DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. YUDI SARJONO
2. HERWIN SETIAWAN
3. ZULKIBLI
TAHUN 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu profesi keperawatan tentunya mempunyai landasan ilmu dan
teori didalam memberikan tindakan atau asuhan keperawatan kepada klien/pasien.
Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa berbagai
fenomena yang terjadi didalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar dan
pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
yang meliputi ilmu.
B. Ruang lingkup penulisan
Adapun ruang lingkup penulisan makalah ini mencakup pengertian ilmu dan
teori keperawatan.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar pembaca lebih mudah
memahami dan mengetahui lebih dalam pengertian ilmu dan teori keperawatan.
D. Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode:
1.Study literature
2.Diskusi kelompok
BAB II
KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU
A. Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang
memiliki ciri adanya suatu metodologi yang harus dicapai secara logis dan koheren,
memiliki hubungan dengan tanggung jawab ilmuwan, bersifat universal, dapat
dikomunikasikan, kritis dimana tidak ada teori ilmiah yang definitif, terbuka bagi
peninjauan kritis dan berguna sebagai wujud hubungannya antara teori dan praktek.
(Hidayat, 2009: 35)
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu)
Menurut M. Izuddin Taufiq, ilmu adalah penelusuran data atau informasi
melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat,
landasan dasar ataupun asal usulnya.
Menurut Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag, ilmu adalah yang empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
Menurut Dr. Maurice Bucaille, ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan
segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
Ilmu adalah penerang dalam kehidupan, sehingga orang yang berilmu tidak
akan tersesat baik untuk urusan dunia atau urusan akhiratnya. (http://fatihio.biz/pengertian-ilmu-menurut-para-ahli.html)
Jadi, ilmu adalah
rasional, logis dan dapat diterima secara umum untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam kehidupan
manusia.
B. Karakteristik Ilmu
Suatu kegiatan dikatakan sebuah ilmu apabila memiliki enam karakteristik, di
antaranya:
1. Masalah
Masalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertitik tolak dari persoalan
yang dapat menarik perhatian. Apabila tidak terdapat suatu masalah, maka juga
tidak terdapat sebuah ilmu, sebab ilmu tumbuh dari suatu permasalahan yang ada
untuk dipecahkan. Rasa ingin tahu dari masalah itulah yang akan menimbulkan
sebuah ilmu.
2. Sikap
Karena adanya suatu masalah, maka seseorang harus memilki sikap
terhadap masalah tersebut agar masalah tersebut dapat teratasi. Sikap ingin tahu
inilah yang harus dimiliki seseorang untuk menghadapi suatu masalah untuk
menghasilkan sebuah ilmu.
3. Metode
Metode merupakan sebuah cara yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan.
Tanpa memiliki cara-cara tertentu, masalah sulit terselesaikan, cara-cara yang
dimaksud harus dapat dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan sebuah ilmu.
4. Aktivitas
Merupakan seluruh aktivitas manusia dalam menghadapi permasalahan
yang jelas dan terencana. Dengan aktivitas inilah dapat digunakan untuk
membangun sebuah ilmu, dan aktivitas ini tergantung kepada kemampuan yang
dimiliki seseorang, keterampilan, adanya kesadaran moral dan usaha bagi
seseorang yang ingin menghasilkan sebuah ilmu.
5. Solusi
Solusi merupakan ciri yang menandakan bahwa sebuah ilmu akan dapat
memecahkan persoalan dengan menggunakan sebuah prinsip umum atau hukumhukum tertentu.
6. Pengaruh
Pengaruh
merupakan
bagian
dari
kegiatan
ilmiah
yang
dapat
yang
dikembangkan
dengan
menggunakan
metode
ini
yang
berlaku
sampai
ada
bukti
baru
yang
sehingga
yang
satu
dan
yang
lainnya
dapat
saling
kondisi
yang
sebenarnya,
mengandung
data
dan
maka teori
yang
baru
yang
lebih
relevan.
(http://www.kamusq.com/2012/11/sifat-dan-ciri-ilmu-pengetahuan.html)
D. Keperawatan Sebagai Ilmu
Ilmu Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body of
knowledge yang khas sehingga akan selalu berkembang. Perkembangan ilmu
keperawatan menjadi tanggung jawab semua stakeholder keperawatan, diantaranya
adalah para professional keperawatan, pendidik keperawatan, dan mahasiswa
keperawatan. Salah satu bagian penting dalam proses pengembangan ilmu
keperawatan adalah dengan adanya riset keperawatan.
Keperawatan sebagai ilmu memiliki objek formal dan material, sebagai objek
formal, keperawatan mempunyai cara pandang pada respon manusia terhadap masalah
kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, bantuan pada manusia diberikan
pada individu, kelompok atau masyarakat yang tidak mampu berfungsi secara
sempurna dalam masalah kesehatan dan proses penyembuhan,, dimana
ilmu
professional dengan mudah dalam mempraktikan ilmu jika mereka sudah dibekali
ilmu yang cukup pada masa pendidikan. Suatu ilmu tidak dapat membuat orang
menjadi ragu apabila orang tersebut mencapai jenjang yang tinggi.
Untuk mengingat dengan mudah ilmu yang telah dipelajari maka kita harus
menghimpun data yang akan dipelajari dan melalui proses pembelajaran formal
maupun nonformal.
Ilmu yang menjelaskan kepada kita sehingga dapat mengambil kesimpulan
dari sebuah penelitian dan menentukan profesionalisasi melalui pengembangan ilmu
pengetahuan. Pengembangan ini telah di tentukan oleh paradigma keperawatan yang
di kembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang lain yang dapat
mendukung dan mengontrol keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk
perkembangannya
mengikuti
menghasilkan
masalah
baru
dalam
keperawatan
melalui
proses
BAB III
TEORI KEPERAWATAN
F. Teori
Teori adalah kumpulan konsep-konsep, definisi-definisi, dan
usulan-usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis
atau fenomena dengan merangcang hubungan-hubungan khusus
diantara konsep-konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan,
perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena.
Teori terdiri dari dari set, postulate, definisi dan hipothesa.
1. Set adalah sekumpulan objek atau elemen yang diperlukan
dalam pengembangan suatu teori
2. Postulat merupakan suatu pernyataan kebenaran umum yang
memberikan janji (harapan) penting tentang apa yang sedang
diteliti. Postulat biasanya dinyatakan sebagai generalisasi yang
konsisten dengan bukti-bukti ilmiah dari suatu masalah
penelitian. Sebagai contoh, Roger mengembangkan teori tentang
G. Proses
Proses adalah suatu tahap-tahap untuk melaksnakan
tindakan-tindakan dari kerangka kerja konseptual atau suatu teori
untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melaksanakan
tahapantahapan tersebut harus dipilih teknis yang sistematis
dan
dilaksanakan berdasarkan pengkajian yang telah dilaksanakan.
Proses keperawatan terdiri dari teori-teori dan konsep-konsep .
Penerapan asuhan keperawatan
dengan pendekatan proses
keperawatan, ditetapkan oleh masing-masing institusi dengan
mengembangkan konse-konsep dan teori-teori yag dipilih.
H. Teori Keperawatan
Barnum (1990), mengemukakan bahwa teori keperawatan
adalah usaha-usaha untuk menguraikan, menjelaskan fenomena
(proses, peristiwa, kejadian) mengenai keperawatan. Teori
keperawatan dapat membedakan antara keperawatan dengan
disiplin dan aktivitas lain didalam memberikan pelayanan untuk
mencapai tujuan dengan menguraikan, menjelaskan dan mengontrol
kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan
asuhan
keperawatan.
I. Proses dasar pengembangan teori-teori keperawatan
Teori teori keperawatan seringkali didasari dan dipengaruhi oleh
suatu proses dan teori-teori lain yang dapat digunakan secara luas.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut
dengan
maksud
untuk
menguraikan,
menerangkan,
meramalkan
dan
atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian. Teori dapat dikembangkan melalui dua metode
dasar, yaitu metode induktif dan metode deduktif.
Jenis teori :
Scientific theory : merupakan metode yang valid dan reliabel, diuji berulang kali
melalui riset, generalisasi empiris
Tentative theory, baru diusulkan, sedikit atau belum diuji coba, belum banyak
dikritik oleh disiplin ilmu tersebut
Teori Keperawatan
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya
dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan mengontrol
hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.
B.PENGERTIAN KONSEP,TEORI,KERANGKA KONSEP KEPERAWATAN
KONSEP
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu
peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalam dan persepsi seseorang berupa ide,
14
Inferential concept : non observable concept : konsep yang sulit diamati dalam
kehidupan sehari-hari, contoh tekanan darah
Abstract concept
Teori
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangkan konsep, atau defenisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomenafenoma dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan
maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan, dan atau mengendalikan
suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman
dalam penelitian. Teori dapat dikembangkan melalui dua metode dasar yaitu metode
induktif dan deduktif. Teori keperawatan menggunakan kedua metode ini.
Prose adalah fase kerja dari suatu kerangkan konsep atau suatu teori. Dalam hal ini
berlangsung secara sistematis, bertahap dan terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan. Proses keperawatan adalah contoh aplikasi kerangka konsep dan teori
keperawat
Model konsep
adalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan
secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan
masalah
Model konsep keperawatan berfungsi untuk :
15
16