PENDAHULUAN
Jalan raya merupakan suatu lintasan
yang bertujuan melewatkan lalu lintas
dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Mengingat pentingnya peran jalan karena
merupakan salah satu penggerak roda
perekonomian dan juga sebagai prasarana
aktivitas masyarakat diberbagai sektor
pembangunan daerah seperti sektor perekonomian, sosial, politik, budaya, dan
keamanan.
Peningkatan jalan ruas Jalan Abdul
Wahab yang menghubungkan Depok
T-17
METODE PENELITIAN
Model literatur untuk memperoleh
metode yang konsisten dan telah terbukti
dapat digunakan secara umum misalnya
daftar kepustakaan, jurnal dari penelitian
lain yang relevan dengan pembahasan
penelitian ini, dan peraturan-peraturan
yang ditetapkan. Pengumpulan data yang
digunakan adalah pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data sekunder
diperoleh dari konsultan perencana dan
dinas-dinas yang terkait, studi kepustakaan, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan. Secara umum perencanaan perkerasan kaku dan perencanaan drainase
jalan dapat dilihat pada Gambar 1.
Tidak
Analisis Fatik
dan Erosi <
100%
Ya
Perhitungan Tulangan
Dan Saluran Tepi
T-18
CBR
STA
CBR
STA
CBR
0+000
4%
0+700
2%
1+400
3%
0+100
3%
0+800
3%
1+500
1%
0+200
2%
0+900
2%
1+600
1%
0+300
3%
1+000
2%
1+700
1%
0+400
3%
1+100
3%
1+800
2%
0+500
3%
1+200
4%
1+900
2%
0+600
2%
1+300
4%
2+000
Sumber : PT. Properindo Jasatama, 2012
1%
Tabel 2.
Penentuan CBR Desain
CBR
Jumlah Yang sama
(%)
atau Lebih besar
1
21%
2
17%
3
10%
4
3%
Sumber : Hasil Perhitungan (2013)
T-19
Tabel 3.
Perhitungan Jumlah Sumbu berdasarkan jenis dan bebannya
Konfigurasi Beban
Sumbu (ton)
Jenis
Kendaraan
RD
RB
1
MP
Bus
Mini Bus
Pick Up
Truk 2 As
Kecil
Truk 2 As
besar
RGD
2
Jumlah
kendaraan
RGB
Jumlah
Sumbu
Per
kendaraan
4
2
-
STRT
Jumlah
Sumbu
STRG
STdRG
5
194
-
BS
6
3
-
JS
7
97
-
BS
8
5
-
JS
9
97
-
BS
10
-
JS
11
-
1
3
1
1
1
5
1
1
3
527
97
245
323
295
590
295
295
180
360
1144
180
572
180
572
TOTAL
Sumber : Hasil Perhitungan (2013)
JSKN
= 365 x JSKNH x R
= 365 x 1144 x 33,07
= 1,38 x 107
Tabel 4
Perhitungan Repetisi sumbu rencana
Jenis
Sumbu
1
Beban
Sumbu
2
6
5
STRT
4
3
2
Total
STRG
8
5
4
Total
Jumlah
Sumbu
3
180
97
295
572
180
97
295
572
Proporsi
beban
4
0.31
0.17
0.52
1
0.31
0.17
0.52
1
Proporsi
sumbu
5
Lalu lintas
rencana
6
Repetisi yang
terjadi
7 =4 x 5 x 6
0.66
2,00 x 106
0.66
0.66
9666096,44
9666096,44
9666096,44
9666096,44
1,08 x 106
3,29 x 106
0.26
0.26
0.26
9666096,44
9666096,44
9666096,44
7,91 x 105
4,26 x 105
1,29 x 106
Komulatif
8,89 x 106
T-20
Gambar 3 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 MPa, lalu lintas dalam kota, dengan Ruji, FKB = 1,1
Sumber : Pd T 14 2003
3.
Berdasarkan gambar 3 maka tebal perkerasan beton semen adalah sebesar 220
mm.
Analisis Fatik dan Erosi
Gambar 4. Analisis fatik dan beban repetisi ijin Analisis erosi dan jumlah repetisi beban ijin
Sumber : Pd T 14 - 2003
T-21
Tabel 5
Analisa Fatik dan Erosi
Jenis
Sumbu
Beban
Sumbu
ton
(kN)
Beban
Rencana per
roda (kN)
Repetisi
yang terjadi
Faktor
Tegangan
dan Erosi
2,007,573.88
TE = 1,03
FE = 2,22
FRT =
0,26
STRT
STRG
6 (60)
33
5 (50)
27.5
4 (40)
22
3 (30)
16.5
1,081,859.26
2 (20)
11
3,290,190.52
8 (80)
22
5 (50)
13.75
4 (40)
11
426,186.98
1,296,135.66
TOTAL
Sumber : Hasil Perhitungan, 2012
Repetisi
Ijin
6
TE = 1,68
FE = 2,82
FRT =
0,42
790,862.44
Analisis Fatik
Analisis Erosi
Persen
Rusak
Repetisi
Ijin
7 = (4 *
100) /6
Persen
Rusak
9=
(4*100) /
8
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
10 x
106
4 x 106
19.77
7.91
TT
TT
TT
TT
Perencanaan
Tebal
Perkerasan
Menggunakan Metode AASHTO
1. Data CBR tanah sama seperti tabel 1
dan untuk CBR 90% sama seperti
gambar 2.
2. Perhitungan ESAL
Tabel 7.
Perhitungan ESAL berdasarkan jenis kendaraan
Jenis
Kendaraan
1
MP
Bus
Mini Bus
Pick Up
Truk 2 As
Kecil
Truk 2 As
besar
Jumlah
Sumbu
2
2
8
2
2
RD
3
1
3
1
1
RB
4
1
5
1
1
RGD
5
-
RGB
6
-
RD
7
2.25
6.74
2.25
2.25
RB
8
2.25
11.24
2.25
2.25
RGD
9
-
RGB
10
-
4.5
8.99
13
11.24
17.99
T-22
Lalu lintas
sekarang
Jumlah
Sumbu
Faktor
pertumbuhan
1
MP
Bus
Mini Bus
Pick Up
Truk 2 As
Kecil
Truk 2 As
besar
2
527
97
245
323
3
0
194
0
0
295
590
180
360
Total
1144
Sumber : Hasil Perhitungan (2013)
3.
ESAL
rencana
4
33.07
33.07
33.07
33.07
Lalu Lintas
Rencana
5=3x4x
365 x 0,7
0
1639180.69
0
0
6
0.0004
0.207
0.0004
0.0004
7
0
339310.4028
0
0
33.07
4985137.15
0.091
453647.4807
33.07
3041778.6
1.081
3288162.667
4081120,551
PSI
log
1+
8, 46
( D + 1)
215,63.J D 0,75 18,42
0, 25
Ec
b.
T-23
t bahu
2
0,013
= x3,28x5 x
3
0,02
2
0,013
= x3,28 x1x
3
0,02
t perumahan
0 ,167
f.
0 ,167
= 0,765menit
2
0,01
= x3,28 x15x
3
0,03
0 ,167
= 1,11menit
g.
Dimana ;
I = Intensitas Hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam
durasi 24 jam (mm)
T = Durasi (jam)
I maks
170 24
=
24 1
= 58,9mm / jam
1
x1,05 x58,9 x12201 x10 3
3600
= 0,21 m3/detik
= 1,00menit
T-24
t aspal
d.
h = 0,5)
2
1
1
0,5b 3
1,2 =
x
x0,003 2
0,013 b + 1
T-25