0 9 02dkfojd02301'$%#$y& &) ( &HSJSNJBCJSDC ( (& Q8e7q9wdkoalsfchs
0 9 02dkfojd02301'$%#$y& &) ( &HSJSNJBCJSDC ( (& Q8e7q9wdkoalsfchs
Ancaman yang muncul akibat perubahan iklim terhadap akses internet dan
telepon merupakan kejadian langka dan negara maju yang mengalami
dampak lebih parah. (Excelcomindo)
VIVAnews - Akses Internet lewat sambungan Wi-Fi serta sarana komunikasi
lain menghadapi ancaman terkait pemanasan global kecuali sejumlah
tindakan diambil untuk melindungi mereka dari temperatur yang terus
meningkat serta cuaca yang semakin memburuk.
Menurut Caroline Spelman, Menteri Negara Lingkungan Hidup Inggris,
temperatur yang lebih tinggi bisa mengurangi jarak pancaran sinyal
perangkat komunikasi nirkabel. Adapun hujan badai bisa mempengaruhi
kehandalan perangkat dalam menangkap sinyal. Musim dingin yang lebih
basah juga akan menyebabkan longsor, merusak tiang pancang, serta kabel
bawah tanah.
Ancaman yang muncul akibat perubahan iklim terhadap akses internet dan
telepon merupakan kejadian langka dan hanya negara maju yang mengalami
dampak lebih parah. Di negara berkembang sendiri, risiko lebih besar yang
dihadapi akibat perubahan iklim hanyalah banjir, musim kemarau, serta
kenaikan permukaan air.
Jika perubahan iklim mengancam kualitas sinyal atau Anda tidak
mendapatkan sinyal karena terjadi fluktuasi ekstrim pada temperatur, maka
Anda akan mengalami kerugian. Ini sangat mendesak untuk kita atasi, kata
menjadi santapan penuh nutrisi bagi anak-anaknya saat mereka masih kecil
dan tinggal di jaring laba-laba induknya.
Hal ini dilakukan oleh induk laba-laba hingga anaknya berusia sekitar satu
bulan.
Setelah sebulan berlalu, induk laba-laba kemudian akan berbaring
terlentang. Tujuannya agar anak-anak laba-laba bisa memanjat tubuhnya
lalu membunuhnya.
Anak-anak laba-laba itu kemudian memanjat tubuh lalu membunuh
induknya. Caranya, mereka menyuntukkan racun dan enzim pencernaan ke
tubuh sang ibu lalu memakannya.
Setelah mereka menyantap induknya, para anak-anak ini lalu berpaling ke
sesamanya untuk saling memakan. Mereka memakan sebanyak mungkin
saudara mereka sebelum meninggalkan jaring laba-laba milik almarhum
ibunya itu.
Netsains.Com - Rokok, bukan hal yang asing lagi bagi kaum laki-laki baik
muda maupun tua. Banyak perokok yang mengalami kesulitan untuk
menghentikan kebiasaannya merokok. Merokok adalah sebuah kebiasaan,
perilaku hidup seseorang. Dengan merokok, mereka mendapatkan
ketenangan, segala masalah yang ada terasa menjadi ringan dengan
menghisap rokok.
Ketenangan yang didapatkan dari menghisap rokok berasal dari Nikotin yang
dikandung oleh Tembakau Rokok. Nikotin ini merangsang otak untuk
memproduksi dopamin, sebuah senyawa yang membuat seorang perokok
mendapatkan efek relaksasi, rasa tenang. Dalam tiap rokok pasti
mengandung Nikotin dengan kadar yang berbeda-beda (tertera di bungkus
rokok). Nikotin ini berasal dari Tembakau Rokok, banyak yang tidak tahu
bahwa disisi lain nikotin ini merupakan Racun syaraf yang potensial, Bahan
baku Insektisida, Karsinogenik dengan menghambat kemampuan tubuh
untuk melawan sel kanker. Dalam kadar yang rendah saja, nikotin dapat
membuat kecanduan pemakainya. Ini yang membuat perokok sulit
melepaskan diri dari rokok.
Selain Nikotin, masih ada Tar. Dia adalah hidrokarbon yang bersifat lengket &
menempel pada paru, bersifat merusak sel paru dan menyebabkan kanker.
Ini salah satu yang menimbulkan flek saat difoto rongsen.
Carbonmonoksida adalah hasil pembakaran tidak sempurna yang dihasilkan
oleh ujung rokok yang disulut api. Carbonmonoksida ini bersifat lebih mudah
mengikat Hemoglobin (senyawa pembawa Oksigen dalam darah) dari pada
Oksigen. Hal ini membuat kadar oksigen dalam darah berkurang karena
Hemoglobinnya lebih mudah terikat dengan Carbonmonoksida. Ini yang
membuat kita merasa sesak bila berada di ruang yang penuh asap rokok.
Di samping itu masih banyak logam berat dan senyawa lain yang dikeluarkan
oleh hasil pembakaran asap rokok. Tercatat ada 4000 bahan kimia yang
dihasilkan, 200 diantaranya beracun dan 43 diantarnya diyakini dapat
menimbulkan kanker. Diantara bahan beracun tersebut adalah Hydrogen
Cyanide (racun hukuman mati, Arsenic (racun semut putih), Acetone
(penghapus cat), Methanol (bahan bakar roket), Napthalene (kabur barus),
Cadmium(dipakai accu mobil, baterai), Toluene (pelarut), Ammonia
(pembersih toilet/lantai), Methane (Gas buang), Butane (bahan bakar korek
api) dll.
Sudah umum diketahui bahwa asap rokok memiliki benzo[a]pyrene dalam
jumlah yang cukup banyak. Benzo[a]pyrene yang dimetabolisme tubuh
dengan cara menambah oksigen ke salah satu cincin molekulnya,
mengubahnya menjadi molekul yang dinamakan epoksi diol. Epoksi diol tidak
dikeluarkan oleh tubuh bahkan masuk ke inti sel, kemudian bereaksi dengan
sel-sel DNA di daerah gen P53. Gen P53 di dalam DNA tubuh manusia
berfungsi sebagai penekan tumor (tumor suppressor). Jika fungsi Gen P53
dimatikan, kemungkinan terjadinya tumor akan meningkat.
Tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat
dicegah di dunia. Tembakau menyebabkan satu dari 10 kematian orang
dewasa di seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun 2006.
Ini berarti rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik. Diperkirakan, 900 juta
(84%) perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi
ekonomi termasuk di Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari
10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu
miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi
rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia.
WHO menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah
perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa di Asia.
Asap rokok 25%-nya dihisap oleh perokok sementara 75%-nya berupa asap
sampingan yang dapat dihirup oleh perokok pasif. Efek buruk asap rokok
bukan hanya dirasakan oleh perokok saja namun juga oleh non perokok yang
menghirup asap rokok.
Pemerintah memberikan peringatan terhadap perokok yang tertera dalam
tiap bungkus rokok. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Tiap bungkus rokok maupun iklan
baik media cetak maupun elektronik harus mencantumkan peringatan
tersebut. Beberapa gangguan itulah yang dapat ditimbulkan oleh efek asap
rokok.
Efek Asap rokok dapat berupa gangguan yang segera (akut) maupun yang
jangka panjang (kronis). Diantara yang akut adalah batuk, sesak dll.
Sedangkan yang kronis adalah kanker, serangan jantung, impotensi,
gangguan kehamilan dan janin seperti peringatan Pemerintah di atas.
Berbagai jenis kanker dapat dipicu oleh rokok, diantaranya adalah kanker
paru (yang tersering), kanker rongga mulut, kanker lambung, kanker usus,
dll. Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami
resiko (dibanding tidak mengisap asap rokok) 14x menderita kanker paruparu, mulut, dan tenggorokan; 4x menderita kanker esophagus; 2x kanker
kandung kemih.
pecandu rokok berat dan mensubsidi biaya obat-obat yang dapat membantu
orang berhenti merokok.
Biaya yang besar untuk program ini sebenarnya berasal dari "tobacco
industry settlement" yang didapat negara bagian New York. Sejarahnya,
jaksa penuntut umum dari 40 negara bagian di AS, dimulai oleh negara
bagian Mississippi, pada pertengahan dekade 1990-an menuntut ganti rugi
yang sangat besar kepada segelintir perusahaan pembuat rokok dan barangbarang tembakau lainnya di AS. Didukung bukti yang kuat dari dunia sains
dan kedokteran, mereka beralasan bahwa rokok adalah candu, asap rokok
sangat membahayakan kesehatan (penyebab kanker) dan rakyat AS banyak
yang meninggal gara-gara merokok. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah
negara bagian untuk menangani para pasien kanker akibat merokok sangat
besar. Dengan alasan inilah mereka menuntut ganti rugi yang tidak sedikit.
Karena ingin menghindari proses hukum yang lama dan berbelit-belit dan
juga karena industri rokok ini takut jika terbukti bersalah di pengadilan
mereka dipaksa membayar ganti rugi yang sangat besar jumlahnya,
akhirnya mereka mengalah dan bersedia berdamai dengan memberikan
settlement berupa uang ke masing-masing negara bagian yang mengajukan
tuntutan.
Banyak sudah riset yang mengungkapkan bahaya asap rokok terhadap aspek
biologis dan kimiawi tubuh manusia. Studi pertama yang dilakukan
dilaporkan di jurnal terkemuka Science edisi bulan Oktober 1996. Gen P53 di
dalam DNA tubuh manusia berfungsi sebagai penekan tumor (tumor
suppressor); jika fungsinya dimatikan, kemungkinan terjadinya tumor akan
meningkat. Sudah umum diketahui bahwa asap rokok memiliki
benzo[a]pyrene dalam jumlah yang cukup banyak. Molekul ini adalah sejenis
karsinogen (agen penyebab kanker) yang berbahaya dan terdapat di dalam
jelaga, yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat
pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya.
Bahaya molekul yang ditemui dalam jelaga ini telah lama diketahui. Banyak
anak yang bekerja sebagai pembersih cerobong asap di London sejak
Kebakaran Besar 1666 (the Great Fire of 1666) terkena kanker testicular.
Benzo[a]pyrene sendiri sebenarnya tidak menyebabkan kanker. Jaringan di
dalam tubuh manusia memetabolisme bahan ini dengan cara menambah
oksigen ke salah satu cincin molekulnya, mengubahnya menjadi molekul
yang dinamakan epoksi diol (diol epoxide). Kegunaan metabolisme ini adalah
untuk membuat benzo[a]pyrene lebih mudah larut di dalam air, sehingga
mudah untuk dikeluarkan dari tubuh.
Sayangnya, strategi untuk mengeluarkan zat yang tak berguna bagi tubuh
ini menjadi tidak karuan untuk benzo[a]pyrene, karena molekul yang
terbentuk, epoksi diol, tidak dikeluarkan oleh tubuh. Malahan, molekul ini
berhasil menemukan cara untuk masuk ke inti sel, kemudian bereaksi
dengan sel-sel DNA. Epoksi cepat sekali bereaksi dengan basa-basa Lewis,
dan struktur DNA memiliki bagian yang merupakan basa-basa Lewis. Di
artikel jurnal Science tersebut, para periset melaporkan bahwa epoksi diol
bereaksi dengan DNA di daerah gen P53 yang diketahui mudah bermutasi.
Banyak kasus kanker paru-paru yang memiliki mutasi gen di daerah gen P53
ini. Kesimpulan laporan hasil riset itu menyatakan bahwa benzo[a]pyrene
dalam asap rokok adalah penyebab langsung mutasi gen yang diketahui
berhubungan dengan kanker paru-paru.
Apa saja bahaya tentang asap rokok dan rokok tersebut mari baca artikel
dibawah ini :
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu
terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun
orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata
dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang
siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok
adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang
macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering
dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya
dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga
uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang
mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh
tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila
pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain
yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum
merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama
dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian
perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap
rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan
terkena penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok
dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari
dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin
akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.