LIDAH PUTIH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
BIMA ANUGRAH KUSUMA
YUNIKARTIKA
DIAN FITHRAH
ISMI ARISKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya Laporan Modul Lidah Putih penyusun dapat dibuat, meskipun
dalam bentuk yang sederhana.
Laporan Modul Lidah Putih berisi tentang etiologi, patogonesis,
perubahan morfologi dan gambaran klinis dari suatu penyakit sebagaimana dalam
skenarioa mengenai lesi.
Tidak lupa juga penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada dosen, maupun teman-teman seangkatan yang sudah memberikan motivasi
dan penjelasan kepada penyusun dalam pembuatan laporan ini.
Akhir kata, perkenankanlah penyusun mengutip pepatah lama yang
berbunyi Tak ada gading yang tak retak, Tak ada mawar yang tak berduri.
Kiranya begitulah yang dapat penyusun sampaikan kehadapan khalayak pembaca.
Oleh sebab itu penulis akan berupaya selalu terbuka dan seobyektif mungkin
terhadap kritik dan saran yang membangun guna mempertimbangkan di masamasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................... 2
2.1 Definisi Leukoplakia ........................................................... 2
2.2 Faktor Penyebab lesi putih/Leukoplakia............................
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Lesi atau kelainan pada jaringan lunak rongga mulut seringkali didiagnosis
berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan klinis yang singkat, tetapi
sering kali cara tersebut tidak tepat. Hal tersebut kemungkinan disebabkan
karena lesi pada jaringan lunak rongga mulut mempunyai kemiripan
manifestsi klinis antara satu kelainan dengan kelainan lainnya. Ketepatan
kelainan klinis memerlukan proses pendeskripsian lesi yang akurat untuk
mengidentifikasi penyakit pada jaringan lunak rongga mulut. Identifikasi lesi
secara tepat membutuhkan pemahaman tentang anatomi jaringan lunak
rongga mulut dan lesi-lesi dasar.5
Dengan mengetahui penyebab suatu penyakit (Etiologi), Mekanisme
bagaimana faktor etiologi tertentu menyebabkan terjadinya penyakit
(Patogenesis), Perubahan struktur yang terjadi pada sel, jaringan dan organ
atau perubahan morfolgi dan gambaran klinis sehingga dapat menjadi
landasan pengetahuan untuk menunjang preklinik dan klinik serta penelitian
di bidang kedokteran gigi.
B BATASAN TOPIK
Membahas seputar lesi yang merupakan kelainan pada jaringan lunak
rongga mulut seringkali didiagnosis berdasarkan riwayat penyakit dan
pemeriksaan klinis yang singkat, tetapi sering kali cara tersebut tidak tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
LEARNING OBJECTIVE
1
Defenisi Leukoplakia
Leukoplakia merupakan lesi putih yang tidak dapat dihilangkan dengan
dikerok dan tidak dapat didiagnosis sebagai suatu penyakit tertentu.
Leukoplakia dapat disebabkan oleh defesiensi vitamin A dan C, arus galvanik,
kandidiasis, iritasi kronis, dan malnutrisi.1
Istilah leukoplakia digunakan untuk lesi putih hiperkeratosis yang tidak
di ketahui penyebabnya di mukosa.2
Leukoplakia juga merupakan daerah putih tak nyeri dibagian dalam pipi,
lidah, bibir bawah atau dasar mulut.3 Sedangkan menurut Kamus Kedokteran
Gigi, Leukoplakia adalah penebalan membran mukosa yang berwarna putih
di beberapa daerah pada rongga mulut yang tidak dapat di diagnosis baik
secara histologis mapun klinis sebagai penyakit lain yang sudah dikenal. Bisa
merupakan gejala kanker.4
Dapat disebabkan oleh faktor yaitu pertama, faktor internal (heriditer dan
faktor pertumbuhan), kedua adalah faktor eksternal (bakteri, virus, jamur,
bahan kimia, obat-obatan, radiasi, trauma, panas, dingin, mengkonsumsi
rokok). Kedua kategori diatas disebut bahan-bahan karsinogen.6
Candida albicans. Kandida leukoplakia sering timbul berupa bintikbintik yang mengenai commisura dan memiliki kecenderungan
perubahan pra keganasan yang tinggi.
Hairy leukoplakia adalah patognomonik infeksi HIV. Virus EpstainBarr dapat ditemukan disini. Tidak memiliki perubahan prakeganasan.
keras, tebal, berfisura, halus datar atau agak menonjol. Kadang-kadang lesi
ini dapat berwarna seperti mutiara putih atau kekuningan.1
Jika penyebabnya merokok, maka tanda klinisnya adalah palatum
terutama palatum lunak sering terserang lesi ini. Daerah orifice yang merah
dari kelenjar ludah minor palatum yang bengkak, dalam lesi putih yang
tersebar luas, merupakan gambaran khas dari bercak merah dilatar belakang
putih. Lesi ini jinak, tetapi karsinoma juga dapat timbul didekatnya.
Kebiasaan penggunaan tembakau yang lain, mengunyah-ngunyah tembakau,
mengisap-isapnya, atau mengunyah buah pinang dapat menimbulkan
keratosis verukosis. Kebiasan menggunakan tembakau (bukan merokok) yang
lain juga memiliki efek serupa. Biasanya kebiasaan menggunakan tembkau
dapat hilang jika kebiasaan tersebut dihentikan.2
Selain hal diatas, terdapat gejala yang timbul bersama leukoplaksia
seperti eritroplakia berwarna merah seperti beludru, sering menganggu,
karena lebih dari 50 % adalah karsinoma sel squmosa selebihnya adalah cis.7
4
Perjalanan Penyakit
Penyakit berlangsung lama, responsif
terhadap pemberian preparat steroid
2
3
topikal
White sponge nevus
Bernigna dan permanen
Leukoplakia perokok dan lesi akibat Kadang-kadang premudigna,
bisa
dihentikan
Tindakan menghilangkan iritan akan
menghasilkan
Kandidiasis
kesembuhan
dalam
tindakan
memperbaiki
faktor
pseudomonas)
Luka akan sembuh beberapa minggu
kemudian kecuali jika terinfeksi
sekunder
Displasia
Displasia merupakan perubahan sel dewasa kearah kemunduran dengan
ciri khas variasi ukuran bentuk dan orientasi yang dapat terjadi di epitel
maupun jaringan ikat.1
Displasia juga merupakan gambaran umum bentuk perkembangan
jaringan yang salah, misalnya epitel displasia atau jaringan masenkim,
osteosous displasia.6
Ciri khas displasia adalah hilangnya orientasi sel, sel berubah bentuk dan
ukurannya, ukuran dan bentuk inti berubah, hiperkromatik dan gambaran
mitosis lebih banyak daripda normal. Contoh displasia epitel skuamosa
berlapis pada serviks uteri adalah sel epitel skuamosa berlapis pada
serviks menebal, disorientasi epitel skuamosa dan gambaran mitosis
abnormal. Displasia tidak selalu berubah menjadi tumor ganas karena jika
penyebab displasia disingkirkan, sel epitel akan menjadi normal kembali,
jadi displasia bersifat tidak menetap (reversible).
Jadi displasia memiliki sel-sel bervariasi dalam ukuran, orientasi, dan
bentuk.1
Atipia
10 Nuklear hiperkromatin
11 Pembesaran nukleoli
12 Hilangnya perlekatan antar sel
13 Adanya keratinisasi 1 atau lebih selsel pada lapisan prickle layer.
c
Hiperkeratosis
Hiperkeratosis adalah penebalan yang tidak normal dari lapisan teratur
epitel (stratum korneum).1
Proses ini ditandai dengan adanya suatu peningkatan yang abnormal dari
lapisan ortokeratin atau stratum korneum, dan pada tempat-tempat
tertentu terlihat dengan jelas. Dengan adanya sejumlah orokeratin pada
daerah permukaan yang normal maka akan menyebabkan permukaan
epitel rongga mulut menjadi tidak rata, serta memudahkan terjadinya
iritasi.1
Gambaran fisik yang terlihat berupa plak dan deposit putih yang dapat
dilepaskan.9
Keadaan yang ditimbulkan mungkin displastik dan memiliki potensi
perubahan pra-keganasan yang lebih tinggi daripada keratosis lain. Kandida
leukoplakia biasanya hilang dengan diberikanna antijamur dan berhenti
merokok.2
Gejala utama timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar
mulut. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit
dilepaskan dari mulut dan lidah.
Infeksi mulut oleh spesies candida biasaya memunculkan lapisan kental
berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam).
Pada mukosa mulut yang terinfeksi muncul radang berwarna merah, nyeri,
dan terasa terbakar.2
Infeksi candida albicans pada rongga mulut memperlihatkan empat
bentuk yang pada masing-masing bentuk memiliki ciri atau gambaran klinis
yang berbeda.
Tipe pseudomembranosa
Bercak-bercak berwarna putih krem yang menyerupai dadih dan
memperlihatkan permukaan yang berdarah serta berwarna merah
kalau dikerok, keadaan ini ditemukan pada bayi yang sakit, pasien
lanjut-usia dengan kondisi yang rapuh dan mendapatkan terapi
glukortikoid dosis tinggi atau antibiotik berspektrum luas, atau pada
pasien-pasien AIDS.8
Leukoplakia kandida
Penebalan epitel yang berwarna putih dan tidak dapat dihilangkan
sebagai akibat dari infeksi candida.8
Keilitis angularis
Penanganan Leukoplakia
Dalam penatalaksanaan leukoplakia yang terpenting adalah mengeliminir
faktor predisposisi yang meliputi penggunaan tembakau (rokok), alkohol,
memperbaiki higiene mulut, memperbaiki maloklusi dan memperbaiki hal
lainnya. Pemberian vitamin B kompleks dan vitamin C dalam nutrisi erat
kaitannya dengan pembentukan substansi semen intersellular yang penting
untuk membangun jaringan penyangga karena fungsi vitamin C mengangkut
berbagai aspek metbolisme antara lain sebagai elektron transport. Pemberian
vitamin C menyangkut berbagai aspek metabolisme, antara lain sebagai
elektron transport . Pemberian vitamin C dalam hubungannya dengan lesi
yang sering ditemukan dalam rongga mulut adalah untuk perawatan suportif
melalui regenerasi jaringan, sehingga mempercept waktu penyembuhan.
Perawatan yang lebih spesifik sangat tergantung pada hasil pemeriksaan
histopatologi.
Perawatan yang biasanya dilakukan dalam kasus leukoplakia adalah
menghentikan sumber iritasi. Buat kebanyakan rokok dan konsumsi alkohol.
Ketika tindakan ini tidak efektif lagi atau lesi leukoplakia menunjukkan
tanda-tanda kanker, dokter gigi mungkin akan memilih membuang bercak
leukoplakia dengan scalpel, laser atau dengan probe dingin yang bisa
membekukan sekaligus mengahncurkan sel kanker. Tindakan perawatan
lainnya setelah dibuang amat diperlukan karena sering terjadi kambuhan,
yang dilakukan secara rutin selama tiga tahun stelah pembuangan jaringan.2
Pencegahan
leukoplakia
dengan
berhenti
merokok,
berhenti
INFORMASI TAMBAHAN
Lesi atau kelainan pada jaringan lunak rongga mulut seringkali didiagnosis
berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan klinis yang singkat, tetapi sering
kali cara tersebut tidak tepat. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena lesi
pada jaringan lunak rongga mulut mempunyai kemiripan manifestsi klinis antara
satu kelainan dengan kelainan lainnya. Ketepatan kelainan klinis memerlukan
prosespendeskripsian lesi yang akurat untuk mengidentifikasi penyakit pada
jaringan lunak rongga mulut. Identifikasi lesi secara tepat membutuhkan
pemahaman tentang anatomi jaringan lunak rongga mulut dan lesi-lesi dasar.5
Pembagian Lesi Putih Intraoral2
1
Lichen Planus
Etiologi: Obat, penyakit host vs graft, gangguan hati (mungkin).
Tanda-tanda klinis: sering berupa lesi putih striae putih. Lesi mulut kadangkadang hiperpihmentasi. Bercak merah: pruritik, poligonal, papula keunguan
yang sangat dominan pada permukaan fleksor pergelangan tanga jarang pada
wajah.
Kandidosis
Thrush
Etiologi kandidosis akut sering mengenai bayi. Disebabkan gangguan ekologi
akibat penggunaan antibiotik, kortikosteroid atau xerostomia. Cacat
kekebalan misal, AIDS, perawatan Immunosupresi, leukimia dan limpoma
serta diabetes.
Tanda-tanda klinis: plak putih atau krem dapat dihapus, meninggalkan dasar
merah.
Kandidosis mukokutaneus kronis
Etiologi: kadang-kadang berupa cacat kekebalan atau genetik.
Tanda-tanda klinis: mulut-leukoplakiayang tersebar, sulit dihilangkan.
Kutaneus-kandidosis kuku dan kulit, disertai endokrinopati turunan,
kekurangan zat besi atau timoma.
Check biting
Etiologi: kepribadian mudah cemas atau neurosis
Tanda-tanda klinis: abrasi epithelium superfisial, yang meninggalkan
frkmen keputihan dengan latar belakang kemerahan. Lesi umumnya terbatas
pada mukosa labial bawah dan/atau mukosa bukal di dekat garis oklusi.
Keratosis
Etiologi: penyebab leukoplakia dan keratosis lain:
Mikroorganisme
Candida albicans. Kandida leukoplakia sering timbul berupa bintikbintik yang mengenai commisura dan memiliki kecenderungan
perubahan pra keganasan yang tinggi.
Hairy leukoplakia adalah patognomonik infeksi HIV. Virus EpstainBarr dapat ditemukan disini. Tidak memiliki perubahan pra-keganasan.
Skleroderma
Hereditary haemorrhagic
Telangiectasia
Haemangioma
Sindrom Sturge-Weber
Lesi radiasi
Kandidosis eritematus
Eritroplasia
10 Kaposi sarkoma
11 Purpura
12 Pigmentasi rasial
13 Sindrom Peutz-Jegher
14 Penyakit Addison
15 Hiperpigmentasi karena obat
16 Amalgam tattoo
17 Pigmentasi naevi
18 Melanoma ganas
BAB III
KESIMPULAN
Leukoplakia merupakan lesi putih yang tidak dapat dihilangkan dengan
dikerok dan tidak dapat didiagnosis sebagai suatu penyakit tertentu. Sedangkan
Kandida merupakan jamur komensal yang sangat sering dijumpai dalm mulut,
yang bertindak sebagi patogen oportunis pada orang-orang yang berada dalam
keadaan imunosupresi karena infeksi (misalnya HIV), penyakit (misalnya diabetes
melitus), atau obat-obatan (antibiotik oral atau sitotoksik).
Kandida dan Leukoplakia memiliki gambaran fisik yang hampir sama yaitu
berupa plak dan deposit putih. Namun pada kandida dapat dilepaskan sedangkan
pada leukoplakia tidak dapat dihilangkan dengan dikerok.
Leukoplakia
dapat
disebabkan
oleh
beberapa
faktor,
antara
lain:
DAFTAR PUSTAKA
1
Scully, C dan R.A Cawson. 1991. Atlas Bantu Kedokteran Gigi: Penyakit
Mulut. Jakarta: Hipokrates. 58-69
Swartz, Mark H. 1997. Intisari Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC. 185
Swart, Mark H. 1995. Buku Ajar diagnostik Fisik. Jakarta: EGC. 151-152
Lawler, William. 1992. Buku Pintar Patologi untuk Kedokteran Gigi. Jakarta:
EGC. 81-82