Bab 1 Sampe Bab 4
Bab 1 Sampe Bab 4
USULAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat melakukan Tugas Akhir tingkat sarjana pada
Program Studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Imam Syahid
140710120015
DAFTAR ISI
Latar
Belakang ................................................................................... 1
1.2.................................................................................................... Identifikasi
Masalah .................................................................................... 2
1.3....................................................................................................
Batasan
Masalah .................................................................................... 2
1.4....................................................................................................
Tujuan
Penelitian .................................................................................. 2
1.5.................................................................................................... Sistematika
Penulisan .................................................................................. 2
1.6.................................................................................................... Waktu dan
Tempat Penelitian ..................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1....................................................................................................Metode
Elektromagnetik........................................................................ 4
2.2.Konduktivitas............................................................................ 7
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 10
3.1 Pengumulan Data....................................................................... 10
3.1.1.Waktu dan Tempat................................................................ 10
3.1.2.Desain Lintasan Pengukuran................................................ 10
3.1.3.Pofile Alat............................................................................ 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang
akan
digunakan
adalah
conductivity meter,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Elektromagnetik
Metode EM adalah salah satu metode geofisika untuk mengetahui anomali
di bawah permukaan yang memanfaatkan sifat medan magnet dan medan listrik
(Buttler, 2010). Medan konduktivitas EM-31 sering digunakan dalam upaya
mencari perubahan struktur dalam tanah yang mungkin mengindikasikan adanya
timbunan, pipa, atau sumur kering (McNeil, 1980).
Survei elektromagnetik (EM) pada dasarnya diterapkan untuk mengetahui
respons
bawah
permukaan
menggunakan
perambatan
gelombang
permukaan.
Jika ada material konduktif di bawah permukaan, komponen magnetik
d.
4
Hs
2
Hp
0 s
( )
(2.1)
Dimana,
=2 f
(2.2)
Gambar 2.2 (a) Sistem Loop Vertical Coplanar (VCP) dan (b) Sistem Loop
Horizontal Coplanar (HCP)
2.2 Konduktivitas
Konduktivitas adalah suatu sifat atau karakterisasi aliran listrik dari bahan
suatu batuan. Pada bagian batuan, atom-atom terikat secara ionik atau kovalen.
Karena adanya ikatan ini maka batuan mempunyai sifat menghantarkan arus
listrik. Aliran arus listrik di dalam batuan dapat digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Konduksi Elektronik
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak
elektron bebas sehingga arus listrik di alirkan dalam batuan atau mineral
oleh elektron-elektron bebas tersebut. Aliran listrik ini juga di pengaruhi oleh
sifat atau karakteristik masing-masing batuan yang di lewatinya. Salah satu
sifat atau karakteristik batuan tersebut adalah resistivitas (tahanan jenis)
yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus
listrik. Semakin besar nilai resistivitas suatu bahan maka semakin sulit bahan
tersebut menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya. Resistivitas
memiliki pengertian yang berbeda dengan resistansi (hambatan), dimana
resistansi tidak hanya bergantung pada bahan tetapi juga bergantung pada
faktor geometri atau bentuk bahan tersebut, sedangkan resistivitas tidak
bergantung pada faktor geometri. Jika di tinjau resistivitas listrik pada
sebuah silinder pejal dengan panjang L dan luas penampang A, mempunyai
harga resistan R di antara permukaannya :
RA
L
(2.3)
di mana :
A = luas (meter2)
L = panjang (meter)
R = hambatan/resistan (ohm)
V
I
(2.4)
dengan :
R = tahanan jenis/resistan (ohm)
V = tegangan (volt)
I = arus (ampere)
Resistivitas berbanding terbalik dengan konduktivitas ( ) yang
satuannya mho/m atau mho/cm.
I
j
1
L
RA V L E
(2.5)
dengan :
j = rapat arus (ampere/m2)
E = medan listrik (volt/m)
2. Konduksi Elektrolisis
Untuk batuan yang termasuk konduktor yang jelek, maka harga
resistivitasnya sangat besar berbeda halnya untuk batuan yang berpori dan
terisi oleh fluida, terutama air. Batuan tersebut disebut sebagai batuan yang
termasuk konduktor elektrolisis. Oleh karena itu harga resistivitas bervariasi
bergantung pada mobilitas, konsentrasi dan derajat disosiasi dari ion dan
bergantung pada konstanta dielektrik dari zat pelarut. Konduktivitas dari
batuan berpori sangat bervariasi terhadap volume dan susunan pori serta
sejajar dengan konduktifitas dan banyanya air yang terisi.
Menurut persamaan empiris (Archie, 1942 dalam Anca, 2004)
e a m S n w
(2.6)
dimana :
w = resistivitas air
n2
m = konstanta
0.5 a 2.5, 1.3 m 2.5
Konduktivitas air sangat bervariasi bergantung pada jumlah dan
konduktivitas klorida larutan, sulfat dan mineral lain.
Susunan geometri dari celah dalam batuan mempunyai pengaruh yang
kecil, tetapi dapat membuat anisotropi resistivitas, artinya mempunyai
magnitude aliran arus yang karakteristik dari lapisan-lapisan batuan yang
umumnya lebh konduktif dari ukuran lapisan batuan yang lebih besar.
3.
Konduksi Dielektrik
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral bersifat dielektrik
terhadap aliran arus listrik, artinya batuan atau mineral tersebut mempunyai
elektron bebas sedikit, bahkan tidak sama sekali. Elektron dalam batuan
berpindah dan berkumpul terpisah dalam inti karena adanya pengaruh medan
listrik di luar, sehingga terjadi poliarisasi. Peristiwa ini tergantung pada
konduksi dielektrik batuan yang bersangkutan, contoh : mika.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Pengumpulan Data
3.1.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2016 hingga bulan
Juli 2016. Pengukuran metode CM akan dilakukan pada bulan Maret
2016 di Desa Dangdeur, Kecamatan Banyuresmi,Garut. Penelitian akan
dilakukan di Laboratorium Geofisika Lingkungan dan Sumber Daya
Alam Unoad untuk preparasi sampel.
3.1.2
10
11
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada peta kontur MA konduktifitas di atas dapat dilihat rentang nilai konduktifita
daerah penelitian adalah 55 mS/m 135 mS/m, warna didominasi oleh warna biru
yang bila dilihat pada kolom nilai warna di atas yang menyatakan bahwa nilai
konduktifitas di daerah Non Peratanian relatif rendah yang berarti daerah tersebut
belum tercemar pestisida karena pada daerah yang tercemar pestisida nilai
konduktifitas relatif tinggi, adapaun pada peta diatas terdapat nilai yang tinggi hal itu
terjadi karena
14
15
16
17
18
ANALISA
DAFTAR PUSTAKA
Kuseno Triandi., Sampurno Joko ., Arman Yudha.. 2014. Aplikasi EMConductivity Sistem Loop Vertical Coplanar untuk Identifikasi Sebaran Pupuk
pada Lahan Pertanian di Sungai Raya,Kubu Raya,Kalimantan Barat.