ABSTRAK
Kefir merupakan salah satu produk fermentasi susu, yang memiliki kekentalan seperti krim serta
cita rasa khas yaitu rasa asam dan beralkohol. Proses fermentasi kefir ini melibatkan dua jenis
mikroba yaitu BAL (Bakteri Asam Laktat) dan khamir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
potensi kacang-kacangan dalam pembuatan kefir, serta untuk mengetahui potensi isolat BAL F2
yang diisolasi dari nenas dan khamir yang diisolasi dari produk kefir sebagai starter dalam
fermentasi kefir. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL), sebagai perlakuan digunakan 5 macam jenis kacang yaitu, kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.), kacang tolo (Vigna unguiculata L.), kacang tanah (Arachis hypogea L.),
kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dan kacang kedelai (Glycine max (L.) Merill) dan susu skim
sebagai kontrol atau pembanding, dengan penambahan campuran isolat BAL (F2) dan khamir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kadar asam laktat tertinggi terdapat pada susu kacang tanah
yaitu 0,530%, kemudian kacang merah 0,510%, susu skim 0,460%, kacang kedalai 0,360%,
kacang hijau 0,320% dan kacang tolo 0,288%. Nilai viskositas tertinggi diperoleh kacang tolo
sebesar 698,750 Cp, diikuti oleh kacang kedelai 516,250, kacang kacang tanah 367,500 Cp,
kacang hijau 321,250 Cp, kacang merah 82,500 Cp dan susu skim 32,500 Cp. Adapun nilai kadar
alkohol yang dihasilkan secara berturut-turut yaitu, susu kacang kedelai 1,310%, susu kacang tolo
1,220%, susu kacang hijau 1,110%, susu skim 0,798%, susu kacang merah 0,660% dan susu
kacang tanah 0,520%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, susu kacang tanah, susu
kacang hijau dan susu kacang kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi kefir;
kadar asam laktat, nilai viskositas dan nilai alkohol kefir dari susu kacang-kacangan berbeda-beda
tergantung jenis kacang.
Kata Kunci : fermentasi, kefir, susu, kacang-kacangan
PENDAHULUAN
Fermentasi adalah proses yang
menghasilkan berbagai produk baik secara
aerob maupun anaerob dengan melibatkan
aktivitas mikroba atau ekstraknya secara
terkontrol. Fermentasi dapat menambah
keane-karagaman pangan dan menghasilkan produk dengan cita rasa, aroma, serta
tekstur yang khas, selain itu juga dapat
memperpanjang masa simpan produk
(Halin dan Evancho, 1992).
Fermentasi
susu
merupakan
pengolahan susu dengan bantuan mikroba
untuk menghasilkan berbagai produk
seperti : keju, yoghurt, kefir, koumis dan
Fratiwi, dkk.
45
46
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
5 Januari sampai 15 Februari 2008,
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi
dan Genetika serta Laboratorium Kimia,
Pusat Laboratorium Universitas Nasional,
Jalan Harsono RM Ragunan, Jakarta
Selatan.
C. Cara Kerja
Cara kerja pada penelitian ini terdiri
dari beberapa tahap, yaitu: pemeliharaan
isolat, pembuatan starter, pembuatan susu
kacang dan fermentasi.
Fratiwi, dkk.
1. Pemeliharaan Isolat
Isolat bakteri asam laktat (BAL) F2
dibiakan dalam medium BAL semisolid
yang ditambahkan CaCO3 sebanyak 1%
untuk dijadikan kultur stok sebanyak 5
tabung dan diinkubasi pada suhu kamar
selama 24 jam. CaCO3 berfungsi sebagai
buffer untuk mempertahankan pH medium.
Isolat khamir yang dibiakkan dalam
medium PDA miring diinkubasi pada suhu
kamar selama 24 jam.
2. Pembuatan Starter
Biakan bakteri asam laktat (BAL) F2
yang dijadikan kultur stok diinokulasikan
ke dalam medium BAL cair sebagai starter.
Kemudian diinkubasi pada suhu kamar
selama 24 jam.
Biakan khamir hasil isolasi diinokulasikan secara aseptis ke dalam medium
PD cair sebagai starter, kemudian
diinkubasi selama 24 jam pada suhu suhu
kamar.
3. Pembuatan Susu Kacang-Kacangan
(Misgyarta, 2003; Koswara, 2007)
a. Kacang disortasi dan dicuci lalu
direndam dalam air selama satu
malam.
b. Kulit kacang dikupas, selanjutnya
dihancurkan
dengan
blender,
perbandingan air : kacang adalah 8
Liter air : 1 Kg kacang.
c. Selanjutnya kacang disaring dengan
kain saring untuk memperoleh
filtrat atau susu kacang yang murni.
d. Tambahkan gula sebanyak 4% lalu
susu kacang didihkan sambil
diaduk.
e. Susu yang telah mendidih dimasukkan kedalam botol steril sebanyak
400 mL dan didinginkan pada suhu
kamar.
4. Fermentasi Susu Kacang-Kacangan
a. Susu kacang dipasteuriasi pada
suhu 80C selama 15 menit,
47
5. Analisis Parameter
6. Rancangan percobaan
Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL), sebagai perlakuan
digunakan 5 macam jenis kacang-kacangan
(kacang kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, kacang merah, dan kacang tolo) dan
susu skim sebagai kontrol, dengan
0,6
0,530
0,510
0,460
0,5
0,4
Kadar Asam
Laktat
(% )
Kacang Hijau
0,360
0,320
0,288
0,3
Kacang Tanah
Kacang Tolo
Kacang Merah
0,2
Kacang Kedelai
0,1
Susu Skim
0
Jenis Kefir
Fratiwi, dkk.
48
B. Viskositas Kefir
Selain kadar asam laktat pada
penelitian ini juga dilakukan pengukuran
kekentalan (viskositas). Viskositas merupakan salah satu sifat produk fermentasi
susu yang menentukan kulaitas kefir.
Viskositas kefir yang dihasilkan pada
setiap jenis kacang pada penelitan ini
mempunyai nilai yang berbeda-beda (gambar
2). Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa jenis susu (kacang dan skim)
berpengaruh nyata terhadap nilai viskositas
49
698,750
700
600
500
Viskositas 400
(Cp)
300
516,250
Kacang Hijau
Kacang Tanah
367,500
321,250
Kacang Tolo
Kacang Merah
200
Kacang Kedelai
82,500
100
32,500
Susu skim
0
Jenis Kefir
Fratiwi, dkk.
50
1,4
1,2
1
Kadar 0,8
Alkohol (%) 0,6
0,4
0,2
0
1,310
1,220
1,110
Kacang Hijau
0,790
0,660
0,520
Kacang Tanah
Kacang Tolo
Kacang Merah
Kacang Kedelai
Susu skim
Jenis Kefir
Gambar 3. Histogram nilai rata-rata kadar alkohol kefir dalam fermentasi berbagai
jenis susu kacang dan susu skim.
Fratiwi, dkk.
51
52
B. Saran
Perlu dilakukan identifikasi lebih
lanjut terhadap jenis isolat BAL F2 dan
khamir yang digunakan dalam penelitian ini
serta kemampuan isolat BAL F2 ataupun
khamir dalam memfermentasi jenis
karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
53
Fratiwi, dkk.
54