Anda di halaman 1dari 43

VIBRATION BASIC

Contents
Definisi Getaran
Fakta Getaran

Sifat Dasar Mesin


Penyebab Getaran
Parameter Getaran
Pengukuran Getaran Mesin
Sensor Getaran
Monitoring dan Instrumentasi Getaran
Vibration Severity

Definisi Getaran
Getaran didefinisikan sebagai suatu gerak bolak-balik dari
mesin atau bagian mesin terhadap posisi seimbang. Secara
teori jika tidak ada rendaman (damping) dan gesekan, gerakan
tersebut akan berlangsung secara kontinyu / tidak akan
berhenti.

Gerak osilasi pada pegas dan massa

Definisi Getaran
Getaran juga dapat didefinisikan sebagai suatu gerak
harmonik, gerak periodik, gerak random dan gerak transient
akibat impact yang terjadi pada waktu singkat.
Gerakan tersebut diakibatkan eksitasi / gangguan dari alam
terhadap bangunan gedung, eksitasi oleh sesuatu yang dibuat
manusia, atau dalam konteks pelatihan ini oleh kegagalan
mekanikal pada peralatan mesin

Gerakan Periodic

Gerakan Impact

Definisi Getaran
Metoda yang umum dipakai untuk menggambarkan terjadinya
suatu getaran pada mesin adalah dengan mendemonsrasikan
suatu pegal ulir (coil spring) yang diberi bandul dan digantungkan
pada suatu titik, seperti tampak pada gambar dibawah. Jika
bandul di angkat dari posisi seimbang kemudian dilepaskan, maka
bandul tersebut akan bergerak bolak-balik melalui posisi netral ke
batas bawah dan batas atas.

Pemberat yang digantung pada pegas ulir

Fakta Getaran
1. Secara alami semua mesin akan bergetar dan menimbulkan
kebisingan. Terjadinya getaran dan kebisingan sangat
berkaitan, meskipun suatu mesin yang beroperasi sangat
bagus kemungkinan timbulnya getaran dan kebisingan akan
tetap muncul.
2. Jika tingkat getaran dan kebisingan pada mesin meningkat,
maka hal tersebut dapat mengidentifikasikan terjadinya
kerusakan atau kesalahan mekanikal. Getaran dan kebisingan
pada mesin tidak akan mengingkat jika tidak ada
penyebabnya, yaitu adanya suatu gaya eksitasi. Berdasarkan
penalaran ini deteksi dan identifikasi kesalahan-kesalahan
mesin dapat dilakukan melalui pengukuran dan analisa
getaran/kebisingan.
3. Setiap kerusakan pada mesin rotasi akan menimbulkan
karakteristik getaran dan kebisingan yang specifik sehinggga
memudahkan untuk diidentifikasi.

Sifat Dasar Mesin


Semua mesin memiliki tiga sifat dasar yang sangat menentukan
responsnya terhadap gaya yang menyebabkan getaran. Ketiga
sifat tersebut adalah :
1. Kekakuan (Stiffness) K
2. Massa m
3. Redaman (Damping) c

Kekakuan (stiffness) adalah sebagai ukuran besar gaya yang


diperlukan untuk terjadinya defleksi pada suatu bagian mesin
atau struktur sebesar satu satuan panjang, dinyatakan dalam
besar gaya besar defleksi.
Massa merupakan suatu ukuran berat dari suatu sistem atau
benda dibagi dengan gaya gravitasi (acceleration)

Sifat Dasar Mesin

m=

Dimana,
m
= massa
w
= berat
g
= gaya gravitasi
Gaya yang dipengaruhi oleh massa dari suatu sistem adalah gaya
inersia (inertia force). Semakin besar massa suatu objek, maka
akan diperlukan gaya yang semakin besar untuk dapat
mempercepat ayau memperlambat gerakan objek tersebut.
Besaran getaran merupakan resultan dari gaya eksitasi akan
tergantung pada pengaruh kombinasi dari kekakuan, massa dan
redaman

Penyebab Getaran
Karakteristik getaran mesin ditentukan berdasar sumber gaya
eksitasinya. Ini adalah suatu alasan mengapa setiap penyebab
getaran mempunyai karakteristik masing-masing yang berbeda.
Untuk menganalisa getaran mesin, para analis mencoba
menghubungkan getaran dengan gaya eksitasinya.
Beberapa permasalahan getaran yang umum terjadi pada mesinmesin rotasi antara lain :
1. Unbalance pada bagian-bagian yang berputar
2. Shaft coupling misalignment
3. Keausan atau kerusakan bearing
4. Shaft bengkok
5. Mechanical looseness
6. Keausan atau kerusakan gear
7. Rubbing
8. Resonansi
9. Gaya elektromagnetik

Parameter Getaran
Getaran mesin umumnya berupa sinyal komplek. Untuk itu
memudahkan dalam mempelajari, sinyal tersebut perlu diuraikan
atau dipecah menjadi komponennya yang berupa sinyal
sederhana (gelombang sinus), menggunakan suatu metode yang
dikenal dengan nama Fast Fourier Transform (FFT).

Pengurai sinyal getaran komplek menjadi sinyal sederhana

Parameter Getaran
Pada dasarnya suatu sinyal getaran memiliki 3 parameter yaitu
amplitudo, frekuensi dan fasa.

Amplitudo
Amplitudo menyatakan besar simpangan dari suatu sinyal
getaran seperti pada gambar dibawah.

Amplitudo dan frekuensi getaran

Parameter Getaran
Amplitudo getaran dapat diukur dalam 3 cara :
1. Displacement (mils, micron)
2. Velocity (Inch/sec, mm/sec)
3. Acceleration (g, mm/s2, inch/s2)
Besarnya intensitas getaran dapat dinyatakan dalam berbagai
cara, yaitu peak to peak (Pk-Pk), peak (Pk), Root Mean Sqare
(RMS), yang hubungan satu dengan lainnya ditunjukan pada
gambar dibawah

Hubungan antara berbagai cara menyatakan intensitas getaran

Parameter Getaran
Frekuensi
Frekuensi getaran menyatakan jumlah
pengulangan) untuk tiap satuan waktu.
Frekuensi (f) =

siklus

(jumlah

Besarnya frekuensi getaran dapat dinyatakan dalam satuan :


Siklus per detik / cycles per second (Hz)
Siklus per menit / cycles per minute (CPM)

Putaran per menit / Rotation per minute (RPM)


Irders, 1 order sama dengan 1xRPM (1xputaran poros mesin
1 RPM = 1 CPM

Parameter Getaran
Fasa
Fasa adalah perbedaan posisi dari getaran sebuah titik relatif
terhadap referensi yang diam (fasa absolute) atau relatif
terhadap titik lain yang bergetar (fasa relative).
Fasa relative sebenarnya adalah perbedaan timing, dimana satu
event muncul relatif terhadap event yang lainnya. Jika suatu
event terjadi pada waktu yang sama maka disebut in-phase jika
tidak maka disebut out of phase.

Fasa Relatif

Pengukuran Getaran Mesin


Pengukuran getaran pada mesin-mesin rotasi dapat dilakukan
memakai 3 (tiga) sistem pengukuran yang paling umum dipakai,
yaitu pengukuran displacement, velocity dan acceleration.

Pengukuran Displacement
Displacement merupakan jarak perpindahan sebuah obyek yang
bergetar terhadap titik referensi. Pengukuran displacement yang
sering dijumpai misalnya pengukuran gerak shaft relatif poros.
Pada jenis pengukuran ini yang diukur adalah besarnya
simpangan atau total jarak perpindahan poros terhadap rumah
bantalan (bearing housing).
Pada sistem pengukuran displacement menggunakan sensor
proximity probe atau Eddy current probe dan satuan yang umum
digunakan adalah mils untuk sistem imperial atau micron
untuk sistem satuan metric.

Pengukuran Getaran Mesin


Keterangan :
1 mil = 0.001 inch, 1 micron = 0.001 mm

Pengukuran displacement peak-peak

Pengukuran Velocity

Velocity (kecepatan) didefinisikan sebagai kecepatan sebuah


obyek dalam melakukan perpindahan. Pengukuran velocity
adalah untuk mengukur berapa besar kecepatan gerakan
perpindahan suatu mesin.

Pengukuran Getaran Mesin


Pengukuran velocity ini disebut juga sebagai pengukuran casing,
dimana pada pengukuran ini sensor atau probe dipasang pada
casing untuk mengukur getaran mesin yang di transmisikan
melalui bearing ke bagian casing (rumah bearing).
Satuan yang umum digunakan adalah inches per second (ips)
untuk sistem satuan imperial atau mm/s untuk sistem satuan
matric.

Hubungan antara kecepatan dan perpindahan

Pengukuran Getaran Mesin


Pengukuran Acceleration

Acceleration

(percepatan) didefinisikan sebagai perubahan


kecepatan persatuan waktu. Percepatan maksimum suatu obyek
terjadi pada saat perpindahan berubah arah (ketika perpindahan
maksimum dan kecepatan nol).
Pengukuran acceleration adalah mengukur besarnya perepatan
gerakan perpindahan dari suatu mesin atau objek, seperti juga
pada pengukuran velocity pengukuran acceleration ini juga
disebut sebagai pengukuran casing.
Ketiga sistem pengukuran getaran seperti diuraikan sebelumnya,
antara satu sistem dengan sistem lainnya mempunyai relasi.
Hubungan ketiga sistem pengukuran tersebut daat dituliskan
sebagai berikut :

Pengukuran Getaran Mesin

Hubungan antara percepatan dan perpindahan

Satuan getaran dan sistem konversi

Displacement, velocity dan acceleration dapat dikonversikan dari


satu ke yang lainnya, memakai rumus berikut (untuk gelombang
sinusoidal).
Velocity =

Acceleration = , =

Pengukuran Getaran Mesin


Dimana :
V

= Velocity

= Acceleration

= Displacement

= Frequency

Sensor Getaran
Untuk mengukur getaran pada mesin dan struktur digunakan
tranducer atau vibration pick up. Transducer merupakan suatu
alat untuk mengkonversikan suatu energy kedalam bentuk
lainnya, dalam hali ini energi getaran mekanik dikonversikan
kedalam bentuk lain menjadi suatu bentuk energi listrik.
Transducer yang umum dipakai dalam pengukuran getaran mesin
atau struktur, umumnya adalah eddy current atau proximity
probe, velocity pick up dan accelerometer. Setiap transducer
memiliki kelebihan masing-masing untuk suatu aplikasi tertentu,
tetapi juga mempunyai keterbatasan. Tidak ada satu transducer
yang dapat memenuhi semua kebutuhan pengukuran.

Sensor Getaran
Suatu cara yang terbaik untuk memilih transducer atau probe
adalah dengan menentukan range dari frekuensi seperti gambar
dibawah :

Frekuensi range dari berbagai macam transducer

Sensor Getaran
Secara garis besar tranducer dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, seperti :
1) Non contact probe

2) Contact probe (seismic)



Displacement Probe (Eddy Current Transducer)

Eddy current system terdiri dari tiga komponen, yaitu


Probe yang terbuat dari kabel koil yang dibungjus oleh plastik
non conductive atau material keramik.
Extention cable dengan suatu panjang (electrical length)
tertentu.
Proximitor yang didalamnya terdapat suatu oscillator dan
demodulator.

Sensor Getaran

Gambar. Komponen proximity tranducer

Prinsip kerja eddy current


Probe yang terbuat dari kabel koil yang dibungjus oleh plastik
non conductive atau material keramik.
Extention cable dengan suatu panjang (electrical length)
tertentu.
Proximitor yang didalamnya terdapat suatu oscillator dan
demodulator.

Sensor Getaran
Prinsip kerja eddy current adalah sebagai berikut
Suatu sinyal radio frekuensi (RF) dengan frekuensi tinggi pada
1,5 MHz (sebagai carrier signal) dibangkitkan oleh oscillator,
dikirimkan ke probe melalui extension cable kemudian
dipancarkan dari ujung probe dan menghasilkan magnetic
field pada ujung probe.
Ketika shaft mendekati probe, maka terbentuklah eddy current
pada shaft.
Dengan terbentuknya eddy current, energi yang dibangkitkan
proximitor diabsorbsi/diserap dan amplitudo carrier signal
akan berkurang.

Sensor Getaran

Gambar. Prinsip kerja proximity probe

Sensor Getaran
Eddy current transducer atau proximity probe effektif digunakan
untuk memonitor getaran pada mesin besar dan relatif lebih
berat yang menggunakan oil film bearing seperti pada turbin /
generator, kompresor, motor-motor besar, dll.
Proximity transducer digunakan untuk mengukur jarak
perpindahan (displacement) dari poros atau shaft relative
vibration measurement (perpindahan relatif poros terhadap
rumah bearing). Eddy current transducer dapat digunakan baik
pada pengukuran getaran pada arah radial maupun pengukuran
jarak seperti axial thrust position dan shaft position.

Gambar. Radial dan axial shaft vibration and position

Sensor Getaran
Kelebihan eddy current probe :
Dapat merespon frekuensi yang sangat rendah dengan baik
(sampai 0 Hz).
Menampilkan getaran dalam pergerakan relatif shaft yang
sebenarnya.
Data output dapat ditampilkan dalam perpindahan (micron
atau mils) secara langsung.
Pembacaan sangat reliable karena permanently installed (jika
instalasi benar).

Kekurangan eddy current probe :


Sulit dan mahal dalam instalasi
Tidak dapat digunakan pada pengukuran frekuensi tinggi
diatas 1000 Hz.
Pengukuran tergantung oleh material shaft.
Runout dan cacat pada permukaan menghasilkan sinyal yang
salah.

Sensor Getaran
Velocity Probe
Velocity probe terdiri dari beberapa komponen, yaitu
Coil
Magnet
Damper
Spring
Connector

Gambar. Type velocity pick up

Sensor Getaran
Prinsip kerja velocity pick up:
Tranduser dipasang pada bearing housing/casing yang
bergetar.
Getaran pada casing menyebabkan tranduser ikut bergetar,
sedangkan massa pemberat yang dililiti oleh koil cenderung
mempertahankan posisi.
Pada kabel koil, karena mengalami perubahan magnet, akan
timbul beda potensial (voltage) yang berubah-ubah yang
proposional dengan getaran yang terjadi pada casing.
Penggunaan velocity probe :
Mengukur level getaran absolute pada casing atau bearing
housing.
Pengukuran getaran secara langsung dalam satuan kecepatan.
Range pengukuran 10 Hz 2000 Hz

Sensor Getaran
Kelebihan Velocity Probe :
Merupakan
tranduser
self-excited,
membutuhkan power supply.
Pemasangan mudah
Mempunyai sinyal yang kuat pada
menengah.

sehingga
rentang

tidak

frekuensi

Kekurangan Velocity Probe :


Seismic transducer tidak sensitif terhadap mounting problem
karena casing vibration yang signifikan berat.
Cenderung relatif besar, berat dan mahal.
Hasil kalibrasi mungkin bergeser karena keausan dan fluktuasi
temperatur.
Mempunyai frekuensi respon yang sempit.
Sensitif terhadap medan magnet.

Sensor Getaran
Accelerometer Probe
Accelerometer probe terdiri dari beberapa komponen, yaitu
Base
Crystal element
Seismic mass
Pre load spring
Ampifier

Gambar. Type accelerometer probe

Sensor Getaran
Prinsip kerja accelerometer :
Ketika terjadi penekanan, kristal akan membangkitkan muatan
listrik.
Sinyal getaran kecil (yang terjadi pada sebuah equipment),
maka butuh diamplifikasi, dan sebuah power supply untuk
membangkitkan amplifier

Gambar. Accelerometer probe compression type

Sensor Getaran
Keuntungan Accelerometer Probe :
Relatif murah dibandingkan dengan velocity dan displacement
probe.
Range frekuensi kerja sangat luas dibandingkan velocity dan
displacement.
Sangat sederhana dalam instalasi atau mounting pada
equipment.
Accelerometer yang sering digunakan berupa piezoelectric
accelerometer yakni terdiri dari :
Kristal piezoelectric (seperti quartz atau ceramic)
Sebuah massa yang digunakan untuk menekan kristal
piezoelectric

Monitoring dan Instrumen Getaran


Sistem Monitoring Getaran
Berdasarkan cara sampling data sistem monitoring getaran terbagi
dua yaitu on line monitoring dan off line monitoring.

On line Monitoring
Online monitoring adalah sistem monitoring secara online,
dimana sistem peralatan getaran dihubungkan dengan mesin
yang dimonitor melalui suatu perangkat network. Sehingga
monitoring getaran dapat dilakukan secara kontiyu atau real
time.

Gambar. Sistem online monitoring

Monitoring dan Instrumen Getaran


Keuntungan sistem on line monitoring :
Data dapat diakses setiap saat dalam bentuk real time data.
Mempunyai kemampuan untuk tracking history sesaat
sebelum dan sesudah kejadian getaran tinggi (mesin trip),
sehingga sangat membantu dan memudahkan dalam
menganalisa dan mengevaluasi problem.
Dapat diakses dari beberapa tempat (work station).

Kekurangan sistem on line monitoring :


Memerlukan teknologi informasi yang cukup tinggi, sehingga
diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang lebih tinggi
untuk mengelola peralatan monitoring.
Peralatan hard ware dan soft ware relatif mahal.

Monitoring dan Instrumen Getaran


Berdasarkan cara sampling data sistem monitoring getaran terbagi
dua yaitu on line monitoring dan off line monitoring.
On line Monitoring
Online monitoring adalah sistem monitoring secara online,
dimana sistem peralatan getaran dihubungkan dengan mesin
yang dimonitor melalui suatu perangkat network. Sehingga
monitoring getaran dapat dilakukan secara kontiyu atau real
time.

Gambar. Sistem online monitoring

Monitoring dan Instrumen Getaran


Off line Monitoring
Pada sistem offline monitoring getaran, pengambilan data
umumnya dilakukan menggunakan portable vibration analyzer
secara terjadwal yang disesuaikan dengan jenis peralatan dan
tingkat kritikal peralatan terhadap produksi. Peralatan portable
vibration analyzer yang ada saat ini, sebagaian besar telah
menggunakan software untuk mengelola data, sehingga histori
dan trending data getaran sebagai data analisa dapat dengan
mudah diperoleh.

Gambar. Peralatan offline monitoring getaran

Monitoring dan Instrumen Getaran


Instrumentasi dan Alat Monitoring Getaran
Beberapa peralatan yang digunakan dalam pekerjaan monitoring
getaran, antara lain :
1. Vibration and temperature monitoring system
2. ADRE system
3. CSI Analyzer
4. Commtest vb8 vibration analyzer
5. Spectrum Analyzer
6. Osciloscope
7. Tape recorder
8. Signal generator

Vibration Severity
Dalam melakukan monitoring getaran, merupakan salah satu
kegiatan predictive maintenance. Oleh karena itu hal penting yang
harus dilakukan adalah bagaimana melakukan suatu perawatan
dengan tepat, sehingga effektif dan efisien.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah :
1. Seberapa besar amplitudo getaran yang diijinkan untuk mesin
tetap beroperasi sebelum diambil tindakan koreksi terhadap
mesin ?
2. Bagaimana memprediksi kegagalan mesin berdasarkan
amplitudo getaran ?
Pada umumnya semakin tinggi amplitudo getaran semakin buruk
kondisi mesin. Namun untuk menjawab pertanyaan diatas, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
1. Terdapat berbagai macam tipe mesin
2. Mesin beroperasi pada berbagai macam kondis

Vibration Severity
3. Mesin mempunyai tingkat kekritisan yang berbeda-beda
tergantung dari plant yang bersangkutan.
4. Mesin tersusun dari berbagai macam tipe komponen/
Untuk ulasan-ulasan ini maka sangat sulit untuk membuat garis
batas dimana mesin mengalami kegagalan.

Oleh karena itu telah disediakan beberapa standar yang dapat


dipakan sebagai acuan dalam menentukan batas toleransi getaran.
Cara yang paling tepat adalah, mengkombinasikan antara standar
yang ada dengan trending getaran yang ada dan melakukan
evaluasi berdasarkan kondisi mesin selama operasi dan sejarah
perawatan mesin. Dengan demikian akan didapatkan nilai batas
tingkat getaran yang paling optimum dengan tetap menjaga
reliability dan availability nya.

Vibration Severity

Gambar. ISO 10816 Severity Chart

Thank You

Anda mungkin juga menyukai