Anda di halaman 1dari 5

Hukum dan Hak Asasi Manusia > Pengertian HAM > Perbedaan konsep HAM dalam Islam dan

Barat > Prinsip HAM dalam Islam > Hak Allah dan Hak manusia Mahasiswa mampu
mengaplikasikan konsep dasar Islam dalam berbagai aspek kehidupan akademik, pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bq. Hulva Alawiyah Depi Marsinah Indri Ramayanti Atika Andriana

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM


1. Konsepsi Hukum Islam
Pengertian Hukum Islam
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari
agama islam. Jika kita berbicara tentang hukum, yang terlintas dalam pikiran
kita adalah peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang mengatur
tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma
itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan
ditegakkan oleh penguasa.
Perkataan hukum yang dipergunakan sekarang dalam bahasa Indonesia
berasal dari kata hukum dalam bahasa arab artinya normaatau kaidah, yakni
ukuran, patokan, pedoman yang dipergunakan untuk menilai tingkah laku
atau perbuatan manusia dan benda.
Hukum Islam Merupakan Bagian Dari Agama Islam
Sebagai sistem hukum, hukum islam tidak boleh dan tidak dapat
disamakan dengan system hukum yang lain yang pada umumnya terbentuk
dan berasal dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan hasil pemikiran
manusia serta budaya manusia pada suatu saat di suatu masa.
Dalam masyarakat Indonesia berkembang berbagai maacam istilah,
dimana istilah satu dengan lainnya mempunyai persamaan dan sekaligus
juga mempunyai perbedaan. Istilah-istilah tersebut adalah syariat islam,
fikih islam, dan hukum islam. Di dalam kepustakaan hukum islam berbahasa
inggris, syariat islam diterjemahkan dengan Islamic Law, sedang fikih islam
diterjemahkan dengan Islamic Jurisprudence. Di dalam bahasa Indonesia,
untuk syariat islam sering dipergunakan istilah hukum syariat atau hukum
syara, untuk fikih islam sering dipergunakan istilah hukum fikih atau
kadang-kadang hukum islam.

Fikih berisi rincian dan syariah. Karena itu ia dapat dikatakan sebagai
elaborasi terhadap syariah. Elaborasi yang dimaksudkan disini merupakan
suatu kegiatan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran atau al-rayu. Yang
dimaksud ijtihad adalah usaha atau ikhtiar yang sungguh-sungguh dengan
mempergunakan segenap kemampuan yang ada, dilakukan oleh orang (ahli
hukum) yang memenuhi syarat untuk mendapatkan garis hukum yang belum
jelas atau tidak ada ketentuannya di dalam al-Quran dan Sunnah Rasullullah
SAW.

Ruang Lingkup Hukum Islam


Hukum islam baik dalam pengertia syariat maupun fikih, dibagi kedalam
dua bagian besar, yaitu bidang ibadah dan bidang muamalah. Ibadah adalah
tata cara dan upacara yang wajib dilakukan seorang muslim dalam
berhubungan dengan Allah seperti menjalankan sholatm membayar zakat,
menjalankan ibadah puasa dan haji. Tata cara dan upacara ini tetap, tidak
dapat ditambah-tambah maupun dikurangi. Ketentuannya telah diatur
dengan pasti oleh allah dan dijelaskan oleh Rasul-Nya.
Apabila bagian-bagian hukum Islam tersebut disusun menurut
sistematika hukum Barat yang membedakan hukum pubik dengan hukum
perdata, maka susunan hukum muamalat dalam arti luas, yang termasuk
dalam hukum perdata Islam adalah (1). Munakahat (2). Wirasah (3).
Muamalah. Adapun yang termasuk dalam hukum publik islam adalah (1).
Jinayat (2). Al-ahkam al-sulthaniyah (3). Siyar (4). Mukhashamat.
Tujuan Hukum Islam
Adapun tujuan hukum islam secara umum adalah unutkmencegah
kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka,
mengatahkan mereka pada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan
hidup
manusia di dunia ini dan diakhirat kelak dengan jalan mengambil segala
bermanfaat dan mencegah atau menolak yang madharat, yakni yang
tidak
berguna bagi hidup dan kehidupan manusia. Abu Ishaq al-Satibi
merumuskan lima tujuan hukum islam, yakni memelihara (agama); (2)
jiwa;
(3) akal; (4) keturunan; (5) harta yang disebut maqashid al-khamsah.
Kelima
tujuan ini kemudian disepakati oleh para ahli hukum islam. Agar dapat
dipahami dengan baik dan benar, masing-masing tujuan hukum islam
tersebut.
Sumber Hukum Islam
Dari Hadis (H.M. Rasjidi, 1980 : 456) yang dikemukakan tersebutm
para

ulama menyimpulkan bahwa sumber hukum Islam ada tiga yaitu AlQuran,
al-Sunnah, dan akal pikiran orang yang memenuhi syarat untuk
berijtihad.
2. Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Sebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan ruang lingkup
hukum Islam, bahwa ruang lingkup hukumIslam sangat luas. Yang diatur
dalam hukum islam bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan,
tetapi
juga hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
manusia lain dalam masyarakat, manusia dengan bendam dan antara
manusia dengan lingkungan hidupnya. Peranan hukum Islam dalam
kehidupan bermasyarakat sebenarnya cukup banyak, tetapi dalam
pembahasan ini hanya akan dikemukakan peranan utamanya saja, yaitu :
Fungsi Ibadah, Fungsi Amar Maruf Nahi Munkar, Fungsi Zawajir, Fungsi
Tandhim wa islah al-Ummah.
3. Konsep Hak Asasi Manusia Dalam Islam
Sejarah Hak Asasi Manusia
Dilihat dari segi sejarahnya, umumnya para pakar di Eropa berpendapat
bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215
M di Inggris. Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja yang
tadinya memiliki kekuatan absolute (raja yang menciptakan hukumm tetapi
ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadi dibatasi kekuasaannya dan
mulai dapat dimintai pertanggung jawabannya di muka hukum.
Perbedaan Prinsip Antara HAM Dalam Islam dan Barat
Ada perbedaan prinsip antara hak-hak asasi manusia dilihat dari sudut
pandang Barat dan islam. HAM menurut pemikiran Barat semata-mata
bersifat antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat pada manusia.
Dengan demikian, manusia sangat dipentingkan.
Prinsip-prinsip HAM yang tercantum dalam Universal Declaration of
Human Rights dilukiskan dalam berbagai ayat. Prinsip-prinsip human
rights
berikut: Prinsip Martabat Manusia, Prinsip Persamaan, Prinsip Kebebasan
Menyatakan Pendapat, Prinsip Kebebasan Beragama, Prinsip Hak Atas
Jaminan Sosial, Prinsip Hak Atas Harta Benda.

4. Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan dan Penegakkan


Hukum
Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakkan hukum di
Indonesia tampak jelas setelah Indonesia merdeka. Sebagai hukum yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakatm hukum islam telah menjadi
bagian dari kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama islam.
Penelitian yang dilakukan secara nasional oleh Universitas Indonesia dan
BPHN (1977/1978) menunjukkan dengan jelas kecendrungan umat islam
Indonesia untuk kembali ke identitas dirinya sebagai muslim dengan
mentaati dan melaksanakan hukum Islam.
Disusun Oleh:
1.Mohamad Arista Hafid (113112330050056)
2.Lalu Syani Aflah (113112330050055)
9/27/2016, 12.34/http://hafidarista.blogspot.co.id/2012/01/resume-agama-islamhukum-dan-hak-asasi.html

Anda mungkin juga menyukai