Pembimbing:
dr Bambang Fadjar Nurtjahjono, SpOG
dr Arie Widiyasa, SpOG
dr Komang Arianto, SpOG
Pendahuluan
ACOG (2012), NICE, MDGS 2015Kontrasepsi Jangka Panjang (AKDR dan implant)
NEJM
Peningkatan risiko kegagalan kontrasepsi disebabkan oleh kepatuhan yang lebih rendah pada
pemakaian pil.
Pada kelompok usia 14-17tahun, 25% diantaranya lupa minum pil min 2x/siklus.
Sekitar 40% peserta yang menggunakan DMPA berhenti dalam 1 tahun pertama.21
Kontrasepsi
pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan menghambat sperma
mencapai ovum atau mencegah implantasi ovum yang telah dibuahi pada
endometrium.
Keuntungan > kerugian
Akseptibilitas baik
pasangan tetap mempergunakan cara kontrasepsi yang bersangkutan,
baru berhenti jika ingin mendapat anak lagi,
kehamilan tidak direncanakan lagi karena faktor usia
kontrasepsi permanen
K
o
n
t
r
a
s
e
p
s
i
Berdaya guna
I
d
e
a
l
Persetujuan tindakan medis oleh pasangan suami istri atau diri sendiri
Tidak hamil
Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi secara mekanis baik untuk pria maupun wanita (kondom dan
diafragma)
kehamilan
(jarak:2-4 tahun)
lagi
Usia 20 tahun
Usia 35 tahun
Pil
IUD
IUD
Steril
IUD
Suntikan
Suntikan
IUD
Sederhana
Pil
Minipil
Implan
Implan
Implan
Pil
Suntikan
Suntikan
Sederhana
Implan
Sederhana
Sederhana
Pil
Steril
Muda vs Tua
Implant
4%3%
kontrasepsi jangka
pendek
2002 2007
Kepatuhan
AKDR
6%5%
Fertility Rate
ACOG 2012 dewasa muda yang aktif secara seksual dan berisiko tinggi mengalami kehamilan yang
tidak direncanakan AKRKP
Metode ini aman, efektif, tidak mahal, reversible, dan membutuhkan perawatan yang minimal serta
memiliki tingkat kepatuhan paling tinggiAKRKP tidak tersebarluas di antara perempuan muda.
Pelayanan professional muda, educator, dan penyedia layanan kesehatan harus mengetahui fakta
tentang metode ini.
NEJM Tingkat KTD rendah pada DMPA dan AKDR tanpa memandang usia.
Pil, patch, atau cincin memiliki risiko kegagalan kontrasepsi 20x> AKRKP.21
Hanya terdapat sedikit kontraindikasi dari AKRKP, hampir seluruh perempuan merupakan kandidat
yang baik untuk AKDR atau implant.21
Jenis Implan
Norplant
6 kapsul silastic-silicone
Subkutis
P: 2.4 x 34 mm
berisi 36 mg levonorgestrel.
Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti
mini-pill atau kombinasi atau pun pada AKDR yang bioaktif.6
Implanon.
Etonogestrel 68 mg
Indikasi Implan
Ingin menunda kehamilan
Mengalami efek samping terkait esterogen
Mengalami kesulitan mengingat konsumsi pil setiap
hari,
memiliki kontraindikasi /kesulitan penggunaan
AKDR,
Kontraindikasi Absolut
Kehamilan atau disangka hamil
Penyakit tromboflebitis atau
tromboemboli
Perdarahan genital yang belum
terdiagnosis.
Penyakit hati akut.
Gangguan fungsi hepar
Kanker payudara yang dicurigai
atau telah diketahui.
Kontraindikasi Relatif
Perokok berat) pada wanita >35 tahun
Riwayat kehamilan ektopik
Diabetes mellitus
Hiperkolesterolemia
Hipertensi
Riwayat penyakit jantung
Penyakit kandung kemih
Penyakit kronis ( immunocompromised)
Acne berat.
Depresi berat.
Mekanisme Primer:
Menghambat ovulasi
Mekanisme sekunder :
Kadar konstan mukosa serviks Mukus menjadi tebal dan konsistensi menjadi lebih kental
hambatan bagi penetrasi sperma.
Levonorgestrel menekan hipotalamus dan pituitari, serta lonjakan hormon LH yang dibutuhkan untuk
ovulasi.
Levonorgestrel menekan maturasi siklik akibat estradiol pada endometrium dan selanjutnya
menyebabkan atrofi mencegah implantasi pada saat terjadi fertilisasi..
Keuntungan
Mengembalikan kesuburan secara cepat > kb suntik (6-18 bulan pada inj. Depo-Povera)
Kepatuhan tinggi
Kerugian
Jerawat
Sakit kepala
Komplikasi
Tromboemboli vena
Infeksi local
Kanker payudara
Sejarah :metode memasukkan batu kecil yang bulat dan licin kedalam alat
genital unta mereka, untuk mencegah kehamilan pada perjalanan jauh.6
AKDR merupakan perangkat fleksibel berukuran kecil dan terbuat dari plastic
dimasukkan ke dalam uterus untuk mencegah kehamilan.
ParaGard juga aman bagi ibu menyusui dan pasien yang tidak dapat
menggunakan kontrasepsi hormonal karena alasan medis.4
Jenis AKDR
Paling banyak digunakan dalam program KB di Indonesia ialah AKDR jenis copper
T dan spiral (Lippes loop).
Secara garis besar terdapat dua jenis AKDR:
mengandung 52 mg levonorgestrel
Mekanisme Primer:
1. membuat mucus servikal menjadi tebal
2. Mengubah cairan uterotubal mengganggu migrasi sperma.
Angka kehamilan sekitar 0,1 kehamilan per 100 wanita pada 1 tahun pertama.23
Mahal
Memiliki sedikit efek progesteron sistemik, seperti meningkatkan resiko
trombosis, menurunkan kadar HDL darah, memperburuk perjalan kanker
payudara dan mioma.
AKDR logam
ParaGard (Copper T380 A) merupakan (rekomendasi WHO)
panjang 36 mm dan 32 mm
Mekanisme AKDR
Mekanisme prefertilisasi meliputi
Reaksi inflamasi lokal non-spesifik didalam cavum uteri implantasi sel telur yang telah dibuahi
terganggu.
Pada AKDR levonorgestrel, atrofi dan desidualisasi kelenjar dapat menghambat survival dari sperma.24
Pada pemeriksaan cairan uterus sel-sel makrofag (fagosit) yang mengandung spermatozoa.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu membuat sperma sulit masuk ke dalam
alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi. Sehingga
memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
Kontraksi uterus menghalangi nidasi. Diduga ini disebabkan karena meningkatnya prostaglandin
dalam uterus pada wanita tersebut.
AKDR tidak menyebabkan aborsi, AKDR menghambat proses fertilisasi bukan metode untuk
aborsi.
Pasien harus diskrining dan diperiksa adanya PMS pada waktu insersi AKDR.
Keuntungan AKDR
1. Efektifitas tinggi
2. Tidak memerlukan motivasi terus menerus. Umumnya hanya memerlukan satu kali
pemasangan dan dengan demikian hanya memerlukan satu kali motivasi
8. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
10. Dapat dipasang segera setela melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Keuntungan lainnya
Pelvic Inflammatory Disease (PID) mungkin dapat terjadi ketika pada saat insersi wanita tersebut
memiliki infeksi Chlamydia atau gonore.
Dapat terjadi sakit, kram, atau perdarahan minor pada saat insersi.
Waktu menstruasi yang lebih lama, meningkatkan kram, perdarahan pada tiga bulan pertama.
Dapat menyebabkan anemia apabila sebelum insrsi wanita tersebut rendah zat besi dan AKDR
menyebabkan menstruasi yang lebih berat setiap bulannya.
Komplikasi AKDR
Pemasangan AKDR
Sewaktu haid sedang berlangsung
Pemasangan dapat dilakukan pada hari pertama atau pada hari terakhir haid. Keuntungannya : pemasangan lebih mudah karena serviks saat itu sedang
terbuka dan lembek, rasa nyeri tidak seberapa keras, perdarahan yang timbul akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan, kemungkinan pemasangan pada
uterus yang sedang hamil tidak ada.
Sewaktu postpartum
1. Secara dini(immediate insertion); dipasang pada wanita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit.
2. Secara langsung (direct insertion); dipasang dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus.
3. Secara tidak langsung (indirect insertion); dipasang sesudah masa tiga bulan setelah partus atau abortus; atau pada saat tidak ada hubungan sama sekali
dengan partus atau abortus.
Bila pemasangan AKDR tidak dilakukan dalam waktu seminggu setelah bersalin, menurut beberapa sarjana, sebaiknya AKDR ditangguhkan sampai 6-8 minggu
postpartum oleh karena jika pemasangan AKDR dilakukan antara minggu kedua dan minggu keenam setelah partus, bahaya perforasi atau ekspulsi lebih besar.
Sewaktu postabortum
Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal. Tetapi, septic abortion merupakan
kontraindikasi
Dalam hal ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk bersenggama sebelum AKDR dipasang.
Sebelum dipasang, sebaiknya diperlihatkan ke akseptor bentuk AKDR yang dipasang dan bagaimana letaknya setelah terpasang. Dan dijelaskan pula
kemugkinan efek samping yang dapat terjadi seperti perdarahan, rasa sakit ,AKDR yang keluar sendiri.
video
SIMPULAN
Pemerintah mencanangkan KB untuk mengurangi tingginya jumlah kelahiran, KTD, dan AKI
Masih banyak yang takut akibat mitos yang beredar atau bahkan tidak tahu tentang kontrasepsi
(kurang edukasi)
Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang terbukti efektif dan lebih unggul dibandingkan
kontrasepsi lainnya dan paling mendekati 7 syarat kontrasepsi ideal
Dokter umum dan tenaga kesehatan sebagai lini pertama yang berperan penting untuk
mengedukasi dan mengarahkan pemilihan metode kontrasepsi pasien ke metode KJP
Kasus