Anda di halaman 1dari 24

BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1.

Konsep Perhitungan Besaran Ruang


Tabel 6.1: Perhitungan Besaran Ruang pada Perpustakaan Umum

R uang

Keb. Rg/org

Standar

Jumlah

Flow

Perlengkapa
n / Perabot

Dimensi

3.58 x 5.12 =
18.33 m2

PDLB

192

20%

Mobil

4223.23

0.75 x 2.25 =

PDLB

1.732

20%

Motor

3512.5

3.58 x 5.12 =
18.33 m2

PDLB

20%

Mobil

132

0.75 x 2.25 =

PDLB

40

20%

Motor

81.12

20%

Meja, kursi

2.7

D= 347

60%

Pot,

A= 38

60%

tanaman,

P arkir
P arkir
P engunjung

1.69 m2

P arkir
P engelola

1.69 m2
P os

Parkir 1,5 x 1,5 = PDLB


2

2.25 m
P erpustakkan
U mum
Lobby

2,4 m

1,2 m

PLSN

1332.48
72.96

146

lemari
I nformasi

2,4 m

PLSN

10

60%

Meja

24

informasi,
kursi,
papan
2

R g. Loker

0,6 m

AP

385

10%

Kursi,
meja,

423.5
rak

simpan
R g. Katalog

2,5 m

AP

20%

Meja,

12

kursi,
komputer
R g. Foto copy

4,6 m

PLSN

20%

Mesin foto 11.04


kopi, meja

R g.

Koleksi 10m2/ 1000vol

PDLB

103.710

20%

Rak buku, 10.371

c erita anak dan

meja baca

g ambar

(carrel)

R g.

Belajar 0,9 m

PDLB

192

20%

a nak
R g.

Meja,

207.36

Kursi
2

Buku 234 m /rg

PDLB

20%

d ewasa

Rak buku, 280.8


komputer,
catalog,
kursi

Rg. Baca

2,5m /tempat

PDLB

231

20%

Meja, kursi

693

147

duduk
R g.

0,9 m

PDLB

20%

Meja,

P eminjaman

kursi,

b uku

komputer
2

R g.

0,9 m

PDLB

20%

P engembalian

Meja,

2.16

2.16

kursi,
komputer

R g.

Koleksi 2,32 m

PLSN

50

20%

d okumen
R g.

meja, kursi

Koleksi 2,32 m

PLSN

50

20%

p eta
R g.

Koleksi 2,32 m

PLSN

50

20%

Koleksi 2,32 m

PLSN

50

20%

Koleksi 2,32 m

PLSN

50

20%

Buku, rak, 139.2


meja, kursi

Koleksi 2,32 m

PLSN

50

20%

p eriodikal

Rg. Grammer

Buku, rak, 139.2


meja, kursi

b ibliografi
R g.

Buku, rak, 139.2


meja, kursi

r eferensi
R g.

Buku, rak, 139.2


meja, kursi

k husus
R g.

Buku, rak, 139.2

Buku, rak, 139.2


meja, kursi

2,5 m

PLDB

50

20%

Meja,

150

kursi,

148

komputer
R g. Digital

2,5m2/tempat

PLDB

231

20%

duduk

Meja,

693

kursi,
komputer

R g. Hotspot

0,9 m

PLDB

162

20%

Meja,

510

Kursi

K egiatan
O perasional
R g. Pengawas

4m /rg

PDLB

20%

Meja,

12

kursi, rak
R g. penerimaan 20m2/rg

PDLB

20%

b uku
R g. Pencatatan

Meja,

20

kursi, rak
2

12m /rg

PDLB

20%

Meja,

12

kursi, rak
R g. Seleksi

12m /rg

PDLB

20%

Meja,

12

kursi, rak
R g.

12m /rg

PDLB

20%

P enyimpanan

Meja,

12

kursi, rak

R g. Perbaikan 12m2/rg

AP

20%

K oleksi

Meja,
kursi,

12
rak

buku
Rg. Istirahat

1m /staff

PDLB

46

30%

Meja, sofa,

59.8

149

dispenser
2

R g. Rapat

0,9m /rg

R g. sekretariat 2,32 m2

PLDB

46

20%

Meja, kursi

49.68

PLSN

14

20%

Meja,

kursi,

rak

arsip
2

PDLB

20%

Meja, kursi

12

PDLB

20%

Meja, kursi

PDLB

20%

Meja, kursi

PDLB

20%

Meja, kursi

12m /staff

PDLB

20%

Meja, kursi

PDLB

20%

Meja, kursi

PDLB

20%

Meja, kursi

12

PDLB

20%

Meja, kursi

R g.

arsip 12m /staff

R g.

Kabag 12m /staff

p engadaan
R g.

Kabag 12m /staff

p engolahan
R g.

Kabag 12m /staff

s irkulasi
R g.
A dministrasi
R g.

Kabag 12m /staff

R g.

Direktur 12m /staff

p erpustakaan
R g. Cleanning 12m2/staff
s ervice
2

Gudang

25m

AP

20%

Rak

25

Lavatory

1,5x1,5=

PLSN

385/50

10%

Kloset,

18

150

2,25m

kran air

R g. Mekanikal
& Elektrikal
R g. Genset

25m

AP

20%

Shaft,

25

genset
R g.

Pengawas 4m2

AP

20%

C CTV

Meja,

kursi, layar
monitor
2

R g.

Server 25m

AP

20%

D igital

Meja,

25

kursi,
komputer

K egiatan
P endukung
R g. Cafetaria

1,8 x 2,3 x DA

3848

30%

Meja, kursi

159.3

3848

30%

Rak, Kasir

159.3

3848

30%

Rak

159.3

1/100
T oko Buku

1,8 x 2,3 x DA
1/100

R g.
B uku

Pameran 1,8 x 2,3 x DA


1/100
TOTAL

14066.96

Sumber: Analisis Penulis


151

6.2. Konsep Massa Bangunan


angunan Perpustakaan umum akan memiliki massa bangunan:

Massa Majemuk
Gambar 6.1: Penggunaan Massa Bangunan
Sumber: Analisis Penulis
6.3. Konsep Gubahan Massa
Tabel 6.2: Konsep Gubahan Massa pada Perpustakaan Umum
Analisis
B angunan
p anjang

Penerapan

berbentuk
dengan

persegi

sisi

m enghadap timur dan barat


B angunan

sebaiknya

Barat

cahaya dapat masuk


Timur
ke dalam bangunan
Bangunan

berbentuk

r adial untuk memberikan keluesan


bentuk bangunan.

Pagi hari diharapkan

terluas

Bentuk Radial akan


diterapkan pada denah
perpustakaan umum

152

Gunakan Void untuk memberikan


pencahayaan

dan

penghawaan

Pada lantai 2 terdapat


void di area rg. Hotspot.

alami ke dalam bangunan

Void
Sumber: Analisis Penulis

6.4.

Konsep Tampilan Eksterior Bangunan


Tabel 6.3: Konsep Tampilan Eksterior Bangunan
Material

E lectrochomic Glass

Tanaman Perdu

Analisis
Penggunaan
Electrochomic
glass pada jendela untuk
menghambat masuknya panas
dan cahaya yang berlebihan
ke dalam bangunan.

Penerapan
Jendela
Barat

Timur

Electrochomic Glass dipasang


pada jendela lt1&2 pada sisi
timur dan barat
Penggunaan tanaman perdu
selain untuk mengurangi
energi panas yang masuk ke
dalam bangunan, juga sebagai
penghasil udara alami ke
dalam bangunan.

Tanaman
Perdu

Udara alami
yang masuk
ke dalam
bangunan

153

Penggunaan
bukaan

shading

untuk

pada
Shadin
g

melindungi

bangunan dari panas matahari.


Barat

Timur

Shading

Finishing
menggunakan

warna

lebih

memantulkan

banyak

radiasi
Warna

material

matahari,

yang
seperti

stainless stell atau alumunium


Warna Terang dapat
memantulkan radiasi matahari

dan warna-warna terang.


Penggunaan
lebar
Bangunan
Tanpa Fasade

Shading dipasang pada jendela


lt1&2 yang terkena sinar
matahari secara langsung

jendela

untuk

yang

memberikan

wajah pada bangunan.


Jendela lebar sebagai
fasade bangunan
Peninggian bangunan 0.5 m
dari

Bangunan
Tanpa Penggian

muka

fungsi

tanah,

memberikan

bangunan

mewah,

dengan
kesan
dan

anggun.

Peninggian bangunan
dari muka tanah
Sumber: Analisis Penulis

154

6.5.

Konsep Tampilan Interior Bangunan


Tabel 6.4: Konsep Tampilan Interior Bangunan
Analisis

Penerapan

M erendahkan tinggi langit-langit


d an lampu pada area aktivitas yang
m embutuhkan
t inggi

nilai

illuminasi

dengan

tetap

m empertimbangkan pengaruh panas


Peninggian langit-langit dan
lampu pada ruang baca

d ari lampu terhadap pengguna.


P enggunaan

material

transparan

s ebagai pembatas ruangan dengan


t ingkat

transparansi

material

disesuaikan dengan tingkat privasi

Material
transpara
Pengawasan
Anak

r uangan.
Pembatas ruang transparan diterapkan
pada ruang baca anak-anak dan dewasa.
M enggunakan

material

yang

m ampu meredam suara pada area


a tau ruangan yang dapat menjadi
s

Material
Peredam suara
Mengurangi
kebisingan

umber kebisingan

Peredam suara berbahan karpet


diterapkan pada ruang baca anak-anak,
dewasa, referensi dan pertemuan.

155

Terdapat

jenis

meja

yang

d igunakan yaitu meja berbentuk


p ersegi dan bundar. Fungsi masing-

Meja persegi
Ketenangan
dalam belajar

m asing meja:
1. Meja persegi digunakan untuk
Meja Bundar

b elajar dengan tenang.


2. Meja bundar digunakan untuk

Diskusi kelompok

b erdiskusi kelompok.
T erdapat 2 jenis tempat duduk,
Tempat duduk
lesehan

y aitu:
1. Tempat duduk lesehan digunakan
u ntuk duduk anak-anak
2. Tempat duduk dengan memiliki

Hiperaktif Anakanak
Stabilitas orang
dewasa

k etinggian
Sumber: Analisis Penulis

6.6.

Konsep Penataan Landscape


Konsep penataan landscape adalah meminimalkan tingkat radiasi diffuse dari permukaa
n

L andscape dan penyerapan air hujan ke dalam tanah, serta memaksimalkan penggunaa
n
Vegetasi.

156

Tabel 6.5: Konsep Penataan Landscape


Analisis

Penerapan

P enggunaan paving berongga yang


d iisi rumput atau tanah yang berfungsi
m enyerap radiasi matahari dan air
h ujan ke tanah. Penggunaan paving
b erongga ini diterapkan pada jalur
Paving Berongga diterapkan pada
area parkir dan pejalan kaki

p akir dan pejalan kaki.


P enggunaan
d igunakan
k

p
p

jalur

hanya
sirkulasi

rea

yang

enggunakan

Paving Solid
Jalur sirkulasi
kendaraan

tidak

erkerasan

m
d

untuk

solid

endaraan.

A
p

Paving

memerlukan
dipertahankan

permukaan

tanah

engan ditutupi vegetasi rumput atau


erdu. Diterapkan pada area sekeliling

Permukaan tanah yang ditutupi


oleh vegetasi

erpustakaan umum.

157

Perlunya penanaman pepohonan yang


m ampu menyerap polusi untuk area
y ang berbatasan langsung dengan
j alur

kendaraan.

C emara,

Mahoni,

Contoh
Hujan

pohon:
Mas,
Penanaman pepohonan di
dekat jalan raya

K embang Perak, Kol Banda.


P erlunya penanaman pepohonan yang
r indang

(pohon

Kiara

Payung,

T anjung, Angsana, Ketapang) di area


p arkir mobil yang berfungsi untuk
m enghalangi panas matahari masuk ke

Penanaman pepohonan rindang


pada area parkir mobil

d alam mobil.
P enanaman

pepohonan

sebagai

p emecah angin untuk pemerataan


d istribusi angin pada faade bangunan Hembusan
angin
Cemara, Angsana, Tanjung, Kira
(
P

ayung).
Vegetasi sebagai pemecah angin
pada faade bangunan
Sumber: Analisis Penulis

158

6.7.

Konsep Organisasi Ruang

Rg. MEE

Gudang
Perpustakaan anak-anak

Rg. Cleanning
Service

Rg. OFFICE

Rg. Rapat

Rg. Direktur

Rg. Sekretaris

Rg. Arsip

Rg. Pameran

Rg. Istirahat

Rg. Server
Digital

Rg. CCTV

Rg. Kabag

Rg. Kabag
Pengolahan

Rg. Kabag
Pengadaan

Perpustakaan Dewasa

Rg. Bersantai

LOBBY

Rg. Kabag
Sirkulasi

Rg. Majalah
& Koran

Rg. Seleksi

Km/WC

Rg.Pencatatan

Rg.Penerimaan Buku

Rg. Pengawas

Rg.Toko Buku

ENTRANCE
Parkir mobil

Parkir Motor
Pos Satpam

Bagan 6.1: Organisasi Ruang Perpustakaan Umum


Sumber: Analisis Penulis

159

6.8. Konsep Perancangan Tata Bangunan dan Ruang


Berdasarkan analisis mengenai keruangan dan analisis tapak maka secara garis besar
tata bangunan dan ruang pada Perpustakaan Umum yang akan didirikan, yaitu:
Perpustakaan Koleksi

Perpustakaan Digital
Office

Perpustakaan Dewasa

Kafetaria
Toko Buku

Lobby & Tempat Pameran

Gambar 6.2: Tata Bangun dan Ruang Lt 1&2


Sumber: analisis Penulis
6.9. Konsep Perancangan Aklimatisasi Ruang
6.9.1. Konsep Sistem Pencahayaan Ruang

Perpustakaan Anak

Area perpustakaan dewasa


Menggunakan cahaya
buatan
Area perpustakaan anak-anak
Area office
Menggunakan cahaya
alami
Area lobby &
rg. Toko buku

Gambar 6.3: Sistem Pencahayaan pada perpustakaan Umum


Sumber: Analisis Penulis

160

6.9.2. Konsep Sistem Penghawaan Ruang

Area perpustakaan dewasa


Menggunakan
penghawaan buatan
Area perpustakaan anak-anak
Area office
Menggunakan
penghawaan alami
Area lobby &
rg. toko buku
Gambar 6.4: Sistem Penghawaan Ruangan pada perpustakaan Umum
Sumber: Analisis Penulis

6.9.3. Konsep Struktur dan Konstruksi

Gambar 6.5: Massa Bangunan Perpustakaan Umum


Sumber: Analisis Penulis
161

Struktur Atas

Struktur Tengah
Struktur Bawah
Gambar 6.6: Konsep Struktur Bangunan Perpustakaan Umum
Sumber: Analisis Penulis

Untuk pemilihan struktur terdiri dari 3 bagaian yaitu struktur bagian atas, struktur
bagian tengah, dan struktur bagian bawah.
p
Struktur bagian atas meliputi struktur atap dan komponen lainnya. Struktur ata
diarahkan pada struktur atap bentuk datar. Untuk atap datar terdapat dua struktur yang dapa
t
digunakan yaitu dengan plat/dak beton dan penggunaan rangka baja ringan denga
n
penambahan penutup atap. Struktur atap pada perpustakaan umum menggunakan rangk
a
baja.
Struktur bagian tengah meliputi struktur yang mendukung struktur atap sekaligus
p enyalur beban ke struktur bawah. Struktur ini terdapat 2 jenis alternatif yaitu sistem bearing
wall dan sistem rangka (balok kolom). Perpustakaan membutuhkan ruang ruang dalam
dimensi lebar dengan sedikit penyekat yang bertujuan untuk memudahkan penyusunan dan
162

pencarian koleksi yang ada, untuk itu struktur yang cocok ialah struktur rangka yang tidak
menyita banyak ruang dan memudahkan penataan layout penataan koleksi dan ruang baca.
Sistem bearing wall juga digunakan pada core bangunan sekaligus sebagai tempat da
nerlindungan tangga darurat dan utilitas bangunan. Bangunan perpustakaan umum aka p
sistem rangka (balok dan kolom) sebagai rangka kaku.
nenggunakan
m
Struktur bagian bawah berfungsi sebagai penyalur beban dari struktur banguna
n
yang ada di atasnya untuk disalurkan ke tanah. Struktur bagian bawah berupa pondasi yan
g
memiliki beberapa varias bergantung pada jenis beban yang dipikul dan salurkan. Pondas
i
yang digunakan pada perpustakaan umum yaitu pondasi menerus dan pondasi tian
g
pancang.

6.10. Konsep Perlengkapan dan Kelengkapan Bangunan


6.10.1. Sistem Keamanan dan Perlindungan Terhadap Buku dan Koleksi
Perpustakaan merupakan fasilitas publik yang dapat diakses oleh semua orang da
n
m enyimpan berbagai macam koleksi berharga. Untuk itu dibutuhkan perlindungan terhada
p
k oleksi yang disimpan. Dalam perpustakaan terdapat 3 ancaman yang berhubungan denga
n
k oleksi dan buku. Yang pertama ialah manusia, kedua ialah kebakaran, yang ketiga iala
h
a lam. Ancaman dari manusia dapat berupa pencurian koleksi atau bagian dari koleksi/kertas.
U ntuk pencegahan dan penanggulangan ancaman ini maka pada titik-titik tertentu dala
m uang referensi/koleksi ditempatkan ruang pengawas dan pada titik dan sudut yanr
g tersembunyi digunakan kamera CCTV yang mampu mengawasi keadaan pengunjung
dan koleksi yang ada.
163

6.10.2. Analisis Sistem Transportasi dalam Bangunan


Bangunan perpustakaan terdiri dari 2 lantai. Untuk melayani pengunjung maka
disediakan tangga dan ramp untuk difable. Sebagai ruang publik, tangga yang dipakai haru
s
memenuhi standar keamanan dengan tinggi antar anak tangga antara 16-20 cm dengan leba
r
anak tangga 26-30 cm. Ramp dapat diakses oleh para diffable harus mempunyai kemiringa
n
kurang dari 150 agar memudahkan akses oleh para difable.
6.10.3. Sistem Pengolahan Air Kotor
WC /
URINOIR

FLOOR DRAIN,
WASTAFELL

SEPTIC
TANK

BAK
KONTROL

BAK
KONTROL

SUMUR
RESAPAN

FILTER /
TREATMENT

BAK

Flushing WC/ Urinoir,

PENAMPUNGAN
AIR

menyiram tanaman
AIR HUJAN
SALURAN
DRAINASE AIR
HUJAN

TALANG
BAK
KONTROL

SUMUR
RESAPAN

Gambar 6.7: Skema Pengolahan Air Hujan dan Limbah


Sumber: Analisis Pribadi

164

6.10.4. Sistem Air Bersih


Kebutuhan air bersih untuk bangunan Perpustakaan Umum yang akan didirikan digunaka
nntuk kebutuhan air untuk sistem pemadam kebakaran, lavatory, kafetaria, pantry, da u
nenyiraman
p
tanaman.
Pompa

UPPER
TANK

PENYIRAMAN
TANAMAN

UPPER
TANK

LAVATORY

BAK
PENAMPUNGAN
AIR

Pompa

KAFETARIA

LOWER
TANK

PDAM

PANTRY

Pompa

SPLINKLER

SUMUR

Gambar 6.8: Skema Sistem Jaringan Air Bersih


Sumber: Analisis Penulis
.10.5. Sistem Listrik

GENSET
LN
P

TRAFO

AUTOMATIC
TRANSFER
SWITCH

SUB TRAFO I
PENERANGAN

SEKRING

DISTRIBUSI
TIAP UNIT

SUB TRAFO II
POWER

SEKRING

DISTRIBUSI
TIAP UNIT

SUB TRAFO III

SEKRING

AC

DISTRIBUSI
TIAP UNIT

Gambar 6.9: Skema Sistem Listrik


Sumber: Analisis Penulis

165

6.10.6. Sistem Pencegahan dan Pemadam Kebakaran


Sebagai bangunan fasilitas umum yang melayani penduduk dalam jumlah yang cuku
p
banyak, Perpustakaan Umum di Yogyakarta tergolong pada Bangunan Kelas A yait
u
bangunan yang komponen struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya
tiga jam. Hal ini didasarkan kapasitas pengunjung yang cukup besar, banyak barang, da
n
bahan pustaka yang harus dilindungi. Untuk penanggulangan bahaya kebakaran mak
a
bangunan perpustakaan diwajibkan memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran seperti id
bawah ini:
e. Tersedianya tangga darurat jika bangunan berlantai banyak dapat dijangkau setia
p
titik maksimum 25 m, dengan lebar tangga minimum 1,2 m. Tangga darurat jug
a
dilengkapi blower, dan dilengkapi pintu yang memiliki indeks tahan api kurang lebih
2 jam dengan lebar minimum 90 m.
f. Koridor dengan lebar minimum 1,8 m
g. Elemen konstruksi bangunan seperti dinding, kolom, lantai harus memiliki
ketahanan terhadap api kebakaran.
h. Bangunan dilengkapi dengan penerangan darurat seperti sumber tenaga baterai,
lampu penunjuk penerangan pada pintu keluar, dan koridor.
Selain persyaratan keamanan kebakaran, bangunan Perpustakaan Umum juga
menggunakan sistem pencegahan kebakaran yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
3. Fungsi utama
Berupa ruang koleksi (anak-anak dan dewasa), referensi, ruang baca, ruang internet.
166

4. Fungsi pendukung
Fungsi pendukung tidak berhubungan langsung dengan bahan koleksi. Contoh: rg.
lobby, rg. Pertemuan, rg. Office, rg. Kafetaria, rg. Toko buku, rg. Hotspot.
Sistem pencegahan untuk fungsi utama yaitu:
-

Fire alarm
e
Dengan banyaknya bahan koleksi berupa buku dan kertas maka digunakan fir
n
detectors tipe ionization smoke, yang mampu untuk merasakan gejala kebakara
n
tingkat partikel bahkan sebelum asap terlihat. Pendeteksi ini sangat baik digunaka
a
pada perpustakaan untuk meminimalisir kerusakan awal yang mungkin muncul pad
a
buku. Namun perlu dicermati bahwa terdapat kelemahan jika perpustakaan terbuk
bagi perokok. Jarak antar detektor dengan dinding minimum 30cm. Jarak antar
g
detektor tidak lebih dari 7 m untuk ruang aktif, dan tidak lebih dari 10m untuk ruan
sirkulasi.

Springkler
a
Untuk penyimpanan bahan koleksi maka sprinkler air tidak dapat digunakan karen
a
dapat merusak bahan koleksi. Maka pada kasus ini sprinkler yang digunakan berup
2
a
splinker zat kimia kering dan karbondioksida (CO ) dengan daya pelayananny
2

adalah 3.5 m /unit.


-

Tabung Pemadam Kebakaran


Diletakan pada hydrant box tiap 30 m dalam sebuah ruang. Tabung ini berisi za t
2

karbondioksida (CO )

167

Sedangkan untuk fungsi penunjang lain seperti rg. lobby, rg. Pertemuan, rg. Office, rg.
afetaria, rg. Hotspot menggunakan sistem pencegahan kebakaran berupa:
-

Fire alarm
Terdiri dari heat and smoke detector. Berfungsi mendeteksi kemungkinan adany
a
2
bahaya kebakaran secara otomatis. Alat untuk setiap luas lantai 92 m , jarak antar

detector maksimum 12 m di dalam ruang aktif dan 18 m untuk ruang sirkulasi.


-

Sprinkler
n
Didesain untuk menyemburkan air secara otomatis pada saat terjadi fase kebakara
2
awal. Daya pelayanannya adalah 25 m /unit dengan jarak antar sprinkler adalah 9 m.

Fire exitinguisher
g
Merupakan unit portable yang harus mudah diraih. Syarat fire exitinguisher dipasan
adalah maksimum 1,5 m dari lantai, jarak antar alat 25 m dan daya pelayanan 2002

250 m .
-

Hydrant
Diletakkan pada jarak maksimum 30 m dengan daya pelayanan 800 m2/unit. Suplai
air pada hydrant berasal dari reservoir bawah bertekanan tinggi, sedang air pilar
hydrant di luar bangunan disambungkan langsung dengan jaringan pengairan dari
water treatment plan.

6.10.7. Sistem Penangkal Petir


Penangkal petir mempunyai prinsip mengalirkan muatan listrik positif ke muatan negatif
atau orde di bawah permukaan tanah. Jenis-jenis penangkal petir yang ada saat ini antara
lain:
168

d. Franklin
-

Berupa pemasangan tiang penangkal di tempat tinggi dan dihubungkan dengan


kawat penghatar ke arde.

Batang yang runcing dari bahan copper spit dipasang paling atas dan dihubungka
n
dengan batang tembaga menuju ke elektroda yang ditanahkan

Batang elektroda pentanahan dibuat bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaa


dan pengetesan

Sistem ini cukup praktis dan murah tetapi jangkauannya terbatas

e. Sistem Faraday
-

Hampir sama dengan sistem franklin. Prinsipnya karena awan bermuatan positif da
kekurangan electron maka penangkal petir diberi bahan konduktor yang baik da
dapat melepaskan electron.

Lebih mahal dan dapat merusak estetika bangunan.

f. Sistem Thomas
-

Sistem ini baik sekali untuk bangunan tinggi atau besar. Pemasangannya tidak perl,
dibuat tinggi karena sistem paying yang digunakan dapat melindunginya.

m
Bentangan perlindungna cukup besar sehingga dalam satu bangunan cuku

adalah
sistem Thomas,
bangunan
yang lebar. mencakup 25m
menggunakan
satu karena
tempatmempunyai
penangkal bentuk
petir. Radius
perlindungan
60m, dan 125m dari tiang penangkal petir.
Sistem penangkal petir yang akan digunakan pada bangunan Perpustakaan Umu

169

Anda mungkin juga menyukai