Ringkasan Materi Bahasa Indonesia
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia
Berikut struktur dari teks eksplanasi yang benar dan sesuai dengan urutan yang pas,
sebagai berikut:
1. Pernyataan Umum (General Statement), merupakan bagian pertama dari
teks eksplanasi yang isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan
yang akan dibahas. Bagian ini berisi gambaran mengenai apa dan mengapa
fenomena tersebut bisa terjadi. Penulisan dari pernyataan umum ini harus
menarik agar pembaca mau membaca teks eksplanasi tersebut hingga selesai.
2. Deretan Penjelas, merupakan bagian yang sering juga disebut sebagai urutan
sebab akibat dari suatu fenomena. Pada bagian ini, terdapat penjelasan yang
detail dari suatu fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan
urutan waktu.
3. Interpretasi, merupakan bagian akhir atau penutup dari teks eksplanasi yang
berisi inti sari atau kesimpulan dari topik atau proses yang dibahas.
menghasilkan hujan deras yang terjadi dalam waktu yang cukup lama, akibatnya,
daerah-daerah seperti sungai, danau dan daerah penampung lainnya akan meluap
karena tidak bisa menampung kapasitas air yang masuk kedalamnya. Setelah itu, air
akan meluber ke daerah sekitarnya termasuk ke pemukiman warga sekitar. Selain itu,
ada juga banjir lahar dingin yang disebabkan karena erupsi gunung berapi.
Faktor kedua yaitu faktor sosial. Faktor sosial ini sering sekali menjadi penyebab
terjadinya banjir akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena kebiasaan manusia yang
merusak alam. Yang paling terlihat adalah perilaku masyarakat yang sering
membuang sampah sembarangan termasuk di sungai. Selain itu, membangun di
daerah resapan juga mengakibatkan terjadinya bencana banjir.
Mendangkalnya permukaan sungai dan hilangnya daerah resapan mengakibatkan
semua proses yang seharusnya terjadi dengan baik akan kacau, seperti misalnya
sungai yang menyempit karena banyaknya tumpukan sampah mengakibatkab daya
tampung dari sungai menjadi sedikit dan juga hilangnya daerah resapan akan
membuat air hujan akan sulit untuk masuk kedalam tanah, akibatnya semua air
tersebut akan masuk ke pemukiman warga dan terjadilah bencana banjir.
Berdasarkan pemaparan diatas, kita bisa menarik kesimpulan, bahwasanya bencana
banjir tidak semata-mata karena faktor alam saja, tetapi masih ada faktor sosial yang
mana manusialah yang menjadi pelakunya. Untuk itu, jangan hanya menyalahkan
alam saja, tetapi juga kita harus mengoreksi diri kita masing-masing yang sebenarnya
kitalah yang menyebabkan bencana banjir itu terjadi.
KONJUNGSI EKSTERNAL
Konjungsi internal paling sering digunakan di dalam teks eskposisi, teks diskusi, atau
teks eksplorasi. Hal ini terjadi karena ketiga genre teks tersebut secara utuh
merupakan ekspresi pengungkapan gagasan dengan argumentasi.
KONJUNGSI INTERNAL
Konjungsi internal adalah konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang
terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa.
Konjungsi internal juga dibagi ke dalam 4 kategori makna, antara lain:
1. Penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut),
2. Perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di
sisi lain),
3. Waktu (contoh: pertama, kedua ., kemudian, lalu, berikutnya),
4. Sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).
Konjungsi eksternal lebih banyak digunakan pada teks laporan, teks deskripsi, teks
eksplanasi, rekon, dan prosedur. Hal ini terjadi karena kelima genre teks tersebut
merupakan pengungkapan deksripsi peristiwa dan kualitas.
Konjungsi eksternal dan konjungsi internal
Konjungsi eksternal adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi
benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks.
Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh:
dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah,
sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika,
walaupun, meskipun).
Konjungsi internal adalah konjungsi yang menghubungkan argument atau ide yang
terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal
juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain
itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya,
sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua, kemudian, lalu,
berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).
Di dalam teks penggunaan konjungsi eksternal dan internal sering berhubungan
dengan genre (jenis teks) yang digunakan. Konjungsi internal paling sering digunakan
di dalam genre eksposisi, diskusi, atau eksplorasi. Hal ini terjadu karena ketiga genre
4. Menikmati: Saya sangat menikmati apa yang telah disajikan pelayan itu
kepadaku.
5. Menerima: Wanita itu menerima lamaran dari pria yang sangat
dicintainya sedari kecil.
6. Yakin: Urif yakin sekali bahwa dirinya akan masuk perguruan tinggi
negeri.
Pengertian kata kerja material (verba material) :
adalah kata kerja yang menunjukan aktifitas fisik yang dapat dilihat
secara nyata contohnya menari,membaca, dan menulis. struktur kalimat
dari verba material adalah
Subjek(aktor) + Verba Material + objek(sasaran)
Contoh kalimat :
Ibu memasak nasi
Kata Ibu sebagai Subjek(aktor), memasak sebagai verba materialnya,
dan nasi adalah sebagai objek(sasaran).
Pengertian kata kerja relasional (verba relasional) :
verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang
berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat
yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak
maka kalimatnya akan terlihat rancu. struktur kalimat dari verba
relasional adalah
Subjek + Verba relasional + pelengkap
Contoh Kalimat :
Kakak merupakan anak tertua
Kakak sebagai Subjek, merupakan sebagai verba relasional, dan anak
tertua merupakan pelengkap yang harus ada.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang tidak hanya memiliki satu pola
saja, melainkan memiliki lebih dari satu pola. Kalimat komplek biasa
disebut dengan kalimat majemuk. Jadi, kedua pola tersbeut dapat
dipisahkan dengan kata hubung , tanda koma, atau terkadang tanpa
menggunakan apapun. Perhatikan contoh kalimat kompleks serta cara
penyusunan kalimat kompleks berikut ini.
Pengertian dan contoh kalimat kompleks dan simpleks lengkap
Contoh kalimat kompleks
Contoh :
1. Ibu memasak nasi ketika ayah tidur.
S
P
O
Kj
S
P
2. Jono memangkas rumput itu karena dia memiliki gunting.
S
P
O
kj
S
P
O
3. Ayah memancing ikan sebelum ia pergi makan.
kj
Keterangan
S : Subjek
P : Predikat
O : Objek
Kj : Konjungsi
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa dalam satu kalimat terdapat lebih
dari satu pola atau struktur kalimat. Ada dua jenis kalimat kompleks, yaitu
kalimat kompleks hipotatik dan kalimat kompleks paratatik.
1. Kalimat kompleks hipotatik
Kalimat kompleks hipotatik adalah kalimat yang memiliki dua struktur
atau pola kalimat yang kedudukannya tidak sama. Dengan kata lain,
kalimat hipotatik adalah gabungan dua kalimat yang dihubungkan dengan
kata konjungsi. Kata konjungsi yang digunakan dalam membuat kalimat
kompleks hipotatik adalah jikalau, sehingga, karena, sebelum, sehingga,
ketika, dan lain-lain. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh :
a. Ayah membaca buku ketika ibu memasak nasi.
S
P
O
Kj
S
P
O
b. Jikalau ayah mengijinkan, aku akan pergi ke pesta.
Kj
S
P
S
P
O
c. Jono memanjat pohon karena ia dikejar anjing.
S
P
O
Kj S
P
O
d. Ketika aku sampai di Jakarta, Dina menjemputku.
Kj
S
P
K
S
P
2. Kalimat kompleks paratatik.
Kalimat kompleks paratatik adalah kalimat yang memiliki dua struktur
atau pola kalimat yang kedudukannya sama. Kalimat ini sama dengan
kalimat majemuk bertingkat setara. Kalimat kompleks paratatik
dipisahkan oleh konjungsi. Kata konjungsi yang digunakan dalam kalimat
kompleks paratatik adalah dan, tetapi, sedangkan, atau dan lain-lain.
untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini.
Contoh :
a. Siska belajar dan mendengarkan musik di kamar.
S
P
Kj
P
O
K
b. Doni bingung memilih Siska atau Jelita.
S
P
O
Kj O
c. Ibu membeli daging sapi dan ayam tadi pagi.
S
P
O
Kj
O
K
Sifat verba dalam kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan
melihat fungsi dan jenisnya.
Melihat Fungsinya :
Contoh :