Anda di halaman 1dari 10

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM PENYAKIT

TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tumbuhan)

Oleh
Farida Lukmi
1514121052
Kelompok 7

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Bioekologi penyakit tumbuhan merupakan mata kuliah yang amat berpengaruh
untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai penyebab penyakit
tumbuhan dan penyakit tumbuhan itu sendiri. Sebuah dasar yang sangat penting,
mengingat pentingnya yaitu mikroorganisme sebagai penyebab sehat dan
penyakit, agen pendaur ulang di alam, simbion tanaman penghasil pangan.
Tak bisa di pungkiri lagi bahwa saat ini pertanian di Indonesia sangat rentan akan
hama dan penyakit. Hal ini disebabkan oleh karena faktor iklim Indonesia yang
cukup lembab, sehingga mikroorganisme dan virus cepat sekali menyebar.
Ditambah lagi masih banyak tanaman dengan varietas rendah dan penggunaan
pestisida serta herbisida yang berlebihan, sehingga menyebabkan banyak hama
dan penyakit tumbuhan menjadi resisten terhadap pestisida dan herbisida tersebut.
Oleh karena itu diperlukan penanganan yang benar-benar efektif dan efisien agar
dapat mewujudkan swasembada pangan yang saat ini sedang gencar-gencarnya di
bahas oleh para peneliti pertanian.
Sebelum melakukan penelitian, tentu saja kita harus mengenal alat-alat yang akan
digunakan pada saat penelitian nanti agar dapat meminimalisir terjadinya
kerusakan alat. Oleh karena itu laporan ini bertujuan agar mengenal berbagai
peralatan standar dalam laboratorium penyakit tumbuhan dan mengetahui nama,
fungsi serta prinsip kerja dari tiap alat yang digunakan.

I.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:
1. Mengenal berbagai peralatan standar dalam Laboratorium Penyakit
Tumbuhan.
2. Mengetahui nama, fungsi , dan prinsip kerja tiap alat.

II.

II.1

METODOLOGI PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum pertama ini adalah kamera, pena,
buku tulis, dan tipe-x. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu mikroskop
majemuk , mikroskop stereo, colony counter, laminar air flow (LAF), otoklaf,
water destiler, rotamixer, spektofotometer, hemositometer, oven, shaker, dan
hotplate.

II.2

Cara Kerja

1. Setiap gambar alat yang sudah tersedia diamati dengan baik.


2. Diberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya.
3. Diberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting
yanng diamati.

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama alat

: Autoklaf

Fungsi

: Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan


bahan yang digunakan menggunakan uap air panas bertekanan 1
atm dan suhu 121oC ditunggu 20 menit.

Prinsip Kerja :
Autoklaf menghasilkan uap panas yang bersumber dari panas
yang dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada
suhu 115-1500C. Bila sterilisasi efektif dilakukan pada lamanya
waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50 ml
disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121C selama 15-20
menit pada tekanan 1.5kg/cm2.

Autoklaf ditujukan untuk membunuh sel resisten (endospora)


yang diproduksi oleh bakteri. Endospora adalah sel yang tahan
terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Endospora dapat
dibunuh pada suhu 100 C, yang merupakan titik didih air pada
tekanan atmosfer normal. Endospora dapat dibunuh pada suhu
121C, dengan waktu 4-5 menit. Pada suhu 65 C sel vegetatif
bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik.
Ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 C, perhitunga
waktu sterilisasin autoklaf dimulai. Jika objek yang disterilisasi
cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam
autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu
pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu
121 C untuk waktu 10-15 menit. Ketika cairan dalam volume
besar

akan

diautoklaf

dibutuhkan

perpanjangan

waktu,

dibutuhkan waktu yang lama untuk volume yang besar sengga


mencapai suhu sterilisasi.

Nama

: Laminar Air Flow (LAF)

Fungsi

: LAF berfungsi untuk bekerja secara aseptik atau steril agar


terhindar dari kontaminan.

Prinsip Kerja :
Meniupkan udara steril secara continue melewati tempat kerja
sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang
mungkin jatuh kedalam media sewaktu pelaksanaan kegiatan
aseptis. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke
dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian
ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut
HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan
menggunakan blower.

Nama

: Water Destiller

Fungsi

: Water Destiller berfungsi untuk mendapatkan air destilan /


aquades.

Prinsip Kerja :
Water destilasi dibuat dengan mengubah energi listrik menjadi
energi panas dengan media elemen pemanas (heater), setelah air
dimasukkan melalui pipa kedalam tabung sampai batas
maksimalnya maka air akan mendidih dan menguap.Uap-uap air
tadi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menempel ditutup alat
ini melainkan di penampungan,dengan memanfatatkan air yang
suhunya masih rendah pada masukkan yang dilewatkan melaui
outlet masuk menuju tempat air menguap kemudian masuk ke
penampung air untuk dididihkan. Cara ini menggunakan prinsip
pengembunan karena terjadi perbedaan suhu didalam pipa kapiler
(lebih rendah) dengan dinding luar pipa kapiler (lebih tinggi)
sehingga uap-uap air yang telah mendidih tadi menempel pada
dinding pipa kapiler yang kemudian ditampung ditempat
penampungan,yang kemudian thermocouple berfungsi untuk
menghentikan pemanasan (mematikan heater) jika suhu sudah
terlalu tinggi dan memulai pemanasan kembali jika suhu sudah
mulai turun. Air yang diuapkan adalah partikel-partikel air atau
H20 yang menghasilkan air murni (steril) yang baik.

Nama

: oven

Fungsi

: Oven berfungsi untuk mensterilan secara kering.

Prinsip Kerja :
Oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas
akan diabsorbsi pleh permukaan luar obat yang disterilkan
selanjutnya merambat kebagian dalam dari permukaan hingga
pada akhirnya suhu sterilisasi tercapai sehingga mikroorganime
mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya koagulasi
protein sel mikroorganisme. Bekerja pada suhu 170-180oC selama
2-3 jam. Untuk alat-alat dari logam dan gelas. Dan 150oC elama
1 jam untuk bahan-bahan berupa minyak, parafin atau salep.

Anda mungkin juga menyukai