Laporan Tugas :
Dasar Kasuistika Klinis
Oleh:
Partika Dhimas Pangestu, S.Psi.
154115517
Program Pendidikan
Magister Profesi Psikologi
Universitas Surabaya
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER .......................................................................................
ii
iii
iv
A.
B.
Identitas .....................................................................................
C.
D.
E.
12
F.
25
G.
26
H.
28
I.
29
J.
38
K.
46
52
A.
52
B.
60
C.
63
D.
67
E.
70
F.
78
iv
G.
B.
C.
D.
E.
B.
Gambar DAP
........................................................................ 162
C.
Gambar HTP
........................................................................ 163
D.
E.
F.
RAHASIA
A. IDENTITAS PEMERIKSA
Nama
NRP
: 154115517
B. IDENTITAS
A. Identitas Subjek
Nama
Jenis Kelamin
Perempuan
Tempat/tanggal Lahir
Alamat
Gresik
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Suku Bangsa
Jawa
Jawa Timur
Agama
Islam
Urutan Kelahiran
Status Perkawinan
Belum Menikah
Page 1
RAHASIA
Ayah
AA Alm. (2013)
Usia 82 Tahun
Gresik
Sekolah Rakyat
Veteran perang
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak kelima dari 5
bersaudara
Menikah 1994
Ibu
BB
Tahun 1974 (42 Tahun)
Gresik
SMA
TKI
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak pertama dari 3
bersaudara
Menikah 1994
M
Perempuan
Gresik (Usia 19 tahun)
Gresik
SMA
TKI
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak kedua dari 3
bersaudara
Saudara 2
(Adik
S
Perempuan
Gresik (Usia 15 tahun)
Gresik
SMP
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak ketiga dari 3
bersaudara
Page 2
RAHASIA
C.
Status Fisik
Pada saat datang, S mengenakan jaket lengan panjang berwarna abuabu, Hijab segiempat, celana panjang jeans, sepatu kets, dan tas ransel warna
hitam. Tinggi S sekitar 165 cm dengan berat badan 60 kg, kondisi kesehatan
S pada saat itu terlihat sehat dan siap melaksanakan proses pemeriksaan.
Status Psikis
Selama mengikuti sesi S dapat menjawab semua pertanyaan secara
aktif dan lengkap. Selama mengikuti sesi wawancara, S memberikan
jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikan kepadanya, tanpa diminta
untuk mengulang kembali. Selama mengikuti sesi wawancara, S terlihat baik
dan sangat berantusias.
2. Wawancara dan tes pada tanggal 16 April 2016, pukul 13.15 15.10 WIB
Status Fisik
Wawancara dilakukan setelah menyelesaikan test WB & Grafis.
Pemeriksa menanyakan kesehatan S pada saat itu dan S mengaku dalam
kondisi yang cukup sehat. Ketika datang S diminta pemeriksa untuk istirahat
dan makan terlebih dahulu sebelum pengambilan data. Setelah S sudah
merasa cukup istrahat S diajak keruangan tes untuk pengambilan data WB
& Grafis.
Page 3
RAHASIA
Status Psikis
Saat pemeriksa memberikan pertanyaan kepada S ia terlihat santai
dan rileks. Ketika mendapatkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab, S
meminta untuk dibacakan ulang dan memberikan pernyataan tidak tahu.
Selama test S menunjukkan minat yang baik serta berantusias dan
menyelesaikan seluruh test tanpa hambatan.
Status Fisik
Dalam tahapan pemeriksaan S terlihat dalam kondisi yang sehat, dan
tidak mengeluhkan kondisi yang dapat menghambat jalannya tes.
Status Psikis
Menjelang waktu pemeriksaan S sangat antusias dan menanyakan
kepada pemeriksa terkait alat tes yang akan digunakan hari ini. Saat megikuti
sesi S telihat tersenyum saat beberapa kartu ditampilkan dan berulang kali
memperbaiki posisi duduk untuk melihat dengan seksama kartu-kartu
tersebut.
Status Fisik
S menceritakan pada saat itu merasa kurang enak badan, pemeriksa
memastikan bahwa kondisinya memungkinkan untuk mengikuti proses
pemeriksaan. S menyanggupi untuk ikut dan seandainya membutuhkan
waktu istirahat ia akan meminta langsung ke pemeriksa.
Page 4
RAHASIA
Status Psikis
Meskipun dalam kondisi kurang enak badan S terlihat sangat antusias
mengikuti sesi pemeriksaan meskipun sekali-sekali menghirup tissue yang
sudah diberi cairan minyak angin. Beberapa kali S tersenyum melihat kartu
yang diberikan.
D.
Page 5
RAHASIA
2. Wawancara dan tes pada tanggal 16 April 2016, pukul 13.15 15.10 WIB
Dalam wawancara tahap ini S menunjukkan kesiapan yang lebih baik, meskipun
terlambat datang, S menunjukkan sikap yang antusias dan ingin segera mengikuti
test. Pada pertemuan kedua S menggunakan kemeja berwarna cokelat dengan
hijab senada, celana kain, dan sepatu pantofel, serta sling bag. Selama
berlangsungnya tes, S tidak meminta waktu untuk ke toilet atau istirahat,
meskipun hal tersebut sudah ditawarkan oleh pemeriksa untuk memastikan
ketahanan S saat mengikuti test. Saat mengikuti tes S terlihat berulang kali
memperbaiki posisi duduk, pada saat tes WB S menyandarkan tubuhnya ke
punggung kursi. Berikut laporan observasi tes WB secara lengkap.
Saat menjalani pemeriksaan tes WB, S memperhatikan instruksi awal yang
diberikan oleh pemeriksa. Setelah pemeriksa selesai menjelaskan instruksi awal,
S mengajukan beberapa pertanyaan terkait waktu pengerjaan, alat tulis, dan waktu
istirahat. Terkait waktu pengerjaan pemeriksa memberitahukan bahwa setiap
subtes ada waktu pengerjaan yang berbeda-beda dan akan menggunakan
stopwatch sebagai alat pengukur waktu. Untuk alat tulis pemeriksa sudah
menyediakan sehingga S boleh menggunakannya, sedangkan waktu istirahat
boleh digunakan disaat S membutuhkan waktu untuk ke toilet atau minum. Pada
tes verbal S terlihat cepat menjawab dan segera memberikan jawaban tidak tahu
saat tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada subtes arithmetic S
terlihat sedikit bingung diawal tes hingga pemeriksa harus memberikan
pertanyaan dua kali di soal pertama, setelah itu S terlihat dapat beradaptasi dengan
soal yang diberikan meskipun ada beberapa soal yang salah.
Pada subtes performance S terlihat lebih cepat dalam menyelesaikan tes, seperti
contoh pada tes object assembly S dapat menyelesaikan kepingan-kepingan
dibawah waktu standar dengan posisi yang sempurna tanpa salah letak.
Beberapa catatan khusus untuk sub tes WB
Page 6
RAHASIA
Information
Saat pemeriksa menjelaskan instruksi bagian tes ini, S tampak memperhatikan
dengan seksama. Setelah selesai memberikan penjelasan kepada S, pemeriksa
bertanya apakah S memiliki pertanyaan pada tahapan tes ini, dan S menjawab
tidak ada. Pada contoh soal S menjawab dengan singkat Jokowi dan selanjutnya
dilengkapi dengan Joko Widodo pemeriksa menerangkan kepada S bahwa cara
menjawab seharusnya memang seperti itu. Setelah pemeriksa memastikan bahwa
S benar-benar sudah paham mengenai tes ini, tes pun dimulai dengan pertanyaan
presiden sebelumnya, sejak soal pertama S sangat bersemangat menjawab setiap
soal yang diberikan kepadanya. Beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh
S diantaranya adalah; berapa pon dalam 1 kg, berapa minggu dalam satu tahun,
jarak antar Jakarta Surabaya, dan beberapa pertanyaan lainnya. Setiap S
mendapatkan pertanyaan yang sulit ia segera memberitahukan tidak tahu, atau
berpikir sejenak dan menjawab meskipun kurang tepat. Dari 25 pertanyaan yang
diberikan dalam subtes ini S hanya mampu menjawab 12 soal pertanyaan dengan
benar.
Comprehension
S mendengarkan intruksi yang diberikan oleh pemeriksa, setelah intruksi selesai
diberikan S tidak mengajukan pertanyaan sama sekali. Saat sebelum memulai soal
pertama S terlihat memperbaiki posisi duduk menjadi lebih mendekat kemeja dan
memposisikan diri untuk siap mendengarkan pertanyaan yang akan diberikan.
Dalam subtes ini S membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan surat keterangan perkawinan dan penyebab tuli bisu.
Digit Span
Saat pemeriksa selesai memberikan instruksi, S mengatakan baik dan mampu
memberikan jawaban dengan tepat pada contoh yang diberikan. Pada digit
Page 7
RAHASIA
forward S dapat memberikan jawaban yang tepat hingga soal ke empat. Pada soal
kelima dengan jumlah angka yang harus diulang berjumlah tujuh S tidak mampu
menjawab pada percobaan pertama maupun kedua.
Pada saat dibacakan instruksi digit backward S diminta untuk mengulangi urutan
angka tersebut dari belakang ke depan, S memberikan respon yang cukup tegang
untuk subtes ini dengan sesekali menegakkan badannya. S berhasil mengulangi
dengan tepat soal pertama hingga soal kedua. Sedangkan pada soal ketiga dengan
dua percobaan yang diberikan S tidak bisa mengulangi dengan tepat.
Arithmetic
Pada subtes ini S mampu memperhatikan intruksi dengan baik dengan tidak
mengajukan beberapa pertanyaan sedikitpun. Saat soal pertama dibacakan, S
tampak mencoba beradaptasi dengan soal tersebut hingga membutuhkan waktu
27 untuk memberikan jawaban. Pada soal kedua hingga ketiga S dapat menjawab
dengan cepat. Pada soal keempat S membutuhkan waktu yang lama kembali
untuk memberikan jawaban. Soal kelima hingga ketujuh S mampu memberikan
jawaban secara cepat. Dan pada soal sembilan dan sepuluh, S mengangkat buku
kecil yang diberikan dan membaca soal dengan bersuara setelah selesai membaca
S berpikir sebentar kemudian menjawab soal tersebut.
Similarities
Dalam tahap tes ini S memperhatikan intruksi dengan baik, S juga tidak
mengajukan pertanyaan. Pada subtes ini S terlihat lancar dalam memberikan
penjelasan persamaan dari dua kata yang disebutkan. Pada soal persamaan lalat
pohon dan pujian hukuman S membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum
menjawab.
Vocabulary
Dalam tahapan tes ini S memberikan perhatian yag baik, pada soal contoh
pemeriksa memberikan pertanyaan apakah arti jeruk, dan S mampu memberikan
Page 8
RAHASIA
jawaban yang cukup lengkap buah yang kaya dengan vitamin C dan harus
dikupas sebelum dimakan. Selama soal dibagikan S memberikan jawaban secara
rinci seperti keledai dengan dijelaskan bahwa keledai adalah hewan mamalia,
yang menghasilkan susu seperti sapi, keledai kecil namun mirip kuda. Pada soal
yang belum diketahui sebelumnya S terlihat berhenti sejenak berusaha mengingat,
dan memberikan jawaban singkat. Pada tes ini sesekali S terlihat memperhatikan
handphone untuk membalas pesan singkat, pemeriksa tidak mencoba untuk
mengingatkan namun hal tersebut cepat disadari oleh S dan melanjutkan tes
dengan baik.
Picture Arrangement
Pada saat pemeriksa menjelaskan intruksi kepada S, ia memperhatikan dengan
baik sambil sesekali memegang gambar contoh yang dihadapkan pada S,
pemeriksa meminta S untuk mengucapkan sudah saat setiap selesai menyusun
gambar. Saat S sudah cukup paham cara mengerjakan tes, tes segera dimulai. Pada
saat menyusun kartu gambar elevator S membutuhkan waktu yang cukup lama,
pada susunan pertama S kurang yakin dan mengulang susunan tersebut kembali
dan baru yakin jika sudah selesai.
1. Rumah. Time : 930. Order : P-A-T
Cerita : Seorang tukang bangunan membangun pondasi, kerangka, dan tidak
lama jadi rumah lalu mengecat.
2. Penodongan. Time : 1025. Order : A-B-C-D
Cerita : Ada penjahat lagi merampok, seorang kaya raya, penjahat ditangkap
polisi, dibawa ke pengadilan, setelah diadili masuk penjara.
3. Elevator. Time : 52. Order : N-L-M-O
Page 9
RAHASIA
Cerita : Ada dua orang yang akan pergi kelantai lain, setelah itu lift tertutup,
lift itu terbuka sedikit, berpas-pasan dengan seorang raja.
4. Main mata. Time : 3512. Order : J-A-N-E-T
Cerita : Ada seorang raja dengan pendamping, ada orang cantik berjalan
dengan orang tersebut, tiba-tiba ada orang datang, raja turun dari mobil
dengan memakai topi dari wanita tersebut.
5. Ikan. Time : 4723. Order : E-G-F-H-I-J
Cerita : Ada raja lagi memancing, raja tidak mendapat ikan, tiba-tiba raja
dapat ikan, ia berteriak dalam air untuk utusan keluar dari air, dari hasil
pancingan pengawal.
6. Taxi. Time : 102. Order : S-A-L-E-U-M
Cerita : Ada seorang membawa manikin, memanggil taxi, lalu membawa
manikin dalam mobil, meletakkan disamping. Karena takut boneka diambil
akhirnya manikin tadi didekatkan ke pundak.
Picture Completion
Pada bagian tes ini, S dapat memperhatikan intruksi yang diberikan dengan baik.
S hanya memberikan anggukan dan mengucapkan oke setelah pemeriksa selesai
menjelaskan intruksi. Saat terlihat lancar saat menjawab soal satu hingga enam,
sedangkan pada soal ketujuh, kesembilan, kesebelas, keduabelas, keempatbelas,
dan kelimabelas S membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjawab.
Block Design
Pada tahapan ini S dapat mengikuti intruksi dengan baik. Pada contoh yang
pertama S tampak memperhatikan dengan seksama. Pada contoh yang kedua saat
S diminta untuk mengerjakan mandiri ia bisa menyelesaikan dengan sempurna.
Pemeriksa menjelaskan kepada S bahwa akan ada batasan waktu dalam tes ini, S
Page 10
RAHASIA
memahami hal tersebut dan memperbaiki posisi duduknya. Pada soal pertama S
mengerjakan dalam waktu yang sangat singkat (9) dan untuk soal kedua hingga
ketujuh dilakukan dengan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
soal pertama.
Object Assembly
S terlihat memberikan perhatian yang baik dalam intruksi. Saat mengerjakan
kepingan boneka, S cukup cepat namun dibagian akhir (telinga) ia sedikit bingung
untuk meletakkan posisi yang tepat. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama
dan S bersuara aha dan menyelesaikan bagian potongan yang terakhir. Pada
bagian kepingan profil dan tangan S juga terlihat sangat cepat dan tepat dalam
memposisikan potongan-potongan tersebut.
Digit Symbol
Saat pemeriksa memberikan intruksi pada tahapan ini S terlihat sangat tertarik
dengan memandang kertas yang sudah ditutup bagian atasnya dengan kertas
putih. S memperhatikan dengan seksama cara pengerjaannya sesuai dengan
intruksi pemeriksa. Setelah pemeriksa selesai membacakan intruksi, S
dipersilahkan untuk menulis contoh pada kertas dengan alat tulis yang disediakan
oleh pemeriksa. Selama mengerjakan contoh soal S terlihat dapat mengikuti pola
dengan baik, sehingga tes tersebut dapat dilakukan.
Page 11
RAHASIA
E.
ANAMNESIS
A. Latar belakang keluarga
S merupakan anak pertama dari tiga bersudara, ayah S meninggal sejak tahun
2012 karena penyakit kronis dibagian usus dan meninggal dunia pada umur 82 tahun.
S sangat merasa kehilangan atas kepergian ayahnya, S mengaku lebih dekat dengan
sosok ayah, menurutnya ayah adalah sosok yang paling sabar dan dapat mengerti
Page 12
RAHASIA
Page 13
RAHASIA
Setelah ayah meninggal, S hanya dekat dengan adik bungsu, karena menurut
S meskipun saat ini usianya baru 15 tahun, adik bungsu memiliki pola pikir dewasa
dan mengerti kondisi S dibandingkan dengan adik pertama dan ibu S. Seringkali S
berbagi cerita dengan si adik bungsu, hal ini disebabkan karena adik bungsu lah yang
paling bisa mengerti kondisinya sekarang ini dibandingkan dengan ibu dan adik
pertama. Meskipun S menyadari ada beberapa hal yang tidak perlu untuk diceritakan
kepada adiknya karena takut memberi beban kehidupan bagi adiknya, sebagai
gantinya S akan bercerita ke teman kerja yang usianya lebih senior dibanding S untuk
mendapatkan pencerahan dan masukan.
Sosok ibu menurut S adalah orang yang penuntut, cerewet, dan keras. S
menggambarkan hubungan dirinya dengan ibu seperti macan dan singa. Menurut
S ibu sulit untuk diajak ngobrol secara pribadi terlebih disaat ayah A masih ada. Adik
pertama S juga dianggap mirip dengan sosok ibu yang keras dan sulit untuk diajak
bicara. Saat ini S tinggal sendiri di rumahnya, rumah yang sejak dulu ditempati sejak
kecil dijual dan diganti dengan rumah yang baru.
Rumah yang sudah lama ditempati tersebut dijual oleh ibu karena ada isu
bahwa daerah rumah yang lama akan dibangun sebuah pelabuhan baru, sehingga
sebelum harga jual tanah dan bangunan turun ibu memutuskan untuk menjual rumah
tersebut di tahun 2013. Kondisi rumah saat ini sedikit berbeda setelah ayah
meninggal, saat ini adik pertama dan ibu bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI
professional) selama 2 tahun di luar negeri. Ibu diterima bekerja dibagian rumah sakit
bersalin, sedangkan adik bekerja dibagian farmasi. Disaat ibu dan adik pertama
memutuskan untuk menjadi TKI, S dengan sengaja mendukung tanpa melarang
(meskipun S sadar resiko yang harus dihadapi saat menjadi TKI). Hal ini dikarenakan
S tidak terlalu suka bertemu dengan ibu dan adiknya setiap hari.
Adik yang paling kecil saat ini berusia 15 tahun dan tinggal bersama nenek
dikota yang sama dengan S. Adik memilih tinggal bersama nenek dikarenakan tidak
Page 14
RAHASIA
ada yang menjaga dan mengawasi adiknya, mengingat S juga bekerja sambil kuliah
sehingga seringkali berangkat di pagi hari dan pulang hingga larut malam. Meskipun
demikian adiknya tetap mengunjungi S khususnya di hari Sabtu, Minggu dan hari
libur. Hanya untuk sekedar curhat, membuat kue, dan jalan ke mall.
Hubungan yang kurang nyaman antara saudara kandung yang teringat pernah
dialami oleh S pada sekitar tahun 2011. S mengisahkan pada waktu itu sedang musim
hujan dan S memutuskan untuk pinjam kendaraan roda dua milik adik pertamanya
dengan alasan kendaraan S memiliki masalah dibagian ban sehingga tidak
memungkinkan untuk dipakai. Berawal dari kesalahpahaman adik pertama marah
dengannya, S berusaha menjelaskan secara baik-baik namun yang terjadi justru adik
pertamanya sangat marah hingga melemparkan gunting hingga hampir mengenai S.
S berusaha menghindar namun adik pertama menjadi tambah marah dan
mengejar S sehingga pada saat itu harus dilerai oleh sang ayah. Kejadian ini menurut
S terbawa hingga sekarang dimana ketika untuk meminjam sesuatu atau berbicara hal
yang sekiranya penting, S sangat menjaga perasaan adik pertamanya supaya kejadian
diwaktu yang lalu tidak terulang.
Hubungan dengan orangtua khususnya ibu pernah mengalami konflik pada
tahun 2010, waktu itu bertepatan dengan S yang akan melanjutkan sekolah dari SMP
ke SMA. S curiga dengan gerak-gerik ibu yang mulai setengah hati untuk mengurus
keperluan ayah (ayah S pada waktu itu sedang sakit komplikasi jadi hanya ditempat
tidur), sampai harus menyewa seorang asisten rumah tangga untuk melayani
kebutuhan sehari-hari seperti makan, mandi, dan jalan-jalan keluar rumah. Selain
tidak mengawasi ayah, ibu juga seringkali tidak berada dirumah dengan berbagai
alasan sehingga pekerjaan ibu sebagai pemilik dan pengawas catering diabaikan
sehingga banyak pelanggan perusahaan ditolak karena alasan yang kurang jelas.
Pada saat itu sebagai anak S telah mengingatkan ibunya untuk tidak
meninggalkan catering karena dapat menopang ekonomi keluarga dan biaya sekolah
Page 15
RAHASIA
adik-adiknya. Pada saat itu ibu menjawab bahwa ibu telah capek dan tidak punya
waktu yang cukup untuk meneruskan karena pendapatan yang sedikit, S mengaku
heran karena apabila pendapatan sedikit merupakan hal yang tidak mungkin karena
pelanggan ibu sangat banyak. S mengiyakan jawaban ibu karena takut berdebat
dengan ibunya.
Karena diliputi rasa penasaran yang cukup besar terhadap perubahan sikap
ibu, akhirnya suatu hari S sengaja memeriksa handphone milik ibunya dan
mendapatkan berbagai pesan yang mengarah ke hubungan personal lawan jenis tetapi
bukan dengan orang yang dikenal oleh S. Saat mendapati hal tersebut, perasaan S
sangat kecewa karena anggapan S ibu telah mengkhianati ayah, terlebih ayah
memiliki kondisi yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari ibu.
Setelah kejadian tersebut S berusaha melarang ibu untuk melanjutkan
hubungan tersebut, namun yang terjadi justru S dimarahi dan diperlakukan tidak
nyaman. Karena tidak membuahkan hasil S memutuskan untuk menegur pria tersebut
agar menjauh dari ibu. Hal ini menyebabkan permasalahan baru muncul karena pria
tersebut mengadu domba S dengan ibu dan ibu S lebih mempercayai pria tersebut
hingga ibu marah besar terhadap S.
Akibat kejadian ini ibu memutuskan agar S wajib untuk kost dan bersekolah
di Surabaya. Padahal keinginan S ia tetap tinggal dikota Gresik agar dekat dengan
teman dan masuk sekolah favouritnya. Segala usaha telah ditempuh agar S dapat tetap
tinggal di Gresik namun ibu tetap bersikukuh menyekolahkan S di Surabaya. Ayah
tidak dapat membantu S karena yang memegang kendali didalam rumah adalah ibu.
Selain itu, S juga teringat pesan ayah bahwa bagaimanapun juga surga ada di
telapak kaki ibu sehingga S diminta mengikuti apa saja keinginan ibunya. Seiring
perjalanan waktu tersebut akhirnya S memutuskan untuk lebih mendengarkan pesan
ayahnya, meskipun dalam pikiran lain S beranggapan kalau ibu memang sengaja
Page 16
RAHASIA
menyekolahkan S jauh dari rumah agar ibu bisa bebas dan aman bertemu dengan pria
tersebut.
Selama kost dan sekolah di Surabaya S mendapatkan tempat tinggal (kost)
yang kurang nyaman dibandingkan dengan dirumah. S mengaku tidak mau membuat
beban diayahnya serta merepotkan ibunya. Ayah S sering menelpon menanyakan
keadaan S, ketika terhubung melalui telepon tersebut S tidak tahan memendam
kesedihannya dan menjadi lebih terbuka dengan ayah.
S mengeluhkan ketidaknyamanannya selama tinggal di kost dan bersekolah
di Surabaya karena kost yang ditempati lembab, panas, serta banyak nyamuk. Tidak
hanya S, ayah juga sering mengeluhkan perubahan sikap ibu kepada ayah dirumah,
ibu menjadi lebih emosional dan gampang tersinggung. Dengan seringnya ayah
menelepon S membuat hal ini menjadi jembatan hubungan emosional antara S dan
ayah.
Hingga ayah meninggal ditahun 2012 S sangat merasa kehilangan, sewaktu
hari pemakaman ayah S masih ingat bahwa banyak orang yang tidak dikenal oleh S
melayat dan mengantarkan jenazah ayahnya ke peristirahatan terakhir. Hal tersebut
membuat seluruh halaman rumah, jalan gang, dan jalan raya macet hanya untuk
melayat dan memberi penghormatan terakhir kepada ayahnya (kondisi S
menceritakan hal ini sambil menangis mengenang ayahnya).
Setelah kepergian ayah, ibu masih melanjutkan pekerjaannya di catering
meskipun beberapa permintaan catering ada yang ditolak karena sikap ibu yang
terkadang moody dalam bekerja. Setelah lulus SMA, S tidak berdiskusi dengan
ibunya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, S lebih memilih untuk
langsung bekerja dengan harapan dapat hidup mandiri. Hubungan dengan adik
pertama dan ibu saat ini dianggap biasa saja. Hubungan dengan adik pertama sangat
dijaga, terutama dengan pinjam meminjam barang S sangat menghindari karena takut
adik pertama marah.
Page 17
RAHASIA
Page 18
RAHASIA
Page 19
RAHASIA
C. Riwayat pendidikan
Tahun
Pendidikan
2000 2001
TK Dharma Wanita
2001 2003
2003 2007
2007 2010
SMPN 3 Gresik
2010 2013
2015-Sekarang
Universitas Gresik
Keterangan
Page 20
RAHASIA
Page 21
RAHASIA
pertamanya keluar negeri untuk bekerja S kembali melanjutkan sekolah di salah satu
universitas di kota gresik dengan mengambil jurusan ekonomi akuntansi. S
memutuskan sekolah kembali dengan harapan agar dapat mendukung pekerjaannya
sehingga mendapatkan posisi yang nyaman. Saat ini S sedang menempuh pendidikan
di semester 4 dengan IPS terakhir yang dimiliki yaitu 3,88 dengan skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan S dalam mengikuti setiap matakuliah cukup baik.
D. Riwayat Pekerjaan
Tahun
2013
2013
Pekerjan
Pabrik Mie Instan
Pabrik Plastik
2013 2016
Diklat
Keterangan
Laboratorium 1 Minggu
Kasir 3 Minggu
3 Tahun (kontrak setiap 6
bulan)
Setelah lulus dari SMA ditahun 2013 S memutuskan untuk bekerja. Selama
bekerja S beberapa kali mengalami perpindahan karena sakit dan diterima bekerja
ditempat lain. Awalnya S bekerja di pabrik mie instan dikota Gresik, waktu itu ia
ditawarkan bekerja oleh salah satu customer ibunya (catering) untuk bekerja dipabrik
tersebut dan akhirnya ia mau dan bekerja disana. S bekerja dibagian bumbu mie instan
dengan job desc menimbang bumbu-bumbu tersebut dengan ukuran yang harus pas
dengan standar. Dalam pekerjaan ini S hanya mambu bertahan selama 1 minggu
karena sakit. Menurut S pekerjaan ini juga tidak cocok dengan dirinya karena ia tidak
diperbolehkan mengobrol satu dengan yang lain saat bekerja, S diminta untuk
memenuhi target supaya cepat selesai.
Setelah keluar dari tempat kerja yang pertama beberapa minggu kemudian S
mendapatkan tawaran bekerja di salah satu pabrik plastik di Gresik dengan posisi
sebagai kasir. Saat itu job desc pekerjaan S adalah mengatur keluar masuknya bahan
baku dan material dalam toko tersebut. Sama dengan pekerjaan sebelumnya S tidak
Page 22
RAHASIA
memiliki teman bekerja yang menyenangkan. Teman sekerja sangat cuek dan tidak
bersahabat, seringkali justru cuek dan menunjukkan perilaku yang tidak suka
terhadap S. Melihat hal ini S mencari pekerjaan yang tidak berbau pabrik dan
melamar di salah satu BUMN. Dalam hitungan hari S dipanggil perusahaan tersebut
untuk tes dan akhirnya menjadi karyawan pada perusahaan tersebut selama 6 bulan
(kontrak). Melihat hal ini S memutuskan untuk mundur dari pabrik plastik dan bekerja
di BUMN tersebut.
Selama bekerja di BUMN tersebut S mendapatkan teman yang lebih
menerima S. Usia karyawan di BUMN tersebut tergolong sudah senior sehingga
seringkali memperhatikan S tanpa menganggapnya sebagai saingan. Setelah
kontrak 6 bulan selesai, S mengalami perpanjangan masa kontrak hingga sekarang.
Masa berakhir kontrak S akan berakhir pada bulan Juni 2016 setelah mengalami
beberapa perpanjangan. Menurut S hal yang membuatnya bertahan sampai saat ini
adalah suasana kekeluargaan yang ada di tempat kerja tersebut membuatnya sangat
nyaman dan seperti memiliki keluarga yang baru dengan ayah dan ibu pengganti yang
tidak didapatkan dirumah. Apabila kontrak tidak diperpanjang oleh BUMN tersebut
S akan beristirahat sebentar dan mulai berbisnis sehingga tidak harus bekerja dengan
orang lain. Sumber dana yang dimiliki saat ini adalah tabungan yang di sisihkannya
selama bekerja 3 tahun di BUMN tersebut.
E. Pergaulan Sosial
Ruang lingkup pergaulan yang dimiliki S saat ini tidak terlalu banyak.
Dilingkungan rumah selain tinggal sendirian, hubungan dengan tetangga rumah tidak
terlalu akrab. Hal ini ditunjukkan dengan S tidak mengenal tetangga secara detail. S
mengungkapkan bahwa tetangga dirumah yang baru ini sedikit berbeda dengan
rumah lama, tetangga baru lebih tertutup dan jarang mengajak mengobrol meskipun
seringkali anak-anak tetangga tersebut sering ditegur oleh S. Tidak hanya itu, S juga
Page 23
RAHASIA
Page 24
RAHASIA
suatu hubungan khusus. Namun, belakangan ini S dekat dengan seorang pria, pria ini
menurut S cukup misterius karena seringkali sang pria memberikan kejutan-kejutan
yang sebelumnya tidak diketahui S. Hal ini membuat S mulai tertarik dengan pria
tersebut, karena ada usaha dari pria tersebut dalam mendekatinya.
Kejutan tersebut seringkali dianggap S sangat menyenangkan contohnya pada
saat sang pria sedang berada diluar pulau, dan S mengajak untuk menonton film
kesukaan. Dari yang awalnya mengatakan tidak bisa karena sibuk, sang pria dengan
sengaja datang jauh-jauh dengan mendadak dan memintanya membeli tiket bioskop
untuk nonton bersama. Menurut S pria ini juga memiliki beberapa sikap yang mirip
dengan ayahnya, namun karena alasan tertentu S masih belum memiliki komitmen
menjalin hubungan yang lebih serius pada pria tersebut.
Page 25
RAHASIA
memiliki seorang suami yang baik, memiliki anak dan dapat membahagiakan seluruh
keluarganya.
Dalam hubungan dengan adik pertama S sangat membutuhkan adik pertama
untuk jujur pada S apakah ia masih membencinya sebagai kakak sejak konflik
tersebut. Sedangkan kepada ibu S menuntut agar ibu mau minta maaf kepada S karena
ibu telah mengkhianati ayah dan menyakiti hati S dengan perilaku yang tidak disukai
oleh S. Harapan kedepannya S dapat lebih dekat dengan ibu dan adik pertama seperti
S dekat dengan adik bungsunya, namun hal tersebut terasa masih sulit karena
meskipun S sudah mencoba untuk mendekat didalam lubuk hatinya yang terdalam
masih menyimpan sakit hati terhadap keduanya.
G. KESIMPULAN SEMENTARA
S memiliki kecerdasan yang baik, namun kecerdasan tersebut hanya digunakan
ketika S ingin menunjukkan kepada orang lain atau ingin membuktikan hal tersebut
kepada orang lain karena motivasi tertentu. Hal ini terlihat dari prestasi S pada waktu
SD yang selalu mendapat 10 besar. Sewaktu SMP S tidak menunjukkan prestasi
karena pada waktu itu tidak ada hal yang perlu ditunjukkan oleh S. Saat berkonflik
dengan ibunya saat akan memasuki sekolah menengah atas kejuruan, S memiliki
motivasi bahwa ia harus mendapat pengakuan dari ibunya. Prestasi ditunjukkan
dengan S mendapat 5 besar dan usahanya dalam bekerja setelah sekolah. Seolah
tidak cukup S melanjutkan kuliah, hal yang sama dilakukan oleh S, dimana ia ingin
menunjukkan keberadaannya dengan menghasilkan IP yang tinggi (3,88). S juga
menempuh kuliah setiap hari dimalam hari, sedangkan pagi hingga sore
dihabiskannya untuk bekerja. S tidak mengharapkan pemberian uang dari ibunya
yang bekerja sebagai TKI, namun ia mencukupi kebutuhan rumah tangga, kuliah, dan
adik bungsunya dengan hasil pekerjaannya.
Page 26
RAHASIA
Page 27
RAHASIA
Dan ketika seseorang tersebut hilang ia akan mengalami kesepian dan kesedihan yang
luar biasa, contohnya pada ayahnya meninggal, ia berusaha mendapatkan teman
cerita dan berbagi suka duka. Ketika ayah meninggal, S mencari sosok teman
pengganti tersebut ditempat kerja (pabrik mie dan pabrik plastik) namun tidak
menemukannya, dan pada akhirnya S menemukan sosok pengganti tersebut pada adik
bungsu dan teman-teman kerjanya.
H.
Page 28
RAHASIA
I.
1.
ASPEK
Kemampuan
intelektual/kognitif :
a. Kecerdasan
Kecerdasan yang
dimiliki oleh S
tergolong diatas
rata-rata.
Kapasistas
kecerdasan yang
dimiliki oleh S
belum digunakan
secara maksimal.
b.
Sistematika
berpikir
Dalam
menghadapi
masalah,
sistematika
berpikir yang
digunakan oleh S
cukup baik.
Namun pada
beberapa situasi S
masih kurang
fleksibel
khususnya ketika
menghadapi
masalah yang
berkaitan dengan
emosi.
WB
Menunjukkan
bahwa kapasitas
kecerdasan pada
S belum
digunakan
secara
maksimal.
WZT
Kemampu
an S dalam
hal
sistematika
berpikir
kurang
fleksibel, S
kurang
dapat
membedak
an atau
mengerjak
an
pekerjaan
yang
membutuh
kan
keteraturan
. Ketika
dihadapkan pada
permasalah
an yang
berkaitan
dengan
emosi, S
kurang
dapat
menangani
nya dengan
baik
sehingga
terdapat
BAUM
Ragu-ragu
dalam
menghadapi
realita,
cenderung
mengambil
keputusan
secara cepat
dan tiba-tiba.
Melihat
masalah
tidak terlalu
dalam
bahkan
kurang
mengerti
maksud
yang
sebenarnya
HTP
Dalam
melihat
suatu
masalah, S
kurang
memahami
secara utuh,
sebab-akibat
dari
peristiwa
yang
dialami.
S
membutuhka
n ruang yang
lebih dalam
menyelesaik
an sebuah
masalah.
DAP
Dalam
memecahkan
sebuah masalah
masih
cenderung
membutuhkan
bantuan dari
orang lain
(dependent).
Butuh bantuan
orang lain untuk
supervisi dan
membimbing S
dalam
memecahkan
masalah dan
mencari solusi.
TAT
Sistematika berpikir
dalam memecahkan
sebuah masalah
cukup baik, namun
pada beberapa kartu
masih kurang yakin
dan merubah cerita.
Ada kartu diceritakan
kurang realistis (kartu
8GF). Cara
memecahkan masalah
terlihat berdasarkan
apa yang sewajarnya
atau selayaknya
dilakukan saja.
RO
Kapasitas intelektual yang
dimiliki oleh S berada diatas
rata-rata. Namun S belum
menggunakan kapasitas
tersebut secara optimal,
karena ada hambatan
emosional dalam dirinya. S
memiliki kemampuan
berpikir secara konseptual,
Namun kurang fleksibel
dalam melakukannya.
Memiliki pola pikir yang
teratur berdasarkan
pengalaman yang ada di
masa lalu. Sehingga dapat
membantu S dalam
menghadapi situasi yang
baru.
Page 29
RAHASIA
ASPEK
2.
c.
Logika, Cara
Melihat &
Memecahkan
Masalah.
Dalam memahami
sebuah masalah,
kurang memahami
masalah tersebut
secara utuh,
terjebak pada
situasi emosional.
pemahaman sebabakibat dari
peristiwa yang
dialami kurang
mendalam.
Menyelesaikan
masalah
membutuhkan
ruang dan waktu
yang lebih banyak
d.
Potensi Kreatif
Belum
menunjukkan
adanya potensi
kreatif didalam
kecerdasan atau
dalam
penyelesaian
masalah.
WB
WZT
kecemasan
.
Minat S secara
intelektual
terlihat
cenderung lebih
Harapan
dan ambisi
yang
dimiliki S
BAUM
HTP
DAP
TAT
RO
Page 30
RAHASIA
ASPEK
Salah satunya terlihat
dalam keinginan yang kuat
untuk menggapai cita-cita.
Namun hal tersebut
kurang didukung dengan
minat. Minat S dalam
mendukung ambisinya
tersebut terlihat kurang,
tergambar dari semangat
juangnya yang kurang
dalam menggapai citacitanya tersebut.
WB
rendah
dibandingkan
ambisi yang
dimiliki.
Meskipun
Ambisi yang
dimiliki oleh S
cukup kuat
(lebih tinggi),
namun hal
tersebut kurang
ditunjang
dengan minat
secara
intelektual.
WZT
cukup kuat
untuk
mencapai
cita-cita
dimasa
depan.
Namun
daya
juang/
minat
untuk
menggapai citacita
tersebut
masih
kurang di
tunjukkan.
BAUM
Arithmatic = R
Kurang mampu
mengelola
dorongan yang
dibutuhkan
dalam
menghadapi
tuntutan yang
ada
dilingkungannya.
Ekspansi
ada 5
kotak = 3,
4, 6, 7, dan
8
Menunjukkan
keinginan
subjek
akan ruang
yang lebih
besar.
Aspirasi/ke
inginan
Dorongan
yang besar
dalam diri,
kontrol
terhadap
dorongan
kurang baik
sehingga
terkesan
menggebugebu.
Kecendrung
an
memutuskan
Digit Span = R
HTP
DAP
Membutuhkan
ruang yang
lebih besar
dalam
beraspirasi.
Memiliki daya
juang namun
tidak ada arah.
Kontrol diri
masih kurang
dikelola secara
maksimal.
TAT
S memiliki kebutuhan
yang cukup tinggi
untuk memuaskan
kebutuhan orang lain,
memberikan simpati,
membantu dan
mendukung orang
lain. Namun hal
tersebut kurang
didukung oleh adanya
teman dan orang
disekitarnya.
RO
cukup. S memiliki cita-cita
yang cukup didukung
dengan daya juang yang
memadai. S memiliki rasa
ingin tahu yang besar (kritis)
namun cenderung memiliki
minat yang kurang. S
mempunyai kemampuan
yang lebih baik dalam
menghadapi masalahmasalah yang bersifat
praktis.
Kemampuan menghadapi
masalah cenderung praktis
berdasarkan pengalaman
yang sudah terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, ada
usaha yang kuat untuk
mencapai konsep yang
bersifat menyeluruh dan
organis, tetapi kurang
didukung dengan potensi
yang dimiliki.
S mengontrol perilakunya
terhadap lingkungan namun
tidak menggangu realitas
yang ada. Ruang lingkup
kehidupan yang dimiliki oleh
S cukup terbatas namun
dapat tetap hidup nyaman
dan senang bersama dengan
orang lain yang berada
didekatnya.
S
dapat
mengontrol
kebutuhan jangka pendek
tanpa menimbulkan konflik
Page 31
RAHASIA
ASPEK
dilakukan terlalu
berlebihan pada
kebutuhan tersebut,
sehingga menghasilkan
respon yang terkesan
dibuat-buat.
b.
c.
Konfigurasi needs
Pada beberapa kondisi,
terkadang kurang
mampu mengelola
dorongan yang
sehingga menimbulkan
kesan mengebu-gebu.
Kesesuaian antara
ambisi dan potensi
S memiliki potensi
ambisi yang lebih
besar dibandingkan
dengan potensinya.
WB
Kurang mampu
menyusun dan
mewujudkan/me
nyatakan
kebutuhan
kebutuhan
dalam dirinya.
Perbandingan
OIQ dengan
FIQ = 104 < 98
Ada perbedaan
nilai 6. Ambisi
lebih besar
dibandingkan
potensi yang
ada.
WZT
lebih besar
dibandingk
an dengan
potensi
yang ada.
Ambisi
besar
namun
daya
dobrak
kurang
kuat.
BAUM
suatu
keputusan
secara
mendadak
dan raguragu dalam
menghadapi
realita.
HTP
DAP
TAT
RO
dalam
diri.
S
dapat
mengesampingkan
kebutuhan yang menuntut
kepuasan
segera
untuk
memenuhi kebutuhan yang
lain. S memiliki ketegangan
dalam diri yang cukup tinggi
sehingga ia cenderung tidak
mampu
mendayagunakan
sumberdaya didalam dirinya
untuk mencari pemecahan
yang konstruktif dalam
masalah-masalah
yang
ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.
S memiliki kontrol yang
berlebihan, sehingga respon
sosial yang diberikan
cenderung dibuat-buat. S
tidak mau terlibat dalam
memberikan reaksi
emosional yang mendalam
meskipun lingkungan
menuntut respon tersebut
muncul dalam diri S. Ketika
dihadapkan pada situasi
yang kurang menyenangkan,
S masih dapat mengatasi hal
tersebut dengan
mengeluarkan emosi-emosi
tersebut dengan bebas tanpa
hambatan. S juga dapat
menarik diri atau melakukan
represi ketika kurang
nyaman dengan lingkungan
sehingga energi yang
Page 32
RAHASIA
ASPEK
4. Kehidupan emosi/afeksi
a. Ekspresif/tidak
S dapat memberikan
ekspresi secara
spontan. Dalam
beberapa kondisi
membutuhkan waktu
untuk menyesuaikan
diri dengan
lingkungan.
b. Sensitif/tidak,
kepekaan
S cukup spontan
dalam menyesuaikan
diri dengan
lingkungan yang
menuntut adanya
sesnsitifitas dan
kepekaan. Namun
respon yang
diberikan oleh S
kurang mendalam,
dan pengelolaan
WB
WZT
BAUM
a. S cukup
dapat
berekspresi
secara spontan.
Namun dalam
beberapa situasi
S membutuhkan
waktu untuk
menyesuaikan
kondisi dirinya.
Kepekaan
untuk
menyesuai
kan diri
dengan
lingkungan
serta sifat
spontan
terlihat
cukup,
namun
kurang
mendalam.
Empati
kurang
mendalam,
pengelolaa
n perasaan
terbatas.
Reaksi
cepat,
mudah
marah, dan
bawel. Amat
peka
terhadap
kritik dari
luar.
b. Berkaitan
dengan
kepekaan
dengan
lingkungan
sosial, S dapat
merumuskan
apa yang harus
dilakukan saat
menghadapi
situasi
lingkungan.
Namun ketika
HTP
DAP
TAT
Menghindari
konflik dan
keterlibatan
dalam hubungan
interpersonal.
RO
bersifat afektif tersebut
dapat diatur dengan lebih
baik.
Page 33
RAHASIA
ASPEK
perasaan yang ada
pada dirinya terbatas.
c. Penghayatan
perasaan (happyunhappy, optimispesimis)
Ada fluktuasi happy
dan unhappy pada
diri S. Sehingga hal
ini menunjukkan
adanya perubahan
mood yang kurang
konsisten.
5.
Relasi
Sosial/Penyesuaian diri
a. Ektrovert/introvert
Dalam aktifitas seharihari S memiliki
kecendrungan
memiliki kepribadian
tertutup (introvert)
b. Penempatan diri
(normative, rasa
percaya diri,
kemandirian)
S terlihat senang
dengan aktifitas diluar
rumah, dan
kemandirian diri tinggi
dengan tidak
bergantung dengan
orang lain. Ada
keinginan untuk
WB
dihadapkan
pada keharusan
untuk
melaksanakanny
a S cenderung
terlihat kurang.
WZT
BAUM
HTP
DAP
TAT
RO
hambatan pokok dalam
penyesuaian secara umum.
Disatu sisi S masih dapat
dengan
bebas
mengemukakan
ekspresi
emosi yang dimilikinya
dengan kontrol dengan baik.
Penerimaan
emosional
kurang.
Ada
kebutuhan
untuk
menjadi
pusat
perhatian.
Introvert
(cenderung
kekiri), ada
sifat
dominan.
Banyak
aktivitas
tetapi tidak
menentu,
mudah
terpengaruh.
Menyibukkan diri
diluar
lingkungan
rumah,
dibawah
otoritas ibu
ada
keinginan
untuk hidup
mandiri.
Kurang
dapat
mengidentifi
kasi diri
sendiri.
Masih dapat
beradaptasi
secara baik, ada
keinginan untuk
bertindak seperti
orang dewasa,
memiliki
hambatan untuk
melakukan
kontak sosial.
Kecendrungan
untuk
menghindari
konflik/kurang
suka
menghadapi
realita.
Hubungan Hero
dengan orang lain
terlihat kurang
fleksibel, dalam
beberapa cerita Hero
merasa diancam, dan
kurang peka dalam
berelasi sosial (kartu
10). S terjebak
dengan kondisi yang
membingungkan dan
kacau terhadap
lingkungannya.
c. Dalam
menghayati
perasaan dalam
dirinya S
tergolong
cukup.
S cenderung
sedikit tertutup
(introvert)
Dalam beberapa
waktu S
menunjuk-kan
kesibukkannya.
Kemampuan S
dalam menaruh
rasa empati dan
asertif tergolong
kurang
Page 34
RAHASIA
ASPEK
dianggap sebagai
orang dewasa.
WB
WZT
S lebih cepat
menyelesaikan
suatu persoalan
ketika diberikan
contoh dan pola
pengerjaan
terlebih dahulu.
Cara
penyelesai
an konflik
kurang
kreatif,
kurang
fleksibel.
Sistematik
a berpikir
kurang.
BAUM
HTP
DAP
TAT
RO
c. Empati, asertif/tidak
Kemampuan S dalam
memberikan rasa
empati dan sikap
asertif tergolong masih
kurang.
d. Identifikasi peran jenis
kelamin.
6.
Kecemasan
datang dari
otoritas ibu.
(ada
pengulangan
di dinding
rumah)
Penyelesaian masalah
berdasarkan apa yang
sewajarnya
dilakukan.
Menghindari konflik,
dan mengharapkan
bantuan dari orang
lain.
c. Kecemasan
Sumber kecemasan
berasal/datang dari ibu.
d. Agresif/tidak
-
Page 35
RAHASIA
7.
ASPEK
e. Reality testing
Insecurity dan anxiety
S memiliki kecemasan, dan
ada perasaan tidak aman
terhadap lingkungannya.
WB
WZT
S memiliki
kecemasan. S
memiliki rasa
tidak aman
terhadap
lingkungannya.
BAUM
HTP
DAP
TAT
RO
TAT
GRAFIS
Interpretasi :
Masih berpegang pada
buku panduan, dan kurang
Page 36
RAHASIA
Kemampuan membuat
simpulan masih berpatokan
pada buku panduan.
Page 37
PENDIDIKAN
DASAR
PENDIDIKAN
MENENGAH
Peristiwa Eksternal
Ibu sibuk bekerja di luar
rumah, S diasuh oleh
ayah.
Peran seorang ibu pada
kehidupan S kurang.
Ayah sudah berusia
diatas 60 tahun,
mengasuh S hanya
sebatas memantau.
Page 38
PENDIDIKAN
TINGGI & TEMPAT
KERJA
SIGNIFICANT LIFE
EVENTS
Page 39
KEPRIBADIAN
HAKIKAT
KECEMASAN
LEVEL PERSONAL
LEVEL INTERPERSONAL
Kurang empati.
Kurang percaya diri
Berfokus pada diri sendiri.
Introvert.
Menyelesaikan masalah
dengan berdiam diri dan
memilih menghindari
konflik.
Berteman dengan orangorang yang dapat mengikuti
peraturannya.
Ingin dianggap dewasa.
Positif
Negatif
Dapat bekerja dengan baik Kontrol diri terhadap
apabila diberi kesempatan
respon dan impulsif dalam
untuk beraspirasi. Dengan
diri terlalu kuat.
tidak membatasi ruang
Ketika diberikan tuntutan
gerak yang dibutuhkan.
pekerjaan dengan batasan
Ambisi yang dimiliki
yang tinggi butuh waktu
besar
menyesuaikan diri dalam
waktu yang cukup lama.
Minat kurang.
Senang dan menikmati
Kurang dapat membangun
pekerjaan dengan bertemu
hubungan dengan orang
orang yang berbeda setiap
lain dengan melibatkan
hari.
afeksi.
Page 40
LEVEL
PROFESIONAL
Cenderung menghindari
penyelesaian konflik.
Saat memiliki masalah
dengan orang lain
terkadang menyimpan
perasaan kurang enak.
Masih sekedar
perencanaan, cita-cita
besar namun belum ada
langkah-langkah yang
nyata.
Terkadang masih kurang
peka dengan kondisi
lingkungan.
Belum memikirkan hingga
sejauh mana, atau belum
dapat memberikan
prediksi sampai sejauh
mana langkah yang
diambil tersebut berhasil
atau tidak untuk
dilakukan.
Page 41
RAHASIA
Page 42
RAHASIA
Page 43
RAHASIA
gerak terhadap dirinya. Apabila ruang gerak dalam suatu pekerjaan dibatasi oleh situasi dan
kondisi, sdri. Aggrek memiliki potensi untuk menimbulkan agresi. Meskipun ditempat kerja
yang saat ini dalam status kontrak, S lebih dapat bertahan lama karena pekerjaan yang didapat
tidak menuntut dan membatasi ruang gerak sehingga ia menyukai pekerjaan saat ini. Hal ini
dapat terjadi karena pada beberapa tahap kehidupannya ketika di sekolah dasar, dan sekolah
menengah S merupakan pribadi yang mengikuti arahan orang lain dan memenuhi tuntutantuntutan orang lain. Ketika duduk dibangku SMA, S mendapatkan tekanan yang terlalu besar
dari ibu, sehingga S memiliki ambisi yang besar setelah SMA ia akan bekerja dan menjadi
pribadi yang mandiri tidak bergantung dengan ibu dan orang lain. Hal ini yang mengubah
beberapa kepribadian yang dimiliki oleh S.
Ketiga, S memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan sosok ibu. Karena
tuntutan ibu yang selalu harus dipenuhi mulai dari S kecil hingga menginjak bangku SMA,
membuat S berubah menjadi orang yang dominan. S menjadi seseorang yang hanya dekat
dengan orang-orang yang dapat memenuhi keinginannya, menuruti ajakan dan dapat
mengikuti kebiasaan serta hobinya sehari-hari. Selain sifat dominan, S juga memiliki sifat
agresi yang dapat muncul ketika ada orang lain didalam suatu lingkungan mulai
mendominasi. Contohnya pada saat dikelas presentasi, suatu hari S mengikuti kelas
presentasi yang dibawakan oleh kelompok lain. Pada saat itu presenter yang cukup dikenal
olehnya membawakan materi dengan gaya yang sangat mendominasi. Saat itu juga S berdiri
dan menegur orang tersebut karena kurang menyukai caranya dalam memberikan presentasi.
Teguran yang diberikan pada saat itu dinilai oleh S cukup kasar hingga membuat orang yang
ditegur tersebut duduk terdiam selama waktu berikutnya. Kemungkinan hal ini terjadi
disebabkan karena S tidak menyukai orang dominan lain didalam lingkungannya, karena
baginya itu sebuah ancaman dan mengingatkan sosok ibu dan adiknya yang juga dominan.
Meskipun S menunjukkan perilaku dominan, S pada dasarnya membutuhkan dukungan dan
bantuan orang lain. Namun ia tidak mau terlihat lemah sehingga S mengontrol hal tersebut
agar tidak terlihat oleh orang lain.
Page 44
RAHASIA
Keempat, ada kontrol diri yang terlalu kuat pada S dalam menyikapi lingkungan di
sekitarnya. Dominan yang ditunjukkan oleh S semata-mata sebagai cara bagi dirinya untuk
tidak terlihat sebagai sosok yang tergantung dengan orang lain. Terkait dengan ambisi yang
besar untuk membahagiakan ibu, dan menjamin kesejahteraan ibu S memiliki kontrol yang
besar agar tidak terlihat sebagai orang yang tidak mandiri. Hal tersebut juga menyebabkan
terbatasnya lingkungan teman yang dimiliki olehnya (mengingat sumber kecemasan adalah
orang lain yang mendominasi dalam lingkungannya). Meskipun memiliki kontrol diri yang
besar terhadap lingkungannya, S sebetulnya membutuhkan dukungan dan bimbingan dari
orang lain, ada kebutuhan-kebutuhan yang sebelumnya tidak terpenuhi sebelum dewasa yang
dibutuhkan oleh S, hanya saja ada permasalahan yang terjadi sehingga menghambat
pemuasan kebutuhan tersebut.
Hambatan dan faktor masalah lain yang ditemukan pada S dalam kaitannya dengan
pengembangan diri tersebut diantaranya adalah ; (1) Ada hambatan pada S dalam melakukan
kontak sosial. Apabila diruntut dalam kehidupan sebelumnya dimasa lalu, S kurang belajar
atau mendapat contoh bagaimana ia harus berkontak sosial dengan orang lain. Secara teori
kebutuhan ini seharusnya sudah dibangun sejak di keluarga terutama ayah dan ibu yang
mengajarkan. Namun yang terjadi, ibu sibuk bekerja dan adik dipisah dari S sehingga tidak
ada kesempatan untuk S belajar bagaimana caranya melakukan kontak sosial, disaat masa
sekolah menengah S juga memiliki hambatan melakukan kontak sosial yang intensif karena
tidak terlalu menyukai lingkungannya sehingga cenderung pasif didalam kelas. (2) Ada
hambatan emosi, S memiliki kesulitan untuk mengekspresikan emosi didalam dirinya, karena
kontrol diri yang berlebihan tadi, menyebabkan S cenderung menjadi pribadi yang kurang
hangat dan dapat berekspresi sesuai yang diharapkan oleh lingkungan. (3) Cenderung
menghindari masalah, serta menghindari adanya konflik dibandingkan menyelesaikannya
hingga selesai. Hal ini menyebabkan S kurang belajar bagaimana menyelesaikan konflik dan
merasakan sensasi-sensasi yang didapat ketika menghadapi konflik. Contohnya bagaimana
mencari akar permasalahan, mencari solusi bersama dengan rekan yang berkonflik,
Page 45
RAHASIA
memikirkan solusi-solusi yang bisa digunakan secara kreatif, dan cara menyelesaikannya.
Kurangnya S secara aktif terlibat didalam penyelesaian konflik, membuat S terlihat kaku dan
cenderung tidak mau berhadapan dengan masalah.
K.
KESIMPULAN ASESMEN
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan diantaranya adalah ; Kekurangan S terletak pada mengingat dan
mengolah informasi yang berhubungan dengan angka. S mengalami kesulitan untuk
mengingat dan mengolah informasi yang berhubungan dengan angkawi karena sulit
berkonsentrasi saat mengerjakannya. Kekurangan lain pada S juga terlihat pada saat
S membuat sebuah perencanaan, S kurang dapat membuat perencanaan secara tepat.
S lemah dalam sebuah pemikiran yang membutuhkan jawaban segera dan cepat.
Ketika S bekerja di laboratorium di pabrik mie instan S dituntut untuk menimbang
bumbu penyedap dengan ukuran yang harus sama dan membutuhkan konsentrasi
yang tinggi. Sama halnya ketika bekerja di kasir salah satu pabrik plastik ia dituntut
untuk teliti dan cermat dalam memperhatikan keluar masuk barang secara kuantitatif.
Sehingga dengan kedua pekerjaan ini S memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan
memutuskan untuk bekerja di tempat yang melibatkan penggunaan bahasa dan visual
motorik dibagian diktat. Meskipun S mengalami perpanjangan kontrak selama 3
tahun ia tetap bertahan karena mencintai pekerjaan tersebut.
Berkaitan dengan kepekaan terhadap hubungan sosial pada S juga terlihat
kurang sehingga ia cenderung cuek dan kurang peka dengan lingkungannya. Dalam
membangun relasi hubungan dengan orang lain S memiliki minat yang terlihat cukup,
namun kurang aktif dalam memahami situasi sosial yang ada dilingkungannya. S
terlihat kurang terlibat dalam berhubungan dengan masyarakat, tempat belajar dan
pekerjaannya. Dalam masyarakat S terkesan menutup diri dengan tetangga karena S
hanya dirumah untuk beristirahat ketika aktifitas diluar rumah selesai. Di perkuliahan
Page 46
RAHASIA
S hanya memiliki beberapa teman dekat sekitar 2 sampai 3 orang saja. Sedangkan
didalam lingkungan pekerjaan S hanya dekat dengan beberapa orang yang dianggap
lebih dewasa dan dapat memberi masukan dan nasehat disaat S mendapatkan
masalah.
Bila S menghadapi suatu masalah, S membutuhkan bantuan atau supervisi
dari orang lain. Prediksi-prediksi atau keputusan yang akan dilakukan oleh S
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya. Selama ini dalam memahami dan
mengambil keputusan terhadap sebuah masalah S membutuhkan bantuan yang
berasal dari senior yang ada di tempat kerjanya. S dapat dengan optimal memahami
konsep secara utuh pada setiap masalah, namun mengalami kesulitan ketika ia
merincikan atau membuat hal tersebut secara detail. Hal ini terjadi karena S kurang
memiliki pengalaman yang cukup saat menghadapi masalah-masalah tersebut
(khususnya di sosial masyarakat) dan sering menganggap permasalahan yang terjadi
berdasarkan sudut pandang yang praktis konkrit. Pengalaman yang sedikit tersebut
berhubungan juga dengan orangtua S yang kurang mengajarkan kepada S bagaimana
cara menghadapi konflik yang ada disekolah atau teman bermain karena hubungan S
dan orangtua cukup renggang.
Pada dasarnya S merupakan orang yang sebenarnya cukup yakin terhadap
kemampuannya. Namun ketika ada orang lain yang mendominasi, atau membuat S
tidak nyaman dan menekan, S dapat berpotensi untuk menunjukkan sifat agresi. S
merupakan orang yang sensitif sehingga ia mudah tersentuh emosinya ketika
berhadapan dengan sebuah masalah. S menunjukkan perilaku cemas disaat sebuah
keyakinan yang ada pada dirinya tersebut tidak didukung oleh orang lain. S lebih
mudah menghadapi masalahnya ketika ada orang lain yang dapat membantunya
dalam menyelesaikan masalah.
S memiliki penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan namun terkadang
kurang fleksibel dalam melakukannya. S selalu ingin bertindak sebagai orang dewasa
Page 47
RAHASIA
Page 48
RAHASIA
terhadap kemampuan yang dimilikinya hal ini menyebabkan konflik didalam dirinya
dimana disatu sisi S memiliki ambisi yang tinggi dan membutuhkan pengakuan dari
hasil kerjanya.
Dalam lingkungan kehidupan keluarga S memiliki masalah hubungan secara
emosional dengan ibu. Pada saat di rumah ibu terlihat lebih mendominasi
dibandingkan ayahnya. Supervisi diambil sepenuhnya oleh ibu, sehingga peran ayah
dikalahkan oleh ibu. Sosok ibu digambarkan sebagai sosok yang kurang
menyenangkan dan S selalu menghindari dalam berhubungan dengan ibu. Hal ini
membuat S memiliki kecendrungan menyibukkan diri diluar keluarga, S juga
memiliki keinginan yang kuat untuk menghindari dan meninggalkan kegiatan yang
ada di dalam keluarga. Dalam kemampuan bersosialisasi dengan orang lain (diluar
keluarga), S mampu menempatkan diri dilingkunganya. S memiliki kecerdasan yang
baik dan dapat mengontrol perasaannya ketika berhadapan dengan orang lain. Ketika
menghadapi sebuah masalah S cenderung mengalah (menghindar) dan memilih diam
ketika berkonflik dengan orang lain.
Selain itu, S memiliki perasaan cemas dan tertekan dalam dirinya, kecemasan
pada diri S berasal dari ibu. S merasa ibu kurang menerima S dan kurang menghargai
keberadaannya sehingga S cenderung merasa jauh dengan ibu. Ketika lingkungan
yang ada diluar keluarga lebih menarik, S akan memilih lingkungan tersebut
dibandingkan berkumpul dengan keluarganya.
Berdasarkan rangkuman pada tes TAT dapat dilihat bahwa kebutuhan yang
paling mendasari dan paling terlihat pada S adalah kebutuhan untuk memuaskan
orang lain (n. Nurturance 5), contohnya seperti membantu, mendukung, menghibur,
melindungi, dan memberikan kenyamanan pada seseorang. Apabila dilihat dari
rentang kehidupan S, saat ayah S masih ada dan pada saat itu S sedang menempuh
pendidikan di SMA. S selalu mendengarkan cerita ayahnya, dan mendukung ayahnya
meskipun hanya melalui telepon. Dalam kondisi lain pada beberapa kali mengikuti
Page 49
RAHASIA
pemeriksaan di Ubaya, S juga terlihat dua kali mengajak temannya untuk ikut ke
tempat tes dengan alasan karena setelah pulang dari pemeriksaan, S memiliki janji
dengan temannya untuk masak bersama di rumah S karena temannya menginginkan
suatu masakan yang sejak lama diinginkan, dan S ingin membantunya untuk
membuat makanan tersebut.
Namun sayangnya, kebutuhan pada diri S tidak diimbangi dengan baik,
karena ada ada hal yang menghambat pemenuhan kebutuhan tersebut, kebutuhan
untuk memuaskan orang lain pada S memang terlihat sangat besar. Namun S
memiliki hambatan karena tidak memiliki banyak teman serta mengalami kesulitan
dalam menjalin hubungan tersebut (berafiliasi). S tidak memiliki waktu khusus atau
insentif untuk mengobrol atau bertamu dirumah tetangganya, dikampus S hanya
memiliki 3-4 orang teman dekat saja dan cuek dengan teman baru. Dilingkungan
tempat kerja S terlihat hanya dekat dengan beberapa senior di tempatnya bekerja yang
menurut S dapat membimbing dan menuntun disaat S mengalami kesulitan dan butuh
bantuan.
Mengenai kontrol diri dan dorongan, S memiliki kontrol yang baik terhadap
kebutuhan yang menuntut segera. Namun kontrol diri yang dilakukan oleh S
berlebihan, hal tersebut awalnya terjadi pada saat meminjam suatu barang ke adiknya,
dan saat itu bermasalah sejak saat itu S terkesan sangat berhati-hati dalam berperilaku.
S sangat takut adiknya marah dan tidak menyukainya. Selain itu S juga pernah dekat
dengan seorang pria namun S memiliki kontrol diri agar tidak dianggap terlalu dekat
dengan pria tersebut karena S belum merasa siap (ada perasaan gengsi untuk
menunjukkan terlebih dahulu).
S pada dasarnya enggan dalam memberikan reaksi emosional (RO), namun
ketika situasi lingkungan dirasa kurang menyenangkan S dapat mengeluarkan
emosinya secara langsung. Hal tersebut terlihat pada saat S tidak menyukai cara
belajar temannya saat presentasi dikelas (mendominasi presentasi). Ketika dirasa
Page 50
RAHASIA
kurang nyaman, S langsung menegur orang tersebut karena menurut S kurang sesuai
untuk dilakukan. Jumlah teman yang dimiliki S tergolong sedikit, ditempat kerja S
hanya berteman dengan seseorang yang memiliki pengaruh (manesahati,
membimbing S) terhadapnya. Di kampus ia hanya memiliki teman dekat sekitar 3-4
orang. Sedangkan untuk di lokasi tempat tinggal S tidak terlalu dekat dengan
tetangganya.
Dalam lingkungan sosial bermasyarakat, S masih kurang dapat menanggapi
dengan baik. Contohnya dalam berhubungan dengan tetangga diperumahan S masih
terkesan membatasi dan akan berbicara saat ada perlunya saja. Hal ini dapat juga
disebabkan karena kurang baiknya perkembangan akan kebutuhan afeksi pada S.
Karena ada indikasi struktur kepribadian yang rusak pada dirinya. Dalam hal kontak
sosial perilaku S lebih ditentukan oleh faktor-faktor internal (dalam dirinya) sehingga
S cenderung Introvert dan sharing pada orang-orang yang benar-benar dapat
dipercaya. Perilaku dan kecendrungan introvert pada S sendiri dikarenakan karena
adanya bawaan ilmiah dari S.
Page 51
RAHASIA
Kat.
Ind.
O
Kat.
Kel.
C-
10
C-
Digit Span
10
Arithmetic
Similarities
15
21,5
VERBAL TES
R.S
Wt.S
Information
12
Comprehension
(Vocabulary)
Verbal Score
PERFORMANCE
TES
P. Arrangement
Kat.
Ind.
O-
Kat.
Kel.
R
O-
Block Design
22
10
Object Assembly
19
11
O+
C+
Digit Symbol
58
14
R.S
Wt.S
P. Completion
12
10
Performance
Score
53
Total score
44 + 51 = 95
Verbal Scale
5/6 x 53 = 44
Verbal IQ
96
Performance Scale
51
Performance IQ
100
Full Scale
44 + 51 = 95
Full IQ
98 (Average)
Original Scale
Inform+Similarity+BDx10
3
9+12+10x10=103
3
104 (Average)
OIQ
51
Page 52
RAHASIA
MD Loss
0%
Perhitungan MD Loss
Hold Tes
Information
Comprehension
Object assembly
P. completion
Total Hold
Score
9
9
11
8
37
Score
7
6
14
10
37
=6
INTERPRETASI
Taraf fungsi kecerdasan S pada saat pemeriksaan tergolong
OIQ = 104
VIQ = 96 = 4
PIQ = 100
relatif seimbang.
Page 53
RAHASIA
C.
ANALISIS PROFILE
9,5
8,31
10,7
11,88
7,12
7,1226
,6,8.85
6.425
4,75
--
14,25
0-
0+
Total Score
= 95
Mean
= 95 / 10
= 9.5
SD
= 9,5 / 4
= 2,375
SD
= 2,375 / 2
= 1,188
Information
Comprehension
Digit span
Arithmetic
Similarities
Vocabulary
P. Arrangement
P. Completion
Block design
Object assembly
Digit symbol
Wt.S
Kategori
9
9
7
6
12
10
8
8
10
11
14
O
O
+
O
OOO
O+
+
++
Kategori dalam
kelompok
CCR
R
C+
C
R
R
C
C
T
Page 54
RAHASIA
D. INTERPRETASI PERSUBTES
Keluasan wawasan pada S terlihat cukup dibantu dengan
Information = 9 (C-)
pengalaman belajar yang cukup di sekolah. Rasa ingin tahu pada
S cukup didukung dengan ingatan jangka panjang yang cukup.
S cukup mampu melakukan hubungan dalam menjalin relasi
Comprehension = 9 (C-) sosial. Selain itu, S memiliki kematangan dan minat yang cukup
dalam relasi sosial.
Kemampuan dalam konsentrasi jangka pendek pada S kurang.
Kemampuan konsentrasi yang cenderung kurang pada S membuat
Digit Span = 7 (R)
dirinya membutuhkan waktu untuk mengolah informasi yang ia
dapat secara langsung.
S cenderung kurang mampu berpikir secara aktif. Hal ini kurang
mendukung kesiagaan dalam diri S apabila berhadapan dengan
Arithmetic = 6 (R)
suatu persoalan. Hal tersebut didukung dengan daya konsentrasi
yang kurang. ketika S mengerjakan soal-soal yang kompleks dan
bersifat angkawi ia akan terlihat kurang menunjukkan konsentrasi.
Kemampuan berpikir secara logis dalam menemukan inti masalah
pada S terlihat baik. Dalam hal ini S dapat memanfaatkan potensi
Similarities = 12 (C+)
berpikirnya secara optimal untuk menemukan sebuah konsep
secara utuh.
S memiliki wawasan pengetahuan yang cukup, sehingga
kemampuan dalam hal bahasa dapat dipahaminya. Hal tersebut
Vocabulary = 10 (C)
didukung dengan daya ingat jangka panjang serta kemampuan
pembentukan konsep yang dimiliki oleh S.
Kemampuan S dalam membuat sebuah perencanaan terlihat masih
kurang karena sistematika berpikir yang dimiliki S masih kurang
Picture Arrangement = 8
digunakan secara optimal. S juga kurang mampu memprediksi
(R)
sebuah permasalahan secara tepat sehingga seringkali masih
membutuhkan bantuan dari orang lain.
S kurang mampu memahami situasi di lingkungan sosialnya, hal
ini dikarenakan kurangnya pengalaman yang melibatkan dirinya
Picture Completion = 8
secara langsung pada lingkungan sosial. Hal tersebut berpengaruh
(R)
terhadap kemampuan berpikir secara detail dan penyusunan
prioritas mana yang didahulukan pada setiap tugas yang didapat.
Block Design = 10 (C)
Page 55
RAHASIA
Object Assembly = 11
(C)
Visual-Motor
Coordination
Block Design = 10 (O)
Object Assembly = 11
(O+)
Digit Symbol = 14 (+)
INTERPRETASI
Kemampuan S dalam berpikir secaa konseptual tergolong cukup,
sedangkan kemampuan S dalam berpikir secara konstruktif cukup
baik. S memiliki kemampuan yang cukup baik dalam memahami
pola dan bentuk. Sebelum bekerja S akan terlebih dahulu
menganalisa pola sebuah pekerjaan sebelum melakukannya.
Visual motorik yang dimiliki oleh S cukup baik, S dapat lebih
mudah mengerjakan sebuah pekerjaan ketika ditunjukkan sebuah
pola terlebih dahulu sehingga dapat dengan mudah untuk
dilakukan oleh dirinya. Pola yang tetap (tidak berubah-ubah) akan
membantu S dalam bekerja dibawah tekanan.
Keluasan Wawasan
Information = 9 (O)
Vocabulary = 10 (O)
Pembentukan
Konsep
Similarities = 12 (+)
Vocabulary = 10 (O)
Daya Ingat
Information = 9 (O)
Vocabulary = 11 (O)
Arithmetic = 6 (-)
Digit Span = 7 (-)
Digit Symbol = 14 (+)
Kesiagaan Mental
Digit Span = 7 (-)
Arithmetic = 6 (-)
Page 56
RAHASIA
SUMBER DATA
INTERPRETASI
dalam mengolah informasi yang bersifat langsung, kompleks,
atau yang informasi yang berkaitan dengan angkawi, S masih
tergolong kurang.
Reality Tesing
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)
Social Sensitivity
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)
Planning Ability
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)
P. Completion = 8 (O-)
Analytic Concept
Reasoning Ability
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)
Similarities = 12 (+)
Arithmetic = 6 (-)
KESIMPULAN
Taraf kecerdasan S termasuk rata-rata (average) sedangkan kapasitas kecerdasan
yang dimiliki oleh S juga termasuk dalam kategori rata-rata (average) meskipun
keduanya berada didalam golongan rata-rata S hal ini menunjukkan adanya perbedaan
antara taraf kecerdasan dan kepasitasnya. Berkaitan dengan hal ini S memiliki
kecerdasan rata-rata namun kurang optimal dalam memaksimalkan potensi yang
Page 57
RAHASIA
Page 58
RAHASIA
pekerjaan ini S memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan memutuskan untuk
bekerja di tempat yang melibatkan penggunaan bahasa dan visual motorik dibagian
diktat. Meskipun S mengalami perpanjangan kontrak selama 3 tahun ia tetap bertahan
karena mencintai pekerjaan tersebut.
Berkaitan dengan kepekaan terhadap hubungan sosial pada S juga terlihat kurang
sehingga ia cenderung cuek dan kurang peka dengan lingkungannya. Dalam
membangun relasi hubungan dengan orang lain S memiliki minat yang terlihat cukup,
namun kurang aktif dalam memahami situasi sosial yang ada dilingkungannya. S
terlihat kurang terlibat dalam berhubungan dengan masyarakat, tempat belajar dan
pekerjaannya. Dalam masyarakat S terkesan menutup diri dengan tetangga karena S
hanya dirumah untuk beristirahat ketika aktifitas diluar rumah selesai. Di perkuliahan
S hanya memiliki beberapa teman dekat sekitar 2 sampai 3 orang saja. Sedangkan
didalam lingkungan pekerjaan S hanya dekat dengan beberapa orang yang dianggap
lebih dewasa dan dapat memberi masukan dan nasehat disaat S mendapatkan masalah.
Bila S menghadapi suatu masalah, S membutuhkan bantuan atau supervisi dari
orang lain. Prediksi-prediksi atau keputusan yang akan dilakukan oleh S dipengaruhi
oleh pengalaman masa lalunya. Selama ini dalam memahami dan mengambil
keputusan terhadap sebuah masalah S membutuhkan bantuan yang berasal dari senior
yang ada di tempat kerjanya. S dapat dengan optimal memahami konsep secara utuh
pada setiap masalah, namun mengalami kesulitan ketika ia merincikan atau membuat
hal tersebut secara detail. Hal ini terjadi karena S kurang memiliki pengalaman yang
cukup saat menghadapi masalah-masalah tersebut (khususnya di sosial masyarakat)
dan sering menganggap permasalahan yang terjadi berdasarkan sudut pandang yang
praktis konkrit. Pengalaman yang sedikit tersebut berhubungan juga dengan orangtua
S yang kurang mengajarkan kepada S bagaimana cara menghadapi konflik yang ada
disekolah atau teman bermain karena hubungan S dan orangtua cukup renggang.
Page 59
RAHASIA
Sumber Data
Interpretasi
Ukuran Gambar :
Besar
menggunakan fantasi.
Lokasi Gambar :
Cenderung kekiri
Kualitas garis :
kuat
b. Tipe garis : Discontinu, reinforce S kurang PD dan memiliki keraguan. S memiliki
c. Shading tidak ada
kecemasan
Page 60
RAHASIA
3. INTERPRETASI CONTENT
No.
Sumber Data
Interpretasi
Akar :
1
Stambasis :
pasti.
Page 61
RAHASIA
Batang :
Permukaan Batang :
Permukaan
batang
(spitsoekici)
Dahan :
Dahan seperti pipa yang terbuka. keinginan untuk mencapai prestasi yang banyak.
5
Dahan terbuka tersebar
Mahkota :
mahkota pohon
Page 62
RAHASIA
S memiliki banyak keinginan yang ingin dicapai untuk menunjukkan prestasi dirinya.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh S, meskipun S kurang paham
tujuan dan arahnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh orang lain dan lingkungan disekitarnya.
S memiliki kecenderungan menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis, namun
terkadang kurang realitis dalam memandangnya. Ia seringkali membesar-besakan kenyataan saat
menghadapi masalah, ia seringkali terjebak dan sibuk dengan masalahnya sendiri. Hal tersebut
juga dipengaruhi dengan reaksi S yang terlalu cepat/spontan dan mudah marah ketika menghadapi
masalah. S juga memiliki kepekaan yang tinggi ketika menghadapi kritik dari orang lain.
OBSERVASI DAP
Setelah mendengarkan instruksi kemudian S langsung menggambar orang yang
Cerita tentang DAP: ini ada seorang ibu rumah tangga yang sedang memasak
pagi-pagi untuk keperluan keluargnya. Ibu itu setiap hari bangun pagi untuk membuat
sarapan anak-anaknya usia ibu itu 55 tahun.
Page 63
RAHASIA
2.
INTERPRETASI FORMAL
No.
1
Sumber Data
Interpretasi
Ukuran Gambar : (posisi kertas Mampu menempatkan diri secara baik dengan
horizontal)
lingkungan.
Lokasi Gambar :
Ditengah
Penyesuaian diri yang baik, namun kurang PD
Kualitas garis :
3
Kesan Gambar :
tenang
tidak
tertekan,
mengekspresikan
meja
untuk
Page 64
RAHASIA
bertindak sebagai orang dewasa namun tidak memiliki kesempatan tersebut karena seringkali
dikalahkan oleh emosi. S memiliki hambatan dalam mengekspresikan dorongan dan
keinginannya, salah satu penyebabnya adalah S sering terjebak pada pemikiran masa lalunya dan
sulit untuk move on. S juga cenderung kurang berani dalam menghadap realita yang harus
dihadapinya saat ini. Karena pembatasan yang diberikan oleh ibu pada S cukup terkesan S menjadi
pribadi yang kurang maksimal dalam mengekspresikan dorongan dan keinginannya.
3. INTERPRETASI CONTENT
No.
Sumber Data
Interpretasi
Kepala/Head (Rambut, mata, Perasaan malu terhadap bagian atau fungsi dari
hidung dan mulut) :
tubuhnya.
samar
sesuatu.
d. Mulut tertutup
Menolak ketergantungan, adanya perasaan berdosa,
menekan permusuhan
2
Wajah :
hubungan interpersonal.
Telinga :
Kurang tekanan
lain.
Page 65
RAHASIA
Dagu :
Lemah
Leher :
10
Persegi
Lengan :
7
Tangan :
Jari :
Emosi infantil
Pakaian :
Sikap tertutup
11
12
Kaki :
Vitalitas lemah
Adanya agresi
Tanpa sepatu
Page 66
RAHASIA
sosial. Hal ini yang kemudian membuat S memiliki hambatan dalam melakukan kontak sosial
yang sesungguhnya.
Dalam berhubungan sosial dengan orang lain S memiliki rasa kurang percaya diri. Hal
ini yang kemudian salahsatunya membuat S memiliki perasaan yang lemah dalam melihat situasi
sosial. Di dalam dirinya S memiliki konflik, disatu sisi S membutuhkan bantuan dari orang lain
namun disisi lain ia menolak sikap yang bergantung dengan orang lain.
Dalam hubungannya dengan pekerjaan, S kurang terampil terlibat dalam pekerjaan yang
menggunakan keterampilan tangan, S lebih suka pekerjaan yang menuntut aktivitas yang tinggi
dan terhindar dari kritik orang lain. Hal ini disebabkan karena S memiliki sikap keras kepala,
menolak kritik dan lebih menyukai aktiitas yang tidak monoton.
Page 67
RAHASIA
2. INTERPRETASI HTP
No.
Sumber Data
Interpretasi
Lokasi :
1
Posisi :
2
Posisi orang jauh dari rumah dan pohon, Hubungan dengan ayah dan ibu kurang dekat, S
Gambar rumah, pohon, dan orang saling menghindari hubungan dekat dengan ibu.
berhubungan
Proporsi :
memiliki
kecerdasan
yang
baik,
Komposisi :
4
Komposisi baik
Bagian-bagian (content):
a. Rumah
5
Pintu
Penerimaan
rumah
ibu
tertutup, memberikan
terhadap
penilaian
terhadap
kurang,
yang
ibu,
ibu
kurang
lemah
Page 68
RAHASIA
b. Pohon
-
Pohon sebagai hiasan, batang Fungsi ayah sangat lemah, ayah tidak punya
pohon
bagian
melebar.
c. Orang
-
Orang
yang
melakukan Kecendrungan
aktivitas
terlepas
kegiatan
umum
menyibukkan
diri
diluar
Page 69
RAHASIA
Selain itu, S memiliki perasaan cemas dan tertekan dalam dirinya, kecemasan pada diri
S berasal dari ibu. S merasa ibu kurang menerima S dan kurang menghargai keberadaannya
sehingga S cenderung merasa jauh dengan ibu. Ketika lingkungan yang ada diluar keluarga lebih
menarik, S akan memilih lingkungan tersebut dibandingkan berkumpul dengan keluarganya.
Page 70
RAHASIA
Page 71
RAHASIA
Stimulus 3
Page 72
RAHASIA
Stimulus 4
Page 73
RAHASIA
Page 74
RAHASIA
tertarik. S menempatkan diri pada kelompok untuk mejadi orang yang perlu
mendapatkan dukungan dan bantuan secara emosional. Kemampuan berpikir secara
praktis konkrit pada S membuatnya dirinya dapat dengan cepat menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan memahami sebuah permasalahan secara jelas dan langsung.
Ketika S dihadapkan pada masalah yang bersifat emosional S terlihat cemas dan
khawatir, S cenderung berusaha melakukan menyelesaikan masalah (problem focus
coping) dibandingkan menyelesaikan emosinya (emotion focus coping). Pengalaman
emosional yang pernah terjadi dimasa lalu pada S turut serta dalam masalah, sehingga
S terlihat kurang baik menyelesaikan masalah emosi karena pengalaman yang miskin
dalam hal emosi.
Urutan Stimulus
Interpretasi
S memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, ambisi S cukup tinggi
1
7 (-)
dan butuh pengakuan dari orang lain. S cenderung sensitif sehingga
2
3 (M)
8 (+)
lingkungan sosial.
S cenderung menggunakan perasaan dalam bergaul, ketika ia
menghadapi hal yang tidak sesuai dengan dirinya S dapat
4 (S)
Page 75
RAHASIA
2. Interpretasi Keseluruhan terkait dengan FLR, garis, dan shading, coverage, dan
composition
Uraian :
Kecemasan-kecemasan dalam diri S dapat muncul ketika ia berhadapan dengan
permasalahan yang bersifat emosional. Namun karena S memiliki pola pikir yang
praktis konkrit, membuat S mampu mengatasi menekan kecemasan tersebut.
3. Interpretasi Keseluruhan Urutan Gambar
Dalam kehidupan sehari-hari S memiliki pola kerja yang fleksibel dalam mengerjakan
sesuatu. S tidak memilih dalam memulai sebuah pekerjaan dan dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan tepat waktu. Perilaku yang tampak pada S, ia motivasi
berprestasi yang dimiliki S cukup tinggi, ambisi S cukup tinggi dan butuh pengakuan
dari orang lain. S cenderung sensitif sehingga sering menimbulkan perasaan yang
tertekan. Kecendrungan S terkadang ia kurang rasional dan logis dalam menghadapi
masalah. S juga memiliki hubungan yang rendah dengan orangtuanya, termasuk
terlibat dengan lingkungan sosial di masyarakat. Hal yang tidak disadari oleh S adalah,
S cenderung menggunakan perasaan dalam bergaul, ketika ia menghadapi hal yang
tidak sesuai dengan dirinya S dapat menunjukkan sikap menentang. Hal ini akan
muncul ketika S dihadapkan pada situasi yang tertekan dan kurang nyaman. Secara
tidak sadar, S memiliki kesulitan dalam menjalin relasi, S cenderung kurang yakin
terhadap kemampuan dirinya dan cenderung kehilangan konsentrasi dalam
memantapkan tujuan. S cenderung tergantung dengan orang lain dan menghindar saat
mendapati masalah.
Kesimpulan Akhir WZT :
S mampu beradaptasi dengan kelompok kecil, S dapat cepat beradaptasi
dengan kelompok kecil dibandingkan dengan kelompok besar. Hal ini disebabkan
karena S memiliki pola pikir praktis konkrit sehingga S lebih santai, rileks dan mudah
menyesuaikan diri dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Didalam kelompok kecil,
S menempatkan posisi dimana ia adalah seseorang yang membutuhkan perhatian,
dukungan dan bantuan secara emosi. Dalam kegiatan sehaari-hari ia terlihat memiliki
ambisi untuk mencapai cita-cita yang baik didukung pula dengan daya juang yang kuat.
Namun secara emosi S membutuhkan bantuan karena ia kurang percaya diri dalam
memutuskan sesuatu.
S mengalami kecemasan apabila ia dihadapkan pada situasi yang sifatnya
emosional. Ketika S cemas, ia kurang konsentrasi dan menurunkan kemampuannya
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Ketika mendapati masalah, S lebih
senang mencari akar masalah dibandingkan menyelesaikan emosinya. Dalam bergaul
Page 76
RAHASIA
Page 77
Kartu
`Time
17'
1^
24'
2^
Scoring
Performance
Proper
Kelelawar
Serigala
Inquiry
T : dikartu ini yang pertama anda
menyebutkan ada kelelawar, bisa
telusuri dan tunjukkan pada saya dengan
jari anda dimana kelelawar itu?
S : oh ini ni,, sampai,, sini, ini paling
gede, ini sampe sini, sini sampai sini,,
sampai sini.. ini 1 sampai sini,,
T : bisa minta tolong pelan-pelan
telusurinya?
S : oh iya,, ini 1, terus ini sampai ini,, 2,,
terus ini, sreet sampai sini yang paling
gede. Tumpuk kelelawarnya dari atas
T : Darimana anda mendapat kesan
bahwa itu adalah kelelawar?
S : Kalau saya lihat ini bersayap ya,
begitu lihat bagian ini saya lihat ada
kelelawar yang bertumpuk, sayapnya
lebar begitu kayak, ini sayap yang
paling besar, yang didepan ini paling
kecil
T : baik, terus yang kedua tadi anda
mengatakan bahwa dikartu ini ada
serigala, bisa tunjukkan dimana
serigalanya?
Location
A
Main
d
d
Determinant
Main
Add
Content
Main
Add
P/O
Main
A
d
d
FLR
Wcut
Page 78
RAHASIA
II
32'
5'
3^
1^
Wcut
Page 79
RAHASIA
II
30'
III
8'
2^
3^
1^
Pesawat jet
atau pesawat
tempur
Gajah
Leher pakai
pita merah
Wcut
Obj
FM
FC
Obj
2
(1+0,5
+0,5)
1
Page 80
RAHASIA
III
III
58'
2^
3^
Sepatu
perempuan
Orang lagi
posisi nari
nungging
HObj
1,5
(1 +
0,5)
Page 81
RAHASIA
IV
IV
32'
1"14'
1v
2^
Naga
Orang duduk
bersila
(A)
Wcut
Page 82
RAHASIA
10
28'
1^
2v
Kupu-kupu
Lumba-lumba
FM
FM
1,5
(1+0,5
)
1,5
(1+0,5
)
Page 83
RAHASIA
50'
3^
4>
Kaki orang
Dagu dan
hidung
FC
Hd
Hd
1,5
(1+0,5
)
Page 84
RAHASIA
VI
VI
4'
35''
1^
2<
Topeng yang
terpisah
keduanya
nempel
didinding
Buaya dan
bayangannya
Wcut
Obj
Wcut
Page 85
RAHASIA
VI
VI
VII
1"02
35'
3v
4^
1^
Wcut
W
c
ut
FM
Ad
Page 86
RAHASIA
VIII
VIII
23'
43'
1^
2^
Sigung
(sejenis
binatang bau)
lagi manjat
Mahkota
FM
HObj
Page 87
RAHASIA
VIII
VIII
IX
1"03'
23'
3^
4^
1^
Korset
perempuan
Tulang
belakang
manusia
Orang pakai
masker
Hobj
At
Hobj
1,5
(1+0,5
)
Page 88
RAHASIA
IX
IX
58'
2^
3^
Hidung babi
Mulut yang
sedang
mencucu
Ad
Hd
Page 89
RAHASIA
X
38'
59'
1"15'
1V
2^
3^
Ada 2 anjing
kecil
berhadapan
Katak sedang
lompat diatas
batu
Dua hewan
bawa pedang
FM
1,5
(1+0,5
)
FM
1,5
(1+0,5
)
FM
1,5
(1+0,5
)
Page 90
RAHASIA
1"32'
4^
5^
Dua hewan
yang sedang
marah
Obor
FM
F/C
Obj
1,5
(1+0,5
)
0,5
Page 91
RAHASIA
II.A. TABULASI DAN LEMBAR SKORING
LOCATION
Card No,
Response
No, and
Position
Reac Time
Main Response
W
I 1^
17
2^
24
3^
32
W-cut
II 1^
2^
30
3^
III 1^
2^
58
3^
IV 1v
D,d
Add
Dd,
S
Movement
W-cut
D
DETERMINANT
Main Response
Vista
Form
Texture/ Ach
Depth
Color
F
Color
P/O
FLR
Main
Add
Main
Add
Obj
F
D
FM
W-cut
FC
d
A
Obj
F
M
P
P
Hobj
32
CONTENT
Add
2
1
1
1,5
(A)
1
1
114
W-cut
V 1^
10
FM
2v
28
FM
1,5
3^
50
Hd
1,5
4>
2^
FC
d
Hd
1,5
W-cut
Obj
2<
35
W-cut
3v
102
W-cut
4^
VII 1^
35
VI 1^
Wcut
D
F
FM
Ad
A
1
1
Page 92
RAHASIA
23
2^
43
HObj
3^
103
HObj
1,5
4^
VIII 1^
FM
At
IX 1^
23
HObj
2^
58
Ad
3^
Hd
38
FM
1,5
2^
59
FM
1,5
3^
115
FM
1,5
4^
132
FM
1,5
5^
X 1v
No. Of
Respon-se
Main
Add
Sum FLR
9
1
+ D + d + Dd + S
12
5
3
1
0
0
25
M + FM + m + k + K
C = R
3
2
8
1
0
0
0
0
0
0
0
0
12
0
0
0
0
0
0
0
0,5
12
Hd
O-
Ad
+ FK + F + Fc + c + C' + FC + F/C +
11
12,5
1,38
1,04
1,33
1,21
14,5
1,06
9,5
Average FLR
W
= R
Obj
T = 519
F/C
Total
Time
1
0
0
1
0
0
25
Page 93
RAHASIA
Testing The Limited Colours & Whole
Kartu
Performance Proper
IV
VI
T : Pada bagian ini anda juga mengatakan ada kulit binatang tapir, sebagian
orang apat melihat kartu ini terlihat seperti kulit binatang yang juga berbulu,
dapatkah anda lihat juga hal yang sama?
S : tidak, karena tidak terlalu kelihatan, jadi seperti kulit binatang biasa saja.
T : Baik.
Page 94
RAHASIA
II.B. PSIKOGRAM
12
12
10
8
8
1
0
0
M
FM
FK
Fc
C'
FC
F/C
Sumber Data
Arti Diagnostik
1.
2.
3.
4.
Page 95
RAHASIA
A% = A + Ad =
R
12 + 1 x 100% = 52%
25
(H + A) : (Hd + Ad ) =
( 3 + 12) : (1 + 1 ) =
15 : 2
5. Suksesi
8 kartu sistematis : Orderly
B. Minat Intelektual & Ambisi
1. Jumlah Respon = 25
2. Rasio W:M
9:3=3:1
3. Rasio
(H + A) : (Hd + Ad ) =
( 3 + 12) : (1 + 1) = 15 : 2
4.
A%
13
x100%= 52%
25
5.
Page 96
RAHASIA
intelektualitas juga terlihat cukup berpotensi pada diri S. S memiliki keinginan atau cita-cita
yang cukup tinggi didukung dengan daya juang yang masih memadai. Memiliki rasa ingin
tahu yang besar (kritis) namun cenderung memiliki minat yang kurang dalam mendalami
satu hal.
S mempunyai kemampuan yang lebih baik ketika menghadapi masalah-masalah yang
bersifat praktis. Hal tersebut didapatkan pada pengalaman-pengalaman yang sudah pernah
dialami oleh S dalam kehidupan sehari-hari. S memiliki usaha yang kuat untuk mencapai
konsep yang bersifat menyeluruh atau organis, tetapi kurang didukung dengan potensi yang
dimiliki oleh dirinya.
Sumber Data
Arti Diagnostik
B. Inner Control
1. M : FM
Page 97
RAHASIA
3:8
2.
M : (FM+m)
3 : (8+0)
3:8
C. Outer Control
1. Socialized Control
a. FC : (CF+C) = 1 : 0
b. F C = tidak ada
c. F/C = tidak ada
2. Bottling Up the Emotions
a. Csym & Cdes = tidak ada
b. W, CF = tidak ada
3.
Sum C =
FC +2 CF + 3 C =
2
1 + 2. (0) + 3.(0) = 0,5
2
Page 98
RAHASIA
Sumber Data
1.
Sum C =
FC +2 CF + 3 C =
2
1 + 2.(0) + 3.(0) = 0,5
2
2.
FC : (CF+C)
1:0
3.
4.
Arti Diagnostik
S kurang memiliki sikap yang tanggap terhadap
lingkungan. S melakukan kontrol yang berlebihan
sehingga respon yang dihasilkan cenderung
dibuat-buat. Namun, S masih dapat memberikan
tanggapan yang normal ketika ada stimulasi
emosional dari lingkungannya.
Page 99
RAHASIA
(FK+Fc+Fk) : (K+KF+k+kF+c+cF)
0:0
3.
(Fc+c+C) : (FC+CF+C)
0:1
Page 100
RAHASIA
faktor-faktor internal didalam dirinya dibandingkan faktor yang berada diluar atau
dilingkungannya. S memiliki kecendrungan introversif karena ekstraversif dinilai belum
dapat dijadikan sebagai suatu hal yang menjanjikan pada diri S. Orientasi ini berlangsung
secara konsisten dalam waktu yang lama, sehingga orientasi yang dimiliki oleh S cenderung
merupakan sifat bawaan ilmiah.
Page 101
RAHASIA
adiknya marah dan tidak menyukainya. Selain itu S juga pernah dekat dengan seorang pria
namun S memiliki kontrol diri agar tidak dianggap terlalu dekat dengan pria tersebut karena
S belum merasa siap. Karena kontrol diri yang berlebihan tersebut membuat S memiliki
respon yang terlihat dibuat-buat.
S pada dasarnya enggan dalam memberikan reaksi emosional, namun ketika situasi
lingkungan dirasa kurang menyenangkan S dapat mengeluarkan emosinya secara langsung.
Hal tersebut terlihat pada saat S tidak menyukai cara belajar temannya saat presentasi dikelas
(mendominasi presentasi). Ketika dirasa kurang nyaman, S langsung menegur orang tersebut
karena menurut S kurang sesuai untuk dilakukan. Jumlah teman yang dimiliki S tergolong
sedikit, ditempat kerja S hanya berteman dengan seseorang yang memiliki pengaruh
(manesahati, membimbing S) terhadapnya. Di kampus ia hanya memiliki teman dekat sekitar
3-4 orang. Sedangkan untuk di lokasi tempat tinggal S tidak terlalu dekat dengan
tetangganya.
Dalam lingkungan sosial bermasyarakat, S masih kurang dapat menanggapi dengan
baik. Contohnya dalam berhubungan dengan tetangga diperumahan S masih terkesan
membatasi dan akan berbicara saat ada perlunya saja. Hal ini dapat juga disebabkan karena
kurang baiknya perkembangan akan kebutuhan afeksi pada S. Karena ada indikasi struktur
kepribadian yang rusak pada dirinya. Dalam hal kontak sosial perilaku S lebih ditentukan
oleh faktor-faktor internal (dalam dirinya) sehingga S cenderung Introvert dan sharing pada
orang-orang yang benar-benar dapat dipercaya. Perilaku dan kecendrungan introvert pada S
sendiri dikarenakan karena adanya bawaan ilmiah dari S.
Page 102
RAHASIA
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Anak laki-laki
Need & Press Tokoh:
N. Achievement & n. Recognition
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan p. Imposed Task
Karakteristik orang lain:
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Belum bisa memainkan biola secara optimal menjelang tampil
Inquiry : baik, hmmm. Sebelumnya apa yang dirasakan orang Mekanisme Pertahanan:
ini, anak ini?
Ketepatan Super Ego:
Testee : Ini? Sebelumnya ini mas khawatir, terus dia itu kayak Appropriate
masih nervous, bisa atau ngak gitu, tapi ternyata dianya bisa. Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Tester : setelah itu apa?
Inner State:
Page 103
RAHASIA
Elation
Testee : Dia menenangkan pikiran, gitu
Tester : maksudnya menenangkan pikiran waktu kapan?
Testee : waktu malam hari melakukan latihan itu, dia ngak
berlatih sekeras hari-hari sebelumnya lalu dia menenangkan
pikiran, di pakai tidur, udah, paginya dia lebih fresh jadi lebih
dalam hatinya itu ngak panik, paginya tenang karena sudah
menenangkan pikirannya pada malam hari.
Kartu: 2
Waktu reaksi: 15
Waktu respon: 212
CERITA
Ini ceritanya ada seorang pengembala, seorang ibu
pengembala, seorang gadis desa namun dari orang yang
sederhana, dan ada seorang pria disawah yang bawa kuda,
ceritanya adalah, dari sini (berhenti sebentar karena hp testee
berbunyi) ceritanya ini, cewek yang sederhana ini dia lagi di
ladang, sama ibunya. Nah ia itu kayak mau deketin seorang
laki-laki bangsawan tadi tapi dia dihalangin sama ibunya, nah
ibunya ini marah bilang ke anak sederhana tadi, kamu itu
siapa mau deketin bangsawan. Jangan macem-macem dia itu
anak bangsawan. Nah si laki-laki bangsawannya ini tahu
akhirnya dia mengambil kuda untuk kerumah wanita
sederhana ini. Akan tetapi dia diusir sama ibunya si cewek
ini tadi. Terus si ceweknya lihatin aja sibangsawan pergi.
Gitu terus akhirnya mereka tetap berpisah dan tidak pernah
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Gadis desa
Need & Press Tokoh:
n. Affiliation emotional
Konsepsi tentang lingkungan:
Terkontrol/dibatasi
Karakteristik orang lain:
Ibu p. Retention
Konflik yang dialami:
n. Affiliation emosional vs p. Retention
Hakikat Kecemasan:
Dilarang oleh ibu untuk kenal dengan pria bangsawan
Mekanisme Pertahanan:
Undoing
Page 104
RAHASIA
bertemu.
Inquiry: terus akhirnya si cewek itu, ceritanya lalu
Testee : ya tetep tidak bisa bersama bangsawan tadi... kok
kasian ya?
INTERPRETASI
Page 105
RAHASIA
Ini ada seorang cewek sekitar umur 20-23 tahun lah, dia itu
sedang merasa bimbang kalut sampai kepalanya pusing.
Karena dia itu mengidap penyakit leukimia. Kejadian
sebelumnya yang membuat ia sakit adalah ia melihat
orangtuanya bertengkar. Dan selalu membawa-membawa
penyakit yang dia derita. Seakan-akan dia itu merasa
pembawa beban bagi orangtuanya, terus waktu dia mau
masuk kembali kekamarnya, dia itu merasakan pusing.
Sampai dia itubersandar pada pintunya itu. Orangtuanya itu
ngak sadar, ngak sadar karena anaknya itu begitu.
Orangtuanya bertengkar gara-gara penyakit anaknya ini. Nah
pada waktu wanita ini sempoyongan gak bisa jalan dia itu
jatuh dan terdengar sampai kebawah, dan orangtuanya itu
berhenti bertengkar lalu mendatangi kamar cewek ini, setelah
mendatangi kamar cewek ini anak ini tergeletak, dan ngak
lama di periksa denyut nadinya mash ada lalu dibawa
kerumah sakit membawa mobil pribadinya. Nah orangtuanya
itu panik, kok bisa dia itu kambuh, terus habis itu bapaknya
bilang dia pasti mendengar percakapan kita tadi gitu, terus
bertengkar lagi terus salah satu ada yang mengalah. Sudah
ndak usah dibahas anak kita ini sudah, intiny sudah sampai
distadium akhir. Sampai dirumah sakit, sampai diruang UGD
udah meninggal. Tragis ya?
Tokoh utama:
Seorang wanita
Need & Press Tokoh:
p. Death of hero, p. Affliction Physical
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan, kacau
Karakteristik orang lain:
Orangtua p. Nurturance
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, Unhappy
Inner State:
Dejection
RAHASIA
pasti ingin anaknya dapat yang terbaik kan ya, tapi mereka
juga bingung kenapa mereka justru mendapatkan masalah.
Untuk si cewek ini tadi, ya dia juga merasa bersalah karena
sudah membuat beban bagi keluarganya itu.
Kartu: 4
Waktu reaksi: 9
Waktu respon: 2 15
CERITA
Ini ada sepasang suami istri, suami istri ini kisaran umurnya
yang cowok 37 yang cewek sekitar 34. Nah ini ceritanya
(jeda lama) eh bukan suami istri, ini ceritanya itu ada bapakbapak, Cuma belum menikah usianya 32 tahun, dia itu
mendatangi sebuah bar. Mendatangi sebuah bar, lalu beremu
seorang wanita disana. Wanita itu tertarik dengan pria itu.
Namun pria itu ke bar kan Cuma untuk menenangkan
pikirannya. Karenadia merasa di perusahaannya atau
dikantornya dia itu tertekan. Tertekan karena banyak
pekerjaan yang menurut dia belum merasa, dia belum merasa
puas dengan pekerjaannya itu. Sehingga dia dimarahin
dengan bosnya. Tetapi tiba-tiba ada wanita yang mendatangi
ia, mencoba bujuk laki-laki ini untuk dansa bareng dilantai
dansa. Tapi laki-lakinya ini menolak. Laki-laki ini menolak
dengan alasan tidak tertarik dengan laki-laki itu. Dan wanita
itu akhirnya masih terus, masih terus godain, buat ajak dia
dansa, sampai akhirnya si laki-laki ini mohon maaf karena
dia tidak tertarik, karena dia sudah memiliki kekasih. Setelah
itu wanitanya pergi, laki-lakinya minum satu gelas minuman
terus pulang. Sudah.
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Seorang pria di bar
Need & Press Tokoh:
n. Passivity, n. Retention
Konsepsi tentang lingkungan:
Membosankan
Karakteristik orang lain:
Seorang wanita p. Recognition, p. Nurturance, p. Dominance
Konflik yang dialami:
n. Passivity vs p. Dominance, n. Nurturance
Hakikat Kecemasan:
Tekanan pekerjaan
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, unhappy
Inner State:
Page 107
RAHASIA
Emotional change
Inquiry : baik, apa yang dirasakan tokoh-tokoh tadi?
Testee : yang dirasakan tokoh-tokohnya tadi, kalau yang
cowoknya mungkin kesal, udah kesal makin kesal, karena
digodain tadi. Terus si ceweknya itu merasa kayak disiasiakan, kesal juga tapi ya udahlah mungkin ini bukan
rejekinya.
Kartu: 5
Waktu reaksi: 13
Waktu respon: 2 29
CERITA
Ini ada seorang ibu-ibu rumah tangga, yang sedang
sebelumnya meninggalkan rumahnya, itu sebenarnya hidup
bersama keluarganya, akan tetapi sedang berlibur sedang
kerumah nenek yang tidak jauh mungkin dari rumahnya
sendiri ada sekitar waktunya Cuma sejamlah waktunya
ditempuh dari rumahnya sendiri. Nah, tiba-tiba dia ketika
sampai dirumah neneknya dia itu pulang karena ada yang
ketinggalan. Ada yang ketinggalan dia itu kembali kerumah
sendirian, dengan suaminya. Suaminya nyetirin, dia ditemenin
suaminya sampai rumah dimasuk kerumah, baru sampai
rumah dia itu kaget, kaget kok rumahnya berantakan, kayak
ada orang didalam, akhirnya dia tanya itu siapa? Itu siapa?
Gitu, tapi ngak menjawab, pas dilihat masuk lagi ternyata ada
pencuri, pas ada pecuri, pencurinya bawa senjata tajam, terus
dia berteriak maling-maling, suaminya denger, suaminya
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Ibu
Need & Press Tokoh:
n. Succorance, p. Aggresion destruction
Konsepsi tentang lingkungan:
Berbahaya/agresif
Karakteristik orang lain:
Suami p. Nurturance
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Takut jika pencuri datang kembali
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Page 108
RAHASIA
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, unhappy
Inner State:
Irreality
INTERPRETASI
Tokoh utama :
Seorang wanita
Need & Press Tokoh:
n. Affiliation emotional
Konsepsi tentang lingkungan:
Ramah/akrab
Page 109
RAHASIA
bahwa loh, kok dia kayak mantan ku ya? Dia ngerasa seneng kan
ketemu sama mantannya udah lama ngak ketemu, terus
ceweknya itu kan masih ngobrol-ngobrol sama donatur-donatur
lain, terus habis gitu silaki-lakinya itu memanggil dari belakang
ceweknya kaget kok bisa ketemu disini. Gitu, yah wanita ini
perasaannya antara kaget, seneng terus abis gitu kayak ada sedih
gitu. Terus akhirnya mereka berbincang-binang. Dan akhirnya
ditanya laki-laki ini, kok sendirian, ternyata si cewek belum
menikah dia masih belum move on si laki-laki ini, terus ditanya
balik sama cewek ini, loh kamu kenapa sendirian, terus dibilang
istrinya meninggal waktu melahirkan anakku yang pertama.
Terus dia itu kaget, terus dia punya pikiran, apakah dia memang
jodohku? Gitu, habis itu dia deket-terus deket. Dulu wanita ini
ngak sukses, tapi karena ngak direstui, orang gak punya, ini sudah
sukses sekarang ternyata jadi donatur di panti asuhan dikotanya
mereka. Setelah itu ternyata ibunya merestui dan akhirnya
mereka menikah gitu...
INTERPRETASI
Page 110
RAHASIA
n. Dominance
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan
Karakteristik orang lain:
Anak perempuan : p. Nurturance, p. Birth of Spring/sibling
Anak laki-laki : Konflik yang dialami:
n. Dominance vs p. Birth of spring/sibling
Hakikat Kecemasan:
Kehilangan kasih sayang
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Jealousy
RAHASIA
sama...
Kartu: 8 GF
Waktu reaksi: 8
Waktu respon: 2 15
CERITA
Ini ada seorang wanita, yang sedang sedih, yang sedang murung,
dia murung itu karena dia kangen, kangen sama suaminya. Si
wanita ini LDR sama suaminya. Ceritanya itu dia sama suaminya
beda kota, beda negara, dia itu lagi mikirin, gimana ya bisa
ketemu, kapan dia pulang, dia ada satu minggu ngak kabarin jadi
khawatir, terus dia tungguin diluar terus habis gitu telepon
rumahnya tuh bunyi. Telepon rumahnya bunyi dia dapat kabar,
kalau suaminya itu lagi masuk rumah sakit, habis masuk rumah
sakit karena habis kecelakaan, ya dia itu shock, dia ikut kesana,
dia kesana ke negara yang suaminya lagi dirawat. Dia kesana pas
kesana lihat kondisi suaminya ternyata suaminya itu belum sadar,
ia nungguin terus sampai 3 hari baru suaminya sadar mulai bisa
gerakan bisa bicara, bisa dengar ini, denger bicara orang, bisa
lihat orang juga, setelah itu mereka sedih-sedihan nangisnangisan gitu, habis itu isterinya bilang kalau aku lagi hamil, dia
mau kabarin tapi kok hapenya ngak aktif, gitu.. udah.
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Seorang wanita
Need & Press Tokoh:
n. Nurturance, p. Lack Human Support
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan
Karakteristik orang lain:
Suami p. Succorance
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Tidak dihubungi oleh suami
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Inquiry : apa yang dirasakan sama tokoh-tokoh tadi?
Inadekuat, unrealistis, happy.
Inner State:
Testee : yang dirasakan itu ceweknya seneng mas karena dia itu Emotional change
hamil. Tapi setelah itu dia sedih, kok ngak ada kabar tadi, lebih
sedih lagi waktu denger suaminya kecelakaan. Lah kalau
suaminya itu perasaannya dia itu kayak kalut, kok aku ngak bisa
Page 112
RAHASIA
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Anak perempuan/anak raja
Need & Press Tokoh:
n. Change, travel, adventure., n. Autonomy, p. Lack things
Konsepsi tentang lingkungan:
Membosankan
Karakteristik orang lain:
Nenny p. Exposition
Raja p. Dominance resistant
Konflik yang dialami:
n. Change travel vs p. Lack things, p. Dominance
Hakikat Kecemasan:
Page 113
RAHASIA
RAHASIA
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Seorang ayah
Need & Press Tokoh:
n. Cognizance, n. Nurturance
Konsepsi tentang lingkungan:
Akrab/ramah
Karakteristik orang lain:
Anak perempuan p. Deferance repesct, p. Affiliation emotional
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Elation
Page 115
RAHASIA
INTERPRETASI
Tokoh utama:
Suami
Need & Press Tokoh:
n. Cognizance, p. Loss
Konsepsi tentang lingkungan:
Kacau, membingungkan
Karakteristik orang lain:
Istri Meninggal
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Kehilangan seseorang
Page 116
RAHASIA
RAHASIA
sekarang masak iya sudah jelas aku yang menang aku juga
ngalah. Terus si C menengahi lagi sudah kamu itu harus
menerima apa yang sudah dimenangi A, kamu jangan seenaknya
sendiri meskipun kamu kuat. Harusnya kamu sadar kalau si A ini
lebih baik dari kamu, urutan pertama belum tentu juga kamu bisa
yang terbaik. Terus si A bilang, ia, bener si C kalau kamu pengen
bagus ya kamu harus main fair. Lalu si B diem, si D dan E Cuma
dengerin pas mereka mau pulang, si B minta maaf ke si A kalau
dia sudah jahat sama si A, dan akhirnya mereka pulang
kerumahnya gitu sudah.
Need
n. Abasement
n. Achievement
n. Acquisition
n. Affiliation
n. Aggresion
n. Autonomy
n. Blame Avoidance
n. Change, Travel, Adventure
n. Cognizance
n. Construction, creation
n. Counteraction
n. Defendance
n. Deferance
n. Dominance
16
Jumlah
1
2
0
2
0
2
0
1
2
0
0
0
1
2
Page 118
RAHASIA
Need
n. Excitance, Dissipation
n. Exhibition
n. Exposition
n. Harm Avoidance
n. Infravoidance
n. Nurturance
n. Nutriance
n. Order
n. Passivity
n. Play, Playmirth
n. Recognition
n. Rejection
n. Retention
n. Sentience
n. Sex
n. Succorance
n. Understanding
n.
n.
n.
Conflict
Emotional Change
Elation
Dejection
Distrust
K
1
3GF
A
R
T
U
6GF 7GF 8GF 9GF
10
13GF
16
0
0
1
0
0
5
0
0
1
0
2
0
1
0
0
2
0
-
Jumlah
0
2
4
3
1
Page 119
RAHASIA
Need
3GF
Jealousy
Irreality
Ego Ideal, Pride
Superego
A
R
T
U
6GF 7GF 8GF 9GF
10
13GF
16
1
1
0
0
PRESS
p. Acquisiton
p. Retention
p. Lack
p. Loss
p. Rejection
p. Uncongenial Environment
p. Dominance
p. Imposed Task, Duty, Training
p. Aggression
p. Affliction
p. Death of Hero
p. Physical Danger
p. Physical Injury
p. Affiliation
p. Deferance
p. Nurturance
p. Sex
16
Jumlah
0
1
2
1
0
0
2
Jumlah
2
1
1
0
0
3
1
1
0
Page 120
RAHASIA
PRESS
K
1
p. Succorance
p. Birth of Offspring
p. Claustrum
p. Cognizance
p. Example
p. Exposition
p. Luck
p.
p.
p.
Represi
Regresi
Formasi Reaksi
Projeksi
Fiksasi
Sublimasi
Rasionalisasi
Substitusi
Identifikasi
Undoing & Ambivalance
Isolasi
Denial
Deception (penipuan)
Introjeksi
3GF
A
R
T
U
6GF 7GF 8GF 9GF
10
13GF
16
Jumlah
0
1
0
0
0
1
0
Page 121
Defense
Mechanism
Undoing
Page 122
KESIMPULAN TAT
Berdasarkan rangkuman pada tes ini dapat dilihat bahwa kebutuhan
yang paling mendasari dan paling terlihat pada S adalah kebutuhan untuk
memuaskan orang lain (n. Nurturance 5), contohnya seperti membantu,
mendukung, menghibur, melindungi, dan memberikan kenyamanan pada
seseorang. Apabila dilihat dari rentang kehidupan S, saat ayah S masih
ada dan pada saat itu S sedang menempuh pendidikan di SMA. S selalu
mendengarkan cerita ayahnya, dan mendukung ayahnya meskipun hanya
melalui telepon. Dalam kondisi lain pada beberapa kali mengikuti
pemeriksaan di Ubaya, S juga terlihat dua kali mengajak temannya untuk
ikut ke tempat tes dengan alasan karena setelah pulang dari pemeriksaan,
S memiliki janji dengan temannya untuk masak bersama di rumah S
karena temannya menginginkan suatu masakan yang sejak lama
diinginkan, dan S ingin membantunya untuk membuat makanan tersebut.
Namun sayangnya, kebutuhan pada diri S tidak diimbangi dengan
baik, karena ada ada hal yang menghambat pemenuhan kebutuhan
tersebut, kebutuhan untuk memuaskan orang lain pada S memang terlihat
sangat besar. Namun S memiliki hambatan karena tidak memiliki banyak
teman dalam menjalin hubungan tersebut (berafiliasi). Apabila dilihat
berdasarkan jumlahnya teman yang dimilikinya terabatas S tidak
memiliki waktu khusus atau insentif untuk mengobrol atau bertamu
dirumah tetangganya, dikampus S hanya memiliki 3-4 orang teman dekat
saja dan cuek dengan teman baru. Dilingkungan tempat kerja S terlihat
hanya dekat dengan beberapa senior di tempatnya bekerja yang menurut
S dapat membimbing dan menuntun disaat S mengalami kesulitan dan
butuh bantuan.
Kebutuhan lain yang terlihat pada S, ia memiliki ambisi yang besar
untuk menunjukkan prestasinya, hal tersebut ditunjukkan dengan
keputusannya untuk bekerja dan kuliah. Setiap pagi S harus bekerja dan
S mengikuti kelas malam setiap harinya di kota Gresik, Hal itu dilakukan
setiap hari dengan kondisi pergi dan pulang dari Gresik ke Surabaya. S
Page 123
Page 124
Page 125
RAHASIA
A.
KESIMPULAN ASESMEN
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan, diantaranya adalah ;
1. Kekurangan diri pada S terlihat pada saat ia membuat sebuah perencanaan, S
kurang dapat membuat perencanaan secara tepat. Sehingga menyebabkan ia
kurang dapat terlibat dalam sebuah pemikiran yang membutuhkan jawaban yang
menuntut kecepatan. Hal ini dapat terlihat saat S bekerja di laboratorium di
pabrik mie instan, dimana S dituntut untuk menimbang bumbu penyedap dengan
ukuran yang harus sama dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sama
halnya ketika bekerja di kasir salah satu pabrik plastik ia dituntut untuk teliti dan
cermat dalam memperhatikan keluar masuk barang secara kuantitatif.
2. Berkaitan dengan kepekaan dalam menjalin hubungan sosial, S terlihat masih
kurang terlibat dalam menjalin hubungan dengan satu sama lain. Dalam
kehidupan sehari-hari, ia cenderung cuek dan kurang peka dengan situasi yang
ada dilingkungannya. S memiliki minat yang terlihat cukup, namun kurang aktif
dalam memahami situasi sosial yang ada dilingkungannya.
3. S merupakan orang yang cukup yakin terhadap kemampuannya. Namun ketika
ada orang lain yang terlalu mendominasi, atau membuat S tidak nyaman dan
dapat membuatnya menunjukkan sifat agresi. Hal ini terlihat pada saat dikelas,
dimana kondisi pada saat itu salah satu temannya terlihat mendominasi,
sehingga membuat S menunjukkan agresi dengan menegur secara langsung.
4. S cenderung menyukai jenis pekerjaan dengan fleksibilitas yang tinggi. S lebih
senang dengan pekerjaan yang tidak dibatasi oleh aturan tertentu atau pola
tertentu. S lebih menyukai pekerjaan yang tidak diatur oleh standard tertentu
aserta memiliki pola kerja yang monoton. Dalam penyelesaian tugasnya S
Page 126
RAHASIA
memiliki ambisi yang tinggi dan membutuhkan pengakuan dari hasil kerjanya.
Hal ini terlihat dari dua pekerjaan sebelumnya yang memiliki keteraturan dan
pola yang ketat sangat tidak disenanginya, sedangkan pekerjaan yang sekarang
ia lebih nyaman dan dapat bertahan lama untuk tetap bekerja.
5. Kebutuhan yang paling mendasari dan paling terlihat pada S adalah kebutuhan
untuk memuaskan orang lain, contohnya seperti membantu, mendukung,
menghibur, melindungi, dan memberikan kenyamanan pada seseorang. Hal ini
terjadi dalam kehidupannya sehari-hari dimana ada keinginan yang besar untuk
melindungi dan memenuhi kebutuhan adiknya serta teman dekatnya.
6. S memiliki kontrol yang baik terhadap kebutuhan yang menuntut segera. Namun
kontrol diri yang dilakukan oleh S terkadang terlihat berlebihan, contohnya pada
saat berbicara atau meminjam suatu barang ke adiknya, S sangat takut adiknya
marah dan menjadi tidak menyukainya. Selain itu S juga pernah dekat dengan
seorang pria namun S memiliki kontrol diri agar tidak dianggap terlalu dekat
dengan pria tersebut karena S belum merasa siap (ada perasaan gengsi yang
terungkap setelah konfirmasi kepada S).
Page 127
RAHASIA
dalam jumlah yang banyak. Ada kontrol diri untuk menjaga perasaan orang
lain yang lebih tua dari dirinya, namun apabila situasi lingkungan lebih muda
dari dirinya jadi lebih mendominasi.
2. Kesulitan dalam mengekspresikan diri dilingkungan khususnya di dalam
lingkungan masyarakat, kampus dan lingkungan yang baru. Bagi orang yang
baru bertemu dengannya dapat menganggap S orang yang cuek serta galak.
Sedangkan bagi orang yang sudah lama mengenal dirinya, ekspresi yang
ditampilkan seringkali terkadang kurang hangat dan kaku.
3. Memiliki kecenderungan menghindari masalah, memilih menghindari
konflik dengan cara menuruti keinginan rekan kerja yang lebih tua dan
bertingkah laku seadanya. Memiliki perasaan sungkan yang besar ketika
menghadapi orang yang lebih tua untuk mendapat kesan manut.
4. Ada keinginan untuk menggunakan cara sendiri, tetapi belum berani
menyatakan pemikiran-pemikiran originalitasnya.
5. Kesulitan dalam bekerja ketika berada dalam kondisi yang ditekan, diberi
batasan, dan tidak diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi.
Dapat bekerja dengan cepat ketika diberikan contoh terlebih dahulu, S akan
mengalami kesulitan ketika diberikan sebuah tugas dan harus diselesaikan
dengan cepat tanpa diberikan contoh terlebih dahulu dengan jelas.
Selain kelemahan-kelemahan yang telah disimpulkan diatas, ada beberapa
poin kelebihan/kekuatan yang selanjutnya dapat dikembangkan dan membantu S
dalam pengembangan karir di masa depan. Harapannya kekuatan tersebut dapat
semakin diasah agar menutup kekurangan yang ada pada dirinya tersebut. Pon
kelebihan dan kekuatan tersebut diantaranya adalah :
1. Cita-cita untuk menjadi pribadi yang mandiri dan dapat membahagiakan ibu
dan adik sangat besar. Melakukan segala cara agar dapat menggapai citacitanya.
Page 128
RAHASIA
2. Keinginan untuk hidup mandiri tanpa bantuan orang lain dan tidak
merepotkan orang tua.
3. Keinginan untuk menjadi pribadi yang dewasa dan dapat didengarkan
pendapatnya.
B.
CATATAN OBSERVASI
Pada tahapan ini pemeriksa akan menggunakan catatan observasi berbentuk
catatan lapangan. Sewaktu pemeriksa melakukan intervensi, pemeriksa wajib
membuat catatan, akan tetapi catatan tersebut hanya bersifat sementara dan hanya
berguna sebagai alat perantara, yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya (Moloeng, 2007). Hal serupa juga
diungkapkan oleh Bogdam dan Biklen (1982) dalam Moloeng (2007), bahwa catatan
lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
pemeriksaan kualitatif. Catatan yang diperoleh dari lapangan dan disusun secara
lengkap, maka catatan inilah yang dikatakan sebagai catatan lapangan. Catatan ini
dapat disimpan dalam bentuk tape ataupun diketik, tanpa menambahkan atau
mengurangi dari apa yang diperoleh dari hasil observasi (Bogdan dan Taylor, 1993).
Catatan lapangan dapat berguna dalam pengajuan hipotesis kerja, hal-hal yang
menunjang hipotesis kerja, dan penentuan derajat kepercayaan dalam rangka
keabsahan data. Berdaarkan kegunaan catatan lapangan tesebut, maka sering disebut
orang bahwa catatan lapangan merupakan jantung dari sebuah pemeriksaan
(Moloeng, 2007). Berikut ini adalah contoh dari catatan lapangan yang akan
digunakan dalam intervensi yang akan digunakan kepada S selama menjalani
intervensi.
Page 129
RAHASIA
Catatan lapangan
: No. 1
Waktu
Disusun jam
: ...........
Tempat
: ...........
Subjek
: ...........
(Bagian deskriptif)
(judul)........................................................................................................................
............................................................................................................................(dst)
(Bagian reflektif)
Tanggapan pengamat.................................................................................................
............................................................................................................................(dst)
Berdasarkan contoh bagan diatas, maka catatan lapangan terdiri dari halaman
pertama, alinea batas tepi. Halaman pertama pada catatan tersebut nantinya secara
keseluruhan memuat latar dan identitas subjek pemeriksaan. Sedangkan alinea atau
paragraf dalam catatan lapangan memegang peranan khusus dalam kaitannya dengan
analisis data. Dimana setiap satu pokok persoalan, pemeriksa harus membuat alinea
baru.
Isi catatan lapangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian deskriptif dan bagian reflekstif. Bagian deskriptif membuat gambaran tentang
latar pengamatan, orang, tindakan, dan pembicaraa, sedangkan untuk bagian reflektif
memuat kerangka berpikir dan pendapat pemeriksa, gagasan, dan kepeduliannya
(Bogdan dan Biklen, 1982 dalam Moloeng 2007)
Bagian deskriptif merupakan bagian terpanjang yang berisi semua peristiwa
dan pengalaman yang didengar dan yang dilihat serta dicatat selengkap dan seobjektif
Page 130
RAHASIA
mungkin. Bogdan dan Biklen (1990) juga menambahkan bahwa catatn deskriptif
lebih memfokuskan dalam mengambil gambar, orang, perbuatan dan percakapan
yang diamati. Bagian dari catatan deskriptif ini biasanya berisi hal-hal sebagai berikut
ini ;
1. Gambaran dari subjek, pencatatan dilakukan pada penampilan fisik, cara
berpakaian, cara bertindak, dan gaya berbicara.
2. Rekonstruksi dialog, pencatatan dalam upaya mengulang kebali apa saja
yang diperoleh dari subjek (secara verbal). Kemudian menggambarkan
makna dari latar atau suasana yang ada disekitar, selama melakukan
observasi maupun wawancara.
3. Catatantentang peristiwa khusus, pencatatan yang tertuju kepada hal-hal
khusus, yang dirasa sangat mendukung data, hal ini bisa saja dalam bentuk
apa yang dilakukan, bagaimana peristiwa itu berlangsung, dan hakikat dari
peristiwa tersebut.
4. Perilaku pengamat, pencatatan yang terfokus kepada gambaran fisik,
reaksi,, tindakan, serta segala sesatu yang dilakukan oleh pengamat.
Bagian reflektif merupakan bagian yang secara khusus menggambarkan
sesuatu yang berkaitan dengan pengamat itu sendiri. Bagian ini bersifat spekulasi,
perasaan, masalah, ide, sesuatu yang mengarahkan, kesan, dan prasangka (Moloeng,
2007). Munandir (1990) juga menambahkan bahwa catatan reflektif lebih banyak
memuat kerangka pikiran, gagasan, dan perhatian pengamatnya. Tujuan catatan
refleksi ini ialah untuk memperbaiki catatcan lapangan dan untuk memperbaiki
kemampuan melaksanakan penanganan yang berkelanjutan. Bagian catatan refleksi
dapat diartikan sebagai tanggapan pemeriksa yang dapat berisi hal-hal sebagai berikut
ini, diantaranya ;
Page 131
RAHASIA
1. Refleksi mengenai analisis, bagian ini berisi sesuatu yang dipelajari, tema
yang mulai muncul, pola umum yang mulai tampak, kaitan antara
beberapa penggal data, gagasan tambahan, dan pemikiran yang timbul.
2. Refleksi mengenai metode, bagian mana yang berisi penerapan metode
yang dirancang dalam usulan pemeriksaan, prosedur, strategi, dan taktik
yang dilakukan dalam studi. Selain itu pada bagian ini juga dapat
memberikan arahan tentang metode yang dilakukan oleh pemeriksa dan
kemudian bagaimana hal itu dilaporkan dalam laporan pemeriksaan.
3. Refleksi mengenai dilema etik dan onflik, refleksi ini berguna untuk
membantu pemeriksa menguraikan persoalan dan kemudian dapat
memberikan cara bagaimana sebaiknya dalam menghadapinya.
4. Refleksi mengenai kerangka berpikir pemeriksa, berisi kepercayaan,
kebiasaan, asumsi, pengalaman, ide politik, latar belakang, etika,
pendidikan, suku bangsa, dan jenis kelamin.
5. Klarifikasi, pada bagian ini pemeriksa dapat menyajikan butir-butir yang
dirasakan perlu untuk lebih menjelaskan sesuatu yang meragukan atau
sesuatu yang membingungkan yang ada pada catatan lapangan.
C.
RANCANGAN INTERVENSI
A. Tujuan dan Sasaran Intervensi
Tujuan dari program intervensi psikologi ini berfokus pada social skills
yang selanjutnya akan disebut sebagai keterampilan sosial pada S sehingga ia
dapat berespon sesuai dengan harapan yang ada dilingkungan. Penetapan tujuan
intervensi kearah keterampilan sosial adalah ada kebutuhan pada S untuk dapat
tampil secara percaya diri, dapat mengungjkapkan isi pemikirannya yang selama
ini terkadang kurang dapat ditampilkan karena merasa sungkan terlebih jika
Page 132
RAHASIA
lawan bicara tersebut adalah orang yang lebih tua dari S (berdasarkan umpan
balik dari feedback).
Untuk menentukan sasaran atau target perilaku yang akan digunakan oleh
S. S diminta untuk membuat tulisan-tulisan berupa deskripsi situasi yang
menggambarkan kesulitan-kesulitannya dalam menjalin komunikasi secara
interpersonal. Setelah itu. S diminta untuk menuliskan berapa prosentase yang
ada pada saat ini, dan memperkirakan berapa prosentase yang akan dicapai/target
yang akan dicapai olehnya.
TARGET PERILAKU
Nama
: ...............................
Tanggal
: ...............................
Skala (0% - 100%)
Deskripsi Situasi
Sekarang
Target
20%
85%
Page 133
RAHASIA
Dst..
Sasaran yang ingin dicapai dalam intervensi ini adalah S mampu untuk
membangun hubungan sosial yang lebih hangat dan komunikatif sehingga tidak
terkesan negatif ketika ada orang baru yang menemuinya. Sasaran intervensi ini
mengacu pada beberapa hal :
a. Specific , Intervensi ini bertujuan untuk membantu S dapat lebih terampil
dalam membangun hubungan sosial di lingkungannya tanpa tergantung
dengan bantuan orang lain.
b. Measureable , keterampilan dalam membangun hubungan sosial pada S
dapat diukur dengan semakin berkembangnya kemampuan S dalam bergaul,
mengaspirasikan segala keinginannya ke orang lain, atau dapat berekspresi
dengan orang lain saat pertama kali bertemu.
c. Attainable , Intervensi ini disesuaikan dengan kemampuan dan kelebihan
yang dimiliki oleh S.
d. Realistic , Intervensi ini dapat dilakukan oleh S dengan kelebihan serta
pengetahuan yang dimiliki oleh S.
e. Time Framed , Intervensi ini tidak membutuhkan waktu yang tidak terlalu
lama dan juga tidak akan menyita banyak waktu dari S.
B. Teknik-teknik Intervensi
Teknik yang akan digunakan dalam pelaksanaan intervensi ini adalah
melalui pendekatan konseling umum. Dalam pendekatan konseling ini
menekankan pada tujuan untuk membantu orang normal dalam mencapai
tujuannya agar berfungsi secara lebih efektif. Dalam konseling akan mengaitkan
tentang keterampilan sosial, yaitu usaha yang dilakukan individu dalam menjalin
Page 134
RAHASIA
hubungan degan orang lain sehingga dapat lebih peka dan hangat sesuai dengan
harapan yang ada dilingkungan.
Sejak lahir anak dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada.
Orang-orang sekitarlah yang mempengaruhi perilaku sosialnya, sehingga apabila
perilaku orang sekitar kurang baik maka kemungkinan perilaku anak juga akan
terpengaruh menjadi kurang baik. Sejak dari awal hidupnya, antara kehidupan
sosial dan emosi selalu terlibat setiap kali anak berhubungan dengan orang lain.
Selama anak berhubungan dengan orang lain di masyarakat, anak juga harus
mempunyai kemampuan untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain dan
menyesuaikan diri dengan orang lain. Selain kemampuan tersebut, dalam hidup
bermasyarakat anak juga harus mempunyai keterampilan-keterampilan yang
dapat membantu anak untuk dapat bergaul dengan orang lain, salah satunya
adalah keterampilan sosial.
Libet dan Lewinsohn (Gwendolyn Cartledge, 1986: 3) mendefinisikan
keterampilan sosial sebagai kemampuan yang kompleks untuk menunjukkan
perilaku yang baik dinilai secara positif atau negatif oleh lingkungan, dan jika
perilaku itu tidak baik akan diberikan hukuman oleh lingkungan. Goleman (2003:
271) menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah seni mempelajari emosi
orang lain. Sejalan dengan Goleman, H. Mustaqim (2008: 156-157)
mengemukakan bahwa keterampilan sosial meliputi dua hal yaitu, menangani
emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat
membaca situasi dan jaringan sosial.
Sama halnya dengan Hidayati (2006: 48) yang menyatakan bahwa
keterampilan sosial adalah keterampilan yang berhubungan erat dengan
kehidupan masyarakat. Sejalan dengan pendapat Nandang Budiman (2006: 21)
yang mengemukakan bahwa keterampilan sosial adalah keterampilan untuk
Page 135
RAHASIA
Page 136
RAHASIA
Sama halnya dengan Gwendolyn Cartledge dan Milburn (1986: 370) yang
mengemukakan bahwa ada empat aspek yang terkait dengan keterampilan sosial
anak, yaitu: 1) perilaku terhadap lingkungan (environmental behavior), 2)
perilaku interpersonal (interpersonal behavior), 3) perilaku yang berhubungan
dengan diri sendiri (self-related behavior), dan 4) perilaku yang berhubungan
dengan tugas (task-related behavior).
Page 137
RAHASIA
d. Perilaku
yang
berhubungan
dengan
tugas
(Task-related
AGENDA PROSES
TAHAPAN
IB
Page 138
RAHASIA
masa depannya.
Memfasilitasi
untuk
menetapkan
tujuannya
IIA
IIB
dan
IIC
menjalankan komitmentnya
10
11
12
IIIC
Page 139
RAHASIA
C. Perencanaan Intervensi
Proses intervensi ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
PENDUKUNG
INTERNAL
PENGHAMBAT
2. Kurang
mampu
untuk
Page 140
RAHASIA
menerima
dan
mendominasi
membimbing.
membuat
terkadang
down
dan
Sesi
Hari, Tanggal
Kegiatan
Tujuan
Tugas
Waktu
2016
30 menit
hasil
sebelumnya
Selasa, 28 Juni Bersama
2016
pemeriksa
dengan
menganalisa mengenali
mengisi target
sosial.
yang
dirubah.
perilaku
Dan sekaligus
60 menit
diminta untuk
perilaku mencoba
akan melakukan
salah satu cara
melakukan
keterampilan
Page 141
RAHASIA
Sesi
Hari, Tanggal
Kegiatan
Tujuan
Tugas
Waktu
sosial.
Berdasarkan
target perilaku
yang
telah
dibuat
sebelumnya/
ditulis
sebelumnya.
Kamis, 30 Juni Pemeriksa bersama dengan melihat
Subjek
2016
mencoba
subjek
mencoba
mengevaluasi
keterampilan
untuk perkembangan
tetap 60 menit
yang dengan
digunakan.
melakukan
keterampilan
pengambilan
sosial.
keputusan
terhadap
masalahnya
Sabtu,
2016
Juli Mengevaluasi
hasil
tugas melihat
60 menit
mengasah
keterampilan tujuan
sosialnya.
keinginan
serta
yang
ingin dicapai
Pemeriksa bersama dengan
subjek
mencoba
untuk
Page 142
RAHASIA
Sesi
Hari, Tanggal
Kegiatan
Tujuan
Tugas
Waktu
2016
diberikan
30 menit
apakah intervensi
yang
diberikan
berhasil
Jumat,
2016
sampai
sejauh
keberhasilan
30 menit
mana mengetahui
konseling keefektifan
bertahan
pada
Page 143
RAHASIA
D.
PELAKSANAAN INTERVENSI
Sebelum melaksanakan feedback terlebih dahulu pemeriksa memberikan
kesempatan kepada S untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. S
diminta pemeriksa untuk mengoreksi diri pribadi apa yang selama ini menjadi
kesulitan diri yang paling dirasakan. Ketika memulai cerita pemahaman S terhadap
pertanyaan pemeriksa sedikit kurang sesuai. S lebih menceritakan pengalamanpengalaman selama menjalani tes. Selama menjalani tes S merasa sangat terkesan dan
berpikir bahwa hal tersebut sangat bermanfaat untuk dirinya. Sebelumnya S belum
mendapatkan tes yang seperti itu. Selain itu pemeriksa juga meminta masukan dari S
selama tes berlangsung, S bercerita hampir tidak ada yang dirasakan kurang
semuanya ok. Karena memang sebetulnya S baru menjalani tes secara individual baru
kali ini.
Setelah pemeriksa mendengar semua cerita dan kesan yang disampaikan oleh
S. Pemeriksa memberikan feedback hasil tes selama beberapa kali pertemuan dalam
dua bulan. S cukup terkejut dengan feedback yang dibacakan oleh pemeriksa karena
semua yang diberikan oleh pemeriksa selama ini itulah yang dirasakan oleh S. Dalam
beberapa hal, S baru memahami satu kondisi setelah diberikan feedback. Salah satu
contohnya saat pemeriks a membacakan feedback tentang motivasi selama ini untuk
menunjukkan kepada ibu bahwa ia pribadi yang mandiri dan dapat diandalkan.
Pemeriksa menjelaskan bahwa hal tersebut sebetulnya berasal dari keinginan atau
ambisi dari S untuk menunjukkan bahwa S tidak mau diremehkan oleh ibu yang
sebelumnya sedari kecil diterima. S membenarkan hal tersebut, dan menambahkan
informasi bahwa ada beberapa hal yang dulunya ia suka dan ibu suka, berbalik
menjadi apa yang ibu suka, pasti tidak disukai oleh S. Contohnya S suka dengan mie
goreng instant, tetapi begitu S tahu ibu menyukai mie instant, S menjadi tidak suka.
Page 144
RAHASIA
Selain itu S juga semakin terbantu setelah pemeriksa menjelaskan pola kerja
yang disukai oleh dirinya lebih kearah yang tidak berpola, dibatasi, dan berkaitan
dengan angka. Menurut S selama ini ia bingung dalam menentukan jenis pekerjaan
dan kelemahan-kelemahan dalam dirinya yang masih kurang dan membutuhkan
masukan dan bantuan dari orang lain.
E.
dirasakan oleh pemeriksa. Hanya saja pemeriksa perlu untuk mengasah ketajama
dalam mengasah keterampilan untuk menginterpretasi dan mengkaitkan semua
temuan kedalam satu gambaran. Pemeriksa mengalami keraguan dalam menemukan
apakah S adalah orang yang PD atau tidak. Diakhir keputusan pemeriksa mengambil
kesimpulan bahwa S adalah orang yang PD (juga berdasarkan diskusi dengan dosen
pembimbing), namun ketika feedback diberikan, ternyata S memberikan pernyataan
bahwa dirinya kurang PD.
Page 145
ISI FEEDBACK
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu
Pemeriksa :
Kita mulai feedback sekarang tanggal 25 Juni 2016 dari serangkaian beberapa alat
test kemudian interview yang beberapa waktu itu ada beberapa hal yang dapat
dijelaskan, tapi sebelum aku memberikan feedback kepada mbak Anggun Aku mau
tahu dari S ya kira-kira (berhenti sejenak meminta S supaya lebih kencang
berbicara) dari beberapa hal yang telah kita lakukan kemarin aku pengen tahu dulu
dari mbak Anggun menurut mbak Anggun Apa sih yang unik kira-kira menurut
mbak Anggun Hal apa yang bisa dipelajari mungkin bukan dipelajari atau mungkin
bisa dirasakan atau dialami berbeda atau bagaimana?
1
Helpee :
Kalau dari tes Kemarin sih mungkin apa ya mungkin aku harus lebih mencari apa
ya kan sempat ada tes akademik akademik itu kan nah dari situ aku tahu bahwa
pengetahuan ku itu kurang luar dan aku mesti meluaskan itu terus untuk diriku
sendiri kan aku belum tahu belum ada gambarannya kalau untuk dari yang nyatanya
yang diberikan Mas Dimas itu mungkin dari ketelitian itu juga masih belum belum
ini soalnya belum bagus-bagus banget
Pemeriksa :
Kalau dari pribadimu sendiri bagaimana sebelum kita melakukan tes begitu kirakira apa yang menjadi kesulitan dalam kendala atau kelemahan gitu
Helpee :
Kalau kesulitan itu ya mungkin lebih kebaca gambar itu lemas yang ciprat cipratan
itu
Pemeriksa :
Apa itu maksudnya bercak ya
Helpee :
Sempet aku bilang ke Bu Widi waktu ditanya di kantor kan tadi kamu jawab apa
gak tau Bu itu bercak nggak bisa baca Oh ya sudah
Pemeriksa :
Kalau berbicara tentang perasaan kita tidak lagi berbicara tentang tes kita simpan
sebentar tetapi tentang perasaan-perasaan mbak Widi Maksudnya mbak Anggun
Helpee :
Ya agak plong si mas disitu saya cerita-cerita gitu kan kayak agak berkurang gitu
lah
Pemeriksa :
Kalau secara umum ya sekarang kita mulai kalau secara umum mbak Anggun ini
kan berada di peralihan gitu ya kalau di psikologi kita menggunakan istilah
peralihan mulai dari masa remaja ke dewasa awal kalau masa remaja itu
berakhirnya pada umur 21 tahun kalau mbak Anggun kan sekarang sudah pas 12
tahun di umur 21 Tahun ini ada beberapa hal yang menjadi kemungkinan untuk
terjadi kebingungan Kemudian ada beberapa hal yang menjadi kesulitan untuk
diperhatikan Nah itu adalah hal yang wajar cuman peralihan tersebut ada yang
berhasil melewatinya ada juga yang sedikit terhambat ada juga yang bingung gitu
ya Aku nggak tahu maksudnya kalau kita melihat proses yang lebih jauh dari hal
ini ya Jadi kita berdasarkan apa yang lakukan kita saja seperti itu ya Na Dalam usia
peralihan seperti ini anda tersebut dihadapkan kepada penemuan jati diri Anda ini
siapa Bagaimana anda harusnya bekerja Bagaimana seharusnya Anda berbuat
tanggung jawab terhadap keluarga mungkin kita tanya Nah itu memang terjadi di
masa-masa seperti ini Namun yang terjadi pada mbak Anggun mbak Anggun itu
kalau saya lihat masih ada sedikit kebimbangan begitu ya ketika dihadapkan kepada
situasi yang mengharuskan anda untuk Mandiri kalau secara umum mbak Anggun
itu ada kemandirian yang sangat bagus mandirinya sangat bagus tetapi di satu sisi
Sebenarnya Anda itu masih membutuhkan untuk didampingi membutuhkan orangorang yang mendengarkan mbak Anggun membutuhkan orang-orang yang
sekiranya ya dengarlah cerita saya saya itu butuh tempat untuk mendengarkan cerita
saya nanti saya akan Jelaskan di sana itu Ada apa sebenarnya Nah itu secara garis
besarnya kemudian hal yang lain lagi mbak Anggun itu adalah tipe-tipe orang yang
menyukai pekerjaan pekerjaan yang sesudahnya terlebih dahulu atau sebelumnya
diberikan sebuah pola kamu tolong kerjakan ini kalau sudah selesai Beri tahu aku
nah itu Mbak Anggun Nah itu cepat kerjanya bisa cepat. Tetapi akan mendapatkan
kesulitan jika mbak Anggun diberikan sebuah tugas tetapi Nggak tahu harus diapain
pokoknya sudah kamu saya kasih tugas harus selesai nah disana anda kesulitan
buktinya di mana coba
Helpee :
Iya bener sih waktu kemarin kan
Pemeriksa :
Iya oke di mana coba
Helpee :
Habisnya kalau seandainya saya kerja dengan ibu Widi biasanya saya diarahkan ini
ini ini begitu tapi ada beberapa orang di kantor itu Ini kerjain nggak tahu pokoknya
Contohnya kayak bikin CV begitu ya untuk rekaman CV itu aku buatin CV Aku
kan cuman butuh informasi data begitu nah itu ketika saya kasih bukan begini bukan
CV dilengkapi akhirnya dibentuk begini begini begini oh ya Bunda tidak bilang
seandainya bilangkan saya pasti bisa seperti itu untuk edit-edit nya seperti itu kan
untuk dari datanya aku Itu posisinya Excel kemudian aku coba di Word dicoba lagi
Terus akhirnya jadi begitu
Pemeriksa :
Itu ya yang dirasakan ya, terus ada lagi loh ada di tempat kerja sebelumnya yang
pertama di pabrik Mie Instan kemudian di kedua di pabrik kasir plastik itu kan yang
pertama kan hanya bertahan berapa lama
Pemeriksa :
Yang dimana mbak?
Helpee :
Yang di pabrik mie instan Cuma dua minggu kalau nggak salah
Pemeriksa :
Baik yang di kasir?
Helpee :
Hampir satu bulanan Kalau tidak salah
Pemeriksa :
Itu ada apa disana
Helpee :
Itu ada penginputan data kayak keterangan kayak mie goreng itu tulisannya mg
terus kalau mie goreng pedas tulisannya jadi mgp gitu... sudah
Pemeriksa :
Sama dengan ini mie instan ya pokoknya harus sesuai segini mau tidak mau harus
seperti ini begitu
Helpee :
Iya sama
Pemeriksa :
Kan sama ya seperti itu jadi tipe pekerjaannya itu sudah mulai tergambarkan itu
bisa dipakai untuk sebagai level profesional disini kan sudah mulai tergambar
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan angka kemudian pekerjaan-pekerjaan
yang berkaitan dengan analisis tadi mbak Anggun masih memiliki kelemahan di
menjaga perasaan orang lain itu tapi bisa jadi mbak Anggun bisa melakukan hal itu
karena apa ya kira-kira ya
Helpee :
Kayaknya lebih kearah sungkan nya deh Mas soalnya karena orangnya itu lebih tua
aku dari dulu itu karena ayah sama ibu itu sama mereka hormat jadi aku ya
seandainya itu bener ya aku akuin
Pemeriksa :
Tetapi kenapa ketika di kampus itu ada orangnya presentasi terlalu mendominasi
bisa seperti itu waktu di kampus itu kan ada teman yang persentasi itu kan
Helpee :
Bisa Mas itu kan karena dia dibawahku jadi umur mereka itu semuanya dibawah
aku semua jadi aku bisa mencela gitu kan
Pemeriksa :
Baik berarti ketika lingkungan tempatnya bekerja atau lingkungan tempat berteman
itu lebih tua anda lebih menjaga perasaan tetapi ketika di lingkungan yang lebih
muda dari mbak Anggun Anda bisa melakukan hal tersebut
Helpee :
Nah ya seperti itu
Pemeriksa :
Itu ada penyebabnya loh ini beralih ke masa kecil ya kalau mau di masa kecilnya
ini maaf kalau dilihat dari atas kemudian dibantu dengan interview mbak Anggun
itu sebelumnya tidak pernah diberikan kesempatan oleh ibu untuk menyampaikan
kesempatan atau harapan Jadi kesannya itu harusnya menuruti ibu menurut ibu
mendengar seperti itu ya mungkin terasa. Itu yang terbawa sampai sekarang ketika
mendapatkan kondisi orang yang lebih tua yang lebih senior itu ada perasaan untuk
menjaga perasaan itu sebenarnya dari pengalaman yang didapatkan dari ibu ketika
lingkungan yang lebih muda Kenapa kok bisa lebih berani karena di situ ada
kesempatan untuk menyampaikan perasaan dan lain sebagainya karena sewaktu
Anda kecil kesempatan itu tidak ada terasa nggak seperti itu kalau boleh saran sifatsifat yang Ibu seperti ini takutnya bisa terbawa untuk anak-anaknya Nah jadi kita
bisa lebih berhati-hati begitu ya kalau sudah kita tahu sekarang Nah itu kita bisa
hindari mulai dari sekarang kasian untuk anak-anak mbak Anggun nanti belum
tentu apa yang kita paksakan apa yang kita maksud baik belum tentu mereka itu
bisa menerima malah bisa membuat mereka sakit hati Nah itu yang menurutku perlu
diperhatikan kemudian Mbak Anggun yang selanjutnya kita berbicara tentang
afeksi begitu ya jadi kalau berdasarkan apa yang saya dapatkan respon Anda
berkaitan dengan lingkungan di sekitar itu masih kurang begitu ya
Helpee :
Masih Acuh ya
Pemeriksa :
Masih sedikit cuek kurang terlalu memberikan rasa empati disitu masih ada
kurangnya di sana Jadi Mbak Anggun tidak apa-apa kalau seandainya saya
berbicara lebih lanjut
Helpee :
Tidak papa kok, lanjutkan aja...
Pemeriksa :
Jadi kalau di dalam lingkungan pergaulan ada orang yang tidak dapat mengikuti
peraturan yang anda buat atau apa yang anda inginkan Ya sudah anda tidak papa
nggak berteman dengan saya Karena saya hanya berteman dengan orang-orang
8
yang bisa dapat mengikuti peraturan saya kemudian karena afeksi yaitu yang
menyebabkan ketika orang yang tidak terlalu kenal mbak Anggun menilai bahwa
mbak Anggun ini kok jahat ya Kok cuek ya
Helpee :
Biasanya itu mahasiswa-mahasiswa yang ada di kantor kok bisa sama ya...
Pemeriksa :
Nah nanti itu yang perlu kita latih Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang
lain bagaimana memberikan bagaimana kita berempati nah itu yang perlu kita
biasakan selama ini mbak Anggun mungkin hanya terbiasa dengan orang-orang
yang sudah lama berteman dengan mbak Anggun termasuk ketika kenal sama
seseorang atau pria yang disukai Kenapa kok tidak berani untuk menyampaikan
perasaan
Helpee :
Jaim lah Mas ya hahahahaha
Pemeriksa :
Tapi sebenarnya di sana ada perasaan gengsi mungkin ya kemudian yang
selanjutnya tentang motivasi motivasi mbak Anggun ini bagus motivasinya bagus
motivasinya cita-cita itu bisa bisa pengen ini pengen itu tetapi kurang memiliki
tujuan atau langkah-langkah yang belum terlalu ditemukan Aku pengen usaha ini
kalau seandainya aku keluar dari tempat kerja ini aku mau usaha pokoknya usaha
tetapi ketika ditanya usaha yg Seperti apa tapi belum bisa menjelaskan usaha seperti
apa yang diinginkan kemudian aku mau bahagia kan Ibu bisa ini bisa itu tetapi
langkah-langkah untuk bahagia jika ibu itu belum menemukan caranya
Helpee :
Betul betul betul
Pemeriksa :
Kemudian ada lagi nah dominannya itu kan sudah jelas jadi ketika di tempat
lingkungan yang lebih mudah ada dominasi tetapi ditempat lingkungan yang lebih
tua ada perasaan sungkan ada perasaan untuk kebutuhan belajar sama mereka
uniknya Kenapa kok masih bisa bertahan di tempat kerja sekarang karena disana
anda mendapatkan sosok pengganti begitu ya di mana Di sana anda dipedulikan
mendengarkan cerita anda
Helpee :
Di Openi soalnya mas
Pemeriksa :
Karena apa yang tidak anda dapatkan kemarin-kemarin ya di waktu anda kecil anda
dapatkan disana kemudian yang satu saya tangkap juga sebenarnya masih ada rasa
yang kurang menyenangkan terhadap ibu kalau untuk Ibu kenapa kok sepertinya
masih menyimpan masalah padahal terlihat dari luar itu mbak Anggun tidak
menunjukkan masalah dengan ibu mungkin karena apa ya mungkin ada masalah
yang belum terselesaikan dengan ibu
Helpee :
Ya sebenarnya mungkin aku kalau sama apapun yang dia suka itu aku nggak bakal
suka contohnya dia suka tahu aku nggak suka tahu
Pemeriksa :
10
Saya pernah dapat informasi tentang hal itu ada orang yang tidak suka hal tertentu
kemudian ada ibunya atau pasangannya begitu yang seperti itu yang tidak menyukai
tapi lama-lama justru mempunyai kemiripan dengan sifat-sifat yang tidak disukai.
Helpee :
Ya Aku nggak ngerti Bahkan aku nggak tahu Sejak kapan aku sampai apa ya apa
yang dia suka aku bakal nggak suka padahal dulu ote-ote aku mau dia mau Aku
nggak mau Aku suka tahu dia suka tahu mie goreng itulah aku suka mie goreng
gede-gede tahu dia nggak suka mie goreng dia suka mie goreng aku jadi nggak suka
mie goreng
Pemeriksa :
Meskipun sudah jauh Terlewatkan masa-masa itu Tapi tetap saja bergambar ya
Helpee :
Iya sampai sekarang nggak ngerti mah Kenapa kok gitu aku masih sampai kayak
gitu dan aku itu mikir dia itu punya salah apa sama aku kok aku bisa sampai sebel
sama dia
Pemeriksa :
Kemudian dari itu juga dari beberapa kejadian mbak Anggun masih tertangkap
pesan ketika menghadapi suatu konflik mbak Anggun lebih cenderung menghindari
konflik itu ya sudahlah Biarin aja gitu nanti susah sendiri nah sekarang ini itu
membuat anda semakin berhati-hati Jangan sampai saya membuat orang lain
konflik dengan saya jangan sampai saya punya masalah dengan orang lain mungkin
itu bisa salah satu yang menjadi dan afeksi Anda bisa berkurang ini aku nggak mau
bermasalah dengan orang ini jadi kalau misalnya ada konflik Aku mau diam
sebentar akhirnya respon-respon ekspresi yang diharapkan oleh orang lain itu tidak
keluar makanya orang lain bisa berkata bahwa mbak Anggun ini juga ya orangnya
11
ya karena anda menjaga perasaan supaya tadi perasaan Anda dari itu tidak muncul
Nah tapi kalau misalnya sudah terlalu menumpuk agresi Anda bisa keluar
Helpee :
Iya sempet si mas memang waktu di kelas aku ngomongnya biasa aku itu karena
sangat dongkolnya itu aku bisa ngomong tapi nggak tau mereka itu Mancing aku
atau ngajak Bagaimana Tapi menurut aku mereka ini sudah keterlaluan karena
sudah terlalu sering banget ngomong kayak gitu aku udah ngerjain akuntansi kan
hari terakhir Aku lagi capek capeknya Kemudian datang juga agak telat akhirnya
aku marah aku ngomong sebenarnya Biasa aku nggak pakai Emosi aku cuma jawab
ya sudah lah biasa saja karena ini mau mau ku lah karena mulut mulut saya sendiri
aku lupa aku ngomong apa
Pemeriksa :
Nah disana kan ada potensi agresi dan itu bisa muncul kalo sudah terlalu banyak
Helpee :
Ya abis itu dia langsung bilang sudah ya sudah biasa saja sudah di cuekin aja kata
yang lain ya itu kalau aku ngomongnya biasa tapi kalau sudah kadung marah
ngomong itu nyakitin hati
Pemeriksa :
Baik agresif verbal ya kalau sudah terlalu dongkol sudah terlalu penuh itu akan
keluar nah bagaimana caranya bisa mengeluarkan itu tuh bisa dipelajari Nama saya
satu lagi nih baik karena terlalu kontrol diri tadi yang berlebihan tadi jadi
lingkungan sekitar seperti Tetangga itu juga sedikit menjadi korban kadangkala ada
rasa cuek karena takut berurusan dengan orang lain kalau prinsip back Anggun itu
sepertinya mendingan punya teman sedikit tapi mengerti aku daripada punya
banyak banyak teman tapi lebih berantem dan sebagainya
12
Helpee :
Kalau aku lebih selektif ya Mas bukan menuruti aturanku atau bagaimana, Dia
ikutin jalanku tapi lebih ke anaknya memikirkannya kiranya seperti apa kalau
seandainya dewasa dalam artian dia itu bukan anak yang cengeng mau ngikutin
selama dia tidak cengeng. Aku punya teman dari SMA itu manja sekali sangking
manjanya aku itu disuruh jadi istilahnya aku seperti pembokatnya nadanya dia itu
membuat aku seperti jadi pembokatnya sampai mbak Anggun Aku pengen seperti
ini seperti ini sampai aku ini bener-bener capek kemarin sempat kita ke Bali bareng
aku sudah benar-benar capek akhirnya kita bisa aja kamu menginap dirumah
saudaramu aku menginap di rumah temanku tapi aku tetep sama kamu Ya sungkan
lah dia lo dirumah sama bude nya akhirnya aku menggunakan cara apapun supaya
aku tidak bertemu dengan dia atau bersamaan dengan dia sampai di jalan pun aku
hati-hati supaya tidak sering jalan sama dia lagi menjadi waktu Kapan hari itu dia
tanya kamu dimana ayo kita jalan tiba-tiba sudah sampai di rumah temanku itu aku
lo belum mandi lo kamu lo belum mandi kok sudah mengajak keluar aku kesal
sekali ya sudah Biarlah aku sudah malas sekali
Pemeriksa :
Jadi sekarang teman dekat mu berapa
Helpee :
Enam tujuh delapan ya sekitar 10 an lah
Pemeriksa :
Yang paling dekat berapa
Helpee :
Yang paling dekat ya ini sama Mbak Sinta ya 2 yang paling deket itu lah
13
Pemeriksa :
Baik itu yang paling dekat sampai sekarang ya Nah dari beberapa feedback yang
saya berikan ini mungkin ada yang ingin ditanyakan atau ingin di sampaikan dahulu
pada saya karena dari saya sudah cukup
Helpee :
Ya seperti itu ya saya rasa sudah cukup sih jadi dari saya juga sudah mendapatkan
banyak hal ketika melalui tes ini begitu ya
Pemeriksa :
Baik mungkin selama ini ada salah-salah yang tidak sengaja saya sampaikan mohon
maaf atas ketidaknyamanannya Apabila ada beberapa kata yang tidak sesuai atau
tidak seharusnya diucapkan jadi Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan mbak
Anggun sudah mengikuti tes ini mulai dari awal hingga terakhir sampai mau juga
diundang untuk mendapatkan feedback dari saya jadi untuk Selanjutnya apabila ada
yang ingin ditanyakan atau membutuhkan bantuan anda boleh menghubungi saya
Terima kasih waktunya Semoga kita bertemu di lain kesempatan
14