Anda di halaman 1dari 10

Tugas

2
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Vulkanologi
Geomorfologi Gunung Api

Disusun Oleh :
Novian Triandanu (270110120174)

BAB I
Hasil Bacaan

A. Geomorfologi
Geomorfologi merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
kenampakan dan perubahan perubahan pada bentuk muka bumi. Menurut
American Geological Institute, ilmu tentang geomorfologi meliputi :
bentuk-bentuk umum roman muka bumi
perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya
dengan keadaan struktur di bawahnya
sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan atau tergambar pada bentuk
permukaan itu
Beberapa konsep dasar dari ilmu geomorfologi adalah sebagai berikut.
1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama
waktu geologi
2. Struktur geologi, faktor pengontrol dominan dalam evolusi bentuk lahan
(land forms)
3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada prosesproses geomorfologi yang berlangsung
4. Proses proses geomorfik terekam pada land forms dan karakteristik
proses yang berlangsung
5. Keragaman erosional agents berupa produk dan urutan land forms
6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks
7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya objek geomorfologi berumur
minimal Pleistosen
8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam
faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen
9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam
memahami proses-proses
geomorfik yang beragam
10. Geomorfologi, umumnya mempelajari bentuk muka bumi atau land forms
dan landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya
Proses geomorfologi merupakan perubahan perubahan yang terjadi baik
seacra fisik maupun kimiawi yang dialami permukaan bumi. Adapun penyebab dari
proses geomorfologi adalah geomorphic agent contohnya adalah air, angin, dan
gaya. Proses pembentukan muka bumi diawali dengan adanya dua jenis gaya di
bumi ini yaitu gaya endogen dan gaya eksogen.

Gaya endogen
Gaya endogen adalah gaya yang pertama kali bekerja dalam
pembentukan muka bumi. Gaya endogen merupakan tenaga yang berasal
dari dalam bumi dikarenakan adanya pergerakan magma secara mobile
yang membuat lempeng bumi ikut bergerak atau disebut juga sebagai

tektonik lempeng. Gaya endogen dapat berupa tektonisme, vulkanisme,


dan seisme atau gempa bumi.
Gaya endogen ini berperan penting dalam pembentukan berbagai
macam struktur dan pembentukan gunung api maupun pembentukan
pegunungan atau orogenesa.
Gaya eksogen
Gaya eksogen merupakan tenaga yang berasal dari permukaan bumi
dan berperan besar dalam proses perusakan dan pengangkutan (mass
wasting). Gaya eksogen ini berasal dari beberapa geomorphic agent yaitu
berupa air dan angin maupun tenaga lain yang berasal dari luar bumi
seperti jatuhan meteorit.
Gaya eksogen ini umumnya berperan dalam proses perataan (gradasi)
muka bumi dan pelapukan serta berperan dalam proses erosi dan
pengangkutan material hasil erosi tersebut.

B. Tenaga Endogen
Adanya proses geomorfologi sangat berkaitan erat dengan pembentukan
gunung api. Pembentukan gunung api dan deretan pegunungan lainnya disebabkan
oleh adanya gaya endogen yaitu berupa tenaga yang berasal dari pergerakan
magma secara mobile di bawah kerak bumi sehingga menyebabkan lempeng ikut
bergerak.
Lempeng akan mengalami beberapa jenis pergerakan yaitu sebagai berikut.
Konvergen
Lempeng akan bergerak secara konvergen yaitu saling menumbuk
antara lempeng yang satu dengan lempeng lainnya. Umumnya tumbukan
lempeng benua dengan lempeng samudra akan menyebabkan
terbentuknya gunung api. Hal ini dikarenakan massa jenis lempeng
samudra lebih kecil dari lempeng benua sehingga ketika mengalami
tumbukan, lempeng samudra akan terhujam menuju ke mantel bumi.
Tempat penghujaman lempeng samudra ini diebut dengan zona
subduksi. Pada zona subduksi inilah lempeng samudra akan meleleh
menjadi magma karena tekanan dan suhu yang tinggi akibat tumbukan
dengan lempeng benua. Magma yang bersifat fluida akan mencari tempat
yang lebih tinggi dan berusaha menembus zona lemah yang ada dan pada
akhirnya membentuk gunung api.
Divergen
Lempeng akan bergerak secara divergen yaitu lempeng akan saling
menjauhi satu sama lain. Umumnya pergerakan lempeng secara divergen
ditemukan pada daerah tengah samudra dan disebut sebagai mid ocean
ridge, namun tidak menutup kemungkinan jika pergerakan lempeng secara
divergen dapat terjadi juga pada lempeng benua.

Pergerakan lempeng secara divergen akan membuat adanya rekahan.


Rekahan ini merupakan zona lemah dimana magma dapat langsung keluar
secara bebas. Magma yang keluar pada zona rekahan ini akan membeku
dengan cepat dan akumulasi dari pembekuan magma tersebut dapat
membentuk gunung api bawah laut.

C. Bentang Alam Hasil Vulkanisme


Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang proses pembentukannya
dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi
yang biasanya dijumpai di depan zona penghujaman (subduction zone), mid
ocean ridge, dan juga pada daerah hotspot.
Berdasarkan proses terjadinya ada tiga macam vulkanisme, yaitu:
1. Vulkanisme Letusan, dikontrol oleh magma yang bersifat asam yang kaya
akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat. Vulkanisme ini biasanya
menghasilkan material piroklastik dan membentuk gunung api yang tinggi
dan terjal.
2. Vulkanisme Lelehan, dikontrol oleh magma yang bersifat basa, sedikit
mengandung gas, magma encer dan ledakan lemah. Vulkanisme ini
biasanya menghasilkan gunung api yang rendah dan berbentuk perisai,
misalnya Dieng.
3. Vulkanisme Campuran, dipengaruhi oleh magma intermediet yang agak
kental. Vulkanisme ini menghasilkan gunung api strato, misalnya Gunung
Merapi dan Merbabu.

Beberapa contoh bentang alam hasil vulkanisme yaitu adalah sebagai berikut.
Gunung api perisai, berupa gunung api yang memiliki lereng landai,
umumnya terdapat pada zona hotspot dan memiliki jenis magma basaltis
yang encer, contohnya adalah gunung Mauna Loa di Hawaii.
Gunung api strato, berupa gunung api dengan lereng curam, umumnya
terdapat pada zona subduksi dan memiliki jenis magma andesitic hingga
lava riolitik yang kental, contohnya adalah gunung Merapi di Indonesia.
Cinder cone, berupa gunung api kecil yang terbentuk karena adanya
terobosan magma dengan intensitas rendah.
Caldera, yaitu berupa hasil erupsi gunung api supervolcano dengan letusan
yang sangat dahsyat sehingga meninggalkan bekas cekungan yang sangat
besar.
Volcanic neck, berupa sisa gunung api yaitu pada bagian pipa magmanya.
Hal ini bisa terjadi karena adanya proses pelapukan dan erosi yang
disebabkan gaya eksogen.
Dataran lava, berupa lapisan dataran lava akibat erupsi gunung api,
memiliki kemiringan yang hampir datar dengan beda ketinggian yang tidak
signifikan.
D. Identifikasi Geomorfologi Gunung Api

Bentang alam gunung api yang paling umum adalah gunung api srato atau
komposit, gunung api komposit sangat mudah diidentifikasi karena bentuknya
berupa kerucut, di puncaknya terdapat kawah dan secara jelas dapat dipisahkan
dengan bagian lereng, kaki, dan dataran di sekitarnya. Dari puncak ke arah kaki,
sudut lereng semakin melandai untuk kemudian menjadi dataran di sekitar kerucut
gunung api tersebut. Untuk pulau gunung api, bagian puncak dan lereng
menyembul di atas muka air laut sedangkan kaki dan dataran berada di bawah
muka laut.
Namun berdasarkan penelitian topografi bawah laut,
tidak hanya kaki dan dataran di sekeliling pulau gunung
api, tetapi juga kerucut gunung api bawah laut dapat
diidentifikasi. Aliran sungai pada kerucut gunung api di
darat dan pulau gunung api mempunyai pola memancar
radial sentrifugal, yaitu arah aliran menjauh dari daerah
puncak ke kaki dan dataran di sekitarnya. Apabila suatu
kerucut gunung api di darat atau di atas muka air laut
sudah tidak aktif lagi, maka proses geomorfologi yang dominan adalah pelapukan
dan erosi, terutama di daerah puncak yang merupakan daerah timbulan tertinggi.
Karena pengaruh litologi yang beragam di daerah puncak, ada yang keras dan
ada yang lunak, relief daerah puncak menjadi sangat kasar, tersusun oleh bukitbukit runcing di antara lembah-lembah sungai yang terjal dan dalam. Sekalipun
suatu kerucut gunung api sudah tererosi cukup lanjut, bagian lereng biasanya
masih memperlihatkan pola sudut lereng yang melandai ke arah kaki dan
berpasang-pasangan menghadap ke arah bekas puncak. Kemiringan lereng bukit
yang menghadap ke daerah bekas puncak pada umumnya lebih terjal daripada
kemiringan lereng yang menjauhi daerah puncak.

Dari citra landsat secara utuh


dapat diperlihatkan perbedaaan
penampakan bentang alam kerucut
gunung api muda dan yang sudah
tererosi, baik pada tingkat dewasa
maupun lanjut, mulai dari daerah
puncak (fasies sentral), lereng atas
(fasies proksimal), lereng bawah
(fasies medial), dan kaki serta
dataran (fasies distal). Citra landsat
daerah Bandung dan sekitarnya
yang
memperlihatkan
bentuk
bentang alam kerucut gunung api muda Gunung api muda dicirikan oleh bentuk
kerucut yang relatif masih utuh dengan pola aliran memancar dari pusat erupsi.
Semakin tua relief gunung apinya semakin kasar sebagai akibat erosi yang semakin
lanjut dan aliran sungai cenderung ke pola mendaun.

BAB II
Rangkuman

A. Geomorfologi
Geomorfologi merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
kenampakan dan perubahan perubahan pada bentuk muka bumi. Menurut
American Geological Institute, ilmu tentang geomorfologi meliputi :
bentuk-bentuk umum roman muka bumi
perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya
dengan keadaan struktur di bawahnya
sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan atau tergambar pada bentuk
permukaan itu
Beberapa konsep dasar dari ilmu geomorfologi adalah sebagai berikut.
1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama
waktu geologi
2. Struktur geologi, faktor pengontrol dominan dalam evolusi bentuk lahan
(land forms)
3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada prosesproses geomorfologi yang berlangsung
4. Proses proses geomorfik terekam pada land forms dan karakteristik
proses yang berlangsung
5. Keragaman erosional agents berupa produk dan urutan land forms
6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks
7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya objek geomorfologi berumur
minimal Pleistosen
8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam
faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen
9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam
memahami proses-proses
geomorfik yang beragam
10. Geomorfologi, umumnya mempelajari bentuk muka bumi atau land forms
dan landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya
B. Tenaga Endogen
Adanya proses geomorfologi sangat berkaitan erat dengan pembentukan
gunung api. Pembentukan gunung api dan deretan pegunungan lainnya disebabkan
oleh adanya gaya endogen yaitu berupa tenaga yang berasal dari pergerakan
magma secara mobile di bawah kerak bumi sehingga menyebabkan lempeng ikut
bergerak. Lempeng akan mengalami beberapa jenis pergerakan yaitu Konvergen
dan Divergen
C. Bentang Alam Hasil Vulkanisme
Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang proses pembentukannya
dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi

yang biasanya dijumpai di depan zona penghujaman (subduction zone), mid


ocean ridge, dan juga pada daerah hotspot. Beberapa contoh bentang alam hasil
vulkanisme yaitu adalah sebagai berikut.
Gunung api
Gunung api strato.
Cinder cone
Caldera
Volcanic neck
Dataran lava
D. Identifikasi Geomorfologi Gunung Api
Bentang alam gunung api yang paling umum adalah gunung api srato atau
komposit, gunung api komposit sangat mudah diidentifikasi karena bentuknya
berupa kerucut, di puncaknya terdapat kawah dan secara jelas dapat dipisahkan
dengan bagian lereng, kaki, dan dataran di sekitarnya. Dari puncak ke arah kaki,
sudut lereng semakin melandai untuk kemudian menjadi dataran di sekitar kerucut
gunung api tersebut. Untuk pulau gunung api, bagian puncak dan lereng
menyembul di atas muka air laut sedangkan kaki dan dataran berada di bawah
muka laut.
Aliran sungai pada kerucut gunung api di darat dan pulau gunung api
mempunyai pola memancar radial sentrifugal, yaitu arah aliran menjauh dari daerah
puncak ke kaki dan dataran di sekitarnya
Karena pengaruh litologi yang beragam di daerah puncak, ada yang keras dan
ada yang lunak, relief daerah puncak menjadi sangat kasar, tersusun oleh bukitbukit runcing di antara lembah-lembah sungai yang terjal dan dalam.
Citra landsat daerah Bandung dan sekitarnya yang memperlihatkan bentuk
bentang alam kerucut gunung api muda Gunung api muda dicirikan oleh bentuk
kerucut yang relatif masih utuh dengan pola aliran memancar dari pusat erupsi.
Semakin tua relief gunung apinya semakin kasar sebagai akibat erosi yang semakin
lanjut dan aliran sungai cenderung ke pola mendaun.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Tectonic_plate_boundaries.pnghtt

p://www.livescience.com/27295-volcanoes.html
http://widiastuti-nur-farida.blogspot.com/2012/10/bentang-alamvulkanik.html

http://geologist24.blogspot.com/2011/04/bentang-alam-

vulkanik.html
http://geograph88.blogspot.com/2013/06/bentang-alam-gunung-

api-volcanic.html
http://aditgeoholic.blogspot.com/2011/05/fasies-gunung-api-dan-

aplikasinya.html
http://www.genborneo.com/2011/01/pola-aliran-air-

penyaliran.html
Geomodule 11 Plate Tectonics
Tim Dosen Geomorfologi FTG

Geomorfologi 11 12, Bentang Alam Hasil Vulkanisme


Richard John Huggett, Fundamentals of Geomorphology
Elisabeth A. Parfitt and Lionel Wilson, Fundamentals of Physical
Vulcanology

Unpad,

Powerpoint

Kuliah

Anda mungkin juga menyukai