Anda di halaman 1dari 13

Laporan Tugas 5 FI6161 Pemodelan Sistem Fisis 2011-2012

Pemodelan Seismik 1
Nama : Rudy Prihantoro
NIM

: 20211009

Email : prihantoro.rudy@gmail.com
Dosen : Prof. Umar Fauzi
Tanggal : 19 Oktober 2011
beserta ilustrasi jejak sinar langsung dan pantul

1. TEORI DASAR
1.1 Sinar Langsung dan Pantul Pada

untuk medium 1 lapis dengan kecepatan V. [1]

Bidang Datar
Jika SG adalah jarak horizontal dari
titik tembak S (Shoot Point), maka sinar
pertama yang diterima oleh geophone di G
adalah sinar langsung (direct ray) yang
menjalar

sepanjang

diperlihatkan

pada

SG

seperti

gambar

1.

yang
Waktu

tempuhnya diberikan oleh

td

x
V
(1)
Waktu

(reflected

tempuh

ray)

adalah

sinar

pantul

(SR+RG)/V.

Karena jarak SR sama dengan RG


maka

waktu

tempuh

untuk

sinar

pantul adalah
Gambar 1. Kurva waktu tempuh terhadap jarak

2
x2
d2
V
4

2d
x2
1
V
4d 2

offset (x) untuk sinar langsung dan sinar pantul

t t0 1

x2
4d 2

2 SC CD

V1
V2

(2)
Besaran dalam akar sering disebut sebagai

(5)

x 2 SA

faktor normal moveout. Bentuk lain dari


Sementara

persamaan (2) adalah

t2
x2

1
t 02 4 d 2

pada

hiperbola

sumbu

yang

vertikal

maka

x 2d tan ic
2d

V1 cos ic
V2

simetri
dengan

t ti

perpotongan di t0 (waktu intersep).


Persamaan (3) dapat digunakan untuk

ti

offset. Dengan mengatur persamaan


(3), diperoleh

x
V2

(6)

memplot waktu tempuh dengan jarak

t 2 t 02

adalah

persamaan (5) dapat dituliskan sebagai,

(3)
Persamaan (3) diatas adalah
persamaan

CD

dengan

2d
cos ic
V1
adalah waktu intersep.

x2
V2

(4)
Plot t2 terhadap x2 adalah garis lurus
dengan

kemiringan

1/V2

dan

perpotongan pada sumbu t2 di t02.


1.2 Sinar Bias Pada Bidang Datar
Pada gambar 2 diperlihatkan ilustrasi
jejak sinar bias dan kurva travel time dengan
jarak offset x. Waktu tempuh sinar bias yang
melalui lintasan SCDG dapat dituliskan sebagai
berikut,

td

AC DB CD

V1
V2

(7)
Geometri pada gambar 3 memberikan
hubungan

trigonometri

sebagai

berikut,

Gambar 2. Kurva waktu tempuh terhadap jarak


offset (x) untuk sinar bias beserta ilustrasi jejak
sinar

bias

terhadap

bidang

datar

dengan

kecepatan lapisan pertama V1 dan lapisan


kedua V2. Diperlihatkan juga perbandingan
antara kurva sinar langsung, pantul dan bias. [1]
Gambar 3. Kurva waktu tempuh terhadap jarak

1.3 Sinar Bias Pada Bidang Miring

offset (x) untuk sinar bias beserta ilustrasi jejak

Pada gambar 3, diperlihatkan bahwa

sinar bias terhadap bidang miring dengan

dA dan dB jarak dari titik A dan B ke titik P

kecepatan lapisan pertama V1 dan lapisan

dan Q yang tegak lurus debgan bidang

kedua V2. [1]

miring. Waktu tempuh dari titik A ke titik


ukur di x adalah,

AC

dA
cos ic

DB

dB
cos ic

PC d A tan ic

DQ d B tan ic

CD x cos PC Dq

1 cos ic

V2
V1
Sehingga,

1 cos ic

V2
V1

td

x sin ic cos x cos ic sin 2d A cos ic

V1
V1
V1

td

x
sin ic tid
V1

Sehingga waktu tempuh gelombang


bias pada bidang miring adalah,

td

x sin ic cos x cos ic sin 2 d A cos ic

V1
V1
V1

(11)
dengan tid adalah titik potong (waktu

x
t d sin ic tid
V1

intersep) dengan sumbu travel time untuk


tembakan kebawah

(9)
dengan tid adalah titik potong (waktu

2d A
cos ic
V1

tid

intersep) dengan sumbu travel time untuk


tembakan dari titik A (down dip shot),

tid

2d A
cos ic
V1

td

cara

yang

sama

dapat

diperoleh travel time untuk tembakan


dari titik B (up dip shot).

(8)
Sehingga persamaan (9) menjadi,

td

(12)
Dengan

d A d B x cos d A d B tan ic
V1 cos ic

V2

x cos d A d B

cos ic
V2
V1

tu

x
sin ic tiu
V1

(13)
dengan waktu intersep,

tiu

2d B
cos ic
V1

(14)
(10)
Persamaan

(8)

dapat

disederhanakan

1.4 Sinar Pantul Pada Bidang Miring

dengan memperhatikan bahwa

d B d A x sin

1
V

4 xd sin 4 d 2

(15)
1.5 Pada N-lapis Bidang Datar
Dengan memperhatikan Gambar 4,
dapat diperoleh waktu tempuh sinar pantul
untuk

masing-masing

lapisan

sebagai

berikut,

Gambar 4. [1]

Pada gambar 5, sinar pantul yang


diterima di titik G telah melewati lintasan
sepanjang SRG sehingga travel time nya
adalah,

Gambar 5. [1]

SR RG S' R RG S' G

V
V
V

Va ,n

d 1 d 2 d 3 ... d n

t1 t 2 t 3 ... t n

d
i 1
n

Gambar 6. Kurva travel time terhadap jarak

offset untuk sinar pantul, langsung dan bias

ti

pada bidang datar.

i 1

2
rms

V
i 1
n

t
i 1

ti

Kurva travel time untuk sinar langsung dan


pantul pada bidang datar memperlihatkan

bentuk

yang
dari

simetris

Dengan Vi adalah interval kecepatan

tembakan

kiri

dan ti waktu tempuh untuk lapisan ke-

tembakan dari kanan.

antara

sumber

dengan

sumber

i.
2. METODE
Pada

laporan

ini

dilakukan

rekonstruksi gambar 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan


melakukan perhitungan terhadap waktu
tempuh menggunakan parameter model
yaitu kecepatan rambat gelombang dan
ketebalan lapisan (v dan d).

Gambar 7. Kurva travel time terhadap jarak

3. HASIL

offset untuk sinar pantul pada bidang miring

Menggunakan persamaan (1), (2)


dan (5) diperoleh kurva travel time terhadap
jarak offset (x) untuk sinar langsung dan
pantul

seperti

yang

diperlihatkan

dengan berbagai variasi sudut bidang miring.


Sinar ditembakan dari dua arah, kiri dan kanan.

oleh
Pada gambar 7 diperlihatkan sinar

gambar (6) dibawah ini.

pantul pada berbagai variasi sudut bidang


miring yang ditembakan dari sisi kiri dan
kanan

untuk melihat

pengaruh

bidang

miring terhadap simetri kurva travel time.


Simetri sinar pantul bergeser dari tengah ke

kiri

seiring

dengan

meningkatnya

jejak sinar pantul. Pada kurva waktu tempuh


terlihat bahwa terdapat setidaknya 9 kurva

kemiringan bidang miring.

dengan perpotongan pada sumbu travel


time yang berbeda. Titik potong/ waktu

Gambar

memperlihatkan

sinar pantul untuk 9 lapisan berserta

jejak

intersep tersebut dapat digunakan untuk

trave

estimasi kecepatan tiap-tiap lapisan beserta

time sinar pantul tersebut. Titik pengamatan

ketebalannya.

dibuat sebanyak 15 titik sehingga terlihat 15

Gambar 8. Jejak sinar pantul untuk 9 lapisan dan kurva travel time terhadap jarak offset.

Edisi II, Cetakan tahun 2001, New York:


4. REFERENSI
[1] Lowrie, W. 2007. Fundamentals of

Cambridge University Press.

Geophysics. Cetakan tahun 2007. New


York: Cambridge University Press. Hlmn:
176-184. [2] Telford, W. M., L. P. Geldart,
dan R.E Sheriff, 1990, Applied Geophysics,
7

5. LAMPIRAN

6. % -----------------------------------------------------7. % Pemodelan Seismik 1 Untuk Sinar Bias Pada Bidang Datar


8. % Tugas Matakuliah : Pemodelan Sistem Fisis (FI6161)
9. %
Dosen : Prof. Umar Fauzi
10.
%
Tanggal : 19 Oktober 2011
11.
% -----------------------------------------------------12.
13.
clear all;
14.
clc;
15.
16.
% Parameter Model
17.
d=10;
% Ketebalan Lapisan
18.
v1=1000;
% Kecepatan Lapisan 1
19.
v2=2000;
% Kecepatan Lapisan 2
20.
21.
% Jarak Offset
22.
x1=0:50;
23.
[row1 col1]=size(x1);
24.
25.
x2=-50:0;
26.
[row2 col2]=size(x2);
27.
28.
% Perhitungan Time Travel Sinar Langsung
29.
td1=abs(x1./v1);
% Travel time dari sebelah kiri
30.
td2=abs(x2./v1);
% Travel time dari sebelah kanan
31.
32.
% Perhitungan Waktu Intersep Sinar Pantul
33.
t0=2*d/v1;
34.
35.
% Perhitungan Travel Time Sinar Pantul
36.
tr1=t0*sqrt(1+(x1.*x1/(4*d^2)));
% Travel time dari sebelah kiri
37.
tr2=t0*sqrt(1+(x2.*x2/(4*d^2)));
% Travel time dari sebelah kanan
38.
39.
% Perhitungan Travel Time Sinar Bias
40.
tb1=x1./v2+(2*d*sqrt(v2^2-v1^2))/(v1*v2);
% Travel time dari
sebelah kiri
tb2=abs(x2./(v2))+((2*d*sqrt(v2^2-v1^2))/(v1*v2));
sebelah kanan

41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.

% Travel time dari

% Plot Grafik Travel Time VS Jarak Offset


plot(x1,tr1,'b',x1,td1,'r',x1,tb1,'k'); hold on;
plot(x1,tr2,'b',x1,td2,'r',x1,tb2,'k')
ylabel('travel time (s)','fontsize',18);
xlabel('offset (m)','fontsize',18);
l=legend('Sinar Pantul', 'Sinar Langsung','Sinar Bias');
set(l,'fontsize',18)
set(gca,'xgrid','on')
set(gca,'fontsize',15)

52.
53.
54.
55.
56.

57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.

%
%
%
%
%
%

--------------------------------------------------------Pemodelan Seismik 1 Untuk Sinar Pantul Pada Bidang Miring


Tugas Matakuliah : Pemodelan Sistem Fisis (FI6161)
Dosen : Prof. Umar Fauzi
Tanggal : 19 Oktober 2011
---------------------------------------------------------

clear all;
clc;
% Parameter model
d=10;
% Ketebalan Lapisan
v=1000;
% Kecepatan Lapisan
theta=[deg2rad(0) deg2rad(30) deg2rad(45)]; % Sudut Kemiringan
[row col]=size(theta);
% Jarak Offset
x1=0:50;
[row1 col1]=size(x1);
x2=-50:0;
[row2 col2]=size(x2);

% Perhitungan Time Travel Sinar Pantul


for i=1:col
tr1(:,i)=1/v*sqrt(x1.*x1+4.*x1*d*sin(theta(1,i))+4*d^2); % Travel
time dari sebelah kiri
83.
tr2(:,i)=1/v*sqrt(x2.*x2+4.*x2*d*sin(theta(1,i))+4*d^2); % Travel
time dari sebelah kanan
84.
maxtr=max(tr1);
85.
end

86.
87.
88.
89.
90.

% Plot Grafik Travel Time VS Jarak Offset


x1=x1';
x2=x2';
plot(x1(:,1),tr1(:,1),'b',x1(:,1),tr1(:,2),'r',x1(:,1),tr1(:,3),'k',x1(:
,1),tr2(:,1),'b',x1(:,1),tr2(:,2),'r',x1(:,1),tr2(:,3),'k')
91.
ylabel('travel time (s)','fontsize',18);
92.
xlabel('offset (m)','fontsize',18);
93.
l=legend(['\theta=',num2str(rad2deg(theta(1,1))),'^o'],
['\theta=',num2str(rad2deg(theta(1,2))),'^o'],
['\theta=',num2str(rad2deg(theta(1,3))),'^o']);
94.
axis([0 50 0 maxtr+maxtr/4]);
95.
set(l,'fontsize',18)

96.
97.
98.

99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.

set(gca,'xgrid','on')
set(gca,'fontsize',15)
%
%
%
%
%
%

------------------------------------------------------------Pemodelan Seismik 1 Untuk Sinar Pantul Pada N-Lapis Reflektor


Tugas Matakuliah : Pemodelan Sistem Fisis (FI6161)
Dosen : Prof. Umar Fauzi
Tanggal : 19 Oktober 2011
-------------------------------------------------------------

clear;
clc
for z=1:9
lap=[1:9];
nolayers=lap(z);
norays=15;

% Jumlah Lapisan
% Urutan Lapisan
% Banyaknya sinar/ray

vel=[1500,1800,2200,1850,2400,2000,2700,2000,2900]; %Kecepatan setiap


lapisan
115.
dz=[300,500,600,250,300,400,120,400,200];
%Ketebalan setiap
lapisan

116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.

for i=1:norays
theta(i)=i*2; %Sudut tembak sinar
end
for k=1:norays
for i=1:nolayers-1

%Menghitung perubahan sudut sinar di setiap lapisan


menggunakan hukum snellius

125.

theta(i+1,k)=(180/pi)*asin(sin(theta(i,k).*pi/180).*(vel(i+1)./vel(i)));
end
end

126.
127.
128.
129.
130.

for k=1:norays
p(k)=sin(theta(1,k).*pi/180)./vel(1);

%menghitung parameter

sinar

131.
132.
133.
134.
135.

end

for k=1:norays
for i=1:nolayers
dx(i,k)=(p(k)*vel(i).*dz(i))/sqrt(1p(k)*p(k).*vel(i).*vel(i)); %menghitung jarak lateral di setiap lapisan
136.
dt(i,k)=dz(i)/(vel(i).*sqrt(1-p(k)*p(k).*vel(i).*vel(i)));
%menghitung waktu tempuh di setiap lapisan
137.
end

138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.

end
%menghitung twt untuk masing-masing sinar
for k=1:norays
twt(k)=2*sum(dt(:,k));
end
%memanipulasi offset
dx_down=dx;
% dx kebawah
dx_up=flipud(dx_down);
% dx kebawah diubah urutan nilainya keatas
dx=[dx_down;dx_up];
dx(1,1)=dx(1,1);
for k=1:norays
for i=2:nolayers*2,
dx(i,k)=dx(i-1,k)+dx(i,k);
end
end
nol=[1:norays]*0;
dx=[nol;dx];
%Manipulasi kedalaman
dz=dz(1:nolayers);
dz(1)=dz(1);
for i=2:nolayers,
dz(i)=dz(i-1)+dz(i);
end
dz_down=dz';
dz_up=flipud(dz_down);
dz_up=dz_up(2:nolayers);
dz=[0;dz_down;dz_up;0];
offset=dx(nolayers*2+1,:);
% Plot Hasil Jejak Sinar
for k=1:norays
subplot(1,2,1)
plot(dx(:,k),dz); hold on
end
xlabel('offset(m)','fontsize',15)
ylabel('depth(m)','fontsize',15)
title('Jejak Sinar','fontsize',15)
state=set(gca,'ydir');
if (strcmp(state,'reverse'))
set(gca,'ydir','reverse')
else
set(gca,'ydir','reverse')

185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.

end
set(gca,'fontsize',13)
a=size(dx);
dx=reshape(dx,a(1,1)*a(1,2),1);
x = [0 max(dx)];
for i=1:nolayers
y = [dz(i) dz(i)];
plot(x,y,'r'); hold on
end
axis([0 max(dx) 0 max(dz)]);
% Plot Hasil Kurva Travel Time
subplot(1,2,2)
plot(offset,twt,'o-');
grid on; hold on
xlabel('offset(m)','fontsize',15)
ylabel('travel time(s)','fontsize',15)
title('Kurva Waktu Tempuh','fontsize',15)
state=set(gca,'ydir');
if (strcmp(state,'reverse'))
set(gca,'ydir','reverse')
else
set(gca,'ydir','reverse')
end
set(gca,'fontsize',13)
clear;
end

Anda mungkin juga menyukai