Anda di halaman 1dari 13

THEOPHYLLINUM ELIKSIR

I.

PREFORMULASI ZAT AKTIF

Nama

Theophyllinum (Teofilin)

senyawa
Sinonim

Aqualin, Asmafil, Lanophyllin, Optiphyllin, Oralphyllin,


Teolix, Theocin, Theofin

Struktur

C7H8N4O2.H2O

molekul

Teofilin monohidraat [5967-84-0]


BM
Pemerian

Kelarutan

C7H8N4O2.H2O
: 198,18
Penampilan : Serbuk Hablur
Warna

: Putih

Rasa

: Pahit

Bau

: Tidak Berbau

Sukar larut dalam air, tetapi lebih mudah larut dalam


air panas;

mudah larut dalam alkali hidroksida dan

dalam amonium hidroksida; agak sukar larut dalam


etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Titik leleh

jarak lebur antara 2700 dan 2740, rentang antara awal


dan akhir peleburan tidak lebih dari 30.

Keasaman

Larutkan 500 mg dalam 75 ml air, tambahkan 1 tetes


merah metil LP; diperlukan tidak lebih dari 1,0 ml
Natrium Hidroksida 0,020 N untuk mengubah warna

OTT
Stabilitas

merah menjadi kuning.


Tanin
Dapat disimpan pada suhu kamar,

dibawah cahaya

fluorosensi terus-menerus sekurang-kurangnya 180


1

Theophylinum Eliksir

hari tanpa perubahan konsentrasi yang signifikan


dalam

bentuk

larutan

sebaiknya

dilindungi

dari

cahaya karena berpotensi terjadinya kerusakan /


Penyimpanan

II.

perubahan warna, stabil di udara


Dalam wadah tertutup baik

DATA FARMAKOLOGIS ZAT AKTIF

Khasiat

Khasiat dan penggunaan spasmolitikum bronkial (obat


asma),

stimulasi

SSP

dan

pernafasan,

stimulasi

jantung sebagai diuretik lemah.


Indikasi
Dosis

Obstruksi jalan nafas reversibel, asma akut berat.


& DEWASA :
130-150 mg, jika diperlukan dapat

Aturan Pakai

dinaikkan menjadi 2 kalinya.


ANAK 6-12 tahun : 65-150 mg, kurang dari 1 tahun :
65-75 mg, 3-4 kali sehari sesudah makan. Tablet lepas
lambat : 1 tablet perhari tergantung respons masingmasing dan fungsi pernafasan.

Efek Samping

Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna,


sakit kepala, insomnia, aritmia dan konvulsi terutama
diberikan intravena cepat.

Peringatan

Penyakit jantung, hipertensi, hipertiroidisme, tukak


lambung, gangguan hati, epilepsi, kehamilan dan
menyusui, usia lanjut, demam.

Interaksi obat

Penggunaan

teofilin

bersamaan

dengan

furosemid, -2 adrenergik atau metil xantin


lainnya

(seperti

produk-produk

yang

mengandung kafein) dapat meningkatkan efek


teofilin tersebut. Penggunaannya bersamaan
dengan

efedrin

dan

obat-obat

yang

mengandung efedrin juga dapat meningkatkan


khasiat dan efek samping teofilin.

Theophylinum Eliksir

Pada

perokok

dan

pemberian

dengan

fenobarbital,

fenitoin,

karbamazepin

bersamaan

rifampin,
atau

isoniazid,

sulfinpirazon,

bersihan teofilin dapat meningkat sehingga


efeknya akan berkurang. Untuk itu diperlukan
peningkatan dosis.

Pemberian bersamaan dengan zat-zat berikut


ini

dapat

antibiotika

mengurangi
makrolida

troleandomisin),
penghambat
Pada

bersihan

teofilin

(seperti

eritromisin,

linkomisin,
simetidin,

kasus-kasus

allopurinol,

kontrasepsi

tersebut

oral.

diperlukan

pengurangan dosis.

Bila diberikan bersamaan dengan enoxacin,


dosis

teofilin

seperempatnya.

harus
Bila

dikurangi
digunakan

menjadi
bersamaan

dengan inhibitor gyrase lainnya, pertimbangkan


untuk mengurangi dosis teofilin yang diberikan

Efek garam lithium dan penghambat dapat


berkurang dengan adanya teofilin.

Penghambat

(seperti

mengantagonisasi

efek

propranolol)

bronkodilator

dari

teofilin. Karena penghambat sendiri dapat


menginduksi bronkokonstriksi, maka pemberian
obat-obat ini dikontraindikasikan pada asma
Mekanisme

bronkial.
Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme

kerja

aksi utama di paru yaitu dengan cara relaksasi otot


polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan
nafas (suppression of airway stimuli). Mekanisme aksi
yang utama belum diketahui secara pasti. Diduga efek
bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2
isoenzim yaitu phosphodiesterase (PDE III) dan PDE IV.

Theophylinum Eliksir

Sedangkan

efek

selain

bronkodilasi

berhubungan

dengan aktivitas molekular yang lain. Teofilin juga


dapat meningkatkan kontraksi otot diafragma dengan
cara

peningkatan

uptake

Ca

melalui

Adenosin-

mediated Chanels

III.

BENTUK SEDIAAN
Obat dengan zat aktif berupa teofilin ini akan dibuat dalam
bentuk sediaan eliksir karena memiliki kategori sukar larut dalam air
(1:180). Untuk mengatasinya maka diperlukan pelarut campur untuk
meningkatkan kelarutan zat aktif. Dalam hal ini pelarut campur yang
digunakan adalah etanol dan gliserin. keberadaan pelarut campur
inilah yang kemudian membuat sediaan disebut sebagai eliksir.

IV.

FORMULASI

Formulasi Umum Pustaka

R/

Teophyllini
Acid citric
Glucosi liquid NF
Sirupi
Glycerini
Sorbitoli solutioni

5,3
10
44
132 ml
50 ml
324 ml

USP
Aethanoli
Ol.citri
Corr.citri
Aquadest ad

200 ml
0,5
0,1
1000

Bahan tambahan yang digunakan


1. Acid citric
Asam sitrat C6H8O7
Pemerian : hablur bening, tidak berwarna atau sebuk hablur
granul sampai halus, putih, tidak berbau atau praktis tidak
berbau, rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara
kering.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, agar sukar larut dalam eter.
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

Theophylinum Eliksir

Dalam

sediaan

eliksir

ini,

acid

citric

digunakan

sebagai

antioksidan atau sebagai proteksi terhadap zat aktif yang mudah


teroksidasi oleh oksigen dengan kadar 0,3 2%. Selain itu juga,
acid citric dapat digunakan sebagai perasa eliksir.
2. Glucose liquid NF
Sebagai sweetening agent
3. Sirupi atau sirup simplex
Sebagai pemanis.
Terdiri dari 65 g Saccharum Album dan 250 mg Metil Paraben
(dalam 100 ml). (FORNAS)
4. Sorbitol
C6H14O6
Dalam formula ini, sorbitol digunakan sebagai sweetening agent
dengan kadar 20-35%. Sorbitol ini perlu ditambahkan karena
sirup

simplex

yang

digunakan

sedikit

sehingga

perlu

ditambahkan pemanis tambahan. Dan juga dengan penambahan


sorbitol ini dapat digunakan untuk mencegah adanya cap
locking.
Kelarutan : larut dalam 25 bagian etanol (95%), larut dalam 0,5
bagian air.
5. Aethanol
C2H6O
BM : 46,07
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah
menguap walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu
780. Mudah terbakar
Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan
semua pelarut organik.
Wadah dan penyimpanan : dalam adah tertutup rapat, jauh dari
api.
Dalam formula ini, etanol digunakan sebagai pelarut campur
yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan teofilin, yaitu
dengan kadar 20%. Perlu ditambahkan etanol ini karena sifat
teofilin sendiri sukar larut dalam air (1:180) sehingga dibutuhkan
pelarut lain untuk meningkatkan kelartannya. Tetapi dalam
formula ini etanol yang digunakan terlalu banyak sehingga
dalam membuat formula eliksir nanti kita akan mengurangi
kadarnya menjadi 10%.
6. Gliceryn
C3H8O3
5

Theophylinum Eliksir

BM : 92,09
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa
manis, hanya berboleh bau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Higroskopik, netral terhadap lakmus.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol,
tidak larut dalam klorofom, dalam eter, dalam minyak lemak dan
dalam minyak menguap. Wadah dan penyimpanan : dalam
wadah tertutup rapat.
Dalam formula eliksir ini, glycerin digunakan sebagai pelarut
campur berdampingan dengan aquadest dan etanol. Glycerin
perlu

ditambahkan

karena

untuk

meningkatkan

kelarutan

teofilin, karena kadar etanol dalam sediaan telah dikurangi,


sehingga

masih

meningkatkan

diperlukan

kelarutan

pelarut

teofilin.

lain

Selain

untuk
itu,

membantu

glycerin

juga

digunakan sebagai pemanis karena kadar sirup simplex yang


digunakan hanya 13,2%. Selain itu juga, penggunaan sukrosa
yang bersamaan dengan acid citric dapat menyebabkan cap
locking dan dengan penambahan glycerin ini dapat mencegah
timbulnya cap locking tersebut. Kadar yang digunakan adalah 5
%.
7. Oleum Citric
Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas
rasa pedas agak pahit.
Kelarutan : larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P, larutan
agak beropalesensi, dapat bercampur dengan etanol mutlak.
Penyimpanan dalam adah terisi penuh dan tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.
Dalam formula ini, oleum citric digunakan sebagai pengharum
eliksir. Oleum citric perlu ditambahkan karena rasa dari sediaan
yang kita buat adalah rasa asam, sehingga perlu ditambahkan
pengharum yang cocok untuk rasa tersebut. Kadar yang
digunakan adalah beberapa tetes.
8. Corr.Coloring
Karena sediaan yang kita buat memiliki aroma dan rasa jeruk,
maka pewarna yang kita gunakan adalah sunset yellow. Pewarna
ini perlu ditambahkan karena sediaan eliksir ini pada umumnya
ditujukan untuk anak-anak sehingga menarik pasien untuk
meminumnya.
6

Theophylinum Eliksir

V.

KESIMPULAN FORMULASI

Teophylli

26666,6

ni
Acid

7mg
2

citric
Sirupi
Glycerini
Aethanol

20 ml
36 ml
18 ml

i
Ol.citri
Corr.colo

gtt
gtt

ring
Aquades

200

t ad
s.t.dd.cth
VI.

ALAT DAN BAHAN

Alat :

VII.

Lumpang dan alu


Gelas beker
Batang pengaduk
Erlenmeyer
Pipet tetes
Corong
Hot plate
Neraca analitik
Kaca arloji

Bahan :

Teofilin
Asam sitrat
Gliserin
Sukrosa
Etanol
Oleum citri
Aquadest

PERHITUNGAN Dosis
Dosis untuk :
1. Umur dibawah 1 tahun

(1xh) =

000,8 mg
kg jam

mg
7

Theophylinum Eliksir

x (3,1 8,1) kg x 24 jam = (0,5952 1,5552)

(1xp) = (0,1984 - 0,5184) mg


2. Umur 1 -9 tahun

(1xh) =

0,8mg
kg jam

x (8,1 22) kg x 24 jam = (155,52 422,4) mg

(1xp) = (51,84 140,8) mg


3. Umur 9 12 tahun

(1xh) =

0,7 mg
kg jam

x (22 29,1) kg x 24 jam = (369,6 488,88) mg

(1xp) = (123,2 162,96) mg


4. Umur 12 16 tahun

(1xh) =

0,5mg
kg jam

x (29,1 42,3)kg x 24 jam = (349,2 507,6) mg

(1xp) = (116,4 169,2) mg


5. Umur 16 60 tahun

(1xh) =

0,4 m g
kg jam

x (70) kg x 24 jam = 672 mg

(1xp) = 224 mg

Perhitungan Dosis
1) Umur di bawah 1 tahun
(1xp) =

x ml
100 ml
X

(0,19840,5184)mg
2000 mg

100 ml (0,19840,5184) mg
2000 mg

X
= (0,00992 0,02592) ml
(1xh) = 3 x (0,00992 0,02592) ml
8

Theophylinum Eliksir

= (0,02976 - 0.07776) ml
2) Umur 1 - 9 tahun

x ml
100 ml

(1xp) =

( 51,84140,8 ) mg
2000 mg

100 ml (51,84 140,8)mg


2000 mg

X
= (2,592 7,04) ml
(1xh) = 3 x (2,592 7,04) ml
= (7,776 21,12) ml
3) Umur 9 12 tahun
(1xp) =

x ml
100 ml =
X

(123,2162,96) mg
2000 mg
100 ml ( 123,2162,96 ) mg
2000 mg

X
= (6,16 8,148) ml
(1xh) = 3 x (6,16 8,148) ml
= (18,48 24,444) ml
4) Umur 12 16 tahun
(1xp) =

x ml
100 ml =
X

(116,4169,2)mg
2000 mg
100 ml ( 116,4 169,2 ) mg
2000 mg

X
= (5,87 8,64) ml
(1xh) = 3 x (5,87 8,64) ml
= (17,46 25,38) ml
5) Umur 16 60 tahun
(1xp) =

x ml
100 ml =
X

(224)mg
2000 mg

100 ml ( 224 ) mg
2000 mg

X
= 11,2 ml
(1xh) = 3 x (11,2) ml
= 33,6 ml
Perhitungan Dosis
a. Umur di bawah 1 tahun (1/250 sendok teh)
(1xp) =

0,02ml
100 ml

x 2000 mg = 0,4 mg

(1xh) = 3 x 0,4 mg = 1,2 mg


b. Umur 1 9 tahun (1 sendok teh)
9

Theophylinum Eliksir

(1xp) =

5 ml
100 ml

x 2000 mg = 100 mg

(1xh) = 3 x 100 mg = 300 mg


c. Umur 9 12 tahun (1,5 sendok teh)
(1xp) =

7,5 ml
100 ml

x 2000 mg = 150 mg

(1xh) = 3 x 150 mg = 450 mg


d. Umur 12 - 16 tahun (1,5 sendok teh)
(1xp) =

7,5 ml
100 ml

x 2000 mg = 150 mg

(1xh) = 3 x 150 mg = 450 mg


e. Umur 16 60 tahun (2 sendok teh)
(1xp) =

10 ml
100 ml

x 2000 mg = 200 mg

(1xh) = 3 x 200 mg = 600 mg

Penimbangan Bahan
Sediaan yang akan dibuat sebanyak 200 ml, dengan kompoisi :
=

2) Pelarut campur

= air : etanol : gliserin = 70 : 10 : 20 (180 mL)

Air

70
100

Etanol =

10
100

Gliserin =

20
100

3) Teofilin

VIII.
1.
2.
3.
10

10
100

1) Sirup 10 %

x 200 ml = 20 ml

x 180 ml = 126 ml

x 180 ml = 18 ml

x 180 ml = 36 ml

200
15

x 2000 = 2000 mg

PROSEDUR KERJA
Membersihkan alat-alat yang akan digunakan.
Menyiapkan zat aktif dan eksipien yang akan digunakan.
Menggerus bahan yang berbentuk serbuk dalam mortir.

Theophylinum Eliksir

4. Menimbang bahan-bahan obat yang akan dibuat menjadi


sediaan.
5. Mengkalibrasi gelas beker yang akan digunakan membuat
sediaan sampai 200 ml dan diberi tanda.
6. Mengkalibrasi botol (100 ml) dengan cara mengukur air
dengan gelas ukur sebanyak 100 ml, lalu dimasukkan ke
dalam botol yang akan digunakan sebagai botol obat dan
diberi tanda.
7. Membuat syrup simplex : memasukkan gula ke dalam air yang
telah mendidih lalu diaduk hingga larut sempurna. Kemudian
memasukkan nipagin, dan diaduk hingga larut.
8. Membuat larutan stok corr.coloring (sunset yellow) :
9. Melarutkan zat aktif (theophillyn) ke dalam air panas sampai
homogen dalam gelas beker yang telah dikalibrasi.
10.
Acid citric dilarutkan dalam etanol lalu dimasukkan
dalam beker glass dan diaduk homogen.
11.
Menambahkan gliserin ke dalam gelas beker dan diaduk
homogen.
12.
Menambahkan

beberapa

tetes

sunset

yellow

dari

larutan stok sampai warnanya sesuai selera (orange).


13.
Menambahkan sirupi dan dikocok sampai homogen.
14.
Menambahkan aquadest hingga 200 ml dan diaduk
homogen

(sampai

batas

pada

beker

glass

yang

telah

dikalibrasi).
15.
Memasukkan 100 ml eliksir yang telah jadi ke dalam
botol sediaan yang telah dikalibrasi sebelumnya.
16.
Mengevaluasi sediaan yang sudah dibuat.
IX. EVALUASI SEDIAAN
Evaluasi sediaan larutan sejati dan eliksir meliputi:
- Penentuan berat jenis larutan dengan piknometer
- Penentuan viskositas larutan dengan menggunakan metode
X.

11

bola jatuh karena eliksir merupakan larutan newton.


Penentuan pH larutan dengan menggunakan pH meter
Penentuan organoleptis sediaan : warna, rasa, bau
Penentuan stabilitas sediaan
Penentuan volume terpindahkan (FI IV)
PEMBAHASAN

Theophylinum Eliksir

XI.
12

KESIMPULAN

Theophylinum Eliksir

XII.

DAFTAR PUSTAKA
1. Anif, Muh. 1987. Ilmu Meracik Obat : Teori dan Praktik.
Jogjakarta : Gadjah Mada University Press
2. C. Rowe, Raymond, Paul J. Sheskey and Sian C. Owen. 2006.
Handbook of pharmaceutical exsipients, 5th edition. USA :
Pharmaceutical press and American Pharmacists Association
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope
Indonesia, Edisi III. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope
Indonesia, Edisi IV. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan
5. AHFS Drug Information (2008)

13

Theophylinum Eliksir

Anda mungkin juga menyukai