Anda di halaman 1dari 7

1 Jelaskan profesi akuntan dengan disiplin akuntansinya!

2. Hal- hal apa sajakah yang menjadi komparasi Akuntansi sektor Publik dengan sektor swasta,
jelaskan!

elaskan mengenai klasifikasi utang! Kemudian jelaskan bagaimana melakukan Pengujian


substantif atas saldo utang?
Jawaban maksimal 2 halaman dan sertakan pula daftar pustakanya.

Submission status
Diskusikan tentang kegunaan mempelajari probabilita.
Pending]

ISKUSI
1. Bagaimana sejarah konsep civil society dan masyarakat madani?
2. Pancasila merupakan platform bersama, sebanding dengan Piagam Madinah.
Jelaskan!
3. Bagaimana tinjauan Islam terhadap hak asasi manusia?
Pending

TUGAS 1
Anda sudah mempelajari materi Pendidikan Agama Islam baik melalui BMP (modul
1, 2 dan 3) maupun Tuton (inisiasi 1, 2 dan 3) Coba Anda
jelaskanfenomena aktualisasi nilai-nilai demokrasi dan HAM dilihat dari konsep
demokrasi dan HAM menurut ajaran Islam!
Rambu-rambu: Ekspose aib (kesalahan) seseorang melalui media. Selamat bekerja!
DISKUSI
by me 021617803 - Tuesday, 17 March 2015, 12:48 PM
1a. Sejarah Konsep Civil Society, berasal dari pergolakan politik dan sejarah
masyarakat Eropa Barat yang mengalami proses transformasi dari pola kehidupan
feodal menuju indrustri kapitalis
* Fase Pertama

Aristoteles (384-322) memandang civil society sebagai sistem kenegaraan yang


lebih dikenal dengan istilah "Koinonia Politike" yaitu komunitas politik tempat warga
terlibat langsung dalam berbagai pencaturan ekonomi da politik serta pengambilan
keputusan, kemudian dikembangkan oleh
Thomas Hobbes (1588-1679) menganggap sebagai antitesa negara yaitu berperan
untuk meredam konflik dalam masyarakat sehingga ia harus memiliki kekuasaan
mutlak, shingga mampu mengedalikan perilaku politik setiap warga
John Locke (1632-1704) menganggap sebagai pelindung untuk kebebasan dan hak
milik setiap warga negara
* Fase Kedua
Thomas Paine (1972) memaknainya sebagai sesuatu yang berlawanan dengan
lembaga negara. Kekusaaan yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya
kesejahteraan bersama
* Fase Keempat
Hegel (1770-1837), Karl
Marx (1818-1883), Antonio
Gramsci (1891-1937)
berpendapat bahwa civil society merupakan elemen ideologis kelas dominan
* Fase Kelima
Alexis de Tocqueville (1805-1859) berpendapat bahwa kekuatan politik dan
masyarakat sipil merupakan kekuatan utama yang menjadikan demokrasi semakin
kuat.
1b. Sejarah Konsep masyarakat Madani
- Berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil serta mengacu pada konsep
civil society
- Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur
berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu
dengan kestabilan masyarakat.
- Berdasar pada konsep Negara Madinah yang dibangun Nabi Muhammad
SAW tahun 622 M.
- Mengacu pada konsep Tamadhun (masyarakat yang beradab) yang dikenalkan
oleh Ibn Khaldun
- Mengacu pada konsep Madinahal Fadhilah (Madinah sebagai negara utama) yang
diungkapkan oleh Al-Farabi.
Masyarakat beradab dan sejahtera apat dikonseptualisasikan sebagai civil society
atau masyarakat madani, meskipun memiliki makna dan sejarahnya sendiri tetapi
keduanya merujuk pada semangat yang sama sebagai sebuah masyarakat yang
adil, terbuka, demokratis, sejahtera, dengan kesadaran keTuhanan yang tinggi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sosial

2. Pancasila merupakan platform bersama sebanding dengan Piagam Madinah,


karena sama - sama bertujuan untuk mewujudkan cita - cita bersama yakni
masyaraat madani.
- Pancasila sebagai landasan hidup bersama (Commoon Platform) dalam
kebhinekaan Bangsa Indonesia. Piagam Madinah juga merupaan rumusan tentang
prinsip - prinsip kesepakatan antara kaum muslim dengan non muslim Madinah
untuk membangun tatanan sosial politik bersama. keduanya dibangun atas dasar
kesatuan umat yang menghuni sebuah batas teritorial, yang didasari oleh kesamaan
senasib sepenanggungan untuk membela tanah ar.
- Keduanya memberi hak sepenuhnya kepada tiap umat beragama untuk
menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing - masing.
- Keduanya memberi perlindungan di dalam hukum, tidak membeda - bedakan
golongan, adanya kesamaan derajat dihadapan konstitusi
3. Tinjauan Islam terhadap hak Asasi Manusia.
Fitrah manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan rang lain yang kemudian berinteraksi. Dalam
perkembangannya seiring bertambahnya individu dan berkembangnya kebudayaan menjadi sesuatu yang kompleks, dengan
demikian diperlukan peraturan - peraturan, lambaga - lembaga sosial dan lain - lain. Terlepas dari sifat fitrah manusia, manusia
memiliki hak - hak atau mempunyai wewenang yang bersifat dasar sebagai manusia untuk mengerjakan, meninggalkan,
memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu baik yang bersifat materi atau immateri. Hal tersebut dikenal dengan Hak
Asasi manusia. Dalam Islam puncak komitmen terhadap hak asasi manusia dinyatakan dalam peristiwa haji Wada dimana
RosuluLLah berpesan mengenai hak hidup, hak perlindungan harta dan hak kehormatan. Dengan demikian Islam sangat
menghormati hak - hak manusia sejak dahulu, sepanjang apa yang dilakukan sesuai syariat dan kaidah - kaidah Islam dan
tidak merugikan orag lain. Dalam kehidupan sebagai individu, bermasyarakat dan bernegara harus berlandaskan Pancasila.

Soal
1. Bagaimana sejarah konsep civil society dan masyarakat madani?
2. Pancasila merupakan platform bersama, sebanding dengan Piagam Madinah. Jelaskan!
3. Bagaimana tinjauan Islam terhadap hak asasi manusia?
Jawab
1. Istilah civil society mula-mula muncul di Inggris dalam masa-masa awal perkembangan kapitalisme
modern, yang konon merupakan implikasi pertama penerapan ekonomi Adam Smith dengan
karyanya The Whealth of Nation. Kemudian, para usahawan menuntut adanya ruang kebebasan
dimana dapat bergerak dengan bebas dan leluasa mengembangkan usaha mereka dan pemerintah
tidak ikut campur dalam praktek ekonomi. Civil society senantiasa bercirikan kebebasan serta
keterlepasan dari keterbatasan-keterbatasan oleh kekuasaan. Dari sini konsep civil society lebih
mengarah pada perkembangan usahawan (civil) dengan kebebasan dalam memngembangkan
usahanya yang terbebas dari pembatasan negara. Gorbachev menggagas ide tentang keterbukaan
yang disebut dengan Glassnoot dan Perestoroika yang merupakan reformasi atas rejim komunis yang
dictator dan tirani dimana negara menutup ruang kebebasan dan ruang keterbukaan bagi warganya.
Dalam wawasan kontemporer, istilah civil society lebih kuat tekanannya terhadap lembaga-lembaga
non-pemerintah (non-govermental organization-NGO) atau lembaga swadaya masyarakat dimana
lembaga-lembaga ini bebas dari cengkraman kekuasaan negara untuk mengekspresikan hak-haknya
sebgai warga negara.
Sedangkan masyarakat madani merujuk pada masyarakat madinah yang dibangun oleh Nabi
Muhammad yang dibangun di Madinah. Madinah itu sendiri adalah bahasa Arab yang memiliki
pengertian yang sama dengan bahasa Ibrani. Ketika Nabi Musa mampu membebaskan

masyarakatnya dari mental budak menjadi mental sebagai warga masyarakat yang merdeka dengan
ciri taat pada hukum yang dalam bahasa Ibrani mereka itu disebut dengan medinat yang berarti
masyarakat beradab karena taat kepada hukum dan aturan. Dalam perkembangannya perkataan
medinat berarti negara. Dalam pengembangan dan pelurusannya, negara itu hampir sama dengan
pengertian negara kebangsaan yaitu suatu negara yan terbentuk demi kepentingan seluruh bangsa
yang menjadi warganya, bukan untuk penguasa arau rajanya.
Ketika Nabi mengubah kota Yatrsib menjadi Madinah pada waktu itu, maka Nabi sebenarnya
mendeklarasikan terbentuknya suatu masyarakat yang bebas dari kedzaliman tirani dan taat hanya
kepada hukum dan aturan untuk kesejahteraan bersama. Semua aturan dan hukum harus
berdasarkan musyawarah dimana semua warga merasa ikut memberikan gagasannya secara
terbuka mengenai apa yang menjadi aspirasinya yang kemudian diputuskan secara bersama. Karena
itu, ketaatan dalam masyarakat madani bersifat terbuka, rasional, kontraktual, dan transaksional,
bukan pola ketaatan yang tertutup, tidak rasional, tidak kritis, dan bersifat hanya satu arah.
Masyarakat madani yang dideklarasikan oleh Nabi adalah masyarakat yang adil, terbuka, dan
demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dan taat kepada ajaranNya. Takwa kepada Allah
adaah semangat ketuhanan yang diwujudkan dengan membangun hubungan yang baik dengan Allah
dan manusia. Hubungan itu tentu saja harus dilandasi dengan berbudi luhur dan akhlak mulia. Dalam
konteks ini menjadi jelas masyarakat madani adalah masyarakat berbudi luhur mengacu pada
kehidupan masyarakat berkualitas dan beradab.
Kesimpulannya, masyarakat beradab dan sejahtera dapat dikonseptualisasikan sebagai civil society
atau masyarakat madani. Meskipun memiliki makna dan sejarah sendiri, tetapi keduanya keduanya,
civil society dan masyarakat madani merujuk pada semangat yang sama sebagai sebuah masyarakat
yang adil, terbuka, demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sosial.
2. Dalam perspektif Islam, sebagaimana digagas oleh Nurcholish Madjid, cendekiawan muslim
Indonesia, Pancasila merupakan kalimatun sawa sebagai dasar untuk merangkum semua pluralitas
agama dan social dalam suatu wadah yang bernama negara Indonesia.
Jika kita bandingkan, kedudukan pancasila bagi bangsa Indonesia sama dengan kedudukan Piagam
Madinah. Piagam Madinah merupakan dokumen politik yang dibuat oleh umat Islam untuk
merekonsiliasi pelbagai kepentingan sukuisme di Madinah setelah Nabi menjadi pemimpinnya
sebagai landasan bagi toleransi di antara pelbagai umat yang ada. Konstitusi ini merupakan formulasi
prinsip-prinsip kesepakatan antara kaum muslimin madinah di bawah kepemimpinan Rosululloh
dengan berbagai kelompok bukan muslimin, untuk menbangun masyarakat politik bersama. Dalam
dokumen historis itu termuat prinsip-prinsip mengenai kebebasan beragama, hak setiap orang untuk
hidup, hak menjalani hubungan-hubungan ekonomi, denagn golongan-golongan lain, kewajiban
partisipatif dalam mempertahankan peranan dan keamanan bersama.
Sebanding dengan sikap kaum muslimin Indonesia menerima Pancasila dan UUD 1945, orang-orang
muslim pimpinan Rosululloh itu menerima Piagam Madinah adalah juga atas pertimbangan nilai-nilai
yang dibenarkan oleh ajaran Islam dan fungsinya sebagai kesepakatan antara golongan untuk
membangun masyarakat politik bersama. Tidak pernah terbetik dalam pikiran Rosululloh dan para
pengikut beliau bahwa Konstitusi Madinah merupakan agama baru mereka. Umat Islam Indonesia
juga tidak memandang Pancasila dan UUD 1945 sebgai alternatif terhadap agama Islam. Dengan
Piagam Madinah tersebut Rosululloh dan umat Islam bersama umat yang lain membangun sebuah
masyarakat madani, sebuah masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis.
3. Jauh sebelum adanya Declaration of Human Right yang ditetapkan oleh PBB sebagai dasar
bersama penghormatan manusia, Islam sejak 15 abad yang lalu telah memuat nilai-nilai kemanusiaan
universal baik yang tertera dalam Al-Quran maupun dalam sunnah Rosululloh. Nilai-nilai universal
kemanusiaan, secara tegas dinyatakan dalam pidato Rosululloh yang terkenal ketika beliau
melakukan haji wada. Beliau berpesan mengenai hak hidup, hak perlindungan harta, dan hak
kehormatan. Di depan umat Islam, beliau menyatakan:
Sesungguhnya darahmu, harta bendamu, dan kehormatanmu adalah suci atas kamu seperti sucinya
hari (hajimu) ini, dalam bulanmu (bulan suci Dzulhijjah) ini dan di negerimu (tahun suci) ini sampai

tibanya hari kamu sekalian bertemu dengan Dia (Allah).


Masih banyak sabda-sabda Rosululloh yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan
demikian, jelaslah bahwa Islam adalah agama yang sangat menghormati nilai-nilai kemanusiaan.
Islam menegaskan bahwa sebagai manusia tidak dilihat ras, etnis, bahasa, dan lain-lain melainkan
dilihat dari ketakwaannya. Karena itulah Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Karena tingginya penghormatan Islam terhadap nilai-nilai kemanusiaan, maka hak-hak dasar
manusia yang suci dilindungi oleh Islam. Hak-hak tersebut: hak hidup, hak milik, hak kehormatan, hak
persamaan, dan hak kebebasan.

Sumber soal: elearning.ut.ac.id


Referensi jawaban: Ali Nurdin, dkk. (2013). Pendidikan Agama Islam. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
TUGAS

Anda sudah mempelajari materi Pendidikan Agama Islam baik melalui BMP (modul 1, 2 dan 3) maupun Tuton ( inisiasi 1, 2 dan
3) Coba Anda jelaskan fenomena aktualisasi nilai-nilai demokrasi dan HAM dilihat dari konsep demokrasi dan HAM menurut
ajaran Islam!
Rambu-rambu: Ekspose aib (kesalahan) seseorang melalui media. Selamat bekerja!
JAWABAN TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Konsep Demokrasi menurut ajaran Islam, demokrasi berasal dari bahasa latin, Demos (Rakyat) dan Cratos (Kekuasaan) yang
artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi bukan berasal dari Islam, namun memiliki kesamaan
unsur. Konsep Demokrasi Islam antara lain :
1.

Musyawarah (Syura), menyelesaikan masalah demi kepentingan umum dengan bertukar pikiran / pendapat, serta
berkonsultasi, tercantum dalam surat Asy-Syura 38 (Dan (bagi) orang orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya
dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan
sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka)

2.

Persetujuam (Konsensus atau Ijma), system yang mengakui adanya mayoritas,

3.

Ijtihad (Penelitian Imperatif yang mandiri), merupakan langkah kunci menuju penerapan perintah Allah, berkaitan debgan
tempat dan waktu.
Prinsip demokrasi Islam, kedaulatan adalah wewenang Allah yang termanifestasi dalam syariah. Wewenang dan hak manusia
adalah ijtihad dalam persoalan yang belum ditentukan oleh agama samawi
Konsep Hak Asasi Manusia menurut ajaran Islam, manusia memiliki hak - hak atau mempunyai wewenang yang bersifat
dasar. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan yang maha pencipta (hak-hak yang bersifat
kodrati.) Hak asasi yang dimiliki oleh manusia telah dideklarasikan melalui berbagai ayat Al-Quran. Allah menjamin dan
memberi kebebasan pada manusia untuk hidup dan merasakan kenikmatan dari kehidupan, bekerja dan menikmati hasil
usahanya, memilih agama yang diyakininya. HAM islam bersifat theosentris yaitu segala sesuatu berpusat pada Allah. Dalam
konsep demokrasi modern, kedaulatan rakyat merupakan inti dari demokrasi sedang demokrasi islam meyakini bahwa
kedaulatan Allah-lah yang menjadi inti dari demokrasi.
Untuk menegakkan atau menyeimbangkan peranan Hak Asasi Manusia serta Demokrasi diperlukan sebuah hukum. Dan jika
dilihat dari sudut pandang Islam maka hanya Allah lah yang berhak menentukan hukumnya.

Fenomena aktualisasi nilai nilai demokrasi dan HAM jika dilihat menurut agama Islam di masa sekarang menurut pendapat
saya sudah banyak yang menyimpang ditengah tengah semakin berkembangnya jaman serta masalah yang semakin
kompleks. Contohnya dalam pengambilan keputusan bisa saja bertentangan dengan syariat Islam kalau yang dijadikan
pedoman hanya dari suara mayoritas. Contoh lainnya adalah kebebasan dalam berbagai bidang yang tidak terkendali. Era
reformasi sekarang ini yang seakan semakin mengarah pada kebebasan yang tak terkendali dan tidak bertanggung jawab,
terutama media. Media merupakan alat yang sangat vital dalam penyampaian sebuah berita, terutama media elektronik yang
berkembang sangat cepat. Harusnya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan rakyat dan negara, baik bidang politik, ekonomi,
social, budaya dan pertahanan kemanan, bukan sebaliknya. Tapi yang ada sekarang banyak sekali media media terutama
televisi, media sosial, internet justru memberikan pemberitaan yang bisa mengarah pada perpecahan, provokasi,
pengintimidasian, dan lain - lain, sehingga hak asasi manusia seakan sudah diabaikan. Untuk itulah hukum harus selalu
ditegakkan, baik hukum negara maupun hukum dalam Islam yang termuat dalam Al-Quran dan hadist.

Menurut saya dari beberapa sumber yang ada Kekuasaan merupakan bagian dari
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi bukan berasal dari
Islam, namun memiliki kesamaan unsur. Konsep Demokrasi Islam antara lain :

Musyawarah (Syura), menyelesaikan masalah demi kepentingan umum dengan bertukar


pikiran / pendapat, serta berkonsultasi, tercantum dalam surat Asy-Syura 38 (Dan (bagi)
orang orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan
sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka)
Persetujuam (Konsensus atau Ijma), system yang mengakui adanya mayoritas,
Ijtihad (Penelitian Imperatif yang mandiri), merupakan langkah kunci menuju penerapan
perintah Allah, berkaitan debgan tempat dan waktu.
Prinsip demokrasi Islam, kedaulatan adalah wewenang Allah yang termanifestasi dalam
syariah. Wewenang dan hak manusia adalah ijtihad dalam persoalan yang belum
ditentukan oleh agama samawi. Konsep Hak Asasi Manusia menurut ajaran Islam, manusia
memiliki hak - hak atau mempunyai wewenang yang bersifat dasar. Hak asasi manusia
adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan yang maha pencipta (hak-hak yang
bersifat kodrati). Dalam konsep demokrasi modern, kedaulatan rakyat merupakan inti dari
demokrasi sedang demokrasi islam meyakini bahwa kedaulatan Allah-lah yang menjadi inti
dari demokrasi.
Fenomena aktualisasi nilai nilai demokrasi dan HAM jika dilihat menurut agama Islam di
masa sekarang menurut pendapat saya sudah banyak yang menyimpang ditengah tengah
semakin berkembangnya jaman serta masalah yang semakin kompleks. Contohnya dalam
pengambilan keputusan bisa saja bertentangan dengan syariat Islam kalau yang dijadikan
pedoman hanya dari suara mayoritas. Contoh lainnya adalah kebebasan dalam berbagai
bidang yang tidak terkendali. Era reformasi sekarang ini yang seakan semakin mengarah
pada kebebasan yang tak terkendali dan tidak bertanggung jawab, terutama media. Media
merupakan alat yang sangat vital dalam penyampaian sebuah berita, terutama media
elektronik yang berkembang sangat cepat. Harusnya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan
rakyat dan negara, baik bidang politik, ekonomi, social, budaya dan pertahanan kemanan,
bukan sebaliknya. Tapi yang ada sekarang banyak sekali media media terutama televisi,
media sosial, internet justru memberikan pemberitaan yang bisa mengarah pada
perpecahan, provokasi, pengintimidasian, dan lain - lain, sehingga hak asasi manusia
seakan sudah diabaikan. Untuk itulah hukum harus selalu ditegakkan, baik hukum negara
maupun hukum dalam Islam yang termuat dalam Al-Quran dan hadist.
Soalnya:
Anda sudah mempelajari materi Pendidikan Agama Islam baik melalui BMP (modul 1, 2 dan
3) maupun Tuton (Inisiasi 1, 2 dan 3) Coba Anda jelaskan fenomena aktualisasi nilai-nilai
demokrasi dan HAM dilihat dari konsep demokrasi dan HAM menurut ajaran Islam!
Rambu-rambu: Ekspose aib (kesalahan) seseorang melalui media. Selamat bekerja!
Jawabannya adalah:

Menurut saya dari beberapa sumber yang ada Kekuasaan merupakan bagian dari
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi bukan berasal dari
Islam, namun memiliki kesamaan unsur. Konsep Demokrasi Islam antara lain :
Musyawarah (Syura), menyelesaikan masalah demi kepentingan umum dengan bertukar
pikiran / pendapat, serta berkonsultasi, tercantum dalam surat Asy-Syura 38 (Dan (bagi)
orang orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedang

urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan
sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka)
Persetujuam (Konsensus atau Ijma), system yang mengakui adanya mayoritas,
Ijtihad (Penelitian Imperatif yang mandiri), merupakan langkah kunci menuju penerapan
perintah Allah, berkaitan debgan tempat dan waktu.
Prinsip demokrasi Islam, kedaulatan adalah wewenang Allah yang termanifestasi dalam
syariah. Wewenang dan hak manusia adalah ijtihad dalam persoalan yang belum
ditentukan oleh agama samawi. Konsep Hak Asasi Manusia menurut ajaran Islam, manusia
memiliki hak - hak atau mempunyai wewenang yang bersifat dasar. Hak asasi manusia
adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan yang maha pencipta (hak-hak yang
bersifat kodrati). Dalam konsep demokrasi modern, kedaulatan rakyat merupakan inti dari
demokrasi sedang demokrasi islam meyakini bahwa kedaulatan Allah-lah yang menjadi inti
dari demokrasi.
Fenomena aktualisasi nilai nilai demokrasi dan HAM jika dilihat menurut agama Islam di
masa sekarang menurut pendapat saya sudah banyak yang menyimpang ditengah tengah
semakin berkembangnya jaman serta masalah yang semakin kompleks. Contohnya dalam
pengambilan keputusan bisa saja bertentangan dengan syariat Islam kalau yang dijadikan
pedoman hanya dari suara mayoritas. Contoh lainnya adalah kebebasan dalam berbagai
bidang yang tidak terkendali. Era reformasi sekarang ini yang seakan semakin mengarah
pada kebebasan yang tak terkendali dan tidak bertanggung jawab, terutama media. Media
merupakan alat yang sangat vital dalam penyampaian sebuah berita, terutama media
elektronik yang berkembang sangat cepat. Harusnya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan
rakyat dan negara, baik bidang politik, ekonomi, social, budaya dan pertahanan kemanan,
bukan sebaliknya. Tapi yang ada sekarang banyak sekali media media terutama televisi,
media sosial, internet justru memberikan pemberitaan yang bisa mengarah pada
perpecahan, provokasi, pengintimidasian, dan lain - lain, sehingga hak asasi manusia
seakan sudah diabaikan. Untuk itulah hukum harus selalu ditegakkan, baik hukum negara
maupun hukum dalam Islam yang termuat dalam Al-Quran dan hadist.

Anda mungkin juga menyukai