Menjelaskan tentang pengertian pangan produk rekayasa genetika, setiap orang harus memproduksi pangan rekayasa genetika yang memenuhi serta mendapatkan persetujuan keamanan pangan dari pemerintah sebelum diedarkan. Pemerintah menetapkan persyaratan dan prinsip penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan metode Rekayasa Genetik Pangan dalam kegiatan atau proses Produksi Pangan. Juga menjelaskan sanksi yang harus ditanggung oleh setiap orang yang melanggar ketentuan . a. Denda; b. Penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran; c. Penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen; 2. Pada PP no 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan menjelaskan tentang bagian utama label, label pangan, nama produk pangan, berat bersih dan keterangan nama atau alamat, tanggal kadaluwarsa, nomor pendaftaran pangan, keterangan tentang kode produksi pangan dan keterangan kandungan gizi. Peraturan periklanan yaitu, iklan harus sesuai dengan kandungan bahan yang ada pada produk tersebut dan tidak membohongi publik. Peraturan rekayasa genetika dijelaskan pada bagian ke 12 pasal 35 di PP ini. Bagian ini menjelaskan tentang keterangan tentang irradiasi pangan dan rekayasa genetika danmewajibkan mencantumkan tulisan "pangan rekayasa genetika" untuk hasil pangan hasil rekayasa genetika. Pelabelan tersebut dilakukan pada suatu produk pangan yang menggunakan bahan hasil rekayasa genetika atau bahan yang merupakan pangan hasil rekayasa genetik saja. Pada label dapat dicantumkan logo khusus hasil rekayasa genetika. Jika melanggar: a. Peringatan tertulis b. Larangan mengedarkan produk c. Denda 3. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Menjelaskan tentang peraturan bahan bahu, bahan tambahan atau seluruh komposisi yang digunakan pada produk. Bahan baku akan diperiksa terlebih dahulu sebelum diedarkan. Pemeriksaan keamanan pangan produk rekayasa genetik meliputi : Informasi genetika., Deskripsi organisme donor dsb. 4. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2005 tentang keamanan hayati produk rekayasa genetika ,jenis-jenis PRG, persyaratan PRG, tata cara penelitian, tata cara impor PRG, pengkajian dan pelepasan PRG, pengawasan dan pengendalian PRG, kelembagaan yang mengatur PRG, pembiayaan, serta peralihan. Pihak yang akan memasukkan PRG, wajib mengajukan permohonan kepada Menteri yang berwenang atau Kepala LPND yang berwenang. Permohonan untuk memasukkan PRG wajib dilengkapi dengan dokumen yang menerangkan bahwa persyaratan keamanan lingkungan, keamanan pangan dan/atau keamanan pakan telah dipenuhi. Selain memenuhi ketentuan pemasukan PRG dari luar negeri wajib dilengkapi pula dengan:
a.
Surat keterangan yang menyatakan bahwa PRG tersebut telah
diperdagangkan secara bebas (certificate of free trade) di negara asalnya; dan b. Dokumentasi pengkajian dan pengelolaan risiko dari institusi yang berwenang dimana pengkajian risiko pernah dilakukan. 5. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 61 Tahun 2011 Tentang Pelepasan Varietas Tanaman Menjelaskan tenteng pelepasan atau peredaran produk PRG yang telah sesuai dengan aturan pemerintah dan memiliki manfaat bagi masyarakat luas.