu

proses permesinan yang pada umumnya

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

keausan, pelumasan, tahanan kelelahan,


Gambar I. Profil suatu permukaan

dan lain-lain.
c.

Toleransi Harga Ra
Seperti halnya toleransi ukuran (lubang dan poros), harga kekasaran rata-rata aritmetis R a juga
mempunyai harga toleransi kekasaran. Dengan demikian masing-masing harga kekasaran
mempunyai kelas kekasaran yaitu dari N1 sampai N12. Besarnya toleransi untuk Ra biasanya
diambil antara 50% ke atas dan 25% ke bawah. Tabel II.2. menunjukkan harga kekasaran ratarata beserta toleransinya.
Harga
Tingkat

Harga Ra (

C.L.A. (

Kekasaran

2000
1000
500
250
125
63
32
16
8
4
2
1

Panjang

+50

N25

m )

m )

N12
N11
N10
N9
N8
N7
N6
N5
N4
N3
N2
N1

Toleransi

50
25
12,5
6,3
3,2
1,6
0,8
0,4
0,2
0,1
0,05
0,025

sampel (mm)

37,5 75,0
18,75 37,5
9,6 18,75
4,8 9,6
2,4 4,8
1,2 2,4
0,6 1,2
0,3 0,6
0,15 0,3
0,08 0,15
0,04 0,08
0,02 0,04

8
2,5
0,8

0,25
0,08

Tabel I. Toleransi harga kekasaran rata-rata, Ra

Proses Pengerjaan
Flat and cylindrical lapping,

Selang

superfinishing Diamond turning


Flat and cylindrical grinding
Finishing
Face and cylindrical turning, milling
and reaming
Drilling
Shapping, planning, horizontal milling\
Sandcasting and forging
Extruding, cold rolling, drawing
Die Casting

N1 N4
N1 N6
N1 N8
N4 N8
N5 N12

Harga Ra
0,025 0,2
0,025 0,8
0,025 3,2
0,1 3,2
0,4 50,0

N7 N10
N6 N12

1,6 12,5
0,8 50,0

N10 N11
N6 N8
N6 N7

12,5 25,0
0,8 3,2
0,8 1,6

Tabel II. Tingkat kekasaran rata-rata permukaan menurut proses pengerjaannya

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian

ini

dilakukan

(experimental
dengan

menggunakan metode penelitian eksperimental

research),

yaitu

melukan

pengamatan untuk mencari data sebab-akibat


Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
dalam
proses
eskperimen
Hasil suatu
Proses Freis
Olehmelalui
Haris Ilman
Mulyadi

sehingga dapat mengetahui pengaruh kecepatan

b.

Prosedur Penelitian

pemakanan (Vf), kedalaman pemotongan (a),

Siapkan 10 buah spesimen dengan

putaran spindel (n) dengan proses freis CNC

ukuran 30x30x14,5 mm. Setelah itu

menggunakan flat bottom end mill berdiameter

buat program G-Code sesuai dengan

20 mm terhadap kekasaran permukaan. Material

arah

yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu

(Longitudinal dan Transversal). Lalu

St

setelah

37.

Eksperimen

menggunakan

mesin

dilakukan
CNC

dengan

MORI

pemotongan

yang

G-Code

ditentukan

siap,

lakukan

SEIKI

pemotongan pada satu sisi saja. Aturan

NMV5000 DCG yang ada di laboratorium CNC

saat proses pemotongan pada penelitian

Politeknik Negeri Bandung.

ini yaitu, jika salah satu variabel bebas


di variasikan, maka 2 variabel bebas

a.

Variabel

Variabel terikat
Variabel

lainnya

nilainya

seterusnya.
terikat

adalah

tetap,

Setelah

begitupun

itu

lakukan

pengukuran kekasaran pada permukaan

variabel yang dipengaruhi oleh variabel

yang

bebas yang telah ditentukan dalam

menggunakan

penelitian ini. Variabel terikatnya yaitu

Roughness Tester Mitutoyo series SJ

nilai kekasaran permukaan (Ra).

410. Kumpulkan data yang telah

telah

di

freis

dengan

alat

ukur

Surface

diperoleh kedalam tabel sesuai dengan

Variabel terkontrol
Variabel terkontrol

adalah

variasi variabel masing-masing. Data

variabel yang dijaga konstan selama

yang sudah di olah akan di olah dengan

pengujian

metode analisis per segmen data dan

berlangsung.

Variabel

terkontrolnya yaitu proses milling yang

analisis secara keseluruhan data.

dilakukan secara otomatis di mesin


CNC MORI SEIKI NMV5000 DCG,

c.

Desain Eksperimen

dengan pisau flat bottom end mill


Pernyataan

Hipotesis

jumlah mata potong 4 buah. Hanya

Nol

Hipotesis

satu sisi benda kerja yang digunakan

Alternatif

berdiameter 20 mm berbahan HSS dan

1.

dan

sebagai objek penelitian.

Dalam

Variabel bebas (input variable)


Variabel bebas adalah variabel
yang tidak dipengaruhi oleh variabel
yang

lain,

variabel

bebas

yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu,


putaran

spindel

(n),

kedalaman

pemotongan (a), kecepatan pemakanan


(Vf).

ANOVA,

uji
hipotesis

nolnya adalah sampel


sampel yang diambil dari
populasi

populasi

saling independen yang


memiliki

mean

yang

sama. Dengan kata lain,


hipotesis
nol Produk
dan
Uji Kuantitatif Pada Kualitas
Permukaan
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

hipotesis

alternatifnya

a.

adalah :

Tingkat
Kepentingan
(level

of

significance)
H0 : 1 = 2 = 3 = ... =

b.

Derajat
Kebebasan

degree

Hi : tidak seluruh mean

freedom

populasi sama

of
(dfnum)

yang digunakan
sebagai
pembilang

dimana:

jumlah

dalam rasio uji

populasi yang dikaji

adalah dfnum = k
1

2.

Pemiliham

Di mana : k =

Tingkat

jumlah

Kepentingan (Level of

populasi/sampel

Significance),
Biasanya

c.

digunakan

kebebasan

tingkat kepentingan 0,01

freedom

Penentuan

Distribusi

Pengujian

yang

penyebut dalam

Dalam

uji

ini

yang

digunakan

dari distribusi F telah


disajikan dalam bentuk
yang

menghitung
berikut:

adalah

dfden = T k

adalah

distribusi F. Nilai nilai

ditentukan

(dfden)

sebagai
rasio

tabel

of

yang digunakan

Digunakan

ANOVA

degree

atau 0,05.
3.

Derajat

dapat
dengan
tiga

hal

4.

Pendefinisian Daerah
daerah Penolakan atau
Kritis
Daerah penerimaan dan
penolakan dibatasi oleh
nilai kritis Fcr .

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

5.

Pernyataan

Aturan

Keputusan

(Decision

n x + n x ++n k x k
X = 1 1 2 2
n1 +n 2+ +nk

Rule)
Tolak

H0 dan

terima Hi jika RUF > Fcr


Jika

tidak

b.

demikian,

Penyebut :

terima H0.

6.

^ 2dalam =

Perhitungan Rasio Uji

d 1+ d 2+ d 3 +
T k

Di mana :

(RU)
Rumus
digunakan

d i2=Jumlah dari simpang ku

yang
untuk

menghitung

rasi

uji

(nilai F) adalah :
7.
RUF = Ftest =

Pengambilan
Keputusan

^ 2antara
^ 2dalam

secara

Statistik
Jika nilai rasio

Perhitungan

untuk

uji

berada

bagian pembilang dan

penerimaan

penyebut

hipotesi

dari

rumus

rasio uji adalah :


a.

maka
diterima,

daerah penolakan maka


hipotesis nol di tolak.
2

daerah

sedangkan jika berada di

Pembilang :

2
antara

nol

di

n1 ( x 1 X ) + n2 ( x 2 X ) ++ n3 ( x 3 X )

k1

Di mana :

HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan variasi arah dan variabel yang

Hasil data yang telah di ambil

telah di tentukan. Hasilnya bisa di lihat

disajikan kedalam tabel tabel sesuai

pada tabel tabel di bawah ini.


Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

Arah Longitudinal

a.

Variasi Putaran Spindel (n)

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

a (mm)

Real

Time

Cycle

Ra

Ra1
Ra2
Ra3
Time
(menit)
(menit)
318,31
76,4
1
0,7
2,34
1,19
1,17
1,20
326,26
76,4
1
0,7
2,34
1,06
1,06
1,10
334,22
76,4
1
0,7
2,34
1,33
1,26
1,25
342,18
76,4
1
0,7
2,34
1,13
1,13
1,13
350,14
76,4
1
0,7
2,34
1,14
1,13
1,10
358,09
76,4
1
0,7
2,34
1,21
1,17
1,14
366,06
76,4
1
0,7
2,34
1,27
1,19
1,22
374,01
76,4
1
0,7
2,34
1,16
1,13
1,17
381,97
76,4
1
0,7
2,34
1,00
1,02
1,02
397,80
76,4
1
0,7
2,34
1,28
1,28
1,30
Tabel III. Variasi putaran spindel (n), dengan feeding dan depth of cut tetap (Longtudinal Axis)
(Rpm)

Vf (mm/menit)

Cycle
Theory

(Ratarata)1,18
1,07
1,28
1,13
1,12
1,17
1,23
1,15
1,01
1,28

b. Variasi Kecepatan Pemakanan (Vf)

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

n (Rpm)

318,31
318,31
318,31
318,31
318,31
318,31
318,31
318,31
318,31
318,31

Vf (mm/menit)

a (mm)

Cycle

Real

Time

Cycle

Ra

Ra1
Ra2
Ra3
Time
(menit)
(menit)
25,46
1
2
6,02
0,75
0,72
0,77
38,18
1
1,3
4,19
1,02
1,05
1,08
50,92
1
1
3,27
0,99
0,97
0,98
63,66
1
0,8
2,73
0,99
0,97
0,95
76,4
1
0,7
2,36
1,03
1,00
1,05
89,12
1
0,6
2,10
1,08
1,05
1,04
101,86
1
0,5
1,90
1,13
1,16
1,18
114,6
1
0,4
1,75
1,15
1,17
1,16
120,96
1
0,4
1,69
1,30
1,24
1,20
127,32
1
0,4
1,33
1,20
1,20
1,21
Tabel IV. Variasi feeding (f), dengan putaran spindel dan depth of cut tetap (Longtudinal Axis)
Theory

(Ratarata)0,75
1,05
0,98
0,97
1,03
1,06
1,16
1,16
1,25
1,20

c. Variasi Kedalaman Pemotongan (a)

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

a.

Vf (mm/menit)

a (mm)

Real

Time

Cycle

Ra

Ra1
Ra2
Ra3
Time
(menit)
(menit)
318,31
76,4
0,5
0,7
2,37
1,34
1,37
1,35
318,31
76,4
1
0,7
2,36
1,51
1,53
1,51
318,31
76,4
1,5
0,7
2,36
1,72
1,76
1,79
318,31
76,4
2
0,7
2,36
1,65
1,67
1,65
318,31
76,4
2,5
0,7
2,36
1,61
1,66
1,70
318,31
76,4
3
0,7
2,36
2,05
2,08
2,09
318,31
76,4
3,5
0,7
2,36
2,09
2,06
2,09
318,31
76,4
4
0,7
2,36
2,08
2,14
2,14
318,31
76,4
4,5
0,7
2,36
2,31
2,32
2,32
318,31
76,4
5
0,7
2,36
2,86
2,87
2,88
Tabel V. Variasi depth of cut (a), dengan putaran spindel dan feeding tetap (Longtudinal Axis)
Theory

(Ratarata)1,35
1,03
1,76
1,66
1,66
2,07
2,08
2,12
2,32
2,87

Arah Transversal
Variasi Putaran Spindel (n)
No.

n (Rpm)

Cycle

n (Rpm)

Vf (mm/menit)

a (mm)

Cycle

Uji
Time

Real

Ra1

Ra2

Ra3

Ra

Kuantitatif
Cycle Pada Kualitas Permukaan Produk
(RataHasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Theory
Time
(menit)
(menit)
318,31
76,4
1
1
3,54
1,77
1,71
1,69
326,26
76,4
1
1
3,54
1,33
1,33
1,29
334,22
76,4
1
1
3,54
1,77
1,77
1,78
342,18
76,4
1
1
3,54
2,02
2,06
2,10
350,14
76,4
1
1
3,54
1,77
1,77
1,75
358,09
76,4
1
1
3,54
1,93
1,98
1,99
366,06
76,4
1
1
3,54
2,33
2,25
2,84
374,01
76,4
1
1
3,54
2,18
2,22
2,21
381,97
76,4
1
1
3,54
2,40
2,42
2,41
397,80
76,4
1
1
3,54
2,17
2,21
2,19
Tabel VI. Variasi putaran spindel (n), dengan feeding dan depth of cut tetap (Transversal Axis)

rata)1,72
1,32
1,77
2,06
1,76
1,97
2,47
2,20
2,41
2,19

b. Variasi Kecepatan Pemakanan (Vf)

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

c.

Vf (mm/menit)

a (mm)

Real

Time

Cycle

Ra
Ra1

Ra2

Ra3

Theory
Time
(menit)
(menit)
318,31
25,46
1
3,1
9,66
2,59
2,70
2,75
318,31
38,18
1
2,1
6,60
3,01
3,02
3,05
318,31
50,92
1
1,5
5,08
2,41
2,46
2,50
318,31
63,66
1
1,2
4,17
2,17
2,14
2,14
318,31
76,4
1
1
3,54
2,63
2,78
2,75
318,31
89,12
1
0,9
3,13
1,98
1,99
1,99
318,31
101,86
1
0,8
2,81
1,89
1,92
1,93
318,31
114,6
1
0,7
2,55
1,91
1,94
1,89
318,31
120,96
1
0,7
2,44
2,09
2,11
2,04
318,31
127,32
1
0,6
2,35
1,89
1,87
1,88
Tabel VII. Variasi feeding (f), dengan putaran spindel dan depth of cut tetap (Transversal Axis)

(Ratarata)2,68
3,03
2,46
2,15
2,72
1,99
1,91
1,91
2,08
1,88

Variasi Kedalaman Pemotongan (a)

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

n (Rpm)

Cycle

n (Rpm)

Vf (mm/menit)

a (mm)

Cycle

Real

Time

Cycle

Ra
Ra1

Ra2

Ra3

Theory
Time
(menit)
(menit)
318,31
76,4
0,5
1
3,54
2,82
2,84
2,80
318,31
76,4
1
1
3,54
2,06
2,11
2,11
318,31
76,4
1,5
1
3,54
2,52
2,53
2,51
318,31
76,4
2
1
3,54
3,09
3,13
3,12
318,31
76,4
2,5
1
3,54
2,20
2,16
2,19
318,31
76,4
3
1
3,54
2,63
3,63
3,60
318,31
76,4
3,5
1
3,54
3,24
3,23
3,21
318,31
76,4
4
1
3,54
2,68
2,69
2,68
318,31
76,4
4,5
1
3,54
2,34
2,37
2,35
318,31
76,4
5
1
3,54
2,78
2,79
2,81
Tabel VIII. Variasi depth of cut (a), dengan putaran spindel dan feeding tetap (Transversal Axis)

(Ratarata)2,82
2,09
2,52
3,11
2,18
3,29
3,23
2,68
2,35
2,79

Grafik Hasil Data Pengujian


Di bawah ini adalah grafik hasil data

pengujian yang dihasilkan dari setiap variasi


paramaeter yang digunakan dalam proses
penelitian.
Gambar II. Grafik Hasil Data untuk Variasi Putaran Spindel

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

Berdasarkan grafik diatas, dapat ditarik


kesimpulan

awal

bahwa

perbedaan

arah

Gambar IV. Grafik Hasil Data untuk Variasi Kedalaman


Pemotongan

Berdasarkan grafik diatas, dapat ditarik

pemotongan menghasilkan nilai kekasaran yang

kesimpulan

berbeda.

awal

bahwa

perbedaan

arah

pemotongan menghasilkan nilai kekasaran yang


berbeda.

Pengolahan Data
Dalam pengolahan data ini, ada 2 metode

Gambar III. Grafik Hasil Data untuk Variasi Kecepatan

yang digunakan untuk menganalisis kesimpulan

Pemakanan

dari satiap data yang sudah di kumpulkan.

Berdasarkan grafik diatas, dapat ditarik


kesimpulan

awal

bahwa

perbedaan

Metode yang digunakan yaitu metode analisis

arah

per segmen data dan metode analisis secara

pemotongan menghasilkan nilai kekasaran yang

keseluruhan data. Di bawah ini akan disajikan

berbeda.

hanya satu sampel perhitungan dari setiap


metode yang digunakan pada satu sampel
variasi variabel, sisanya akan di cantumkan
hasil akhirnya langsung.

a.

Analisis data per segmen


Berikut ini adalah perhitungan hasil data kekasaran permukaan pada variasi putaran spindel arah
longitudinal.
Putaran Spindel
n (rpm)
318,31
326,26
334,22
342,18
350,14
358,09
366,06

Kecepatan Pemakanan
(Vf = 38,2 mm/menit )
1,19 m
1,17 m
1,20 m
1,06 m
1,06 m
1,10 m
1,33 m
1,26 m
1,25 m
1,13 m
1,13 m
1,13 m
1,14 m
1,13 m
1,10 m
1,21 m
1,17 m
1,14 m
1,27 m
1,19 m
1,22 m

Kedalaman Pemotongan
(a = 1 mm )
1,19 m
1,17 m
1,20 m
1,06 m
1,06 m
1,10 m
1,33 m
1,26 m
1,25 m
1,13 m
1,13 m
1,13 m
1,14 m
1,13 m
1,10 m
1,21 m
1,17 m
1,14 m
1,27 m
1,19 m
Kuantitatif Pada
Permukaan
1,22Kualitas
m

Uji
Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

1,16 m
1,16 m
1,13 m
1,13 m
1,17 m
1,17 m
1,00 m
1,00 m
381,97
1,02 m
1,02 m
1,02 m
1,02 m
1,28 m
1,28 m
397,80
1,28 m
1,28 m
1,30 m
1,30 m
Tabel IX. Hasil data kekasaran permukaan dari variasi putaran spindel arah Longitudinal
374,01

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

10

IV-11

1.

Hipotesis :
H0 : 1 = 2 = 3 = ... = k
Hi : tidak seluruh mean populasi sama

4.

Batas batas daerah penolakan/batas kritis


uji dua-ujung (two tailed test). Dari tabel F

2.
3.

=0,05
untuk
Menggunakan distribusi F
Jumlah populasi/sampel k = 3, maka derajat

; derajat kebebasan

pembilang, dfnum = 2 dan derajat kebebasan


penyebut, dfden = 27 dan batas kritis adalah F

kebebasan pembilang dfnum = k 1 = 3 1 =


30, maka derajat kebebasan penyebut, dfden =

= 3,35 (dilihat dari Tabel F-Kritis).


Aturan Keputusan
Tolak H0 dan terima Hi jika RUF > 3,35. Jika

T k = 30 3 = 27.

tidak demikian terima H0.

2. Banyaknya seluruh anggota sampel, T =

6.

=0,05

5.

Rasio Uji : agar lebih mudah, digunakan tabulasi perhitungan sebagai berikut :
7.

8.

Tabel X.
Tabel Uji ANOVA Arah Longitudinal (Variasi Putaran Spindel)
9.

13.

10.
2

n x + n x +n x
X = 1 1 2 2 3 3
n1 +n 2+ n3

^ 2antara=

10(1,177)+10( 1,154)+ 10(1,163)


X =
10+10+10

12

n1 ( x 1 X ) + n2 ( x 2 X ) ++ n3 ( x 3
k1

14.

11.

12.

2
antara

15.

10 ( 1,1771,16 ) +10 ( 1,1541,16


31

2
^ antara=0,0167

X =1,16
Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

16.

18.

2
dalam

19.

d 21+ d 22+ d 23
=
T k

2
^ antara 0,0167
RU F = 2 =
=2,14
^ dalam 0,0078

17.

0,0928+0,0574+0,0610
2
^ dalam =
303

20.

21.
22.

23. Pengambilan Keputusan

sama di tolak . Ini berarti kualitas hasil


kekasaran

24.

2
^ dalam =0,0078

Karena RUF < 3,35

dari

proses

freis

yang

dilakukan dianggap sudah merata dan

maka Hi ; tidak seluruh mean populasi

stabil.

25.
26. Hasil RUF dari

30.

Keseluruhan Variasi

^ 2antara 0,0025
RU F = 2 =
=0,0125
^ dalam 0,1996

Variabel Beserta
Pengambilan
Keputusan

31.

Pengambilan Keputusan

Variasi Kecepatan Pemakanan Arah


32. Karena RUF < 3,35 maka Hi ;

Longitudinal

tidak seluruh mean populasi sama di tolak.

27.

Ini berarti kualitas hasil kekasaran dari

RU F =
28.

^
^

2
antara
2
dalam

proses freis yang dilakukan dianggap sudah

0,0007
=0,0327
0,0214

Pengambilan Keputusan

merata dan stabil.

Variasai Putaran Spindel Arah Transversal


33.

29. Karena RUF < 3,35 maka Hi ;


tidak seluruh mean populasi sama di tolak.
Ini berarti kualitas hasil kekasaran dari
proses freis yang dilakukan dianggap sudah
merata dan stabil.

Variasi Kedalaman Pemotongan Arah


Longitudinal

RU F =
34.

2
^ antara 0,0208
=
=0,1575
2
^ dalam 0,1321

Pengambilan Keputusan
35. Karena RUF < 3,35 maka Hi ;

tidak seluruh mean populasi sama di tolak.


Ini berarti kualitas hasil kekasaran dari
Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

13

proses freis yang dilakukan dianggap sudah

40.

Pengambilan Keputusan

merata dan stabil.


41. Karena RUF < 3,35 maka Hi ;

Variasi Kecepatan Pemakanan Arah

tidak seluruh mean populasi sama di tolak.

Transversal
36.

Ini berarti kualitas hasil kekasaran dari


proses freis yang dilakukan dianggap sudah
merata dan stabil.

^ 2antara 0,0038
RU F = 2 =
=0,0224
^ dalam 0,1693
37.

42.

43.

Pengambilan Keputusan

44.

38. Karena RUF < 3,35 maka Hi ;


tidak seluruh mean populasi sama di tolak.

45.

Ini berarti kualitas hasil kekasaran dari


proses freis yang dilakukan dianggap sudah

46.

merata dan stabil.

47.

Variasi Kedalaman Pemotongan Arah


Transversal
39.

48.
49.

RU F =

b.

^
^

2
antara
2
dalam

0,0770
=0,3862
0,1994

Analisis Secara Keseluruhan Data


50. Berikut ini adalah perhitungan hasil data kekasaran permukaan pada variasi putaran spindel.
Pada analisis ini, 2 variasi arah yang berbeda (Longitudinal dan Transversal) di satukan kedalam satu
perhitungan.
51. = 0,05

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

14

52.

53.

54.
Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

15

55.

56.

57.

58.

59.

60.

J KT =1,192 +1,172 ++ 2,192

189,16 2
=326,12298,18=27,94
120

17,462 +14,342 ++20,86 2 189,162


JKA=

12
120

61.

301,91298,18=3,73

62.

JKB=

63.

318,52298,18=20,34

64.

JKC =

69,88 +119,28 189,16

60
120

95,582 +94,582 189,162

60
120
Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

16

65.

298,18298,18=0

66.

JK ( AB )=

67.

325,66301,91318,52+ 298,18=3,41

68.

JK ( AC )=

69.

301,91301,91298,18+ 298,18=0

70.

JK ( BC )=

71.

318,52318,52298,18+ 298,18=0

7,122+ 6,442 ++13,14 2


301,91318,52+298,18
6

8,732 +7,17 2+ +10,432


301,91298,18+298,18
6

34,94 2+59,64 2+ +59,64 2


318,52298,18+298,18
30

72.

JK ( ABC )=

3,562 +3,222 ++6,57 2


325,66301,91318,52+301,91+318,52+298,18
3

73.

325,66325,66301,91318,52+301,91+318,52+298,18298,18=0

JKG=27,943,7320,3403,41000=0,46

74.
75.

Pe
ngaruh

Pengaruh Utama
83.
3,
A
73
88.
20
B
,34
C
93.
0
Interaksi dwifaktor
A
99.
3,

82.
87.
92.
97.
98.
B
103.

41
A

C
108.

17

Ju

mlah Kuadrat

Variasi
81.

76.

104.

109.

78.
77.

Derajat Kebebasan

R
ataan

79.
80.
gan

Kuadrat
85.

84.

89.

94.

100.

105.

110.

1Uji

0
,41

90.

f
hitun

2
0,34

95.

101.

,38
106.

86.

68,33

91.

3390

96.
102.
107.

0
63,33
0

Kuantitatif
Produk
111. Pada 0Kualitas
112. Permukaan
0
Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

C
113.
114.
BC
119.

Interaksi trifaktor
A
115.
0
G

120.

alat
124.

0,
46

Ju

125.

mlah
129.

27
,94

116.

121.

80

126.

119

117.

122.

,006
127.

118.

123.
128.

Tabel XI. Analisis variansi untuk percobaan trifaktor pada variasi putaran spindel dengan
n replikasi

130.
131.

132.
133.

4.

Untuk f4 : Hipotesis Hi

tidak

seluruh mean populasi sama


134.

diterima karena Fhitung > Ftabel,

135.
1.

terdapat

Kesimpulan Awal :
;

diterima karena Fhitung > Ftabel,


perbedaan

variasi variabel dan variasi arah

tidak

seluruh mean populasi sama

2.

5.

seluruh mean populasi sama


diterima karena Fhitung > Ftabel,
perbedaan

tidak

seluruh mean populasi sama

tidak

terdapat perbedaan pada interaksi


6.

dengan variabel yang konstan.


Untuk f6 : Hipotesis Hi ; tidak
seluruh mean populasi sama
ditolak karena Fhitung < Ftabel, tidak

signifikan pada arah pemakanan


3.

ditolak karena Fhitung < Ftabel, tidak

secara

yang berbeda.
Untuk f3 : Hipotesis Hi

pemakanan.
Untuk f5 : Hipotesis Hi

seluruh mean populasi sama

secara

signifikan pada variasi variabel.


Untuk f2 : Hipotesis Hi ; tidak

terdapat

secara

signifikan pada interaksi antara

Untuk f1 : Hipotesis Hi

terdapat

perbedaan

terdapat perbedaan pada interaksi


7.

dengan variabel yang konstan.


Untuk f7 : Hipotesis Hi ; tidak
seluruh mean populasi sama

ditolak karena Fhitung < Ftabel, tidak

ditolak karena Fhitung < Ftabel, tidak

terdapat perbedaan pada variabel

terdapat perbedaan pada interaksi

yang konstan.

dengan variabel yang konstan.

136.
137. Untuk variasi variabel selanjutnya

langsung

yaitu kecepatan pemakanan dan kedalaman

variansi. Dan karena kesimpulan awalnya

pemotongan,

hampir

tidak

akan

disajikan

perhitungannya. Hasilnya akan disajikan

18

dalam
sama

bentuk

dengan

tabel

variabel

analisis
putaran

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

spindel maka tidak akan di cantumkan.

138.

Hasilnya akan terlihat di kesimpulan akhir.

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

19

139.

Pe

ngaruh

140.

Ju

mlah Kuadrat
Variasi
145.
Pengaruh Utama
147.
3,
146.
A
22
152.
44
151.
B
,73
156.
C
157.
0
161.
Interaksi dwifaktor
162.
A
163.
6,
B

167.

183.

gan

Kuadrat
148.

153.

158.

164.

f
hitun

149.

,36
154.

4,73
159.

165.

150.

120

155.

1491
0

160.

166.

,77

256,6
7

170.

171.

173.

174.

175.

176.

Interaksi trifaktor
A
179.
0

180.

181.

182.

185.

80

186.

190.

119

184.

alat
188.

143.
144.

169.

BC

ataan

C
177.
178.

Derajat Kebebasan

168.

C
172.

142.
141.

0,
2

Ju

mlah
193.

189.

55
,05

,003
191.

187.
192.

Tabel XII. Analisis variansi untuk percobaan trifaktor pada variasi kecepatan pemakanan
dengan n replikasi
194.
Pe
197.
R
198.
f
195.
Ju
199.
hitun
ngaruh
196.
Derajat Kebebasan
ataan
mlah Kuadrat
gan
Variasi
Kuadrat
200.
Pengaruh Utama
202.
12
204.
1
201.
A
203.
9
205.
80,59
,32
,37
207.
17
209.
1 210.
1039,
206.
B
208.
1
,67
7,67
41
211.
C
212.
0
213.
1
214.
0
215.
0
216.
Interaksi dwifaktor
217.
A
218.
8,
220.
0
219.
9
221.
52,94
B
06
,90
222.
A
223.
0
224.
9
225.
0
226.
0
C
227.
B
228.
0
229.
1
230.
0
231.
0
C
232.
Interaksi trifaktor
233.
A
234.
0
235.
9
236.
0
237.
0
BC
238.
G
239.
1,
241.
0
240.
80
242.
alat
33
,017
243.
Ju
244.
39
245.
119
246.
247.
mlah
,38
248.
Tabel XIV. Analisis variansi untuk percobaan trifaktor pada variasi kedalaman pemotongan
dengan n replikasi

249.

Uji Kuantitatif Pada Kualitas Permukaan Produk


Hasil Proses Freis Oleh Haris Ilman Mulyadi

20

250.KESIMPULAN
251.

Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan di dalam Tugas Akhir ini, ada

beberapa kesimpulan yang bisa ditarik, yaitu :


1. Berdasarkan grafik rata-rata hasil kekasaran setiap variabel yang di gunakan dalam penelitian ini,
dapat di simpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan
dari hasil percobaan yang telah dilakukan terhadap 10 buah spesimen jika ditinjau dari parameter
proses pemotongan adalah variael kedalaman pemotongan, kemudian arah pemakanan berpengaruh
terhadap tingkat kekasaran permukaan produk proses freis , dimana terdapat perbedaan secara
signifikan Fhitung > FTabel , yakni :
a. Sub variabel putaran spindel (n)

= Fhitung > FTabel


252.

b.

Sub variabel kecepatan pemakanan (Vf)

= Fhitung > FTabel


253.

c.

Sub variabel kedalaman pemotongan (a)

= 14910 > 1,96

= Fhitung > FTabel


254.

255.

= 3390 > 1,96

= 1039 > 1,96

dengan demikian terdapat perbedaan variasi proses terhadap kualitas hasil. Hasil

tersebut berbeda dengan buku referensi yang ada, karena hasil tersebut belum dianalisis dari pengaruh
kekasaran permukaan dari parameter ketidakteraturan bentuk permukaan (ketidak teraturan benda
awal).
2.

Untuk nilai variabel tetap tidak terdapat perbedaan secara signifikan dimana F hitung < FTabel.

3. Berdasarkan hasil Analisis data per variabel/segmen dengan = 0,05 dan F = 3,35, seluruh hipotes Hi ;
tidak seluruh mean populasi sama di tolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tingkat
kualitas kekasaran permukaan yang dihasilkan dari proses freis yang dilakukan dalam pengujian ini
masih berada didalam standart kualitas kekasaran permukaan proses freis yaitu 0,8 m 12,5 m.
Jadi mesin perkakas yang digunakan masih dalam kondisi yang layak dan masih bisa memenuhi
standart kualitasi hasil proses pemesinan.

Anda mungkin juga menyukai