NAMA
NPM
: 1213210330
KELAS : AAU
DOSEN : Prof. Dr. Tri Widyastuti, S.E., Ak., M.M.
tentang materi keseluruhan dari penelitian yang ditulis secara sistematis dan
terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar
pemikiran, pendekatan, metode analisis dan interpretasi untuk sampai pada tujuan
dan kegunaan penelitian.
Dalam pembuatan penelitian, latar belakang harus dapat mengemukakan
dengan jelas argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut.
Selain itu juga harus dapat menjelaskan tentang : Proses Identifikasi Masalah ;
Kejelasan Masalah Yang Akan Diteliti ; Derajat Pentingnya Masalah ; Bagaimana
Keberadaan Masalah Hingga Saat Ini ; Apakah Masalah Tersebut Sudah
Terpecahkan Atau Belum ; dan Bagaimana Solusinya.Pada umumnya, terdapat 4
unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang dalam rangka
pengembangan gagasan / masalah, yaitu :
a) Unsur Pentingnya Masalah
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau
pemikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah
masalah dan seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
b) Unsur Skala Masalah
Unsur ini ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu
penting untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian
tentang derajat pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti
bagaimana dampaknya.
c) Unsur Kronologis Masalah.
Merupakan unsur yang menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi
penelitian yang terdahulu/telah ada yang harus ditunjang dengan data empiris
dari permasalahan penelitian yang akan diteliti.
d) Unsur Solusi Masalah.
Unsur ini digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atas masalah
yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.
2)
penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris,
dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan.
Sedangkan pertanyaan kedua adalah apa masalahnya. Untuk menjawab
pertanyaan ini, harus dilakukan penjajakan di sekitar lokasi penellitian, yang
hasilnya kan mengungkapkan gejala-gejala khusus dari setiap individu yang
bermasalah. Dengan menggunakan metode induksi, maka kita dapat merumuskan
konsep yang merupakan fokus penelitian kita. Selanjutnya dengan konsep tersebut
kita merumuskan masalah penelitian secara eksplisit.
Dengan kata lain, bahwa cara merumuskan masalah penelitian ialah
dengan:
a) Dirumuskan dengan kalimat tanya.
b) Rumusan tersebut hendaklah padat dan jelas.
c) Memberikan petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan itu
Sumber masalah penelitian dapat berasal dari:
a) Literatur yang dipublikasikan, antara lain dalam bentuk teks , jurnal, atau text
database, database.
b) Literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa skripsi, tesis, disertasi,
paper atau makalah-makalah seminar.
3)
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah
Manfaat Penelitian
Pada bagian manfaat penelitian ini merupakan uraian manfaat dari hasil
penelitian. Akan digunakan untuk apa dan kepada siapa. Misalnya manfaat secara
teoritis dan manfaat praktis.
b. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis
1)
Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi
seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory
manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan penelitian.
Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi.
Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis
pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu). Apabila penulis
yang sama mempunyai beberapa artikel/papers yang dirujuk, maka urutan
artikelnya berdasarkan tahun publikasinya. Perlu dicatat bahwa minimal 30% dari
total pustaka di dalam kajian pustaka adalah berasal dari artikel jurnal ilmiah yang
relevan.
Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang
diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena
bersumber dari bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak
proporsional, yaitu mengambil banyak teori walaupun tidak mendasari bidang
yang diteliti.Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi
dasar bidang yang diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan
penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis
orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut
sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuru karya orang lain tanpa
menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan
pencurian karya orang lain.
2)
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk
menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak
menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang
berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau
mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang
menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan hipotesis. Sedangkan,
dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel
adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.
a) Syarat Hipotesis
1. Relevance, artinya harus relevan dengan fakta yang akan diteliti.
2. Testability, artinya memungkinkan untuk melakukan observasi dan bisa
diukur.
3. Compatibility, artinya hipotesis yang baru harus konsisten dengan
hipotesis di lapangan yang sama dan telah teruji kebenarannya.
4. Predictive, artinya mengandung daya ramal tentang apa yang akan terjadi.
5. Simplicity, artinya dinyatakan secara sederhana.
b) Tipe Hipotesis
1. Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran
statistic dan interpretasi hasil statistic. Contoh : Perbedaan Sikap Anak
Usia Sekolah di Pedesaan dan Perkotaan Tentang Permainan Tradisional.
Maka Ho : tidak ada perbedaan sikap anak usia sekolah di pedesaan dan
perkotaan tentang permainan tradisional.
2. Hipotesis alternatif (Ha/H1) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini
menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antar dua
variabel atau lebih. Misalnya : Ada perbedaan sikap anak usia di pedesaan
dan perkotaan tentang permainan tradisional.
c) Alasan pentingnya hipotesis
1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat
dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang
akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan
melalui teori mengenai konflik.
2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar
atau di falsifikasi.
3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan
karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya,
hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya
dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan
mengujinya.
d) Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
e) Tahap-tahap pembentukan hipotesis pada umumnya sebagai berikut:
1. Penentuan masalah.
2. Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).
3. Pengumpulan fakta.
4. Formulasi hipotesis.
5. Pengujian hipotesis
6. Aplikasi/penerapan.
f) Kriteria Perumusan Hipotesis
Jenis-Jenis Penelitian
a) Penelitian Murni
Penelitian ini untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau
untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
b) Penelitian Terapan
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan
untuk memecahkan masalah.
2)
Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian terdapat suatu model atau metode penelitian yang
4)
Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto (1993:116) menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan subjek penelitian adalah suatu benda, hal atau orang tempat data variabel
penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Jadi subjek merupakan sesuatu
yang posisinya sangat penting, karena pada subjek itulah terdapat data tentang
variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Pengambilan subyek penelitian ini
menggunakan teknik populasi.
5)
Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 177) instrumen penelitian merupakan
alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan
menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen yang digunakan peneliti
adalah skala daya lentur (resilience).
7)
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Semakin tinggi validitas maka instrumen
semakin valid atau sahih, semakin rendah validitas maka instrumen kurang
valid (Suharsimi Arikunto, 2002:144).
b) Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154), reliabilitas adalah sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan Syaifuddin Azwar
(2001:5) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya
Teknis analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam
proses penelitian, karena disinilah hasil penelitian akan tampak. Analisis data
mencakup seluruh kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa, memaknai dan
menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Oleh karena itu perlu
menggunakan dasar pemikiran untuk menentukan pilihan-pilihan teknik analisis
data yang akan digunakan.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menguraikan gambaran umum unit observasi seperti data atau
variabel/konsep, penelitian, perusahaan, daerah, lokasi, proses, atau sejenisnya, serta
menguraikan analisis dan pembahasan hasil penelitian.
1)
observasi dapat memuat tentang sejarah dan kegiatan perusahaan yang diteliti.
Struktur organisasi dan uraian tugas dan tanggungjawab hanya dimuat bila ada
evaluasi yang terkait dengan permasalahan, bila tidak ada permasalahan yang
terkait dengan struktur organisasi dan uraian tugasnya maka tidak perlu
dipaparkan.
Untuk penelitian kuantitatif dan komparatif perlu diberikan gambaran
umum unit observasi berupa kelompok populasi misal sektor industri/perusahaan
dan sampel penelitian. Gambaran umum unit observasi ini dapat menggambarkan
data, variabel penelitian, perusahaan dan proses atau sejenisnya.
Untuk penelitian kualitatif yang merupakan analisis teks, bagian ini akan
memuat gambaran obyek/materi yang akan dianalisis (narasi teks, foto, audio, dan
sebagainya) dalam konteks yang lebih luas. Sementara untuk penelitian kualitatif
yang bersifat studi lapangan, gambaran umum lapangan dipaparkan secara lebih
detail dan menyeluruh. Hal ini didasari prinsip bahwa studi lapangan di dalam
penelitian kualitatif umumnya bersifat holistik. Sementara untuk penelitian
kualitatif yang bersifat studi teks, dan sebagainya, gambaran umum unit observasi
disesuaikan dengan kebutuhan analisis.
2)
yang menjadi unit observasi. Analisis harus dilakukan dengan menggunakan teori
yang telah dikemukakan di bab 2 beserta interpretasinya. Untuk menghasilkan
kesimpulan yang beralasan kuat.
e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini dikemukakan secara singkat kesimpulan, mencakup jawaban yang
dipoleh dari interpretasi data yang merupakan jawaban terhadap permasalahan
penelitian, nilai lebih dan kelemahan dari penelitian yang telah dilakukan. Saran yang
diberikan harus singkat, berangkat pada kelemahan baik proses dari penelitian yang
dilakukan maupun kelemahahan terkait temuan penelitian, dan merupakan
pemecahan masalah.