Anda di halaman 1dari 46

REFERAT

KONTRASEPSI REVERSIBEL JANGKA PANJANG


Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetrik dan Ginekologi
Rumah Sakit Marinir Cilandak Universitas Pelita Harapan
Oleh:
Clara Valentina 07120110038

Pembimbing:
dr Bambang Fadjar Nurtjahjono, SpOG
dr Arie Widiyasa, SpOG
dr Komang Arianto, SpOG

Dr Achmad Irawan, SpoG

Pendahuluan

Indonesia ke4 jumlah penduduk terbesar dunia.

Pemerintah KB (preventif paling dasar dan utama).

NKKBS menjadi Keluarga Berkualitas Tahun 2015:

membatasi angka kelahiran

angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 22.481.900 remaja perempuan


(14,72% dari total perempuan).

perilaku seksual remaja di luar nikahkehamilan tidak diinginkan

1,7 juta kelahiran/tahun dari perempuan < 24 tahun, KTD

Perkiraan aborsi terjadi 37 kasus / 1000 perempuan berusia reproduktif

Indonesia dan di Asia Tenggara 2 juta aborsi yang diinduksi/tahun, kematian


unsafe abortion 14 16% dari semua kematian maternal.3

ACOG (2012), NICE, MDGS 2015Kontrasepsi Jangka Panjang (AKDR dan implant)

efektifitas, ekonomis, reversible, efek samping minimal, tidak perlu rutin.

Shared decision counselling dokter umum dan tenaga kesehatan

NEJM

Peningkatan risiko kegagalan kontrasepsi disebabkan oleh kepatuhan yang lebih rendah pada
pemakaian pil.

Pada kelompok usia 14-17tahun, 25% diantaranya lupa minum pil min 2x/siklus.

Sekitar 40% peserta yang menggunakan DMPA berhenti dalam 1 tahun pertama.21

Kontrasepsi
pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan menghambat sperma
mencapai ovum atau mencegah implantasi ovum yang telah dibuahi pada
endometrium.
Keuntungan > kerugian

Akseptibilitas baik
pasangan tetap mempergunakan cara kontrasepsi yang bersangkutan,
baru berhenti jika ingin mendapat anak lagi,
kehamilan tidak direncanakan lagi karena faktor usia
kontrasepsi permanen

K
o
n
t
r
a
s
e
p
s
i

Aman dan dapat dipercaya

Berdaya guna

I
d
e
a
l

Dapat diterima secara luas


Terjangkau harganya oleh masyarakat
Efek samping minimal
Pemulihan kesuburan cepat kec.kontrasepsi mantap
Tidak memerlukan motivasi terus-menerus dan mudah
pelaksanaannya

Syarat penggunaan kontrasepsi

Persetujuan tindakan medis oleh pasangan suami istri atau diri sendiri

Tidak hamil

Klien tidak hamil apabila :

Tidak senggama sejak haid terakhir

Sedang memakai metode efektif secara baik dan benar

Sekarang dalam 7 hari pertama haid terakhir

Sekarang dalam 6 minggu pasca persalinan

Sekarang dalam 7 hari pasca keguguran

Sedang menyusui dan tidak haid

Metode Kontrasepsi

Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat/obat-obatan

Kontrasepsi secara mekanis baik untuk pria maupun wanita (kondom dan
diafragma)

Kontrasepsi dengan obat-obat spermatisida

Kontrasepsi Hormonal (oral, suntik, implant)

Kontrasepsi dengan AKDR (hormonal dan logam)

Kontrasepsi Mantap (tubektomi dan vasektomi)

Perencanaan Kontrasepsi Rasional


Fase menunda

Fase menjarangkan kehamilan

Fase tidak hamil

kehamilan

(jarak:2-4 tahun)

lagi

Usia 20 tahun

Usia 35 tahun

Pil

IUD

IUD

Steril

IUD

Suntikan

Suntikan

IUD

Sederhana

Pil

Minipil

Implan

Implan

Implan

Pil

Suntikan

Suntikan

Sederhana

Implan

Sederhana

Sederhana

Pil

Steril

Pemilihan Alat Kontrasepsi Reversibel Kerja


Panjang
Suntik
2832%

Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2007

AKI: 228/100.000 kelahiran hidup

AKB sekitar 34 /1.000 kelahiran hidup, >ASEAN

MDGs target AKI 2015 102 /100.000 kelahiran.

Muda vs Tua

Implant
4%3%

AKI muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak


Perencanaan Kontrasepsi Rasional dan KJP

kontrasepsi jangka
pendek

2002 2007

Kepatuhan

AKDR
6%5%

Drop out KJPendek : 4.2%4.5%

Fertility Rate

AKRKP Sebagai Kontrasepsi yang Aman, Dapat Diandalkan,


dan Ekonomis

ACOG 2012 dewasa muda yang aktif secara seksual dan berisiko tinggi mengalami kehamilan yang
tidak direncanakan AKRKP

Metode ini aman, efektif, tidak mahal, reversible, dan membutuhkan perawatan yang minimal serta
memiliki tingkat kepatuhan paling tinggiAKRKP tidak tersebarluas di antara perempuan muda.

Pelayanan professional muda, educator, dan penyedia layanan kesehatan harus mengetahui fakta
tentang metode ini.

AKRKP>> lebih banyak perempuan melanjutkan menggunakan kontrasepsipenurunan jumlah KTD.

NEJM Tingkat KTD rendah pada DMPA dan AKDR tanpa memandang usia.

Pil, patch, atau cincin memiliki risiko kegagalan kontrasepsi 20x> AKRKP.21

Hanya terdapat sedikit kontraindikasi dari AKRKP, hampir seluruh perempuan merupakan kandidat
yang baik untuk AKDR atau implant.21

Kontrasepsi Implan / Alat Kontrasepsi


Bawah Kulit (AKBK)

KJP reversibel yang melepaskan sejumlah


kecil progestin secara gradual ke dalam
aliran darah.

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel


dalam wadah silastik yang diimplantasikan
dijaringan subdermal.

Ini merupakan salah satu metode yang paling


efektif yang tersedia dan setelah
penghentian pemakaian, fertilitas akan
segera pulih dengan segera.6,7

Jenis Implan

Norplant

6 kapsul silastic-silicone

Subkutis

P: 2.4 x 34 mm

berisi 36 mg levonorgestrel.

Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepaskan ke dalam darah secara


difusi melalui dinding kapsul.

Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti
mini-pill atau kombinasi atau pun pada AKDR yang bioaktif.6

Implanon.

Terdiri dari implan tunggal putih lentur

Etonogestrel 68 mg

dibungkus membran etilen vinil asetat

Panjangnya sekitar 4 mm dan 2 mm.

Durasi kerja 3 tahun.6,14

Jadena dan Indoplan.


Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan durasi
kerja 5 tahun.14

Indikasi Implan
Ingin menunda kehamilan
Mengalami efek samping terkait esterogen
Mengalami kesulitan mengingat konsumsi pil setiap
hari,
memiliki kontraindikasi /kesulitan penggunaan
AKDR,

menginginkan kontrasepsi yang tidak terkait dengan


koitus.
Tidak ingin hamil lagi, tetapi belum siap untuk
melakukan kontrasepsi mantap.

Memiliki riwayat anemia dengan perdarahan


menstrual yang berat.
Memilih untuk menyusui
Memiliki penyakit kronis, yang kesehatannya
dapat terancam dengan kehamilan.

Kontraindikasi Absolut
Kehamilan atau disangka hamil
Penyakit tromboflebitis atau
tromboemboli
Perdarahan genital yang belum
terdiagnosis.
Penyakit hati akut.
Gangguan fungsi hepar
Kanker payudara yang dicurigai
atau telah diketahui.

Kontraindikasi Relatif
Perokok berat) pada wanita >35 tahun
Riwayat kehamilan ektopik
Diabetes mellitus

Hiperkolesterolemia
Hipertensi
Riwayat penyakit jantung
Penyakit kandung kemih
Penyakit kronis ( immunocompromised)

Implan tidak terlalu disarankan pada :

Acne berat.

Sakit kepala berat.

Depresi berat.

Penggunaan secara bersama-sama obat-obat yang menginduksi enzim hati


mikrosomal, di antaranya Carbamazepine, Felbamate, Nevirapine,
Phenobarbital, Phenytoin, Rifampicin, Griseofulvin, Troglitazone.

Obat-obat ini tidak direkomendasikan karena dapat meningkatkan risiko


kehamilan akibat turunnya kadar progestin dalam darah.

Efektifitas dan Mekanisme Kerja Implan

0,2 0.01 kehamilan/ 100 wanita/tahun

Mekanisme Primer:

Memproduksi mukus serviks yang tebal yang mencegah penetrasi sperma.

Menghambat ovulasi

Mekanisme sekunder :

Mengurangi produksi progesteron alami oleh ovarium selama fase luteal


bahkan pada siklus-siklus ketika ovulasi terjadi.

Menekan pertumbuhan endometrium (hypoplasia).

Terdapat 3 Mekanisme Kerja Pencegahan Konsepsi:

Kadar konstan mukosa serviks Mukus menjadi tebal dan konsistensi menjadi lebih kental
hambatan bagi penetrasi sperma.

Levonorgestrel menekan hipotalamus dan pituitari, serta lonjakan hormon LH yang dibutuhkan untuk
ovulasi.

Levonorgestrel menekan maturasi siklik akibat estradiol pada endometrium dan selanjutnya
menyebabkan atrofi mencegah implantasi pada saat terjadi fertilisasi..

Pemasangan dan pelepasan Implant

Keuntungan

Aman, efektifitas tinggi, berkelanjutan, dan usaha minimal

Mengembalikan kesuburan secara cepat > kb suntik (6-18 bulan pada inj. Depo-Povera)

Pada kontraindikasi dengan kontrasepsi esterogen dan kontraindikasi untuk hamil

Pemasangan segera setelah melahirkan.

Tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI

Kepatuhan tinggi

Penggunaan implan tidak berhubungan dengan perubahan metabolisme karbohidrat maupun


lemak, koagulasi, fungsi hati atau ginjal, atau kadar immunoglobulin

Kerugian

Gangguan pola menstruasi

Progestin tidak secara reguler menyebabkan endometrial sloughing.


peluruhan endometrium pada interval yang tidak dapat diprediksi

Pemasangan dan pelepasan tidak bisa dilakukan mandiri dan memerlukan


biaya tambahan untuk bedah minor

Sekitar 5% terjadi kejadian pencabutan yang rumit

Implan dapat terlihat di bawah kulit dan menimbulkan tanda/memar


Tidak dapat memproteksi dari PMS

Efek Samping (<pil)

Perdarahan ireguler dan spotting

Perubahan berat badan


Perubahan mood
Penurunan libido

Jerawat
Sakit kepala

Komplikasi

Tromboemboli vena

Penurunan densitas tulang

Infeksi local

Kanker payudara

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM


(AKDR)

Sejarah :metode memasukkan batu kecil yang bulat dan licin kedalam alat
genital unta mereka, untuk mencegah kehamilan pada perjalanan jauh.6

Pada awalnya banyak ditentang sumber infeksi pada panggul (salpingitis,


endometritis, parametritis, dll)antibiotik penerimaan AKDR meningkat.6

AKDR merupakan perangkat fleksibel berukuran kecil dan terbuat dari plastic
dimasukkan ke dalam uterus untuk mencegah kehamilan.

AKDR aman bagi kebanyakan perempuan termasuk dewasa muda dan


nullipara.

ParaGard juga aman bagi ibu menyusui dan pasien yang tidak dapat
menggunakan kontrasepsi hormonal karena alasan medis.4

ACOG (2000)pilihan kontrasepsi utama bagi remaja

ACOG (2012) bagi semua perempuan termasuk dewasa muda

Jenis AKDR
Paling banyak digunakan dalam program KB di Indonesia ialah AKDR jenis copper
T dan spiral (Lippes loop).
Secara garis besar terdapat dua jenis AKDR:

AKDR Hormonal ( dengan Progestin)

AKDR dengan logam (tembaga)

AKDR Hormonal ( dengan Progestin)

Levonorgestrel-releasing intrauterine device atau LNG-20 IUD

T yang terbuat dari silinder silicon

mengandung 52 mg levonorgestrel

dapat terlihat pada Xray.

Durasi kerja hingga 5 tahun.

Mekanisme Primer:
1. membuat mucus servikal menjadi tebal
2. Mengubah cairan uterotubal mengganggu migrasi sperma.

Menyebabkan anovulasi sekitar 10-15% siklus

mengganggu karakteristik dari endometrium untuk menurunkan implantasi.

Mirena mencegah impantasi penipisan dinding uterus.

Angka kehamilan sekitar 0,1 kehamilan per 100 wanita pada 1 tahun pertama.23

Kelebihan AKDR Hormonal

Mengurangi nyeri dan jumlah perdarahan saat haid

Kombinasi dengan estrogen dapat mencegah hiperplasia endometrium

Pengobatan alternatif mengurangi perdarahan uterus abnormal

Tidak mengganggu fungsi hati, sehingga dapat digunakan bersama- sama


dengan pasien yang sedang menjalani pengobatan TB, atau epilepsi

kelemahan AKDR Hormonal

Mahal
Memiliki sedikit efek progesteron sistemik, seperti meningkatkan resiko
trombosis, menurunkan kadar HDL darah, memperburuk perjalan kanker
payudara dan mioma.

AKDR logam
ParaGard (Copper T380 A) merupakan (rekomendasi WHO)

T terbuat dari polyethylene densitas rendah

panjang 36 mm dan 32 mm

Durasi kerja 10 tahun-12 tahun.23

Efektifitasnya tinggi : 0.6 0.8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun


pertama (1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan).4

Mekanisme AKDR
Mekanisme prefertilisasi meliputi

penghambatan migrasi sperma dan viabilitas dari serviks, endometrium dan


tuba

Memperlambat/mempercepat transpor ovum melalui tuba falopi

Mekanisme post fertilisasi

perlambatan atau percepatan transpor embrio awal melalui tuba falopi

merusak atau menghancurkan embrio awal sebelum mencapai uterus

mencegah terjadinya implantasi.24

Reaksi inflamasi lokal non-spesifik didalam cavum uteri implantasi sel telur yang telah dibuahi
terganggu.

Inflamasi (leukosit PMN, makrofag) spermisidal (tembaga>)lisis dari spermatozoa/ovum dan


blastocyst.

Pada AKDR levonorgestrel, atrofi dan desidualisasi kelenjar dapat menghambat survival dari sperma.24

Pada pemeriksaan cairan uterus sel-sel makrofag (fagosit) yang mengandung spermatozoa.

AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu membuat sperma sulit masuk ke dalam
alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi. Sehingga
memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

Kontraksi uterus menghalangi nidasi. Diduga ini disebabkan karena meningkatnya prostaglandin
dalam uterus pada wanita tersebut.

Fakta penting tentang AKDR

AKDR tidak menyebabkan aborsi, AKDR menghambat proses fertilisasi bukan metode untuk
aborsi.

AKDR tidak meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

AKDR tidak meningkatkan risiko PID

Pasien harus diskrining dan diperiksa adanya PMS pada waktu insersi AKDR.

Keuntungan AKDR

1. Efektifitas tinggi

2. Tidak memerlukan motivasi terus menerus. Umumnya hanya memerlukan satu kali
pemasangan dan dengan demikian hanya memerlukan satu kali motivasi

3. Aman dan tidak menimbulkan efek sistemik

4. Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

5. Reversibel dan durasi kerja lama (3-12 tahun)

6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

7. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

8. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)

9. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

10. Dapat dipasang segera setela melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)

11. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan

Keuntungan lainnya

Mirena secara signifikan menurunkan risiko terjadinya kehamilan ektopik dan


membantu mengatasi perdarahan menstruasi berat dan nyeri, perdarahan
tidak teratur, fibrosisuteri, dan defisiensi besi.4

ParaGard dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi jika dipasang dalam


jangka waktu 5 hari setelah koitus tanpa pengaman. Lebih efektif
dibandingkan pil hormonal sebagain kontrasepsi emergensi.4

Kerugian pemasangan AKDR:

Tidak mencegah terjadinya infeksi menular seksual atau HIV.

Pelvic Inflammatory Disease (PID) mungkin dapat terjadi ketika pada saat insersi wanita tersebut
memiliki infeksi Chlamydia atau gonore.

Tergantung kemampuan paramedis.

Dapat terjadi sakit, kram, atau perdarahan minor pada saat insersi.

Waktu menstruasi yang lebih lama, meningkatkan kram, perdarahan pada tiga bulan pertama.

Dapat menyebabkan anemia apabila sebelum insrsi wanita tersebut rendah zat besi dan AKDR
menyebabkan menstruasi yang lebih berat setiap bulannya.

Efek samping AKDR


Gangguan Menstruasi
Rasa nyeri dan kejang di perut
Kehamilan Ektopik
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Amenorea

Komplikasi AKDR

Kontraindikasi relatif AKDR


1.Penyakit liver (jika IUD hormonal)
2. Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk
rongga uterus

3.Adanya resiko terjadi PID, seperti terkena


penyakit infeksi menular seksual, meliputi
4. Insufisiensi serviks uteri

5. Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti


pada bekas SC, enukleasi mioma, dsb.
6. Kelainan jinak serviks uteri, seperti erosio
porsiones uteri

Kontraindikasi absolut AKDR


Kehamilan
Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis
(PMS)
Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
Adanya metrorhagia yang belum disembuhkan
Pasangan yang tidak lestari/harmonis

Pemasangan AKDR
Sewaktu haid sedang berlangsung

Pemasangan dapat dilakukan pada hari pertama atau pada hari terakhir haid. Keuntungannya : pemasangan lebih mudah karena serviks saat itu sedang
terbuka dan lembek, rasa nyeri tidak seberapa keras, perdarahan yang timbul akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan, kemungkinan pemasangan pada
uterus yang sedang hamil tidak ada.

Sewaktu postpartum

Pemasangan AKDR setelah melahirkan dapat dilakukan:

1. Secara dini(immediate insertion); dipasang pada wanita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit.

2. Secara langsung (direct insertion); dipasang dalam masa tiga bulan setelah partus atau abortus.

3. Secara tidak langsung (indirect insertion); dipasang sesudah masa tiga bulan setelah partus atau abortus; atau pada saat tidak ada hubungan sama sekali
dengan partus atau abortus.

Bila pemasangan AKDR tidak dilakukan dalam waktu seminggu setelah bersalin, menurut beberapa sarjana, sebaiknya AKDR ditangguhkan sampai 6-8 minggu
postpartum oleh karena jika pemasangan AKDR dilakukan antara minggu kedua dan minggu keenam setelah partus, bahaya perforasi atau ekspulsi lebih besar.

Sewaktu postabortum

Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal. Tetapi, septic abortion merupakan
kontraindikasi

Beberapa hari setelah haid terakhir

Dalam hal ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk bersenggama sebelum AKDR dipasang.

Sebelum dipasang, sebaiknya diperlihatkan ke akseptor bentuk AKDR yang dipasang dan bagaimana letaknya setelah terpasang. Dan dijelaskan pula
kemugkinan efek samping yang dapat terjadi seperti perdarahan, rasa sakit ,AKDR yang keluar sendiri.

video

SIMPULAN

Indonesia menempati urutan k4 penduduk terbesar di dunia masalah kependudukan tinggi


dan memengaruhi kualitas Negara.

Pemerintah mencanangkan KB untuk mengurangi tingginya jumlah kelahiran, KTD, dan AKI

Masih banyak yang takut akibat mitos yang beredar atau bahkan tidak tahu tentang kontrasepsi
(kurang edukasi)

Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang terbukti efektif dan lebih unggul dibandingkan
kontrasepsi lainnya dan paling mendekati 7 syarat kontrasepsi ideal

Dokter umum dan tenaga kesehatan sebagai lini pertama yang berperan penting untuk
mengedukasi dan mengarahkan pemilihan metode kontrasepsi pasien ke metode KJP

Kasus

Jenny, 16 years old, comes to your office with her


mother to discuss contraceptive options.

She is nulliparous, has regular menses, and, aside


from a body mass index (BMI) of 28, has no medical
problems.

Her mother is concerned about Jenny becoming


pregnant while she is still in high school.

Maria D, a 32-year-old G2P1, comes in for a prenatal


visit with her husband.

She tells you that after delivery she is interested in


a long-acting contraceptive, but is planning on
breastfeeding and does not want anything to
interfere with that.

TERIMA KASIH \\(^0^)///

Anda mungkin juga menyukai