BAB I
MESIN BUBUT
1.1 Prinsip Kerja
Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut adalah merubah energilistrik
menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian ditransmisikan ke mekanisme
gerak mesin bubut. Lebih jelasnya dapat dilihat (Gambar) yang menunjukkan
transmisi gerakan / line of power pada mesin bubut.
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
LATHE MACHINE
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
Membuat Ulir
Pengelasan
Membuat Tirus
Membuat Tepi
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
Membuat silindris
Drilling
Boring
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
10
terlalu
rapuh
dan
HSS
mempunyai hot
resistance yang terlalu rendah. Jenis material ini dibentuk secara tuang menjadi
bentuk-bentuk yang tidak terlampau sulit misalnya tool bit (sisipan) yang
kemudian diasah menurut geometri yang dibutuhkan.Paduan nonferro terdiri dari
4 macam eleman utama adalah sebagai berikut :1. Cobalt : sebagai pelarut bagi
elemen elemen lain2. Krom(Cr) : (10% s.d 35% berat) yang membentuk
karbida.3.Wolfram
(W)
(10%
s.d
25%
berat)
sebagai
pembentuk
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
11
dihasilkan
sekitar
90
oleh
HRC.Ketahanan
aus
dan
ketangguhan
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
12
dibandingkan pahat
sebelumnya.Pahat
ini
bisa
digunakan
untuk
permesinan berbagai jenis baja pada keadaan dikeraskan, besi tuang, HSS, atau
karbida.CBN memiliki afinitas yang sangat kecil terhadap baja dan tahan
terhadap perubahan reaksi kimia sampai dengan kecepatan potong yang sangat
tinggi. Saat ini, pahat CBN sangat mahal sehingga pemakaiannya sangat terbatas
yang
mengadung
finish
besi
(ferros).
cutting
bagi
Cocok
untuk
benda
ultra
kerja
high
nonferro
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
13
Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80 dan sudut-sudut bebas
lainnya sebagaimana gambar,dan pembubutan uini dimulai dari kiri ke kanan
mendekati cekam bubut.
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
14
5. Pahat Alur.
Pahat alur digunakan untuk membuat alur sejajar, mata potong pahat lebih
lebar dan lebih tebal dari badannya agar pahat tidak terjepit pada waktu
dipergunakan.
LATHE MACHINE
15
8. Pahat Kuku.
Pahat kuku adalah jenis pahat yang dipergunakan untuk memperbaiki
kesalahan waktu pemakanan pertama mengebor (titik pusat pengeboran meleset).
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
16
9. Pahat Diamon.
Pahat diamon adalah jenis pahat yang dipergunakan untuk membuat alur
yang berbentuk V pada logam, menghaluskan sudut-sudut bagian dalam serta
menyikukan sudut-sudut alur bagian dalam.
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
17
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
18
saat
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
19
2. Follow rest
Digunakan untuk membantu memegang benda kerja dengan diameter
relatif kecil dan relatif panjang. Dipasang pada eretan melintang/cross slide
sehingga ikut bergerak sepanjang bed mesin..
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
20
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
21
las / elektroda
sehingga
bisa
dipastikan bahwa
sambungan yang diperoleh antara kedua material yang dilas adalah sambungan
yang
LATHE MACHINE
22
digunakan diberbagai
bidang
teknik
terutama
untuk keperluan
terak),
(dissimilar)
dapat
menyambung
dua
buah
logam
yang berbeda
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
a
b
23
Satu benda kerja diputar dan benda lain dalam keadaan diam.
Kedua benda kerja saling disentuhkan permukaannya dan gaya aksial diberikan
untuk memulai proses pengelasan.
LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR 1
LATHE MACHINE
24
BAB II
POWER HACK SAW
2.1
2.2
POWER HACK
SAW
25
3
11
12
POWER HACK
SAW
26
2.3
POWER HACK
SAW
27
BAB III
MESIN SEKRAP
3.1 Prinsip Kerja mesin sekrap
Crank wheel
Rocker arm
Connecting road
SHAPING
MACHINE
28
3.2 Bagian bagian MesinSekrap
4
11
10
5
12
13
SHAPING
MACHINE
29
9. Tombol On-Off
10. Pengatur jarak langkah
11. Eksentrik penggerak
12. Eretan meja arah
13. Eretan meja arah tegak
3.3 Macam-macam Mesin Sekrap
1. Mesin Sekrap Datar atau Horizontal (Shaper)
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal.Benda
kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak
daya.Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda
kerja melakukan gerakan ingsutan.Panjang langkah maksimum sampai 1.000
mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.
serta
untuk
pengerjaan
permukaan-permukaan
yang
sukar
dijangkau.Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR 1
SHAPING
MACHINE
30
memerlukan pemotongan vertikal.Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara
vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang.
Mesin jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini
bisa dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar.
SHAPING
MACHINE
31
3.4 Fungsi Mesin Sekrap
Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana.Biasanya digunakan
dalam ruang alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua
buah untuk prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat
bubut. Proses sekrap tidak terlalu memerlukan perhatian/ konsentrasi bagi
operatornya ketika melakukan penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan
adalah mesin sekrap horizontal.Selain itu, ada mesin sekrap vertikal yang biasanya
dinamakan mesin slotting/slotter. Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap
(shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil,
sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.
3.5 Macam-macam pahat sekrap
Menurut bentuknya yaitu:
a
SHAPING
MACHINE
32
Pahat sekrap datar memiliki ujung pahat yang sudutnya 180. Artinya mata
pahatnya berbentuk datar, sehinggga pada saat menyerut benda kerja,
hasilnya akan datar sesuai garis sumbu.
SHAPING
MACHINE
33
Pahat sekrap sisi datar memiliki mata pahat yang sudutnya 180. Pahat ini
digunakan untuk mengetam tegak
Gambar 3.14 Pahat Sekrap Masuk Ke Dalam atau Pahat Sekrap Masuk Ke Luar Lurus
Sumber : Faried Pradhana (2015)
J.) Pahat Sekrap Masuk Ke Dalam atau Pahat Sekrap Masuk Ke Luar Diteruskan
Gambar 3.15 Pahat Sekrap Masuk Ke Dalam atau Pahat Sekrap Masuk Ke Luar
Sumber : Faried Pradhana (2015)
SHAPING
MACHINE
34
BAB IV
MESIN BOR
4.1 Prinsip Kerja Mesin Bor
Mesin Bor mempunyai prinsip kerja yang sama dengan mesinmesin lainnya,
yaitu:
1. Main Drive
Motor listrik biasa dipakai sebagai penggerak utama pada mesin bor.Putaran pada
motor listrik di transmisikan melalui porosnya ke mekanisme pengatur putaran mesin
berupa pasangan puli bertingkat yang dihubungkan dengan Vee Belt. Dari puli
bertingkat,putaran diteruskan ke spindle mesin.Pada spindle terdapat tool post
sebagai pemegang mata bornya.
2.
Feed Drive
Feed drive merupakan gerakan pemakanan mata bor pada benda kerja. Gerakan ini
dilakukan secara manual pada mesin-mesin bor yang sederhana dengan cara
memutar drilling lever sehingga mata bor bergerak ke arah benda kerja.
3
1
DRILL MACHINE
35
1. Base
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak
paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat
karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2. Column (tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur
atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
3. Table (meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja
kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan
yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada
ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa
diputar 360
pengunci (tableclamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang
dibutuhkan. Untukmenjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang
diletakkan di atas meja.
4. Drill (mata bor)
Suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling
sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran
serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut
sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah
diameter bor. Bidangbidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga
membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang /
mencekam mata bor.
6. Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
7. Handle
Untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja
( memakankan).
DRILL MACHINE
36
8. Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya
mulai dari kabel power dan kabel penghubung ,fuse / sekring, lampu indikator,
saklar on/off dan saklar pengatur kecepatan.
1.3 Macam-macam Mesin Bor
1. Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas
sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor
listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar
yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan
bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat
pengeboran.
DRILL MACHINE
37
kebutuhan. Meja dapat diputar 360 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada
batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan
engkol.
DRILL MACHINE
38
DRILL MACHINE
39
DRILL MACHINE
40
Reaming
Reaming adalahcara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya
DRILL MACHINE
41
4. Counter boring
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan.
Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan
kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut.
DRILL MACHINE
42
DRILL MACHINE
43
Digunakan untuk material yang keras tetapi rapuh. Mata potong dapat
diganti-ganti.
5. Mata bor satelit
Digunakan untuk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan. Mata
bornya mempunyai bentuk segitiga dan terbuat dari baja campuran yang tahan panas.
Yulia Darmala Sakti (2010)
4.6 Jig & Fixture
a. Jig
Jigdidefinisikan sebagai peralatan khusus yang memegang, menyangga
atau ditempatkan pada komponen yang akan dimesin. Alat ini adalah alat bantu
produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang
benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig
biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata
gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya. Pada dasarnya, jig yang kecil
tidak dibaut/dipasang pada meja kempa gurdi (drill press table). Namun untuk
diameter penggurdian diatas 0,25 inchi, jig biasanya perlu dipasang dengan
kencang pada meja.
DRILL MACHINE
44
DRILL MACHINE
45
BAB V
MESIN LAS
5.1
Pengertian Pengelasan
Berdasarkan definisi DIN (Deutche Industrie Normen) las adalah penyambungan
logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.Dari definisi tersebut
dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa
batang logam dengan menggunakan energi panas.
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan
besi dengan cara membakar.
Sedangkan menurut maman suratman (2001:1) mengatakan tentang pengertian
mengelas yaitu salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen denaga
menggunakan tenaga panas.
Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat
dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan definisi las adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau
cair ". Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam
dengan menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya
disertai dengan tekanan dan material tambahan (fillermaterial).
5.2 Klasifikasi Las
WELDING
MACHINE
46
a. Las busur listrik
WELDING
MACHINE
47
Las baut pendasi berguna untuk menyambung bagian suatu konstruksi baja
dengan bagian yang terdapat di dalam beton (baut angker, shear connecter, dll).
5) ERW (Electric Resistant Weld)
Las tahanan listrik dengan tahanan yang besar panas yang dihasilkan oleh
listrik menjadi sedemikian tingginya sehingga mencairkan logam yang akan di
las.
6) EBW (Electron Beam Welding, electron bombardment)
Las pemboman elektron adalah suatu pengelasan yang pencairan
disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari suatu berkas loncatan elektron yang
dikonsentrasikan/dimampatkan dan diarahkan pada benda yang dilas.
b. Las berdasarkan panas dari kombinasi busur nyala listrik dan gas kekal
(Inert)
1. GMAW (Gas Metal Arc Welding)
Nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik. Sebagai pelindung
oksidasi dipakai gas pelindung yang berupa gas kekal (inert) atau CO 2. Bahan
penambah dan gas pelindung berasal dari satu moncong pistol las MIG.
2. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) atau TIG (Tungsten Inert Gas)
Pengelasan dengan memakai busur nyala yang dihasilkan oleh elektroda
tetap terbuat dari tungsten.
3. PAW (Plasma Arc Welding)
Sejenis GTAW hanya saja bahan gas pelindungnya berbeda, yakni campuran
antara argon, nitrogen (zat lemas) dan hidrogen (zat air) yang lazim disebut
plasma.
4. EGW (Electro Gas Welding)
Jenis las MIG yang otomatis dan hanya dipakai untuk posisi pengelasan
vertikal.
c. Las berdasarkan panas dari pembakaran campuran gas
1. OAW (Oxy Acetylene Welding)
sejenis las gas yang lazim disebut las karbit atau las autogen. Panas didapat
dari hasil pembakaran gas acetylene (C2H2) dengan zat asam(O2)
d. Las berdasarkan ledakan dan reaksi eksotermis
1. EXW (Explosion weld atau CAD weld)
Las yang sumber panasnya didapat dengan meledakan obat mesiu yang
dipasang dalam suatu mold/cetakan pada bagian yang disambung sehingga
terjadi pencairan bahan pada bagian tersebut dan mengisi cetakan yang tersedia
2. TW (Termit Welding)
Las yang mempergunakan proses reaksi kimia eksotermis yang
menghasilkan suhu yang sangat tinggi untuk melebur metal yang di las.
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR 1
WELDING
MACHINE
48
5.3.2
WELDING
MACHINE
49
Elektroda
Elektroda yang dipergunakan pad alas busur mempunyai perbedaan
komposisi selaput maupun kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput.
Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi,
semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm
dengan panjang antara 350 sampai 450 mm
Welding Mask
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR 1
WELDING
MACHINE
50
fungsi dari helm ini untuk melindungi mata pengguna dan daerah sekitar
wajah maupun kepala.Jadi salah satu pelengkapan welding ini harus di pakai saat
melakukan pengelasan. Untuk welding safety helmet di desaint 2 bentuk untuk
daerah wajah saja dan full face yang melindungi seluruh kepala
Tang Massa
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat
dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi
dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat
yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
Pemegang Elektroda
Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda.
Ini terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat
(biasanya dari embonit).
WELDING
MACHINE
51
Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus
dengan karet isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu :
a.Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan
elektroda.
b. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja.
c. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan
lisrtik dengan pesawat las.
WELDING
MACHINE
52
sampai 250 ampere. Dilengkapi dengan sistem kontrol, penggulung kawat gas
pelindung, sistem pendingin dan rangkaian lain. Sumber tenaga untuk Las MIG (
metalinertgas) merupakan mesin las bertegangan konstan. Tenaga yang
dikeluarkan dapat berubah-ubah sendiri sesuai dengan panjang busur. Panjang
busur adalah jarak antara ujung elektroda kebenda kerja. Panjang busur ini bisa
distel. Bila busur berubah menjadi lebih pendek dari setelan semula, maka arus
bertambah dan kecepatan kawat berkurang. Sehingga panjang busur kembali
semula. Sebaliknya bila busur berubah menjadi lebih panjang, arus berkurang,
kecepatan kawat elektroda bertambah. Dengan sistem otomatis seperti ini, yaitu
mesin yang mengatur sendiri, maka panjang busur akan konstan dan hasil
pengelasan akan tetap baik.
WELDING
MACHINE
53
feederunit)
adalah
alat/
perlengkapan utama pada pengelasan dengan MIG (metal inert gas). Alat ini
biasanya tidak menyatu dengan mesin las, tapi merupakan bagian yang terpisah
dan ditempatkan berdekatan dengan pengelasan. Fungsinya adalah sebagai
berikut :
a. Menempatkan rol kawat elektroda
b. Menempatkan kabel las (termasuk welding gun dan nozzle) dan sistem
saluran gas pelindung.
c. Mengatur pemakaian kawat elektroda.
d. Mempermudah proses/penanganan pengelasan dimana wire feeder
tersebut dapat di pindah-pindah sesuai kebutuhan.
WELDING
MACHINE
54
yang dipakai untuk keperluan mengelas, terdiri dari kabel yang dihubungkan
dengantanglas dan benda kerja serta kabel- kabel control.
Inti Penggunaan kabel pada mesin las hendaknya disesuaikan dengan
kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil diameter kabe latau
makin panjang ukuran kabel, maka tahanan / hambatan kabel akan naik ,
sebaliknya makin besar diameter kabel dan makin pendek maka hambatan akan
rendah. Pada ujung kabel las biasanya dipasang sepatu kabeluntuk pengikatan
kabel pada terminal mesin las dan pada penjepit elektroda maupun pada penjepit
masa.
4. Regulator gas pelindung
Fungsi utama dari regulator adalah untuk mengatur pemakaian gas.
Untuk pemakaian gas pelindung dalam waktu yang relatif lama, terutama gas CO2
diperlukan pemanas (heater-vaporizer) yang dipasang antara silinder gas dan
regulator. Hal ini diperlukan agar gas pelindung tersebut tidak membeku yang
berakibat terganggunya aliran gas.
WELDING
MACHINE
55
WELDING
MACHINE
56
dimana arus belum dialirkan.Waktu proses ini disebut waktu tekan. Setelah itu arus
dialirkan ke elektroda sehingga timbul panas pada pelat di posisi elektroda sehingga
terbentuk sambungan las.Waktu proses ini disebut waktu las.
Setelah itu arus dihentikan namun tekanan tetap ada dan proses ini disebut
waktu tenggang. Kemudian logam dibiarkan mendingin sampai sambungan menjadi
kuat dan tekanan dihilangkan dan pelat siap dipindahkan untuk selanjutnya proses
pengelasan dimulai lagi untuk titik yang baru.
5.5.2
Gambar 5.18 Bagian Utama Mesin Las Titik Krisbow Spot Welder
Sumber : Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin FT-UB (2015)
Keterangan :
1.
Main regulator
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR 1
WELDING
MACHINE
57
2.
3.
Electrode
Elektroda adalah bagian mesin las titik yang di gunakan untuk mengelas plat yang
ketebalan maksimal plat adalah 2 mm. Elektroda ini terbuat dari kuningan. Pada
ujung elektroda kita menggunakan logam tembaga, karena tembaga sebagai
penghantar arus listrik yang baik. Kuningan yaitu terbuat dari paduan logam
tembaga dan logam sengdengan kadar tembaga antara 60-96 % berat.
4.
Foot Pedal
Untuk melakukan eksekusi pengelasan.
WELDING
MACHINE
58
4. Carbon-steel/ Stainles-steel changer.
Untuk memilih material yang akan di las.
5. Change over switch.
Untuk memilih tegangan input.
WELDING
MACHINE
59
Sumber : Slide presentasi materi kuliah proses manufaktur 1 oleh bapak Sugiharto
S.T.,M.T. 2011
Fluks merupakan bahan kedua setelah elektrode yang digunakan dalam
pengelasan. Fungsi fluks yaitu :
a. Fluks memfasilitasi penyalaan busur dan meningkatkan intensitas dan
stabilitas busur
b. Fluks menimbulkan gas untuk melindungi busur, fluks akan terurai dan
menimbulkan gas CO2,CO,H, dan sebagainya yang mengelilingi busur.
Hal ini menjaga bentuk butiran logamdan cairan teroksidasi atau nitrasi
yang disebabkan oleh kontak dengan atmosfer.
c. Slag / terak melindungi logam las dan membantu pembentukan rigi,
selama pengelasan, fluks mencair menjadi terak yang melindungi cairan
dan rigi las dengan cara menutupinya.
d. Fluks menghaluskan kembali logam las dengan deoksidasi, bila
pengelasan dilaksanakan pada udara terbuka, logam las tidak bisa
terhindar dari oksidasi walau penimbul gas dan pembentuk terak
digunakan.
e. Fluks perlu ditambahi elemen campuran kelogam deposit, elemen
campuran yang tepat yang ditambahkan dari fluks untuk endapan
logam akan meningkatkan ketahanan terhadap korosi, panas dan abrasi.
f. Serbuk besi dalam fluks meningkatkan laju pengendapan dan efisiensi
pengoperasian.
g. Fungsi isolasi, fluks memberikan isolasi listrik yang baik.
Fluks terdiri dari biji alam, serbuk dan oksida perekat,karbonat,silikat, zat
organik dan berbagai zat bubuk lainnya kecuali untuk logam, dicampurkan pada
perbandingan yang spesifik. Campuran ini ditempelkan/ disalutkan ke kawat inti
dengan menggunakan air kaca sebagai perekat dan dikeringkan.
Tabel 5.2 Komponen utama fluks dan fungsinya
WELDING
MACHINE
60
WELDING
MACHINE
61
WELDING
MACHINE
62
WELDING
MACHINE
63
dilakukan mengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka
diperlukan las kancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai
pengelasan pada jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 6 dan kemudian
dilanjutkan dengan posisi jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 3. Gerakan
elektrode untuk posisi root pass (las akar) adalah berbentuk segitiga teratur
dengan jarak busur kali diameter elektrode.
Pengelasan turun
Biasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak serta
gas bumi. Alasan penggunaan las turun lebih menguntungkan dikarenakan
lebih cepat dan lebih ekonomis.
WELDING
MACHINE
64
a. Arus yang terlalu tinggi
b. Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi
c. Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat
d. Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur
WELDING
MACHINE
65
a. Memperpendek nyala busur
b. Arus disesuaikan dengan prosedur yang ditentukan
c. Menggunakan baja dengan kandungan belerang rendah
d. Mengurangi kelembabpan dengan cara memberikan pre-heat
e. Meningkatkan kebersihan material dengan cara digerinda terlebih dahulu
f. Hindari pendinginan terlalu cepat
C. Pengerutan Benda Kerja
Penyabab pengerutan benda kerja adalah sebagai berikut:
a. Pemanasan yang berlebihan
b. Take welding yang kurang kuat
WELDING
MACHINE
66
b. Busur las terlalu jauh
c. Electrode menyerap uap
Turunkan arus
Sesuaikan panjang busur (1x diameter elektroda)
Keringkan kembali elektroda atau pergunakan yang sudah di oven
Retak manik
Penyebab retak manik adalah sebagai berikut:
a. Penahan terlalu kuat
b. Electrode menyerap uap
c. Terlalu banyak unsur paduan dalam logam induk
d. Pendinginan terlalu cepat
e. Terlalu banyak belerang dalam logam induk
f. Terdapat oksigen dan hydrogen
g. Terdapat pasir atau debu pada daerah logam
Cara mengatasi adalah sebagai berikut:
a. Ganti urutan pengelasan
b. Keringkan kembali elektroda
c. Pemanasan awal harus dilakukan dan gunakan low hydrogen
d. Panaskan mula dilakukan dan gunakan low hydrogen
e. Pakai elektroda low Hydrogen
WELDING
MACHINE
67
e. Sudut elektroda salah
WELDING
MACHINE
68
d. Welding gap harus cukup
e. Permukaan kampuh harus benar-benar bersih
f. Kecepatan pengelasan harus sesuai prosedur
I. Retak Dingin pada Bahan Las (cold cracking)
Penyebab retak diningin pada bahan las :
a.
b.
c.
d.
e.
akan
dilas,
sehingga
terjadi
pendinginan.Cara
mengatasi
dengan
menggunakan elektroda las low hidrogen yang mempunyai sifat tegang yang relatif
tinggi.
WELDING
MACHINE
69
- kekuatan yang diinginkan
Macam-macam bentuk kampuh:
1. kampuh tepi
2. kampuh I
3. kampuh T
4. kampuh V
5. kampuh K
6. kampuh X
7. kampuh U
8. dan sebagainya
5.10 Tipe Sambungan Las
Sambungan las diklasifikasikan menurut konstruksi lasnya seperti butt joint, Tjoint, corner joint, split joint, lap joint, edge joint dan flange joint.
a. Sambungan Buntu (Butt joint)
Butt joint terdiri dari dua bagian logam yang disusun sejajar. Pada
pengelasan baja, sambungan dengan penetrasi penuh di celah sambungan disebut
juga butt joint walaupun posisi dua logam tidak sejajar pada bidang yang sama.
huruf
terdiri
dari
dua
bagian
yang
WELDING
MACHINE
70
pinggir
WELDING
MACHINE
71
(a)
(b)
Gambar 5.35 Sambungan (a) Lap joint dan (b) joggled lap joint
Sumber : Lukas Okta Prasetyawanto (2015)
e. Sambungan Sisi (Edge joint)
Sambungan sisi terdiri dari lebih dari dua bagian yang dilas, bagian
pinggir sambungan dilas dengan ketebalan yang tipis. Sambungan ini dapat
menggunakan tipe las groove weld, flare groove weld, seam weld, edge weld.
Ini
terdiri dari
double-spliced
joint dan
single-spliced
joint.
WELDING
MACHINE
72
Sumber : Lukas Okta Prasetyawanto (2015)
g. Sambungan Flange (Flange joint)
Flange joint terdiri dari dua bagian, setidaknya salah satunya memiliki
bentuk tepi bengkok. Hal ini diaplikasikan pada pembuatan atap yang terbuat dari
stainless steel atau paduan titanium dan tangki penyimpanan LNG. Sambungan ini
dapat menggunakan tipe pengelasan filled weld, flare weld, edge weld.
WELDING
MACHINE
73
c. Daerah Pengaruh Panas (Head Affected Zone/HAZ)
Adalah logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses
pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan yang cepat.
Pada proses pengelasan akan muncul permasalahan pada weld pool yang akan
mempengaruhi kehomogenan weld pool itu sendiri yang nantinya akan menjadi salah
satu faktor terjadinya korosi. Homogenitas pada kolam las dapat dipengaruhi oleh
konveksi, konveksi ini akan menyebabkan sirkulasi pada logam cair sehingga terjadi
pencampuran pada kolam las. Faktor-faktor yang mempengaruhi homogenitas dari
kolam las antara lain:
1.
Pemisahan (Segregation)
Terdapat tiga jenis pemisahan di dalam logam lasan, yaitu pisahan makro,
pemisahan gelombang, dan pemisahan mikro. Pemisahan makro adalah perubahan
komponen secara perlahan-lahan yang terjadi mulai dari sekitar garis lebur menuju
ke garis sumbu las, sedangkan pemisahan gelombang adalah perubahan komponen
karena pembekuan yang terputus yang terjadi pada proses terbentuknya gelombang
manik las. Kemudian pemisahan mikro adalah perubahan komponen yang terjadi
dalam satu pilar atau dalam bagian dari satu pilar.
2.
3.
Unmixed Zone
WELDING
MACHINE
74
Unmixed zone pada weld pool terbentuk pada daerah fusion boundary (batas
las) yang dikelilingi partially melted zone Logam cair di daerah ini cenderung diam
akibat gesekan dengan daerah solid.Unmixed zone merupakan daerah yang rentan
terhadap kegagalan mekanik terutama serangan korosi karena komposisi pada
daerah unmixed berbeda dengan daerah yang lainnya pada weld pool yang
mengalami sirkulasi. Daerah ini tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dikurang.
WELDING
MACHINE
75
BAB VI
MESIN MILLING
6.1 Prinsip Kerja Mesin Milling
1. Main Drive
Fungsi utama dari main drive adalah untuk menggerakkan spindle yang terletak
pada arbor.Putaran dari motor listrik
kearah longitudinal, maka benda kerja akan terpotong oleh milling cutter.
6.2 Bagian-bagian Mesin Milling
Pada dasarnya mesin milling mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
5
7
2
1
4
MILLING
MACHINE
76
3. Table
Table terletak diatas saddle,dan mempunyai fungsi sebagai tempat benda
kerja.Table dapat digerakkan kerarah longitudinal.
4. Knee
Knee atau lutut adalah tempat kedudukan saddle,dan knee dapat digerakkan
kearah vertikal (naik/ turun) dengan diatur oleh poros berulir yang
menopangnya.
5. Over arm
Merupakan penopang ujung poros frais yang secara umum ditemukan pada
mesin milling horizontal. Bagian ini menentukan penyetelan posisi arbor pada
maksimum panjang arbor tersebut dan meng-klemnya pada posisi yang
diinginkan.Overarm terletak diatas base secara horisontal.
6. Spindle
Spindle menyediakan tenaga bagi putaran pisau frais dengan menyalurkannya ke
arbor. Spindle merupakan poros utama mesin milling.
7. Arbor
Arbor adalah tempat kedudukan pahat / pisau frais.
8. Index dividing head
Merupakan alat yang digunakan untuk memutar / membagi benda kerja
melalui besar sudut tertentu,sehingga menghasilkan pemotongan dengan jarak
yang sama.
9. Gear box
Gear boxmerupakan sistem transmisi yang berfungsi untuk mengatur kecepatan
putar pahat.
MILLING
MACHINE
77
6.3 Macam-macam Mesin Milling
a. Berdasarkan posisi cutting tool
1. Vertical milling machine EMCO F3
: Emco F3
Produksi
Motor
Power
: 1,1/1,4 Kw
Speed
: 1400/2800 rpm
Spindle speed (rpm) : 80 -160 245 360 490 - 720 1100 2200
3. Universal milling machine X6328B
MILLING
MACHINE
78
Type
: X6328B
: 28 mm
: 10 mm(cast iron)
: 20 mm
: 80 5440(V) /38-1310(H)
Table dimensions
: 1120 x 260 mm
Table travel
: 600 x 270 mm
Main motor
: 3 HP
Overall dimensions
4.
Type
: X5012
Produksi
: Jiangsu - China
: 125 x 500 mm
: 120-1830 rpm
: 1.5 kW
MILLING
MACHINE
79
b. Mesin Milling Khusus
1. Mesin Milling Copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan
yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk
membuat bentukan yang sama
MILLING
MACHINE
80
MILLING
MACHINE
81
6.4 Jenis-jenis Pemotongan pada Mesin Milling
1. Climb milling
Climb milling adalah proses pengerjaan benda dengan menggunakan mesin
milling, dimana arah mata pahat dari pahat milling mengarah masuk/ke dalam
bendakerja. Benda yang dikerjakan dengan metode ini cenderung memiliki hasil yang
lebih halus daripada dengan metode konvensional. Pengerjaan benda dengan metode ini
juga menyebabkan ketebalan benda gaya yang dialami pahat ketika mengenai benda
kerja menjadi berkurang sehingga umur pahat menjadi lebih panjang. Tapi metode ini
hanya bisa digunakan pada mesin milling yang kokoh atau sedang dalam kondisi baik.
b.
c.
kelebihan metode ini bisa digunakan di hampir semua jenis mesin milling.
Kelebihan conventional milling:
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR 1
MILLING
MACHINE
82
a. Pemakanan lebih cepat daripada climb milling
b. Bisa dipakai untuk semua jenis
mesin Kekurangan conventional
milling:
a. Hasil permukaan kurang baik
b. Umur cutter kurang lama
MILLING
MACHINE
83
lebar.
MILLING
MACHINE
84
MILLING
MACHINE
85
MILLING
MACHINE
86
helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi potong cutter,
sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup besar
Chuck
Stopper Pin
Index Crank
Index Plate
Gambar 6.23 Index Dividing Head
Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin FT - UB
Alat ini sangat penting khususnya di waktu membuat segi yang sama sisi pada
suatu batang bulat, misalnya segi 4, 6, 8 dan seterusnya atau diwaktu membuat gigi-gigi
MILLING
MACHINE
87
untuk roda gigi. Di dalam alat ini terdapat roda gigi cacing yang bergigi 40 atau 60.
Yang digunakan dalam praktikum ini adalah yang bergigi 60. Roda gigi ini diputar oleh
poros yang berulur cacing. Perbandingan putaran antara poros dan roda gigi tersebut
adalah 60:1, sehingga apabila poros diputar 60 kali, maka roda gigi akan berputar 1
kali. Karena roda gigi ini terpasang pada poros utama yang berhubungan langsung
dengan benda kerja, maka jumlah putaran roda gigi tersebut sama dengan jumlah
putaran benda kerja. Dengan demikian, jika poros berulir cacing berputar 1 kali, maka
benda kerja akan berputar 1/60 putaran
Pada poros berulir cacing ini dipasang piring pembagi yang berlubang-lubang kecil
dalam jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang itu beraturan menurut garis
lingkaran. Pada tiap-tiap garis lingkaran ditandai dengan angka-angka, misalnya 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 23 dan seterusnya; angka-angka ini menunjukkan jumlah lubang
pada garis lingkaran tersebut.
Pembagian Langsung
Pembagian yang digunakan untuk pembuatan segi banyak yang dapat
dibagi dengan jumlah lubang pada piring pembagi tetap.Pada spindle dimana
alat pencekam benda kerja terpasang (chuck, collet) terdapat sebuah piring
pembagi yang memiliki jumlah lubang tertentu (misal : 24).
MILLING
MACHINE
88
Contoh: Pembuatan kepala baut segi enam, maka dilakukan 6 kali pemotongan.
1
Pemotongan
Agar benda kerja tidak bergerak, maka spindle dikunci dengan memasukkan
pin pengunci ke dalam salah satu lubang pada piring pembagi 24 lubang,
misalnya pada lubang bernomor 7.
Benda kerja diputar dengan memutar engkol pemutar (setelah pin pengunci
dibebaskan) ke kanan atau ke kiri, sampai pin pengunci dapat dimasukkan
lagi ke dalam lubang bernomor 11 atau 3
kali,
bila
engkoldiputar
40kali.
Untuk segi 8 :
nk = 40/8 = 5
MILLING
MACHINE
89
Maka untuk pembuatan segi 8, engkol diputar 5 x
2
Untuk segi 17 :
Pembagian Differential
Bilamana segi yang akan kita buat tidak dapat dikerjakan dengan
menggunakan pembagian langsung maupun tidak langsung, maka diperlukan
pembagian differential untuk proses tersebut.
Prinsip pembagian differential adalah pada saat engkol diputar maka
piringan pembagi juga akan ikut di putar dengan proses sebagai berikut :
Bila engkol diputar maka poros cacing, roda cacing serta benda kerja akan ikut
berputar, demikian pula dengan rangkaian roda gigi ganti A-B-C-D, karena roda
MILLING
MACHINE
90
gigi A satu poros dengan roda gigi cacing dan benda kerja.
2
Sedangkan roda gigi D yang berputar karena pergerakan dari roda gigi A, akan
menggerakkan helical gear dan otomatis akan memutar piringan pembagi,
karena satu poros.
Friction stir welding juga merupakan metode pengelasan yang sangat efisien
danaman karena tanpa memerlukan biaya logam pengisi. Di samping itu, kualitas hasil
pengelasan friction stir welding memiliki permukaan yang lebih halus. Metode
pengelasan ini juga ramah terhdap lingkungan karena tidak ada uap atau percikan dan
tidak ada silauan busur nyala pada fusion.
MILLING
MACHINE
91
MILLING
MACHINE
92
BAB VII
MESIN PRESS
7.1 Prinsip Kerja Mesin Press
Adanya gerakan langkah turun karena langkah tekan dari fluida hidrolik
terhadap Piston yang diteruskan terhadap batang piston maka pencetak penekanan
turun akan melakukan pengepressan. Sementara itu bahan yang akan dipress
terlebih dahulu berada di dalam cetakan bawah untuk menerima penekanan dari
pencetak penekan. Setelah itu apabila proses penekanan terhadap benda kerja
selesai, maka pencetak penekan bergerak kembali naik dari posisi semula.
7.2 Bagian Bagian Mesin Press
3
1
4
5
6
Keterangan :
1. Tuas penekan
Digunakan dalam proses penekanan dengan menggerakkan secara vertikal
bolak-balik .
HYDRAULIC PRESS
MACHINE
93
2. Indikator tekanan
Menunjukkan besarnya penekanan pada benda kerja.
3. Kran pengatur katup tekanan
Untuk mengatur posisi katup pada sistem hidrolik mesin sehingga tekanan dapat
diberikan pada benda kerja ataupun dilepas setelah proses penekanan selesai
dilakukan.
4. Lengan penekan
5. Roda pengatur lengan penekan
Digunakan untuk mengatur panjang lengan penekan yang dibutuhkan.
6. Table
7.3 Fungsi Mesin Press
Mesin press digunakan untuk pengepresan pada proses pengerjaan dingin
dan beberapa proses pengerjaan panas. Mesin press cocok digunakan untuk
produksi benda dari logam tipis yang tidak membutuhkan ketepatan tinggi.
7.4 Macam Macam Mesin Press
1. Press Brake Machine
Press brake machine diaktifkan dengan menekan saklar. Menekan rem
yang baik yaitu secara mekanis atau tenaga hidrolik, dan digunakan untuk
menekuk dan membentuk lembaran logam.
2. Rolling Press Machine
Rolling press machine adalah mesin yang menggunakan satu setrol untuk
membentuk logam. Lembaran logam ditempatkan di antara dua setrol untuk
membantuk membentuk logam. Proses ini dapat terulang untuk membuat logam
tipis atau lebih luas.
3. Forging Press Machine
Forging press machine digunakan untuk membuat bahan berat seperti
pesawat, kereta api, dan bahan kecil.
4. Punch Press Machine Punch press machine
menerapkan tekanan pada selembar logam. Bahan tersebut kemudian
dipotong dan dibentuk. Logam yang dipotongakan jatuh ke dalam nampan
bawah mesin, yang kemudian keluar. Punch press machine dapat dijalankan
dengan komputer.
HYDRAULIC PRESS
MACHINE
94
BAB VIII
MESIN ROLL
8.1 Prinsip Kerja Mesin Roll
Prinsip kerja mesin roll sangatlah sederhana yaitu benda kerja berupa pelat
atau logam berdiameter kecil dijepit diantara upper roll dan lower roll dan diputar
sehingga mencapai ukuran diameter yang diinginkan.
8.2 Bagian-bagian Mesin Roll
2
5
4
6
1
ROLL MACHINE
95
6. Roda pengatur diameter
Untuk mengatur diameter lingkaran hasil dengan merubah posisi rear roll
8.3 Fungsi Mesin Roll
Mesin roll mempunyai fungsi yang spesifik, yaitu untuk membentuk
batangan logam dengan diameter kecil ataupun pelat logam menjadi bentuk
lingkaran atau lengkungan dengan diameter tertentu.
8.4 Macam-Macam Mesin Roll
Mesin Roll terdapat dalam berbagai macam bentuk. Diantaranya adalah:
a. Mesin roll dua tingkat
Mesin roll ini mempunyai diameter 0,6-1,4 meter. Roll ini dapat
bekerja secara bolak balik ataupun searah.
Keuntungan dari mesin rol ini adalah dapat mereduksi luas
penampang dalam berbagai ukuran da, dapat diatur kemampuannya
sesuaai dengan ukuran batangan. Kelemahan dari roll ini adalah ukuran
panjang batangan terbatas
b. Mesin roll tiga tingkat
Keuntungannya adalah biaya operasional murah dan mempunyai
keluasan tinggi dibanding mesin roll bolak balik.Kelemahannya
diperlukan mekanisme elevasi dan terdapat sedikit kesulitan dalam
mengatasi kecepatan roll
c. Mesin roll cluster
Menggunakan empat roll pendukung dengan dua roll yang
langsung berhubungan dengan benda kerja, dimana diameternya lebih
kecil dibanding mesin roll tiga tingkat
d. Mesin roll tandem
Roll ini menggunakan pasang roll, sehingga dapat dioperasikaan
secara kontinu sampai dicapai ketebalan produk yang diinginkan.
ROLL MACHINE
96
BAB IX
MESIN PEMOTONG PLAT
9.1 Prinsip Kerja
Prinsip kerja mesin potong plat yaitu mula mula benda kerja yang berupa
lembaran plat harus diberi garis terlebih dahulu supaya pada saat pemotongan
dilakukan sangat mudah. Setelah dipasang dan ditempatkan pada posisi yang tepat
dibawah pisau pemotong injaklah injakan kaki dengan tekanan yang kuat
Dengan menginjak foot pedal, maka akan menghidupkan motor listrik yang
selanjutnya menggerakkan roda gigi. Pada roda gigi tersebut dipasang engkol
yang berayun untuk menggerakkan cutting blade naik turun pada waktu putaran
proses engkol.
9.2 Bagian Utama Mesin Potong Pelat
1
Bagian-bagian:
1. Bage gage
Digunakan untuk mengukur panjang pemotongan
2. Foot pedal
Digunakan untuk proses eksekusi pemotongan atau menggerakkan pisau pemotong
3. Hold down Guard
Digunakan untuk menjepit benda kerja
4. Control panel
Sebagai kontrol utama mesin pemotong plat
Kontrol panel pada mesin mempunyai fungsi sebagai kontrol utama mesinpemotong
pelat. Layout kontrol panel dapat dijelaskan sebagai berikut :
MESIN PEMOTONG
PLAT
97
MESIN PEMOTONG
PLAT
98
BAB X
ALAT BANTU
10.1
A.
Faktor Fisik
Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau
unsafety conditionmisalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan
sebagainya.
b.
Faktor Manusia
Perilaku pekerja itu sendiri yang tidak memenuhi keselamatan,
misalnya karena kelengahan, mengantuk, kelelahan, dan sebagainya.
Menurut hasil penelitian yang ada, 85% dari kecelakaan yang terjadi
disebabkan oleh faktor manusia.
Tujuan dan sasaran manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di
tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif.
Penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang baik
dapatmeningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi
kinerja
karyawan
dan
ALAT BANTU
99
perusahaan.Pengelolaan yang efektif dan efisien dapat ditingkatkan melalui
pengawasan, pengendalian dengan audit manajemen, dan pengendalian
internnya.
B. Alat Pelindung
Alat pelindung adalah sebuah alat atau pengaman yang digunakan
ataudiperuntukkan bagi para pekerja untuk menunjang keselamatannya selama
bekerja. Ada beberapa alat pelindung yang digunakan bagi para pekerja sebagai
berikut :
1. Alat pelindung mata(kaca mata pengaman) dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah untuk melindungi mata dari :
1. Kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang diudara
2. Lemparan benda-benda kecil
3. Panas dan pancaran cahaya
4. Pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata
5. Benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam
2. Pelindung pendengaran
Untuk melindungi alata pendengaran (telinga) akibat kebisingan, dan
melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.
3. Pelindung Pernapasan (respirator)
Alat pelindung pernapasan berfungsi memberikan perlindungan organ
pernapasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas,
asap, kabut, kekurangan oksigen, dan sebagainya.
4. Pelindung Tangan
Untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari api, panas, dingin,
radiasi elektromagnetik, listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, tergores,
terinfeksi. Alat pelindung tangan disebut dengan sarung tangan.
5. Helm
Helm berguna untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari
atas, contohnya apabila ada barang atau material konstruksi yang jatuh dari atas
yang memungkinkan mengenai bagian kepala, kepala masih dapat terlindungi
dengan adanya pemakaian helm sehingga kecelakaan dapat diminimalisir
dengan adanya peralatan keselamatan ini.
ALAT BANTU
100
6. Pakaian kerja
Fungsi pakaian kerja adalah untuk melindungi badan atau bagian tubuh
manusia terhadap suatu kejadian yang dapat melukai badan. Pakaian
kerja
ditujukan khusus untuk pekerja proyek karena resiko pekerja proyek lebih besar
daripada pekerja kantoran, maka dari itu pakaian pekerja proyek dengan
kantoran sangat berbeda sekali.
7. Sepatu kerja
Sepatu kerja merupakan perlindungan yang khususnya ditujukan
terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi sangat dianjurkan untuk mengenakan
sepatu dengan sol yang tebal agar dapat berjalan bebas dipermukaan yang tidak
rata, licin, maupun yang terdapat pecahan benda tajam ataupun paku tanpa
terluka. Bagian muka sepatu juga harus tebal untuk melindungi jari-jari kaki
apabila tertimpa material
10.2
Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum
dilakukan dengan cara memutar tangkai / tuas pemutar kearah kiri ( berlawanan arah
jarum
jam)
sehingga
batang
berulir
landasantidaktetappadarahangtersebut,
akan
demikian
menarik
pula
artinya
penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Biasa digunakan untuk
menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mengikir, memahat dan yang lainnya.
Umumnya terbuat dari besi tuang atau baja tempa.
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR 1
ALAT BANTU
101
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan
tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam
produksi di bengkel-bengkel kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian
peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan.
Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat
digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa.
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat
agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi
menjadi 3 jenis yaitu :
a) Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan
biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja
ALAT BANTU
102
c) Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya
secara datar dan tegak.
Mata Gergaji
Terbuat dari rangka yang ukurannya tetap atau bisa diatur, bisa di pakai untuk
mata gergaji yang panjangnya sekitar 200 mm atau 300 mm, di tegangkan dengan mur
kupu-kupu. Pada kedua tipe rangka ini daun gergaji bisa di putar 90
sehinggapemotongan panjang bisa di laksanakan.
Daun gergaji besi ukurannya berkisar antara 14, 18, 24 dan 32 tiap 25 mm,
terdapat pada satu atau kedua sisinya dan terbuat dari baja tungsten rendah atau baja
potong cepat. Pengerjaan panas diperlukan untuk menghasilkan daun gergaji yang
fleksibel atau seluruhnya keras, yang fleksibel hanya di keraskan pada sisi potongnya
saja, sedangkan daun gergaji yang seluruhnya keras berarti keseluruhannya di keraskan.
ALAT BANTU
103
10.4 Mur, Baut dan Sekrap
Mur adalah jenis pengikat dengan lubang berulir. Mur hamper selalu
digunakan berlawanan dengan baut untuk mengencangkan suatu komponen secara
bersama. Kombinasi keduanya dapat bekerja karena memiliki kombinasi thread
yang sesuai.
ALAT BANTU
104
10.5
Palu
Palu adalah alat bantu untuk memukul benda kerja yang aman, konstruksinya
terdiri dari kepala palu yang keras terbuat dari baja karbon (0.60-0.80%) dan dibentuk
seperti kubah maksudnya untuk menghindari terjadinya bekas yang tidak baik pada
benda kerja dan untuk menjamin bahwa tenaga pukulan palu benar- benar tersalurkan
melalui pusat dari muka palu dan tidak melaui pinggirannya yang akan mengakibatkan
terjadinya keretakan. Ukuran palu adalah beratnya yaitu antara 112 gr dan 900 gr.
ALAT BANTU
105
Paku keling / rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana.
sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki,
kapal Dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku
keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium.
Pengembangan Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat
yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala
rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai
kekhususan dalam penggunaannya.
ALAT BANTU
106
Sumber: Abu Sofyan (2015)
ALAT BANTU