Anda di halaman 1dari 17

POLITEKNIK

NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Bab I
Pengenalan Sistem Hidrolik
Pendahuluan
Hukum pascal merupakan dasar dari sistem hidrolik dimana Blaise
Pascal, menyatakan bahwa jika anda menerapkan tekanan untuk cairan
yang dibatasi (atau tidak bisa mengalir ke mana saja), maka cairan akan
mengirimkan tekanan yang sama di semua arah yang sama tinggi.
Banyak peralatan yang menerapkan sistem hidrolik ini antara lain:
1. Dongkrak hidrolik
2. Crane
3. Alat berat terutama pada komponen pengangkat dan pemindah
beban.
4. Komponen pengerak pada pesawat terbang
5. Sistem pengereman pada kendaraan roda dua dan roda empat.
6. Mesin Perkakas (mesin potong plat dan mesin bending)
Berikut adalah penerapan sistem hidrolik pada sistem pengereman pada
kendaraan roda empat, seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 1.1 Penerapan sistem hidrolik


PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

Hal. - 18

PNEUMATIK & HIDROLIK


Hidrolik

Hasil Pembelajaran
Setelah berhasil menyelesaikan materi dan latihan dari bab ini,
Saudara dapat memahami dasar-dasar dari sistem hidrolik.

Kriteria Penilaian
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan
kriteria penilaian sebagai berikut:

Dapat memahami dan menjelaskan pengertian sistem hidrolik

Dapat memahami dan menjelaskan prinsip dasar sistem hidrolik

Dapat memahami fluida yang bekerja pada sistem hidrolik

Dapat memahami simbol-simbol pada sistem hidrolik

1.1. Pengertian Sistem Hidrolik


Kata Hidrolik berasal dari bahasa Yunani yang artinya air. Dahulu
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan air.
Sedangkan dalam sistem otomasi, sistem hidrolik adalah suatu sistem
penerus gaya dan gerakan menggunakan fluida cair yaitu oli sebagai
medianya. Dalam sistem ini fluida yang bekerja harus bersifat
Incompresible

(tidak

dapat

dimampatkan)

dimana

bila

diteruskan pada suatu bejana tertutup yang berisi cairan

gaya
maka

tekanan yang terjadi akan menyebar keseluruh arah dalam bejana


tersebut,

berikut

adalah

gambar

prinsip

incompresible

diterapkan pada sistem hidrolik.

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

yang

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Gambar 1.2. Prinsip Incompresible


Sistem hidrolik masuk kedalam bidang hidrostatik yang merupakan
bagian dari hydromechanic yang dikelompokan dalam dua bagian
seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.3. Klasifikasi Hydromechanics


1. Hidrostatik : yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut
juga teori persamaan kondisi dalam fluida diam. Energi yang
dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk
energi tekanan. Contohnya adalah sistem hidrolik.
2. Hidrodinamik : yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut
juga teori aliran fluida yang mengalir. Dalam hal ini kecepatan
aliran

fluida

cair

yang

berperan

memindahkan

energi.

Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air


Sistem hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan
sifat zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu
PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. Karena sifat cairan yang


selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan
mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai
ukuran

dan

mentranferkan

bentuk,
tenaga

sehingga
dan

fluida

gaya.

cair

Berikut

tersebut
adalah

dapat
gambar

perbedaan antara gas yang bersifat compresible dan cairan yang


bersifat incompresible.

Gambar 1.4. Perbedaan Compresible dan Incompresible


Komponen dasar pada sistem hidrolik digolongkan sebagai berikut:

Gambar 1.5. Penggolongan komponen sistem


Dengan demikian instalasi sistem hidrolik merupakan rangkaian yang
terdiri komponen-komponen yang mempunyai fungsi :
a. Prime mover merupakan penggerak, yaitu motor listrik atau enjin
PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

b. Pompa hidrolik merupakan penghasil fluida yang bertekanan


c. Pressure control merupakan pengukuran fluida bertekanan yang
bekerja didalam sistem hidrolik
d. Flow

control

merupakan

peralatan

yang

mengontrol

masuk

keluarnya fluida kedalam sistem atau kedalam komponen sistem


hidrolik
e. Directional control merupakan komponen sistem hidrolik yang
mengarahkan dan mengatur gerakan dari actuator
f. Actuator merupakan komponen sistem hidrolik yang mengubah
energi hidrolik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerakan atau
putaran.

1.2. Prinsip Dasar Sistem Hidrolik


Hukum pascal menjelaskan kondisi fluida dalam suatu bejana tertutup
yang menyatakan bahwa:
1.

Tekanan yang bekerja akan diteruskan atau ditransmisikan


ke bagian lain dari fluida secara merata.

2.

Tekanan akan bekerja tegak lurus terhadap permukaan


dinding yang ditempati fluida tersebut.

3.

Tekanan pada suatu titik akan bekerja kesegala arah dengan


sama besar.

Rumusan dasar dari hukum pascal adalah

p = F

Dimana :
p = Tekanan (N/cm2)
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (cm2)
Satuan lain untuk tekanan antara lain atmosfer (Atm), cm Hg, mb
(millibar)
1 mb = 0,001 bar
1 bar = 105 Pa
PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

1 Atm = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa


= 1,01 bar
Hukum pascal diatas bila diterapkan sistem hidrolik pada gambar
dibawah ini:

Gambar 1.6. Perpindahan gaya hidrolik


Hubungan gaya yang bekerja terhadap tekanan pada suatu bidang
dinyatakan pada persamaan sebagai berikut:
p1 =

F1
F2
dan p 2 =
A1
A2

Sebagai contoh:

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Gambar 1.7. Mekanisme dongkrak


Pada mekanisme dongkrak diatas bila beban yang harus diangkat
adalah 1500 kg, luas penampang pada F1 adalah 40 cm 2 dan luas
penampang pada F2 adalah 1200 cm2, berapakah gaya yang
dibutuhkan untuk mengangkat beban tersebut.
F2 = 1500 kg = 1500 x 10 m/detik2 = 15000 kgm/detik2 = 15000 N
Luas Penampang pada 1 = 40 cm2 = 0,004 m2
Luas Penampang pada 2 = 1200 cm2 = 0,12 m2
Maka :
F1 = F2 x

A1
A2
0,004

= 15000 x 0,12 = 500 N

1.3. Oli Hidrolik


Oli hidrolik berfungsi sebagai penyalur tenaga. Syarat utama minyak
pelumas

yang

digunakan

untuk

sistem

hidrolik

adalah

harus

merupakan zat cair yang tidak dapat dimampatkan dan tidak


merusak seal dari peralatan hidrolik. Untuk memenuhi syarat itu
dibutuhkan bahan dasar minyak pelumas baik dari jenis mineral
maupun sintesis dengan kualitas yang baik.
Viscositas atau kekentalan minyak pelumas adalah satu komponen
dalam minyak pelumas yang sangat penting, viscositas itu sendiri
adalah ukuran ketahanan mengalirnya pelumas pada temperatur
tertentu dalam hubungannya dengan waktu. Temperatur yang
PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

Hal. - 18

PNEUMATIK & HIDROLIK


Hidrolik

digunakan untuk mengukur viscositas tersebut adalah 40C dan 100C


dan diukur dalam centistokes (cSt), Saybolt Universal Second (SUS)
atau equivalen dari kelompok viscositas SAE.
Viscositas

dapat

ditentukan

dengan

cara

kinematic

yang

menggunakan bola yang dijatuhkan melewati sample pelumas,


dengan dialirkan melalui suatu pipa kapiler atau dengan alat
pemeriksaan viscositas atau lebih dikenal dengan Viscometer.
Fluida hidrolik merupakan salah satu unsur penting dalam sistem
hidrolik yang berperan sebagai media perantara untuk memindahkan
tenaga juga sebagai pelumas bagi alat atau komponen yang ada
dalam sistm hidrolik.
Sifat-sifat yang penting diperhatikan dalam pemilihan fluida hidrolik
adalah :
a.

Mempunyai viscositas yang sesuai dengan sistem hidrolik

b.

Mampu mempertahankan sifat fluidanya pada temperatur


rendah maupun temperatur tinggi.

c.

Mempunyai sifat melumasi yang baik

d.

Tidak mudah terbakar

e.

Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap putusnya film


minyak pelumas.

Fluida hidrolik dalam aplikasinya mempunyai tujuan utama yaitu:


a. Sebagai penerus gaya
b. Sebagai

pelumas

pada

bagian-bagian

sistem

hidrolik

yang

bergerak.
c. Sebagai pendingin atau penyerap panas yang timbul akibat
gesekan
d. Sebagai pengisi celah antara dua bidang yang saling bergesekan
e. Meredam getaran antara suara yang ditimbulkan oleh hentakan
tekanan yang terjadi.
Viscositas secara umum merupakan hal yang penting dalam sifatsifat fisik dari fluida hidrolik, karena viscositas akan mempengaruhi
PROGRAM STUDI TEKNIK
MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

kemampuan untuk mengalir dan melumasi bagian yang saling


bergesekan. Sesuai dengan penggunaannya fluida harus mempunyai
viscositas sekitar 0,165 sampai 0,37 cm 2/detik pada temperatur 50oC.
Untuk instalasi dengan tekanan pengerjaan yang tinggi dipilih suatu
jenis fluida hidrolik yang kental sekitar 0,30 sampai 0,36 cm 2/detik,
sedangkan untuk untuk instalasi dengan tekanan pengerjaan yang
rendah dipilih fluida hidrolik dengan viscositas 0,16 sampai 0,28
cm2/detik.

1.4. Simbol-simbol Pada Sistem Hidrolik


A.

Simbol Reservoir
Reservoir atau tangki mempunyai fungsi secara umum sebagai
tempat penyimpanan atau penampungan oli hidrolik sebelum dan
sesudah melewati sistem. Ada beberapa simbol yang digunakan :

Gambar 1.8. Simbol Reservoir


B.

Simbol Pemipaan
Pemipaan berfungsi sebagai penyalur oli bertekanan ke sistem
hidrolik, penyaluran tersebut dapat menggunakan selang yang
fleksibel atau menggunakan pipa, tentunya dengan kekuatan
menahan tekanan yang cukup tinggi.

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Gambar 1.9. Simbol Pemipaan


C.

Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik secara umum berfungsi untuk mengalirkan fluida
yang bertekanan dan dialirkan kedalam sistem hidrolik

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Gambar 1.10. Simbol pompa hidrolik


D.

Silinder Hidrolik
Silinder merupakan alat yang mengubah energi hidrolik menjadi
energi mekanik dalam bentuk gerakan.

Gambar 1.11. Simbol Silinder Hidrolik


E.

Pengontrol Tekanan
Berfungsi untuk mengontrol tekanan yang masuk atau keluar dari
sistem hidrolik.

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Gambar 1.12. Simbol Pengontrol Tekanan

F.

Katup Kontrol arah


Berfungsi untuk mengontrol gerakan dari actuator

Gambar 1.13. Simbol Katup Kontrol Arah

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK
G.

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Komponen Pendukung

Gambar 1.14. Simbol filter

1.5. Kesimpulan
1. Kata Hidrolik berasal dari bahasa Yunani yang artinya air. Dahulu
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan air.
Sedangkan dalam sistem otomasi, sistem hidrolik adalah suatu
sistem penerus gaya dan gerakan menggunakan fluida cair yaitu oli
sebagai medianya. Dalam sistem ini fluida yang bekerja harus
bersifat Incompresible (tidak dapat dimampatkan) dimana bila gaya
diteruskan pada suatu bejana tertutup yang berisi cairan

maka

tekanan yang terjadi akan menyebar keseluruh arah dalam bejana


tersebut
2. Hukum Pascal :
o

Tekanan

yang

bekerja

akan

diteruskan

atau

ditransmisikan ke bagian lain dari fluida secara merata


o

Tekanan akan bekerja tegak lurus terhadap permukaan


dinding yang ditempati fluida tersebut

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Tekanan pada suatu titik akan bekerja kesegala arah

dengan sama besar


3. Sesuai dengan penggunaannya fluida harus mempunyai viscositas
sekitar 0,165 sampai 0,37 cm 2/detik pada temperatur 50oC. Untuk
instalasi dengan tekanan pengerjaan yang tinggi dipilih suatu jenis
fluida hidrolik yang kental sekitar 0,30 sampai 0,36 cm 2/detik,
sedangkan untuk untuk instalasi dengan tekanan pengerjaan yang
rendah dipilih fluida hidrolik dengan viscositas 0,16 sampai 0,28
cm2/detik.
4. Fluida hidrolik dalam aplikasinya mempunyai tujuan utama yaitu:
o

Sebagai penerus gaya

Sebagai pelumas pada bagian-bagian sistem hidrolik


yang bergerak.
Sebagai pendingin atau penyerap panas yang timbul

akibat gesekan
Sebagai pengisi celah antara dua bidang yang saling

bergesekan
Meredam getaran antara suara yang ditimbulkan oleh

hentakan tekanan yang terjadi

1.6. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan sistem hidrolik ?
2. Jelaskan pengertian dari Hukum Pascal ?
3. Jelaskan klasifikasi viscositas minyak pelumas untuk sistem
hidrolik ?
4.
Sebutkan arti simbol diatas dan jelaskan fungsi dari alat
tersebut
5.

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Sebuah mobil di lengkapi rem hidrolik. Luas pengisap rem 4x


luas pengisap masternya ( dekat pedal ). Pengemudi menekan
pedal rem dengan gaya 120 N

untuk memperlambat mobil.

Tentukan gaya tekan rem pada keempat roda .

Daftar Pustaka
Buku Utama

D. Merkle, B. Schrader, M. Thomes, 1998, Text Book Hydraulics


Basic Level TP 501, Denkendorf, Festo Didactic GmbH & Co.

Irawan Bambang, 1996, Petunjuk Praktikum Hidrolika,


Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Dirjen DIKTI,
DEPDIKBUD.

Krist, Thomas, 1989, Hidrolika, Jakarta: Erlangga

Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, 1984, Hidrolika


Semester IV Jurusan Teknik Mesin, Bandung: Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik.

Buku Penunjang

Canonica,Lucio, 1991, Memahami Hidrolika, Bandung: Angkasa

T. Gunawan, 1993, Diktat Soal dan Penyelesaian Hidrolika,


Jakarta: Delta Teknik Group.

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

Jawaban :
1.

Sistem hidrolik adalah suatu sistem penerus gaya dan


gerakan menggunakan fluida cair yaitu oli sebagai medianya.
Dalam sistem ini fluida yang bekerja harus bersifat Incompresible
(tidak dapat dimampatkan) dimana bila gaya diteruskan pada
suatu bejana tertutup yang berisi cairan

maka tekanan yang

terjadi akan menyebar keseluruh arah dalam bejana tersebut


2.

Tekanan

yang

bekerja

akan

diteruskan

atau

ditransmisikan ke bagian lain dari fluida secara merata. Tekanan


akan bekerja tegak lurus terhadap permukaan dinding yang
ditempati fluida tersebut. Tekanan pada suatu titik akan bekerja
kesegala arah dengan sama besar
3.

Sesuai dengan penggunaannya fluida harus mempunyai


viscositas sekitar 0,165 sampai 0,37 cm2/detik pada temperatur
50oC. Untuk instalasi dengan tekanan pengerjaan yang tinggi
dipilih suatu jenis fluida hidrolik yang kental sekitar 0,30 sampai

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

POLITEKNIK
NEGERI P O N T I
ANAK

PNEUMATIK & HIDROLIK

Hal. - 18

Hidrolik

0,36 cm2/detik, sedangkan untuk untuk instalasi dengan tekanan


pengerjaan yang rendah dipilih fluida hidrolik dengan viscositas
0,16 sampai 0,28 cm2/detik.
4.

Simbol tersebut adalah single acting cylinder dan simbol


double acting cylinder. Fungsinya untukmengubah energi hidrolik
menjadi energi makanik dalam bentuk gerakan.

5.

Penyelesaian :
F1 = 120 N
A2 = 4 x A1
A1 = luas pengisap master
A2 = luas pengisap rem
F1
F
F xA
F x 4 A1
2 F2 1 2 1
4 F1
A1
A2
A1
A1

F2 = 4 x 120 N = 480 N

Gaya total untuk keempat roda Ftotal = 4 x 480 N = 1920 N

PROGRAM STUDI TEKNIK


MESIN

Bab I Pengenalan Sistem Hidrolik

Anda mungkin juga menyukai