Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA INDONESIA

MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK


NOVEL YANG TELAH DIBACA

DISUSUN OLEH :
NAMA : NADYA SOUISA
KELAS : XII MIA 2

Judul Novel : Daun yang jatuh tak pernah membenci angin


Karya : TERE LIYE

Unsur Intrinsik

Tema : Tidak selamanya cinta harus memiliki


Tokoh dan penokohan :

Tania:

Tekun (Mendapat beasiswa sekolah di Singapura)

Ramah (Disukai banyak orang)

Konsisten (Hanya mencintai Danar, walaupun banyak lelaki yang


mencintainya)

Dede:

Suka iseng

Pandai menyimpan rahasia (Menyimpan rahasia Perasaan Tania dan Danar)

Sifat polos yang kental

Tekun dan tidak mengandalkan orang lain (Rajin berjualan kue, demi

Ibu:

membiayai anak-anaknya sekolah, walaupun sudah dibantu oleh Danar)

Sabar (Sabar menghadapi hidupnya dan keluarganya yang miskin)

Danar :

Ringan tangan, suka menolong (Menolong Tania yang kakinya tertusuk


paku, ketika di bis)

Pemendam rasa (Memendam perasaan cintanya kepada Tania, dan


mengorbankan perasaannya untuk Ratna)

Bertanggung jawab (Mengurusi Tania dan Dede, setelah Ibu meninggal)

Tidak jujur atas apa yang di rasakan dalam hatinya

Tidak suka berprasangka buruk (Ketika Danar jarang pulang, Ratna tidak

Ratna:

berprasangka buruk bahwa Danar selingkuh) dan (Tidak berprasangka buruk


terhadap Tania dan Danar)

Tidak cemburuan (Tidak cemburu terhadap Tania dan Dede, yang selalu
dekat dengan Danar)

Sabar (Sabar menunggu Danar yang jarang pulang ke rumah, setelah mereka
menikah)

Latar

a.

Latar Tempat

Latar tempat dalam novel ini adalah toko buku terbesar di kotanya tempat tania
peratama kali pergi bersama danar tempat yang banyak memiliki arti, tempat tania
mengingat semua kenangangan. China Town tempat makan tania, Dede, dan Danar,
juga tempat dimana danar mengakui kalau ia akan menikah dengan Ratna. Bandara
Changi dimana Danar memberikan liontin istimewa untuk tania. Dorm tempat tania
tinggal di Singapura. "Kami dari NUS pulang menuju hotel, check out sebentar.
Lantas buru-buru menuju bandara." (hal.102)
b.
Latar waktu
Latar waktunya sangat banyak dari awal pertemuan Danar dan Tania di bus saat jam
pulang kerja. Saat tepat 5 tahun ayah tania meninggal ibu pun mengikuti. Saat hari
pernikahan Danar dengan Ratna. Malam hari saat toko buku hampir tutup saat tania
meningat semua kenangan. Dan keesokannya ketika tania memutuskan untuk pergi.
"Setiap malam aku ke toko buku ini" (hal. 11)
c.

Latar susasana

Latar suasana dalam novel ini sangat beragam dari kebahagian saat bersama-sama
untuk pertama kalinya Danar mengajak Tania dan Dede ke toko buku, saat cemburu
melihat Ratna dekat dengat Danar, saat menyedihkan ketika ibu meninngal, dan
menyakitkan saat mengetahui Danar dan Ratna akan menikah.
"Ibu, izinkanlah aku menangis" (hal.242)
Sudut Pandang
Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Alur
Alur yang dipakai dalam novel ini adalah alur maju mundur. Pada awal cerita
pengarang menceritakan Tania yang sedang di toko buku, lalu meninmgat semua
kenangan selama ini.
Pertemuan Tania dengan Danar bukanlah pertemuan yang biasa, pertemuan tersebut
awal dari kehidupan Tania selanjutnya. Danar selalu ada dalam kehidupan Tania,

menjadi tokoh penting dalam kehidupan Tania.


Danar merawat Tania hingga besar sampai rasa itu pun tumbuh sayang perbedaan
usia yang menghalangi mereka. Dan sampailah saat Danar menikah dengan Ratna.
Dan ternyata pernikahan mereka tidaklah membahagiakan. Ratna menceritakan
semua kehidupannya ke Tania dan meminta bantuan kepada Tania, Tania pun
kembali ke Jakarta untuk membantu. Sejak semua terungkap Tania memutuskan
untuk pergi.
a. Pengenalan/awal cerita: awal cerita dalam novel ini didahului oleh narasi yang
menceritakan saat semuanya berawal. Keadaan malam yang hujan membuat suasana
terlihat damai menenteramkan.
b. Timbulnya konflik/titik awal pertikaian: awal pertikaian ditunjukkan ketika Danar
membawa Ratna untuk ikut ke Dunia Fantasi. Hati kecil Tania tidak terima, sakit
hati, dan ia mulai mengenal kata cemburu. Karena Tania merasa Ratna telah
merebut Danar darinya
c. Puncak konflik/titik puncak cerita: didukung oleh perkataan Danar yang memberi
tahu Tania bahwa Danar dan Ratna akan menikah dalam 3 bulan lagi. adanya
perkataan itu, membuat Tania kecewa dan sakit hati.
d. Antiklimaks: dimulai saat Tania memutuskan untuk pulang saat liburan sebelum
semester baru dimulai di NUS. dia memilih untuk menghabiskan waktu sebulan
setengah di singapura hanya dengan luntang-lantung. jauh lebih baik dibandingkan
harus pulang, yang hanya membantu dirumah dan melihat segalanya dan menjadi
saksi persiapan acara pernikahan itu.
e. Penyelesaian masalah: Tania memutuskan untuk tidak datang kepernikahan
Danara dan Ratna

Gaya Bahasa

Hiperbola, "Suara jutaan butir air yang menghunjam bumi terdengar keras
hingga ke dalam." (hal. 13)
Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku memutuskan
pulang segera ke Jakarta (Hal. 230)

Klimaks, "Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa

depan yang lebih baik."


Personifikasi, "Daun yang tak pernah membenci angin meski harus
terenggutkan dari tangkai pohonnya.",
Menuju tempat rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras,

ditimpa terik matahari. (Hal. 231),


Hujan deras turun membungkus kota ini. (Hal. 13)
Amanat
a. Tidak semua yang kita inginkan dapat tercapai jadi kita tidak boleh
memaksakan kehendak.
b.
Kita tidak boleh menyerah begitu saja percayalah apa yang kita lakukan
pasti ada manfaatnya
c.
Segala sesuatu sudah ada yang mengatur yang kita perlu lakukan hanyalah
berusaha dan berdoa agar semua menjadi baik.
d. Setiap manusia pasti pernah merasakan kehilangan dan itu sangat
menyakitkan, cara satu-satunya adalah mengikhlaskannya.
e. Cinta tak dapat datang dan pergi begitu saja, tetapi memberikan pelajaran
bagi kita untuk bagaimana mempertahankannya.

Unsur Ekstrinsik
Nilai Sosial :

Menolong orang dengan tidak memandang siapa yang di tolong karena menolong dengan
ikhlas seperti dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang
siapa Tania.
Bukti nilai sosial yang terkadung dalam novel :
(saat kami akan turun dia memberikan kami selembar uang sepuluh ribuan (hlm 24))
Nilai Moral :
Memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit
yang kita lihat jika kita ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti dalam novel tokoh
Tania yang pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak rintangan yang
menghalanginya.
Bukti nilai moral yang terkandung dalam novel :
(besok pagi-pagi ibu akan menggantikan perban itu dengan lap dapur, saputangan itu dicuci
(hlm 24)

Anda mungkin juga menyukai