Anda di halaman 1dari 174

RAHASIA

Laporan Tugas :
Dasar Kasuistika Klinis

Oleh:
Partika Dhimas Pangestu, S.Psi.
154115517

Program Pendidikan
Magister Profesi Psikologi
Universitas Surabaya

Surabaya, 23 Agustus 2016


0

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN COVER .......................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

ii

NOTULENSI UJIAN .......................................................................................

iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................

iv

BAB I. LAPORAN ANAMNESA .............................................................

A.

Identitas Pemeriksa ...................................................................

B.

Identitas .....................................................................................

a. Identitas Subjek ...................................................................

b. Identitas Ayah dan Ibu..........................................................

c. Identitas Saudara Kandung ...................................................

C.

Status Praesens Subjek .............................................................

D.

Catatan Observasi Pada Saat Wawancara & Tes .....................

E.

Anamnesis Subjek ....................................................................

12

F.

Pandangan Mengenai Diri ........................................................

25

G.

Kesimpulan Sementara ............................................................

26

H.

Teknik Asesmen Dan Pertimbangan Pemilihan .......................

28

I.

Rekapitulasi Hasil Asesmen ....................................................

29

J.

Bagan Dinamika Kepribadian ..................................................

38

K.

Kesimpulan Sementara ............................................................

46

BAB II. LAPORAN PEMERIKSAAN .......................................................

52

A.

Laporan Fragmental Test WB ..................................................

52

B.

Laporan Fragmental Test BAUM ............................................

60

C.

Laporan Fragmental Test DAP ................................................

63

D.

Laporan Fragmental Test HTP .................................................

67

E.

Laporan Fragmental Test WZT ................................................

70

F.

Laporan Fragmental Test RO ..................................................

78

iv

G.

Laporan Fragmental Test TAT ................................................. 103

BAB III. LAPORAN INTERVENSI PSIKOLOGIS ................................. 126


A.

Kesimpulan Sementara............................................................. 126

B.

Catatan Observasi .................................................................... 129

C.

Rancangan Intervensi .............................................................. 132

D.

Pelaksanaan Intervensi ............................................................ 144

E.

Kesimpulan Dan Evaluasi ........................................................ 145

FEEDBACK . .......................................... 146


KESEDIAAN TERTULIS. .................... 160
LAMPIRAN-LAMPIRAN. ................... 161
A.

Gambar Baum .. ....................................................................... 161

B.

Gambar DAP

........................................................................ 162

C.

Gambar HTP

........................................................................ 163

D.

Gambar WZT ........................................................................ 164

E.

Berkas Laporan WBIS ............................................................ 165

F.

Lampiran Skala Keterampilan Sosial ....................................... 169

RAHASIA

BAB I. LAPORAN ANAMNESA

A. IDENTITAS PEMERIKSA
Nama

: Partika Dhimas Pangestu, S.Psi.

NRP

: 154115517

B. IDENTITAS
A. Identitas Subjek
Nama

Jenis Kelamin

Perempuan

Tempat/tanggal Lahir

Gresik, 20 Juni 1995

Alamat

Gresik

Pendidikan Terakhir

SMA jurusan IPS (Mahasiswa S1 Ekonomi


Akuntansi semester 4)

Pekerjaan

Bidang Diklat di sebuah perusahaan


BUMN (dalam masa kontrak)

Suku Bangsa

Jawa

Latar Belakang Budaya

Jawa Timur

Agama

Islam

Urutan Kelahiran

Anak 1 dari 3 bersaudara

Status Perkawinan

Belum Menikah

Page 1

RAHASIA

B. Identitas Ayah dan Ibu


Nama (samaran)
Tempat/tanggal lahir
Alamat (inisial)
Pendidikan
Pekerjaan
Suku bangsa
Latar belakang budaya
Agama
Urutan Kelahiran
Status Perkawinan

Ayah
AA Alm. (2013)
Usia 82 Tahun
Gresik
Sekolah Rakyat
Veteran perang
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak kelima dari 5
bersaudara
Menikah 1994

Ibu
BB
Tahun 1974 (42 Tahun)
Gresik
SMA
TKI
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak pertama dari 3
bersaudara
Menikah 1994

C. Identitas Saudara Kandung


Saudara 1
(Adik)
Nama (samaran)
Jenis kelamin
Tempat/tanggal lahir
Alamat (inisial)
Pendidikan
Pekerjaan
Suku bangsa
Latar belakang budaya
Agama
Urutan Kelahiran

M
Perempuan
Gresik (Usia 19 tahun)
Gresik
SMA
TKI
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak kedua dari 3
bersaudara

Saudara 2
(Adik
S
Perempuan
Gresik (Usia 15 tahun)
Gresik
SMP
Jawa
Jawa Timur
Islam
Anak ketiga dari 3
bersaudara

Page 2

RAHASIA

C.

STATUS PRAESENS SUBJEK


1.

Wawancara pada tanggal 2 April 2016, pukul 12.30 14.30 WIB

Status Fisik
Pada saat datang, S mengenakan jaket lengan panjang berwarna abuabu, Hijab segiempat, celana panjang jeans, sepatu kets, dan tas ransel warna
hitam. Tinggi S sekitar 165 cm dengan berat badan 60 kg, kondisi kesehatan
S pada saat itu terlihat sehat dan siap melaksanakan proses pemeriksaan.

Status Psikis
Selama mengikuti sesi S dapat menjawab semua pertanyaan secara
aktif dan lengkap. Selama mengikuti sesi wawancara, S memberikan
jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikan kepadanya, tanpa diminta
untuk mengulang kembali. Selama mengikuti sesi wawancara, S terlihat baik
dan sangat berantusias.

2. Wawancara dan tes pada tanggal 16 April 2016, pukul 13.15 15.10 WIB

Status Fisik
Wawancara dilakukan setelah menyelesaikan test WB & Grafis.
Pemeriksa menanyakan kesehatan S pada saat itu dan S mengaku dalam
kondisi yang cukup sehat. Ketika datang S diminta pemeriksa untuk istirahat
dan makan terlebih dahulu sebelum pengambilan data. Setelah S sudah
merasa cukup istrahat S diajak keruangan tes untuk pengambilan data WB
& Grafis.

Page 3

RAHASIA

Status Psikis
Saat pemeriksa memberikan pertanyaan kepada S ia terlihat santai
dan rileks. Ketika mendapatkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab, S
meminta untuk dibacakan ulang dan memberikan pernyataan tidak tahu.
Selama test S menunjukkan minat yang baik serta berantusias dan
menyelesaikan seluruh test tanpa hambatan.

3. Tes pada tanggal 30 April 2016, pukul 13.00 -14.30 WIB

Status Fisik
Dalam tahapan pemeriksaan S terlihat dalam kondisi yang sehat, dan
tidak mengeluhkan kondisi yang dapat menghambat jalannya tes.

Status Psikis
Menjelang waktu pemeriksaan S sangat antusias dan menanyakan
kepada pemeriksa terkait alat tes yang akan digunakan hari ini. Saat megikuti
sesi S telihat tersenyum saat beberapa kartu ditampilkan dan berulang kali
memperbaiki posisi duduk untuk melihat dengan seksama kartu-kartu
tersebut.

4. Tes pada tanggal 14 Mei 2016, pukul 13.00 -14.10 WIB

Status Fisik
S menceritakan pada saat itu merasa kurang enak badan, pemeriksa
memastikan bahwa kondisinya memungkinkan untuk mengikuti proses
pemeriksaan. S menyanggupi untuk ikut dan seandainya membutuhkan
waktu istirahat ia akan meminta langsung ke pemeriksa.

Page 4

RAHASIA

Status Psikis
Meskipun dalam kondisi kurang enak badan S terlihat sangat antusias
mengikuti sesi pemeriksaan meskipun sekali-sekali menghirup tissue yang
sudah diberi cairan minyak angin. Beberapa kali S tersenyum melihat kartu
yang diberikan.

D.

CATATAN OBSERVASI PADA SAAT WAWANCARA & TES


1. Wawancara pada tanggal 2 April 2016, pukul 12.30 14.30
Saat berada di dalam ruang pemeriksaan, pemeriksa mempersilahkan S untuk
duduk. S memperhatikan dengan baik ketika pemeriksa memberikan informed
consent, kemudian pemeriksa menjelaskan poin-poin pemeriksaan psikologi yang
terdapat di informed consent. Saat pemeriksa menjelaskannya terlihat S juga
membaca isi informed consent secara mandiri. Selama mengikuti wawancara
awal S terlihat cukup santai menjawab, tidak terlihat cemas dalam memberikan
jawaban dan terkadang S meletakkan wajahnya di meja. S juga sesekali merubah
posisi duduk dan letak kaki, tubuhnya terkadang bersandar di kursi, terkadang
condong ke arah pemeriksa. S terkadang sesekali mengecek handphone untuk
membalas pesan yang masuk hingga beberapa kali meminta izin kepada
pemeriksa untuk memberikan waktu membalas pesan-pesan tersebut, S juga
sesekali meminum air yang disediakan oleh pemeriksa sambil memainkan botol
air minum tersebut. Pada saat menceritakan ayah yang meninggal S sempat
menangis dan meminta waktu sejenak.

Page 5

RAHASIA

2. Wawancara dan tes pada tanggal 16 April 2016, pukul 13.15 15.10 WIB
Dalam wawancara tahap ini S menunjukkan kesiapan yang lebih baik, meskipun
terlambat datang, S menunjukkan sikap yang antusias dan ingin segera mengikuti
test. Pada pertemuan kedua S menggunakan kemeja berwarna cokelat dengan
hijab senada, celana kain, dan sepatu pantofel, serta sling bag. Selama
berlangsungnya tes, S tidak meminta waktu untuk ke toilet atau istirahat,
meskipun hal tersebut sudah ditawarkan oleh pemeriksa untuk memastikan
ketahanan S saat mengikuti test. Saat mengikuti tes S terlihat berulang kali
memperbaiki posisi duduk, pada saat tes WB S menyandarkan tubuhnya ke
punggung kursi. Berikut laporan observasi tes WB secara lengkap.
Saat menjalani pemeriksaan tes WB, S memperhatikan instruksi awal yang
diberikan oleh pemeriksa. Setelah pemeriksa selesai menjelaskan instruksi awal,
S mengajukan beberapa pertanyaan terkait waktu pengerjaan, alat tulis, dan waktu
istirahat. Terkait waktu pengerjaan pemeriksa memberitahukan bahwa setiap
subtes ada waktu pengerjaan yang berbeda-beda dan akan menggunakan
stopwatch sebagai alat pengukur waktu. Untuk alat tulis pemeriksa sudah
menyediakan sehingga S boleh menggunakannya, sedangkan waktu istirahat
boleh digunakan disaat S membutuhkan waktu untuk ke toilet atau minum. Pada
tes verbal S terlihat cepat menjawab dan segera memberikan jawaban tidak tahu
saat tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada subtes arithmetic S
terlihat sedikit bingung diawal tes hingga pemeriksa harus memberikan
pertanyaan dua kali di soal pertama, setelah itu S terlihat dapat beradaptasi dengan
soal yang diberikan meskipun ada beberapa soal yang salah.
Pada subtes performance S terlihat lebih cepat dalam menyelesaikan tes, seperti
contoh pada tes object assembly S dapat menyelesaikan kepingan-kepingan
dibawah waktu standar dengan posisi yang sempurna tanpa salah letak.
Beberapa catatan khusus untuk sub tes WB

Page 6

RAHASIA

Information
Saat pemeriksa menjelaskan instruksi bagian tes ini, S tampak memperhatikan
dengan seksama. Setelah selesai memberikan penjelasan kepada S, pemeriksa
bertanya apakah S memiliki pertanyaan pada tahapan tes ini, dan S menjawab
tidak ada. Pada contoh soal S menjawab dengan singkat Jokowi dan selanjutnya
dilengkapi dengan Joko Widodo pemeriksa menerangkan kepada S bahwa cara
menjawab seharusnya memang seperti itu. Setelah pemeriksa memastikan bahwa
S benar-benar sudah paham mengenai tes ini, tes pun dimulai dengan pertanyaan
presiden sebelumnya, sejak soal pertama S sangat bersemangat menjawab setiap
soal yang diberikan kepadanya. Beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh
S diantaranya adalah; berapa pon dalam 1 kg, berapa minggu dalam satu tahun,
jarak antar Jakarta Surabaya, dan beberapa pertanyaan lainnya. Setiap S
mendapatkan pertanyaan yang sulit ia segera memberitahukan tidak tahu, atau
berpikir sejenak dan menjawab meskipun kurang tepat. Dari 25 pertanyaan yang
diberikan dalam subtes ini S hanya mampu menjawab 12 soal pertanyaan dengan
benar.

Comprehension
S mendengarkan intruksi yang diberikan oleh pemeriksa, setelah intruksi selesai
diberikan S tidak mengajukan pertanyaan sama sekali. Saat sebelum memulai soal
pertama S terlihat memperbaiki posisi duduk menjadi lebih mendekat kemeja dan
memposisikan diri untuk siap mendengarkan pertanyaan yang akan diberikan.
Dalam subtes ini S membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan surat keterangan perkawinan dan penyebab tuli bisu.
Digit Span
Saat pemeriksa selesai memberikan instruksi, S mengatakan baik dan mampu
memberikan jawaban dengan tepat pada contoh yang diberikan. Pada digit

Page 7

RAHASIA

forward S dapat memberikan jawaban yang tepat hingga soal ke empat. Pada soal
kelima dengan jumlah angka yang harus diulang berjumlah tujuh S tidak mampu
menjawab pada percobaan pertama maupun kedua.
Pada saat dibacakan instruksi digit backward S diminta untuk mengulangi urutan
angka tersebut dari belakang ke depan, S memberikan respon yang cukup tegang
untuk subtes ini dengan sesekali menegakkan badannya. S berhasil mengulangi
dengan tepat soal pertama hingga soal kedua. Sedangkan pada soal ketiga dengan
dua percobaan yang diberikan S tidak bisa mengulangi dengan tepat.
Arithmetic
Pada subtes ini S mampu memperhatikan intruksi dengan baik dengan tidak
mengajukan beberapa pertanyaan sedikitpun. Saat soal pertama dibacakan, S
tampak mencoba beradaptasi dengan soal tersebut hingga membutuhkan waktu
27 untuk memberikan jawaban. Pada soal kedua hingga ketiga S dapat menjawab
dengan cepat. Pada soal keempat S membutuhkan waktu yang lama kembali
untuk memberikan jawaban. Soal kelima hingga ketujuh S mampu memberikan
jawaban secara cepat. Dan pada soal sembilan dan sepuluh, S mengangkat buku
kecil yang diberikan dan membaca soal dengan bersuara setelah selesai membaca
S berpikir sebentar kemudian menjawab soal tersebut.
Similarities
Dalam tahap tes ini S memperhatikan intruksi dengan baik, S juga tidak
mengajukan pertanyaan. Pada subtes ini S terlihat lancar dalam memberikan
penjelasan persamaan dari dua kata yang disebutkan. Pada soal persamaan lalat
pohon dan pujian hukuman S membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum
menjawab.
Vocabulary
Dalam tahapan tes ini S memberikan perhatian yag baik, pada soal contoh
pemeriksa memberikan pertanyaan apakah arti jeruk, dan S mampu memberikan

Page 8

RAHASIA

jawaban yang cukup lengkap buah yang kaya dengan vitamin C dan harus
dikupas sebelum dimakan. Selama soal dibagikan S memberikan jawaban secara
rinci seperti keledai dengan dijelaskan bahwa keledai adalah hewan mamalia,
yang menghasilkan susu seperti sapi, keledai kecil namun mirip kuda. Pada soal
yang belum diketahui sebelumnya S terlihat berhenti sejenak berusaha mengingat,
dan memberikan jawaban singkat. Pada tes ini sesekali S terlihat memperhatikan
handphone untuk membalas pesan singkat, pemeriksa tidak mencoba untuk
mengingatkan namun hal tersebut cepat disadari oleh S dan melanjutkan tes
dengan baik.
Picture Arrangement
Pada saat pemeriksa menjelaskan intruksi kepada S, ia memperhatikan dengan
baik sambil sesekali memegang gambar contoh yang dihadapkan pada S,
pemeriksa meminta S untuk mengucapkan sudah saat setiap selesai menyusun
gambar. Saat S sudah cukup paham cara mengerjakan tes, tes segera dimulai. Pada
saat menyusun kartu gambar elevator S membutuhkan waktu yang cukup lama,
pada susunan pertama S kurang yakin dan mengulang susunan tersebut kembali
dan baru yakin jika sudah selesai.
1. Rumah. Time : 930. Order : P-A-T
Cerita : Seorang tukang bangunan membangun pondasi, kerangka, dan tidak
lama jadi rumah lalu mengecat.
2. Penodongan. Time : 1025. Order : A-B-C-D
Cerita : Ada penjahat lagi merampok, seorang kaya raya, penjahat ditangkap
polisi, dibawa ke pengadilan, setelah diadili masuk penjara.
3. Elevator. Time : 52. Order : N-L-M-O

Page 9

RAHASIA

Cerita : Ada dua orang yang akan pergi kelantai lain, setelah itu lift tertutup,
lift itu terbuka sedikit, berpas-pasan dengan seorang raja.
4. Main mata. Time : 3512. Order : J-A-N-E-T
Cerita : Ada seorang raja dengan pendamping, ada orang cantik berjalan
dengan orang tersebut, tiba-tiba ada orang datang, raja turun dari mobil
dengan memakai topi dari wanita tersebut.
5. Ikan. Time : 4723. Order : E-G-F-H-I-J
Cerita : Ada raja lagi memancing, raja tidak mendapat ikan, tiba-tiba raja
dapat ikan, ia berteriak dalam air untuk utusan keluar dari air, dari hasil
pancingan pengawal.
6. Taxi. Time : 102. Order : S-A-L-E-U-M
Cerita : Ada seorang membawa manikin, memanggil taxi, lalu membawa
manikin dalam mobil, meletakkan disamping. Karena takut boneka diambil
akhirnya manikin tadi didekatkan ke pundak.

Picture Completion
Pada bagian tes ini, S dapat memperhatikan intruksi yang diberikan dengan baik.
S hanya memberikan anggukan dan mengucapkan oke setelah pemeriksa selesai
menjelaskan intruksi. Saat terlihat lancar saat menjawab soal satu hingga enam,
sedangkan pada soal ketujuh, kesembilan, kesebelas, keduabelas, keempatbelas,
dan kelimabelas S membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjawab.
Block Design
Pada tahapan ini S dapat mengikuti intruksi dengan baik. Pada contoh yang
pertama S tampak memperhatikan dengan seksama. Pada contoh yang kedua saat
S diminta untuk mengerjakan mandiri ia bisa menyelesaikan dengan sempurna.
Pemeriksa menjelaskan kepada S bahwa akan ada batasan waktu dalam tes ini, S

Page 10

RAHASIA

memahami hal tersebut dan memperbaiki posisi duduknya. Pada soal pertama S
mengerjakan dalam waktu yang sangat singkat (9) dan untuk soal kedua hingga
ketujuh dilakukan dengan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
soal pertama.
Object Assembly
S terlihat memberikan perhatian yang baik dalam intruksi. Saat mengerjakan
kepingan boneka, S cukup cepat namun dibagian akhir (telinga) ia sedikit bingung
untuk meletakkan posisi yang tepat. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama
dan S bersuara aha dan menyelesaikan bagian potongan yang terakhir. Pada
bagian kepingan profil dan tangan S juga terlihat sangat cepat dan tepat dalam
memposisikan potongan-potongan tersebut.
Digit Symbol
Saat pemeriksa memberikan intruksi pada tahapan ini S terlihat sangat tertarik
dengan memandang kertas yang sudah ditutup bagian atasnya dengan kertas
putih. S memperhatikan dengan seksama cara pengerjaannya sesuai dengan
intruksi pemeriksa. Setelah pemeriksa selesai membacakan intruksi, S
dipersilahkan untuk menulis contoh pada kertas dengan alat tulis yang disediakan
oleh pemeriksa. Selama mengerjakan contoh soal S terlihat dapat mengikuti pola
dengan baik, sehingga tes tersebut dapat dilakukan.

3. Tes pada tanggal 30 April 2016, pukul 13.00 14.30 WIB


Pada tahap pemeriksaan ini, sama dengan pemeriksaan dua minggu lalu S sangat
antusias dengan pemeriksaan menggunakan kartu. S mengaku belum pernah
mendapatkan tes seperti demikian dan sangat memperhatikan pemeriksa saat
memberikan intruksi maupun proses pengambilan data. S tidak meminta waktu
istirahat dan hanya sesekali minum air mineral dan meminta izin memeriksa

Page 11

RAHASIA

handphone. Saat mendapat beberapa kartu S memberika ekspresi yang kagum


dengan tinta-tinta dalam kartu, namun untuk kartu mother card S hanya
mendapatkan satu respon dibandingkan dengan kartu lain yang dapat
menghasilkan respon lebih banyak.

4. Tes pada tanggal 14 Mei 2016, pukul 13.00 -14.10 WIB


Pada tahap pemeriksaan ini S beberapa kali terkagum dengan alat tes. Meskipun
kurang enak badan S tidak menunjukkan bahwa dirinya sakit, diawal tes S
menanyakan apakah tes yang dilakukan sulit atau tidak. Pemeriksa menjelaskan
bahwa tes hari ini cukup menyenangkan dan selanjutnya membacakan instruksi
TAT sesuai dengan prosedur. Setiap menyelesaikan satu cerita S berkomentar
kok terlalu drama ya? Terlalu banyak nonton sinetron ini... kemudian tertawa.
Dalam tahapan tes ini pemeriksa sangat terbantu karena tidak terlalu mengundang
S untuk menceritakan secara detail setiap cerita yang diberikan oleh S. S terlihat
sangat tertarik dalam tes ini karena sampai kartu selesai S menanyakan cepat
sekali selesai dan apakah masih ada tes lanjutan atau tidak. Pemeriksa
menjelaskan bahwa tes ini adalah yang terakhir dari serangkaian tes, dan
pemeriksa mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan
oleh S.

E.

ANAMNESIS
A. Latar belakang keluarga
S merupakan anak pertama dari tiga bersudara, ayah S meninggal sejak tahun
2012 karena penyakit kronis dibagian usus dan meninggal dunia pada umur 82 tahun.
S sangat merasa kehilangan atas kepergian ayahnya, S mengaku lebih dekat dengan
sosok ayah, menurutnya ayah adalah sosok yang paling sabar dan dapat mengerti

Page 12

RAHASIA

kebutuhan S. Ayahnya adalah seorang veteran perang di Surabaya yang sempat


terluka dibagian kepala karena serpihan peluru, selama sisa hidupnya ayah S memiliki
gangguan penglihatan mata dibagian kanan karena serpihan yang sempat masuk ke
mata.
Menurut S ayah sering menceritakan masa-masanya saat berperang melawan
penjajah, menurut S ayah adalah sosok yang disukai oleh semua kalangan. Selama
hidupnya, banyak orang mulai dari kalangan bawah seperti tukang parkir, tukang
becak, tukang pos hingga kalangan atas seperti PNS kepala bagian di beberapa
pemerintahan bekunjung kerumah hanya untuk sekedar ngobrol dirumah. Menurut S
ayah merupakan orang yang sangat nyaman dan tenang ketika diajak berbicara karena
tidak mendominasi dan sering memberikan masukan kepada lawan bicara yang
seringkali gampang diterima karena sangat bijak.
Usia ayah S berbeda 40 tahun dari usia ibunya, S menceritakan bahwa ibunya
merupakan istri kedua dari ayahnya. Isteri pertama Ayah S agar menikah dengan
ayahnya tanpa memiliki anak, sehingga sang isteri pertama meminta menikah
kembali supaya memiliki keturunan. Ayah S sempat menolak, namun isteri pertama
berhasil meyakinkan ayah S untuk menikah kembali dan memiliki anak. Ibu S
merupakan teman baik dari isteri pertama ayah S, pada saat itu secara khusus isteri
pertama S meminta ibu S yang berusia sekitar 23 tahun menikah dengan suaminya
(ayah S).
Menurut S ibu adalah teman baik dari isteri pertama S sehingga ibu sungkan
menolaknya, ayah S menikahi ibunya tanpa menceraikan isteri pertama. Pada saat
menikah ayah S berusia 60-an tahun dan ibu 23 tahun, perjalanan pernikahan berjalan
baik hingga S berusia 7 tahun isteri pertama ayah meninggal dunia karena suatu
penyakit kronis. Setelah adik bungsu S lahir, ayah menderita beberapa penyakit
kronis komplikasi penglihatan ayah semakin terganggu dan ayah S akhirnya
meninggal pada tahun 2012.

Page 13

RAHASIA

Setelah ayah meninggal, S hanya dekat dengan adik bungsu, karena menurut
S meskipun saat ini usianya baru 15 tahun, adik bungsu memiliki pola pikir dewasa
dan mengerti kondisi S dibandingkan dengan adik pertama dan ibu S. Seringkali S
berbagi cerita dengan si adik bungsu, hal ini disebabkan karena adik bungsu lah yang
paling bisa mengerti kondisinya sekarang ini dibandingkan dengan ibu dan adik
pertama. Meskipun S menyadari ada beberapa hal yang tidak perlu untuk diceritakan
kepada adiknya karena takut memberi beban kehidupan bagi adiknya, sebagai
gantinya S akan bercerita ke teman kerja yang usianya lebih senior dibanding S untuk
mendapatkan pencerahan dan masukan.
Sosok ibu menurut S adalah orang yang penuntut, cerewet, dan keras. S
menggambarkan hubungan dirinya dengan ibu seperti macan dan singa. Menurut
S ibu sulit untuk diajak ngobrol secara pribadi terlebih disaat ayah A masih ada. Adik
pertama S juga dianggap mirip dengan sosok ibu yang keras dan sulit untuk diajak
bicara. Saat ini S tinggal sendiri di rumahnya, rumah yang sejak dulu ditempati sejak
kecil dijual dan diganti dengan rumah yang baru.
Rumah yang sudah lama ditempati tersebut dijual oleh ibu karena ada isu
bahwa daerah rumah yang lama akan dibangun sebuah pelabuhan baru, sehingga
sebelum harga jual tanah dan bangunan turun ibu memutuskan untuk menjual rumah
tersebut di tahun 2013. Kondisi rumah saat ini sedikit berbeda setelah ayah
meninggal, saat ini adik pertama dan ibu bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI
professional) selama 2 tahun di luar negeri. Ibu diterima bekerja dibagian rumah sakit
bersalin, sedangkan adik bekerja dibagian farmasi. Disaat ibu dan adik pertama
memutuskan untuk menjadi TKI, S dengan sengaja mendukung tanpa melarang
(meskipun S sadar resiko yang harus dihadapi saat menjadi TKI). Hal ini dikarenakan
S tidak terlalu suka bertemu dengan ibu dan adiknya setiap hari.
Adik yang paling kecil saat ini berusia 15 tahun dan tinggal bersama nenek
dikota yang sama dengan S. Adik memilih tinggal bersama nenek dikarenakan tidak

Page 14

RAHASIA

ada yang menjaga dan mengawasi adiknya, mengingat S juga bekerja sambil kuliah
sehingga seringkali berangkat di pagi hari dan pulang hingga larut malam. Meskipun
demikian adiknya tetap mengunjungi S khususnya di hari Sabtu, Minggu dan hari
libur. Hanya untuk sekedar curhat, membuat kue, dan jalan ke mall.
Hubungan yang kurang nyaman antara saudara kandung yang teringat pernah
dialami oleh S pada sekitar tahun 2011. S mengisahkan pada waktu itu sedang musim
hujan dan S memutuskan untuk pinjam kendaraan roda dua milik adik pertamanya
dengan alasan kendaraan S memiliki masalah dibagian ban sehingga tidak
memungkinkan untuk dipakai. Berawal dari kesalahpahaman adik pertama marah
dengannya, S berusaha menjelaskan secara baik-baik namun yang terjadi justru adik
pertamanya sangat marah hingga melemparkan gunting hingga hampir mengenai S.
S berusaha menghindar namun adik pertama menjadi tambah marah dan
mengejar S sehingga pada saat itu harus dilerai oleh sang ayah. Kejadian ini menurut
S terbawa hingga sekarang dimana ketika untuk meminjam sesuatu atau berbicara hal
yang sekiranya penting, S sangat menjaga perasaan adik pertamanya supaya kejadian
diwaktu yang lalu tidak terulang.
Hubungan dengan orangtua khususnya ibu pernah mengalami konflik pada
tahun 2010, waktu itu bertepatan dengan S yang akan melanjutkan sekolah dari SMP
ke SMA. S curiga dengan gerak-gerik ibu yang mulai setengah hati untuk mengurus
keperluan ayah (ayah S pada waktu itu sedang sakit komplikasi jadi hanya ditempat
tidur), sampai harus menyewa seorang asisten rumah tangga untuk melayani
kebutuhan sehari-hari seperti makan, mandi, dan jalan-jalan keluar rumah. Selain
tidak mengawasi ayah, ibu juga seringkali tidak berada dirumah dengan berbagai
alasan sehingga pekerjaan ibu sebagai pemilik dan pengawas catering diabaikan
sehingga banyak pelanggan perusahaan ditolak karena alasan yang kurang jelas.
Pada saat itu sebagai anak S telah mengingatkan ibunya untuk tidak
meninggalkan catering karena dapat menopang ekonomi keluarga dan biaya sekolah

Page 15

RAHASIA

adik-adiknya. Pada saat itu ibu menjawab bahwa ibu telah capek dan tidak punya
waktu yang cukup untuk meneruskan karena pendapatan yang sedikit, S mengaku
heran karena apabila pendapatan sedikit merupakan hal yang tidak mungkin karena
pelanggan ibu sangat banyak. S mengiyakan jawaban ibu karena takut berdebat
dengan ibunya.
Karena diliputi rasa penasaran yang cukup besar terhadap perubahan sikap
ibu, akhirnya suatu hari S sengaja memeriksa handphone milik ibunya dan
mendapatkan berbagai pesan yang mengarah ke hubungan personal lawan jenis tetapi
bukan dengan orang yang dikenal oleh S. Saat mendapati hal tersebut, perasaan S
sangat kecewa karena anggapan S ibu telah mengkhianati ayah, terlebih ayah
memiliki kondisi yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari ibu.
Setelah kejadian tersebut S berusaha melarang ibu untuk melanjutkan
hubungan tersebut, namun yang terjadi justru S dimarahi dan diperlakukan tidak
nyaman. Karena tidak membuahkan hasil S memutuskan untuk menegur pria tersebut
agar menjauh dari ibu. Hal ini menyebabkan permasalahan baru muncul karena pria
tersebut mengadu domba S dengan ibu dan ibu S lebih mempercayai pria tersebut
hingga ibu marah besar terhadap S.
Akibat kejadian ini ibu memutuskan agar S wajib untuk kost dan bersekolah
di Surabaya. Padahal keinginan S ia tetap tinggal dikota Gresik agar dekat dengan
teman dan masuk sekolah favouritnya. Segala usaha telah ditempuh agar S dapat tetap
tinggal di Gresik namun ibu tetap bersikukuh menyekolahkan S di Surabaya. Ayah
tidak dapat membantu S karena yang memegang kendali didalam rumah adalah ibu.
Selain itu, S juga teringat pesan ayah bahwa bagaimanapun juga surga ada di
telapak kaki ibu sehingga S diminta mengikuti apa saja keinginan ibunya. Seiring
perjalanan waktu tersebut akhirnya S memutuskan untuk lebih mendengarkan pesan
ayahnya, meskipun dalam pikiran lain S beranggapan kalau ibu memang sengaja

Page 16

RAHASIA

menyekolahkan S jauh dari rumah agar ibu bisa bebas dan aman bertemu dengan pria
tersebut.
Selama kost dan sekolah di Surabaya S mendapatkan tempat tinggal (kost)
yang kurang nyaman dibandingkan dengan dirumah. S mengaku tidak mau membuat
beban diayahnya serta merepotkan ibunya. Ayah S sering menelpon menanyakan
keadaan S, ketika terhubung melalui telepon tersebut S tidak tahan memendam
kesedihannya dan menjadi lebih terbuka dengan ayah.
S mengeluhkan ketidaknyamanannya selama tinggal di kost dan bersekolah
di Surabaya karena kost yang ditempati lembab, panas, serta banyak nyamuk. Tidak
hanya S, ayah juga sering mengeluhkan perubahan sikap ibu kepada ayah dirumah,
ibu menjadi lebih emosional dan gampang tersinggung. Dengan seringnya ayah
menelepon S membuat hal ini menjadi jembatan hubungan emosional antara S dan
ayah.
Hingga ayah meninggal ditahun 2012 S sangat merasa kehilangan, sewaktu
hari pemakaman ayah S masih ingat bahwa banyak orang yang tidak dikenal oleh S
melayat dan mengantarkan jenazah ayahnya ke peristirahatan terakhir. Hal tersebut
membuat seluruh halaman rumah, jalan gang, dan jalan raya macet hanya untuk
melayat dan memberi penghormatan terakhir kepada ayahnya (kondisi S
menceritakan hal ini sambil menangis mengenang ayahnya).
Setelah kepergian ayah, ibu masih melanjutkan pekerjaannya di catering
meskipun beberapa permintaan catering ada yang ditolak karena sikap ibu yang
terkadang moody dalam bekerja. Setelah lulus SMA, S tidak berdiskusi dengan
ibunya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, S lebih memilih untuk
langsung bekerja dengan harapan dapat hidup mandiri. Hubungan dengan adik
pertama dan ibu saat ini dianggap biasa saja. Hubungan dengan adik pertama sangat
dijaga, terutama dengan pinjam meminjam barang S sangat menghindari karena takut
adik pertama marah.

Page 17

RAHASIA

Hubungan dengan ibu menurut S cukup bejarak karena S masih memiliki


perasaan yang kurang menyenangkan dengan ibu. Hal ini disebabkan karena ayah S
pada saat itu meninggal dengan kesedihan ibu tidak disamping ayah waktu
meninggal, S juga masih kurang terima karena ibu belum pernah meminta maaf pada
ayah atau S terkait perilaku sebelumnya. Semenjak ibu dan adik meninggalkan
Indonesia awal tahun 2015, sampai saat itu juga S belum pernah menghubungi
mereka kembali. Tidak ada inisiatif S menghubungi ibu atau adik pertamanya dengan
alasan takut menganggu dan S yang sibuk dengan pekerjaan dan kuliahnya.
Saat ini S bekerja untuk kebutuhan pribadi dirumah. Selain itu, biaya kuliah
ditanggung oleh S sendiri bahkan untuk membayar beberapa cicilan seperti mobil,
sepeda motor, dan lain sebagainya saat ini dibayar oleh S selama ditinggal oleh ibu.
S mengaku ibu belum pernah mengirimkan sejumlah uang untuk melunasi itu semua.
S rela melakukan itu semua karena S ingin membuktikan bahwa dirinya adalah orang
yang bisa mandiri.

B. Pengalaman masa lalu


S lahir normal dengan panjang 51 cm dan berat 4 kg. Pada waktu mengandung
S ibu tidak memiliki gangguan kesehatan, sehingga S lahir diusia kandungan 9 bulan
20 hari dengan dibantu seorang bidan dikota gresik. Pada saat S mendapatkan ASI
hanya 3 bulan saja karena S menolak ASI yang diberikan oleh ibu pada saat itu
terpaksa orangtua memberikanya susu formula. Sewaktu kecil S lebih dekat dengan
ayah dan diasuh oleh ayah, ibu S bekerja diluar rumah disalah satu pabrik di kota
Gresik. Selama diasuh oleh ayah, model pengasuhan ayah hanya melihat S bermain
dari jarak jauh. Ayah hanya melarang S memainkan permainan yang memiliki potensi
melukai diri S.

Page 18

RAHASIA

Dua tahun berikutnya ibu S mengandung dan melahirkan adik kedua S.


Perasaan waktu itu S cemas dan khawatir jika pengasuhan yang didapatkan S
berkurang. Pada saat adiknya lahir S tetap diasuh oleh ayah dan adik S diasuh oleh
orangtua ibu. Berbeda dengan S, adik S mendapatkan ASI eksklusif hingga usia lebih
dari 1 tahun. hingga usia 5 tahun S diasuh oleh ayah seperti memberi makan,
memandikan, dan mengantar sekolah. S mengungkapkan bahwa ayah sedikit cuek
dengan cerita-cerita yang diberikan olehnya dan hal tersebut membuat S memilih
untuk berdiam diri.
Selama usia 0 5 tahun S tidak pernah mengalami suatu penyakit yang
mengharuskannya dirawat dirumah sakit. Menurut S ketika sakit demam atau flu ia
hanya diistirahatkan dirumah atau dibawa ke dokter dan berobat jalan dirumah.
Imunisasi yang didapatkan S juga cukup rutin dan lengkap, suatu ketika S mengingat
pernah dibawa imunisasi oleh ayah dan isteri pertamanya.
Saat berada di usia anak dan remaja S juga tidak pernah mengalami penyakit
yang mengharuskan untuk dirawat dirumah sakit, hanya sewaktu SMP kelas 2 S ingat
mengalami kecelakaan sepeda motor yang membuatnya harus opname dirumah sakit
selama 3 hari karena patah tulang, setelah itu S diperbolehkan pulang dan dirawat
oleh ayah. Ketika S SMP ibu juga memutuskan keluar dari tempat kerja dan mulai
menekuni bisnis catering.
Ketika bermain dengan teman sebaya saat kecil, S menjadi anak yang menurut
pada teman-temannya. S ingat bahwa ia pernah diancam oleh temannya apabila tidak
menuruti ajakan dalam bermain peran di halaman rumah tidak akan ditemani, S takut
kehilangan temannya dan membuat S menuruti ajakan temannya tersebut. Ketika
remaja S juga sering menjadi pengikut, dimana ketika SMP S sering keliling dengan
teman-temannya dengan sepeda motor, sebenarnya S sangat ingin menolak namun
karena takut dimusuhi akhirnya ia mengikuti saja ajakan temannya tersebut karena
takut dimusuhi dan tidak memiliki teman.

Page 19

RAHASIA

C. Riwayat pendidikan
Tahun

Pendidikan

2000 2001

TK Dharma Wanita

2001 2003

SDN Domas Gresik

2003 2007

SDN Sukomulyo Gresik

2007 2010

SMPN 3 Gresik

2010 2013

SMA 17 Agustus 45 Sby

2015-Sekarang

Universitas Gresik

Keterangan

Pindah karena lebih dekat


rumah

Ekonomi Akuntansi (S1)


IPS terakhir 3,88

Berdasarkan riwayat pendidikan S, S mendapatkan pendidikan mulai dari


taman kanak-kanak hingga Universitas. Selama pendidikan S lancar dan selalu dapat
naik kelas dengan baik. Hanya saja pada saat di Sekolah Dasar S mengalami
perpindahan dua kali, hal tersebut dikarenakan orangtua terlalu jauh untuk
mengantarkan kesekolah sehingga memutuskan untuk memindahkan S kesekolah
yang lebih dekat dari rumah. Setiap akan masuk sekolah ibu S yang akan selalu
menentukan dimana ia akan sekolah, S tidak pernah dilibatkan dalam pemilihan
sekolah.
Pada tahun 2000 2001 S bersekolah di TK Dharma Wanita Gresik, menurut
S selama bersekolah disana S memiliki banyak teman yang perhatian dengan S. S
ingat ketika waktu istirahat teman-teman dan ibunya sering membagi makanan ke S,
karena pada saat itu S dijaga oleh ayahnya dan berangkat sekolah tannpa ditemani
pendamping sehingga seringkali ibu dari teman-temannya iba dan memberi makanan
ke S.

Page 20

RAHASIA

Saat akan bersekolah di Sekolah Dasar orangtua memutuskan untuk


menyekolahkan S disekolah dekat rumah nenek. S bersekolah hingga kelas 2 di SDN
Domas Gresik ditahun 2001-2002, selama bersekolah disekolah ini S selalu
mendapatkan peringkat 10 besar. Karena menurut ibu sekolah SD S terlalu jauh
akhirnya ibu memutuskan S untuk pindah sekolah ke SDN Sukomulyo Gresik 20032007 karena dekat dengan rumah. Selama bersekolah disekolah ini S selalu
mendapatkan peringkat 10 besar dan 5 besar.
Saat bersekolah di SMP orangtua S memutuskan agar S bersekolah di SMPN
3 Gresik 2007-2010. S tidak menolak dan menyetujui hal tersebut. Selama bersekolah
di SMP S tidak aktif dalam bidang ekstrakulikuler karena menurutnya kurang
menarik dan orang-orang didalamnya tidak bersahabat. Pada masa SMP S lebih
menghabiskan waktu dikelas dengan belajar dan mengerjakan tugas. Meskipun S
selalu dikelas dan mengurangi kegiatan ekstrakulikuler S tidak mendapatkan
peringkat selama di SMP. S lulus cepat waktu dan masuk ke SMA pilihan ibunya
kembali, pada saat pemilihan sekolah SMA S memiliki masalah dengan ibunya.
Selama di SMA S bersekolah di SMA 17 agustus 45 Surabaya, dan hidup
mandiri di kost. Saat belajar di SMA S memiliki motivasi bahwa ia akan
menunjukkan kepada ibunya bahwa ia bisa manjadi mandiri dan berprestasi. S kurang
menyenangi sekolahnya namun karena tidak memiliki pilihan kembali akhirnya S
terpaksa untuk tetap sekolah. Selama di SMA S selalu mendapatkan 5 besar, bahkan
di kelas XII ia mendapatkan juara II umum di sekolahnya. Namun sayangnya menurut
S usaha itu tidak mendapatkan pujian dari ibu, ibu hanya memberikan respon biasa
tanpa mengagumi usaha S. Sedangkan ayah S memberikan pujian dan dukungan agar
terus ditingkatkan.
Ketika lulus sekolah S memutuskan untuk langsung kerja dan ingin segera
menunjukkan kemandiriannya pada ibu, namun dalam dunia pekerjaan S beberapa
kali terlihat tidak betah dan meninggalkan pekerjaan tersebut. Saat ibu dan adik

Page 21

RAHASIA

pertamanya keluar negeri untuk bekerja S kembali melanjutkan sekolah di salah satu
universitas di kota gresik dengan mengambil jurusan ekonomi akuntansi. S
memutuskan sekolah kembali dengan harapan agar dapat mendukung pekerjaannya
sehingga mendapatkan posisi yang nyaman. Saat ini S sedang menempuh pendidikan
di semester 4 dengan IPS terakhir yang dimiliki yaitu 3,88 dengan skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan S dalam mengikuti setiap matakuliah cukup baik.

D. Riwayat Pekerjaan
Tahun
2013
2013

Pekerjan
Pabrik Mie Instan
Pabrik Plastik

2013 2016

Diklat

Keterangan
Laboratorium 1 Minggu
Kasir 3 Minggu
3 Tahun (kontrak setiap 6
bulan)

Setelah lulus dari SMA ditahun 2013 S memutuskan untuk bekerja. Selama
bekerja S beberapa kali mengalami perpindahan karena sakit dan diterima bekerja
ditempat lain. Awalnya S bekerja di pabrik mie instan dikota Gresik, waktu itu ia
ditawarkan bekerja oleh salah satu customer ibunya (catering) untuk bekerja dipabrik
tersebut dan akhirnya ia mau dan bekerja disana. S bekerja dibagian bumbu mie instan
dengan job desc menimbang bumbu-bumbu tersebut dengan ukuran yang harus pas
dengan standar. Dalam pekerjaan ini S hanya mambu bertahan selama 1 minggu
karena sakit. Menurut S pekerjaan ini juga tidak cocok dengan dirinya karena ia tidak
diperbolehkan mengobrol satu dengan yang lain saat bekerja, S diminta untuk
memenuhi target supaya cepat selesai.
Setelah keluar dari tempat kerja yang pertama beberapa minggu kemudian S
mendapatkan tawaran bekerja di salah satu pabrik plastik di Gresik dengan posisi
sebagai kasir. Saat itu job desc pekerjaan S adalah mengatur keluar masuknya bahan
baku dan material dalam toko tersebut. Sama dengan pekerjaan sebelumnya S tidak

Page 22

RAHASIA

memiliki teman bekerja yang menyenangkan. Teman sekerja sangat cuek dan tidak
bersahabat, seringkali justru cuek dan menunjukkan perilaku yang tidak suka
terhadap S. Melihat hal ini S mencari pekerjaan yang tidak berbau pabrik dan
melamar di salah satu BUMN. Dalam hitungan hari S dipanggil perusahaan tersebut
untuk tes dan akhirnya menjadi karyawan pada perusahaan tersebut selama 6 bulan
(kontrak). Melihat hal ini S memutuskan untuk mundur dari pabrik plastik dan bekerja
di BUMN tersebut.
Selama bekerja di BUMN tersebut S mendapatkan teman yang lebih
menerima S. Usia karyawan di BUMN tersebut tergolong sudah senior sehingga
seringkali memperhatikan S tanpa menganggapnya sebagai saingan. Setelah
kontrak 6 bulan selesai, S mengalami perpanjangan masa kontrak hingga sekarang.
Masa berakhir kontrak S akan berakhir pada bulan Juni 2016 setelah mengalami
beberapa perpanjangan. Menurut S hal yang membuatnya bertahan sampai saat ini
adalah suasana kekeluargaan yang ada di tempat kerja tersebut membuatnya sangat
nyaman dan seperti memiliki keluarga yang baru dengan ayah dan ibu pengganti yang
tidak didapatkan dirumah. Apabila kontrak tidak diperpanjang oleh BUMN tersebut
S akan beristirahat sebentar dan mulai berbisnis sehingga tidak harus bekerja dengan
orang lain. Sumber dana yang dimiliki saat ini adalah tabungan yang di sisihkannya
selama bekerja 3 tahun di BUMN tersebut.

E. Pergaulan Sosial
Ruang lingkup pergaulan yang dimiliki S saat ini tidak terlalu banyak.
Dilingkungan rumah selain tinggal sendirian, hubungan dengan tetangga rumah tidak
terlalu akrab. Hal ini ditunjukkan dengan S tidak mengenal tetangga secara detail. S
mengungkapkan bahwa tetangga dirumah yang baru ini sedikit berbeda dengan
rumah lama, tetangga baru lebih tertutup dan jarang mengajak mengobrol meskipun
seringkali anak-anak tetangga tersebut sering ditegur oleh S. Tidak hanya itu, S juga

Page 23

RAHASIA

memiliki pemikiran bahwa penyebab renggangnya hubungan dengan tetangga


tersebut karena S jarang berada dilingkungan rumah. Mengingat S bekerja sambil
kuliah sehingga sering pulang larut malam dan menghabiskan waktu untuk istirahat
di rumah termasuk dihari libur.
Dalam pergaulan di perkuliahan S mengaku hanya memiliki dua teman saja,
karena teman-temannya tersebut dianggap lebih mampu memahami kondisi dan
perasaan S. Dalam lingkungan kampus, ada seorang mahasiswa yang sangat tidak
disenanginya sama sekali. Orang tersebut terlihat sangat ambisius, dan tidak mau
disalahkan sehingga kadangkala S sering terbawa perasaannya (marah dan kesal)
ketika memperhatikan orang tersebut.
Suatu saat S pernah menegur orang tersebut didepan umum, tatkala orang yang
bersangkutan terlalu banyak bicara tanpa memberikan kesempatan anggota kelompok
lain untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari orang lain. S segera menegur
dengan suara yang cukup keras agar orang tersebut mau bergantian dalam diskusi,
saat itu menurut S suasana kelas langsung hening dan orang yang bersangkutan
langsung duduk dan terdiam.
Dalam pergaulan ditempat kerja, S lebih dekat dengan beberapa orang yang
memiliki usia lebih tua dari dirinya. Seringkali S berdiskusi dengan senior di tempat
kerja berkaitan tentang masalah dan persoalan yang dihadapi. S sangat senang ketika
senior tersebut mampu meyakinkan dan memberikan saran apa yang harus dilakukan
oleh S. Meskipun sudah bekerja selama 3 tahun dibagian diklat dengan status kontrak
yang terus menerus diperpanjang oleh perusahaan, S cukup menikmati pekerjaannya
saat ini.
Berkaitan dengan hubungan sosial yang lebih intensif dengan seseorang, S
masih sedikit enggan untuk menceritakannya. Sejak kepergian ayah S belum
mendapatkan pasangan, namun S pernah berpacaran sewaktu duduk dibangku SMP
dan SMA. Setelah ayahnya meninggal ia belum memfokuskan diri untuk membangun

Page 24

RAHASIA

suatu hubungan khusus. Namun, belakangan ini S dekat dengan seorang pria, pria ini
menurut S cukup misterius karena seringkali sang pria memberikan kejutan-kejutan
yang sebelumnya tidak diketahui S. Hal ini membuat S mulai tertarik dengan pria
tersebut, karena ada usaha dari pria tersebut dalam mendekatinya.
Kejutan tersebut seringkali dianggap S sangat menyenangkan contohnya pada
saat sang pria sedang berada diluar pulau, dan S mengajak untuk menonton film
kesukaan. Dari yang awalnya mengatakan tidak bisa karena sibuk, sang pria dengan
sengaja datang jauh-jauh dengan mendadak dan memintanya membeli tiket bioskop
untuk nonton bersama. Menurut S pria ini juga memiliki beberapa sikap yang mirip
dengan ayahnya, namun karena alasan tertentu S masih belum memiliki komitmen
menjalin hubungan yang lebih serius pada pria tersebut.

F. Pandangan Mengenai Diri


S mengaku kurang percaya diri dengan kondisinya saat ini, menurutnya hal
yang paling tidak disukai pada dirinya saat ini adalah S terlihat gendut dan memiliki
badan yang kurang proposional. Hal ini menyebabkan ia kurang percaya diri saat
bertemu dengan orang lain khususnya pada lawan jenis yang disukainya. Harapan
kedepan S ingin memiliki pekerjaan yang tetap, sehingga ia tidak perlu lagi melamar
ke berbagai perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan.
Besar harapan S untuk dapat lulus kuliah tepat waktu sehingga ia
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sekarang, sehingga ia dapat
membuktikan keberhasilan dan kemandiriannya kepada ibu. Harapan tersebut
bertujuan agar S mendapatkan pengakuan dari ibu, kalau sebenarnya S adalah orang
yang mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. S juga mengaku hal tersebut
dilakukan supaya mendapatkan pengakuan dari ibu dan S dapat diandalkan. Dalam
beberapa tahun kedepan S mengharapkan kehidupan yang bahagia, dimana S

Page 25

RAHASIA

memiliki seorang suami yang baik, memiliki anak dan dapat membahagiakan seluruh
keluarganya.
Dalam hubungan dengan adik pertama S sangat membutuhkan adik pertama
untuk jujur pada S apakah ia masih membencinya sebagai kakak sejak konflik
tersebut. Sedangkan kepada ibu S menuntut agar ibu mau minta maaf kepada S karena
ibu telah mengkhianati ayah dan menyakiti hati S dengan perilaku yang tidak disukai
oleh S. Harapan kedepannya S dapat lebih dekat dengan ibu dan adik pertama seperti
S dekat dengan adik bungsunya, namun hal tersebut terasa masih sulit karena
meskipun S sudah mencoba untuk mendekat didalam lubuk hatinya yang terdalam
masih menyimpan sakit hati terhadap keduanya.

G. KESIMPULAN SEMENTARA
S memiliki kecerdasan yang baik, namun kecerdasan tersebut hanya digunakan
ketika S ingin menunjukkan kepada orang lain atau ingin membuktikan hal tersebut
kepada orang lain karena motivasi tertentu. Hal ini terlihat dari prestasi S pada waktu
SD yang selalu mendapat 10 besar. Sewaktu SMP S tidak menunjukkan prestasi
karena pada waktu itu tidak ada hal yang perlu ditunjukkan oleh S. Saat berkonflik
dengan ibunya saat akan memasuki sekolah menengah atas kejuruan, S memiliki
motivasi bahwa ia harus mendapat pengakuan dari ibunya. Prestasi ditunjukkan
dengan S mendapat 5 besar dan usahanya dalam bekerja setelah sekolah. Seolah
tidak cukup S melanjutkan kuliah, hal yang sama dilakukan oleh S, dimana ia ingin
menunjukkan keberadaannya dengan menghasilkan IP yang tinggi (3,88). S juga
menempuh kuliah setiap hari dimalam hari, sedangkan pagi hingga sore
dihabiskannya untuk bekerja. S tidak mengharapkan pemberian uang dari ibunya
yang bekerja sebagai TKI, namun ia mencukupi kebutuhan rumah tangga, kuliah, dan
adik bungsunya dengan hasil pekerjaannya.

Page 26

RAHASIA

Selain itu saat menyelesaikan masalah dengan orang-orang yang dekat, S


cenderung lebih banyak menggunakan emosi seperti marah maupun ngomel.
Setelah marah-marah atau mengungkapkan apa yang ada di pikiran S, S akan
langsung memilih diam dan meninggalkan orang tersebut. Hal ini mengakibatkan S
cenderung kurang mampu menyelesaikan sebuah masalah dengan baik, sehingga
masalah tersebut akan muncul lagi di suatu waktu. Hal ini dilakukan pula dengan
orang yang tidak terlalu dekat dengan S. S terkadang merasa bingung dan memiliki
potensi yang menuntut agar orang lain yang harusnya terlebih dahulu memahami S.
S merupakan orang yang memiliki teman terbatas, namun S mampu
memahami teman-temannya secara detail. S memiliki ambisi sangat besar terutama
ambisi dalam menunjukkan kemampuannya kepada sang ibu. Bisa jadi ambisi
tersebut didasarkan S agar ia mendapatkan perhatian dari ibu ataupun membuktikan
kepada ib bahwa S adalah orang yang mandiri dan tidak tergantung.
Pada saat ini S berusia 20 tahun, menurut Erickson usia ini berada diantara
remaja akhir dan dewasa awal. Dimana ada kepentingan dalam diri dalam
menentukan tujuan hidup dan mengeksplorasi karir serta kebutuhan untuk menjalin
hubungan yang intim dengan orang lain. Apabila dilihat tugas S pada remaja akhir ia
sudah dapat bekerja namun kurang mantap dalam menentukan tujuan. Tugas
perkembangan dewasa awal dalam menjalin hubungan dalam bentuk hubungan
dengan lawan jenis kurang tercipta secara baik karena S masih terlihat sibuk
mencapai tujuannya di masa remaja akhir.
Dari hasil anamnesa, menunjukkan bahwa S memiliki kebutuhan untuk
menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Contohnya waktu dimasa sekolah S
membutuhkan dukungan sosial dan hubungan sosial dengan orang lain karena takut
ditinggal teman sebaya ia rela diajak bermain meskipun tidak disenangi. Ketika S
dapat menemukan seseorang yang memiliki kesamaan dengan dirinya ia akan
mempertahankan hubungan tersebut serta menjaga hubungan agar tidak terganggu.

Page 27

RAHASIA

Dan ketika seseorang tersebut hilang ia akan mengalami kesepian dan kesedihan yang
luar biasa, contohnya pada ayahnya meninggal, ia berusaha mendapatkan teman
cerita dan berbagi suka duka. Ketika ayah meninggal, S mencari sosok teman
pengganti tersebut ditempat kerja (pabrik mie dan pabrik plastik) namun tidak
menemukannya, dan pada akhirnya S menemukan sosok pengganti tersebut pada adik
bungsu dan teman-teman kerjanya.

H.

TEKNIK ASESMEN DAN PERTIMBANGAN PEMILIHAN


Teknik assessment yang dipakai adalah :
1. WB (Weschsler Bellevue) digunakan untuk melihat kemampuan atau potensi
kecerdasan subjek.
2. Grafis yang terdiri dari WZT, DAP (Draw a Person), BAUM, dan HTP. Ketiga
tes ini dipilih untuk dapat mengungkapkan kepribadian subjek baik relasi
interpersonal maupun dengan orang lain di lingkungannya melalui gambar.
3. RO (Rorschach) dgunakan untuk menggambarkan karakteristik kepribadian
subjek seperti grafis. Kepribadian subjek mencakup inteligensi atau kognitif dan
keadaan emosi individu.
4. TAT (Thematic Apperception Test) sama dengan tes RO dan Grafis, tes ini juga
mengungkapkan kepribadian dengan cara projektif.

Page 28

RAHASIA

I.

1.

REKAPITULASI HASIL ASESMEN

ASPEK
Kemampuan
intelektual/kognitif :
a. Kecerdasan
Kecerdasan yang
dimiliki oleh S
tergolong diatas
rata-rata.
Kapasistas
kecerdasan yang
dimiliki oleh S
belum digunakan
secara maksimal.
b.

Sistematika
berpikir
Dalam
menghadapi
masalah,
sistematika
berpikir yang
digunakan oleh S
cukup baik.
Namun pada
beberapa situasi S
masih kurang
fleksibel
khususnya ketika
menghadapi
masalah yang
berkaitan dengan
emosi.

WB
Menunjukkan
bahwa kapasitas
kecerdasan pada
S belum
digunakan
secara
maksimal.

WZT
Kemampu
an S dalam
hal
sistematika
berpikir
kurang
fleksibel, S
kurang
dapat
membedak
an atau
mengerjak
an
pekerjaan
yang
membutuh
kan
keteraturan
. Ketika
dihadapkan pada
permasalah
an yang
berkaitan
dengan
emosi, S
kurang
dapat
menangani
nya dengan
baik
sehingga
terdapat

BAUM
Ragu-ragu
dalam
menghadapi
realita,
cenderung
mengambil
keputusan
secara cepat
dan tiba-tiba.
Melihat
masalah
tidak terlalu
dalam
bahkan
kurang
mengerti
maksud
yang
sebenarnya

HTP
Dalam
melihat
suatu
masalah, S
kurang
memahami
secara utuh,
sebab-akibat
dari
peristiwa
yang
dialami.
S
membutuhka
n ruang yang
lebih dalam
menyelesaik
an sebuah
masalah.

DAP
Dalam
memecahkan
sebuah masalah
masih
cenderung
membutuhkan
bantuan dari
orang lain
(dependent).
Butuh bantuan
orang lain untuk
supervisi dan
membimbing S
dalam
memecahkan
masalah dan
mencari solusi.

TAT
Sistematika berpikir
dalam memecahkan
sebuah masalah
cukup baik, namun
pada beberapa kartu
masih kurang yakin
dan merubah cerita.
Ada kartu diceritakan
kurang realistis (kartu
8GF). Cara
memecahkan masalah
terlihat berdasarkan
apa yang sewajarnya
atau selayaknya
dilakukan saja.

RO
Kapasitas intelektual yang
dimiliki oleh S berada diatas
rata-rata. Namun S belum
menggunakan kapasitas
tersebut secara optimal,
karena ada hambatan
emosional dalam dirinya. S
memiliki kemampuan
berpikir secara konseptual,
Namun kurang fleksibel
dalam melakukannya.
Memiliki pola pikir yang
teratur berdasarkan
pengalaman yang ada di
masa lalu. Sehingga dapat
membantu S dalam
menghadapi situasi yang
baru.

Page 29

RAHASIA

ASPEK

2.

c.

Logika, Cara
Melihat &
Memecahkan
Masalah.
Dalam memahami
sebuah masalah,
kurang memahami
masalah tersebut
secara utuh,
terjebak pada
situasi emosional.
pemahaman sebabakibat dari
peristiwa yang
dialami kurang
mendalam.
Menyelesaikan
masalah
membutuhkan
ruang dan waktu
yang lebih banyak

d.

Potensi Kreatif
Belum
menunjukkan
adanya potensi
kreatif didalam
kecerdasan atau
dalam
penyelesaian
masalah.

Minat intelektual dan


ambisi
Ambisi yang dimiliki oleh
S terlihat cukup tinggi.

WB

WZT
kecemasan
.

Minat S secara
intelektual
terlihat
cenderung lebih

Harapan
dan ambisi
yang
dimiliki S

BAUM

HTP

DAP

TAT

RO

Proses mental yang dimiliki


oleh S tergolong cepat,
minat dan ambisi secara
intelektualitas juga terlihat

Page 30

RAHASIA

ASPEK
Salah satunya terlihat
dalam keinginan yang kuat
untuk menggapai cita-cita.
Namun hal tersebut
kurang didukung dengan
minat. Minat S dalam
mendukung ambisinya
tersebut terlihat kurang,
tergambar dari semangat
juangnya yang kurang
dalam menggapai citacitanya tersebut.

WB
rendah
dibandingkan
ambisi yang
dimiliki.
Meskipun
Ambisi yang
dimiliki oleh S
cukup kuat
(lebih tinggi),
namun hal
tersebut kurang
ditunjang
dengan minat
secara
intelektual.

WZT
cukup kuat
untuk
mencapai
cita-cita
dimasa
depan.
Namun
daya
juang/
minat
untuk
menggapai citacita
tersebut
masih
kurang di
tunjukkan.

BAUM

3. Kontrol & dorongan


a. Kemampuan
mengelola dorongan
yang disesuaikan
dengan kebutuhan
diri (internal)dan
tuntutan lingkungan
(eksternal).
Kemampuan dalam
mengontrol kebutuhan
yang sifatnya jangka
pendek masih dapat
diatasi. Namun
terkadang kontrol yang

Arithmatic = R
Kurang mampu
mengelola
dorongan yang
dibutuhkan
dalam
menghadapi
tuntutan yang
ada
dilingkungannya.

Ekspansi
ada 5
kotak = 3,
4, 6, 7, dan
8
Menunjukkan
keinginan
subjek
akan ruang
yang lebih
besar.
Aspirasi/ke
inginan

Dorongan
yang besar
dalam diri,
kontrol
terhadap
dorongan
kurang baik
sehingga
terkesan
menggebugebu.
Kecendrung
an
memutuskan

Digit Span = R

HTP

DAP

Membutuhkan
ruang yang
lebih besar
dalam
beraspirasi.
Memiliki daya
juang namun
tidak ada arah.
Kontrol diri
masih kurang
dikelola secara
maksimal.

TAT

S memiliki kebutuhan
yang cukup tinggi
untuk memuaskan
kebutuhan orang lain,
memberikan simpati,
membantu dan
mendukung orang
lain. Namun hal
tersebut kurang
didukung oleh adanya
teman dan orang
disekitarnya.

RO
cukup. S memiliki cita-cita
yang cukup didukung
dengan daya juang yang
memadai. S memiliki rasa
ingin tahu yang besar (kritis)
namun cenderung memiliki
minat yang kurang. S
mempunyai kemampuan
yang lebih baik dalam
menghadapi masalahmasalah yang bersifat
praktis.
Kemampuan menghadapi
masalah cenderung praktis
berdasarkan pengalaman
yang sudah terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, ada
usaha yang kuat untuk
mencapai konsep yang
bersifat menyeluruh dan
organis, tetapi kurang
didukung dengan potensi
yang dimiliki.
S mengontrol perilakunya
terhadap lingkungan namun
tidak menggangu realitas
yang ada. Ruang lingkup
kehidupan yang dimiliki oleh
S cukup terbatas namun
dapat tetap hidup nyaman
dan senang bersama dengan
orang lain yang berada
didekatnya.
S
dapat
mengontrol
kebutuhan jangka pendek
tanpa menimbulkan konflik

Page 31

RAHASIA

ASPEK
dilakukan terlalu
berlebihan pada
kebutuhan tersebut,
sehingga menghasilkan
respon yang terkesan
dibuat-buat.
b.

c.

Konfigurasi needs
Pada beberapa kondisi,
terkadang kurang
mampu mengelola
dorongan yang
sehingga menimbulkan
kesan mengebu-gebu.
Kesesuaian antara
ambisi dan potensi
S memiliki potensi
ambisi yang lebih
besar dibandingkan
dengan potensinya.

WB
Kurang mampu
menyusun dan
mewujudkan/me
nyatakan
kebutuhan
kebutuhan
dalam dirinya.
Perbandingan
OIQ dengan
FIQ = 104 < 98
Ada perbedaan
nilai 6. Ambisi
lebih besar
dibandingkan
potensi yang
ada.

WZT
lebih besar
dibandingk
an dengan
potensi
yang ada.
Ambisi
besar
namun
daya
dobrak
kurang
kuat.

BAUM
suatu
keputusan
secara
mendadak
dan raguragu dalam
menghadapi
realita.

HTP

DAP

TAT

RO
dalam
diri.
S
dapat
mengesampingkan
kebutuhan yang menuntut
kepuasan
segera
untuk
memenuhi kebutuhan yang
lain. S memiliki ketegangan
dalam diri yang cukup tinggi
sehingga ia cenderung tidak
mampu
mendayagunakan
sumberdaya didalam dirinya
untuk mencari pemecahan
yang konstruktif dalam
masalah-masalah
yang
ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.
S memiliki kontrol yang
berlebihan, sehingga respon
sosial yang diberikan
cenderung dibuat-buat. S
tidak mau terlibat dalam
memberikan reaksi
emosional yang mendalam
meskipun lingkungan
menuntut respon tersebut
muncul dalam diri S. Ketika
dihadapkan pada situasi
yang kurang menyenangkan,
S masih dapat mengatasi hal
tersebut dengan
mengeluarkan emosi-emosi
tersebut dengan bebas tanpa
hambatan. S juga dapat
menarik diri atau melakukan
represi ketika kurang
nyaman dengan lingkungan
sehingga energi yang

Page 32

RAHASIA

ASPEK

4. Kehidupan emosi/afeksi
a. Ekspresif/tidak
S dapat memberikan
ekspresi secara
spontan. Dalam
beberapa kondisi
membutuhkan waktu
untuk menyesuaikan
diri dengan
lingkungan.
b. Sensitif/tidak,
kepekaan
S cukup spontan
dalam menyesuaikan
diri dengan
lingkungan yang
menuntut adanya
sesnsitifitas dan
kepekaan. Namun
respon yang
diberikan oleh S
kurang mendalam,
dan pengelolaan

WB

WZT

BAUM

a. S cukup
dapat
berekspresi
secara spontan.
Namun dalam
beberapa situasi
S membutuhkan
waktu untuk
menyesuaikan
kondisi dirinya.

Kepekaan
untuk
menyesuai
kan diri
dengan
lingkungan
serta sifat
spontan
terlihat
cukup,
namun
kurang
mendalam.
Empati
kurang
mendalam,
pengelolaa
n perasaan
terbatas.

Reaksi
cepat,
mudah
marah, dan
bawel. Amat
peka
terhadap
kritik dari
luar.

b. Berkaitan
dengan
kepekaan
dengan
lingkungan
sosial, S dapat
merumuskan
apa yang harus
dilakukan saat
menghadapi
situasi
lingkungan.
Namun ketika

HTP

DAP

TAT

Menghindari
konflik dan
keterlibatan
dalam hubungan
interpersonal.

Rasa optimis pada S


cukup terlihat baik,
namun hal tersebut
juga berlawanan
dengan adanya rasa
kecewa, sedih, dan
putus asa. Fluktuasi
happy dan unhappy
terlihat berubah-ubah.
Menunjukkan adanya
perubahaan mood
yang tidak konsisten.

RO
bersifat afektif tersebut
dapat diatur dengan lebih
baik.

S kurang memiliki sikap


yang
tanggap
terhadap
lingkungan. S melakukan
kontrol yang berlebihan
sehingga
respon
yang
dihasilkan cenderung dibuatbuat. Namun, S masih dapat
memberikan tanggapan yang
normal ketika ada stimulasi
emosional
dari
lingkungannya.
Ada
kecendrungan
penolakan
atau
kurang
baiknya perkembangan akan
kebutuhan afeksi. Hal ini
menghambat
proses
perkembangan kepribadian
pada S. Ada indikasi
kerusakan
dasar
pada
organisasi kepribadian serta
kurangnya
kedalaman
emosional yang begitu besar,
sehingga S mendapatkan

Page 33

RAHASIA

ASPEK
perasaan yang ada
pada dirinya terbatas.
c. Penghayatan
perasaan (happyunhappy, optimispesimis)
Ada fluktuasi happy
dan unhappy pada
diri S. Sehingga hal
ini menunjukkan
adanya perubahan
mood yang kurang
konsisten.
5.

Relasi
Sosial/Penyesuaian diri
a. Ektrovert/introvert
Dalam aktifitas seharihari S memiliki
kecendrungan
memiliki kepribadian
tertutup (introvert)
b. Penempatan diri
(normative, rasa
percaya diri,
kemandirian)
S terlihat senang
dengan aktifitas diluar
rumah, dan
kemandirian diri tinggi
dengan tidak
bergantung dengan
orang lain. Ada
keinginan untuk

WB
dihadapkan
pada keharusan
untuk
melaksanakanny
a S cenderung
terlihat kurang.

WZT

BAUM

HTP

DAP

TAT

RO
hambatan pokok dalam
penyesuaian secara umum.
Disatu sisi S masih dapat
dengan
bebas
mengemukakan
ekspresi
emosi yang dimilikinya
dengan kontrol dengan baik.

Penerimaan
emosional
kurang.
Ada
kebutuhan
untuk
menjadi
pusat
perhatian.

Introvert
(cenderung
kekiri), ada
sifat
dominan.
Banyak
aktivitas
tetapi tidak
menentu,
mudah
terpengaruh.

Menyibukkan diri
diluar
lingkungan
rumah,
dibawah
otoritas ibu
ada
keinginan
untuk hidup
mandiri.
Kurang
dapat
mengidentifi
kasi diri
sendiri.

Masih dapat
beradaptasi
secara baik, ada
keinginan untuk
bertindak seperti
orang dewasa,
memiliki
hambatan untuk
melakukan
kontak sosial.
Kecendrungan
untuk
menghindari
konflik/kurang
suka
menghadapi
realita.

Hubungan Hero
dengan orang lain
terlihat kurang
fleksibel, dalam
beberapa cerita Hero
merasa diancam, dan
kurang peka dalam
berelasi sosial (kartu
10). S terjebak
dengan kondisi yang
membingungkan dan
kacau terhadap
lingkungannya.

Perilaku S lebih ditentukan


oleh faktor yang ada didalam
dirinya dibandingkan faktor
yang ada dilingkungannya. S
memiliki kecendrungan
introversif karena
ekstraversif dinilai belum
dapat dijadikan sebagai
suatu hal yang dibutuhkan
oleh S. Orientasi
berlangsung secara konsisten
dalam waktu yang lama,
sehingga orientasi yang
dimiliki oleh S cenderung
merupakan sifat bawaan
ilmiah.

c. Dalam
menghayati
perasaan dalam
dirinya S
tergolong
cukup.

S cenderung
sedikit tertutup
(introvert)

Dalam beberapa
waktu S
menunjuk-kan
kesibukkannya.
Kemampuan S
dalam menaruh
rasa empati dan
asertif tergolong
kurang

Page 34

RAHASIA

ASPEK
dianggap sebagai
orang dewasa.

WB

WZT

S lebih cepat
menyelesaikan
suatu persoalan
ketika diberikan
contoh dan pola
pengerjaan
terlebih dahulu.

Cara
penyelesai
an konflik
kurang
kreatif,
kurang
fleksibel.
Sistematik
a berpikir
kurang.

BAUM

HTP

DAP

TAT

RO

c. Empati, asertif/tidak
Kemampuan S dalam
memberikan rasa
empati dan sikap
asertif tergolong masih
kurang.
d. Identifikasi peran jenis
kelamin.
6.

Konflik & cara


penyelesaiannya
a. Defence mechanism
yang digunakan
Ada kecendrungan
untuk menghindari
sumber masalah.
b. Coping style
Penyelesaian masalah
berdasarkan apa yang
sudah pernah/biasa
dilakukan, kurang ada
usaha penyelesaian
masalah yang kreatif.

Kecemasan
datang dari
otoritas ibu.
(ada
pengulangan
di dinding
rumah)

Penyelesaian masalah
berdasarkan apa yang
sewajarnya
dilakukan.
Menghindari konflik,
dan mengharapkan
bantuan dari orang
lain.

Ada usaha yang kuat pada


diri S untuk mencapai
sebuah konsep yang utuh.
Namun kurang didukung
dengan potensi yang ada.
Memiliki kontrol diri yang
cukup optimal dalam
perilakunya. Terkadang
terkesan menghindari
masalah.

c. Kecemasan
Sumber kecemasan
berasal/datang dari ibu.
d. Agresif/tidak
-

Page 35

RAHASIA

7.

ASPEK
e. Reality testing
Insecurity dan anxiety
S memiliki kecemasan, dan
ada perasaan tidak aman
terhadap lingkungannya.

WB

WZT

S memiliki
kecemasan. S
memiliki rasa
tidak aman
terhadap
lingkungannya.

BAUM

HTP

DAP

TAT

RO

Dalam beberapa hal S masih


terlihat ragu dalam
memberikan jawaban
berdasarkan stimulus kartu
yang diberikan. S masih
ragu dan takut salah dalam
memberikan sebuah
jawaban.

Masalah-Masalah Yang Dihadapi Saat Melakukan Tes


WB
RO
Administrasi :
Administrasi:
1. S berulang kali
1. Cara melakukan inquiry
dingatkan untuk tidak
2. Kapan dilakukan testing
bermain handphone saat
the limits (sering
menjalani tes, namun
dilupakan)
beberapa kali S
melanggar hal tersebut.
Skoring:
1. Penetapan basal rating,
kadang-kadang kurang
memperhatikan respon
populer
2. Kecermatan dalam
melakukan skoring
Interpretasi:
Dalam memberikan
interpretasi pada setiap alat

TAT

GRAFIS

Interpretasi :
Masih berpegang pada
buku panduan, dan kurang

Page 36

RAHASIA

tes tester masih kurang yakin


dan masih belum terlalu
paham dalam memberikan
tes RO.
Simpulan & Dinamika
Kepribadian:

melihat tes secara


keseluruhan.

Kemampuan membuat
simpulan masih berpatokan
pada buku panduan.

Page 37

J. BAGAN DINAMIKA KEPRIBADIAN


Proses Internal
Ada rasa cemburu ketika
adik kedua lahir.
Keterampilan untuk
AWAL KEHIDUPAN
memiliki hubungan dalam
(sampai dengan 5
lingkungan sosial kurang
tahun)
terlatih dengan baik.

PENDIDIKAN
DASAR

PENDIDIKAN
MENENGAH

Memiliki rasa takut


ditinggal oleh teman saat
bermain.
Ada perasaan tidak
berdaya, mendapat aturan
dari ibu yang sangat
ketat.

Kurang memiliki minat


untuk bersosialisasi dengan
teman karena tidak cocok
dengan lingkungan sekolah
(SMP).
Kecewa dengan ibu karena
ibu mencintai pria lain.
Kehilangan sosok pendengar
dan penghibur
Rela diperalat oleh temanteman

Peristiwa Eksternal
Ibu sibuk bekerja di luar
rumah, S diasuh oleh
ayah.
Peran seorang ibu pada
kehidupan S kurang.
Ayah sudah berusia
diatas 60 tahun,
mengasuh S hanya
sebatas memantau.

Saat di TK tidak pernah


diantar oleh ibu, hal ini
membuat S tidak mengenal
ibu secara penuh.
Pindah sekolah dasar
sebanyak 2 kali kdan tidak
dilibatkan dalam pemilihan
sekolah.
Pengasuhan diserahkan ke
orang lain (nenek) membuat
S bingung ikut aturan yang
mana
Ibu memposisikan supaya S
bisa memenuhi kebutuhan
secara mandiri

Saat SMP ibu tidak


memberikan kesempatan
pada S untuk memilih
sekolah yang diharapkannya.
Ibu menyekolahkan S diluar
kota, menimbulkan kesan
supaya tidak diganggu
Ayah meninggal
Tidak mendapatkan
dukungan emosional, dan
motivasi dari lingkungannya.

Page 38

PENDIDIKAN
TINGGI & TEMPAT
KERJA

SIGNIFICANT LIFE
EVENTS

Tidak menyukai pekerjaan yang


membatasi dirinya (pekerjaan yang
terlalu monoton contohnya pabrik
mie instan dan kasir di toko
bangunan).
Lebih menyukai pekerjaan yang
tidak memberinya ruang terbatas
(tempat kerja sekarang).
Memiliki motivasi yang tinggi
untuk sekolah dengan biaya
sendiri agar dapat membahagiakan
ibu, menunjukkan kepada ibu ia
bisa mandiri dan tidak tergantung
dengan orang lain.
Sifat dominasi muncul pada
teman-teman terdekat .
Ada keinginan menjadi pribadi
yang dewasa.

Tetangga yang ada di perumahan S


memberikan jarak, dan enggan
menerima tetangga untuk datang
bertamu
Lingkungan kantor tempat yang
menyenangkan karena tidak terlalu
mendominasi, ketika salah diajarkan
dan dibimbing dengan tidak
dimarah,
Lingkungan tempat kerja saat ini
memberikan kesempatan pada S
untuk berpendapat, dan
mengungkapkan ide-idenya.

Conditioning : Menuruti semua keinginan


ibu karena tidak pernah diberikan
kesempatan untuk terlibat dalam pemilihan
sekolah, semasa kecil bermain dengan teman
hanya berperan sebagai followers, ketika
SMP dan SMA lebih senang menuruti
permintaan teman, menjaga perasaan senior
di tempat bekerja untuk menjaga perasaan
Conditioning : Memiliki masalah dengan
adik kemudian tidak terselesaikan, memiliki
masalah dengan ibu tidak terselesaikan, saat
ini terlihat seakan-akan cenderung
menghindari masalah.

Page 39

KEPRIBADIAN

HAKIKAT
KECEMASAN

LEVEL PERSONAL

LEVEL INTERPERSONAL

Kurang empati.
Kurang percaya diri
Berfokus pada diri sendiri.
Introvert.
Menyelesaikan masalah
dengan berdiam diri dan
memilih menghindari
konflik.
Berteman dengan orangorang yang dapat mengikuti
peraturannya.
Ingin dianggap dewasa.

Adanya harapan memiliki


kehidupan yang mandiri
tanpa bantuan dari orang lain
Hanya menyukai situasi
kerja yang tidak banyak
menuntut justru memberikan
ruang gerak yang lebih
bebas.

Tidak bisa membuktikan kepada ibu dan orang lain


bahwa ia bisa mandiri.
Ada orang lain yang lebih mendominasi.
Ruang gerak dalam kebebasan dibatasi.
Dijauhi tema-teman yang ada disekitarnya.

Positif
Negatif
Dapat bekerja dengan baik Kontrol diri terhadap
apabila diberi kesempatan
respon dan impulsif dalam
untuk beraspirasi. Dengan
diri terlalu kuat.
tidak membatasi ruang
Ketika diberikan tuntutan
gerak yang dibutuhkan.
pekerjaan dengan batasan
Ambisi yang dimiliki
yang tinggi butuh waktu
besar
menyesuaikan diri dalam
waktu yang cukup lama.
Minat kurang.
Senang dan menikmati
Kurang dapat membangun
pekerjaan dengan bertemu
hubungan dengan orang
orang yang berbeda setiap
lain dengan melibatkan
hari.
afeksi.
Page 40

LEVEL
PROFESIONAL

Senang dapat membantu,


membahagiakan dan
menolong orang lain.
Ada keinginan yang kuat
untuk menunjukkan
kemandirian.
Keinginan untuk mandiri
kuat, ada usaha menetap
disuatu pekerjaan. Selain
itu mengembangkan diri
dengan melanjutkan
kuliah di perguruan tinggi.
Memiliki antisipasi diri
yang baik, dan memiliki
cara pandang kedepan.
(Ada niat untuk memulai
usaha andaikala suatu saat
kontrak dalam pekerjaan
tidak diperpanjang).
Ambisi dalam diri sangat
kuat, namun masih belum
dikelola dengan baik.

Cenderung menghindari
penyelesaian konflik.
Saat memiliki masalah
dengan orang lain
terkadang menyimpan
perasaan kurang enak.
Masih sekedar
perencanaan, cita-cita
besar namun belum ada
langkah-langkah yang
nyata.
Terkadang masih kurang
peka dengan kondisi
lingkungan.
Belum memikirkan hingga
sejauh mana, atau belum
dapat memberikan
prediksi sampai sejauh
mana langkah yang
diambil tersebut berhasil
atau tidak untuk
dilakukan.

Page 41

RAHASIA

URAIAN DINAMIKA KEPRIBADIAN


Secara umum S merupakan pribadi yang berada dipertengahan peralihan dari remaja
akhir ke dewasa awal. Dalam usia peralihan seperti saat ini, seseorang dihadapkan pada
pencarian jati diri dan memulai tahapan dewasa awal. Tugas perkembangan pada dewasa
awal dalam tahapan ini diantaranya yaitu mulai menjalin hubungan yang lebih serius dengan
lawan jenis, bekerja secara mandiri, dan memiliki tujuan hidup yang terarah dan memiliki
cara yang lebih pasti. Tuntutan lingkungan dalam lingkungan kehidupan di sekitar orang
tersebut tentunya juga semakin meningkat dibandingkan pada saat dimasa remaja akhir. Pada
awalnya lingkungan memandang bahwa seorang remaja memiliki tugas belajar, namun disaat
masa dewasa tuntutan di lingkungan sosial juga meningkat seperti memiliki pekerjaan tetap,
hubungan dengan masyarakat yang terjaga dan terbangun, dan lain sebagainya.
Pada tahapan dewasa awal, S wajar apabila bimbang ketika dihadapkan pada situasi
yang mengharuskan dirinya untuk dapat hidup secara mandiri. Di satu sisi S memiliki
kemandirian yang tinggi diantaranya dengan memiliki pekerjaan, sehingga dapat mencukupi
kebutuhan sehari-hari termasuk biaya kuliah, namun disatu sisi yang lain S juga
membutuhkan dukungan dari orang lain meskipun hal tersebut tidak ditunjukkan secara jelas
di lingkungan. S sejatinya masih membutuhkan bimbingan dalam bersosialisasi, melatih
kepekaan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, dan menyelesaikan masalah
melalui penyelesaian yang fokus kepada akar permasalahan, bukan penyelesaian kearah yang
pelarian. Hal ini dapat terjadi pada beberapa orang, sehingga dalam hal ini S memerlukan
dukungan, bimbingan dari orang lain.
Uraian berikut ini akan memaparkan beberapa hal yang perlu dijadikan sebagai
fokus agar S dapat berkembang optimal untuk menjadi pribadi yang lebih dapat berpikir
dewasa dan dapat lebih berafeksi dalam memahami lingkungan yang ada disekitarnya. Hal
ini diperlukan mengingat S memiliki tanggung jawab yang harus ditanggung oleh dirinya
sendiri, serta dibutuhkan pada saat S beranjak ke tugas perkembangan dewasa. Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan pada S dalam usaha pembentukan diri secara umum.

Page 42

RAHASIA

Penyesuaian Diri Secara Umum


Secara umum, S mendapatkan kesulitan ketika dihadapkan pada situasi yang
menuntut dirinya untuk berekspresi dengan orang lain. S masih membutuhkan bimbingan
dan dukungan dari orang lain yang lebih senior dan berpengalaman. Dalam mengerjakan
sebuah pekerjaan, S membutuhkan contoh atau pola terlebih dahulu untuk selanjutnya dapat
dikerjakan oleh dirinya sendiri secara mandiri. S bukan tipe seseorang yang harus
mengerjakan sesuatu secara cepat terlebih hal tersebut berkaitan dengan angka. Contohnya
ketika bekerja dibagian laboratorium pabrik mie instan, tuntutan dalam menghitung secara
cepat dan tepat diperlukan dan hal tersebut terkadang tidak terpola hal inilah yang kemudian
membuat S tidak melanjutkan pekerjaannya karena tidak mampu mengikuti pola pekerjaan
tersebut. Selanjutnya S bekerja di salah satu pabrik plastik, S dituntut untuk menjadi kasir
dan administrasi yang membutuhkan keahlian dalam menghitung dan menganalisis.
Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi atau menjadi penyebab dari
kesulitan kesulitan yang dialami oleh S. Pertama, dalam beberapa kondisi S kurang
menunjukkan afeksi dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Hal ini disebabkan karena
ketika kecil S kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtua. Ayah yang pada saat itu sudah
lanjut usia dan ibu yang sibuk bekerja menyebabkan S kurang mendapatkan kasih sayang
yang seyogyanya didapatkan pada saat-saat usia emas dalam pertumbuhan. Apabila S
dituntut untuk menjadi pribadi yang hangat, ia menjadi kaku karena ia tidak pernah mendapat
contoh atau mendapat perilaku yang dapat ditiru untuk menjadi seseorang dengan pribadi
yang hangat. Hal tersebut juga dikaitkan dengan pola pemahaman yang dimiliki oleh S yang
harus memiliki pembimbing dalam mengarahkan dirinya.
Kedua, S memiliki kebutuhan yang sangat tinggi dalam menunjukkan aspirasi serta
kemampuannya. S kurang menyukai pekerjaan yang sifatnya menuntut, mengekang dan
memberikan batasan terhadap dirinya. Di dua pekerjaan sebelumnya, selain S kurang mampu
dalam mengelola data angkawi, S juga tidak menyukai pekerjaan yang membatasi ruang

Page 43

RAHASIA

gerak terhadap dirinya. Apabila ruang gerak dalam suatu pekerjaan dibatasi oleh situasi dan
kondisi, sdri. Aggrek memiliki potensi untuk menimbulkan agresi. Meskipun ditempat kerja
yang saat ini dalam status kontrak, S lebih dapat bertahan lama karena pekerjaan yang didapat
tidak menuntut dan membatasi ruang gerak sehingga ia menyukai pekerjaan saat ini. Hal ini
dapat terjadi karena pada beberapa tahap kehidupannya ketika di sekolah dasar, dan sekolah
menengah S merupakan pribadi yang mengikuti arahan orang lain dan memenuhi tuntutantuntutan orang lain. Ketika duduk dibangku SMA, S mendapatkan tekanan yang terlalu besar
dari ibu, sehingga S memiliki ambisi yang besar setelah SMA ia akan bekerja dan menjadi
pribadi yang mandiri tidak bergantung dengan ibu dan orang lain. Hal ini yang mengubah
beberapa kepribadian yang dimiliki oleh S.
Ketiga, S memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan sosok ibu. Karena
tuntutan ibu yang selalu harus dipenuhi mulai dari S kecil hingga menginjak bangku SMA,
membuat S berubah menjadi orang yang dominan. S menjadi seseorang yang hanya dekat
dengan orang-orang yang dapat memenuhi keinginannya, menuruti ajakan dan dapat
mengikuti kebiasaan serta hobinya sehari-hari. Selain sifat dominan, S juga memiliki sifat
agresi yang dapat muncul ketika ada orang lain didalam suatu lingkungan mulai
mendominasi. Contohnya pada saat dikelas presentasi, suatu hari S mengikuti kelas
presentasi yang dibawakan oleh kelompok lain. Pada saat itu presenter yang cukup dikenal
olehnya membawakan materi dengan gaya yang sangat mendominasi. Saat itu juga S berdiri
dan menegur orang tersebut karena kurang menyukai caranya dalam memberikan presentasi.
Teguran yang diberikan pada saat itu dinilai oleh S cukup kasar hingga membuat orang yang
ditegur tersebut duduk terdiam selama waktu berikutnya. Kemungkinan hal ini terjadi
disebabkan karena S tidak menyukai orang dominan lain didalam lingkungannya, karena
baginya itu sebuah ancaman dan mengingatkan sosok ibu dan adiknya yang juga dominan.
Meskipun S menunjukkan perilaku dominan, S pada dasarnya membutuhkan dukungan dan
bantuan orang lain. Namun ia tidak mau terlihat lemah sehingga S mengontrol hal tersebut
agar tidak terlihat oleh orang lain.

Page 44

RAHASIA

Keempat, ada kontrol diri yang terlalu kuat pada S dalam menyikapi lingkungan di
sekitarnya. Dominan yang ditunjukkan oleh S semata-mata sebagai cara bagi dirinya untuk
tidak terlihat sebagai sosok yang tergantung dengan orang lain. Terkait dengan ambisi yang
besar untuk membahagiakan ibu, dan menjamin kesejahteraan ibu S memiliki kontrol yang
besar agar tidak terlihat sebagai orang yang tidak mandiri. Hal tersebut juga menyebabkan
terbatasnya lingkungan teman yang dimiliki olehnya (mengingat sumber kecemasan adalah
orang lain yang mendominasi dalam lingkungannya). Meskipun memiliki kontrol diri yang
besar terhadap lingkungannya, S sebetulnya membutuhkan dukungan dan bimbingan dari
orang lain, ada kebutuhan-kebutuhan yang sebelumnya tidak terpenuhi sebelum dewasa yang
dibutuhkan oleh S, hanya saja ada permasalahan yang terjadi sehingga menghambat
pemuasan kebutuhan tersebut.
Hambatan dan faktor masalah lain yang ditemukan pada S dalam kaitannya dengan
pengembangan diri tersebut diantaranya adalah ; (1) Ada hambatan pada S dalam melakukan
kontak sosial. Apabila diruntut dalam kehidupan sebelumnya dimasa lalu, S kurang belajar
atau mendapat contoh bagaimana ia harus berkontak sosial dengan orang lain. Secara teori
kebutuhan ini seharusnya sudah dibangun sejak di keluarga terutama ayah dan ibu yang
mengajarkan. Namun yang terjadi, ibu sibuk bekerja dan adik dipisah dari S sehingga tidak
ada kesempatan untuk S belajar bagaimana caranya melakukan kontak sosial, disaat masa
sekolah menengah S juga memiliki hambatan melakukan kontak sosial yang intensif karena
tidak terlalu menyukai lingkungannya sehingga cenderung pasif didalam kelas. (2) Ada
hambatan emosi, S memiliki kesulitan untuk mengekspresikan emosi didalam dirinya, karena
kontrol diri yang berlebihan tadi, menyebabkan S cenderung menjadi pribadi yang kurang
hangat dan dapat berekspresi sesuai yang diharapkan oleh lingkungan. (3) Cenderung
menghindari masalah, serta menghindari adanya konflik dibandingkan menyelesaikannya
hingga selesai. Hal ini menyebabkan S kurang belajar bagaimana menyelesaikan konflik dan
merasakan sensasi-sensasi yang didapat ketika menghadapi konflik. Contohnya bagaimana
mencari akar permasalahan, mencari solusi bersama dengan rekan yang berkonflik,

Page 45

RAHASIA

memikirkan solusi-solusi yang bisa digunakan secara kreatif, dan cara menyelesaikannya.
Kurangnya S secara aktif terlibat didalam penyelesaian konflik, membuat S terlihat kaku dan
cenderung tidak mau berhadapan dengan masalah.

K.

KESIMPULAN ASESMEN
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan diantaranya adalah ; Kekurangan S terletak pada mengingat dan
mengolah informasi yang berhubungan dengan angka. S mengalami kesulitan untuk
mengingat dan mengolah informasi yang berhubungan dengan angkawi karena sulit
berkonsentrasi saat mengerjakannya. Kekurangan lain pada S juga terlihat pada saat
S membuat sebuah perencanaan, S kurang dapat membuat perencanaan secara tepat.
S lemah dalam sebuah pemikiran yang membutuhkan jawaban segera dan cepat.
Ketika S bekerja di laboratorium di pabrik mie instan S dituntut untuk menimbang
bumbu penyedap dengan ukuran yang harus sama dan membutuhkan konsentrasi
yang tinggi. Sama halnya ketika bekerja di kasir salah satu pabrik plastik ia dituntut
untuk teliti dan cermat dalam memperhatikan keluar masuk barang secara kuantitatif.
Sehingga dengan kedua pekerjaan ini S memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan
memutuskan untuk bekerja di tempat yang melibatkan penggunaan bahasa dan visual
motorik dibagian diktat. Meskipun S mengalami perpanjangan kontrak selama 3
tahun ia tetap bertahan karena mencintai pekerjaan tersebut.
Berkaitan dengan kepekaan terhadap hubungan sosial pada S juga terlihat
kurang sehingga ia cenderung cuek dan kurang peka dengan lingkungannya. Dalam
membangun relasi hubungan dengan orang lain S memiliki minat yang terlihat cukup,
namun kurang aktif dalam memahami situasi sosial yang ada dilingkungannya. S
terlihat kurang terlibat dalam berhubungan dengan masyarakat, tempat belajar dan
pekerjaannya. Dalam masyarakat S terkesan menutup diri dengan tetangga karena S
hanya dirumah untuk beristirahat ketika aktifitas diluar rumah selesai. Di perkuliahan

Page 46

RAHASIA

S hanya memiliki beberapa teman dekat sekitar 2 sampai 3 orang saja. Sedangkan
didalam lingkungan pekerjaan S hanya dekat dengan beberapa orang yang dianggap
lebih dewasa dan dapat memberi masukan dan nasehat disaat S mendapatkan
masalah.
Bila S menghadapi suatu masalah, S membutuhkan bantuan atau supervisi
dari orang lain. Prediksi-prediksi atau keputusan yang akan dilakukan oleh S
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya. Selama ini dalam memahami dan
mengambil keputusan terhadap sebuah masalah S membutuhkan bantuan yang
berasal dari senior yang ada di tempat kerjanya. S dapat dengan optimal memahami
konsep secara utuh pada setiap masalah, namun mengalami kesulitan ketika ia
merincikan atau membuat hal tersebut secara detail. Hal ini terjadi karena S kurang
memiliki pengalaman yang cukup saat menghadapi masalah-masalah tersebut
(khususnya di sosial masyarakat) dan sering menganggap permasalahan yang terjadi
berdasarkan sudut pandang yang praktis konkrit. Pengalaman yang sedikit tersebut
berhubungan juga dengan orangtua S yang kurang mengajarkan kepada S bagaimana
cara menghadapi konflik yang ada disekolah atau teman bermain karena hubungan S
dan orangtua cukup renggang.
Pada dasarnya S merupakan orang yang sebenarnya cukup yakin terhadap
kemampuannya. Namun ketika ada orang lain yang mendominasi, atau membuat S
tidak nyaman dan menekan, S dapat berpotensi untuk menunjukkan sifat agresi. S
merupakan orang yang sensitif sehingga ia mudah tersentuh emosinya ketika
berhadapan dengan sebuah masalah. S menunjukkan perilaku cemas disaat sebuah
keyakinan yang ada pada dirinya tersebut tidak didukung oleh orang lain. S lebih
mudah menghadapi masalahnya ketika ada orang lain yang dapat membantunya
dalam menyelesaikan masalah.
S memiliki penyesuaian diri yang baik dengan lingkungan namun terkadang
kurang fleksibel dalam melakukannya. S selalu ingin bertindak sebagai orang dewasa

Page 47

RAHASIA

namun tidak memiliki kesempatan untuk melakukan hal tersebut. S memiliki


hambatan dalam mengekspresikan dorongan dan keinginannya, salah satu
penyebabnya adalah S sering terjebak pada pemikiran masa lalunya. S juga cenderung
kurang berani dalam menghadap realita yang harus dihadapinya saat ini. Karena
pembatasan yang diberikan oleh ibu pada S cukup terkesan, sehingga S menjadi
pribadi yang kurang maksimal dalam mengekspresikan dorongan dan keinginannya
selain itu ada kecendrungan dari S untuk meniru perilaku dari ibunya tersebut.
S lebih mampu beradaptasi dengan kelompok kecil ia dapat cepat beradaptasi
dengan kelompok kecil dibandingkan dengan kelompok besar. Hal ini disebabkan
karena S memiliki pola pikir praktis konkrit sehingga perilaku yang ditunjukkan oleh
S lebih santai, rileks dan mudah menyesuaikan diri dalam kelompok yang tidak terlalu
besar. Didalam kelompok kecil, S menempatkan posisi dimana ia adalah seseorang
yang membutuhkan perhatian, dukungan dan bantuan secara afeksi. Namun
dibeberapa kondisi keinginan untuk menjadi dominan dapat muncul. Dalam kegiatan
sehari-hari ia terlihat memiliki ambisi untuk mencapai cita-cita yang baik didukung
pula dengan daya juang yang kuat.
S mengalami kecemasan apabila ia dihadapkan pada situasi yang sifatnya
emosional. Ketika S cemas, ia kurang konsentrasi dan membuat kemampuannya
menurun. Dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial ketika dihadapkan
pada sebuah masalah, S lebih senang mencari akar masalah tersebut dibandingkan
menyelesaikan emosinya. Dalam bergaul tanpa disadari S menggunakan banyak
perasaannya, S merupakan orang yang sangat sensitif ditambah dengan hubungan
dengan orangtua tidak terlihat baik sehingga kekayaan emosional S dalam
menghadapi masalah kurang cukup baik.
Gaya kerja yang dimiliki S cenderung fleksibel. S bekerja bukan berdasarkan
aturan tertentu atau pola tertentu namun lebih menyukai pekerjaan yang tidak diatur
oleh standard tertentu atau memiliki pola kerja yang monoton. S kurang yakin

Page 48

RAHASIA

terhadap kemampuan yang dimilikinya hal ini menyebabkan konflik didalam dirinya
dimana disatu sisi S memiliki ambisi yang tinggi dan membutuhkan pengakuan dari
hasil kerjanya.
Dalam lingkungan kehidupan keluarga S memiliki masalah hubungan secara
emosional dengan ibu. Pada saat di rumah ibu terlihat lebih mendominasi
dibandingkan ayahnya. Supervisi diambil sepenuhnya oleh ibu, sehingga peran ayah
dikalahkan oleh ibu. Sosok ibu digambarkan sebagai sosok yang kurang
menyenangkan dan S selalu menghindari dalam berhubungan dengan ibu. Hal ini
membuat S memiliki kecendrungan menyibukkan diri diluar keluarga, S juga
memiliki keinginan yang kuat untuk menghindari dan meninggalkan kegiatan yang
ada di dalam keluarga. Dalam kemampuan bersosialisasi dengan orang lain (diluar
keluarga), S mampu menempatkan diri dilingkunganya. S memiliki kecerdasan yang
baik dan dapat mengontrol perasaannya ketika berhadapan dengan orang lain. Ketika
menghadapi sebuah masalah S cenderung mengalah (menghindar) dan memilih diam
ketika berkonflik dengan orang lain.
Selain itu, S memiliki perasaan cemas dan tertekan dalam dirinya, kecemasan
pada diri S berasal dari ibu. S merasa ibu kurang menerima S dan kurang menghargai
keberadaannya sehingga S cenderung merasa jauh dengan ibu. Ketika lingkungan
yang ada diluar keluarga lebih menarik, S akan memilih lingkungan tersebut
dibandingkan berkumpul dengan keluarganya.
Berdasarkan rangkuman pada tes TAT dapat dilihat bahwa kebutuhan yang
paling mendasari dan paling terlihat pada S adalah kebutuhan untuk memuaskan
orang lain (n. Nurturance 5), contohnya seperti membantu, mendukung, menghibur,
melindungi, dan memberikan kenyamanan pada seseorang. Apabila dilihat dari
rentang kehidupan S, saat ayah S masih ada dan pada saat itu S sedang menempuh
pendidikan di SMA. S selalu mendengarkan cerita ayahnya, dan mendukung ayahnya
meskipun hanya melalui telepon. Dalam kondisi lain pada beberapa kali mengikuti

Page 49

RAHASIA

pemeriksaan di Ubaya, S juga terlihat dua kali mengajak temannya untuk ikut ke
tempat tes dengan alasan karena setelah pulang dari pemeriksaan, S memiliki janji
dengan temannya untuk masak bersama di rumah S karena temannya menginginkan
suatu masakan yang sejak lama diinginkan, dan S ingin membantunya untuk
membuat makanan tersebut.
Namun sayangnya, kebutuhan pada diri S tidak diimbangi dengan baik,
karena ada ada hal yang menghambat pemenuhan kebutuhan tersebut, kebutuhan
untuk memuaskan orang lain pada S memang terlihat sangat besar. Namun S
memiliki hambatan karena tidak memiliki banyak teman serta mengalami kesulitan
dalam menjalin hubungan tersebut (berafiliasi). S tidak memiliki waktu khusus atau
insentif untuk mengobrol atau bertamu dirumah tetangganya, dikampus S hanya
memiliki 3-4 orang teman dekat saja dan cuek dengan teman baru. Dilingkungan
tempat kerja S terlihat hanya dekat dengan beberapa senior di tempatnya bekerja yang
menurut S dapat membimbing dan menuntun disaat S mengalami kesulitan dan butuh
bantuan.
Mengenai kontrol diri dan dorongan, S memiliki kontrol yang baik terhadap
kebutuhan yang menuntut segera. Namun kontrol diri yang dilakukan oleh S
berlebihan, hal tersebut awalnya terjadi pada saat meminjam suatu barang ke adiknya,
dan saat itu bermasalah sejak saat itu S terkesan sangat berhati-hati dalam berperilaku.
S sangat takut adiknya marah dan tidak menyukainya. Selain itu S juga pernah dekat
dengan seorang pria namun S memiliki kontrol diri agar tidak dianggap terlalu dekat
dengan pria tersebut karena S belum merasa siap (ada perasaan gengsi untuk
menunjukkan terlebih dahulu).
S pada dasarnya enggan dalam memberikan reaksi emosional (RO), namun
ketika situasi lingkungan dirasa kurang menyenangkan S dapat mengeluarkan
emosinya secara langsung. Hal tersebut terlihat pada saat S tidak menyukai cara
belajar temannya saat presentasi dikelas (mendominasi presentasi). Ketika dirasa

Page 50

RAHASIA

kurang nyaman, S langsung menegur orang tersebut karena menurut S kurang sesuai
untuk dilakukan. Jumlah teman yang dimiliki S tergolong sedikit, ditempat kerja S
hanya berteman dengan seseorang yang memiliki pengaruh (manesahati,
membimbing S) terhadapnya. Di kampus ia hanya memiliki teman dekat sekitar 3-4
orang. Sedangkan untuk di lokasi tempat tinggal S tidak terlalu dekat dengan
tetangganya.
Dalam lingkungan sosial bermasyarakat, S masih kurang dapat menanggapi
dengan baik. Contohnya dalam berhubungan dengan tetangga diperumahan S masih
terkesan membatasi dan akan berbicara saat ada perlunya saja. Hal ini dapat juga
disebabkan karena kurang baiknya perkembangan akan kebutuhan afeksi pada S.
Karena ada indikasi struktur kepribadian yang rusak pada dirinya. Dalam hal kontak
sosial perilaku S lebih ditentukan oleh faktor-faktor internal (dalam dirinya) sehingga
S cenderung Introvert dan sharing pada orang-orang yang benar-benar dapat
dipercaya. Perilaku dan kecendrungan introvert pada S sendiri dikarenakan karena
adanya bawaan ilmiah dari S.

Page 51

RAHASIA

BAB II. LAPORAN PEMERIKSAAN


A. Laporan Fragmental Test WB
A. Hasil Pemeriksaan

Kat.
Ind.
O

Kat.
Kel.
C-

10

C-

Digit Span

10

Arithmetic

Similarities

15
21,5

VERBAL TES

R.S

Wt.S

Information

12

Comprehension

(Vocabulary)

Verbal Score

PERFORMANCE
TES
P. Arrangement

Kat.
Ind.
O-

Kat.
Kel.
R

O-

Block Design

22

10

Object Assembly

19

11

O+

C+

Digit Symbol

58

14

R.S

Wt.S

P. Completion

12
10

Performance
Score

53

Total score

44 + 51 = 95

Verbal Scale

5/6 x 53 = 44

Verbal IQ

96

Performance Scale

51

Performance IQ

100

Full Scale

44 + 51 = 95

Full IQ

98 (Average)

Original Scale

Inform+Similarity+BDx10
3
9+12+10x10=103
3
104 (Average)

OIQ

51

Page 52

RAHASIA

MD Loss

0%

Perhitungan MD Loss
Hold Tes
Information
Comprehension
Object assembly
P. completion
Total Hold

Score
9
9
11
8
37

Dont Hold Tes


Digit span
Arithmetic
Digit symbol
Block design
Total Dont hold

Score
7
6
14
10
37

Rumus : Hold - Dont Hold x 100% = 37 - 37 x 100% = 0 %


Hold
37

B. Interpretasi Hasil Pemeriksaan


SUMBER DATA
FIQ = 98

=6

INTERPRETASI
Taraf fungsi kecerdasan S pada saat pemeriksaan tergolong

OIQ = 104

average dan potensi kecerdasannya tergolong average. S

OIQ > FIQ

sudah dapat menggunakan potensi kecerdasannya secara


optimal.

VIQ = 96 = 4

S Memiliki kemampuan verbal-teoritis dan praktis, yang

PIQ = 100

relatif seimbang.

VIQ < PIQ


MD Loss = 0 %

S tidak mengalami kemunduran dalam kecerdasannya.

Page 53

RAHASIA

C.

ANALISIS PROFILE
9,5
8,31

10,7
11,88

7,12
7,1226
,6,8.85
6.425

4,75

--

14,25

0-

0+

Total Score

= 95

Mean

= 95 / 10

= 9.5

SD

= 9,5 / 4

= 2,375

SD

= 2,375 / 2

= 1,188

Information
Comprehension
Digit span
Arithmetic
Similarities
Vocabulary
P. Arrangement
P. Completion
Block design
Object assembly
Digit symbol

Wt.S

Kategori

9
9
7
6
12
10
8
8
10
11
14

O
O
+
O
OOO
O+
+

++

Kategori dalam
kelompok
CCR
R
C+
C
R
R
C
C
T

Page 54

RAHASIA

D. INTERPRETASI PERSUBTES
Keluasan wawasan pada S terlihat cukup dibantu dengan
Information = 9 (C-)
pengalaman belajar yang cukup di sekolah. Rasa ingin tahu pada
S cukup didukung dengan ingatan jangka panjang yang cukup.
S cukup mampu melakukan hubungan dalam menjalin relasi
Comprehension = 9 (C-) sosial. Selain itu, S memiliki kematangan dan minat yang cukup
dalam relasi sosial.
Kemampuan dalam konsentrasi jangka pendek pada S kurang.
Kemampuan konsentrasi yang cenderung kurang pada S membuat
Digit Span = 7 (R)
dirinya membutuhkan waktu untuk mengolah informasi yang ia
dapat secara langsung.
S cenderung kurang mampu berpikir secara aktif. Hal ini kurang
mendukung kesiagaan dalam diri S apabila berhadapan dengan
Arithmetic = 6 (R)
suatu persoalan. Hal tersebut didukung dengan daya konsentrasi
yang kurang. ketika S mengerjakan soal-soal yang kompleks dan
bersifat angkawi ia akan terlihat kurang menunjukkan konsentrasi.
Kemampuan berpikir secara logis dalam menemukan inti masalah
pada S terlihat baik. Dalam hal ini S dapat memanfaatkan potensi
Similarities = 12 (C+)
berpikirnya secara optimal untuk menemukan sebuah konsep
secara utuh.
S memiliki wawasan pengetahuan yang cukup, sehingga
kemampuan dalam hal bahasa dapat dipahaminya. Hal tersebut
Vocabulary = 10 (C)
didukung dengan daya ingat jangka panjang serta kemampuan
pembentukan konsep yang dimiliki oleh S.
Kemampuan S dalam membuat sebuah perencanaan terlihat masih
kurang karena sistematika berpikir yang dimiliki S masih kurang
Picture Arrangement = 8
digunakan secara optimal. S juga kurang mampu memprediksi
(R)
sebuah permasalahan secara tepat sehingga seringkali masih
membutuhkan bantuan dari orang lain.
S kurang mampu memahami situasi di lingkungan sosialnya, hal
ini dikarenakan kurangnya pengalaman yang melibatkan dirinya
Picture Completion = 8
secara langsung pada lingkungan sosial. Hal tersebut berpengaruh
(R)
terhadap kemampuan berpikir secara detail dan penyusunan
prioritas mana yang didahulukan pada setiap tugas yang didapat.
Block Design = 10 (C)

Kemampuan S dalam berpikir secara konseptual tergolong cukup.


Hal tersebut terlihat ketika S masih dapat menganalisa dan
menyusun balok sesuai pola. Pembentukan konsep non verbal dan
koordinasi visual motorik yang ada pada S juga terlihat cukup.

Page 55

RAHASIA

Object Assembly = 11
(C)

Digit Symbol = 14 (T)

Kemampuan berpikir yang konstruktif pada S cukup memadai. S


memiliki kemampuan integrasi yang cukup baik antara visual
motorik, pemahaman pola serta perencanaan, sehingga membuat
S dapat mengembangkan kreativitasnya.
Dalam bekerja di bawah tekanan, S dapat mengatasinya dengan
baik. Kemampuan tersebut didukung dengan ketekunan serta
koordinasi visual motorik yang baik. Pola yang ada dapat
membantu S dalam bekerja di bawah tekanan.

E. INTERPRETASI GABUNGAN SUB TES


SUMBER DATA

Visual-Motor
Coordination
Block Design = 10 (O)
Object Assembly = 11
(O+)
Digit Symbol = 14 (+)

INTERPRETASI
Kemampuan S dalam berpikir secaa konseptual tergolong cukup,
sedangkan kemampuan S dalam berpikir secara konstruktif cukup
baik. S memiliki kemampuan yang cukup baik dalam memahami
pola dan bentuk. Sebelum bekerja S akan terlebih dahulu
menganalisa pola sebuah pekerjaan sebelum melakukannya.
Visual motorik yang dimiliki oleh S cukup baik, S dapat lebih
mudah mengerjakan sebuah pekerjaan ketika ditunjukkan sebuah
pola terlebih dahulu sehingga dapat dengan mudah untuk
dilakukan oleh dirinya. Pola yang tetap (tidak berubah-ubah) akan
membantu S dalam bekerja dibawah tekanan.

Keluasan Wawasan
Information = 9 (O)
Vocabulary = 10 (O)

S memiliki rasa ingin tahu yang cukup terhadap wawasan


pengetahuan, keluasan wawasan pengetahuan akan membuat S
dapat membentuk batasan-batasan dalam membentuk sebuah
konsep.

Pembentukan
Konsep
Similarities = 12 (+)
Vocabulary = 10 (O)

Kemampuan dalam membentuk sebuah konsep pada S cukup


baik, karena S akan membandingkan permasalahan yang didapat
dengan pengalaman yang dialami sebelumnya. Hal ini membantu
S dapat berpikir secara logis sehingga dapat menemukan dan
merumuskan inti masalah.

Daya Ingat
Information = 9 (O)
Vocabulary = 11 (O)
Arithmetic = 6 (-)
Digit Span = 7 (-)
Digit Symbol = 14 (+)
Kesiagaan Mental
Digit Span = 7 (-)
Arithmetic = 6 (-)

Kemampuan S dalam mengingat dan mengolah informasi jangka


panjang cukup, sedangkan kemampuan mengolah informasi
jangka pendek terlihat kurang. S memiliki kemampuan yang lebih
baik dalam hal bahasa dibandingkan dengan angkawi.
Kemampuan S dalam berpikir secara aktif tergolong kurang. Hal
ini disebabkan karena kemampuan yang berkaitan dengan jangka
pendek (konsentrasi) pada S kurang. S membutuhkan waktu

Page 56

RAHASIA

SUMBER DATA

INTERPRETASI
dalam mengolah informasi yang bersifat langsung, kompleks,
atau yang informasi yang berkaitan dengan angkawi, S masih
tergolong kurang.

Reality Tesing
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)

S kurang mampu memprediksi masalahnya secara tepat.


Kemampuan S dalam memahami situasi sosial cenderung kurang
sehingga ia membutuhkan dukungan dari lingkungannya.

Social Sensitivity
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)

Planning Ability
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)
P. Completion = 8 (O-)

Analytic Concept
Reasoning Ability
Comprehension = 9 (O)
P. Arrangement = 8 (O-)
Similarities = 12 (+)
Arithmetic = 6 (-)

Kepekaan S dalam lingkungan sosial khususnya ketika


dihadapkan pada kondisi nyata yang membutuhkan tindakan
terlihat kurang. Meskipun demikian, S masih dapat menunjukkan
tingkah lakunya secara realistis terhadap lingkungan sosial.
Dalam membuat sebuah perencanaan S masih terlihat kurang
optimal, hal tersebut berhubungan dengan kemampuan S yang
kurang detail dalam merumuskan sebuah pemikiran. Hal tersebut
juga dapat disebabkan karena S kurang memahami situasi yang
terjadi di lingkungan sosialnya, karena S sendiri terkadang kurang
melibatkan diri pada situasi sosial meskipun memiliki potensi
yang cukup dalam membangun sebuah relasi.
Logika berpikir pada S terlihat baik, ia mampu memanfaatkan
potensi berpikirnya secara optimal dalam menemukan sebuah
konsep secara utuh. S akan terlihat kurang optimal saat menyusun
konsep utuh tersebut menjadi sebuah konsep yang lebih
sistematis. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki pengalaman
yang cukup dalam membuat perencanaan yang melibatkan
dirinya dalam lingkungan sosial sebelumnya. Ketika ia dituntut
untuk berpikir lebih aktif dan cepat, seringkali ia mengalami
kesulitan karena daya konsentrasi yang kurang. Hal ini dapat
diatasi oleh S karena minatnya dalam menjalin relasi dengan
orang relatif cukup.

KESIMPULAN
Taraf kecerdasan S termasuk rata-rata (average) sedangkan kapasitas kecerdasan
yang dimiliki oleh S juga termasuk dalam kategori rata-rata (average) meskipun
keduanya berada didalam golongan rata-rata S hal ini menunjukkan adanya perbedaan
antara taraf kecerdasan dan kepasitasnya. Berkaitan dengan hal ini S memiliki
kecerdasan rata-rata namun kurang optimal dalam memaksimalkan potensi yang

Page 57

RAHASIA

dimilikinya. Selama masa tumbuh kembang, S memiliki pengalaman belajar disekolah


dan ada kemauan belajar yang cukup sehingga ia terlihat memiliki minat dalam
memperluas wawasannya. Kekuatan S terletak pada kemampuannya dalam
mengintegrasikan visual motorik, seperti memahami pola tertentu, membayangkan
daya ruang dan hal ini membuat S menyukai pola kerja yang melibatkan koordinasi
visual dan motorik. Kekuatan lain yang dimiliki oleh S adalah ia dapat mampu bekerja
dibawah tekanan khususnya pada pekerjaan yang memiliki ritme atau pola fleksibel
namun tidak melibatkan konsentrasi dan detail.
S menunjukkan prestasi yang baik selama di sekolah maupun proses perkuliahan.
Selama sekolah di SMA dan kuliah, S selalu menunjukkan prestasi dengan masuk
rangking yang cukup baik dan IPK yang cukup tinggi. Meskipun orang tua tidak
memberikan fasilitas guru les atau pelajaran tambahan S dapat mengikuti seluruh
pelajaran dengan baik, dibuktikan dengan S tidak pernah terganggu dalam pelajaran
sehingga dapat naik kelas dan lulus tepat waktu. S dapat memperoleh prestasi pada saat
ia mendapat tekanan, contoh pada SMA dan kuliah S mendapatkan rangking dan IPK
yang tinggi karena memiliki motivasi dengan tujuan ingin menunjukkan prestasi ke
ibunya.
Kekurangan S terletak pada mengingat dan mengolah informasi yang
berhubungan dengan angka. S mengalami kesulitan untuk mengingat dan mengolah
informasi yang berhubungan dengan angkawi karena sulit berkonsentrasi saat
mengerjakannya. Kekurangan lain pada S juga terlihat pada saat S membuat sebuah
perencanaan, S kurang dapat membuat perencanaan secara tepat. S lemah dalam sebuah
pemikiran yang membutuhkan jawaban segera dan cepat. Ketika S bekerja di
laboratorium di pabrik mie instan S dituntut untuk menimbang bumbu penyedap
dengan ukuran yang harus sama dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sama
halnya ketika bekerja di kasir salah satu pabrik plastik ia dituntut untuk teliti dan cermat
dalam memperhatikan keluar masuk barang secara kuantitatif. Sehingga dengan kedua

Page 58

RAHASIA

pekerjaan ini S memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan memutuskan untuk
bekerja di tempat yang melibatkan penggunaan bahasa dan visual motorik dibagian
diktat. Meskipun S mengalami perpanjangan kontrak selama 3 tahun ia tetap bertahan
karena mencintai pekerjaan tersebut.
Berkaitan dengan kepekaan terhadap hubungan sosial pada S juga terlihat kurang
sehingga ia cenderung cuek dan kurang peka dengan lingkungannya. Dalam
membangun relasi hubungan dengan orang lain S memiliki minat yang terlihat cukup,
namun kurang aktif dalam memahami situasi sosial yang ada dilingkungannya. S
terlihat kurang terlibat dalam berhubungan dengan masyarakat, tempat belajar dan
pekerjaannya. Dalam masyarakat S terkesan menutup diri dengan tetangga karena S
hanya dirumah untuk beristirahat ketika aktifitas diluar rumah selesai. Di perkuliahan
S hanya memiliki beberapa teman dekat sekitar 2 sampai 3 orang saja. Sedangkan
didalam lingkungan pekerjaan S hanya dekat dengan beberapa orang yang dianggap
lebih dewasa dan dapat memberi masukan dan nasehat disaat S mendapatkan masalah.
Bila S menghadapi suatu masalah, S membutuhkan bantuan atau supervisi dari
orang lain. Prediksi-prediksi atau keputusan yang akan dilakukan oleh S dipengaruhi
oleh pengalaman masa lalunya. Selama ini dalam memahami dan mengambil
keputusan terhadap sebuah masalah S membutuhkan bantuan yang berasal dari senior
yang ada di tempat kerjanya. S dapat dengan optimal memahami konsep secara utuh
pada setiap masalah, namun mengalami kesulitan ketika ia merincikan atau membuat
hal tersebut secara detail. Hal ini terjadi karena S kurang memiliki pengalaman yang
cukup saat menghadapi masalah-masalah tersebut (khususnya di sosial masyarakat)
dan sering menganggap permasalahan yang terjadi berdasarkan sudut pandang yang
praktis konkrit. Pengalaman yang sedikit tersebut berhubungan juga dengan orangtua
S yang kurang mengajarkan kepada S bagaimana cara menghadapi konflik yang ada
disekolah atau teman bermain karena hubungan S dan orangtua cukup renggang.

Page 59

RAHASIA

B. Laporan Fragmental Test BAUM


1. OBSERVASI BAUM
S mendengarkan instruksi dan tidak mengajukan pertanyaan, ketika instruksi
selesai S mulai menggambar. Awalnya S menggambar batang kemudian berhenti
sebentar, lalu melanjutkan menggambar mahkota pohon tersebut. S terlihat memberi
tekstur pada batang pohon. S memberi nama pohon ini adalah pohon apel. Waktu
untuk menyelesaikan gambar ini kurang lebih dua belas menit.
2. INTERPRETASI FORMAL
No.
1

Sumber Data

Interpretasi

Ukuran Gambar :

Ekshibisionisme dan ada unsur dominan,

Besar

menggunakan fantasi.

Lokasi Gambar :

Dikuasai emosi, dan dipengaruhi oleh masa

Cenderung kekiri

lampau. Introvert dan sering menyembunyikan


masalah.

Kualitas garis :

S cukup yakin akan kemampuan dirinya. S

a. Tekanan garis : cukup cenderung memiliki dorongan agresi.


3

kuat
b. Tipe garis : Discontinu, reinforce S kurang PD dan memiliki keraguan. S memiliki
c. Shading tidak ada

kecemasan

Keseimbangan batang dan mahkota :

Perasaan dan emosi S mudah tersentuh, tertarik

Titik berat berada pada batang

pada hal-hal yang bersifat nyata, dan S


cenderung sensitif

Page 60

RAHASIA

KESIMPULAN INTERPRETASI FORMAL


Pada dasarnya S merupakan orang yang sebenarnya cukup yakin terhadap
kemampuannya. Namun ketika ada orang lain yang terlalu mendominasi, atau membuat S tidak
nyaman dan menekan S ia dapat menunjukkan agresi. S menganggap hal tersebut adalah ancaman
meskipun itu tidak disadari oleh S. Hal ini didasarkan pada sifat bawaan S yang ekshibisionisme
dan dominan ketika terlibat didalam lingkungan sosial.
Ketika dihadapkan dengan sebuah masalah S seringkali melibatkan emosi, sehingga
seringkali agresi yang akan terlihat pada saat sebuah masalah yang meyentuh emosinya. S juga
menggunakan pola pikir yang realistis dalam memecahkan masalah. S selalu mengkaitkan masa
lalu dalam memahami setiap permasalahnya. Berkaitan tentang hal ini dapat disimpulkan bahwa
S merupakan orang yang sensitif sehingga ia mudah tersentuh emosinya ketika berhadapan dengan
sebuah masalah.
S menunjukkan perilaku cemas disaat sebuah keyakinan yang ada pada dirinya tersebut
tidak didukung oleh orang lain. S dapat menghadapi masalahnya ketika ada orang lain yang dapat
membantunya dalam menyelesaikan masalah.

3. INTERPRETASI CONTENT
No.

Sumber Data

Interpretasi

Akar :
1

Akar yang melebar disebelah S bekerja secara lamban namun pasti.


kiri dan kanan.

Stambasis :

Ada hambatan dalam perkembangan, pelan namun

Kiri dan kanan melebar

pasti.

Page 61

RAHASIA

Batang :

Bersifat praktis, sangat instingtif, kurang atau tidak

Batang menerobos kroon.

masak dalam mengembangkan bakat.

Permukaan Batang :

Reaksi cepat, mudah marah, dan bawel. Amat peka

Permukaan

batang

tajam terhadap kritik dari luar.

(spitsoekici)
Dahan :

Adanya keinginan yang masih ingin dicapai, ada

Dahan seperti pipa yang terbuka. keinginan untuk mencapai prestasi yang banyak.
5
Dahan terbuka tersebar

Menjalankan banyak kegiatan tetapi tidak menentu,


mudah terpengaruh

Mahkota :

Kurang memperhatikan maksud yang sebetulnya.

Batang nampak terpisah

Kecendrungan memutuskan secara tiba-tiba. Ada

didalam mahkota dengan

tendensi ragu-ragu dalam menghadapi realita.

disertai mahkota yang terpisahpisah (ujungnya ditutup).


Tambahan :
Menggambar
7

Ada keinginan yang cepat untuk mencapai tujuan,


buah

pada Kurang riil menghadapi masalah, butuh sanjungan,

mahkota pohon

sering membesar-besarkan kenyataan.

Pohon cenderung kekiri

Sibuk dengan masalah sendiri

KESIMPULAN INTERPRETASI CONTENT


Dalam masa perkembangan S memiliki hambatan. Hal ini membuat S menyukai hal
praktis dan senang menggunakan perasaan dalam dirinya dalam melakukan sesuatu sehingga ia
kurang masak dalam mengembangkan bakatnya. Hal ini membuat S terkesan lamban namun pasti
saat mengerjakan sesuatu.

Page 62

RAHASIA

S memiliki banyak keinginan yang ingin dicapai untuk menunjukkan prestasi dirinya.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh S, meskipun S kurang paham
tujuan dan arahnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh orang lain dan lingkungan disekitarnya.
S memiliki kecenderungan menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis, namun
terkadang kurang realitis dalam memandangnya. Ia seringkali membesar-besakan kenyataan saat
menghadapi masalah, ia seringkali terjebak dan sibuk dengan masalahnya sendiri. Hal tersebut
juga dipengaruhi dengan reaksi S yang terlalu cepat/spontan dan mudah marah ketika menghadapi
masalah. S juga memiliki kepekaan yang tinggi ketika menghadapi kritik dari orang lain.

C. Laporan Fragmental Test DAP


1.

OBSERVASI DAP
Setelah mendengarkan instruksi kemudian S langsung menggambar orang yang

diminta. S menggambar meja masak terlebih dahulu kemudian menggambar manusia


mulai dari kepala, tangan, kaki dan perlengkapan dapur seperti piring, kompor, dan galon.
Waktu untuk menggambar manusia kurang lebih delapan menit.

Cerita tentang DAP: ini ada seorang ibu rumah tangga yang sedang memasak
pagi-pagi untuk keperluan keluargnya. Ibu itu setiap hari bangun pagi untuk membuat
sarapan anak-anaknya usia ibu itu 55 tahun.

Page 63

RAHASIA

2.

INTERPRETASI FORMAL

No.
1

Sumber Data

Interpretasi

Ukuran Gambar : (posisi kertas Mampu menempatkan diri secara baik dengan
horizontal)

lingkungan.

Lokasi Gambar :

S mampu menempatkan dirinya secara utuh.

Ditengah
Penyesuaian diri yang baik, namun kurang PD

Kualitas garis :
3

d. Tekanan garis : konsisten

dan ada hambatan dalam mengekspresikan

e. Tipe garis : Diskontinu

dorongan dan keinginan.

f. Shading tidak ada


Ingin bertindak sebagai orang dewasa, memiliki

Kesan Gambar :

a. Lebih tua dibandingkan S (bukan kemampuan dalam menyesuaikan diri, suasana


sosok ibu)

tenang

b. Gambar aktif : memasak

tidak

tertekan,

mengekspresikan

kebutuhan akan dukungan dan pertolongan,

c. Gambar gembira : ada lekukan kurang berani menghadapi realita.


4

pada bibir seperti senyum


d. Ada garis yang terlihat untuk
menggambarkan

meja

untuk

bersandar saat memasak.


e. Gambar menghadap ke samping
kanan

KESIMPULAN INTERPRETASI FORMAL


S mampu menempatkan dirinya di lingkungan. S memiliki penyesuaian diri yang baik
dengan lingkungan namun terkadang kurang fleksibel dalam melakukannya. S selalu ingin

Page 64

RAHASIA

bertindak sebagai orang dewasa namun tidak memiliki kesempatan tersebut karena seringkali
dikalahkan oleh emosi. S memiliki hambatan dalam mengekspresikan dorongan dan
keinginannya, salah satu penyebabnya adalah S sering terjebak pada pemikiran masa lalunya dan
sulit untuk move on. S juga cenderung kurang berani dalam menghadap realita yang harus
dihadapinya saat ini. Karena pembatasan yang diberikan oleh ibu pada S cukup terkesan S menjadi
pribadi yang kurang maksimal dalam mengekspresikan dorongan dan keinginannya.

3. INTERPRETASI CONTENT
No.

Sumber Data

Interpretasi

Kepala/Head (Rambut, mata, Perasaan malu terhadap bagian atau fungsi dari
hidung dan mulut) :

tubuhnya.

a. Bagian kepala digambar


jelas, sedangkan tubuh Pribadi yang tergantung/dependent.
digambar garis besar dan Emosi datar/dangkal, hambatan dalam membedakan
1

samar

sesuatu.

b. Mata tidak melihat


c. Hidung Segitiga

Memiliki semangat juang

d. Mulut tertutup
Menolak ketergantungan, adanya perasaan berdosa,
menekan permusuhan
2

Wajah :

Menghindarkan diri terhadap konflik keterlibatan

Kabur atau dihilangkan

hubungan interpersonal.

Telinga :

Penolakan terhadap kritik, menolak pendapat orang

Kurang tekanan

lain.

Page 65

RAHASIA

Dagu :
Lemah
Leher :

10

Kaku dan bermusuhan

Persegi

Lengan :
7

Kaku, keras kepala

Besar dan gemuk


Pundak :

Perasaan yang lemah, khususnya dalam situasi sosial.

Pandangan tidak pasti

Lengan dan tangan yang tertutup Suka beraktifitas


Lengan seperti sayap

Ada hambatan kontak sosial

Tangan :

Perasaan tidak pasti dalam kontak sosial

Tangan yang dihilangkan

Perasaan tidak mampu

Jari :

Lemah dalam kerja yang menggunakan tangan

Seperti daun bunga

Emosi infantil

Pakaian :

Sikap tertutup

Pakaian tidak digambar lengkap Suka berfantasi dalam pergaulan sosial


Kurang berpartisipasi sosial

11

12

Kaki :

Vitalitas lemah

Kaki belum digambar selesai


Sepatu :

Adanya agresi

Tanpa sepatu

KESIMPULAN INTERPRETASI CONTENT


S memiliki semangat juang yang tinggi dalam mencapai tujuan. Dalam mencapai
tujuannya S terlihat menolak kritik dan lebih cenderung menghindar ketika berkonflik dengan
orang lain. S memiliki sikap introvert dan seringkali melakukan fantasi dalam bergaul secara

Page 66

RAHASIA

sosial. Hal ini yang kemudian membuat S memiliki hambatan dalam melakukan kontak sosial
yang sesungguhnya.
Dalam berhubungan sosial dengan orang lain S memiliki rasa kurang percaya diri. Hal
ini yang kemudian salahsatunya membuat S memiliki perasaan yang lemah dalam melihat situasi
sosial. Di dalam dirinya S memiliki konflik, disatu sisi S membutuhkan bantuan dari orang lain
namun disisi lain ia menolak sikap yang bergantung dengan orang lain.
Dalam hubungannya dengan pekerjaan, S kurang terampil terlibat dalam pekerjaan yang
menggunakan keterampilan tangan, S lebih suka pekerjaan yang menuntut aktivitas yang tinggi
dan terhindar dari kritik orang lain. Hal ini disebabkan karena S memiliki sikap keras kepala,
menolak kritik dan lebih menyukai aktiitas yang tidak monoton.

D. Laporan Fragmental Test HTP


1. OBSERVASI HTP
Saat S diminta untuk menggambar rumah, pohon dan orang. S menganggukkan
kepala sebagai tanda S sudah memahami intruksi yang diberikan oleh pemeriksa. Setelah
intruksi selesai diberikan, S menggambar sesuai dengan urutan yang diberikan. S
menggambar rumah terlebih dahulu kemudian menggambar pohon. Setelah itu S
menggambar rumah, diawali dengan menggambar bagian atap rumah, kemudian dinding
rumah dan garis bawah rumah sebagai penutup. Setelah rangka rumah selesai digambar
S melengkapi rumah dengan pintu terlebih dahulu, kemudian jendela, bagian genteng
dan bata di bagian belakang rumah.
Cerita tentang HTP : Seorang gadis kecil bernama Nabila, berusia 8 tahun
bermain di halaman rumah. Ia senang bermain sendirian dan sedang mengenakan baju
cantik dengan jepit rambut yang unik.

Page 67

RAHASIA

2. INTERPRETASI HTP
No.

Sumber Data

Interpretasi

Lokasi :
1

Orang cenderung di kiri dan bawah

Berpikir pada hal-hal konkrit, berpijak pada


realita, mengharapkan dasar yang kokoh, Sikap
mengalah, orientasi di masa lalu.

Posisi :
2

Posisi orang jauh dari rumah dan pohon, Hubungan dengan ayah dan ibu kurang dekat, S
Gambar rumah, pohon, dan orang saling menghindari hubungan dekat dengan ibu.
berhubungan

Proporsi :

memiliki

kecerdasan

yang

baik,

Proporsi yang dibuat Seimbang

kemampuannya untuk mengolah perasaan dan


mengontrol emosi juga cukup baik.

Rumah terlihat sedikit lebih besar dari


gambar lain

Didalam keluarga ibu terlihat lebih mendominasi


dibandingkan dengan ayah.

Komposisi :
4

Komposisi baik

S dapat menempatkan dirinya dengan baik di


lingkungan

Bagian-bagian (content):
a. Rumah
5

Pintu

Penerimaan
rumah

ibu

tertutup, memberikan

menggambar rumah secara menyenangkan


detail.

terhadap

penilaian
terhadap

kurang,

yang
ibu,

ibu

kurang
lemah

menjalankan perannya di rumah tangga. Ada


tendensi kecemasan.

Page 68

RAHASIA

b. Pohon
-

Pohon sebagai hiasan, batang Fungsi ayah sangat lemah, ayah tidak punya
pohon

bagian

bawah keberanian dan tidak memiliki otoritas

melebar.

c. Orang
-

Orang

yang

melakukan Kecendrungan

aktivitas

terlepas

kegiatan

umum

menyibukkan

diri

diluar

dari lingkungan keluarga. Ada keinginan untuk


rumah meninggalkan kegiatan-kegiatan keluarga.

tangga, orang meninggalkan


rumah.

KESIMPULAN INTERPRETASI HTP


Hubungan S dengan keluarga kurang berjalan dengan baik, S memiliki masalah
hubungan secara emosional dengan ibu. Pada saat di rumah ibu terlihat lebih mendominasi
dibandingkan ayahnya. Supervisi diambil sepenuhnya oleh ibu, sehingga peran ayah dikalahkan
oleh ibu. Sosok ibu digambarkan sebagai sosok yang kurang menyenangkan dan S selalu
menghindari dalam berhubungan dengan ibu. Hal ini membuat S memiliki kecendrungan
menyibukkan diri diluar keluarga, S juga memiliki keinginan yang kuat untuk menghindari dan
meninggalkan kegiatan yang ada di dalam keluarga.
Dalam kemampuan bersosialisasi dengan orang lain (diluar keluarga), S mampu
menempatkan diri dilingkunganya. S memiliki kecerdasan yang baik dan dapat mengontrol
perasaannya ketika berhadapan dengan orang lain. Ketika menghadapi sebuah masalah S lebih
senang menggunakan cara yang konkrit dan realitas didasarkan pada pengalaman sebelumnya. S
juga cenderung mengalah dan memilih diam ketika berkonflik dengan orang lain.

Page 69

RAHASIA

Selain itu, S memiliki perasaan cemas dan tertekan dalam dirinya, kecemasan pada diri
S berasal dari ibu. S merasa ibu kurang menerima S dan kurang menghargai keberadaannya
sehingga S cenderung merasa jauh dengan ibu. Ketika lingkungan yang ada diluar keluarga lebih
menarik, S akan memilih lingkungan tersebut dibandingkan berkumpul dengan keluarganya.

E. Laporan Fragmental Test WZT


Data
Stimulus 1

Tema Gambar : Jam Dinding


Kualitas SDR : Adaptasi Adekuat
Kriteria Konten : Object Utility
Tipe dan tekanan Garis : lengkung, sedang,
kontinu
Kualitas FLR : Sedang
Tipe Shading: Kriteria Coverage : Ample
Kriteria Komposisi : Whole, popularity, isolasi,
closure
Urutan Gambar : 7
Stimulus 8

Interpretasi Integrasi Stimulus


S memiliki kebutuhan untuk menjadi
pusat perhatian dalam kelompok. S
mampu menyesuaikan diri didalam
kelompok kecil, ia dapat menjalin relasi
dan membangun hubungan sosial, karena
didukung dengan sikap praktis konkrit
sehingga dapat dengan mudah menjalin
relasi sosial dikelompok kecil. Kesulitan
penyesuaian diri pada S terjadi karena
dipengaruhi oleh perasaan yang terlalu
sensitif dan kurang matang dalam
menjalin relasi. Dalam menjalin relasi
kelompok besar, S membatasi diri dan
mengambil sifat dingin, cuek, serta tidak
peduli.

Page 70

RAHASIA

Tema Gambar : Senja di pantai


Kualitas SDR : Adaptasi cukup adekuat
Kriteria Konten : Inanimate nature
Tipe dan tekanan Garis : Sedang, lurus,
diskontinu
Kualitas FLR : Rendah
Tipe Shading : Kriteria Coverage : Natural Expansion
Kriteria Komposisi : Whole, detail
Urutan Gambar : 4, +
Stimulus 2

Kemampuan S dalam mengelola tuntutan


lingkungan dan perasaannya kurang baik
(kurang peka). Dalam memahami
perasaan S masih dangkal dan hanya
mengambil sikap sesaat dalam menyikapi
sebuah permasalahan yang ada.

Tema Gambar : Tiang bendera


Kualitas SDR : Adaptasi cukup adekuat
Kriteria Konten : Object - utility
Tipe dan tekanan Garis : Sedang, lurus, kontinu,
Kualitas FLR : Rendah
Tipe Shading : Kriteria Coverage : Moderate - ample

Page 71

RAHASIA

Kriteria Komposisi : Whole, Isolasi, gerakan


kosmik
Urutan Gambar : 5
Stimulus 7

Tema Gambar : Orang memakai kalung


Kualitas SDR : Adaptasi inadekuat
Kriteria Konten : Animate nature - human
Tipe dan tekanan Garis : Kuat, lengkung,
reinforce
Kualitas FLR : Rendah
Tipe Shading : Kriteria Coverage: Moderate - ample
Kriteria Komposisi : Whole, detail
Urutan Gambar : 1, (-)

Stimulus 3

S memiliki harapan dan ambisi yang kuat


untuk mencapai cita-cita di masa depan. S
memiliki daya juang yang baik untuk
mendukungnya dalam mencapai cita-cita
tersebut.
Dalam melihat sesuatu S dapat melihat
secara jelas dan langsung, sikap tegas
dalam mengambil keputusan pada S
cukup baik sehingga dalam menentukan
sebuah pilihan S dapat menentukan
pilihan tersebut secara cepat.

Tema Gambar : Tiang listrik


Kualitas SDR : Adaptasi cukup adekuat

Page 72

RAHASIA

Kriteria Konten : Obeject - utility


Tipe dan tekanan Garis : kuat, lurus, kontinu
Kualitas FLR : Sedang
Tipe Shading: Kriteria Coverage : Moderate
Kriteria Komposisi : Part, isolasi, orientasi ke
kanan
Urutan Gambar : 2, (M)
Stimulus 5

Tema Gambar : Pemukul lalat


Kualitas SDR : Adaptasi cukup adekuat
Kriteria Konten : Object - utility
Tipe dan tekanan Garis : Kuat, lurus, kontinu
Kualitas FLR : Sedang
Tipe Shading : Kriteria Coverage : Small - moderate
Kriteria Komposisi : Whole, isolasi
Urutan Gambar : 6

Stimulus 4

Dalam menghadapi masalah yang


bersifat
emosional,
S
dapat
mengatasinya dengan cukup baik. S
dapat mampu menggunakan akal sehat
ketika berhadapan dengan masalah.
Namun, S kurang fleksibel dan kurang
kreatif dalam memecahkan masalahnya.
Dalam menghadapi masalah bersifat
emosional tersebut S cenderung cemas,
dan memiliki perasaan yang tertekan.

Page 73

RAHASIA

Tema Gambar : Pesawat


Kualitas SDR : Adaptasi cukup adekuat
Kriteria Konten : Object - utility
Tipe dan tekanan Garis : Sedang, lurus, kontinu
Kualitas FLR : Sedang
Tipe Shading : Light shading dengan garis lurus
Kriteria Coverage : Technical expansion
Kriteria Komposisi : Whole, detail, repetisi,
closure, gerakan mekanik implisit
Urutan Gambar : 8, (S)
Stimulus 6

Saat berhadapan dengan permasalahan


yang bersifat emosional, membuat S
kurang efisien dalam beraktifitas karena
menganggu
konsentrasi
dan
penyesuaian dirinya.

Tema Gambar : Bus gandeng


Kualitas SDR : Adaptasi cukup adekuat
Kriteria Konten : Objet - utility
Tipe dan tekanan Garis : Kuat, lurus, reinforce
Kualitas FLR : Rendah
Tipe Shading : Kriteria Coverage : Technical expansion
Kriteria Komposisi : Whole, integrasi, gerakan
implisit
Urutan Gambar : 3

1. Interpretasi Keseluruhan terkait dengan Tema Gambar, SDR, dan Content


Uraian :
Dalam menjalin relasi dengan orang lain, S lebih dapat menyesuaikan diri dalam
kelompok kecil. S membatasi hubungan sosial dengan kelompok besar. Ketika
berhadapan dengan kelompok besar S cenderung bersikap dingin, kaku, dan kurang

Page 74

RAHASIA

tertarik. S menempatkan diri pada kelompok untuk mejadi orang yang perlu
mendapatkan dukungan dan bantuan secara emosional. Kemampuan berpikir secara
praktis konkrit pada S membuatnya dirinya dapat dengan cepat menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan memahami sebuah permasalahan secara jelas dan langsung.
Ketika S dihadapkan pada masalah yang bersifat emosional S terlihat cemas dan
khawatir, S cenderung berusaha melakukan menyelesaikan masalah (problem focus
coping) dibandingkan menyelesaikan emosinya (emotion focus coping). Pengalaman
emosional yang pernah terjadi dimasa lalu pada S turut serta dalam masalah, sehingga
S terlihat kurang baik menyelesaikan masalah emosi karena pengalaman yang miskin
dalam hal emosi.
Urutan Stimulus
Interpretasi
S memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, ambisi S cukup tinggi
1
7 (-)
dan butuh pengakuan dari orang lain. S cenderung sensitif sehingga
2

3 (M)

sering menimbulkan perasaan yang tertekan. Seringkali S kurang


rasional dan logis dalam menghadapi masalah. S memiliki hubungan
yang rendah dengan orangtuanya, termasuk terlibat dalam dengan

8 (+)

lingkungan sosial.
S cenderung menggunakan perasaan dalam bergaul, ketika ia
menghadapi hal yang tidak sesuai dengan dirinya S dapat

menunjukkan sikap menentang.

S memiliki kesulitan dalam menjalin relasi, S cenderung kurang


yakin terhadap kemampuan dirinya dan cenderung kehilangan

4 (S)

konsentrasi dalam memantapkan tujuan. S cenderung tergantung


dengan orang lain dan menghindar saat mendapati masalah.

Page 75

RAHASIA

2. Interpretasi Keseluruhan terkait dengan FLR, garis, dan shading, coverage, dan
composition
Uraian :
Kecemasan-kecemasan dalam diri S dapat muncul ketika ia berhadapan dengan
permasalahan yang bersifat emosional. Namun karena S memiliki pola pikir yang
praktis konkrit, membuat S mampu mengatasi menekan kecemasan tersebut.
3. Interpretasi Keseluruhan Urutan Gambar
Dalam kehidupan sehari-hari S memiliki pola kerja yang fleksibel dalam mengerjakan
sesuatu. S tidak memilih dalam memulai sebuah pekerjaan dan dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan tepat waktu. Perilaku yang tampak pada S, ia motivasi
berprestasi yang dimiliki S cukup tinggi, ambisi S cukup tinggi dan butuh pengakuan
dari orang lain. S cenderung sensitif sehingga sering menimbulkan perasaan yang
tertekan. Kecendrungan S terkadang ia kurang rasional dan logis dalam menghadapi
masalah. S juga memiliki hubungan yang rendah dengan orangtuanya, termasuk
terlibat dengan lingkungan sosial di masyarakat. Hal yang tidak disadari oleh S adalah,
S cenderung menggunakan perasaan dalam bergaul, ketika ia menghadapi hal yang
tidak sesuai dengan dirinya S dapat menunjukkan sikap menentang. Hal ini akan
muncul ketika S dihadapkan pada situasi yang tertekan dan kurang nyaman. Secara
tidak sadar, S memiliki kesulitan dalam menjalin relasi, S cenderung kurang yakin
terhadap kemampuan dirinya dan cenderung kehilangan konsentrasi dalam
memantapkan tujuan. S cenderung tergantung dengan orang lain dan menghindar saat
mendapati masalah.
Kesimpulan Akhir WZT :
S mampu beradaptasi dengan kelompok kecil, S dapat cepat beradaptasi
dengan kelompok kecil dibandingkan dengan kelompok besar. Hal ini disebabkan
karena S memiliki pola pikir praktis konkrit sehingga S lebih santai, rileks dan mudah
menyesuaikan diri dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Didalam kelompok kecil,
S menempatkan posisi dimana ia adalah seseorang yang membutuhkan perhatian,
dukungan dan bantuan secara emosi. Dalam kegiatan sehaari-hari ia terlihat memiliki
ambisi untuk mencapai cita-cita yang baik didukung pula dengan daya juang yang kuat.
Namun secara emosi S membutuhkan bantuan karena ia kurang percaya diri dalam
memutuskan sesuatu.
S mengalami kecemasan apabila ia dihadapkan pada situasi yang sifatnya
emosional. Ketika S cemas, ia kurang konsentrasi dan menurunkan kemampuannya
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Ketika mendapati masalah, S lebih
senang mencari akar masalah dibandingkan menyelesaikan emosinya. Dalam bergaul

Page 76

RAHASIA

S tanpa disadari menggunakan banyak perasaannya, S merupakan orang yang sangat


sensitif. Hubungan dengan orangtua tidak terlihat baik sehingga kekayaan emosional S
dalam menghadapi masalah kurang.
Gaya kerja yang dimiliki S cenderung fleksibel. S bekerja bukan berdasarkan
aturan tertentu atau pola tertentu namun lebih menyukai pekerjaan yang tidak diatur
oleh standard tertentu atau memiliki pola kerja yang monoton. S kurang yakin terhadap
kemampuan yang dimilikinya hal ini menyebabkan konflik didalam dirinya dimana
disatu sisi S memiliki ambisi yang tinggi dan membutuhkan pengakuan dari hasil
kerjanya.

Page 77

F. Laporan Fragmental Test RO

Kartu

`Time

I. RESPON DAN SKORING


No.
Respon

17'

1^

24'

2^

Scoring
Performance
Proper
Kelelawar

Serigala

Inquiry
T : dikartu ini yang pertama anda
menyebutkan ada kelelawar, bisa
telusuri dan tunjukkan pada saya dengan
jari anda dimana kelelawar itu?
S : oh ini ni,, sampai,, sini, ini paling
gede, ini sampe sini, sini sampai sini,,
sampai sini.. ini 1 sampai sini,,
T : bisa minta tolong pelan-pelan
telusurinya?
S : oh iya,, ini 1, terus ini sampai ini,, 2,,
terus ini, sreet sampai sini yang paling
gede. Tumpuk kelelawarnya dari atas
T : Darimana anda mendapat kesan
bahwa itu adalah kelelawar?
S : Kalau saya lihat ini bersayap ya,
begitu lihat bagian ini saya lihat ada
kelelawar yang bertumpuk, sayapnya
lebar begitu kayak, ini sayap yang
paling besar, yang didepan ini paling
kecil
T : baik, terus yang kedua tadi anda
mengatakan bahwa dikartu ini ada
serigala, bisa tunjukkan dimana
serigalanya?

Location
A
Main
d
d

Determinant
Main

Add

Content
Main

Add

P/O
Main

A
d
d

FLR

Wcut

Page 78

RAHASIA

II

32'

5'

3^

1^

S: ya, ini dibagian bawah ini, dari sini,


sampaai sini,, terus Cuma sampai sini
aja, ada matanya ini dua yang tengah, e..
terus ini juga hidungnya,,,
T : Darimana anda mendapat kesan
serigala?
S : ini udah kelihatan jelas ya, ini mata,
telinga, kalau dilihat dari sisi begini ya
ini serigala em... udah
Orang terbang T : tadi anda mengatakan ini orang
terbang, bagian mana nih yang
menunjukkan orang terbang?
S : ini orang terbang, ini badannya dari
atas sini nih, dari sini sampai bawah
sini, ini kakinya, ini tangannya sampai
kesamping sini nih sayapnya..
T : sampa sini ya? Baik, dari mana anda
mendapat kesan itu sebagai orang
terbang?
S : soalnya kayak manusia, itu kan ada
tangannya ya, terus sayapnya
mengembang gitu, seolah-olah siap
terbang gitu emmm kayak siap-siap
meluncur keatas.
T : baik, terimkasih.
Orang tos
T : tadi anda menyebutkan ini seperti
orang yang sedang tos, bisa tunjukkan
ke saya bagaimana ini dapat dibilang
sebagai orang tos?
S : ini semuanya orang tos, ini kepala,
pakai topi, ini tangannya nempel, terus..
ini kakinya nempel, dengkulnya nempel,

Wcut

Page 79

RAHASIA

II

30'

III

8'

2^

3^

1^

Pesawat jet
atau pesawat
tempur

Gajah

Leher pakai
pita merah

T : baik, darimana anda mendapatkan


kesan bahwa orang ini sedang tos?
S : ya ini seperti apa ya seperti orangtos
saja yang kebetulan memang sedang tos,
tangganya sedang menempel sehingga
terdapat kesan sedang tos-tosan.
T : kemudian yang kedua ini anda bilang
ada pesawat jet, bagian mana yang ada
pesawat jetnya?
S : ini pesawat tempur, jadi ini posisinya
lagi siap terbang, ini depannya,
kemudian ini sayapnya, ini apinya yang
merah ini.
T : baik, darimana anda mendapat kesan
pesawat jet atau tempur itu?
S : ini bagian tengah putih ini seperti jet
ya... terus ini asap atau apinya gitu... oh
ini ada lagi, boleh nambah lagi ngak ya
ini? Ini ada gajah..
T : dari mana nih anda mendapat kesan
gajah? Bagian mana yang menunjukkan
gajah?
S : ini bagian gajah, ini gajahnya lagi
berdiri ya kayaknya, ini mulai dari sini,
terus ini, sampai sini kesini dan sini nih.
Gajahnya lagi berdiri belalainya lagi
sama-sama keatas, terus ini bagian ini
kakinya, udah itu aja.
T : baik, anda melihat gajah juga ya
disini.
T : dikartu ini anda melihat ada leher
yang menggunakan pita merah, dari

Wcut

Obj

FM

FC

Obj

2
(1+0,5
+0,5)

1
Page 80

RAHASIA

III

III

58'

2^

3^

Sepatu
perempuan

Orang lagi
posisi nari
nungging

mana anda mendapat kesan bahwa ini


leher yang mengenakan pita berwarna
merah?
S : ini nih mas, ini tengah merah pita,
kemudian ini bagian lehernya dari sini,
kemudian kesini lalu ini,, nah ini kan
kelihatan kerahnya..
T : ok, baik. Darimana anda
mendapatkan kesan tersebut?
S : ini seperti model pita merah yang
dipakai pelayan restaurant, atau agent
007 biasanya ada tuxedo, yang ditambah
pita berwarna merah ditengahnya.
T : nah, di kartu ini anda juga
mengatakan melihat sepatu perempuan,
bisa ditunjukkan pada saya manakah
bagian yang menunjukkan sepatu
perempuan?
S : ini bagian kecil, ini bagian kiri, ini
bagian kanan mas kayak sepatu, oh ini
boleh nambah ngak mas aku lihat kayak
orang ini, orang lagi menari posisinya
lagi nunduk, nungging.
T : Baik, sebelumnya darimanna anda
mendapat kesan sepatu perempuan?
S : soalnya ini seperti hak sepatu eee
yang biasa dipakai perempuan mas. Ini
nih, nah ini bagian depannya, ini bagian
belakangnya.
T : anda juga mengatakan bahwa ada
orang lagi menari dengan posisi

HObj

1,5
(1 +
0,5)

Page 81

RAHASIA

IV

IV

32'

1"14'

1v

2^

Naga

Orang duduk
bersila

nungging bagian mana yang menurut


anda orang lagi nari?
S : Ini mas, nih kayak perempuan
kayaknya nari nih, e.. lagi nungging,
T : bisa tunjukkan yang mana
nunggingnya?
S : ini dari sini, kan ini bagian kepala ya,
kemudian ini, sampai sini ini kaki,
kemudian bokonngnya, sampai sini aja,
udah
T : Ok.
T : nah, ini kartu 4 dengan posisi kebalik
seperti ini ana melihat ada naga, dari
mana anda mendapatkan kesan naga?
S : oh ini bagian atasnya ada kepalanya
kan, ini kumisnya, muncungnya, nah ini
bulu matanya, kepalanya aja sih... ee..
udah itu persis seperti kepala naga.
T : baik,ok.
T : Nah posisi kartunya seperti ini anda
tadi bilang ini seperti orang duduk lagi
bersila, bagaimana melihatnya bisa
bersila?
S : iya ini kan kepalanya ya, terus ini
tangannya, kemudian ini ada kaki yang
bersila dilipat kesini..
T : baik bisa ditelusuri dengan jari?
S : ini nih dari sini,, sampai sini,
kemudian ini dan ini, nah ini kakinya,
ini tangannya, ini kepala, lalu ini
kakinya.

(A)

Wcut

Page 82

RAHASIA

10

28'

1^

2v

Kupu-kupu

Lumba-lumba

T : dari mana anda mendapatkan kesan


orang bersila?
S : ini kelihatan sekali ya apabila dilihat
dari bawah jadi saya melihatnya dari
posisi bawah, sehingga kakinya
kelihatan lebih besar dari bagian
atasnya, ini seseorang yang lagi duduk
bersila.
T : baik disini anda posisi kartu seperti
ini menyebutkan ada kupu-kupu.
Dimana anda melihat ada kupu-kupu?
S : semuanya ini kupu-kupu, ada
antenanya, kemudian ini sayapya,
sayapnya lagi turun gitu, lalu ini ada
ekornya, kan biasanya ada toh itu
ekornya, udah..
T : Darimana kesan itu didapatkan?
S : ya ini, kelihatan sekali pertama
melihat langsung terbayang kupu-kupu.
T : kemudian posisinya dibalik seperti
ini anda melihat ada lumba-lumba, bisa
tunjukkan ke saya lumba-lumbanya ada
disebelah mana?
S : ini lumba-lumba lagi mau loncat ya,
ada disebelah kanan dan kirinya samasama mau loncat ke arah sana ke arah
sini, jadi ini kepalanya aja keliatan dari
sini, sampai sini, sebelahnya juga dari
sini sampai sini.
T : ok. Darimana kesan tersebut anda
dapatkan?

FM

FM

1,5
(1+0,5
)

1,5
(1+0,5
)

Page 83

RAHASIA

50'

3^

4>

Kaki orang

Dagu dan
hidung

S : saya inget lumba-lumba yang di


taman safari untuk pertunjukkan.
Modelnya persis seperti itu emmm
kayak untuk pertunjukkan biasanya
mereka membuka mulutnya.
T : kemudian yang ketiga anda juga
melihat kaki orang, bisa ditunjukkan
kesaya?
S : iya, ini kaki orang ini mas, ini kaki,
kemudian telapaknya ini, lalu ini
bayangannya mas. Kiri sama kanan ini
nih sama mas, ngak ada bedanya.
T : ok, darimana anda melihat kesan
sebagai kaki orang?
S : iya bagian atas ini kayak kaki yang
disorot cahaya ya, lalu bayangannya
dibawahnya sini lebih gelap warna
hitam. mas ini ada lagi kalau gini
kelihatan seperti dagu dan hidung orang
kayaknya mas.
T : nah, dari mana anda lihat itu ada
dagu sama hidung.
S : ini bagian yang ini, ada hidung, ini
dagu bagian ini aja kelihatan sebelahnya
(berhenti sebentar) ngak ada Cuma ini
aja.
T : ok. Darimana kesan itu didapatkan?
S : ngak sengaja mas, tadi pas lihat
bagian kaki, aku sepintas terbayang
seperti wajah yang terlihat dagu sama
hidungnya dibagian ini.

FC

Hd

Hd

1,5
(1+0,5
)

Page 84

RAHASIA
VI

VI

4'

35''

1^

2<

Topeng yang
terpisah
keduanya
nempel
didinding

Buaya dan
bayangannya

T : baik, di kartu ini yang pertama anda


melihat ada dua topeng yang sedang
menempel dua-duannya, bisa tunjukkan
kesaya?
S : iya nih mas nih, ada dua topeng tapi
jadi satu berlawanan berhadapan satu
sama lain, ini bagian kening itu mas,
terus ini dagu sama hidngnya ini, mulai
dari sini nih, sampai sini berhadapan,
kayak ditempel didinding ya mas.
T : Darimana kesan yang didapatkan
oleh mbak A bahwa itu topeng?
S : ini seperti model hiasan dirumah
jawa kuno, biasanya ada model topeng
yang dipajang antara depan dan
belakang topengnya biasanya
menempel.
T : kemudian di posisi yang seperti ini,
nah anda melihat ada buaya dan
bayangannya. Dari mana anda lihat
buaya dan bayangannya?
S : ini mas, nah ini nih , kan ini
muncungnya buaya, kayak dirawa-rawa
gitu mas, nah ini muncungnya,
kemudian ini kepalanya, kepalanya lagi
nongol ada bayangannya sih ini mas.
T : bisa tunjukkan dengan jari?
S : oh iya, ini nih dari sini, sampai sini,
kepalanya, ini kesini, sampai sini ini
muncungnya, nah bawahnya bayangan.
T : Darimana anda mendapatkan kesan
itu?

Wcut

Obj

Wcut

Page 85

RAHASIA

VI

VI

VII

1"02

35'

3v

4^

1^

S : kalau dilihat dari posisi ini sih saya


lihat sekilas seperti buaya, yang dirawa
kayak difilm dokumenter tentang
hewan.
Ikan Pari
T : baik diposisi kartu ini anda juga tadi
menyebutkan ada ikan pari, dari mana
anda melihat itu ikan pari?
S : ini mas, nah ini kan ikan pari lebar
itu ya, kemudian ini nih ada ekornya,
nih kebawah nih ekornya, dari sini,
sampai sini lalu dilanjut kesini. Mas aku
boleh nambah lagi ngak?
T : boleh, nambah gimana?
S : nah ini kayak kulit binatang ya mas,
kayak dikeringkan gitu.
Kulit binatang T : dari mana anda melihat ini sebagai
tapir
kulit binatang?
S : ini kulit binatang tapir mas, ini sudah
kering lalu ini ekornya yang pendek,
lalu ini kulitnya dibuka gitu, sudah di
kelupas, lalu dibuka ada bekas kulit
tangan dan kakinya gitu, jadi dari sini
sampai sini, udah.
T : baik, darimana anda mendapatkan
kesan tersebut?
S : ini sepertinya kulitnya saja, yang
sudah dikeringkan lalu dijadikan hiasan.
Jadi ini bekas tangannyya, kakinya,
sudah dikeringkan begitu saja.
Gambar
T : baik di kartu ini, anda melihat ada
anjing lagi
anjing yang lagi mangap, bisa tunjukkan
mangap

Wcut

W
c
ut

FM

Ad

Page 86

RAHASIA

VIII

VIII

23'

43'

1^

2^

Sigung
(sejenis
binatang bau)
lagi manjat

Mahkota

kesaya anjing yang lagi mangap


tersebut?
S : oh ini mas, dari sini, kesini, ada
anjing yang sedang mangap ya terus ini
kepalanya mas, dari sini ini kemudian
hidungnya. Ini ada dua anjingnya lagi
berhadapan satu sama lain ya mas, lalu
kesini nah itu mas.
T : baik.
T : baik, dikartu ini anda melihat ada
sigung ya, binatang bau yang manjat,
dari mana anda melihat ini?
S : ini mas ada binatang hutan yang bau
itu loh mas, bau banget, nah ini mirip
namanya sigung binatangnya. Nah itu
posisi binatangnya lagi manjat, keatas,
ini sigungnya ada dua, yang ini, sama
yang ini, sudah.
T : Dari mana kesan yang kamu
dapatkan?
S : Dulu waktu kecil ayah suka bawa
kehutan ya, jadi sering sih lihat binatang
ini lagi manjat gitu dipohon-pohon. Lalu
bau banget kalau disentuh.
T : dikartu yang ini anda juga
mengatakan ada mahkota, bisa
tunjukkan kesaya mahkotayang anda
maksud?
S : iya ini ada mahkota dibagian atas, ini
mahkota putri, dari sini atasnya,
kemudian ini bawahnya, nah sudah ini
mahkota.

FM

HObj

Page 87

RAHASIA

VIII

VIII

IX

1"03'

23'

3^

4^

1^

Korset
perempuan

Tulang
belakang
manusia

Orang pakai
masker

T : Darimana kesannya didapat?


S : ya, saya lihat ini modelnya yang
biasa dipakai putri raja, karena lebih
kecil dari mahkota raja, biasanya ada di
film-film barbie.
T : nah yang ketiga anda juga melihat
ada korset perempuan, bisa tunjukkan
kepada saya ?
S : ini mas yang dibagian bawah, ini kan
modelnya kayak korset untuk kebaya itu
mas, jadi ini penyangganya, kemudian
ada talinya untuk ngiket disini, sama ini
dari sini kesini nah ini untuk nahan perut
ini mas.
T : baik, kesannya didapat darimana?
S : sering pakai atau makaikan teman
aja, waktu di kawinan, acara keluarga
kan ada mas untuk pakai kebaya. mas
ini ada kayak tulang belakang manusia..
T : dari mana anda lihat tulang belakang
manusia?
S : ininya aja mas, batangnya aja kayak
tulang belakang mas, ini kesini, ini aja,
jadi ini yang untuk nutup paru-paru, lalu
ini tulang ekor, sudah.
T : oke baik.
T : baik kita ke kartu sembilan ya, nah
yang pertama ini anda melihat ada orang
yang sedang memakai masker, dari
mana anda melihatnya?
S : ini nih mas, dari sini kan ini samping
itu loh mas masker yang untuk

Hobj

At

Hobj

1,5
(1+0,5
)

Page 88

RAHASIA

IX

IX

58'

2^

3^

Hidung babi

Mulut yang
sedang
mencucu

keamanan, supaya ngak kena bahan


kimia itu, ini pelipis ditutupi, kemudian
ditutup mulutnya sampai sini mas, terus
kesini, sampai kesini mas, udah mas.
T : Darimana anda mendapat kesan itu?
S : aku kan pernah kerja di pabrik mas,
biasanya untuk menghindari keracunan
bahan kimia ada masker yang seperti ini
modelnya.
T : kemudian yang kedua anda juga
melihat ada hidung babi, bagian mana
yang menunjukkan hidung babi?
S : bagian kecil ditengah ini mas, kayak
hidung babi ini mas, yang ini aja mas.
T : baik, dari mana kesan hidung babi
itu muncul?
S : ngak sih mas aku biasanya main
game, ada game yang suka ada babinya
jadi lihat ini langsung keinget aja sama
hidung babi. sama ini mas, ada lagi
boleh ya?
T : boleh...
S : ini kayak mulut mas..
T : bagian mana yang menunjukkan
seperti mulut?
S : ini mas ini modelnya kayak mulut
gitu, mulutnya lagi mencucu..
T : bisa tunjukkan kesaya bagiannya?
S : ini mas dari sini, sampai sini aja,
kayak mencucu marah gitu..
T : baik.

Ad

Hd

Page 89

RAHASIA
X

38'

59'

1"15'

1V

2^

3^

Ada 2 anjing
kecil
berhadapan

Katak sedang
lompat diatas
batu

Dua hewan
bawa pedang

T : baik kita sampai dikartu kesepuluh


ya, posisi kartu dibalik seperti ini ya,
disini anda melihat ada 2 anjing kecil
bisa tunjukkan kesaya 2 anjing itu?
S : ini mas, nah ini kan ada anjing ini
kecil, kiri sama kanan sama mas ada
anjingnya, kayak mau lompat gitu
posisinya..
T : baik, darimana kesan itu didapatkan?
S : ya aku lihatnya seperti model anjing
yang sedang berdiri aja sih mas, seakanakan mau melompat gitu.
T : kemudian dengan posisi seperti ini,
anda mengatakan melihat ada katak
yang lompat.
S : ya ini ada katak yang lompat diatas
batu ya, jadi ini kataknya ada dikiri dan
kanan, kemudian ini batunya mas,
batunya disini, kataknya disini duaduanya kiri kanan ada mas. Ini kelihatan
kok ada tangan sama kakinya katak
yang sedang lompat, model lompatnya
kayak di slow motion begitu
T : baik.
T : Nah, diposisi yang sama seperti ini
anda juga mengatakan bahwa ada dua
hewan yang terlihat membawa pedang,
bisa anda tunjukkan juga kesaya?
S : iya ini seperti dua hewan yang bawa
pedang mas, saling mau berhadapan,
jadi masing-masing bawa pedang gitu

FM

1,5
(1+0,5
)

FM

1,5
(1+0,5
)

FM

1,5
(1+0,5
)

Page 90

RAHASIA

1"32'

4^

5^

Dua hewan
yang sedang
marah

Obor

ya, satu menghadap kiri satunya


menghadap kanan mas.
T : Baik, darimana anda bisa mendapat
kesan seperti itu?
S : hewannya tidak jelas, tapi sekilas dia
terlihat membawa pedang dan saling
serang satu sama lain.
T : pada posisi yang sama anda lihat ada
hewan yang lagi marah, bagian mana
yang menunjukkan kedua hewan
tersebut?
S : ini mas bagian atas ini ada hewan
yang berhadapan mau berantem mas
marah gitu ya mas, saling mau
menyerang diatas ini, satu ini sama satu
ini sama-sama marah.
T : Bagaimana anda mendapat kesan
bahwa hewan itu sedang marah?
S : soalnya keduanya sama-sama berdiri
seperti saling berkelahi aja, mereka
berantem satu sama lain. sama ini
kyaknya ada obor juga diatas katak itu
dibelakangnya.. ada obor ya.
T : bagian mana yang menunjukkan
obor?
S : ini mas yang warna kuning, kuning
itu apinya, terus yang cokelat itu kayak
pegangan obornya sendiri kayak
menyala gitu warna kuning, dua-duanya
ya kiri kanan ada nih, lagi menyala
terang...
T : baik.

FM

F/C

Obj

1,5
(1+0,5
)

0,5

Page 91

RAHASIA
II.A. TABULASI DAN LEMBAR SKORING
LOCATION
Card No,
Response
No, and
Position

Reac Time

Main Response
W

I 1^

17

2^

24

3^

32

W-cut

II 1^

2^

30

3^

III 1^

2^

58

3^

IV 1v

D,d

Add
Dd,
S

Movement

W-cut
D

DETERMINANT
Main Response
Vista
Form
Texture/ Ach
Depth
Color
F

Color

P/O
FLR

Main

Add

Main

Add

Obj

F
D

FM

W-cut

FC
d

A
Obj

F
M

P
P

Hobj

32

CONTENT
Add

2
1
1

1,5

(A)

1
1

114

W-cut

V 1^

10

FM

2v

28

FM

1,5

3^

50

Hd

1,5

4>

2^

FC
d

Hd

1,5

W-cut

Obj

2<

35

W-cut

3v

102

W-cut

4^

VII 1^

35

VI 1^

Wcut
D

F
FM

Ad
A

1
1

Page 92

RAHASIA
23

2^

43

HObj

3^

103

HObj

1,5

4^

VIII 1^

FM

At

IX 1^

23

HObj

2^

58

Ad

3^

Hd

38

FM

1,5

2^

59

FM

1,5

3^

115

FM

1,5

4^

132

FM

1,5

5^

X 1v

No. Of
Respon-se

Main
Add
Sum FLR

9
1

+ D + d + Dd + S

12
5

3
1

0
0

25

M + FM + m + k + K
C = R
3
2

8
1

0
0

0
0

0
0

0
0

12
0

0
0

0
0

0
0

0,5

12

Hd

O-

Ad

+ FK + F + Fc + c + C' + FC + F/C +

11

12,5

1,38

1,04

1,33

1,21

14,5

1,06

9,5

Average FLR

W
= R

Obj

T = 519

F/C

Total
Time

1
0

0
1

0
0

25

Page 93

RAHASIA
Testing The Limited Colours & Whole

Kartu

Performance Proper

IV

Kulit Binatang Berbulu

Testing The Limits


T : Coba anda lihat sekali lagi kartu ini, pada sebagian orang biasanya melihat
bagian ini seperti kulit binatang yang berbulu, Apakah anda juga dapat melihat
bahwa ada kulit binatang yang berbulu?
S : ngak, kalau aku lihatnya malah binatang purba, seperti gajah hutan.
T : Oke.

VI

Kulit Binatang Berbulu

T : Pada bagian ini anda juga mengatakan ada kulit binatang tapir, sebagian
orang apat melihat kartu ini terlihat seperti kulit binatang yang juga berbulu,
dapatkah anda lihat juga hal yang sama?
S : tidak, karena tidak terlalu kelihatan, jadi seperti kulit binatang biasa saja.
T : Baik.

Page 94

RAHASIA

II.B. PSIKOGRAM
12
12

10
8
8

1
0

0
M

FM

FK

Fc

C'

FC

F/C

III. INTERPRETASI KUANTITATIF


I. ASPEK INTELEKTUAL
A. Kapasitas dan Efisiensi Intelektual
No.

Sumber Data

Arti Diagnostik

1.

Form Level Rating


FLR Tertinggi (Kapasitas) = 2
Rata-rata FLR Tak Terbobot
(efisiensi) = 15,5 = 1,16
14
Kuantitas & Kualitas M
M=3
Average FLR M = 1
Kuantitas & Kualitas W
W=9
Average FLR W = 1,06
Variasi Isi

Kapasitas intelektual yang dimiliki oleh S berada


diatas
rata-rata.
Namun
S
belum
menggunakannya secara optimal karena memiliki
hambatan emosional didalam dirinya.
S memiliki kemampuan berpikir secara
konseptual, namun S cenderung menunjukkan
minat yang sempit dan kurang fleksibel dalam
memberi interpretasi.
S memiliki pola pikir yang teratur dan
menggunakan pengalaman dimasa lalu untuk
dikehidupan di masa sekarang. Meskipun

2.

3.

4.

Page 95

RAHASIA

A% = A + Ad =
R
12 + 1 x 100% = 52%
25
(H + A) : (Hd + Ad ) =
( 3 + 12) : (1 + 1 ) =
15 : 2
5. Suksesi
8 kartu sistematis : Orderly
B. Minat Intelektual & Ambisi
1. Jumlah Respon = 25
2. Rasio W:M
9:3=3:1
3. Rasio
(H + A) : (Hd + Ad ) =
( 3 + 12) : (1 + 1) = 15 : 2
4.

A%
13
x100%= 52%
25

demikian ketika menghadapi situasi yang baru S


masih dapat mengatasi dengan baik.

Proses mental yang dimiliki oleh S tergolong


cepat, minat dan ambisi secara intelektualitas
juga terlihat cukup. S memiliki cita-cita yang
cukup didukung dengan daya juang yang
memadai. S memiliki rasa ingin tahu yang besar
(kritis) namun cenderung memiliki minat yang
kurang. S mempunyai kemampuan yang lebih
baik dalam menghadapi masalah-masalah yang
bersifat praktis.

5.

Rata-rata waktu Respon


T/R = 20,76 detik
6. Jumlah P dan O
P = 4 (dari 25 respon)
C. Pendekatan Intelektual terhadap Masalah (Manner of Approach)
1. W% = 36%
Kemampuan menghadapi masalah cenderung
praktis berdasarkan pengalaman yang sudah
2. D% = 48%
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, ada usaha
3. d% = 12%
yang kuat untuk mencapai konsep yang bersifat
4. Dd+S% = 4%
menyeluruh dan organis, tetapi kurang didukung
dengan potensi yang dimiliki.

Page 96

RAHASIA

SIMPULAN ASPEK INTELEKTUAL


Kapasitas intelektual yang dimiliki oleh S berada diatas rata-rata, namun S belum
dapat menggunakannya secara optimal karena S memiliki hambatan emosional. S memiliki
kemampuan berpikir secara konseptual, namun minat yang ditunjukkan oleh S sempit dan
masih kurang fleksibel. Pemikiran secara konseptual tersebut didapatkan S bedasarkan
pengalaman masa lalu, namun ketika menghadapi situasi yang baru S masih dapat mengatasi
secara baik.
S memiliki kesiagaan mental yang baik, selain itu

minat dan ambisi secara

intelektualitas juga terlihat cukup berpotensi pada diri S. S memiliki keinginan atau cita-cita
yang cukup tinggi didukung dengan daya juang yang masih memadai. Memiliki rasa ingin
tahu yang besar (kritis) namun cenderung memiliki minat yang kurang dalam mendalami
satu hal.
S mempunyai kemampuan yang lebih baik ketika menghadapi masalah-masalah yang
bersifat praktis. Hal tersebut didapatkan pada pengalaman-pengalaman yang sudah pernah
dialami oleh S dalam kehidupan sehari-hari. S memiliki usaha yang kuat untuk mencapai
konsep yang bersifat menyeluruh atau organis, tetapi kurang didukung dengan potensi yang
dimiliki oleh dirinya.

II. ASPEK KONTROL DAN DORONGAN


A. Constrictive or Repressive Control
No.
1.
2.

Sumber Data

Arti Diagnostik

F% = (12/25) x 100% = 48%

S mengontrol perilakunya terhadap lingkungan


namun tidak menggangu realitas yang ada. Ruang
lingkup kehidupan yang dimiliki oleh S cukup
(FK+F+Fc)% =
FK + F +Fc = (0+12+0) x 100% = terbatas namun dapat tetap hidup nyaman dan
senang bersama dengan orang lain yang berada
48%
didekatnya.
R
25

B. Inner Control
1. M : FM

Page 97

RAHASIA

3:8
2.

M : (FM+m)
3 : (8+0)
3:8

C. Outer Control
1. Socialized Control
a. FC : (CF+C) = 1 : 0
b. F C = tidak ada
c. F/C = tidak ada
2. Bottling Up the Emotions
a. Csym & Cdes = tidak ada
b. W, CF = tidak ada
3.

Kontrol (withdrawal / insulation)


a. R achro : R chro = 12 : 13
b. M : Sum C : F%
3 : 0,5 : 48%

S dapat mengontrol kebutuhan jangka pendek


tanpa menimbulkan konflik dalam diri. S dapat
mengesampingkan kebutuhan yang menuntut
kepuasan segera untuk memenuhi kebutuhan
yang lain. S memiliki ketegangan dalam diri yang
cukup tinggi sehingga ia cenderung tidak mampu
mendayagunakan sumberdaya didalam dirinya
untuk mencari pemecahan yang konstruktif dalam
masalah-masalah yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.

S memiliki kontrol yang berlebihan, sehingga


respon sosial yang diberikan cenderung dibuatbuat. S tidak mau terlibat dalam memberikan
reaksi emosional yang mendalam meskipun
lingkungan menuntut respon tersebut muncul
dalam diri S. Ketika dihadapkan pada situasi yang
kurang menyenangkan, S masih dapat mengatasi
hal tersebut dengan mengeluarkan emosi-emosi
tersebut dengan bebas tanpa hambatan. S juga
dapat menarik diri atau melakukan represi ketika
kurang nyaman dengan lingkungan sehingga
energi yang bersifat afektif tersebut dapat diatur
dengan lebih baik.

Sum C =
FC +2 CF + 3 C =
2
1 + 2. (0) + 3.(0) = 0,5
2

SIMPULAN ASPEK KONTROL DAN DORONGAN


S dapat mengontrol kebutuhan jangka pendek tanpa menimbulkan konflik dalam
dirinya sendiri. S dapat mengesampingkan kebutuhan yang menuntut kepuasan segera untuk
memenuhi kebutuhan yang lain. S memiliki ketegangan dalam diri yang cukup tinggi

Page 98

RAHASIA

sehingga ia cenderung tidak mampu mendayagunakan sumberdaya didalam dirinya untuk


mencari pemecahan yang konstruktif.
S memiliki kontrol yang terlalu berlebihan, sehingga respon sosial yang diberikan
oleh S terlihat cenderung dibuat-buat. S tidak mau terlibat lebih jauh dalam memberikan
reaksi emosional dalam lingkungan, meskipun lingkungan menuntut respon tersebut dapat
muncul dalam diri S. Ketika dihadapkan pada situasi yang kurang menyenangkan, S
mengatasi hal tersebut dengan mengeluarkan emosi-emosi tersebut. Ruang lingkup
kehidupan yang dimiliki oleh S cukup terbatas namun dapat tetap hidup nyaman dan senang
bersama dengan orang terbatas lain yang berada didekatnya.

III. ASPEK EMOSI, AFEKSI, DAN KONTAK SOSIAL


A. Aspek Emosi
No.

Sumber Data

1.

Sum C =
FC +2 CF + 3 C =
2
1 + 2.(0) + 3.(0) = 0,5
2

2.

FC : (CF+C)
1:0

3.

R (VIII, IX, X)%


(9/25) x 100% = 36%

4.

Rata-rata Reaction Time


Achromatic (I, IV, V, VI, VII) = 19,6
detik
Chromatic (II, III, VIII, IX, X) = 19,4
detik

Arti Diagnostik
S kurang memiliki sikap yang tanggap terhadap
lingkungan. S melakukan kontrol yang berlebihan
sehingga respon yang dihasilkan cenderung
dibuat-buat. Namun, S masih dapat memberikan
tanggapan yang normal ketika ada stimulasi
emosional dari lingkungannya.

Respon kartu akromatik: 12


Respon kartu kromatik: 13

Page 99

RAHASIA

B. Organisasi Kebutuhan Afeksi


1. (FK+Fc) : F
(0+0) : 12 = 0 : 12
2.

(FK+Fc+Fk) : (K+KF+k+kF+c+cF)
0:0

3.

(Fc+c+C) : (FC+CF+C)
0:1

C. Orientasi Pola Hubungan Sosial


1. a. M : Sum C = 3 : 0,5
b. (FM+m) : (Fc+c+C)
8:0
c. Pola hubungan (a) dan (b) : Searah
2.

d. R (VIII, IX, X)%


(9/25) x 100% = 36%

Ada kecendrungan penolakan atau kurang


baiknya perkembangan akan kebutuhan afeksi.
Hal ini menghambat proses perkembangan
kepribadian pada S. Ada indikasi kerusakan dasar
pada organisasi kepribadian serta kurangnya
kedalaman emosional yang begitu besar, sehingga
S mendapatkan hambatan pokok dalam
penyesuaian secara umum. Disatu sisi S masih
dapat dengan bebas mengemukakan ekspresi
emosi yang dimilikinya dengan kontrol dengan
baik.

Perilaku S lebih ditentukan oleh faktor yang ada


didalam dirinya dibandingkan faktor yang ada
dilingkungannya. S memiliki kecendrungan
introversif karena ekstraversif dinilai belum dapat
dijadikan sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh
S. Orientasi berlangsung secara konsisten dalam
waktu yang lama, sehingga orientasi yang
dimiliki oleh S cenderung merupakan sifat
bawaan ilmiah.

SIMPULAN EMOSI, AFEKSI, DAN KONTAK SOSIAL


S kurang memiliki sikap yang tanggap terhadap lingkungan. S melakukan kontrol
yang berlebihan sehingga respon yang dihasilkan cenderung dibuat-buat. Namun, S masih
dapat memberikan tanggapan yang normal ketika ada stimulasi emosional dari
lingkungannya. Ada kecendrungan penolakan atau kurang baiknya perkembangan akan
kebutuhan afeksi pada S. Hal ini menjadi penyebab terhambatnya proses perkembangan
kepribadian pada diri S.
Terdapat indikasi kerusakan dasar pada struktur kepribadian S, hal ini menyebabkan
kurangnya kedalaman emosional pada diri S, sehingga S memiliki hambatan yang cukup
besar dalam penyesuaian diri secara umum. Perilaku dalam diri S lebih ditentukan oleh

Page 100

RAHASIA

faktor-faktor internal didalam dirinya dibandingkan faktor yang berada diluar atau
dilingkungannya. S memiliki kecendrungan introversif karena ekstraversif dinilai belum
dapat dijadikan sebagai suatu hal yang menjanjikan pada diri S. Orientasi ini berlangsung
secara konsisten dalam waktu yang lama, sehingga orientasi yang dimiliki oleh S cenderung
merupakan sifat bawaan ilmiah.

VI. DINAMIKA KEPRIBADIAN


Secara umum intelektual yang dimiliki oleh S diatas rata-rata namun belum
digunakan secara optimal. Apabila dilihat dari kemampuan S dalam belaja,. selama di SD S
selalu mendapatkan peringkat 10 besar dan 5 besar meskipun mengalami perpindahan
sekolah sebanyak dua kali. Saat S berada di bangku SMP, S tidak pernah mendapatkan
rangking sama sekali namun S lebih berprestasi dalam bidang ekstrakulikuler. Saat duduk
dibangku SMA, S kembali mendapatkan rangking yang cukup baik kembali hingga mencapai
juara umum 2 di sekolahnya. Sampai diperguruan tinggi saat ini S juga mendapat nilai IPK
3,88 dan selama bersekolah ia tidak memiliki record belajar tertinggal dalam kelas (naik
kelas).
Setelah lulus SMA S memilih untuk tidak langsung melanjutkan pendidikan di
universitas. S memutuskan untuk langsung bekerja dengan harapan dapat menunjukkan
kemandirian kepada ibunya, S memiliki keinginan bahwa ketika cukup lama bekerja, S
berniat untuk melanjutkan study. Hal ini menunjukkan bahwa S memiliki pola pemikiran
yang konseptual. Namun bekerja di dua perusahaan berbeda dengan waktu kurang dari 1
bulan menunjukkan minat yang dimiliki oleh S kurang mendalam. Selama ini ibu menjadi
hambatan emosional bagi S, karena respon emosional yang berkaitan dengan ibu, yang
seharusnya keluar tidak dapat disalurkan secara langsung.
Mengenai kontrol diri dan dorongan, S memiliki kontrol yang baik terhadap
kebutuhan yang menuntut segera. Namun kontrol diri yang dilakukan oleh S berlebihan,
contohnya pada saat berbicara atau meminjam suatu barang ke adiknya, S sangat takut

Page 101

RAHASIA

adiknya marah dan tidak menyukainya. Selain itu S juga pernah dekat dengan seorang pria
namun S memiliki kontrol diri agar tidak dianggap terlalu dekat dengan pria tersebut karena
S belum merasa siap. Karena kontrol diri yang berlebihan tersebut membuat S memiliki
respon yang terlihat dibuat-buat.
S pada dasarnya enggan dalam memberikan reaksi emosional, namun ketika situasi
lingkungan dirasa kurang menyenangkan S dapat mengeluarkan emosinya secara langsung.
Hal tersebut terlihat pada saat S tidak menyukai cara belajar temannya saat presentasi dikelas
(mendominasi presentasi). Ketika dirasa kurang nyaman, S langsung menegur orang tersebut
karena menurut S kurang sesuai untuk dilakukan. Jumlah teman yang dimiliki S tergolong
sedikit, ditempat kerja S hanya berteman dengan seseorang yang memiliki pengaruh
(manesahati, membimbing S) terhadapnya. Di kampus ia hanya memiliki teman dekat sekitar
3-4 orang. Sedangkan untuk di lokasi tempat tinggal S tidak terlalu dekat dengan
tetangganya.
Dalam lingkungan sosial bermasyarakat, S masih kurang dapat menanggapi dengan
baik. Contohnya dalam berhubungan dengan tetangga diperumahan S masih terkesan
membatasi dan akan berbicara saat ada perlunya saja. Hal ini dapat juga disebabkan karena
kurang baiknya perkembangan akan kebutuhan afeksi pada S. Karena ada indikasi struktur
kepribadian yang rusak pada dirinya. Dalam hal kontak sosial perilaku S lebih ditentukan
oleh faktor-faktor internal (dalam dirinya) sehingga S cenderung Introvert dan sharing pada
orang-orang yang benar-benar dapat dipercaya. Perilaku dan kecendrungan introvert pada S
sendiri dikarenakan karena adanya bawaan ilmiah dari S.

Page 102

RAHASIA

G. Laporan Fragmental Test TAT

Skoring & Analisa


Kartu: 1
Waktu reaksi: 14
Waktu respon: 149
CERITA
Ini ada seorang anak laki-laki sebelumnya ia akan menghadapi
suatu penampilan untuk memainkan biola. Dia Berlatih sangat
keras, tetapi menjelang H-1acara tersebut sang anak merasa
belum bisa memainkan biola tersebut dengan baik, sehingga ia
tampak termenung dan berpikir apa ya yang harus ia dilakukan
gitu, maka pada malam hari ia berlatih dengan lebih seksama
agar pagi harinya ia bisa tampil dengan baik, tetapi latihanyya
tidak sampai lama, larut malam karena ia menjaga kondisinya
agar fit diatas panggung. Terus setelah itu pada hari H
penampilannya ia berhasil memainkan biola tersebut dengan
baik dan mendapat applose dari para penonton. Udah.

INTERPRETASI

Tokoh utama:
Anak laki-laki
Need & Press Tokoh:
N. Achievement & n. Recognition
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan p. Imposed Task
Karakteristik orang lain:
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Belum bisa memainkan biola secara optimal menjelang tampil
Inquiry : baik, hmmm. Sebelumnya apa yang dirasakan orang Mekanisme Pertahanan:
ini, anak ini?
Ketepatan Super Ego:
Testee : Ini? Sebelumnya ini mas khawatir, terus dia itu kayak Appropriate
masih nervous, bisa atau ngak gitu, tapi ternyata dianya bisa. Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Tester : setelah itu apa?
Inner State:
Page 103

RAHASIA

Elation
Testee : Dia menenangkan pikiran, gitu
Tester : maksudnya menenangkan pikiran waktu kapan?
Testee : waktu malam hari melakukan latihan itu, dia ngak
berlatih sekeras hari-hari sebelumnya lalu dia menenangkan
pikiran, di pakai tidur, udah, paginya dia lebih fresh jadi lebih
dalam hatinya itu ngak panik, paginya tenang karena sudah
menenangkan pikirannya pada malam hari.
Kartu: 2
Waktu reaksi: 15
Waktu respon: 212
CERITA
Ini ceritanya ada seorang pengembala, seorang ibu
pengembala, seorang gadis desa namun dari orang yang
sederhana, dan ada seorang pria disawah yang bawa kuda,
ceritanya adalah, dari sini (berhenti sebentar karena hp testee
berbunyi) ceritanya ini, cewek yang sederhana ini dia lagi di
ladang, sama ibunya. Nah ia itu kayak mau deketin seorang
laki-laki bangsawan tadi tapi dia dihalangin sama ibunya, nah
ibunya ini marah bilang ke anak sederhana tadi, kamu itu
siapa mau deketin bangsawan. Jangan macem-macem dia itu
anak bangsawan. Nah si laki-laki bangsawannya ini tahu
akhirnya dia mengambil kuda untuk kerumah wanita
sederhana ini. Akan tetapi dia diusir sama ibunya si cewek
ini tadi. Terus si ceweknya lihatin aja sibangsawan pergi.
Gitu terus akhirnya mereka tetap berpisah dan tidak pernah

INTERPRETASI
Tokoh utama:
Gadis desa
Need & Press Tokoh:
n. Affiliation emotional
Konsepsi tentang lingkungan:
Terkontrol/dibatasi
Karakteristik orang lain:
Ibu p. Retention
Konflik yang dialami:
n. Affiliation emosional vs p. Retention
Hakikat Kecemasan:
Dilarang oleh ibu untuk kenal dengan pria bangsawan
Mekanisme Pertahanan:
Undoing
Page 104

RAHASIA

bertemu.
Inquiry: terus akhirnya si cewek itu, ceritanya lalu
Testee : ya tetep tidak bisa bersama bangsawan tadi... kok
kasian ya?

Ketepatan Super Ego:


Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, unhappy
Inner State:
Dejection

Tester : ok, sebelumnya kejadiannya bagaimana saya belum


jelas.
Testee : ya itu tadi ceweknya ini ketemu bangsawan tadi
waktu mengembala kuda, eh waktu jalan menaiki kudanya.
Nah laki-laki sama perempuan ini ketemu ketika
sibangsawan ini lagi dikasih makan. Ceweknya ini lagi
duduk-duduk dibawah pohon, terus disamperin karena
terlihat si cowoknya ini tertarik sama ceweknya. Namun
terhalang ibunya ini.
Tester : bagaimana perasaan dan pikiran si cewek ini?
Testee : Sedih lah mas, habis itu apa ya, dia meratapi kenapa
kok dia lahir dari keluarga sederhana, dia mikir apakah
keluarga sederhana itu ngak boleh hidup sama bangsawan.
Padahal si cowok ini kan menerima dia apa adanya. tapi yang
ngak ngebolehin itu ibunya.
Kartu: 3 GF
Waktu reaksi: 7
Waktu respon: 220
CERITA

INTERPRETASI
Page 105

RAHASIA

Ini ada seorang cewek sekitar umur 20-23 tahun lah, dia itu
sedang merasa bimbang kalut sampai kepalanya pusing.
Karena dia itu mengidap penyakit leukimia. Kejadian
sebelumnya yang membuat ia sakit adalah ia melihat
orangtuanya bertengkar. Dan selalu membawa-membawa
penyakit yang dia derita. Seakan-akan dia itu merasa
pembawa beban bagi orangtuanya, terus waktu dia mau
masuk kembali kekamarnya, dia itu merasakan pusing.
Sampai dia itubersandar pada pintunya itu. Orangtuanya itu
ngak sadar, ngak sadar karena anaknya itu begitu.
Orangtuanya bertengkar gara-gara penyakit anaknya ini. Nah
pada waktu wanita ini sempoyongan gak bisa jalan dia itu
jatuh dan terdengar sampai kebawah, dan orangtuanya itu
berhenti bertengkar lalu mendatangi kamar cewek ini, setelah
mendatangi kamar cewek ini anak ini tergeletak, dan ngak
lama di periksa denyut nadinya mash ada lalu dibawa
kerumah sakit membawa mobil pribadinya. Nah orangtuanya
itu panik, kok bisa dia itu kambuh, terus habis itu bapaknya
bilang dia pasti mendengar percakapan kita tadi gitu, terus
bertengkar lagi terus salah satu ada yang mengalah. Sudah
ndak usah dibahas anak kita ini sudah, intiny sudah sampai
distadium akhir. Sampai dirumah sakit, sampai diruang UGD
udah meninggal. Tragis ya?

Tokoh utama:
Seorang wanita
Need & Press Tokoh:
p. Death of hero, p. Affliction Physical
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan, kacau
Karakteristik orang lain:
Orangtua p. Nurturance
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, Unhappy
Inner State:
Dejection

Inquiry:akhirnya meninggal? Kira-kira apa pikiran dan


perasaan yang ada dalam tokoh-tokoh tadi?
Testee : kalau bapaknya ya pasti sedih mas, mungkin ya
karena mereka tertekan juga kan punya anak sakit gitu, masa
depannya gimana kalau dia sakit orangtua dimana-mana kan
Page 106

RAHASIA

pasti ingin anaknya dapat yang terbaik kan ya, tapi mereka
juga bingung kenapa mereka justru mendapatkan masalah.
Untuk si cewek ini tadi, ya dia juga merasa bersalah karena
sudah membuat beban bagi keluarganya itu.
Kartu: 4
Waktu reaksi: 9
Waktu respon: 2 15
CERITA
Ini ada sepasang suami istri, suami istri ini kisaran umurnya
yang cowok 37 yang cewek sekitar 34. Nah ini ceritanya
(jeda lama) eh bukan suami istri, ini ceritanya itu ada bapakbapak, Cuma belum menikah usianya 32 tahun, dia itu
mendatangi sebuah bar. Mendatangi sebuah bar, lalu beremu
seorang wanita disana. Wanita itu tertarik dengan pria itu.
Namun pria itu ke bar kan Cuma untuk menenangkan
pikirannya. Karenadia merasa di perusahaannya atau
dikantornya dia itu tertekan. Tertekan karena banyak
pekerjaan yang menurut dia belum merasa, dia belum merasa
puas dengan pekerjaannya itu. Sehingga dia dimarahin
dengan bosnya. Tetapi tiba-tiba ada wanita yang mendatangi
ia, mencoba bujuk laki-laki ini untuk dansa bareng dilantai
dansa. Tapi laki-lakinya ini menolak. Laki-laki ini menolak
dengan alasan tidak tertarik dengan laki-laki itu. Dan wanita
itu akhirnya masih terus, masih terus godain, buat ajak dia
dansa, sampai akhirnya si laki-laki ini mohon maaf karena
dia tidak tertarik, karena dia sudah memiliki kekasih. Setelah
itu wanitanya pergi, laki-lakinya minum satu gelas minuman
terus pulang. Sudah.

INTERPRETASI
Tokoh utama:
Seorang pria di bar
Need & Press Tokoh:
n. Passivity, n. Retention
Konsepsi tentang lingkungan:
Membosankan
Karakteristik orang lain:
Seorang wanita p. Recognition, p. Nurturance, p. Dominance
Konflik yang dialami:
n. Passivity vs p. Dominance, n. Nurturance
Hakikat Kecemasan:
Tekanan pekerjaan
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, unhappy
Inner State:
Page 107

RAHASIA

Emotional change
Inquiry : baik, apa yang dirasakan tokoh-tokoh tadi?
Testee : yang dirasakan tokoh-tokohnya tadi, kalau yang
cowoknya mungkin kesal, udah kesal makin kesal, karena
digodain tadi. Terus si ceweknya itu merasa kayak disiasiakan, kesal juga tapi ya udahlah mungkin ini bukan
rejekinya.
Kartu: 5
Waktu reaksi: 13
Waktu respon: 2 29
CERITA
Ini ada seorang ibu-ibu rumah tangga, yang sedang
sebelumnya meninggalkan rumahnya, itu sebenarnya hidup
bersama keluarganya, akan tetapi sedang berlibur sedang
kerumah nenek yang tidak jauh mungkin dari rumahnya
sendiri ada sekitar waktunya Cuma sejamlah waktunya
ditempuh dari rumahnya sendiri. Nah, tiba-tiba dia ketika
sampai dirumah neneknya dia itu pulang karena ada yang
ketinggalan. Ada yang ketinggalan dia itu kembali kerumah
sendirian, dengan suaminya. Suaminya nyetirin, dia ditemenin
suaminya sampai rumah dimasuk kerumah, baru sampai
rumah dia itu kaget, kaget kok rumahnya berantakan, kayak
ada orang didalam, akhirnya dia tanya itu siapa? Itu siapa?
Gitu, tapi ngak menjawab, pas dilihat masuk lagi ternyata ada
pencuri, pas ada pecuri, pencurinya bawa senjata tajam, terus
dia berteriak maling-maling, suaminya denger, suaminya

INTERPRETASI
Tokoh utama:
Ibu
Need & Press Tokoh:
n. Succorance, p. Aggresion destruction
Konsepsi tentang lingkungan:
Berbahaya/agresif
Karakteristik orang lain:
Suami p. Nurturance
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Takut jika pencuri datang kembali
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Page 108

RAHASIA

denger lalu dia ikut masuk kerumah ambil tongkat, tongkat


kasti untuk memukul malingnya tadi.tapi suaminya ini kan
memang pemain kasti dulunya, seorang atlit kasti, nah
suaminya pinter jadi yang dijatuhkan adalah senjata tajamnya
dulu. Jadi senjata tajamnya dulu dijatuhkan baru dipukul ke
pencurinya itu. Terus diteleponkan ke polisi ditangkap maling
itu, terus habis itu istrinya ngak berani lagi masuk kerumah
sendirian ataupun tinggal dirumah sendirian gitu. Udah

Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, unhappy
Inner State:
Irreality

Inquiry : kira-kira apa yang diasakan atau dipikirkan oleh


tokoh disana?
Testee : kalau yang dipikirkan sama ibunya itu dia takut,
tegang, apa ya terus akhirnya jadi phobianya terus yang
dirasakan sama bapaknya, suaminya itu, dia itu jadi ngerasa
harus ngelindungi istrinya. Jadi seengaknya dia ada security
untuk dirumahnya entah itu dipasangin kunci ganda, atau
dipasangin kamera cctv gitu.
Kartu: 6 GF
Waktu reaksi: 10
Waktu respon: 2 50
CERITA
Ini ceritanya ada seorang wanita, lagi di suatu tempat disebuah
apa ya ini ya kayak disebuah acara, kayak acara penggalangan
dana gitu. Nah wanita ini ngak tahu kalau ada laki-laki dimasa
lalunya alias mantan. Namun ceritanya dia ini dia ini putus sama
mantannya karena ngak direstuin sama orangtua laki-laki. Wanita
ini dijodohkan sama wanita lain. Nah waktu itu laki-laki merasa

INTERPRETASI
Tokoh utama :
Seorang wanita
Need & Press Tokoh:
n. Affiliation emotional
Konsepsi tentang lingkungan:
Ramah/akrab

Page 109

RAHASIA

bahwa loh, kok dia kayak mantan ku ya? Dia ngerasa seneng kan
ketemu sama mantannya udah lama ngak ketemu, terus
ceweknya itu kan masih ngobrol-ngobrol sama donatur-donatur
lain, terus habis gitu silaki-lakinya itu memanggil dari belakang
ceweknya kaget kok bisa ketemu disini. Gitu, yah wanita ini
perasaannya antara kaget, seneng terus abis gitu kayak ada sedih
gitu. Terus akhirnya mereka berbincang-binang. Dan akhirnya
ditanya laki-laki ini, kok sendirian, ternyata si cewek belum
menikah dia masih belum move on si laki-laki ini, terus ditanya
balik sama cewek ini, loh kamu kenapa sendirian, terus dibilang
istrinya meninggal waktu melahirkan anakku yang pertama.
Terus dia itu kaget, terus dia punya pikiran, apakah dia memang
jodohku? Gitu, habis itu dia deket-terus deket. Dulu wanita ini
ngak sukses, tapi karena ngak direstui, orang gak punya, ini sudah
sukses sekarang ternyata jadi donatur di panti asuhan dikotanya
mereka. Setelah itu ternyata ibunya merestui dan akhirnya
mereka menikah gitu...

Karakteristik orang lain:


Pria p. Affiliation emotional,
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Elation

Inquiry : pikiran atau perasaan setelah dari cerita tersebut?


Testee : ya bahagia mas, kan sudah menikah.
Kartu: 7 GF
Waktu reaksi: 8
Waktu respon: 2 42
CERITA
Ini, ada seorang ibu, anaknya dan seorang anak bayi,sebelumya Tokoh utama:
ibu ini punya anak cewek satu. Cewek ini dimanja banget, Ibu
dimanja banget sampai minta apapun diturutin, kira-kira Need & Press Tokoh:

INTERPRETASI

Page 110

RAHASIA

umurnya 11-12 tahunlah udah mencapai pubertasnya. Ibunya


pengen kasiih dia adik, biar dia itu ngak sendirian, tapi ternyata
anak cewek itu ngak terima. Kalau dia itu dikasih adek. Karena
sebenarnya dia sendirian aja tuh udah apa, udah biasa kalau minta
ini itu diturutin jadi dia merasa tuh ada pesaingnya, ada
pesaingnya sampai dia itu suruh meluk adeknya dia ngak mau.
Sampai dia ngak peduli sama adeknya itu, meskipun dia gendong,
dia ngak peduli, nah ibunya itu lihatin aja, ibunya bilang, kamu
jangan gitu itu adekmu dia juga jadi temenmu. Adeknya ini kan
cowok, jadi yang lindungi kamu nanti karena dia cowok. Gitu,,,
kalau seandainya ayahmu tidak ada, terus akhirnya anak cewek
ini tadi luluh, luluh akhirnya pelan-pelan nerima adiknya itu.
Sampai akhirnya gede, si kakak ini kan sudah masuk kuliah,
adiknya ini masih SD, adiknya selalu baik sama anak ini, apa
kakaknya ini, kakaknya juga gitu, ngasih tahu ke adiknya kamu
jangan berani sama ibu ibu orangtua, kamu harus jadi anak lakilaki yang bertanggungjawab pada kita semua karena kamu lakilaki.

n. Dominance
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan
Karakteristik orang lain:
Anak perempuan : p. Nurturance, p. Birth of Spring/sibling
Anak laki-laki : Konflik yang dialami:
n. Dominance vs p. Birth of spring/sibling
Hakikat Kecemasan:
Kehilangan kasih sayang
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Jealousy

Inquiry : bisa dijelaskan ngak kira-kira pikiran atau perasaan apa


yang dirasakan para tokoh tadi?
Testee : Kalau dipikiran ibunya sih, awalnya ya awalnya dia itu
sedih, kok anak pertama ngak mau terima akhirnya pelan-pelan
dia bujuk anaknya ini, yang cewek ini, tapi akhirnya dia seneng,
dia mau terima adeknya gitu.. kalau yang kakaknya yang cewek
itu awalnya kesel, kenapa kok harus ada orang lain, padahal aku
satu-satunya, tapi akhirnya dia merasa ngak, ngak merasa
dibanding-bandingkan dia merasa bahwa dia sama adiknya itu
Page 111

RAHASIA

sama...
Kartu: 8 GF
Waktu reaksi: 8
Waktu respon: 2 15
CERITA
Ini ada seorang wanita, yang sedang sedih, yang sedang murung,
dia murung itu karena dia kangen, kangen sama suaminya. Si
wanita ini LDR sama suaminya. Ceritanya itu dia sama suaminya
beda kota, beda negara, dia itu lagi mikirin, gimana ya bisa
ketemu, kapan dia pulang, dia ada satu minggu ngak kabarin jadi
khawatir, terus dia tungguin diluar terus habis gitu telepon
rumahnya tuh bunyi. Telepon rumahnya bunyi dia dapat kabar,
kalau suaminya itu lagi masuk rumah sakit, habis masuk rumah
sakit karena habis kecelakaan, ya dia itu shock, dia ikut kesana,
dia kesana ke negara yang suaminya lagi dirawat. Dia kesana pas
kesana lihat kondisi suaminya ternyata suaminya itu belum sadar,
ia nungguin terus sampai 3 hari baru suaminya sadar mulai bisa
gerakan bisa bicara, bisa dengar ini, denger bicara orang, bisa
lihat orang juga, setelah itu mereka sedih-sedihan nangisnangisan gitu, habis itu isterinya bilang kalau aku lagi hamil, dia
mau kabarin tapi kok hapenya ngak aktif, gitu.. udah.

INTERPRETASI

Tokoh utama:
Seorang wanita
Need & Press Tokoh:
n. Nurturance, p. Lack Human Support
Konsepsi tentang lingkungan:
Membingungkan
Karakteristik orang lain:
Suami p. Succorance
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Tidak dihubungi oleh suami
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Inquiry : apa yang dirasakan sama tokoh-tokoh tadi?
Inadekuat, unrealistis, happy.
Inner State:
Testee : yang dirasakan itu ceweknya seneng mas karena dia itu Emotional change
hamil. Tapi setelah itu dia sedih, kok ngak ada kabar tadi, lebih
sedih lagi waktu denger suaminya kecelakaan. Lah kalau
suaminya itu perasaannya dia itu kayak kalut, kok aku ngak bisa
Page 112

RAHASIA

hubungi isteriku ya karena disana itu sinyalnya sangat terbatas.


Habis itu dia ngerasa sakit sehingga ngak bisa kabarin isterinya,
khawatir gitu, habis itu isterinya kesana dia itu seneng, terus
seneng karena dapat kabar isterinya hamil itu tadi, dia jadi bisa
tetap hidup habis itu suaminya makin seneng denger isterinya
hamil.
Tester : kemudian cerita akhirnya gimana?
Testee : ceritanya ya udah , mereka kumpul, si laki-laki ini
ditugaskan dinegara tersebut ngak dipindah-pindah lagi, jadi
pindah kesana semua.
Kartu: 9 GF
Waktu reaksi: 16
Waktu respon: 3 27
CERITA
Jadi ini tuh ada anak-anak muda dua cewek, dua-duanya. Eh
salah yang satu itu pelayan, satunya anak raja, anaknya raja itu
dia itu merasa bosan dikerajaannya, masak dia itu harus sama
pelayan itu terus sama nenny nya itu dia itu ingin keluar dari
wilayah kerajaan itu pengen lihat wilayah yang orang-orang
masyarakatnya dia, gimana kehidupannya, waktu dia sama
nennynya jalan-jalan di hutan sekitar kerajaan untuk jalan-jalan
sama baca-baca buku, ia ngasih tugas ke nennynya buat naik ke
pohon, naik kepohon ngambilin dia mangga. Nurutlah nennynya
ini kan ngak mungkin ngak. Nennynya naik keatas pohon lalu dia
itu lari pergi ninggalin nennynya itu, terus nennynya lihat lalu
teriak kamu mau kemana? Sudah aku mau jalan-jalan aja sekitar

INTERPRETASI
Tokoh utama:
Anak perempuan/anak raja
Need & Press Tokoh:
n. Change, travel, adventure., n. Autonomy, p. Lack things
Konsepsi tentang lingkungan:
Membosankan
Karakteristik orang lain:
Nenny p. Exposition
Raja p. Dominance resistant
Konflik yang dialami:
n. Change travel vs p. Lack things, p. Dominance
Hakikat Kecemasan:
Page 113

RAHASIA

sini, si anaknya bilang begitu, sudah si nennynya buru-buru


turun, berusaha kejar putri itu. Akhirnya mereka berdua sampai
di sebuah pasar gitu, desa, orang-orang pada ngelihatin putri raja
kok ngapain disini, pada bisik-bisik semua, putri rajanya ini
malah tersenyum ramah-ramah gtu kan, nennynya agak khawatir
gitu kan karena takut nanti tiba-tibaprajurit kerajaan datang
kesana terus bawa mereka berdua. Terus nennynya takut
dilaporkan ke raja nennynya dipenjara. Habis itu ternyata
putrinya ini terus berjalan lihat anak-anak kecilnya bermain, dia
itu seneng tapi tiba-tiba nenny dia itu lihat jam, terus berkata,
putri kamu harus kembali, kamu akan makan malam. Terus
putrinya nurut terus pulang, pas pulang ternyata terlambat,
terlambat dan putri raja ini agak kusam mukanya kayak habis
kelelahan. Terus ditanya sama si raja, kamu tuh habis dari mana
dibilang gitu. Oh aku taadi hanya berlari sebentar bersama sih
nenny, terus sih nennynya ditanyain apakah bener? Nennynya
jawab benar tuan. Terus mereka kembali kekamar, si putri
terimakasih sama nennynya itu. Terus akhirnya dia ngak jadi
dimarahin karena sudah turun kedesa. Gitu selesai.

Takut ketahuan raja


Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Elation

Inquiry : apa yang dirasakan sama tokoh-tokoh tadi, pikiran


perasaan mungkin
Testee : kalau yang dirasakan, kalau putrinya ini kan yah, bosan,
gitu-gitu aja terus. Kalau nennynya ini seneng-seneng aja kalau
putrinya seneng. Tapi dia itu seneng karena punya pengalaman
kalau dia pernah kabur dan melihat kebawah kerajaan suasannya
gimana gitu, cerianya disana, tanpa harus ini harus itu. Si nenny
tapi khawatir sama cewek ini karena takut ketangkap prajurit tadi,
Page 114

RAHASIA

tapi akhirnya seneng.


Kartu: 10
Waktu reaksi: 12
Waktu respon: 3 20
CERITA
Ini ada seorang ayah sama anaknya, ayah sama anaknya ini deket
banget, deket banget sebelumnya belum pernah ketemu karena si
anak ini kuliah diluar kota, nah waktu itu ayahnya tiba-tiba
mengunjungi kotanya, sama ayahnya, ibunya dan adek-adeknya
juga. Ini dikunjungi karena ngak pulang-pulang karena kendala
dengan skripsi. Yang harus fokus ngak boleh pulang-pulang terus
ngak ribet-ribet kalau seandainya kalau tinggal dikotanya ngak
bolak-balik karena makan waktu. Karena dosennya juga ngak ada
waktu jadi dia yang ngalah. Nah waktu sampai disana itu ia
kangen banget sama ayahnya jadi ayahnya dipeluk, sambil
dipeluk ditanya, kenapa ayah kok disini, gitu, ayahnya bilang ,
ayah sama ibu itu kangen sama kamu makanya ayah kesini,
ayahnya ini juga pengertian dan tahu kalau anaknya ini, itu ngak
ada waktu untuk pulang karena lagi ngerjain skripsi. Terus
anaknya tuh seneng banget ketemu orangtuanya. Terus akhirnya
jalan-jalan dikotanya, si cewek ini ajak orangtuanya ke tempat
makan untuk cerita-cerita bareng.si bapaknya bilang, kalau
bapaknya itu sekarang diangkat jadi manager di perusahaannya.
Jadi anaknya bahagia gitu, karena bapaknya diangkat jadi
manager, tapi anaknya tanya kok baru kasih tahu sekarang,
bapaknya bilang ini kejutan buat dia. Karena dia itu pada saat
dikunjungi dia ulang tahun, pas akhirnya dia itu kumpul, kumpul
dikota ini, ditempat si cewek ini tinggal. Pada saat ini ayah
ibunya nginep dihotel, anak ini kost jadi kumpul bertiga di hotel,

INTERPRETASI
Tokoh utama:
Seorang ayah
Need & Press Tokoh:
n. Cognizance, n. Nurturance
Konsepsi tentang lingkungan:
Akrab/ramah
Karakteristik orang lain:
Anak perempuan p. Deferance repesct, p. Affiliation emotional
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Mekanisme Pertahanan:
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Elation

Page 115

RAHASIA

sampai 3 hari pulang karena bapaknya ini kan punya pekerjaan


lain, karena kalau jadi manager ngak boleh cuti lama-lama. Jadi
anaknya ini minta doa ke bapak ibunya biar cepet selesai
skripsinya.
Inquiry : apa yang dirasakan atau yang dipikirkan oleh tokohtokoh ini?
Testee : ya bahagia mas, terharu bisa kumpul lagi sama
keluarganya. Bapaknya juga seneng bisa seneng dan bisa
membahagiakan anaknya. Anaknya ini jadi bahagia, kaau
bapaknya bisa kenapa dia ngak bisa gitu.
Kartu: 13 MF
Waktu reaksi: 19
Waktu respon: 2 25
CERITA
ini itu ceritanya ada seorang laki-laki sama perempuan, lakilakinya ini punya apa ya, punya cewek. Cewek ini kayaknya
isterinya. Jadi ini kayak suami isteri gitu mas, suami isteri ini
suaminya kerja, nah isterinya ini dirumah sendirian, dirumah
sendirian terus habis gitu dia itu, suaminya perasaannya ngak
enak, kenapa ya terus akhirnya dia itu pulang, dia pulag terus
tiba-tiba lihat isterinya itu tergeletak dikasur. Ternyata isterinya
itu keracunan, waktu dia lihat makanan di dapur, isterinya itu
habis makan yang waktunya expired gitu, tapi isterinya itu ngak
tahu, kalau itu expired, terus pulang dia itu menyesal. Kok kenapa
datangnya terlambat. Isterinya itu sudah ngak ada nyawanya lagi,
terus suaminya nangis karena ditinggal, ditinggal apa isterinya

INTERPRETASI
Tokoh utama:
Suami
Need & Press Tokoh:
n. Cognizance, p. Loss
Konsepsi tentang lingkungan:
Kacau, membingungkan
Karakteristik orang lain:
Istri Meninggal
Konflik yang dialami:
Hakikat Kecemasan:
Kehilangan seseorang
Page 116

RAHASIA

tadi, dia merasa benar-benaar menyesal, bener-bener merasa Mekanisme Pertahanan:


bersalah, karena isterinya tadi itu kok bisa meninggal, karena dia itu tadi dia sibuk bekerja dan lupa kalau punya isteri. Udah.
Ketepatan Super Ego:
Appropriate
Inquiry : yang dirasakan suaminya apa?
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, unhappy
Testee : menyesal, menyesal gitu kayak merasa bersalah sama Inner State:
isterinya sendiri.
Dejection
Kartu: 16 (Kartu Kosong)
Waktu reaksi: 3
Waktu respon: 2 51
CERITA
INTERPRETASI
Ini tuh ada sekelompok anak, sekelompok anak kecil lai bermain, Tokoh utama:
ada 5 orang, ada A, B, C, D, dan E. Si A, B, C, dan D. lagi main Si B
kelereng. Lagi main kelereng mereka itu kan namanya anak Need & Press Tokoh:
masih kecil. Masih rewel gitu, ini kan giliranku, ini kan giliranku, n. Achievement, n. Dominance, p. Aggresion emotional, p. Affiliation
kenapa kok dikamu, yang giliran, itu kata si A ke si B. Terus si C associative, p. Deferance compliance, p. Exposition.
bilang, ya giliran A lah kan yang hompimpah yang menang A. Si Konsepsi tentang lingkungan:
D dan si E diam aja ngelihatin. Sama mainan kelereng sendiri. Rakus/tamak
Tapi si A dan si B tetep bertengkar. Tapi kan yang tua aku, aku Karakteristik orang lain:
duluan kata si B gitu. Tapi kan tadi waktu Hompimpa aku dulu A mengalah p. Abasement, p aggresion
yang muali, kenapa dikamu kan ngak adil, gitu. Kalau seandainya C p. Autonomy, p. Esposition, p. Agression emosional
dari umur kan seharusnya aku yang duluan. Si A akhirnya ngalah D & E p. Aggreesion, p. Abasement
dan ngambek sama si B, waktu main kelereng, kelimanya main Konflik yang dialami:
kelereng, ternyata A itu menang banyak si B nya iri, loh kamu n. Dominance vs n. Autonomy resistance
loh kok menang terus kamu tadi ngapain loh. Aku tadi main Hakikat Kecemasan:
duluan tapi kamu yang menang. Si A nya bilang, kamu loh kalau Takut mengalami kekalahan
apa-apa ngak mau nerima, tadi giliranmu aku sudah ngalah Mekanisme Pertahanan:
Page 117

RAHASIA

sekarang masak iya sudah jelas aku yang menang aku juga
ngalah. Terus si C menengahi lagi sudah kamu itu harus
menerima apa yang sudah dimenangi A, kamu jangan seenaknya
sendiri meskipun kamu kuat. Harusnya kamu sadar kalau si A ini
lebih baik dari kamu, urutan pertama belum tentu juga kamu bisa
yang terbaik. Terus si A bilang, ia, bener si C kalau kamu pengen
bagus ya kamu harus main fair. Lalu si B diem, si D dan E Cuma
dengerin pas mereka mau pulang, si B minta maaf ke si A kalau
dia sudah jahat sama si A, dan akhirnya mereka pulang
kerumahnya gitu sudah.

Need
n. Abasement
n. Achievement
n. Acquisition
n. Affiliation
n. Aggresion
n. Autonomy
n. Blame Avoidance
n. Change, Travel, Adventure
n. Cognizance
n. Construction, creation
n. Counteraction
n. Defendance
n. Deferance
n. Dominance

Ketepatan Super Ego:


Appropriate
Integrasi Ego:
Adekuat, realistis, happy
Inner State:
Distrust

RINGKASAN ANALISA TAT : KEBUTUHAN DAN INNER STATES


K
A
R
T
U
1
2 3GF 4
5 6GF 7GF 8GF 9GF 10 13GF

16

Jumlah
1
2
0
2
0
2
0
1
2
0
0
0
1
2
Page 118

RAHASIA

Need
n. Excitance, Dissipation
n. Exhibition
n. Exposition
n. Harm Avoidance
n. Infravoidance
n. Nurturance
n. Nutriance
n. Order
n. Passivity
n. Play, Playmirth
n. Recognition
n. Rejection
n. Retention
n. Sentience
n. Sex
n. Succorance
n. Understanding
n.
n.
n.
Conflict
Emotional Change
Elation
Dejection
Distrust

K
1

3GF

A
R
T
U
6GF 7GF 8GF 9GF

10

13GF

16

0
0
1
0
0
5
0
0
1
0
2
0
1
0
0
2
0
-

Jumlah

0
2
4
3
1
Page 119

RAHASIA

Need

3GF

Jealousy
Irreality
Ego Ideal, Pride
Superego

A
R
T
U
6GF 7GF 8GF 9GF

10

13GF

16

1
1
0
0

PRESS

RINGKASAN ANALISA TAT : PRESS DAN MEKANISME PERTAHANAN


K
A
R
T
U
1
2 3GF 4
5 6GF 7GF 8GF 9GF 10 13GF

p. Acquisiton
p. Retention
p. Lack
p. Loss
p. Rejection
p. Uncongenial Environment
p. Dominance
p. Imposed Task, Duty, Training
p. Aggression
p. Affliction
p. Death of Hero
p. Physical Danger
p. Physical Injury
p. Affiliation
p. Deferance
p. Nurturance
p. Sex

16

Jumlah
0
1
2
1
0
0
2

Jumlah

2
1
1
0
0
3
1
1
0
Page 120

RAHASIA

PRESS

K
1

p. Succorance
p. Birth of Offspring
p. Claustrum
p. Cognizance
p. Example
p. Exposition
p. Luck
p.
p.
p.
Represi
Regresi
Formasi Reaksi
Projeksi
Fiksasi
Sublimasi
Rasionalisasi
Substitusi
Identifikasi
Undoing & Ambivalance
Isolasi
Denial
Deception (penipuan)
Introjeksi

3GF

A
R
T
U
6GF 7GF 8GF 9GF

10

13GF

16

Jumlah
0
1
0
0
0
1
0

Page 121

Rekapitulasi Analisis TAT


Kebutuhan
Press
Kondisi
Emosi
Meyakinkan n. Nurturance p. Affiliation
Elation (4)
(min. 3)
(5)
Dejection
Cukup
n.
p. Lack
Emotional
meyakinkan Achievement p. Dominance
Change
(2)
n. Affiliation
p. Aggresion
n. Autonomy
n. Cognizance
n. Dominance
n.
Recognition
n. Succorance
Meragukan n. Abasement p. Retention
Distrust
(1)
n. Change,
p. Loss
Jealousy
Travel,
p. Imposed
Irreality
Adven.
Task, Duty,
n. Deference
Training
n. Exposition p. Affliction
n. Passivity
p. Death of
n. Retention
Hero
p. Deferance
p. nurturance
p. Birth of
Offspring
p. Exposition
Keterangan

Defense
Mechanism

Undoing

Page 122

KESIMPULAN TAT
Berdasarkan rangkuman pada tes ini dapat dilihat bahwa kebutuhan
yang paling mendasari dan paling terlihat pada S adalah kebutuhan untuk
memuaskan orang lain (n. Nurturance 5), contohnya seperti membantu,
mendukung, menghibur, melindungi, dan memberikan kenyamanan pada
seseorang. Apabila dilihat dari rentang kehidupan S, saat ayah S masih
ada dan pada saat itu S sedang menempuh pendidikan di SMA. S selalu
mendengarkan cerita ayahnya, dan mendukung ayahnya meskipun hanya
melalui telepon. Dalam kondisi lain pada beberapa kali mengikuti
pemeriksaan di Ubaya, S juga terlihat dua kali mengajak temannya untuk
ikut ke tempat tes dengan alasan karena setelah pulang dari pemeriksaan,
S memiliki janji dengan temannya untuk masak bersama di rumah S
karena temannya menginginkan suatu masakan yang sejak lama
diinginkan, dan S ingin membantunya untuk membuat makanan tersebut.
Namun sayangnya, kebutuhan pada diri S tidak diimbangi dengan
baik, karena ada ada hal yang menghambat pemenuhan kebutuhan
tersebut, kebutuhan untuk memuaskan orang lain pada S memang terlihat
sangat besar. Namun S memiliki hambatan karena tidak memiliki banyak
teman dalam menjalin hubungan tersebut (berafiliasi). Apabila dilihat
berdasarkan jumlahnya teman yang dimilikinya terabatas S tidak
memiliki waktu khusus atau insentif untuk mengobrol atau bertamu
dirumah tetangganya, dikampus S hanya memiliki 3-4 orang teman dekat
saja dan cuek dengan teman baru. Dilingkungan tempat kerja S terlihat
hanya dekat dengan beberapa senior di tempatnya bekerja yang menurut
S dapat membimbing dan menuntun disaat S mengalami kesulitan dan
butuh bantuan.
Kebutuhan lain yang terlihat pada S, ia memiliki ambisi yang besar
untuk menunjukkan prestasinya, hal tersebut ditunjukkan dengan
keputusannya untuk bekerja dan kuliah. Setiap pagi S harus bekerja dan
S mengikuti kelas malam setiap harinya di kota Gresik, Hal itu dilakukan
setiap hari dengan kondisi pergi dan pulang dari Gresik ke Surabaya. S

Page 123

juga memiliki perilaku untuk menguasai situasi dan kondisi didalam


hidupnya, S memiliki prinsip bahwa biaya kuliah harus dari hasilnya
bekerja termasuk keperluan rumah. Ia tidak ingin membebani ibunya
yang bekerja diluar negeri, bahkan untuk membayar cicilan mobil ibunya
beberapa kali S dengan sukarela membayar dengan tidak mengharapkan
uang itu kembali sepenuhnya.
Dalam diri S sendiri konflik internal juga terjadi, Disatu sisi S
membutuhkan jalinan hubungan dengan orang lain namun disisi yang lain
S tidak menginginkan hubungan dengan banyak orang lain. Hal inilah
yang kemudian membuat kondisi emosinya terkadang tidak stabil dan
gampang berubah. S memiliki kebutuhan untuk bebas, hidup secara
mandiri dengan tidak bergantung dengan orang lain. Rasa ingin tahu pada
S untuk mencari, menyelidiki, menjelajahi hal baru cukup terlihat. Hal
tersebut terungkap saat ibunya muai berubah karena kehadiran orang
ketiga dalam pernikahan orangtuanya, S yang pada saat itu masih duduk
di SMP mencari tahu dan menyelidiki, ternyata apa yang tidak diinginkan
oleh S benar-benar terjadi pada ibunya ibunya ketahuan menyukai pria
lain selain ayah kandungnya. Meskipun hal tersebut berdampak tidak baik
untuk S sehingga menyebabkan S harus sekolah jauh dari rumah. Sejak
saat itu S memiliki perasaan terikat dan tidak bebas sehingga ia ingin
sekali untuk keluar dari kekangan yang dilakukan oleh ibunya tersebut.
Dalam suatu kondisi sosial yang terjadi pada diri S, pada saat ia
berada dalam kondisi dibawah pimpinan orang lain, S dapat melakukan
agresi meskipun agresi tersebut hanya dilakukan secara verbal. Hal ini
dapat terjadi karena, pada dasarnya S juga memiliki kebutuhan untuk
dominan terhadap lingkungannya namun bukan menjadi kebutuhan
terpenting atau mendesak. Perilaku tersebut hanya muncul disaat S
merasa dalam kondisi tertekan karena didominasi orang lain. Kondisi
lingkungan S secara umum kurang memberikan kesempatan bagi S untuk
bertindak dan menentukan batasan-batasan pilihannya. Sehingga S

Page 124

memiliki perasaan kesepian, dan membutuhkan dukungan dari orang lain


diwaktu ia merasa sendiri.

Page 125

RAHASIA

BAB. III LAPORAN INTERVENSI PSIKOLOGIS

A.

KESIMPULAN ASESMEN
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan, diantaranya adalah ;
1. Kekurangan diri pada S terlihat pada saat ia membuat sebuah perencanaan, S
kurang dapat membuat perencanaan secara tepat. Sehingga menyebabkan ia
kurang dapat terlibat dalam sebuah pemikiran yang membutuhkan jawaban yang
menuntut kecepatan. Hal ini dapat terlihat saat S bekerja di laboratorium di
pabrik mie instan, dimana S dituntut untuk menimbang bumbu penyedap dengan
ukuran yang harus sama dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sama
halnya ketika bekerja di kasir salah satu pabrik plastik ia dituntut untuk teliti dan
cermat dalam memperhatikan keluar masuk barang secara kuantitatif.
2. Berkaitan dengan kepekaan dalam menjalin hubungan sosial, S terlihat masih
kurang terlibat dalam menjalin hubungan dengan satu sama lain. Dalam
kehidupan sehari-hari, ia cenderung cuek dan kurang peka dengan situasi yang
ada dilingkungannya. S memiliki minat yang terlihat cukup, namun kurang aktif
dalam memahami situasi sosial yang ada dilingkungannya.
3. S merupakan orang yang cukup yakin terhadap kemampuannya. Namun ketika
ada orang lain yang terlalu mendominasi, atau membuat S tidak nyaman dan
dapat membuatnya menunjukkan sifat agresi. Hal ini terlihat pada saat dikelas,
dimana kondisi pada saat itu salah satu temannya terlihat mendominasi,
sehingga membuat S menunjukkan agresi dengan menegur secara langsung.
4. S cenderung menyukai jenis pekerjaan dengan fleksibilitas yang tinggi. S lebih
senang dengan pekerjaan yang tidak dibatasi oleh aturan tertentu atau pola
tertentu. S lebih menyukai pekerjaan yang tidak diatur oleh standard tertentu
aserta memiliki pola kerja yang monoton. Dalam penyelesaian tugasnya S

Page 126

RAHASIA

memiliki ambisi yang tinggi dan membutuhkan pengakuan dari hasil kerjanya.
Hal ini terlihat dari dua pekerjaan sebelumnya yang memiliki keteraturan dan
pola yang ketat sangat tidak disenanginya, sedangkan pekerjaan yang sekarang
ia lebih nyaman dan dapat bertahan lama untuk tetap bekerja.
5. Kebutuhan yang paling mendasari dan paling terlihat pada S adalah kebutuhan
untuk memuaskan orang lain, contohnya seperti membantu, mendukung,
menghibur, melindungi, dan memberikan kenyamanan pada seseorang. Hal ini
terjadi dalam kehidupannya sehari-hari dimana ada keinginan yang besar untuk
melindungi dan memenuhi kebutuhan adiknya serta teman dekatnya.
6. S memiliki kontrol yang baik terhadap kebutuhan yang menuntut segera. Namun
kontrol diri yang dilakukan oleh S terkadang terlihat berlebihan, contohnya pada
saat berbicara atau meminjam suatu barang ke adiknya, S sangat takut adiknya
marah dan menjadi tidak menyukainya. Selain itu S juga pernah dekat dengan
seorang pria namun S memiliki kontrol diri agar tidak dianggap terlalu dekat
dengan pria tersebut karena S belum merasa siap (ada perasaan gengsi yang
terungkap setelah konfirmasi kepada S).

Berdasarkan kesimpulan asesmen dan dinamika kepribadian yang telah


dijelaskan diatas, ada beberapa poin yang dapat disimpulkan untuk menjadi
kelemahan sekaligus akan dijadikan sebagai fokus dalam pemberian intervensi pada
S. Fokus ini dibuat dengan tujuan agar intervensi yang diberikan tidak terlalu luas
sehingga dapat dijadikan sebagai permulaan dalam pemberian intervensi yang
selanjutnya juga dapat mempermudah pemberian intervensi selanjutnya. Adapun
fokus yang akan dilakukan dalam pemberian intervensi tersebut adalah ;
1. Hambatan dalam membangun kontak sosial. Ada rasa tidak percaya diri,
meskipun sudah berulang kali mencoba untuk percaya diri, tetap ada
perasaan dan beberapa perilaku kurang nyaman ketika tampil di depan orang

Page 127

RAHASIA

dalam jumlah yang banyak. Ada kontrol diri untuk menjaga perasaan orang
lain yang lebih tua dari dirinya, namun apabila situasi lingkungan lebih muda
dari dirinya jadi lebih mendominasi.
2. Kesulitan dalam mengekspresikan diri dilingkungan khususnya di dalam
lingkungan masyarakat, kampus dan lingkungan yang baru. Bagi orang yang
baru bertemu dengannya dapat menganggap S orang yang cuek serta galak.
Sedangkan bagi orang yang sudah lama mengenal dirinya, ekspresi yang
ditampilkan seringkali terkadang kurang hangat dan kaku.
3. Memiliki kecenderungan menghindari masalah, memilih menghindari
konflik dengan cara menuruti keinginan rekan kerja yang lebih tua dan
bertingkah laku seadanya. Memiliki perasaan sungkan yang besar ketika
menghadapi orang yang lebih tua untuk mendapat kesan manut.
4. Ada keinginan untuk menggunakan cara sendiri, tetapi belum berani
menyatakan pemikiran-pemikiran originalitasnya.
5. Kesulitan dalam bekerja ketika berada dalam kondisi yang ditekan, diberi
batasan, dan tidak diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi.
Dapat bekerja dengan cepat ketika diberikan contoh terlebih dahulu, S akan
mengalami kesulitan ketika diberikan sebuah tugas dan harus diselesaikan
dengan cepat tanpa diberikan contoh terlebih dahulu dengan jelas.
Selain kelemahan-kelemahan yang telah disimpulkan diatas, ada beberapa
poin kelebihan/kekuatan yang selanjutnya dapat dikembangkan dan membantu S
dalam pengembangan karir di masa depan. Harapannya kekuatan tersebut dapat
semakin diasah agar menutup kekurangan yang ada pada dirinya tersebut. Pon
kelebihan dan kekuatan tersebut diantaranya adalah :
1. Cita-cita untuk menjadi pribadi yang mandiri dan dapat membahagiakan ibu
dan adik sangat besar. Melakukan segala cara agar dapat menggapai citacitanya.

Page 128

RAHASIA

2. Keinginan untuk hidup mandiri tanpa bantuan orang lain dan tidak
merepotkan orang tua.
3. Keinginan untuk menjadi pribadi yang dewasa dan dapat didengarkan
pendapatnya.

B.

CATATAN OBSERVASI
Pada tahapan ini pemeriksa akan menggunakan catatan observasi berbentuk
catatan lapangan. Sewaktu pemeriksa melakukan intervensi, pemeriksa wajib
membuat catatan, akan tetapi catatan tersebut hanya bersifat sementara dan hanya
berguna sebagai alat perantara, yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya (Moloeng, 2007). Hal serupa juga
diungkapkan oleh Bogdam dan Biklen (1982) dalam Moloeng (2007), bahwa catatan
lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
pemeriksaan kualitatif. Catatan yang diperoleh dari lapangan dan disusun secara
lengkap, maka catatan inilah yang dikatakan sebagai catatan lapangan. Catatan ini
dapat disimpan dalam bentuk tape ataupun diketik, tanpa menambahkan atau
mengurangi dari apa yang diperoleh dari hasil observasi (Bogdan dan Taylor, 1993).
Catatan lapangan dapat berguna dalam pengajuan hipotesis kerja, hal-hal yang
menunjang hipotesis kerja, dan penentuan derajat kepercayaan dalam rangka
keabsahan data. Berdaarkan kegunaan catatan lapangan tesebut, maka sering disebut
orang bahwa catatan lapangan merupakan jantung dari sebuah pemeriksaan
(Moloeng, 2007). Berikut ini adalah contoh dari catatan lapangan yang akan
digunakan dalam intervensi yang akan digunakan kepada S selama menjalani
intervensi.

Page 129

RAHASIA

Catatan lapangan

: No. 1

Waktu

: Tanggal ....... Jam......

Disusun jam

: ...........

Tempat

: ...........

Subjek

: ...........

(Bagian deskriptif)
(judul)........................................................................................................................
............................................................................................................................(dst)
(Bagian reflektif)
Tanggapan pengamat.................................................................................................
............................................................................................................................(dst)

Berdasarkan contoh bagan diatas, maka catatan lapangan terdiri dari halaman
pertama, alinea batas tepi. Halaman pertama pada catatan tersebut nantinya secara
keseluruhan memuat latar dan identitas subjek pemeriksaan. Sedangkan alinea atau
paragraf dalam catatan lapangan memegang peranan khusus dalam kaitannya dengan
analisis data. Dimana setiap satu pokok persoalan, pemeriksa harus membuat alinea
baru.
Isi catatan lapangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian deskriptif dan bagian reflekstif. Bagian deskriptif membuat gambaran tentang
latar pengamatan, orang, tindakan, dan pembicaraa, sedangkan untuk bagian reflektif
memuat kerangka berpikir dan pendapat pemeriksa, gagasan, dan kepeduliannya
(Bogdan dan Biklen, 1982 dalam Moloeng 2007)
Bagian deskriptif merupakan bagian terpanjang yang berisi semua peristiwa
dan pengalaman yang didengar dan yang dilihat serta dicatat selengkap dan seobjektif

Page 130

RAHASIA

mungkin. Bogdan dan Biklen (1990) juga menambahkan bahwa catatn deskriptif
lebih memfokuskan dalam mengambil gambar, orang, perbuatan dan percakapan
yang diamati. Bagian dari catatan deskriptif ini biasanya berisi hal-hal sebagai berikut
ini ;
1. Gambaran dari subjek, pencatatan dilakukan pada penampilan fisik, cara
berpakaian, cara bertindak, dan gaya berbicara.
2. Rekonstruksi dialog, pencatatan dalam upaya mengulang kebali apa saja
yang diperoleh dari subjek (secara verbal). Kemudian menggambarkan
makna dari latar atau suasana yang ada disekitar, selama melakukan
observasi maupun wawancara.
3. Catatantentang peristiwa khusus, pencatatan yang tertuju kepada hal-hal
khusus, yang dirasa sangat mendukung data, hal ini bisa saja dalam bentuk
apa yang dilakukan, bagaimana peristiwa itu berlangsung, dan hakikat dari
peristiwa tersebut.
4. Perilaku pengamat, pencatatan yang terfokus kepada gambaran fisik,
reaksi,, tindakan, serta segala sesatu yang dilakukan oleh pengamat.
Bagian reflektif merupakan bagian yang secara khusus menggambarkan
sesuatu yang berkaitan dengan pengamat itu sendiri. Bagian ini bersifat spekulasi,
perasaan, masalah, ide, sesuatu yang mengarahkan, kesan, dan prasangka (Moloeng,
2007). Munandir (1990) juga menambahkan bahwa catatan reflektif lebih banyak
memuat kerangka pikiran, gagasan, dan perhatian pengamatnya. Tujuan catatan
refleksi ini ialah untuk memperbaiki catatcan lapangan dan untuk memperbaiki
kemampuan melaksanakan penanganan yang berkelanjutan. Bagian catatan refleksi
dapat diartikan sebagai tanggapan pemeriksa yang dapat berisi hal-hal sebagai berikut
ini, diantaranya ;

Page 131

RAHASIA

1. Refleksi mengenai analisis, bagian ini berisi sesuatu yang dipelajari, tema
yang mulai muncul, pola umum yang mulai tampak, kaitan antara
beberapa penggal data, gagasan tambahan, dan pemikiran yang timbul.
2. Refleksi mengenai metode, bagian mana yang berisi penerapan metode
yang dirancang dalam usulan pemeriksaan, prosedur, strategi, dan taktik
yang dilakukan dalam studi. Selain itu pada bagian ini juga dapat
memberikan arahan tentang metode yang dilakukan oleh pemeriksa dan
kemudian bagaimana hal itu dilaporkan dalam laporan pemeriksaan.
3. Refleksi mengenai dilema etik dan onflik, refleksi ini berguna untuk
membantu pemeriksa menguraikan persoalan dan kemudian dapat
memberikan cara bagaimana sebaiknya dalam menghadapinya.
4. Refleksi mengenai kerangka berpikir pemeriksa, berisi kepercayaan,
kebiasaan, asumsi, pengalaman, ide politik, latar belakang, etika,
pendidikan, suku bangsa, dan jenis kelamin.
5. Klarifikasi, pada bagian ini pemeriksa dapat menyajikan butir-butir yang
dirasakan perlu untuk lebih menjelaskan sesuatu yang meragukan atau
sesuatu yang membingungkan yang ada pada catatan lapangan.

C.

RANCANGAN INTERVENSI
A. Tujuan dan Sasaran Intervensi
Tujuan dari program intervensi psikologi ini berfokus pada social skills
yang selanjutnya akan disebut sebagai keterampilan sosial pada S sehingga ia
dapat berespon sesuai dengan harapan yang ada dilingkungan. Penetapan tujuan
intervensi kearah keterampilan sosial adalah ada kebutuhan pada S untuk dapat
tampil secara percaya diri, dapat mengungjkapkan isi pemikirannya yang selama
ini terkadang kurang dapat ditampilkan karena merasa sungkan terlebih jika

Page 132

RAHASIA

lawan bicara tersebut adalah orang yang lebih tua dari S (berdasarkan umpan
balik dari feedback).
Untuk menentukan sasaran atau target perilaku yang akan digunakan oleh
S. S diminta untuk membuat tulisan-tulisan berupa deskripsi situasi yang
menggambarkan kesulitan-kesulitannya dalam menjalin komunikasi secara
interpersonal. Setelah itu. S diminta untuk menuliskan berapa prosentase yang
ada pada saat ini, dan memperkirakan berapa prosentase yang akan dicapai/target
yang akan dicapai olehnya.

TARGET PERILAKU
Nama

: ...............................

Tanggal

: ...............................
Skala (0% - 100%)

Deskripsi Situasi
Sekarang

Target

20%

85%

Contoh : ketika diminta


mengerjakan sesuatu
dikantor dengan cara
tertentu yang sudah
ditetapkan sebelumnya,
saya sebenarnya
memiliki cara yang
lebih cepat dan
mempermudah saya,
saya ingin
menyampaikannya.
Dst..

Page 133

RAHASIA

Dst..

Sasaran yang ingin dicapai dalam intervensi ini adalah S mampu untuk
membangun hubungan sosial yang lebih hangat dan komunikatif sehingga tidak
terkesan negatif ketika ada orang baru yang menemuinya. Sasaran intervensi ini
mengacu pada beberapa hal :
a. Specific , Intervensi ini bertujuan untuk membantu S dapat lebih terampil
dalam membangun hubungan sosial di lingkungannya tanpa tergantung
dengan bantuan orang lain.
b. Measureable , keterampilan dalam membangun hubungan sosial pada S
dapat diukur dengan semakin berkembangnya kemampuan S dalam bergaul,
mengaspirasikan segala keinginannya ke orang lain, atau dapat berekspresi
dengan orang lain saat pertama kali bertemu.
c. Attainable , Intervensi ini disesuaikan dengan kemampuan dan kelebihan
yang dimiliki oleh S.
d. Realistic , Intervensi ini dapat dilakukan oleh S dengan kelebihan serta
pengetahuan yang dimiliki oleh S.
e. Time Framed , Intervensi ini tidak membutuhkan waktu yang tidak terlalu
lama dan juga tidak akan menyita banyak waktu dari S.

B. Teknik-teknik Intervensi
Teknik yang akan digunakan dalam pelaksanaan intervensi ini adalah
melalui pendekatan konseling umum. Dalam pendekatan konseling ini
menekankan pada tujuan untuk membantu orang normal dalam mencapai
tujuannya agar berfungsi secara lebih efektif. Dalam konseling akan mengaitkan
tentang keterampilan sosial, yaitu usaha yang dilakukan individu dalam menjalin

Page 134

RAHASIA

hubungan degan orang lain sehingga dapat lebih peka dan hangat sesuai dengan
harapan yang ada dilingkungan.
Sejak lahir anak dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada.
Orang-orang sekitarlah yang mempengaruhi perilaku sosialnya, sehingga apabila
perilaku orang sekitar kurang baik maka kemungkinan perilaku anak juga akan
terpengaruh menjadi kurang baik. Sejak dari awal hidupnya, antara kehidupan
sosial dan emosi selalu terlibat setiap kali anak berhubungan dengan orang lain.
Selama anak berhubungan dengan orang lain di masyarakat, anak juga harus
mempunyai kemampuan untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain dan
menyesuaikan diri dengan orang lain. Selain kemampuan tersebut, dalam hidup
bermasyarakat anak juga harus mempunyai keterampilan-keterampilan yang
dapat membantu anak untuk dapat bergaul dengan orang lain, salah satunya
adalah keterampilan sosial.
Libet dan Lewinsohn (Gwendolyn Cartledge, 1986: 3) mendefinisikan
keterampilan sosial sebagai kemampuan yang kompleks untuk menunjukkan
perilaku yang baik dinilai secara positif atau negatif oleh lingkungan, dan jika
perilaku itu tidak baik akan diberikan hukuman oleh lingkungan. Goleman (2003:
271) menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah seni mempelajari emosi
orang lain. Sejalan dengan Goleman, H. Mustaqim (2008: 156-157)
mengemukakan bahwa keterampilan sosial meliputi dua hal yaitu, menangani
emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat
membaca situasi dan jaringan sosial.
Sama halnya dengan Hidayati (2006: 48) yang menyatakan bahwa
keterampilan sosial adalah keterampilan yang berhubungan erat dengan
kehidupan masyarakat. Sejalan dengan pendapat Nandang Budiman (2006: 21)
yang mengemukakan bahwa keterampilan sosial adalah keterampilan untuk

Page 135

RAHASIA

berkomunikasi, menyesuaikan diri, dan keterampilan untuk menjalin hubungan


baik dengan orang lain.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, keterampilan sosial dapat
didefinisikan sebagai keterampilan yang dimiliki seseorang dalam berhubungan
dengan lingkungan sosialnya sesuai dengan tuntutan dan harapan yang ada dalam
lingkungan sosialnya.
Mustaqim (2008: 157) yang menyatakan bahwa aspek-aspek keterampilan
sosial adalah: 1) pengaruh, 2) komunikasi, 3) manajemen konflik, 4)
kepemimpinan, 5) katalisator, 6) membangun hubungan, 7) kolaborasi, dan 8)
kemampuan tim.

a. Pengaruh adalah elakukan taktik untuk mempengaruhi orang lain.


b. Komunikasi adalah menyampaikan pesan yang jelas sehingga
orang lain mudah untuk memahami.
c. Manajemen konflik adalah kemampuan untuk menyelesaikan
masalah.

d. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menjadi pemimpin dan


memandu orang lain.
e. Katalisator perubahan adalah kemampuan untuk memulai dan
mengelola perubahan.
f. Membangun hubungan adalah kemampuan untuk membangun
hubungan baik dengan orang lain.

Page 136

RAHASIA

g. Kolaborasi adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan orang


lain untuk mencapai tujuan bersama.
h. Kemampuan tim adalah kemampuan untuk menciptakan kekuatan
kelompok dalam mencapai tujuan bersama.

Sama halnya dengan Gwendolyn Cartledge dan Milburn (1986: 370) yang
mengemukakan bahwa ada empat aspek yang terkait dengan keterampilan sosial
anak, yaitu: 1) perilaku terhadap lingkungan (environmental behavior), 2)
perilaku interpersonal (interpersonal behavior), 3) perilaku yang berhubungan
dengan diri sendiri (self-related behavior), dan 4) perilaku yang berhubungan
dengan tugas (task-related behavior).

a. Perilaku terhadap lingkungan (environmental behavior)merupakan


bentuk perilaku yang menunjukkan tingkah laku sosial individu
dalam mengenal dan memperlakukan lingkungan hidupnya.
b. Perilaku interpersonal (interpersonal behavior) merupakan bentuk
perilaku yang menunjukkan tingkah laku sosial individu dalam
mengenal dan mengadakan hubungan dengan sesama individu lain
(dengan teman sebaya atau guru).

c. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri (Self-related


Behavior) merupakan bentuk perilaku yang menunjukkan tingkah
laku sosial individu terhadap dirinya sendiri.

Page 137

RAHASIA

d. Perilaku

yang

berhubungan

dengan

tugas

(Task-related

Behavior)merupakan bentuk perilaku atau respon individu terhadap


sejumlah tugas akademis.

Pada prosedur konseling ini akan membicarakan permasalahan yang terjadi


pada S :
SESI

AGENDA PROSES

TAHAPAN

Menggali permasalahan yang terjadi pada S


1

Menggali mengenai pandangan S terhadap keluarganya


Menggali bentuk komunikasi antara S dengan keluarganya.
Menggali bentuk komunikasi antara S dengan saudaranya
Pencapaian prestasi yang diraih oleh S selama menjalani
pendidikan dan pekerjaan

Peran dan keterlibatan S dalam keluarganya


Pembagian tugas antara S dengan keluarga dan saudaranya IA
dalam menjalankan kegiatan di rumah atau di keluarganya.

Menggali hubungan S dengan teman-temannya dikampus dan


di tempat kerja
Bentuk menjalin relasi dengan orang lain
Menggali pandangan diri dan aspirasinya.
Konflik yang sering terjadi antara S dengan teman, konflik
dalam diri S.

Cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

IB

memfasilitasi S dengan berbagi informasi tentang social


skills.

Page 138

RAHASIA

Memfasilitasi S dalam mengevaluasi bentuk pengambilan


keputusan yang dilakukan selama ini
Memfasilitasi S dalam mengungkapkan perasaannya dengan IB IC
meregulasi emosinya dan mengkomunikasikan kepada rekan
kerja dan teman-teman yang ada dikampus.
5

Memfasilitsi S untuk dapat menetapkan fokus permasalahan IC


yang terjadi pada dirinya.
Memfasilitasi S dalam mengekspresikan perasaan serta
keinginan untuk membangun komunikasi

Memfasilitasi S untuk merumuskan tujuan yang ingin


diwujudkan dari masalah yang telah difokuskan

Memfasilitsi S untuk mengevaluasi tujuan serta perencanaan

masa depannya.
Memfasilitasi

untuk

menetapkan

tujuannya

IIA

IIB

dan

membantunya dengan meyakinkan dirinya.


Memfasilitasi S untuk menguatkan dan mendukung dalam

IIC

menjalankan komitmentnya
10

Memfasilitasi S untuk memunculkan alternative rencana IIIA


tindakan dalam mewujudkan tujuannya.

11

Memfasilitasi S dalam memilih strategi yang sesuai dalam IIIB


mencapai tujuan yang diinginkan.
Membantu klien dalam menyusun langkah-langkah yang tepat

12

dalam mencapai tujuan yang diharapkan.


Melakukan evaluasi bersama mengenai pelaksanaan rencana

IIIC

dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Page 139

RAHASIA

C. Perencanaan Intervensi
Proses intervensi ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.

Mengklarifikasi permasalahan klien


Berdasarkan hasil dari tes, wawancara yang diberikan oleh subjek,
permasalahan yang dihadapi oleh S adalah ketidakmampuan dalam
mengekspresikan perasaannya terhadap orang lain serta kurang percaya diri
akan kemampannya. Hal ini membuat S menjadi seringkali terkesan diam
dan menghindari adanya konflik. Selain itu bagi orang yang baru kenal
dengan S menganggap bahwa pribadi yang galak dan sulit untuk didekati.

2.

Memformulasikan tujuan dari terapi


Tujuannya untuk membantu S agar dapat lebih mampu membangun
hubungan komunikasi yang tepat dalam menjalin sebuah relasi dengan orang
lain sehingga lebih hangat dan sesuai dengan permintaan lingkungan

3.

Mendesain target perilaku


Target perilaku adalah membantu S dalam mengembangkan kemampuannya
yang dimilikinya dan berfungsi secara efektif.

4.

Mengindentifikasi kondisi yang mempertahankan target perilaku


Ada beberapa situasi yang menjadi penghambat dan pendukung S untuk
mengubah perilakunya, diantaranya adalah :

PENDUKUNG
INTERNAL

PENGHAMBAT

1. Adanya keinginan untuk dapat 1. Daya juang S yang kurang


mandiri, dianggap dewasa.

2. Kurang

mampu

untuk

mengungkapkan apa yang


menjadi pikiran-pikirannya.

Page 140

RAHASIA

EKSTERNAL 1. Memiliki lingkungan kerja 1. Adanya orang lain yang


yang

menerima

dan

mendominasi

membimbing.

membuat

terkadang

down

dan

sungkan untuk berespon.

5. Merancang rencana treatment untuk mengubah perilaku


Treatment yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan
konseling dan mengaitkan social skills. Dengan menggunakan teknik ini
dapat membantu S dalam penyelesaian masalah tersebut sehingga nantinya
diharapkan dapat mampu digunakan disaat yang tepat.
6. Jadwal rancangan intervensi sebagai berikut :

Sesi

Hari, Tanggal

Kegiatan

Tujuan

Tugas

Waktu

Sabtu, 25 Juni Pemeriksa menjelaskan hasil Memberikan


1

2016

30 menit

temuan assessment pada S hasil assessment


terkait

hasil

pengukuran pada subjek

sebelumnya
Selasa, 28 Juni Bersama
2016

pemeriksa

dengan

subjek, Membuat subjek Subjek

menganalisa mengenali

mengisi target

situasi-situasi yang terjadi keterampilan


dan membahas keterampilan- sosial.
2

sosial.

yang
dirubah.

perilaku
Dan sekaligus

keterampilan yang diperlukan menuliskan


untuk melatih keterampilan target

60 menit

diminta untuk

perilaku mencoba
akan melakukan
salah satu cara
melakukan
keterampilan

Page 141

RAHASIA

Sesi

Hari, Tanggal

Kegiatan

Tujuan

Tugas

Waktu

sosial.
Berdasarkan
target perilaku
yang

telah

dibuat
sebelumnya/
ditulis
sebelumnya.
Kamis, 30 Juni Pemeriksa bersama dengan melihat

Subjek

2016

mencoba

subjek

mencoba

mengevaluasi
keterampilan

untuk perkembangan

tetap 60 menit

dari subjek berkaitan untuk


sosial

yang dengan

digunakan.

melakukan

keterampilan

pengambilan

sosial.

keputusan
terhadap
masalahnya

Sabtu,
2016

Juli Mengevaluasi

hasil

tugas melihat

60 menit

yang sebelumnya, melihat kemampuan


seberapa jauh keberhasilan dalam
yang sudah dilakukan dalam menetapkan

mengasah

keterampilan tujuan

sosialnya.

keinginan

serta
yang

ingin dicapai
Pemeriksa bersama dengan
subjek

mencoba

untuk

Page 142

RAHASIA

Sesi

Hari, Tanggal

Kegiatan

Tujuan

Tugas

Waktu

melakukan perencanaan dan


komitment
Senin,
5

Juli Evaluasi dari hasil tugas yang mengetahui

2016

diberikan

30 menit

apakah intervensi
yang

diberikan

berhasil
Jumat,

Juli Follow up dengan interview untuk

2016

sampai

sejauh

keberhasilan

30 menit

mana mengetahui
konseling keefektifan

umum yang diberikan kepada intervensi


S berhasil.

bertahan

pada

subjek atau tidak

7. Mengevaluasi rencana treatment


Proses evaluasi ini bertujuan untuk melihat keberhasilan intervensi yang
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa perkembangan yang dialami
oleh S.
8. Follow Up
Untuk mengetahui perubahan yang dialami oleh Subjek bersifat menetap atau
tidak, subjek akan diberikan interview sampai sejauh mana program ini
berhasil, apabila memungkinkan subjek akan diberikan angket mengenai
keterampilan sosial. Tujuannya untuk melihat apakah subjek masih memiliki
hambatan dalam melakukan hubungan sosial atau masih mengalami kesulitan
dalam mengekspresikan emosi dalam dirinya ketika melakukan kontak sosial.

Page 143

RAHASIA

D.

PELAKSANAAN INTERVENSI
Sebelum melaksanakan feedback terlebih dahulu pemeriksa memberikan
kesempatan kepada S untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. S
diminta pemeriksa untuk mengoreksi diri pribadi apa yang selama ini menjadi
kesulitan diri yang paling dirasakan. Ketika memulai cerita pemahaman S terhadap
pertanyaan pemeriksa sedikit kurang sesuai. S lebih menceritakan pengalamanpengalaman selama menjalani tes. Selama menjalani tes S merasa sangat terkesan dan
berpikir bahwa hal tersebut sangat bermanfaat untuk dirinya. Sebelumnya S belum
mendapatkan tes yang seperti itu. Selain itu pemeriksa juga meminta masukan dari S
selama tes berlangsung, S bercerita hampir tidak ada yang dirasakan kurang
semuanya ok. Karena memang sebetulnya S baru menjalani tes secara individual baru
kali ini.
Setelah pemeriksa mendengar semua cerita dan kesan yang disampaikan oleh
S. Pemeriksa memberikan feedback hasil tes selama beberapa kali pertemuan dalam
dua bulan. S cukup terkejut dengan feedback yang dibacakan oleh pemeriksa karena
semua yang diberikan oleh pemeriksa selama ini itulah yang dirasakan oleh S. Dalam
beberapa hal, S baru memahami satu kondisi setelah diberikan feedback. Salah satu
contohnya saat pemeriks a membacakan feedback tentang motivasi selama ini untuk
menunjukkan kepada ibu bahwa ia pribadi yang mandiri dan dapat diandalkan.
Pemeriksa menjelaskan bahwa hal tersebut sebetulnya berasal dari keinginan atau
ambisi dari S untuk menunjukkan bahwa S tidak mau diremehkan oleh ibu yang
sebelumnya sedari kecil diterima. S membenarkan hal tersebut, dan menambahkan
informasi bahwa ada beberapa hal yang dulunya ia suka dan ibu suka, berbalik
menjadi apa yang ibu suka, pasti tidak disukai oleh S. Contohnya S suka dengan mie
goreng instant, tetapi begitu S tahu ibu menyukai mie instant, S menjadi tidak suka.

Page 144

RAHASIA

Selain itu S juga semakin terbantu setelah pemeriksa menjelaskan pola kerja
yang disukai oleh dirinya lebih kearah yang tidak berpola, dibatasi, dan berkaitan
dengan angka. Menurut S selama ini ia bingung dalam menentukan jenis pekerjaan
dan kelemahan-kelemahan dalam dirinya yang masih kurang dan membutuhkan
masukan dan bantuan dari orang lain.

E.

KESIMPULAN DAN EVALUASI


Berdasarkan hasil pemberian feedback pengalaman yang didapat adalah :
Klien : S merasa bahwa pemberian feedback ini sudah sangat tepat sasaran. Ada
beberapa yang kondisi tidak disadari oleh S. Dalam beberapa hal setelah pemberian
feedback ada kondisi dimana S sadar memang sudah saatnya untuk berdamai dengan
ibu dan adiknya, namun hanya saja belum menemukan waktu yang pas. Selain itu S
juga menjelaskan kepada pemeriksa bahwa memang benar, S ketika berada
dilingkungan sosial yang lebih tua lebih cenderung sungkan dan meminta pendapat,
bahkan untuk menyatakan cara sendiri dalam bekerja S kesulitan. Namun ketika
kondisi disekitar lebih muda, S memiliki keinginan untuk diperhatikan dan dianggap
sebagai orang yang dewasa.
Pemeriksa

: Selama proses feedback berlangsung tidak banyak hambatan yang

dirasakan oleh pemeriksa. Hanya saja pemeriksa perlu untuk mengasah ketajama
dalam mengasah keterampilan untuk menginterpretasi dan mengkaitkan semua
temuan kedalam satu gambaran. Pemeriksa mengalami keraguan dalam menemukan
apakah S adalah orang yang PD atau tidak. Diakhir keputusan pemeriksa mengambil
kesimpulan bahwa S adalah orang yang PD (juga berdasarkan diskusi dengan dosen
pembimbing), namun ketika feedback diberikan, ternyata S memberikan pernyataan
bahwa dirinya kurang PD.

Page 145

ISI FEEDBACK

Hari/Tanggal

: Sabtu, 25 Juni 2016

Tempat

: VIP Room salah satu restaurant di Tunjungan Plaza

Waktu

: 18.00 19.00 wib

Pada saat akan memberikan feedback pemeriksa membuat janji terlebih


dahulu dengan S, satu minggu sebelumnya. Pemilihan tempat diberikan sepenuhnya
oleh S. S meminta hari Sabtu saat S juga kebetulan mengantar adiknya belanja di
pusat perbelanjaan. S meminta feedback ditemani dengan adiknya, karena S tidak
enak meninggalkan adiknya sendirian. Pemeriksa meyakinkan apakah tidak
masalah apabila membahas masalah-masalah yang sangat sensitif tentang
kehidupannya pribadi didepan adiknya sendiri, namun S menganggap tidak
masalah karena adik yang paling bungsu adalah orang yang paling mengerti kondisi
saat ini. S memilih salah satu tempat yang memiliki VIP room untuk melakukan
feedback dan pemeriksa menyetujui hal tersebut. Berikut adalah transkrip
pembicaraan pemeriksa dan S.

Pemeriksa :
Kita mulai feedback sekarang tanggal 25 Juni 2016 dari serangkaian beberapa alat
test kemudian interview yang beberapa waktu itu ada beberapa hal yang dapat
dijelaskan, tapi sebelum aku memberikan feedback kepada mbak Anggun Aku mau
tahu dari S ya kira-kira (berhenti sejenak meminta S supaya lebih kencang
berbicara) dari beberapa hal yang telah kita lakukan kemarin aku pengen tahu dulu
dari mbak Anggun menurut mbak Anggun Apa sih yang unik kira-kira menurut
mbak Anggun Hal apa yang bisa dipelajari mungkin bukan dipelajari atau mungkin
bisa dirasakan atau dialami berbeda atau bagaimana?
1

Helpee :
Kalau dari tes Kemarin sih mungkin apa ya mungkin aku harus lebih mencari apa
ya kan sempat ada tes akademik akademik itu kan nah dari situ aku tahu bahwa
pengetahuan ku itu kurang luar dan aku mesti meluaskan itu terus untuk diriku
sendiri kan aku belum tahu belum ada gambarannya kalau untuk dari yang nyatanya
yang diberikan Mas Dimas itu mungkin dari ketelitian itu juga masih belum belum
ini soalnya belum bagus-bagus banget
Pemeriksa :
Kalau dari pribadimu sendiri bagaimana sebelum kita melakukan tes begitu kirakira apa yang menjadi kesulitan dalam kendala atau kelemahan gitu
Helpee :
Kalau kesulitan itu ya mungkin lebih kebaca gambar itu lemas yang ciprat cipratan
itu
Pemeriksa :
Apa itu maksudnya bercak ya
Helpee :
Sempet aku bilang ke Bu Widi waktu ditanya di kantor kan tadi kamu jawab apa
gak tau Bu itu bercak nggak bisa baca Oh ya sudah
Pemeriksa :
Kalau berbicara tentang perasaan kita tidak lagi berbicara tentang tes kita simpan
sebentar tetapi tentang perasaan-perasaan mbak Widi Maksudnya mbak Anggun

Helpee :
Ya agak plong si mas disitu saya cerita-cerita gitu kan kayak agak berkurang gitu
lah
Pemeriksa :
Kalau secara umum ya sekarang kita mulai kalau secara umum mbak Anggun ini
kan berada di peralihan gitu ya kalau di psikologi kita menggunakan istilah
peralihan mulai dari masa remaja ke dewasa awal kalau masa remaja itu
berakhirnya pada umur 21 tahun kalau mbak Anggun kan sekarang sudah pas 12
tahun di umur 21 Tahun ini ada beberapa hal yang menjadi kemungkinan untuk
terjadi kebingungan Kemudian ada beberapa hal yang menjadi kesulitan untuk
diperhatikan Nah itu adalah hal yang wajar cuman peralihan tersebut ada yang
berhasil melewatinya ada juga yang sedikit terhambat ada juga yang bingung gitu
ya Aku nggak tahu maksudnya kalau kita melihat proses yang lebih jauh dari hal
ini ya Jadi kita berdasarkan apa yang lakukan kita saja seperti itu ya Na Dalam usia
peralihan seperti ini anda tersebut dihadapkan kepada penemuan jati diri Anda ini
siapa Bagaimana anda harusnya bekerja Bagaimana seharusnya Anda berbuat
tanggung jawab terhadap keluarga mungkin kita tanya Nah itu memang terjadi di
masa-masa seperti ini Namun yang terjadi pada mbak Anggun mbak Anggun itu
kalau saya lihat masih ada sedikit kebimbangan begitu ya ketika dihadapkan kepada
situasi yang mengharuskan anda untuk Mandiri kalau secara umum mbak Anggun
itu ada kemandirian yang sangat bagus mandirinya sangat bagus tetapi di satu sisi
Sebenarnya Anda itu masih membutuhkan untuk didampingi membutuhkan orangorang yang mendengarkan mbak Anggun membutuhkan orang-orang yang
sekiranya ya dengarlah cerita saya saya itu butuh tempat untuk mendengarkan cerita
saya nanti saya akan Jelaskan di sana itu Ada apa sebenarnya Nah itu secara garis
besarnya kemudian hal yang lain lagi mbak Anggun itu adalah tipe-tipe orang yang
menyukai pekerjaan pekerjaan yang sesudahnya terlebih dahulu atau sebelumnya
diberikan sebuah pola kamu tolong kerjakan ini kalau sudah selesai Beri tahu aku
nah itu Mbak Anggun Nah itu cepat kerjanya bisa cepat. Tetapi akan mendapatkan

kesulitan jika mbak Anggun diberikan sebuah tugas tetapi Nggak tahu harus diapain
pokoknya sudah kamu saya kasih tugas harus selesai nah disana anda kesulitan
buktinya di mana coba
Helpee :
Iya bener sih waktu kemarin kan
Pemeriksa :
Iya oke di mana coba
Helpee :
Habisnya kalau seandainya saya kerja dengan ibu Widi biasanya saya diarahkan ini
ini ini begitu tapi ada beberapa orang di kantor itu Ini kerjain nggak tahu pokoknya
Contohnya kayak bikin CV begitu ya untuk rekaman CV itu aku buatin CV Aku
kan cuman butuh informasi data begitu nah itu ketika saya kasih bukan begini bukan
CV dilengkapi akhirnya dibentuk begini begini begini oh ya Bunda tidak bilang
seandainya bilangkan saya pasti bisa seperti itu untuk edit-edit nya seperti itu kan
untuk dari datanya aku Itu posisinya Excel kemudian aku coba di Word dicoba lagi
Terus akhirnya jadi begitu
Pemeriksa :
Itu ya yang dirasakan ya, terus ada lagi loh ada di tempat kerja sebelumnya yang
pertama di pabrik Mie Instan kemudian di kedua di pabrik kasir plastik itu kan yang
pertama kan hanya bertahan berapa lama
Pemeriksa :
Yang dimana mbak?

Helpee :
Yang di pabrik mie instan Cuma dua minggu kalau nggak salah
Pemeriksa :
Baik yang di kasir?
Helpee :
Hampir satu bulanan Kalau tidak salah
Pemeriksa :
Itu ada apa disana
Helpee :
Itu ada penginputan data kayak keterangan kayak mie goreng itu tulisannya mg
terus kalau mie goreng pedas tulisannya jadi mgp gitu... sudah
Pemeriksa :
Sama dengan ini mie instan ya pokoknya harus sesuai segini mau tidak mau harus
seperti ini begitu
Helpee :
Iya sama
Pemeriksa :
Kan sama ya seperti itu jadi tipe pekerjaannya itu sudah mulai tergambarkan itu
bisa dipakai untuk sebagai level profesional disini kan sudah mulai tergambar
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan angka kemudian pekerjaan-pekerjaan
yang berkaitan dengan analisis tadi mbak Anggun masih memiliki kelemahan di

sana tetapi kalau sudah diberikan pola-pola tertentu pemahaman-pemahaman


tertentu sebelum dikerjakan itu na Mbak Anggun Spesialnya di sana sudah mulai
mendapat gambaran ya itu yang terjadi selama pemeriksaan itu tergambar di sana
Jadi anda lebih sesuai atau baik ketika anda bekerja mendapatkan pola terlebih
dahulu nah kemudian dari hal-hal berikutnya sampai di sini ada pertanyaan dulu
tidak
Helpee :
Ini Mas jadi ketika aku punya ide itu aku aku punya ide gini tetapi aku tidak bisa
menyampaikan begitu karena apa ya aku itu orangnya merasa gak pede gitu ya aku
orangnya nggak Pede Jadi kalau seandainya aku menyampaikan ide jadi aku takut
ditolak kata takut tidak didengarkan atau takut tidak di anu padahal maksud ku Aku
mau masih gampang seperti ini aku mau atau disuruh Bu Widi contohnya ketika
aku disuruh guide mbak Anggun Tolong kerjakan begini na maksud saya Aku mau
Ngerjakan begini supaya lebih cepat jangan Anggun ini nanti kamu ribet terus
begini aja akhirnya kan Terus aku mengikuti apa yang dikasih tahu padahal
menurutku caraku itu lebih cepat biar tidak kerja dua kali kaya contoh bikin sk sk
pensiun ketika membuat itu tidak usahlah dijepret dua kali tapi dijemput 1 kali
menjadi satu itu sudah cukup tapi aku itu tidak bisa mengeluh supaya tidak begini
begitu kalau pakai cara yang lain itu sudah pakai cara yang lain ya sudah lah nggak
papa
Pemeriksa :
Baik seperti itu yang dirasakannya baik yang selanjutnya Kalo mbak Anggun itu
juga tidak menyukai pekerjaan yang dituntut dikekang terus diberikan waktu yang
sekian dekat pokoknya harus begini segini harus begitu sebenernya begitu ya sesuai
ya Jadi ada yang menjadi ginian aku tuh tidak bisa untuk mengungkapkannya itu
katanya adalah dengan afeksi kontrol diri yang dimiliki mbak Anggun itu adalah
kontrol diri yang cukup kuat juga antara mbak Anggun Yang juga sungkan untuk

menjaga perasaan orang lain itu tapi bisa jadi mbak Anggun bisa melakukan hal itu
karena apa ya kira-kira ya
Helpee :
Kayaknya lebih kearah sungkan nya deh Mas soalnya karena orangnya itu lebih tua
aku dari dulu itu karena ayah sama ibu itu sama mereka hormat jadi aku ya
seandainya itu bener ya aku akuin
Pemeriksa :
Tetapi kenapa ketika di kampus itu ada orangnya presentasi terlalu mendominasi
bisa seperti itu waktu di kampus itu kan ada teman yang persentasi itu kan
Helpee :
Bisa Mas itu kan karena dia dibawahku jadi umur mereka itu semuanya dibawah
aku semua jadi aku bisa mencela gitu kan
Pemeriksa :
Baik berarti ketika lingkungan tempatnya bekerja atau lingkungan tempat berteman
itu lebih tua anda lebih menjaga perasaan tetapi ketika di lingkungan yang lebih
muda dari mbak Anggun Anda bisa melakukan hal tersebut
Helpee :
Nah ya seperti itu
Pemeriksa :
Itu ada penyebabnya loh ini beralih ke masa kecil ya kalau mau di masa kecilnya
ini maaf kalau dilihat dari atas kemudian dibantu dengan interview mbak Anggun
itu sebelumnya tidak pernah diberikan kesempatan oleh ibu untuk menyampaikan
kesempatan atau harapan Jadi kesannya itu harusnya menuruti ibu menurut ibu

mendengar seperti itu ya mungkin terasa. Itu yang terbawa sampai sekarang ketika
mendapatkan kondisi orang yang lebih tua yang lebih senior itu ada perasaan untuk
menjaga perasaan itu sebenarnya dari pengalaman yang didapatkan dari ibu ketika
lingkungan yang lebih muda Kenapa kok bisa lebih berani karena di situ ada
kesempatan untuk menyampaikan perasaan dan lain sebagainya karena sewaktu
Anda kecil kesempatan itu tidak ada terasa nggak seperti itu kalau boleh saran sifatsifat yang Ibu seperti ini takutnya bisa terbawa untuk anak-anaknya Nah jadi kita
bisa lebih berhati-hati begitu ya kalau sudah kita tahu sekarang Nah itu kita bisa
hindari mulai dari sekarang kasian untuk anak-anak mbak Anggun nanti belum
tentu apa yang kita paksakan apa yang kita maksud baik belum tentu mereka itu
bisa menerima malah bisa membuat mereka sakit hati Nah itu yang menurutku perlu
diperhatikan kemudian Mbak Anggun yang selanjutnya kita berbicara tentang
afeksi begitu ya jadi kalau berdasarkan apa yang saya dapatkan respon Anda
berkaitan dengan lingkungan di sekitar itu masih kurang begitu ya
Helpee :
Masih Acuh ya
Pemeriksa :
Masih sedikit cuek kurang terlalu memberikan rasa empati disitu masih ada
kurangnya di sana Jadi Mbak Anggun tidak apa-apa kalau seandainya saya
berbicara lebih lanjut
Helpee :
Tidak papa kok, lanjutkan aja...
Pemeriksa :
Jadi kalau di dalam lingkungan pergaulan ada orang yang tidak dapat mengikuti
peraturan yang anda buat atau apa yang anda inginkan Ya sudah anda tidak papa
nggak berteman dengan saya Karena saya hanya berteman dengan orang-orang
8

yang bisa dapat mengikuti peraturan saya kemudian karena afeksi yaitu yang
menyebabkan ketika orang yang tidak terlalu kenal mbak Anggun menilai bahwa
mbak Anggun ini kok jahat ya Kok cuek ya
Helpee :
Biasanya itu mahasiswa-mahasiswa yang ada di kantor kok bisa sama ya...
Pemeriksa :
Nah nanti itu yang perlu kita latih Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang
lain bagaimana memberikan bagaimana kita berempati nah itu yang perlu kita
biasakan selama ini mbak Anggun mungkin hanya terbiasa dengan orang-orang
yang sudah lama berteman dengan mbak Anggun termasuk ketika kenal sama
seseorang atau pria yang disukai Kenapa kok tidak berani untuk menyampaikan
perasaan
Helpee :
Jaim lah Mas ya hahahahaha
Pemeriksa :
Tapi sebenarnya di sana ada perasaan gengsi mungkin ya kemudian yang
selanjutnya tentang motivasi motivasi mbak Anggun ini bagus motivasinya bagus
motivasinya cita-cita itu bisa bisa pengen ini pengen itu tetapi kurang memiliki
tujuan atau langkah-langkah yang belum terlalu ditemukan Aku pengen usaha ini
kalau seandainya aku keluar dari tempat kerja ini aku mau usaha pokoknya usaha
tetapi ketika ditanya usaha yg Seperti apa tapi belum bisa menjelaskan usaha seperti
apa yang diinginkan kemudian aku mau bahagia kan Ibu bisa ini bisa itu tetapi
langkah-langkah untuk bahagia jika ibu itu belum menemukan caranya

Helpee :
Betul betul betul
Pemeriksa :
Kemudian ada lagi nah dominannya itu kan sudah jelas jadi ketika di tempat
lingkungan yang lebih mudah ada dominasi tetapi ditempat lingkungan yang lebih
tua ada perasaan sungkan ada perasaan untuk kebutuhan belajar sama mereka
uniknya Kenapa kok masih bisa bertahan di tempat kerja sekarang karena disana
anda mendapatkan sosok pengganti begitu ya di mana Di sana anda dipedulikan
mendengarkan cerita anda
Helpee :
Di Openi soalnya mas
Pemeriksa :
Karena apa yang tidak anda dapatkan kemarin-kemarin ya di waktu anda kecil anda
dapatkan disana kemudian yang satu saya tangkap juga sebenarnya masih ada rasa
yang kurang menyenangkan terhadap ibu kalau untuk Ibu kenapa kok sepertinya
masih menyimpan masalah padahal terlihat dari luar itu mbak Anggun tidak
menunjukkan masalah dengan ibu mungkin karena apa ya mungkin ada masalah
yang belum terselesaikan dengan ibu
Helpee :
Ya sebenarnya mungkin aku kalau sama apapun yang dia suka itu aku nggak bakal
suka contohnya dia suka tahu aku nggak suka tahu
Pemeriksa :

10

Saya pernah dapat informasi tentang hal itu ada orang yang tidak suka hal tertentu
kemudian ada ibunya atau pasangannya begitu yang seperti itu yang tidak menyukai
tapi lama-lama justru mempunyai kemiripan dengan sifat-sifat yang tidak disukai.
Helpee :
Ya Aku nggak ngerti Bahkan aku nggak tahu Sejak kapan aku sampai apa ya apa
yang dia suka aku bakal nggak suka padahal dulu ote-ote aku mau dia mau Aku
nggak mau Aku suka tahu dia suka tahu mie goreng itulah aku suka mie goreng
gede-gede tahu dia nggak suka mie goreng dia suka mie goreng aku jadi nggak suka
mie goreng
Pemeriksa :
Meskipun sudah jauh Terlewatkan masa-masa itu Tapi tetap saja bergambar ya
Helpee :
Iya sampai sekarang nggak ngerti mah Kenapa kok gitu aku masih sampai kayak
gitu dan aku itu mikir dia itu punya salah apa sama aku kok aku bisa sampai sebel
sama dia
Pemeriksa :
Kemudian dari itu juga dari beberapa kejadian mbak Anggun masih tertangkap
pesan ketika menghadapi suatu konflik mbak Anggun lebih cenderung menghindari
konflik itu ya sudahlah Biarin aja gitu nanti susah sendiri nah sekarang ini itu
membuat anda semakin berhati-hati Jangan sampai saya membuat orang lain
konflik dengan saya jangan sampai saya punya masalah dengan orang lain mungkin
itu bisa salah satu yang menjadi dan afeksi Anda bisa berkurang ini aku nggak mau
bermasalah dengan orang ini jadi kalau misalnya ada konflik Aku mau diam
sebentar akhirnya respon-respon ekspresi yang diharapkan oleh orang lain itu tidak
keluar makanya orang lain bisa berkata bahwa mbak Anggun ini juga ya orangnya

11

ya karena anda menjaga perasaan supaya tadi perasaan Anda dari itu tidak muncul
Nah tapi kalau misalnya sudah terlalu menumpuk agresi Anda bisa keluar
Helpee :
Iya sempet si mas memang waktu di kelas aku ngomongnya biasa aku itu karena
sangat dongkolnya itu aku bisa ngomong tapi nggak tau mereka itu Mancing aku
atau ngajak Bagaimana Tapi menurut aku mereka ini sudah keterlaluan karena
sudah terlalu sering banget ngomong kayak gitu aku udah ngerjain akuntansi kan
hari terakhir Aku lagi capek capeknya Kemudian datang juga agak telat akhirnya
aku marah aku ngomong sebenarnya Biasa aku nggak pakai Emosi aku cuma jawab
ya sudah lah biasa saja karena ini mau mau ku lah karena mulut mulut saya sendiri
aku lupa aku ngomong apa
Pemeriksa :
Nah disana kan ada potensi agresi dan itu bisa muncul kalo sudah terlalu banyak
Helpee :
Ya abis itu dia langsung bilang sudah ya sudah biasa saja sudah di cuekin aja kata
yang lain ya itu kalau aku ngomongnya biasa tapi kalau sudah kadung marah
ngomong itu nyakitin hati
Pemeriksa :
Baik agresif verbal ya kalau sudah terlalu dongkol sudah terlalu penuh itu akan
keluar nah bagaimana caranya bisa mengeluarkan itu tuh bisa dipelajari Nama saya
satu lagi nih baik karena terlalu kontrol diri tadi yang berlebihan tadi jadi
lingkungan sekitar seperti Tetangga itu juga sedikit menjadi korban kadangkala ada
rasa cuek karena takut berurusan dengan orang lain kalau prinsip back Anggun itu
sepertinya mendingan punya teman sedikit tapi mengerti aku daripada punya
banyak banyak teman tapi lebih berantem dan sebagainya

12

Helpee :
Kalau aku lebih selektif ya Mas bukan menuruti aturanku atau bagaimana, Dia
ikutin jalanku tapi lebih ke anaknya memikirkannya kiranya seperti apa kalau
seandainya dewasa dalam artian dia itu bukan anak yang cengeng mau ngikutin
selama dia tidak cengeng. Aku punya teman dari SMA itu manja sekali sangking
manjanya aku itu disuruh jadi istilahnya aku seperti pembokatnya nadanya dia itu
membuat aku seperti jadi pembokatnya sampai mbak Anggun Aku pengen seperti
ini seperti ini sampai aku ini bener-bener capek kemarin sempat kita ke Bali bareng
aku sudah benar-benar capek akhirnya kita bisa aja kamu menginap dirumah
saudaramu aku menginap di rumah temanku tapi aku tetep sama kamu Ya sungkan
lah dia lo dirumah sama bude nya akhirnya aku menggunakan cara apapun supaya
aku tidak bertemu dengan dia atau bersamaan dengan dia sampai di jalan pun aku
hati-hati supaya tidak sering jalan sama dia lagi menjadi waktu Kapan hari itu dia
tanya kamu dimana ayo kita jalan tiba-tiba sudah sampai di rumah temanku itu aku
lo belum mandi lo kamu lo belum mandi kok sudah mengajak keluar aku kesal
sekali ya sudah Biarlah aku sudah malas sekali
Pemeriksa :
Jadi sekarang teman dekat mu berapa
Helpee :
Enam tujuh delapan ya sekitar 10 an lah
Pemeriksa :
Yang paling dekat berapa
Helpee :
Yang paling dekat ya ini sama Mbak Sinta ya 2 yang paling deket itu lah

13

Pemeriksa :
Baik itu yang paling dekat sampai sekarang ya Nah dari beberapa feedback yang
saya berikan ini mungkin ada yang ingin ditanyakan atau ingin di sampaikan dahulu
pada saya karena dari saya sudah cukup
Helpee :
Ya seperti itu ya saya rasa sudah cukup sih jadi dari saya juga sudah mendapatkan
banyak hal ketika melalui tes ini begitu ya
Pemeriksa :
Baik mungkin selama ini ada salah-salah yang tidak sengaja saya sampaikan mohon
maaf atas ketidaknyamanannya Apabila ada beberapa kata yang tidak sesuai atau
tidak seharusnya diucapkan jadi Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan mbak
Anggun sudah mengikuti tes ini mulai dari awal hingga terakhir sampai mau juga
diundang untuk mendapatkan feedback dari saya jadi untuk Selanjutnya apabila ada
yang ingin ditanyakan atau membutuhkan bantuan anda boleh menghubungi saya
Terima kasih waktunya Semoga kita bertemu di lain kesempatan

14

Anda mungkin juga menyukai