INVESTMENT
Disusun Oleh
1.
2.
3.
4.
5.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Audit
Investment ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu Novawiguna Kemalasari, SE, M.Ak selaku Dosen mata kuliah Auditing II
Universitas Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
A.
B.
C.
PEMISAHAN TUGAS............................................................................................... 4
D.
E.
PROSEDUR SUBSTANTIF-INVESTASI........................................................................8
1.
2.
Pengujian Rinci-Investasi......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13
AUDIT INVESTMENT
Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan,
peralatan serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Di samping itu,
aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak
dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena
aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya.
Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva
yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya mesin, peralatan,
fasilitas, tanah atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan
akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya.
Langkah kedua dalam mengaudit investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi
selama periode berjalan. Biasanya pertumbuhan aktiva tetap harus memperlihatkan hubungan
yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil
bagi kebanyakan entitas. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva tetap yang ada pada akhir tahun
juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit
perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang.
2. Risiko Inheren
Risiko inheren (inherent risk) yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan
seringkali rendah Karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Risiko inheren akan
keberadaan dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa
aktiva dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Asersi
kelengkapan dapat mencapai tingkat sedang sampai tinggi dalam kasus aktiva-aktiva
konstruksi, atau lease modal yang mungkin dicatat sebagai lease operasi Karena
2
kerumitan akuntansi untuk lease. Tergantung pada industri dan tingkat kesulitan yang
berkaitan dengan estimasi umur manfaat dan nilai sisa serta kerumitan metode
penyusutan, risiko inheren yang menyangkut asersi penilaian mungkin dinilai sedang atau
tinggi berkaitan dengan estimasi akuntansi dalam hubungannya dengan estimasi beban
penyusutan.
3. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu
auditordalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. Aktiva tetap secara relative
harusstabil,
dan
akibatnya,
prosedur
analitis
dapat
memberikan
keyakinan
C. PEMISAHAN TUGAS
Berikut ini berisi pemisahan tugas yang utama untuk investasi dan contoh kemungkinan
kesalahan atau kecurangan yang dapat terjadi dari konflik penugasan. Namun, hanya entitas yang
berikatan dengan sejumlah aktivitas investasi yang signifikanlah yang memiliki pemisahan tugas
yang memadai untuk keseluruhan aktivitas investasi.
1. Fungsi di bagian awal sebaiknya dipisahkan dari fungsi persetujuan akhir
Jika satu individu bertanggung jawab baik untuk aktivias di bagian awal maupun
memberikan persetujuan atas transaksi sekuritas, transaksi fiktif dapat dibuat atau
sekuritas dapat dicuri.
2. Fungsi penilaian pengawasan sebaiknya dipisahkan dari fungsi pemerolehan
Jika satu individu bertanggung jawab baik untuk pemerolehan maupun pengawasan
penilaian sekuritas, nilai sekuritas dapat dicatat dengan tidak tepat atau tidak
dilaporkan kepada manajemen.
3. Tanggung jawab untuk pengelolaan buku besar atas sekuritas sebaiknya terpisah dari
pembuatan entri-entri dalam buku besar
Jika satu individu bertanggung jawab baik untuk buku besar atas sekuritas maupun
entri buku besar, individu dapat menyembunyikan beberapa penggelapan yang
umumnya dapat terdeteksidengan rekonsiliasi catatan buku besar pembantu dengan
akun pengendalian buku besar.
4. Tanggung jawab fungsi penyimpanan atas sekuritas sebaiknya terpisah dari fungsi
akuntansi untuk sekuritas
Jika satu individu memiliki akses baik untuk sekuritas maupun untuk catatan
akuntansi pendukung pencurian sekuritas dapat disembunyikan.
risiko
dapat
ditujukan
sebagai
mana
perusahaan
mempertimbangkan
kemungkinan transaksi dalam siklus investasi yang tidak dicatat atau mengidentifikasi dan
menganalisis estimasi yang signifikan yang dicatat dalam laporan keuangan.
3. Informasi dan komunikasi (sistem akuntansi)
Penerapan sistem akuntansi sangat mendasar. Perusahaan biasanya memakai buku pembantu
investasi yang terpisah untuk setiap jenis surat berharga. Pemahaman sistem akuntansi
menuntut pengetahuan auditor tentang metode pemrosesan data, dokumen serta catatan
pokok, yang digunakan. Pemahaman sistem akuntasi diperoleh melalui penelaahan buku
manual akuntansi dan flowchaart sistem, mengajukan pertanyaan pada personil akuntansi,
dan pengalaman terdahulu dengan klien. Akuntan harus memahami kompetensi personil
akuntansi dan bagian EDP yang bertanggung jawab atas pengolahan transaksi siklus
investasi.
4. Aktifitas pengendalian
Aktifitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi dalam siklus investasi dapat
digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan:
a.
b.
c.
d.
Review kinerja
Pengolahan informasi
Pengendalian fisik
Pemisahan tugas
Sertifikat saham
Sertifikat obligasi
Bondindenture
Brokers advice
Buku jurnal
Buku pembantu investasi
5
6. Fungsi
Fungsi yang terkait meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
berharga. Transaksi dan kejadian yang mempengaruhi saldo investasi harus di catat pada
jumlah, klasifikasi, dan periode akuntansi yang tepat.
11. Pengamanan atau penyimpanan surat berharga
Surat berharga yang dimiliki perusahaan dapat dipegang atau di simpan oleh manajemen
perusahaan klien atau dikelola oleh pihak ketiga seperti stock brokerage firm. Apabila
disimpan didalam perusahaan, minimlal dua orang karyawan harus bertanggung jawab atsa
keberadaaan surat berharga tersebut untuk mencegah penjualan tanpa otorisasi. Jadi surat
berharga harus dismpan di tempat yang aman dan akses atas karyawan yang berwenang.
12. Penjaga ketepatan buku pembantu investasi
Saldo investasi tercatat harus dibandingkan dengan surat berharga yang disimpan di dalma
perushaan maupun yang dikelola pihak ketiga. Pelaksanaan pembandingan tersebut harus
dilakukan dalam interval waktu yang memadai
E. PROSEDUR SUBSTANTIF-INVESTASI
Pada umumnya, lebih efisien untuk mengikuti strategi substantif untuk melakukan audit
investasi. Ketika risiko pengendalian ditentukan pada tingkat maksimum, auditor melakukan
perluasan prosedur substantif untuk mencapai tingkat risiko deteksi yang direncanakan. Selain
itu, karena sifat pekerjaan audit, pengujian rinci atas transaksi jarang digunakan sebagai sumber
bukti.
1. Prosedur Analitis Substantif-Investasi
Berikut adalah prosedur substantif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keseluruhan
kewajaran investasi dan akun laporan rugi laba komprehensif yang terkait:
Perbandingan atas saldo akun investasi tahun berjalan dengan saldo tahun sebelumnya
setelah mempertimbangkan pengaruh kegiatan operasional tahun berjalan dan aktivitas
pendanaan atas kas dan investasi.
7
Perbandingan atas pendapatan bunga dan pendapatan dividen tahun berjalan dengan
pendapatan yang dilaporkan tahun sebelumnya dan dengan tingkat pengembalian
investasi yang diharapkan.
Penghitungan kembali pendapatan bunga tahun berjalan menggunakan nilai nominal
sekuritas yang ditahan, tingkat bunga, dan periode waktu ditahan.
2. Pengujian Rinci-Investasi
Standar auditing memberikan pedoman terkait prosedur auditing substantif yang dapat digunakan
auditor ketika mengumpulkan bukti yang terkait asersi investasi.
Asersi mengenai Saldo
Akun pada Akhir Periode
Keberadaan
Kelengkapan
selama setahun
Mencari pembelian sekuritas dengan melakukan pengujian
transaksi untuk beberapa hari setelah akhir tahun.
Mengonfirmasi
sekuritas
yang
ditahan
oleh
fungsi
dasar
untuk
penilaian
investasi
dengan
Kelengkapan
telah dibuat
Melakukan review dan meminta keterangan manajemen
mengenai klasifikasi yang sesuai
Membaca
catatan
kaki
untuk
memastikan
bahwa
Keberadaan
Standar auditing menyatakan bawa auditor sebaiknya melakukan satu atau lebi prosedur
audit berikut untuk mengumpulkan bukti untuk keberadaan:
a.
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan fisik
Konfirmasi dengan penerbit
Konfirmasi dengan fungsi penyimpanan
Konfirmasi transaksi yang belum diselesaikan dengan broker-diler
Konfirmasi dengan counterparty
Membaca perjanjian kerja sama atau perjanjian serupa yang akan dilaksanakan
9
Nilai investasi ditentukan selain dari penurunan nilai sementara,sekuritas diturunkan dan
nilai baru yang melekat (Carrying Amount) ditetapkan.Auditor menguji penjualan
beberapa sekuritas untuk memastikan nilai yang sesuai yang digunakan untuk mencatat
penjualan dan laba atau rugi yang direalisasi.
Asersi dan Pengungkapan
10
Pertama sekuritas Yang dapat diperdagangkan perlu untuk diklasifikasikan sebagai Held to
Maturity Securities,Trading dan Available for Sale baik laporan posisi keuangan maupun
laporan laba rugi komprehensif dipengaruhi oleh kesalahan klasifikasi.kedua klasifikasi laporan
keuangan masyarakat semua perdagangan sekuritas dilaporkan sebagai asset lancar Held to
maturity Securitas and Available for Sale individual sebaiknya diklasifikasi sebagai asset lancar
atau asset tidak lancar,didasarkan pada apakah manajemen memiliki ekspektasi untuk
mengonversi Sekuritas ke dalam 12 Bulan ke depan. Jika sekuritas di ekspektasikan untuk di
konversi menjadi kas dalam 12 Bulan itu sebaiknya di klasifikasikan sebagai asset lancar.Auditor
sebaiknya menanyakan kepada manajemen mengenai rencananya untuk menjual sekuritas.
Auditor sebaiknya menguji bukti seperti catatan tertulis yang disetujui atas strategi
investas,catatan aktifitas investasi intruksi manajer untuk portofolio dan memo pertemuan dewan
direksi atau komite investasi.
ASC Topic 320 mensyaratkan pengungkapan khusus untuk sekuritas sebagai contoh; Nilai wajar
agregat dan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang disajikan dalam sekuritas,
Sebaiknya disajikan untuk sekuritas tersedia untuk dijual (Available for Sale) atau dimiliki
hingga jatuh tempo (Held to Maturity).
DAFTAR PUSTAKA
HOSTING Bina Antarbudaya Chap. MKS. (2013, January 18). AUDIT SIKLUS
INVESTASI DAN PEMBIAYAAN. Retrieved from
11
https://japanesebuginese.wordpress.com/2013/01/18/audit-siklus-investasidan-pembiayaan/comment-page-1/
Messier, W. F., Glover, S. M., & Prawitt, D. F. (2014). Jasa Audit dan Assurance.
Jakarta: Salemba Empat.
Umar, U. R. (2013, December 7). AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN .
Retrieved from http://mimiakuntansi.blogspot.co.id/2013/12/audit-siklusinvestasi-dan-pembiayaan.html
12