VISUM et REPERTUM
I.
ANAMNESIS
Pada hari Sabtu, tanggal 9 Juli 2016, pukul 16.40 WITA, datang seorang perempuan ditemani oleh polisi
dengan keluhan rasa nyeri di bagian pipi kiri disertai bengkak. Menurut pengakuan perempuan tersebut, dirinya
telah dianiaya oleh suaminya sendiri pada hari yang sama korban melapor, waktu kejadian sekitar pukul 13.00
WITA. Korban mengaku telah ditampar oleh suaminya pada bagian pipi kiri dan mata kiri pun ikut terkena
tamparan tersebut. Menurut korban, suaminya menamparnya hanya dengan tangan kosong tanpa menggunakan
alat apapun. Sesuai dengan Surat Permintaan Visum nomor: VER/04/VII/2016/Reskrim, maka dibuatkan visum
pemeriksaan luar terhadap korban di atas.
II.
III.
IDENTITAS KORBAN
Nama
: Ecel alias Ece
Umur
: Tiga puluh tiga tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Nihil
Alamat
: Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli
PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan Umum/Kesadaran
- Tanda-tanda Vital
:
Tekanan Darah
Frekuensi Nadi
Suhu
Frekuensi Pernapasan
- Kepala
- Wajah
IV.
Telinga
Leher
Dada dan Perut
Punggung dan Pinggang
Anggota Gerak Atas
Alat Kelamin
Anggota Gerak Bawah
KESIMPULAN
Seorang perempuan datang ke puskesmas Lampasio diantar oleh seorang polisi untuk dibuatkan visum
pemeriksaan luar atas laporan penganiayaan yang diderita olehnya pada siang hari di hari yang sama korban
melapor. Menurut pengakuan korban, korban telah ditampar oleh suaminya sendiri menggunakan tangan kosong
dan bagian yang terkena tamparan adalah wajah sisi kirinya.
Dari pemeriksaan fisik, korban sadar penuh dan masih mampu menahan rasa sakit. Tanda-tanda vital dalam
batas normal. Dari pemeriksaan daerah wajah didapatkan adanya luka lecet gores dan bengkak pada bagian pipi
kiri disertai adanya nyeri tekan. Mata kiri korban pun mengalami perdarahan pada bagian putihnya. Tidak
didapatkan adanya luka pada bagian tubuh yang lainnya.
Luka di atas disebabkan oleh karena kekerasan tumpul yang diderita korban. Luka tersebut, terutama di
mata kiri korban cukup mengganggu aktivitas korban sebab mata kirinya menjadi agak sulit melihat
dikarenakan rasa pedas (nyeri) bila melihat. Demikian Visum et Repertum ini dibuat dengan sebenar-benarnya,
mengingat sumpah jabatan Saya sebagai seorang dokter.