Tahun 2012
PENDAHULUAN
Hutan sebagai salah satu modal pembangunan nasional memiliki peran
penting bagi penghidupan bangsa Indonesia, baik secara ekologi, sosial budaya
maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Karena itu hutan harus diurus,
dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara bijaksana dan berkesinambungan
bagi kesejahteraan masyarakat, baik untuk generasi sekarang maupun generasi
yang akan datang.
Undang-undang Kehutanan telah mengamanatkan bahwa pengelolaan
dan
pemanfaatan
kawasan
hutan
harus
dilakukan
berdasarkan
fungsi
pemanfaatan.
Provinsi Papua Barat merupakan salah satu Provinsi Baru di Indonesia,
hasil pemekaran dari Provinsi Irian Jaya (sekarang Papua) sejak tahun 2004,
memiliki luas hutan yang relatif masih utuh dibanding dengan provinsi lain di
Indonesia bagian Barat. Sebagai suatu provinsi yang memiliki kawasan hutan
alam yang luas dengan tutupan hutan relatif masih utuh tentunya menjadi
tumpuan harapan sebagai benteng terakhir yang perlu dipertahankan guna
meredam perubahan iklim dan pemanasan global yang menjadi isu utama dewasa
ini.
Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat selaku pemangku kawasan hutan
di daerah memiliki tanggung jawab dalam kepengurusan dan pengeloloaan hutan
produksi dan hutan lindung, sedangkan hutan konservasi kepengurusannya
merupakan tanggung jawab pusat cq. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian
Kehutanan
di
daerah.
Dinas
kehutanan
Provinsi
Papua
Barat,
dalam
melaksanakan tata kelola teknis kehutanan. Acuan dan mekanisme dalam tata
kelola teknis kehutanan terutama dalam hal pemanfaatan hutan sesuai dengan
batasan-batasan yang diatur dalam pasal 17 Peraturan Pemerintah No. 6 tahun
2007 yang mengamanatkan bahwa pemanfaatan hutan bertujuan untuk
memperoleh manfaat hasil dan jasa hutan secara optimal, adil, dan lestari bagi
kesejahteraan masyarakat dan dilakukan melalui kegiatan pemanfaatan kawasan,
pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, dan
pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu. Selanjutnya pada Pasal 18 dalam
peraturan pemerintah tersebut dinyatakan bahwa pemanfaatan hutan dapat
dilakukan pada seluruh kawasan hutan, yaitu Hutan konservasi, kecuali cagar
alam, zona inti dan zona rimba, kawasan hutan linadung dan Hutan Produksi.
Secara operasional, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat mengacu
kepada Peraturan Daerah Provinsi Irian Jaya Barat Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Irian Jaya
Barat. Mengacuh kepada peraturan daeraqh tersebut diamanatkan bahwa Dinas
Kehutanan dan perkebunan provinsi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
kewenangan Desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang
kehutanan dan perkebunan serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Gubernur.
Untuk
(e)
pembinaan
jabatan
fungsional;
dan
(f)
pelaksanaan
urusan
mencakup
pembinaan
unit
teknis,
pelaksana
pembinaan
teknis
jabatan
bidang
fungsional,
kehutanan
dan
dapat
Pendahuluan |
Pendahuluan |
Pendahuluan |