Anda di halaman 1dari 5

Di sebuah Rumah Sakit Jiwa Magelang , ada seorang pasien yang bernama Tn.

T dirawat di
ruang nakula . Menurut keluarga Tn.T sudah 2 minggu ini tidak mau mandi, badan kotor ,
bau, dan penampilan berantakan. Hal ini dialami Tn.T sejak Tn.T mengalami penolakan
berkali-kali saat ia mendaftar menjadi polisi karena ambisi dan tuntutan dari keluarga yang
memang rata-rata berprofesi sebagai polisi. Semenjak kejadian itu Tn.T mengurung diri di
kamar dan enggan keluar. Ia tidak peduli dengan kondisinya. Hari ini Perawat anjar berniat
untuk melakukan pengkajian kepada Tn.T .
Setelah menyiapkan peralatan, kemudian perawat anjar pun masuk ke ruang Tn.T untuk
melakukan pengkajian.
Perawat
: Ass, Selamat pagi mas T ?
Pasien
: ( Hanya terdiam , dan memalingkan muka ).
Perawat
: Mas, bagaimana keadaan nya hari ini, ? (Menyentuh Pundak )
Pasien
: (Hanya terdiam saja, dan menepis kan tangan perawat ) .
Perawat
: Mas, perkenalkan saya perawat anjar , yang akan merawat mas pagi ini.
Kalau boleh tau mas lebih suka dipanggil siapa?
Pasien
: (pasien hanya memandangi perawat)
Perawat
: Apakah mas tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut
mas sebaiknya kita ngobrol tentang apa? Bagaimana kalau kita ngobrol
Pasien

tentang kebersihan diri?


: (pasien hanya memandangi perawat)

Perawat

: Berapa lama kira-kira bisa ngobrol? mas maunya berapa menit? bagaimana
kalau 10 menit? Bisa?

Pasien

: (pasien masih membisu)

Perawat

: yasudah kalau mas belum mau bercerita kepada saya, besok saya kesini
lagi ya mas.

Beberapa menit kemudian


Perawat anjar melakukan pendekatan kepada Tn.T yang kedua kalinya. Dan diruang
tersebut ternyata ada ibu Tn.T yang menjenguk. Kemudian perawat anjar pun melakukan
pengkajian kepada keluarga Tn.T.
Perawat

: assalamualaikum, selamat pagi Tn.T

eh ada ibu..
Ibu Tn.T

: oh iya ini mba lagi menjenguk anak saya

Perawat

: kebetulan Bu ibu disini, saya perawat anjar. Boleh saya menanyakan


sesuatu tentang Tn.T apakah ibu bersedia soalnya dari kemarin Tn.T
belum mau bicara dengan saya

Ibu Tn.T

: oh iya mba ngga papa silakan

Perawat

: iya Bu terima kasih, Bu maaf ya sebenarnya Tn.T bisa sampai begini


kenapa Bu apakah ada sesuatu hal yang sampai membuatnya begini? ibu
tidak usah khawatir saya bisa menjaga rahasia, Bu?

Ibu Tn.T

: oh iya mba jadi begini anak saya itu dulu pernah mendaftar polisi tapi
sudah 5 kali gagal terus sejak saat itu anka saya menjadi murung, diam
dan tidak peduli dengan kebersihan dirinya, sampai-sampai sudah 2
minggu ini mba dia belum mandi. diseka juga nggak mau mba, saya jadi
bingung mau bagaimana

Perawat

: oh begitu Bu, ya saya akan mencoba bicara dengan Tn.T

Ibu Tn.T

: ya silakan mba

Kenudian perawat anjar mendekati Tn.T yang sedang duduk termenung.


Perawat

: Tn.T, saya tau yang anda rasakan, saya juga dulu pernah mengalami
kegagalan, dulu saya ingin sekali menjadi Polwan saya sudah mencoba 2
kali namun gagal juga, setelah itu juga saya merenung, diam di kamar tapi
saya sadar kalau segala sesuatunya itu sudah ditakdirkan. Saya berfikir
dan merasa kasihan kepada keluarga saya akhirnya saya bangkit dari
keterpurukan itu.

Tiba-tiba Tn.T pun menatap kepada perawat.


Perawat

: mas kenapa kok melihat saya seperti itu, apa ada yang ingin
disampaikan?

Tn.T

: (dengan wajah bersedih dan hampir menangis)


Iya mba, saya ingin bicara

Perawat

:iya mas bicara saja saya akan mendengarkan setiap pembicaraan mas
dan saya juga akan menjaga kerahasiaannya kok

Tn.T

: saya malu dan sudah putus asa mba,

Perawat

: apa yang membuat mas malu?

Tn.T

: Saya malu pada keluarga dan saudara-saudara saya mba, saya sudah 5
kali mendaftar polisi dan selalu gagal, saya tak berguna

Perawat

: mas jangan berkata seperti itu, mas masih muda banyak yang bisa mas
raih kedepannya, mungkin mencoba dibidang lain sesuai dengan
kemampuan mas, sehingga menunjukkan kepada keluarga jika mas itu
mampu dan tidak menjadi polisi bukanlah akhir segalanya.

Tn.T

: Tapi mba itu cita-cita saya sejak kecil semua keluarga saya juga
berprofesi sebagai polisi, saya malu jika saya tidak bisa menjadi seperti
mereka

Perawat

: iya saya tau dan mengerti perasaan mas, tapi tidak semua yang kita
inginkan tercapai, mungkin allah telah merencanakan sesuatu yang lebih
indah untuk mas kedepannya

Tn T

: terdiam

Perawat

: kenapa mas? mas jangan bersedih lagi, masih banyak hal yang masih
bisa mas lakukan, mas harus semangat dan jangan putus asa dalam
menjalani hidup serta harus tetap memperhatikan kebersihan diri mas

Tn T

: terdiam dan menunjuk

Perawat

: Mas pagi ini sudah mandi belum?

Tn T

: Menggelengkan kepala

Pearawat

: kenapa mas ga mau mandi? Kalau sudah mandi kan jadi bersih dan
wangi

Tn T

: Buat apa saya mandi bersih dan wangi? Toh semua itu gak akan merubah
nasib saya

Perawat

: kenapa mas bicara seperti itu? Kan itu kebersihan diri mas
sendiri.bagaimana mas? Sekarang mas mandi yah dibantu oleh ibu mas

Tn T

: iya sus

Perawat

: nah begitu dong mas, mas harus tetap menjaga kebersihan diri mas,
sebelum itu saya perlu menyiapkan pekaian ganti, handuk, sikat gigi,
sampo, sabun dan sisir. Nanti saya dan ibu mas akan membantu mas untuk
mandi

Ibu tn. T kemudian masuk kedalam ruang perawatan tn. T untuk membantu tn, t mandi
Ibu

: ayo nak , kamu harus mandi untuk membersihakan tubuh kamu, sudah 2
minggu kamu gak mandi, badan kamu sangan kotor

Tn. T

: hanya menganggukan kepala

Lalu ibu dan perawat membantu tn t untuk mandi


Perawat

: Sekarang Tn.T siram seluruh tubuh Tn.T termasuk rambut lalu ambil
sampo dan gosokan pada kepala Tn.T sampai berbusa, setelah itu bilas
sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokan diseluruh
tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, lalu keringkan
dengan handuk.

Tn. T tampak kooperatif dan mengikuti setiap instruksi dari perawat


Perawat

: nah sudah selesai..Tn.T bagus sekali melakukannya.

Perawat

: Kan tadi udah mandi, sekarang Tn.T gosok gigi ya ?

Tn. T

: Menganggukan kepala

Perawat

: Sekarang Tn. T gosok gigi ya, ini sikat dan pasta gigi nya , pertama
basahi sikat giginya , lalu tuangkan pasta gigi ke sikat nya. Kemudian
kumur kumur dengan air, sekarang giginya disikat mulai dari depan
sampai belakang, dan arahnya dari arah atas ke bawah. Lalu kumur-kumur
lagi sampai bersih . sekarang kan mandi dan gosok giginya sudah selesai ,
sekarang Tn T pakai baju dan celana nya .

Perawat

: hebat sekali Tn.T

Tn. T pun melakukan apa yang sudah diperintahkan oleh perawat.


Perawat

: bagaimana perasaan Tn.T setelah mandi dan mengganti pakaian? segar


bukan?

Tn.T

: mengangguk

Perawat

: Coba Tn.T sebutkan lagi alat yang digunakan untuk mandi seperti yang
sudah Tn.T lakukan tadi?

Tn.T

: (dengan suara lirih) sabun, sikat, pasta gigi, gayung, air.

Perawat

: Nanti Tn.T lakukan secara mandiri, sesuai jadwal yang sudah kita buat
yaa.
ya sudah saya pamit dulu, besok saya kesini lagi seperti tadi jam 8 pagi
yaa, sampai berjumpa besok ya mas

Tn. T

: Menganggukan kepala dan tersenyum .

Anda mungkin juga menyukai