Anda di halaman 1dari 32

KURIKULUM SMPN 1 SINGAJAYA TAHUN 2009

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdirinya SMP Negeri Singajaya pada mulanya merupakan pengembangan kelas jauh dari SMP
Negeri 1 Cikajang Kabupaten Garut. Pada tahun 1965 berdasarkan prakarsa dari tokoh masyarakat
Singajaya maka di Kecamatan Singajaya didirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetapi
statusnya masih kelas jauh dari SMP Negeri 1 Cikajang dengan Nomor SK 1965 SK No. 2812/A93/65, namun mulai beroperasi menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara mandiri
pada tahun 1967. Pada tahun 1980 dengan nomor SK 1980 SK No. 0207/0/1980 SMP Singajaya
secara definitif menjadi sekolah negeri dengan nama SMP Negeri 1 Singajaya.Selengkapnya baca
di sini
Secara geografis SMP Negeri 1 Singajaya terletak di Ibu kota Kecamatan Singajaya 65kilometer
selatan kota Kabupaten Garut. Ditinjau dari keadaan geografis berada di daerah pegunungan dan
perkampungan tepatnya di Kampung Nyangkewok Desa Singajaya Kecamatan Singajaya 2 km
dari Kantor Kecamatan Singajaya ke arah tenggara. Saat ini akses jalan yang menuju sekolah
dalam kondisi rusak berat, bergelombang dan banyak batu pasir yang berserakan, sehingga
mengganggu kenyamanan pengendara kendaraan. Status sosial ekonomi siswa pada umumnya
berasal dari keluarga yang tidak mampu dengan karakter tradisional semi modern. Tradisional
disini dimaksudkan masih banyak orang tua siswa yang memegang teguh adat istiadat yang
diwariskan oleh nenek moyang (karuhun), namun dilain pihak seiring majunya laju perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi tidak sedikit orang tua siswa yang telah menanamkan iklim
kehidupan keluarganya dengan nuansa modern. Secara keseluruhan dukungan dari masyarakat
setempat terhadap pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) masing dirasakan sangat kurang,
hal tersebut ditandai dengan adanya fasilitas sekolah yang hilang atau dirusak, kejadian tersebut
diperparah karena lingkungan sekolah belum dibenteng/dipagar sehingga tidak ada batas yang
jelas antara lingkungan sekolah dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat sekitar.
Dari segi raw-input siswa SMP Negeri 1 Singajaya tergolong rendah bahkan sangat rendah,
mengingat Program Wajar Dikdas 9 Tahun yang mewajibkan seluruh lulusan Sekolah Dasar (SD)
harus melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga dalam mekanisme PSB tidak
mungkin menggunakan sistem passing grade. Kondisi real seperti ini tentu saja menjadi tantangan
utama untuk tenaga pengajar, mengingat karakteristik siswa yang sangat beragam dengan
kecenderungan banyaknya siswa yang masih kurang dalam pemahaman Calistung (Membaca,
Menulis dan Berhitung) yang merupakan fondasi utama bagi pemahaman belajar dengan materi
yang lebih tinggi. Demikian pula kendala utama yang dirasakan cukup signifikan yaitu menyangkut
jarak tempuh dan keterbatasan alat transportasi, mengingat hampir 75% siswa yang mengikuti
pembelajaran di SMPN 1 Singajaya, jarak tempat tinggal siswa ke sekolah rata-rata lebih dari 5
km.
Menyikapi kondisi di atas, pihak sekolah perlu untuk mengakomodasi karakteristik setiap siswa
dengan mengembangkan kurikulum khusus yang berorientasi pada pengerahan dan
pengembangan potensi yang dimiliki setiap siswa SMP Negeri 1 Singajaya. Memasuki tahun 2006,
pemerintah memberlakukan satu sistem Kurikulum yang dikembangkan dengan orientasi pada
pengembangan sekolah secara otonomi. Otonomi disini diartikan sekolah diberi kewenangan untuk
mengelola mengkordinasi dan menerapkan sekaligus membuat kurikulum yang sesuai dengan
kondisi objektif di lingkungan sekolah masing-masing. Kurikulum yang dimaksud yaitu KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Panduan pengembangan kurikulum SMPN 1 Singajaya tahun 2009 disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk
orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Komponen utama Kurikulum SMPN 1 Singajaya tahun
2009 terdiri dari : (a) Pendahuluan, (b) Struktur, Muatan Kurikulum dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), (c) kalender Pendidikan, (d) Analisis dan Profil Sekolah, (e) Lampiran-Lampiram
(Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), KKM, Program Pengembangan Diri dan SK
Tim Penyusun.
Berdasarkan ketentuan di atas, SMP Negeri 1 Singajaya mengembangkan Kurikulum dengan
mempertimbangkan keadaan, potensi dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa yang akan
dijadikan pedoman dan panduan pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan SMP

Negeri 1 Singajaya Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanya
kerjasama dan komitmen yang baik semua warga sekolah.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan KTSP SMP Negeri 1 Singajaya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 36
sampai Pasal 38;
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 5 sampai Pasal 18, dan Pasal
25 sampai Pasal 27;
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah;
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
Rencana Kerja (Renja) Depdiknas Tahun 2009.
Peraturan Bupati Garut, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Garut
Renstra Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat Garut tahun 2009.
Program Kerja dan Pengembangan Sekolah serta Kalender Pendidikan SMPN 1 Singajaya
tahun 2009.
C. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
D. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

1. Visi Sekolah
SMP Negeri 1 Singajaya memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami, untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan
berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi SMPN 1 Singajaya, yaitu : MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBASIS RELIGI,
LINGKUNGAN DAN PRESTASI PADA TAHUN 2015. Visi tersebut mencerminkan profil dan citacita sekolah yang: a) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang ada, b) Sesuai
dengan norma dan harapan masyarakat, c) Ingin mencapai keunggulan, d) Mendorong semangat
dan komitmen seluruh warga sekolah, e) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik, f)
Mengarahkan langkah-langkah strategis sekolah.
Indikator dari VISI tersebut adalah :
1)

Terwujudnya iklim suasana yang berbudaya islami bagi seluruh warga sekolah.

2)
3)

Terwujudnya sistem manajemen lingkungan hijau (Green School)


Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.

4)

Terciptanya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang unggul

5)

Terwujudnya Pembelajaran dan bimbingan secara efektif

6) Meningkatnya pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.


7)
Terwujudnya Inovasi Pembelajaran
8)
Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik maupun non akademik
dengan dilandasi Imtaq
2. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi yang merupakan kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas.Berikut ini misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.
1). Mewujudkan iklim suasana yang berbudaya islami bagi seluruh warga
sekolah
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.

Semua siswa perempuan menggunakan seragam dengan berjilbab


Di lingkungan sekolah semua warga harus mengucapkan salam apabila bertemu
Melaksanakan kegiatan keagamaan yang diprogramkan secara terencana, terarah, teratur
dan berkesinambungan yang pelaksanaanya dapat berkolaborasi dengan pesantren atau lembaga
keagamaan terdekat
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang Imtaq (pembimbingan kerohanian di
sekolah)
2) Mewujudkan sistem Manajemen Lingkungan Hijau (Green School)
Tersedianya taman akademis / apotek hidup di lingkungan sekolah yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber belajar
Penataan lingkungan melalui penanaman pohon yang rindang
Pembentengan/pemagaran lingkungan sekolah
3) Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif
Membiasakan tepat datang, tepat masuk, tepat istirahat dan tepat pulang untuk semua
warga sekolah

2.

Penataan dan pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang KBM
4) Mengoptimalkan Pemberdayagunaan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

1.
2.
3.
4.

Melaksanakan pelatihan guru mata pelajaran


Melatih kompetensi guru melalui kegiatan MGMP dan KKG
Melatih guru dalam pembelajaran ICT
Melatih TU dalam penguasaan ICT
5) Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar siswa dapat berkembang
optimal

lebih

1.
2.

Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran (proses) di sekolah


Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran
6) Mengembangkan dan Mengoptimalkan Pengembangan Kurikulum

1.
2.
3.
4.

Melaksanakan pengembangan KTSP


Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran dan silabus dan RPP
Melaksankan pengembangan sistem penilaian
Melaksanakan pengembangan kurikulum muatan lokal
7) Melaksanakan pengembangan inovasi dalam pembelajaran

1.
2.
3.
4.

Mengadakan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK/PTBK) bagi guru


Membuat model pembelajaran (metode, pendekatan, strategi dsb)
Menciptakan media pembelajaran
Memanfaatkan srana/.media pembelajaran yang tersedia
8) Melaksanakan pengembangan kegiatan Akademik dan non akademik

1.

Melaksanakan remedial terhadap mata pelajaran sesuai dengan program dan perangkat
pembelajaran yang telah dilaksanakan
Melaksanakan pengayaan bagi mata pelajaran yang di UN kan
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang wiyata mandala.
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang kesehatan sekolah
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang kesenian dan keterampilan
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang olah raga
Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang pramuka
3. Tujuan Sekolah
Pada tahun pelajaran 2015/2016 (5 tahun yang akan datang), tujuan yang akan dicapai sekolah
antara lain :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Semua guru, TU, karyawan dan siswa telah membiasakan perilaku budaya islami dalam
berinteraksi di lingkungan sekolah
Menjadikan kegiatan IMTAQ sebagai kegiatan yang dapat menjadi contoh di tingkat
kecamatan
3. Menjadikankan sekolah yang bersih, indah, nyaman dan sehat sesuai dengan sistem
manajemen lingkungan hijau (Green School)
Sekolah memiliki standar sarana dan prasarana /fasilitas sekolah meliputi; semua sarana
dan prasarana, fasilitas, peralatan, dan perawatan memenuhi SPM
Pengelolaan manajemen sekolah dapat terkoordinir dengan baik sesuai standar
pengelolaan manajemen pendidikan
Sekolah dapat mencapai standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi: semua guru
berkualifikasi minimal S1, telah mengikuti PTBK, semua mengajar sesuai bidangnya, terampil
dalam melakukan PTK dan trampil dalam pembelajaran yang berbasis ICT
Semua guru telah mengembangkan dan memiliki serta melaksanakan perangkat mengajar
sesuai dengan kurikulum yang berlaku
Proses pembelajaran dapat mencapai standar proses pembelajaran dengan strategi CTL,
pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual, dll
Semua guru terlatih dalam melakukan inovasi pembelajaran
10. Kompetensi kelulusan siswa dapat memperoleh nilai rata-tara Ujian Nasional mencapai 7,50
11. Sekolah memiliki peserta didik dengan kompetensi yang handal dan dapat bersaing dengan
sekolah lain baik secara akademik dan non akademik.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya tahun 2009 terdiri dari lima kelompok yaitu kelompok
mata pelajaran (1) agama dan akhlak mulia; (2) kewarganegaraan dan kepribadian; (3) ilmu
pengetahuan dan teknologi; (4) estetika; dan (5) jasmani, olah raga dan kesehatan.
Adapun cakupan masing-masing KMP adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Struktur dan Muatan Kurikulum

No

Kelompok Mata
Pelajaran

Cakupan

1.

Agama dan Akhlak


Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.

2.

Kewarganegaraan
dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

3.

Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian
kerja.

4.

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5.

Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan


kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan

No

Kelompok Mata
Pelajaran

Cakupan
hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan struktur kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya didasarkan atas standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP. Struktur
kurikulum tersebut meliputi seluruh substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX yang ditetapkan sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.

Kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35 minggu.
Tabel 2.2
Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya
Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu


VII

VIII

IX

A. Mata Pelajaran
1.

Pendidikan Agama

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

3.

Bahasa Indonesia

4.

Bahasa Inggris

5.

Matematika

6.

Ilmu Pengetahuan Alam

7.

Ilmu Pengetahuan Sosial

8.

Seni Budaya

9.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

Bahasa Sunda

Tata Boga

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

2*)

2*)

32+ 4

32+ 4

B. Muatan Lokal

C. Pengembangan Diri

2*)

Bimbingan Karir ( Melalui Pend. BK )


Ekstrakurikuler
Kepramukaan
Sepak Bola dan Bola Volly
PMR
Pencak Silat
Pemantapan Calistung Bagi Kls 7
Pembiasaan Tadarus Pagi
Jumlah

32+ 4

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran


B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMPN 1 Singajaya meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Untuk Tahun
Pelajaran 2009/2010 Kurikulum SMPN 1 Singajaya tahun 2009 disusun untuk kelas VII, VIII dan
IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan
kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini SMPN 1 Singajaya mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik. Untuk
kurikulum SMPN 1 Singajaya, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
yang harus diberikan kepada peserta didik.
Jumlah mata pelajaran wajib SMP Negeri 1 Singajaya adalah 10 jenis yang terdiri dari :
1) Pendidikan Agama
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Bahasa Inggris
5) Matematika
6) Ilmu Pengetahuan Alam
7) Ilmu Pengetahuan Sosial
8) Seni Budaya
9) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10) Keterampilan/Teknologi Informasi dan komunikasi
2. Muatan Lokal
Muatan lokal yang dibelajarkan di SMPN 1 Singajaya untuk sementara masih mengacu kepada
titipan Propinsi Jawa Barat yaitu Mulok Bahasa Daerah (Sunda) dan Mulok PLH, sementara untuk
Mulok Pilihan yaitu Mulok Tata Boga. Bahasa Sunda dijadikan mulok mengingat Bahasa Wajib
Daerah Jawa Barat mengingat hampir 75% masyarakat yang berada di Jawa Barat dalam
kehidupan sehari-harinya menggunakan Bahasa Sunda. Demikian pula untuk Muatan Lokal
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) hal ini sejalan dengan program Pemerintah Jawa Barat yang
sedang menggalakan Program Gemar (Gerakan Multi Agrobisnis). Tata Boga dijadikan mulok
pilihan mengingat pelajaran tersebut memberikan bekal keterampilan kepada siswa yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (resep masakan).
3. Kegiatan Pengembangan Diri
SMP Negeri 1 Singajaya menetapkan kegiatan pengembangan diri yaitu Pramuka, PMR, Sepak
Bola, Volley dan BP/BK. Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu pada
hari sabtu. Khusus untuk pramuka dilaksanakan tiap jum`at sore dari pukul 14.00 16.00.
program pembiasaan dilakukan melalui kegiatan tadarusan setiap pagi sebelum jam pertama
berupa pembacaan Surat Zuz Amma dan upacara. Kegiatan Pramuka dipilih sebagai materi
kegiatan pengembangan diri mengingat materi Pramuka sangat multi makna untuk penanaman
kedisiplinan siswa baik ketika berinteraksi di sekolah maupun di masyarakat. Demikian pula olah
raga Sepak bola dan Bola volley untuk menggali potensi siswa yang berbakat di bidang olah raga.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban Belajar SMP Negeri 1 Singajaya berdasarkan ketentuan sebagai berikut : Menggunakan
sistem paket. Program pembelajaran melalui (1) tatap muka, (2) penugasan terstruktur, (3)
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Jumlah jam efektif tatap muka per minggu 36 jam. Satuan
waktu tatap muka adalah 40 menit. Jumlah waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur maksimum 50% jumlah waktu kegiatan tatap muka setiap mata
pelajaran yang bersangkutan.
Tabel 2.3
Pengaturan Beban Belajar
Kelas

Satu jam
tatap

Jumlah jam
pembelaran
per

Minggu
efektif per
tahun

Waktu
pembelajaran
per tahun

Jumlah
jam per
tahun (@

Muka
(menit)

minggu

ajaran

40

36

35

VII,
VIII &
IX

60 menit)

1188 jam pel

504 jam

(47520
menit)

5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di SMP
Negeri 1 Singajaya tahun pelajaran 2009/2010 yang berlaku saat ini dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
Tabel 2.4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
MATA PELAJARAN

KKM SMP NEGERI 1


SINGAJAYA
VII

VIII

IX

Pendidikan Agama

71

71

71

Pendidikan Kewarganegaraan

70

71

72

Bahasa Indonesia

62

62

66

Bahasa Inggris

60

61

62

Matematika

60

61

61

IPA

63

64

62

IPS

66

66

67

Seni Budaya

74

65

64

Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan

72

71

72

Teknologi Informasi dan Komunikasi

61

61

60

Muatan Lokal Bahasa Sunda

70

70

70

Muatan Lokal Tata Boga

75

75

75

Muatan Lokal PLH

70

70

70

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP Negeri
1 Singajaya berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut :

Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun.

Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi
(SK) pada semua mata pelajaran.

Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila, (a) memperoleh nilai kurang dari
kategori baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (b) jika peserta didik tidak
menuntaskan KD dan SK lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
sampai pada batas akhir tahun ajaran, dan (c) jika karena alasan yang kuat, misal karena
gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai
kompetensi yang ditargetkan.

Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, KD, dan SK yang
ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya.

Jumlah persentase kehadiran minimal 80%.

b. Kelulusan

Dengan mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 1 Singajaya setelah memenuhi persyaratan berikut,
yaitu :

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganeraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga,
dan kesehatan;

Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

Bila perlu persyaratan jumlah persentase kehadiran dan persyaratan perilaku.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema
hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Meliputi beberapa hal
yaitu :
1.
2.
3.

Kurikulum untuk SMP dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
Dalam kegiatan pembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau jenis keterampilan yang
dapat memberikan jiwa wiraswasta atau bekal untuk hidup siswa yang meliputi :
1). Kecakapan personal, yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi :
SADAR SEBAGAI MAKHLUK TUHAN, maka kita perlu : IBADAH, JUJUR, DISIPLIN, KERJA
KERAS DSB.
SADAR AKAN POTENSI DIRI maka kita perlu : MEMILIH
SADAR SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, MAKA KITA PERLU :: TOLERAN, SALING
MENGHORMATI, GOTONG ROYONG
SADAR SEBAGAI MAKHLUK LINGKUNGAN MAKA KITA PERLU: MEMELIHARA DAN
MEMANFAATKAN LINGKUNGAN DENGAN ARIF.
Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan,
memecahkan masalah.
2). Kecakapan sosial, meliputi :
Kecakapan bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi
dalam budaya loka dan global, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik,
membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat.
3). Kecakapan akademik :
Merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, Menghubungkan variabel, merencanakan dan
melakukan penelitian. Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan personal, kecakapan
sosial dan kecakapan akademik terintegrasi dalam mata pelajaran.
4) Kecakapan vokasional :
Keterampilan yang terkait dengan bidang pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif),
keterampilan bekerja, keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai teknologi informasi
dan komunikasi, dan keterampilan merangkai alat.Materi dan bahan ajar yang mengandung
kecakapan vokasional terdapat pada jenis mata pelajaran keterampilan atau muatan lokal.
Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMP Negeri 1 Singajaya adalah :
1)

1.
2.
3.
4.

1.
2.

Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi dalam mata pelajaran, misalnya :

Pada mata pelajaran bahasa Indonesia , siswa dapat mengarang, berpuisi atau berprosa
yang nantinya siswa dapat menjadi wartawan atau sastrawan yang profesional.
Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung berbagai bentuk kegiatan usaha,
baik dalam keuangan, menghitung besarnya modal usaha, keuntungan dan besarnya penjualan
barang, dan lain-lain.
Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Inggris dengan baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang
Bidang keterampilan yaitu Keterampilan memasak (Tata Boga), siswa dapat memasak
aneka hidangan.
2) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran keterampilan, seperti pada
mata pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Tataboga.
Pada mata pelajaran TIK, siswa memiliki keterampilan dan mampu
mengoperasikan komputer dan jaringan internet dan pada masa mendatang
Pada mata pelajaran Tata boga, siswa memiliki keterampilan memasak yang enak,
menyusun menu masakan, mengatur meja makan dan perangkatnya, dan lain-lain, sehingga pada

masa mendatang siswa dapat membuka usaha warung makan, restoran, katering, pedagang kuekue basah maupun kering,dan lain-lain
8. Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
1.
2.
3.
4.
5.

Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
Pendidikan Berbasis Keunggulan Global SMP Negeri 1 Singajaya adalah Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal SMP Negeri 1 Singajaya adalah : Pencak Silat
dijadikan materi pengembangan diri mengingat adanya beberapa Perguruan (Paguron) Pencak
Silat yang ada di sekitar tempat tinggal siswa.
C. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SMP/MTs
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SMP/MTs./SMPLB/ Paket B bertujuan:
Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
selengkapnya adalah :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SMP/MTs/SMPLB*/Paket B

Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
Menunjukkan sikap percaya diri
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam
lingkup nasional
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara
logis, kritis, dan kreatif
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
D. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dan Standar Kompetensi
Mata Pelajaran (SK-MP)
1. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-kelompok mata
pelajaran:
1)

Agama dan Akhlak Mulia;

2)

Kewarganegaraan dan Kepribadian;

3)

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

4)

Estetika;

5)

Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan
cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yakni:
1)
Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian,
ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2)
Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan: membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan
budaya, dan pendidikan jasmani.
3)
Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan: mengembangkan
logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.
Pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang
relevan
1)
Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
2)
Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk
karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan
ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

masing-masing satuan

Agama dan Akhlak Mulia

Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai
dengan tuntunan agamanya
Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mematuhi aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam
lingkup nasional
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
Menunjukkan sikap percaya diri
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman dalam kehidupan sehari-hari
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Menghargai adanya perbedaan pendapat
Menghargai karya seni dan budaya nasional Indonesia
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Mencari dan menerapkan informasi secara logis, kritis, dan kreatif
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari
Mendeskripsi gejala alam dan sosial
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
Menerapkan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang

9.

Memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa


Indonesia dan Inggris sederhana
10.
Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
4. Estetika
1.
2.
3.
1.
2.

5.

Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi seni


Menghargai karya seni, budaya, dan keterampilan sesuai dengan kekhasan lokal
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
dengan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
Mencari dan menerapkan berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk
menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
2. Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP)
a. Pendidikan Agama Islam
1)
Menerapkan tata cara membaca Al-quran menurut tajwid, mulai dari cara membaca AlSyamsiyah dan Al- Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
2)
Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai dari
iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta Asmaul Husna
3)
Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan
menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah
4)
Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat
wajib maupun shalat sunat
5)
Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat serta
menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara
b. Pendidikan Kewarganegaraan
1)
Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat
istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
2)
Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana
kebatinan konstitusi pertama
3)
Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan
bertanggung jawab
4)
Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945
5)
Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan
rakyat
6)

Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah

7)

Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi

8)

Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya

c. Bahasa Indonesia
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/TV,
dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk
dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel
2)

Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman,


pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan
pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan
drama
3)

Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan
berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel
dari berbagai angkatan
4)

Menulis

Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk,
rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana,

pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi,
dan cerpen
d. Bahasa Inggris
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal
maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam
konteks kehidupan sehari-hari
2)

Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan
report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
3)

Membaca

Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal
maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam
konteks kehidupan sehari-hari
4)

Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan
report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
e. Matematika
1)
Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif, asosiatif,
distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-sifatnya), serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah
2)
Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan dan
pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan
grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah
3)
Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan
pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut),
segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis
singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok,
prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
4)
Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar, diagram,
grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah
5)
Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam
pemecahan masalah
6)

Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

7)
Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai
kemampuan bekerja sama
f. Ilmu Pengetahuan Alam
1)
Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai
prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai,
membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti
yang diperoleh
2)
Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-cara
pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem
3)

Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup

4)
Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan, dan
kegunaannya
5)
Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6)

Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

g. Ilmu Pengetahuan Sosial


1)
Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan

2)

Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusia

3)
Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk
mendapatkan informasi keruangan
4)

Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

5)
Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak PraAksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa
6)
Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan lingkungan
hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7)
Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan, mempertahankan
kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
8)
Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat
penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya
9)
Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian
permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan penduduk, serta
ciri-ciri negara maju dan berkembang
10) Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan peran
Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia
11) Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi
tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya
12) Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
h. Seni Budaya
1. Seni Rupa
a)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar bentuk obyek
tiga dimensi yang ada di daerah setempat
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/ lukis, karya
seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang dikembangkan dari
beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara.
2. Seni Musik
a)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara
perseorangan dan berkelompok.
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara secara
perseorangan dan kelompok
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara
perseorangan dan kelompok
3. Seni Tari
a)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok
terhadap keunikan seni tari daerah setempat
b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok
terhadap keunikan seni tari Nusantara
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok
terhadap keunikan seni tari mancanegara
4. Seni Teater
a)

Mengapresiasi dan bereksplorasi teknik olah tubuh, pikiran dan suara

b)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan pesan moral
seni teater daerah setempat
c)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan pesan moral
seni teater Nusantara
d)
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional, modern dan kreatif
terhadap keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat, Nusantara dan mancanegara

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


1)
Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
2)

Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat

3)

Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung

4)
Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat
sederhana
5)
Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan,
penjelajahan alam sekitar dan piknik
6)
Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta
lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba
j. Keterampilan
1. Kerajinan
a)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan lunak alami
maupun buatan dengan teknik lipat, potong dan rekat serta teknik butsir dan cetak dengan ragam
hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
b)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan jahit dan sulam dengan ragam hias
tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
c)

Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan anyaman dan makrame

d)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan teknik
potong konstruksi dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
e)
Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat dan ukir dengan ragam
hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
2. Teknologi Rekayasa
a)
Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa alat penerangan dan alat yang
menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai)
b)
Mengapresiasi dan menerapkan karya teknologi rekayasa penjernihan air dengan teknologi
mekanis dan teknologi kimia
c)
Mengapresiasi dan membuat benda teknologi rekayasa alat yang berputar secara mekanis
dan digerakkan dengan listrik
3. Teknologi Budidaya
a)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya pemeliharaan dan perawatan hewan
unggas petelor dan bibit hewan unggas
b)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya tanaman obat dan tanaman hias yang
menggunakan media tanah
c)
Mengapresiasi dan menerapan teknologi budidaya ikan air tawar dan ikan hias air tawar di
dalam kolam
4. Teknologi Pengolahan
a)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan manisan basah dan kering bentuk
padat dari bahan nabati
b)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan mentah
nabati dan hewani dengan cara diasinkan
c)
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan nabati dan
hewani dengan cara dikeringkan
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi
a)
Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa
datang
b)

Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer

c)
Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan dokumen
sederhana
d)
Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh
informasi

BAB IV
ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH
A. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
NO
1.

KOMPONEN

KONDISI
IDEAL

KEKUATAN

KELEMAHAN

Memiliki
rata-rata
UASBN SD
6.50

memiliki ratarata UASBN SD


sebesar 5,00
tahun sebelumnya

Masih banyaknya
siswa yang memiliki
nilai di atas rata-rata
tapi tidak melanjutkan
sekolah dengan alasan
biaya transportasi
(jarak).
Masih adanya
anggapan bahwa masuk
sekolah ke SMP harus
dipungut biaya

Motivasi

Memiliki 5 %
input siswa
berprestasi dalam
bidang non
akademik (Qori,
Pidato Islam, dan
Juara Catur)

Kurangnya jumlah
siswa yang memiliki
prestasi dan potensi
dalam bidang akademik

Kehadiran

Motivasi siswa
untuk belajar
cukup Tinggi > 80
%
Kehadiran
siswa cukup tinggi
> 80 %

kehadiran siswa
sangat dipengaruhi oleh
kondisi cuaca
mengingat akses sarana
jalan yang menuju ke
sekolah rusak parah

Peserta Didik

Input

Ketepatan
siswa untuk selalu
tepat masuk kelas
cukup tinggi 95%
NO
2.

KOMPONEN
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan

KONDISI
IDEAL

KEKUATAN

Pengalaman
mengajar rata-rata
diatas 5 tahun

KELEMAHAN

Dari jumlah
20 Pendidik
terdapat 2 %
yang belum
memenuhi
kualifikasi
pendidikan

Dari jumlah
20 Pendidik
terdapat 10 %
yang berlatar
belakang
pendidikan yang
belum sesuai

Belum
semua pendidik
mampu
menggunakan
ICT

Pengalaman
Kerja dari Tenaga
Kependidikan diatas 5
Tahun

Belum
semua Tenaga
pendidik mampu
menggunakan
ICT

Dedikasi kerja
tinggi

Pendidikan

Tingkat
kehadiran guru ratarata 85 %

minimal lulusan SMA

NO
3.

KOMPONEN

KONDISI
IDEAL

Sarana dan
Prasarana

KEKUATAN

Jumlah
ruangan belajar
Sudah memadai

Adanya
perpustakaan

KELEMAHAN

Jumlah WC
belum sesuai
dengan kebutuhan

Jumlah
computer di
laboratorium
computer belum
memadai

Belum ada
jaringan internet.

Belum
memiliki
laboratorium bahasa

Belum
memiliki lapangan
Olah Raga yang
memadai

Belum
dibenteng/di-pagar
Lingkungan terbuka

B. Analisis Lingkungan Sekolah


NO

KOMPONEN

KONDISI
IDEAL

PELUANG

ANCAMAN

1.

Keadaan
Lingkungan
Sekolah

Komite
Sekolah

Komite
memahami
kebijakan sekolah

Kinerja komite
terhambat oleh
keterbatasan waktu

Pemahaman
kebijakan belum
terimplementasikan
dengan program yang
jelas

2.

Dewan
Pendidikan, Dinas
Pendidikan

Membantu
penyampaian
informasi kebijakan

Sosialisasi
kebijakan kurang tepat
waktu

3.

Asosiasi Profesi

Memfasilitasi
peningkatan
profesionalisme guru

Krontribusi
terhadap perumusan
KTSP masih rendah

4.

Sosial Budaya

Lingkungan
masyarakat
termotivasi untuk
melanjutkan sekolah

Kemampuan
ekonomi masih rendah

Jarak tempuh
yang cukup jauh

3. Profil Sekolah
Nama Sekolah
NISS
Tanggal & SK Pendirian
Alamat Lengkap

: SMP Negeri 1 Singajaya


: 201021117059
: 14-08-1965 No. SK : 2812/A-93/65
: Jalan Raya Singajaya Desa Singajaya Kecamatan

Singajaya Kabupaten Garut


Kode POS
Luas Tanah
Luas Belum Dibangun
Luas Sudah Dibangun

: 44173 Tlp/Fax : 081394080962


: 5265.10
m2
: 1638.45
m2
: 3626.65
m2

Status Tanah

: Milik Sendiri

Akta Nomor

: 19/BPN/2006 dari Badan Pertanahan Nasional Prov.

Jawa Barat
Sarana Prasarana

: 1. Kantor

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak )


a. Ruang Kepala

: ..

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


b. Ruang Guru
:

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


c. Ruang TU

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


2. Ruang Belajar
a. Kelas VII

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


b. Kelas VIII

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


c. Kelas IX

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


3. Laboratorium
d. IPA

: ..

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


e. Bahasa

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


f. Komputer

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


4. Mesjid/Mushola

: .

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


5. Perpustakaan

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


6. Pos Satpam

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


7. Toilet

ada / tidak ada (baik / sedang / rusak)


I. Data Siswa
No
.

Tahun
Pelajaran

2005/2006

Jumlah

Ruang

Siswa

Jumlah Siswa
Menurut Usia

Kelas

Rombe
l

Jumla
h

13-15
th

VII

95

81

178

178

VIII

70

56

126

126

IX

65

63

128

128

12

230

200

430

430

> 15
th

2006/2007

VII

103

95

198

198

VIII

95

86

181

181

IX

71

55

126

126

12

269

236

505

505

Jumlah
No
.

Tahun
Pelajaran

Ruang

Siswa

Jumlah Siswa
Menurut Usia

Kelas

Rombe
l

Jumla
h

13-15
th

VII

94

87

181

181

VIII

95

92

187

187

IX

81

60

141

141

12

270

239

509

509

VII

88

90

178

178

VIII

88

80

168

168

IX

89

73

162

162

13

265

243

508

508

VII

114

123

237

237

VIII

80

80

160

160

IX

85

69

154

154

14

279

272

551

551

2007/2008

Jumlah
2008/2009

Jumlah
2009/2010

Jumlah
II. Data Ruang Belajar
. a) Data Ruang Kelas

b) Data Kondisi Ruang

Jumlah
Ruang

Jml
Ruang

Jml

Jml

Ket.

Ruang Yg
Kondisinya

Ruang Yg
Kondisinya
Rusak

Kerusakan

Baik
Ruang Kelas
(asli) (a)
Ruang lainnya
yang
digunakan
untuk/

15

sbg Ruang
Kelas (b)

Ruang Kelas

15

12

Ringan

Perpustakaan

R.Lab. IPA

Keterampilan

Rumah Dinas

Lab. Bahasa

Multimedia

Yaitu ruang :

Jml Ruang
Kelas
seluruhnya
(a+b)

> 15
th

15


III. Angka Mengulang dan Putus Sekolah
No.

Indikator

Tahun Pelajaran

1.

Angka Mengulang

2.

Angka Putus Sekolah

3.

Angka Kelulusan

Rata-Rata

2005/2006

2006/2007

2007/2008

2008/2009

21

13

10

127

126

141

131

49.33

46.33

49.33

Rata-Rata

IV. Angka Kelulusan dan Angka Melanjutkan Sekolah


No.

Tahun Pelajaran

Kelulusan

Melanjutkan

Peserta

Lulus

Lulus

Siswa
Baru

1.

2005/2006

128

127

99.2%

127

40

31.49

2.

2006/2007

126

126

100%

126

48

38.09

3.

2007/2008

141

141

100%

141

55

39.00

4.

2008/2009

153

153

100%

153

75

49.01

131

130

100

130

47.66

36.19

Rata-Rata
V. Data Kepala Sekolah
Nama Lengkap
NIP
Tempat dan Tanggal Lahir

: AHMAD GUNAWAN, BA, S.IP., M.H.


: 131013926 / 19610403 198204 1 006
: Garut, 03 April 1961

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Pangkat dan Golongan

: Pembina / IV a

Tanggal Pengangkatan Kepala Sekolah

: 01 April 2008

SK Pengangkatan Kep. Sekolah


Masa Kerja Kepala Sekolah

: 821/Kep.020-BKD/2008
: 23 Tahun 07 Bulan

Rencana Pensiun

: Tahun 2020

Prestasi

Pendidikan Terakhir

: S2/Ilmu Hukum

Alamat Lengkap

: Jalan Pahlawan Garut

Kode POS

: 44154

Tlp/HP

: 081394080962

vI. Jenis Bantuan


No.

Jenis
Bantuan

Tanggal,
Bulan,
Tahun

Sumber Dana

Besar
Bantuan
(Rp.)

1.

Rehab

10-112005

Dekon

168.000.000

2.

Perpustakaan

15-032006

Subsidi Imbal
Swadaya

3.

RKB

02-082006

Voucher Dikmen

210.000.000

4,

RKB

05-05-

Dekon

167.970.000

75.000.000

Keterangan

2007
5.

Laboratorium
IPA

07-102007

Subsidi Imbal
Swadaya

100.000.000

6.

RKB

25-082008

Imbal
Swadaya /
Mekanisme
Partisipasi
Masyarakat

171.000.000

Jumlah

891.970.00
0

PENETAPAN/PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum SMP Negeri 1
Singajaya ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2009/2010
Ditetapkan/disahkan di

: Singajaya

Pada Tanggal

: 9 Juli 2009

Ketua Komite Sekolah,

Kepala SMP Negeri 1 Singajaya,

ODIK SODIKIN, S.PdI.

AHMAD GUNAWAN, BA, S.IP., M.H.


NIP. 131013926
Disetujui :

Kepala Dinas Pendidikan


Kabupaten Garut,
Drs. H. KOMAR M., M.M.Pd.
NIP. 130409093
,
KATA PENGANTAR
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan
perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan
yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, termasuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah terkait serta Permendiknas
yang terkait pula yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang
berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar
dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi
pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia
Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan,
kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan
dan pengembangan kecakapan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan.
Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan, potensi dan keadaan daerah
dan sekolah.
Dokumen Kurikulum SMP Negeri 1 Singajaya Tahun 2009 ini terdiri atas Buku I yang berisi Latar
Belakang, Landasan, Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Visi, Misi dan tujuan sekolah,
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Muatan Kurikulum, Standar Kompetensi Lulusan,
Kalender Pendidikan, Analisis dan Profil Sekolah. Buku II yang berisi Silabus dari masing-masing
mata pelajaran, beserta Rencana Pembelajaran, KKM, Program Pengembangan Diri dan SK Tim
Penyusun.
Dengan diterbitkannya dokumen ini maka diharapkan seluruh warga sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam memberikan pelayanan pendidikan di sekolah.
Garut, 9 Juli 2009
Ketua Tim Penyusun,
Kepala SMP Negeri 1 Singajaya,
AHMAD GUNAWAN, BA, S.IP., M.H.
NIP. 131013926

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar
.

Daftar Isi

ii

BAB I

PENDAHULUAN .

A.

Latar Belakang

B.

Landasan

C.

Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ..

D.

Visi, Misi dan Tujuan Sekolah.

BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ..

A.

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

1. Kelompok Mata Pelajaran ..

2. Struktur Kurikulum SMP ..

Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran ..

2. Muatan Lokal .

3. Kegiatan Pengembangan Diri ..

4. Beban Belajar .

10

5. Ketuntasan Belajar .

10

6. Kenaikan Kelas, dan Kelulusan .

11

7. Pendidikan Kecakapan Hidup .

11

8. Keunggulan Lokal dan Global ..

14

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

15

BAB III

KALENDER PENDIDIKAN .

26

BAB IV

ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH

29

B.

C.

A. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan


1. Peserta Didik ..

29

2. Tenaga Pendidik .

30

3. Tenaga Kependidikan ..

30

B. Analisis Lingkungan Sekolah


1. Sarana & Prasarana ..

31

2. Keadaan Lingkungan ..

32

3. Dewan Pendidikan

32

4. Asosiasi Profesi .

32

5. Sosial Budaya .

32

6. Profil Sekolah ..

33

LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
3. Silabus
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Program Pengembangan Diri
6. SK Tim Penyusun

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
Alamat : Jalan Raya Singajaya 081394080962
Email : smpnsingajaya1@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
NOMOR : 422/11-SMP/2009

Tentang

PENETAPAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)


SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri I Singajaya :


Menimbang

:1.

Dalam rangka mengimplementasikan UndangUndang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah terkait serta
Permendiknas yang terkait pula yang mengamanatkan
tentang adanya standar nasional pendidikan yang
berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi
lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar
kurikulum oleh pemerintah.
.

1.

Dalam rangka penyempurnaan kurikulum sekolah


guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi
pendidikan secara menyeluruh yang mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, dan
mengembangkan kurikulum sekolah yang sesuai dengan
kebutuhan, potensi dan keadaan daerah dan sekolah.
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar di SMPN 1 Singajaya, perlu
dikembangkan /dirumuskan kurikulum yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan kondisi lingkungan SMPN 1
Singajaya.

1.

Mengingat

:1.
2.
3.
4.
5.
6.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20


Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 36 sampai Pasal 38;
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
SNP Pasal 5 sampai Pasal 18, dan Pasal 25 sampai Pasal
27;
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah;
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Rencana Kerja (Renja) Depdiknas Tahun 2009.
Kalender Pendidikan Propinsi Jawa Barat Tahun

7.
Memperhatikan

2009

Kalender Pendidikan dan jadwal kegiatan SMP


Negeri 1 Singajaya Tahun Pelajaran 2009/2010.
Petunjuk Teknis Penyusunan Kurikulum SMP Tahun 2009.

Memutuskan
Menetapkan
Pertama

Menetapkan nama-nama Tim Pengembang Kurikulum


(TPK) SMP Negeri 1 Singajaya Tahun Pelajaran 2009/2010.

Kedua

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

: Singajaya

Pada Tanggal : 9 Juli 2009


Kepala Sekolah,
AHMAD GUNAWAN, BA, S.IP., M.H.

NIP. 131013926
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
NOMOR : 422/11-SMP/2009
TENTANG
NAMA-NAMA TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)
SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO.

NAMA

JABATAN DINAS

JABATAN
DALAM TIM

1.

Ahmad Gunawan, BA, S.IP., M.H.

Kepala Sekolah

Ketua

2.

Drs. Asep Saepul Hidayat, M.Pd.

Pengawas Pembina

Anggota

3.

Suryana, S.Pd.

PKS Kurikulum

Anggota

4.

Odik Sodikin, S.PdI.

Ketua Komite

Anggota

5.

Agus Kusnadi

Pengusaha Teh

Anggota

Ditetapkan di

: Singajaya

Pada Tanggal : 9 Juli 2009


Kepala Sekolah,

1.

AHMAD GUNAWAN, BA, S.IP., M.H.


NIP. 131013926
PANDUAN PELAKSANAAN
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pendidikan Kesetaraan
(Program Paket A, Paket B dan Paket C)
DIREKTORAT PENDIDIKAN KESETARAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Selebihnya baca di sini .
Pendidikan Kesetaraan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan
mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan
diwujudkan dalam program pengembangan pendidikan menengah. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir,

olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan otonomi perguruan
tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Tujuan Pendidikan Kesetaraan meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan kesetaraan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Berdasarkan Permen Diknas Nomor 14 tahun 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan silabus pendidikan kesetaraan program Paket A, Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas
yang bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan.
KTSP dan silabus pendidikan kesetaraan dikembangkan dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan dan berdasarkan panduan penyusunan KTSP pendidikan kesetaraan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pendidikan kesetaraan mengacu
pada standar nasional pendidikan diantaranya standar isi, standar proses dan standar kompetensi
lulusan.
1.

B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan kesetaraan program Paket A, B, dan C adalah :

1.
2.
3.

Undang-Undang Dasar 1945


Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Instruksi Presiden No. 5 tahun 2006, tanggal 9 Juni 2006 Gerakan Nasional Percepatan
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Mendiknas No. 14 tahun 2007 tentang SI Pendidikan Kesetaraan.
Peraturan Mendiknas No 3 tahun 2008, tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan
Keputusan Mendikbud No. 0131/U/1994 tentang Program Paket A dan Paket B
Keputusan. Mendiknas No. 86/U/2003 tentang Penghapusan UPERS
Keputusan Mendiknas No. 0132/U/2004 tentang Program Paket C
Tujuan
Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi Pemerintah daerah yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya ( Dinas Pendidikan
Prov/Kab/Kota, P2PNFI, BPPNFI, LPMP, BPKB, SKB dan Satuan Pendidikan Nonformal serta
pemangku kepentingan lainnya) dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan
dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan Nonformal yang bersangkutan.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.

1.
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

D. Pengertian
Standar Nasional Pendidikan (SNP); adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
Standar isi; adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Standar proses; adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Kompetensi; adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Standar kompetensi Lulusan; adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
E. Sasaran
Panduan ini ditujukan kepada Pemerintah daerah yang bertanggungjawab di bidang pendidikan
sesuai dengan tingkat kewenangannya ( Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota, P2PNFI, BPPNFI, LPMP,
BPKB, SKB dan Satuan Pendidikan Nonformal,serta pemangku kepentingan lainnya)
BAB II

1.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KESETARAAN


(PROGRAM PAKET A, PAKET B DAN PAKET C)
A. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota
untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu
pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP,
serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk
pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman
pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP .
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.

1.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

1.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

1.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

1.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang
pendidikan.

1.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

1.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

1.

B. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1.

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

1.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik
yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan,
minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

1.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masingmasing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

1.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis
perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan
saling mengisi.

1.

5. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang
berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.

1.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan
di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

1.

7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak
mulia.

1.

8. Dinamika perkembangan global


Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk
hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

1.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang
menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan
kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan
pendidikan Nonformal (peserta didik. komunitas belajar, dan diversifikasi layanan)
C. KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada
tujuan umum pendidikan berikut.

1.
2.
3.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan KTSP pada pendidikan kesetaraan tertuang dalam Permendiknas No. 14
Tahun 2007 tentang Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian


(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran
sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan
beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi Keterampilan
Fungsional dan Kepribadian Profesional termasuk ke dalam isi kurikulum.
1.

1. Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman
pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.

1.

2. Keterampilan Fungsional
Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata pelajaran
keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara terintegrasi
dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri.

1.

3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau
secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.

1.

4. Pengembangan Kepribadian Profesional


Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk
meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian,
tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan. Kemampuan olahhati dan
olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan
budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

1.

Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program
pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri.
Pembelajaran pada pendidikan kesetaraan dilakukan dengan pendekatan induktif, tematik, dan
berbasis kecakapan hidup. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang
menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh
peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan,
penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik.
Satuan Kredit Kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil
belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan
pertimbangan muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran.
Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL program Paket A, Paket B, dan Paket C di
distribusikan per semester.
Satuan Kredit Kompetensi dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur
pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Penentuan dan pengakuan
bobot SKK hasil alih kredit memperhatikan tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar
sebelumnya yang diperoleh melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat penghargaan,
surat keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran, pameran, lomba,
olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi lainnya.
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara peserta
didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan
motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Dengan demikian
kegiatan tatap muka sangat menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang tidak
ditekankan pada transfer pengetahuan dan keterampilan.
Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi
keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang pada gilirannya dapat mewujudkan
kompetensi kecakapan hidup. Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal,
kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional.
Beban Belajar dan Kegiatan Pembelajaran

Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi (SKK) bobot kompetensi yang
harus dicapai peserta didik

Peserta didik wajb mengikuti kegiatan pembelajaran:

1) tatap muka; min 20%


2) tutorial; min 30%
3) mandiri ; max 50%

1.

Prog Paket A Derajat Awal/Tingkatan 1; 102 SKK

setara dengan 17 SKK per semester

Prog Paket A Derajat Dasar/Tingkatan 2; 102 SKK

setara dengan 17 SKK per semester

Prog Paket B Derajat Terampil 1/Tingkatan 3; 68 SKK

setara dengan 17 SKK per semester

Prog Paket B Derajat Terampil 2/Tingkatan 4; 34 SKK

setara dengan 17 SKK per semester

Prog Paket C Derajat Mahir 1/Tingkatan 5; 40 SKK

setara dengan 20 SKK per semester


Prog Paket C Derajat Mahir 2/Tingkatan 6; 82 SKK

setara dengan 21 SKK per semester


6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai sebagai hasil belajar yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju
berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju ketuntasan belajar dari
suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. Tingkat penguasaan kompetensi individu secara
tuntas dalam maju berkelanjutan menentukan jenis dan tingkat kompetensi berikutnya serta
bahan belajar lainnya yang harus ditempuh.
Ketuntasan belajar dicirikan dengan hal-hal sebagai berikut:

1.
2.
3.
1.

Keberhasilan peserta didik menyelesaikan serangkaian tes, baik tes formatif, tes sumatif,
maupun tes keterampilan mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60%.
Tutor mendata setiap keberhasilan tersebut dihubungkan dengan kompetensi dasar dan
standar kompetensi yang ditetapkan oleh kurikulum, tingkat ketercapaian kompetensi ini
sebaiknya minimal 60 sampai 80%.
Ketercapaian keterampilan vokasional atau praktek bergantung pada tingkat resiko dan
tingkat kesulitan. Ditetapkan sebesar 60 sampai 80%.
7. Kenaikan tingkat dan Kelulusan
Kenaikan tingkat dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan tingkat diatur oleh
Direktorat Teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan kesetaraan setelah:

1.
2.

3.
4.
1.

menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
lulus ujian satuan pendidikan nonformal untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
lulus Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan.
8. Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada tingkat mahir 1 setara kelas XI dan XII di SMA/MA. Kriteria penjurusan
diatur oleh direktorat teknis terkait.
D. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan kesetaraan merupakan pengaturan kegiatan pembelajaran dalam satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, hari libur nasional, dan ujian nasional. Kalender pendidikan ini merupakan rambu-rambu
bagi penyelenggara pendidikan kesetaraan untuk mengatur kegiatan pembelajaran yang sesuai
kebutuhan peserta didik.

1.
2.
3.

1.
Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun.
2.
Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan
yang dimiliki masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
3.
Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka
pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga penyelenggara.

4.
5.
6.

1.
1.
2.
3.

4.
Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK
masing-masing kurikulum program pendidikan kesetaraan.
5.
Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan.
6.
Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai dengan prosedur
operasional standar (POS) ujian nasional.
BAB IV
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Prinsip Pengembangan Silabus
Mempertimbangkan beban belajar dengan pola SKK
Memperhatikan Strategi perlaksanaan pembelajaran pendidikan kesetaraan
(tutorial, mandiri)
Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmuan.

1.

Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

1.

Sistematik
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

1.

Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

1.

Mamadai
Cakupan indikator, materi pokok, perngalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup
untuk menunjang pencapian kompetensi dasra.

1.

Aktual dan kontekstual


Cakupan indikator, materi pokok, perngalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan
peristiwa yang terjadi.

1.

Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
10. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor)

1.
1.
2.
3.
1.

B. Unit Waktu Silabus


Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan
Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester,
per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
Implementasi pelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu
yang tersedia pada struktur kurikulum.
C. Pengembang Silabus
Pengembang silabus dilakukan oleh tim pengembang KTSP yang ditetapkan dengan surat
keputusan (SK) kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota pada satuan pendidikan nonformal.

1.
1.

D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


Mengkaji Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagaimana tercantum pada
isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1.

Urutan berdasarkan hierarki kosep disiplin ilmu dan/ tingkat kesulitan, tidak harus selalu
sesuai dengan urutan yang ada di SI.
Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran
Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar
dengan mempertimbangkan :

2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.

standar

Potensi warga belajar


Relevansi dengan karakteristik daerah
Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual warga belajar
Kebermanfaatan bagi warga belajar
Struktur keilmuan
Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
Menganalisis beban belajar

Dalam menganalisis beban belajar perlu diidentifikasi SK/KD yang akan dibelajarkan dengan tatap
muka, tutorial, dan mandiri dengan memperhatikan bobot SKK dari masing-masing SK/KD.
1.

Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar warga belajar, warga belajar dengan tutor, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada warga belajar. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
oleh wartga belajar.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangakan kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut :

1.
2.
3.
4.
1.

1.

Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,


khususnya tutor, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh tutor
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencermninkan pengelolaan pengalaman belajar warga belajar, yaitu kegiatan warga
belajar dan materi.
Merumuskan Indikator pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan prilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangakan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dsan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/ dapat
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Penentuan Jenis Penilaian
Penialaian pencapaian kompetensi dasar warga belajar dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian
dilakuakan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/ produk,
penggunaan protofolio dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penialaian ;

1.
2.
3.
1.

2.

1.

Penialaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.


Penilaian menggunkan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan pesertra
didik setelah mengikuti proses permbelajaran, dan bukan untuk menentukan posisis seseorang
terhadap kelompoknya.
Sistem yang direncanakan adalah Sitem penialaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indiklator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi
dasar yang tewlah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan warga belajar.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaiakan
proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya dibawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.
Sistem penialaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatanj tugas observasi
lapangan maka evaluasi diberkan baik proses (keterempilan proses) misalnya, teknik wawancara,
maupun produk/ hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adal;ah rujukan, ojek dan/ bahan yang digunakan untukj kegiatan pembelajaran,
yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.
Contoh Model Silabus :
Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format yang ada di antara dua format yakni
format tabel dan tidak berdasarkan tabel.

1.

Pengembangan Silabus Berkelanjutan


Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencan pelaksanaan pembelajaran, dilaksankan,
dievaluasi, dan ditindak-lanjuti oleh masinh-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan
hasil evaluasi, hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran) dan evaluasi rencana
pembelajaran.
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan didalam


silabus, tutor harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan
pegangan bagi tutor dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/ lapangan
untuk setiap kompetensi dasar (KD). Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat
hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi
dasar. Langkah-langkah penyusunan RPP sebagai berikut.
1.

1.

1. Mencantumkan identitas
Nama lembaga
Mata pelajaran
Tingkat/ derajat
Setara kelas/ semester
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
Alokasi waktu
Catatan :

RPP disusun untuk satu kompetensi dasar atau lebih

Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dikutip dari lampiran Standar Isi
atausilabus yang disusun tim pengembang KTSP.
2. Merumuskan tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/ dicapai
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah
operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

1.

3. Mencantumkan Materi Pembelajaran


Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi
pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

1.

4. Mencantumkan metode Pembelajaran


Metode dapat diartikan banar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model
atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/ strategi yang
dipilih.

1.

5. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantuymkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/
pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh
rangkaian kegiatan sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunkan urutan sintaks
sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/ pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup tidak harus ada dala setiap pertemuan.

1.

6. Mencantumkan Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dala silabus yanmg dikembangkan
oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rurjukan, lingkungan, media,
narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber
belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalm RPP harus dicantumkan judul buku teks
tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

1.

7. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk materi horisontal atau
vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja dan tugas
rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

1.

B. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTS/Paket B
:
..
Mata Pelajaran

Kelas/ Semester

Standar kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator
Alokasi waktu
1.
2.

..

Tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran

:
:

..
. x . menit ( pertemuan)

3.
4.

Metode pembelajaran
Langkah-langkah- kegiatan pembelajaran
Pertemua I
Pertemuan II
Dst

1.
2.
1.

Sumber belajar
Penilaian

BAB VI
DESKRIPSI TENTANG PERANGKAT PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Perangkat pembelajaran adalah keseluruhan administrasi tentang porogram pembelajaran yang
merupakan pegangan tutor dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagai pegangan tutor,
perangkat pembelajaran adalah produk dari hasil keseluruhan proses pengembangan rancangan
pembelajaran yang siap diterapkan terhadap proses pembelajaran warga belajar.
Sebagai produk utuh dari suatu proses pengembangan rancangan pembelajaran, perangkat
pembelajaran merupakan gambaran penyesuaian dari berbagai aspek termasuk waktu efektif
setahun, yang dialokasikan pada program tahunan, semesteran dari keseluruhan kompetensi
dasar yang akan dicapai yang terdapat dalam standar kompetensi (SI) yang telah dikembangkan
dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1.
1.

B. Hal-hal yang perlu disiapkan sebagai perengkat pembelajaran


Perhitungan Pekan Efektif
Pekan efektif yang dimaksudkan adalah beberapa pekan dalam tahun pelajaran dialokasikan pada
proses pembelajaran. Teknis perhitungan pekan efektif adalah jumlah pekan dalam satu tahun
pelajaran dikurangi pekan yang tidak efektif. Pekan efektif yang diperoleh dari perhitungan
tersebut dialokasikan pada proses belajar mengajat efektif, ulangan per kompetensi dasar mid
semester, ulangan semester dan waktu jedah setiap akhir semester.

1.

Program tahunan
Program tahunan yaitu suatu rencana pelaksaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun pelajaran yang berisi pengalokasian Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
yang ingin dicapai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan pada silabus. Pada dasarnya
program tahunan adalah pembagian jumlah SK dan KS yang akan dicapai kedalam semeseter I
(ganjil) dan semester II (genap).

1.

Program semester
Program semester yaitu pengalokasian waktu dalam satu semester dengan memperhatikan pekan
efektif yang dalam satu semester. Pada program semester paling tidak memuat SK, KD, maetri
pokok, alokasi serta penetapan kapan SK, KD dan materi pokok itu akan dipel;ajari oleh warga
belajar.

1.

Silabus
Dalam perangkat pembelajaran, tutor tentunya memiliki silabus yang telah dikembangkan oleh
tutor sendiri atau bersama dengan tutor pada mata pelajaran sejenis di Forum Tutor Mata
Pelajaran (FTMP), karena silabus adalah acuan yang utama dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penjelasan tentang silabus telah diuraikan pada bab terdahulu.

1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dikembangkan berdasarkan silabus. RPP memuat
identitas yaitu: satuan pendidikan, mata pelajaran, tingkat/derajat, atau setara dengan kelas,
waktu yang digunkan. Selain tiu juga dicantum tujuan pembelajaran, KD, indikator yang ingin
dicapai, materi pokok, media belajar, rincian kegiatan pembelajaran yang dialokasikan pada waktu
efektif setiuap kali pertemuan.
Penjelasan rinci tentang silabus dapt diperhatikan pada bab terdahulu.
BAB VI
PENUTUP
Demikian acuan ini dibuat untuk memudahkan pelaksanaan sekaligus memberikan rujukan teknis
dalam pelaksanaan pengelolaan kelompok belajar Pendidikan Kesetaraan program Paket A, B dan
C. Semua pihak, pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta, organisasi sosial dan keagamaan,
masyarakat, pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik diharapkan dapat berperan aktif
dalam mensukseskan pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai