segi
penyusunan
mengharapkan
saran
maupun
pembangun
materinya.
untuk
Untuk
memperbaiki
makalah
ini.
Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini bisa menjadi ilmu
baru bagi kalian semua. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. datang tidak
hanya membawa aqidah keagamaan atau ketentuan moral dan etika
yang menjadi dasar masyarakat semata-mata. Akan tetapi Islam juga
membawa syariat yang jelas mengatur manusia, perilakunya dan
hubungan antara satu dengan yang lainnya dalam segala aspek; baik
bersifat individu, keluarga, hubungan individu dengan masyarakat dan
hubungan-hubungan yang lebih luas lagi.
Sejarah memperlihatkan bahwa Muhammad SAW sebagai Nabi
dan Rasul terakhir berhasil mendirikan suatu sistem pemerintahan,
kemudian pengaruhnya berkembang ke seluruh penjuru dunia tanpa
bantuan kekuasaan dan kekuatan banyak umat. Beliau berhasil
menguasai pikiran, keyakinan dan jiwa umatnya, bahkan mengadakan
revolusi berpikir dalam jiwa bangsa-bangsa, hanya berdasarkan AlQuran yang setiap hurufnya telah menjadi hukum.
Jadi, Islam memang bukan hanya merupakan sekadar sistem
keagamaan. Islam juga mengatur masalah sistem politik, termasuk
demokrasi.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
RUMUSAN MASALAH
Apa itu demokrasi?
Apa saja kaidah demokrasi dalam Islam?
Bagaimana Al-Quran mengkaji demokrasi?
Bagaimana Hadits membahas demokrasi?
TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Demokrasi
Secara teoritis banyak orang menganggap bahwa demokrasi
adalah usaha untuk menghormati hak-hak inndividu, karena di negaranegara liberal maupun komunis disaksikan keruntuhan ketiranian, lalu
diusahakanlah pemerintahan rakyat dengan berbagai pola dan model
yang berkembang pada masing-masing sistem politik pemerintahan.
Demos berarti
rakyat
atau
memfirmankan
bahwa
sebenarnya
pemisahan-pemisahan
Allah
kesombongan
SWT,
dan
karena
akan
menimbulkan
semena-mena,
kendati
keangkuhan,
sebenarnya
datang
sebagai
petunjuk
Allah
SWT
dan
sudah
dan
untuk
seluruh
umat
manusia
(bangsa-bangsa)
elit
politik
yang
tidak
tergoyahkan
segala
apa
yang
kita
perbuat
akan
dituntut
pertanggungjawabannya.
Kaidah-Kaidah Demokrasi
Kaidah-kaidah demokrasi ini berkaitan dengan kepemimpinan
suatu negara. Pemimpin suatu negara haruslah orang yang mampu
mengayomi rakyatnya dengan benar, serta memiliki sikap yang
menjadi panutan rakyatnya. Terdapat bebarapa hal yang menjadi
kaidah-kaidah demokrasi, antara lain :
1. Kesamaan
Kaidah ini mengacu pada hakikat persamaan manusia di depan
Allah SWT, yang mana semua manusia kedudukannya sama. Setiap
manusia berhak menyuarakan pendapatnya, aspirasinya, tanpa ada
dominasi dari seseorang maupun kelompok lain. Yang membedakan
manusia yang satu dengan yang lainnya adalah tingkat keimanannya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13:
Artinya : Wahai manusia! Sungguh, Kami elah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
kamu
berbangsa-bangsa
dan
bersuku-suku
agar
kamu
saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. (QS.
Al-Hujurat:13)
Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa dalam Islam tidak ada
diskriminasi, yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.
2. Kewajiban musyawarah
msyawarah
antara
mereka;
dan
mereka
menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS. AsySyura:38)
Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159:
Imran: I59)
3. Adil
Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 58 :
Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di
antara
manusia
Sungguh,
Allah
hendaknya
adalah
kamu
sebaik-baik
menetapkannya
yang
dengan
memberi
adil.
pengajaran
kepala
negara
maupun
kepala
pemerintahan,
sudah
pemimpin,
masing-masing
mempunyai
hak
dan
BAB III
ANALISIS
Dalam
tuntunan
Islam
seperti
Al-Quran
dan
Hadits,
bab
pada
keikut-
sertaan
rakyat
dalam
sistem
batas-batas
hukum
tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Demokrasi merupakan suatu bentuk kedaulatan atau kekuasaan
yang subjek dan objeknya pada rakyat. Maksudnya, demokrasi berarti
kedaulatan (pemerintahan) dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Dalam
mencapai
suatu
kesepakatan
perlu
dilakukan
sebuah
dalam
demokrasi
yang
utama
adalah
musyawarah.
hadits,
sebenarnya
tidak
banyak
yang
membahas
DAFTAR PUSTAKA
1. Syafiie, Drs. H. Inu Kencana. 1994. Ilmu Pemerintahan dan AlQuran.Jakarta: Bumi Aksara.
2. 1996. Al-Quran dan Ilmu Politik.Yogyakarta: Rineka Cipta.
3. M.A, Drs., Muhibbin.1996. Hadits-Hadits Politik. Yogyakarta: Lesiska.
Al-Quran dan Terjemahan.
4. Shaleh, K.H.Q. dkk. 2009. Asbabun Nuzul. Bandung:CV Penerbit
Diponegoro.
5. Al-Baqi, Muhammad Fuad Abd, al-Mujam al-Mufahras li Alfaz, AlQuran Al-Karim
6. Kairo: Dar al-Kutub al-Misriyyah, 1364 H. Bellah, Robert N., Beyond
Belief: Esei-esei Tentang Agama di Dunia Modern, Menemukan
Kembali Agama,