Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran
atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan
pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material
penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
4.2.3. Jenis-jenis mesin milling
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan
posisi spindel utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis
mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain:
1. Mesin Milling Horizontal
Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan arah horizontal
dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah
mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal
Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini pemasangan
spindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada
beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala
yang dapat dimiringkan dan type kepala bergerak. Kombinasi dari dua type
kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan
dengan sudut tertentu.
3. Mesin Milling Universal
Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya,
seperti :
a. Frais muka
b. Frais spiral
c. Frais datar
d. Pemotongan roda gigi
e. Pengeboran
f. Reaming
g. Boring
h. Pembuatan celah
4. Plano Milling
Untuk benda kerja yang besar dan berat.
5. Surface Milling
Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan.
6. Tread Milling
Untuk pembuatan ulir.
7. Gear Milling
Untuk pembuatan roda gigi.
8. Copy Milling
Untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.
4.2.4. Gerakan dalam mesin milling
Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat
sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan
mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan
pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong
cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan
4.2.5. Bagian Utama Mesin Milling
Bagian utama mesin milling meliputi beberapa bagian seperti di belakang
4.2.6. Cutter
4.2.6.1 Type Cutter
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya
dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah
setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu
yang pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan
pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya
cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang
lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle)
dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.
Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya :
a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan
dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari
diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini
terbalik.
c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan
mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya,
seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped.
Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian
sisi potongnya.
d. End Mill Cutter
Ereatan pahat ini juga digunakan untuk mengatur naik turunnya pahat dalam
penyayatannya. Untuk menyayat bidang-bidang tegak yang bersudut, eretan
pahat dapat diatur kedudukannya sesuai dengan sudut yang diinginkan.
Meja sekrap
Meja gunanya untuk menyangga ragum pengikat benda kerja dan juga
mempunyai gerak penjalan vertikal dan gerak penjalan lintang secara otomatis,
dapat mengatur rendahnya benda kerja dan teraturnya penyayatan, Dengan
demikian memberikan posisi mendatar kepada benda kerja pada waktu
menyekrap. Seperti gambar dibawah ini:
Dasar pekerjaan menyekrap
Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai
oleh pahat yang bergerak horizontal kedepan dengan benda kerja dibawahnya
tegak lurus padanya, Benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan
berpindah pada langkah balik pahat. Sedangkan penyelesaian akhir tergantung
pada bentuk pahat, kecepatan pahat (tergantung pada jenis logam yang
disekrap) dan penerapan cairan pendingin yang tepat
Beberapa cara pengerjaan sekrap antara lain adalah:
a. Sekrap datar
Yang dimaksud dengan menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya
kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat
tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut-sudut bebasnya,
jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka penyayatannya dimulai dari
sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.
b. Sekrap Tegak
Dalam menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari
atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat
dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan
hendaknya tipis saja 0,5 mm
c. Sekrap Sudut
Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan
dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan
besarnya sudut yang di sekrap.
d. Sekrap Alur
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan
alur tembus.
Beberapa bagian mesin yang perlu dilakukan perawatan dan perbaikan
Hal yang perlu dijaga dalam perawatan dan perbaikan mesin yaitu disamping
menyeluruh juga bagian-bagian dari mesin tersebut antara lain:
Bagian yang selalu bergerak yang memerlukan pelumasan baik dengan minyak
maupun gemuk harus diperiksa agar jalannya tidak macet.
Bagian-bagian pengikat seperti pemegang pahat, suport, ragum dan semua
tuas-tuas (handle) pada waktu mengencangkan / mengikat usahakan dengan
tangan jangan sekali-kali dipukul.
Hubungan kabel-kabel dari kontak induk (zekring) ke motor harus terjamin
keselamatannya dan instalasi kelistrikan atau kabel- kabel tersebut sebaiknya
ditanam didalam tanah.
Periksa semua mur- mur pengikat jangan sampai ada yang longgar.
Jangan menurunkan pahat pada waktu langkah maju.
Memakan sayatan sesuaikan dengan daftar dalamnya pemakanan pahat dan
kecepatan potong.
C. Perawatan mesin
Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara semua
fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta
terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun yang
tak terduga (makhzu, 1999)
Berdasarkan kondisi mesin maka teknik perawatan dikelompokkan pada:
Perawatan Preventif / Pencegahan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin guna mencegah terjadinya
kerusakan atau kemacetan pada saat diperjalanan dari pabrik ke tempat
pemakai dan selama mesin dipakai. Teknik perawatan ini umumnya dilakukan
pada mesin yang kondisinya masih baru dan baik (belum pernah rusak).
Perawatan Korektif / Pembetulan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami gangguan
kerusakan baik kerusakan kecil maupun kerusakan sedang.
Perawatan berat / over houl
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami banyak
kerusakan pada komponen-komponen utamanya. Sehingga hasil ukurannya jauh
menyimpang dari ukuran standar.
Perawatan Tersencana
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang dibuat secara sistematis
dan terencana sebelum mesin digunakan atau dipakai.
Teknik Perawatan Mesin
Perawatan yang intensif sangat membantu untuk menjaga peralatan mesin
selalu dalam kondisi siap pakai, terutama jika perawatannya dilakukan secara
rutin dan benar
Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan atau
mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau
produksinya memuaskan.
Beberapa tujuan perawatan terhadap peralatan atau mesin antara lain :
Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal
produktifitasnya dan dapat dipercaya kualitas produksinya
Mencegah hal hal yang diharapkan seperti kerusakan yang tiba tiba terhadap
mesin / peralatan pada saat beroperasi.
Menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan perubahan
untuk lebih mengefisienkan kerja mesin.
Tujuan-tujuan yang diatas dapat dicapai apabila dilakukan dua bentuk perawatan
yaitu:
Perawatan rutin atau harian yang dilakukan selama jangka waktu perawatan
yang sudah terjadwal tetapi perawatan hendaknya tidak saja hanya dilakukan
pada yang terjadwal, sebaiknya dilakukan setiap saat.
Yang dilaksanakan dalam perawatan harian adalah :
Sebelum memakai mesin jangan lupa memberikan oli pada katup katup oli
Mengontrol gelas ukuran oli, apakah permukaan oli sudah sesuai dengan
petunjuk mesin sekrap.
Sebelum memakai mesin, harus dibersihkan dahulu
Diharapkan dalam mengoperasikan mesin harus menurut petunjuk yang benar,
misalnya putaran yang sesuai pembebanan, banyaknya pemakaian dan
sebagainya.
Perawatan dan perbaikan yang terjadwal, yang terdiri dari perbaikan ringan,
perbaikan menengah, perbaikan besar-besaran.
BAB III
Kondisi awal mesin sekrap onak L - 350 No. M3 2404
1. Bronce kopling (bantalan peluncur)
Bantalan kopling ini merupakan suatu komponen yang ada pada mesin sekrap
untuk pengereman atau untuk mematikan mesin sekrap secara langsung atau
mendadak. Beberpa hal yang membuat bronce kopling (bantalan peluncur) ini
tidak berfungsi dengan baik diantaranya adalah:
a. Terjadinya kehausan pada bantalan kopling terlalu lama pemkaiannya tanpa
diperiksa dan dirawat.
b. Pemberian pelumasan yang kurang terhadap bantalan kopling.
2. handle pemegang
Pada bagian ini kebanayakan handle yang ada pada patah dikarena akan
sewaktu pemkaian tidak hati-hati dan ceroboh.
Belt
Suatu alat pemindah daya yang cukup sederhana adalah belt yang terpasang
secara kuat pada dua buah pulley, Yaitu pulley penggerak dan pulley yang
digerakkan. Prinsip pemindah daya sisini adalah dengan mengandalakan
gesekan antara belt antara belt dengan pulley. Belt yang umum digunakan untuk
prmindah daya, di bedakan atas dua macam yaitu:
a. Belt datar (flat belt), dengan penampang melintang segi empat.
b. Belt V (V belt), dengan penampang melintag terbentuk
trapesium.
pada mesin sekrap ini belt yang digunakan adalah belt V. hal-hal yang membuat
belt harus diganti diantaranya adalah:
1. belt sudah putus karena pemakaian yang sudah lama.
2. pulley yang bergerak yang dan pulley yang digerkkan tidak sejajar yang .
membuat belt cepat haus dan putus
4.Roda gigi
Roda gigi ini berbentuk seperti roda gigi yang gunanya untuk mengtur gerk
lintang meja secara otomatis. Roda pal dapat berputar kekiri atau kekanan,
bergantung pada letaknya pena. Bila pena dimasukkan menarik roda pal
kekanan meja bergeser otomatis kekanan, jika pena dimasukkan menarik roda
pal kekiri, maka akan bergeser kekiri dan jika pena bertahan diatas dan berada
dalam kedudukan netral (tidak menarik pada pal) maka meja tidak bergeser
kedudukan ini digunakan pada waktu meja digeser dengan engkol. Kerusakankerusakan yang tejadi pada roda ini diantaranya adalah:
a. Pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis berfungsi atau digunakan diputar
secara manual dengan menggunakan engkolpemutar.
b. Roda pal yang patah dan haus.
c. Pegas yang tidak berfungsi dangan baik.
5.Roker arm (mekanisme enkol balik cepat)
Sebuah engkol putar yang digerakan pada kecepatan seragam, dihubungkan
kepada lengan osilasi yang agak pejal, engkolnya dimasukkan kedalam roda gigi
besar dapat diubah-ubah dengan mekanisme ulir. Uantuk mengubah kedudukan
langkah. Maka apitan yang memegang penyambung ke ulir ram dikendorkan.,
dan pemberi kedudukan ram diputar. Dengam memutar ulir pengatur
kedudukan,dapat digerakkan mundur atau meja untuk menempatan kedudukan
potong.
Bahwa langkah potong mengambil 220 dari putaran engkol sedangkan lagkah
sebliknya hanya dilakukan 140 maka perbandingannya langkah potong =.
Terjadi balik cepat karena ujung engkol dengan titik tumpu lengan. Kerusakan
terjadi pada roker drm adlah ulir dalam eksentrik yang patah dan haus.
6.Perawatan yang kurang dilakukan secara rutin
Perawatan sangat penting dalam sebuah mesin karena tanpa perawatan yang
baik suatu mesin akan cepat rusak . Akibat dari kurangnya perawatan suatu
mesin adalah:
Mesin cepat rusak, haus serta suara mesin terasa bising.
c.Rencana perbaikan sekrap ONAK L 350 No M3 2404
1. Bantalan kopling
a. karena sudah terlalu lama pemakaianya maka bantalan daganti dan dibuat
kedudukanyang baru.
b. pemberian pelumasan yang kurang akan menyebabkan bantalan kopling
cepat haus maka setiap kali pemkaianya harus diperiksa pelumasan bila kurang
harus ditambah
2. Belt
a. Belt sudah putus, maka dibeli belt yang baru dengan tipe yang sama.
b. pulley yang bergerak dan pulley yang digerakkan tidak sejajar yang membuat
belt cepat haus dan putus, maka sejajarkan posisi dari pulley yang bergaerak
dan pulley yang digerakkan agar utaran tidak tersendat atau mecet.
3. Handle pemegang
Pemegang handle pemegang ini kami tidak membuatnya dari bahan besi atau
alumaniuam karena pemegang ini berkontak langsuang dengan arus listrik atau
stop kontak jadi kami membelinya.
4.Roda pal
a. pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis digunakan diputar secara paksa
dangan engkol, maka ddibuat baru agar dapat berfungsi dengan baik.
b. Roda pal yang patah dan haus, maka roda pal ini diganti dengan yang baru
dan jumlah gigi yang sama dengan roda pal yang lama.
c. pegas yang tidak berfungsi dengan baik, maka diganti dengan pegas yang
lebih baik dari pada sebelumnya agar saat otomatis digunakan pegas berfungsi
dengan baik.
5. Roker arm (mekanisme engkol bak cepat)
Ulir dalam eksentrik yang patah dan haus, maka ulir dalam harus dibuat dan
diberikan pelumas agar tidak haus.
6.Perawatan yang karena dilakukan secara rutin
a. secara mesin tersa bising, mesin dapat rusak dan haus. Maka harus diberikan
pelumasan yan tidak teratur dan perawatan secara rutin.
B. Teknik perawatan
1. Pengertian perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dialaksanakan untuk memelihara semua
fasilaitas/peralatan labor dan bengkel agar dalam selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang
terduga maupun tak terduga (makhzu, 1999 ). Usaha ini tidak terlepas dari
cakupan pekerjaan bagian perawatan, seperti hal nya pada bengkel atau labor
pada perusahaan yang besar. Pekerjaan maintenance dikelola oleh suatu bagian
yang disebut dengan Maintenance Departement dan ini berarti bahwa bagian
perawatan mempunyai peranan atau fungsi yang sama pentingnya dengan
bagian lain yang ada dalam suatu perusahaan.
Berpedoman pada daya guna detiap fasilitas peralatan yang mempunyai masa
pakai terbatas dan tidak ada peralatan mesin yang mampu menjalankan
fungsinya untuk selama- lamanya, bahkan pada waktu tertentu secara berkala
ada bagian atau parts dari peralatan mesin yang harus mendapat pelanyanan
perwatan.
Menurut catatan kuliah dengan makhzu (1999), aktifitas perawatan
fasilitas/perawatan bengkel dan labor dapat dikelompokkan atas 2 macam yaitu
perawatan preventif dan perawatan korektif.
1.Perawatan Preventif
Perawatan preventif yang dilakukan terhadap mesin yang dalam keadaan
baik/jalan.
Tujuan dari perawatan tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan
mesin komponennya dan bahan yang telah habid masa pakai. Menjaga mesinm
agar kualitas produknya selalu memenuhi standar serta ukuran yang dimintai
dan mendeteksi secara dini/awal kemungkinan kerusakan yang akan terjadi dari
mesin.
Tanda-tanda atau kondisi mesin yang memerlukan perawatan preventif adalh :
Mesin dalam keadaan baik atau jalan
SEMUA KOMPONEN berfungdi dengan baik.
Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan
Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen
tranmisi.
Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan
2. Pembersihan
3. Pelumasan
4. Penggantian komonen
5. Penguncian
6. Penyetelan.
Untuk memudahkan perawatan diantara preventif dibuat program perawatan
secara :
-Memeriksa kondisi mesin dan kompenennya sebelum dipakai
-Membersihkan mesin sebelum dipakai.
-Memberi oli permukaan yang brgerak, yang diberikan tanda lingkaran bola baja.
-Memberi oli permukaan komponen yang saling bergerak dan bergesek.
-Menggunci dan membuat mur/baut pengikat.
-Menyetel posisi komponen dan keulesan geraknya seperti gerakan eretan
meja,spindle,lengan.
-Semua program perawatan rutin dijalankan setiap hari oleh pemkai/ operator
mesin.
2. program perwatan preventif secara preodik, program tersebut seperti:
a. Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti:
1. Bantalan
2. Ulir penggerak/ pengangkatan
3. roda gigi pangganti
b. Mengganti komponen/ bahan yang telah habis masa pakai seperti:
1. Oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai
2. Bantalan setalah 22000 jam dipakai
3. Mengganti ban setelah kedaan mengeras/pecah
3. perawatan korektif
Perwatan korektie yaitu perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang
mengalami gangguan/kerusakan. Kondisi mesin yang mamarlukan perawatan
korektif adalah rusak/tidak jalan pada bagian komponen utama (transmisi).
Pelaksanaan ini dilakukan pada saat mesin berhenti/stop, tujuan pada dari
perawatan korektif adalah memperbaiki dan memebetulkan atau mengganti
komponen yang rusak srrt mengembalikakan mesin dalam keadaan baik atau
jalan dan siap pakai. Srta menjadikan mesin yang mampu menghasilkan
produksi yang mamanuhi kulitas standar.
Tindakn perwatan korektie yang harus dilakukan sebagai berikut:
Pemeriksaan
Memeriksa dan memastikan kerusakankomponen secara manual dan dengan
alat.
Membuat rencana perbaikan
Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan perawatan yang mencakup tindakan
perbaikan, tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan. Teknik parbaikan
(pembetulan, pembuatan dan penggantian) dan biaya perbajkan.
Pembongkaran
Membongkar komponen/komponen yang terkait dengan dengan komponen yang
rusak srcara berurutan mulai dari komponen baik sampaj ke rusak.
Memeriksa dan memperbaiki, mengganti komponen yang rusak
Membersihkan komponen yang rusak
Pelumasan, melumasi komponen yang dibukak dan komponen yang telah
diperbaiki dengan gomok(khusus komponen yang telak pada kontak roda gigi
perlu diganti oli pelumasnya.
Pemasangan, memasang komponen komponen pengganti atau yang telah
diperbaiki secara berturut mulai dari komponen pengganti sampai pada
komponen yang dibuka sebelumnya.
Uji stndar
Menguji kedudukan dan gerakan komponen yang dipasang serta menyetel posisi
kedudukan dan keluesan geraknya.
Oleh karena itu dalam perawatan korektf terjadi tindakan dan peruses
mamabuka, memeperbaki dan memasang komponen mesin yang dalam keadaan
baik maka harus dilakukan pekerjaan tersrbut secara hatu-hati,cerma,aman dan
baik.
Tindakan perbaikan yang dilkukan tidak boleh memperparah/memperbesar
kerusakan. Pekerjaan yang ceroboh dan tidak menguasai tentang mesin dalam
melkukan perbaikan pembuatan dan penggantian akan menghasilkan pekerjaan
sia-sia dan merugikanperusahaan. Oleh karena itu kuasailah teknik
pemesinan,fabrikasi,pengerjaan plat,gambar,elemen mesin dan material/bahan.
Ada beberapa fungsi perawatan antara lain:
Menjegah terjadinya suatu yang dapat membahayakan keselamatan pekerja,
fasilitas dan peralatan labor dan workshop.
Meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja yang melibatkan penggunaan
easilitas/perlatan labor dan workshop
Memeperlanjar pengerjaan dilabor dan workshop
a. Memanfaatkan sifat bratangung jawab bagi setop pemakai/penggunaan
fasilatas/peralatan labor dan workshop, melakukan tindakan perbaikan dengan
kesadaran sendiri.
Menghemat biaya opersi fasilitas/perlatan labor dan workshop.
Pengertian mesin CNC
1. Pengertian mesin CNC
perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang
mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebut
akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program
benda kerja
yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda
dengan
mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak
menggantikan
pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan
setting tool
atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan
pemotongan
dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan
pengaturan
kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman
pemotongan)
serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan
transmisi
daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama,
pengekleman,
pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan
secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat
diubah
melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat
ketelitian
mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena
penggunaan
ballscrew pada setiap poros transportiernya. Ballscrew bekerja seperti lager yang
tidak
memiliki kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang
sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun
1950,
ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232,
floppy
disks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables)
bahkan
bisa dikendalikan melalui internet.
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan
sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia
menjadi mesin-mesom otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin CNC,
maka
benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang
banyak. Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi
dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh
seorang
operator mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan
waktu
lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah
banyak
dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi
bila
menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan
lebih
rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya
produknya
akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi,
berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak,
akan
lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally
Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang
dilakukan dan
dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau
semi
otomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada.
Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja yang telah
direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut
dieksikusi
atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulangualang
agar program benar-benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang
diinginkan,
serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat
melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas
cheking
melalui monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter
yang
dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar
telah
berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin
CNC.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua,
antara lain: (a) mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training. (b) mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin
CNC
yang digunakan untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan
sebagai
mana mestinya. Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi
tiga jenis,
antara lain: (a) mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya
hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau
dikenal
dengan mesin bubut CNC, (b) mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin
yang
memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin frsais CNC. (c) mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang
mampu
mengerjakan pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya
mesin
CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A
(frais).
koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam
benda
kerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik
referensi
benda kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan
keefektifan program yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik
nol benda
kerja (TMB). Pada pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G
tertentu titik
nol benda kerja (TMB) bisa dipindah sesuai kebutuhan untuk memudahkan
pemrogramman dan untuk menghindari kesalahan pengukuran.
Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman mutlak,
di mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan
dari
sistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik
yang
bersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi. Berikut ini
contoh
pengukuran dengan menggunakan metode absolut.
Y
C
AB
Titik Koordinat Absolut
(X , Y)
ABC
(1, 1)
(5, 1 )
(3, 3 )
Gambar 3. Pengukuran dengan Metode Absolut
(1,1)
(4,1)
( -2 , 2 )
Gambar 4. Pengukuran metode inkremental
pemasangan atau melepaskan benda kerja, tangan operator tidak mengenai alat
potong
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Benda kerja aman untuk dipasang
maupun dilepas dari ragum atau pencekam.
(a)
(b)
Gambar 7. TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC Bubut (a) dan Frais (b)
Pembuatan program mesin CNC, seorang programmer harus memiliki
kemampuan dasar pemograman, antara lain: (a) Pengalaman dalam membaca
gambar
TNB
TNM
TR
TNM
TNB
TR
9
teknik, (b) berpengalaman dalam pengerjaan logam dengan menggunakan
mesin
perkakas konvensional. (c) mampu memilih alat potong/pahat perkakas secara
tepat
sesuai dengan peruntukannya, (d) dapat menentukan posisi benda kerja dalam
sisitem
koordinat, (e) mempunyai dasar-dasar pengetahuan matematika terutama
trigonometri.
kode M, kode P, dan sebagainya. Arti kode tiap mesin biasanya memiliki
persamaan,
namun arti kode pada merek yang berbeda dapat memiliki arti yang berbeda
pula,
sehingga programmer harus dapat menyesuaikan standarisasi kode yang
digunakan
pada mesin CNC yang akan digunakan. Sebagai contoh intruksi G 84 pada mesin
CNC
EMCO TU 2A berarti pembubutan memanjang, sedangkan pada mesin CNC PU 2A
merek Gildmeister siklus pembubutan memanjang menggunakan kode G 81.
benda kerja atau bentuk lingkaran sebagian atau penuh pada benda kera.
Gerakan
searah jarum jam atau berlawanan menggunakan asumsi bahwa alat potong
berada di
atas benda kerja, atau di belakang benda kerja. Jadi bila alat potong berada di
depan
benda kerja maka berlaku sebaliknya.
G 02 X + .. Z - .. G 02 X - .. Z - ..
Gambar 13. Arah pembubutan melingkar G 02 pada mesin CNC Bubut
Gambar 14. Arah pemakanan melingkar G 02 pada mesin CNC Frais
G 02 Searah JJ
14
Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakanan radius berlawanan
dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz (Gambar 33). Pemrograman
inkrementalnya bila menggunakan EMCO TU 2A dapat ditulis:
N 100 = Nomor blok ke 100
G 02 = Gerak alat potong melingkar searah dengan jarum jam
XPz = Tujuan lengkungan searah X yang dikehendaki (mm)
YPz = Tujuan lengkungan searah Y yang dikehendaki (mm)
ZPz = Tujuan lengkungan searah Z yang dikehendaki (mm)
F = Feeding (kecepatan asutan dalam mm/menit)
M99 = merupakan parameter gerak alat potong membentuk radius
yang berpusat di titik M yang memiliki jarak dengan titik awal searah
sumbu X disebut I, searah dengan sumbu Y disebut J, dan searah
dengan sumbu Z disebut K
Kode G 03 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan
interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum jam. Gerakan ini akan selalu
membentuk lingkaran yang berlawanan arah dengan jaraum jam.
G 03 X + .. Z - .. G 03 X - .. Z - ..
Gambar 15. Arah pembubutan melingkar G 03 pada mesin CNC bubut
G 03 berlawanan arah JJ
15
Gambar 16. Arah pemakanan melingkar G 03 pada mesin CNC Frais
Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakanan radius berlawanan
dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz (Gambar 35). Pemrograman
inkrementalnya bila menggunakan EMCO TU 2A dapat ditulis:
6. Parameter I, J, K
Setiap gerakan alat potong yang membentuk lintasan radius, baik searah jarum
jam (G02) maupun yang berlawanan arah dengan jarum jam (G03) harus
dilengkapi
parameteri I, J, K. Parameter I artinya jarak titik awal lintasan radius ke titik pusat
lengkungan searah X, Parameter J artinya jarak titik awal lintasan radius ke titik
pusat
lingkaran searah Y, Parameter K artinya jarak titik awal lintasan radius ke titik
pusat
lingkaran searah Z. Parameter I, J, K bernilai absolute maupun inkremental. Nilai
absolute selalu mengacu pada titik nol, sedangkan nilai inkremental mengacu
pada
perubahan X, dan perubahan Y (Gambar 17).
Gambar 17. Nilai I, J, K inkremental
J
I
16
Gambar 18. Nilai I, J, K Absolute
KODE - KODE ALARM
A 00 Salah Perintah fungsi G atau M
A 01 salah Perintah G 02 atai G 03
A 02 Nilai X Salah
A 03 Nilai F salah
A 05 Kurang Perintah M 30
C. Rangkuman
Computer Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang dilengkapi
dengan sistem kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode
N dan
G (G-kode) yang mengatur kerja sistem. Pemrograman mesin CNC hampir sama
dengan pemrograman AutoCAD. Pemrograman mesin CNC meliputi
pemrograman
absolut, relatif dan polar. Langkah-langkah mengoperasikan mesin CNC dimulai
dengan
mempersiapkan program, pemasukan program, pengujian atau pemeriksaan
program
dan eksekusi program.
7. SIKLUS PEMROGRAMMAN
Pengerjaan benda kerja dengan bentuk tertentu akan lebih cepat bila
menggunakan siklus pemrogramman. Keuntungan yang diperoleh antara lain:
tidak
memerlukan intruksi/blok kalimat yang panjang, lebih mudah, dan lebih cepat.
Beberapa
siklus pemrogramman yang ada pada tiap mesin CNC antara lain: siklus
pengeboran,
siklus pembuatan ulir, siklus kantong, siklus alur, dan lain-lain. Siklus
pemrogramman
merupakan pemrogramman membuat kontur atau pengeboran yang mengacu
pada
dimensi bentuk konturnya. Pola siklus pemrograman kontur untuk setiap mesin
memiliki
karakteristik yang berbeda. Di bawah ini beberapa contoh siklus pemrogramman
dengan
menggunakan mesin Frais CNC MAHO 432, CNC Bubut Gildmesiter dan CNC
Training
Unit (TU).
ketiga bentuk pembubutan memanjang dengan bentuk lurus dan tirus (Gambar
20c).
19
(a) (b)
(c)
Gambar 20. Siklus pemakanan memanjang G 81 mesin Gildmeister
06 G 00 Z 78
07 G 00 X 37,4
08 G 33 Z 22 K 2 Tahap kedua penguliran
09 G 00 X 46 M 09
10 G 00 X 100 Z 150
11 M 30 Program berhenti
8. PERHITUNGA KECEPATAN
8.1 Kecepatan Potong (Vc) = ( x d x n) / 1000 (m/menit)
d = Diameter Benda Kerja
n = jumlah putaran/menit (RPM)
= Phi = 3,14
24
Vc Dipengaruhi oleh: a) Bahan, b) Jenis Alat Potong, c) Kecepatan
Penyayatan/asutan, d) Kedalaman Penyayatan
sebagai berikut.
Gambar 27. Benda kerja pion yang akan dibuat
Dari benda kerja di atas, maka dapat dibuat program dengan menggunakan
mesin CNC EMCO Traininig Unit (TU 2A) sebagai berikut :
NO G/M X Z F
1 G92 27500 500
2 M03
3 G00 3200 100
4 G84 3200 -5500 50
5 G00 2000 100
6 G84 2000 -5000 50
7 G01 2000 -1600 50
8 G84 1800 -8000 50
25
9 G01 1600 -1000 50
10 G84 1600 -2200 50
11 G01 1400 -1600 50
12 G84 1400 -2200 50
13 G01 1200 -1700 50
14 G84 1200 -2100 50
15 G01 2200 -1000 50
16 G84 1400 -2500 50
17 G01 1200 -2500 50
18 G84 1200 -3500 50
19 G00 1600 -4000
20 G01 2000 -5000 50
21 G00 2200 100